232977127-laporan-kasus-dm-tb-rs-daan-mogot.docx
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
1/12
LAPORAN KASUS RSU DAAN MOGOT
A. IDENTITAS PASIEN
Nama :Ny. M
Jenis kelamin :Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dimas
Usia : 41 tahun
Status : Menikah, memiliki 2 orang anak
Pekeraan : Ibu rumah tangga
!. DATA DAN RI"A#AT PEN#AKIT PASIEN
(Dilakukan secara autoanamnesis, pada hari selasa, 1 !ktober 2"1# pada pukul
"$.""%
Kelu$an utama :
&esak na'as seak 1 minggu yang lalu dan semakin parah seak 2 hari &M)&
Kelu$an tam%a$an :
*atuk berdahak seak 1 bulan &M)&
Ri&a'at (en'akit sekarang :
Pasien datang ke )&+ Daan Mogot dengan keluhan sesak na'as seak 1 minggu yang
lalu. &esak na'as dirasakan seperti penuh dan berat saat menarik na'as. &esak na'as
timbul saat pasien batukbatuk terlebih dahulu dan berdurasi kurang dari - menit.
idak ada 'aktor yang memperbaiki sesaknya dan tidak memerlukan lebih dari 1
bantal untuk tidur. &esak uga tidak dipengaruhi saat akti'itas tetapi kadang bisa
sampai membangunkan pasien saat tidur ika sedang batuk. idak terdapat uga na'as
cepat dan dalam. Dalam satu minggu ini uga pasien uga merasakan demam, pasien
tidak mengukur berapa suhunya. Demam dirasakan sepanang hari, hanya
mengkonsumsi paracetamol untuk menurunkan suhu dan suhu kembali naik.
Pasien uga mengatakan 1 bulan &M)& mengalami batuk berdahak, dahak ber/arna
hiau tidak ada darah. *atuk biasanya lebih parah saat malam hari. Pasien mengakuhanya mengkonsumsi obat benadryl dan minum eruk nipis itu meringankan
batuknya. *atuk dirasakan sangat mengganggu akti'itasnya. Pasien uga mengaku ada
keluhan keringat malam hampir setiap hari, sebelumnya pasien belum pernah
mengalaminya. erkadang pada /aktu keringat malam pasien bisa menggati pakaian
satu kali. Dirasakan uga lemaslemas dan pegalpegal pada seluruh tubuh dan
sepanang hari. idak ada 'aktor yang memperburuk maupun yang memperbaiki.
Pasien uga mengatakan bah/a 1" tahun yang lalu sudah didiagnosis oleh dokter
menderita DM tipe II dengan geala pertama banyak minum, banyak kencing dan rasa
lapar terus menerus serta hasil gula darah dikatakan lebih dari 2"". Pasien mengaku
1 | F K U P H
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
2/12
penyakitnya ini terkontrol dengan mengkonsumsi met'ormin 20-""mg dan setiap
bulannya datang ke )&+ untuk membeli obat dan cek gula darah se/aktu.
Ri&a'at (en'akit ter)a$ulu :
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti diatas sebelumnya. )i/ayathipertensi, antung, dan asma disangkal.
Ri&a'at *(erasi :
Pasien tidak pernah melakukan operasi sebelumnya.
Ri&a'at alergi :
lergi disangkal oleh pasien.
Ri&a'at (en'akit keluarga :
Ibu ada ri/ayat DM tipe II, sudah meninggal saat berumur 4$ tahun
yah ada ri/ayat hipertensi, sudah meninggal sat berumur -1 tahun
Pasien uga mengaku anak pertamanya yang berumur 22 tahun mengalami batuk
berdahak satu bulan dengan adanya keringat malam dan sesak na'as, serta sudah di
diagnosis * oleh dokter puskesmas dengan * positi' 1 seak # bulan yang lalu
dan sedang menalani pengobatan.
Ri&a'at (sik*l*gi :
Pasien bertempat tinggal bersama sang suami dan 2 orang anaknya.
