24235116 praktikum sedimentologi dan stratigrafi

Upload: deddy-yuliarman

Post on 16-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    DISUSUN OLEH :

    NAMA : FRANS EDWARD RICARDO

    N.I.M : 072.08.020

    JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

    FAKULTAS KEBUMIAN DAN ENERGI

    UNIVERSITAS TRISAKTI

    2009

  • DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    o I.1 LATAR BELAKANG

    o 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

    o 1.3 METODA PENULISAN

    o 1.4 MASALAH DAN BATASANNYA

    o 1.5 HASIL YANG DIHARAPKAN

    BAB II PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    o KONSEP DASAR

    1. KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN

    2. LINGKUNGAN PENGEDAPAN BATUAN SEDIMEN

    3. FACIES

    4. DIAGENESA

    5. METODE STUDI BATUAN SEDIMEN

    1. LAPANGAN

    2. LABORATORIUM

    3. LAPORAN

    o PRAKTIKUM I : ANALISIS BENTUK KERAKAL

    1. TUJUAN PRAKTIKUM

    2. TEORI DASAR

    3. SPHERICITY

    4. CARA KERJA

    o PRAKTIKUM II : ANALISIS UKURAN BUTIR

    1. TUJUAN PRAKTIKUM

    2. TEORI DASAR

    1. BESAR BUTIR

    2. PENGGAMBARAN PENDISTRIBUSIAN BESAR BUTIR

  • 3. KARAKTER PENDISTRIBUSIAN BESAR BUTIR

    4. PENENTUAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BERDASARKAN METODE FOLK (1962)

    3. CARA KERJA

    1. MECHANICAL DIS-AGGREGATION

    2. SPLITTING (PEMISAHAN)

    3. PENGAYAKAN

    4. PENYUSUNAN FRAKSI DAN PENIMBANGAN

    5. PENCATATAN DAN PEMBUATAN GRAFIK

    6. PENENTUAN HARGA SORTASI, SKEWNESS, DAN KURTOSIS

    o PRAKTIKUM III : ANALISIS KADAR KARBONAT

    1. TUJUAN PRAKTIKUM

    2. BATUAN KARBONAT

    1. PENDAHULUAN

    2. BATU GAMPING DAN PENYEBARANNYA

    o KARBONAT LAUT DANGKAL

    o KARBONAT LAUT DALAM

    o KARBONAT EVAPORIT

    o KARBONAT AIR TAWAR

    o KARBONAT EOLIAN

    3. METODE EMPIRIS

    4. HUKUM GAY LUSSAC

    5. CARA KERJA

    1. PENGERJAAN EMPIRIS

    2. MENGGUNAKAN HUKUM GAY LUSSAC

    o PRAKTIKUM IV : ANALISIS KANDUNGAN MINERAL BERAT

  • 1. TEORI DASAR

    2. TUJUAN PRAKTIKUM

    3. SEJARAH DITEMUKANNYA

    4. MINERAL BERAT DALAM PENENTUAN SUMBERNYA

    5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI MINERAL

    6. ANALISA KUMPULAN MINERAL BERAT

    7. CARA PREPARASI UNTUK ANALISA MINERAL BERAT

    8. PEMECAHAN DAN PEMISAHAN

    9. METODE PEMISAHAN MINERAL BERAT

    10. CARA KERJA ANALISA MINERAL BERAT

    o PRAKTIKUM V : INTERPRETASI SAND SHALE RATIO, CLASTIC RATIO, DAN COMBINED MAP

    1. TUJUAN PRAKTIKUM

    2. CLASTIC RATIO MAP

    1. SAND SHALE RATIO MAP

    2. CLASTIC SHALE RATIO MAP

    3. PROSEDUR PEMBUATAN CLASTIC RATIO MAP DAN SAND SHALE RATIO MAP

    o PRAKTIKUM VI : ANALISA CORE

    1. TUJUAN PRAKTIKUM

    2. PENGERTIAN CORE

    1. CORE BATUAN KLASTIK

    2. CORE BATUAN KARBONAT

    3. CARA KERJA

    BAB III PENUTUP

    o KESIMPULAN

    o SARAN

  • DAFTAR PUSTAKA

    BAB I PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    Tujuh puluh persen batuan yang menutupi permukaan bumi ini terdiri dari batuan

    sedimen. Yaitu batupasir, batugamping, lanau, lempung, breksi, konglomerat, dan

    batuan sedimen lainnya.

