235e80b39ed6e28a.pdf

75
HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KREATIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : SITI WIDAYATI NIM : 114 08 243 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010 i

Upload: nokie10

Post on 11-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA

DENGAN KREATIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh :SITI WIDAYATINIM : 114 08 243

JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

2010

i

ABSTRAK

Siti Widayati (NIM : 114 08 243) Hubungan antara Keharmonisan Keluarga Dengan Kreativitas Belajar PAI Siswa Kelas V SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Salatiga 2010.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimanakah keharmonisan keluarga siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang tahun 2010? 2. Bagaimanakah kterativitas belajar PAI siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang tahun 2010? 3. Adakah hubungan positif antara keharmonisan keluarga dengan kterativitas belajar siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan Semarang tahun 2010?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Tingkat keharmonisan keluarga siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010. 2) Tingkat kreativitas belajar PAI siswa kelas V SD N Sidoharjo tahun 2010. 3) Sejauh mana hubungan keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik korelasional. Subyek penelitian sebanyak 25 responden, menggunakan teknik penelitian populasi. Pengumpulan data menggunakan angket untuk menjaring data Keharmonisan keluarga dan kreativitas belajar PAI dan observasi untuk mengumpulkan data keharmonisan keluarga dan kreativitas belajar PAI.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik korelasional. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan rumus product moment .

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI ditunjukkan pada taraf signifikansi 1% menunjukkan bahwa rxy lebih besar dari r tabel yaitu 0,478 > 0,396.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua yang membutuhkan di lingkungan STAIN Salatiga.

ii

Agus Waluyo. M.Ag

Dosen STAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

a.n. Siti Widayati

Assalamu’aluikum wr.wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama

ini saya kirim naskah skripsi Saudari:

Nama : Siti Widayati

NIM : 114 08 243

Judul : HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA

DENGAN KREATIVITAS BELAJAR PAI SISWA KELAS V SD

N SIDOHARJO SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

2010.

Mahasiswa tersebut telah selesai melaksanakan bimbingan skripsi.

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera di

munaqosahkan.

Demikian harap menjadikan maklum.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Salatiga, Agustus 2010

Pembimbing

Agus Waluyo.M.Ag

NIP: 197502112000031001

iii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kami persembahkan kepada :

1. Nasikhun suamiku tercinta, yang tidak pernah berhenti membantu,

memotivasi dan membimbingku hingga skripsi ini selesai’

2. bapak ibu tercinta yang telah membimbing, mendidik, mendorong untuk

terus maju dalam belajar.

3. Teman-teman guru yang atas pengertiannya saya bisa terus menuntut ilmu

dan ijinnya untuk menggunakan fasilitas sekolah dalam menyelesaikan

skripsi ini.

iv

MOTTO

( :6…….ا لتهرم(

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”

QS At Tahrim : 6

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skrisi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis dengan orang lain atau atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikira orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang

lain orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat di maklumi.

Salatiga, Agustus 2010

Deklarator

Siti Widayati

NIM. 114 08 243

vi

KATA PENGANTAR

بسم ا ل ا لر حمن الر حيم

الحمد ا ل رب العا لمين. لشهد ان ل اله ال ت ل و اشهد ان محمدا عبده ورسوله ا للهم صلى على سيدنا

محمد و على اله و عصحبه والتبعين يا حسا ن الي يوم دين. أما بعد

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyanyang. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidaayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : Hubungan antara Keharmonisan

Keluarga dengan Kreativitas Belajar PAI Siswa Kelas V SD N Sidoharjo Susukan

Kabupaten Semarang Tahun 2010. Dan penulis yakin tanpa pertolongan dan

petunjuk-Nya skripsi ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan.

Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat

untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah di STAIN Salatiga.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat beberapa masukan, bantuan

dan dukungan penuh dari beberapa pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Dr. Imam Sutomo.M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Agus Waluyo.M.Ag, Selaku pembimbing yang telah berperan dalam

penulisan skripsi ini.

vii

3. Drs suyanto selaku kepala sekolah SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten

Semarang yang telah memberikan ijinnya guna mengadakan penelitian pada

siswa kelas V.

4. Bapak / Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama

penulis menimba ilmu di STAIN Salatiga ini.

5. Ayah dan Ibu tercinta yang tidak berhenti mendo’akan saya.

6. Nasikhun, suamiku yang tidak pernah bosan membantu dan memotivasi saya

untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Segenap mahasiswa program ekstensi

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa

kami sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari penuh bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih

banyak kekurangan. Untuk itu penulis berharap saran dan kritik serta masukan

dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan mendatang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Salatiga, Agustus 2010

Penulis

SITI WIDAYATI

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………i

ABSTRAK...................................................................................................................ii

NOTA PEMBIMBING………………………………………………………………iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….....iv

HALAMAN PERSEMBAHAN….…………………………………………………..v

HALAMAN MOTTO………… …………………………………………………….vi

DEKLARASI……………………..………………………………………………...vii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………viii

HALAMAN DAFTAR TABEL……………………………………………………...ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………….……1

B. Penegasan Istilah……………………………………………………3

C. Rumusan Masalah…………………………………………….........5

D. Tujuan Penelitian…………………………………………………..5

E. Manfaat Penelitian………………………………………………....6

F. Hipotesis……………………………………………………….…..6

G. Metode Penelitian…………………………………………….........7

H. Sistematika Penulisan Skripsi…………………………………….11

ix

BAB II LANDASAN TEORI

A. Keharmonisan keluarga………………………………………….…12

1. Pengertian keharmonisan keluarga……………………………..14

2. Dasar, tujuan dan fungsi keluarga………………………….…..16

3. Kewajiban orang tua terhadap anak……………………….……17

4. Peran orang tua dalam mendidik anak…………………….……17

5. Faktor-faktor yang membentuk keluarga harmonis……….……28

B. Kreativitas Belajar

1. Pengertian

Kreativitas………………………………………….19

2. Proses terjadinya

kreatifitas……………………………………..20

3. Ciri-ciri Kreativitas………………………………………………

21

4. faktor-faktor yang mempengaruhi

kreativitas…………………...22

5. Pengertian

belajar………………………………………………..23

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

PAI………………….24

C. Hubungan antara keharmonisan keluarga dan kretivitas belajar PAI..27

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Tinjauan umum SD N Sidoharjo usukan Semarang………………..29

x

1. Letak

geografis………………………………………………..29

2. Keadaan guru dan siswa………………………………………

29

3. Sarana Prasarana………………………………………………

31

B. Data khusus responden………………………………………………32

1. Keadaan umum

responden…………………………………….32

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Data tentang Keharmonisan Keluarga…………………..37

B. Analisis Data tentang Kreativitas Belajar……………………..….43

C. Analisis Data tentang Keharmonisan Keluarga dengan Kreativitas

Belajar siswa………………………………………………….…..52

D. Analisis Uji Hipotesis………………………………………….…53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………….…53

B. Saran-saran…………………………………………………….….54

C. Penutup…………………………………………………………...55

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...56

Lampiran-lampiran

Daftar riwayat hidup

xi

DAFTAR TABEL

TABEL 1 : KEADAAN SISWA TAHUN AJARAN 2009/2010

TABEL II : DAFTAR NAMA-NAMA GURU

TABEL III : KEADAAN SARANA DAN PRASARANA

TABEL IV : DAFTAR NAMA- NAMA RESPONDEN

TABEL V : DAFTRA HASIL JAWABAN TENTANG KEHARMONISAN

KELUARGA

TABEL VI : DAFTAR HASIL JAWABAN TENTANG KREATIVITAS

BELAJAR PAI

TABEL VII : NILAI ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA

TABEL VIII : INTERVAL KEHARMONISAN KELUARGA

TABEL IX : NILAI KATEGORI TENTANG KEHARMONISAN KELUARGA

xii

TABEL X : NILAI PROSENTASE KEHARMONISAN KELUARGA

TABEL XI : NILAI ANGKET KREATIVITAS BELAJAR

TABEL XII ; NILAI INTERVAL KREATIVITAS BELAJAR PAI

TABEL XIII : NILAI KATEGORI KREATIVITAS BELAJAR PAI

TABEL XIV : NILAI PROSENTASE KREATIVITAS BELAJAR

TABEL XV: TABEL KERJA MENCAPAI PENGARUH VARIABEL

KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP

KREATIVITAS BELAJAR PAI

xiii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga dalam tatanan sosial di sebut sebagai satuan masyarakat

terkecil. Keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh adanya

tali persaudaraan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Keluarga sebagai

perumpulan yang halal antara seseorang laki-laki dan seorang perempuan

yang bersifat terus menerus dimana yang satu merasa tentram dengan yang

lain sesuai dengan yang ditentukan oleh agama dan masyarakat.

Keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan anak tidak bisa lepas kaitannya

dengan pendidkan umum, karena dalam lingkungan itulah moral dan

kecerdasan anak dibentuk untuk pertama kali. Prestasi dan kreativitas belajar

siswa di sekolah sangatlah beragam. Hal ini terjadi karena adanya faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari

dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Faktor internal

diantaranya adalah bakat, minat, intelegensi, dan motivasi siswa. Sedangkan

faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang

meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Baik faktor internal

maupun eksternal mempunyai kedudukan yang amat penting dalam

pencapaian tujuan pendidikan.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, keluarga merupakan

lingkungan terdekat siswa di rumah. Keadaan keluarga di rumah berpengaruh

pada perkembangan mental siswa, tingkah laku, dan kreativitas di

sekolah.Keharmonisan adalah keadaan selaras atau serasi, keselarasan atau

keserasian. Keharmonisan keluarga siswa di rumah akan dapat menciptakan

suasana yang dapat memberikan dorongan untuk berpikir bebas.

Adanya prinsip saling menghargai dalam keluarganya akan dapat

menimbulkan kepercayaan dalam diri anak, dan dengan begitu pula akan

bangkit kemampuannya untuk berfikir secara kreatif ( Rudolf:1986:46).

Prinsip saling menghargai yang di maksudkan bukan berarti kita mengatakan

sesuatu atau perintah tetapi yang penting adalah bagaimana cara bekerja sama

dengan anak,. Usaha kita untuk memberikan dorongan semangat itu haru

didasarkan kepada kemampuan anak itu sendiri. Hal ini akan sulit dilakukan

jika kita tidak menaruh kepercayaan kepada diri anak. Dan lingkungan akan

merangsang kreativitas dan hubungan antar keluarga dan anak yang

mendorong anak untuk mandiri. Kreativitas yang muncul karena lingkungan

keluarga yang harmonis itu akan bersifat positif

Perbedaan kreativitas anak dalam belajar PAI di SD N Sidoharjo,

Susukan kabupaten Semarang, oleh guru, selalu dikatakan dengan keadaan

keluarga atau keharmonisan keluarga siswa. Pendapat mereka kondisi

keluarga mempengaruhi kreativitas dan prestasi belajar siswa. Hal ini

mendorong penulis untuk meneliti apakah ada “hubungan antara

keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI”.

B. Penegasan istilah

Untuk menghindari adanya kemungkinan yang salah dalam

penggunaan kata pada judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa

istilah pokok atau kata-kata yang menjadi variabel peznelitian. Istilah yang

perlu dijelaskan sebagai berikut:

a. Keharmonisan keluarga

Harmonis artinya selaras, serasi. Sedangkan keharmonisan adalah

keadaan selaras atau serasi, keselarasan atau keserasian

(fajri,1989:299). Keharmonisan berarti ada hubungan yang terarah,

teratur dan berlangsung indah dengan diri kita sendiri.

Keluarga adalah perkumpulan yang halal antara seorang laki-laki

dan seorang perempuan yang bersifat terus menerus dimana yang satu

merasa tentram dengan yang lain sesuai dengan yang ditentukan oleh

agama dan masyarakat( Langgulung:1986:345).

Jadi keharmonisan keluarga dalam hal ini adalah wujud dari

keluarga yang penuh keserasian dan keseimbangan diantara anggota-

anggotanya didalam menjalin hubungan kerjasama dalam

melaksanakan tugas keluarganya dan masing-masing anggota hidup

dalam ketenangan lahir batin yang telah dicapai.

b. Kreativitas belajar

Krativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya

cipta(Fajri:1989:465). Menurut Hasan Langgalung arti kreativitas itu

sendiri dalam bahasa inggrisnya creativity yang berarti kesanggupan

mencipta atau daya cipta (Langgulung:1986:345).

Belajar adalah salah satu bentuk global yang tidak dapat

dilaksanakan tanpa adanya pengaruh dari obyek lain. Pengertian lain

ada yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku

yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam

interaksi dengan lingkungan (Slamento:1995:4).

Jadi secara ringkas kreativitas belajar adalah kemampuan

memperoleh sesuatu berupa gagasan secara keseluruhan berupa

gagasan maupun karya yang kreatif lainnya.

Dengan demikian penulis membagi dua variabel penelitian

yaitu kesejahteraan sebagai variabel pertama dan etos kerja guru

sebagai variabel kedua.

Melengkapi pengertian dalam penegasan istilah dari variabel

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Keharmonisan keluarga

a. Siswa masih mempunyai orang tua yang lengkap

b. Siswa merasa nyaman dan betah tinggal di rumah

c. Ada keakraban hubungan antara suami dan istri serta anaknya

d. Siswa selalu mendapat bimbingan dari kedua orang tuanya

2. Kreativitas belajar

a. Memiliki dedikasi secara aktif dalam melaksanakan tugas

b. Panjang akal

c. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas

d. Mempunyai inisisatif

C. Rumusan masalah

Berdasrkan uraian latar belakang masalah di atas dari judul yang

diambil, maka rumusan masalah dalam penilitian ini adalah:

1. Bagaimanakah variasi keharmonisan keluarga siswa kelas V SD N

Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?

2. Bagaimakah variasi kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa

kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?

3. Apakah ada hubungan positif antara keharmonisan keluarga dengan

kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD N Sidoharjo

Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?

D. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana variasi keharmonisan keluarga siswa kelas

V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010.

2. Untuk mengetahui Bagaima variasi kreativitas belajar Pendidikan Agama

Islam siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun

2010?

3. Untuk mengetahui Apakah ada hubungan positif antara keharmonisan

keluarga dengan kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas

V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?

E. Manfaat penelitian

Hasil penilitian ini diharapkan bisa memberikan infomasi yang jelas tentag

ada tidaknya korelasi antara keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar

PAI siswa. Inforamasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat baik secara

praktis maupun teoritik.

Secara praktis, apabila ternyata ada hubungan, orang tua akan menyadari

arti penting keharmonisan keluarga ternyata mempunyai pengaruh positif

terhadap kreativitas belajar anak selanjutnya, dari pemahaman tersebut

hendaknya orang tua dapat menghadirkan suasana rumah yang damai dan

harmonis untuk membangkitkan kreativitas belajar anak.

Secara teoritik, penelitian ini hendaknya bermanfaat bagi pengembangan

pendidikan dan dapat memperkaya wawasan teoritik keilmuan serta

pengetahuan yang diperoleh dari penelitian lapangan.

F. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat

kebenarannya.(Margono:2005:67-68). Adapun hipotesis penelitian ini adalah:

“Keharmonisan keluarga berpengaruh terhadap kreativitas belajar ”.

Dengan kata lain, semakin baik keharmonisan keluarga maka semakin baik

pula kreativitas belajar anak.

G. Metode penelitian

Terkait dengan metode penelitian, dalam hal ini diuraikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, atau

peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu di dalam suatu penelitian.(Margono, 2005:118).

Sedangkan populasi dalam penelitian adalah siswa SD N Sidoharjo

Susukan kabupaten Semarang yang berjumlah 181 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sejulmlah penduduk yang jumlahnya kurang dari

jumlah populasi.(Hadi: 1977:221)

Dengan demikian dalam penelitian adalah siswa kelas V SD N

Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang yang berjumlah 25 siswa.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk menguji data di lapangan, penulis menerapkan metode

sebagai berikut:

a. Metode angket

Angket atau kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi

dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk mejawab

secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2005:167).

Metode ini penulis gunakan untuk mengungkap data tentang:

1) keharmonisan keluarga siswa kelas V di SD N Sidoharjo Susukan

kabupaten Semarang tahun 2010.

