2.1. tugas fungsi dan struktur organisasi berkala... · c. melaksanakan pembinaan administrasi...
TRANSCRIPT
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 1
2.1. TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2008, Struktur Organisasi Kantor
Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Banten terdiri dari:
1. Kepala Kantor;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Hubungan Antar Lembaga;
4. Seksi Promosi dan Informasi Daerah;
5. Seksi Sarana dan Pelayanan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Kantor Penghubung Provinsi Banten dapat
digambarkan secara diagramatis sebagai berikut:
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Kantor Penghubung Provinsi Banten
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PENGHUBUNG PROVINSI BANTEN
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 2
2.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Pergub No. 27 Tahun 2008, tentang uraian tugas dan tata kerja lembaga
teknis daerah provinsi Banten, untuk Kantor Penghubung Provinsi Banten adalah sebagai
berikut :
2.1.1. Kepala Kantor
Kantor Penghubung dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar lembaga.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Kantor Penghubung
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Unsur pelayanan penunjang pelayanan penyelenggaraan pemerintah Provinsi;
b. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Penghubung antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah, Departemen Teknis dan
Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pihak swasta di Jakarta;
d. Pembinaan masyarakat Daerah Propinsi Banten di Jakarta;
e. Pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah Daerah;
f. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Kantor Penghubung
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. merumuskan kebijakan teknis penghubung antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah,
Departemen Teknis dan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pihak swasta di
Jakarta;
b. mengkoordinasikan hubungan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah, Departemen
Teknis dan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pihak swasta di Jakarta;
c. menyelenggarakan pembinaan masyarakat Daerah Propinsi Banten di Jakarta;
d. mengkoordinasikan pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah
Daerah;
e. memfasilitasi promosi Daerah meliputi ekonomi, pembangunan sosial, budaya dan
pariwisata daerah Propinsi;
f. memfasilitasi pengelolaan Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah;
g. mengelola administrasi ketatausahaan umum dan rumah tangga;
h. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;
i. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
j. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Kepala Kantor Penghubung membawahkan :
a. Sub Bagian TU;
b. Seksi Hubungan Antar Lembaga;
c. Seksi Promosi dan Informasi Daerah;
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 3
d. Seksi Sarana dan Pelayanan.
2.1.2. Sub-Bagian Tata Usaha
Sub-Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor Penghubung
dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, mengkoordinasikan,
monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi
dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub-Bagian Tata Usaha
mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja Sub-Bagian;
b. Melaksanakan layanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan
dan rumah tangga
c. Melaksanakan pembinaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan
dan rumah tangga;
d. Melaksanakan administrasi tata usaha;
e. Melaksanakan dan penyiapan rencana kerja;
f. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan pengelolaan barang inventaris;
g. Melaksanakan urusan rumah tangga;
h. Melaksanakan penyusunan laporan bulanan dan tahunan;
i. Menyiapkan bahan rumusan laporan akuntabilitas kinerja;
j. Melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.3 Seksi Hubungan Antar Lembaga
Seksi Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor
Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar
lembaga.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Hubungan Antar
Lembaga mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana program Seksi;
b. Menginventarisasi, mensistematisasikan, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi;
c. Melaksanakan observasi dan penelitian tentang potensi paguyuban masyarakat Provinsi
Banten di Jakarta dan sekitarnya;
d. Mengendalikan kegiatan hubungan antar Lembaga Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Pusat, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Swasta maupun lembaga masyarakat
dengan mengarahkan, mengawasi, dan menertibkan sesuai prosedur agar tetap terjalin
hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan;
e. Mempelajari hasil konsultasi petugas penghubung kepada Pejabat Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi maupun lembaga-lembaga masyarakat dengan menyimak,
menganalisis dan menyimpulkan sebagai masukan dalam pelaksanaan maupun penentuan
penyelesaian lebih lanjut;
f. Melakukan hubungan dan kerjasama dengan Pejabat Pemerintah Pusat di Jakarta mengenai
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 4
masalah dan kepentingan Dinas Pemerintah Provinsi Banten, baik secara langsung maupun
melalui alat komunikasi untuk membantu kelancaran penyelesaian lebih lanjut;
g. Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah pusat, pemerintah Provinsi,
