243-845-1-pb

14
1) Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. 317 KAJIAN PREFERENSI MODA ANGKUTAN BARANG ANTARA TRUK DAN ANGKUTAN SUNGAI PADA PERGERAKAN DI SUNGAI KAPUAS KALIMANTAN BARAT Elsa Tri Mukti 1) Abstrak Masyarakat Kalimantan Barat adalah masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sarana transportasi efektif untuk mengangkut barang. Hal tersebut dikarenakan faktor kondisi alam yang menunjang, yaitu keberadaan sungai-sungai yang cukup besar dan panjang serta dapat dilayari, sehingga banyak aktivitas angkutan barang masih menggunakan sungai sebagai moda transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan suatu moda angkutan barang. Dalam menentukankan angkutan barang, pelaku akan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan moda yang digunakannya. Dalam hal ini faktor pemilihan moda memegang peranan yang cukup penting yang terkait erat dengan kondisi, karakteristik dan keandalan dari moda yang bersangkutan. Maka diperlukan suatu model untuk memodelkan pergerakan yang peka terhadap atribut pergerakan yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan barang antara Kapal Barang dan Truk, untuk rute Pontianak Kapuas Hulu serta memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas dalam memilih moda angkutan barang antara Kapal Barang dan Truk, untuk rute Pontianak Kapuas Hulu. Kuesioner dibuat dengan menggunakan teknik stated preference dengan disain replika sebagian, yang terdiri dari 8 option/pilihan yang ditawarkan kepada responden yang terdiri dari dari 4 atribut pelayanan yaitu faktor biaya perjalanan, waktu perjalanan, kapasitas/daya angkut moda dan tingkat keamanan moda dalam membawa barang (resiko kerusakan barang). Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 132. Berdasarkan survei penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna moda dalam melakukan pemilihan moda. Pada moda kapal barang, pengguna merasa bahwa faktor biaya transportasi dan kualitas pelayanan yang diberikan (terutama keamanan barang) merupakan alasan utama untuk memilih kapal barang sebagai moda untuk melakukan perjalanan. Sedangkan faktor ketepatan waktu berangkat/tiba ke tujuan dan waktu perjalanan yang lebih singkat merupakan alasan utama yang dominan dipilih oleh pengguna truk dalam melakukan perjalanannya. Model utilitas moda pada masing-masing kelompok yang ditinjau dalam penelitian adalah: Kelompok I (kelompok responden yang hanya pernah menggunakan salah satu moda), U KB-TR = 6.68333 0,001970Δbiaya 0,07452Δwaktu – 0,04359Δkapasitas + 0.31954Δkeamanan. Kelompok II (kelompok responden yang pernah menggunakan kedua moda), U KB-TR = 5,53283 0,001220Δbiaya + 0,04295Δwaktu – 0,06120Δkapasitas + 0,25585Δkeamanan. Dari hasil analisis elastisitas pada kelompok I probabilitas pemilihan kapal barang lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan atributnya, sedangkan pada kelompok II probabilitas pemilihan truk yang lebih sensitif terhadap perubahan atributnya dan atribut yang paling sensitif mempengaruhi pemilihan moda adalah waktu perjalanan. Kata-kata kunci: pemilihan moda, stated preference, angkutan sungai

Upload: boim-ajah

Post on 27-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 243-845-1-PB

1) Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

317

KAJIAN PREFERENSI MODA ANGKUTAN BARANG ANTARA TRUK

DAN ANGKUTAN SUNGAI PADA PERGERAKAN DI SUNGAI KAPUAS

KALIMANTAN BARAT

Elsa Tri Mukti1)

Abstrak

Masyarakat Kalimantan Barat adalah masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sarana

transportasi efektif untuk mengangkut barang. Hal tersebut dikarenakan faktor kondisi alam yang

menunjang, yaitu keberadaan sungai-sungai yang cukup besar dan panjang serta dapat dilayari,

sehingga banyak aktivitas angkutan barang masih menggunakan sungai sebagai moda

transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan suatu moda angkutan barang. Dalam

menentukankan angkutan barang, pelaku akan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan

moda yang digunakannya. Dalam hal ini faktor pemilihan moda memegang peranan yang cukup

penting yang terkait erat dengan kondisi, karakteristik dan keandalan dari moda yang

bersangkutan. Maka diperlukan suatu model untuk memodelkan pergerakan yang peka terhadap

atribut pergerakan yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan barang antara Kapal