2) Kreativitas belajar siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten

Semarang tahun 2010.

b. Metode wawancara

Wawancara merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan

pula (Margono:2005:165). Metode wawancara ini digunakan oleh penulis

sebagai cross-checking atas metode angket.

c. Metode observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan

sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1995:136).

Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang

situasi umum serta penjajagan di lembaga penelitian yaitu di SD N

Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010.

d. Metode dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,

teori, dalil atau hukum-hukum,dan lain-lain yang berhubungan dengan

penelitian. (Margono, 2005:181).

Metode ini penulis pergunakan untuk mengumpulkan data tentang

keadaan guru, karyawan, siswa dan hal lain yang berhubungan dengan

penelitian ini.

4. Metode Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan analisis

prosentase dan analisis statistik yang mengacu pada rumus product moment.

Rumus digunakan untuk untuk menganalisis, secara presentase digunakan

rumus:

P =F

N x 100%

keterangan:

P : prosentase

F : frekuensi

N : jumlah sampel (Margono: 2005:207).

Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis secara statistik yaitu

menggunakan rumus korelasi product moment:

rxy

2222

yxNxxN

yxxyN

keterangan:

rxy : koefisien korelasi product moment dari variabel X (keharmonisan

keluarga) dan variabel Y (kreativitas belajar PAI).

X : skor variabel X

Y : skor variabel Y

X2

: hasil kuadrat dari X

Y2

: hasil kuadrat dari Y

XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y (Margono, 2005:207).

H. Sistematika penulisan skripsi

Untuk mengetahui pembahasan skripsi ini dengan baik, penulis sampaikan

sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini meliputi: Latar belakang masalah,

penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

hipotesis, sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI, bab ini meliputi : Yang pertama tentang

keharmonisan keluarga yang meliputi pengertian keharmonisan keluarga, dasar

dan tujuan keluarga, kewajiban orang tua terhadap anak, peran orang tua dalam

mendidik anak, faktor-faktor ang mempengaruhi keluarga harmonis. Kedua,

tentang kreativitas belajar meliputi, pengertian kreativitas, proses terjadinya

kreativitas, ciri-ciri kreativitas, pengertian belajar dan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar PAI. Ketiga adalah hubungan antara keharmonisan

keluarga dengan kreativitas belajar PAI.

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN, bab ini meliputi: Pertama, tinjauan

umum SD N Sidorejo Susukan, Semarang yang meliputi: letak geografis, sarana

prasarana dan keadaan guru. Iabel Kedua: Data khusus reponden meliputi:

Keadaan umum responden dan jawaban variabel responden.

BAB IV ANALISIS DATA bab ini meliputi; Analisis data tentang keharmonisan

keluarga, analisis data tentang kreativitas belajar, analisis data tentang

keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar siswa dan analisis hipotesis.

BAB V PENUTUP bab ini meliputi: Kesimpulan, saran-saran dan penutup.

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran-lampiran

Daftar riwayat hidup

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Keharmonisan Keluarga

1. Pengertian Keharmonisan Keluarga

Keharmonisan berasal dari kata harmoni yang bertarti selaras, serasi

(fajri:1983:347). Keharmonisan berarti ada hubungan yang terarah ,

teratur dan berlangsung begitu indah.

Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam masyarakat, tempat

seseorang menerima pendidikan untuk pertama kalinya. Dalam keluarga,

manusia belajar berinteraksi secara wajar, dengan begitu kepribadian dan

moral terbentuk secara alami sesuai naluri kemanusiaannya. keutuhan

orang tua dalam sebuah keluarga sangat berpengaruh pada kebutuhan

keluarga tersebut, karena inti keluarga sebenarnya adalah ayah, ibu dan

anak. Kebutuhan dan keseimbangan hubungan antar keluarga akan dapat

menciptakan lingkungan dan suasana yang menyenangkan. Keluarga yang

seimbang tersebut lebih kita kenal dengan sebutan keluarga harmonis.

Dengan demikian dari kedua pengertian di atas dapat di simpulkan

bahwa keharmonisan keluarga adalah wujud dari keluarga yang penuh

keserasian dan keseimbangan diantara anggota-anggotanya didalam

menjalin hubungan kerja sama dalam melaksanakan tugas keluarganya

dan masing-masing anggota hidup dalam ketenangan lahir batin yang telah

di capai serta selalu bersyukur pada Allah SWT.

Suatu lembaga dikatakan harmonis bila antara satu anggota dengan

anggota yang lainnya merasakan adanya suatu kerja sama yang saling

menguntungkan. Ada dan tidak adanya konflik diantara anggota keluarga

akan membantu terciptanya susasana tersebut. Orang tua sebagai teladan

pertama bagi anggota keluarga lainnya harus mampu mengatur lembaga

sehinnga cita-cita membentuk keluarga harmonis dapat terbentuk.

Keharmonisan keluarga dalam penelitian ini meliputi beberapa hal

sebagai berikut :

a. Taat menjalankan ibadah

Kita ketahui agama merupakan pedoman dan landasan hidup

bagi manusia. Dalam kehidupan keuarga agar terwujud sebuah

keharmonisan, pengetahuan, pemahaman dan pengetahuan agama

mutlak diperlukan. Keluarga yang tata pada ibadah akan lebih mampu

menghadapi permasalahandi keluarga secara bijaksana dan tepat.

Karena segala apapun kita kembalikan kepada Allah SWT.

b. Orang tua memecahkan kesulitan belajar anak secara tepat

Dalam proses belajar mengajar, terkadang muncul

permasalahan yang dihadapi anak, baik di sekolah maupun di rumah.

Tugas sekolah yang sulit dikerjakan sendiri oleh anak memerlukan

bantuan dari orang tua. Dengan mengawasi dan membimbing anak

akan lebih kreativ dalam memecahkan kesulitannya, Sehingga dalam

situasi bagaimanapun orang tua harus bisa memberikan jalan yang

terbaik.yang dapat membantu anak agar lebih kreatif dalam belajarnya.

c. Saling menghormati antar anggota keluarga

Ciri keharmonisan keluarga yang bisa di lihat dari sikap hormat

antara orang tua terhadap anak dan anak terhadap orang tua. Sebagai

orang tua dalam menghormati anak adalah dengan memberikan kasinh

sayang dan perhatian terhadap anak. Sebagai anak dalam menghormati

orang tua antara lain dengan bersikap patuh pada perintah orang tua,

bicara dengan bahasa yang sopan dan bersikap rendah hati atau

tawadhu kepada keduanya.

d. Orang tua mengingatkan dan mengawasi anak

Salah satu bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak

adalah memberikan pendidikan yang baik. Keluarga harus di jadikan

waah pendidikan yang baik pula. Keluarga harus di jadikan wadah

pertama bagi anak, sehingga orang tua menjadi pendidik utama anak.

Perhatian orang tua dalam belajar anak akan memberikan dampak

pada kreativitas belajar anak, hendaknya orang tua senantiasa

mengingatkan dan mengawasi belajar anak.

2. Dasar, tujuan dan fungsi keluarga

Terbentuknya sebuah keluarga hanya melalui perkawinan sesuai

dengan ketentuan agama dan undang-undang yang belaku. Perkawinan

yang sah akan menjadikan tegak dan kokohnya kehidupan keluarga.

Perkawinan yang tidak dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku

akan mengakibatkan permasalahan yang dapat mengancam kebutuhan

hidup keluarganya.

Mengenai dasar terbetuknya keluarga adalah firman Allah SWT dalam

QS. An-Nur ayat 32 yang berbunyi:

Artinya:

dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang

lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin

Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha

Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.(Depag:1983:135)

Perkawinan dalam Islam bukanlah sekedar bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan seksra pasangan suami istri. Sekalipun ini merupakan tujuan

sekedar untuk memenuhi kebutuhan dorongan-dorongan biologi ( Suwaid:

2003:66). Salah satu tujuan perkawinan dalam islam adalah untuk mencari

ketentraman / sakinah. Allah SWT berfirman dalam QS Ar-rum ayat 21

yang berbunyi :

Artinya:

dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih

dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Depag:1983:644).

Ayat tersebut memberi pengertian kepada kita bahwa Allah

menciptakan manusia menjadi jenis dan wanita agar kedua jenis mahluk

tersebut melakukan pernikahan guna mendapatkan ketentreman, kemudian

sesudah menikah berlangsung Allah akan menurunkan kasih sayang dan

kebahagiaan.

