document2

3
 2. Macam-macam Ukuran Abocath  Menurut Pot ter (1999) ukuran ja rum infuse y ang biasa digunaka n adalah :  1. Ukuran 16 Guna : Dewasa, Bedah Mayor, Trauma, Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan  Pertimbang an Peraw at : Sakit pada insersi, Butuh vena besar 2. Ukuran 18 Guna : Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya  Pertimbang an Peraw at : Sakit pada insersi, Butuh vena besar 3. Ukuran 20 Guna : Anak dan dewasa, Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah, dan infus kental lainnya  Pertimbang an Peraw at : Umum dipakai 4. Ukuran 22 Guna : Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut), Cocok untuk sebagian besar cairan infus  Pertimbang an Perawat : Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh, Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat, Sulit insersi melalui kulit yang keras 5. Ukuran 24, 26 Guna : Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut), Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat  Pertimbang an Perawa t : Untuk vena yang sangat kecil, Sulit insersi melalui kulit keras 3. Jenis-jenis Cairan Intravena 1. Cairan bisa bersifat isotonis (contohnya ; NaCl 0,9 %, Dekstrosa 5 % dalam air, Ringer laktat / RL, dll) 2. Cairan bisa bersifat hipotonis (contohnya ; NaCl 5 %) 3. Cairan bisa bersifat hipertonis (contohnya ; Dekstrosa 10 % dalam NaCl, Dektrosa 10 % dalam air, Dektrosa 20 % dalam air)

Upload: dian-utami

Post on 10-Jul-2015

1.021 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/25571fd47497959916998bf2a 1/3

 

2. Macam-macam Ukuran Abocath  Menurut Potter (1999) ukuran jarum infuse yang biasa digunakan adalah : 

1. Ukuran 16 Guna : Dewasa, Bedah Mayor, Trauma, Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan

 Pertimbangan Perawat : Sakit pada insersi, Butuh vena besar

2. Ukuran 18 Guna : Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya Pertimbangan Perawat : Sakit pada insersi, Butuh vena besar

3. Ukuran 20 Guna : Anak dan dewasa, Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah, dan

infus kental lainnya

 Pertimbangan Perawat : Umum dipakai

4. Ukuran 22 Guna : Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut), Cocok untuk sebagian besar cairan infus

 Pertimbangan Perawat : Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh,Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat, Sulit insersi melalui kulit yang keras

5. Ukuran 24, 26 Guna : Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut), Sesuai untuk sebagian besar cairan

infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat

 Pertimbangan Perawat : Untuk vena yang sangat kecil, Sulit insersi melalui kulit keras

3. Jenis-jenis Cairan Intravena 

1. Cairan bisa bersifat isotonis (contohnya ; NaCl 0,9 %, Dekstrosa 5 % dalam air, Ringer laktat / 

RL, dll)

2. Cairan bisa bersifat hipotonis (contohnya ; NaCl 5 %)

3. Cairan bisa bersifat hipertonis (contohnya ; Dekstrosa 10 % dalam NaCl, Dektrosa 10 %

dalam air, Dektrosa 20 % dalam air)

5/10/2018 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/25571fd47497959916998bf2a 2/3

 

4. Vena-vena tersebut diantaranya adalah : 

1. Metakarpal

2. Sefalika

3. Basilika

4. Sefalika mediana

5. Basilika mediana

6. Antebrakial mediana

Plebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik yang sering

disebabkan oleh komplikasi dari terapi intravena. Plebitis dikarakteristikkan dengan adanya dua atau

lebih tanda nyeri, kemerahan, bengkak, indurasi dan teraba mengeras di bagian vena yang terpasang

kateter  intravena

5/10/2018 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/25571fd47497959916998bf2a 3/3

 

 

Transfusi set mengalirkan darah 1 ml dalam 20 tetes. Laju tercepat yang bisa tercapai adalah 60 ml

permenit.(11) Laju transfusi tergantung pada status kardiopulmoner resipien. Jika status

kardiopulmoner normal, maka dapat diberikan 10-15 ml/kgBB dalam waktu 2-4 jam. Jika tidak ada

hemovolemia maka batas aman transfusi adalah 1 ml/kgBB/jam (1 unit kurang lebih 3 jam) atau 1000 ml

dalam 24 jam.(4,12) Tetapi jika terdapat gagal jantung yang mengancam maka tidak boleh ditransfusikan

melebihi 2 ml/kgBB/jam .(3) Karena darah adalah medium kultur yang ideal untuk bakteri, sebaiknyatransfusi satu unit darah tidak boleh melewati 5 jam karena meningkatnya resiko proliferasi

bakteri.(6,8,12)