284_kota_kendari_lkd.pdf

158
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA KENDARI DI KENDARI TAHUN ANGGARAN 2007 AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Nomor : 61 /HP/XIX.KDR/06/2008 Tanggal : 24 Juni 2008 BUKU I

Upload: quinta-novita

Post on 09-Feb-2016

462 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

LKD kota kendari

TRANSCRIPT

Page 1: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA KENDARI DI

KENDARI TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

Nomor : 61 /HP/XIX.KDR/06/2008 Tanggal : 24 Juni 2008

BUKU I

Page 2: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI I

BUKU I

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA KENDARI TA 2007

HALAMAN

DAFTAR ISI......................................................................................................................... I

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN........................ II

LAPORAN KEUANGAN POKOK.....................................................................................

1. Neraca Per 31 Desember 2007

2. Laporan Realisasi Anggaran

3. Laporan Arus Kas

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN .......................................................................... III

LAMPIRAN

Lampiran I Surat Representasi Manajemen Walikota Kendari

Lampiran II Kesimpulan Review Badan Pengawas Daerah

Lampiran III Surat Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari

Page 3: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kepada: Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari Di Kendari

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) bertugas memeriksa Neraca Pemerintah Kota Kendari Per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Kendari. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran (TA) 2007 berdasarkan pemeriksaan BPK-RI.

Kondisi yang ada pada Pemerintah Kota Kendari sebagai berikut: 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Pemerintah Kota Kendari tidak membuat

Laporan Keuangan SKPD sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari secara Gabungan (consolidated);

2. Neraca Awal Pemerintah Kota Kendari per 31 Desember 2004 diberikan opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer) oleh Perwakilan BPK-RI di Kendari dan sampai selesainya pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA 2007 belum dilaksanakan perbaikan Neraca Awal oleh Pemerintah Kota Kendari sesuai dengan rekomendasi BPK-RI;

3. Dua puluh empat (24) Satuan Kerja Perangkat Daerah tidak menyampaikan surat pertanggungjawaban pelaksanaan APBD untuk dilakukan pemeriksaan yaitu: Bendahara Penerima: Dinas Penanaman Modal Pertambangan dan Energi, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas PLH dan Kehutanan, Dinas Nakertransos, Dinas Perindagkop dan PKM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Bendahara Pengeluaran: Dinas Perindagkop dan PKM, Kelurahan Anduonohu, Kelurahan Sodoha, Kelurahan Watubangga, Kelurahan Tobimeita, Kelurahan Nambo, Kelurahan Abeli Dalam, Kelurahan Korumba, Kelurahan Bungkutoko, Kelurahan Todonggeu, Puskesmas Mukoau, TK Negeri 2 Kendari, SMP Negeri 6 Kendari, SMP Negeri 11 Kendari, SMP Negeri 15 Kendari, SMU Negeri 7 Kendari, Cabang Diknas Mandonga, Cabang Diknas Poasia.

4. Lemahnya pengendalian internal Pemerintah Kota Kendari terhadap pelaksanaan pengelolaan dan administrasi sesuai dengan hasil reviu Badan Pengawas Daerah Pemerintah Kota Kendari

Dari pemeriksaan yang kami lakukan atas Laporan Keuangan Kota Kendari untuk tahun berakhir

Page 4: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI III

pada 31 Desember 2007, dari hasil telaahan atas Hasil Review Bawasda terhadap Neraca Pemerintah Kota Kendari Per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang diserahkan oleh Walikota Kendari pada tanggal 6 Juni 2008, kami tidak dapat menyakini nilai aset tetap dan aset lainnya yang disajikan dalam Neraca tahun buku 2007 sebesar Rp1.279.031.835,00, sehingga nilai buku keseluruhan aktiva tidak dapat diketahui dengan pasti.

Karena terbatasnya informasi keuangan dan dokumentasi serta lemahnya sistem penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA 2007 sebagaimana disebutkan pada paragraf sebelumnya, BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan, lingkup pemeriksaan BPK RI tidak cukup untuk memungkinkan BPK RI menyatakan pendapat, dan BPK RI tidak menyatakan pendapat (disclaimer) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA 2007.

Laporan hasil pemeriksaan atas sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan kami sajikan dalam bagian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK-RI mengungkapkan kondisi pengendalian internal Pemerintah Kota Kendari yang telah BPK-RI muat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA 2007 No: 62 /HP/XIX.KDR/06/2008 tanggal 24 Juni 2008.

Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK-RI menemukan ketidakpatuhan kepada ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan yang material. Temuan ini telah dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA2007 No: 63/HP/XIX.KDR/06/2008 tanggal 24 Juni 2008.

Kendari, 24 Juni 2008

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPK-RI di Kendari Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ali Wardhana, SE, Ak, MM. Akuntan, Register Negara No.D-12057

Page 5: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

ASSET

ASSET LANCAR

Kas

Kas di Kas Daerah 55.516.377.116.71

Kas di Bendahara Penerimaan -

Kas di Bendahara Pengeluaran 3.605.841.378.07

Investasi Jangka Panjang

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.193.911.772.00

Penyertaan Modal Proyek Pembangunan

Penyertaan Modal Perusahaan Pangan

Investasi Permanen Lainnya

ASSET TETAP

Tanah

Tanah 518.310.708.680.00

Peralatan dan Mesin

Peralatan dan Mesin 125.633.821.752.00

Gedung dan Bangunan

Bangunan Gedung 225.460.752.780.00

Jalan, Irigasi dan Jembatan

Jalan dan Jembatan, irigasi 396.903.003.609.00

Asset Tetap Lainnya

Asset Tetap Lainnya 12.723.030.014.00

Akumulasi Penyusutan Asset Tetap

Akumulasi Penyusutan Asset Tetap

JUMLAH ASSET 1.343.347.447.101.78

PEMERINTAH KOTA KENDARINERACA

Per 31 Desember Tahun n dan tahun ke - n

U R A I A N Tahun n Tahun n-1

Page 6: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PEMERINTAH KOTA KENDARINERACA

Per 31 Desember Tahun n dan tahun ke - n

U R A I A N Tahun n Tahun n-1

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Pihak ketiga

Utang Bunga

Utang Pajak

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri

Pendapatan diterima dimuka

Utang Jangka Pendek Lainnya

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang Dalam Negeri

Utang Luar Negeri ( IBRD) 2.076.889.671.61

Utang Jangka Panjang Lainnya

EKUITAS DANA

Ekuitas Dana Lancar

Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 59.122.218.494.78

Cadangan Piutang

Ekuitas Dana Cadangan

Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan 1.282.148.338.935.39

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.343.347.447.101.78

Page 7: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

TAHUN 2007ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus Kas MasukPajak Daerah 9.288.681.252.00 Retribusi Daerah 7.976.615.535.00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 1.341.247.229.00 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 9.552.709.484.82 Dana Bagi Hasil Pajak 21.531.834.458.00 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 4.690.364.576.00 Dana Alokasi Umum (DAU) 288.371.805.400.00 Dana Alokasi Khusus (DAK) 36.879.000.000.00 Dana Otonomi Khusus - Dana Penyesuaian - Hibah - Dana Darurat - Pendapatan Lainnya 12.035.456.056.32

JUMLAH 391.667.713.991.14

Arus Kas KeluarBelanja Pegawai 212.686.268.294.00 Belanja Barang dan Jasa 66.047.883.817.00 Belanja Bunga 166.855.805.00 Belanja Subsidi 90.000.000.00 Belanja Hibah - Belanja Bantuan Sosial 19.145.260.706.00 Belanja Bantuan Keuangan - Belanja Tidak Terduga 950.798.895.00 Belanja Bagi Hasil -

JUMLAH 299.087.067.517.00

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 92.580.646.474.14

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVENSTASI ASSET NON KEUANGANArus Kas Masuk

Pendapatan Penjualan Atas Tanah - Pendapatan Penjualan Atas Peralatan dan Mesin - Pendapatan Penjualan Atas Gedung dan Bangunan - Pendapatan Penjualan Atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pendapatan dari Penjualan Asset Tetap Lainnya - Pendapatan dari Penjualan Asset Lainnya -

JUMLAH -

Arus Kas KeluarBelanja Tanah 7.134.484.600.00 Belanja Peralatan dan Mesin 19.270.303.696.00 Belanja Gedung dan Bangunan 26.122.890.308.00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 29.402.256.860.00 Belanja Asset Tetap Lainnya 4.590.855.450.00 Belanja Asset Lainnya -

JUMLAH 86.520.790.914.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Asset Non Keuangan (86.520.790.914.00)

URAIAN

LAPORAN ARUS KASPEMERINTAH KOTA KENDARI

TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

Page 8: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

TAHUN 2007URAIAN

LAPORAN ARUS KASPEMERINTAH KOTA KENDARI

TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANArus Kas Masuk

Pencairan Dana Cadangan - Hasil Penjualan Asset/Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - Penerimaan Pinjaman dan Obligasi - Penerimaan Kembali Pinjaman - Penerimaan Piutang -

JUMLAH -

Arus Kas KeluarPembentukan Dana Cadangan - Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2.660.961.772.00 Pembayaran Pokok Utang 160.080.720.36 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Obligasi - Penerimaan Piutang -

JUMLAH 2.821.042.492.36

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (2.821.042.492.36)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARANArus Kas Masuk

Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 15.578.028.906.00 JUMLAH 15.578.028.906.00

Arus Kas KeluarPengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 15.578.028.906.00 JUMLAH 15.578.028.906.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran -

Kenaikan / Penurunan Bersih Kas Selama Periode 3.238.813.067.78 Saldo Awal Kas di BUD Kas Daerah 52.353.942.339.00 Saldo Akhir Kas di BUD Kas Daerah 55.516.377.116.17 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 3.605.841.378.07 Saldo Akhir Kas di Bendahara PenerimaanSaldo Akhir Kas 59.122.218.494.78

Page 9: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

Anggaran Setelah Perubahan Realisasi Rp %

1 2 3 4 5 6

1 PENDAPATAN DAERAH 384.117.053.193.00 391.667.713.991.14 7.550.660.798.14 101.97

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 23.277.791.368.00 28.159.253.500.82 4.881.462.132.82 120.97 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 8.247.041.750.00 9.288.681.252.00 1.041.639.502.00 112.63 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 9.191.526.000.00 7.976.615.535.00 (1.214.910.465.00) 86.78 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 304.022.149.00 1.341.247.229.00 1.037.225.080.00 441.17 1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 5.535.201.469.00 9.552.709.484.82 4.017.508.015.82 172.58

1.2 PENDAPATAN TRANSFER 360.839.261.825.00 363.508.460.490.32 2.669.198.665.32 100.74 1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 348.903.508.851.00 351.473.004.434.00 2.569.495.583.00 100.74

1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 24.092.908.851.00 21.531.834.458.00 (2.561.074.393.00) 89.37 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.681.600.000.00 4.690.364.576.00 3.008.764.576.00 278.92 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 286.250.000.000.00 288.371.805.400.00 2.121.805.400.00 100.74 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 36.879.000.000.00 36.879.000.000.00 - 100.00

1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus - - - - 1.2.2.2 Dana Penyesuaian - - - -

1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi 11.935.752.974.00 12.035.456.056.32 99.703.082.32 100.84 1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 11.935.752.974.00 12.035.456.056.32 99.703.082.32 100.84 1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - - -

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH - - - - 1.3.1 Pendapatan Hibah - - - - 1.3.2 Pendapatan Dana Darurat - - - - 1.3.3 Pendapatan Lainnya - - - -

2 BELANJA 437.179.316.128.00 385.607.858.431.00 (51.571.457.697.00) 88.20

2.1 BELANJA OPERASI 339.028.458.556.00 298.136.268.622.00 (40.892.189.934.00) 87.94 2.1.1 Belanja Pegawai 245.521.716.762.00 212.686.268.294.00 (32.835.448.468.00) 86.63 2.1.2 Belanja Barang 72.286.214.789.00 66.047.883.817.00 (6.238.330.972.00) 91.37 2.1.3 Belanja Bunga 166.855.805.00 166.855.805.00 - 100.00 2.1.4 Belanja Subsidi 1.090.000.000.00 90.000.000.00 (1.000.000.000.00) 8.26 2.1.5 Belanja Hibah - - - - 2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 19.963.671.200.00 19.145.260.706.00 (818.410.494.00) 95.90 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan - - - -

2.2 BELANJA MODAL 96.750.857.572.00 86.520.790.914.00 (10.230.066.658.00) 89.43 2.2.1 Belanja Tanah 7.386.773.200.00 7.134.484.600.00 (252.288.600.00) 96.58 2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 21.330.677.911.00 19.270.303.696.00 (2.060.374.215.00) 90.34 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 29.506.832.299.00 26.122.890.308.00 (3.383.941.991.00) 88.53 2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 33.161.846.662.00 29.402.256.860.00 (3.759.589.802.00) 88.66 2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 5.364.727.500.00 4.590.855.450.00 (773.872.050.00) 85.57 2.2.6 Belanja Aset Lainnya - - - -

2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 1.400.000.000.00 950.798.895.00 (449.201.105.00) 67.91 2.3.1 Belanja Tidak Terduga 1.400.000.000.00 950.798.895.00 (449.201.105.00) 67.91

2.4 TRANSFER - - - - 2.4.1 TRANSFER BAGI HASIL KE DESA - - - -

2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak - - - - 2.4.1.2 Bagi Hasil Retribusi - - - - 2.4.1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - - -

SURPLUS / DEFISIT (53.062.262.935.00) 6.059.855.560.14 59.122.118.495.14 (11.42) 3 PEMBIAYAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KOTA KENDARI

TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

Jumlah (Rp) Bertambah / BerkurangNomor Urut Uraian

Page 10: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

Anggaran Setelah Perubahan Realisasi Rp %

1 2 3 4 5 6

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KOTA KENDARI

TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

Jumlah (Rp) Bertambah / BerkurangNomor Urut Uraian

3.1 PENERIMAN DAERAH 55.883.305.427.00 55.883.305.427.00 - 100.00 3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) 55.883.305.427.00 55.883.305.427.00 - 100.00 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - - - 3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - - - - 3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - 3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - - - - 3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah - - - -

3.2 PENGELUARAN 2.821.042.492.00 2.821.042.492.36 0.36 100.00 3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - - 3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2.660.961.772.00 2.660.961.772.00 - 100.00 3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 160.080.720.00 160.080.720.36 0.36 100.00 3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah - - - -

Pembiayaan Netto 53.062.262.935.00 53.062.262.934.64 (0.36) 100.00

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN - 59.122.118.494.78 59.122.118.494.78

Page 11: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 1

PEMERINTAH KOTA KENDARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 2007

B A B. I

PENDAHULUAN

Mencermati berbagai kebijakan Pemerintah Pusat, terutama pada bidang Pengelolaan keuangan, maka dalam masa transisi kebijakan penyusunan APBD dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dari keputusan menteri dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman Penyusunan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta tata cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD, ke Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedomaan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Catatan Atas Laporan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari tahun

anggaran 2007,adalah merupakan gambaran ringkasan pencapaian kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 yang lalu.

Catatan Atas Laporan Keuangan adalah bagian dari pertanggung jawaban

pelaksanaan APBD. Hal ini sesuai yang diamanahkan pasal 184 Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan pasal 81 Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.

Selain ketentuan Perundang – undangan tersebut Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 sekaligus merupakan sinkronisasi dari berbagai ketentuan perundang – undangan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah sehingga merupakan satu kesatuan ( Omnibus regulation ) dan pedoman pokok bagi pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan, Pelaksanaan, Penata usahaan, Pelaporan Pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tersebut kemudiaan ditindak lanjuti dengan petunjuk tehnis melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedomaan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Berbagai Paket Peraturan Perundang – undangan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah antara lain, Undang – undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara, Undang – undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negera, Undang – undang nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan Negara, Undang - undang nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Undang – undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, Undang – undang nomor 25 tahun 2005 tentang sistim perencanaan pembangunan nasional. Berbagai peraturan tersebut diatas secara signifikan telah membawa perubahan mendasar dalam berbagai aspek penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, baik dari sisi pelayanan kepada masyarakat (Public Services),Pemerintah maupun Pembangunan. hal tersebut diatas berimbas pada penataan dan restrukturisasi kondisi sosial ekonomi di daerah.

Page 12: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 2

Penerapan Otonomi Daerah seutuhnya membawa konsekwensi logis berupa penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan berdasarkan manajemen Keuangan yang sehat. Pemerintah Daerah tidak hanya dituntut bertanggung jawab dalam hal keuangan ( Financial Accountability) tetapi juga berdasarkan kaidah – kaidah yang baik (Best Practices), bertanggung jawab atas kinerja dari dana yang telah dialokasikan (Performance Accountability). untuk itu efektifitas dan transparansi dalam hal Pengelolaan Keuangan Daerah perlu terus ditingkatkan sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah didaerah ini sebagai bagian dari Pemerintahan yang baik (Good Govermance) dapat menjadi kenyataan dimasa mendatang.

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah kewajiban kepala Daerah sesuai yang diamanahkan dalam pasal 184 ayat (1) Undang – undang nomor 32 tahun 2004 yaitu : Kepala Daerah menyampaikan rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 6 ( enam ) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pertanggungjawaban adalah hal yang sangat penting dan URGEN karna

didalmnya mengandung pesan kepada Publik dan juga amanah yang telah dilaksanakan oleh kepala Daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran. Dengan demikian penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari tahun anggaran 2007 disusun dalam bentuk satu kesatuan yang terdiri dari, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2007, Neraca per 31 desember 2007, Laporan Arus kas untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 desember 2007, dan Catatan atas Laporan Keuangan tahun anggaran 2007.

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan. Adapun maksud disusunnya Laporan Keungan Pemerintah Kota Kendari selaku

satuan kerja pengelola keuangan Daerah ( SKPKD) adalah untuk memberikan informasi yang relevan dan handal mengenai posisi keuangan Daerah dan transaksi yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) lingkup Pemerintah Kota Kendari dalam tahun anggaran 2007 sehingga efektivitas, efisiensi dan kondisi keuangan suatu entitas / SKPD dapat dievaluasi dan dinilai.

Secara garis besar tujuan penyajian Catatan atas Laporan Keuangan ( CALK )

sebagai bagian dari laporan keuangan daerah adalah : (a) Untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pembuatan

keputusan baik dibidang ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bahan bukti pertanggungjawaban dalam pengelolaan keuangan daerah.

(b) Untuk memberikan informasi kinerja Pemerintahan kota Kendari yang berhubungan dengan anggaran / keuangan daerah sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi baik dari segi manajerial maupun organisasi untuk perbaikan kinerja Pemerintah Kota Kendari dimasa yang akan datang. Sedangkan secara khusus penyajian CALK adalah :

(a) Memberikan informasi mengenai ringkasan realisasi pendapatan, belanja dan

pembiayaan serta kinerja keuangan daerah selama priode akuntansi tahun 2007. (b) Memberi informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi aliran kas,

saldo neraca dan kebutuhan sumber daya financial jangka pendek.

Page 13: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 3

(c) Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit kerja pemerintah dan perubahan – perubahan yang terjadi didalamnya, dalam satu tahun anggaran.

(d) Memberikan Informasi keuangan untuk memonitor kinerja, dan kesesuaian nya dengan peraturan perundang – undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang telah disyaratkan.

(e) Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran serta untuk memprediksi pengaruh pembelanjaan sumber daya ekonomi terhadap pencapaian tujuan operasional.

(f) Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasi, antara lain :

1. untuk menentukan biaya pelaksanaan program, fungsi dan aktivitas suatu

satker sehingga mempermudah dalam melakukan analisis dan perbandingan dengan kriteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja sebelumnya,dan dengan kinerja unit pemerintahan yang lain;

2. Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan serta target yang telah ditetapkan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari.

1). Undang-undang Nomor 6 Tahun 1995 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari ( Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 44 tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3206 ) ;

2). Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang pajak bumi dan bangunan (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang – undang nomor 12 tahun 1994 ( Lembaran negara Republik Indonesia tahun 1994 nomor 62, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3569 ) ;

3). Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan Retribusi Daerah

bumi ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang – undang nomor 34 tahun 2000 ( Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4048 ) ;

4). Undang-undang Nomor 21 Tahun 2004 tentang Bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3688);

5). Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan yang bersih dan

bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

6). Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 14: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 4

7). Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

8). Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukana Perundang –

undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

9). Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

10). Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Pembangunan Nasional (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

11). Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (

Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

12). Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

13). Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan pengawasan

atas penyelenggaraan pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);

14). Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138);

15). Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);

16). Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Kedudukan protokuler dan

keuangan pimpinan dan anggota dewan perwakilan rakyat daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah nomor 37 tahun 2005 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2004 tentang kedudukan protokuler dan keuangan pimpinan dan anggota dewan perwakilan rakyat daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540) ;

17). Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan keuangan badan

layanan umum ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

Page 15: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 5

18). Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 Tentang Pinjamana daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

19). Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana perimbangan (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

20). Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistim Informasi keuangan

daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

21). Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 Tentang Hibah ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

22). Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

23). Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman penyusunan dan

penerapan standar pelayanan minimal ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

24). Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan keuangan dan

kinerja Instansi pemerintah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

25). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

pengelolaan keuangan daerah ; 26). Peraturan Daerah kota Kendari Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pokok keuangan

daerah ( Lembaran daerah nomor 10 tahun 2003 ); 27). Peraturan Daerah kota Kendari Nomor 01 Tahun 2007 Tentang Anggran

pendapatan dan belanja daerah tahun 2007 ;

28). Peraturan Daerah kota Kendari Nomor 11 Tahun 2007 Tentang perubahan Anggran pendapatan dan belanja daerah tahun 2007 ;

29). Peraturan Daerah kota Kendari Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pokok pengelolaan

keuangan daerah ;

1.3. Sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kota

Kendari.

Catatan atas Laporan Keuangan ini terdiri dari VII (tujuh) Bab, disajikan dengan sistimatika sebagai berikut :

Page 16: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 6

BAB. I. Pendahuluan; memuat tentang : 1.1 Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan. 1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Pemerintah kota

kendari. 1.3 Sistimatika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan.

BAB. II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD TA.2007, memuat tentang :

2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan 2.3 Indikator Pencapaian target kinerja APBD TA 2007.

BAB. III. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan TA.2007, memuat tentang :

3.1 Ihtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Laporan Keuangan 3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian Target yang telah ditetapkan.

BAB. IV. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Kendari TA.2007, memuat tentang :

4.1 Entitas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah. 4.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan 4.3 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan.

BAB. V. Penjelasan Pos – Pos Laporan Keuangan T.A 2007; menguraikan :

5.1. Rincian dan penjelasan masing – masing pos – pos Pelaporan Keuangan Daerah kota Kendari T.A 2007

5.1.1 Pendapatan 5.1.2 Belanja 5.1.3 Pembiayaan 5.1.4 Aset Daerah. 5.1.5 Kewajiban Daerah. 5.1.6 Ekuitas Dana. 5.1.7 Komponen – komponen laporan Arus kas.

5.2 Pengungkapan atas pos – pos asset dan kewajiban dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual. Realisasi Pembiayaan.

BAB. VI . Penjelasan atas informasi – informasi non keuangan

BAB. VII. Penutup.

Page 17: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 7

B A B . II

Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD TA. 2007

2.1. Ekonomi Makro.

Sejak tahun 2002, struktur perekonomian kota kendari mengalami perubahan yang cukup berarti. Kalau pada tahun – tahun sebelumnya sector yang mendominasi perekonomian kota kendari adalah sektor pertanian, maka sejak tahun 2002 kontribusi terbesar berasal dari sektor penggangkutan dan komunikasi hingga tahun 2004 Kontribusi terbesar masih diberikan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu 22,04 % , walaupun sedikit menurun jika dibandingkan dari tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar kedua adalah sektor perdagangan, Hotel dan Restoran yang mempunyai peranan sebesar 20,43% . Penyumbang tertinggi ketiga adalah sektor pertanian, yang memberikan kontribusi sebesar 19,34%. Selanjutnya sektor jasa – jasa menyumbangkan kontribusi sekitar 11,58% . Sementara lima sector ekonomi yang lain memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB kota Kendari tahun 2004 dibawah 10%

PDRB Perkapita kota kendari tahun 2005 adalah merupakan indicator yang menunjukan tingkat pendapatan masyarakat, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai sala satu tolak ukur kemakmuran masyarakat kota kendari. Berdasarkan atas dasar harga berlaku, PDRB Perkapita kota kendari tahun 2005 adalah sebesar Rp. 8.753.216,77 atau meningkat sekitar 23,45 % jika dibanding dengan PDRB Perkapita kota kendari tahun 2004. Peningkatan yang dicapai tahun 2005 lebih tinggi jika dibanding dengan peningkatan PDRB Perkapita kota kendari tahun 2004 sebesar 18,43 % atau mengalami peningkatan 5,02 %

Kegiatan Perdagangan pada sektor komoditi hasil perikanan mencapai 58,87 % atau dengan nilai mencapai US$ 1.826,54 juta atau sekitar 66,49 % dari total nilai eksport sebesar US$ 2.747,29 juta pada tahun 2005. Sementara pada kelompok komoditi lainnya yang diekspot, meliputi kelompok hasil perkebunan dan komoditi yang termasuk pada kelompok hasil – hasil industri, baik volume maupun nilainya selama kurun waktu tiga tahun tampak berpluktuasi.

Nilai Import kota kendari tahun 2005 bernilai US$ 6.815,837 ribu,suatu nilai yang relatif jauh lebih tinggi jika dibanding nilai import tahu sebelumnya yang mencapai US$ 480,34 ribu atau meningkat 10 kali lipat lebih.

Perkembangan sector industri dikota kendari terus memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan, hal ini dapat dilihat makin banyaknya masyarakat yang membuka usaha – usaha. Sat ini dikota kendari terdapat 711 industri besar dan kecil dengan jumlah tenaga kerja 6.541 orang dengan investasi sebesar Rp.150.649.515 yang meliputi industri hasil Pertanian dan Kehutanan, Industri Aneka, Industri kimia, industri Logam dan mesin. Diharapkan pada masa yang akan datang terjadi penambahan investasi dibidang industri, baik industri besar, menengah, sedang maupun kecil yang dapat menyerap tenaga kerja lebih besar. Untuk menjaga sistim Keuangan terdapat 23 Bank pemerintah dan swasta dengan kantor cabang maupun unit yang tersebar dalam wilayah kota kendari.

Kerangka Ekonomi Makro dan pembiayaan Pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2007 memberi gambaran kondisi ekonomi makro

Page 18: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 8

tahun 2005, perkiraan tahun2006 dan 2007, serta kebutuhan dan sumber pendanaan Pembangunan yang diperlukan. Gambaran ekonomi tersebut dicapai melalui beberapa prioritas Pembangunan serta langka kebijakan yang ditempuh untuk menghadapi tantangan pembangunan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan tahun 2007.

A. Ekonomi Makro Tahun 2005 dan Perkiraan Tahun 2006

Kondisi Ekonomi Makro secara Nasional tahun 2005 dan perkiraan tahun 2006

mengalami kenaikan yang tidak signifikan. Salah satu masalah pokok yang selalu dihadapi oleh Pemerintah maupun masyarakat adalah tingkat Inflasi yang cenderung selalu tinggi. Untuk mengetahui besarnya Inflasi dikota Kendari dapat dilihat dari perubahan Indeks Harga Konsumen ( IHK ). Rata-rata Indeks umum harga konsumen tahun 2005 sebesar 128,91 dengan tingkat inflasi 21,45 % yang terjadi dibulan oktober sebesar 11,90 %.

Keberhasilan Pembangunan yang dicapai oleh suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, antara lain dapat dilihat dari data Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ).seperti, Pendapatan Regional, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Regional.

PDRB kota kendari dalam kurun waktu terakhir menunjukan rata-rata pertumbuhan 8,95%. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi kota kendari masih sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata – rata laju pertumbuhan ekonomi Propinsi sulawesi tenggara dalam kurun waktu yang sama tercatat hanya 5,38 %.

B. Pertumbuhan Ekonomi Regional.

Pertumbuhan ekonomi kota kendari yang diukur berdasarkan pertumbuhan Produk Domistik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000 menunjukan peningkatan yang cukup mengembirakan dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2003 sampai tahun 2006 pertumbuhan ekonomi kota kendari di atas delapan persen, dimana pada tahun 2006 pertumbuhan sebesar 8,16 %.

Pertumbuhan PDRB pada Tahun 2006 terjadi pada semua sektor ekonomi, adapun sektor yang mendukung pertumbuhan tersebut adalah - Sektor Pertanian tumbuh sebesar ………………………… 1,34 % - Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar …………. 7,22 % - Sektor Industri Pengolahan sebesar ……… …..…….…. 3,51% - Sektor Listrik , Gas dan Air sebesar ……… …… 8,55 % - Sektor Konstruksi …………… ………………………. 8,64 % - Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar…… 3,67 % - Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar ……… 9,53 % - Sektor Keuangan,persewaan & Jasa Perusahaan sebesar 32,26 % - Sektor Jasa – jasa sebesar ………………….…… 6,43 %

Gambaran tersebut di atas menunjukkan bahwa Kota Kendari dilihat dari masing – masing sektor ke Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) maka dapat dipastikan bahwa sektor unggulan Kota Kendari adalah dalam tahap transisi antara Sektor

Page 19: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 9

Primer ( Pertanian ) ke Sektor Sekunder dan Tersier ( Industri dan Jasa – Jasa ). Sebagai gambaran pertumbuhan ekonomi kota Kendari selama 5 (lima) Tahun dapat dilihat pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berturut – turut sebagai berikut pada tabel 1

TABEL 1 PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL

KOTA KENDARI, 2002 – 2006 ( % )

NO. SEKTOR 2002 2003 2004 2005 2006

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6

7

8

9

Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Kontruksi / Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoram Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa – Jasa

4,77

13,10 0,32 7,26 7,32 2,64

9,54

17,84 4,31

1,85 0,99 6,24

18,97 2,42 8,67

10,76

48,91 3.86

5,40

14,99 6,89

37,07 5,99 8,14

8,64

31,76 3,73

8,99 8,84 5,95

18,40 11,50 7,96

10,14

10,68 6,10

1,34 7,22 3,51 8,55 8,64 3,67

9,53

32,26 6,43

PDRB 5,84 8,89 9,18 8,95 8,16 Sumber PDRB Kota Kendari 2002 – 2006 C. PDRB Per Kapita

Salah satu tolak ukur untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu Daerah dapat dilihat dari besarnya PDRB Per kapita.

Berdasarkan harga berlaku PDRB perkapita penduduk Kota Kendari dari tahun

2002 – 2006 adalah sebagai berikut : Tahun 2002 sebesar ………………………….. Rp. 5.610.930,02 Tahun 2003 sebesar …………………………..…… Rp. 5.987.078,30 atau terjadi peningkatan sebesar 6,70 % Tahun 2004 sebesar ……………………………….. Rp. 7.090.226,50 Atau terjadi peningkatan sebesar 18,43 % Tahun 2005 sebesar ……………………………… Rp. 8.753.216,77 atau meningkat sebesar 23,45 % dan tahun 2006 sebesar ……………………………Rp. 10.151.277,64 atau meningkat sebesar 7,73 %

Page 20: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 10

Peningkatan pertumbuhan PDRB perkapita Kota Kendari tersebut diatas menunjukan bahwa Tingkat Kemakmuran masyarakat dari tahun ke tahun semakin baik.

Sebagai gambaran Pertumbuhan PDRB Perkapita Kota Kendari Tahun 2002 -

2006 berturut – turut sebagai berikut :

TABEL 2

PDRB PER KAPITA KOTA KENDARI, 2002 - 2006 ( Rp.)

Tahun ADH Berlaku

( Rp.) ADH Konstan 2000

( Rp.) 1 2 3

2002 2003 2004 2005 2006

5.610.930,025.987.078,307.090.266,508.753.216,77

10.151.277,64

4.533.621,594.811.918,265.242.914,745.590.799,195.853.744,02

Sumber PDRB Kota Kendari 2002 - 2006

Sebagai Akibat naiknya pertumbuhan ekonomi kota kendari , secara riil sangat

berpengaruh terhadap kenaikan PDRB per kapita atas dasar harg konstan 2000 dimana pada tahun 2002 tercatat sebesar 4.533.621,59 rupiah meningkat menjadi 4.811.918,26 rupiah pada tahun 2003 atau terjadi peningkatan sebesar 6,14 persen, tahun 2004 meningkat menjadi 5.242.914,74 rupiah atau terjadi peningkatan sebesar 8,96 persen, kemudian meningkat lagi pada tahun 2005 menjadi 5.590.799,19 rupiah atau terjadi suatu peningkatan sebesar 6,63 persen, dan pada tahun 2006 meningkat lagi sebesar 0,39 persen yaitu 5.853.774,02 rupiah.

2.2. Kebijakan Keuangan.

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 kebijakan keuangan yang ditempuh oleh pemerintah kota kendari bertumpuh pada Kebijakan umum APBD kota kendari TA. 2007

Sesuai dengan struktur APBD, realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2007

sebesar Rp. 391.667.713.991,14. Apabila dibandingkan dengan target anggaran pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp. 384.117.053.193,00. maka realisasi melampaui anggaran sebesar Rp. 7.550.660.798,14 atau 1,97 %. Sedangkan realisasi belanja tahun anggaran 2007 sebesar Rp. 385.607.758.431,- atau 88,20 % dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 437.179.316.128,- Dengan demikian jika dibandingakan antara realisasi pendapatan dengan realisasi belanja terdapat Surplus sebesar Rp. 6.059.955.560,14

Page 21: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 11

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 posisi dan kondisi keuangan priode berjalan sesuai dengan laporan realisasi anggaran pemerintah kota kendari TA. 2007 adalah sebagai berikut :

a. PENDAPATAN : …………………..Rp. 391.667.713.991,14 1. Pendapatan asli daerah : - Pendapatan Pajak Daerah Rp. 9.288.681.252,00 - Pendapatan Retribusi Daerah Rp. 7.976.615.535,00 - Pendapatan Hasil Kekayaan Rp. 4.748.141.517,00 Daerah yang di Pisahkan - Lain – lain Pendapatan Asli Rp. 1.341.247.229,00 + Yang sah Jumlah Rp. 28.159.253.500,82 2. Pendapatan Transfer : Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan : - Dana Bagi Hasil Pajak Rp. 21.531.834.458,00 - Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Rp. 4.690.364.576,00 ( Sumber daya alam ) - Dana Alokasi Umum Rp. 288.371.805.400,00 - Dana Alokasi Khusus Rp. 36.879.000.000,00 3. Transfer Pemerintah Provinsi : - Pendapatan Bagi Hasil Pajak Rp. 12.035.456.056,32 Jumlah Rp. 363.508.460.490,32 b. BELANJA : Rp. 385.607.758.431,00 1. Belanja Operasi - Belanja Pegawai Rp. 212.686.268.294,00 - Belanja Barang Rp. 66.047.883.817,00 - Belanja Bunga Rp. 166.855.805,00 - Belanja Subsidi Rp. 90.000.000,00 - Belanja Bantuan Sosial Rp. 19.145.260.706,00 Jumlah Rp. 298.136.268.622,00 2. Belanja Modal - Belanja Tanah Rp. 7.134.384.600,00 - Belanja Peralatan & Mesin Rp. 19.270.303.696,00 - Belanja Gedung & Bangunan Rp. 26.122.890.308,00 - Belanja jalan,irigasi & Jaringan Rp. 29.402.256.860,00 - Belanja Asset tetap lainnya Rp. 4.590.855.450,00 Jumlah Rp. 86.520.690.914,00 3. Belanja Tidak Terduga - Belanja Tidak Terduga Rp. 950.798.895,00 Surplus / ( Defisit ) Rp. 6.059.955.560,14

Page 22: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 12

c. PEMBIAYAAN : 1. Penerimaan Daerah : - Penggunaan Sisa Lebih Rp. 55.883.305.427,00 Perhitungan Anggaran ( Silpa ) 2. Pengeluaran Daerah : - Penyertaan Modal (Investasi ) Rp. 2.660.961.772,00 Pemerintah Daerah - Pembayaran Pokok Utang Rp. 160.080.720,36 Jumlah Pengeluaran Daerah Rp. 2.821.042.492,36 Pembiayaan Neto Rp. (6.059.955.560,14) Sisa Lebih Pembiayaan Rp. 59.122.218.494,78 Anggaran ( Silpa )

Sedangkan realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp.332.067.610.024,70. Apabila dibandingkan dengan target anggaran pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp. 331.042.890.506,00. maka realisasi melampaui anggaran sebesar Rp. 1.024.719.518,70 atau 0,31 %. Sedangkan realisasi belanja tahun anggaran 2006 sebesar Rp.296.065.392.137,57 atau 84,35 % dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 350.847.780.206,- Dengan demikian jika dibandingakan antara realisasi pendapatan dengan realisasi belanja tahun anggaran 2006 terdapat Surplus sebesar Rp. 36.002.217.887,13

Posisi dan kondisi keuangan pada tahun anggaran 2006 sesuai dengan laporan realisasi anggaran Pemerintah kota Kendari TA. 2006 adalah sebagai berikut : a. PENDAPATAN : …………………..Rp. 332.067.610.024,70 1. Pendapatan asli daerah : - Pajak Daerah Rp. 7.233.695.530,00 - Retribusi Daerah Rp. 7.867.912.565,00 - Bagian Laba Usaha Daerah Rp. 0,00 - Lain – lain Pendapatan Asli Rp. 5.023.830.761,70 Yang sah Jumlah Rp. 20.125.438.856,70 2. Dana Perimbangan : - Bagi Hasil Pajak dan Rp. 22.392.188.892,00 Bukan Pajak - Dana Alokasi Umum Rp. 251.375.000.000,00 - Dana Alokasi Khusus Rp. 26.030.000.000,00 - Dana Perimbangan dari propinsi Rp. 11.744.982.276,00 Jumlah Rp. 311.542.171.168,00 - Lain – lain Pendapatan yang Sah Rp. 400.000.000,00 b. BELANJA : …………………..Rp. 296.065.392.137,57

Page 23: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 13

1. BELANJA APARATUR DAERAH - Belanja Administrasi Umum Rp. 96.874.722.884,57 - Belanja Operasi dan Pemeliharaan Rp. 15.416.756.415,00 - Belanja Modal Rp. 9.430.056.940,00 Jumlah Rp. 121.721.536.239,57 2. BELANJA PELAYANAN PUBLIK - Belanja Administrasi Umum Rp. 81.481.353.502,00 - Belanja Operasi & Pemeliharaan Rp. 33.152.632.808,00 - Belanja Modal / Pembangunan Rp. 53.236.519.888,00 Jumlah Rp. 167.870.506.198,00 3. BELANJA BAGI HASIl DAN Rp. 6.396.163.000,00 BANTUAN KEUANGAN 4. BELANJA TIDAK TERSANGKA Rp. 75.186.700,00 Surplus / ( Defisit ) Rp. 36.002.217.887,13

c. PEMBIAYAAN :

1. PENERIMAAN DAERAH - Sisa Lebih Perhitungan Rp. 20.373.657.197,00 Anggaran Tahun - Transfer dari Dana Cadangan Rp. 0,00 - Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Rp. 0,00 - Hasil Penjualan Aset Daerah yang dipisahkan Rp. 0,00 Jumlah Penerimaan Daerah Rp. 20.328.414.125,30 2. PENGELUARAN DAERAH - Transfer ke Dana Cadangan Rp. 0,00 - Penyertaan Modal Rp. 300.000.000,00 - Pembayaran Utang Pokok Rp. 147.316.585,43 yang Jatuh Tempo - Sisa Lebih Perhitungan Rp. 55.833.315.427,00 Anggaran Tahun berjalan Jumlah Pengeluaran Daerah Rp. 56.330.632.012,43 Jumlah Pembiayaan Rp. (36.002.217.887,13)

Page 24: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 14

Jika dibandingkan Laporan Realisasi Anggaran tahun 2006 dengan Laporan Realisasi Anggaran tahun 2007 maka : 1. Pendapatan

terdapat kenaikan penerimaan pendapatan sebesar Rp.59.600.103.966,71

2. Belanja terdapat kenaikan belanja sebesar sebesar Rp.89.542.366.293,43

3. Surplus / ( Devisit )

terdapat Penurunan surplus / ( Devisit ) sebesar (Rp.29.942.262.326,99) 4. Silpa

terdapat kenaikan terhadap sisa lebih perhitungan anggaran sebesar Rp. 3.288.903.067,78.

