2jfdc
DESCRIPTION
jdfcujTRANSCRIPT
![Page 1: 2jfdc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082520/5695d0ea1a28ab9b02946476/html5/thumbnails/1.jpg)
7/21/2019 2jfdc
http://slidepdf.com/reader/full/2jfdc 1/1
2.3 Patofisiologi rupture tendo Achilles
Penyebab pasti pecah Achilles tendon dapat terjadi tiba-tiba, tanpa peringatan,
atau akibat tendinitis Achilles . Tampaknya otot betis yang lemah dapat menyebabkan
masalah. Jika otot-otot menjadi lemah dan lelah, mereka dapat mengencangkan dan
mempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan juga dapat menjadi masalah dengan
mengarah pada kelelahan otot. Semakin lelah otot betis, maka semakin pendek danakan menjadi lebih ketat. Keadaan sesak seperti ini dapat meningkatkan tekanan pada
tendon Achilles dan mengakibatkan kerobekan. Selain itu, ketidakseimbangan
kekuatan otot-otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki belakang yang lebih rendah
juga dapat mengakibatkan cedera pada tendon Achilles. Achilles tendon robek lebih
mungkin ketika gaya pada tendon lebih besar dari kekuatan tendon. Jika kaki yang
dorsoleksi sedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis kontrak otot,
kerobekan dapat terjadi. Kerobekan banyak terjadi selama peregangan kuat dari
tendon sementara otot betis berkontraksi.
!Price, Syl"ia Anderson. #$$%. Patofisiologi konsep klinis Proses Penyakit . Jakarta&
'()*
+ekanisme ruptur achilles bisa dibagi menjadi kategori utama, yaitu&
a. % ruptur terjadi selama penahanan beban dengan telapak kaki mendorong dan
lutut dalam keadaan ekstensi. Pergerkan ini dapat terjadi pada permulaan lari
sprint dan olahraga basket yang mengharuskan melompat.
b. # ruptur terjadi mengikuti dorsoleksi yang tiba-tiba dari pergelangan kaki,
seperti terjatuh dari tangga.
c. #/ ruptur karena dorsoleksi dari kaki bagian plantar secara keras.
Saat istirahat tendo memiliki konigurasi bergelombang akibat batasan di
ibrikolagen. Stress tensile menyebabkan hilangnya konigurasi bergelombang
sehingga pada daerah jari kaki terdapat kur"a tegangan-regangan. Saat serat kolagen
rusak, tendo merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendo. 0atas beban
isiologis serat kembali ke konigurasi asli adalah kurang dari 1, sedangkan pada
tingkat ketegangan 1-2 serat kolagen mulai meluncur melewati satu sama lain
karena jaringan antar molekul rusak. Ketegangan lebih dari 2 mengakibatkan
ruptur secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena gagalnya
pergeseran antara ibriler dan interibriler.
Jika otot-otot lemah dan lelah mereka dapat mengencangkan dan
mempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan mengakibatkan kelelahan otot yang
memicu otot semakin pendek dan ketat. 3al inilah yang dapat meningkatkan tekanan pada tendo achilles sehingga dapat terjadi ruptur. Selain itu, rupture dapat terjadi
akibat gaya pada tendo lebih besar dibanding kekuatan tendo. Kaki yang dorsoleksi,
sedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis kontraksi, kerobekan dapat
terjadi. Kerobekan terjadi selama peregangan kuat dari tendo, sementara otot betis
berkontraksi.