24085057

10

Upload: van-royan-adnan

Post on 10-Jul-2015

169 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 1/10

 

GAMBARAN HISTOPATOLOGI LIMP A, GINJAL DAN JANTUNG IKAN

KERAPU BEBEK PASCA VAKSINASI IRIDOVIRUS

Oleh:

Rini Punomowati, Toha Tusihadi, Dwi Perdana A, dan Febri Nugroho

ABSTRACT

Iridovirus is one of diseases that can be potential to suffer cost. The effort to control iridovirus by

vaccination should be developed. Experiment of vaccine product can be done by test the vaccine

against the diseases and also the effect that cause on the body offish. Experiment ability of vaccine

to decrease the infection have done by detection of spreading iridovirus on kidney, spleen and heart

also the level of infection on the organs by Polymerase Chain Reaction (PCR). And testing on the

abnormal of differential tissue by histopatology. From the observation has knowed that vaccine can

press the infection spreading and reduce vicious infection of iridovirus on the humpback grouper

(Cromileptes altivelis). Beside that, application of vaccine increasing the abnormality differential

on the cell and tissue.

K eyw ords: Iridovirus, vaccine. PCR . hum pback grouper

PENDAHULUAN

Grouper Iridovirus (GIV), penyebab Sleepy Grouper Diseases (SGD), merupakan

salah satu virus penting dalam usaha budidaya laut. Penyakit ini menjadi sangat penting

karena besarnya potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan serta belum ditemukannyametode pengobatan yang efektif.

Hingga saat ini belum ditemukan metode pengobatan penyakit viral, usaha

penanggulangannya hanya diarahkan pada tindakan pencegahan dan pengendalianpenyakit secara dini. Oleh karena itu dalam sebuah usaha budidaya perikanan, strategi

penanggulangan penyakit sangat terkait dengan teknologi yang diterapkan dalam usahamencegah masuknya penyakit dalam area budidaya.

Vaksinasi merupakan salah satu tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit yang

relatif aman terhadap ikan, lingkungan maupun konsumen. Namun demikian, sebelum

vaksin digunakan secara luas harus melalui serangkaian pengujian, salah satu

diantaranya adalah uji efikasi, yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui manfaatpemberian·obat.

Beberapa parameter yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengujian vaksin adalah

kemampuan vaksin dalam menurunkan kejadian infeksi serta perubahan abnormal

s o

Page 2: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 2/10

 

jaringan yang ditimbulkan, Dalarn penelitian ini, kemampuan vaksin dalam

menurunkan kejadian' infeksi dilakukan dengan deteksi penyebaran Iridovirus pada

ginjal, Iimpa dan jantung serta tingkat infeksinya pada masing-masing organ dengan

metode Polymerase chain reaction (PCR). Sedangkan pengujian terhadap perubahan

abnormal jaringan dilakukan dengan pemeriksaan histopatologi.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Balai Besar

Pengembangan Budidaya Laut Desa Hanura, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten

Pesawaran pada bulan Mei-Agustus 2008. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

mengetahui efektifitas vaksin dan pengaruhnya terhadap peru bah an patologik limpa.,

ginjal danjantung pada Kerapu Bebek. Sehingga dapat terevaluasinya aplikasi vaksin

sebagai metode standar dalam pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan.

BAHAN ALAT DAN METODE

Bahan:

Ikan Uji

Etano195%

Alkohol 70%,80%, 95%

Kloroform

TAE buffer elektroforesisTest kits PCR Iridovirus

Yodium Tincture

Glyserine

PewamaH-E

Alat:

Spuit Injeksi 1 cc

Microteknik

Water Bath

Spuit injeksi 3 cc, 10 cc

Vortex

Peralatan gelas

UV-Trans Illumonator

Vortex mix-er

Centrifuge micro

Pipet ukur 10cc

Dissolving solution (30 mllbtl),

Alkohol absolut

Larutan DTAB (125 ml/btl)

