2_laporan magang 1-5 okefiks

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan magang merupakan salah satu komponen kelulusan bagi mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Pelaksanaan magang ini membebaskan para mahasiswa untuk memilih sendiri tempat atau institusi ang akan dijadi tempat pemagangan dimana lama jangka waktu kegiatan magang dihitung dati total jam kerja aitu !"" jam. #ebagai mahasiswa akuntansi$ Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah salah satu tempat magang ang baik karena KAP merupakan tempat ang sangat %o%ok untuk mendalami dan mengimplementasikan ilmu&ilmu ang selama ini telah dipelajari dibangk perkuliahan. Kantor Akuntan Publik(KAP) ang dipilih oleh penulis untuk melakukan kegiatan magang adalah KAP 'naresj Kemalawarta. Pelaksanaan kegiatan magang ini juga dinilai bermanfaat bagi pihak penulis maupun KAP. Pertama$perusahaan dapat menambah jumlah pegawai untuk mempermudah penelesaian suatu pekerjaan. Kedua$ KAP dapat menj tempat sarana belajar bagi penulis dengan masuk se%ara langsung keduni kerja. Melalui KAP 'naresj tersebut$ penulis kemudian melakukan audit PusatKoperasi Kepolisian aerah (PU#K*PP*+ A) aerah 'stimewa ,ogakarta sebagai klien. 1

Upload: kadek-dwi-putra-atmaja

Post on 04-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

laporan magang ppak ugm

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPelaksanaan magang merupakan salah satu komponen kelulusan bagi mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Pelaksanaan magang ini membebaskan para mahasiswa untuk memilih sendiri tempat atau institusi yang akan dijadikan tempat pemagangan dimana lama jangka waktu kegiatan magang dihitung dati total jam kerja yaitu 100 jam. Sebagai mahasiswa akuntansi, Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah salah satu tempat magang yang baik karena KAP merupakan tempat yang sangat cocok untuk mendalami dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang selama ini telah dipelajari dibangku perkuliahan.Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dipilih oleh penulis untuk melakukan kegiatan magang adalah KAP Inaresjz Kemalawarta. Pelaksanaan kegiatan magang ini juga dinilai bermanfaat bagi pihak penulis maupun pihak KAP. Pertama, perusahaan dapat menambah jumlah pegawai untuk mempermudah penyelesaian suatu pekerjaan. Kedua, KAP dapat menjadi tempat sarana belajar bagi penulis dengan masuk secara langsung kedunia kerja. Melalui KAP Inaresjz tersebut, penulis kemudian melakukan audit pada Pusat Koperasi Kepolisian Daerah (PUSKOPPOLDA) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai klien. Didalam suatu perusahaan atau instansi audit sangat penting dan sangat dibutuhkan karena jika perusahaan atau instansi tidak diaudit maka, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung salah saji material baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang sudah diaudit dan mendapat opini Unqualified (wajar tanpa pengecualian) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama pemagangan adalah melakukan beberapa prosedur audit pada akun piutang. Menurut Rusdi Akbar (2004:199) piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu. Pentingnya melakukan audit pada akun piutang karena mengingat bahwa piutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat menunjukkan satu bagian yang besar dari harta likuid perusahaan dan akun piutang juga merupakan salah satu rekening dalam neraca yang rentan dijadikan sebagai kecurangan untuk melakukan penggelembungan pendapatan. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mempelajari dan menelaah lebih jauh mengenai prosedur audit pada akun piutang. Oleh karena itu, dalam laporan magang ini penulis memilih judul ANALISIS PROSEDUR AUDIT PADA AKUN PIUTANG DI PUSAT KOPERASI KEPOLISIAN DAERAH (PUSKOPPOLDA) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.B. Rumusan MasalahApakah penerapan prosedur audit pada akun piutang yang dilakukan oleh KAP Inaresjz di Pusat Koperasi Kepolisian Daerah (PUSKOPPOLDA) Daerah Istimewa Yogyakarta telah sesuai dengan rencana prosedur audit yang ditetapkan KAP Inaresjz?C. Tujuan Penulisan Laporan MagangTujuan penulisan laporan praktek pemagangan yang dilaksanakan di KAP Inaresjz Kemalawarta adalah untuk menganalisis penerapan prosedur audit pada akun piutang di Pusat Koperasi Kepolisian Daerah (PUSKOPPOLDA) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai klien.D. Manfaat Penulisan Laporan Magang1. Bagi Penulisa. Melalui kegiatan magang ini penulis berkesempatan untuk menerapkan ilmunya di dunia kerja nyata khususnya di Kantor Akuntan Publik (KAP).b. Meningkatkan kemampuan hardskill, softskill mahasiswa dalam menghadapi permasalahan kerja di dunia nyata, mulai dari time management, team management, sampai dengan communication management.2. Bagi Kantor Akuntan PublikMembantu Kantor Akuntan Publik (KAP) Inaresjz Kemalawarta dalam proses audit terhadap klien atas laporan keuangan khususnya pada laporan keuangan PUSKOPPOLDA DIY.3. Bagi Pihak Lain yang Berkepentingana. Laporan magang ini diharapkan dapat membantu pembaca yang ingin mengetahui kegiatan pemagangan dibidang audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP).b. Laporan magang ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refrensi serta menambah pengetahuan, pemahaman dan wawasan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori AuditMenurut Elder et al. (2009:4), definisi audit adalah akumulasi dan evaluasi dari bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan suatu kriteria yang telah dibuat. Pengauditan hanya dapat dilakukan oleh seorang yang profesional, kompeten dan independen. Berdasarkan definisi yang diterangkan di atas, terdapat beberapa kata kunci, yaitu:1. Informasi and kriteria yang telah ditentukanDalam melakukan audit, diperlukan informasi serta membuat kriteria yang telah ditentukan untuk mengevaluasi informasi tersebut. Kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi informasi berbeda-beda tergantung pada jenis informasi yang diaudit. Contohnya terdapat perbedaan kriteria yang digunakan dalam mengaudit laporan keuangan dan mengaudit pengendalian internal. Dalam mengaudit laporan keuangan, kriteria yang digunakan adalah Generaly Accepted Accounting Principles (GAAP), sedangkan dalam audit pengendalian internal, kriteria yang digunakan adalah Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO).

