235e80b39ed6e28a.pdf
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA
DENGAN KREATIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :SITI WIDAYATINIM : 114 08 243
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2010
i
ABSTRAK
Siti Widayati (NIM : 114 08 243) Hubungan antara Keharmonisan Keluarga Dengan Kreativitas Belajar PAI Siswa Kelas V SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Salatiga 2010.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimanakah keharmonisan keluarga siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang tahun 2010? 2. Bagaimanakah kterativitas belajar PAI siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang tahun 2010? 3. Adakah hubungan positif antara keharmonisan keluarga dengan kterativitas belajar siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan Semarang tahun 2010?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Tingkat keharmonisan keluarga siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010. 2) Tingkat kreativitas belajar PAI siswa kelas V SD N Sidoharjo tahun 2010. 3) Sejauh mana hubungan keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik korelasional. Subyek penelitian sebanyak 25 responden, menggunakan teknik penelitian populasi. Pengumpulan data menggunakan angket untuk menjaring data Keharmonisan keluarga dan kreativitas belajar PAI dan observasi untuk mengumpulkan data keharmonisan keluarga dan kreativitas belajar PAI.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik korelasional. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan rumus product moment .
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI ditunjukkan pada taraf signifikansi 1% menunjukkan bahwa rxy lebih besar dari r tabel yaitu 0,478 > 0,396.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua yang membutuhkan di lingkungan STAIN Salatiga.
ii
Agus Waluyo. M.Ag
Dosen STAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 3 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
a.n. Siti Widayati
Assalamu’aluikum wr.wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini saya kirim naskah skripsi Saudari:
Nama : Siti Widayati
NIM : 114 08 243
Judul : HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA
DENGAN KREATIVITAS BELAJAR PAI SISWA KELAS V SD
N SIDOHARJO SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
2010.
Mahasiswa tersebut telah selesai melaksanakan bimbingan skripsi.
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera di
munaqosahkan.
Demikian harap menjadikan maklum.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Salatiga, Agustus 2010
Pembimbing
Agus Waluyo.M.Ag
NIP: 197502112000031001
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kami persembahkan kepada :
1. Nasikhun suamiku tercinta, yang tidak pernah berhenti membantu,
memotivasi dan membimbingku hingga skripsi ini selesai’
2. bapak ibu tercinta yang telah membimbing, mendidik, mendorong untuk
terus maju dalam belajar.
3. Teman-teman guru yang atas pengertiannya saya bisa terus menuntut ilmu
dan ijinnya untuk menggunakan fasilitas sekolah dalam menyelesaikan
skripsi ini.
iv
MOTTO
( :6…….ا لتهرم(
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”
QS At Tahrim : 6
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skrisi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis dengan orang lain atau atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikira orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang
lain orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat di maklumi.
Salatiga, Agustus 2010
Deklarator
Siti Widayati
NIM. 114 08 243
vi
KATA PENGANTAR
بسم ا ل ا لر حمن الر حيم
الحمد ا ل رب العا لمين. لشهد ان ل اله ال ت ل و اشهد ان محمدا عبده ورسوله ا للهم صلى على سيدنا
محمد و على اله و عصحبه والتبعين يا حسا ن الي يوم دين. أما بعد
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidaayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : Hubungan antara Keharmonisan
Keluarga dengan Kreativitas Belajar PAI Siswa Kelas V SD N Sidoharjo Susukan
Kabupaten Semarang Tahun 2010. Dan penulis yakin tanpa pertolongan dan
petunjuk-Nya skripsi ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan.
Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat
untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah di STAIN Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat beberapa masukan, bantuan
dan dukungan penuh dari beberapa pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Dr. Imam Sutomo.M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Agus Waluyo.M.Ag, Selaku pembimbing yang telah berperan dalam
penulisan skripsi ini.
vii
3. Drs suyanto selaku kepala sekolah SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten
Semarang yang telah memberikan ijinnya guna mengadakan penelitian pada
siswa kelas V.
4. Bapak / Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama
penulis menimba ilmu di STAIN Salatiga ini.
5. Ayah dan Ibu tercinta yang tidak berhenti mendo’akan saya.
6. Nasikhun, suamiku yang tidak pernah bosan membantu dan memotivasi saya
untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Segenap mahasiswa program ekstensi
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa
kami sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari penuh bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis berharap saran dan kritik serta masukan
dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan mendatang. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Salatiga, Agustus 2010
Penulis
SITI WIDAYATI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
NOTA PEMBIMBING………………………………………………………………iii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….....iv
HALAMAN PERSEMBAHAN….…………………………………………………..v
HALAMAN MOTTO………… …………………………………………………….vi
DEKLARASI……………………..………………………………………………...vii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………viii
HALAMAN DAFTAR TABEL……………………………………………………...ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….……1
B. Penegasan Istilah……………………………………………………3
C. Rumusan Masalah…………………………………………….........5
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………..5
E. Manfaat Penelitian………………………………………………....6
F. Hipotesis……………………………………………………….…..6
G. Metode Penelitian…………………………………………….........7
H. Sistematika Penulisan Skripsi…………………………………….11
ix
BAB II LANDASAN TEORI
A. Keharmonisan keluarga………………………………………….…12
1. Pengertian keharmonisan keluarga……………………………..14
2. Dasar, tujuan dan fungsi keluarga………………………….…..16
3. Kewajiban orang tua terhadap anak……………………….……17
4. Peran orang tua dalam mendidik anak…………………….……17
5. Faktor-faktor yang membentuk keluarga harmonis……….……28
B. Kreativitas Belajar
1. Pengertian
Kreativitas………………………………………….19
2. Proses terjadinya
kreatifitas……………………………………..20
3. Ciri-ciri Kreativitas………………………………………………
21
4. faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas…………………...22
5. Pengertian
belajar………………………………………………..23
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
PAI………………….24
C. Hubungan antara keharmonisan keluarga dan kretivitas belajar PAI..27
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Tinjauan umum SD N Sidoharjo usukan Semarang………………..29
x
1. Letak
geografis………………………………………………..29
2. Keadaan guru dan siswa………………………………………
29
3. Sarana Prasarana………………………………………………
31
B. Data khusus responden………………………………………………32
1. Keadaan umum
responden…………………………………….32
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data tentang Keharmonisan Keluarga…………………..37
B. Analisis Data tentang Kreativitas Belajar……………………..….43
C. Analisis Data tentang Keharmonisan Keluarga dengan Kreativitas
Belajar siswa………………………………………………….…..52
D. Analisis Uji Hipotesis………………………………………….…53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………….…53
B. Saran-saran…………………………………………………….….54
C. Penutup…………………………………………………………...55
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...56
Lampiran-lampiran
Daftar riwayat hidup
xi
DAFTAR TABEL
TABEL 1 : KEADAAN SISWA TAHUN AJARAN 2009/2010
TABEL II : DAFTAR NAMA-NAMA GURU
TABEL III : KEADAAN SARANA DAN PRASARANA
TABEL IV : DAFTAR NAMA- NAMA RESPONDEN
TABEL V : DAFTRA HASIL JAWABAN TENTANG KEHARMONISAN
KELUARGA
TABEL VI : DAFTAR HASIL JAWABAN TENTANG KREATIVITAS
BELAJAR PAI
TABEL VII : NILAI ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA
TABEL VIII : INTERVAL KEHARMONISAN KELUARGA
TABEL IX : NILAI KATEGORI TENTANG KEHARMONISAN KELUARGA
xii
TABEL X : NILAI PROSENTASE KEHARMONISAN KELUARGA
TABEL XI : NILAI ANGKET KREATIVITAS BELAJAR
TABEL XII ; NILAI INTERVAL KREATIVITAS BELAJAR PAI
TABEL XIII : NILAI KATEGORI KREATIVITAS BELAJAR PAI
TABEL XIV : NILAI PROSENTASE KREATIVITAS BELAJAR
TABEL XV: TABEL KERJA MENCAPAI PENGARUH VARIABEL
KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP
KREATIVITAS BELAJAR PAI
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga dalam tatanan sosial di sebut sebagai satuan masyarakat
terkecil. Keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh adanya
tali persaudaraan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Keluarga sebagai
perumpulan yang halal antara seseorang laki-laki dan seorang perempuan
yang bersifat terus menerus dimana yang satu merasa tentram dengan yang
lain sesuai dengan yang ditentukan oleh agama dan masyarakat.
Keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan anak tidak bisa lepas kaitannya
dengan pendidkan umum, karena dalam lingkungan itulah moral dan
kecerdasan anak dibentuk untuk pertama kali. Prestasi dan kreativitas belajar
siswa di sekolah sangatlah beragam. Hal ini terjadi karena adanya faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari
dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Faktor internal
diantaranya adalah bakat, minat, intelegensi, dan motivasi siswa. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang
meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Baik faktor internal
maupun eksternal mempunyai kedudukan yang amat penting dalam
pencapaian tujuan pendidikan.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, keluarga merupakan
lingkungan terdekat siswa di rumah. Keadaan keluarga di rumah berpengaruh
pada perkembangan mental siswa, tingkah laku, dan kreativitas di
sekolah.Keharmonisan adalah keadaan selaras atau serasi, keselarasan atau
keserasian. Keharmonisan keluarga siswa di rumah akan dapat menciptakan
suasana yang dapat memberikan dorongan untuk berpikir bebas.
Adanya prinsip saling menghargai dalam keluarganya akan dapat
menimbulkan kepercayaan dalam diri anak, dan dengan begitu pula akan
bangkit kemampuannya untuk berfikir secara kreatif ( Rudolf:1986:46).
Prinsip saling menghargai yang di maksudkan bukan berarti kita mengatakan
sesuatu atau perintah tetapi yang penting adalah bagaimana cara bekerja sama
dengan anak,. Usaha kita untuk memberikan dorongan semangat itu haru
didasarkan kepada kemampuan anak itu sendiri. Hal ini akan sulit dilakukan
jika kita tidak menaruh kepercayaan kepada diri anak. Dan lingkungan akan
merangsang kreativitas dan hubungan antar keluarga dan anak yang
mendorong anak untuk mandiri. Kreativitas yang muncul karena lingkungan
keluarga yang harmonis itu akan bersifat positif
Perbedaan kreativitas anak dalam belajar PAI di SD N Sidoharjo,
Susukan kabupaten Semarang, oleh guru, selalu dikatakan dengan keadaan
keluarga atau keharmonisan keluarga siswa. Pendapat mereka kondisi
keluarga mempengaruhi kreativitas dan prestasi belajar siswa. Hal ini
mendorong penulis untuk meneliti apakah ada “hubungan antara
keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI”.
B. Penegasan istilah
Untuk menghindari adanya kemungkinan yang salah dalam
penggunaan kata pada judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa
istilah pokok atau kata-kata yang menjadi variabel peznelitian. Istilah yang
perlu dijelaskan sebagai berikut:
a. Keharmonisan keluarga
Harmonis artinya selaras, serasi. Sedangkan keharmonisan adalah
keadaan selaras atau serasi, keselarasan atau keserasian
(fajri,1989:299). Keharmonisan berarti ada hubungan yang terarah,
teratur dan berlangsung indah dengan diri kita sendiri.
Keluarga adalah perkumpulan yang halal antara seorang laki-laki
dan seorang perempuan yang bersifat terus menerus dimana yang satu
merasa tentram dengan yang lain sesuai dengan yang ditentukan oleh
agama dan masyarakat( Langgulung:1986:345).
Jadi keharmonisan keluarga dalam hal ini adalah wujud dari
keluarga yang penuh keserasian dan keseimbangan diantara anggota-
anggotanya didalam menjalin hubungan kerjasama dalam
melaksanakan tugas keluarganya dan masing-masing anggota hidup
dalam ketenangan lahir batin yang telah dicapai.
b. Kreativitas belajar
Krativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya
cipta(Fajri:1989:465). Menurut Hasan Langgalung arti kreativitas itu
sendiri dalam bahasa inggrisnya creativity yang berarti kesanggupan
mencipta atau daya cipta (Langgulung:1986:345).
Belajar adalah salah satu bentuk global yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa adanya pengaruh dari obyek lain. Pengertian lain
ada yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan (Slamento:1995:4).
Jadi secara ringkas kreativitas belajar adalah kemampuan
memperoleh sesuatu berupa gagasan secara keseluruhan berupa
gagasan maupun karya yang kreatif lainnya.
Dengan demikian penulis membagi dua variabel penelitian
yaitu kesejahteraan sebagai variabel pertama dan etos kerja guru
sebagai variabel kedua.
Melengkapi pengertian dalam penegasan istilah dari variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Keharmonisan keluarga
a. Siswa masih mempunyai orang tua yang lengkap
b. Siswa merasa nyaman dan betah tinggal di rumah
c. Ada keakraban hubungan antara suami dan istri serta anaknya
d. Siswa selalu mendapat bimbingan dari kedua orang tuanya
2. Kreativitas belajar
a. Memiliki dedikasi secara aktif dalam melaksanakan tugas
b. Panjang akal
c. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
d. Mempunyai inisisatif
C. Rumusan masalah
Berdasrkan uraian latar belakang masalah di atas dari judul yang
diambil, maka rumusan masalah dalam penilitian ini adalah:
1. Bagaimanakah variasi keharmonisan keluarga siswa kelas V SD N
Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?
2. Bagaimakah variasi kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa
kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?
3. Apakah ada hubungan positif antara keharmonisan keluarga dengan
kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD N Sidoharjo
Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?
D. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana variasi keharmonisan keluarga siswa kelas
V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010.
2. Untuk mengetahui Bagaima variasi kreativitas belajar Pendidikan Agama
Islam siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun
2010?
3. Untuk mengetahui Apakah ada hubungan positif antara keharmonisan
keluarga dengan kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas
V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010?
E. Manfaat penelitian
Hasil penilitian ini diharapkan bisa memberikan infomasi yang jelas tentag
ada tidaknya korelasi antara keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar
PAI siswa. Inforamasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat baik secara
praktis maupun teoritik.
Secara praktis, apabila ternyata ada hubungan, orang tua akan menyadari
arti penting keharmonisan keluarga ternyata mempunyai pengaruh positif
terhadap kreativitas belajar anak selanjutnya, dari pemahaman tersebut
hendaknya orang tua dapat menghadirkan suasana rumah yang damai dan
harmonis untuk membangkitkan kreativitas belajar anak.
Secara teoritik, penelitian ini hendaknya bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan dan dapat memperkaya wawasan teoritik keilmuan serta
pengetahuan yang diperoleh dari penelitian lapangan.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya.(Margono:2005:67-68). Adapun hipotesis penelitian ini adalah:
“Keharmonisan keluarga berpengaruh terhadap kreativitas belajar ”.
Dengan kata lain, semakin baik keharmonisan keluarga maka semakin baik
pula kreativitas belajar anak.
G. Metode penelitian
Terkait dengan metode penelitian, dalam hal ini diuraikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu di dalam suatu penelitian.(Margono, 2005:118).
Sedangkan populasi dalam penelitian adalah siswa SD N Sidoharjo
Susukan kabupaten Semarang yang berjumlah 181 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sejulmlah penduduk yang jumlahnya kurang dari
jumlah populasi.(Hadi: 1977:221)
Dengan demikian dalam penelitian adalah siswa kelas V SD N
Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang yang berjumlah 25 siswa.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk menguji data di lapangan, penulis menerapkan metode
sebagai berikut:
a. Metode angket
Angket atau kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi
dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk mejawab
secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2005:167).
Metode ini penulis gunakan untuk mengungkap data tentang:
1) keharmonisan keluarga siswa kelas V di SD N Sidoharjo Susukan
kabupaten Semarang tahun 2010.
2) Kreativitas belajar siswa kelas V SD N Sidoharjo Susukan kabupaten
Semarang tahun 2010.
b. Metode wawancara
Wawancara merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan
pula (Margono:2005:165). Metode wawancara ini digunakan oleh penulis
sebagai cross-checking atas metode angket.
c. Metode observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1995:136).
Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang
situasi umum serta penjajagan di lembaga penelitian yaitu di SD N
Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang tahun 2010.
d. Metode dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,
teori, dalil atau hukum-hukum,dan lain-lain yang berhubungan dengan
penelitian. (Margono, 2005:181).