Filosof islam Imam Ghozali dalam Muhd Idris Ramulya, hukum

perkawinan Islam, membagi tujuan dan faidah kepada 4 hal, di antaranya

sebagai berikut:

a. Memperoleh keturunan yang sah akan melangsungkan perkawinan

serta memperkembangkan suku-suku bangsa manusia.

b. Memenuhi tuntutan naluriah hidup kemanusiaan.

c. Membentuk dan mengatur rumah tangga yang menjadi basis

pertama dari masyarakat yang besar diatas dasar kecintaan dan

kasih sayangb.

d. Menumbuhkan sungguhan berusaha memberi rizki penghidupan

yang halal, dan memperoleh rasa tanggung jawab ( Idris: 1996:27)

Mengenai fungsi keluarga, dalam surat Al Luqman ayat 13-19

di jabarkan sebagai berikut:

a. Menanamkan iman dan taukhid

b. Menumbuhkan sikap hormat dan bakti pada orang tua

c. Mendorong anak untuk taat beribadah

d. Menanamkan cinta kebenaran dan menjauhi yang buruk

e. Menanamkan jiwa sabar dalam menghadapi cobaan

f. Menumbuhkan semangat kerja dengan penuh kejijuran

g. Menumbuhkan sikap rendah hati, tidak angkuh dan sombong

dalam pergaulan

h. Menanamkan sikap hidup sederhana (Abu ahmadi:1983:45).

3. Kewajiban orang tua terhadap anak

Anak adalah amanah Allah yang dititipkan kepada orang tua. Sebagai

amanah kehadiran anak ditengah keluarga harus disyukuri. Salah satu cara

mensyukuri anak adalah orang tua mau mendidiknya denganbaik agar

menjadi generasi yang ber kualitas. Berkaitan dengan amanah, Nabi

Muhammad SAW mengingatkan,” jika amanah itu di sia-siakan tunggulah

saat kehancuran” (H.R Al Bukhori). Dengan demikian, menelantarkan

anak sama halnya dengan menghancurkan kehidupannya dan ini sangat

dilarang oleh agama ( Ghozali:2004:21-22).

4. Peran orang tua dalam mendidik anak

Peran dari orang tua dalam mendidik anak menurut Imam Ghozali

adalah:

a. Menyanyangi anak, bukan memanjakannya

b. Bersikap bijak dalam mendidik anak

c. Menjadi ibu yang ideal dimata anak

d. Membangun komunikasi efektif dengan anak

e. Jangan menhukum fisik anak

f. Menciptakan keluarga yang harmonis

g. Menjaga kesehatan jasmani rohani anak sejak dini

h. Membangun percaya diri pada anak

i. Membiasakan sholat berjama‟ah dan membaca Al Qur‟an

(Ghozali:2004:30)

5. Faktor-faktor yang membentuk keluarga harmonis

Faktor-faktor yang membentuk keluarga harmonis menurut Abdul

Mustaqim ada 4 faktor yaitu:

a. Harta atau ekonomi

Harta/ekonomi merupakan faktor yang tidak dapat ditinggalkan

dalam keluarga. Dikandung maksud bahwa harta/ekonomi sebagai

nafkah kelurga.

b. Ketampanan atau kecantikan

Ketampanan atau kecantikan menurut Abdul Mutaqim adalah

relatif , Karena ketampanan/kecantikan merupakan penunjang

keluarga harmonis yang bukan merupakan faktor mutlak.

c. Keturunan atau nasab

Keturunan atau nasab merupakan salah satu faktor dalam

membentuk keluarga harmoni. Maksudnya bahwa dalam membentuk

keluarga harus memandang asal usul keturunan calon pasangan

hidupnya masing-masing individu.

d. Agama atau akhlak

Faktor agama akan berpengaruh teguh pada nilai-nilai agama

dan akhlak dan merupakan faktor utama untuk memperoleh

kebahagiaan dalam rumah tangga. Menciptakan kondisi keluarga yang

harmonis menjadi sangat penting bagi proses pendidikan anak.

Diantara faktor-faktor tersebut diatas faktor agama adalah yang

menjadi inti untuk menuju keluarga yang harmonis

(Mustaqim:2005:85).

B. Kreativitas Belajar PAI

1. Pengertian Kreativitas

Kreatif berarti kemampuan untuk menciptakan (Fajri:1986:489).

Dibawah ini penulis paparkan pendapat dari para tokoh mengenai

pengertian kreativitas adalah:

1) Menurut Hasan Langgulung dalam bukunya kreativitas dalam

pendidikan Islam berpendapat bahwa kreativitas dalam bahasa

inggris adalah creativity yang berarti kesanggupan mencipta atau

daya cipta (Langgulung:1991:45).

2) Kreativitas adalah proses yang dilakukan oleh seseorang, yang

menyebabkan ia melakukan sesuatu yang baru baginya

(Langgulung:1991:45)

3) Robert berpendapat bahwa proses kreativitas adalah apa yang

timbul dari padanya karya baru sebagai akibat dari iteraksi individu

dengan cara-caranya sendiri dan apa yang terdapat dari

ligkungan(Langgulung:1991:45).

Pada intinya kretivitas merupakan kemampyan seseorang

untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun

karya yang relatif berbeda dari sebelumnya.

2. Proses terjadinya kreativitasi

Prof.Dr Hasan langgulung didalam bukunya menurut Robert bahwa

proses kreativitas adalah apa yang timbul daripadanya karya baru,

sehingga akibat dari interaksi individu dengan cara-caranya sendiri, dan

apa yang terdapat dalam lingkungan (Langgulung:1991:174).

Proses terjadinya kreativitas dapat dijadikan menjadi 2 diantaranya

adalah kreatitas pembawaan dan kreativitas perwujudan/manivestasi

kreativitas, hal ini sesuai dengan pendapat maslow yang memandang

kreativitas mempunyai makna yaitu kreativitas bakat dan kreativitas

penyuguhan sendiri (Langgulung:1991:172). Prof.Dr.Langgulung

mengemukakan proses berfikir kreatif adalah proses intelektual yang

menghasilkan karya kreatif. Proses bermula mengenal masalah,

merangsang pemikiran seorang pemikir dan berakhir dengan

menghasilkan karya kreatif (Langgulung: 1991: 375).

Demikian sekilas penjelasan tentang tahapan proses kreativitas dimana

tahapan-tahapan ini mempunyai hubungan erat dengan proses terjadinya

kreativitas. Dengan demikian hal ini akan terbukti bahwa proses

kreativitas akan melalui tahapan tersebut. Walau tidak semua tahapan

dilaluinya dengan kemungkinan hanya sebagian atau secara acak.

2. Ciri-ciri kreativitas

Sund, sebagaimana juga di katakan oleh Drs. Slameto, bahwa ciri-ciri

individu kreatif adalah:

a. Hasrat ingin bisa yang cukup tinggi

b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru

c. Banyak akal

d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti

e. Cenderung menyukai tugas yang berat dan sulit

f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan

g. Memiliki dedikasi yang bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas

h. Berfikir fleksibel

i. Menaggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi yang

lebih banyak

j. Kemampuan membuat analisis dan sistematis

k. Memiliki semangat bertanya dan meneliti

l. Memiliki daya abstrak yang cukup banyak

m. Memiliki latar belakang membaca yang luas (Slameto:1995:147-148).

Dalam berbagai ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang

paling menonjol dalam kreativitas adalah keberanian. Keberanian untuk

menemukan tatanan, bentuk/pola-pola baru. Bila hal ini dikaitkan dengan

kreativitas anak, merupakan keberanian seseorang anak untuk menetapkan

strategi belajar dalam bentuk baru dan berusaha mengemukakan

pendapatnya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

Elizabet B. Hurlock menerangkan bahwa ada hal dapat dilakukan

untuk meningkatkan kreativitas antara lain:

a. waktu, untuk menjadi kreatif kegiatan anak seharusnya jangan diatur

sedemikian rupa sehingga hanya sedikit waktu untuk bermain-main

dengan gagasan dan mencobanya dalam bentuk baru.

b. Kesempatan menyendiri, yaitu mendidik anak secara demikratis

sedangkan mendidik otoriter memadamkannya.

c. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, kreativitas tidak muncul

dalam kehampaan, semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh

anak, dasar untuk mencapai hasil yang kreatif

d. Dorongan, anak harus didorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan

dan kritik yang seringkali dilontaarkan pada anak yang kreatif.

e. Sarana, sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus

disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksploriasi

yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.

f. Lingkungan yang merangsang, lingkungan rumah dan sekolah

merangsang kreativitas dengan memberikan bimbingan dan dorongan

untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativiras.

g. Hubungan orang tua, orang tua tidak perlu melindungi anak terlalu

posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya

diri. (Elizabeth:1987:67).