    Batuan tersebut terbentuk secara proses fisika, kimia, dan biologi yang terendapkan

    secara alamiah di berbagai lingkungan pengendapan dan terus berjalan hingga saat ini.

    Pembelajaran tentang batuan sedimen sangat besar kontribusinya terhadap penentuan

    dan pembelajaran batuan batuan sedimen purba atau yang berumur tua dalam skala

    waktu geologi. Banyak batuan sedimen purba yang diperkirakan sistem dan

    lingkungan pengendapannya dianalogikan dengan proses proses sedimentasi yang

    terjadi pada saat ini. Proses proses sedimentasi (fisika, kimia, biologi) sangat

    berhubungan erat dengan kompaksi, sementasi, rekristalisasi

    Maksud dan Tujuan

    Maksud dari praktikum sedimentologi ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses

    proses sedimentasi ini terjadi serta dimana tempat terbentuknya dan cara cara

    mengetahui bagaimana sedimentasi itu terjadi.

    Tujuan dari praktikum sedimentologi ini adalah untuk mengetahui cara

    pengeksplorasian dari batuan batuan sedimen yang sering banyak mengandung

  • mineral mineral ekonomis seperti emas, perak, dan logam lain. Yang terpenting dalam

    batuan ini banyak berhubungan dengan energi fosil yaitu minyak dan gas bumi.

    Metoda penulisan

    Dalam makalah praktikum sedimentologi ini, metoda dan bahan bahan yang

    digunakan adalah buku, internet, serta artikel artikel tentang sedimentologi

    Masalah dan Batasannya

    Masalah yang dihadapi dari praktikum sedimentologi ini adalah kurangnya

    kelengkapan alat alat dari laboratorium seperti kertas kalkir dan milimeter block yang

    menurut beberapa dosen harus disediakan didalam praktikum tapi tidak ada.

    Batasan batasan dari praktikum ini ialah berdasarkan jurusan.

    Hasil yang diharapkan

    Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat bagi pembelajaran mahasiswa dan

    pembaca sekalian.

  • BAB II PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    KONSEP DASAR

    KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN

    Batuan sedimen dibagi atas dasar proses utama pembentukannya yaitu fisika, kimia,

    dan biologi. Atas dasar tersebut maka batuan sedimen dibagi dalam empat kategori,

    yaitu :

    1. Sedimen klastik : yaitu batuan sedimen yang terdiri dari batuan batuan non

    karbonat, seperti conglomerat, breksi, batupasir sangat kasar batupasir sangat

    halus, lanau, lempung, serpih.

    2. Biogenik dan biokimia : yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari bahan bahan

    organik dan proses kimiawi, seperti batugamping, batubara, dolomite, rijang.

    3. Sedimen kimia : yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari proses evaporasi,

    seperti halite, evaporite, calcite, gypsum.

    4. Sedimen epiclastic : yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari batuan hasil

    letusan gunung berapi atau batuan piroklastik, seperti tuff dan hyaloclastic.

    LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUAN SEDIMEN

    Di daerah daratan lingkungan pengendapan terjadi di beberapa tempat yaitu :

  • 1. Fluvial

    2. Glasial

    3. Danau

    4. Gurun

    Sedangkan didaerah laut, lingkungan pengendapan dapat terjadi di beberapa tempat

    yaitu :

    1. Pantai

    2. Delta

    3. Lagoon

    4. Tidal

    5. Laut terbuka

    FACIES

    Facies adalah aspek aspek fisika, kimia, dan biologi pada suatu endapan sedimen

    dengan kesamaan waktu. Litofacies adalah aspek litologi batuan yang mencakup

    ukuran butir, tekstur sedimen, dan struktur sedimen. Sedangkan biofacies adalah yang

    menyangkut hubungannya dengan paleontologi.