lembaga non pemerintah, lembaga masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat daerah di
Jakarta dan sekitarnya dengan melakukan hubungan fungsional, membuat perjanjian,
konsultasi, dan saling tukar-menukar informasi atau dalam bentuk-bentuk lain agar terjalin
hubungan yang serasi, efektif, dan efisien;
h. Melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
i. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.4 Seksi Promosi Dan Informasi Daerah
Seksi Promosi dan Informasi Daerah mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor
Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan
informasi daerah.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Promosi dan
Informasi Daerah mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana program Seksi;
b. Menginventarisasi data yang lengkap, benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan;
c. Menyusun rumusan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Seksi Promosi dan Informasi
Daerah dengan menguraikan pokok-pokok petunjuk prosedur dan hubungan kerja
sebagai pedoman pelaksanaannya;
d. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pengumpulan, pengolahan data tentang promosi
dan informasi daerah di Jakarta dengan mengarahkan, mengawasi, meluruskan dan
menertibkan agar pelaksanaannya berjalan lancar;
e. Mengadakan kerjasama, mengkoordinasikan, mengelola dan mengendalikan Anjungan
Daerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) agar dapat berfungsi sebagai promosi
daerah yang efektif, diantaranya dengan mengadakan promosi seni, budaya, dan tradisi
daerah Banten, melalui : pameran, peragaan, penjualan dan pelayanan kunjungan;
f. Memberikan layanan informasi dalam aspek ekonomi, pembangunan sosial, budaya dan
pariwisata;
g. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas daerah secara berkala kepada
Kepala Kantor ;
h. Mensosialisasikan keberadaan Kantor Penghubung;
i. Melengkapi Kantor Penghubung dengan informasi dari berbagai instansi lingkup
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota maupun instansi swasta organisasi di Banten berupa
brosur /leaflet, laporan ataupun dokumen lainnya;
j. Menata dan melengkapi Kantor Penghubung dengan sarana kerja dan hasil kerajinan
Banten;
k. Melalsanakan kerja sama dengan Dinas terkait dalam rangka pelaksanaan berbagai
pameran baik pameran pembangunan, pariwisata (home industry) maupun teknologi yang
diselenggarakan di Jakarta;
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 5
l. Memfasilitasi pertemuan, HUT atau kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh Istana
Negara (HUT RI), TMII, DKI Jakarta, JHCC, Pekan Raya Jakarta, Festival Dewan Masjid
Indonesia dan pameran lainnya;
m. Memfasilitasi promosi potensi Daerah dalam event pameran nasional maupun
international yang dilaksanakan di Jakarta dengan memberikan peran aktif kepada
Dinas/Kabupaten/kota Provinsi Banten meliputi ekonomi, pembangunan sosial, budaya
dan pariwisata;
n. Menyediakan sarana perpustakaan kantor ;
o. Mengembangkan teknologi informasi (website) dan data base jaringan kantor penghubung
;
p. Membuka jaringan informasi di Bandara Soekarna Hatta;
q. Membentuk dan mengembangan sanggar seni budaya Banten di Jakarta
r. Melaksanakan fasilitasi promosi kebudayaan dan kesenian Banten yang diselenggarakan di
Jakarta;
s. Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan lomba yang bersifat nasional
diselenggarakan di Jakarta;
t. Melaksanakan fasilitasi Promosi potensi daerah di bidang ekososbud dan perindag serta
peluang investasi;
u. Melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
v. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.4 Seksi Sarana dan Pelayanan
Seksi Sarana dan Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Kantor
Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan
pelayanan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Sarana dan
Pelayanan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana program Seksi;
b. Menginventarisasi data yang lengkap, benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,
untuk selanjutnya mensistematisasikan mengadakan menyajikan analisis data promosi
dan informasi;
c. Menyusun rumusan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan dengan
menguraikan pokok-pokok petunjuk prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman
pelaksanaannya;
d. Memfasilitasi Gubernur, Wagub, DPRD, Bupati, Walikota, DPRD Kabupaten/kota serta para
SKPD Provinsi kegiatan di Jakarta;
e. Memfasilitasi pertemuan – pertemuan para investor dalam dan luar negeri, atase/duta
besar di Jakarta;
f. Melaksanakan pelayanan Wisma/Mess;
g. Mengelola dan pelayanan Wisma/Mess Kantor Penghubung dengan mengarahkan,
mengawasi penunjangan kepada perangkat daerah yang bertugas di Jakarta;
h. Melaksanakan kegiatan protokoler (mewakili rapat/menghadiri upacara) yang ditugaskan
Pemerintah Daerah Provinsi Banten;
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 6
i. Memfasilitasi Pengiriman dan Penerimaan Surat Menyurat;
j. Melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya
2.2 SUMBER DAYA KANTOR PENGHUBUNG
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, hingga tahun 2012, Kantor Penghubung
Provinsi Banten didukung oleh 45 orang pegawai yang terdiri dari 23 orang berstatus PNS, dan
22 orang Tenaga Kerja Sementara (TKS). Dari 23 orang pegawai yang berstatus PNS terdistribusi
dalam 2 orang pegawai dengan golongan ruang IV, 19 orang pegawai dengan golongan ruang III,
serta sisanya 2 orang pegawai dengan golongan ruang II.