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD TA 2007

Indikator pencapaian target kinerja APBD kota Kendari sampai dengan akhir tahun anggaran 2007, dapat dilihat dalam Pelaksanaan program – program / kegiatan yang telah dianggarkan dalam APBD kota Kendari . Sampai dengan tahun Anggaran berakhir realisasi fisik seluruhnya mencapai 88,20 % dari total realisasi belanja operasi,belanja modal dan belanja tidak terduga,yang dianggarkan untuk membiayai pelaksanaan program / kegiatan sebesar Rp. 437.179.316.128,- dan yang terealisasi sebesar Rp. 385.607.758.431,- . Hal ini berarti terjadi penghematan anggaran belanja sebesar Rp.51.571.557.697,-.

Sebagaimana lazimnya dalam suatu program / kegiatan (proyek/pembangunan) pembayaran terhadap pencapaian fisik / bobot selalu lebih besar bobot / fisik 5,00 % dilapangan dari jumlah yang dibayarkan (retensi 5,00 %) sehingga total keseluruhan pencapaian kinerja program/kegiatan tahun anggaran 2007 untuk belanja modal mencapai 94,43 %. dari total anggaran belanja modal sebesar Rp.96.750.857.572,-

Sedangkan sisa anggaran belanja modal yang tidak terealisasi untuk kegiatan / program (pembangunan) 5,57 % telah diluncurkan pada tahun anggaran 2008. sebagai program lanjutan

Page 25: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 15

B A B . III IHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN TA.2007

3.1. Ihtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan TA.2007

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 ihtisar pencapaian target kinerja keuangan pemerintah kota kendari sesuai dengan Laporan realisasi Anggaran tahun berjalan dapat dilihat sebagai berikut :

1. Realisasi Pendapatan Daerah

Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

Kendari Tahun Angaran 2007, Realisasi Pendapatan seluruhnya berjumlah Rp. 391.667.713.991,14 atau 101,97 %, dari target Anggaran Pendapatan yang direncanakan dalam Anggaran Tahun 2007 sebesar Rp. 384.117.053.193,00.Hal ini berarti melebihi target Penerimaan sebesar Rp. 7.550.660.798,14 atau 1,97 %.

Adapun gambaran Komposisi realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2007

sebagai berikut :

TABEL 3

KOMPOSISI REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007

( Rp.)

Nomor Urut

Jenis Pendapatan

Target Pendapatan

Realisasi Pendapatan

Lebih/ (Kurang)

%

1 2 3 4 5 = ( 4 – 3 ) 6

1.1.1

1.1.2

1.1.3

1.1.4

Pendapatan pajak daerah Pendapatan retribusi daerah Pendapatan hasil kekayaan daerah yg di pisahkan Lain-lain PAD yang sah

8.247.041.750,00

9.191.526.000,00

304.022.149,00

5.535.201.469,00

9.288.681.252,00

7.976.615.535,00

1.341.247.229,00

9.552.709.484,82

1.041.639.502,0

0

(1.214.910.465,00)

1.037.225.080,0

0

4.017.508.015,82

112,63

86,78

441,17

172,58

Jumlah PAD 23.277.791.368,00

28.159.253.500,82

4.881.462.132,82

120,97

Page 26: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 16

TABEL 4 KOMPOSISI REALISASI PENDAPATAN TRANSFER

PEMERINTAH PUSAT ( DANA PERIMBANGAN ) DAN PEMERINTAH PROPINSI

TAHUN ANGGARAN 2007 ( Rp.)

Nomor Urut

Jenis Pendapatan

Transfer

Target Pendapatan

Realisasi Pendapatan

Lebih/ (Kurang)

%

1 2 3 4 5 = ( 4 – 3 ) 6 1.2.1.1 1.2.1.2 1.2.1.3 1.2.1.4 1.2.3.1

Dana bagi hasil pajak Dana bagi bukan hasil pajak ( SDA ) Dana alokasi umum Dana alokasi khusus Pendapatan bagi hasil pajak ( transfer pemerintah propinsi )

24.092.908.841,00

1.681.600.000,00

286.250.000.000,00

36.879.000.000,00

11.935.752.974,00

21.531.834.458,00

4.690.364.576,00

288.371.805.400,00

36.879.000.000,00

12.035.456.056,32

(2.561.074.393,0

0)

3.008.764.576,00)

2.121.805.400,00

0,00

99.703.082,32

89,37

278,92

100,74

100,00

100,84

Jumlah 360.839.261.825,00 363.508.460.490,32 2.669.198.665,32 100,74

2. Realisasi Belanja Daerah :

Realisasi belanja Daerah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007 sampai dengan

Tahun Anggaran berakhir seluruhnya berjumlah Rp. 385.607.758.431,00 atau 88,20 % dari total anggaran belanja yang di alokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp. 437.179.316.128,- Untuk lebih jelas mengenai gambaran realisasi belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 adalah sebagai berikut :

a. Belanja Operasi

Realisasi belanja operasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran seluruhnya Rp. 298.136.268.622. dari total belanja yang terealisasi Rp. 385.607.758.431. atau 77,32 %. Belanja operasi tersebut terdiri dari :

Page 27: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 17

TABEL 5 REALISASI BELANJA OPERASI

TAHUN ANGGARAN 2007 ( Rp.)

Nomor Urut

Jenis belanja operasi

Target Belanja

Realisasi Belanja

Lebih/ (Kurang)

%

1 2 3 4 5 = ( 4 – 3 ) 6

2.1.1

2.1.2

2.1.3

2.1.4

2.1.6

Belanja pegawai Belanja barang Belanja bunga Belanja subsidi Belanja bantuan sosial

245.521.716.762,00

72.286.214.789,00

166.855.805,00

1.090.000.000,00

19.963.671.200,00

212.686.268.294,

00 66.047.883.817,0

0 166.855.805,00

90.000.000,00

19.145.260.706,0

0

(32.835.448.468,00)

(6.238.330.972,00)

0,00

(1.000.000.000,00)

( 818.410.494,00)

86,63

91,37

100,00

8,26

95,90

Jumlah 399.028.458.556,00 298.136.268.622,00 (40.892.189.943,00 87,94

Page 28: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 18

b. Belanja Modal. Realisasi belanja modal sampai dengan akhir Tahun Anggaran seluruhnya berjumlah Rp. 86.520.690.914,- atau 22,44 % dari total belanja yang terealisasi Rp. 385.607.758.431,-

Belanja Modal tersebut terdiri dari :

TABEL 6

REALISASI BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN 2007

( Rp.)

Nomor Urut

Jenis belanja Modal

Target Belanja

Realisasi Belanja

Lebih/ (Kurang)

%

1 2 3 4 5 = ( 4 – 3 ) 6

2.2.1

2.2.2

2.2.3

2.2.4

2.2.5

2.2.6

Belanja tanah Belanja peralatan dan mesin Belanja gedung dan bangunan Belanja jalan, irigasi dan jaringan Belanja asset tetap lainnya Belanja asset lainnya

7.386.773.200,00

21.330.677.911,00

29.506.832.299,00

33.161.846.662,00

5.364.727.500,00

0,00

7.134.384.600,00

19.270.303.696,00

26.122.890.308,00

29.402.256.860,00

4.590.855.450,00

0,00

( 252.388.600,00)

(2.060.374.215,00)

(3.383.941.991,00)

( 3.759.589.802,00)

( 773.872.050,00)

0,00

96,58

90,34

88,53

88,66

85,57

0,00

Jumlah 96.750.857.572,00 86.520.690.914,00 (10.230.166.658,00 89,43

c.Belanja tidak terduga.

Realisasi Belanja tidak terduga sampai dengan akhir Tahun Anggaran seluruhnya berjumlah Rp. 950.798.895,- atau 0,25 % dari total belanja yang terealisasi Rp. 385.607.758.431,-

Page 29: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 19

3.Pembiayaan :

Realisasi Pembiayaan sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan daerah

Penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) Rp.55.883.305.427,- atau 100,00 % dari jumlah anggaran penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 55.883.305.427,-

b. Pengeluaran daerah

jumlah pembiayaan berupa pengeluaran daerah Rp. 2.821.042.492,36 atau 100,00 % dari jumlah anggaran pengeluaran daerah sebesar Rp.2.821.042.492,-

Untuk lebih jelasnya gambaran realisasi terhadap elemen – elemen pembiayaan, terhadap total pembiayaan adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan Daerah - Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan anggaran tahun 2006 Rp.55.883.305.427,00.

2. Pengeluaran Daerah : - Penyertaan Modal Rp. 2.660.961.772,00. - Pembayaran Utang Pokok Rp. 160.080.720,36. Jumlah Pengeluaran daerah Rp. 2.821.042.492,36.

Page 30: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 20

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan Keuangan Pemerintah

Kota Kendari, mengacu pada Peraturan Daerah No. 3 tahun 2003 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, dan Peraturan Daerah Kota Kendari No.12 tahun 2007 tentang pokok

– pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Adapun organisasi yang ditetapkan sebagai Entitas akuntansi dan entitas Pelaporan

Keuangan Daerah adalah sebagai berikut :

a. Entitas Akuntansi.

Kepala SKPD sebagai Entitas Akuntansi menyusun Laporan Keuangan SKPD yang

disampaikan kepada PPKD untuk digabung menjadi Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah.

Entitas Akuntansi lingkup pemerintah kota kendari tersebut terdiri dari :

(1 ). Entitas Akuntansi Urusan Wajib 01.Pendidikan.

01.Dinas Pendidikan Kota Kendari; 03.Cabang Diknas Kecamatan Kendari; 04.Cabang Diknas Kecamatan Mandonga; 05.Cabang Diknas Kecamatan Poasia; 06.Cabang Diknas Kecamatan Baruga; 07.Cabang Diknas Kecamatan Kendari Barat; 09.TK. Negeri 1 Kendari; 10.TK. Negeri 2 Kendari; 11.SLTP Negeri 1 Kendari; 12.SLTP Negeri 2 Kendari; 13.SLTP Negeri 3 Kendari; 14.SLTP Negeri 4 Kendari; 15.SLTP Negeri 5 Kendari; 16.SLTP Negeri 6 Kendari; 17.SLTP Negeri 7 Kendari; 18.SLTP Negeri 8 Kendari; 19.SLTP Negeri 9 Kendari; 20.SLTP Negeri 10 Kendari; 21.SLTP Negeri 11 Kendari; 22.SLTP Negeri 12 Kendari; 23.SLTP Negeri 13 Kendari; 24.SLTP Negeri 14 Kendari;

Page 31: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 21

25.SLTP Negeri 15 Kendari; 26.SLTP Negeri 16 Kendari; 27.SLTP Negeri 17 Kendari; 28.SMU Negeri 1 Kendari; 29.SMU Negeri 2 Kendari; 30.SMU Negeri 3 Kendari; 31.SMU Negeri 4 Kendari; 32.SMU Negeri 5 Kendari; 33.SMU Negeri 6 Kendari; 34.SMU Negeri 7 Kendari; 35.SMU Negeri 8 Kendari; 36.SMU Negeri 9 Kendari; 37.SMK Negeri 1 Kendari; 38.SMK Negeri 2 Kendari; 39.SMK Negeri 3 Kendari; 40.SMK Negeri 4 Kendari;

02.Kesehatan .

01.Dinas Kesehatan Kota Kendari; 02.RSU Abunawas ; 06.Puskesmas Mandonga ; 07.Puskesmas Perumnas ; 08.Puskesmas Kemaraya ; 09.Puskesmas Benu – benua ; 10.Puskesmas Mata ; 11.Puskesmas Lepo – lepo ; 12.Puskesmas Abeli ; 13.Puskesmas Poasia ; 14.Puskesmas Mokoau ; 15.Puskesmas Abeli ; 16.Puskesmas Mekar ;

03.Pekerjaan Umum.

01.Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari;

04.Perumahan 01.Kantor Pemadam Kebakaran ;

05.Penataan Ruang.

01.Dinas Tata Kota dan Bangunan ;

06.Perencanaan Pembangunan. 01.Bappeda Kota Kendari ;

07.Perhubungan.

01.Dinas Perhubungan Kota Kendari ; 08.Lingkungan Hidup.

01.Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ; 04.Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman ;

10.Kependudukan dan Catatan Sipil.

Page 32: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 22

01.Badan Keluarga Sejahtra Kependudukan dan Capil ;

14.Tenaga Kerja 01.Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial ;

16.Penanaman Modal.

01.Dinas Penanaman Modal ;

19.Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. 01.Badan Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik ; 03.Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ;

20.Pemerintahan Umum. 01.DPRD Kota Kendari ; 02.Walikota dan Wakil Walikota Kendari ; 03.Sekretariat Kota Kendari ; 04.Sekretariat DPRD Kota Kendari ; 05.BPKAD Kota Kendari ; 06.Badan Pengawasasan Daerah Kota Kendari ; 09.Kecamatan Kendari ; 10.Kecamatan Mandonga ; 11.Kantor Pelayanan Perizinan ; 12.Kecamatan Poasia ; 13.Kecamatan Baruga ; 14.Kecamatan Kendari Barat ; 15.Kecamatan Abeli ; 16.Kecamatan Kadia ; 17.Kecamatan Wua - Wua ; 18.Kecamatan Kambu ; 19.Kecamatan Puwatu ; 20.Kelurahan Gunung Jati ; 21.Kelurahan Kampung Salo; 22.Kelurahan Kasilampe ; 23.Kelurahan Kendari Caddi ; 24.Kelurahan Matta ; 25.Kelurahan Purirano; 26.Kelurahan Kandai ; 27.Kelurahan Jati Mekar ; 28.Kelurahan Tobuuha ; 29.Kelurahan Mandonga ; 30.Kelurahan Puwatu ; 31.Kelurahan Labibia ; 32.Kelurahan Alolama ; 33.Kelurahan Korumba ; 34.Kelurahan Punggolaka ; 35.Kelurahan Watulondo ; 36.Kelurahan Wawombalata ; 37.Kelurahan Angilowu ; 38.Kelurahan Mata bubu ; 39.Kelurahan Andonohu ; 40.Kelurahan Rahandouna ;

Page 33: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 23

41.Kelurahan Anggoeya ; 42.Kelurahan Mokoau ; 43.Kelurahan Kambu ; 44.Kelurahan Padaleu ; 45.Kelurahan Wua - wua ; 46.Kelurahan Lepo – lepo ; 47.Kelurahan Kadia ; 48.Kelurahan Bende ; 49.Kelurahan Baruga ; 50.Kelurahan Bonggoeya ; 51.Kelurahan Watubangga ; 52.Kelurahan Kemaraya ; 53.Kelurahan Watu – Watu ; 54.Kelurahan Tipulu ; 55.Kelurahan Sanua ; 56.Kelurahan Sodohoa ; 57.Kelurahan Benu – benua ; 58.Kelurahan Punggaloba ; 59.Kelurahan Dapu – Dapura ; 60.Kelurahan Abeli ; 61.Kelurahan Lapulu ; 62.Kelurahan Talia ; 63.Kelurahan Tobimeita ; 64.Kelurahan Nambo ; 65.Kelurahan Bungkutoko ; 66.Kelurahan Sambuli ; 67.Kelurahan Poasia ; 68.Kelurahan Benua Nirae ; 69.Kelurahan Puday ; 70.Kelurahan AnggaloMelai ; 71.Kelurahan Peotooha ; 72.Kelurahan Tondonggeu ; 73.Kelurahan Wowa wanggu ; 74.Kelurahan Ana Iwoi ; 75.Kelurahan Mata Iwoi ; 76.Kelurahan Anawai ; 77.Kelurahan Pondambea ; 78.Kelurahan Wundu Dopi ; 79.Kelurahan Lalolara ; 80.Kelurahan Lalodati ; 81.Kelurahan Lahundape ; 82.Kelurahan Abeli Dalam ;

21.Kepegawaian 02.Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari ;

22.Pemberdayaan Masyarakat Desa ; 01.Badan Pemberdayaan Masyarakat ;

Page 34: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 24

(2 ). Entitas Akuntansi Urusan Pilihan. 01.Pertanian.

01.Dinas Pertaniaan, Tanaman Pangan dan Holtikultura;

04.Pariwisata. 01.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ;

05.Kelautan.

01.Dinas Kelautan dan Perikanan ;

07.Perindustrian. 01.DinasPerindustrian, Perdagangan, Koperasi dan PKM.

b.Entitas Pelaporan Keuangan Daerah. Entitas pelaporan keuangan daerah pemerintah kota kendari, adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan asset daerah ( BPKAD ) kota kendari, selaku pengelola keuangan daerah ( PKD ) yang mempunyai tugas menyusun Laporan Keuangan Daerah.

4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.

a) Basis akuntansi yang digunakan adalah basis Kas ( Chas Basic ) untuk pengakuan Pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan. Sedangkan untuk pengakuan Asset, kewajiban dan ekuitas dana adalah basis akrual ( Acrual Basic ).

b) Periode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah kota Kendari tahun 2007 adalah per 1 januari 2007 sampai dengan 31 desember 2007.

c) Asset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh

pemerintah kota kendari, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial dimasa depan.

Page 35: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 25

B A B . V PENJELASAN POS – POS LAPORAN KEUANGAN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007 dalam

pelaksanaannya mengacu pada Peraturan menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

5.1. Rincian dan penjelasan masing-masing Pos – pos pelaporan Keuangan Kota Kendari TA.2007

5.1.1.Pendapatan

Pendapatan Daerah pemerintah kota dalam tahun anggaran 2007 ditargetkan

sebesar Rp. 384.117.053.193,00. Realisasi sampai dengan akhir tahun anggaran 2007

seluruhnya berjumlah Rp. 391.667.713.991,14 atau 101,97 %.

Realisasi pendapatan tersebut terdiri atas :

- Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Rp. 28.159.253.500,82

- Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Rp. 351.473.004.434,00

- Pendapatan Transfer Pemerintah

Provinsi Rp. 12.035.456.056,32

Jumlah Rp.391.667.713.991,14

Rincian pos – pos Pendapatan Tahun Anggaran 2007 tersebut diatas terdiri dari :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun anggaran 2007 sebesar Rp.

28.159.253.500,82 atau 120,97 % dari target anggaran pendapatan asli daerah

sebesar Rp. 23.277.791.368,00

komponen PAD tersebut diatas terdiri dari :

a. Pajak Daerah

Pajak Daerah direncanakan Rp. 8.247.041.750,00 dan realisasi Penerimaan sampai

dengan akhir Tahun Anggaran seluruhnya sebesar Rp. 9.288.681.252,00 atau

112.63 % yang berarti komponen Penerimaan Pajak Daerah melampui target

sebesar Rp. 1.041.639.502 atau 12,63 %.

Adapun komponen Pendapatan Pajak Daerah dapat dilihat pada tabel 7

Page 36: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 26

TABEL 7 TARGET DAN REALISASI PAJAK DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2007 ( Rp.)

KODE REKENING

JENIS PAJAK DAERAH

TARGET (Rp.)

REALISASI (Rp)

LEBIH/ KURANG

%

1 2 3 4 5 = ( 4 - 3 ) 6

4 11 01 4 11 02 4 11 03 4 11 04 4 11 05

4 11 06

4 11 07 4 11 08

Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Listrik PLN Pajak Pengambilan & Pengolahan Bahan Galian Gol. C. Pajak Parkir Pajak Air Bawah Tanah

515.000.000,-

1.250.000.000,- 181.722.000,- 890.439.750,-

5.000.000.000,-

372.500.000,-

37.380.000,-

00,-

640.062.367,-

1.668.744.525,- 170.322.900,- 797.189.670,-

5.617.260.790,-

355.461.000,-

39.580.000,- 00,-

125.062.367

418.744.525,- (11.339.100) (93.250.080) 617.260.790

(17.039.000

2.200.000 00,-

124.28133,50

93.76 89,52

112,35

95,43

105,89 0 ,00

Jumlah 8.247.041.750,-

9.288.681.250,-

1.041.639.502,-

112,63

b. Retribusi Daerah

Retribusi daerah direncanakan Rp. 9.191.526.000,00 dan realisasi Penerimaan

sampai dengan akhir Tahun Anggaran seluruhnya sebesar Rp. 7.976.615.535,00

atau 86,78 % yang berarti komponen Penerimaan retribusi Daerah tidak mencapai

target sebesar Rp. 1.214.910.465,00 atau (13,22 %.)

Adapun komponen Pendapatan Retribusi Daerah dapat dilihat pada tabel 8

Page 37: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 27

TABEL 8 TARGET DAN REALISASI RETRIBUSI DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2007 ( Rp.)

NOMOR REKENING

JENIS RETRIBUSI DAERAH

TARGET ( Rp. )

REALISASI ( Rp. )

LEBIH/ KURANG

%

1 2 3 4 5 = (4 – 3) 6

4 1 2 01 01

4 1 2 01 02

4 1 2 01 03

4 1 2 01 04

4 1 2 01 05

4 1 2 01 06 4 1 2 01 07

4 1 2 01 08

4 1 2 01 09

4 1 2 01 10

4 1 2 02 01

4 1 2 02 02

Ret. Pelayanan Kesehatan Ret. Pelayanan Persampahan/ Kebersihan Ret. Penggantian Biaya KTP & akta catatatan sipil

Ret. Pelayanan & pengab.mayat

Ret. Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Ret. Pelayanan Pasar Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Retribusi Penggantian by.cetak Peta Cadangan Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah Ret.Jasa Pasar

952.129.500,-

545.500.000,-

620.465.000,-

76.160.000,-

660.000.000,-

238.100.000,-

175.108.000,-

135.000.000,-

72.500.000,-

0,-

915.490.000,-

285.750.000,-

1.325.089.171,-

488.116.450,-

471.790.000,-

88.220.250,-

365.307.775,-

246.148.300,-

179.664.000,-

130.149.000,-

108.129.000,-

0,-

539.764.850

291.831.389,-

372.959.671

(57.383.550)

(148.675.000)

12.120.250,-

(294.692.225)

8.048.300

4.556.000

(4.851.000)

35.629.000

0

(375.725.150)

6.081.389

139,17

89,48

76,04

115,84

55,35

103,38

102,60

96,41

149,14

0,00

58,96

102,13

Page 38: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 28

4 1 2 02 03 4 1 2 02 04

4 1 2 02 05

4 1 2 02 06

4 1 2 02 07

4 1 2 02 08

4 1 2 02 09

4 1 2 02 10

4 1 2 02 11

4 1 2 03 01

4 1 2 03 02

4 1 2 03 03 4 1 2 03 04

4 1 2 03 05

4 1 2 03 06 4 1 2 03 07

4 1 2 03 08

4 1 2 03 09

Grosir atau Pertokoan Ret. Tempat Pelelangan Ret. Terminal Ret. Tempat Khusus parkir Ret.tempat penginapan/pesanggraha/ villa Ret. Penyedotan Kakus Ret. Rumah Potong Hewan Ret. Kepelabuhan

Retribusi tempat rekreasi dan olah raga

Cadangan

Ret. Izin mendirikan bangunan

Ret. Tempat Penjualan Minuman beralkohol

Ret.Izin Gangguan / keramaian (HO) Ret. Izin Trayek

Retribusi Izin usaha Perikanan Ret. Izin peruntukan Ret. Izin Perindustrian

Ret. Izin Perdagangan

82.500.000,-

547.500.000,-

62.620.000,-

0,-

75.000.000,-

210.000.000,-

14.410.000,-

35.000.000,-

0,-

1.425.500.000,-

1.027.500.000,-

395.000.000,-

70.020.000,-

30.350.000,-

50.000.000,-

7.000.000,-

111.500.000,-

82.500.000,-

370.098.000,-

61.526.828,-

0,-

72.400.000,-

189.215.000,-

11.528.000,-

54.039.500,-

0,-

1.153.490.700,-

762.520.000,-

313.090.349,-

78.142.500,-

32.232.300,-

58.918.573,-

3.437.500,-

172.827.000,-

4.650.000,-

0

(177.402.000)

(1.093.172 )

0

(2.600.000)

(20.785.000)

( 2.882.000)

19.039.500

0

(272.009.300)

(264.980.000)

(81.909.651)

8.122.500

1.882.300

8.918.573

(3.562.500)

61.327.000

(350.000)

100.00

67,60 98,25

0,00

96,53

90,10

80.00

154,40

0,00

80,92

74,21

79,26 111,60

106,20

117,84

49,11

155,00 93,00

Page 39: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 29

4 1 2 03 10

4 1 2 02 11

4 1 2 03 12

4 1 2 03 13

4 1 2 03 14

4 1 2 03 15

4 1 2 03 16

4 1 2 03 17 4 1 2 03 18

4 1 2 03 19

4 1 2 03 20

4 1 2 03 21

Ret. Akte Pendirian Koperasi . Ret. Izin Pelayanan Tenaga Kerja

Ret izin .Peng. Biaya Cetak Leges Ret.Izin Kelayakan Lingkungan Ret.izin biaya cetak rekomendasi Ret. Izin Usaha Kepariwisataan Retribusi usaha kontruksi Ret.Penambangan daerah ( SIPD) Retribusi Izin Praktek Ret. Izin usaha pemungutan sumbangan dan undian Ret.izin usaha wartel, warnet & kios pon Ret.izin penyambungan TV kabel Cadangan

5.000.000,-

58.000.000,-

90.433.500,-

11.050.000,-

.000,-

36.600.000,-

70.000.000,-

41.500.000,-

9.815.000,-

10.000.000,-

13.000.000,- 3.000.000,- .000,-

49.395.000,-

87.527.500,-

12.250.000,-

.000,-

44.048.000,-

82.060.000,-

26.900.000,-

12.960.000,-

4.872.600,-

.000,-

1.785.000,-

.000,-

(8.605.000)

(2.905.800)

12.000.000

.000

7.448.000

12.060.000

(14.600.000)

3.145.000

(5.127.400)

.000

(1.215.000)

.000

86,16

96,79

110,86

0,00

120,35

117,23

64,82

132,04

48,73

0,00

59,50

0,00

Jumlah retribusi

daerah

9.191.526.000,- 7.976.615.535,-

(1.214.910.465) 86,78

Page 40: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 30

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan target anggaran sebesar Rp.

304.022.149,00 dan realisasi Penerimaan sampai dengan akhir Tahun Anggaran

seluruhnya sebesar Rp. 1.341.247.229,00 atau 441,17 % yang berarti komponen

Penerimaan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan melampaui target

penerimaan sebesar Rp. 1.037.225.080,00 atau 341,17 %

Adapun komponen Penerimaan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dapat dilihat pada tabel 9

TABEL 9 TARGET DAN REALISASI HASIL PENGELOLAAN

KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN TAHUN ANGGARAN 2007

( Rp.)

Kode Rekening

Jenis HPKD Yang dipisahkan

Target ( Rp. )

Realisasi ( Rp. )

Lebih (Kurang)

( Rp. )

Persen %

1 2 3 4 5=4-3 6

4 1 3 01

4 1 3 01 01

4 1 3 01 02

4 1 3 01 03

4 1 3 01 04

Bagian laba atas Penyertaan modal Pd.perusaahan milik daerah PDAM Bank pembangunan sDaerah PD.Pasar Cadangan

UP

304.022.149,-

UP

UP

.000,-

1.341.247.229,-

.000,-

.000,-

.000,-

1.037.225.080,-

.000,-

.000,-

0,00.

441,17.

0,00.

0,00.

Jumlah 304.022.149,-

1.341.247.229,- 1.037.225.080,- 441,17.

Page 41: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 31

d. Lain–lain pendapatan asli daerah yang sah

Lain – Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah seluruhnya direncanakan sebesar Rp. 5.535.201.469,- realisasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran Rp. 9.552.709.484,82,- atau 172,58 % yang berarti melebihi target sebesar Rp. 4.017.508.015,82 atau 72,58 % Adapun komponen Penerimaan lain – lain pendapatan asli daerah yang sah dapat dilihat pada tabel 10

TABEL10 TARGET DAN REALISASI LAIN – LAIN PENDAPATAN

ASLI DAERAH YANG SAH TAHUN ANGGARAN 2007

( Rp.)

Kode Rekening

Jenis Lain- Lain PAD yang Sah

Target ( Rp. )

Realisasi ( Rp. )

Lebih (Kurang) ( Rp. )

Persen %

1 2 3 4 5=4-3 6

4 1 4 01

4 1 4 02

4 1 4 03

4 1 4 04

4 1 4 06

4 1 4 07

4 1 4 08

4 1 4 10

4 1 4 13

Hasil penj.aset daerah yg tdk. Penerimaan Jasa Giro Pendapatan bunga deposito Tuntutan ganti rugi keuangan daerah Pendapatan denda atas keter lambatan pelaksanaan proyek Pendapatan denda atapajak Pendapatan denda ataretribusi Pendapatan dari pengembalian PPh psl. 21 Pendapatan dari ang

UP

1.000.000.000

2.000.000.000

50.000.000

9.402.152,-

7.770.000,-

16.151.522,-

UP

102.500.000,-

0,00

1.510.841.184,76

2.026.075.335,00

467.286.049,00

18.744.374,00

8.289.175,00

21.876.775,00

1.641.339.597,00

0,00

510.841.184,76

26.753.335,00

417.286.049,00

9.342.222,00

519.175,00

5.724.653,00

1.641.339.597,00

( 89.000.000,00)

0,00

151,08

101,30

934,57

199.36

106,68

135,45

100,00

13,17

Page 42: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 32

4 1 4 14

4 1 4 15

4 1 4 16

4 1 4 17

cicilan Penjualan sumbangan pihak ketiga Lain-Lain Penerimaan Yang Sah Pendapatan tunggakan pajak Pendapatan tunggakan retribusi

567.500.000,-

1.728.320.000,-

4.812.171,-

8.815.624,-

13.500.000,00

529.944.350,00

3.308.857.644,00

4.250.000,00

0,00

( 37.555.650,00)

1.580.537.644,00

( 562.171,00)

( 8.815.624,00)

93,38

191,45

88,32

0,00

Jumlah lain – lain PAD yang sah

5.535.201.368,- 9.552.709.484,82

4.017.508.015,82 172,58

e. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan seluruhnya direncanakan sebesar Rp. 348.903.508.851,- realisasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran sebesar Rp.351.473.004. atau 100,74 % yang berarti melebihi target sebesar Rp. 2.569.495.583,00,- atau 0,74 %. Adapun komponen Penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dapat dilihat pada tabel 11

Page 43: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 33

TABEL 11 TARGET DAN REALISASI DANA PERIMBANGAN

DARI PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2007

( Rp.)

Kode Rekening

Jenis Dana Perimbangan

Target ( Rp. )

Realisasi ( Rp. )

Lebih/Kurang ( Rp. )

% (Rp.)

1 2 3 4 5 = 4 – 3 6 4 2 1 01

4 2 1 01 01

4 2 1 01 02

4 2 1 01 03

4 2 1 01 04

4 2 1 02

4 2 1 02 01

4 2 1 02 02

4 2 1 02 03

4 2 1 02 04

4 2 1 02 05

BAGI HASIL PAJAK Bagi Hasil dari PBB Bagi hsl dari bea perolehan hak atas tanah & bangunan Bagi hsl dari pjk penghasilan (PPh) psl 25 & psl 29 wajib pjk org.pribadi dalam negeri & PPh psl 21 Cadangan BAGI HASIL BKN PAJAK / SUMBER DY ALAM Iuran hak pengusahaan hutan Provisi sumber daya hutan Dana reboisasi Iuran tetap ( Land rent ) Iuran eksplorasi dan eksplotasi (royalty)

15.585.467.851,-

4.205.512.000,-

4.071.929.000,-

UP

UP

251.600.000,-

UP

UP

930.000.000,-

14.593.043.167,-

4.481.019.369,-

2.457.771.922,-

-

-

556.558.588,-

-

-

3.770.362.292,-

(992.424.684)

275.507.369

(1.614.157.078)

-

-

-

304.958.588,-

-

-

2.840.362.292,-

93,63

106,55

60,36

0,00

0,00

221,21

0,00

0,00

405,42

Page 44: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 34

4 2 1 02 06

4 2 1 02 07

4 2 1 02 08

4 2 2 01 4 2 2 01 01

4 2 3 01

4 2 3 01 01

4 2 3 01 02

4 2 3 01 03

4 2 3 01 04

4 2 3 01 05

4 2 3 01 06

4 2 3 01 07

4 2 3 01 08

4 2 3 01 09

Pungutan pengusahaan perikanan Pungutan Perikanan Cadangan DAU Dana alokasi umum DANA ALOKASI KHUSUS DAK Kesehatan DAK Pendidikan DAK Infra Struktur DAK Perikanan DAK Irigasi DAK Air Bersih DAK Pertanian DAK Lingkungan Hidup Cadangan

UP

500.000.000,-

UP

286.250.000.000,

-

6.895.000.000,-

11.630.000.000,-

7.957.000.000,-

2.633.000.000,-

1.735.000.000,-

2.250.000.000,-

3.164.000.000,-

975.000.000,-

UP

-

363.443.696,-

-

288.371.805.400,-

6.895.000.000,-

11.630.000.000,- 11.582.000.000,-

2.633.000.000,-

000,-

.000,-

3.164.000.000,-

975.000.000,-

-

-

( 136.556.304) -

2.121.805.400,-

- -

3.625.000.000,-

-

(1.735.000.000)

(2.250.000.000)

- -

0,00

72,69

0,00

100,74

100,00

100,00

145,56

100,00

0,00

0,00

100,00

100,00

0,00

Jumlah dana perimbangan

348.903.508.851,-

351.473.004.434,00,-

2.569.495.583,00 100,74

Page 45: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 35

f. Lain – lain pendapatan daerah yang sah Lain – lain pendapatan daerah yang sah target anggaran pendapatan tahun 2007 sebesar Rp.11.935.752.974,- realisasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran sebesar Rp. 12.035.456.056,32 atau 100,84 % yang berarti melebihi target sebesar Rp. 99.703.082,32,- atau 0,84 %. Adapun komponen Penerimaan lain – lain pendapatan daerah yang sah dapat dilihat pada tabel 12

TABEL 12

TARGET DAN REALISASI LAIN – LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

TAHUN ANGGARAN 2007 ( Rp.)

Kode Rekening

Jenis Lain - lain PAD yg sah

Target ( Rp. )

Realisasi ( Rp. )

Lebih (Kurang) ( Rp. )

Persen %

1 2 3 4 5=4-3 6

4 3 3

4 3 3 01 01

4 3 3 01 02

4 3 3 01 03

4 3 3 01 04

4 3 3 01 05

4 3 3 01 06

4 3 3 01 07

4 3 3 01 08

DANA BAGI HSL. PAJAK DARI PEM.PROV Pajak kendaraan bermotor Pajak kendaraan dalam Air Bea balik nama ken-daraan bermotor Bea balik nama ken-daraan di atas Air Pajak bahan bakar kendaraan bermotor Pajak pengambilan dan pemampatan air bawah tanah Pajak pengambilan dan pemampatan air permukaan Cadangan

3.047.752.974,-

UP

4.950.000.000,-

UP

3.850.000.000,-

UP

88.000.000,-

UP

1.809.053.181,51

-

3.251.682.798,09

-

6.916.176.941,11

-

58.543.135,61

-

(2.238.699.792,49)

-

(1.698.317.201,91) -

3.066.176.941,11

-

(66.456.864,39)

-

59,37

0,00

65,70

0,00

179,64

0,00

66,53

0,00

Jumlah 11.935.752.974 12.035.456.056,32,- 99.703.082,32 100,74

Page 46: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 36

5.1.2. Belanja. Realisasi Belanja Daerah pemerintah kota Kendari sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 sebesar Rp.385.607.758.431,- atau 88,20 % dari total anggaran belanja yang ditargetkan sebesar Rp. 437.179.316.128. Belanja daerah tersebut meliputi :

- Belanja Pegawai Rp. 212.686.268.294,00 - Belanja Barang Rp. 66.047.883.817,00 - Belanja Modal Rp. 86.520.690.914,00 - Belanja Bunga Rp. 166.855.805,00 - Belanja Subsidi Rp. 90.000.000,00 - Belanja Bantuan Sosial Rp. 19.145.260.706,00

- Belanja Tidak Terduga Rp. 950.798.895,00 Jumlah Rp. 385.607.758.431,00

a. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai Rp. 212.686.268.294. atau 86,63 % dari anggaran sebesar Rp. 245.521.716.762.yang terdiri dari : - Belanja Pegawai Rp. 186.723.857.842,00

(belanja tidak langsung )

- Belanja Pegawai Rp. 25.962.410.452,00 (belanja tidak langsung )

Jumlah Rp. 212.686.268.294,00 b. Belanja Barang.

Realisasi Belanja Barang Rp. 66.047.883.817. atau 91,37 % dari anggaran sebesar Rp.72.286.214.789.

c. Belanja Modal.

Realisasi Belanja Modal Rp. 86.520.690.914. atau 89,43 % dari anggaran sebesar Rp. 96.750.857.572. yang terdiri dari : - Belanja Tanah Rp. 7.134.384.600,00 - Belanja Peralatan dan Mesin Rp. 19.270.303.696,00 - Belanja Gedung dan Bangunan Rp. 26.122.890.308,00 - Belanja Jalan, Irigasi dan jaringan Rp. 29.402.256.860,00 - Belanja Asset Tetap Lainnya Rp. 4.590.855.450,00 - Belanja Asset Lainnya Rp. 0,00

Jumlah Rp. 86.520.690.914,00

d. Belanja Bunga. Realisasi Belanja Bunga Rp. 166.855.805. atau 100,00 % dari anggaran sebesar Rp. 166.855.805.

e. Belanja Subsidi.

Realisasi Belanja Subsidi Rp. 90.000.000. atau 8,26 % dari anggaran sebesar Rp. 1.090.000.000.

Page 47: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 37

f. Belanja Bantuan Sosial. Realisasi Belanja Bantuan Sosial Rp. 19.145.260.706. atau 95,90 % dari anggaran sebesar Rp. 19.963.671.200.

g. Belanja Tidak Terduga.

Realisasi Belanja Tidak Terduga Rp. 950.798.895. atau 67,91 % dari anggaran sebesar Rp. 1.400.000.000.

5.1.3. Pembiayaan.

Pembiayaan adalah transaksi keuangan Daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selisih antara anggaran pendapatan daerah dan anggaran belanja daerah dapat mengakibatkan terjadinya surplus atau defisit anggaran. Surplus anggaran terjadi apabila anggaran pendapatan lebih besar dari anggaran belanja, sedangkan defisit anggaran terjadi apabila anggaran pendapatan lebih kecil dari anggaran belanja. Apabila terjadi surplus anggaran dapat dimanfaatkan melalui pengeluaran anggaran pembiayaan untuk transfer kedana Cadangan, pembayaran cicilan utang,penyertaan Modal ( Investasi ) dan atau menjadi sisa perhitungan anggaran tahun berkenan. Sedangkan apabila terjadi Defisit anggaran maka akan ditutup / dibiayai dari sisa lebih anggaran tahun lalu, pinjaman daerah dan atau transfer / penarikan dana cadangan daerah yang dianggarkan pada penerimaan anggaran pembiayaan. Jumlah Pembiayaan yang dianggarkan pemerintah kota kendari untuk tahun anggaran 2007 Rp.55.883.305.427, sesuai dengan jumlah defisit anggaran pada tahun 2007. Realisasi pembiyaan sebesar Rp. 55.883.305.427. atau 100 % . Pembiayan tersebut meliputi :

a. Penerimaan daerah Realisasi Penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) Rp.55.883.305.427,- atau 100,00 % dari jumlah anggaran penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 55.883.305.427,-

b. Pengeluaran daerah

Realisasi jumlah pembiayaan berupa pengeluaran daerah Rp. 2.821.042.492,36 atau 100,00 % dari jumlah anggaran pengeluaran daerah sebesar Rp.2.821.042.492,- Pengeluaran daerah tersebut meliputi :

- Penyertaan Modal Rp. 2.660.961.772,00. - Pembayaran Utang Pokok Rp. 160.080.720,36. Jumlah Pengeluaran daerah Rp. 2.821.042.492,36.

5.1.4. Aset.

A. Aset Lancar.

1.Kas di kas daerah dan kas dibendahara. a. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat

digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah.