Ethidium bromide

Larutan CTAB (25 ml/btl)Larutan agarose 2%

Alkohol Absolut

Buffer Formaline

Xylol

Inverted Mikroskop

Alumunium Foil

Microtome

Filter 0,2 )l

Mikroskop

Peralatan bedah

Tanki Elektroforesis

Tabung Flask 40cc

Pipet ukur 1 cc

Bak Pemeliharaan

ATK

Object, cover galss

Micro tube

Gelas Ukur

Thermocycler

Dry bath

Refrigerator

Micropippette volume

Analitical balance

Masker 3M dan Sarung tangan

Metode:

A. Pengambilan Sampel Ikan

1. SampeI ikan yang diduga terinfeksi GJV dilakukan pemeriksaan fisik, serta

51

Page 3: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 3/10

 

pemeriksaanPCR(polymeraseChainReaction)(acuanmetoda:Anonymous,2007a).

Perubahan,patognomonik infeksi GIV pada pemeriksaan klinik dan patologik.

2. Lirnpa dan thymus pada semua sampel yang terindikasi infeksi GlV dipreparasi

untuk keperluan isolasi virus.

3. Organ limpa, ginjal danjantung baik yangterinfeksi maupun tidak terinfeksiGIV, difiksasi dalam larutan buffer formaline untuk keperluan pemeriksaan

histopatologi (acuan metode Kumiasih, 1999)

B. Penularan infeksi iridovirus

Preparasi lirnpa dan timus ikan kerapu yang terinfeksi Grouper Iridovirus

digerus

larutan organ 10% (m/v) dalam akuades steril

sentrifugasi

3000 rpm 3 menit

Larutan disaring dengan syringe filter 2 J . 1 I

Larutan organ digunalean sebagai sumber penularan virus

Disuntikan 0,1 mI larutan organ seeara intraperitonial

Ikan kontrol

Ikan vaksin Ikan non vaksin Ikan vaksin Ikan non vaksin

1bale 5 ekor 2 kali ulangan

Ukuran 7-10 em

Ginjal,limpa danjantung dinekropsi dan dipreparasi untuk pemeriksaan peR dan histopatologi

Gambar 1. Skema penularan buatan (injeksi intra peritoneal)

52

Page 4: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 4/10

 

C. Pemeriksaan Histopatoiogi

1 . Pembuatan Preparat

Preparasi Jaringan

Iimpa, ginjal,

Teknik embedding

Dehidrasi, penjemihan

/----1 dan parafinasi

Pemotongan jaringan Preparat ditutup cover

Gambar 2. Skema Proses Pembuatan Preparat Histopatologi

2 . Pengamatan

Pengamatan dilakukan berdasarkan reaksi perubahan jaringan limpa, ginjal, jantung

dengan menggunakan mikroskop cabaya .

D. Deteksi Grouper Iridovirus dengan metode peR

sample ikan uji denganpenularan secara injeksi

intraperitoneal

sample ikan uji penularan

alami

1,5-2 ml sampel

limpa, ginjal,

Ekstraksi DNA

Elektroforesis

Gambar 3. Skema Proses Deteksi Grouper iridovirus dengan peR

Diagnosa/interpretasi hasil peR

Setelah elektroforesis selesai, diagnosa dilakukan dengan UV-transiluminator dengan

band DNA sampel yang terbentuk. Berdasarkan band yang terbentuk akan didiagnosa

ada atau tidaknya infeksi penyakit.

53

Page 5: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 5/10

 

E. Analisa Data

Analisa data yangdilakukan dalam penelitian adalah secara deskriptif untuk

memberikan gambaran tentang infeksi Grouper Iridovirus pada organ limpa, ginjal,

jantung Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) dengan metode Histopathologi dan

metodePCR.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hlstopatologl

Analisa hasil pemeriksaan histopatologi pada ikan kontrol tidak dapat dilakukan

dikarenakan hilangnya sejumlah organ selama proses pernbuatan preparat.