Berdasarkan jumlah jabatan struktural, hingga tahun 2012 dari 5 eselon yang tersedia
telah terisi sepenuhnya, dimana hal ini mencerminkan tugas-tugas pada satuan organisasi telah
terdistribusi secara optimal. Hingga tahun 2012, setiap Kepala Sub Bagian/Seksi secara rata-rata
membawahi 3 - 5 pelaksana yang berstatus PNS, dimana kondisi ini menunjukkan bahwa
dukungan pegawai pelaksana pada Kantor Penghubung Provinsi Banten masih dibawah rata-
rata jumlah pegawai pelaksana di lingkungan kantor-kantor yang sebesar 5 pelaksana/eselon IV.
Kondisi tersebut dirasakan kurang mendukung pencapaian efektifitas terhadap pelaksanaan
tugas pada tataran eselon IV, khususnya bila dikaitkan dengan beban tugas yang ada maupun
kebutuhan dan keanekaragaman koordinasi, kerjasama dan pembinaan lembaga dan aktifitas
promosi daerah yang perlu difasilitasi dan diselenggarakan setiap tahunnya.
Tabel 2.2
Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung Provinsi Banten Menurut Golongan Ruang Tahun 2012
NO
. GOLONGAN RUANG
JUMLAH PEGAWAI KET
(Orang)
1 2 3 4
1 IV/E -
2 IV/D -
3 IV/C -
4 IV/B -
5 IV/A 2
6 III/D 3
7 III/C 4
8 III/B 4
9 III/A 8
10 II/D -
11 II/C 2
12 II/B -
13 II/A -
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 7
NO
. GOLONGAN RUANG
JUMLAH PEGAWAI KET
(Orang)
14 I/D -
15 I/C -
16 I/B -
17 I/A -
JUMLAH 23
Dengan keterbatasan jumlah pegawai di lingkungan Kantor Penghubung, masih
minimnya pengalaman kerja staf pelaksana, serta tantangan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi di masa mendatang, maka kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai masih
diperlukan, baik melalui peningkatan status pendidikan maupun keahlian fungsional, yang
ditekankan pada peningkatan kemampuan perencanaan pembangunan, manajerial dan
komunikasi.
Dalam tahun 2012 Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung Menurut Tingkat
Pendidikan :
Tabel 2.2 Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung
Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012
NO
. TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL
JUMLAH PEGAWAI
(Orang) KET
1 2 3 4
1 DOKTORAL (S3) -
2 MAGISTER (S2) 2
3 SARJANA (S1) 17
4 DIPLOMA/AKADEMI (DIII) 2
5 SMU/SMK 2
6 SMP -
7 SD -
JUMLAH 23
Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor yang menjamin kelancaran dan
keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten.
Keberadaan kantor berlokasi di Jalan Tebet Timur Raya No. 52 Jakarta. Kedudukan dan kondisi
kantor tersebut dirasakan sangat penting sebagai front office,wisma dan Etalase, Show
Windows Banten di Jakarta dan secara umum dapat berpengaruh terhadap pencitraan
Pemerintah Provinsi Banten oleh stakeholders/lembaga lainnya di Jakarta.
Keberadaan kantor saat ini, terdiri dari ruang utama yang meliputi ruang kerja pimpinan
dan staf, dan ruang rapat. Sedangkan ruang pendukung pelaksanaan tugas yang tersedia antara
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 8
lain ruang tunggu (pos satpam), ruang makan, kamar wisma, musholla,media center, taman,
dan termasuk tempat parkir roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat) yang memuat 12 (dua belas)
kendaraan. Disamping itu, dalam rangka penyelenggaraan pelayanan, tersedia perpustakaan
mini serta perangkat audiovisual (TV, VCD, in focus, handy came, dan wireless tape).