Metode ini penulis pergunakan untuk mengumpulkan data tentang
keadaan guru, karyawan, siswa dan hal lain yang berhubungan dengan
penelitian ini.
4. Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan analisis
prosentase dan analisis statistik yang mengacu pada rumus product moment.
Rumus digunakan untuk untuk menganalisis, secara presentase digunakan
rumus:
P =F
N x 100%
keterangan:
P : prosentase
F : frekuensi
N : jumlah sampel (Margono: 2005:207).
Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis secara statistik yaitu
menggunakan rumus korelasi product moment:
rxy
2222
yxNxxN
yxxyN
keterangan:
rxy : koefisien korelasi product moment dari variabel X (keharmonisan
keluarga) dan variabel Y (kreativitas belajar PAI).
X : skor variabel X
Y : skor variabel Y
X2
: hasil kuadrat dari X
Y2
: hasil kuadrat dari Y
XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y (Margono, 2005:207).
H. Sistematika penulisan skripsi
Untuk mengetahui pembahasan skripsi ini dengan baik, penulis sampaikan
sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, bab ini meliputi: Latar belakang masalah,
penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
hipotesis, sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI, bab ini meliputi : Yang pertama tentang
keharmonisan keluarga yang meliputi pengertian keharmonisan keluarga, dasar
dan tujuan keluarga, kewajiban orang tua terhadap anak, peran orang tua dalam
mendidik anak, faktor-faktor ang mempengaruhi keluarga harmonis. Kedua,
tentang kreativitas belajar meliputi, pengertian kreativitas, proses terjadinya
kreativitas, ciri-ciri kreativitas, pengertian belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar PAI. Ketiga adalah hubungan antara keharmonisan
keluarga dengan kreativitas belajar PAI.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN, bab ini meliputi: Pertama, tinjauan
umum SD N Sidorejo Susukan, Semarang yang meliputi: letak geografis, sarana
prasarana dan keadaan guru. Iabel Kedua: Data khusus reponden meliputi:
Keadaan umum responden dan jawaban variabel responden.
BAB IV ANALISIS DATA bab ini meliputi; Analisis data tentang keharmonisan
keluarga, analisis data tentang kreativitas belajar, analisis data tentang
keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar siswa dan analisis hipotesis.
BAB V PENUTUP bab ini meliputi: Kesimpulan, saran-saran dan penutup.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran
Daftar riwayat hidup
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keharmonisan Keluarga
1. Pengertian Keharmonisan Keluarga
Keharmonisan berasal dari kata harmoni yang bertarti selaras, serasi
(fajri:1983:347). Keharmonisan berarti ada hubungan yang terarah ,
teratur dan berlangsung begitu indah.
Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam masyarakat, tempat
seseorang menerima pendidikan untuk pertama kalinya. Dalam keluarga,
manusia belajar berinteraksi secara wajar, dengan begitu kepribadian dan
moral terbentuk secara alami sesuai naluri kemanusiaannya. keutuhan
orang tua dalam sebuah keluarga sangat berpengaruh pada kebutuhan
keluarga tersebut, karena inti keluarga sebenarnya adalah ayah, ibu dan
anak. Kebutuhan dan keseimbangan hubungan antar keluarga akan dapat
menciptakan lingkungan dan suasana yang menyenangkan. Keluarga yang
seimbang tersebut lebih kita kenal dengan sebutan keluarga harmonis.
Dengan demikian dari kedua pengertian di atas dapat di simpulkan
bahwa keharmonisan keluarga adalah wujud dari keluarga yang penuh
keserasian dan keseimbangan diantara anggota-anggotanya didalam
menjalin hubungan kerja sama dalam melaksanakan tugas keluarganya
dan masing-masing anggota hidup dalam ketenangan lahir batin yang telah
di capai serta selalu bersyukur pada Allah SWT.
Suatu lembaga dikatakan harmonis bila antara satu anggota dengan
anggota yang lainnya merasakan adanya suatu kerja sama yang saling
menguntungkan. Ada dan tidak adanya konflik diantara anggota keluarga
akan membantu terciptanya susasana tersebut. Orang tua sebagai teladan
pertama bagi anggota keluarga lainnya harus mampu mengatur lembaga
sehinnga cita-cita membentuk keluarga harmonis dapat terbentuk.
Keharmonisan keluarga dalam penelitian ini meliputi beberapa hal
sebagai berikut :
a. Taat menjalankan ibadah
Kita ketahui agama merupakan pedoman dan landasan hidup
bagi manusia. Dalam kehidupan keuarga agar terwujud sebuah
keharmonisan, pengetahuan, pemahaman dan pengetahuan agama
mutlak diperlukan. Keluarga yang tata pada ibadah akan lebih mampu
menghadapi permasalahandi keluarga secara bijaksana dan tepat.
Karena segala apapun kita kembalikan kepada Allah SWT.
b. Orang tua memecahkan kesulitan belajar anak secara tepat
Dalam proses belajar mengajar, terkadang muncul
permasalahan yang dihadapi anak, baik di sekolah maupun di rumah.
Tugas sekolah yang sulit dikerjakan sendiri oleh anak memerlukan
bantuan dari orang tua. Dengan mengawasi dan membimbing anak
akan lebih kreativ dalam memecahkan kesulitannya, Sehingga dalam
situasi bagaimanapun orang tua harus bisa memberikan jalan yang
terbaik.yang dapat membantu anak agar lebih kreatif dalam belajarnya.
c. Saling menghormati antar anggota keluarga
Ciri keharmonisan keluarga yang bisa di lihat dari sikap hormat
antara orang tua terhadap anak dan anak terhadap orang tua. Sebagai
orang tua dalam menghormati anak adalah dengan memberikan kasinh
sayang dan perhatian terhadap anak. Sebagai anak dalam menghormati
orang tua antara lain dengan bersikap patuh pada perintah orang tua,
bicara dengan bahasa yang sopan dan bersikap rendah hati atau
tawadhu kepada keduanya.
d. Orang tua mengingatkan dan mengawasi anak
Salah satu bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak
adalah memberikan pendidikan yang baik. Keluarga harus di jadikan
waah pendidikan yang baik pula. Keluarga harus di jadikan wadah
pertama bagi anak, sehingga orang tua menjadi pendidik utama anak.
Perhatian orang tua dalam belajar anak akan memberikan dampak
pada kreativitas belajar anak, hendaknya orang tua senantiasa
mengingatkan dan mengawasi belajar anak.
2. Dasar, tujuan dan fungsi keluarga
Terbentuknya sebuah keluarga hanya melalui perkawinan sesuai
dengan ketentuan agama dan undang-undang yang belaku. Perkawinan
yang sah akan menjadikan tegak dan kokohnya kehidupan keluarga.
Perkawinan yang tidak dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
akan mengakibatkan permasalahan yang dapat mengancam kebutuhan
hidup keluarganya.
Mengenai dasar terbetuknya keluarga adalah firman Allah SWT dalam
QS. An-Nur ayat 32 yang berbunyi:
Artinya:
dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang
lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin
Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha
Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.(Depag:1983:135)
Perkawinan dalam Islam bukanlah sekedar bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan seksra pasangan suami istri. Sekalipun ini merupakan tujuan
sekedar untuk memenuhi kebutuhan dorongan-dorongan biologi ( Suwaid:
2003:66). Salah satu tujuan perkawinan dalam islam adalah untuk mencari
ketentraman / sakinah. Allah SWT berfirman dalam QS Ar-rum ayat 21
yang berbunyi :
Artinya:
dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Depag:1983:644).
Ayat tersebut memberi pengertian kepada kita bahwa Allah
menciptakan manusia menjadi jenis dan wanita agar kedua jenis mahluk
tersebut melakukan pernikahan guna mendapatkan ketentreman, kemudian
sesudah menikah berlangsung Allah akan menurunkan kasih sayang dan
kebahagiaan.