Page 48: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 38

- Kas di kas Daerah merupakan saldo kas pemerintah kota kendari yang berada di rekening kas daerah pada Bank – bank yang ditunjuk oleh Pemerintah kota

- Kas di kas di Bendahara adalah kas dalam pengelolaan Bendahara yang masih harus dipertanggung jawabkan kepada Bendaharawan umum Daerah.

b. Kas di nyatakan dalam nilai rupiah, apabila terdapat kas dalam valuta asing

maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indinesia pada tanggal transaksi.

c. Pada akhir tahun kas dalam valuta asing dikonversi kedalam rupiah

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

B. Investasi Jangka Panjangan.

1. Investasi jangka panjang adalah investasi permanen dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomis dan atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari 1 ( satu ) priode akuntansi. Investasi jangka panjang terdiri dari : a. Penyertaan modal/ekuitas dalam badan usaha milik Negara / daerah (

BUMN/BUMD ), lembaga keuangan Negara, badan hukum milik Negara dan badan usaha lainnya bukan milik Negara didalam negeri.

b. Pemberian pinjaman kepada BUMN/BUMD, lembaga keuangan Negara, pemerintah daerah otonom lainnya, dan pihak lainnya di dalam negeri.

c. Penanaman modal dalam pembangunan yang dapat dipertukarkan atau

dialihkan kepada fihak ketiga adalah akumulasi dana yang dikeluarkan untuk kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud mengalihkan sepenuhnya atau sebagian kepemilikan kegiatan tersebut kepada fihak ketiga setelah kegiatan mencapai penyelesaian tertentu.

2. Investasi jangka panjang dibukukan berdasarkan harga perolehan termasuk biaya

tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

3. Harga perolehan Investasi dalam valuta asing harus dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar ( kurs tengah Bank Indonesia ) yang berlaku pada tanggal transaksi. Saldo pada tanggal neraca harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar ( kurs tengah BI ) yang berlaku pada tanggal tersebut. Selisih yang terjadi karena perbedaan nilai tukar dibukukan sebagai ekuitas dana lancar.

C. Aset Tetap.

1. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfa lebih dari 12 ( dua belas bulan ) untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

2. Harga perolehan Aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi, biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung

Page 49: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 39

termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung sampai aset tetap tersebut siap pakai.

3. Apabila biaya perolehan aset tetap dinyatakan dalam valuta asing, maka nilai

rupiah asset tetap tersebut ditetapkan berdasarkan nilai tukar pada saat perolehan.

4. Hal yang mengubah nilai aset tetap adalah penambahan, pengurangan dan

pengantian bagian utama. 5. Nilai penerimaan aset tetap yang diperoleh dari sumbangan ( donasi / hibah )

dicatat sebesar nilai wajar.

Sampai saat ini Pemerintah kota Kendari belum menetapkan kebijakan akuntansi mengenai masa manfaat atau umur ekonomis aset, metode penyusutan aset dan kebijakan kapitalisasi biaya.

D. Aset Lain – lain.

Aset lain – lain adalah aset diluar tagihan penjualan anggsuran, kemitraan dengan fihak ketiga, dan Dana Cadangan antara lain meliputi tagihan kepada para pegawai pemerintah yang terbukti menyalagunakan aset pemerintah dan tagihan TGR pada fihak ketiga. Aset yang diperoleh melalui pembelian dinilai berdasrkan harga perolehan. Dalam hal tagihan penjualan angsuran dari hasil penjualan aset pemerintah, harga perolehan merupakan harga nominal dari kontrak.

5.1.5. Kewajiban.

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

1. Kewajiban Jangka Pendek .

Kewajiban Jangka pendek merupakan utang yang diharapkan dibayar dalam waktu 12 ( dua belas) bulan setelah pelaporan, meliputi :

a. Bagian lancar utang jangka panjang, merupakan sebagian dari utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam 12 ( dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.

b. Utang biaya pinjaman merupakan utang yang terjadi sebagai ikutan utang

pokok, yang berupa bunga, denda dan commitment fee. Bunga adalah bunga yang harus dibayar oleh pemda lender karena telah menarik pinjaman dengan tarif suku bunga tertentu, dimana pembayarannya telah jatuh tempo. Denda adalah kewajiban yang timbul karena pemda tidak dapat melunasi anggsuran pokok utang maupun bunganya dengan prosentase tertentu sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati kedua belah fihak. Comitment fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh pemda sebesar prosentase tertentu karena tidak ditariknya pinjaman yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman.

Page 50: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 40

c. Utang perhitungan fihak ketiga ( PFK ) adalah utang jangka pendek berupa pungutan / potongan yang dilakukan pemerintah dan harus diserahkan kepada pihak lain sejumlah sama dengan yang dipungut / dipotong.

d. Utang Jangka pendek lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak dapat

dikelompokan pada perkiraan tersebut diatas.

2. Kewajiban Jangka Panjang.

a. Kewajiban jangka panjang merupakan utang yang diharapkan akan dibayar lebih dari 12 ( dua belas ) bulan setelah tanggal laporan.

b. Utang jangka panjang diakui pada saat dana tersebut diterima dan dibukukan

sebesar nilai nominal. 5.1.6. Ekuitas Dana.

1. Ekuitas Dana Lancar. Ekuitas dana lancar adalah selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana lancar terdiri dari :

a. SILPA tahun pelaporan adalah perkiraan ringkasan operasi pemerintah selama tahun berjalan yang diperoleh dari selisih antara pendapatan dan belanja dan dinilai berdasarkan nilai nominal.

b. Akumulasi SILPA adalah perkiraan yang menampung saldo SILPA tahun

sebelumnya dan tahun berjalan setelah dikurangi dengan penggunaannya dalam anggaran dan dinilai sebesar sisa lebih perhitungan anggaran dari tahun sebelumnya.

c. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek adalah

perkiraan lawan ekuitas dana lancar, jadi merupakan pengurangan kekayaan bersih pemerintah. Pos ini dinilai sebesar nilai nominal utang jangka pendek.

2. Ekuitas Dana Investasi.

Ekuitas dana Investasi adalah merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap, aset lainnya ( termasuk dana cadangan ) dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Ekuitas dana investasi meliputi :

a. Dana yang di investasikan dalam investasi Permanen merupakan ekuitas dana

pemerintah yang ditanamkan dalam bentuk investasi jangka panjang, dinilai sebesar nilai yang di investasikan dalam investasi permanen.

b. Dana yang di investasikan dalam aset tetap adalah kekayaan pemerintah yang

ditanamkan dalam bentuk aset tetap, seperti tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, jembatan dan irigasi, dan aset tetap lainnya dan dinilai sebesar nilai aset tetap.

c. Dana yang di investasikan dalam aset lainnya adalah ekuitas dana pemerintah

yang ditanamkan dalam bentuk aset lainnya, dinilai sebesar nilai aset lainnya selain dana cadangan.

Page 51: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 41

3. Ekuitas Dana Cadangan .

a. Ekuitas Dana Cadangan adalah merupakan akumulasi dana yang disisihkan dalam dana cadangan pada aset lainnya guna membiayai kegiatan yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran.

b. Saldo perkiraan Dana yang di investasi dalam dana cadangan dinilai sebesar dana yang diinvestasikan dalam dana cadangan.

5.1.7. Komponen – Komponen Laporan Arus kas.

1. Definisi.

- Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas pada Bendahara Umum Daerah.

- Arus Kas adalah uang dan simpanan di Bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.

- Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai signifikan.

Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama

priode tertentu yang diklasifikasikan berdasrkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan dan non anggaran.

a. Arus kas Aktvitas Operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas

yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Penerimaan aktivitas operasi antara lain berupa penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, penerimaan hibah, penerimaan bagian laba BUMD, investasi lainnya dan penerimaan transfer, sedangkan pengeluaran aktivas operasi antara lain antara lain berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga,subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja tidak terduga dan transfer keluar.

b. Arus kas Aktivitas Investasi aset nonkeuangan adalah aktivitas penerimaan dan

pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset nonkeuangan lainnya. Arus masuk kas dari aktivitas investasi nonkeuangan antara lain bersumber dari penjualan aset lainnya. Sedangkan arus keluar kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan,antara lain penggunaan kas untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya.

c. Arus Kas Aktivitas Pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu

dibayar dan / atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan antara lain penerimaan dari pinjaman, penjualan surat utang, investasi, penerimaan kembali pinjaman dan pencairan dana cadangan. Sedangkan arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan antara lain pembayaran pernyertaan modal, pembayaran pokok pinjaman, pemberian pinjaman jangka panjang dan pembentukan dana cadangan.

Page 52: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 42

d. Arus Kas Aktivitas Nonanggaran adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran

kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan pemerintah. Arus kas masuk dan arus kas keluar dari aktivitas nonanggaran penerimaan dan pengeluaran dengan jumlah yang sama dari perhitungan fihak ketiga dan / atau kiriman uang yang masuk atau kiriman uang keluar.

2. Posisi Kas

Posisi kas di Kas Daerah Per 31 desember 2007 dan per 31 desember 2006 masing – masing sebesar Rp. 55.516.377.116,71 dan Rp. 52.353.942.339 atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 3.238.913.067,78. Kenaikan tersebut diperoleh dari :

a).Aktivitas Operasi Rp. 92.580.646.474,14 b).Aktivitas Investasi aset Nonkeuangan Rp. (86.520.690.914,00) c).Aktivitas Pembiayaan Rp. (2.821.042.492,36) Jumlah Rp. 3.238.913.067,78

Posisi Kas di Kas Daerah per 31 desember 2007 sebesar Rp. 55.516.377.116,71 adalah terdiri dari :

a).Kas di Kas Daerah Rp. 18.502.826.894,71 b).Kas di BUD/Kasir Rp. 13.550.222,00 c).Deposito di Kas Daerah Rp. 37.000.000.000,00 Jumlah Rp. 55.516.377.116,71

3. Arus Kas dari Aktivitas Operasi. Arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp. 92.580.646.474,14. Diperoleh dari selisih antara arus masuk kas dengan arus keluar kas yang terdiri dari :

a). Arus Kas masuk

Arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp. 391.667.713.991,14. Terdiri dari :

1. Pendapatan Asli Daerah Rp. 28.159.253.500,82 2. Dana Perimbangan Rp. 351.473.004.434,00 3. Lain – lain Pendapatan

Daerah yang Sah Rp. 12.035.456.056,32 Jumlah Rp. 391.667.713.991,14

b). Arus Kas Keluar

Arus kas Keluar sebesar Rp. 299.087.067.517,00. Jumlah tersebut merupakan pengeluaran – pengeluaran yang berkaitan dengan aktivitas operasional,yang terdiri dari :

1.Belanja Pegawai Rp. 212.686.268.294,00 2.Belanja Barang dan jasa Rp. 66.047.883.817,00 3.Belanja Bunga Rp. 166.855.805,00

Page 53: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 43

4.Belanja Subsidi Rp. 90.000.000,00 5.Belanja Bantuan Sosial Rp. 19.145.260.706,00 6.Belanja Tidak Terduga Rp. 950.798.895,00 Jumlah Rp. 299.087.067.517,00

4. Arus Kas dari Aktivitas Aset Investasi Nonkeuangan

Arus kas bersih dari aktivitas asset investasi nonkeuangan sebesar (Rp. 86.520.690.914,00.)Diperoleh dari selisih antara arus masuk kas dengan arus keluar kas yang terdiri dari :

a). Arus Kas masuk

Arus kas masuk dari aktivitas nonkeuangan operasi sebesar Rp.0,00

b). Arus Kas Keluar Arus kas Keluar sebesar Rp. 86.520.690.914,00. Jumlah tersebut merupakan pengeluaran – pengeluaran yang berkaitan dengan aktivitas asset investasi nonkeuangan ,yang terdiri dari :

1.Belanja Tanah Rp. 7.134.384.600,00 2.Belanja Peralatan & mesin Rp. 19.270.883.817,00 3.Belanja Jalan,jaringan dan irigari Rp. 26.122.890.308.,00

4.Belanja Ase tetap lainya Rp. 29.402.256.860,00 6.Belanja Aset lainnya Rp. 4.590.855.450,00 Jumlah Rp. 86.520.690.914,00

5. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan.

Arus kas bersih dari aktivitas Pembiayaan Nonanggaran. sebesar (Rp.2.821.042.492,36). jumlah tersebut diperoleh dari selisih antara arus masuk kas dengan arus keluar kas yang terdiri dari :

1. Penyertaan modal (Investasi)

Pemerintahan Daerah Rp. 2.660.961.772,00 2. Pembayaran pokok utang Rp. 160.080.720,36

Jumlah Rp. 2.821.042.492,36

6. Arus Kas dari aktifitas non anggaran. Arus kas bersih dari aktifitas non anggaran sebesar Rp. 0,00 jumlah tersebut diperoleh dari selisih antara arus kas masuk dengan arus kas keluar yang terdiri dari :

a). Arus Kas masuk

Arus kas masuk dari aktivitas nonkeuangan operasi sebesar Rp. 15.578.028.906,00 diperoleh dari penerimaan perhitungan pihak ketiga

b). Arus Kas Keluar

Arus kas keluar sebesar dari aktifitas non anggaran sebesar Rp. 15.578.028.906,00 diperoleh dari pengeluaran pihak ketiga.

Page 54: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

CALK 2007 44

B A B . VI PENUTUP

Kesimpulan, bahwa dalam pelaksanaan angggaran pendapatan dan belanja daerah (

APBD ) kota Kendari tahun anggaran 2007 hal – hal sebagai berikut : Kesimpulan, bahwa dalam pelaksanaan angggaran pendapatan dan belanja daerah (

APBD ) kota Kendari tahun anggaran 2007, Pendapatan melampaui target sebesar Rp. 7.550.660.798,14 atau 1,97 % dari target anggaran dan realisasi masing – masing :

1. Pendapatan melampaui target sebesar Rp. 7.550.660.798,14 atau 1,97 % dari target

anggaran dan realisasi masing – masing : - Target Pendapatan Rp. 384.117.053.193,00 - Realisasi Pendapatan Rp.391.667.713.991,14

2. terdapat efisiensi terhadap penggunaan anggaran belanja pegawai sebesar Rp.32.835.448.468. atau 13,37 % dari total anggaran dan realisasi belanja Pegawai masing – masing sebesar Rp.245.521.716.762. dan Rp.212.686.268.294.

3. terdapat efisiensi penggunaan belanja barang sebesar Rp.6.238.330972 atau 8,63 % dari total anggaran dan realisasi belanja barang masing – masing sebesar Rp.72.286.214.789 dan Rp.66.047.883.817.

4. realisasi belanja secara keseluruhan sebesar 88,20 % atau Rp.385.607.758.431,00. dari total anggaran Belanja sebesar Rp.437.179.316.128,00. Disisi lain terdapat Surplus anggaran belanja sebesar Rp. 6.059.955.560,14

dan Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun 2007 sebesar Rp.59.122.218.494,78 Demikian Catatan Atas Laporan Keuangan yang dapat kami sampaikan dan catatan atas

laporan keuangan ini merupakan bagian dari Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari tahun anggaran 2007 yang meliputi : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Daerah , Arus Kas dan Catatan atas laporan keuangan .

Semoga Tuhan Yang Esa senantiasa memberikan Petunjuk dan bimbingan bagi kita

semua, terutama dalam mengemban tugas amanah Pengabdian kita kepada daerah, bangsa dan Negara. Sekian dan Terima Kasih, Wabillahi Taufiq Walhidayah Wassalamu Alaikum Warahmattullahi Wabarakatuh

Kendari, April 2008

WALIKOTA KENDARI,

Ir. H. ASRUN, M.Eng, Sc.

Page 55: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

III

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945; b. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan; c. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara; d. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan

Negara; e. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; f. Pasal 101 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan

dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. g. Pasal 297 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

2. Tujuan Pemeriksaan

Untuk memberikan opini atas kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:

a. Kesesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures) c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Sasaran Pemeriksaan

a. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;

b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi Anggaran

(LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2007 yang sesuai dengan SAP; d. Penyajian saldo akun-akun dalam neraca per 31 Desember 2007; e. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) Tahun 2001.

5. Metode Pemeriksaan

Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007 meliputi empat (4) tahap yaitu: Penerimaan penugasan, Perencanaan pemeriksaan, Pelaksanaan pekerjaan lapangan dan Pelaporan pemeriksaan.

Page 56: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

IV

a. Penerimaan penugasan pemeriksaan sesuai dengan surat tugas No.27/ST/XIX.KDR/04/2007

b. Perencanaan dilakukan untuk menetukan tingkat materialitas dari laporan keuangan dan menentukan uji petik (sample) yang akan diambil agar bisa mewakili nilai laporan keuangan secara keseluruhan. Tingkat materialitas 5% dari total belanja digunakan sebagai tolak ukur materialitas laporan keuangan hal ini disebabkan Pemerintah Kota Kendari hanya menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas.

c. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dengan meminta seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan anggaran agar diketahui berapa besar penerimaan dan pengeluaran serta sisa anggaran yang harus dikembalikan ke rekening Bendahara Umum Daerah. Pemeriksaan terhadap pengeluaran/penggunaan anggaran dilakukan secara uji petik (sample) terhadap SKPD yang memiliki tingkat materilaitas yang cukup tinggi dan pengambilan sample dilakukan secara acak (random).

d. Pelaporan pemeriksaan dilakukan untuk menyusun konsep hasil pemeriksaan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan kepada para pengguna laporan keuangan Pemerintah Kota Kendari.

6. Waktu Pemeriksaan

Jangka waktu pemeriksaan atau pelaksanaan pekerjaan lapangan selama 30 hari, yaitu tanggal 28 April sampai dengan 26 Mei 2008.

7. Obyek Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007 meliputi :

a. Laporan Realisasi Anggaran Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007; b. Laporan Arus Kas Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007.

8. Kendala Pemeriksaan

Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK-RI masih menghadapi kendala bahwa Pemerintah Kota Kendari dalam pelaksanaan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan daerah belum mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan dan setiap satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) belum membuat laporan keuangan. Adanya kesulitan dalam menentukan tingkat materialitas hal ini disebabkan oleh Pemerintah Kota Kendari belum lengkap menyampaikan laporan keuangan. Pemerintah Kota Kendari dalam menyusun laporan keuangan bukan berdasarkan penggabungan (konsolidasi) laporan keuangan SKPD dan Pemerintah Kota Kendari belum menyusun Neraca per 31 Desember 2007 dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Neraca Awal Pemerintah Kota Kendari per 31 Desember 2004 yang dimiliki Pemerintah Kota Kendari telah diberikan opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer) dan sampai saat ini belum ada revisi atas neraca awal tersebut.

Page 57: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

WA[,[I{OTA TdHNNAITI

Nmrc : Qto /C1StI^ampirm :P€rihal :

Kendri, 12 Aprit 2008

K€psdaYtb. Kepala BPK - RI

Perctaldlm Kdtri'di-

Kerrdari

lfumi mcrnberikur g[|rd r€prcs€ntasi ini scfuubrmgm dengUr hasil rwiu

atas Lryq'an Karmgm Pcmcrirtah Kota Kcrtdei talnrn mggEran 2fl)7' yutg

t€rdhi itari Ncracar-I^ryo1en Realistsi futggpstt pcr Anggd 3l December2fi)?, Lryorur Aruc Kas, dan Cetan atas l.aporm Kcumgm' Kami.cdga"tirn la|rwa kuni bcrtmggmgiawab scpenuhnya atae penyusman danp€n)'ajian lryorao karangm t€rschft s6uai d€ngm Standar AkutansiPeinerintahsn (SAP).

Surd Representasi ini dib€rikm t€ftes Pads hd-hd yang material.Sesumr aipmOurg meid" epa melihd bceamp' llryun jugE menyarylusalaftr sdi hfrrmagi akuntmsi ymg mcry€ng!ruhi petimbongm wajarpcnglf l4o6ar lplrmgst, yrrg m€ngddalkan kepercqnrat pada infrrmasilrymur karargm dimrksud"

Kmri rnencgrsftan bahur berdassl(an kepkinan d6 peng€fahan kamiylgrg 16r|sih rcprcscmsi ini Elsh lomi hnt kcpo& Tim Pcmcriksa selamapcmcriksaan:

l. Kami bcrtanggrrng jawab aUs pcnyelcnggnnm siststtt pengelolaankeuangrr sesuai d€ng$ kcten0ran pmndmg{dmgan tefiErypengslolam karargpn ncglrddtcrah fut SAP.

2. Ikri telah rncnyediat<rr s€mua datl dan infcmrsi mdcrial png

dipctlulcn kqodN tim pcm€iikc&3. Ireom keumgur png dicchrt dids blah klfid sqiikm scsuai futgFtt

SAP.4. K1rni telah rncnyunm den marpjikur laporur lretnngan bcndasrd<an @

s€mua data dm infcmasi m*erial5. Pemerintah Kota Kcndri Milild hak penuh abs asct png dimiliki' dan

ti&k terd@ gdai dur pct$mimn es asct tercebnlt6. Tidak tlrdryd ngftmncnqiibao yurg bchm kami nymlm de hmn

kami nyatakan tetryi belum kmi rmglaflm ddam lryoam kcunngm.?. Ikmi telah mcmdrhi somrn asp* periddisr konhak png akan

memprnfi dmpak meisl te$adry lapcan karaeign iika t€rjdipclanglrm afissnln

8. Tidak terdrysc peri*hra/s€ttgkcta du tntrtm atau lcmi&nen atautrursakgi mderiet ysrg tajdi pde Ahun 2007 dm sctclah tutgg8l 3lDes€mb€r 2007 ymg bctum lwni cotst atru rmgkryJrm dalam cstabnMs lrycmtannP.

9. Kdli bctmggtmg jawrb mtuk mcnplenggfalot dan merneliluapcngendalian intcmal

Page 58: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

i0. Kami telah menilai efektifitas pengendalian internal dalam hal :a. Keandalan pelaporan keuanga : transaksi-transaksi telah dicatat,

diproses, dan disingkat secara memadai untuk memungkinkanpenyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAP, dan aset telahdilindungi dari kehilangan yang disebabkan oleh pengambilaliharupenggunaan atau pelepasan hak yang tidak sah.

b. Ketaatan pada peraturan yang berlaku : transaksi-transaksi yang

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berdampak

langsung dan material terhadap laporan keuanganll. Kami telah menyampaikan kelemahan yang siknipikan yang ada pada

p€rancangan dan pelaksanaan pengendalian intem yang dapat

berdampak negatif terhadap kemampuan pemerintah kota kendari dalam

mencapai tujuan pengendalian intern dan mengindikasikan kelemahan-

kelemahan yang material.12. Kami telah nrengungkapkan semua rekening di Bank atas nama

pemerintah Daerat/Dinas /Badan/trfuntor/kegiatan/proyek atau pejabat

terkait dengan jabatannya dalam pengelolaan keuangan SKPKD/SKPD

atau kegiatan SKPKD/SKPD pada pemerintah kota kendari dalam

Laporan keuangan, yang kami pergunakan untuk pengelolaan keuangan

13. Tidak terdapat kecurangan material (kesalahan disengaja, penghilanganjumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan dan penyalahgurEan

aset yang dapat berdampak material terhadap laporan keuangan) dan

kecurang.an lain yang melibatkan pimpinan atau pegawai yang memiliki

peran p€ntlng dalam pengelolaan keuangan/pengendalian intern yang

belum diungkapkan dalam laporan keuangan.14. Kami telatr menyampaiakan semua kejadian ketidak patuhan terhadap

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang dampaknya perlu

diungkapkan dalam laporan keuangan.

Demikian surat representase ini dibuat sebagai penjelasan atas hasil

pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah Daerah Kota Kendari tahun

anggaran 2007.

KENDARI,,TO

3w2

Page 59: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PEMERINTAII KOTA KENI}ARIBADAIiT PENGAWAS DAARAII ( BAWASDA)

Hl6frIlIlthr{e tacl )32Ffr3

Nqns :7OOilf/.lB:WDt2ffiI^ampirur : l(sattr) b€*asPerihal :LourlllrrilRcvil

Kendri, 7 April 2008

K€padsYth. Bryk Walikota K€ndri

di-K€ndari

Bersama ini disurpdkm L4onet l{nsil Reviu alas l^rymartKegargan dsi Nerrca, Lspg1gl Realisasi Anggarnn, t^rytre Arus Kas dstrCafiatatl Cas l-ryonn Keuurgm P€illda Kda Kendsi unh* p€ri* Jsruarisampai d€ngm 3l Descrrber 2007" dengan ringl€san s€bsgsi berikut :

l. Pcrryrtmr Rcvh.Ksmi bteh m€rcviu l-apcst Karangan Pemerintah Kota K€ndari

b€nryo Nemca, I^Wgrgt R€alisasi Anggrut, I4or8t Arus Kas dan Catstsnaro l^eprar Kamrgrur yeng berdrir pads hngg8l tcrsetrut dan semuainfqmasi y"iltg dimuat &lam lapcan keumgur adalah p€n)'ajianmmajanren Pemerintah Kda K€ndsi.

Reviu dil.lsmakm berdasslcs Pennendagri No. 4 Talun 2008tmggsl 17 Isrusi 2ms ffirg Podornsr Pelalsannur Rwiu atas l^ryoranKeuurgan Penrerintdr dm lfurs Kots Ksdai Tahun 2007 di Reviut€,rutam| rnellc*np pcrurirtaan penjclasan k€pq|f, pejabat entitnpelaporur/pejabd Pcngploh Kalarggr Da€rah dan proceen malitik yalgditerrykan tu dd& keuangar- Rwiu mempnpi linghry yang jauh lebihscnrpit dibctding denp audit ymg dilak*m sesuai penahratt t€{ftaitd€nget urjuur uanrk meryefia*m p€ttd# aras lrycan kunngan s€carakeselunrtran Oldl l6€ns itr kli tidak nsnberi p€itdapar

Berdasarlcn reviu lraroi, pengpqnlian @ mualdt 1ang kamijelaslrar datam pffiagraf b€rih{ tidak tfrdapat penpbab 1mg menjadikanlorni yskin bahwa laporm k€uetgr krni sebutkm dies, tidak disajikanberdasadm Sht€dl Pengpnddftn Int€m 1'mg memdsi dan tidak s€stlsidengpn Stmdtr Ahmtmsi Femerintdnn.

Sdruhmgrn hgEn k€t€rhan s'aftu dan dmya kilditanmenerrytan tdsdk rwiu tcrtenh1 m*a masalalFmcsalah materiat yangd@ bmi sunpeikan drlsn lrymat ini sebagni berikut :

a. Dari tusil r€viu das SPI drpot disimplkan balua :l) Adsrf'a kdebikr p€ndl@t s€b€str Rp. 873'171.321,- sesni hasil

perl*nmgar lcmbali ffia dds rtkryitulasi realisasi SP2D datgrotdatapeqiabryar SPJ APBDtahm 2007.

2) Aset t€@ dst Aset hfump f'ang ditailpillcm &larn l^ryqal Neracatahrm Z0[iI yrrg bernilai Rp.1.279.031.316.E35,- belun jelasinfurrasinyr lrarem l.epcst Kondisi Bsretg belum dilunpi*ut'Selcin itu belum di*ukrr purilaian aldiva ffip (rypnaisal) milikPem€rint& Kcila K€ndri dm tidak adanya infcrnasi yang rn€rdsimargBnei tstnm dal lrqga penokhm aktivq sdringga nilai bukuksehnr$m aldiva ek dryt dilatahui erysn pssti.

3) Nilai 'rylg fficathrn dalun l^rycrt R€8lis8si Anggrst belumm€nrpakm nilsi dddr fang pssti l<arena masih da SKPD yangbelum tm$€saih SPJrf'a

Page 60: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

2.

3.

4.

5.

b. Hasil reviukesessaim&ryan SAP:l) Tedryst nilai aktivra t€try benp tanah, gsd.mg dan bmgunan

berjrmrldr R9.743.771.{61.46r0,- yang belum bisa diakui lcar€namasih m€rupsksn eleiva pqalittsn dari pem€dntatt Propinsi Tk ISultra dan sunpai sad ini belum ada penyenalumya ke pemerintahKota K€ndari

2) Belum ada kebijaks Pern& Kda lrendri Jmg meng$tr tn€ttgeneipenilaim, pelaorr/pmgurykapsn s€rta penyusutan

)'ang m€ngncu pda Sedar AkrrrErsi Pernerintah

Ilurr Rcn'h.a Perduran M$tri Dalam N€$ri Nqnr4 Tatun 2008 Tanggol l7 Jailutri

2008 t€nhlg P€donan Pelaksanam Rwiew atas l^aponan KananganPemerintahDmah,

b. Strd Tugns Kepsla Bswas&Ke K€ndri No. 70O/164/BWD2008.

TrJuen drn Suanr Revlu.Tujuan reviu adaldt rma*. rnernb€rikst kqn*inm tf(bffis atas LaaatKarangur Fng disajikm berdasutm sisHn pcngerdalian intern yangmemadai dan sosrsi d€trpl Stsdm Alcrntmsi Pernerintah"Sasrsr rwiu adalatr untr* l4oran lcanatgut ymg disajikan oldt BPKAD,das Lqtrsl Kanngan ).sng nt€ttcaktry Nerm, I-rymn RealisasiAnggrran, L"ptrrn Arus lks dan Catstan *as l.apaan Keuangan.

Rulg Ll4lup Rcvlu.Rrung lingkup reviu a&lah peaeledmn keandalst sisem pengerdalianint€m datiln panyqifonr bpcrt kanngnq dm kesessian laporan keuangard€ngan Strdtr AkunHrsi Pemerintah.

Slmpnhr drl RctencndrrlDari uraian didas d@ dicirnpulksr bolma Pcrnerintah Kota K€nddbelum melaln*an kontt$i tedts@ Lquut Keumgm. Oleh lw€na itukami rnenyaurpeikm ku€lrsi dat rckqnendasi rrrh* ditfudak la4iuti yaiu :& M€nertiHrnr admini$rri pemhkuan yatg berfuhmgm Lryorstt

Keilnrgm Da€rdL dsldn hal ini matgpcrr pada permendagi No.59Tahm 2007

b. Menyusrm Perda ymg bedoitan dengru SPI dan SAP scbogai dasardalsn pelalcsanm pengelolaan dm sdministrosi keuangm Pmda

c. Melalaanakgr invqrtrisasi fisik persodiaan dm membenn* Tim untukmehkukrn panilaim t€rtadry G€t 'urg dimiliki Pernerintah KotaKenddi gun m€{rgrildtui secra pesi nilai keselunfwt as€t Pemd&

d. Me,nginvenmisir dm melalcsan8kar kltrifikci t€dta@ pe,ral*at danmesiru As€t Tetry l-aimya" sc{ts d laimyr yang russk b€rat,selanjump menuandren truilnF dahm l-ryffifrt Kondisi Barang.

Tlrdrt Lnfrt Hdl Rcryir Sebelunryr.Rwiu tatnn ini a&h )mg pefiarns kali sdtinggn belum a& tindak |urjd1ang sdah ditak*m stashedl rwiusebelurnyr.

XEPAtril BAITAN PENGAWAS IIAERAII

\ir":1

6.

NIP.590m7 ?5E

Page 61: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA KENDARI DI

KENDARI TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

Nomor : 62/HP/XIX.KDR/06/2008 Tanggal : 24 Juni 2008

BUKU II

Page 62: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI I

BUKU II

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

KOTA KENDARI TA 2007

HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. IRESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007.......................................

II

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA KENDARI TA 2007..................................................................................................................................................

IV

HASIL PEMERIKSAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1. Pengadaan barang/jasa senilai Rp760.535.750,00 tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah...

1

2. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari tidak lengkap serta belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005...........................................................................................................

4

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai entitas akuntansi di lingkungan Pemerintah Kota Kendari tidak menyusun laporan keuangan SKPD...................................

7

4. 24 Satuan Kerja Perangkat Daerah belum menyampaikan dokumen pertanggungjawaban untuk dilakukan pemeriksaan..............................................................

9

5. Penatausahaan administrasi keuangan pada Bendahara Umum Daerah tidak diselenggarakan dengan tertib................................................................................................

11

6. Permintaan uang panjar / uang muka kerja tidak sesuai dengan mekanisme pencairan dana sebesar Rp9.321.785.954,00............................................................

14

7. Bendahara pengeluaran terlambat menyetorkan sisa kas sebesar Rp1.711.234.716,00 dan belum menyetorkan sebesar Rp1.269.039.968,00.................................................................

16

8. Dana Kontingen Kota Kendari atas pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Muna Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp3.399.000.000,00 belum dipertanggungjawabkan..........................................................................................................

20

Lampiran

I. Pengadaan Barang Cetakan Kerjasama dengan Percetakan Elma Jaya

II. Daftar SKPD yang Belum Menyerahkan laporan Pertanggungjawaban (SPJ)

Page 63: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD 2007

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bertugas memeriksa Laporan Realisasi Anggaran periode yang berakhir 31 Desember 2007 dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern Pemerintah Kota Kendari. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Kendari. Namun, tujuan pemeriksaan BPK-RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Sistem pengendalian intern Pemerintah Kota Kendari terkait dengan laporan keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan. Pemerintah Kota Kendari bertanggung jawab untuk mengatur dan menyelenggarakan pengendalian tersebut.

SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan barang/jasa senilai Rp760.535.750,00 tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari tidak lengkap serta belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai entitas akuntansi di lingkungan Pemerintah Kota Kendari tidak menyusun laporan keuangan SKPD.

4. 24 Satuan Kerja Perangkat Daerah belum menyampaikan dokumen pertanggungjawaban untuk dilakukan pemeriksaan.

Page 64: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI III

5. Penatausahaan administrasi keuangan pada Bendahara Umum Daerah tidak diselenggarakan dengan tertib.

6. Permintaan uang panjar / uang muka kerja tidak sesuai dengan mekanisme pencairan dana sebesar Rp9.321.785.954,00.

7. Bendahara pengeluaran terlambat menyetorkan sisa kas sebesar Rp1.711.234.716,00 dan belum menyetorkan sebesar Rp1.269.039.968,00.

8. Dana Kontingen Kota Kendari atas pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Muna Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp3.399.000.000,00 belum dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan Walikota Kendari agar:

1. Atas permasalahan tersebut BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris Daerah, Kepala BPKAD dan Kepala Bappeda agar lebih berhati-hati dalam membuat kontrak dengan pihak ketiga dan tidak memberikan kontrak pengadaan barang hanya kepada suplier tunggal.

2. a. Semua Kepala SKPD agar menyusun Laporan Keuangan SKPD dan menyerahkannya kepada Kepala BPKAD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah.

b. Kepala BPKAD agar menyusun Laporan Keuangan Daerah berdasarkan Laporan Keuangan yang diserahkan oleh Semua SKPD.

c. Sekertaris Daerah Kota Kendari agar mengawasi pengelolaan Daerah.

3. a. Memberi teguran secara tertulis kepada masing-masing Kepala SKPD dan Pejabat Pengelola Keuangan SKPD agar menyusun laporan keuangan sesuai ketentuan.

b. Memerintahkan Sekretaris Daerah agar segera menyusun tim penyusunan laporan keuangan.

4. Memberikan teguran secara tertulis kepada satuan kerja yang tidak/terlambat menyampaikan dokumen pertanggungjawaban APBD pada 24 SKPD dan meningkatkan koordinasi dengan Bagian Keuangan pada Sekretariat Daerah.

5. a. Memberi teguran secara tertulis Bendahara Umum Daerah yang telah melakukan pencatatan, pengarsipan dan pendistribusian dokumen tidak secara terib dan tepat waktu, dan supaya dalam melaksanakan tugasnya dapat lebih profesional sesuai tugas pokok dan fungsinya sehingga pengelolaan keuangan daerah tahun anggaran 2008 dapat lebih tertib.

b. Memberikan sanksi administrasi yang tegas apabila dikemudian hari Bendahara Umum Daerah mengulangi kelalaiannya tersebut.

6. a. Memberi teguran secara tertulis kepada Bendahara Umum Daerah dan apabila menerbitkan pembayaran SPM kepada setiap satuan kerja, agar memperhatikan pengembalian panjar yang telah digunakan sebelumnya, yaitu dengan memperhitungkan kepada belanja yang akan dikurangi.

b. Memerintahkan Kepala BPKAD agar tidak menyetujui pengeluaran panjar/uang muka kerja.

Page 65: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI IV

7. a. Memberi teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Kendari atas kelalaiannya dalam mengambil kebijakan penggunaan langsung UUDP TA 2006 dan Kepala SKPD dalam mengawasi dan mengendalikan penyetoran sisa kas SKPD yang tidak tepat waktu.

b. Memerintahkan kepada Bendahara SKPD agar segera menyetorkan sisa UUDP TA 2006 sebesar Rp1.269.039.968,00 ke Rekening Kas Daerah Kota Kendari dan,

c. Memerintahkan kepada Bendahara SKPD agar setiap sisa UUDP segera disetorkan ke Rekening Kas Daerah Kota Kendari tepat waktu.

8. a. Memerintahkan Kepala BPKAD untuk segera mengupayakan percepatan penyelesaian pertanggungjawaban dana kontingen Porda Kota Kendari pada masing-masing cabang olahraga dan sekretariat KONI Kota Kendari.

b. Memerintahkan Sekretariat Daerah untuk segera menyampaikan bukti pertanggungjawaban sebesar Rp3.399.000.000,00 tersebut kepada Perwakilan BPK RI di Kendari.

Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern.

Kendari, 24 Juni 2008 `

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPK-RI di Kendari Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ali Wardhana, SE, Ak, MM. Akuntan, Register Negara No.D-12057

Page 66: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI V

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KOTA KENDARI

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA 2007 bertujuan memberikan keyakinan yang memadai apakah Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA 2007 telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material atas realisasi pendapatan dan realisasi belanja daerah yang terjadi dalam TA 2007. Agar hasil pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, telah dilakukan penelaahan sistem pengendalian intern atas pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan sebagai dasar penentuan luas lingkup pengujian. Deskripsi mengenai Sistem Pengendalian Intern merujuk pada komponen Sistem Pengendalian sebagaimana tercantum dalam Standar Audit Pemerintahan (SAP).

Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, pasal 296 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan pasal 5 ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Pemerintah Kota Kendari berkewajiban menyusun Laporan Keuangan Daerah setidak-tidaknya terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aliran Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah. Namun, Pemerintah Kota Kendari belum menyusun Laporan Keuangan yang lengkap. Pemerintah Kota Kendari baru menyusun laporan keuangan yang terdiri dari :

1. Laporan Realisasi Anggaran TA 2007; 2. Laporan Aliran Kas

Neraca per 31 Desember 2007 dan Catatan Atas Laporan Keuangan sampai dengan berakhirnya pemeriksaan belum selesai disusun sehingga posisi nilai asset, kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2007 tidak dapat dilakukan pemeriksaan. Pemerintah Kota Kendari telah menyusun Neraca Awal per 31 Desember 2004 dan telah dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan-RI Perwakilan BPK-RI di Kendari dengan opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer).

Dari hasil penelahaan atas sistem pembukuan dan penyusunan laporan serta pelaksanaannya

yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Kendari yang kami uji, terdapat beberapa hal yang perlu untuk diungkapkan, antara lain:

1. Organisasi

a. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)

BPKAD merupakan SKPKD yang mempunyai tugas utama melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program, perubahan dan perhitungan APBD serta membina Administrasi Keuangan. Adapun struktur organisasi BPKAD khususnya yang berkaitan dengan sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan daerah, terdiri dari :

1) Bidang Perbendaharaan Pengeluaran SP2D pada awal bulan Januari sampai Agustus 2007 dilakukan secara manual dan mulai bulan September dilakukan dengan menggunakan program/aplikasi (software) yang dibeli dari Departemen Keuangan RI. Belum tertibnya registrasi pengeluaran SP2D yang dilakukan secara manual dan tidak

Page 67: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI VI

dilakukan verifikasi SP2D yang dilakukan dengan program/aplikasi menyebabkan adanya nomor SP2D ganda. Regiatrasi SP2D pada Bidang Perbendahraan tidak pernah dilakukan rekonsiliasi dengan SP2D yang telah dicairkan pada Bendahara Umum Daerah (BUD) dan SP2D yang diterima oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sehingga banyak SP2D yang tidak tercatat.