4. Pengertian belajar

Sebelum kita membahas uraian tentang belajar, perlulah kita ketahui

bahwa dalam ayat Al Qur‟an menjelaskan;

Artinya:

mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui

selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya

Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."

Kata ilmu didalam ayat diatas adalah ilmu sebagai proses, yaitu

bagaimana memperoleh pengetahuan, dengan kata lain proses tersebut

adalah belajar.

Belajar didefinisikan secara berbeda-beda untuk lebih jelasnya akan

penulis kenukakan pendapat para ahli tentang definisi belajar :

a. Oemar Hamalik dalam bukunya kurikulum dan pembelajaran

mengatakan “ belajar adalah modifikasi/memperteguh kelakuan

melalui pengalaman.(Oemar;1989:36).

b. Oemar Hamalik dalam bukunya metodologi pengajaran ilmu

pendidikan berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan latihan

(Oemar;1989:60).

c. Menurut Withertington sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto

mengatakan belajar adalah sustu perubahan didalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan atau suatu pengertian (Ngalim:1987:86).

Dari definisi Diatas dapat dikemukakan berupa elemen penting dalam

menarik pengertian tentang belajar yaitu:

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik/

mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan,

kecakapan, perubahan itu di peroleh melalui latihan buku, perbahan

yang sendirinya karena pertumbuhan/kematangan.

c. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.

Dengan demikian elemen-elemen yang penting yang mencirikan

pengertian belajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

perubahan-perubahan pada seseorang baik fisik maupun psikis, dimana

perubahan itu membutuhkan latihan atau pengalaman seseorang yang

berlangsung lama mulai dari manusia itu lahir sampai mati, manusia akan

senantiasa belajar kapanpun dan dimanapun ia berada.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Didalam belajar mengajar dapat timbul berbagai masalah baik dari

siswa ataupun guru. Berbagai masalah belajar yang dihadapi tentu saja ada

penyebabnya. Faktor-faktor itu dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut

faktor individual.

b. Faktor yang ada diluar individu disebut dengan faktor sosial.

Yang termasuk faktor sosial antara lain:

1) Kematangan / pertumbuhan

Perkembangan anak meliputi berbagai aspek tidak hanya mengenai

aspek fisik akan tetapi juga aspek lainnya seperti berfikir, pengertian

umum bahkan juga kehidupan emosonal.

2) Kecerdasan / intelejensi

Adalah merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang

memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.

Intelejensi/kecerdasan sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang

dalam belajar.

3) Latihan / ulangan

Oleh karena berlatih dan seringkali mengulangi sesuatu, maka

kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi wawasan

yang luas.

4) Motivasi

Merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu

terutama motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri.

Yang termasuk dalam faktor sosial antara lain:

a. Keadaan keluarga

Keluarga merupakan faktor sosial pertama yang mempengaruhi

belajar anak karena unsur pendidikan yang terbanyak adalah dimulai

dari keluarga. Ketika keluarga harmonis maka maka belajrpun akan

menjadi mudah bisa memahami.

b. Guru dan cara mengajar

Faktor guru dan cara mengajar merupakan faktor yang sangat

penting, karena ada hubungan timbal balik antara yang mengajat dan

dengan yang di ajar. Ketika guru menyampaikan secara jelas maka

secara otomatis siswa juga faham.

c. Alat-alat pelajaran

Faktor guru dan cara mengajar tidak dapat lepas dari ada

tidaknya alat-alat pelajaran atau media disekolah.

d. Motivasi

Motivasi dalam hal ini juga sangat penting karena dengan

motivasi anak menjadi semangat dalam menjalani hidup dalam hal ini

adalah belajar.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tersebut

maka dapat diketahui bahwa faktor individual merupakan faktor

terpenting untuk mendorong /memotivasi anak untuk belajar yang

kemudian dilanjutkan motivasi dari luar.

C. Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dan Kreativitas Belajar PAI

Telah disebutkan diatas bahwa salah satu kewajiban orang tua adalah

mendidik anak. Dalam mendidik ini pun orang tua harus menggunakan metode-

metode yang tepat supaya hubungan antara anak dengan orang tua tetap baik.

Penerapan bimbingan orang tua kepada anak akan mempengaruhi persepsi anak

terhadap orang tuanya, hal itulah yang dapat mempengaruhi keharmonisan

hubungan antar keduanya secara tidak langsung.

Anak merupakan tumpuan harapan orang tua, orang tua selalu mengharapkan

yang teerbaik untuk anak-anaknya. Keterlibatan anak dalam kehidupan keluarga

akan menentukan besar kecilnya kemauan anak untuk berekspresi. Bila orang tua

tidak pernah melibatkan anak dalam persoalan keluarga, anak akan bersifat pasif,

rasa takut keluarga juga tidak dirasakan oleh anak. Sikap anak di rumah akan

terbawa kesekolah sehingga keterlibatan anak dalam interaksi belajar mengajar

juga berkurang.

Selanjutnya, suasana demokratis juga sangat diperlukan dalam keluarga untuk

membantu anak dalam meningkatkan kreativitasnya. Orang tua yang bersikap

demokratis tidak memberikan andil terhadap perilaku anak untuk agresif dan

menjadi pendorong terhadapa perkembangan anak kearah positif, misalnya

perilaku belajar yang kreatif. Dalam demokrasi keluarga anak akan belajar saling

menghormati, menghargai, berani mengutarakan ide dan alasan-alasan atas

ketgidaksetujuannya.

Sikap lain yang dapat tumbuh dalam suasana keluarga demokratis adalah

timbulnya keberanian dan percaya diri. Dukungan keluarga pada anak menjadikan

anak bersemangat. Dorongan semangat orang tua pada anak sulit di dapatkan

dalam keluarga yang tidak harmonis. Seringnya anak melihat dan mengalami

konflik dalam keluarganya akan membuat anak kehilangan semangat, merasa

lemah, kuran mampu dan lamban dalam berfikir. Hilangnya semangat tentu saja

menyebabkan anak kehilangan kepercayaan diri. Mereka akan cenderung

berperilaku menyimpang dan mencontoh karakter keluarganya yang kacau, bila

demikian maka anak sulit untuk berkonsentrasipada pelajaran dan berpikir kreatif.

Keharmonisan dalam keluarga akan dapat menimbulkan banyak hal positif

dalam diri anggotanya. Seorang anak akan mencontoh kebijaksanaan dan

kebiasaan yang I lakukan oleh keluarganya. Hal ini tidak sekedar pada ucapan

saja akan tetapi melebar sampai hal-hal lain misalnya makna-makna, petunjuk-

petunjuk, pengalaman dan keaktifan berperilaku termasuk di dalamnya aadalah

kreativitas belajar.

Berdasarkan semua uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

keharmonisan dalam keluarga mempunyai hubungan terhadap kreativitas belajar

anak. Lingkungan dan suasana tentram serta harmonis dapat merangsang

berkembangnya kemampuan kognitif dan keberanian anak untuk berbuat.

Keharmonisan keluarga dapat menyumbangkan aspek positif bagi perkembangan

dan peningkatan kreativitas belajar anak.

BAB III

LAPORAN HASL PENELITIAN

A. DATA UMUM

1. Letak Geografis

SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang terletak di Desa

Susukan kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Geografis wilayah

kecamatan Susukan sebagian besar adalah pertanian, akan tetapi Desa

Susukan termasuk wilayah yang rendah dan asri, sehingga penduduknya

bermata pencahariaan petani, buruh tani . Dengan demikian, keadaan siswa

SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang berlatar belakang dari

keluarga petani dan sebagian pedagang.

2. Keadaan Siswa dan Guru

Sebagai lembaga formal, SD N Sidoharjo memiliki siswa sebanyak

175 siswa. Berikut ini rincian lebih jelas tentang keadaan siswa.