Filosof islam Imam Ghozali dalam Muhd Idris Ramulya, hukum
perkawinan Islam, membagi tujuan dan faidah kepada 4 hal, di antaranya
sebagai berikut:
a. Memperoleh keturunan yang sah akan melangsungkan perkawinan
serta memperkembangkan suku-suku bangsa manusia.
b. Memenuhi tuntutan naluriah hidup kemanusiaan.
c. Membentuk dan mengatur rumah tangga yang menjadi basis
pertama dari masyarakat yang besar diatas dasar kecintaan dan
kasih sayangb.
d. Menumbuhkan sungguhan berusaha memberi rizki penghidupan
yang halal, dan memperoleh rasa tanggung jawab ( Idris: 1996:27)
Mengenai fungsi keluarga, dalam surat Al Luqman ayat 13-19
di jabarkan sebagai berikut:
a. Menanamkan iman dan taukhid
b. Menumbuhkan sikap hormat dan bakti pada orang tua
c. Mendorong anak untuk taat beribadah
d. Menanamkan cinta kebenaran dan menjauhi yang buruk
e. Menanamkan jiwa sabar dalam menghadapi cobaan
f. Menumbuhkan semangat kerja dengan penuh kejijuran
g. Menumbuhkan sikap rendah hati, tidak angkuh dan sombong
dalam pergaulan
h. Menanamkan sikap hidup sederhana (Abu ahmadi:1983:45).
3. Kewajiban orang tua terhadap anak
Anak adalah amanah Allah yang dititipkan kepada orang tua. Sebagai
amanah kehadiran anak ditengah keluarga harus disyukuri. Salah satu cara
mensyukuri anak adalah orang tua mau mendidiknya denganbaik agar
menjadi generasi yang ber kualitas. Berkaitan dengan amanah, Nabi
Muhammad SAW mengingatkan,” jika amanah itu di sia-siakan tunggulah
saat kehancuran” (H.R Al Bukhori). Dengan demikian, menelantarkan
anak sama halnya dengan menghancurkan kehidupannya dan ini sangat
dilarang oleh agama ( Ghozali:2004:21-22).
4. Peran orang tua dalam mendidik anak
Peran dari orang tua dalam mendidik anak menurut Imam Ghozali
adalah:
a. Menyanyangi anak, bukan memanjakannya
b. Bersikap bijak dalam mendidik anak
c. Menjadi ibu yang ideal dimata anak
d. Membangun komunikasi efektif dengan anak
e. Jangan menhukum fisik anak
f. Menciptakan keluarga yang harmonis
g. Menjaga kesehatan jasmani rohani anak sejak dini
h. Membangun percaya diri pada anak
i. Membiasakan sholat berjama‟ah dan membaca Al Qur‟an
(Ghozali:2004:30)
5. Faktor-faktor yang membentuk keluarga harmonis
Faktor-faktor yang membentuk keluarga harmonis menurut Abdul
Mustaqim ada 4 faktor yaitu:
a. Harta atau ekonomi
Harta/ekonomi merupakan faktor yang tidak dapat ditinggalkan
dalam keluarga. Dikandung maksud bahwa harta/ekonomi sebagai
nafkah kelurga.
b. Ketampanan atau kecantikan
Ketampanan atau kecantikan menurut Abdul Mutaqim adalah
relatif , Karena ketampanan/kecantikan merupakan penunjang
keluarga harmonis yang bukan merupakan faktor mutlak.
c. Keturunan atau nasab
Keturunan atau nasab merupakan salah satu faktor dalam
membentuk keluarga harmoni. Maksudnya bahwa dalam membentuk
keluarga harus memandang asal usul keturunan calon pasangan
hidupnya masing-masing individu.
d. Agama atau akhlak
Faktor agama akan berpengaruh teguh pada nilai-nilai agama
dan akhlak dan merupakan faktor utama untuk memperoleh
kebahagiaan dalam rumah tangga. Menciptakan kondisi keluarga yang
harmonis menjadi sangat penting bagi proses pendidikan anak.
Diantara faktor-faktor tersebut diatas faktor agama adalah yang
menjadi inti untuk menuju keluarga yang harmonis
(Mustaqim:2005:85).
B. Kreativitas Belajar PAI
1. Pengertian Kreativitas
Kreatif berarti kemampuan untuk menciptakan (Fajri:1986:489).
Dibawah ini penulis paparkan pendapat dari para tokoh mengenai
pengertian kreativitas adalah:
1) Menurut Hasan Langgulung dalam bukunya kreativitas dalam
pendidikan Islam berpendapat bahwa kreativitas dalam bahasa
inggris adalah creativity yang berarti kesanggupan mencipta atau
daya cipta (Langgulung:1991:45).
2) Kreativitas adalah proses yang dilakukan oleh seseorang, yang
menyebabkan ia melakukan sesuatu yang baru baginya
(Langgulung:1991:45)
3) Robert berpendapat bahwa proses kreativitas adalah apa yang
timbul dari padanya karya baru sebagai akibat dari iteraksi individu
dengan cara-caranya sendiri dan apa yang terdapat dari
ligkungan(Langgulung:1991:45).
Pada intinya kretivitas merupakan kemampyan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
karya yang relatif berbeda dari sebelumnya.
2. Proses terjadinya kreativitasi
Prof.Dr Hasan langgulung didalam bukunya menurut Robert bahwa
proses kreativitas adalah apa yang timbul daripadanya karya baru,
sehingga akibat dari interaksi individu dengan cara-caranya sendiri, dan
apa yang terdapat dalam lingkungan (Langgulung:1991:174).
Proses terjadinya kreativitas dapat dijadikan menjadi 2 diantaranya
adalah kreatitas pembawaan dan kreativitas perwujudan/manivestasi
kreativitas, hal ini sesuai dengan pendapat maslow yang memandang
kreativitas mempunyai makna yaitu kreativitas bakat dan kreativitas
penyuguhan sendiri (Langgulung:1991:172). Prof.Dr.Langgulung
mengemukakan proses berfikir kreatif adalah proses intelektual yang
menghasilkan karya kreatif. Proses bermula mengenal masalah,
merangsang pemikiran seorang pemikir dan berakhir dengan
menghasilkan karya kreatif (Langgulung: 1991: 375).
Demikian sekilas penjelasan tentang tahapan proses kreativitas dimana
tahapan-tahapan ini mempunyai hubungan erat dengan proses terjadinya
kreativitas. Dengan demikian hal ini akan terbukti bahwa proses
kreativitas akan melalui tahapan tersebut. Walau tidak semua tahapan
dilaluinya dengan kemungkinan hanya sebagian atau secara acak.
2. Ciri-ciri kreativitas
Sund, sebagaimana juga di katakan oleh Drs. Slameto, bahwa ciri-ciri
individu kreatif adalah:
a. Hasrat ingin bisa yang cukup tinggi
b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
c. Banyak akal
d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti
e. Cenderung menyukai tugas yang berat dan sulit
f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
g. Memiliki dedikasi yang bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
h. Berfikir fleksibel
i. Menaggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi yang
lebih banyak
j. Kemampuan membuat analisis dan sistematis
k. Memiliki semangat bertanya dan meneliti
l. Memiliki daya abstrak yang cukup banyak
m. Memiliki latar belakang membaca yang luas (Slameto:1995:147-148).
Dalam berbagai ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang
paling menonjol dalam kreativitas adalah keberanian. Keberanian untuk
menemukan tatanan, bentuk/pola-pola baru. Bila hal ini dikaitkan dengan
kreativitas anak, merupakan keberanian seseorang anak untuk menetapkan
strategi belajar dalam bentuk baru dan berusaha mengemukakan
pendapatnya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
Elizabet B. Hurlock menerangkan bahwa ada hal dapat dilakukan
untuk meningkatkan kreativitas antara lain:
a. waktu, untuk menjadi kreatif kegiatan anak seharusnya jangan diatur
sedemikian rupa sehingga hanya sedikit waktu untuk bermain-main
dengan gagasan dan mencobanya dalam bentuk baru.
b. Kesempatan menyendiri, yaitu mendidik anak secara demikratis
sedangkan mendidik otoriter memadamkannya.
c. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, kreativitas tidak muncul
dalam kehampaan, semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh
anak, dasar untuk mencapai hasil yang kreatif
d. Dorongan, anak harus didorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan
dan kritik yang seringkali dilontaarkan pada anak yang kreatif.
e. Sarana, sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus
disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksploriasi
yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.
f. Lingkungan yang merangsang, lingkungan rumah dan sekolah
merangsang kreativitas dengan memberikan bimbingan dan dorongan
untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativiras.
g. Hubungan orang tua, orang tua tidak perlu melindungi anak terlalu
posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya
diri. (Elizabeth:1987:67).