2) Bidang Anggaran

Berdasarkan pemeriksaan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2007 diketahui bahwa penyusunan APBD TA 2007 dan realisasi APBD TA 2007 dilakukan dengan manual sehingga terdapat kesalahan yang disebabkan oleh pegawai (human error) baik dari sisi penjumlahan dan pengurangan.

3) Bidang Aset Pemerintah Kota Kendari belum menyusun Neraca per 31 desember 2007 disebabkan oleh kendala pengungkapan nilai aset dan hasil reviu Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Pemerintah Kota Kendari menyimpulkan kesulitan pengungkapan nilai aset yang ada karena masih ada aset yang terkait kait dengan Pemerintah Daerah Lainnya serta Neraca Awal per 31 desember 2004 yang belum dilakukan revisi untuk mengetahui nilai aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Kendari.

4) Bidang Pembukuan • Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007

yang dibuat oleh BPKAD hanya berupa Laporan Realisasi Anggaran (Perhitungan APBD) dan Laporan Aliran Kas. Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan per 31 Desember 2006 belum dibuat sebagai mana mestinya.

• Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari bukan berasal dari penggabungan laporan keuangan SKPD tetapi disusun berdasarkan rekapitulasi laporan pertanggungjawaban masing-masing SKPD.

5) Bendahara Umum Daerah (BUD)

• Pengeluaran kas pada rekening Kas Daerah di Bank tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan karena cukup banyaknya pengeluaran kas tanpa SP2D yang dipakai sebagai uang muka kerja (UMK). Pengeluaran kas untuk UMK diketahui beberapa untuk belanja bantuan dimana pengeluaran untuk belanja bantuan harus mengunakan SP2D LS. Kententuan pengeluaran kas dengan SP2D LS harus sudah lengkap dokumen pendukungnya dan langsung dibayarkan kepada pihak ketiga namun pengeluaran kas tersebut dikeluarkan sebagai UMK yang diterima terlebih dahulu oleh bendahara SKPD.

• Pelaksanaan tugas pokok Bendahara Umum Daerah (BUD) secara umum tidak dilakukan dengan tertib, BUD tidak pernah melakukan rekonsiliasi Bank walau kenyataannya setiap bulan saat penutupan buku tidak pernah sama saldonya antara BIX dengan Bank.

Page 68: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI VII

b. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Seluruh SKPD merupakan entitas akuntansi yang berkewajiban menyusun laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pengunaan anggaran yang dilakukan oleh setiap SKPD. Kondisi yang ada pada seluruh SKPD dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pertanggungjawaban belum tertib dilaksanakan masih adanya keterlambatan dalam melakukan pertanggungjawaban dan penutupan kas pada buku kas.

2) Penyetoran penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terlambat dan digunakan langsung untuk memenuhi kegiatan operasional SKPD.

3) Seksi verifikasi pada masing-masing SKPD sebagai unit yang secara fungsional melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban belanja pada unit kerjanya belum sepenuhnya melakukan verifikasi serta banyak laporan pertanggungjawaban tidak lengkapnya dokumen pendukung.

4) Belum menyusun laporan keuangan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

2 Kebijakan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah maka pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari dilakukan oleh masing-masing SKPD sebagai entitas akuntansi dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) sebagai entitas pelaporan. SKPKD dilaksanakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) akan melakukan penggabungan seluruh laporan keuangan SKPD menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari (Konsolidasian). Pemerintah Kota Kendari belum menyusun Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah serta Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Permendagri No 13 Tahun 2006.

3 Perencanaan

Setiap program telah dituangkan dalam APBD dan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Beberapa realisasi anggaran DPA SKPD terdapat melebihi anggarannya. Perencanaan anggaran SKPD yang telah ditetapkan dalam DPA seharusnya menjadi alat pengendali atau kontrol batas tertinggi pengeluaran/ realisasi anggaran. Perencanaan anggaran yang dilakukan oleh SKPD menjadi kurang andal sebagai alat pengendali atau kontrol pengeluaran SKPD.

4 Prosedur

Tahapan-tahapan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah belum dituangkan dalam peraturan daerah mengenai pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah dan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Kota Kendari belum memiliki acuan tentang pokok-pokok pengelolan keuangan daerah dan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah sehingga dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah langsung mengakomodasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sehingga kondisi yang ada dalam pemerintah daerah belum disesuaikan.

Page 69: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI VIII

5 Pembukuan

Pembukuan yang dilakukan oleh seluruh SKPD Pemerintah Kota Kendari berupa pencatatan dalam buku kas umum dan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran berdasarkan program kegiatan yang telah dituangkan dalam DPA SKPD. SKPD tidak membuat buku besar atas penerimaan dan pengeluaran sehingga salah satu siklus penyusunan laporan keuangan tidak dilaksanakan. Karena siklus penyusunan laporan keuangan tidak dilaksanakan menyebabkan kesulitan SKPD menyusun laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pengunaan anggaran.

6 Personalia

Pegawai atau sumber daya manusia yang ada di Pemerintah Kota Kendari terutama yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi keuangan masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Bagian Keuangan pada masing-masing SKPD khususnya Sub bagian akuntansi dan verifikasi belum memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Sub bagian akuntansi dan verifikasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai verifikasi laporan pertanggungjawaban yang menentukan apakah laporan pertanggungjawaban yang dibuat bendahara telah sesuai dengan ketentuan. Banyaknya pertanggungjawaban bendahara SKPD yang belum didukung oleh dokumen meyebabkan dan terlambatnya penyampaian pertanggungjawaban bendahara SKPD kepada SKPKD sebagai koordinator pelaporan pertanggungjawaban.

7 Pelaporan

Pertanggungjawban pengelolaan keuangan daerah berupa laporan keuangan belum dibuat oleh bagian keuangan masing-masing SKPD. Pertanggungjawaban bendahara SKPD hanya berupa laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran setiap bulannya. Pertanggungjawaban berupa laporan keuangan belum dibuat sehingga BPKAD sebagai SKPKD menyusun laporan keuangan daerah Pemerintah Kota Kendari bukan berdasarkan gabungan (konsolidasian) laporan keuangan SKPD.

8 Pengawasan

Pengawasan Intern di Lingkungan Pemerintah Kota Kendari dilakukan oleh Seksi Verifikasi pada masing-masing SKPD, Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Pemerintah Kota Kendari dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Aparat pengawasan Intern Pemerintah Daerah dhi. Bawasda Kota Kendari dalam Tahun Anggaran 2007 telah melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan APBD serta melakukan reviu atas laporan keuangan yang ada.

b. Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan DPRD antara lain pengawasan dan pelaksanaan Perundang-undangan, peraturan daerah, Keputusan Walikota, Kebijakan Pemerintah Daerah lainnnya dan melakukan peninjauan dan kunjungan kerja komisi sesuai misi DPRD antara lain mewujudkan pengawasan DPRD dari hulu hingga akhir, aktif, terpercaya, obyektif dan bertanggungjawab.

Page 70: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI IX

Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah daerah Kota Kendari yang diuji, ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku. Kelemahan dapat mempengaruhi kemampuan Pemerintah Kota Kendari untuk mencatat, mengolah, mengikhtisarkan, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.

Page 71: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 1

1. Pengadaan Barang/Jasa Senilai Rp760.535.750,00 Tidak Sesuai Dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Uji petik atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada Bappeda dan BPKAD, diketahui terdapat kegiatan pengadaan barang/jasa dengan total nilai sebesar Rp760.535.750,00 yang dilaksanakan bertentangan dengan Keppres No. 80 Tahun 2003.

Pemeriksaan terhadap dokumen kontrak pengadaan barang/jasa pada Bappeda dan BPKAD terdapat kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan memecah kontrak untuk menghindari pelelangan. Atas masalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Bappeda

Pemeriksaan terhadap dokumen kontrak pengadaan barang/jasa terdapat pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan cara memecah kontrak, dengan rincian sebagai berikut:

CV. SUFIH Jaya ditunjuk sebagai penyedia barang/jasa untuk Bappeda Kota Kendari berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bappeda Kota. Pendanaan pengadaan barang/jasa diambil dari beberapa pos-pos kegiatan yang ada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), sehingga nilai pengadaan untuk jenis barang yang sama menjadi terpecah-pecah karena mengikuti jenis kegiatan yang terdapat dalam DPA.

NO KEGIATAN DPA NO SK

PENUNJUKKAN KONTRAKTOR

NO KONTRAK

NILAI KONTAK

1 Pengadaan Komputer HP PC 1 (satu)

Kegiatan P2KP Bappeda Kota Kendari

050/657.a TAHUN 2007

CV. SUFIH Jaya Jln.Bunga Teratai No.27 D

658.E/Kontrak/III /2007

Rp14.850.000,00

2 Pengadaan Laptop dan LCD

Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

050/657.a TAHUN 2007

CV. SUFIH Jaya Jln.Bunga Teratai No.27 D

658.C/Kontrak/III/ 2007

Rp19.950.000,00

3 Pengadaan Komputer PC 1Unit

Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

914 TAHUN 2007 CV. SUFIH Jaya Jln.Bunga Teratai No.27 D

48/Kontrak/XI/2007

Rp 7.000.000,00

4 Pengadaan Laptop, 1 Unit

Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

914 TAHUN 2007 CV. SUFIH Jaya Jln.Bunga Teratai No.27 D

50/Kontrak/XI/2007

Rp 9.985.000,00

5 Pengadaan Komputer PC 1Unit

Kegiatan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Bappeda Kota Kendari

914 TAHUN 2007 CV. SUFIH Jaya Jln.Bunga Teratai No.27 D

52/Kontrak/XI/2007

Rp 9.950.000,00

Total Rp61.735.000,00

Page 72: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 2

b. BPKAD

Terdapat 2 penyedia barang/jasa untuk barang cetakan dengan jenis yang sama yaitu: Percetakan Elma Jaya dan UD Satria. Dalam satu tahun anggaran, nilai akumulatif kontrak pengadaan barang cetakan dengan Percetakan Elma Jaya bernilai Rp168,950,000 dan UD SATRIA bernilai Rp529,850,750,00 (lampiran 1). Sehingga total dana untuk pengadaan barang cetakan senilai Rp698.800.750,00, namun proses pengadaan barang/jasa tidak melalui mekanisme pelelangan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 85 Tahun 2006 tentang perubahan keenam atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, menyatakan Lampiran I Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 BAB I huruf A angka 1 huruf a, menyebutkan bahwa Pengguna barang/jasa dilarang memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari pelelangan;

Permasalahan tesebut mengakibatkan tidak ada kesempatan bagi penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria untuk bersaing.

Hal tersebut disebabkan karena :

a. Penyedia barang/jasa lain tidak diikutkan dalam proses pengadaan secara lelang.

b. Adanya kepetingan dari Pejabat Pelaksanana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam memecah dan memilih penyedia barang/jasa.

Atas temuan tersebut, BPKAD dan Bappeda memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. BPKAD.

BPKAD mengakui bahwa dalam pelaksanaan pengadaan Barang Cetakan Benda Berharga pada Tahun 2007 dilakukan penunjukkan langsung kepada beberapa rekanan penyedia barang, yang dalam pelaksanaannya dimonopoli oleh dua perusahaan yaitu: UD Satria dan ELMA JAYA, dengan pertimbangan proses lelang akan membutuhkan waktu yang lama (minimal 20 hari ) sementara penyediaan barang benda berharga harus segera tersedia karena akan digunakan sebagai alat tagih.

2. Bappeda.

Bappeda menanggapi bahwa dalam pelaksanaan pengadaan barang tahun 2007 di laksanakan dengan penunjukan langsung dan pada pelaksanaannya dimonopoli oleh rekanan CV. SUFIH JAYA. Kontrak pengadaan barang tersebut tidaklah dimaksudkan sebagai upaya untuk memecah kontrak, tetapi didasarkan pada mata anggaran yang tersedia pembebanan biayanya di D P A d a r i m a s i n g - m a s i n g k e g i a t a n .

.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris Daerah, Kepala BPKAD dan Kepala Bappeda agar lebih berhati-hati dalam membuat kontrak dengan pihak ketiga dan tidak memberikan kontrak pengadaan barang hanya kepada suplier tunggal.

Page 73: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 3

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari setuju untuk memberikan teguran secara tertulis kepada kepada Sekretaris Daerah, Kepala BPKAD dan Kepala Bappeda untuk lebih berhati-hati dalam membuat kontrak dengan pihak ketiga dan tidak memberikan kontrak pengadaan barang hanya kepada suplier tunggal.

Page 74: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 4

2. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari Tidak Lengkap Serta Belum Sesuai Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Sesuai Yang Diamanatkan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

Pemerintah Kota Kendari menyerahkan Laporan Keuangan kepada Perwakilan BPK-RI di Kendari pada tanggal 12 April 2007 sebagai dasar untuk melakukan pemeriksaan. Laporan keuangan disertai dengan Surat Representasi Manajemen dan Laporan Review Atas Laporan Keuangan oleh Inspektorat Daerah Kota Kendari.

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai entitas pelaporan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD menyusun laporan keuangan yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Neraca

3. Laporan Arus Kas

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

Namun Pemerintah Kota Kendari sampai dengan tanggal 25 Mei 2007 hanya menyampaikan dua kelengkapan laporan keuangan yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran dan

2. Laporan Arus Kas.

Pemerintah Kota Kendari tidak menyampaikan Neraca Per 31 Desember 2007 dan Catatan Atas Laporan Keuangan, padahal neraca dan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan keuangan pemerintah daerah yang tidah terpisahkan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang tidak lengkap membuat Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas menjadi kurang handal, relevan, dapat dipahami dan dapat dibandingkan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

1. UU No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Pasal 31 ayat (2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah.

2. PP Nomor 8 tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 5 : 1) Ayat 1 menyatakan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat/Daerah setidak-tidaknya terdiri

dari: a. Laporan Realisasi Anggaran; b. Neraca; c. Laporan Arus Kas; dan d. Catatan Atas Laporan Keuangan.

2) Ayat 2 menyatakan Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah setidak-tidaknya terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran; b. Neraca; dan c. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Page 75: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 5

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 296 1) Ayat 3 menyatakan Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari:

a. laporan realisasi anggaran

b. neraca

c. laporan arus kas

d. catatan atas laporan keuangan

2) Ayat 4 menyatakan laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi pemerintahan.

3) Bab XVII Ketentuan Peralihan Pasal 332 huruf a menyatakan ketentuan sebagimana dimaksud dalam pasal 14 ayat 1, pasal 90 ayat 2 dan pasal 296 ayat 4 tentang bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran, penyusunan RKA-SKPD dengan mengunakan pendekatan berdasarkan prestasi kerja dan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah berdasarkan standar akuntansi pemerintahan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun anggaran 2006.

Hal tersebut mengakibatkan :

1. Tim Pemeriksa tidak memiliki tolak ukur untuk menilai kewajaran atas Laporan Keuangan.

2. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari tidak memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan oleh Kepala Daerah dalam pengambilan keputusan strategis.

Hal tersebut disebabkan karena :

1. SKPD tidak menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kepada kepala BPKAD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah.

2. BPKAD menyusun laporan keuangan daerah berdasarkan laporan pertanggungjawaban SKPD.

3. Lemahnya pengawasan Walikota melalui Sekretaris Daerah terhadap pengelolaan keuangan daerah.

Atas temuan tersebut Pemerintah Kota Kendari tidak memberikan tanggapan.

Atas permasalahan tersebut BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar memerintahkan :

1. Semua Kepala SKPD agar menyusun Laporan Keuangan SKPD dan menyerahkannya kepada Kepala BPKAD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah.

2. Kepala BPKAD agar menyusun Laporan Keuangan Daerah berdasarkan Laporan Keuangan yang diserahkan oleh Semua SKPD.

3. Sekertaris Daerah Kota Kendari agar mengawasi pengelolaan Daerah.

Page 76: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 6

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memerintahkan kepada semua Kepala SKPD agar menyusun Laporan Keuangan SKPD dan menyerahkannya kepada Kepala BPKAD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah.

2. Sepakat untuk memerintahkan kepada Kepala BPKAD agar menyusun Laporan Keuangan Daerah berdasarkan Laporan Keuangan yang diserahkan oleh Semua SKPD.

3. Sepakat untuk memerintahkan Sekertaris Daerah Kota Kendari agar mengawasi pengelolaan Daerah.

Page 77: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 7

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sebagai Entitas Akuntansi Di Lingkungan Pemerintah Kota Kendari Tidak Menyusun Laporan Keuangan SKPD

Pemerintah Kota Kendari memiliki seratus lima puluh satu (151) satuan kerja perangkat daerah (SKPD) guna mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah yang telah dituangkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). SKPD sebagai entitas akuntansi menyelanggarakan sistem akuntansi pemerintahan daerah dan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap entitas akuntansi diwajibkan menyusun laporan keuangan secara periodik yang meliputi, laporan realisasi anggaran SKPD, neraca SKPD dan catatan atas laporan keuangan SKPD.

Berdasarkan pemeriksaan pada dokumen pertanggungjawaban dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Kendari, diketahui seluruh SKPD tidak menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan kepada Kepala BPKAD sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) seperti yang diamanatkan oleh Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

BPKAD tidak bisa melakukan konsolidasi Laporan Keuangan dari masing-masing SKPD, sehingga BPKAD dalam melakukan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari hanya berdasarkan pada SPJ yang diberikan oleh SKPD. Padahal sesuai laporan hasil review Nomer.700/164/BWD/2008 tanggal 5 April 2008 yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kota Kendari menyatakan bahwa masih ada SKPD yang belum menyelesaikan SPJnya.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah pasal (2) yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah setidak-tidaknya terdiri dari :

a. Laporan Realisasi Anggaran;

b. Neraca; dan

c. Catatan Atas Laporan Keuangan.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah

a. Pasal 232 ayat (6) yang mengatakan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (3), entitas akuntansi menyusun laporan keuangan yang meliputi:

1) laporan realisasi anggaran;

2) neraca; dan

3) catatan atas laporan keuangan.

b. Pasal 240 ayat (2) menyatakan bahwa Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi menyusun Laporan Keuangan SKPD yang disampaikan kepada PPKD untuk digabung menjadi laporan keuangan.

c. Pasal 265 ayat (1) SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawabkan pelaksanaan APBD secara periodik yang meliputi:

1) laporan realisasi anggaran SKPD

Page 78: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 8

2) neraca SKPD

3) catatan atas laporan keuangan SKPD

d. Pasal 294 ayat (1) menyatakan bahwa PPK-SKPD menyiapkan laporan keuangan SKPD tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada kepala SKPD untuk ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban

e. Pasal 294 ayat (2) menyatakan bahwa laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada PPKD sebagai dasar penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

Hal tersebut mengakibatkan BPKAD tidak bisa melakukan Konsolidasi Laporan Keuangan SKPD untuk dijadikan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari.

Hal tersebut disebabkan karena:

1. Masing-masing Kepala SKPD tidak mentaati Peraturan yang mengharuskan SKPD untuk membuat Laporan Keuangan. .

2. Kurangnya pengendalian Kepala SKPD terhadap pengelolaan keuangan pada masing-masing instansi..

Atas temuan tersebut, BPKAD Kota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

Diakui bahwa SKPD-SKPD memang belum membuat Laporan Keuangan SKPD, sehingga BPKAD menyusun Laporan Keuangan hanya berdasarkan SPJ dari SKPD.

Hal ini karena penerapan Kepmendagri Nomor 13 Tahun 2006 untuk seluruh SKPD diterapkan Tahun Buku 2007, dimana setiap sistem akuntansinya mengacu pada PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntanasi secara umum belum dipahami betul.

.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran secara tertulis kepada masing-masing Kepala SKPD dan Pejabat Pengelola Keuangan SKPD agar menyusun laporan keuangan sesuai ketentuan.

2. Memerintahkan Sekretaris Daerah agar segera menyusun tim penyusunan laporan keuangan

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada masing-masing Kepala SKPD dan Pejabat Pengelola Keuangan SKPD agar menyusun laporan keuangan sesuai ketentuan.

2. Sepakat untuk memerintahkan Sekretaris Daerah agar segera menyusun tim penyusunan laporan keuangan

Page 79: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 9

4. 24 Satuan Kerja Perangkat Daerah Belum Menyampaikan Dokumen Pertanggungjawaban Untuk Dilakukan Pemeriksaan

Pemeriksaan Laporan Keuangan pada Pemerintah Kota Kendari dilaksanakan dengan permintaan surat dokumen nomor 02/TIM-KDR/04/2008 tanggal 24 April 2008 kepada seluruh SKPD agar menyerahkan dokumen yang diminta oleh tim pemeriksa diserahkan paling lambat tanggal 28 April 2008. Sampai pada batas akhir penyerahan dokumen sebanyak 18 SKPD yang belum menyerahkan dokumen kepada tim pemeriksa.

Tim pemeriksa memberikan surat peringatan untuk penyerahan dokumen dengan surat peringatan nomor 04/TIM-KDR/05/2008 tanggal 8 Mei 2008 yang ditujukan kepada Walikota Kendari Up Sekretaris Daerah Kota Kendari dan memberikan batas waktu untuk penyampaian tanggal 8 Mei 2008 pukul 17.00 wita. Sampai batas akhir penyerahan masih terdapat SKPD yang belum menyerahkan dokumen.

Tim pemeriksa memberikan surat penyampaian kepada Walikota Kendari Up Sekretaris Daerah Kota Kendari dengan surat nomor 08/TIM-KDR/05/2008 tanggal 13 Mei 2008 yang menyatakan 18 bendahara pengeluaran SKPD dan 7 bendahara penerima SKPD belum menyampaikan dokumen untuk dilakukan pemeriksaan (Lampiran II).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan;

1. Pasal 10 menyatakan dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan, pemeriksa dapat:

a. meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

b. mengakses semua data yang disimpan di berbagai media, aset, lokasi, dan segala jenis barang atau dokumen dalam penguasaan atau kendali dan entitas yang menjadi obyek pemeriksaan atau entitas lain yang dipandang perlu dalam pelaksanaan tugas pemeriksaannya;

2. Pasal 24 menyatakan dalam ayat:

a. Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjalankan kewajiban menyerahkan dokumen dan/atau menolak memberikan keterangan yang diperlukan untuk kepentingan kelancaran pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

b. Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, menghalangi, dan/ atau menggagalkan pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Hal tersebut mengakibatkan :

1. Tim Pemeriksa tidak bisa melakukan pemeriksaan dokumen SKPD untuk mengetahui kewajaran penggunaan anggaran.

2. Pengeluaran dan penerimaan tidak bisa diketahui secara pasti sebagai pelaksanaan APBD.

Page 80: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 10

Hal tersebut disebabkan karena :

1. SKPD tidak mentaati ketentuan UU No.15 Tahun 2004 mengenai penyampaikan dokumen pertanggungjawaban kepada tim pemeriksa.

2. Lemahnya pengawasan Walikota melalui Sekretaris Daerah terhadap pengelolaan keuangan daerah.

Atas temuan tersebut 24 SKPD tidak memberikan tanggapan.

Atas permasalahan tersebut BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar memberikan teguran secara tertulis kepada satuan kerja yang tidak/terlambat menyampaikan dokumen pertanggungjawaban APBD pada 24 SKPD dan meningkatkan koordinasi dengan BPKAD.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari setuju untuk memberikan teguran secara tertulis kepada 24 satuan kerja yang terlambat menyampaikan dokumen pertanggungjawaban APBD.

Page 81: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 11

5. Penatausahaan Administrasi Keuangan Pada Bendahara Umum Daerah Tidak Diselenggarakan Dengan Tertib

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Buku Kas Umum (B-IX) Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007, diketahui bahwa penatausahaan administrasi keuangan tidak tertib dan tidak taat pada peraturan perundang-undangan.

Dari hasil perbandingan atas mutasi saldo yang tercantum dalam Buku Kas Umum dengan rekening koran Kas Daerah serta dokumen pengeluaran, diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Penelusuran atas saldo Kas pada Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan menelusuri B-IX untuk mengetahui mutasi penerimaan kas sejak 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007. Hal tersebut tidak dapat dilakukan karena sampai dengan selesainya pemeriksaan Interim ini B-IX belum selesai dikerjakan dan belum ditutup oleh Bendahara Umum Daerah (BUD). BUD tidak membukukan pengeluaran maupun penerimaan secara harian. Hal Tersebut diketahui pada saat pemeriksaan fisik kas (cash opname) tanggal 14 Februari 2008, dimana mutasi B-IX baru mencatat sampai tanggal 17 Desember 2007, sehingga saldo buku tanggal 31 Desember 2008 maupun mutasi pengeluaran dan mutasi penerimaan tahun anggaran 2007 belum dapat diketahui. Buku Kas Umum merupakan buku yang wajib diselenggarakan oleh Bendahara Umum Daerah untuk mengetahui posisi kas Pemerintah Kota Kendari.

Menurut konfirmasi dengan BUD, posisi kas Pemerintah Daerah hanya dapat diketahui dengan melihat Rekening Koran harian dari Bank karena BUD juga tidak membuat Buku Bank. Saldo kas menurut rekening koran (R/C) Bendahara Umum Daerah per 31 Desember 2006 sebesar Rp55.508.836.894,71 yang terbagi dalam 12 rekening masing-masing di BPD, BRI Cabang Kendari, Bank Panin dan Bank Muamalat, dan 2 deposito pada Bank BRI dan Bank BPD, masing-masing adalah sebagai berikut:

No. NAMA BANK

NOMOR REKENING

JENIS REKENING

PENGGUNAAN JUMLAH (Rp)

1. BPD 01.02.003365.8 REK. GIRO Penerimaan PAD dan bagi hasil Tk.1

8.592.283.991,00

2. BPD 01.02.003771.1 REK. GIRO Setoran UUDP 274.682.097,00

3. BRI 192-01-000296-30-9

REK. GIRO Penerimaan PAD dan bagi Hasil Pusat

281.283.999,86

4. BRI 192-01-000344-30-6

REK. GIRO Dana DAU 3.765.521.468,24

5. BRI 192-01-001809-30-9

REK. GIRO DAK Dinas Kesehatan 377.673.947,00

6. BRI 192-01-001810-30-0

REK. GIRO DAK Dinas Diknas 88.586.894,00

7. BRI 192-01-001811-30-6

REK. GIRO DAK Dinas PU 387.000.437,00

8. BRI 192-01-001812-30-2

REK. GIRO DAK Dinas PLH 291.357.323,00

Page 82: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 12

No. NAMA BANK

NOMOR REKENING

JENIS REKENING

PENGGUNAAN JUMLAH (Rp)

9. BRI 192-01-001813-30-8

REK. GIRO DAK Dinas Pertanian 161.339.941,00

10. BRI 192-01-001814-30-4

REK. GIRO DAK Dinas Perikanan 275.674.124,00

11. PANIN 8210011015 REK. GIRO Simpanan 2.006.053.335,93

12. MUAMALAT

740504114 REK. GIRO Simpanan 2.007.369.336,68

13 BPD 03.01.100353.3 DEPOSITO 2.000.000.000,00

14. BRI 192-01-001291-40-6

DEPOSITO 35.000.000.000,00

JUMLAH 55.508.826.894,71

b. Bendahara Umum Daerah tidak secara rutin melakukan rekonsiliasi bank untuk mengetahui kesesuaian antara Buku Kas Umum Daerah dengan Rekening Koran. Sehingga dari penghitungan sementara B-IX per tanggal 12 Desember 2007 sisa kas menurut B-IX dibandingkan dengan uraian uang di B-IX yang komponennya terdiri dari uang tunai, simpanan di Bank dan surat-surat berharga, menunjukkan terdapat selisih sebesar Rp3.078.587.481,21. Setelah dikonfirmasikan dengan pembantu bendahara BUD dijelaskan bahwa selisih tersebut berasal dari SP2D Gaji yang sudah keluar dari rekening Kas Daerah pada tanggal 4 Desember 2007, tetapi belum dibukukan / dicatat dalam buku B-IX. Selisih tersebut akan hilang pada pencatatan buku B-IX tanggal 19 Desember 2007.

c. Penelitian lebih lanjut terhadap proses pencairan uang, diketahui bahwa untuk membayar pengeluaran Surat Perintah Pencairan Dana-LS (SP2D-LS) dilakukan dengan menggunakan cek tunai bukan dengan transfer antar rekening.

Kondisi diatas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

1) Pasal 184 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara penerima/bendahara pengeluaran dan orang atu badan yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2) Pasal 209 ayat (1) yang menyatakan bahwa dokumen yang digunakan oleh bendahara pengeluaran dalam menatausahakan pengeluaran permintaan pembayaran mencakup:

a. Buku Kas Umum.

b. Buku Simpanan/Bank

c. Buku Pajak

d. Buku Panjar

e. Buku rekapitulasi pengeluaran per rincian obyek; dan

f. Register SPP-UP/GU/TU/LS

Page 83: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 13

Hal tersebut mengakibatkan :

a. Pemerintah Kota Kendari tidak dapat mengetahui posisi (saldo) kas per tanggal 31 Desember 2007 yang sebenarnya.

b. Dengan tidak diselenggarakannya BKU secara tertib, sulit untuk mengendalikan dan mengawasi pengelolaan uang daerah yang dikelola oleh BUD.

c. Tidak dapat dilakukan uji silang penerima uang yang ada di SP2D dengan penerima uang yang sebenarnya.

Hal tersebut disebabkan :

a. Bendahara Umum Daerah lalai melakukan pencatatan, pengarsipan dan pendistribusian dokumen secara terib dan tepat waktu.

b. Pengendalian dan pengawasan Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Kendari atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Bendahara Umum Daerah dalam mengadministrasikan keuangan daerah belum berfungsi secara optimal.

Atas temuan tersebut, BPKAD memberikan tanggapan sebagai berikut:

Keterlambatan Pembukuan dan Penutupan Buku Kas Bend IX, karena dikerjakan oleh satu orang dan secara manual dengan SP2D sebanyak 12.000 lembar, namun dalam waktu singkat akan segera diselesaikan dan untuk tahun 2008 diupayakan untuk tidak terjadi lagi. Transfer antar rekening belum bisa dilakukan karena pada SP2D belum tercantum nomor rekening rekanan.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar :

1. Memberi teguran secara tertulis Bendahara Umum Daerah yang telah melakukan pencatatan, pengarsipan dan pendistribusian dokumen tidak secara terib dan tepat waktu, dan supaya dalam melaksanakan tugasnya dapat lebih profesional sesuai tugas pokok dan fungsinya sehingga pengelolaan keuangan daerah tahun anggaran 2008 dapat lebih tertib.

2. Memberikan sanksi administrasi yang tegas apabila dikemudian hari Bendahara Umum Daerah mengulangi kelalaiannya tersebut.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis Bendahara Umum Daerah yang telah melakukan pencatatan, pengarsipan dan pendistribusian dokumen tidak secara terib dan tepat waktu, dan supaya dalam melaksanakan tugasnya dapat lebih profesional sesuai tugas pokok dan fungsinya sehingga pengelolaan keuangan daerah tahun anggaran 2008 dapat lebih tertib.

2. Sepakat akan memberikan sanksi administrasi yang tegas apabila dikemudian hari Bendahara Umum Daerah mengulangi kelalaiannya tersebut.

Page 84: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 14

6. Permintaan Uang Panjar/ Uang Muka Kerja Tidak Sesuai Dengan Mekanisme Pencairan Dana Sebesar Rp9.321.785.954,00

Hasil pemeriksaan atas dokumen-dokumen dan pembukuan pada Bendahara Umum Daerah (BUD) Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007 diketahui terdapat pengeluaran uang muka kerja/panjar tanpa melalui mekanisme Uang Persediaan (UP) yang diberikan pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebesar Rp9.321.785.954,00, dengan rincian sebagai berikut:

No. SKPD Jumlah (Rp)

1. Satpol PP 182.050.000,00

2. DPRD 2.027.944.454,00

3. Perizinan 30.224.000,00

4. BPKAD 5.603.506.700,00

5. Dinas PU 41.500.000,00

5. Walikota 235.450.000,00

6. Wakil Walikota 120.710.000,00

7. Sekretariat 583.898.000,00

8. Pemadam Kebakaran 51.600.000,00

9. Dinas Nakertransos 124.301.800,00

10. Dinas Kesehatan 207.101.000,00

11. BKD 32.700.000,00

12. BAPPEDA 60.800.000,00

13. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 20.000.000,00

Jumlah 9.321.785.954,00

Sesuai dengan catatan yang ada pada BUD, didukung dengan Surat Tanda Setoran (STS), SKPD-SKPD di atas telah melunasi panjar tersebut.

Permintaan dan pencairan dana yang membebani APBD tidak dilakukan melalui mekanisme/penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

Hal tersebut tidak sesuai dengan PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 65:

a. Ayat (1) menyebutkan bahwa pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.

b. Ayat (2) menyebutkan bahwa pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan penerbitan SP2D oleh kuasa BUD.

Page 85: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 15

Hal tersebut diatas mengakibatkan Rawan Penyimpangan atas mekanisme pencairan dana pada keuangan daerah sebesar Rp 9.321.785.954,00

Hal tersebut disebabkan karena:

1. BUD tidak mentaati ketentuan dalam pengeluaran kas.

2. Kebijakan Kepala Daerah yang memperbolehkan pengeluaran panjar/uang muka kerja kepada SKPD.

Atas permasalahan tersebut, Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah memberikan tanggapan bahwa Pemberian uang muka kerja/ panjar masih dilakukan karena adanya beberapa kegiatan yang sangat mendesak pelaksanaannya, dan juga karena keterlambatan Dokumen Perubahan Anggaran (DPA) belum selesai akibat perubahan peraturan menenai Pengelolaan Keuangan Daerah.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran secara tertulis kepada Bendahara Umum Daerah dan apabila menerbitkan pembayaran SPM kepada setiap satuan kerja, agar memperhatikan pengembalian panjar yang telah digunakan sebelumnya, yaitu dengan memperhitungkan kepada belanja yang akan dikurangi.

2. Memerintahkan Kepala BPKAD agar tidak menyetujui pengeluaran panjar/uang muka kerja.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada Bendahara Umum Daerah dan apabila menerbitkan pembayaran SPM kepada setiap satuan kerja, agar memperhatikan pengembalian panjar yang telah digunakan sebelumnya, yaitu dengan memperhitungkan kepada belanja yang akan dikurangi.

2. Sepakat untuk memerintahkan Kepala BPKAD agar tidak menyetujui pengeluaran panjar/uang muka kerja.

Page 86: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 16

9. Bendahara Pengeluaran Terlambat Menyetorkan Sisa Kas Sebesar Rp1.711.234.716,00 Dan Belum Menyetorkan Sebesar Rp1.269.039.968,00

Untuk membiayai kegiatan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung, bendahara pengeluaran dapat diberikan uang persediaan atau UP yang bersifat daur ulang melalui mekanisme ganti uang atau GU. Selanjutnya apabila terdapat kebutuhan yang mendesak yang melebihi pagu uang persediaan yang ditetapkan, bendaharawan dapat memperoleh tambahan uang persediaan atau TUP. Sisa uang kas yang masih ada pada Bendahara pada akhir tahun anggaran harus disetor kembali ke Rekening Kas Daerah selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun anggaran yang berkenaan, sehingga pada akhir tahun anggaran sudah tidak ada lagi kas di bendahara pengeluaran.

Dari pemeriksaan secara sampling terhadap kas di bendahara pengeluaran Tahun Anggaran 2007 pada 74 satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Kendari sampai dengan tanggal 26 Februari 2008 menunjukkan beberapa bendahara pengeluaran terlambat atau belum melakukan penyetoran kembali sisa uang kas yang dikelolanya.

Bendahara pengeluaran yang terlambat menyetor sisa uang kas adalah pada satker-satker sebagai berikut:

No. Satker Sisa uang kas (Rp) Tanggal penyetoran

1 2 3 4 1. Badan Pemberdayaan Masyarakat

(BPM) 38.623.234 02 Januari 2008

2. Badan Pengelola Keuangan dan Asset (BPKAD)

169.951.827 01 Februari 2008

3. BAPPEDA 56.039.855 25 Januari 2008 4. BAWASDA 658.901 28 Januari 2008 5. Badan Kepegawaian Daerah 239.997.080 06 Februari 2008 6. Sekretariat Daerah 208.698.757 14 Januari 2008 7. Dinas Penanaman Modal,

Pertambangan & Energi 23.970.305 31 Januari 2008

8. Dinas Perhubungan 147.460.570 14 Februari 2008 9. Dinas Perikanan & Kelautan 15.092.043 14 Januari 2008 10. Dinas Pertanian 128.431.266

Setor ke I tanggal 22 Januari 2008

Setor ke II tanggal 15 Februari 2008

11. Dinas Tenaga Kerja, TransSos 78.767.815 30 Januari 2008 12. 13. 14. 15. 16

PLH & Kehutanan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Dinas KesBang Kantor Pelayanan Perizinan Kantor Satpol PP

14.099.500 262.634.501

5.547.799 19.035.394 27.509.039

16 Januari 2008 25 Januari 2008 23 Januari 2008

05 Februari 2008 29 Januari 2008

17. Dinas Pariwisata 1.343.510 12 Februari 2008 18. Dinas Tata Kota 377.921 04 Februari 2008 19. Dinas Perindakop 23.459.345 14 Januari 2008 20. Cab. Diknas Kendari Barat 284.856 09 Januari 2008 21. Dinas Kesehatan 73.667.521 08 Januari 2008 22. Dinas Kebersihan, Pertamanan 10.275.658 14 Januari 2008 23. Diknas Kota Kendari 42.014.860 18 Januari 2008 24. Diknas Poasia 1.081.550 14 Januari 2008 25. Dinas Pemadam Kebakaran 4.376.000 25 Februari 2008 26. Kecamatan Kendari 14.353 08 Januari 2008 27. Kecamatan Baruga 1.745.881 21 Januari 2008 28. Kecamatan Abeli 1.043.500 04 Februari 2008 29. Kelurahan Abeli 2.254.500 17 Januari 2008

Page 87: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 17

1 2 3 4 30. Kelurahan Anawai 579.908 05 Februari 2008 31. Kelurahan Anggoeya 14.100 31 Januari 2008 32. Kelurahan Baruga 30.705 15 Februari 2008 33. Kelurahan Gunung Jati 25.085 09 Januari 2008 34. Kelurahan Jati Mekar 65.750 08 Januari 2008 35. Kelurahan Kampung Salo 607.140 09 Januari 2008 36. Kelurahan Kemaraya 2.818.755 09 Januari 2008 37. Kelurahan Kendari Caddi 47.680 02 Februari 2008 38. Kelurahan Kassilampe 718.500 04 Januari 2008 39. Kelurahan Lahundape 259.500 04 Januari 2008 40. Kelurahan Lapulu 637.300 18 Januari 2008 41. Kelurahan Mata 1.163.540 04 Februari 2008 42. Kelurahan Matabubu 1.733.176 04 Februari 2008 43. Kelurahan Mata Iwoi 2.200 14 Januari 2008 44. Kelurahan Petoaha 1.501.790 28 Januari 2008 45. Kelurahan Pondambea 203.700 14 Januari 2008 46. Kelurahan Rahandouna 1.449.625 21 Januari 2008 47. Kelurahan Anggoeya 14.100 31 Januari 2008 48. Kelurahan Sodohoa 1.160.983 31 Januari 2008 49. Kelurahan Anawai 579.908 05 Februari 2008 50. RSUD Abunawas 51.574.025 24 Januari 2008 51. Puskemas Lepo – Lepo 189.526 08 Januari 2008 52. Puskesmas Perumnas 1.441.574 17 Januari 2008 53. Puskesmas Mandonga 11.105.842 09 Januari 2008 54. Puskesmas Abeli 99.026 07 Januari 2008 55. Puskesmas Mata 4.531.251 15 Januari 2008 56. Puskesmas Mokoau 3.760.138 14 Januari 2008 57. Puskesmas Benu-Benua 1.996.426 18 Januari 2008 58. Puskesmas Labibia 5.108.825 28 Januari 2008

SMP Negeri 11 Kendari 1.856.531 08 Januari 2008 59. 60. 61.