Barang dan Truk, untuk rute Pontianak – Kapuas Hulu serta memperoleh suatu model pemilihan

moda yang dapat menjelaskan probabilitas dalam memilih moda angkutan barang antara Kapal

Barang dan Truk, untuk rute Pontianak – Kapuas Hulu. Kuesioner dibuat dengan menggunakan

teknik stated preference dengan disain replika sebagian, yang terdiri dari 8 option/pilihan yang

ditawarkan kepada responden yang terdiri dari dari 4 atribut pelayanan yaitu faktor biaya

perjalanan, waktu perjalanan, kapasitas/daya angkut moda dan tingkat keamanan moda dalam

membawa barang (resiko kerusakan barang). Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 132.

Berdasarkan survei penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat perbedaan faktor-faktor

yang mempengaruhi pengguna moda dalam melakukan pemilihan moda. Pada moda kapal barang,

pengguna merasa bahwa faktor biaya transportasi dan kualitas pelayanan yang diberikan (terutama

keamanan barang) merupakan alasan utama untuk memilih kapal barang sebagai moda untuk

melakukan perjalanan. Sedangkan faktor ketepatan waktu berangkat/tiba ke tujuan dan waktu

perjalanan yang lebih singkat merupakan alasan utama yang dominan dipilih oleh pengguna truk

dalam melakukan perjalanannya. Model utilitas moda pada masing-masing kelompok yang

ditinjau dalam penelitian adalah: Kelompok I (kelompok responden yang hanya pernah

menggunakan salah satu moda), UKB-TR = 6.68333 – 0,001970Δbiaya – 0,07452Δwaktu –

0,04359Δkapasitas + 0.31954Δkeamanan. Kelompok II (kelompok responden yang pernah

menggunakan kedua moda), UKB-TR = –5,53283 – 0,001220Δbiaya + 0,04295Δwaktu –

0,06120Δkapasitas + 0,25585Δkeamanan. Dari hasil analisis elastisitas pada kelompok I

probabilitas pemilihan kapal barang lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan atributnya,

sedangkan pada kelompok II probabilitas pemilihan truk yang lebih sensitif terhadap perubahan

atributnya dan atribut yang paling sensitif mempengaruhi pemilihan moda adalah waktu

perjalanan.

Kata-kata kunci: pemilihan moda, stated preference, angkutan sungai

Page 2: 243-845-1-PB

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010

318

1. PENDAHULUAN

Masyarakat Kalimantan Barat adalah

masyarakat yang menggunakan sungai

sebagai sarana transportasi efektif untuk

mengangkut barang. Hal tersebut

dikarenakan faktor kondisi alam yang

menunjang, yaitu keberadaan sungai-

sungai yang cukup besar dan panjang

serta dapat dilayari, sehingga banyak

aktivitas angkutan barang masih

menggunakan sungai sebagai moda

transportasi. Sebagai contoh untuk

mengangkut hasil hutan, bahan-bahan

pokok kebutuhan masyarakat, dan lain-

lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut

diperlukan suatu moda angkutan barang.

Dalam menentukankan angkutan barang,

pelaku akan mempertimbangkan hal-hal

yang berkaitan dengan moda yang

digunakannya. Dalam hal ini faktor

pemilihan moda memegang peranan yang

cukup penting yang terkait erat dengan

kondisi, karakteristik dan keandalan dari

moda yang bersangkutan. Maka

diperlukan suatu model untuk

memodelkan pergerakan yang peka

terhadap atribut pergerakan yang

mempengaruhi pemilihan moda tersebut.

Penelitian ini dilakukan untuk

mengidentifikasi faktor yang

mempengaruhi pemilihan moda angkutan

barang antara Kapal Barang dan Truk,

untuk rute Pontianak – Kapuas Hulu serta

memperoleh suatu model pemilihan

moda yang dapat menjelaskan

probabilitas dalam memilih moda

angkutan barang antara Kapal Barang

dan Truk, untuk rute Pontianak – Kapuas

Hulu

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Pemilihan Moda

Dalam melakukan pemilihan moda,

konsumen lebih menekankan pada

sekumpulan atribut yang ditawarkan oleh

moda (a bundle of atribut). Yang disebut

sebagai utilitas, dalam melakukan

penialaian, konsumen dianggap selalu

bertindak rasional. Nilai utilitas

merupakan fungsi dari beberapa atribut

pelayanan yang mungkin dipersepsikan

/ditafsirkan secara berbeda bagi setiap

individu, sesuai dengan banyaknya

informasi yang diterima dan latar

belakang sosial ekonomi.