4. Pengertian belajar
Sebelum kita membahas uraian tentang belajar, perlulah kita ketahui
bahwa dalam ayat Al Qur‟an menjelaskan;
Artinya:
mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
Kata ilmu didalam ayat diatas adalah ilmu sebagai proses, yaitu
bagaimana memperoleh pengetahuan, dengan kata lain proses tersebut
adalah belajar.
Belajar didefinisikan secara berbeda-beda untuk lebih jelasnya akan
penulis kenukakan pendapat para ahli tentang definisi belajar :
a. Oemar Hamalik dalam bukunya kurikulum dan pembelajaran
mengatakan “ belajar adalah modifikasi/memperteguh kelakuan
melalui pengalaman.(Oemar;1989:36).
b. Oemar Hamalik dalam bukunya metodologi pengajaran ilmu
pendidikan berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan latihan
(Oemar;1989:60).
c. Menurut Withertington sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto
mengatakan belajar adalah sustu perubahan didalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan atau suatu pengertian (Ngalim:1987:86).
Dari definisi Diatas dapat dikemukakan berupa elemen penting dalam
menarik pengertian tentang belajar yaitu:
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik/
mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan,
kecakapan, perubahan itu di peroleh melalui latihan buku, perbahan
yang sendirinya karena pertumbuhan/kematangan.
c. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.
Dengan demikian elemen-elemen yang penting yang mencirikan
pengertian belajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
perubahan-perubahan pada seseorang baik fisik maupun psikis, dimana
perubahan itu membutuhkan latihan atau pengalaman seseorang yang
berlangsung lama mulai dari manusia itu lahir sampai mati, manusia akan
senantiasa belajar kapanpun dan dimanapun ia berada.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Didalam belajar mengajar dapat timbul berbagai masalah baik dari
siswa ataupun guru. Berbagai masalah belajar yang dihadapi tentu saja ada
penyebabnya. Faktor-faktor itu dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut
faktor individual.
b. Faktor yang ada diluar individu disebut dengan faktor sosial.
Yang termasuk faktor sosial antara lain:
1) Kematangan / pertumbuhan
Perkembangan anak meliputi berbagai aspek tidak hanya mengenai
aspek fisik akan tetapi juga aspek lainnya seperti berfikir, pengertian
umum bahkan juga kehidupan emosonal.
2) Kecerdasan / intelejensi
Adalah merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang
memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.
Intelejensi/kecerdasan sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang
dalam belajar.
3) Latihan / ulangan
Oleh karena berlatih dan seringkali mengulangi sesuatu, maka
kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi wawasan
yang luas.
4) Motivasi
Merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu
terutama motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri.
Yang termasuk dalam faktor sosial antara lain:
a. Keadaan keluarga
Keluarga merupakan faktor sosial pertama yang mempengaruhi
belajar anak karena unsur pendidikan yang terbanyak adalah dimulai
dari keluarga. Ketika keluarga harmonis maka maka belajrpun akan
menjadi mudah bisa memahami.
b. Guru dan cara mengajar
Faktor guru dan cara mengajar merupakan faktor yang sangat
penting, karena ada hubungan timbal balik antara yang mengajat dan
dengan yang di ajar. Ketika guru menyampaikan secara jelas maka
secara otomatis siswa juga faham.
c. Alat-alat pelajaran
Faktor guru dan cara mengajar tidak dapat lepas dari ada
tidaknya alat-alat pelajaran atau media disekolah.
d. Motivasi
Motivasi dalam hal ini juga sangat penting karena dengan
motivasi anak menjadi semangat dalam menjalani hidup dalam hal ini
adalah belajar.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tersebut
maka dapat diketahui bahwa faktor individual merupakan faktor
terpenting untuk mendorong /memotivasi anak untuk belajar yang
kemudian dilanjutkan motivasi dari luar.
C. Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dan Kreativitas Belajar PAI
Telah disebutkan diatas bahwa salah satu kewajiban orang tua adalah
mendidik anak. Dalam mendidik ini pun orang tua harus menggunakan metode-
metode yang tepat supaya hubungan antara anak dengan orang tua tetap baik.
Penerapan bimbingan orang tua kepada anak akan mempengaruhi persepsi anak
terhadap orang tuanya, hal itulah yang dapat mempengaruhi keharmonisan
hubungan antar keduanya secara tidak langsung.
Anak merupakan tumpuan harapan orang tua, orang tua selalu mengharapkan
yang teerbaik untuk anak-anaknya. Keterlibatan anak dalam kehidupan keluarga
akan menentukan besar kecilnya kemauan anak untuk berekspresi. Bila orang tua
tidak pernah melibatkan anak dalam persoalan keluarga, anak akan bersifat pasif,
rasa takut keluarga juga tidak dirasakan oleh anak. Sikap anak di rumah akan
terbawa kesekolah sehingga keterlibatan anak dalam interaksi belajar mengajar
juga berkurang.
Selanjutnya, suasana demokratis juga sangat diperlukan dalam keluarga untuk
membantu anak dalam meningkatkan kreativitasnya. Orang tua yang bersikap
demokratis tidak memberikan andil terhadap perilaku anak untuk agresif dan
menjadi pendorong terhadapa perkembangan anak kearah positif, misalnya
perilaku belajar yang kreatif. Dalam demokrasi keluarga anak akan belajar saling
menghormati, menghargai, berani mengutarakan ide dan alasan-alasan atas
ketgidaksetujuannya.
Sikap lain yang dapat tumbuh dalam suasana keluarga demokratis adalah
timbulnya keberanian dan percaya diri. Dukungan keluarga pada anak menjadikan
anak bersemangat. Dorongan semangat orang tua pada anak sulit di dapatkan
dalam keluarga yang tidak harmonis. Seringnya anak melihat dan mengalami
konflik dalam keluarganya akan membuat anak kehilangan semangat, merasa
lemah, kuran mampu dan lamban dalam berfikir. Hilangnya semangat tentu saja
menyebabkan anak kehilangan kepercayaan diri. Mereka akan cenderung
berperilaku menyimpang dan mencontoh karakter keluarganya yang kacau, bila
demikian maka anak sulit untuk berkonsentrasipada pelajaran dan berpikir kreatif.
Keharmonisan dalam keluarga akan dapat menimbulkan banyak hal positif
dalam diri anggotanya. Seorang anak akan mencontoh kebijaksanaan dan
kebiasaan yang I lakukan oleh keluarganya. Hal ini tidak sekedar pada ucapan
saja akan tetapi melebar sampai hal-hal lain misalnya makna-makna, petunjuk-
petunjuk, pengalaman dan keaktifan berperilaku termasuk di dalamnya aadalah
kreativitas belajar.
Berdasarkan semua uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
keharmonisan dalam keluarga mempunyai hubungan terhadap kreativitas belajar
anak. Lingkungan dan suasana tentram serta harmonis dapat merangsang
berkembangnya kemampuan kognitif dan keberanian anak untuk berbuat.
Keharmonisan keluarga dapat menyumbangkan aspek positif bagi perkembangan
dan peningkatan kreativitas belajar anak.
BAB III
LAPORAN HASL PENELITIAN
A. DATA UMUM
1. Letak Geografis
SD N Sidoharjo Susukan kabupaten Semarang terletak di Desa
Susukan kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Geografis wilayah
kecamatan Susukan sebagian besar adalah pertanian, akan tetapi Desa
Susukan termasuk wilayah yang rendah dan asri, sehingga penduduknya
bermata pencahariaan petani, buruh tani . Dengan demikian, keadaan siswa
SD N Sidoharjo Susukan Kabupaten Semarang berlatar belakang dari
keluarga petani dan sebagian pedagang.
2. Keadaan Siswa dan Guru
Sebagai lembaga formal, SD N Sidoharjo memiliki siswa sebanyak
175 siswa. Berikut ini rincian lebih jelas tentang keadaan siswa.