Ri&a'at s*sial :
Pasien mengaku lingkungan rumah dan sekitarnya lembab, sekatsekat antar ruang
terbuat dari kayu dan endela pada kamar arang dibuka karena alasan panas dan
hanya menggunakan kipas angin didalam kamarnya. Pasien mengaku mempunyai
pola makan dalam sehari # kali. Pola ** (buang air besar% 1 kali dalam sehari
biasanya pada pagi hari. Pola *3 (buang air kecil% tidak pasti dalam sehari - kali
sehari tergantung seberapa banyak minum pasien. Pola idur pasien antara 4 sampai
am dalam sehari.
Pemeriksaan +isik :
3eadaan umum Pasien sakit sedang
3esadaran compos mentis, 5& 6 1-
andatanda 7ital
- Nadi 8"09menit
- :au pernapasan 2209menit
- &uhu tubuh #,8 "5
- ekanan darah 11" 9 8" mm;g
- inggi badan 1-- cm
- *erat badan 4# kg- IM 1
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
3/12
- 3esan gi=i 3urang
Pemeriksaan ,isik Sistematis
Pemeriksaan ;asil Pemeriksaan
3ulit urgor baik. idak kterik dan sianosis. idak ada lesi atau
eas.3epala Normose'ali tanpa tanda trauma dan de'ormitas.
)ambut )ambut ber/arna hitam, tidak mudah dicabut.
Mata 3onungti7a anemis 9, sklera ikterik >9>. Pupil bulat isokor
#, re'leks cahaya langsung ?9?, re'leks cahaya tidak
langsung ?9?. Mata tidak tampak cekung.
elinga *entuk daun telinga normal dan simetris. idak ada lesi,
perdarahan, dan cairan.
;idung *entuk normal, septum nasi di tengah. idak ada lesi,
perdarahan, dan cairan.
enggorokan @aring tidak hiperemis. onsil 191.Mulut dan igi Mukosa mulut basah, tidak ada lesi dan leukoplakia. igi
dan gusi baik, tidak ada perdarahan. ;ygiene baik.
:eher idak ada pembesaran kelenar getah bening. idak ada lesi.
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi uskultasi
Dinding dada simetris kanan dan kiri > statis dan dinamis.
*entuk dada normal. idak ada retraksi,penggunaan otot
pernapasan tambahan (?%. idak ada lesi dan massa.
Dada simetris kanan dan kiri. aktil 'remitus lapang paru
kanan A lapang paru kiri
&uara redup (dall%Besikuler 9 normal, ronchi ?9?, /hee=ing >9>.
Cantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
uskultasi
idak tampak iktus kordis.
idak dilakukan pemeriksan
idak dilakukan pemeriksan
&1, &2 (?% normal. Murmur (>%. idak ada bunyi tambahan.
bdomen
Inspeksi
uskultasi
Palpasi
Perkusi
Dinding abdomen simetris, cembung. idak ada massa dan
lesi.
*ising usus (?% 809menit. *ruit (>%.
;ati dan limpa tidak teraba. inal tidak teraba. Nyeri ketok
5B (>%.
impani, shi'ting dullness (>%.
Punggung idak ada lesi dan massa.
:etak tulang normal.
lat 3elamin idak dilakukan pemeriksaan.
nus idak dilakukan pemeriksaan.
Ektremitas tas kral hangat. idak ada de'ormitas, edema, dan sianosis.
Ekstremitas *a/ah kral hangat. idak ada de'ormitas, edema, dan sianosis.
-. PEMERIKSAAN PENUNJANG #ANG PERLU ATAU SUDA DILAKUKAN
3 | F K U P H
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
4/12
Pemeriksaan yang sudah dilakukan
1. Pemeriksaan es Darah :engkap
;b 14,8 g9d: N (1214 g9d:%
;t 41," F N (#-4- F%
G*5 2"" 9mm# N (-"""1".""" 9mm#%
)*5 4.- 0 1"12 N (4."-.2 0 1"12%rombosit #8,""" N (1-"."""4-"."""%
:im'osit #8 F N (2"4" F%
Monosit 2 F N (2F%
M5; 2
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
5/12
E. ANALISA
Diagn*stik kera
1. uberkulosis Paru,
tas dasar *atuk lebih dari 2 minggu, malaise, sesak na'as dan demam disertai
keringat malam.Hray thora0 @ibroin'iltrat lapang ba/ah paru kiri dan in'iltrat perihiler paru kanan
* akti'
* positi' 2
da ri/ayat kontak (?% * dengan anaknya.