    DIAGENESA

    Diagenesa adalah proses pembentukan batuan sedimen yang belum kompak, diagenesa

    adalah proses kompaksi, rekristalisasi, replacement, dan sementasi. Proses kompaksi

    ini bersifat fisika-kimia, dimana lapisan sedimen akan mengalami tekanan dan

  • kenaikan temperatur antara 150 sampai 200 derajat Celcius. Proses ini sangat penting

    dipelajari dalam suatu litifikasi batuan sedimen karena akan mengatur porositas dan

    permeabilitas dari batuan sedimen tersebut.

    METODE STUDI BATUAN SEDIMEN

    LAPANGAN

    Hal hal yang harus dilakukan dilapangan ialah :

    1. Mengambil data dan samples, samples yang diambil sebaiknya harus yang segar dan

    bersih agar mudah dikenali dan dapat digunakan dalam praktikum selanjutnya.

    2. Mengukur strike dan dip batuan

    3. Mencatat deskripsi fisik batuan tersebut secara megaskopis

    LABORATORIUM

    Metode dilaboratorium untuk batuan yang keras bisa dengan cara meyayat tipis

    batuan tersebut dan digunakan analisa mineral optik. Sedangkan untuk batuan yang

    relatif lunak bisa digunakan metode granulometri dan kalsimetri dan analisa mineral

    berat.

    LAPORAN

    Setelah melakukan kedua metode tersebut diatas dilanjutkan dengan pengolahan data

    yang didapat dari lapangan dan data hasil pemeriksaan laboratorium. Cara yang lazim

    digunakan adalah mempelajari hubungan data dengan model model literatur yang

    sudah ada.

  • PRAKTIKUM I : ANALISIS BENTUK KERAKAL

    TUJUAN PRAKTIKUM

    Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengerti dan memahami

    bentuk bentuk dari fragmen fragmen yang berukuran kerakal dan dapat mengetahui

    sejarah pengendapan serta maknanya secara geologi

    TEORI DASAR

    Bentuk dan kebulatan dari fragmen telah lama digunakan untuk menguraikan sejarah

    pengendapan. Selama material tertransportasi oleh media, maka material tersebut

    akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran yang cenderung membentuk kebolaan,

    jadi dalam hal ini bentuk bola digunakan sebagai standar dalam analisa fragmen

    sebagai pelacak sejarah pengendapan.

    Faktor yang mempengaruhi bentuk fragmen :

    1. Bentuk awal fragmen

    2. Struktur fragmen

    3. Resistensi fragmen terhadap benturan dan kerusakan

    4. Jenis media transportasi

    5. Waktu dan jarak transportasi

    Bentuk dari partikel mencirikan tingkah laku fragmen selama tertransportasi,

    sedangkan kebulatan atau roundness mengungkapkan jarak transportasi dari partikel

    tersebut.

    SPHERICITY

  • Kecenderungan suatu partikel membentuk kebolaan disebut SPHERICITY. Hal ini

    ditentukan dengan perbandingan partikel dengan bentuk bola berdasarkan luas

    pemukaan, volume dan perbandingan sumbu panjang atau diameter.

    Rumus sphericity : I = Ap/As = dn/ds

    Ket :

    1. Ap : luas permukaan partikel

    2. As : luas permukaan bola dengan volume yang sama

    3. Dn : diameter partikel kerakal

    4. Ds : diameter bola yang melingkari objek

    Tabel Zingg

    Yaitu tabel yang digunakan untuk menentukan bentuk dari fragmen

    I

    II

    >2/3

    >2/3

    2/3

    Oblate

    Equiaxial

    III

  • TUJUAN PRAKTIKUM

    Tujuan dari praktikum ini agar praktikan mengerti dan memahami cara pemisahan

    fragmen butiran dalam ukuran ukuran tertentu, serta dapat menentukan kuartil,

    median, standar deviasi, skewness, dan kurtosis, sehingga sampai ke sistem penamaan

    batuan dalam geologi

    TEORI DASAR

    BESAR BUTIR

    Batuan sedimen klastik terdiri dari berbagai ukuran. Cara yang terbaik untuk

    melakukan pemisahan dari setiap ukuran adalah dengan metode pengayakan. Metode

    pengukuran secara langsung hanya berfungsi pada batuan kerikil atau kerakal

    dikarenakan ukuran mereka yang cukup besar. Dari ribuan butir, setiap butir memiliki

    ukuran sendiri sendiri. Oleh karena itu skala interval besar butir dibuat oleh banyak

    penulis seperti Hopkins, Attenberg, Udden, Wenworth Cayeux, U.S Bureau Soils. Yang

    kita gunakan dalam praktikum ini adalah skala dari Wenworth.