2. Mengakumulasi dan mengevaluasi bukti auditBukti audit adalah segala informasi yang digunakan auditor dalam menentukan kesesuaian informasi yang sedang diaudit dengan kriteria yang dibuat.3. Kompetensi dan independensiAuditor harus memiliki kompetensi yang baik di bidangnya sehingga auditor dapat memahami proses audit yang dijalankan, memahami kriteria audit yang digunakan dan mengumpulkan bukti-bukti audit. Independensi juga penting bagi seorang auditor. Auditor yang independen adalah seorang auditor dapat dipercaya oleh para pengguna laporan keuangan dan stakeholder perusahaan.4. PelaporanDi tahap pelaporan, auditor harus mengeluarkan sebuah laporan audit yang laporan keuangan beserta opini audit.

Pengertian auditing menurut (Arens dan Loebbecke, 2003) adalah Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.

Mulyadi (2009:9) mendefinisikan auditing adalah sebagai berikut:Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara tingkat pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasil kepada pemakai yang berkepentingan.

Auditing merupakan proses yang sistematik yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan. Proses sistematik tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi maksudnya adalah hasil proses akuntansi. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menentukan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kinerja yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dan kriteria tersebut kemungkinan dapat di kuantitatifkan kemungkinan pula bersikap kualitatif.Al. Haryono Jusup (2001) menyatakan bahwa, Auditor harus menentukan tujuan audit yang ingin dicapai lalu merancang suatu program audit yang dilandasi oleh asersi manajemen. Asersi tersebut diklasifikasikan kedalam 5 (lima) kategori yaitu:

1. Keberadaan atau keterjadian (Existence or Occurrence)Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aktiva atau utang satuan usaha ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu.2. Kelengkapan (Completeness)Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi atau semua rekening (account) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya.3. Hak dan Kewajiban (Right and Obligation)Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak perusahaan dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.4. Penilaian (Valuation) atau Pengalokasian (Allocation)Asersi tentang penilaian dan pengalokasian berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya.5. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubugan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya.