SMP Negeri 4 Kendari SMP Negeri 9 Kenari

818.034 82.897

09 Januari 2008 14 Januari 2008

62. SMP Negeri 7 Kendari 88.007 07 Januari 2008 63. SMP Negeri 5 Kendari 876.647 14 Januari 2008 64. SMP Negeri 12 Kendari 1.794.720 08 Januari 2008 65. SMP Negeri 14 Kendari 402.210 07 Januari 2008 66. SMA Negeri 1 Kendari 4.103.840 07 Januari 2008 67. SMA Negeri 2 Kendari 1.347.256 08 Januari 2008 68. SMA Negeri 6 Kendari 99.442 08 Januari 2008 69. SMA Negeri 8 Kendari 115.330 08 Januari 2008 70. SMA Negeri 9 Kendari 401.899 15 Januari 2008 71. SMA Negeri 16 Kendari 405.565 03 Januari 2008 72. SMK Negeri 4 Kendari 573.827 09 Januari 2008 73. SMK Negeri 1 Kendari 8.136.188 14 Januari 2008 74. SMK Negeri 2 Kendari 372.649 14 Januari 2008

Jumlah 1.711.234.716

Bendahara pengeluaran yang belum menyetor sisa uang kas adalah pada satker-satker sebagai berikut:

No. Satker Sisa uang kas (Rp) Keterangan

1 2 3 4 1. Sekretariat DPRD Kota

Kendari 1.249.807.615 Belum disetor dan sebagian digunakan

secara langsung 2. SMP Negeri 2 Kendari 18.396.713 3. Kelurahan Poasia 32.305 Tidak ada bukti setor 4. Kelurahan Wawombalata 335 Tidak ada bukti setor

Page 88: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 18

1 2 3 4 5. 6.

Kelurahan Bungkutoko Kelurahan Talia

93.000 2.710.000

Tidak ada bukti setor Tidak ada bukti setor

Total 1.269.039.968

Permasalahan diatas tidak sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 220.

1. Ayat (7) menyebutkan bahwa ketentuan batas waktu penerbitan surat pengesahan laporan pertanggungjawaban pengeluaran dan sanksi keterlambatan penyampaian laporan ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.

2. Ayat (8) menyebutkan bahwa untuk tertib laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan Desember disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember.

Hal tersebut mengakibatkan masih adanya saldo kas di bendahara pengeluaran pada akhir tahun anggaran sebesar Rp2.970.274.684,00 (Rp1.711.234.716,00 + Rp1.269.039.968,00) yang dapat membuka peluang penyalahgunaan kas daerah.

Hal tersebut disebabkan karena :

1. Para Bendaharawan lalai tidak menyetor sisa kas tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Pengawasan dan pengendalian masing-masing Kepala SKPD lemah.

3. Tidak adanya sanksi yang tegas yang berupa peraturan kepala daerah kepada SKPD-SKPD yang tidak segera menyetorkan UUDP.

Atas temuan tersebut, Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah memberikan tanggapan bahwa sudah dilakukan persuratan kepada masing-masing Satuan Kerja untuk segera melakukan penyetoran Sisa UUDP.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Kendari atas kelalaiannya dalam mengambil kebijakan penggunaan langsung UUDP TA 2006 dan Kepala SKPD dalam mengawasi dan mengendalikan penyetoran sisa kas SKPD yang tidak tepat waktu.

2. Memerintahkan kepada Bendahara SKPD agar segera menyetorkan sisa UUDP TA 2006 sebesar Rp1.269.039.968,00 ke Rekening Kas Daerah Kota Kendari dan,

3. Memerintahkan kepada Bendahara SKPD agar setiap sisa UUDP segera disetorkan ke Rekening Kas Daerah Kota Kendari tepat waktu.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat memberi teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Kendari atas kelalaiannya dalam mengambil kebijakan penggunaan langsung UUDP TA 2006 dan Kepala

Page 89: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 19

SKPD dalam mengawasi dan mengendalikan penyetoran sisa kas SKPD yang tidak tepat waktu.

2. Akan memerintahkan kepada Bendahara SKPD agar segera menyetorkan sisa UUDP TA 2006 sebesar Rp1.269.039.968,00 ke Rekening Kas Daerah Kota Kendari dan,

3. Sepakat untuk memerintahkan kepada Bendahara SKPD agar setiap sisa UUDP segera disetorkan ke Rekening Kas Daerah Kota Kendari tepat waktu.

Page 90: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 20

8. Dana Kontingen Kota Kendari Atas Pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi Sulawesi Tenggara Di Kabupaten Muna Tahun Anggaran 2007 Sebesar Rp3.399.000.000,00 Belum Dipertanggungjawabkan

Dalam rangka pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi (PORPROV) Sulawesi Tenggara Tahun 2007 yang dilaksanakan di Kabupaten Muna, Pemerintah Kota Kendari mengirimkan kontingen yang akan mengikuti 24 cabang olah raga. Untuk mendukung kegiatan dimaksud Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kota Kendari mengajukan permohonan dana bantuan kepada Pemerintah Kota Kendari sebesar Rp3.495.000.000,00. Pemerintah Kota Kendari kemudian menganggarkan dana tersebut melalui pos belanja bantuan dalam APBD Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp2.000.000.000,00 dan APBD Perubahan sebesar Rp1.399.000.000,00, sehingga total dana yang dianggarkan adalah Rp3.399.000.000,00. Dari anggaran tersebut telah disalurkan sebesar Rp3.282.423.030,00 atau 97% melalui SP2D sebagai berikut:

SP2D No. Nomor Tanggal Jumlah (Rp)

1. 3099/LS/BTL/07 15 Juni 2007 5.000.000,00 2. 3216/LS/BTL/07 20 Juni 2007 935.285.000,00 3. 3711/LS/BTL/07 3 Juli 2007 690.868.000,00 4. 3800/LS?BTL/07 5 Juli 2007 225.840.000,00 5. 4480/LS/BTL/07 26 Juli 2007 16.680.030,00 6. 4879/LS/BTL/07 8 Agustus 2007 9.750.000,00 7. 6882/LS/07 5 Oktober 2007 1.399.000.000,00

Total 3.282.423.030,00 Hasil pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen terkait, diketahui bahwa penggunaan dana PORPROV sebesar Rp3.282.423.030,00 tersebut belum dipertanggungjawabkan baik oleh KONI maupun oleh penanggung jawab setiap cabang olah raga.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 61 Ayat (1) menyebutkan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

2. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 4:

a. Ayat (1) menyebutkan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

b. Ayat (2) menyebutkan bahwa secara tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hal tersebut mengakibatkan:

1. Dapat menimbulkan kerugian keuangan daerah apabila dana sebesar Rp3.282.423.030,00 tersebut tidak dipertanggungjawabkan.

2. Realisasi pengeluaran dana Kontingen Pekan Olah Raga tidak dapat diketahui secara pasti.

Page 91: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 21

Hal ini disebabkan karena Penanggung jawab Kontingen PORPROV Kota Kendari lalai dalam mempertanggungjawabkan uang yang dikelolanya.

Atas temuan tersebut, Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah memberikan tanggapan bahwa Dana Bantuan Keuangan untuk Kontingen PORDA Kota Kendari belum dipertanggungjawabkan karena penerimaan Dana Bantuan pada masing-masing cabor dan sekretariat KONI Kota Kendari belum menyampaikan bukti pertanggungjawaban penggunaan dana. Namun sedang diupayakan untuk meminta pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut pada masing-masing cabor dan sekretariat KONI Kota Kendari.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar

1. Memerintahkan Kepala BPKAD untuk segera mengupayakan percepatan penyelesaian pertanggungjawaban dana kontingen Porda Kota Kendari pada masing-masing cabang olahraga dan sekretariat KONI Kota Kendari

2. Memerintahkan Sekretariat Daerah untuk segera menyampaikan bukti pertanggungjawaban sebesar Rp3.399.000.000,00 tersebut kepada Perwakilan BPK RI di Kendari.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan bahwa pertanggungjawaban penggunaan dana Pekan Olah Raga Daerah di Muna telah dilaksanakan sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp3.282.423.000,00 dan sisanya sebesar Rp116.557.000,00 (Rp3.399.000.000,00- Rp3.282.423.000,00) dilaksanakan melalui Pra Porda yang dipertanggungjawabnya melalui sekretariat KONI Kota Kendari.

Page 92: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

Lampiran 1

NO KEGIATAN KONTRAKTOR NO KONTRAK/SPK TANGGAL SPK NILAI KONTAK1 Pengadaan barang

cetakanPercetakan Elma Jaya 970/TU/097/07 6 Februari 2997 20.000.000Rp

2 Pengadaan barang cetakan

Percetakan Elma Jaya 970/TU/280/2007 20 Februari 2007 20.000.000Rp

3 Pengdaan kertas komputerisasi gaji

Percetakan Elma Jaya 970/TU/1766/2007 2 Juli 2007 11.900.000Rp

4 Pengadaan barang cetakan

Percetakan Elma Jaya 970/1766 7 Agustus 2007 20.000.000Rp

5 Pengadaan barang cetakan

Percetakan Elma Jaya 970/2045 10 September 2007 18.350.000Rp

6 Pengadaan barang cetakan

Percetakan Elma Jaya 970/3604 20 Oktober 2007 19.600.000Rp

7 Pengadaan barang cetakan

Percetakan Elma Jaya 970/3639 27 Oktober 2006 21.600.000Rp

8 Pengadaan barang cetakan

Percetakan Elma Jaya 970/3858/2007 4 Desember 2007 16.500.000Rp

9 Pengadaan barang cetakan

Percetakan Elma Jaya 970/3953/2007 7 Desember 2007 21.000.000Rp

168.950.000Rp

NO KEGIATAN KONTRAKTOR NO KONTRAK/SPK TANGGAL SPK NILAI KONTAK1 Penyediaan barang

cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

3826/2007 1 November 2007 17.000.000Rp

2 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/1501 1 Juni 2007 20.000.000Rp

3 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/1508 11 Juni 2007 20.000.000Rp

4 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/1760 1 Agustus 2007 20.000.000Rp

5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/1765 7 Agustus 2007 19.975.000Rp

6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/3605 20 Oktober 2007 19.750.000Rp

7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/3606 23 Oktober 2007 24.660.000Rp

PENGADAAN BARANG CETAKAN KERJASAMA DENGAN PERCETAKAN ELMA JAYA

TOTAL

PENGADAAN BARANG CETAKAN KERJASAMA DENGAN UD.SATRIA

Hal 1/3

Page 93: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

Lampiran 1

NO KEGIATAN KONTRAKTOR NO KONTRAK/SPK TANGGAL SPK NILAI KONTAK8 Penyediaan barang

cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/3819 ----- 26.400.000Rp

9 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/3994/2007 11 Desember 2007 21.400.000Rp

10 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/1268/2007 15 Juni 2007 16.500.000Rp

11 Pengadaan Kertas Komputerisasi Gaji

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/135.A/2007 2 Februari 2007 11.900.000Rp

12 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/239/2007 19 Februari 2007 45.000.000Rp

13 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/267/2007 31 Januari 2007 20.000.000Rp

14 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/268/2007 27 Januari 2007 19.600.000Rp

15 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/269/2007 6 Februari 2007 20.000.000Rp

16 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/270/2007 1 Februari 2007 15.690.000Rp

17 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/274/2007 6 Februari 2007 20.000.000Rp

18 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/3911/2007 3 Desember 2007 15.690.000Rp

19 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/3919/2007 4 Desember 2007 25.060.750Rp

20 Pengadaan Kertas Komputerisasi Gaji

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/441.A/2007 12 Maret 2007 11.900.000Rp

21 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/663/2007 10 Maret 2007 20.000.000Rp

Hal 2/3

Page 94: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

Lampiran 1

NO KEGIATAN KONTRAKTOR NO KONTRAK/SPK TANGGAL SPK NILAI KONTAK22 Penyediaan barang

cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/664/2007 5 Maret 2007 20.000.000Rp

23 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/666/2007 20 Maret 2007 20.000.000Rp

24 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/858/2007 2 April 2007 19.325.000Rp

25 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/859/2007 2 April 2007 20.000.000Rp

26 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan (benda berharga)

UD. SATRIA Pusat Kendari

970/TU/860/2007 21 April 2007 20.000.000Rp

529.850.750Rp TOTAL

Hal 3/3

Page 95: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

Lampiran II

Daftar SKPD yang belum menyerahkan Laporan Pertanggung jawaban (SPJ) :

• Dinas1 Dinas Perindagkop & PKM • Kelurahan

1 Kel. Anduonohu2 Kel. Sodoha3 Kel. Watubangga4 Kel. Tobimeita5 Kel. Nambo6 Kel. Abeli Dalam7 Kel. Korumba8 Kel. Bungkutoko9 Kel. Tondonggeu

• Puskesmas1 Puskesmas Mokoau• Sekolah

1 TK Negeri 22 SMP Negeri 63 SMP Negeri 154 SMP Negeri 115 SMA Negeri 7

• Cabang Diknas1 Cabang Diknas Mandonga2 Cabang Diknas Poasia

• Bendahara Penerimaan1 Dinas Penanaman Modal, Pertambangan dan Energi2 Dinas Kesehatan3 Dinas Pekerjaan Umum4 Dinas Perhubungan5 Dinas Nertransos6 Dinas Perindagkop & PKM7 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Page 96: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA KENDARI

DI KENDARI

TAHUN ANGGARAN 2007

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

Nomor : 63 /HP/XIX.KDR/06/2008 Tanggal : 24 Juni 2008

BUKU III

Page 97: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI I

BUKU III

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA KENDARI TA 2007

HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. IRESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007................................................................................................................................ IIIHASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara swakelola senilai Rp3,027,926,000 tidak sesuai

dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah…………………………………………………………

1

2. Belanja Bantuan Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah tidak sesuai dengan ketentuan minimal sebesar Rp418.702.500,00.......................................................................

6

3. Sisa kas pada Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp1.071.978.000,00 sampai dengan 26 Mei 2008 belum disetor ke Kas Daerah..................................................

11

4. Terdapat penggunaan langsung Penerimaan Asli Daerah Tahun Anggaran 2007 yang diterima dari klaim PT. Askes Tahun 2007 sebesar Rp817.075.208,00................................

14

5. Penggunaan belanja tak terduga senilai Rp472,710,895.00 tidak sesuai peruntukkannya.... 17

6. Pembayaran atas pekerjaan pengadaan jasa penyusunan neraca awal Kota Kendari sebesar Rp503.730.000,00 untuk 151 SKPD tidak didukung dengan penyelesaiaan prestasi fisik pekerjaan sesuai yang diperjanjikan ......................................................................................

19

7. Kelebihan Pembayaran Atas Upah Pungut PBB Migas Dan Insentif BPHTB Kepada Pejabat Beserta Jajaran Staf Pemerintah Kota Kendari Sebesar Rp154.602.654,00, Kepada Kantor Pelayanan PBB Sebesar Rp17.068.072,00 dan Kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah sebesar Rp23.365.892,00...................................................................................

22

8. Pertanggung jawaban tidak sah DPRD Kota Kendari minimal sebesar Rp172.200.000,00 dan pengeluaran tidak didukung bukti yang lengkap sebesar Rp17.997.500,00....................................................................................................................

26

9. Terdapat penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2007 dari klaim PT.Askes belum disetor ke Kas Daerah dan masih tersimpan dalam rekening pribadi Kepala SKPD sebesar Rp102.747.250,00.....................................................................................................

28

10. Belanja penunjang operasional Walikota dan Wakil Walikota Sebesar Rp93.050.000,00 tidak sesuai ketentuan............................................................................................................

30

11. . Pekerjaan rehabilitasi Puskesmas Lepo-Lepo dan ruang tunggu Sub Terminal Lapulu dan Pungguloka sebesar Rp992.000.000,00 dan belum dikenakan sanksi denda sebesar Rp45.085.000,00....................................................................................................................

32

Page 98: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI II

12. Pemberian honorarium dan biaya penunjang kinerja minimal sebesar Rp590.058.000,00 di lingkungan Pemerintah Kota Kendari tidak mempunyai dasar yang jelas........................

35

Lampiran-lampiran :

I. Daftar Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa TA 2007 Antara pemerintah kota Kendari dengan Unhalu

II. Daftar Nama Pejabat Fakultas/Lembaga/UPT dalam lingkungan Universitas Haluoleo

III. Biaya Tanpa Anggaran

IV. Pengeluaran Tahun 2008

V. Belanja Makan

VI. Belanja Makan Minum Rapat

VII. Belanja 2006 yang Dipertanggungjawabkan Pada TA 2007

VIII. Penggunaan Langsung PAD dari Klaim PT Askes Tahun 2007

IX. Daftar Neraca SKPD

X. Daftar Penerima Pembayaran Insentif Pengelolaan PBB Migas

XI. Daftar Penerima Insentif BPHTB pejabat Pembuat Akta Tanah

XII. Belanja yang Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan Secara Sah

XIII Belanja Tidak Didukung Dengan Bukti Lengkap

XIV. Daftar Biaya Penunjang Operasional Walikota dan Wakil Walikota

XV. Daftar Penerima Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja

Page 99: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI III

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2007

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bertugas memeriksa Laporan Realisasi Anggaran periode yang berakhir 31 Desember 2007 dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kota Kendari terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Kendari. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berindikasi unsur tindak pidana.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara swakelola senilai Rp3,027,926,000 tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Belanja bantuan Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah tidak sesuai dengan ketentuan minimal sebesar Rp418.702.500,00.

3. Sisa kas pada Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp1.071.978.000,00 sampai dengan 26 Mei 2008 belum disetor ke Kas Daerah.

4. Terdapat penggunaan langsung Penerimaan Asli Daerah Tahun Anggaran 2007 yang diterima dari klaim PT. Askes Tahun 2007 sebesar Rp817.075.208,00.

5. Penggunaan belanja tak terduga senilai Rp472,710,895.00 tidak sesuai peruntukkanya.

6. Pembayaran atas pekerjaan pengadaan jasa penyusunan neraca awal Kota Kendari sebesar Rp503.730.000,00 untuk 151 SKPD tidak didukung dengan penyelesaiaan prestasi fisik

Page 100: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI IV

pekerjaan sesuai yang diperjanjikan.

7. Kelebihan pembayaran atas upah pungut PBB Migas dan Insentif BPHTB kepada pejabat beserta jajaran staf Pemerintah Kota Kendari sebesar Rp154.602.654,00, kepada Kantor Pelayanan PBB sebesar Rp17.068.072,00 dan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah sebesar Rp23.365.892,00.

8. Pertanggung jawaban tidak sah DPRD Kota Kendari minimal sebesar Rp172.200.000,00 dan pengeluaran tidak didukung bukti yang lengkap sebesar Rp17.997.500,00.

9. Terdapat penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2007 dari klaim PT.Askes belum disetor ke Kas Daerah dan masih tersimpan dalam rekening pribadi Kepala SKPD sebesar Rp102.747.250,00.

10. Belanja penunjang operasional Walikota dan Wakil Walikota Sebesar Rp93.050.000,00 tidak sesuai ketentuan.

11. Pekerjaan rehabilitasi Puskesmas Lepo-Lepo dan ruang tunggu Sub Terminal Lapulu dan Pungguloka sebesar Rp992.000.000,00 belum dikenakan sanksi denda sebesar Rp45.085.000,00.

12. Pemberian honorarium dan biaya penunjang kinerja minimal sebesar Rp590.058.000,00 di lingkungan Pemerintah Kota Kendari tidak mempunyai dasar yang jelas

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Walikota Kendari agar:

1. a. Memberi teguran tertulis kepada PPK atas kelalaiannya dalam melaksanakan tugas.

b. Memerintahkan kepada kepala BPKAD dan Bappeda agar lebih cermat dan selektif dalam pelaksanaan swakelola dan pelaksanaannya sesuai dengan Keppres 80 tahun 2003.

c. Memerintahkan kepada Sekretariat Daerah agar berkoordinasi dengan pimpinan Unhalu dalam melaksanakan kontrak kerjasama lintas instansi

2. a. Memberi teguran secara tertulis kepada bendaharawan atas kelalaian dalam mengeluarkan jenis belanja yag dikelolanya.

b. Memberi teguran secara tertulis kepada Kepala BPKAD atas kelalaian menentukan alokasi belanja yang dikelola.

c. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk mencatat pengeluaran belanja bantuan kepada instansi vertikal pada pos Belanja APBD dan memastikan bantuan dari Pemerintah Kota Kendari telah masuk ke Bendahara Umum Negara serta APBN instansi vertikal yang diberi bantuan, sehingga tidak terkesan overlapping atas penggunaan belanja bantuan dengan kegiatan yang sama.

3. a. Memberikan teguran secara tertulis kepada Bendahara Pengeluaran karena lalai dalam menatauasahakan pengeluaran yang dikelola

b. Memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Kendari karena memberi peluang untuk menggunakan sisa kas akhir TA 2007 yang seharusnya disetor ke Kas Daerah.

c. Segera berkoordinasi dengan pimpinan DPRD dan memerintahkan Sekertaris DPRD agar segera menyetorkan sisa kas TA 2007 sebesar Rp1.071.978.000,00

Page 101: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI V

4. a. Memberi teguran secara tertulis kepada Kepala RSUD Abunawas agar tidak membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan mekanisme APBD.

b. Memerintahkan kepala BPKAD agar dalam upaya intensifikasi PAD melalui klaim Askes agar menyetorkan seluruhnya secara bruto ke Kas Daerah dan memformulasikan dalam DPA RSUD Abu Nawas dan masing-masing Puskesmas.

c. Mencabut SK Walikota Walikota Kendari Nomor 316 tahun 2004 tentang mekanisme pembagian dana pelayanan kesehatan dan mekanisme penggunaan langsung dari klaim PT Askes pada Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas.

5. a. Memberi teguran Kepala BPKAD dan Sekretariat Daerah sebab merealisasikan Belanja Tak Terduga yang tidak sesuai peruntukkannya.

b. Dimasa mendatang berkoordinasi bersama dengan DPRD dalam pengganggaran dan penggunaan belanja tidak terduga supaya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. a. Memberi teguran secara tertulis kepada PPTK, Kepala BPKAD sebagai penanggungjawab dan Sekretariat Daerah agar lebih cermat lagi dalam melaksanakan tugasnya

b. Memerintahkan kepada General Manager KAP Drs.Toni H Ratim untuk segera menyelesaikan penyusunan neraca awal tersebut yang kurang diserahkan sebanyak 120 SKPD atau mengembalikan uang sebesar Rp395.115.000 ke Kas Daerah

c. Memerintahkan kepada Sekretariat Daerah untuk memungut sanksi denda atas keterlambatan pekerjaan sebesar Rp24.850.000,00

7. a. Mencabut Peraturan Walikota Nomor:20/Tahun 2007 dan dimasa mendatang tidak diperkenankan mengambil langkah kebijakan dimaksud.

b. Memerintahkan kepada Sekretariat Daerah agar menarik kelebihan pembayaran sebesar Rp194.946.619,00 atau masing-masing kepada Pejabat beserta jajaran Staf Pemerintah Kota Kendari sebesar Rp154.512.654,00, Kepala Kantor PBB dan Staf sebesar Rp7.401.873,00, Kasi Penetapan Kantor PBB sebesar Rp9.666.200,00 dan Kantor BPN Kota Kendari sebesar Rp23.365.892,00

8. a. Memberi teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD, Kepala Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran.

b. Memerintahkan Sekretaris DPRD Kota Kendari untuk meminta Bendahara Pengeluaran segera menyetor pertanggungjawaban yang tidak sah minimal sebesar Rp172.200.000,00 ke Kas Daerah dan melengkapi bukti bukti pengeluaran Rp17.997.500,00.

9. a. Mencabut SK Walikota Kendari Nomor 316 tahun 2004 tentang mekanisme pembagian dana pelayanan kesehatan dengan lebih menekankan agar dana tersebut disetorkan ke Kas Daerah secara bruto

b. Memerintahkan Kepala RSUD Abunawas agar menutup rekening atas nama pribadi dan menyetorkan PAD secara bruto ke Kas Daerah.

10. a. Memberi teguran secara tertulis kepada staf atau kepada ajudan Walikota dan Wakil Walikota yang menerima belanja penunjang operasional.

Page 102: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI VI

b. Segera melengkapi bukti pertanggungjawaban atas penggunaan biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut, serta lebih selektif dalam penentuan penyaluran (pemberian) biaya operasional dimaksud.

11. a. Memberi teguran tertulis kepada CV Milano dan CV Gading Mas agar dalam pelaksanaan pekerjaan dimasa mendatang tepat waktu.

b. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Perhubungan untuk menarik dan menyetor sanksi denda dengan total Rp 45.085.000,00 atau masing-masing CV Milano sebesar Rp27.735.000,00 dan CV Gading Mas Rp17.350.000,00.

12. a. Memberi teguran tertulis kepada Kepala BPKAD supaya dimasa mendatang dalam pemberian tambahan penghasilan diberikan atas dasar legalitas yang jelas.

b. Memerintahkan kepada Sekretaris Daerah segera menerbitkan Surat Keputusan pemberian tunjangan kinerja dengan Surat Keputusan Walikota, bukan semata dananya di APBD dianggarkan dan dibayarkan tanpa ada dasar yang jelas.

Secara lebih rinci dijelaskan pada bagian Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan.

Kendari, 24 Juni 2008

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPK-RI di Kendari Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Ali Wardhana, SE, Ak, MM. Akuntan, Register Negara No.D-12057

Page 103: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 1

1. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola Senilai Rp3,027,926,000 Tidak Sesuai Dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Hasil uji petik atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada Bappeda dan BPKAD untuk Tahun Anggaran 2007 terdapat kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan secara swakelola bertentangan dengan Keppres No. 80 Tahun 2003, dengan akumulasi nilai kontrak pengadaan barang/jasa sebesar Rp3.027.926.000,00. Dan dari pengadaan tersebut, terdapat kontrak kerjasama antara Perguruan Tinggi Negeri Universitas Haluoleo dengan Pemerintah Kota Kendari senilai minimal Rp2.486.326.000,00 atau 82% yang tidak disetorkan ke Kas Negara melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hasil kontrak kerja PTN dengan instansi lain.

Hal tersebut dapat diuraikan pada dua SKPD sebagai berikut :

a. Bappeda.

Pemeriksaan terhadap kontrak swakelola Bappeda bekerjasama dengan instansi pemerintah lain non swadana (universitas negeri, lembaga penelitian/ilmiah pemerintah, lembaga pelatihan) dan pekerjaan yang perencanaan dan pengawasannya dilakukan oleh pengguna barang/jasa, sedangkan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh instansi pemerintah yang bukan penanggung jawab anggaran.

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen tersebut terdapat pengadaan barang/jasa dengan metode swakelola yang dikuasakan kepada instansi lain non pemerintah (universitas swasta, lembaga riset dan LSM), yaitu:

No Jenis Pekerjaan Rekanan No Kontrak Nilai Kontrak

1 Analisis tentang kemampuan baca tulis Al Qur'an di Kec. Baruga

Drs. Peribadi, M.Si LSM MMPI Sulawesi Tenggara

10/Kontrak/SWK/IV/2007

Rp 50.000.000,00

2 Study karakteristik Urbanisasi di Kota Kendari

Sirajuddin, S.IP. M.Si Research and Employment Instute (RESYS)

41/Kontrak/SWK/X/2007

Rp122.000.000,00

3 Study efektifitas implementasi renstra Kota Kendari

Baharuddin Burhan, SP.M.Si Lembaga Pusat Kajian Komunitas Pembangunan Hijau

34/Kontrak/SWK/IX/2007

Rp 50.000.000,00

4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) masterplan bidang pendidikan di Kota Kendari

Drs. Joko Tri Brata, M.Si LPPM Universitas Sulawesi Tenggara

07/Kontrak/SWK/IV/2007

Rp 98.600.000,00

5 Penyusunan masterplan aglomerasi Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan

Drs. Joko Tri Brata, M.Si LPPM Universitas Sulawesi Tenggara

36/Kontrak-SWK/IX/2007

Rp146.000.000,00

6 Survey pengembangan tanaman obat di Tahura Murhum

Mastri Susilo Direktur LePMIL Sulawesi Tenggara

33/Kontrak/SWK/IX/2007

Rp 75.000.000,00

JUMLAH Rp541.600.000,00

Page 104: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 2

Selain pekerjaan swakelola yang dikuasakan kepada instansi lain non pemerintah, terdapat 20 kerjasama dengan instansi pemerintah d.h.i. Perguruan Tinggi Negeri Universitas Haluoleo (Unhalu) yang dipilih sebagai pelaksana kegiatan penelitan/kajian/studi. Akumulasi nilai kontrak sebesar Rp1.976.326.000,00 (Lampiran I)

b. BPKAD

Terdapat 3 kontrak swakelola yang dikuasakan kepada Universitas Haluoleo (Unhalu) sebagai pelaksana kegiatan penelitan/kajian/studi dengan akumulasi nilai kontrak adalah sebesar Rp510.000.000,00.

Pekerjaan swakelola yang diusulkan Bappeda dan BPKAD dikerjakan oleh instansi lain, seharusnya swakelola dikerjakan sendiri dengan memanfaatkan SDM, sarana prasarana, teknologi dan anggaran yang telah tersedia pada Bappeda dan BPKAD, kecuali untuk hal tertentu yang bersifat khusus seperti penyediaan tenaga ahli dan atau teknologi yang spesifik dapat dilakukan dengan penunjukkan penyedia barang/jasa. (Lampiran I Keppres 80 Tahun 2003 Bab I huruf A angka 2.d).

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan swakelola serta konfirmasi kepada Unhalu diketahui, hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak ada perkiraan harga (owner estimation) yang dikalkulasikan secara keahlian oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang dibuktikan dengan perhitungan biaya personil yang didukung dengan nama, daftar riwayat pekerjaan dan daftar gaji yang telah diperiksa (audited pay roll) disertai bukti pembayaran pajak terhadap gaji yang diterima dari personil yang akan digunakan.

2. Terdapat pos-pos belanja yang dapat diambil dari sumber daya (resources) yang telah ada pada Bappeda dan BPKAD sehingga tidak perlu dianggarkan kembali, antara lain pos belanja :

a. Pos belanja staf pendukung kegiatan (operator komputer)

b. Pos belanja sewa peralatan dan transportasi (sewa komputer, printer, scanner dan kendaraan operasional)

c. Pos belanja bahan dan alat tulis (ATK, pencetakan dan penjilidan)

d. Pos belanja publikasi dan dokumentasi (sewa kamera dan tape recorder)

e. Pos belanja seminar dan pelaporan (penggandaan materi, sewa ruangan, LCD proyektor).

3. Khusus Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diperoleh melalui kegiatan penelitian dengan melibatkan civitas akademik Unhalu, dalam RAB kontrak tidak tercantum besarnya kontribusi untuk Universitas Haluoleo.

4. Hasil konfirmasi kepada Unhalu pada tanggal 9 Mei 2008 dan 15 Mei 2008 diketahui mengenai nama-nama pejabat Fakultas/Lembaga/UPT dalam lingkungan Unhalu yang berwenang menandatangani kontrak kerjasama dengan instansi luar yang hanya termuat dalam 3 kontrak, sedangkan sisanya 20 kontrak tidak ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, sehingga penerimaan kontrak kerja tersebut tidak disetorkan kepada bendahara penerimaan PNBP. (Lampiran II)

Page 105: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 3

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. Peraturan Presiden No.85 Tahun 2006 tentang perubahan keenam atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, antara lain menyatakan:

a. Pasal 11 ayat (2) menyatakan : tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi harus memenuhi persyaratan lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi oleh instansi yang berwenang atau yang lulus ujian negara, atau perguruan tinggi luar negeri yang ijasahnya telah disahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang berwenang di bidang pendidikan tinggi.

b. Pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri.

Swakelola dapat dilaksanakan oleh :

1). pengguna barang/jasa;

2). instansi pemerintah lain;

3). kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah.

c. Lampiran I Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Bab III huruf A angka 2.b, menyebutkan bahwa Swakelola oleh instansi pemerintah lain non swadana (universitas negeri, lembaga penelitian/ilmiah pemerintah, lembaga pelatihan) adalah pekerjaan yang perencanaan dan pengawasannya dilakukan oleh pengguna barang/jasa, sedangkan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh instansi pemerintah yang bukan penanggung jawab anggaran;

2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 115/KMK.06/2001 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Perguruan Tinggi Negeri

a. Pasal 2 ayat (3) yang menyatakan bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari PTN anatara lain adalah Hasil Kontrak Kerja yang sesuai dengan peran dan fungsi perguruan tinggi;

b. Pasal 4

1) Seluruh PNBP pada PTN wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara.

2) PNBP pada PTN dikelola dalam sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Permasalahan tersebut mengakibatkan:

a. Pelaksanaan kegiatan swakelola dan penetapan biaya satuan tenaga ahli tidak jelas dasar perhitungannya dan rawan penyimpangan.

b. Terdapat penggunaan langsung Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp2.486.326.000,00 yang seharusnya disetor dahulu ke Kas Negara.

c. Swakelola yang dikuasakan kepada instansi lain non pemerintah sebesar Rp541.600.000,00 diindikasikan merugikan keuangan daerah.

Page 106: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 4

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya.

b. Pengendalian atasan langsung Kepala Bappeda dan BPKAD lemah.

c. Pengendalian dari pimpinan Unhalu dalam melakasanakan ikatan kontrak dengan SKPD Kota Kendari lemah.

Atas temuan tersebut, Bappeda dan BPKAD Kota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Bappeda

a. Penetapan harga satuan tenaga ahli yang dilakukan oleh Bappeda sudah sesuai dengan SE Bersama Badan Perencana Pembangunan Nasional dan Departemen Keuangan No : 1203/D.II/03/2000/SE-38/A/2000 tanggal,17 Maret 2000 Perihal Petunjuk penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

b. Mekanisme penawaran yang di ajukan oleh pihak Unhalu sudah sesuai prosedur.

c. Penggunaan langsung Pendapatan Negara Bukan Pajak tidak diketahui oleh Bappeda karena penyetoran PNBP maupun pengeluaran pajak baik secara per orangan/lembaga disetorkan sendiri oleh penerima pekerjaan dhi. Unhalu.

2. BPKAD

a. Kontrak dengan pihak lembaga penelitian Unhalu dilakukan karena:

1) Kebutuhan BPKAD terhadap SDM dari Perguruan Tinggi untuk melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang dapat ditindaklanjuti untuk guna peningkatkan penerimaan daerah.

2) Kajian tersebut diperlukan guna mengkaji secara komperatif faktor penyebab rendahnya realisasi PBB tahun-tahun sebelumnya serta diperlukannya anal isa diskript i f sebagai acuan yang efektif dalam usaha meningkatkan PBB

b. Kontribusi langsung kepada Unhalu adalah berupa hasil kajian yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

c. Perkiraan harga dalam RAB yang diajukan oleh pihak Lembaga Penelitian Unhalu sudah sesuai dengan harga perkiraan sendiri dan dinegosiasikan sesuai dengan anggaran yang ada pada BPKAD..

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran secara tertulis kepada PPK atas kelalaiannya dalam melaksanakan tugas.

2. Memerintahkan kepada kepala BPKAD dan Bappeda agar lebih cermat dan selektif dalam pelaksanaan swakelola dan pelaksanaannya sesuai dengan Keppres 80 tahun 2003.

3. Memerintahkan kepada Sekretariat Daerah agar berkoordinasi dengan pimpinan Unhalu dalam melaksanakan kontrak kerjasama lintas instansi.

Page 107: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 5

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada PPK atas kelalaiannya dalam melaksanakan tugas.

2. Sepakat untuk memerintahkan kepada kepala BPKAD dan Bappeda agar lebih cermat dan selektif dalam pelaksanaan swakelola dan pelaksanaannya sesuai dengan Keppres 80 tahun 2003.

3. Sepakat untuk berkoordinasi dengan pimpinan Unhalu dalam melaksanakan kontrak kerjasama lintas instansi dan kedepan diharapkan tidak akan terulang lagi.

Page 108: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 6

2. Belanja Bantuan Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Minimal Sebesar Rp418.702.500,00

Berdasarkan pemeriksaan atas Laporan Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Bantuan berupa bukti keluar kas pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) ditemukan beberapa penyimpangan, antara lain:

1. Belanja Bantuan diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain dalam lingkungan Pemerintah Kota Kendari minimal sebesar Rp154.602.500,00.

Dari hasil pemeriksaan atas pertanggung jawaban belanja Bantuan ditemukan bantuan-bantuan yang diberikan kepada pegawai dilingkungan BPKAD sendiri maupun kepada SKPD lain dilingkungan pemerintah Kota Kendari, yang peruntukannya digunakan untuk kegiatan yang seharusnya sudah ada dalam DPA SKPD yang bersangkutan.

Bantuan keuangan kepada SKPD lain yang berada dalam lingkungan Pemerintah Kota Kendari tidak sepatutnya diberikan, karena biaya tersebut seharusnya dibebankan dalam DPA-SKPD masing-masing dan sebagian sudah dianggarkan dalam DPA-SKPD.

Berikut rincian bantuan yang diberikan kepada SKPD dalam lingkungan Pemerintah Kota Kendari dan Belanja Bantuan Ormas yang seharusnya dikelompokkan masuk dalam Belanja Bantuan Sosial tetapi dialokasikan ke Bantuan Keuangan:

SP2D No.

Tanda Bukti Kas No Tgl

Uraian Jumlah

1 89 ------ ------ Bantuan Akomodasi dan perjalanan kepada 3 orang

satuan Pol PP Kota Kendari dalam Rangka mendampingi Walikota urusan dinas di Bau-bau

1.500.000,00

2 262 ------ ------ Bantuan Kepada Kasubag Rumah tangga Walikota Kendari dlm rangka mendampingi Walikota kendari monitoring dlm wilayah kendari

3.000.000,00

3 276 ------ ------ Bantuan Kepada Asisten I Sekretariat Kota Kendari dlm rangka menerima tamu pemda

1.000.000,00

4 996 6393/BTL/LS/2007

26/09/2007 Bantuan Operasional Safari Ramadhan Pemda 20.000.000,00

5 1010 6480/BTL/LS/2007

27/09/2007 Bantuan Ormas (bantuan SPPD dan Lumpsum kepada Camat Kendari Barat)

7.200.000,00

6 1011 6533/BTL/LS/2007

28/09/2007 Bantuan Ormas (Biaya Kesejahteraan dalam rangka Hari Raya Idul Fitri kepada Pegawai Sekretariat Kota kendari)

62.737.500,00

7 1382 ------ ------ Bantuan Biaya Pakaian Dinas Kepada Ajudan wakil Walikota Kendari

980.000,00

8 1388 ------ ------ Bantuan Biaya Pakaian Dinas Kepada Ajudan wakil Walikota Kendari

1.855.000,00

9 1435 10409/BTL/LS/2007

18/12/2007 Bantuan Ormas (Bantuan kepada Dinas Perhubungan Kota Kendari)

3.780.000,00

Page 109: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 7

10 1475 10635/BTL/LS/2007

27/12/2007 Bantuan Ormas (Training ESQ in House Pemkot Kdi)

52.550.000,00

JUMLAH 154.602.500,00

Dari tabel diatas bantuan untuk ormas adalah sebesar Rp126.267.500 atau 81,7% dan bantuan keuangan untuk SKPD adalah sebesar Rp28.335.000 atau 18.3%

2. Pemberian Bantuan kepada Instansi Vertikal minimal sebesar Rp264.100.000,00.

Dari pemeriksaan pertanggungjawaban bantuan masih juga ditemukan Bantuan yang diberikan untuk instansi vertikal, dimana pada pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kendari TA 2006 sudah diungkapkan sesuai LHP No.07/LHP/XIV-KDI/05/2007 tanggal 10 Mei 2007.

Bantuan Keuangan kepada instansi vertikal tidak sepatutnya diberikan karena instansi-instansi vertikal tersebut secara operasional telah dibiayai melalui mekanisme APBN. Selain itu, pemberian bantuan keuangan ini dapat membebani anggaran unit kerja Pemerintah Daerah. Seharusnya Belanja Bantuan Keuangan untuk instansi vertikal diformulasikan dalam DPA SKPD yang secara fungsional mempunyai hubungan tugas dengan instansi vertikal terkait.

Berikut rincian bantuan keuangan yang diberikan kepada instansi vertikal yakni:

SP2D No.