    PENGGAMBARAN PENDISTRIBUSIAN BESAR BUTIR

    Penggambaran pendistribusian besar butir menggunakan grafik. Penyajian grafik

    dalam bentuk batang disebut histogram serta dalam kurva kumulatif.

    Rumus kurtosis : Kurtosis = ( 95 25)/ 2,44 ( 75 25)

    Kc =

  • Kc = 1,11 1,50 : leptokurtik

    Kc = 1,50 3,00 : very leptokurtik

    Kc = >3,00 : extremly leptokurtik

    KARAKTER PENDISTRIBUSIAN BESAR BUTIR

    Sedimen yang berbeda akan memperlihatkan histogram yang berbeda dan kurva

    kumulatif yang berbeda. Diagram yang memiliki satu puncak disebut unimodal, bila

    dua atau lebih, disebut polimodal.

    Variasi dan sifat distribusi frekuensi dapat dinyatakan secara sederhana dalam

    parameter numerik. Dasar sifat tersebut adalah :

    1. Harga rata rata yang mencakup mean, mode, dan median besar butir suatu

    populasi menimpang dari harga rata ratanya.

    2. Sortasi atau standar deviasi, menunjukan jauhnya besar butir yang

    menyimpang dari harga rata ratanya.

    3. Skewness merupakan harga statistik penyebaran butiran halus ke kasar atau

    sebaliknya.

    4. Kurtosis adalah nilai statistik yang menunjukan derajat kemancungan suatu

    penyebaran normal.

    Semua sifat tersebut digunakan untuk mendeskripsi distribusi frekuensi.

    PENENTUAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BERDASARKAN METODE FOLK

    (1962)

  • Untuk mengetahui lingkungan pengendapan, perlu diketahui harga skewness, sortasi

    dan kurtosisnya, satuan yang dipakai adalah phi ( ). Bila skewness berharga negatif

    atau nol merupakan sedimen endapan pantai, sedangkan bila positif adalah sedimen

    endapan sungai.

    Skewness = 16 + 84 - 2 50/ 2( 84- 16) + 5 + 95 - 2 50/ 2( 95 5)

    Besarnya hitungan menurut Folk :

    Sk = - 1,00 -0,30 very negatif skewness

    Sk = -0,30 - -0,10 negatif skewness

    Sk = -0,10 0,10 nearly simetrical

    Sk = 0,10 0,30 positif skewness

    Sk = 0,30 1,00 very positif skewness\

    Sortasi = 84 - 16/4 + 95 16/ 6,6

    Berdasarkan hasil perhitungan, Folk membatasi nilai sortasi menurut besaran :

    So =

  • So = >4,00 terpilah sangat buruk sekali

    CARA KERJA

    MECHANICAL DIS-AGGREGATION

    Ialah melepaskan komponen pasir dari bahan penyemen, menggunakan tangan,

    penumbuk karet, diencerkan dengan larutan HCL, atau direndam dalam HCL dan

    Stamous Clorida lalu panaskan sampai mendidih.

    SPLITTING (PEMISAHAN)

    Buatlah sebuah sekat sebanyak 4 buah, dan ambil sample pada bagian 1 3 atau 2 4

    agar diperoleh hasil yang berbeda. Ambil sample seberat 100 gram.

    PENGAYAKAN

    Alat pengayak harus sudah bersih dulu menggunakan kuas agar tidak ada fragmen

    framen lain yang mengotori sample, kemudian masukkan kedalam alat penggetar.

    PENYUSUNAN FRAKSI DAN PENIMBANGAN

    Ambil fraksi mulai yang dari berukuran kasar sampai bottompan, letakkan fraksi

    tersebut diatas kertas sesuai dengan ukurannya atau nomor urut dari ayakan lalu

    timbang masing masing fraksi tersebut. Kehilangan contoh tidak boleh lebih dari

    0,25% dari berat semula.