TABEL I

KEADAAN SISWA TAHUN AJARAN 2009/2010

No

Kelas

Jumlah

Keterangan

Laki-laki Perempuan

1 I 31 17 14

2 II 32 27 15

3 III 27 18 9

4 IV 29 13 16

5 V 25 11 14

6 VI 31 17 14

Tenaga pendidikan SD N Sidoharjo Susukan terdiri dari 12

orang.yang terdiri dari 11 guru dan 1 penjaga.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini :

TABEL II

DAFTAR NAMA-NAMA GURU

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Drs.Suyanto Kepala SD S I

2 Sumardi.A.Ma Guru Kelas D II

3 Masrur.A.Ma Guru Penjaskes D II

4 Sutoyo Guru Kelas D II

5 Susi Nur „Aini.S.Pd Guru Kelas S I

6 Rokhomah A.Ma Pd Guru Kelas D II

7 Ana Susilowati.A.Ma Pd Guru Kelas D II

8 M. Hartono.S.Pd Guru Kelas S I

9 Ida Muflikhah.A.Ma Guru Kelas D II

10 Taufiq Muslim TU D III

11 Nur Hidayah TU D III

12 Paiman Penjaga SD

3. Sarana Prasarana

Dalam suatu lembaga, baik lembaga pendidikan maupun lembaga

non pendidikan, fasilitas merupakan kebutuhan primer, apalagi dalam

lembaga pendidikan fasilitas yang mendukung untuk membantu

terlaksananya tujuan yang telah di tentukan. Setelah penulis mengadakan

observasi dan interview seperlunya maka dapat dikemukakan fasilitas

pendididkan yang ada di SD N Sidorejo, Susukan Semarang.

TABEL III

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA

SD N SIDOHARJO SUSUKAN

NO NAMA BARANG JUMLAH

1 Ruang Kelas 6 ruang

2 Kantor Kepala Sekolah 1 ruang

3 Ruang Guru 1 ruang

4 Musholla 1 lokal

5 Kamar mandi /WC 2 lokal

6 Komputer 2 buah

7 Perpustakan 1 lokal

8 Koperasi 1 lokal

9 Mesin ketik 1 buah

10 Lapangan 1 lokal

B. Data tentang Keharmonisan Keluarga dengan Kreativitas Belajar PAI

1. Keadaan Umum Reponden

Untuk mengetahui obyek penelitian secara jelas, maka perlu adanya

penjelasan yang berkenaan dengan respa kemukakan tentang data-data

keadaan responden.

Sebelum penulis melaporkan hasil penelitian dana nama-nama

responden, akan dijelaskan bahwa untuk mengumpulkan data ini penulis

menggunakan angket, dengan cara menyebarkan langsung pada responden.

Responden sebagai sampel penilitian ini adalah kelas V SD N

Sidoharjo, Susukan. Dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 25

siswa. Masing-masing pertanyaan terdiri dari 3 alternatif jawaban dengan

kode A,B dan C dengan bobot 3,2 dan 1.

TABEL IV

DAFTAR NAMA RESPONDEN

No No Responden Nama Kelas

1

2

3

1

2

3

Umi Lestari

Kholif Supriyadi

M.Syukron

V

V

V

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Demcy Ayu B

M. Tri Wibowo

Penti Kusnanti

Rico Nur Saputra

Siti Istiqomah

Siti Maryatul

Siti Suntranti

Asih Murniawati

Alfian Romadhoni

Bambang Irawan

Dewi Hastuti

Fredita

Indah Yulianawati

Khoirul Anwar

Lutfi Hakim

Eko Nugroho

Safina Hardani

Siti Lailatul Wasilah

Khoirus Sholikhin

Siti rofiqoh

Lutfi Kurniawan

Slamet W

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

2. Variabel Jawaban Responden

a. Jawaban variabel jawaban pertama yaitu keharmonisan keluarga.

TABEL V

DAFTAR HASIL JAWABAN TENTANG

KEHARMONISAN KELUARGA

No

Jawaban Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 a a a a b a a b b a

2 a a a a a c a b b b

3 a c a a b a a b b a

4 a a a a a a a b c b

5 a a a a b a b a c b

6 a a a a b a a b b a

7 a a a a a a a c c a

8 a a a b a a b b b b

9 a a a c b a a b b b

10 a a a a a a b b b b

11 a a a b a a a b a b

12 a a a b b a a b b a

13 a b a a a a a b b b

14 a b c a b b b c b b

15 a a a b b c a b b b

16 b c c a b a a b c a

17 a a b b c a b b c b

18 a a a a b a a b a b

19 a b b b a a a b b b

20 a a a a b a a b b a

21 a a a a a a a b b a

22 a a a b b a a c b b

23 a a a a b a a b b a

24 a a a b b a b b c a

25 a c a a b a b b b a

b. Jawaban Jawaban variabel jawaban kedua yaitu Kreativitas Belajar PAI

TABEL VI

DAFTAR HASIL JAWABAN SEMENTARA TENTANG

KREATIVITAS BELAJAR PAI

No

Jawaban Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 a b b b a a a a b b

2 a b b c a a a b a a

3 b b b b a a a a b b

4 a b b a a a a b a b

5 b b b c a a a b b b

6 a b c b a a a a b a

7 a b a c a a a b a b

8 b b a b a a a b b b

9 a b a b a a a b b b

10 a b c c a a a b a b

11 a b b b a a a b a b

12 a a c a a a a b b b

13 a b b b a a a a b b

14 b b b c b a b c b b

15 a b b a a a a c b b

16 b b b b a a a b b b

17 a b c b a a a b b b

18 b a b b a b a b b b

19 b b a b a a a b b a

20 a a a b a a a a b b

21 a b c c b a a b b b

22 a b b c a b a b b b

23 a b c c a a a a b b

24 a b b c a a a c b b

25 b a c c a a a a b b

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Data tentang Keharmonisan Keluarga

Untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara keharmonisan

keluarga dengan kreativitas belajar PAI siswa kelas V di SD N Susukan

Semarang, maka data yang telah diperoleh akan di analisis dengan analisis

statistik. Adapun rumus statistik yang digunakan dalam data tersebut adalah:

P= F

N x 100

Keterangan :

P : Prosentase individu dalam golongan

F : Frekuensi

N : Jumlah subyek dalam keseluruhan

Langkah selanjutnya dalam analisis ini adalah tabel nilai tingkat

keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI siswa kelas V di SD N

Sidoharjo Susukan Semarang, dan tabel kerja untuk mencari koefisien korelasi

antara variabel kerja keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI .

1. Data tentang Keharmonisan Keluarga

Data kepedulian orang tua diperoleh dari angket yang penulis bagikan.

Terdiri dari 10 pertanyaan, yang masing-masing pertanyaan disediakan 3

opsi alternatif jawaban, dengan bobot nilai yang berbeda yaitu sebagai

berikut :

Bobot nilai no 1 sampai 10 adalah:

1. Alternatif jawaban a memiliki bobot nilai 3

2. Alternatif jawaban b memiliki bobot nilai 2

3. Alternatif jawaban c memiliki bobot nilai 1

Berikut ini akan penulis sajikan tabel hasil penyebaran angket tentang

Keharmonisan Keluarga .