B. Prosedur AuditBoynton et al. (2002) menyatakan bahwa prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Sepuluh jenis prosedur audit yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu tujuan audit tertentu adalah:1. Prosedur Analitis (Analytical Procedures). Prosedur ini meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana, analisis vertikal atau laporan persentase, perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran, serta penggunaan model matematis dan statistik.2. Inspeksi (Ispecting). Prosedur ini meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumberdaya berwujud.3. Konfirmasi (Confirming). Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien.4. Permintaan Keterangan (Inquiring). Prosedur ini meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor. Permintaan keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen atau karyawan, umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis.5. Perhitungan (Counting). Dua aplikasi yang paling umum dalam perhitungan adalah perhitungan fisik sumberdaya berwujud seperti jumlah kas dan persediaan yang ada, dan akuntansi seluruh dokumen dengan nomor urut yang telah dicetak.6. Penelusuran (Tracing). Arah pengujian prosedur ini berawal dari dokumen menuju ke catatan akuntansi, sehingga menelusuri kembali asal-usul aliran data melalui sistem akuntansi.7. Pemeriksaan Bukti Pendukung (Vouching). Vouching adalah sebuah kegiatan dimana seorang auditor melakukan pemeriksaan transaksi bisnis dengan memeriksa dokumen, catatan atau bukti bukti lainnya yang mempunyai cukup keabsahan untuk memenuhi pertimbangan auditor bahwa transaksi tersebut telah benar. Menurut Boynton et al. (2002) vouching adalah pemeriksaan bukti yang berhubungan dengan catatan salam pembukuan, termasuk didalamnya pemeriksaan sejauh tidak ada bukti yang telah dihilangkan dari pembukuan.Tujuan dilakukannya vouching oleh auditor adalah :a. Memeriksa semua transaksi yang dicatat dalam pembukuan didukung oleh bukti.b. Memastikan tidak ada fraud/error yang terjadi dalam pencatatan transaksi.c. Memastikan setiap transaksi yang dicatat telah diotorisasi pejabat yang berwenang.d. Memastikan adanya perbedaan antara item modal dan pendapatan pada pencatatan transaksi.8. Pengamatan (Observing). Prosedur ini berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. Kegiatan dapat berupa pemrosesan rutin jenis transaksi tertentu seperti penerimaan kas.9. Pelaksanaan Ulang (Reperforming). Prosedur ini merupakan salah satu prosedur audit yang penting yaitu pelaksanaan ulang perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien. Misalnya, menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan, bunga akrual dan diskon atau premi obligasi, perhitungan kuantitas dikalikan harga per unit pada lembar ikhtisar persediaan, serta total pada skedul pendukung dan rekonsiliasi.10. Teknik Audit Berbantuan Komputer. Prosedur ini untuk membantu melaksanakan beberapa prosedur yang telah diuraikan sebelumnya dengan menggunakan perangkat lunak komputer.Menurut Boynton et al. (2002) dalam mengembangkan perencanaan audit serta merancang prosedur audit untuk mencapai tujuan audit spesifik, auditor harus mempertimbangkan sifat bukti yang akan diperoleh. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari:1) Data akuntansi yang mendasari. Sifat bahan bukti berupa buku-buku ayat jurnal awal, buku besar dan buku pembantu, pedoman akuntansi terkait, dan catatan informasi dan memorandum, seperti kertas kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi.2) Informasi Penguat. Sifat bahan bukti berupa dokumen-dokumen seperti cek, faktur, kontrak, dan risalah rapat. Konfirmasi dan penyajian tertulis lainnya. Informasi yang diperoleh dari permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik, serta informasi lain yang diperoleh atau dikembangkan oleh auditor.C. Piutang Usaha1. Pengertian PiutangMenurut Kieso, et al (2009:369) piutang adalah klaim kepada pelanggan atas uang, barang, atau jasa. Piutang atas uang biasanya terjadi ketika perusahaan menjual barang atau jasa dalam bentuk kredit. Piutang dapat diklasifikasikan berdasarkan waktu tertagihnya piutang. Piutang yang diharapkan dapat tertagih dalam kurun waktu setahun atau dalam kurun waktu satu tahun buku diklasifikasikan ke dalam piutang lancar dan selain piutang lancar diklasifikasikan ke dalam piutang tidak lancar. Piutang juga dapat diklasifikasikan menjadi piutang dagang (trade receivables) dan piutang lain-lain. Piutang dagang adalah piutang yang terjadi dari aktivitas utama penjualan barang dan jasa. Terdapat dua jenis piutang dagang (trade receivables), yaitu:a. Account receivables adalah piutang dengan bentuk perjanjian lisan dari pembeli untuk membayar barang dan jasa yang dijual.b. Notes receivables adalah piutang dengan bentuk perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan.2. Pengakuan Piutang Pengakuan jumlah piutang berdasarkan Kieso et al (2009:370), sesuai dengan harga pertukaran (exchange price) antara kedua belah pihak. Terdapat dua faktor yang memengaruhi harga pertukaran (exchange price), diantaranya:a. Trade Discounts adalah potongan harga yang diberikan pada saat penjualan. Potongan harga tersebut tidak dibukukan dan dianggap sebagai piutang.b. Cash Discounts adalah potongan harga yang diberikan kepada pembeli apabila pembeli dapat membayar sesuai periode diskon yang telah ditentukan.3. Penilaian Piutang Usaha Piutang akan dicantumkan dalam neraca sebesar jumlah yang akan dapat direalisasikan (nilai realisasi/ penyelesaian/ realizable/ settlement value) yaitu jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Jumlah yang diharapkan dapat ditagih dihitung dengan cara mengurangi jumlah piutang yang ada dengan taksiran piutang yang tidak dapat ditagih.D. Laporan AuditorLaporan auditor menurut Boynton et al. (2002) merupakan media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Auditor harus memenuhi keempat standar pelaporan didalam membuat dan mengeluarkan laporan audit.1. Standar UmumStandar umum berhungan dengan kualifikasi auditor dan kualifikasi pekerjaan auditor. Isi dari standar umum adalah a. Auditor harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlihan dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor. b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. c. Dalam pelakasanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.2. Standar Pekerjaan LapanganStandar ini berhubungan dengan pelaksanaan audit di tempat bisnis klien atau lapangan. Isi dari Standar Pekerjaan Lapangan adalaha. Pekerjaan harus direncanakan dengan matang dan apabila digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh agar dapat merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, observasi, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.3. Standar PelaporanDalam melaporkan hasil audit, auditor harus memenuhi standar pelaporan. Isi dari Standar Pelaporan adalah a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. b. Laporan auditor harus menunjukkan keadaan dimana prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat yang menyeluruh tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor yang dilaksanakan, dan jika ada, tingkat tanggungjawab yang dipikulnya.