TABEL I
KEADAAN SISWA TAHUN AJARAN 2009/2010
No
Kelas
Jumlah
Keterangan
Laki-laki Perempuan
1 I 31 17 14
2 II 32 27 15
3 III 27 18 9
4 IV 29 13 16
5 V 25 11 14
6 VI 31 17 14
Tenaga pendidikan SD N Sidoharjo Susukan terdiri dari 12
orang.yang terdiri dari 11 guru dan 1 penjaga.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini :
TABEL II
DAFTAR NAMA-NAMA GURU
No Nama Jabatan Pendidikan
1 Drs.Suyanto Kepala SD S I
2 Sumardi.A.Ma Guru Kelas D II
3 Masrur.A.Ma Guru Penjaskes D II
4 Sutoyo Guru Kelas D II
5 Susi Nur „Aini.S.Pd Guru Kelas S I
6 Rokhomah A.Ma Pd Guru Kelas D II
7 Ana Susilowati.A.Ma Pd Guru Kelas D II
8 M. Hartono.S.Pd Guru Kelas S I
9 Ida Muflikhah.A.Ma Guru Kelas D II
10 Taufiq Muslim TU D III
11 Nur Hidayah TU D III
12 Paiman Penjaga SD
3. Sarana Prasarana
Dalam suatu lembaga, baik lembaga pendidikan maupun lembaga
non pendidikan, fasilitas merupakan kebutuhan primer, apalagi dalam
lembaga pendidikan fasilitas yang mendukung untuk membantu
terlaksananya tujuan yang telah di tentukan. Setelah penulis mengadakan
observasi dan interview seperlunya maka dapat dikemukakan fasilitas
pendididkan yang ada di SD N Sidorejo, Susukan Semarang.
TABEL III
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA
SD N SIDOHARJO SUSUKAN
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 Ruang Kelas 6 ruang
2 Kantor Kepala Sekolah 1 ruang
3 Ruang Guru 1 ruang
4 Musholla 1 lokal
5 Kamar mandi /WC 2 lokal
6 Komputer 2 buah
7 Perpustakan 1 lokal
8 Koperasi 1 lokal
9 Mesin ketik 1 buah
10 Lapangan 1 lokal
B. Data tentang Keharmonisan Keluarga dengan Kreativitas Belajar PAI
1. Keadaan Umum Reponden
Untuk mengetahui obyek penelitian secara jelas, maka perlu adanya
penjelasan yang berkenaan dengan respa kemukakan tentang data-data
keadaan responden.
Sebelum penulis melaporkan hasil penelitian dana nama-nama
responden, akan dijelaskan bahwa untuk mengumpulkan data ini penulis
menggunakan angket, dengan cara menyebarkan langsung pada responden.
Responden sebagai sampel penilitian ini adalah kelas V SD N
Sidoharjo, Susukan. Dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 25
siswa. Masing-masing pertanyaan terdiri dari 3 alternatif jawaban dengan
kode A,B dan C dengan bobot 3,2 dan 1.
TABEL IV
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No No Responden Nama Kelas
1
2
3
1
2
3
Umi Lestari
Kholif Supriyadi
M.Syukron
V
V
V
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Demcy Ayu B
M. Tri Wibowo
Penti Kusnanti
Rico Nur Saputra
Siti Istiqomah
Siti Maryatul
Siti Suntranti
Asih Murniawati
Alfian Romadhoni
Bambang Irawan
Dewi Hastuti
Fredita
Indah Yulianawati
Khoirul Anwar
Lutfi Hakim
Eko Nugroho
Safina Hardani
Siti Lailatul Wasilah
Khoirus Sholikhin
Siti rofiqoh
Lutfi Kurniawan
Slamet W
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
2. Variabel Jawaban Responden
a. Jawaban variabel jawaban pertama yaitu keharmonisan keluarga.
TABEL V
DAFTAR HASIL JAWABAN TENTANG
KEHARMONISAN KELUARGA
No
Jawaban Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 a a a a b a a b b a
2 a a a a a c a b b b
3 a c a a b a a b b a
4 a a a a a a a b c b
5 a a a a b a b a c b
6 a a a a b a a b b a
7 a a a a a a a c c a
8 a a a b a a b b b b
9 a a a c b a a b b b
10 a a a a a a b b b b
11 a a a b a a a b a b
12 a a a b b a a b b a
13 a b a a a a a b b b
14 a b c a b b b c b b
15 a a a b b c a b b b
16 b c c a b a a b c a
17 a a b b c a b b c b
18 a a a a b a a b a b
19 a b b b a a a b b b
20 a a a a b a a b b a
21 a a a a a a a b b a
22 a a a b b a a c b b
23 a a a a b a a b b a
24 a a a b b a b b c a
25 a c a a b a b b b a
b. Jawaban Jawaban variabel jawaban kedua yaitu Kreativitas Belajar PAI
TABEL VI
DAFTAR HASIL JAWABAN SEMENTARA TENTANG
KREATIVITAS BELAJAR PAI
No
Jawaban Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 a b b b a a a a b b
2 a b b c a a a b a a
3 b b b b a a a a b b
4 a b b a a a a b a b
5 b b b c a a a b b b
6 a b c b a a a a b a
7 a b a c a a a b a b
8 b b a b a a a b b b
9 a b a b a a a b b b
10 a b c c a a a b a b
11 a b b b a a a b a b
12 a a c a a a a b b b
13 a b b b a a a a b b
14 b b b c b a b c b b
15 a b b a a a a c b b
16 b b b b a a a b b b
17 a b c b a a a b b b
18 b a b b a b a b b b
19 b b a b a a a b b a
20 a a a b a a a a b b
21 a b c c b a a b b b
22 a b b c a b a b b b
23 a b c c a a a a b b
24 a b b c a a a c b b
25 b a c c a a a a b b
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Data tentang Keharmonisan Keluarga
Untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara keharmonisan
keluarga dengan kreativitas belajar PAI siswa kelas V di SD N Susukan
Semarang, maka data yang telah diperoleh akan di analisis dengan analisis
statistik. Adapun rumus statistik yang digunakan dalam data tersebut adalah:
P= F
N x 100
Keterangan :
P : Prosentase individu dalam golongan
F : Frekuensi
N : Jumlah subyek dalam keseluruhan
Langkah selanjutnya dalam analisis ini adalah tabel nilai tingkat
keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI siswa kelas V di SD N
Sidoharjo Susukan Semarang, dan tabel kerja untuk mencari koefisien korelasi
antara variabel kerja keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI .
1. Data tentang Keharmonisan Keluarga
Data kepedulian orang tua diperoleh dari angket yang penulis bagikan.
Terdiri dari 10 pertanyaan, yang masing-masing pertanyaan disediakan 3
opsi alternatif jawaban, dengan bobot nilai yang berbeda yaitu sebagai
berikut :
Bobot nilai no 1 sampai 10 adalah:
1. Alternatif jawaban a memiliki bobot nilai 3
2. Alternatif jawaban b memiliki bobot nilai 2
3. Alternatif jawaban c memiliki bobot nilai 1
Berikut ini akan penulis sajikan tabel hasil penyebaran angket tentang
Keharmonisan Keluarga .