Tanda Bukti Kas No Tgl

Uraian Jumlah

(Rp)

1 17 ------ ------ Bantuan biaya pendidikan kepada anggota kodim 1417 1.500.000,00

2 29 ------ ------ Bantuan kepada Danpom 143 kendari dlm rangka menunjang tugas sehari-hari

2.000.000,00

3 44 ------ ------ Bantuan kepada Kasrem 143 HO Kendari dlm rangka menunjang tugas sehari-hari

1.500.000,00

4 70 ------ ------ Bantuan biaya pensertifikatan tanah Polsek Abeli 3.600.000,00

5 73 ------ ------ Bantuan kepada unsur Pimpinan Muspida Kota Kendari 5.000.000,00

6 125 ------ ------ Bantuan biaya biaya pengamanan Kota kepada Polres Kendari

5.000.000,00

7 127 ------ ------ Bantuan Kepada Pengadilan Negeri Kendari dlm rangka sosialisasi penyuluhan Hukum di Kota Kendari

6.200.000,00

8 129 ------ ------ bantuan biaya pembinaan Hukum di Wilayah Kota Kendari Kepada Kejaksaan Negeri Kendari

6.200.000,00

9 198 470/BTL/LS/2007

05/03/2007 Bantuan Biaya Pengamanan kepada anggota Polresta Kendari dlm rangka pengamanan dalam wilayah Kota Kendari

10.000.000,00

10 334 ------ ------ Bantuan Biaya Pengamanan kepada Denpom Korem 143 Kendari dlm rangka pengamanan dalam wilayah Kota Kendari

2.000.000,00

Page 110: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 8

11 980 6306/BTL/LS/2007

25/09/2007 Bantuan Peningkatan Keamanan Kota Dalam Rangka Hari Juang Kartika TNI AD 2007

15.000.000,00

12 1015 6530/BTL/LS/2007

28/09/2007 Bantuan Perlengkapan Gedung Kejaksaan Negeri Kendari

50.000.000,00

13 1017 6531/BTL/LS/2007

28/09/2007 Bantuan pagar Kantor Pengadilan Kendari

75.000.000,00

14 1019 6532/BTL/LS/2007

28/09/2007 Bantuan Pengamanan Dalam Kota Kendari Kepada Polresta Kendari

40.000.000,00

15 1314 8029/BTL/LS/2007

12/11/2007 Bantuan Badan Pertanahan Nasional (BPN)

17.500.000,00

16 1333 ------ ------ Bantuan Pembelian Bahan Bakar kepada Pengadilan Negeri Kendari Dlm Rangka Sosialisasi di Bidang Hukum di Wilayah Kota Kendari

6.200.000,00

17 1334 ------ ------ Bantuan kepada Pangkalan TNI AL kendari dlm rangka pelaksanaan pengawasan dan pengamanan Ilegal Loging Fishing di perairan Kendari

6.200.000,00

18 1335 ------ ------ Bantuan kepada Wakapolresta Kendari dlm rangka pengamanan dlm wilayah Kota Kendari

3.000.000,00

19 1398 ------ ------ Bantuan Kepada Dandim 1417 Kendari dlm rangka mengikuti rakor terbatas di Mabesad jakarta

2.000.000,00

20 1416 ------ ------ Bantuan dlm rangka Pembinaan Hukum di Wilayah Kota Kendari (Operasional Muspida)

6.200.000,00

JUMLAH 264.100.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

1. PP Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

a. Pasal 26 ayat (1) Belanja daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

b. Pasal 26 (2) Belanja penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

c. Pasal 26 ayat (3) Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal berdasarkan urusan wajib pemerintahan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah untuk tujuan yang tidak tersedia anggarannya, dan/atau yang tidak cukup tersedia anggarannya dalam APBD

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007.

a. Lampiran angka romawi II angka 2, huruf b, poin 14, huruf a yang menyatakan bahwa

Page 111: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 9

Bantuan sosial untuk organisasi kemasyarakatan harus selektif dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya. Pemberian bantuan tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran pada organisasi kemasyarakatan yang sama.

b. Lampiran angka romawi II angka 2, huruf b, poin 14, huruf e yang menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 99 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, organisasi kemasyarakatan dan partai politik yang menerima bantuan dana APBD sebagaimana tersebut dalam angka 4 berkewajiban menyampaikan pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut kepada Kepala Daerah.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

a. Pasal 78 ayat (1) Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD.

b. ayat (2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah di daerah didanai dari dan atas beban APBN.

c. Pasal 132 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.

Hal tersebut mengakibatkan :

1. Terdapat pengeluaran belanja untuk SKPD melalui pos bantuan keuangan sebesar Rp28.335.000,00 dan terdapat belanja bantuan yang seharusnya pada pos belanja sosial sebesar Rp126.267.500,00 yang mengakibatkan pemborosan.

2. Pengeluaran untuk instansi vertikal berindikasi merugikan keuangan daerah minimal sebesar Rp264.100.000,00

Hal tersebut disebabkan:

1. Bendaharawan Bantuan Keuangan cermat dalam melaksanakan tugasnya.

2. Kepala BPKAD tidak selektif dalam memberikan pos bantuan.

3. Pengendalian Sekretariat Daerah Lemah.

Atas temuan tersebut, BPKAD Kota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Pengeluaran pos bantuan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 pasal 47 ayat 1, dimana bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf g digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus. Lebih lanjut dikatakan pada ayat (2) bantuan keuangan yang bersifat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah. Lebih lanjut pada ayat (3) bantuan keuangan yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) peruntukkan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai pemberi bantuan.

2. Walikota Kendari sebagai Pemegang Otorisasi Pelaksana APBD dapat memberikan bantuan kepada siapa saja baik Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Instansi Vertikal sepanjang peruntukkan/alokasi bantuan dimaksud tidak overlapping penggunaannya

Page 112: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 10

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran secara tertulis kepada bendaharawan atas kelalaian dalam mengeluarkan jenis belanja yag dikelolanya.

2. Memberi teguran secara tertulis kepada Kepala BPKAD atas kelalaian menentukan alokasi belanja yang dikelola.

3. Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk mencatat pengeluaran belanja bantuan kepada instansi vertikal pada pos Belanja APBD dan memastikan bantuan dari Pemerintah Kota Kendari telah masuk ke Bendahara Umum Negara serta APBN instansi vertikal yang diberi bantuan, sehingga tidak terkesan overlapping atas penggunaan belanja bantuan dengan kegiatan yang sama.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada bendaharawan atas kelalaian dalam mengeluarkan jenis belanja yag dikelolanya.

2. Sepakat memberi teguran kepada Kepala BPKAD atas kelalaian menentukan alokasi belanja yang dikelola.

3. Sepakat untuk memerintahkan Sekretaris Daerah agar mencatat pengeluaran belanja bantuan kepada instansi vertikal untuk kemudian disinkronkan dengan pos Belanja pada DIPA APBN.

Page 113: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 11

3. Sisa Kas Pada Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2007 Sebesar Rp1.071.978.000,00 Sampai Dengan 26 Mei 2008 Belum Disetor Ke Kas Daerah

Berdasarkan pemeriksaan atas Buku Kas Umum Sekretariat DPRD diketahui bahwa penerimaan selama Tahun Anggaran 2007 adalah sebesar Rp15.473.373.388,00, sedangkan pengeluaran selama Tahun Anggaran 2007 adalah sebesar Rp13.693.565.773,00 atau 88% , sehingga masih terdapat sisa kas sebesar Rp1.779.807.615,00 atau 12%. Pada tanggal 24 April 2008 telah disetor sebesar Rp530.000.000,00 atau 30% dan tanggal 28 April 2008 sebesar Rp177.829.615,00 atau 10% sehingga masih tersisa uang kas yang belum disetor ke Kas Daerah sebesar Rp1.071.978.000,00 atau 60%.

Dari penelusuran atas bukti catatan yang diberikan oleh bendahara pengeluaran diketahui terdapat beberapa penyimpangan dalam pengelolaan keuangan sebesar Rp1.025.752.300,00 dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Terdapat penggunaan sisa kas sebesar Rp650.000.000,00. diantaranya sebesar Rp500.000.000,00 adalah pinjaman para Anggota dan Pimpinan DPRD yang berjumlah 25 orang dan sebesar Rp150.000.000,- adalah pinjaman staf dilingkungan Sekretariat DPRD dan sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, bendahara pengeluaran tidak dapat menunjukkan bukti pendukung

2. Selain itu sisa kas digunakan untuk biaya pelantikan Walikota dan Wakil Walikota sebesar Rp217.025.000,00 (lampiran III) yang tidak dianggarkan dalam APBD maupun APBD Perubahan 2007, namun sampai berakhirnya pemeriksaan, bendahara pengeluaran tidak dapat menunjukkan bukti pendukung,

3. Terdapat kelebihan realisasi anggaran sebesar Rp158.727.300,00 yang dibiayai dari sisa kas (lampiran IV), namun sampai berakhirnya pemeriksaan bendahara pengeluaran tidak dapat menunjukkan bukti pendukung.

4. Sehingga masih terdapat selisih saldo kas sebesar Rp46.225.700,00 (Rp1.071.978.000,00 - Rp1.025.752.300,00). Namun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, bendahara pengeluaran tidak dapat menunjukkan bukti pendukung.

Selanjutnya hasil verifikasi SPJ diketahui terdapat belanja yang menyeberang dari Tahun Anggaran 2006 yang dibayarkan pada Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp88.978.705,00. Belanja tersebut antara lain:

No Jenis Biaya Kode Anggaran Jumlah

1. Biaya makan minum 5.2.2.11.01 Rp 29.630.200,-

2. Biaya makan minum rapat 5.2.2.11.02 Rp 40.285.000,-

3. Lain-lain 5.2.2.03.05 Rp 19.063.505,-

Jumlah Rp 88.978.705,-

(Rincian pada Lampiran V, VI&VII)

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu :

Page 114: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 12

a. Pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah untuk tujuan yang tidak tersedia anggarannya, dan/atau yang tidak cukup tersedia anggarannya dalam APBD.

b. Pasal 61 ayat (2) menyatakan bahwa pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah tentang APBD ditetapkan dan ditempatkan dalam lembaran daerah.

c. Pasal 65 ayat (3) huruf e, menyatakan bahwa Dalam rangka pelaksanaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kuasa BUD berkewajiban untuk menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna anggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

d. Pasal 66 Ayat (4) menyatakan bahwa Bendahara pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran apabila persyaratan sebagaimana pada ayat (3) tidak dipenuhi.

e. Pasal 66 Ayat (5) Bendahara pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran pembayaran yang dilaksanakannya.

Hal tersebut mengakibatkan terjadi indikasi kerugian daerah sebesar Rp1.071.978.000,00 (Rp650.000.000,00 + Rp217.025.000,00 + Rp158.727.300,00 + Rp46.225.700,00) atas penggunaan sisa uang kas yang seharusnya disetor ke Kas Daerah serta pengeluaran yang tidak sesuai peruntukan dan tidak memiliki bukti pendukung.

Hal tersebut disebabkan karena:

1. Bendahara pengeluaran lalai dalam melakukan penatausahaan uang yang dikelolanya.

2. Pengendalian atasan langsung dhi. Sekretariat DPRD lemah..

3. Kebijakan pimpinan dan Sekretariat DPRD untuk menggunakan langsung sisa UUDP.

Atas temuan tersebut, Sekretariat DPRD Kota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Pinjaman sebesar Rp650.000.000,00 akan diangsur setiap bulan dan bukti setor akan disampaikan ke Kantor Perwakilan BPK RI di Kendari.

2. Biaya pelantikan Walikota dan Wakil Walikota sebesar Rp217.025.000,00 sebagian sudah dianggarkan di APBD 2008 dan sebagian dianggarkan pada APBD-P 2008

3. Bendahara akan memperbaiki kesalahannya karena merealisasikan anggaran melebihi pagu yang telah ditetapkan.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar :

1. Memberikan teguran secara tertulis kepada Bendahara Pengeluaran karena lalai dalam menatauasahakan pengeluaran yang dikelola

2. Memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Kendari karena memberi peluang untuk menggunakan sisa kas akhir TA 2007 yang seharusnya disetor ke Kas Daerah.

Page 115: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 13

3. Segera berkoordinasi dengan pimpinan DPRD dan memerintahkan Sekertaris DPRD agar segera menyetorkan sisa kas TA 2007 sebesar Rp1.071.978.000,00

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberikan teguran secara tertulis kepada Bendahara Pengeluaran karena lalai dalam menatauasahakan pengeluaran yang dikelola

2. Sepakat untuk memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Kendari untuk tidak menggunakan sisa kas akhir TA 2007 yang seharusnya segera disetor ke Kas Daerah setelah TA 2007..

3. Sepakat untuk segera berkoordinasi dengan pimpinan DPRD Kota Kendari dan memerintahkan kepada Sekertaris DPRD untuk segera menyetorkan sisa kas TA 2007 sebesar Rp1.031.978.000,00 (Rp1.071.978.000,00 – Rp40.000.000) yang pengembaliannya dilakukan secara angsuran.

Page 116: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 14

4. Terdapat Penggunaan Langsung Penerimaan Asli Daerah Tahun Anggaran 2007 Yang Diterima Dari Klaim PT. Askes Tahun 2007 Sebesar Rp817.075.208,00

Hasil pemeriksaan atas dokumen-dokumen Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu Buku Kas Umum (BKU), Surat Tanda Setoran (STS), Buku Realisasi Penerimaan, dan Rekening Koran Kas Daerah (Kasda) diketahui bahwa penerimaan PAD dari klaim PT Askes kepada RSUD dan Puskesmas se-Kota Kendari Tahun Anggaran (TA) 2007 sebesar Rp1.694.251.223,00 (Lampiran VIII). Dari penerimaan klaim PT Askes tersebut digunakan langsung oleh SKPD sebesar Rp817.075.208,00 atau 48,22%, yang sudah disetor ke Kasda sebesar Rp381.005.090,00 atau 22,48% , yang belum disetor ke Kasda per 31 Desember 2007 sebesar Rp250.585.175,00 atau 14,79% dan penerimaan yang belum disetor dan masih disimpan dalam rekening SKPD serta rekening pribadi pemegang kas, masing-masing sebesar Rp142.838.500,00 atau 8,43% dan sebesar Rp102.747.250,00 atau 6%, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No. Unit Kerja Jumlah

per 31 Des 2007

1) RSUD Abunawas 380.425.008,00

2) Pusk. Kemaraya 57.869.000,00

3) Pusk. Labibia 7.042.300,00

4) Pusk. Abeli 11.325.950,00

5) Pusk. Poasia 74.607.400,00

6) Pusk. Lepo-Lepo 87.752.950,00

7) Pusk. Puuwatu 64.053.700,00

8) Pusk.Perumnas 71.861.500,00

9) Pusk. Mekar 19.219.500,00

10) Pusk. Mata 9.542.500,00

11) Pusk. Benu-Benua 33.375.400,00

JUMLAH 817.075.208,00

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pada RSUD Abunawas diketahui bahwa dari penerimaan PAD hasil klaim kepada PT Askes TA 2007 digunakan secara langsung sebesar Rp380.425.008,00. Penggunaannya didasarkan pada besaran tarif yang dibuat melalui Perjanjian Kerjasama antara PT Askes dan Pihak Manajemen RSUD Abunawas yang masa berlakunya mulai bulan Oktober 2006, serta perjanjian yang diperbarui dan berlaku mulai tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 31 Juli 2008. Dari perhitungan tarif tersebut yang disetorkan kepada Kas Daerah adalah hasil penjumlahan antara Jasa Pelayanan Rawat Jalan dan Jasa Pelayanan Rawat Inap setelah hasil klaim kepada PT Askes terealisir. Sisanya digunakan langsung untuk Penyediaan Obat-obatan, Bahan / Alat Kesehatan Pakai Habis, Tindakan Operasi, dan Makanan Pasien;

Page 117: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 15

2) Puskesmas Kemaraya, Puskesmas Labibia, Puskesmas Abeli, Puskesmas Poasia, Puskesmas Lepo-Lepo, Puskesmas Puuwatu, Puskesmas Perumnas, Puskesmas Mekar, Puskesmas Mata, dan Puskesmas Benu-Benua besaran penggunaan langsungnya didasarkan pada Keputusan Walikota Kendari Nomor 316 Tahun 2004 tentang Pembagian Dana Pelayanan Kesehatan PT Askes Kota Kendari setelah dikurangi 30% yang disetor langsung ke Kas Daerah (lihat Lampiran VIII)

3) 70% sisa penyetoran total PAD dari klaim PT Askes yang digunakan langsung oleh masing-masing Puskesmas, yaitu Puskesmas Kemaraya sebesar Rp57.869.000,00, Puskesmas Labibia sebesar Rp7.042.300,00, Puskesmas Abeli sebesar Rp11.325.850,00, Puskesmas Poasia sebesar Rp74.607.400,00, Puskesmas Lepo-Lepo sebesar Rp87.752.950,00, Puskesmas Puuwatu sebesar Rp64.053.700, Puskesmas Perumnas sebesar Rp71.861.500,00, Puskesmas Mekar sebesar Rp19.219.500,00, Puskesmas Mata sebesar Rp9.542.500,00, dan Puskesmas Benu-Benua sebesar Rp33.375.400. Pembagiannya 5% untuk pembinaan oleh Dinas Kesehatan, dan sisanya digunakan sesuai dengan kebutuhan SKPD berlandaskan pada keputusan Kepala SKPD yaitu untuk membiayai operasional puskesmas, jasa pengelola keuangan, serta jasa medis dan paramedis. (Lampiran VIII)

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 16:

1) Ayat (2) Penerimaan harus disetor seluruhnya ke Kas Negara / Daerah pada waktunya yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah;

2) Ayat (3) Penerimaan Kementrian Negara / Lembaga / Satuan Kerja perangkat daerah tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 :

1) Pasal 57 ayat (2) Bendahara penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja.

2) Pasal 59 ayat (1) Penerimaan SKPD yang merupakan penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan langsung untuk pengeluaran.

3) Pasal 90 ayat (3) Bendahara penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau surat berharga yang dalam penguasaannya lebih dari 1 (satu) hari kerja dan/atau atas nama pribadi pada bank atau giro pos.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Pasal 122 :

1) Ayat (3) Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.

2) Ayat (4) Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.

Hal tersebut mengakibatkan:

1. Penerimaan PAD TA 2007 kurang diterima sebesar Rp817.075.208,00 dan rawan penyimpangan

2. Penerimaan PAD dalam Laporan Perhitungan APBD TA 2007 tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

Page 118: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 16

Hal tersebut disebabkan:

1. Penggunaan langsung oleh SKPD berada diluar pengendalian Kas Daerah

2. Kebijakan para kepala SKPD dan Kepala RSUD Provinsi yang tidak sejalan dengan ketentuan yang berlaku.

3. Kebijakan Walikota dalam menerbitkan Surat Keputusan Walikota Kendari Nomor 316 tahun 2004 tentang pembagian dana pelayanan kesehatan dan mekanisme penggunaan langsung klaim PT Askes.

Atas temuan tersebut, RSUD Abunawas memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Penggunaan Penerimaan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2007 dari klaim PT.Askes yang disetor, RSUD Abunawas mengacu pada ketentuan tarif RSUD Abunawas Nomor 11 Tahun 2005, dimana klaim yang disetorkan mencakup jasa sarana, jasa pelayanan dan konsumsi (uang makan).

2. Penggunaan obat dan Bahan Habis Pakai (BHP) terutama bahan habis pakai laboratorium dan tindakan operasi penggunaanya dilakukan karena urgensinya tidak dapat ditunda-tunda, oleh sebab itu perlu adanya hal-hal yang mengatur ketentuan tersebut.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran secara tertulis kepada Kepala RSUD Abunawas agar tidak membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan mekanisme APBD.

2. Memerintahkan kepala BPKAD agar dalam upaya intensifikasi PAD melalui klaim Askes agar menyetorkan seluruhnya secara bruto ke Kas Daerah dan memformulasikan dalam DPA RSUD Abu Nawas dan masing-masing Puskesmas.

3. Mencabut SK Walikota Walikota Kendari Nomor 316 tahun 2004 tentang mekanisme pembagian dana pelayanan kesehatan dan mekanisme penggunaan langsung dari klaim PT Askes pada Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada Kepala RSUD Abunawas agar tidak membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan mekanisme APBD.

2. Sepakat untuk memerintahkan kepala BPKAD agar dalam upaya intensifikasi PAD melalui klaim Askes dan menyetorkan seluruhnya secara bruto ke Kas Daerah serta memformulasikan dalam DPA RSUD Abu Nawas dan masing-masing Puskesmas.

3. Sepakat untuk mencabut SK Walikota Kendari Nomor 316 tahun 2004 tentang mekanisme pembagian dana pelayanan kesehatan dan mekanisme penggunaan langsung dari klaim PT Askes pada Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas.

Page 119: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 17

5. Penggunaan Belanja Tak Terduga Senilai Rp472,710,895.00 Tidak Sesuai Peruntukkannya.

Pada TA 2007 diketahui BPKAD mengeluarkan dana dari pos Belanja Tak Terduga senilai

Rp472.710.895,00,00 yang peruntukkannya tidak sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemberian belanja tak terduga adalah sebagai berikut:

SP2D NO. JENIS TAHUN JENIS BELANJA PERUNTUKAN JUMLAH 119 LS 2007 Belanja Tidak

Terduga Pengembalian Kelebihan Penyetoran Sisa Penyetoran Sisa UUDP Rutin Sekretariat TA 2006

28,633,250.00

2979 LS 2007 Belanja Tidak Terduga

Pengembalian Kelebihan Penyetoran Sisa Penyetoran Sisa UUDP Belanja Walikota dan wakil Walikota

25,989,000.00

7162 LS 2007 Belanja Bantuan Bantuan Rehab. Kantor Camat Baruga

34,444,500.00

372 LS 2007 Belanja Tidak Terduga

Bantuan biaya pengadaan pemasangan kasten pd median jalan dlm terminal Wua-Wua

9,551,000.00

2978 LS 2007 Belanja Tidak Terduga

Pengembalian Sisa UUDP Belanja Modal Sekretariat

12,500,000.00

10323 LS 2007 Belanja Tidak Terduga

Kelebihan Potongan Honorarium Pegawai Kontrak pada Dinas dan Kota se-Kota Kendari

52,665,000.00

10478 LS 2007 Belanja Tidak Terduga

Kekurangan Bantuan RT dan RW se-Kota Kendari

22,550,000.00

6696 LS 2007 Belanja Tidak Terduga

Pendukung Sarana dan Prasarana Air Bersih

281,378,145.00

7438 LS 2007 Belanja Tidak Terduga

Bantuan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/POLRI Kab. Konawe

5,000,000.00

JUMLAH 472,710,895.00

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara pasal 28 ayat (4) Dalam keadaan darurat Pemerintah Daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD dan/atau disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah penjelasan Pasal 27 huruf i tentang Belanja Tak Terduga menyatakan bahwa Belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya termasuk pengembalian atas pendapatan daerah tahun-tahun sebelumnya.

3. Permendagri 13 Tahun 2006 pasal 48 ayat :

a. Ayat (1) Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf h merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun tahun sebelumnya yang telah ditutup.

Page 120: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 18

b. Ayat (2) Kegiatan yang bersifat tidak biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.

c. Ayat (3) Pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didukung dengan bukti-bukti yang sah.

Hal tersebut mengakibatkan :

Dana Belanja Tak Terduga yang tidak sesuai peruntukkannya minimal sebesar Rp472,710,895.00 mengakibatkan pemborosan keuangan daerah

Hal tersebut disebabkan oleh:

1. Dana bantuan Sosial dan Masyarakat tidak mencukupi.

2. Kepala BPKAD melakukan upaya untuk merealisasi anggaran Belanja Tidak Terduga.

3. Pengendalian Sekretariat Daerah sebagai kuasa pengguna anggaran lemah

Atas temuan tersebut BPKAD memberikan tanggapan sebagai berikut:

Pemberian bantuan sudah sesuai dengan UU Nomor 17 tahun 2003 pasal 28 ayat (4) dan Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 48 ayat (1). Pengeluaran tersebut dilaksanakan melalui belanja tidak terduga, karena pos belanja bantuan untuk pos organisasi kemasyarakatan telah habis terserap sebelum Tahun Anggaran 2007 berakhir, sementara perubahan anggaran tahun 2007 telah selesai dilaksanakan. Sehingga pengeluaran yang dapat digunakan satu-satunya adalah melalui pos belanja tidak terduga dengan pertimbangan akan disampaikan dalam laporan Realisasi Anggaran.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran Kepala BPKAD dan Sekretariat Daerah karena merealisasikan Belanja Tak Terduga yang tidak sesuai peruntukkannya.

2. Dimasa mendatang berkoordinasi bersama dengan DPRD dalam pengganggaran dan penggunaan belanja tidak terduga supaya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran Kepala BPKAD dan Sekretariat Daerah untuk tidak merealisasikan Belanja Tak Terduga yang tidak sesuai peruntukkannya.

2. Sepakat untuk dimasa mendatang tidak akan menggunakan belanja tidak terduga yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 121: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 19

6. Pembayaran Atas Pekerjaan Pengadaan Jasa Penyusunan Neraca Awal Kota Kendari Sebesar Rp503.730.000,00 Untuk 151 SKPD Tidak Didukung Dengan Penyelesaiaan Prestasi Fisik Pekerjaan Sesuai Yang Diperjanjikan.

Hasil pemeriksaan atas dokumen kontrak pengadaan jasa pekerjaan neraca awal yang ada pada BPKAD diketahui, terdapat pembayaran atas pekerjaan jasa sebesar Rp503.730.000,00 namun prestasi fisik pekerjaan hanya sebesar 20,50 %.

Berdasarkan hasil telaahan atas dokumen SPK No.970/1834 tanggal 13 Agustus 2007, diketahui penyusunan neraca awal pada setiap SKPD dilaksanakan oleh General Manager KAP Drs.Toni H Ratim dengan BPKAD Kota Kendari sebagai penanggungjawab kegiatan.

Maksud dan tujuan pekerjaan adalah penyusunan neraca awal untuk 151 SKPD dengan harga kontrak sebesar Rp497.000.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 30 hari kalendar terhitung sejak 14 Agustus 2007 sampai dengan 14 September 2007.

Pekerjaan dinyatakan selesai 100% oleh PPTK namun tidak didukung oleh Berita Acara Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan, dan kepada rekanan telah dibayar lunas sebesar Rp497.000.000,00 sesuai bukti SP2D masing-masing No.5067/LS/BL/07 tanggal 5 Agustus 2007 dan SP2D No.6925/LS/07 tanggal 8 Oktober 2007.

Dari hasil pemeriksaan fisik dan konfirmasi kepada Kepala BPKAD Kota Kendari diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Sampai dengan berakhirnya jangka waktu pelaksanaan kegiatan tanggal 14 September 2007, tidak ditemukan hasil fisik pekerjaan jasa penyusunan neraca awal disetiap SKPD.

b. Hasil konfirmasi kepada Kepala Bawasda Kota Kendari dan PPTK pada tanggal 28 April 2008 tidak diperoleh hasil pekerjaan tersebut, Namun yang diperoleh adalah Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun anggaran 2006 atas kegiatan tersebut

c. Sehubungan dengan menjelang berakhirnya pemeriksaan tanggal 26 Mei 2008, pekerjaan neraca awal SKPD tersebut baru disampaikan oleh PPTK tanggal 16 Mei 2008.

d. Dari hasil penyampaian pekerjaan fisik, hanya diperoleh 31 eksemplar untuk 31 SKPD atau (20,5 %) dari jumlah total seharusnya dari total 151 eksemplar untuk 151 SKPD, sehingga terjadi selisih kurang pekerjaan tersebut sebanyak 120 eksemplar untuk 120 SKPD atau 79,5%. (Lampiran IX)

e. Atas pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak ditemukan atau tidak diperoleh daftar nama-nama tenaga ahli yang relevan dan bertanggungjawab yang dibuktikan dengan sertifikasi dari lembaga/asosiasi yang berwenang.

Berdasarkan kondisi diatas beserta bukti-bukti yang ada, diketahui :

1. Pekerjaan tersebut tidak selesai 100 % namun selisih kurang pekerjaan sebesar 79,5%, sedangkan pembayaran dilaksanakan 100%.

2. Pekerjaan tersebut terlambat dilaksanakan sehingga belum dikenakan denda maksimal 5%

Page 122: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 20

Dalam penjabaran APBD kegiatan ini telah direalisasikan sebesar Rp.503.730.000,00 dengan penambahan belanja sebagai berikut:

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI

Honorarium panitia pelaksana kegiatan 2,730,000.00 2,730,000.00

Belanja alat tulis 3,500,000.00 3,500,000.00

Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya 500,000.00 500,000.00

Belanja jasa penyusunan neraca SKPD 500,000,000.00 497,000,000.00

Total Nilai 506,730,000.00 503,730,000.00

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 18 ayat (2) menyatakan bahwa Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

2. Peraturan Presiden No.85 Tahun 2006 tentang perubahan keenam atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, antara lain menyatakan: Pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa: Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri. Swakelola dapat dilaksanakan oleh :

a. pengguna barang/jasa;

b. instansi pemerintah lain;

c. kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Bagian Keempat Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah Pasal 132 ayat (1) dan (2), menyatakan :

1) Ayat (1) : Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.

2) Ayat (2) : Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.

4. Dokumen kontrak nomor 970/1834/2007 pekerjaan penyusunan neraca awal tiap-tiap SKPD pasal 11 tentang denda keterlambatan yang menyatakan apabila hasil pekerjaan tidak diserahkan tepat waktu maka pihak kedua akan dikenakan denda sebesar Rp 1/1000 (satu per mil) harga pekerjaan dengan denda maksimal sebesar 5% (lima persen).

Hal tersebut mengakibatkan:

1. Pemerintah Kota Kendari diindikasikan mengalami kerugian daerah sebesar Rp395.115.000 (Rp497.000.000 x79.5%)

2. Rekanan terhindar pengenaan sanksi denda atas keterlambatan pekerjaan sebesar Rp24.850.000 (5% x Rp497.000.000).

Page 123: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 21

3. Sebanyak 120 SKPD tidak bisa memastikan neraca awalnya sebagai dasar penyusunan neraca tahun berikutnya.

Hal ini disebabkan oleh:

1. PPTK tidak memahami kegiatan swakelola yang dilaksanakannya

2. PPKD tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya.

3. Pengendalaian atasan langsung dhi Sekretariat Daerah lemah

Atas temuan tersebut, BPKAD Kota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

Kegiatan Penyusunan Neraca Awal Tiap-tiap SKPD telah sesuai dengan prosedural, namun demikian pada tahun-tahun yang akan datang akan menjadi perhatian bagi Kami untuk lebih selektif dalam mengelola kegiatan seperti ini, serta meningkatkan kemampuan SDM yang ada di Instansi Kami agar hal tersebut tidak terjadi lagi .

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar :

1. Memberi teguran secara tertulis kepada PPTK, Kepala BPKAD sebagai penanggungjawab dan Sekretariat Daerah agar lebih cermat lagi dalam melaksanakan tugasnya

2. Memerintahkan kepada General Manager KAP Drs.Toni H Ratim untuk segera menyelesaikan penyusunan neraca awal tersebut yang kurang diserahkan sebanyak 120 SKPD atau mengembalikan uang sebesar Rp395.115.000 ke Kas Daerah

3. Memerintahkan kepada Sekretariat Daerah untuk memungut sanksi denda atas keterlambatan pekerjaan sebesar Rp24.850.000,00

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada PPTK, Kepala BPKAD sebagai penanggungjawab dan Sekretariat Daerah agar lebih cermat lagi dalam melaksanakan tugasnya.

2. Sepakat untuk memerintahkan kepada General Manager KAP Drs.Toni H Ratim untuk menyelesaikan penyusunan neraca awal yang kurang diserahkan sebanyak 120 SKPD.

3. Tidak setuju atas pemungutan sanksi denda atas keterlambatan pekerjaan sebab, pekerjaan dimaksud telah diselesaikan tepat waktu sesuai kontrak kerjasama. Namun ada perbedaan persepsi antara pihak konsultan pelaksana dengan pihak BPK-RI dimana menginginkan hasil dari pekerjaan tersebut dibuat setiap SKPD persatu buku sementara hasil pekerjaan konsultan dibuat dalam satu buku untuk semua SKPD, walaupun demikian pihak konsultan pelaksana telah merealisasikan sesuai dengan yang diinginkan oleh BPK RI.

Page 124: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 22

7. Kelebihan Pembayaran Atas Upah Pungut PBB Migas Dan Insentif BPHTB Kepada Pejabat Beserta Jajaran Staf Pemerintah Kota Kendari Sebesar Rp154.512.654,00, Kepada Kantor Pelayanan PBB Sebesar Rp17.068.072,00 dan Kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah sebesar Rp23.365.892,00.

Dari penelusuran dokumen pertanggung jawaban BPKAD ditemukan pemberian Upah Pungut atau insentif yang berpotensi memboroskan keuangan daerah sebesar Rp154.602.654,00 dan terdapat kelebihan pembayaran kepada Instansi Kantor Pelayanan PBB Kota Kendari sebesar Rp17.068.072,00. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pemberian Upah Pungut PBB Migas Sebesar Rp187.738.727,00.

Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Kendari mendapatkan pembagian Bagi Hasil untuk Biaya Pungut Pajak Bumi dan Bangunan (BP-PBB) total sebesar Rp587.611.512,00 yang terdiri dari BP PBB Perkotaan sebesar Rp174.381.654,00 atau 30% dan BP PBB Pertambangan Migas sebesar Rp379.076.254,00 atau 70%. Berdasarkan dokumen yang diterima dari KP PBB, terdapat Bagi Hasil BP PBB bulan Desember 2006 yang ditransfer pada 5 Januari 2007 sebesar Rp164.314.632,00 yang terdiri dari BP PBB Perkotaan sebesar Rp15.557.058,00 atau 9,5% dan BP PBB Migas sebesar Rp148.757.574,00 atau 90,5%.

Hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban BPKAD bulan Februari 2007 diketahui terdapat Pembagian Biaya Penunjang Kinerja Aparat Pengelola PBB Sektor Migas untuk Triwulan IV sebesar Rp74.018.727,00 dengan rincian sebagai berikut :

No. Instansi Besarnya BP PBB Jumlah

1.

2.

3.

4.

Walikota dan Sekretariat

Kepala BPKAD

Staf BPKAD

Kepala Kantor PBB dan staf

40% x Rp.74.018.727,-

30% x Rp.74.018.727,-

20% x Rp.74.018.727,-

10% x Rp.74.018.727,-

Rp. 29.607.491,-

Rp. 22.205.618,-

Rp. 14.803.745,-

Rp. 7.401.873,-

Rp. 74.018.727,-

Dari tabel diatas terdapat pembayaran kepada Walikota beserta jajarannya sebesar Rp66.706.854,00 dan kepada pihak Kepala Kantor PBB beserta staf sebesar Rp7.401.873,00 sehingga membebani APBD.

Pada pertanggungjawaban bulan Desember diketahui pula terdapat Pembayaran Insentif untuk Pengelolaan PBB Migas Tahun 2007 sebesar Rp97.562.000,00 setelah dipotong pajak penghasilan 15% (lampiran X), diantaranya terdapat pembayaran kepada Kasi. Penetapan KPPB Kota Kendari sebesar Rp9.666.200,00 sehingga membebani APBD.

Hasil konfirmasi lisan dengan bendahara penerimaan BPKAD, diketahui bahwa Pemerintah Kota Kendari tidak mempunyai pendapatan dari sektor Migas. Bagi Hasil PBB Migas yang diterima dari Pemerintah Pusat adalah kebijakan yang diatur oleh Pusat dalam hal ini Departemen Keuangan, dimana setiap daerah akan mendapatkan penerimaan dan pembagian PBB, meskipun daerah tersebut tidak mempunyai hasil alam dari sektor pertambangan migas.

Dari tanda bukti kas dan dokumen pendukung lainnya diketahui terdapat pembagian biaya pemungutan PBB untuk sektor migas yang dibayarkan sebagai tambahan penghasilan bagi yang menerima.

Page 125: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 23

b. Upah Pungut / Insentif BPHTB diberikan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah sebesar Rp23.365.892,00

Pada dokumen pertanggungjawaban BPKAD bulan Desember ditemukan pembagian insentif kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) mulai bulan Juni sampai dengan bulan Desember 2007 (lampiran XI). Dari dokumen tersebut diketahui bahwa insentif kepada PPAT diberikan berdasarkan realisasi penerimaan dari pembuatan akta tanah yang mereka setorkan ke kas daerah. Para PPAT tersebut mendapatkan insentif sebanyak 2% dari penerimaan yang mereka setorkan ke kas daerah.

Hal ini tidak sesuai dengan:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan antara lain :

a. Pasal 4 yang menyatakan bahwa DBH yang bersumber dari pajak terdiri atas PBB, BPHTB dan PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21;

b. Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa Penerimaan Negara dari PBB dibagi dengan imbangan 10% (sepuluh persen) untuk Pemerintah dan 90% (sembilan puluh persen) untuk daerah. Kemudian dalam ayat (2) dinyatakan bahwa DBH PBB untuk daerah sebesar 90% (sembilan puluh persen) dibagi dengan rincian sebagai berikut:

1) 16,2% (enam belas dua persepuluh persen) untuk provinsi yang bersangkutan;

2) 64,8% (enam puluh empat delapan persepuluh persen) untuk kabupaten/kota yang bersangkutan; dan

3) 9% (sembilan persen) untuk biaya pemungutan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah antara lain:

a. Pasal 4 ayat (1) bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

b. Pasal 18 ayat (1) bahwa Dalam menyusun APBD, penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup. Kemudian dalam ayat (2) Penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.

c. Pasal 62 ayat (2) bahwa Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada pegawai negeri sipil daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu Pasal 39 :

a. Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada pegawai negeri sipil berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja atau tempat bertugas atau kondisi kerja atau kelangkaan profesi atau prestasi kerja.

Page 126: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 24

c. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai melampaui beban kerja normal.

d. Tambahan penghasilan berdasarkan tempat bertugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnya berada di daerah memiliki tingkat kesulitan tinggi dan daerah terpencil.

e. Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi.

f. Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam mengemban tugas memiliki ketrampilan khusus dan langka.

g. Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnya dinilai mempunyai prestasi kerja.

h. Kriteria pemberian tambahan penghasilan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

Hal tersebut mengakibatkan:

1. Pemberian Upah Pungut PBB Migas dan Insentif PBB mengakibatkan indikasi kerugian keuangan daerah sebesar Rp154.512.654,00.

2. Terjadi kelebihan pembayaran atas upah pungut PBB Migas sebesar Rp17.068.073,00 (Kepala Kantor PBB beserta staf Rp7.401.873,00 + Kasi Penetapan Kanntor PBB sebesar Rp9.666.200,00)

3. Terjadi kelebihan pembayaran Insentif BPHTB kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah Kota Kendari sebesar Rp23.365.892,00

Hal ini disebabkan karena

1. Kebijakan Walikota sebagai Kepala Daerah tentang pembagian Alokasi Dana Insentif yang tertuang dalam Peraturan Walikota No.20/Tahun 2007.

2. Penafsiran yang keliru dari para pihak pengelola PBB Sektor Pertambangan mengenai kata-kata insentif dalam ketentuan yang mengatur tentang Pendapatan Bagi Hasil dari Pusat khususnya PBB.

Atas temuan tersebut, BPKAD Kota Kendari menanggapi sebagai berikut :

1. Pemberian Upah Pungut PBB Migas dan Insentif BP HTB sebesar Rp.187.738.727,00. bahwa biaya pungut PBB Migas yang diterima Pemerintah Kota Kendari merupakan kebijakan Pemerintah Pusat ke Seluruh Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Pelaksanaan pembagian biaya pungut PBB Migas dan PBB Perkotaan direalisasikan berdasarkan peraturan Walikota No.20/Tahun 2007. Biaya Pungut yang diterima dari pusat digunakan untuk kegiatan-kegiatan peningkatan penerimaan PBB di Kota Kendari dan sisa BP PBB direalisasikan sebagai Upah Pungut.

Page 127: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 25

Untuk pelaksanaan pengelolaan BP PBB dimasa akan datang Pemerintah Kota sangat mengharapkan BPK memfasilitasi untuk kejelasan pemanfaatan BP PBB Migas bagi daerah yang tidak memiliki BP PBB Migas.