    PENCATATAN DAN PEMBUATAN GRAFIK

    Hasil penimbangan kemudian dicatat pada lembar kolom yang telah disediakan yang

    berisikan nomor urut, nomor mesh ayakan, diameter ayakan, ukuran butir yang

    tertampung, berat masing masing fraksi, presentase berat masing masing terhadap

  • berat sample, frekuensi kumulatif yaitu frekuensi yang diperoleh dengan cara

    menambahkan terus menerus frekuensi yang kasar hingga kehalus.

    PENENTUAN HARGA SORTASI, SKEWNESS, DAN KURTOSIS

    Penentuan dapat dilakukan dengan cara grafis ataupun dengan perhitungan.

    1. Harga kuartil 1, 2, 3, dapat ditentukan dari grafik kumulatif dimana Q1 dan

    Q25 yaitu harga 25% dari harga kumulatif, demikiaan juga dengan Q50 dan

    Q75, yaitu 50% dan 75%.

    2. Harga koefisien pemilahan, ditentukan oleh rumus yang ada di dasar teori

    3. Harga kemancungan (Sk), bisa dilihat di teori dasar

    4. Harga kurtosis, lihat di teori dasar.

    PRAKTIKUM III : ANALISIS KADAR KARBONAT

    TUJUAN PRAKTIKUM

    Praktikum ini bertujuan agar praktikan mengerti jumlah kadar karbonat yang

    terkandung didalam batuan karbonat, seperti gamping, dolomit.

    BATUAN KARBONAT

    batuan karbonat memiliki kandungan karbonat sekurang kurangnya 80%, dan

    terbentuk dengan berbagai macam cara. Ada yang ditransport secara mekanis dan

    kemudian diendapkan, ada yang terbentuk secara insitu dan dapat menunjukan growth

    bedding (reef).

    BATU GAMPING DAN PENYEBARANNYA

  • KARBONAT LAUT DANGKAL

    Berumur tua, terdiri dari batupasir gampingan dan sejumlah kecil lumpur karbonat

    halus dan terumbu, lingkungan pengendapannya : reef, tidal flat, open bank, subaerial

    dunes.

    KARBONAT LAUT DALAM

    1. Endapan turbidit, terbentuk dalam cekungan berupa graded bedding selang

    seling dengan sedimen lain

    2. Endapan plagis laut dalam, terdiru dari globigerina dan foram plankton.

    KARBONAT EVAPORIT

    Akumulasi karbonat dengan iklim yang kering.

    KARBONAT AIR TAWAR

    1. Napal

    2. Batugamping akibat evaporasi

    3. Travertin, endapan berlapis yang berada di gua gua batugamping

    KARBONAT EOLIAN

    Sedikit endapan pasir karbonat yang ada di terumbu terumbu offshore

    METODE EMPIRIS

    Untuk kepentingan penelitian sedimentasi, metode empiris cukup akurat dan

    dipergunakan CaCO3 murni yang terdiri dari berbagai ukuran berat 0,25 gr, 0,50 gr,

  • 0,75 gr, 1,00 gr. Diplot dalam grafik sebagai absis, dan volume Co2 sebagai ordinatnya.

    Sehingga akan membentuk suatu garis lurus dalam kertas milimeter block. Dan berat

    CaCO3 dari contoh batuan dapat langsung dibaca dari grafik tersebut.

    HUKUM GAY LUSSAC

    Pada tabung tertutup akan terjadi reaksi CaCO3 + 2 HCL CaCl2 + CO2 + H2O.

    Gas yang terbentuk akan mengalir ke tabung D yang berisi aquades sehingga akan

    terjadi penurunan aquades pada D, dan akan terjadi kenaikan permukaan aquades.

    Ukur berapa kenaikannya.