TABEL VII

NILAI ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA

No

Jawaban Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27

2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 26

3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 25

4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 26

5 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 25

6 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27

7 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 26

8 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 25

9 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 24

10 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26

11 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 27

12 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 26

13 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 26

14 3 2 1 3 2 2 2 1 2 2 20

15 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 24

16 2 1 1 3 2 3 3 2 1 3 21

17 3 3 2 2 1 3 2 2 1 2 21

18 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 27

19 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 24

20 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27

21 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 27

22 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 24

23 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27

24 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 24

25 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 24

Setelah di ketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka

di tentukan dengan rumus sebagai berikut:

I = (xt-xr)+1

Ki

Keterangan :

i : interval

xt : nilai tertinggi

x : nilai terendah

k : kelas interval

Untuk angket tentang keharmonisan keluarga dengan kreativitas

mengikuti pembelajaran PAI dengan jumlah 10 pertanyaan (item), maka

diperoleh nilai tertinggi dari jawaban yang diberikan responden adalah 28,

sedangkan nilai terendahnya adalah 20. Sesuai dengan rumus di atas maka:

i = (28-20)+1

3

I = 9

3

I = 3

Jadi intervalnya = 3

Tabel VIII

INTERVAL KEHARMONISAN KELUARGA

Nilai Jumlah Siswa Nilai Nominal Kategori

26-28

23-25

20-22

12

10

3

A

B

C

Tinggi

Sedang

Kurang

Tabel IX

NILAI KATEGORI KEHARMONISAN KELUARGA

No Responden Skor Kategori

1

2

27

25

A

B

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

25

26

25

27

26

25

24

26

27

26

26

20

23

21

21

27

24

27

28

24

27

24

24

B

A

B

A

A

B

B

A

A

A

A

C

B

C

C

A

B

A

A

B

A

B

B

Setelah diketahui banyaknya siswa yang tingkat keharmonisan

keluarga yang berkategori tinggi, sedang, kurang, maka langkah-langkah

selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variabel

dengan menggunakan rumus:

P = F x 100%

N

Diketahui :

F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai A pada angket tantang tingkat

keharmonisan keluarga terhadap anak sebanyak 12 siswa

N = Banyaknya sampel 25 siswa

Maka P = 12 x 100% = 48%

25

F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai B pada angket tantang tingkat

keharmonisan keluarga terhadap anak sebanyak 10 siswa

N = Banyaknya sampel 25 siswa

Maka, P = 10 x 100%= 40%

25

F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai C pada angket tantang tingkat

keharmonisan keluarga terhadap anak sebanyak 3 siswa

N = Banyaknya sampel 25 siswa

Maka, P = 3 x 100%= 12 %

25

Tabel X

NILAI PROSENTASE KEHARMONISAN KELUARGA

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1

2

3

Tinggi (A)

Sedang (B)

Kurang (C)

26-28

23-25

20-22

12

10

3

48%

40%

12%

25 100%

B. Data tentang Kreativitas Belajar PAI

TABEL XI

NILAI ANGKET KREATIVITAS BELAJAR PAI

No

Jawaban Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25

2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 25

3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 27

4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 26

5 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 22

6 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 25

7 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 25

8 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 24

9 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 25

10 3 2 1 1 3 3 3 2 3 2 23

11 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 25

12 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 25

13 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25

14 2 2 2 1 2 3 2 c 2 2 19

15 3 2 2 3 3 3 3 c 2 2 22

16 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 23

17 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 23

18 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 23

19 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 25

20 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 27

21 3 2 1 1 2 3 3 2 2 2 21

22 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 22

23 3 2 1 1 3 3 3 3 2 2 23

24 3 2 2 1 3 3 3 c 2 2 24

25 2 3 1 1 3 3 3 3 2 2 23

Setelah di ketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka

di tentukan dengan rumus sebagai berikut:

I = (xt-xr)+1

ki

Keterangan :

i : interval

xt : nilai tertinggi

x : nilai terendah

k : kelas interval

Untuk angket tentang Kreativitas belajar PAI, dengan jumlah 10

pertanyaan (item), maka diperoleh nilai tertinggi dari jawaban yang diberikan

responden adalah 27, sedangkan nilai terendahnya adalah 19. Sesuai dengan

rumus di atas maka:

i = (27-19)+1

3

I = 9

3

I =3

Jadi intervalnya = 3

Tabel XII

INTERVAL KREATIVITAS BELAJAR PAI

Nilai Jumlah Guru Nilai Nominal Kategori

25-27

22-24

19-21

12

11

2

A

B

C

Baik

Sedang

Kurang

Tabel XIII

NILAI KATEGORI KREATIVITAS BELAJAR PAI

No Responden Skor Kategori

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

25

25

27

26

22

25

25

24

25

23

25

A

B

B

A

B

A

A

B

B

A

A

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

25

25

19

22

23

23

23

25

27

21

22

23

24

23

A

A

C

B

C

C

A

B

A

A

B

A

B

B

Setelah diketahui banyaknya siswa yang tingkat kreativitas belajar PAI

baik yang berkategori tinggi, sedang, kurang, maka langkah-langkah

selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variabel

dengan menggunakan rumus:

P = F x 100%

N

Diketahui :

F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai A pada angket tantang tingkat

kreativitas belajar PAI sebanyak 12 siswa

N = Banyaknya sampel 25 siswa

Maka P = 12 x 100% = 48%

25

F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai B pada angket tantang tingkat

kreativitas belajar PAI sebanyak 11 siswa

N = Banyaknya sampel 25 siswa

Maka, P = 11 x 100%= 44%

25

F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai C pada angket tantang tingkat

kreativitas belajar PAI sebanyak 2 siswa

N = Banyaknya sampel 25 siswa

Maka, P = 2 x 100%= 8 %

25

Tabel XIV

NILAI PROSENTASE TINGKAT KREATIVITAS BELAJAR PAI

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1

2

Tinggi (A)

Sedang (B)

25-27

22-24

12

11

48%

44%

3 Kurang (C) 19-21 2 8%

25 100%

C. Analisis Data Pengarug Tentang Keharmonisan Keluarga terhadap

Kreativitas Belajar PAI

XV

Tabel Kerja Mencapai Pengaruh Hubungan Variabel Keharmonisan Keluarga

(x)

Terhadap Kreativitas Belajar PAI (y)

No X Y x2

y2 Xy

1 27 25 729 625 675

2 25 25 625 625 625

3 25 24 625 576 600

4 26 26 676 676 676

5 25 25 625 625 625

6 27 25 729 625 675

7 26 25 676 625 650

8 25 24 625 576 600

9 24 25 576 625 600

10 26 23 676 529 598

11 27 25 729 625 675

12 26 25 676 625 650

13 26 25 676 625 650

14 20 19 400 361 380

15 23 22 529 484 506

16 21 23 441 529 483

17 21 23 441 529 483

18 27 23 729 529 621

19 24 25 576 625 600

20 27 27 729 729 729

21 28 21 784 441 588

22 24 22 576 484 528

23 27 23 729 529 621

24 24 24 576 576 576

25 24 23 576 529 552

625 597 15.729 14.327 14.966

Diketahui :

x = 625

y = 597

x2 = 15.729

y 2 = 14.327

xy = 14.966

rxy =

2222 yyNxxN

yxxyN

=

22597327.1425625729.1525

597625966.1425

= 409.356175.358625390225.393

125.373150.374

= 17662600

1025

= 801,2142

1025

= 0,478

D. Analisis Data Hipotesis

Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y diketahui, maka

selanjutnya untuk mengetahui dapat tidaknya hipotesis diterima, maka

dikonsultasikan nilai rxy yang terdapat dalam tabel nilai-nilai product moment,

sehingga dapat diketahui signifikan.

Sesuai dengan jumlah responden yakni 25 siswa, maka dapat diketahui bahwa

ro > rt pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,478 > 0,396. Sedangkan untuk taraf

signifikansi 1 % ro < rt yaitu 0,478 < 0,505. Jadi hipotesa yang diajukan dapat

diterima pada taraf signifikansi 5% dan di tolak untuk taraf signifikansi 1%.

Sehingga berdasarkan tabel tersebut dapat di bandingkan bahwa nilai yang

diperoleh adalah 0,478 > 0,369 (taraf signifikansi 5%) dan 0,478 < 0,505 (taraf

signifikansi 1%)

Jadi item-item tersebut dapat dipercaya sehingga dapat sebagai alat-alat

pengukur data dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain data di atas, maka

hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi :” bahwa ada hubungan yang positif antara

keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI”. Dengan kata lain,

semakin tinggi keharmonisan keluarga, semakin tinggi pula kreativitas belajar

Pendidikan Agama Islam.

Data di atas membenarkan teori pendidikan penulis tuangkan dalam bab II,

dimana keharmonisan keluarga sangat berhubungan dengan kreativitas belajar

anak khususnya dalam Pedidikan Agama Islam.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis kemukakan tentang skripsi ini dengan judul Hubungan

Keharmonisan Keluraga dengan Kreativitas Belajar PAI Siswa kelas V SD N

Sidoharjo Susukan, Semarang Tahun 2010, maka dapat di tarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tingkat keharmonisan keluarga dalam hal ini rata-rata tinggi. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa siswa yang selalu mendapat perhatian dari

orang tua dan merasakan keluarga yang harmonis mencapai 12 orang

(48%) dengan kategori tinggi, dan 10 orang (40%) dalam kategori sedang

dan 3 orang (12%) dengan kategori rendah.