Menurut (Tamin, 1997) sebagai mana

dikutip oleh Elsa Tri Mukti (1999),

menjelaskan bahwa secara umum model

pemilihan diskrit dinyatakan sebagai

peluang setiap individu memilih suatu

pilihan merupakan fungsi ciri sosio-

ekonomi dan daya tarik pilihan tersebut.

Untuk menyatakan daya tarik suatu

alternatif, digunakan konsep utilitas.

Alternatif tidak menghasilkan utilitas,

tetapi didapatkan dari karakteristik dan

dari setiap individu.

Model Logit Binomial, di mana

pengambilan keputusan dihadapkan pada

sepasang alternatif diskrit. Alternatif

yang akan dipilih adalah yang

mempunyai utility terbesar, utility dalam

hal ini dipandang sebagai variabel acak

(random). Probabilitas alternatif i yang

Page 3: 243-845-1-PB

Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat

(Elsa Tri Mukti)

319

dipilih oleh individu n yang dihadapkan

pada sejumlah alternatif Cn adalah

sebagai berikut :

Pn(i/Cn) = Prob (Uin ≥ Ujn, nCj ) (1)

dengan

Vin – Vjn ≥ εjn – εin (2)

Dalam model logit binomial, Cn terdiri

dari dua alternatif (dalam hal ini i dan j),

sehingga probabilitas individu n memilih

alternatif i adalah

Pin = Prob (Uin ≥ Ujn)

= Prob (εjn ≤ εin +( Vin – Vjn), nCj )

(3)

Sedangkan probabilitas memilih

alternatif j adalah

Pjn = 1 – Pin (4)

Model logit dibangun atas dasar asumsi

bahwa

εn = εjn – εin (5)

akan bersifat bebas dan terdistribusi

secara identik (Independent and

Identically Distributed/ IID) menurut

fungsi distribusi logistik atau Gumbell,

yaitu sebagai berikut:

F(εn) = )exp( )(

expx

(6)

untuk μ > 0 dan n , di mana

μ merupakan parameter positif maka

dihasilkan:

Pin =

dxeee x

ji

xVV jnin )exp(exp

= dxee x

ji

xVV jnin

exp

= dxeee x

j

VVx jnin

exp

=

j

VV jnine)(

1

=

j

V

V

jn

in

e

e (7)

Pada penelitian ini perilaku pemilihan

moda angkutan penumpang yang akan

diamati adalah antara moda kapal barang

dan truk angkut.

PKB = TRUKKB

KB

UU

U

expexp

exp

= )(

)(

exp1

expTrukKB

TrukKB

UU

UU

(8)

dan

PTRUK = 1 – PKB

= )(

exp1

1TrukKB UU

(9)

Page 4: 243-845-1-PB

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010

320

Probabilitas bahwa individu memilih

kapal barang (PKB) adalah fungsi

perbedaan utilitas antara kedua moda.

Dengan menganggap bahwa fungsi

utilitas linier, maka perbedaan utilitas

dapat diekspresikan dalam bentuk

perbedaan sejumlah n yang relevan

diantara kedua moda, dirumuskan

sebagai berikut :

UKB – UTRUK = a0 + a1(X1KB – X1TRUK) +

a2(X2KB –X2TRUK) + ... + an(XnKB –XnTRUK)

(10)

Dengan cara lain, nilai utilitas sebagai

respon individu dapat juga dinyatakan

dalam bentuk probabilitas memilih moda

tertentu, seperti diberikan pada

persamaan berikut :

KB

KB

P

PLn

1= a0 + a1(X1KB – X1TRUK) +

a2(X2KB – X2TRUK)+…+ an(XnKB – XnTRUK)

(11)

Sehingga dari persamaan tadi dapat

dirumuskan bentuk persamaan

transformasi sebagai berikut:

UKB – UTRUK =

P

PLn KB

1 (12)

2.2 Metode Stated Preference

Metode Stated Preference, yaitu

pendekatan yang digunakan dalam

penelitian transportasi dengan

menyampaikan pernyataan pilihan

(option), berupa hipotesa yang harus

dinilai oleh responden dalam bentuk

pilihan, baik berupa ranking, rating

maupun choice. Gambaran umum dari

Stated Preference adalah penggunaannya

pada desain eksperimen dalam

membentuk serangkaian alternatif yang

dihipotesis.