    CARA KERJA

    PENGERJAAN EMPIRIS

    1. Rumus = %berat CaCO3 = kadar karbonat pada contoh batuan.

    2. Pencatatan temperatur dan tekanan.

    3. Pembuatan grafik standard dengan batugamping murni.

    MENGGUNAKAN HUKUM GAY LUSSAC

    1. Timbang sample

    2. Liat kenaikan aquades pada E = y ml

    3. Vol. CO2 yang mendorong aquades pada D = V1

    4. Hitung temperatur kamar.

    PRAKTIKUM IV : ANALISIS KANDUNGAN MINERAL BERAT

    TEORI DASAR

  • Mineral berat adalah mineral yang massa jenisnya lebih berat daripada batuan batuan

    pada umumnya. Dalam praktikum ini, untuk memisahkan mineral berat digunakan

    cairan yang memiliki massa jenis lebih kecil daripada mineral ini tetapi lebih besar

    terhadap phase phase batuan disekitarnya. Cairan pemisah ini disebut BROMOFORM

    yang memiliki massa jenis 2,9.

    Aplikasi dari mineral berat adalah :

    1. Penentuan asal batuan sedimen

    2. Pelacakan jejak angkutan sedimen

    3. Merelokalisir daerah rombakan batuan sedimen

    4. Korelasi dari batuan sedimen

    5. Pengusutan kandungan mineral ekonomis

    6. Evaluasi daerah kandungan mineral ekonomis

    7. Evaluasi anomali kandungan sumur geofisika

    8. Penentuan sifat dan tingkat pembentukannya

    9. Proses pembentukan tanah

    10. Penyelidikan forensik

    TUJUAN PRAKTIKUM

    Praktikum analisa mineral berat ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui

    kandungan mineral apa saja yang terkandung dalam sebuah batuan sedimen yang

    berujung pada aspek aspek ekonomis batuan sedimen tersebut. Dengan mengetahui

  • aspek aspek ekonomis batuan tersebut kita dapat mengeksplorasi dan mempelajari

    batuan batuan sedimen tersebut.

    SEJARAH DITEMUKANNYA

    Analisa mineral berat pertama kali diperkenalkan oleh Reamur, dan terus berkembang

    pesat.

    MINERAL BERAT DALAM PENENTUAN SUMBERNYA

    Data mineral sangat penting karena bisa digunakan untuk mempelajari

    paleogeografinya dan sedimentologinya. Pelacakan batuan sedimen yang didasari

    mineral berat merupakan suatu metode dalam eksplorasi mineral yang ekonomis.

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI MINERAL

    1. Pengaruh cuaca sebelum penyatuan atau penggabungan dalam pengangkutan.

    2. Hilangnya butiran mineral pada proses pengangkutan.

    3. Proses proses hidrolisis selama pengendapan.

    4. Pengaruh cuaca terhadap singkapan atau outcrop.

    5. Prosedur laboratorium yang menyimpang dari kandungan sebenarnya.

    ANALISA KUMPULAN MINERAL BERAT

    Komponen mineral berat yang dianalisa dapat bersifat :

    1. Tembus cahaya atau tidak tembus cahaya (buram)

    2. Detdrital dan autigenik serta komponen pengotor

  • Tipe analisis dapat secara konvensional, atau dari penentuan perbandingan yang

    bervariasi, atau secara X-Ray Difraksi atau X-Ray Pijar. Disamping itu ada metode

    cathodoluminescence serta metode Fission track analisys. Setelah analisa umumnya

    dibuat peta penyebarannya secara regional.

    CARA PREPARASI UNTUK ANALISA MINERAL BERAT

    Ambil sample minimal 50 gram dari singkapan. Usahakan yang masih bagus dan fresh

    ( belum lapuk).

    PEMECAHAN DAN PEMISAHAN

    Secara mekanik : menggunakan alu dan lumpang serta alat lain yang membuat batu

    menjadi hancur.

    Secara kimia : menggunakan cairan HLI atau CH3COOH untuk kalsit, HLI panas

    untuk dolomite dan siderite, silika dengan NaOH dan KOH, anhydrite dan gypsum

    dengan disosiasi air, pyrite dengan mencairkan HNO3 dan H2O hangat, barite dengan

    H2SO4 dan untuk besi oksida dengan cairan HCL ditambah dengan aluminium

    hydrocarbon. Bisa juga menggunakan detergen untuk membantu penentuan pasir yang

    mengandung hydrocarbon.

    METODE PEMISAHAN MINERAL BERAT

    1. Dengan menggunakan cairan berat (BROMOFORM), cara ini merupakan

    pemisahan berdasarkan berat jenis dari butir.