2. Tingkat kreativitas belajar dalam Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas

V SD N Sidoharjo Susukan tahun 2010 berada dalam kategori tinggi. Dari

hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang selalu kreatif dalam

mengikuti proses pembelajaran PAI berjumlah 12 orang (48%) dengan

kategori tinggi, 11 orang (44%) dengan kategori sedang, dan 2 orang (8%)

dalam kategori rendah dari 25 responden.

3. Setelah di analisis dengan menggunakan product moment untuk penelitian

yang ketiga terdapat hubungan keharmonisan keluarga dengan kreativitas

belajar PAI anak berada pada tingkat tinggi, terbukti dalam analisis

statistik pada bilangan-bilangan yang tertera pada analisis dada yaitu pada

taraf signifikansi 5% adalah r tabel 0,369 dan ro 0,478. Jadi ro > r tabel,

sedangkan untuk taraf signifikansi 1% adalah r tabel 0,505 dan ro 0,478.

Jadi hipotesa yang berbunyi “Bahwa ada hubungan antara keharmonisan

keluarga dengan kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas

V SD N Sidoharjo, Susukan Semarang Tahun 2010” di terima pada taraf

signifikansi 5%.

4. Dengan denikian tingkat keharmonisan keluarga berhubungan dengan

kreativitas belajar PAI. Hal itu menyatakan semakin rendah tingkat

keharmonisan keluarga, semakin rendah juga kreativitas belajar

Pendidikan Agama Islam.

Hal ini terbukti dari data yang di peroleh dari tingkat keharmonisan

keluarga dengan kreativitas belajar PAI pada siswa kelas V SD N Sidoharjo,

Susukan Semarang tahun 2010 membuktikan bahwa keharmonisan keluarga

berhubungan dengan kreativitas belajar anak dalam Pendidikan Agama Islam.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat di

kemukakan antara lain:

1. Bagi orang tua dan keluarga siswa, hendaknya selalu menciptakan

lingkungan keluaga yang harmonis dan nyaman untuk semua

anggotanya, sehingga akan dapat memacu timbulnya kreativitas

belajar sisiwa.

2. Bagi siswa, hendaknya dapat ikut mengonrol perilakunya dan ikut

membantu menciptakan keharmonisan dalam keluarga, sehingga

kreativitas belajarpun dapat ditingkatkan.

3. Bagi guru, hendaknya memantau keadaan siswa yang menjadi satu

faktor pengaruh tinggi tidaknya kreativitas belajar siswa tanpa

mengenyampigkan kemungkinan adanya faktor lain.

C. Penutup

Mengakhiri penulisan skripsi, penulis memanjatkan puji syukur

alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmad, taufik,

hidayahnya serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, jauh dari

sempurna. Kata demi kata merupakan aktualisasi maksimal dari kekuatan pikiran

yang ada pada penulis, sehingga penulis mengharapkan saran serta kritik yang

membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian lebih

lanjut dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta

bagi masyarakat dan dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Dreikus Rudolf .dkk. Disiplin Tanpa Hukuman, Bandung, CV Remaja Karya, 1986.

Em zul Fajri, dkk, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi terbaru, Difa Publiser,

Jakarta.

Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam, Jakarta, Pendidik Pustaka Al

Husna 1986.

Slamento.Drs, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Edisi terbaru,

Rineka Cipta,2005.

Margono.S.Drs, Metodologi penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2005.

Hadi Sutrisno, Metodologi Research, Rineka Cipta, jakarta, 1986.

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Teerjemahannya, jakarta, 1989.

Suwaid.M, Mendidik Anak Bersama Nabi, Pustaka, jakarta, 2004.

Idris.Mohmd, Ramulyo, hukum Perkawinan Islam, Jakarta,1986.

Ahmadi, Abu, Paradigma Pendidikan Islam, Rineka Cipta, Jakarta, 1986.

Al Ghozali, Imam, Rumahku Surgaku, cetakan Pertama, Yogyakarta, 2004.

Mustaqim Drs, Menjadi Ora ng Tua Bijak, Pustaka, Jakarta, 2004.

B. Hurlock, Elizabeth, chil Development, bandung, Erlaim dan Pembelajarkulungga

Jilid I 1986.

Hamalik Oemar, Kurikulum an Pembelajarannya, Sinar Grafika ofset, Jakarta, 2004.

Hamalik Oemar, Metodoogi Pengajaran dan Ilmu Ilmu Pendidikan, Sinar Grafika

Ofset, Jakarta, 2004.

Purwanto Ngalim. Drs, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Rosdakarya,

Bandung, Cetakan I, 2007

ANGKET PENELITIAN

PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah terlebih dahulu daftar identitas diri Anda!

Nama :…………………..

Kelas / No absen :…………………..

Alamat :…………………..

2. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada

alternatif jawaban a,b atau c yang sesuai dengan keadaan Anda!

3. Angket ini diajukan penulis dalam rangka mencari data guna penyelesaian

penulisan skripsi!

4. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai rapot Anda!

KEHARMONISAN KELUARGA

1. Di rumah, Anda tinggal bersama siapa?

a.Ayah dan ibu

b.Ibu saja atau ayah saja

c.Tidak bersama ayah dan ibu

2. Dalam sehari, kecuali tidur malam, berapa jam Anda tinggal di rumah?

a. 7-9 jam

b. 4-8 jam

c. 0-3 jam

3. Pernahkah Anda tidak tidur di rumah?

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Pernah

4. Dalam waktu senggang bentuk aktivitas keluarga bersama-sama adalah…..

a. Rekreasi seminggu sekali

b. Rekreasi sebulan sekali

c. Di rumah saja

5. Berapa kali dalam satu bulan keluarga berkumpul dan bercengkrama?

a. 21-30 hari

b. 11-20 hari

c. 0-10 hari

6. Dalam satu bulan berapa kali Anda bercerita kepada orang tua tentang

kegiatan Anda?

a. 21-30 hari

b. 11-20 hari

c. 0-10 hari

7. Dalam sehari, berapa kali keluarga Anda makan bersama?

a. 2-3 kali

b. Sekali

c. Tidak pernah

8.Seringkah orang tua Anda mengingatkan atau mengarahkan Anda belajar?

a. Selalu di ingatkan orang tua dalam belajar

b. kadang-kadang ketika tidak sibuk

c. Tidak pernah

9. Seringkah keluarga mengingatkan Anda mengajak untuk beribadah?

a. Sering

b. Kadang-kadang ketika ingat saja

c. Tidak pernah

10. Seringkah orang tua Anda mengajak Anda sholat berjama‟ah?

a. Sering

b. Kadang-kadang ketika tidak sibuk sendiri

c. Tidak pernah sama sekali

KREATIVITAS BELAJAR

1. Pernahkah Anda belajar di luar sekolah?

a. Pernah

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

2. Pernahkah Anda membolos sekolah saat pelajaran?

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Pernah

3. Pernahkah Anda, tidak mengerjakan pekerjaan rumah?

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Pernah

4. Kebiasaan Anda saat bangun tidur adalah…….

a. Bangun pagi sendiri

b. Bangun pagi jika dibangunkan

c. Tidak pernah bisa bangun pagi

5. Seringkah Anda bertanya tentang pelarajan yang tidak pahami?

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

6. Pernahkah Anda meringkas penjelasan guru tanpa disuruh?

a. Pernah

b. kadang-kadang

c. Tidak pernah

7. Pernahkah Anda mengajak teman-teman Anda untuk belajar bersama?

a. Pernah

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

8. Perpustakaan dapat digunakan sebagai sarana belajar, seberapa seringkah

Anda memanfaatkan perpustakaan?

a. Lebih dari 2x seminggu

b. Paling sering 1x seminggu

c. Jarang, bahkan tidak pernah

9. Pernahkah Anda membaca catatan pelajaran di rumah?

a. Pernah

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah sama sekali

10. Apa cita-cita Anda setelah lulus dari SD?

a. Melanjutkan SMP/MTs terbaik

b. Melanjutkan SMP/MTs dimana saja

c. Tidak melanjutkan sekolah