2. Diabetes Melitus tipe II,
tas dasar )i/ayat keluarga, ibu menderita DM tipe II dan didiagnosis oleh dokter
1" tahun yang lalu DM tipe II dengan gula darah se/aktu 2"" mg9dl dan ada
keluhan klasik poli'agia, poliuria dan polidipsia.
Diagn*stik %an)ing1. *ronkitis kronik, *atuk kronik yang disertai dahak, ronchi, tetapi tidak terdapat
* (?%
,. TERAPI
Management (lan
Nonmedikamentosa (uberkulosis%
1. Menalani pengobatan sesuai dengan aturan
2. idak sembarangan membuang dahak untuk menghindari penularan le/at dahak
yang dikeluarkan
#. Cika berbicara dengan orang lain, sebaiknya menggunakan masker atau saputangan.
4. Cika batuk, sebaiknya ditutup dengan sapu tangan,
-. Memberitahu pihak keluarga untuk ada PM! (pendamping minum obat%
Nonmedikamentosa (Diabetes Melitus%
1. Edukasi kepada pasien tentang penyakit ini.
2. erapi Nutrisi Medis
3arbohidrat 4--F total asupan energi
:emak 2"2-F kebutuhan kalori
Protein 1"2"F total asupan energi
Natrium A#"""mg atau < gr (1 sendok teh% garam dapur&erat 2-g9hari
#. :atihan asmani, secara teratur (#4 kali seminggu kurang lebih #" menit%
Medikamentosa (uberkulosis%
!bat anti tuberkulosis (!% 2);JE94);
5 | F K U P H
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
6/12
E7aluasi 1 Pasien die7aluasi setiap 2 minggu pada 1 bulan pertama pengobatan,
selanutnya setiap 1 bulan. E7aluasi berupa keluhan, **, P@, respon pengobatan, e'ek
samping dan komplikasi penyakit.
E7aluasi 2 (bakteriologi, radiogra'i dan :ab% Dilakukan saat sebelum pengobatan
dimulai, setelah 2 bulan pengobatan dan akhir pengobatan. Cika * masih positi'dan ka7itas tidak ada perbaikan setelah 2 bulan pengobatan, maka pengobatan
dilanutkan < bulan. (&! dan &P% untuk 'ungsi hati
pabila gula darah pasien tidak terkontrol maka pengobatan diberikan selama $ bulan
(2);JE9
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
7/12
insulin. 3etidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada
rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang
sekresi insulin lain. *erarti sel L pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.
*eberapa 'aktor yang diketahui dapat mempengaruhi DM tipe II antara lain
a. 3elainan genetik, Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang
mengidap diabetes, karena gen yang mengakibatkan tubuh tak dapat menghasilkan
insulin dengan baik.
b. +sia, +mumnya penderita DM tipe II mengalami perubahan 'isiologi yang
secara drastis, DM tipe II sering muncul setelah usia #" tahun ke atas dan pada
mereka yang berat badannya berlebihan sehingga tubuhnya tidak peka terhadap
insulin.
c. aya hidup stress, &tres kronis cenderung membuat seseorang makan
makanan yang manismanis untuk meningkatkan kadar lemak seretonin otak.
&eretonin ini mempunyai e'ek penenang sementara untuk meredakan stresnya. etapi
gula dan lemak berbahaya bag mereka yang beresiko mengidap penyakit DM tipe II.
d. Pola makan yang salah, Pada penderita DM tipe II teradi obesitas (gemuk
berlebihan% yang dapat mengakibatkan gangguan kera insulin (resistensi insulin%.
!besitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih disebabkan
umlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga $ cadangan gula darah yang disimpan
didalam tubuh sangat berlebihan. &ekitar 8"F pasien DM tipe II adalah mereka yang
tergolong gemuk.
&eseorang yang menderita DM tipe II biasanya mengalami peningkatan 'rekuensi
buang air (poliuri%, rasa lapar (poli'agia%, rasa haus (polidipsi%, cepat lelah, kehilangan
tenaga, dan merasa tidak 'it, kelelahan yang berkepanangan dan tidak ada
penyebabnya, mudah sakit berkepanangan, biasanya teradi pada usia di atas #"
tahun, tetapi pre7alensinya kini semakin tinggi pada golongan anakanak dan remaa.
ealageala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat
kera, ika glukosa darah sudah tumpah kesaluran urin dan urin tersebut tidak disiram,maka dikerubuti oleh semut yang merupakan tanda adanya gula
DM tipe II bisa menimbulkan komplikasi. 3omplikasi menahun DM meraalela ke
manamana bagian tubuh. &elain rambut rontok, telinga berdenging atau tuli, sering
berganti kacamata (dalam setahun beberapa kali ganti%, katarak pada usia dini, dan
terserang glaucoma (tekanan bola mata meninggi, dan bisa berakhir dengan
kebutaan%, kebutaan akibat retinopathy, melumpuhnya sara' mata teradi setelah 1"1-
tahun. eradi serangan antung koroner, payah ginal neuphropathy, sara'sara'
lumpuh, atau muncul gangrene pada tungkai dan kaki, serta serangan stroke. DM tipe
II bisa menimbulkan komplikasi. 3omplikasi menahun. DM meraalela ke mana
mana bagian tubuh. &elain rambut rontok, telinga berdenging atau tuli, sering berganti
7 | F K U P H
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
8/12
kacamata (dalam setahun beberapa kali ganti%, katarak pada usia dini, dan terserang
glaucoma (tekanan bola mata meninggi, dan bisa berakhir dengan kebutaan%, kebutaan
akibat retinopathy, melumpuhnya sara' mata teradi setelah 1"1- tahun. eradi
serangan antung koroner, payah ginal neuphropathy, sara'sara' lumpuh, atau
muncul gangrene pada tungkai dan kaki, serta serangan stroke.
Pato'isiologi Diabetes Melitus
8 | F K U P H
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
9/12
uberkulosi
s adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman *
(Mycobacterium tuberculosis%. &ebagian besar kuman * menyerang paru, tetapi
dapat uga mengenai organ tubuh lainnya. uberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman * (Mycobacterium tuberculosis%. &ebagian
besar kuman * menyerang paru, tetapi dapat uga mengenai organ tubuh lainnya.
eala 3linis yang dikeluhkan pasien antara lain, Demam, biasanya sub'ebril
menyerupai demam in'luen=a. etapi kadang paans badan daapat mencapai 4"41o5.
&erangan demam pertama dapat tumbuh sebentar, tetapi kemudiandapat timbul
kembali. !atuk/!atuk )ara$, geala ini banyak ditemukan. *atuk teradi karena
adanya iritasi pada bronkus. *atuk ini diperlukan untuk membuang produkproduk
radang keluar. 3arena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama, mungkin
saa batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam aringan paru yakni setelah
bermingguminggu9berbulanbulan peradangan bermula. &i'at batuk dimulai dari
batuk kering (nonprodukti'% kemudian setelah timbul peradangan menadi produkti'(menghasilkan sputum%. 3eadaan yang lanut adalah berupa batuk darah karena
terdapat pembuluh darah yang pecah. 3ebanyakan batuk darah pada tuberkulosis
teradi pada ka7itas, tetapi dapat uga teradi pada ulkus dinding bronkus. Sesak
Na(as, pada penyakit ringan belum dirasakan. &esak napas akan ditemukan pada
penyakit yang sudah lanut, yang in'iltratnya sudah meliputi setengah bagian paru
paru.