Umumnya fungsi utilitas berbentuk

linier, sebagai berikut :

Ui = a0 + a1x1 + … + anxn (13)

di mana

Ui : utilitas pilihan i

a0, …, an : parameter model

x1, …, xn : nilai atribut.

Konsep Elastisitas, yaitu ukuran yang

digunakan untuk menyatakan perubahan

reaksi permintaan terhadap faktor yang

mempengaruhi permintaan, (The demand

for Public Transport, 1980).

ex = Proporsi perubahan pada permintaan

Proporsi perubahan pada variabel bebas

= ii xx

yy

(14)

iix

xixx

yye

0

point limi

i

xy

yx

(15)

3. PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini pada dasarnya merupakan

perpaduan dua metode dasar, yakni

survey kuesioner dan survey wawancara.

Page 5: 243-845-1-PB

Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat

(Elsa Tri Mukti)

321

Lembar kuesioner langsung dibawa oleh

tenaga survey ke setiap responden

sehingga diharapkan dapat lebih

memperjelas maksud yang dikandung

dalam kuesioner. Selain itu surveyor juga

bertindak sebagai pewawancara.

Kuesioner dibuat dengan menggunakan

teknik stated preference dengan disain

replika sebagian, yang terdiri dari 8

option/pilihan yang ditawarkan kepada

responden. Kuesioner stated preference

terdiri dari 4 atribut pelayanan yaitu

faktor biaya perjalanan, waktu perjalan-

an, kapasitas/daya angkut moda dan

tingkat keamanan moda dalam membawa

barang (resiko kerusakan barang).

Penelitian ini melibatkan responden

sebanyak 150 orang dan diperoleh hasil

sebanyak 132 jawaban yang memenuhi,

sedangkan sisanya sebanyak 18 jawaban

tidak memenuhi syarat dikarenakan

jawaban yang terlalu fanatik terhadap

satu moda, jawaban tidak lengkap serta

jawaban yang tidak konsisten.

3.1 Karakteristik Responden

Adapun distribusi responden pengguna

kedua moda tersebut dapat dilihat pada

Tabel 1. Sedangkan hasil survey

mengenai alasan utama pemilihan moda

dapat dilihat pada Tabel 2.

4. ANALISIS

4.1 Analisis Pemilihan Moda Dengan Stated Preference

Analisis dilakukan dalam dua kelompok

pengguna, kelompok pertama adalah

Tabel 1. Karakteristik pengguna moda angkutan

No Tipe responden pengguna Kapal barang Truck

1 Yang hanya pernah menggunakan salah satu moda 26 37

2 Yang pernah menggunakan kedua moda 31 38

Jumlah 57 75

Persentase 43,18 % 56,82 %

Tabel 2. Karakteristik alasan utama pemilihan moda

No. Alasan Utama Pemilihan Truk Kapal Barang

Jumlah % Jumlah %

1 Biaya transportasi murah 5 6,67 16 28,07

2 Waktu perjalanan singkat 20 26,67 2 3,51

3 Ketepatan waktu berangkat/tiba 23 30,67 5 8,77

4 Ketersediaan angkutan 13 17,33 7 12,28

5 Kapasitas angkut yang besar 3 4,00 11 19,30

6 Kualitas pelayanan/keamanan barang 11 14,6 16 28,07

Jumlah 75 100 57 100

Page 6: 243-845-1-PB

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010

322

responden/pengguna yang hanya pernah

menggunakan salah satu moda dan

kelompok kedua adalah responden/peng-

guna yang pernah menggunakan kedua

jenis moda dalam melakukan

perjalanannya. Pengelompokkan ini

dilakukan untuk melihat preferensi dari

pengguna, apakah akan merubah pilihan

moda yang biasa digunakan jika

ditawarkan alternatif yang lebih menarik

pada moda pesaingnya.