TABEL VII
NILAI ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA
No
Jawaban Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 26
3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 25
4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 26
5 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 25
6 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
7 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 26
8 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 25
9 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 24
10 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26
11 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 27
12 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 26
13 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 26
14 3 2 1 3 2 2 2 1 2 2 20
15 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 24
16 2 1 1 3 2 3 3 2 1 3 21
17 3 3 2 2 1 3 2 2 1 2 21
18 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 27
19 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 24
20 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
21 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 27
22 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 24
23 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
24 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 24
25 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 24
Setelah di ketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka
di tentukan dengan rumus sebagai berikut:
I = (xt-xr)+1
Ki
Keterangan :
i : interval
xt : nilai tertinggi
x : nilai terendah
k : kelas interval
Untuk angket tentang keharmonisan keluarga dengan kreativitas
mengikuti pembelajaran PAI dengan jumlah 10 pertanyaan (item), maka
diperoleh nilai tertinggi dari jawaban yang diberikan responden adalah 28,
sedangkan nilai terendahnya adalah 20. Sesuai dengan rumus di atas maka:
i = (28-20)+1
3
I = 9
3
I = 3
Jadi intervalnya = 3
Tabel VIII
INTERVAL KEHARMONISAN KELUARGA
Nilai Jumlah Siswa Nilai Nominal Kategori
26-28
23-25
20-22
12
10
3
A
B
C
Tinggi
Sedang
Kurang
Tabel IX
NILAI KATEGORI KEHARMONISAN KELUARGA
No Responden Skor Kategori
1
2
27
25
A
B
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
25
26
25
27
26
25
24
26
27
26
26
20
23
21
21
27
24
27
28
24
27
24
24
B
A
B
A
A
B
B
A
A
A
A
C
B
C
C
A
B
A
A
B
A
B
B
Setelah diketahui banyaknya siswa yang tingkat keharmonisan
keluarga yang berkategori tinggi, sedang, kurang, maka langkah-langkah
selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variabel
dengan menggunakan rumus:
P = F x 100%
N
Diketahui :
F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai A pada angket tantang tingkat
keharmonisan keluarga terhadap anak sebanyak 12 siswa
N = Banyaknya sampel 25 siswa
Maka P = 12 x 100% = 48%
25
F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai B pada angket tantang tingkat
keharmonisan keluarga terhadap anak sebanyak 10 siswa
N = Banyaknya sampel 25 siswa
Maka, P = 10 x 100%= 40%
25
F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai C pada angket tantang tingkat
keharmonisan keluarga terhadap anak sebanyak 3 siswa
N = Banyaknya sampel 25 siswa
Maka, P = 3 x 100%= 12 %
25
Tabel X
NILAI PROSENTASE KEHARMONISAN KELUARGA
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1
2
3
Tinggi (A)
Sedang (B)
Kurang (C)
26-28
23-25
20-22
12
10
3
48%
40%
12%
25 100%
B. Data tentang Kreativitas Belajar PAI
TABEL XI
NILAI ANGKET KREATIVITAS BELAJAR PAI
No
Jawaban Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25
2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 25
3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 27
4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 26
5 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 22
6 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 25
7 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 25
8 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 24
9 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 25
10 3 2 1 1 3 3 3 2 3 2 23
11 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 25
12 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 25
13 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25
14 2 2 2 1 2 3 2 c 2 2 19
15 3 2 2 3 3 3 3 c 2 2 22
16 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 23
17 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 23
18 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 23
19 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 25
20 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 27
21 3 2 1 1 2 3 3 2 2 2 21
22 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 22
23 3 2 1 1 3 3 3 3 2 2 23
24 3 2 2 1 3 3 3 c 2 2 24
25 2 3 1 1 3 3 3 3 2 2 23
Setelah di ketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka
di tentukan dengan rumus sebagai berikut:
I = (xt-xr)+1
ki
Keterangan :
i : interval
xt : nilai tertinggi
x : nilai terendah
k : kelas interval
Untuk angket tentang Kreativitas belajar PAI, dengan jumlah 10
pertanyaan (item), maka diperoleh nilai tertinggi dari jawaban yang diberikan
responden adalah 27, sedangkan nilai terendahnya adalah 19. Sesuai dengan
rumus di atas maka:
i = (27-19)+1
3
I = 9
3
I =3
Jadi intervalnya = 3
Tabel XII
INTERVAL KREATIVITAS BELAJAR PAI
Nilai Jumlah Guru Nilai Nominal Kategori
25-27
22-24
19-21
12
11
2
A
B
C
Baik
Sedang
Kurang
Tabel XIII
NILAI KATEGORI KREATIVITAS BELAJAR PAI
No Responden Skor Kategori
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
25
25
27
26
22
25
25
24
25
23
25
A
B
B
A
B
A
A
B
B
A
A
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
25
25
19
22
23
23
23
25
27
21
22
23
24
23
A
A
C
B
C
C
A
B
A
A
B
A
B
B
Setelah diketahui banyaknya siswa yang tingkat kreativitas belajar PAI
baik yang berkategori tinggi, sedang, kurang, maka langkah-langkah
selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variabel
dengan menggunakan rumus:
P = F x 100%
N
Diketahui :
F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai A pada angket tantang tingkat
kreativitas belajar PAI sebanyak 12 siswa
N = Banyaknya sampel 25 siswa
Maka P = 12 x 100% = 48%
25
F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai B pada angket tantang tingkat
kreativitas belajar PAI sebanyak 11 siswa
N = Banyaknya sampel 25 siswa
Maka, P = 11 x 100%= 44%
25
F = Siswa ( responden) yang memperoleh nilai C pada angket tantang tingkat
kreativitas belajar PAI sebanyak 2 siswa
N = Banyaknya sampel 25 siswa
Maka, P = 2 x 100%= 8 %
25
Tabel XIV
NILAI PROSENTASE TINGKAT KREATIVITAS BELAJAR PAI
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1
2
Tinggi (A)
Sedang (B)
25-27
22-24
12
11
48%
44%
3 Kurang (C) 19-21 2 8%
25 100%
C. Analisis Data Pengarug Tentang Keharmonisan Keluarga terhadap
Kreativitas Belajar PAI
XV
Tabel Kerja Mencapai Pengaruh Hubungan Variabel Keharmonisan Keluarga
(x)
Terhadap Kreativitas Belajar PAI (y)
No X Y x2
y2 Xy
1 27 25 729 625 675
2 25 25 625 625 625
3 25 24 625 576 600
4 26 26 676 676 676
5 25 25 625 625 625
6 27 25 729 625 675
7 26 25 676 625 650
8 25 24 625 576 600
9 24 25 576 625 600
10 26 23 676 529 598
11 27 25 729 625 675
12 26 25 676 625 650
13 26 25 676 625 650
14 20 19 400 361 380
15 23 22 529 484 506
16 21 23 441 529 483
17 21 23 441 529 483
18 27 23 729 529 621
19 24 25 576 625 600
20 27 27 729 729 729
21 28 21 784 441 588
22 24 22 576 484 528
23 27 23 729 529 621
24 24 24 576 576 576
25 24 23 576 529 552
625 597 15.729 14.327 14.966
Diketahui :
x = 625
y = 597
x2 = 15.729
y 2 = 14.327
xy = 14.966
rxy =
2222 yyNxxN
yxxyN
=
22597327.1425625729.1525
597625966.1425
= 409.356175.358625390225.393
125.373150.374
= 17662600
1025
= 801,2142
1025
= 0,478
D. Analisis Data Hipotesis
Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y diketahui, maka
selanjutnya untuk mengetahui dapat tidaknya hipotesis diterima, maka
dikonsultasikan nilai rxy yang terdapat dalam tabel nilai-nilai product moment,
sehingga dapat diketahui signifikan.
Sesuai dengan jumlah responden yakni 25 siswa, maka dapat diketahui bahwa
ro > rt pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,478 > 0,396. Sedangkan untuk taraf
signifikansi 1 % ro < rt yaitu 0,478 < 0,505. Jadi hipotesa yang diajukan dapat
diterima pada taraf signifikansi 5% dan di tolak untuk taraf signifikansi 1%.
Sehingga berdasarkan tabel tersebut dapat di bandingkan bahwa nilai yang
diperoleh adalah 0,478 > 0,369 (taraf signifikansi 5%) dan 0,478 < 0,505 (taraf
signifikansi 1%)
Jadi item-item tersebut dapat dipercaya sehingga dapat sebagai alat-alat
pengukur data dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain data di atas, maka
hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi :” bahwa ada hubungan yang positif antara
keharmonisan keluarga dengan kreativitas belajar PAI”. Dengan kata lain,
semakin tinggi keharmonisan keluarga, semakin tinggi pula kreativitas belajar
Pendidikan Agama Islam.
Data di atas membenarkan teori pendidikan penulis tuangkan dalam bab II,
dimana keharmonisan keluarga sangat berhubungan dengan kreativitas belajar
anak khususnya dalam Pedidikan Agama Islam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis kemukakan tentang skripsi ini dengan judul Hubungan
Keharmonisan Keluraga dengan Kreativitas Belajar PAI Siswa kelas V SD N
Sidoharjo Susukan, Semarang Tahun 2010, maka dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tingkat keharmonisan keluarga dalam hal ini rata-rata tinggi. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa yang selalu mendapat perhatian dari
orang tua dan merasakan keluarga yang harmonis mencapai 12 orang
(48%) dengan kategori tinggi, dan 10 orang (40%) dalam kategori sedang
dan 3 orang (12%) dengan kategori rendah.