BAB IIIPROFIL KAP DAN PROSEDUR AUDITA. Profil KAP 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan MagangPenulis melaksanakan magang di Kantor Akuntan Publik (KAP) Inaresjz Kemalawarta yang beralamat di Jalan Ringin Putih no. 7, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta 55172. Penulis melaksanakan magang di Kantor Akuntan Publik (KAP) Inaresjz Kemalawarta yang dimulai tanggal 4 Maret hingga tanggal 30 maret 2014. Penulis telah melakukan suatu proses audit pada Pusat Koperasi Kepolisian Daerah (PUSKOPPOLDA DIY). Selama proses audit berlangsung, penulis diperlakukan selayaknya junior audit yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang dituntut profesional dan mempunyai tanggung jawab yang tidak berbeda dengan auditor yang bekerja disana.2. Profil Singkat KAP Inaresjz KemalawartaPada awal tahun 1992 di Yogyakarta didirikan Koperasi Jasa Audit (KJA) Nuraini. Koperasi Jasa Audit ini adalah yang pertama kali didirikan di Indonesia. Koperasi jasa audit hanya diperbolehkan satu di setiap propinsi. Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian muncul KJA selanjutnya di daerah Medan, Bali, dan lain sebagainya. Latar belakang berdirinya KJA ini adalah karena biaya audit yang tergolong mahal, sehingga diharapkan dengan berdirinya KJA ini dapat lebih membantu banyak perusahaan yang membutuhkan jasa audit dengan dana yang terbatas. Pertama kali berdiri, KJA ini mengalami kesulitan dalam mencari klien. Sebagian besar kesulitan tersebut dikarenakan persepsi klien yang masih menganggap jasa audit adalah jasa yang tidak begitu penting dan memerlukan biaya yang tinggi.Kesulitan tersebut terpecahkan dengan adanya bantuan dari Koperasi Jasa Audit yang berasal dari Jerman bernama Friedrich Ebert Stifrung (FES). FES membantu kesulitan biaya para klien KJA Nuraini dalam jangka waktu selama 10 tahun. Atas bantuan FES, maka KJA ini semakin lama semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun.Pada awal tahun 2007, diterbitkan Peraturan Pemerintahan yang menyebutkan bahwa Kantor Akuntan Publik hanya boleh berbentuk independent atau partnership. Hal ini menyebabkan setiap KJA harus membentuk kantor akuntan publik yang independen. Masalah ini terpecahkan dengan keluarnya Bapak Inaresjz Kemalawarta dari KJA dan mendirikan Kantor Akuntan Publik sendiri dengan nama KAP Drs. Inaresjz Kemalawarta sampai sekarang. KAP Drs. Inaresjz Kemalawarta beralamatkan di Jl. Ringin Putih No.7 Prenggan Kotagede Yogyakarta 55172 dengan izin usaha KAP No. Kep-478/KM.1/2006 dengan No. registrasi negara D-3840. KAP ini melayani jasa audit, konsultasi manajemen, training audit, dan perpajakan. Sebagian besar klien KAP ini adalah klien-klien lama yang sudah meminta jasa audit dari semenjak masih berbentuk KJA.Jasa profesional yang disediakan oleh KAP Inaresjz Kemalawarta adalah:a. Jasa AuditKAP Inaresjz Kemalawarta menyediakan jasa audit berupa jasa pemeriksaan atas laporan keuangan historis. Tujuan dari jasa audit adalah auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan historis telah menyajikan secara wajar sesuai dengan SAK yang berlaku di indonesia.b. Jasa Pemeriksaan (Examination)KAP Inaresjz menyediakan jasa pemeriksaan untuk menguraikan jasa lain yang muncul dari pernyataan jasa audit yaitu suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak manajemen dengan kriteria yang ditetapkan seperti menilai efektivitas sistem pengendalian entitas, kepatuhan entitas terhadap peraturan perundangan dan peraturan tertentu.c. Jasa ReviewJasa review yang disediakan oleh KAP Inaresjz Kemalawarta berupa permintaan keterangan dari manajemen klien serta analisis komperatif atas informasi keuangan. Jasa ini biasanya digunakan untuk kepentingan interim dan tender.