Dalam analisis pemilihan moda dengan

kuesioner stated preference dibuat dua

buah pendekatan analisis regresi, analisis

regresi yang pertama (REG-1) yaitu

analisis yang menggunakan nilai skala

standar dalam probabilitas piliahan, dan

analisis regresi kedua (REG-2) adalah

analisis regresi yang menggunakan nilai

skala optimum dalam probabilitas

pilihannya.

Besarnya nilai skala numerik untuk REG-

1 dan REG-2 adalah seperti pada Tabel 3.

Selanjutnya dengan nilai skala numerik

REG-1 dan REG-2 dibuat perumusan

model pemilihan moda yang hasilnya

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Nilai skala semantik untuk masing-masing kelompok

Skala REG-1 REG-2

Kelompok I Kelompok II

R1

R2

R3

R4

R5

0,9

0,7

0,5

0,3

0,1

0,950

0,899

0,500

0,260

0,200

0,920

0,895

0,500

0,400

0,100

Tabel 4. Hasil pemodelan pemilihan moda

Koefisien Kelompok I Kelompok II

REG-1 REG-2 REG-1 REG-2

Konstanta 5,45129 6,68333 -6,30160 -5,53283

Biaya -0,001206 -0,001970 -0,001521 -0,001220

Waktu -0,06588 -0,07452 0,012135 0,04295

Kapasitas -0,03821 -0,04359 -0,05055 -0,06120

Keamanan 0,27234 0,31954 0,22771 0,25585

Statistik :

Jumlah Responden 63 63 69 69

Jumlah Option 504 504 552 552

r-square 0,35354 0,41889 0,44727 0,48824

Page 7: 243-845-1-PB

Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat

(Elsa Tri Mukti)

323

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka

model utilitas pemilihan moda yang

digunakan adalah model yang memiliki

nilai r2 yang paling besar di antara model

REG-1 ataupun REG-2. Adapun model

utilitas yang terpilih tersebut adalah

sebagaimana berikut ini.

Kelompok I (kelompok responden yang

hanya pernah menggunakan salah satu

moda):

UKB-TR = 6.68333 – 0,001970Δbiaya –

0,07452Δwaktu – 0,04359Δkapasitas +

0.31954Δkeamanan (16)

Kelompok II (kelompok responden yang

pernah menggunakan kedua moda):

UKB-TR = –5,53283 – 0,001220Δbiaya +

0,04295Δwaktu – 0,06120Δkapasitas +

0,25585Δkeamanan (17)

di mana

Δbiaya : selisih biaya perjalanan antara

kapal barang dan truk

Δwaktu : selisih waktu tempuh

perjalanan antara kapal barang-

truk

Δkapasitas : selisih kapasitas angkut antara

kapal barang dan truk

Δkeamanan: selisih tingkat keamanan antara

kapal barang dan truk.

4.2 Grafik Pemilihan Moda

Grafik pemilihan moda merupakan

hubungan antara probabilitas pemilihan

moda dengan selisih nilai utilitas kapal

barang (KB) dan truk (TR), semakin

tinggi selisih utilitas KB – TR, semakin

besar peluang seseorang memilih KB,

sebaliknya semakin rendah selisih utilitas

KB – TR, semakin besar peluang

memilih TR. Peluang akan seimbang

(probabilitas = 0,5) ketika utilitas antara

kapal barang sama dengan truk.

Besarnya utilitas dan probabilitas

pemilihan moda untuk masing-masing

kelompok serta grafik pemilihan terlihat

pada Tabel 5 dan Gambar 1.

Tabel 5. Utilitas dan probabilitas model pada Kelompok I

Option Biaya Waktu Kapasitas Keamanan U(KB-TR) Pr(KB) Pr(TRUK)