Diagnosis de'initi' dari * hanya dapat ditegakkan melalui kultur Mycobacterium
tuberculosis terhadap spesimen yang diambil dari pasien. Namun oleh karena
kesulitan dalam melakukan kultur kuman yang tumbuh lambat ini, maka diperlukan
9 | F K U P H
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
10/12
pemeriksaanpemeriksaan lain. Pemeriksaan sputum basil tahan asam (*%
merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan di hampir semua tempat dan relati'
cepat. Diagnosis presumti' * dapat ditegakkan melalui temuan * pada sputum
sesuai dengan rekomendasi dari International &tandards 'or uberculosis 5are (I&5%
yang dikeluarkan oleh uberculosis 5oalition 'or echnical ssistance (*5%.
* primer teradi pada pasien yang sebelumnya belum pernah terpaan dengan M.
tuberculosis. * primer paling sering teradi pada bayi dan anak di ba/ah - tahun. *
paru primer memberikan gambaran 'oto toraks yang normal pada 1-F pasien yang
telah terbukti mengidap * paru. * paru sekunder biasanya mengenai remaa dan
orang de/asa. * paru sekunder teradi pada pasien yang sebelumnya pernah terpaan
oleh M. tuberculosis. * paru sekunder dapat bermani'estasi dengan lesi parenkimal,
lesi pada saluran perna'asan, serta pleura. :im'adenopati merupakan mani'estasi yang
arang.
Pengobatan *5 3riteria I (idak pernah terin'eksi, ada ri/ayat kontak, tidak
menderita *5% dan II (erin'eksi *59test tuberkulin (?%, tetapi tidak menderita
*5 (geala *5 tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negati'%
memerlukan pencegahan dengan pemberian IN; ->1" mg9kgbb9hari.
1. Pencegahan (pro'ilaksis% primer
nak yang kontak erat dengan penderita *5 * (?%.
IN; minimal # bulan /alaupun ui tuberkulin (%.
erapi pro'ilaksis dihentikan bila hasil ui tuberkulin ulang menadi (%
atau sumber penularan * akti' sudah tidak ada.
2. Pencegahan (pro'ilaksis% sekunder
nak dengan in'eksi *5 yaitu ui tuberkulin (?% tetapi tidak ada geala
sakit *5.
Pro'ilaksis diberikan selama $ bulan.
!bat yang digunakan untuk *5 digolongkan atas dua kelompok yaitu
o
Obat primer IN; (isonia=id%, )i'ampisin, Etambutol, &treptomisin,Pira=inamid.
Memperlihatkan e'ekti'itas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat
ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obatobat
ini.
o Obat sekunder E0ionamid, Paraaminosalisilat, &ikloserin, mikasin,
3apreomisin dan 3anamisin.
D*sis *%at antitu%erkul*sis 0OAT1
10 | F K U P H
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
11/12
O%at D*sis $arian
0mg/kg%%/$ari1
D*sis 23/minggu
0mg/kg%%/$ari1
D*sis 43/minggu
0mg/kg%%/$ari1
IN; -1- (maks #"" mg% 1-4" (maks. $"" mg% 1-4" (maks. $"" mg%
)i'ampisin 1"2" (maks. "" mg% 1"2" (maks. "" mg% 1-2" (maks. "" mg%Pira=inamid 1-4" (maks. 2 g% -"
-
7/26/2019 232977127-Laporan-Kasus-DM-TB-RS-Daan-Mogot.docx
12/12
K. DA,TAR PUSTAKA
5E. Comprehensive diabetes management algorithm. lan C, 2"1#
Departemen 3esehatan )epublik Indonesia. Pedoman Nasional Penanggulan
Tuberkulosis 2""
@auci, *raun/ald, 3asper, editors. ;arrisons Principles o' Internal Medicine. 1< thed.
Bolume 1. +nited &tate o' merica Mcra/;ill 5ompanies, Inc 2""8.
usta7ani ).!iagnosis !an "lasi#ikasi !iabetes $elitus. *uku ar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi ke4. 2""