B. Penularan Injeksi Intraperitoneal

Hasil pengamatan histopatologi pada organ ikan yang ditantang dengan iridovirus

rnelalui injeksi intraperitoneal dapat dilihat pada tabel l untuk kelompok perlakuan

vaksin serta perlakuan non vaksin. Dari 25 sampeI ikan vaksin yang diperiksa

ditemukan 25 organ tubuh yang menunjukkan perubahan spesifik infeksi iridovirus

yaitu adanya Inclusion body Asidofilik Intracytoplasmic. Menurut Mahardika et al,(2001) inclusion body asidofilik intracytoplasmic merupakan ciri khas spesifik dari

infeksi iridovirus pada jaringan haemopoietik. Perubahan tersebut disertai dengan

perubahan lain yang rnengikuti berupa 22 organ mengalami infiltrasi hemosiderin,

5 organ mengalami infiltrasi jaringan ikat, 36 organ hemoragi, 35 organ mengalami

nekrosis dan 5 organ nekrobiosis.

Pada perlakuan non vaksin dari 25 organ yang diperiksa terdapat 15 organ ditemukan

adanya Inclusion body Asidofilik Intracytoplasmic, 11 organ hernoragi, 8 organmengalami infiltrasi hemosiderin, 4 organ mengalami infiltrasi jaringan ikat, 9 organ

mengalami nekrosis dan 28 organ nekrobiosis.

Pada perneriksaan inimenunjukkan bahwa pemberian vaksin meningkatkan terjadinya

perubahan abnormal pada tingkat sel dan jaringan. Peningkatan perubahan jaringan

akibat pemberian vaksin dapat disebabkan oleh komponen vaksin yang ada atau

media pembawa (adjuvant) yang digunakan. Vaksin yang digunakan dalam uji ini

adalah vaksin in aktif dengan adjuvant berbasis lemak namun demikian vaksin dapat

meningkatkan ketahanan tubuh ikan hal ini dapat dilihat dari sejumlah organ pada

kelompok non vaksin yang mengalami nekrobiosis yaitu sampel akibat kematian ikan.

54

Page 6: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 6/10

 

T ab el 1 . Pe ru ba ha n o rg an ik an p erla ku an v ak sin d an n on v ak sin d ari u ji p en ula ra n

injeks i in traperi toneal

0 PDol : VoI : .in l organ %

0 p Do l: Ne n Vo Ie ,i n! L orgon ('10

I II III IV V I II III IV V Y .

18 0 3 15,79) 4 21,05 2 10,53 2 1053 I I 57, 89 m .. 0 I ' ,8B 1 5,8& 4 n,S3 2 11.76 8 47,06

IIms 2(10,53 2 10,53 2 10,53 421,05 315,79 1368,42) Hmsv-. 15&&) IS 18 0 4 23,S) I S ,B g 741,18

UK . I 5,26 I 5,26 1 S,26 I 5,26) 0 42105 UK· I S,II I Sl8 0 0 2 11,76 4 23,S]

Lilnpa 11m. 15,26 I 5,26 3 IS 79 2 10,H) 0 736,84 Limp. Hmr .. 0 lUI 0 0 0 15,&&

Nkr 1 5,26 315,79 0 0 0 4 21,05) N 1 J I I 2 9

N I 1 0 0 0 2

18 1 S 3 IS 210 3 15 210 . II 55 ) m 0 0 0 2 IS 18 I 9,09) 3(27,27

II... I S 210) 210 2 10 210 '945)' Hm s ·0 0 0 19,09 0 1(9.09)

UK. I 5 0 0 0 0 I 5 ...