1 -293 76 113 -4 0.58808 0.642924 0.357076

2 -228 90 113 -4 -1.7357 0.14986 0.85014

3 -228 76 133 -4 -1.56422 0.172834 0.826958

4 -228 76 113 -9 -2.29012 0.091945 0.908055

5 -293 90 133 -4 -1.327 0.209656 0.790344

6 -293 90 113 -9 -2.0529 0.11376 0.88624

7 -293 76 133 -9 -1.88142 0.132226 0.867774

8 -228 90 133 -9 -4.2052 0.014699 0.985301

Page 8: 243-845-1-PB

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010

324

Grafik pemilihan moda pada kelompok I

menunjukkan bahwa probabilitas

pemilihan truk lebih besar dari

probabilitas pemilihan kapal barang,

berarti pengguna lebih cenderung untuk

memilih truk dalam melakukan

perjalanan daripada memilih kapal

barang. Hal ini dapat dijelaskan sebagai

berikut: kelompok I merupakan

kelompok pengguna yang hanya pernah

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

-5 -4 -3 -2 -1 0 1

Utilitas (KB - Truk)

Pro

ba

bil

ita

s P

emil

iha

n M

od

a

Pr Kapal Barang Pr Truk

Gambar 1. Grafik pemilihan moda untuk Kelompok I

Tabel 6. Utilitas Dan Probabilitas Model Pada Kelompok II

Option COST TIME CAPASITY SAFETY U(KB-TR) Pr(KB) Pr(TRUK)

1 -293 76 113 -4 0.96697 0.724515 0.275485

2 -228 90 113 -4 2.17527 0.898007 0.101993

3 -228 76 133 -4 -1.05003 0.259219 0.740781

4 -228 76 113 -9 -1.10528 0.248752 0.751248

5 -293 90 133 -4 1.74427 0.851229 0.148771

6 -293 90 113 -9 1.68902 0.844095 0.155905

7 -293 76 133 -9 -1.53628 0.177076 0.822923

8 -228 90 133 -9 -0.32798 0.418732 0.581268

Page 9: 243-845-1-PB

Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat

(Elsa Tri Mukti)

325

menggunakan salah satu moda, yaitu

hanya kapal barang atau truk saja,

sehingga dikatakan mereka kurang

mengetahui dan memahami karakteristik

moda lain yang belum pernah mereka

gunakan atau dengan kata lain alternati-

alternatif perubahan atribut pada moda

tidak terlalu mengakibatkan mereka

mengubah pilihan moda yang akan

mereka gunakan atau tidak terlalu

berpengaruh dalam pemiliham moda

yang akan mereka gunakan.

Untuk model pada kelompok II grafik

pemilihan moda menunjukkan

probabilitas pemilihan moda yang hampir

seimbang antara probabilitas pemilihan

kapal barang dan truk. Hal ini terjadi

karena para responden sudah dapat

menentukan pilihan modanya, pertama

tetap pada pilihannya karena mereka

telah mengetahui kondisi dari masing-

masing moda, kedua mereka mengubah

pilihan modanya sesuai dengan moda

yang menurut mereka mempunyai pilihan

atribut yang lebih baik.

4.3 Elastisitas Model

Elastisitas model diperlukan untuk

mengevaluasi sensitivitas respons, yaitu

mengukur persentase perubahan

probabilitas pemilihan moda sebagai

akibat berubahnya persentase pada suatu

atribut tertentu didalam fungsi utilitas

pada masing-masing model.

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

-2 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5

Utilitas (KB - Truk)

Pro

ba

bil

ita

s P

em

ilih

an

Mo

da

Pr Kapal Barang Pr Truk

Gambar 2. Grafik pemilihan moda untuk Kelompok II

Page 10: 243-845-1-PB

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010

326

Untuk menyamaratakan kondisi ini,

dilakukan pendekatan rata-rata tedrhadap

nilai atribut.

Dengan menggunakan nilai rata-rata

tersebut, maka berdasarkan formulasi

model yang ada, nilai utilitas dan

probabilitas pemilihan kapal barang

untuk masing-masing model dapat dilihat

pada Tabel 8.

Dengan diperolehnya nilai probabilitas

moda kapal barang maka elastisitas

Tabel 7. Nilai rata-rata atribut moda

Nomor Biaya (Rp/ton) Waktu (Jam) Kapasitas (ton) Keamanan (%)

1 -293 76 113 -4

2 -228 90 113 -4

3 -228 76 133 -4

4 -228 76 113 -9

5 -293 90 133 -4

6 -293 90 113 -9

7 -293 76 133 -9

8 -228 90 133 -9

Jumlah -2084 664 984 -52

Rata-rata -260,5 83 123 -6,5

Tabel 8. Nilai utilitas dan probabilitas masing-masing model

Model yang dikembangkan

Kelompok i Kelompok ii

Utilitas -1,80856 0,319495

Probabilitas 0,140812 0,579201

Tabel 9. Elastisitas langsung (direct elasticity)