d. Prosedur yang disepakati (Agreed Upon Procedures)Jasa Prosedur yang disepakati berupa jasa yang lebih sempit dibanding audit dan jasa pemeriksaan, untuk jenis jasa ini KAP Inaresjz Kemalawarta akan menerbitkan suatu ringkasan temuan. e. Kompilasi laporan keuanganKAP Inaresjz Kemalawarta menyediakan jasa ini untuk menyusunkan laporan keuangan berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.Pengalaman audit KAP Inaresjz Kemalawarta pada berbagai perusahaan selama tahun 2012 antara lain adalah PT Adi Satria Abadi, Stasiun Pengisian Bahan-bakar Umum (SPBU) Nanggulan, PT Dian Paramita Kencana, Palang Merah Indonesia Propinsi DIY, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Stube Hemat, Rumah Sakit Happy Land, Baznas DIY, PT Gema Haromas Tour and Travel, Yayasan PKBI, PT Menara Artha Mas developer, PT Java Inti Sarana, PT Sugito Nugratama kontraktor, Universitas Kristen Duta Wacana, dan Hotel Aston Purwokerto. Pengalaman audit KAP Inaresjz Kemalawarta pada berbagai perusahaan selama tahun 2013 antara lain adalah Koperasi Aman, Koperasi Pegawai Telkom (KOPEGTEL), BMT Artha Sejahtera, Pusat Koperasi Kepolisian Daerah (PUSKOPPOLDA) DIY, PT Adi Satria Abadi (ASA), Asian Womens Resource Centre for Culture and Theology (AWRC), Koperasi Karya Kencana Bersama, dan Koperasi Karya Nuklida.Sedangkan pengalaman reviu KAP Inaresjz Kemalawarta selama tahun 2012 adalah PT Daya Kharisma, PT Lishan Manunggal (perhotelan), CV Jonggrang Dwipa (kontraktor), DAGADU Yogyakarta, CV Lido Cakrawala, (general kontraktor), PT Utra Visitama (percetakan), CV Yusuf (penjahit), SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta, PT Citra Mataram (konstruksi), Kopkar PT GE Lighting, PT Citra Grha Pesona (kontraktor), PT Ashor Silver.3. Struktur Organisasi KAP Inaresjz