2. Tingkat kreativitas belajar dalam Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas
V SD N Sidoharjo Susukan tahun 2010 berada dalam kategori tinggi. Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang selalu kreatif dalam
mengikuti proses pembelajaran PAI berjumlah 12 orang (48%) dengan
kategori tinggi, 11 orang (44%) dengan kategori sedang, dan 2 orang (8%)
dalam kategori rendah dari 25 responden.
3. Setelah di analisis dengan menggunakan product moment untuk penelitian
yang ketiga terdapat hubungan keharmonisan keluarga dengan kreativitas
belajar PAI anak berada pada tingkat tinggi, terbukti dalam analisis
statistik pada bilangan-bilangan yang tertera pada analisis dada yaitu pada
taraf signifikansi 5% adalah r tabel 0,369 dan ro 0,478. Jadi ro > r tabel,
sedangkan untuk taraf signifikansi 1% adalah r tabel 0,505 dan ro 0,478.
Jadi hipotesa yang berbunyi “Bahwa ada hubungan antara keharmonisan
keluarga dengan kreativitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas
V SD N Sidoharjo, Susukan Semarang Tahun 2010” di terima pada taraf
signifikansi 5%.
4. Dengan denikian tingkat keharmonisan keluarga berhubungan dengan
kreativitas belajar PAI. Hal itu menyatakan semakin rendah tingkat
keharmonisan keluarga, semakin rendah juga kreativitas belajar
Pendidikan Agama Islam.
Hal ini terbukti dari data yang di peroleh dari tingkat keharmonisan
keluarga dengan kreativitas belajar PAI pada siswa kelas V SD N Sidoharjo,
Susukan Semarang tahun 2010 membuktikan bahwa keharmonisan keluarga
berhubungan dengan kreativitas belajar anak dalam Pendidikan Agama Islam.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat di
kemukakan antara lain:
1. Bagi orang tua dan keluarga siswa, hendaknya selalu menciptakan
lingkungan keluaga yang harmonis dan nyaman untuk semua
anggotanya, sehingga akan dapat memacu timbulnya kreativitas
belajar sisiwa.
2. Bagi siswa, hendaknya dapat ikut mengonrol perilakunya dan ikut
membantu menciptakan keharmonisan dalam keluarga, sehingga
kreativitas belajarpun dapat ditingkatkan.
3. Bagi guru, hendaknya memantau keadaan siswa yang menjadi satu
faktor pengaruh tinggi tidaknya kreativitas belajar siswa tanpa
mengenyampigkan kemungkinan adanya faktor lain.
C. Penutup
Mengakhiri penulisan skripsi, penulis memanjatkan puji syukur
alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmad, taufik,
hidayahnya serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, jauh dari
sempurna. Kata demi kata merupakan aktualisasi maksimal dari kekuatan pikiran
yang ada pada penulis, sehingga penulis mengharapkan saran serta kritik yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian lebih
lanjut dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta
bagi masyarakat dan dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dreikus Rudolf .dkk. Disiplin Tanpa Hukuman, Bandung, CV Remaja Karya, 1986.
Em zul Fajri, dkk, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi terbaru, Difa Publiser,
Jakarta.
Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam, Jakarta, Pendidik Pustaka Al
Husna 1986.
Slamento.Drs, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Edisi terbaru,
Rineka Cipta,2005.
Margono.S.Drs, Metodologi penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2005.
Hadi Sutrisno, Metodologi Research, Rineka Cipta, jakarta, 1986.
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Teerjemahannya, jakarta, 1989.
Suwaid.M, Mendidik Anak Bersama Nabi, Pustaka, jakarta, 2004.
Idris.Mohmd, Ramulyo, hukum Perkawinan Islam, Jakarta,1986.
Ahmadi, Abu, Paradigma Pendidikan Islam, Rineka Cipta, Jakarta, 1986.
Al Ghozali, Imam, Rumahku Surgaku, cetakan Pertama, Yogyakarta, 2004.
Mustaqim Drs, Menjadi Ora ng Tua Bijak, Pustaka, Jakarta, 2004.
B. Hurlock, Elizabeth, chil Development, bandung, Erlaim dan Pembelajarkulungga
Jilid I 1986.
Hamalik Oemar, Kurikulum an Pembelajarannya, Sinar Grafika ofset, Jakarta, 2004.
Hamalik Oemar, Metodoogi Pengajaran dan Ilmu Ilmu Pendidikan, Sinar Grafika
Ofset, Jakarta, 2004.
Purwanto Ngalim. Drs, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Rosdakarya,
Bandung, Cetakan I, 2007
ANGKET PENELITIAN
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah terlebih dahulu daftar identitas diri Anda!
Nama :…………………..
Kelas / No absen :…………………..
Alamat :…………………..
2. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada
alternatif jawaban a,b atau c yang sesuai dengan keadaan Anda!
3. Angket ini diajukan penulis dalam rangka mencari data guna penyelesaian
penulisan skripsi!
4. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai rapot Anda!
KEHARMONISAN KELUARGA
1. Di rumah, Anda tinggal bersama siapa?
a.Ayah dan ibu
b.Ibu saja atau ayah saja
c.Tidak bersama ayah dan ibu
2. Dalam sehari, kecuali tidur malam, berapa jam Anda tinggal di rumah?
a. 7-9 jam
b. 4-8 jam
c. 0-3 jam
3. Pernahkah Anda tidak tidur di rumah?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Pernah
4. Dalam waktu senggang bentuk aktivitas keluarga bersama-sama adalah…..
a. Rekreasi seminggu sekali
b. Rekreasi sebulan sekali
c. Di rumah saja
5. Berapa kali dalam satu bulan keluarga berkumpul dan bercengkrama?
a. 21-30 hari
b. 11-20 hari
c. 0-10 hari
6. Dalam satu bulan berapa kali Anda bercerita kepada orang tua tentang
kegiatan Anda?
a. 21-30 hari
b. 11-20 hari
c. 0-10 hari
7. Dalam sehari, berapa kali keluarga Anda makan bersama?
a. 2-3 kali
b. Sekali
c. Tidak pernah
8.Seringkah orang tua Anda mengingatkan atau mengarahkan Anda belajar?
a. Selalu di ingatkan orang tua dalam belajar
b. kadang-kadang ketika tidak sibuk
c. Tidak pernah
9. Seringkah keluarga mengingatkan Anda mengajak untuk beribadah?
a. Sering
b. Kadang-kadang ketika ingat saja
c. Tidak pernah
10. Seringkah orang tua Anda mengajak Anda sholat berjama‟ah?
a. Sering
b. Kadang-kadang ketika tidak sibuk sendiri
c. Tidak pernah sama sekali
KREATIVITAS BELAJAR
1. Pernahkah Anda belajar di luar sekolah?
a. Pernah
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Pernahkah Anda membolos sekolah saat pelajaran?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Pernah
3. Pernahkah Anda, tidak mengerjakan pekerjaan rumah?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Pernah
4. Kebiasaan Anda saat bangun tidur adalah…….
a. Bangun pagi sendiri
b. Bangun pagi jika dibangunkan
c. Tidak pernah bisa bangun pagi
5. Seringkah Anda bertanya tentang pelarajan yang tidak pahami?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
6. Pernahkah Anda meringkas penjelasan guru tanpa disuruh?
a. Pernah
b. kadang-kadang
c. Tidak pernah
7. Pernahkah Anda mengajak teman-teman Anda untuk belajar bersama?
a. Pernah
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
8. Perpustakaan dapat digunakan sebagai sarana belajar, seberapa seringkah
Anda memanfaatkan perpustakaan?
a. Lebih dari 2x seminggu
b. Paling sering 1x seminggu
c. Jarang, bahkan tidak pernah
9. Pernahkah Anda membaca catatan pelajaran di rumah?
a. Pernah
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah sama sekali
10. Apa cita-cita Anda setelah lulus dari SD?
a. Melanjutkan SMP/MTs terbaik
b. Melanjutkan SMP/MTs dimana saja
c. Tidak melanjutkan sekolah