Model Elastisitas langsung

Biaya Waktu Kapasitas Keamanan

Kelompok I 4,409224 -5,314215 -4,606597 -1,784542

Kelompok II 1,337341 4,992717 -3,167607 -0,699799

Tabel 10. Elastisitas silang (cross elasticity)

Model Elastisitas silang

Biaya Waktu Kapasitas Keamanan

Kelompok I 0,722626 -0.870945 -0754973 -0,292468

Kelompok II 1.840759 6.872133 -4.359993 -0.963226

Page 11: 243-845-1-PB

Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat

(Elsa Tri Mukti)

327

terhadap berbagai atribut, baik elastisitas

langsung maupun elastisitas silang pada

nilai rata-rata atribut adalah seperti pada

Tabel 9.

Hasil elastisitas ini menunjukkan bahwa:

a) Pada elastisitas langsung, model pada

kelompok I memiliki nilai elastisitas

langsung lebih besar untuk seluruh

atributnya dibandingkan nilai pada

elastisitas silang ; artinya bahwa

probabilitas pemilihan moda untuk

kapal barang lebih sensitive terhadap

pengaruh perubahan atributnya.

b) Pada elastisitas silang, model pada

kelompok II memiliki nilai elastisitas

silang lebih besar untuk seluruh

atributnya dibandingkan dengan nilai

pada elastisitas langsung ; artinya

probabilitas pemilihan moda truk

lebih sensitive terhadap perubahan

atributnya.

c) Secara umum atribut waktu

merupakan atribut yang paling

sensitif mempengaruhi pemilihan

moda. Hal ini terlihat dari nilai

elastisitas yang lebih besar dari

atribut-atribut lainnya baik pada

elastisitas langsung maupun

elastisitas silang.

4.4 Pembahasan Model Pemilihan Moda

Berdasarkan survei penelitian yang

dilakukan diketahui bahwa terdapat

perbedaan faktor-faktor yang

mempengaruhi pengguna moda dalam

melakukan pemilihan terhadap moda

yang akan digunakannya moda antara

moda kapal barang dan moda truk. Pada

moda kapal barang, pengguna merasa

bahwa faktor biaya transportasi dan

kualitas pelayanan yang diberikan

(terutama keamanan barang) merupakan

alasan utama untuk memilih kapal barang

sebagai moda untuk melakukan

perjalanan. Sedangkan faktor ketepatan

waktu berangkat/tiba ke tujuan dan waktu

perjalanan yang lebih singkat merupakan

alasan utama yang dominan dipilih oleh

pengguna truk dalam melakukan

perjalanannya.

Adapun model utilitas moda pada

masing-masing kelompok yang ditinjau

dalam penelitian adalah:

1. Kelompok I (kelompok responden

yang hanya pernah menggunakan

salah satu moda) :

UKB-TR = 6.68333 – 0,001970Δbiaya –

0,07452Δwaktu – 0,04359Δkapasitas +

0.31954Δkeamanan

2. Kelompok II (kelompok responden

yang pernah menggunakan kedua

moda):

UKB-TR = –5,53283 – 0,001220Δbiaya +

0,04295Δwaktu – 0,06120Δkapasitas +

0,25585Δkeamanan

Dari hasil analisis elastisitas pada

kelompok I probabilitas pemilihan kapal

barang lebih sensitivf terhadap pengaruh

perubahan atributnya, sedangkan pada

kelompok II probabilitas pemilihan truk

yang lebih sensitif terhadap perubahan

atributnya dan atribut yang paling sensitif

mempengaruhi pemilihan moda adalah

waktu perjalanan.