Pimpinan KantorManager AuditorSupervisorSupervisorSupervisorAuditorAuditorAuditorAuditorAuditorAuditorAuditorAuditorAuditorStruktur organisasi pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Inaresjz adalah:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi KAP InaresjzPemimpin: Inaresjz KemalawartaManajer Audit : Isniah, S.E.Supervisor: Imam Asnawi, S.E. Sumardi, S.E., Ak. Suroso, S.E.Auditor : Mujiyono, S.E.Henrigues, S.E. Darmawan, S.E., Ak.Ambar, S.E. Kaslani, S.E., Ak.Rendi, S.E., Ak. Acep, S.E. Benny Arifin, S.E. Fatmawati, S.E., Ak.

B. Prosedur Audit atas Piutang Usaha1. Tujuan Pemeriksaan Audit atas Piutang UsahaProsedur Audit pada piutang usaha dilakukan dengan tujuan:a. Untuk memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang usaha.b. Untuk membuktikan keberadaan (existence) piutang usaha dan keterjadian transaski yang berkaitan dengan piutang usaha yang dicantumkan dalam neraca.c. Untuk membuktikan kelengkapan (completeness) transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo piutang yang disajikan dalam neraca.d. Untuk membuktikan hak kepemilikan (rights and obligation) klien atas piutang usaha yang dicantumkan dalam neraca. Untuk membuktikan kewajaran penilaian (valuation) piutang usaha yang dicantumkan dalam neraca.e. Untuk membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure) piutang di neraca.2. Rencana Prosedur Audit di KAP InaresjzDalam melakukan kegiatan magang staf KAP Inaresjz yang merupakan mahasiswa PPAk UGM ini mendapatkan buku panduan yang berisi tentang program audit yang berlaku di KAP Inaresjz yaitu:a. Lakukan prosedur audit awal atas saldo rekening piutang usaha yang akan diuji lebih lanjut:1) Mintalah/ buatlah KKP daftar utama (top schedule) piutang dagang.2) Periksalah kebenaran aritmatikanya.3) Usut saldo totalnya ke WTB.4) Mintalah/ buatlah rincian piutang (supporting schedule) atau daftar umur piutang pada akhir tahun.5) Periksalah kebenaran aritmatikanya.6) Usut saldo akhir piutang usaha yang tercantum didalam rincian piutang ke daftar utama.7) Usut saldo awal rekening piutang usaha ke KKP tahun lalu.8) Telusur saldo piutang individu ke kartu piutangnya masing-masing.9) Lakukanlah pengujian terhadap umur piutang individu untuk menentukan ketepatan umur piutang yang bersangkutan.

b. Dalam prosedur analitik lakukan:1) Hitung ratio berikut ini:i. Tingkat perputaran piutang usaha.ii. Ratio piutang usaha dengan aktiva lancar.iii. Rate of return on sales.iv. Ratio kerugian piutang usaha dengan penjualan kredit.2) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.c. Pengujian terhadap transaksi dan saldo rekening rinci:1) Lakukan verifikasi pisah batas (cut-off) transaksi penjualan:i. Dapatkan/ buatkan daftar penjualan beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca.ii. Bandingkan dengan faktur penjualannya dan pengiriman barang beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca.2) Lakukan konfirmasi piutang:i. Pilih debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi dan kirimkan konfirmasi piutangnya.ii. Periksalah jawaban-jawaban konfirmasi piutang yang dikembalikan.iii. Periksalah surat konfirmasi yang dikembalikan oleh kantor pos. Selidiki penyebab konfirmasi yang dikirim tersebut dikembalikan oleh kantor pos.iv. Bila tidak diperoleh jawaban konfirmasi, laksanakan prosedur alternatif.d. Lakukan analisis terhadap kecukupan rekening CKP yang dibentuk oleh klien.1) Minta atau buatlah daftar saldo CKP dan periksa aritmatikanya.2) Periksa apakah penghapusan piutang telah mendapat persetujuan.3) Periksa saldo awal CKP, apakah sesuai dengan hasil audit tahun lalu.4) Periksalah/ analisa perhitungan CKP yang dibuat klien sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.e. Verifikasi penyajian dan pengungkapanBandingkan penyajian piutang usaha di neraca dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum:1) Periksa klasifikasi piutang usaha kedalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.2) Periksa jawaban konfirmasi bank.3) Periksa kecukupan pengungkapan piutang antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.f. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan untuk piutang dan CKP.