2. Upah Pungut BPHTB diberikan kepada PPAT sebesar Rp.23.365.892,00. Pemberian upah pungut 2% kepada PPAT didasarkan atas kebijakan Pemerintah Kota melalui SK Nomor 20 Tahun 2007, sebagai wujud atas penerimaan atau pungutan yang diperoleh dari PPAT sebagai penerimaan daerah yang disetorkan ke Pemerintah Kota melalui Kas Daerah Kota Kendari.

Berdasarkan hasil temuan tersebut diakui bahwa insentif/upah pungut yang diberikan kepada PPAT tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, dimana tidak terdapat pasal tentang pembagian Insentif/Upah Pungut untuk itu kami minta saran dan masukan agar tidak melakukan kesalahan pada masa-masa yang akan datang dalam penggunaan APBD.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar :

1. Mencabut Peraturan Walikota Nomor:20/Tahun 2007 dan dimasa mendatang tidak diperkenankan mengambil langkah kebijakan dimaksud.

2. Memerintahkan kepada Sekretariat Daerah agar menarik kelebihan pembayaran sebesar Rp194.946.619,00 atau masing-masing kepada Pejabat beserta jajaran Staf Pemerintah Kota Kendari sebesar Rp154.512.654,00, Kepala Kantor PBB dan Staf sebesar Rp7.401.873,00, Kasi Penetapan Kantor PBB sebesar Rp9.666.200,00 dan Kantor BPN Kota Kendari sebesar Rp23.365.892,00

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk mencabut Peraturan Walikota Nomor:20/Tahun 2007 dan dimasa mendatang tidak akan mengambil langkah kebijakan yang bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi.

2. Sepakat untuk menarik kelebihan pembayaran yang telah diberikan sebesar Rp163.531.469,00 (Rp194.946.619,00 – Rp31.415.150) dan pengembaliannnya akan dilakukan secara angsuran.

Page 128: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 26

8. Pertanggung Jawaban Tidak Sah DPRD Kota Kendari Minimal Sebesar Rp172.200.000,00 Dan Pengeluaran Tidak Didukung Bukti Yang Lengkap Sebesar Rp17.997.500,00

Laporan Pemeriksaan Interim LKPD TA 2007 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2008 pada Sekretariat DPRD diketahui sebagai berikut:

1. Pencatatan transaksi pengeluaran pada Buku Kas Umum (BKU) yang tidak tepat waktu.

2. Hasil cash opname pada tanggal 11 Februari 2008 terdapat uang kas di brankas sebesar Rp2.333.000,00 sedangkan BKU dibuat baru sampai dengan bulan Oktober 2007 sehingga saldo akhir maupun jumlah saldo kas SKPD menurut buku belum dapat diketahui. Bendahara pengeluaran kemudian dapat menyelesaikan BKU sampai bulan Desember 2007 dengan posisi saldo kas sebesar Rp338.222.599,00.

3. Penelusuran lebih lanjut Tim Interim LKPD terhadap saldo kas, terdapat selisih pengakuan saldo kas sebesar Rp731.803.446,00 antara BKU yang disusun Bendahara sampai bulan Desember 2007 dengan hasil penelusuran Tim Interim berdasarkan jumlah SP2D yang diterima dikurangi dengan jumlah belanja yang diakui bendahara.

Berdasarkan Laporan Pemeriksaan Interim LKPD TA 2007 tersebut, dilakukan pemeriksaan lanjutan terhadap dokumen Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) DPRD Kota Kendari yang diterima dengan uji petik SPJ pada bulan Desember 2007.

Pemeriksaan pada SPJ bulan Desember 2007 ditemukan pertanggungjawaban tidak sah dengan nilai minimal Rp172.200.000,00 dari pos belanja Makan Minum Rapat dan pertanggungjawaban yang tidak didukung bukti lengkap sebesar Rp17.997.500,00.

Pemeriksaan terhadap SPJ belanja Makan Minum Rapat untuk bulan Desember 2007 ditemukan Tanda Bukti Kas, faktur pembelian, Surat Permintaan Dana Bagian Umum dan tanda tangan bukti hadir rapat dengan kondisi bukti kehadiran rapat berupa fotocopy dengan penyesuaian hari, waktu dan tempat, jumlah orang yang hadir rapat tidak sesuai dengan jumlah pesanan konsumsi, terdapat rapat-rapat yang dilaksanakan sebelum bulan Desember dimasukkan pada SPJ bulan Desember (lampiran XII).

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumen SPJ bulan Desember TA 2007, ditemukan pengeluaran tanpa didukung dengan bukti yang lengkap, dan hanya berupa Tanda Bukti Kas sebesar Rp17.997.500,00 (lampiran XIII).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 18 ayat (2) menyatakan bahwa Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, antara lain menyatakan bahwa:

a. Pasal 132 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.

b. Pasal 132 ayat (2) yang menyatakan bahwa Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.

Page 129: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 27

Hal tersebut mengakibatkan:

1. Belanja Sekretariat DPRD Kota Kendari diindikasikan mengalami kerugian daerah minimal sebesar Rp172.200.000,00.

2. Belanja Sekretariat DPRD Kota Kendari sebesar Rp17.997.500,00 rawan penyimpangan.

Hal tersebut disebabkan karena :

1. Bendahara Pengeluaran Sekretariat DPRD Kota Kendari tidak tertib dalam melaksanakan tugasnya

2. Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Kota Kendari kurang melakukan pengawasan atas verifikasi yang dilakukan oleh Bendaraha Pengeluaran Sekretariat DPRD.

3. Pengendalian Sekretariat DPRD Kota Kendari sebagai pengguna anggaran lemah.

Atas temuan tersebut, Sekretariat DPRD memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Pencatatan tidak tepat waktu karena adanya keterlambatan penyetoran kelengkapan pertanggungjawaban reses, tiket dll.

2. Posisi saldo kas per 31 Desember 2007 tidak diketahui karena bendahara masih menunggu kelengkapan pertanggungjawaban.penggunaan dana.

3. Jumlah yang hadir rapat tidak mutlak sama dengan jumlah makanan yang dipesan karena pesanan didasarkan perkiraan undangan yang disebar ditambah dengan perkiraan peserta tambahan yang akan hadir pada rapat. Selain itu diakui pula bahwa ada beberapa yang digunakan untuk menutupi pengeluaran yang tidak ada pos anggarannya.

4. Pengeluaran sebesar Rp17.997.500,00 akan dilengkapi bukti-bukti pendukungnya.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar :

1. Memberi teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD, Kepala Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran.

2. Memerintahkan Sekretaris DPRD Kota Kendari untuk meminta Bendahara Pengeluaran segera menyetor pertanggungjawaban yang tidak sah minimal sebesar Rp172.200.000,00 ke Kas Daerah dan melengkapi bukti bukti pengeluaran Rp17.997.500,00.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris DPRD, Kepala Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran.

2. Sepakat untuk memerintahkan Sekretaris DPRD Kota Kendari untuk segera melengkapi bukti-bukti pertanggungjawaban pengeluaran yang dianggap belum sah minimal sebesar Rp172.200.000,00 dan melengkapi bukti-bukti pengeluaran sebesar Rp17.997.500,00.

Page 130: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 28

9. Terdapat Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2007 Dari Klaim PT.Askes Belum Disetor Ke Kas Daerah Dan Masih Tersimpan Dalam Rekening Pribadi Kepala SKPD Sebesar Rp102.747.250,00

Hasil pemeriksaan atas dokumen-dokumen Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu Buku Kas Umum (BKU), Surat Tanda Setoran (STS), Buku Realisasi Penerimaan, dan Rekening Koran Kas daerah (Kasda) serta penelusuran bukti-bukti transfer atas klaim dari PT Askes berupa Rekapitulasi Absensi Klaim Bulan Pembebanan Tahun 2007 dan buku rekening penerima klaim PT Askes selama tahun 2007 diketahui terdapat penerimaan sebesar Rp102.747.250,00 masih tersimpan di rekening pribadi Kepala SKPD dan sampai dengan pemeriksaan berakhir (20 Mei 2008) masih tersimpan dalam rekening tersebut serta belum disetor ke Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam rupiah)

NAMA SATKER NAMA BANK PEMILIK

REKENING NO. REKENING

JUMLAH

(Rp)

RSUD ABUNAWAS Bank Mandiri dr. Muh. Ridwan 152-00-0678945 100.583.250,00

PUSK MEKAR Bank BNI dr. Fedelia Raya 0080-172918 2.164.000,00

JUMLAH 102.747.250,00

Berdasarkan konfirmasi tanggal 10 Mei 2008 pada 2 SKPD diketahui RSUD Abunawas sebagai penerima PAD sebesar Rp100.583.250,00, sampai pemeriksaan ini berakhir 20 Mei 2008 dana tersebut masih tersimpan dalam rekening pribadi di Bank Mandiri dengan nomor 152-00-0678945-3 dan Puskesmas Mekar terdapat penerimaan sebesar Rp2.164.000,00 yang merupakan klaim dari PT.Askes untuk Puskesmas Mekar melalui transfer ke rekening pribadi Kepala Puskesmas no rek BNI : 0080-172918, dari bulan April sampai dengan Desember 2007..

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 16 Ayat (2) Penerimaan harus disetor seluruhnya ke Kas Negara / Daerah pada waktunya yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 :

1) Pasal 4 ayat (2) Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi dan diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.

2) Pasal 57 ayat (2) Bendahara penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja.

3) Pasal 90 ayat (3) Bendahara penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau surat berharga yang dalam penguasaannya lebih dari 1 (satu) hari kerja dan/atau atas nama pribadi pada bank atau giro pos.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Pasal 122 Ayat (4) Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.

Page 131: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 29

Hal tersebut mengakibatkan:

1. Penerimaan PAD TA 2007 kurang diterima sebesar Rp102.747.250,00 dan tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya atas Laporan Perhitungan APBD TA 2007.

2. Penyimpanan uang PAD atas nama pribadi sebesar Rp102.747.250,00 rawan penyimpangan.

Hal tersebut disebabkan:

1. Kebijakan Walikota dalam menerbitkan Surat Keputusan Walikota Kendari Nomor 316 tahun 2004 tentang mekanisme pembagian dana pelayanan kesehatan dan mekanisme penggunaan langsung dari klaim PT Askes pada Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas;

2. Penerimaan PAD tidak disetorkan secara bruto ke Kas Daerah.

Atas temuan tersebut, RSUD Abunawas memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Rekening atas nama Direktur RSUD yaitu dr. Muh. Ridwan di Bank Mandiri tersebut hanya atas nama saja karena buku tabungan, pencatatan, dan pelaporan keuangan semua ada pada bendahara. Oleh sebab itu, dr. Muh. Ridwan sebagai Kepala SKPD memerintahkan supaya seluruh keuangan yang ada di RSUD Abunawas dipindahkan dalam rekening giro (sementara ini masih dalam proses pemindahan).

2. Mengenai klaim PT Askes di Bank Mandiri yang belum disetorkan ke Kas Daerah disebabkan karena konfirmasi dari PT Askes tentang penggunaan uang tersebut belum dikonfirmasikan ke RSUD Abunawas terkait berapa besaran rawat jalan, rawat inap, konsumsi, obat-obatan dan bahan pakai habis yang ada. Oleh sebab itu konfirmasi atas penggunaan dana tersebut akan secepatnya dikoordinasikan dengan PT Askes.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Mencabut SK Walikota Kendari Nomor: 316 tahun 2004 tentang mekanisme pembagian dana pelayanan kesehatan dengan lebih menekankan agar dana tersebut disetorkan ke Kas Daerah secara bruto

2. Memerintahkan Kepala RSUD Abunawas agar menutup rekening atas nama pribadi dan menyetorkan PAD secara bruto ke Kas Daerah.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk mencabut SK Walikota Kendari Nomor: 316 tahun 2004 yang selanjutnya pada masa mendatang semua klaim PT.Askes akan disetorkan ke Kas Daerah dan selanjutnya dianggarkan melalui APBD, dengan pembagian sesuai SK Walikota yang segera akan diperbaharui.

2. Sepakat untuk memerintahkan kepada Kepala RSUD Abunawas agar menutup rekening atas nama pribadi dan menyetorkan ke Kas Daerah secara bruto.

Page 132: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 30

10. Belanja Penunjang Operasional Walikota Dan Wakil Walikota Sebesar Rp93.050.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan.

Belanja Penunjang Operasional untuk Walikota dan Wakil Walikota dianggarkan sebesar Rp300.000.000,00. Hasil Pemeriksaan atas dokumen pertanggung jawaban Bagian Umum diketahui, Belanja Penunjang Operasional untuk Walikota dan Wakil Walikota tersebut telah direalisasikan sebesar Rp300.000.000,00 atau 100% yang terdiri dari Belanja Penunjang Operasional untuk Walikota dan Belanja Penunjang Operasional untuk Wakil Walikota dengan bukti hanya berupa selembar Tanda Bukti Kas.

Hasil pemeriksaan atas tanda tangan penerima pada Tanda Bukti Kas, yang ditanda tangani oleh Walikota atau Wakil Walikota sendiri hanya sebesar Rp206.950.000,00, sedangkan sisanya sebesar Rp93.050.000,00 atau 31% tidak diketahui siapa penerimanya, dan tidak ditanda tangani secara langsung oleh Walikota dan atau Wakil Walikota sendiri (lampiran XIV).

Hasil Konfirmasi kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah tanggal 22 Mei mengenai bukti pengeluaran sebesar Rp93.050.000,00, diketahui pengeluaran tersebut langsung dibayar oleh bendahara, tidak melalui perintah atau disposisi tertulis Walikota atau Wakil Walikota, namun hanya berupa perintah lisan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

a. Pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

b. Pasal 86 ayat (2) yang menyatakan bahwa Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti tersebut.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 132 ayat (1) menyatakan bahwa Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.

Hal tersebut mengakibatkan penggunaan Belanja Penunjang Operasional sebesar Rp93.050.000,00 tidak dapat diyakini kebenarannya dan membuka peluang penyalahgunaan.

Hal tersebut disebabkan:

1. Bendahara lalai dalam melaksanakan tugasnya.

2. Walikota dan Wakil Walikota tidak memahami peraturan yang mengharuskan setiap pengeluaran disertai dengan bukti pendukung yang lengkap dan sah.

Page 133: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 31

Atas temuan tersebut, Sekretariat Kota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Intensitas kerja Walikota dan Wakil Walikota Kendari yang sangat padat, sehingga penandatanganan Tanda Bukti kas Penerimaan diwakilkan kepada Ajudan atau staf sebagai orang kepercayaan yang diarahkan untuk menandatangani Tanda Bukti Kas tersebut.

2. Pertanggungjawaban Biaya Operasional yang tidak didukung dengan Bukti yang lengkap dan sah, diakui sebagai kelemahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran secara tertulis kepada staf atau kepada ajudan Walikota dan Wakil Walikota yang menerima belanja penunjang operasional.

2. Segera melengkapi bukti pertanggungjawaban atas penggunaan biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut, serta lebih selektif dalam penentuan penyaluran (pemberian) biaya operasional dimaksud.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada staf atau kepada ajudan Walikota dan Wakil Walikota untuk tidak menerima atau menandatangani belanja penunjang operasional.

2. Sepakat untuk segera melengkapi bukti pertanggungjawaban atas penggunaan biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut dan kedepan akan lebih selektif dalam pemberian biaya operasional.

Page 134: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 32

11. Pekerjaan Rehabilitasi Puskesmas Lepo-Lepo dan Ruang Tunggu Sub Terminal Lapulu dan Pungguloka Sebesar Rp992.000.000,00 dan Belum Dikenakan Sanksi Denda Sebesar Rp45.085.000,00

Pemeriksaan uji petik atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan Kota Kendari diketahui, terdapat kegiatan pengadaan barang/jasa masing-masing sebesar Rp645.000.000,00 dan sebesar Rp347.000.000,00 yang pelaksanaannya mengalami keterlambatan namun belum dikenakan denda masing-masing sebesar Rp27.735.000,00 dan sebesar Rp17.350.000,00.

Dari hasil konfirmasi tanggal 25 April 2008 kepada masing-masing SKPD diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Dinas Kesehatan

Pemeriksaan terhadap kontrak Rehabilitasi Puskesmas Lepo-Lepo dengan Nomor 440/378.G tanggal 18 Mei 2007 oleh CV.MILANO sebesar Rp645.000.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak adalah selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal 18 Mei 2007 sampai dengan tanggal 14 September 2007.

Pemeriksaan terhadap dokumen Profesional Hand Over (PHO) Nomor 14/PHO/KES/IX/2007 tanggal 25 Oktober 2007 diketahui, masih terdapat kekurangan pekerjaan pengecatan bagian atap MCB, pengerjaan saluran air, pekerjaan pembersihan dan pekerjaan pasang lampu belum terselesaikan dan maksimal batas waktu bahwa serah terima pekerjaan dari CV. Milano kepada Dinas Kesehatan pekerjaan adalah tanggal 27 Oktober 2007.

Oleh karena itu telah terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan selama 43 hari (dari tanggal 15 September s/d 27 Oktober 2007), namun belum dikenakan denda minimal sebesar Rp27.735.000,00 (1/1000 x 43 hari x Rp645.000.000,00).

b. Dinas Perhubungan

Pemeriksaan terhadap dokumen kontrak pengadaan barang/jasa pada Dinas Perhubungan diketahui terdapat pengadaan barang/jasa senilai yang tidak sesuai dengan Keppres 80 Tahun 2003.

Berdasarkan DPA Dinas Perhubungan Kota Kendari TA 2007 terdapat pengadaan barang/jasa Pembangunan Ruang Tunggu Sub Terminal Lapulu dan Pungguloka senilai Rp347.000.000,00. Pengadaan barang/jasa dilakukan dengan metode Pemilihan Langsung dengan pemenang pengadaan barang/jasa adalah CV. Gading Mas.

Kerjasama antara Dinas Perhubungan Kota Kendari dengan CV. Gading Mas melalui ikatan kontrak kerja nomor 551/107/XI/2007 tanggal 1 November 2007 dan diperkirakan akan selesai pada 31 Desember 2007 (jangka waktu 60 hari). Namun hingga tahun anggaran 2007 berakhir, belum ada PHO dari penyedia barang/jasa.

Kedua belah pihak sepakat membuat addendum untuk pekerjaan dengan nilai yang sama, hanya waktu pelaksanaan kegiatan yang diperpanjang. perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam 2 adendum, yaitu :

1. Adendum No.551.a/112/XII/PHB/2007 mulai dari 1 November 2007 hingga 30 Maret 2008 (jangka waktu 150 hari)

2. Adendum 551.a/54/III/PHB/2008 mulai 31 Maret 2008 hingga 16 Juni 2008 (jangka waktu 75 hari)

Page 135: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 33

Berdasarkan pemeriksaan terhadap kedua addendum, tidak ditemukan adanya keterangan/penjelasan mengenai alasan yang memenuhi persyaratan untuk perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.

Konfirmasi lisan dari Bendaraha Pengeluaran Dinas Perhubungan diketahui bahwa kontrak diperpanjang jangka waktu pelaksanaannya karena kontrak awal (No.551/107/XI/2007) tidak direncanakan dengan baik sehingga kontrak diperpanjang dengan addendum No.551.a/112/XII/PHB/2007 yang ditandataangani pada tanggal 10 Desember 2007 dan anggaran untuk pengadaan barang/jasa diluncurkan dengan Daftar Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL) pada TA 2008.

Penjelasan lebih lanjut dari bendahara pengeluaran Dinas Perhubungan, diketahui bahwa pembayaran telah direalisasikan sebesar 30% dari nilai kontrak sedangkan sisanya akan dibayarkan pada saat anggaran diluncurkan melalui DPAL.

Hingga jangka waktu addendum No.551.a/112/XII/PHB/2007 berakhir pada 30 Maret 2008, ternyata dana untuk kegiatan belum dicairkan dan pekerjaan juga belum selesai, sehingga pelaksanaan pekerjaan diperpanjang dengan Adendum 551.a/54/III/PHB/2008 yang berakhir hingga 16 Juni 2008.

Oleh karena itu telah terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan selama 140 hari (dari tanggal 1 Januari s/d tanggal pemeriksaan 20 Mei 2008), namun belum dikenakan denda maksimal sebesar Rp17.350.000,00 (5%x Rp347.000.000,00).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa bila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa, sebagaimana diatur dalam kontrak, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 0/00 (satu perseribu) per hari dari nilai kontrak.

2. Masing-masing pasal dalam klausul kontrak perjanjian kerja untuk Dinas Kesehatan dengan nomor 440/378.G dan Dinas Perhubungan dengan nomor 551/107/XI/2007 menyatakan penyelesaian pekerjaan borongan sesuai dengan jangka waktu perjanjian, maka setiap hari keterlambatan Pihak II wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1/1000 (sepermil) dari jumlah biaya pekerjaan borongan dan maksimal sebesar 5% (lima persen) dari jumlah biaya pekerjaan

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Sanksi denda atas keterlambatan penyelesaiaan pekerjaan sebesar Rp45.085.000,00 belum dikenakan kepada kedua rekanan atau masing-masing kepada CV. Milano sebesar Rp27.735.000,00 dan CV. Gading Mas sebesar Rp17.350.000,00 untuk disetor ke Kas Daerah.

b. Pemerintah Kota Kendari tidak dapat memanfatkan fasilitas Puskesmas Lepo-Lepo serta Ruang Tunggu Sub Terminal Lapulu dan Punggoloka tepat waktu.

Page 136: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 34

Hal tersebut disebabkan karena:

a. Pihak rekanan tidak dapat melaksanakan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang diperjanjikan.

b. Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan kurang mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Atas temuan tersebut, Dinas Kesehatan memberikan tanggapan sebagai berikut:

Kontrak pekerjaan Rehabilitasi Puskesmas Lepo-Lepo nomor 440/378.G tanggal 18 Mei 2007 senilai Rp. 645.000-000,00 atas nama CV. MILANO dengan jangka waktu pelaksanaan yang seharusnya adalah selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal 18 Mei 2007 sampai dengan tanggal 14 September 2007. Sebelum jangka waktu pelaksanaan pekerjaan berakhir, dari pihak CV.MILANO telah mengajukan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan menjadi 165 hari kalender terhitung sejak tanggal 18 Mei 2007 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2007 (Kontrak ADDENDUM nomor : 440/737 tanggal 12 September 2007. Dengan adanya adendum tersebut maka kami tidak mengenakan denda keterlambatan kepada pihak CV.MILANO. Sedangkan Dinas Perhubungan tidak memberikan tanggapan.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar:

1. Memberi teguran tertulis kepada CV Milano dan CV Gading Mas agar dalam pelaksanaan pekerjaan dimasa mendatang dilaksanakan tepat waktu.

2. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Perhubungan untuk menarik dan menyetor sanksi denda dengan total Rp 45.085.000,00 atau masing-masing CV Milano sebesar Rp27.735.000,00 dan CV Gading Mas Rp17.350.000,00.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberi teguran secara tertulis kepada Direktur CV Milano dan CV Gading Mas agar dalam pelaksanaan pekerjaan senantiasa tepat waktu.

2. Sepakat untuk menarik dan menyetor sanksi denda atas nama CV Milano sebesar Rp27.735.000,00 dan CV Gading Mas Rp17.350.000,00.

Page 137: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 35

No. Jenis Kegiatan JumlahHonor (Rp)1 Kegiatan Akuntansi Anggaran Belanja

Langsung dan Tidak Langsung80.000.000,-

2 Kegiatan Penyusunan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Belanja

35.645.500,-

3 Kegiatan Penerbitan, Pencatatan, Penyusunan, Verifikasi, SP2D

54.710.000,-

4 Kegiatan Penyusunan Laporan PPH 21 41.702.500,-5 Kegiatan Penyusunan Raperda Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah80.000.000,-

Jumlah 212.058.000,-

12. Pemberian Honorarium Dan Biaya Penunjang Kinerja Minimal Sebesar Rp590.058.000,00 Di Lingkungan Pemerintah Kota Kendari Tidak Mempunyai Dasar Yang Jelas.

Hasil pemeriksaan dokumen pertanggung jawaban Tahun Anggaran 2006 pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah diketahui bahwa terdapat pemberian honorarium dan biaya peningkatan kinerja atau tambahan penghasilan atas beban kerja yang dikeluarkan tanpa dasar yang jelas. Hal tersebut diketahui terjadi pada 2 SKPD dengan uraian sebagai berikut:

1. Sekretariat Daerah

Dari hasil pemeriksaan dokumen pertanggung jawaban Bagian Umum SKPD Sekretariat Daerah, diketahui telah dikeluarkan untuk Belanja Pegawai sebagai tambahan penghasilan atas beban kerja yang diberikan kepada Sekda, Asisten dan Kepala Bagian total sebesar Rp378.000.000,00 (lampiran XV). Pada pertanggungjawaban tersebut tidak dilampirkan juga peraturan atau SK yang mendasari pemberian dan besaran uangnya. Hasil konfirmasi dengan Bendahara Pengeluaran dan Bagian umum Sekretariat Daerah bahwa tambahan penghasilan ini adalah perubahan atau nama lain dari Biaya Penunjang Operasional, dan bahwa terdapat aturan dasar untuk penetapan besaran uang yang diterima oleh masing-masing Sekda dan pada Kasubdin di lingkungan Sekretariat Daerah. Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan Bendahara Pengeluaran tidak dapat menunjukkan aturan atau dasar pemberian besarnya tambahan penghasilan yang dimaksud.

2. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

Pemeriksaan atas dokumen pertanggung jawaban BPKAD diketahui terdapat pengeluaran yang diberikan dalam bentuk honor untuk kegiatan-kegiatan yang sudah menjadi tupoksi dari BPKAD, kegiatan tersebut antara lain:

Dokumen yang ditemukan dalam pertanggung jawaban hanyalah SK Walikota tentang pembentukan tim pelaksana kegiatan. Dalam SK Walikota tersebut juga tidak ditemukan dasar penetapan pemberian honor sebesar Rp212.058.000,00 untuk masing masing tim pelaksana kegiatan tersebut. Hasil konfirmasi dengan bendahara BPKAD, bahwa besaran honor yang diberikan didasarkan pada besarnya anggaran kegiatan tersebut dibagi sesuai dengan jabatan masing-masing.

Hal tersebut diatas tidak sesuai dengan :

Peraturan Walikota Kendari Nomor 30 Tahun 2007 tentang Insetif Kinerja Daerah Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak di Lingkungan Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2007

a. Pasal 3 menyatakan bahwa Insentif Kinerja Daerah bertujuan memotivasi para Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak untuk bekerja diatas standar atau melebihi

Page 138: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI 36

beban kerja, sehingga besaran insentif kinerja daerah (IKD) tidak selalu sama setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setiap bulannya, namun disesuaikan dengan capaian kinerja beban kerja menurut klasifikasi rincian tugas.

b. Pasal 8 ayat (1) huruf c menyatakan bahwa Penilaian Kinerja dalam penetapan insentif kinerja daerah untuk Asisten Sekda, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala kantor disahkan oleh Sekretaris Daerah.

Hal tersebut itu mengakibatkan pengeluaran tersebut menyebakan pemborosan Keuangan Daerah sebesar Rp590.058.000,00.

Hal tersebut disebabkan karena:

1. Tidak adanya aturan yang jelas mengenai klasifikasi dan penilaian kinerja untuk menentukan besaran insentif yang diberikan.

2. Kebijakan masing-masing kepala dinas yang memberikan honorarium dan membuat surat keputusan insentif kepada pegawai yang tanpa dasar.

3. Usaha dari beberapa pegawai untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Atas temuan tersebut, Kepala BPAKD menjelaskan bahwa dasar pembayaran honor untuk kegiatan diatas didasarkan pada :

1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran BPKAD Tahun Anggaran 2007.

2. APBD Kota Kendari Tahun Anggaran 2007

3. Surat Keputusan Walikota Kendari/Nota Tugas Kepala BPKAD Kota Kendari.

Sedangkan bentuk pertanggung jawaban terhadap pembayaran honor pada masing-masing kegiatan tersebut diatas adalah daftar penerima honor yang dibayarkan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui oleh Kepala BPKAD Kota Kendari.

Atas permasalahan tersebut, BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kendari agar :

1. Memberi teguran tertulis kepada Kepala BPKAD supaya dimasa mendatang dalam pemberian tambahan penghasilan diberikan atas dasar legalitas yang jelas.

2. Memerintahkan kepada Sekretaris Daerah segera menerbitkan Surat Keputusan pemberian tunjangan kinerja dengan Surat Keputusan Walikota, bukan semata dananya di APBD dianggarkan dan dibayarkan tanpa ada dasar yang jelas.

Atas rekomendasi tersebut, Walikota Kendari memberikan tanggapan sebagai berikut:

1. Sepakat untuk memberikan teguran tertulis kepada BPKAD supaya dimasa mendatang dalam pemberian tambahan penghasilan diberikan atas dasar legalitas yang jelas; apakah melalui peraturan walikota atau keputusan walikota.

2. Telah diterbitkan peraturan walikota tentang tunjangan kinerja daerah yang akan diberlakukan sejak Januari 2008 dan seterusnya.

Page 139: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN I

No Jenis Pekerjaan Pemberi Pekerjaan Rekanan No Kontrak Nilai Kontrak Keterangan

1 Analisa Potensi Sumber Daya Alam Bappeda Dr.Ir. Darwis, DEALembaga Penelitian Unhalu Kampus Baru Unhalu.

03/Kontrak-SWK/IV/2007

100,000,000Rp Memiliki kewenangan untuk menandatangani kerjasama dengan instansi lain

2 Study Tentang Prilaku Pemilih Masyarakat Kota Kendari Bappeda Dr. Eka Suaib, M.Si FISIP Kampus Bumi Tri, Dharma Andounohu Kdi

06/Kontrak/SWK/III/2007

75,000,000Rp

3 Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Base-Line) Bidang Pendidikan Kesehatan dan Ekonomi Lokal di Kec. Baruga,Wua-wua dan Kadia Kota Kendari

Bappeda Akhmad Firman,SE,M.SiKendari

08/Kontrak/SWK/IV/2007

95,000,000Rp

4 Penyusunan Ensiklopedi Tokoh dan Peristiwa dalam Sejarah Kota Kendari Pasca Kemerdekaan di Kota Kendari

Bappeda DR. Anwar, M.PdFak. Keguruan Ilmu Pendidikan Unhalu, Kendari

09/Kontrak/SWK/IV/2007

98,600,000Rp

5 Kajian Industri Seks Kota Kendari Bappeda Drs. Arifin Utha, M.SiFakultas Sospol Unhalu Kendari

11/Kontrak/SWK/IV/2007

78,920,000Rp

6 Study Master Plan Pengemb.Kawasan Industri Kecil di Kota Kendari

Bappeda Edward Ngii,ST,MTJl. Mayjend S Parman Kampus Lama Kdi

13/Kontrak-SWK/IV/2007

108,422,500Rp

7 Data Base Percepatan dan Pemetaan Pembangunan Bappeda Sirajuddin,SIP,M.SiIlmu Administrasi, FISIP Univ. Haluoleo

14/Kontrak/III/2007 100,000,000Rp

8 Study Evaluasi Efektifitas dan Efisiensi Trayek Angkutan Kota Kendari Tahun 2007

Bappeda Edward Ngii,ST,MTPusat Studi Pengembangan Wilayah Transportasi Jl. Mayjend S Parman, Kampus Lama KDI

15/Kontrak-Swakelola/IV/2007

115,049,000Rp

9 Study Integrasi Pemanfaatan dan Pengembangan Ruang Kota (Kota Sedang Menjadi Kota Besar)

Bappeda Dr.Ir. Marsuki Iswandi,M.SiStudio Perencanaan Wilayah PS PPWW Prog. Pasca Sarjana Kampus Unhalu Andounohu-Kendari

15/Kontrak-Swakelola/IV/2007

114,134,500Rp

10 Studi Analisis Struktur Ekonomi Kota Kendari Bappeda Rosnawintang,SE,M.SiKampus Bumi Tri Dharma Andounohu Kdi

16/Kontrak/IV/ 2007 88,752,500Rp

11 Peningkatan Kualitas sumber daya aparatur dalam pelaksanaan OTODA di Kota Kendari TA. 2007

Bappeda Nuddin,SE,M.SiIlmu Ekonomi dan Studi Pembangunan FE Kampus Bumi Tri Dharma Andounohu

18/Kontrak-SWK/IV/2007

58,920,000Rp

12 Studi Analisis Pengembangan Tambat Labuh Bappeda Ir. Baso Mursidi, M.Proc.Mgnt FT Unhalu

19/Kontrak-SWK/III/2007

118,422,500Rp Mendapat persetujuan dari Dekan FT Unhalu dengan Surat Tugas No.020.b/J29.1.24/LL/2007

13 Menggali Prospek Geowisata dan Agrowisata dari PotensSDA dan Lingkungan Hidup

Bappeda Dr.H.Arifin,M.SiLembaga Penelitaan Unhalu Kampus Unhalu , Kemaraya Kendari

20/ Kontrak-SWK/IV/2007

75,000,000Rp

14 Study Pengembangan Konservasi Air Baku Bappeda Ir. Kahirun, M.SiFak Pertanian Kampus Unhalu Andunohu-Kendari

26/Kontrak-SWK/IV/2007

35,105,000Rp

15 Studi Kelayakan Ekonomi Kerakyatan dan Peluang Investasi di Kota Kendari

Bappeda Nasrul, SE, M.SiFE Manajemen Kampus Unhalu Andounohu-Kendari

30/Kontrak-SWK/IV/2007

200,000,000Rp

16 Bappeda 196,000,000Rp

17 Study Efektivitas Pelayanan Fasilitas Publik di Kecamatan se Kota Kendari

Bappeda Drs Arifin Utha, M.Si Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo

43/Kontrak/SWK/X/ 2007

88,000,000Rp

18 Pengaruh Pengawasan dan Motivasi Kerja terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Abunawas Kendari

Bappeda Drs. Muh Amir, MsiFakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo

40/Kontrak/SWK/X/ 2007

50,000,000Rp

19 Study Pengembangan Kelembagaan Keuangan Bagi Masyarakat Miskin Di Kota Kendari

Bappeda Gamsir Bachmid SE, MSJurusan Ilmu Ekonomi dan Study Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo

39/Kontrak/IX/2007 121,000,000Rp

ANTARA PEMERINTAH KOTA KENDARI DENGAN UNHALU

Kajian Pembangunan Sektor Ekonomi dan Jasa dalam mendorong Pertumbuhan ekonomi Kota Kendari

DAFTAR PELAKSANAAN KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA TA 2007

Dr. Onu La Ola SE, MSLembaga Pengabdian pada masyarakat Universitas HaluOleo

45/Kontrak/SWK/IX/2007

Hal 1 / 2

Page 140: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN I

No Jenis Pekerjaan Pemberi Pekerjaan Rekanan No Kontrak Nilai Kontrak Keterangan

20 Peningkatan Apresiasi Sejarah Kota Kendari Bappeda Dr. Anwar M.PdHaluo Oleo Press Jl.Mokodompit

42/Kontrak/SWK/IX/2007

60,000,000Rp

21 Kajian Evaluatif Sistem Pengelolan Pajak Bumi dan bangunan (PBB) Dalam Rangka Peningkatan PAD

BPKAD Dr. Ir. Darwis, DEALembaga Penelitian Unhalu

970/1246/KONTRAK/VI/2007

150,000,000Rp Memiliki kewenangan untuk menandatangani kerjasama dengan instansi lain

22 Kajian Efektifitas Pengelolan Pasar di Kota Kendari BPKAD Dr. Arifin Utha, M.SiFak. Ilmu Administrasi, Unhalu

074/2276 110,000,000Rp

23 Penyusunan Pelaporan Transaksi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

BPKAD Nasrullah Dali, SE., M.Si., AkFE Jurusan Akuntansi Unhalu

970/TU/1090/2007 250,000,000Rp

2,486,326,000Rp JUMLAH

Hal 2 / 2

Page 141: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN II

NOI Rektor/Pembantu Rektor

Rektor Prof. lr.H- Mahmud Hamunclu, M.Sc PR I Prof. Ir. Sahta Ginting, M.Agr, Ph. D. PR 11 Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, MSPR III Prof. Drs. Murdjani Kamaluddin, SE. MS PR IV Buyung Sarita, SE. MS. Ph.D.