Page 12: 243-845-1-PB

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010

328

5. KESIMPULAN DAN SARAN

a) Faktor biaya transportasi dan kualitas

pelayanan yang diberikan merupakan

alasan utama pengguna untuk

memilih kapal barang sebagai moda

untuk melakukan perjalanan.

b) Sedangkan faktor ketepatan waktu

berangkat/tiba ke tujuan dan waktu

perjalanan yang lebih singkat

merupakan alasan utama yang

dominan dipilih oleh pengguna truk

dalam melakukan perjalanannya.

c) Adapun model utilitas moda pada

masing-masing kelompok yang

ditinjau dalam penelitian adalah:

1. Kelompok I (kelompok

responden yang hanya pernah

menggunakan salah satu moda):

UKB-TR =

6.68333 – 0,001970Δbiaya –

0,07452Δwaktu – 0,04359Δkapasitas+

0.31954Δkeamanan

2. Kelompok II (kelompok

responden yang pernah

menggunakan kedua moda):

UKB-TR =

–5,53283 – 0,001220Δbiaya +

0,04295Δwaktu – 0,06120Δkapasitas+

0,25585Δkeamanan

d) Hasil analisis elastisitas pada

kelompok I probabilitas pemilihan

kapal barang lebih sensitivf terhadap

pengaruh perubahan atributnya,

sedangkan pada kelompok II

probabilitas pemilihan truk yang

lebih sensitif terhadap perubahan

atributnya dan atribut yang paling

sensitif mempengaruhi pemilihan

moda adalah waktu perjalanan.

Daftar Pustaka

Akhmadali. 1992. Probabilitas

Pemilihan Angkutan Ferry Bagi

Kendaraan Roda Dua Untuk

Menyeberangi Sungai Kapuas.

Tesis Magister. Bandung:

Rekayasa Transportasi, ITB.

Astuti, R. D. Pemodelan Kebutuhan

Transportasi Barang Di Pulau

Jawa Dengan Moda Jalan. Tesis

Magister. Bandung: STJR, ITB.

Chatterjee, S & Bertram P. 1977.

Regression Analysis by Example.

New York: John Wiley & Sons,

Inc.

Hendry, S.P. 1993. Identifikasi Faktor-

faktor Yang Mempengaruhi

Pangsa Pasar Moda Angkutan KA

& Moda Angkutan Jalan Raya

(Studi Kasus: Bogor – Jakarta).

Tesis Magister. Bandung:

Transportasi, ITB.

Hermawan, W. 1999. Model Kompetisi

Moda Angkutan Barang Antara

Kereta Api dan Truk Dengan

Teknik Stated Preference. Tesis

Magister. Bandung: Rekayasa

Transportasi, ITB.

Ben-Akiva, M. & Steven L. R. 1985.

Discrete Choice Analysis : Theory

and Application To Travel

Demand. Cambridge: MA:MIT

Press.

Page 13: 243-845-1-PB

Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat

(Elsa Tri Mukti)

329

Box, G. E. P.; Hunter, W. G.; & Hunter,

J. S. Statistic for Experimenters

:An Introduction to Design, Data

Analysis, and Model Building.

New York: John Wiley & Sons,

Inc.

Kanafani, A. 1983. Transportation

Demand Analysis. New York:

McGraw-Hill.

Kennedy, J. B. & Neville, A. M. 1964.

Basic Statistical Methods for

Engineers and Scientists. Harper &

Row, Publishers.

Khisty, J. et al. 1998. Transportation

Engineering, An Introduction.

International Edition. Prentice

Hall.

Morlok, E. K. 1978. Introduction to

Transportation Engineering and

Planning. McGraw-Hill Ltd.

Mulyanto, Y. Y. 1995. Pemilihan Moda

Transport Antara Kendaraan

Pribadi Dan Angkutan Umum

Untuk Perjalanan Kerja (Studi

Kasus : Perumnas Banyumanik

Semarang). Tesis Magister.

Bandung: Rekayasa Transportasi,

ITB.

Mukti, Elsa. 1999. Model Kompetisi

Moda Angkutan Antara Kereta Api

dan Bus Dengan Teknik Stated

Preference. Tesis Magister.

Bandung: Rekayasa Transportasi,

ITB.

Ortuzar, J. D. & Willumsen, L. G. 1994.

Modelling Transport. Second

Edition., John Wiley & Sons.

Permain, D. & Swanson, J. 1991. Stated

Preference Techniques : A Guide

ke Practice. London: Steer Davies

Gleave and Haque Consulting

Group.

Tamin, O. Z. 1997. Perencanaan dan

Pemodelan Transportasi.

Bandung: Penerbit Institut

Teknologi Bandung (ITB).

Page 14: 243-845-1-PB

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010

330