BAB IVANALISIS PROSEDUR AUDITA. Prosedur Audit yang Diterapkan di KAP Inaresjz1. Prosedur Audit Awal yang dilakukanDalam melakukan prosedur audit awal penulis (staf KAP) membuat KKP atas piutang usaha PUSKOPPOLDA, kemudian melampirkan bukti-bukti transaksi piutang ke KKP yang bersangkutan. Staf KAP juga mencocokkan jumlah saldo pada bukti transaksi apakah sudah sama dengan saldo pada KKP piutang, jika jumlahnya sudah sesuai dengan bukti maka diberikan tickmark pada KKP dan bukti transaksi sebagai bukti prosedur telah dilakukan. Kemudian, staf KAP mencocokan saldo awal rekening piutang ke KKP tahun lalu, dimana saldo awal piutang tahun ini, merupakan saldo akhir tahun lalu. Selanjutnya, penulis sebagai staf di KAP Inaresjz menelusur saldo piutang yang ada ke buku besar pembantunya serta memeriksa kebenaran aritmatikanya. 2. Prosedur Analitik yang dilakukanDalam melakukan prosedur analitik atas piutang usaha, yang perlu dihitung yaitu:a. ratio tingkat perputaran piutang usaha dengan formula (penjualan bersih : rata-rata piutang usaha; Rata-rata piutang usaha= (piutang awal + piutang akhir):2; lama hari perputaran piutang = 365 hari : tingkat perputaran piutang).b. Ratio piutang usaha dengan aktiva lancar dengan formula (Saldo piutang usaha : aktiva lancar).c. Rate of return on sales dengan formula (laba bersih : penjualan bersih).d. Ratio kerugian piutang usaha dengan penjualan kredit dengan formula (Kerugian piutang usaha : penjualan bersih).Dalam penerapannya prosedur analitik ini dilakukan karena prosedur ini telah dilakukan pada saat Audit Plan Memorandum sehingga penulis sebagai staf KAP hanya mengisikan tanda APM pada program pemeriksaan sebagai tanda bahwa prosedur analitik telah dilakukan.3. Pengujian Terhadap Transaksi dan Saldo Rekening RinciDalam tahap ini staf KAP melakukan verifikasi pisah batas untuk melihat adanya piutang yang terjadi sebelum dan setelah tanggal neraca. Staf KAP juga melakukan kegiatan vouching adapun vouching yang dilakukan oleh Penulis sebagai staf di KAP Inaresjz untuk memastikan bahwa piutang yang disajikan memang benar keberadaannya. Vouching merupakan proses pencocokan transaksi yang tercatat dalam buku besar klien dengan bukti transaksi yang ada. Adapun vouching yang dilakukan adalah:a. Memilih beberapa transaksi yang tercatat dalam akun penjualan dan memeriksa apakah faktur penjualan telah diterbitkan dan penjualan telah dicatat pada akun pelanggan dalam buku besar penjualan.b. Menelusuri sampel dokumen pengiriman ke faktur penjualan dan mencocokkan kuantitas yang tercantum.Transaksi yang dipilih hanya sampel saja dan minimal 80% dari total populasi.