    2. Dengan cara mekanik, menggunakan panning dan pengacakan butir.

    3. Dengan cara magnetik, dengan menggunakan alat isodinamik.

    CARA KERJA ANALISA MINERAL BERAT

  • 1. Ambil contoh : - hasil pengeboran ayak material, gunakan alu dan lumpang

    - hasil dari singkapan hindari cuaca, induration state,

    hancurkan dengan alu dan lumpang.

    2. kemudian bersihkan dengan penyelidikan ultrasonik

    3. ayak melalui ukuran 125 sampai 634

    4. keringkan contoh melalui oven dengan panas 80 derajat Celcius.

    5. pisahkan dalam bromoform.

    6. pisahkan residu : - dibotolkan untuk penelitian lebih lanjut atau disusun untuk

    penyelidikan secara mineral optik.

    PRAKTIKUM V : INTERPRETASI SAND SHALE RATIO, CLASTIC RATIO,

    DAN COMBINED MAP

    TUJUAN PRAKTIKUM

    Membuat interprestasi atau gambaran dari sand shale ratio map dan clastic ratio map

    yang digabungkan menjadi peta kombinasi. Bertujuan agar praktikan mengetahui arah

    laut pada waktu pembentukan sedimentasi, pasir yang prospek untuk akumulasi

    hidrocarbon, serta daerah yang dikembalikan 10tahun pertama sebesar 10%.

    CLASTIC RATIO MAP

    Ialah peta yang menunjukan perbandingan antara jumlah batuan sedimen klastik

    dengan batuan sedimen non klastik secara regional.

  • Clastic ratio = conglomerate clastic + sandstone + shale/ limestone non klastik +

    dolomite + evaporite

    Clastic ratio map dibagi menjadi dua variasi, yaitu :

    SAND SHALE RATIO MAP

    ialah peta yang menunjukan perbandingan antara jumlah dari distibusi antara

    sandstone dan shale atau serpih secara regional.

    Sand shale ratio = conglomerate + sandstone/ shale

    CLASTIC SHALE RATIO MAP

    Ialah peta yang menunjukkan perbandingan antara jumlah dari distribusi antara

    clastic limestone dengan shale atau serpih secara regional.

    Clastic shale ratio : sandstone + clastic limestone/ shale

    PROSEDUR PEMBUATAN CLASTIC RATIO MAP DAN SAND SHALE RATIO MAP

    Data data untuk pembuatan peta clastic ratio map dan sand shale ratio map diperoleh

    dari pengukuran ketebalan singkapan pada penampang yang didapat dari data

    pemboran. Kemudian dari data data tersebut dibuat faciesnya.

    Prosedur pembuatan peta ssr dan cr :

    Plot lokasi lokasi sumur tersebut, pada praktikum ini telah tersedia lokasi lokasi

    sumur beserta ukuran top formasi dan bottom formasi, tebal formasi ( bottom

    top pemboran), tebal batupasir, tebal serpih, tebal batugamping, tebal dolomite,

    tebal gypsum, clastic ratio, serta sand shale rationya.

  • Buat sand shale ratio map dengan garis garis kontur yang didasarkan pada

    perbandingan : 1/8, 1, 8 dan dibuat pada kertas kalkir.

    Buat clastic ratio map dengan garis garis kontur yang didasarkan pada

    perbandingan : , 1, 8 dan dibuat pada kertas kalkir.

    Buatlah peta kombinasi dengan cara menggabungkan kedua peta tersebut.

    Berikan kesimpulan sebagai berikut :

    o Biru : arah laut pada waktu pembentukan sedimentasi

    o Merah : pasir yang baik dan prospek untuk akumulasi hidrocarbon

    o ........... : daerah yang dikembalikan 10 tahun pertama sebesar 10%

    PRAKTIKUM VI : ANALISA CORE

    TUJUAN PRAKTIKUM

    Tujuan praktikum analisa core ini adalah agar praktikan mengerti apa saja yang

    terkandung didalam core tersebut serta dimana tempat pembentukannya dan kondisi

    apa saja yang terjadi pada masa tersebut.

    PENGERTIAN CORE

    Core adalah contoh atau sample batuan yang diambil dari inti pengeboran, core bisa

    berupa :

    Core asli atau core yang diambil langsung dari titik pemboran.

