(3) bendahara penerimaan wajib menyampaikan laporan...

6
-13- (3) Bendahara Penerimaan wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya kepada : a. Ketua Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia (BPK RI); b. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN); a. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan c.q Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan; b. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan; dan c. Direktur Jenderal cq. Sekretaris Direktorat Jenderal (tembusan). (4) Bendahara Penerimaan harus melakukan rekonsiliasi dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) paling lambat tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya. Pasal 24 (1) Laporan rekapitulasi realisasi PNBP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 paling sedikit memuat : a. jenis penerimaan; b. target penerimaan; c. realisasi penerimaan; dan d. realisasi penyetoran. (2) Rekapitulasi penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan jenis penerimaan dengan mencantumkan kode akun penerimaan dan harus melampirkan rincian atas masing-masing jenis penerimaan dan salinan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yang telah mendapatkan Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN). (3) Laporan rekapitulasi realisasi PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dengan menggunakan format sesuai dengan contoh formulir laporan yang tercantum dalam Lampiran VIII peraturan ini. Pasal 25 (1) Petugas Akuntansi harus memasukkan data setiap transaksi penerimaan dan penyetoran ke dalam aplikasi akuntansi berdasarkan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP). (2) Petugas Akuntasi paling lambat setiap bulan harus melakukan rekonsiliasi internal dengan Bendahara Penerimaan dan Petugas Operasional, guna mendapatkan kecocokan atau kesesuaian angka.

Upload: lythu

Post on 18-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

-13-

(3) Bendahara Penerimaan wajib menyampaikan LaporanPertanggungjawaban selambat-lambatnya tanggal 10(sepuluh) bulan berikutnya kepada :

a. Ketua Badan Pengawas Keuangan RepublikIndonesia (BPK RI);

b. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara(KPPN);

a. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan c.qKepala Biro Keuangan dan Perlengkapan;

b. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan; danc. Direktur Jenderal cq. Sekretaris Direktorat

Jenderal (tembusan).

(4) Bendahara Penerimaan harus melakukan rekonsiliasidengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara(KPPN) paling lambat tanggal 7 (tujuh) bulanberikutnya.

Pasal 24

(1) Laporan rekapitulasi realisasi PNBP sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 paling sedikit memuat :

a. jenis penerimaan;b. target penerimaan;c. realisasi penerimaan; dand. realisasi penyetoran.

(2) Rekapitulasi penerimaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) berdasarkan jenis penerimaan denganmencantumkan kode akun penerimaan dan harusmelampirkan rincian atas masing-masing jenispenerimaan dan salinan Surat Setoran Bukan Pajak(SSBP) yang telah mendapatkan Nomor TandaPenerimaan Negara (NTPN).

(3) Laporan rekapitulasi realisasi PNBP sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disampaikan denganmenggunakan format sesuai dengan contoh formulirlaporan yang tercantum dalam Lampiran VIIIperaturan ini.

Pasal 25

(1) Petugas Akuntansi harus memasukkan data setiaptransaksi penerimaan dan penyetoran ke dalamaplikasi akuntansi berdasarkan Surat Setoran BukanPajak (SSBP).

(2) Petugas Akuntasi paling lambat setiap bulan harusmelakukan rekonsiliasi internal dengan BendaharaPenerimaan dan Petugas Operasional, gunamendapatkan kecocokan atau kesesuaian angka.