Sebagai daya dukung kelancaran pelaksanaan tugas aparatur, sarana penunjang
operasionalnya juga perlu diperhatikan, hal ini dianggap penting karena kelancaran dan
efesiensi penyelenggaraan tugas dan fungsi yang mencakup administrasi, kearsipan,
perencanaan maupun pelayanan sangat membutuhkan dukungan perangkat komputer, baik
yang bersifat hardware maupun software. Di samping itu terdapat pula harapan untuk
mengembangkan sistem komputerisasi dalam penyelenggaraan berbagai pelayanan pada
Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Banten di masa mendatang.
Berdasarkan kondisi saat ini, jumlah perangkat komputer dan laptop yang tersedia
kurang maksimal untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, dimana bila dibandingkan dengan
jumlah pegawai PNS yang berjumlah 23 orang. Dari jumlah sarana yang ada, hampir rata-rata
kondisinya sudah kurang baik (rusak), termasuk kondisi printer.
Selanjutnya dalam mendukung kebutuhan mobilisasi dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi Kantor Penghubung Provinsi Banten dan pelayanan fasilitasi pimpinan, hingga tahun 2012
tersedia sebanyak 7 unit kendaraan roda dua (sepeda motor) dan 6 unit kendaraan roda empat
(Toyota Kijang dan Suzuki Carry, Avanza, Inova). Keberadaan kendaraan roda empat, dalam
masa-masa tertentu dirasakan kurang mencukupi.
Adapun Daftar dan kondisi sarana Kendaraan Dinas aparatur di Kantor Penghubung
provinsi Banten hingga tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut :
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 9
Tabel 2.2 Daftar Kondisi Sarana dan Prasarana
Kantor Penghubung Provinsi Banten
NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KONDISI KET
1. Kendaraan Roda 2 Honda Win 1 Rusak
2. Kendaraan Roda 2 Honda Supra X 1 Baik
3. Kendaraan Roda 2 Honda Supra X 3 Baik Tahun
2008
4. Kendaraan Roda 4 Inova 1 Baik
5. Kendaraan Roda 4 Kijang Kapsul 1 Baik
6. Kendaraan Avanza Tipe E 1 Baik Tahun
2008
7. Kendaraan Avanza Tipe G 1 Baik Tahun
8. Kendaraan Roda 4 Suzuki 1 Baik
9. Kendaraan Roda 2 Vario 1 Baik Tahun
2009
10 Kendaraan Roda 2 Mega Pro 1 Baik Tahun
2009
Anjungan Daerah Banten adalah mencerminkan dan menggambarkan tentang miniature,
Corak Budaya dan Seni yaitu : Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Cilegon sebagai
bentuk keragaman seni dan budaya khas Banten di taman mini Indonesia Indah (TMII).
Kantor Penghubung Provinsi Banten disamping diberi kewenangan untuk mengelola
Anjungan Daerah juga ditugaskan untuk mengisi dan memfasilitasi tampilan seni budaya
seluruh daerah di Banten sebagai ajang promosi dan informasi Banten di Anjungan Daerah
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.
Tampilan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata
bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar[1] atau 1,5
kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6 ° 18'6.8''LS, 106° 53'47.2''BT.
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang
berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan
tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh
kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan
melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi
Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 10
Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali
dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup
berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang
ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka
busana, tarian dan tradisi daerah.
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang
berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan
tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh
kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan
melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi
Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan
Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali
dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.
Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta
artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan
tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup
tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi
panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional,
pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu.
beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai
Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cinderamata yang menjual
berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cinderamata.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah
adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste
merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur
berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi,
anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku
Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII,
walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang
telah dibangun sebelum.
Wisma Banten adalah hasil cita-cita seluruh masyarakat Banten sebagai simbul sarana
untuk pelaksanaan kegiatan di Jakarta, wisma Banten disamping sarana tempat peristirahatan
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 11
pelaksanaan kegiatan di Jakarta juga sebagai potensi penghasil retribusi daerah, lahirnya
keberadaan wisma bersamaan dengan keberadaan gedung kantor Penghubung yang berada
pada lokasi Jl. Tebet timur Raya Nomor 51 Jakarta Selatan pada tahun 2008.
2.3. KINERJA PELAYANAN
Kantor Penghubung adalah sebagai SKPD yang menangani urusan pemerintahan sesuai
dengan Tugas dan Fungsinya yaitu Fasilitasi, Promosi dan Informasi, pada program RPJMD
dimana sasaran dan arah kebijakan Tahun 2007 – 2012 yaitu Meningkatkan Kapabilitas
Kelembagaan dan Profesionalisme Aparatur Pemerintahan dalam pelayanan masyarakat,
Adapun program yang telah dilaksanakan yaitu :
Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah Daerah;
Peningkatan Kerjasama Pembangunan .