II FAKULTASDekan FKIP Drs. H. Barlian, M. PdDekan FEKON H. Halim SE. MS Dekan FISIP H. Damsid, M. SiDekan FAPERTA Ir, H. Taane La Ola, MPDekan FMIPA Drs. Pasrun Adam, MSDekan FTEKNIK Ir. Ridway Balaka, M. EngDekan FHUKUM Muntaha, SH. M.HDekan FPIK Dr. Ir La Ode Muh. Aslan, M ScDirektur Pasca Sarjana Prof. Dr. H. Muh. Jusuf Abadi, SE, MS

III Lembaga – Lembaga1. Ketua Lembaga Penelitian : Dr. Darwis DEA.- Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Ir. Anas Nikoyan, M. Si

Hidup- Kepala Pusat Penelitian Otoda dan Drs. H. Darpin, M. Si

Pengkajian Pengembangan Pedesaan & kependudukan

- Kepala Pusat Penelitian Gender dan Dra, Sartiah DP, M.Ed., Ph. Dpemberdayaan perempuan

- Kepala Pusat Pariwisata dan Budaya Dr. La Niampe, M.Hum- Kepala Pusat Penelitian Pesisir & Ir. La Ode M.Aslan, M.Sc. Ph. D

Kelautan-Tenaga ahli Pengembangan Program Dr. La Ode Muh. Harafah, SE. MS KKP dan PPM-Kepala Pusat Teknologi Tepat Guna Dr. Ir. H. Sarawa M. M.Si-Ketua Badan Kemitraan Unhalu Dr. Ir. Barra Pasolon, M.Sc

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HALUOLEO

Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232Telepon ( 0401 ) 390403 Fax. ( 0401 ) 390006

LEMBAGA NAMA PEJABAT

DAFTAR NAMA-NAMA PEJABAT FAKULTAS/ LEMBAGA/UPTDALAM LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALUOLEO

YANG BERWENANG MENJALIN KERJASAMA DENGAN INSTANSI LAIN

Hal 1/2

Page 142: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN II

NO

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HALUOLEO

Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232Telepon ( 0401 ) 390403 Fax. ( 0401 ) 390006

LEMBAGA NAMA PEJABAT

DAFTAR NAMA-NAMA PEJABAT FAKULTAS/ LEMBAGA/UPTDALAM LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALUOLEO

YANG BERWENANG MENJALIN KERJASAMA DENGAN INSTANSI LAIN

2. Ketua Lembaga Kajian Pengembangan Prof. Dr. Ir. Lakarimuna, M'Sc Pendidikan-Kepaia Pusat Kajian Pengembangan Dr. Sriwahyuni, M.Si Program Studi Evaluasi Diri dan Akreditasi-Kepala Pusat Kajian Pengembangan Dr. Mursidin T, M.PdEvaluasi Pembelajaran dan Monitoring

3. Ketua LJM-MEP Dr. Ir. H. La Sara, MS

4. N a m a - Nama Pejabat Non Struktural -Kepala UPT Perpustakaan Prof. Dr. La Ode Sidu Marafat, MS -Kepala UPT Puskom Ir. Muh, Ihsan Sarita, M.Kom -Kepala UPT Bahasa Drs. Asrun Lio, M. Hum-Kepala UPT Laboratorium Dasar Drs. H. Arifin, M.Si., Ph.D-Kepala UPT Workshop Teknologi lr. La Nalepo, MS-Kepala Bimbingan dan Konseling Drs. H. Mardhan, M.Pd-Kepala UPT Jaringan Informasi Drs. Firdaus, M.Si-Kepala UPT Olahraga Drs, H. Asrif Ahmad, M.Kes-Kepala UPT Keamanan Drs. Ruslin Laydi, M.Si-Kepala UPT Kerohanian Jahada, S.Ag., M.Pd

Hal 2/2

Page 143: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN III

NO. URAIAN JUMLAH1 Biaya Rapat Pansus Bulan Maret 2007 2,315,000Rp 2 Biaya Rapat Pansus 2,800,000Rp 3 Biaya rapat Visi, Misi 20,130,000Rp 4 Biaya Makan Minum Harian 33,000,000Rp 5 Biaya Makan Minum rapat 35,000,000Rp 6 BOP 2,500,000Rp 7 Biaya MC, dll 6,500,000Rp 8 Pembuatan Papan Petunjuk 480,000Rp 9 Kekurangan KTV 5,000,000Rp

10 Sewa Genset 2,000,000Rp 11 Karpek 6,500,000Rp 12 Karangan Bunga 750,000Rp 13 Jasa Rohaniawan 150,000Rp 14 Pembaca Do'a 150,000Rp 15 Pawang Hujan 150,000Rp 16 Panggung Utama Dekoratif 10,000,000Rp 17 Biaya Taman 2,000,000Rp 18 Kain Pembatas 600,000Rp 19 Kekurangan Sewa Tenda 10,000,000Rp 20 Biaya Elektron 6,500,000Rp 21 Brikade Penonton 500,000Rp 22 Biaya Peliputan Kendari TV, RRI dan Swara Alam 70,000,000Rp

TOTAL 217,025,000Rp

BIAYA TANPA ANGGARAN

Page 144: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN IV

NO. URAIAN JUMLAH1 Honor Pemegang Kas 6,720,000Rp 2 Belanja Cetak Raperda 2,262,500Rp 3 Lembur PNS 42,657,200Rp 4 Biaya Perbaikan Kendaraan 58,971,801Rp 5 Honor PPTK 14,880,000Rp 6 Biaya Foto Copy 32,811,249Rp 7 Biaya Alat Listrik 113,000Rp 8 Biaya ATK 311,550Rp

TOTAL 158,727,300Rp

PENGELUARAN TAHUN 2008

Page 145: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN V

Belanja Makan 5.2.2.11.01

20 Nov 2006 12 /12/06 3.326.50025 Nov 2006 13 /12/07 1,458,8501 Des 2006 14 /12/07 437,0002 Des 2006 15 /12/07 86,0004 Des 2006 16 /12/07 450,0005 Des 2006 17 /12/07 1,908,0007 Des 2006 18 /12/07 1,321,4008 Des 2006 19 /12/07 535,000

11 Des 2006 20 /12/07 413,50012 Des 2006 21 /12/07 644,50012 Des 2006 22 /12/07 1,325,00014 Des 2006 23 /12/07 8,204,50016 Des 2006 24 /12/07 1,300,00018 Des 2006 25 /12/07 632,00018 Des 2006 26 /12/07 672,90021 Des 2006 27 /12/07 1,517,10022 Des 2006 28 /12/07 3,192,50028 Des 2006 29 /12/07 414,45028 Des 2006 30 /12/07 198,00027 Des 2006 31 /12/07 2,136,50029 Des 2006 32 /12/07 83,0005 Jan 2006 89 /12/07 2,700,000

29,630,200

Tanggal Bukti Kas Tanda Bukti Kas Nilai

JUMLAH

Page 146: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN VI

Belanja makan minum rapat 5.2.2.11.02Nilai

5 Des 2006 36 /12/07 2,025,0001 Des 2006 37 /12/07 3,000,0002 Des 2006 38 /12/07 1,700,0006 Des 2006 39 /12/07 562,5006 Des 2006 40 /12/07 125,0008 Des 2006 41 /12/07 300,0009 Des 2006 42 /12/07 125,0009 Des 2006 43 /12/07 675,0009 Des 2006 44 /12/07 150,000

11 Des 2006 45 /12/07 300,00012 Des 2006 46 /12/07 3,375,00018 Des 2006 47 /12/07 337,50020 Des 2006 48 /12/07 675,00023 Des 2006 49 /12/07 900,00023 Des 2006 50 /12/07 100,00023 Des 2006 51 /12/07 200,00026 Des 2006 52 /12/07 300,00026 Des 2006 53 /12/07 900,00028 Des 2006 54 /12/07 3,600,00029 Des 2006 55 /12/07 3,010,00029 Des 2006 56 /12/07 1,237,50029 Des 2006 57 /12/07 100,00030 Des 2006 58 /12/07 675,00030 Agust 2006 59 /12/07 700,00028 Agust 2006 60 /12/07 700,00030 Agust 2006 61 /12/07 600,0008 Des 2006 62 /12/07 1,000,0008 Des 2006 63 /12/07 1,000,000

Des 2006 64 /12/07 1,000,00014 Des 2006 65 /12/07 500,00014 Des 2006 66 /12/07 500,00014 Des 2006 67 /12/07 500,00014 Des 2006 68 /12/07 500,00015 Nov 2006 69 /12/07 450,00025 Nov 2006 70 /12/07 300,00027 Nov 2006 71 /12/07 6,250,000

Des 2006 /12/07 1,912,50040,285,000JUMLAH

Tanggal Bukti Kas Tanda Bukti Kas

Page 147: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN VII

Tanda Bukti Kas Nilai Keterangan Kode rekening34 /12/07 4,000,000 16 Oktober 2006 Biaya Cetak kebutuhan kantor35 /12/07 8,493,955 7 Oktober 2006 Biaya penggandaan33 /12/06 2,085,550 28 Des 2006 Biaya Foto copy 5.2.2.03.05

433 /BL/07 162,000 1 Des 2006 Biaya langganan Warta Perundangan 5.2.2.03.05434 /BL/07 162,000 1 Nov 2006 Biaya langganan Koran 5.2.2.03.05435 /BL/07 55,000 18 Des 2006 Biaya peliputan 5.2.2.03.05436 /BL/07 1,000,000 31 Jan 2007 Biaya kliping untuk tanggal 18 Desember 2006 5.2.2.03.05442 /BL/07 500,000 10 Jan 2007 Biaya iklan untuk tanggal 31 Desember 2006 5.2.2.03.05443 /BL/07 500,000 10 Jan 2007 Biaya iklan untuk tanggal 23 Desember 2006 5.2.2.03.05445 /BL/07 1,000,000 5 Jan 2007 Biaya Langganan koran bln Desember 2006 5.2.2.03.05446 /BL/07 105,000 5 Jan 2007 Biaya Langganan koran bln Nov -Des 2006 5.2.2.03.05447 /BL/07 500,000 7 Jan 2007 Biaya iklan bulan Des 2006 5.2.2.03.05455 /BL/07 500,000 8 Feb 2007 Biaya iklan 23 Des 2006 5.2.2.03.05

19,063,505

Tanggal Bukti Kas

Jumlah

BELANJA TA 2006 YANG DIPERTANGGUNGJAWABKAN PADA TA 2007

Page 148: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN VIII

No Nama Satker Keterangan Setor Per 31 Des

2007

Klaim PT Askes Bulan Pembebanan

2007 Penggunaan

langsung Disetor Per 20 Mei

2008 Belum Disetor ke

Kasda 1 2 3(2-1), (2-4) 4 5

1. RSUD ABUNAWAS Terdiri dari :Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 25/05/2007 - - - - Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 28/05/2008 - - - - Total Setor Askes Klaim Jan'07 22,740,800.00 43,547,052.00 20,806,252.00 - - Disetor Askeskin Feb-Apr'07 ke Kasda 30/10/2007 181,122,590.00 282,455,750.00 101,333,160.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 13/12/2007 22,259,800.00 29,859,000.00 7,599,200.00 - - Disetor Askes Mar-Jun'07ke Kasda 31/03/2008 - 112,553,000.00 26,636,300.00 85,916,700.00 -

Disetor Askeskin Mei-Jul'07ke Kasda 31/03/2008 - 372,218,671.00 224,050,096.00 148,168,575.00 - Askes Bulan Mei-Des 2007 - 142,838,500.00 - - 142,838,500.00 Askeskin Bulan Agust-Okt 2007 - 100,583,250.00 - - 100,583,250.00

JUMLAH 226,123,190.00 1,084,055,223.00 380,425,008.00 234,085,275.00 243,421,750.00 2. PUSK. KEMARAYA Terdiri dari :

Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 28/02/2007 1,950,000.00 6,514,000.00 4,564,000.00 - -

PENGGUNAAN LANGSUNG PAD DARI KLAIM PT ASKES BULAN PEMBEBANAN TAHUN 2007PER 31 DESEMBER 2007

Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 30/03/2007 1,950,000.00 6,528,000.00 4,578,000.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 30/04/2007 1,950,000.00 6,660,000.00 4,710,000.00 - - Disetor Askes Apr'07 ke Kasda 31/05/2007 1,950,000.00 6,719,000.00 4,769,000.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 16/07/2007 1,950,000.00 6,758,000.00 4,808,000.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 31/07/2007 1,950,000.00 6,758,000.00 4,808,000.00 - - Disetor Askes Jul'07 ke Kasda 31/08/2007 1,950,000.00 6,815,000.00 4,865,000.00 - - Disetor Askes Ags'07 ke Kasda 28/09/2007 1,950,000.00 6,859,000.00 4,909,000.00 - - Disetor Askes Sep'07 ke Kasda 31/10/2007 2,100,000.00 6,912,000.00 4,812,000.00 - - Disetor Askes Okt'07 ke Kasda 30/11/2007 1,950,000.00 6,956,000.00 5,006,000.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 28/12/2007 1,950,000.00 6,998,000.00 5,048,000.00 - - Askes Des'07 - 7,002,000.00 4,992,000.00 2,010,000.00 -

JUMLAH 21,600,000.00 81,479,000.00 57,869,000.00 2,010,000.00 - 3. PUSK. LABIBIA Terdiri dari : 57,869,000.00

Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 31/01/2007 230,100.00 787,000.00 556,900.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 30/03/2007 251,100.00 792,000.00 540,900.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 30/03/2007 237,600.00 837,000.00 599,400.00 - - Disetor Askes Apr-Jun'07 ke Kasda 29/06/2007 750,000.00 2,571,000.00 1,821,000.00 - - Disetor Askes Jul-Okt'07 ke Kasda 31/01/2011 1,254,000.00 3,523,000.00 2,269,000.00 - - Disetor Askes Nov-Des'07 ke Kasda 29/02/2008 - 1,793,000.00 1,255,100.00 537,900.00 -

JUMLAH 2,722,800.00 10,303,000.00 7,042,300.00 537,900.00 -

Hal 1/4

Page 149: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN VIII

No Nama Satker Keterangan Setor Per 31 Des

2007

Klaim PT Askes Bulan Pembebanan

2007 Penggunaan

langsung Disetor Per 20 Mei

2008 Belum Disetor ke

Kasda 1 2 3(2-1), (2-4) 4 5

4. PUSK. ABELI Terdiri dari :Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 31/01/2007 389,250.00 1,272,000.00 882,750.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 20/02/2007 387,000.00 1,272,000.00 885,000.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 28/03/2007 390,000.00 1,336,000.00 946,000.00 - -

Disetor Askes Apr-Mei'07 ke Kasda 30/05/2007 809,400.00 2,714,000.00 1,904,600.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 29/06/2007 403,000.00 1,350,000.00 947,000.00 - - Disetor Askes Jul-Ags'07 ke Kasda 30/08/2007 818,700.00 2,742,000.00 1,923,300.00 - -

Disetor Askes Sep-Okt'07 ke Kasda 31/10/2007 822,600.00 2,743,000.00 1,920,400.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 30/11/2007 410,000.00 1,372,000.00 962,000.00 - - Disetor Askes Des'07 ke Kasda 11/12/2007 410,100.00 1,365,000.00 954,900.00 - -

JUMLAH 4,840,050.00 16,166,000.00 11,325,950.00 - - 5. PUSK. POASIA Terdiri dari :

Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 31/01/2007 1,486,200.00 9,654,000.00 8,167,800.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 20/03/2007 1,524,000.00 12,220,000.00 10,696,000.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 28/03/2007 1,578,600.00 8,856,000.00 7,277,400.00 - - Disetor Askes Apr'07 ke Kasda 30/04/2007 1,594,050.00 10,059,000.00 8,464,950.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 31/05/2007 1 618 950 00 8 758 000 00 7 139 050 00 - -Disetor Askes Mei 07 ke Kasda 31/05/2007 1,618,950.00 8,758,000.00 7,139,050.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 29/06/2007 1,645,650.00 5,488,000.00 3,842,350.00 - - Disetor Askes Jul'07 ke Kasda 31/07/2007 2,981,350.00 8,437,000.00 5,455,650.00 - - Disetor Askes Ags'07 ke Kasda 31/08/2007 1,700,400.00 8,458,000.00 6,757,600.00 - - Disetor Askes Sep'07 ke Kasda 28/09/2007 3,056,000.00 7,940,000.00 4,884,000.00 - - Disetor Askes Okt'07 ke Kasda 31/10/2007 4,138,800.00 8,909,000.00 4,770,200.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 30/11/2007 1,748,700.00 5,901,000.00 4,152,300.00 - - Disetor Askes Des'07 ke Kasda 28/12/2007 2,912,900.00 5,913,000.00 3,000,100.00 - -

JUMLAH 25,985,600.00 100,593,000.00 74,607,400.00 - - 6. PUSK. LEPO-LEPO Terdiri dari :

Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 14/02/2007 2,207,100.00 12,057,000.00 9,849,900.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 23/03/2007 2,220,000.00 14,540,000.00 12,320,000.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 30/04/2007 2,257,800.00 10,246,000.00 7,988,200.00 - - Disetor Askes Apr'07 ke Kasda 30/05/2007 2,285,550.00 7,621,000.00 5,335,450.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 29/06/2007 2,313,450.00 7,714,000.00 5,400,550.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 31/07/2007 2,325,750.00 7,755,000.00 5,429,250.00 - - Disetor Askes Jul'07 ke Kasda 31/08/2007 2,349,750.00 7,835,000.00 5,485,250.00 - - Disetor Askes Ags'07 ke Kasda 28/09/2007 2,349,750.00 10,666,000.00 8,316,250.00 - - Disetor Askes Sep'07 ke Kasda 23/10/2007 2,382,300.00 10,101,000.00 7,718,700.00 - - Disetor Askes Okt'07 ke Kasda 27/11/2007 2,400,600.00 11,082,000.00 8,681,400.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 10/03/2008 - 8,028,000.00 5,619,600.00 2,408,400.00 - Disetor Askes Des'07 ke Kasda 10/03/2008 - 8,012,000.00 5,608,400.00 2,403,600.00 -

JUMLAH 23,092,050.00 115,657,000.00 87,752,950.00 4,812,000.00 -

Hal 2/4

Page 150: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN VIII

No Nama Satker Keterangan Setor Per 31 Des

2007

Klaim PT Askes Bulan Pembebanan

2007 Penggunaan

langsung Disetor Per 20 Mei

2008 Belum Disetor ke

Kasda 1 2 3(2-1), (2-4) 4 5

7. PUSK. PUUWATU Terdiri dari :Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 16/03/2007 2,227,800.00 7,426,000.00 5,198,200.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 05/04/2007 2,240,900.00 7,467,000.00 5,226,100.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 21/04/2007 2,274,900.00 7,583,000.00 5,308,100.00 - - Disetor Askes Apr'07 ke Kasda 21/05/2007 2,277,150.00 7,593,000.00 5,315,850.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 07/08/2007 2,296,350.00 7,657,000.00 5,360,650.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 07/08/2007 2,291,850.00 7,642,000.00 5,350,150.00 - - Disetor Askes Jul'07 ke Kasda 11/09/2007 2,307,450.00 7,694,000.00 5,386,550.00 - - Disetor Askes Ags'07 ke Kasda 08/10/2007 2,305,200.00 7,684,000.00 5,378,800.00 - - Disetor Askes Sep'07 ke Kasda 12/11/2007 2,309,400.00 7,698,000.00 5,388,600.00 - - Disetor Askes Okt'07 ke Kasda 23/11/2007 2,307,300.00 7,691,000.00 5,383,700.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 22/01/2008 - 7,698,000.00 5,389,000.00 2,309,000.00 - Disetor Askes Des'07 ke Kasda 11/02/2008 - 7,668,000.00 5,368,000.00 2,300,000.00 -

JUMLAH 22,838,300.00 91,501,000.00 64,053,700.00 4,609,000.00 - 8. PUSK. PERUMNAS Terdiri dari :

Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 16/03/2007 3,212,100.00 10,670,000.00 7,457,900.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 05/04/2007 3,201,000.00 10,711,000.00 7,510,000.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 21/04/2007 3,213,300.00 8,156,000.00 4,942,700.00 - - Disetor Askes Apr'07 ke Kasda 21/05/2007 2,446,800.00 8,178,000.00 5,731,200.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 07/08/2007 2,465,100.00 8,240,000.00 5,774,900.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 07/08/2007 2,460,600.00 8,205,000.00 5,744,400.00 - - Disetor Askes Jul-Ags'07 ke Kasda 11/09/2007 4,950,300.00 16,503,500.00 11,553,200.00 - - Disetor Askes Sep'07 ke Kasda 08/10/2007 2,477,400.00 8,258,000.00 5,780,600.00 - - Disetor Askes Okt'07 ke Kasda 12/11/2007 2,478,300.00 8,262,000.00 5,783,700.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 23/11/2007 2,478,600.00 8,290,000.00 5,811,400.00 - - Disetor Askes Des'07 ke Kasda 22/01/2008 - 8,257,000.00 5,771,500.00 2,485,500.00 -

JUMLAH 29,383,500.00 103,730,500.00 71,861,500.00 2,485,500.00 -

Hal 3/4

Page 151: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN VIII

No Nama Satker Keterangan Setor Per 31 Des

2007

Klaim PT Askes Bulan Pembebanan

2007 Penggunaan

langsung Disetor Per 20 Mei

2008 Belum Disetor ke

Kasda 1 2 3(2-1), (2-4) 4 5

9. *PUSK. MEKAR Bulan Jan-Des 2007 Puskesmas Mekar masih memperoleh pembagian klaim PT Askes dengan Puskemas Perumnas. Dari pembagian tersebut bulan Maret Puskesmas Perumnas telah menyetorkan sendiri sebesar 30% ke Kasda. Pada bulan April PT Askes mentransfer uang dari klaim PT Askes untuk Puskesmas Mekar.Bagian untuk bulan Januari 2007 - - - Bagian untuk bulan Februari 2007 - - - Total klaim PT Askes dari bulan April-Desember 2007 - 2,164,000.00 - - 2,164,000.00 Terdiri dari :Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 19/05/2008 - 2,719,000.00 1,903,500.00 815,500.00 - Disetor Askes Apr'07 ke Kasda 31/05/2007 815,500.00 2,719,000.00 1,903,500.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 29/06/2007 822,000.00 2,719,000.00 1,897,000.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 31/07/2007 820,000.00 2,733,000.00 1,913,000.00 - - Disetor Askes Jul-Ags'07 ke Kasda 31/09/2007 1,630,000.00 5,501,500.00 3,871,500.00 - - Disetor Askes Sep'07 ke Kasda 31/10/2007 815,000.00 2,753,000.00 1,938,000.00 - -

k k ' k d / /Disetor Askes Okt'07 ke Kasda 29/11/2007 826,000.00 2,753,000.00 1,927,000.00 - -

Disetor Askes Nov-Des'07 ke Kasda 31/01/2008 1,650,000.00 5,516,000.00 3,866,000.00 - - JUMLAH 7,378,500.00 29,577,500.00 19,219,500.00 815,500.00 2,164,000.00

10. PUSK. MATA Terdiri dari :Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 31/01/2007 288,000.00 961,000.00 673,000.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 28/02/2007 289,000.00 969,000.00 680,000.00 - - Disetor Askes Mar'07 ke Kasda 30/03/2007 289,000.00 1,070,000.00 781,000.00 - - Disetor Askes Apr'07 ke Kasda 30/04/2007 328,000.00 1,097,000.00 769,000.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 31/05/2007 328,000.00 1,120,000.00 792,000.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 29/06/2007 330,000.00 1,160,000.00 830,000.00 - - Disetor Askes Jul'07 ke Kasda 31/07/2007 350,500.00 1,172,000.00 821,500.00 - - Disetor Askes Ags'07 ke Kasda 31/08/2007 355,000.00 1,183,000.00 828,000.00 - - Disetor Askes Sep'07 ke Kasda 28/09/2007 358,000.00 1,193,000.00 835,000.00 - - Disetor Askes Okt'07 ke Kasda 31/10/2007 358,000.00 1,200,000.00 842,000.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 30/11/2007 364,000.00 1,213,000.00 849,000.00 - - Disetor Askes Des'07 ke Kasda 28/12/2007 365,000.00 1,207,000.00 842,000.00 - -

JUMLAH 4,002,500.00 13,545,000.00 9,542,500.00 - - 11. PUSK. BENU-BENUA Terdiri dari :

Disetor Askes Jan'07 ke Kasda 28/02/2007 1,117,200.00 3,724,000.00 2,606,800.00 - - Disetor Askes Feb'07 ke Kasda 30/03/2007 1,121,100.00 3,737,000.00 2,615,900.00 - -

Disetor Askes Mar-Apr'07 ke Kasda 30/04/2007 2,322,000.00 7,758,000.00 5,436,000.00 - - Disetor Askes Mei'07 ke Kasda 29/06/2007 1,192,350.00 3,977,000.00 2,784,650.00 - - Disetor Askes Jun'07 ke Kasda 31/07/2007 1,203,900.00 3,997,000.00 2,793,100.00 - - Disetor Askes Jul-Ags'07 ke Kasda 31/08/2007 2,404,650.00 8,057,000.00 5,652,350.00 - -

Disetor Askes Sep-Okt'07 ke Kasda 06/11/2007 2,447,400.00 8,159,000.00 5,711,600.00 - - Disetor Askes Nov'07 ke Kasda 12/12/2007 1,230,000.00 4,125,000.00 2,895,000.00 - - Disetor Askes Des'07 ke Kasda 23/01/2008 - 4,110,000.00 2,880,000.00 1,230,000.00 -

JUMLAH 13,038,600.00 47,644,000.00 33,375,400.00 1,230,000.00 - JUMLAH TOTAL KESELURUHAN 381,005,090.00 1,694,251,223.00 817,075,208.00 250,585,175.00 245,585,750.00

*Kasus di Puskesmas Perumnas dan Puskesmas Mekar dijelaskan pada Kondisi temuan Pemeriksaan.

Hal 4/4

Page 152: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN IX

No SKPD Neraca

1 Kantor Kecamatan Abeli Per 1 Januari 2007

2 Dinas Pendapatan Daerah Per 1 Januari 2007

3 Dinas Perhubungan Per 1 Januari 2007

4 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Per 1 Januari 2007

5 Dinas Kebudayaan & Pariwisata Per 31 Desember 2006

6 Dinas Penanaman Modal Pertambangan dan Energi Per 1 Januari 2007

7 Badan Pembinaan Kesbang Linmas Per 1 Januari 2007

8 Badan Keluarga Sejahtera Kepndudukan dan Catatan Sipil Per 1 Januari 2007

9 Kantor Kecamatan Baruga Per 1 Januari 2007

10 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Social Per 1 Januari 2007

11 Kantor Kecamatan Poasia Per 1 Januari 2007

12 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Per 1 Januari 2007

13 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Per 1 Januari 2007

14 Badan Pemberdayaan Masyarakat Per 1 Januari 2007

15 Kantor Kecamatan Mandonga Per 1 Januari 2007

16 Dinas Perikanan dan Kelautan Per 1 Januari 2007

17 Dinas Tata Kota dan Bangunan Per 1 Januari 2007

18 Dinas Pekerjaan Umum Per 1 Januari 2007

19 Sekretariat DPRD Kota Kendari Per 1 Januari 2007

20 Dinas Pendidikan Nasional Per 1 Januari 2007

21 Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Kendari Per 1 Januari 2007

22 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Per 1 Januari 2007

23 Kantor Pelayanan Perizinan Per 1 Januari 2007

24 Dinas Kesehatan Per 1 Januari 2007

25 Kantor Kepegawaian Daerah Per 1 Januari 2007

26 Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Per 1 Januari 2007

27 Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Per 1 Januari 2007

28 Badan Perencanaan Daerah Per 31 Desember 2006

29 Badan Pengawas Daerah Per 31 Desember 2006

30 Kantor Pemadam Kebakaran Per 1 Januari 2007

31 Kantor Kecamatan Kendari Per 1 Januari 2007

DAFTAR NERACA SKPD

Page 153: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN X

No Penerima Jumlah PPH 15% Jumlah Diterima1 Walikota Kendari 14,783,000 2,217,450 12,565,550 2 Wakil Walikota Kendari 11,088,000 1,663,200 9,424,800 3 Sekretaris Daerah 7,392,000 1,108,800 6,283,200 4 Kabid Anggaran 3,696,000 554,400 3,141,600 5 Kepala BPKAD Kota Kendari 31,273,000 4,690,950 26,582,050 6 Kabid. Pendapatan BPKAD 7,000,000 1,050,000 5,950,000 7 Kepala Tata Usaha 5,000,000 750,000 4,250,000 8 Kasubid. Bagi Hasil 3,000,000 450,000 2,550,000 9 Bendahara PBB 3,116,000 467,400 2,648,600 10 Kasubid. Pendapatan 3,000,000 450,000 2,550,000 11 Staf BPKAD 13,000,000 1,050,000 11,950,000 12 Kasi. Penetapan Kantor PBB 11,372,000 1,705,800 9,666,200

113,720,000 16,158,000 97,562,000

No. Instansi Jumlah

1. Walikota dan Sekretariat 40% 74,018,727 29,607,491 2. Kepala BPKAD 30% 74,018,727 22,205,618 3. Staf BPKAD 20% 74,018,727 14,803,745 4. Kepala Kantor PBB dan staf 10% 74,018,727 7,401,873

74,018,727

PEMBAGIAN BIAYA PENUNJANG KINERJA APARAT PENGELOLA PBB MIGAS

DAFTAR PENERIMA PEMBAYARAN INSENTIF PENGELOLAAN PBB MIGAS

JUMLAH

Besarnya BP PBB

xxxx

No. Penerima Insentif Penunjang Kinerja Total

1 Walikota Kendari 12,565,550 12,565,550 2 Wakil Walikota Kendari 9,424,800 9,424,800 3 Sekretaris Daerah 6,283,200 6,283,200 4 Kabid Anggaran 3,141,600 3,141,600 5 Kepala BPKAD Kota Kendari 26,582,050 22,205,618 48,787,668 6 Kabid. Pendapatan BPKAD 5,950,000 5,950,000 7 Kepala Tata Usaha 4,250,000 4,250,000 8 Kasubid. Bagi Hasil 2,550,000 2,550,000 9 Bendahara PBB 2,648,600 2,648,600 10 Kasubid. Pendapatan 2,550,000 2,550,000 11 Staf BPKAD 11,950,000 14,803,745 26,753,745 12 Walikota dan Sekretariat 29,607,491 29,607,491

87,895,800 66,616,854 154,512,654

PENERIMA PEMBAYARAN INSENTIF DAN BIAYA PENUNJANG KINERJA APARAT PENGELOLAAN PBB MIGAS DI LINGKUNGAN PEMKOT KENDARI

JUMLAH

Page 154: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN XI

No Nama PPAT Realisasi Penerimaan Biaya Pungutan Jumlah yang Diterima

1 Hidayat, SH 147,630,081 2% 2,952,602 2 Irwan Addy Sanusi, SH 663,354,745 2% 13,267,095 3 Yosephina Viesta Raya, SH 14,923,776 2% 298,476 4 Agus Jaya, SH 95,774,351 2% 1,915,487 5 H. Asbar Imran, SH 246,611,639 2% 4,932,233

JUMLAH 1,168,294,592 23,365,892

DAFTAR PENERIMA INSENTIF BPHTB PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

Page 155: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN XII

Nilai Kegiatan Kode rekening Keterangan

3264 /BL/07 1,700,000 10 Des 2007 rapat konsultasi DPRD Kota 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy sama dengan Tanda Bukti Kas 3239/BL/20073240 /BL/07 900,000 19 Des 2007 laporan Panggar ttng hasil konsultasi RAPBD 5.2.2.11.02 tidak ada daftar hadir peserta3317 /BL/07 1,300,000 27 Des 2007 rapat pleno DPRD 5.2.2.11.02 Undangan tanggal 27 Desember 07, list daftar tamu foto copy tanggal 13 Desember 20073730 /BL/07 3,000,000 13 juni 2007 Rapat lanjutan konsultasi Perda 5.2.2.11.02 permintaan dana tanggal 13 Juli, Tanda Bukti kas dan list peserta rapat tanggal 13 Juni 073741 /BL/07 1,600,000 12 mei 2007 Rapat PURT dan panitia legislatif 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan.3742 /BL/07 1,500,000 3 juni 2007 rapat konsultasi perda Kota Kendari 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan.3743 /BL/07 1,200,000 4 juni 2007 Rapat PURT dan panitia legislatif 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan.3745 /BL/07 1,500,000 10 Juli 2007 Rapat dengan pihak asuransi 5.2.2.11.02 tidak ada daftar hadir peserta3746 /BL/07 1,300,000 6 Juli 2007 Rapat Muyawarah DPRD Kota 5.2.2.11.02 tidak ada daftar hadir peserta3746 /BL/07 1,300,000 14 Juli 2007 Rapat rutin staf sekt DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada daftar hadir peserta3748 /BL/07 13,000,000 27 Sep 2007 Ramah tamah 5.2.2.11.02 Dewan sedang worknas OTDA dan bintek diJakarta3750 /BL/07 9,100,000 6 Okto 2007 Biaya Makan minum Rapat dlm rangka buka puasa bersama anggota DPRD 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan3751 /BL/07 1,600,000 3 Mei 2007 Biaya makan dan minum harian rapat lanjutan pleno 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan3752 /BL/07 13,000,000 17 Agus 2007 Biaya makan dan minum malam ramah tamah 17 Agustus 2007 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan3753 /BL/07 1,500,000 7 Mei 2007 Biaya makan dan minum harian rapat lanjutan 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan3754 /BL/07 7,000,000 11 Juni 2007 Biaya makan minum rapat paripurna dlm rangka mendengarkan pendapat walikota 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3755 /BL/07 5,000,000 15 Mei 2007 Biaya makan Rapat Paripurna Lanjutan 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan3756 /BL/07 4,000,000 7 Juli 2007 Biaya Makan minum Rapat Konsultasi Panitia Anggaran dengan pihak eksekutif 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3758 /BL/07 1,600,000 26 Des 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3759 /BL/07 1,400,000 12 Nov 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3760 /BL/07 800,000 17 Jan 2007 Makan minum rapat komisi B DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3761 /BL/07 800,000 17 Jan 2007 Makan minum rapat fraksi-fraksi 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3762 /BL/07 1,300,000 10 Jan 2007 Makan minum rapat panitia Musyawarah DPRD Kota Kendari 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3763 /BL/07 900,000 7 Feb 2007 Biaya Makan Minum Rapat Panitia Anggaran DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3764 /BL/07 800,000 13 Jan 2007 Biaya Makan Minum Rapat komisi A 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3765 /BL/07 800,000 23 Jan 2007 Biaya Makan Minum Rapat komisi C 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3766 /BL/07 1,300,000 8 Jan 2007 Biaya makan dan minum rapat pleno DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3767 /BL/07 1,300,000 8 Jan 2007 Biaya makan dan minum rapat pleno lanjutan DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3768 /BL/07 1,000,000 12 Juni 2007 Biaya makan minum rapat panitia Musyawarah DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3769 /BL/07 1,500,000 25 Juni 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3770 /BL/07 1,600,000 30 Juli 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3771 /BL/07 1,300,000 18 Jan 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3772 /BL/07 1,500,000 14 Maret 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3773 /BL/07 1,600,000 17 Maret 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3774 /BL/07 900,000 11 Juni 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3775 /BL/07 900,000 9 Mei 2007 Biaya Makan minum Rapat staf bag keuangan 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3776 /BL/07 1,700,000 29 Agus 2007 Biaya Makan minum Rapat staf sek DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3794 /BL/07 3,500,000 11 Juli 2007 Biaya rapat Fraksi-Fraksi DPRD kota Kendari 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3795 /BL/07 3,000,000 20 Juni 2007 Biaya rapat pleno DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3796 /BL/07 3,500,000 4 Sept 2007 Biaya rapat anggota DPRD 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3799 /BL/07 5,000,000 22 Juni 2007 Biaya makan minum rapat paripurna dlm rangka pembicaraan tahap IV 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3803 /BL/07 5,000,000 27 Juni 2007 Biaya makan dan minum Rapat Paripurna dalam rangka penetapan perubahan 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3807 /BL/07 5,000,000 18 Juni 2007 Biaya makan minum rapat paripurna dalam rangka mendengarkan jawaban walikota 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3808 /BL/07 3,000,000 15 Juni 2007 Biaya makan minum rapat paripurna dalam rangka mendengarkan jawaban walikota 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3810 /BL/07 35,000,000 8 Okt 2007 Biaya makan malam ramah tamah atas pelantikan Walikota dan wakil 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3812 /BL/07 3,000,000 13 Juni 2007 Biaya makan minum rapat konsultasi perda 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3813 /BL/07 4,000,000 25 Juni 2007 Biaya makan minum rapat konsultasi perubahan anggaran 2007 5.2.2.11.02 tidak ada tanda tangan peserta yang menghadiri rapat3815 /BL/07 1,500,000 26 Juni 2007 Biaya Rapat Rutin Staf sek DPRD 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan3826 /BL/07 3,000,000 31 Des 2007 Biaya makan minum rapat khusus Antara legislatif dan eksekutif 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan3811 /BL/07 3,200,000 22 Mei 2007 Biaya makan minum rapat konsultasi lanjutan 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan.3814 /BL/07 2,000,000 15 Mei 2007 Biaya makan minum rapat pleno dalam rangka penetapan perda 5.2.2.11.02 list daftar tamu foto copy, jumlah peserta undangan tidak sesuai dengan yang tertera pada undangan.

172,200,000

Tanggal Bukti Kas

Tanda Bukti Kas

BELANJA YANG TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA SAH

JUMLAH

Page 156: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

Lampiran XIII

Nilai Kegiatan Kode rekening Keterangan

3250 /BL/07 600,000 --- Desember 2007 Biaya perjalanan dinas dalam daerah mendampingi anggota Komisi A ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3251 /BL/07 480,000 11 Desember 2007 Lokakarya penyusunan Renstra Pendidikan strategis ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3252 /BL/07 700,000 --- Desember 2007 Mendampingi Anggota komisi C ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3256 /BL/07 800,000 --- Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3257 /BL/07 800,000 3 Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3258 /BL/07 800,000 3 Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3259 /BL/07 400,000 --- Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3260 /BL/07 800,000 3 Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3261 /BL/07 800,000 3 Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3262 /BL/07 400,000 --- Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3262 /BL/07 800,000 3 Desember 2007 Kunjungan kerja mengenai tapal batas ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3297 /BL/07 640,000 12 Desember 2007 Lokakarya penyusunan Renstra Pendidikan strategis ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3373 /BL/07 800,000 25 Oktober 2007 Kunjungan kerja ke beberapa instansi dikota Kendari 5.2.2.15.01 tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3374 /BL/07 800,000 25 Oktober 2007 Kunjungan kerja ke beberapa instansi dikota Kendari ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3375 /BL/07 480,000 25 Oktober 2007 Kunjungan kerja ke beberapa instansi dikota Kendari 5.2.2.15.01 tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3376 /BL/07 800,000 23 Oktober 2007 Kunjungan kerjaa komisi B konsultasi dan koordinasi ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3377 /BL/07 800,000 23 Oktober 2007 Kunjungan kerjaa komisi B konsultasi dan koordinasi 5.2.2.15.01 tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3348 /BL/07 700,000 3 Desember 2007 Kunjungan kerjaa komisi A konsultasi dan koordinasi ---- tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3378 /BL/07 800,000 23 Oktober 2007 Kunjungan kerjaa komisi B konsultasi dan koordinasi 5.2.2.15.01 tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3379 /BL/07 800,000 --- Oktober 2007 Mendampingi Anggota komisi C 5.2.2.15.01 tidak ada surat tugas, tidak ada SPPD, tidak ada laporan kegiatan3222 /BL/07 900,000 13 November 2007 Rapat pertemuan anggota DPRD kota dgn peserta KKDN 5.2.211.02 tidak ada daftar hadir peserta3224 /BL/07 360,000 6 September 2007 lanjutan rapat konsultasi raperda 5.2.211.02 tidak ada daftar hadir peserta, tidak ada bukti pembelian3225 /BL/07 1,500,000 13 November 2007 Rapat pertemuan anggota DPRD kota dgn peserta KKDN 5.2.211.02 tidak ada daftar hadir peserta3238 /BL/07 1,237,500 7 September 2007 Rapat konsultasi panggar DPRD Kota Kendari 5.2.211.02 tidak ada daftar hadir peserta

17,997,500

Tanda Bukti Kas Tanggal Bukti Kas

Jumlah

BELANJA TIDAK DIDUKUNG DENGAN BUKTI YANG LENGKAP

Page 157: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN XIV

No. No. Tanda Bukti Kas

Tanggal Tanda Bukti Kas Ttd Penerima Jumlah (Rp)

1. 2 05 Februari 2007 Prayitno Riadi 5,000,000 2 3 23 Januari 2007 Hj. Junsniawati. A 4,000,000 3 4 29 Januari 2007 Prayitno Riadi 5,000,000 4 5 22 Januari 2007 Prayitno Riadi 5,000,000 5 6 11 Januari 2007 Prayitno Riadi 5,000,000 6 7 15 Januari 2007 Putu Arianto 1,000,000 7 8 08 Januari 1900 Putu Arianto 4,000,000 8 9 26 Januari 2007 Prayitno Riadi 5,000,000 9 10 11 Januari 2007 Arifin 2,500,000 10 11 02 Februari 2007 Nekwan 200,000 11 12 06 Januari 2007 Prayitno Riadi 5,000,000 12 13 15 Januari 2007 A. Kahar M. Sinapoy 1,000,000 13 14 22 Januari 2007 Said Sahupala 4,000,000 14 15 14 Februari 2007 Asrianto 10,000,000 15 16 02 Februari 2007 Amir Mahmud 1,000,000 16 17 19 Januari 2007 Junaiddin 1,000,000 17 18 18 Januari 2007 Said Sahupala 2,000,000 18 19 08 Januari 2007 Budiwati 5,000,000 19 20 10 Februari 2007 Andi rahmani 1,000,000 20 21 10 Februari 2007 Uli 200,000 21 22 17 Januari 2007 Hayasi imbu 300,000 22 23 08 Januari 2007 Yani Imbu 500,000 23 24 03 Februari 2007 Fierly Reinard 500,000 24 25 17 Januari 2007 Johanis 300,000 25 26 15 Februari 2007 Prayitno Riadi 6,000,000 26 39 05 Maret 2007 Fierly Rednal 9,000,000 27 46 14 Februari 2007 Budiwati 5,000,000 28 47 01 Mei 2007 Prayitno Riadi 1,800,000 29 76 29 Nopember 2007 Erwin 2,000,000 30 86 10 Oktober 2007 Hafid Zulqarnain 500,000 31 87 07 Desember 2007 Asrianto 250,000

JUMLAH 93,050,000

DAFTAR BIAYA PENUNJANG OPERASIONAL WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Page 158: 284_Kota_Kendari_LKD.pdf

LAMPIRAN XV

No Penerima Bulan Jumlah yang

diterima 1 Sekretaris Kota Kendari 12 x 5,000,000 60,000,000 2 Asisten Tata Praja 12 x 3,500,000 42,000,000 3 Asisten Adm Pembangunan 12 x 3,500,000 42,000,000 4 Asisten Adm Keuangan 12 x 3,500,000 42,000,000 5 Kepala Bagian Umum 12 x 2,000,000 24,000,000 6 Kepala Bagian Pemerintahan 12 x 2,000,000 24,000,000 7 Kepala Bagian Hukum 12 x 2,000,000 24,000,000 8 Kepala Bagian Infokom 12 x 2,000,000 24,000,000

10 Kepala Bagian Perekonomian 12 x 2,000,000 24,000,000 11 Kepala Bagian Kesra 12 x 2,000,000 24,000,000 12 Kepala Bagian Peny. Program 12 x 2,000,000 24,000,000 13 Kepala Bagian Organisasi 12 x 2,000,000 24,000,000

378,000,000

DAFTAR PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA

Jumlah per bulan

JUMLAH

Catatan : belum dipotong PPh