Hmr . O· 0 1909 21818 0 3(27,27)

GRJd IImr I 5 410 3 IS I 5 420 13 6S . . Gin ja l :N~r 2(18,18 1909 19.09 4 36,37)

N I 0 0 I 0 2 N 3 ] lsa Is 2 10

Nkr I S 630 3 IS 5(15 51m 2D 100

lD 0 I 5,26 0 2 10,53) 0 3 15,79) IB 1(5 0 0 210 I 5 420

J S l l l u n u .IImr I 5 ,2 6 3 15.19 421,05) 4(21,05 421,05) 1684.21

Jan lungHm r 1(5 I S 2 10 3(15 0 7 JS

Nkr 15,26) 421.05) 21M3 110.53) 2 10,53) 1157,89 Nkr 0 I 5 210 I 5 1 5) 525)

III I 0 0 0 0 I N 2 ) I I 2 9'.

Keterangan: IB : I nc lu si on Body As ido fi li k I nt ra cytop la smi c

H m s : H em osiderin

H mr : H em oragi

IlK : Infiltrasi Jaringan Ikat

N : N ekrobiosis (m ati)

o :OrganP : Perubahan

L im pa (V aksin) : i:organ tenunat i = 19

L im pa (non vaksin) : i:o rgan t er ama ti = 17

G injal (vaksin) : i:o rgan t er ama ti = 20 .

G injal (non vaksin) : i:organ teram ati ;; 11 .

Jantung (V aksin) : i:organ te ramat i = 19

Jantung (non vaksin) ; i:o rgan t er ama ti = 20

Page 7: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 7/10

 

A.2. Hasil Pemeriksaan P olim era se cha in reaction (peR)

Diagnosa hasiI elektroforesis dilakukan dengan membandingkan berat molekul band

yang terbentuk (Gambar 1). Sampel didiagnosa positifringan Iridovirus jika muncuI

band pada posisi226 bp

atau 450 bp dan infeksi berta apabila band muneul pada

226 bp dan 450 bp. Pada sampel positif band yang terbentuk dapat disertai dengan

kemuneulan band pada posisi 665 bp. SampeJ didiagnosa negatif lridovirus apabila

band hanya muncul pad a posisi 665 bp. Apabila tidak ada band yang terbentuk

menunjukkan bahwa terjadi kesalahan prosedur dalam reaksi PCR maupun ekstraksi

DNA.

333 bp

630bp

848 bp

Gambar I : Hasil elektroforesis ikankerapu bebek (c. altivelis) yangteinfeksi penyakit

Iridovirus dibawah UV transiluminator. Sampel organ negatif iridovirus,

band muneul pad a posisi 665 bp (A,G,I). Sampel organ berat iridovirus,

band muneul pada posisi 226bp dan 450 bp( B-C). Sampel positifringan

iridovirus, band muncul pada posisi 226 bp (D-F). Sampel organ tidak

terbaea (H). Sampel organ (+) iridovirus, band muncul pada posisi 450bp

(J).DNA marker 333 bp, 630 bp,848 bp (K).

Hasil pemeriksaan organ Kerapu Bebek (c. alttvelisy dengan metode peR pada

perlakuan dengan penularan buatan (injeksi intraperitoneal) disajikan pad a Tabel 2,

sedangkan prosentase penyebarannya tersaji dalam grafik.l. Pada perlakuan vaksin

terdapat 3 sam pel negatif, masing-masing 2 sampel (ginjal) dan 1 sampeJ (jantung), 2

sampel (limpa) positifringan serta 3 sam pel positifberat, masing-masing 1 ginjaJ dan

2 jantung. Pada kelompok non vaksin semua sampel positif dan lima diantaranya

positif berat. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa vaksin mampu menekan

penyebaran infeksi dan menurunkan keganasan infeksi Iridovirus.

56

Page 8: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 8/10

 

Tabel 2.Hasil pemeriksaan peR organ ginjal, limpa, jantung ikan dengan penularan

buatan (injeksi intraperitoneal).

organ Vaksin Nonvaksin

(-) (+) (++) Tt (-) (+) (++) TtGiI1ial 2 1 2 I

Limpa 2 1 3

Jantung 1 2 2 1

Keterangan : (+)

(++)

(-)

Tt

: Positif Iridovirus pada 226 bp

: Positif iridovirus pada 226 bp dan 450 bp

: NegatifIridovirus

: Tidak terbaca

120% '---'-.--------'---.--.-~--.------,i

100%

I0%

60% - I---Ii

40% - ,__ III20% t-- f- - '-- I--

,

0% I IG l 0 L

Vaksin Nonvaksin

Grafik 1. Hasil pemeriksaan peR organ ginjal, limpa dan jantung dengan penularan

buatan (injeksi intraperitoneal).