Dengan instrumen 2 (dua) program kegiatan tersebut terdapat beberapa sasaran yang
harus tercapai melalui sasaran program 2007 – 2012 :
Penataan regulasi manajemen sumber daya aparatur;
Ketersediaan sarana prasarana aparatur pemerintah yang memadai;
Meningkatnya kualitas penyelenggara kerjasama pemerintah.
Dari sasaran program yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ada
beberapa indikator kinerja yang mempengaruhi tingkat capaian yang telah dilaksanakan oleh
Kantor Penghung dengan indikator sbb :
Standar Pelayanan Minimal pada SKPD yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik
Rasio Penyediaan Barang Jasa Administrasi Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha dan
Kerumahtanggan
Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam dan keluar daerah,
Rasio Pembangunan, Pengadaan,
Pemeliharaan dam Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Aparatur
Rasio Pengendalian dan Evaluasi Capaian Kinerja dan Keuangan Pelaksanaan Rencana
Pembangunan SKPD Jumlah kesepakatan Kerjasama Pembangunan dengan
Pemerintahan Perbatasan, Regional dan Bilateral.
Indikator Kinerja sebagai ukuran/cerminan keberhasilan dimana indikator tersebut
menjadi ukuran dan capaian target kinerja program kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
2007 - 2012.
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 12
Pelaksanaan Program Kegiatan terhadap standar minimal pada pelayanan pimpinan dan
masyarakat (publik) telah terlaksana pada beberapa program kegiatan setiap tahunnya yaitu
terdiri dari :
Kegiatan Fasilitasi koordinasi , konsultasi, Raker Kunker Pejabat Pemerintah Daerah,
Pusat, Tamu dan Pengelolaan Wisma
Kegiatan Fasilitasi Pentas Seni dan Budaya di Anjungan Daerah Banten
Kegiatan Fasilitasi Promosi dan Informasi Potensi Daerah Banten.
Pelaksanaan layanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan
dan rumah tangga (inventaris) sangat dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi, yang menjadi Indikator kinerja Program kegiatan pada pelaksanaan ketatausahaan
adalah sbb :
Rasio Penyediaan Barang Jasa Administrasi Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha dan
Kerumahtanggan,
Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam dan keluar daerah,
Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dam Rehabilitasi Prasarana dan Sarana
Aparatur serta
Rasio Pengendalian dan Evaluasi Capaian Kinerja dan Keuangan
Dari beberapa program kegiatan berdasarsarkan hasil capaian yang dapat diuraikan
dalam penjelasan ini adalah sbb :
Pada pelaksanaan kegiatan Fasilitasi koordinasi , konsultasi, Raker Kunker Pejabat
Pemerintah Daerah, Pusat, Tamu dan Pengelolaan Wisma yang telah dilaksanakan pada kurun
waktu 2007 - 2012 dengan capaian kegiatan 100 % dengan realisasi anggaran rata-rata 90 %.
dari capaian kegiatan tiap tahunnya .
Dari tingkat capaian yang mencapai 100 % dapat di apresiasikan berhasilya program
kegiatan tersebut sebagai program yang mendukung program Provinsi Banten dengan tingkat
capaian yaitu : Meningkatnya Indeks Keberdayaan Pemerintah Provinsi sebesar 30,4%, melalui
peningkatan indeks kapabilitas aparatur sebesar 37,78%, indeks keuangan daerah sebesar
25,02%, dan peningkatan indeks dukungan dan prasarana sebesar 21,64%;
Adapun dalam indikator kinerja pada kegiatan Fasilitasi koordinasi , konsultasi, Raker Kunker
Pejabat Pemerintah Daerah, Pusat, Tamu dan Pengelolaan Wisma yaitu :
Fasilitasi Koordinasi, Konsultasi, Raker Kunker Pejabat Pemda, Pusat dan Tamu
Fasilitasi Gubernur, Wakil Gubernur, Pejabat Pemda, Pusat dan Tamu pada even
Nasional/Internasional/Kerjasama Pemda
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 13
Pengelolaan Wisma Banten pada Kantor Penghubung Prov. Banten di Jakarta
Dari tingkat capai indikator kinerja dari tiap-tiap tahunnya dengan capaian kegiatan
dari target 12 bulan yaitu :
a. Meningkatnya pelayanan fasilitasi Gubernur, Wakil Gubernur Pimpinan Dewan serta
jajarannya melaksanakan kedinasan di Jakarta.
b. Terfasilitasinya pejabat Pusat yaitu Presiden, Wakil Presiden Pimpinan Dewan serta
jajarannya dalam rangka kunjungan kerja ke daerah.
c. Meningkatnya pelayanan dan pengguna wisma sehingga manambah pula penghasilan
anggaran daerah dari sarana wisma.