-14-

BAB VIII

PENYUSUNAN PENGGUNAAN PNBP

Pasal 26

PNBP dapat digunakan setelah mendapat izin dari MenteriKeuangan

Pasal 27

Penggunaan PNBP di Lingkungan Direktorat Jenderal dapatdimanfaatkan untuk kegiatan, antara lain :

a. penelitian dan pengembangan teknologi di bidangkebandarudaraan;

b. peningkatan sumber daya manusia dalam rangkapeningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat,termasuk memberikan insentif Petugas Operasional;

c. penegakan hukum dalam rangka pengendalian,pengawasan, penyelenggaraan keamanan danketertiban umum di bandar udara, termasuk mengaturdan mengawasi ground handling;

d. investasi berkaitan dengan sarana dan prasaranabandar udara dalam rangka pelayanan publik;

e. pemeliharaan dan perbaikan kantor/gedung, peralataninventaris lainnya yang berkaitan dengan pelayanan dibidang kebandarudaraan;

f. peningkatan mutu pelaksanaan tugas sertifikasikelaikan udara;

g. peningkatan kemampuan operasional dalampelaksanaan tugas di bidang perawatan peralatanfasilitas elektronika dan listrik penerbangan;

h. peningkatan kesehatan personel penerbangan dalammelaksanakan tugas di bidang keamanan dankeselamatan penerbangan; dan

i. peningkatan pelayanan navigasi penerbangan dalampelaksanaan tugas di bidang keselamatan penerbangan.

Pasal 28

(1) Setiap Kepala Kantor/UPT/Satuan Kerja diLingkungan Direktorat Jenderal mengusulkanpenggunaan PNBP kepada Direktur Jenderal Cq.Sekretaris Direktorat Jenderal.

(2) Usulan penggunaan PNBP sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berdasarkan target penerimaan dan izinpenggunaan yang telah ditetapkan oleh MenteriKeuangan.

(3) Usulan Penggunaan PNBP sebagaimana dimaksudpada ayat (2) harus melampirkan data dukung, antaralain :

-15-

a. rincian penggunaan dana;b. kerangka acuan kerja; danc. rincian anggaran biaya.

(4) Tata cara penyusunan penggunaan dana PNBPsebagaimana dimaksud pada ayat (3), tercantumdalam Lampiran IX Peraturan ini.

Pasal 29

Usulan penggunaan PNBP sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 harus dicantumkan dalam DIPA masing-masingKantor/UPT/Satuan Kerja di Lingkungan DirektoratJenderal.

BAB IX

TATA CARA PENCAIRAN DANA

PENGGUNAAN PNBP

Pasal 30

(1) Pencairan dana dalam DIPA untuk kegiatan yangdialokasikan dari penggunaan dana PNBP dilakukanmelalui mekanisme perhitungan Maksimum Pencairan(MP) berdasarkan izin penggunaan Menteri Keuangan.

(2) Mekanisme perhitungan Maksimum Pencairan (MP)sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berpedomanpada Peraturan Direktur Jenderal PerbendaharaanNomor 66 Tahun 2005, setelah masing-masingKantor/UPT/Satuan Kerja di lingkungan DirektoratJenderal mempunyai realisasi penerimaan.

(3) Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran terdapatsisa perhitungan Maksimum Pencairan (MP) yangbelum dapat digunakan, maka sisa dana MaksimumPencairan (MP) tersebut dapat diperhitungkan sebagaiMaksimum Pencairan (MP) tahun berikutnya.

BABX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 31

(1) Ketentuan Pelaksanaan Pasal 23 terkait denganpenyetoran PNBP pada peraturan ini dapatdikecualikan pada bandar udara, dengan ketentuansebagai berikut :

a. di daerah lokasi bandar udara tersebut tidakterdapat Bank/Pos Persepsi;

b. lokasi Bank/Pos Persepsi sulit dijangkau darilokasi bandar udara; atau

c. nilai nominal yang akan disetorkan ke Bank/PosPersepsi lebih kecil dari Lima Ratus Ribu Rupiah.

-16-

(2) Pengecualian penyetoran PNBP sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan palinglambat 30 (tiga puluh) hari.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

Direktur Jenderal mengawasi pelaksanaan peraturan ini.

Pasal 33

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan .

Ditetapkan di : JAKARTApada tanggal : 23 DESEMBER 2011

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

HERRY BAKTI

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Perhubungan;2. Menteri Keuangan;3. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;4. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;5. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan;6. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;7. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;8. Para Kepala Otoritas Bandar Udara;9. Para Kepala Balai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;10. Para Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di lingkungan Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMASSETIDITJEN HUBUD

ISRAFULHAYAT

NO

.U

RA

IAN

Usu

lanT

argetP

enerim

aanK

anto

r/S

atker

Kantor/

Satkerm

engirimkan

usulankepada

Direktur

JenderalP

erhubunganU

daraterkait

dengantarget

penerimaan

Tahun

Anggaran

berikutnya,dengan

mem

perhatikan:

Vo

lum

ed

alam1

Isatul

tah

un

Tarifyang

disesuaikandengan

PPT

arifyangb

erla

ku

Target

yangdiusulkan

yan

gd

isusu

nsesuai

Ko

de

Ak

un

IBag

anA

ku

nS

tand

arld.

Targ

etdiu

sulk

ansecara

berien

iang

e.M

en

gg

un

ak

an

Ap

likasi

TR

PN

BP

Inventarisasidan

VerifikasiT

argetPN

BP

Kantor/

Usulan

Target

PNB

Py

ang

telahditerim

adari

Kantor/

Satker/

UPT

dilingkunganD

itjenH

ub

ud

,selan

jutn

ya

diin

ven

tarisird

andiverifikasiyang

selanjutnyadibuat

rekapitulasim

enjadiT

argetPN

BP

Ditjen

Perhubungan

Udara

Inp

utT

argetPN

BP

kedalamA

plikasiT

RPN

BP

PengusulanT

argetPN

BP

Ditjen

Hubud

kepadad

anP

erleng

kap

anU

sulanT

argetPN

BP

Ditjen

Perhubungan

Udara

disam

paik

ank

epad

aS

ekretaris

Jend

eralK

ementerian

Perhubungan

dengantem

busanK

epalaB

iroK

euangand

anP

erlengkapandan

Kep

alaB

iroP

ere

ncan

aan

Pengusulan

Target

PNB

PD

itjenH

ubudkepada

An

gg

ara

n

Target

PNB

PD

itjenP

erhubunganU

daradisam

paikanoleh

Biro

Keuangan

danP

erlengkapankepada

Ditjen

Anggaran

Kem

enterianK

euanganyang

selanjutnyaakan

dilakukanp

emb

ahasan

Target

PNB

P

LA

MP

IRA

NI

PE

RA

TU

RA

ND

IRE

KT

UR

JEN

DE

RA

LP

ER

HU

BU

NG

AN

UD

AR

AN

OM

OR

:K

P.

57

2T

AH

UN

20

11

TE

NT

AN

G

PETUN

JUK

TEKN

ISPELA

KSA

NA

AN

PENERIM

AA

N,PEN

YETO

RAN

,PE

NG

GU

NA

AN

DA

NPE

LA

POR

AN

PEN

ER

IMA

AN

NE

GA

RA

BU

KA

NP

AJA

KY

AN

GB

ER

LA

KU

PAD

AD

IRE

KT

OR

AT

JEN

DE

RA

LP

ER

HU

BU

NG

AN

UD

AR

A

TA

TA

CA

RA

PEN

YU

SUN

AN

TA

RG

ET

PNB

P

DIR

EK

TO

RA

TJE

ND

ER

AL

PER

HU

BU

NG

AN

UD

AR

A

6.

Pen

gu

sulan

Targ

etPN

BP

kep

ada

DPR

-RI

Target

PNB

Phasil

pem

bah

asand

eng

anD

itjenA

nggaranu

ntu

kselan

jutn

ya

disam

paik

ankepada

DPR

-RI

un

tuk

ditetapkanm

enjadiT

argetP

NB

Pd

ala

mU

UA

PB

N

Salm

ansesu

aid

eng

anaslin

ya

KE

PA

LA

BA

GIA

NH

UK

UM

DA

NH

UM

AS

SE

TD

ITJE

NH

UB

UD

ISR

AF

UL

HA

YA

T

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

TT

D

HE

RR

YB

AK

TI