21jan14

2
Di tengah keheningan malam yang menyapaku layaknya keheningan hati dan perasaan ini. Mencoba ku bertahan disaat itu, namun membuatku makin terpuruk. Bingung harus apa yang ku lakukan. Kata hati ingin ku ungkapkan, namun apakah ada seseorang disana yang sangat mengertiku? Hanya sebgaian kecil dari semua yang telah menemaniku. Mungkin dia tidak dapat merasakan lebih dari apa yang kurasakan sendiri. Karena sesungguhnya hanya diri kita sendirilah yang mengerti kita sendiri. Ku coba untuk membolak-balikkan apa yang terjadi selama ini. Selama itukah aku selalu berusaha melupakan seseorang yang telah membuatku jatuh hati padanya walaupun hanya sesaat. Awal memasuki masa remaja yang dibilang banyak orang menyebut bahwa masa remaja itu labil. Setiap perbuatan yang dilakukannya harus dinilai benar, walaupun yang dilakukannya itu salah di mata masyarakat luas. Namun itulah kenyataannya. Tidak bisa dipungkiri memang. Dengan seragam biru putih yang melekat sebagai sebutan umumnya. Celana pendek dengan gaya sok cool bagi seorang cowok sedangkan remaja cewek yang mayoritas belum sadar akan pentingnya menutup auratnya. Kalau bukan dari keluarga yang benar-benar memang islami, maka hal itu akan menjadi hal yang lumrah. Astagfirullah Perkanalkanlah nama saya Wahyu Bangun Cansa. Nama yang aneh bagi seorang cewek imut seperti aku ini. Huuu... Kalian bisa memanggilku Cansa sajalah. Kalau misal kamu manggilku Wahyu atau Bangun pasti akan menyangka bahwa aku seorang cewek jadi-jadian. Hehe. Ternyata tidak hanya hantu aja yang jadi- jadian manusia juga ada yang jadi-jadian hahaha... Disini aku

Upload: risyalatul

Post on 24-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

cerita

TRANSCRIPT

Page 1: 21jan14

Di tengah keheningan malam yang menyapaku layaknya keheningan hati dan

perasaan ini. Mencoba ku bertahan disaat itu, namun membuatku makin terpuruk. Bingung

harus apa yang ku lakukan. Kata hati ingin ku ungkapkan, namun apakah ada seseorang

disana yang sangat mengertiku? Hanya sebgaian kecil dari semua yang telah menemaniku.

Mungkin dia tidak dapat merasakan lebih dari apa yang kurasakan sendiri. Karena

sesungguhnya hanya diri kita sendirilah yang mengerti kita sendiri. Ku coba untuk

membolak-balikkan apa yang terjadi selama ini. Selama itukah aku selalu berusaha

melupakan seseorang yang telah membuatku jatuh hati padanya walaupun hanya sesaat.

Awal memasuki masa remaja yang dibilang banyak orang menyebut bahwa masa

remaja itu labil. Setiap perbuatan yang dilakukannya harus dinilai benar, walaupun yang

dilakukannya itu salah di mata masyarakat luas. Namun itulah kenyataannya. Tidak bisa

dipungkiri memang. Dengan seragam biru putih yang melekat sebagai sebutan umumnya.

Celana pendek dengan gaya sok cool bagi seorang cowok sedangkan remaja cewek yang

mayoritas belum sadar akan pentingnya menutup auratnya. Kalau bukan dari keluarga yang

benar-benar memang islami, maka hal itu akan menjadi hal yang lumrah. Astagfirullah

Perkanalkanlah nama saya Wahyu Bangun Cansa. Nama yang aneh bagi seorang

cewek imut seperti aku ini. Huuu... Kalian bisa memanggilku Cansa sajalah. Kalau misal

kamu manggilku Wahyu atau Bangun pasti akan menyangka bahwa aku seorang cewek jadi-

jadian. Hehe. Ternyata tidak hanya hantu aja yang jadi-jadian manusia juga ada yang jadi-

jadian hahaha... Disini aku baru saja memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama. Dari

namanya aja, sekolah menengah dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari siswa-siswinya

masih dalam masa peralihan. Bukan jenis peralihan hewan loo yaa. Namun hanya sebutan

masa peralihan dari masa anak-anak SD menuju anak-anak ABG labil.

“Ssseerrrrrrrrr... krekk. Sa..Cansa. cepetan dunk kita uda telat nih.. Jangan mentang-

mentang jarak rumah ama sekolah ditempuh dengan selangkah ajaa, kamu malah enak-

enakan”, celoteh Priti temanku yang paling perfectionist.

“Iya ya, tante tante rempong. Kamu ajaa loo dateng ke rumah ku uda jam berapa

nihh? Hampir jam 7 tauu. Itu tandanya kita ketinggalan ikut apel pagi”, gerutu Cansa dari

dalam rumahnya.

“Apa??? Ada apel, dapet darimana?? Ehh maksudku apel pagi? Masak loh Sa??”.

“Kamu itu uda pikun atau gimana sihh, setauku masih umur 14 tahun, masak penyakitnya

mbah buyutku uda kamu miliki?? Dasaarrr”. Memang Priti anak yang perfectionist, tapi

lemot dan pikunnya yang tidak ketulungan. Untung dia punya temen seperti aku, yang uda

cantik, gak pakek loading lama, dan pastinya punya kapasitas memori yang berjuta-juta giga.

Page 2: 21jan14

Tapi satu hal yang tidak ku suka dari aku. Selalu kalah dalam hal percintaan, dan selalu dapet

tipuan cowok-cowok yang kurang bertanggung jawab atas perasaanku. Uppss, terlalu frontal

sebenernya buat anak seusiaku saat ini. Tapi gimana lagi, itulah kenyataannya. Berusaha

menyeimbangkan antara idealis dan realis.