  • Core pecahan, yaitu hancuran hancuran saat pengeboran yang diambil dan

    digunakan sebagai sample.

    Core dinding, yaitu core yang diambil dari dinding pengeboran.

    CORE BATUAN KLASTIK

    Core batuan ini mengandung batuan sedimen klastik yang terdiri dari batupasir, lanau,

    lempung yang kebanyakan fungsinya sebagai resevoar dan cap rock atau batuan

    penutup.

    CORE BATUAN KARBONAT

    Core batuan karbonat ini mengandung batuan karbonat serta fosil fosil didalamnya

    yang fungsinya sama dengan core batuan sedimen klastik yaitu sebagai source rock dan

    resevoar yang bagus.

    CARA KERJA

    Ambil sample core klastik atau karbonat.

    Buatlah tabel dengan data sebagai berikut :

    o Nomor core

    o Well core

    o Litology

    o Sedimentation structures

    o Fossils

    o Litological graphic

  • o Litological description

    o Depositional

    Deskripsi core yang anda miliki, tergantung core batuan sedimen klastik atau

    batuan sedimen karbonat. Dan perhatikan struktur sedimen yang ada pada

    batuan tersebut dan berikan simbolnya pada sedimentation structures.

    Pada batuan sedimen klastik, jika corenya semakin keatas semakin kasar maka

    bisa dikatakan pengendapan core tersebut didaerah Continental atau di Land.

    Tapi jika corenya semakin keatas semakin halus maka bisa dikatakan

    pengendapan core tersebut berada didaerah Ocean atau Marine.

  • BAB III PENUTUP

    Puji syukur saya atas kehadirat Allah swt, sehingga makalah berjudul praktikum

    sedimentologi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga apa yang ada didalam

    makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan pembaca sekalian.

    Diharapkan bisa berguna dimasa yang akan datang. Tapi, makalah ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap agar adanya masukan dan kritik dari

    para pembaca atau mahasiswa sekalian agar semakin meningkatnya makalah ini.

    Wal taufik wal hidayah, Assalamualaikum. Wr. Wb

  • Penulis

    KESIMPULAN

    Kesimpulan dari semua praktikum ini adalah, dengan metode metode diatas kita dapat

    mengetahui dimana pengendapan sedimen tersebut, jarak yang ditempuh batuan

    batuan sedimen tersebut, bagaimana cara pengendapan sedimen tersebut, bahkan

    aspek aspek ekonomis yang terkandung didalam batuan sedimen tersebut.

    SARAN

    Saran saya, mohon agar disediakan dan dilengkapi barang barang yang digunakan

    untuk praktikum seperti kertas kalkir, milimeter block. Dan mohon jika terjadi mati

    lampu, tolong gensetnya diperkuat agar tidak mengganggu waktu praktikum. Terima

    kasih.

  • Daftar Pustaka

    -Ali Jambak, Mueh dan Hendrasto, Fajar. Diktat Penuntun Praktikum Sedimentologi. Universitas Trisakti. Jakarta

    - www.wikipedia.com/sedimentology

    - www.google.co.id/sedimentology

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Puji syukur saya atas kehadirat Allah swt dan rasa terimakasih saya terhadap

    bimbingan dosen, asisten dosen, dan teman teman saya sehingga makalah tentang

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI ini bisa terselesaikan dengan baik.

    Makalah ini berjudul PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI, isinya membahas tentang

    praktikum praktikum sedimentologi yang bertujuan untuk mengenali, mengetahui,

    mengeksplorasi batuan batuan sedimen yang bernilai aspek ekonomis cukup tinggi

    sehingga dibutuhkan pengetahuan pengeksplorasian batuan sedimen. Isinya mencakup

    pengenalan batuan sedimen, analisa batuan kerakal, analisa bentuk butir, analisa

    karbonat, analisa mineral berat, pembentukan sand shale ratio map dan clastic ratio

    map, serta analisa core yang berguna untuk mengetahui isi dan kandungan serta

    penyebaran dari batuan sedimen tersebut.

  • Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan

    mahasiswa serta dosen semua.

    Terima Kasih.

    Waalaikum Salam Wr.Wb

    Penyusun