Gambar 4.1.Lembar Vouching

4. Analisis terhadap Kecukupan Rekening CKP yang dibentuk oleh KlienDalam tahap ini, penulis sebagai staf KAP meminta daftar saldo CKP dan memeriksa aritmatikanya serta menganalisa perhitungan CKP yang dibuat klien sesuai dengan kebijakan yang diterapkan. Staf memperoleh informasi bahwa PUSKOPPOLDA lupa melakukan perhitungan pencadangan kerugian piutang tak tertagih dan tidak ada pencatatan kerugian piutang. Tidak tercatatnya kerugian piutang tersebut akan mengurangi saldo laba bersih di kertas kerja, sehingga staf KAP Inaresjz harus membuat jurnal penyesuaian atas cadangan kerugian piutang tersebut.5. Verifikasi Penyajian dan PengungkapanDalam tahap ini yang dilakukan adalah membandingkan penyajian piutang usaha di neraca dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa klasifikasi piutang usaha telah sesuai dengan SAK. Setelah semua prosedur verifikasi penyajian dan pengungkapan dilakukan, staf KAP mengisi program pemeriksaan yang berisi kode KKP, tanggal pelaksanaan, dan tanda tangan sebagai bukti dokumentasi telah dilakukannya prosedur audit.

B. Opini Penulis sebagai Staf di KAP Inaresjz Prosedur audit yang dibuat oleh KAP Inaresjz yang dituangkan dalam buku panduan sebagai pegangan untuk melakukan audit bagi staf KAP sudah sangat baik yaitu telah memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Prosedur audit tersebut sudah meliputi vouching, cutt of, konfirmasi, dan lain-lain. Berbeda dengan penerapannya, dimana tidak semua prosedur audit yang tercatat didalam buku panduan tersebut dilaksanakan atau diterapkan oleh KAP Inaresjz dalam mengaudit PUSKOPPOLDA sebagai klien. Saat mengaudit PUSKOPPOLDA, KAP Inaresjz tidak menerapkan prosedur audit konfirmasi, padahal untuk mengaudit akun piutang prosedur konfirmasi sangatlah penting dan sangat dibutuhkan untuk mengetahui piutang PUSKOPPOLDA secara akurat. Sebagai contoh, ketika melakukan audit di PUSKOPPOLDA telah terjadi ketidak cocokan pada buku besar dan bukti transaksi, kemudian staf KAP Inaresjz kebingungan untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Hal ini terjadi karena prosedur audit konfirmasi tidak diterapkan, seandainya dilakukan konfirmasi maka akan lebih memudahkan staf KAP untuk mengetahui letak kesalahan yang menyebabkan ketidak cocokan antara buku besar dan bukti transaksi tersebut.Prosedur audit konfirmasi merupakan prosedur standar yang lazim dilakukan sesuai dengan standar pelaksanaan audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Prosedur konfirmasi mempunyai peranan penting dalam rangka memahami assersi eksistensi atau okurensi penyajian piutang usaha dalam laporan keuangan klien. Mengingat sumber bukti pencatatan transaksi berasal dari pihak luar perusahaan (pihak ketiga) yang tentunya bersikap independen, maka kepercayaan terhadapnya mempunyai derajat kecermatan yang sangat tinggi. Prosedur audit konfirmasi ini sangat penting dalam setiap pelaksanaan audit piutang, sehingga disebutkan dalam standar pelaksanaan audit yang ketiga. Bahkan, sering disebutkan sebagai mandatory procedure dalam pengauditan piutang. Konfirmasi ini dapat dilakukan dengan mengirimkan surat konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.

BAB VSARAN DAN KESIMPULANA. KESIMPULAN1. Prosedur audit atas akun piutang yang telah ditetapkan oleh KAP Inaresjz sudah sangat baik dan lengkap, dimana telah memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).2. Dalam penerapannya, prosedur audit atas akun piutang yang ada dibuku pedoman KAP Inaresjz seperti konfirmasi belum dilakukan oleh staf dan supervisor dalam melakukan audit atas PUSKOPPOLDA sebagai klien.3. Prosedur audit atas akun piutang yang dilakukan oleh KAP Inaresjz dalam mengaudit klien yaitu vouching, belum bisa menemukan salah saji yang terjadi pada PUSKOPPOLDA (klien).

B. SARAN1. Dalam mengaudit suatu klien, KAP Inaresjz sebaiknya benar-benar menerapkan prosedur audit atas akun piutang yang sudah ditetapkan didalam buku pedoman KAP itu sendiri.2. Perlunya konfirmasi dalam melakukan prosedur audit atas akun piutang, hal ini diterapkan untuk mengurangi terjadinya kecurangan yang tidak bisa terdeteksi hanya dengan melakukan prosedur audit yaitu vouching.

30