KESIMPUlJ.N

" Vaksin mampu menekan penyebaran infeksi dan menurunkan keganasan infeksi

Iridovirus pacta Kerapu Bebek (C. altivelis)

a Vaksin rneningkatkan terjadinya perubahan abnormal pada tingkat sel danjaringan.

SARAN

.. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap vaksin GIV sehingga tidak

menimbulkan dampak negatifpada organ-organ tubuh ikan.

57

Page 9: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 9/10

 

DAFTAR BACAAN

Affandi, R idwan dan M . Tang, U sm an. 2002 . Fisiologi H ew an A ir. UN RI Press. R iau.

Anonimg,.2008. IQ20 0 TM Irid o In stru ctio n Manual. Farm ing Intelligene Tech C orp.Taiwan.

A nonim ous. 2 003. Petunju k P ra lc tis P ro sedu r Opera siona l peR. Di rekto ra t K eseha tan

Ikan dan L ingkungan. D irektorat Jenderal Perikanan B udidaya Jakarta. H al :

3-4.

Cam pbell, N ,A ., J.B . Reece,dan L .G . M itchell. 2002 . Biologi. E disi kelim a. Jilid 1.

Erlangga . J akarta .

_ _ r _ •

E llis, A .E . 1988. Fish V accination. Academ ic Press Inc. San D iego. ;

F akhrudin . 2 00 2. Pem eriksaanH istologi danU ji O bat D alam D iagnosa Penyakit Ikan.

Laporan K erja Praktek. U N ILA . B andar L am pung. Fujaya, Y . 1999. Fisiologi

Ikan. R ineka C ipta. Jakarta,

Heemstra.Pfxand'Randall, J. E . 1993~PAO speies catalogue. V ol 16 . G rouper of TheWor ld (Family Serr an idae , SubfamilyEp inephe linae ). An annoted & illustrated

catalogue of the-!grouper, rockrod, kind,' coral grouper and' lyretoil apecies

known to date: F A O F i s h e r i e s S y n o p s I s . No 125. vel 16 Rom e.

Kurniasih. 1999.P en untun P rosesJaring an da n.A tla s H istologi Ika n. Pusat K a rantin a

Ikan. D epartem en Pertanian. Jakarta.

M ahardika, K ., I.K oesharyani, K . Sugam a, A . Priyono, and K . Yuasa. 2001. StudiH isto patologi Iridovirus pada E pinep helu s coioides d an E pinephelu s bleekeri.

Teknologi B udidaya laut dan Pengem bangan Sea Farm ing D i Indonesia. D K P

bekerjasam a dengan nCA , p 334-341.

Pratiw i, D .A ., S ri M aryati, S rikini, Suharno, dan Bambang. 1996 . Buku Penuntun

Biologi. Erlangga . J akarta .

Tusihadi, T., J.D ew i, R .Purnom owati. 2002 . Prosedur D iagnosa Penyakit D i Balai

Budidaya Laut. K umpulan M akalah Sem inar Pengembangan Teknologi

58

Page 10: 24085057

5/11/2018 24085057 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24085057 10/10

 

Budidaya Kerapu. Kerjasama JICA dan Balai Budidaya Laut Lampung.

Direktorat Jenderal Keautan dan Perikanan Budidaya.

Tusihadi, T., J.Dewi, dan P.Hartono. 2001. Penyakit Pada Budidaya Ikan Kerapu.

Departemen Kelautan dan Perikanan. Balai Budidaya Laut Larnpung.

59