Dari realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2007 – 2012 masih
terdapat masalah yang timbul akibat tugas dan fungsi Sarana Pelayanan dan kegiatan terhadap
fasilitasi pimpinan di Jakarta yang dirasakan masih kurang dalam pelayanan karena terkendala
pada anggaran yang masih kurang. Juga masih terkendalanya personil dalam fasilitasi pimpinan
atau SKPD.
Untuk pengelolaan Sarana Wisma Banten masih terdapat tenaga pengelola wisma yaitu :
resepsionis, Petugas administrasi dan Office Boy belum terakomodir honorarium dalam setiap
DPA Kantor Penghubung dikarenakan anggaran tersebut tidak tercantum dalam Peraturan
Gubernur mengenai Standar Satuan Harga.
Perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana wisma telah terlaksana pada
anggaran Tahun 2011 pada Kantor Penghubung Provinsi Banten yaitu pada renovasi 4 toilet
kamar wisma, sedangkan masih terdapat kamar wisma kelas Vip yang masih belum direnovasi
karena pada pelaksanaan tersebut belum teranggarkan.
Kegiatan Penyediaan Jasa dan Tata Laksana Perkantoran, Wisma dan Anjungan Daerah
Banten adalah kegiatan yang berada di bawah Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Penghubung
Provinsi Banten bertujuan untuk Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah.
sedangkan sasaran yang telah dicapai dalam kegiatan ini yaitu Tertatanya regulasi manajemen
Sumber Daya Apartur dengan Indikator Kinerja Target Realisas 100 % : 12 Bulan 100 %.
Untuk menunjang sasaran prioritas yang akan dicapai perlu ada dukungan dan kerjasama
bukan hanya internal SKPD namun perlu juga kerjasama eksternal SKPD Provinsi Banten
maupun luar SKPD/mitra kerja, pencapaian sasaran diperlukan dukungan dari segala bidang,
tidak hanya dari sektor anggaran (perekonomian) saja namun diperlukan kinerja yang
profesional, prioritas pemantapan tata kelola pemerintah yang didukung stabilitas politik dan
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 14
keamanan, dari factor tersebut sangat signifikan menentukan keberhasilan sebuah organisasi
dan capaian program kegiatan.
Meningkatnya kapasitas kelembagaan serta profesionalisme aparatur pemerintah
dalam pelayanan masyarakat melalui pemenuhan dan ketersediaan kebutuhan barang dan
jasa perkantoran, perlu apresiasi dan exsistensinya sebagai bentuk dukungan dalam agenda
pemerintahan.
Kegiatan Penyediaan jasa dan tata laksana perkantoran, wisma dan anjungan daerah
Banten adalah kegiatan yang dalam tugas dan fungsinya berada pada sub bagian Tata Usaha
yaitu sebagai pembantu Kepala Kantor Penghubung dalam melaksanakan perumusan rencana
program dan kegiatan, mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan agar berdaya guna dan
berhasil guna.
Target yang harus dicapai pada agenda pembangunan haruslah direalisasikan dan
dilaksanakan dengan bentuk yang nyata dengan program kegiatan, keseriusan, dukungan,
keikutsertaan dalam mensukseskan pembangunan adalah cara untuk tujuan sebuah organisasi
Kantor Penghubung ataupun program daerah.
Dukungan sarana Prasana merupakan dukungan nyata dalam menjalankan tugas dan
fungsi yaitu, APK, ATK, Perawatan, pemeliharaan, perjalanan dinas dan lainnya perlu di
implemantasikan dalam kegiatan. Kegiatan dalam pencapaian program perlu dianggarkan
dalam setiap tahun anggaran untuk itu sub bag tata usaha kantor penghubung menetapkan
kegiatan pada kegiatan Penyediaan jasa dan tata laksana perkantoran, wisma dan anjungan
daerah Banten dari tiap tahunnya penganggaran harus terus ditingkatkan.
Dari kegiatan tersebut telah dilaksanakan diantaranya pengadaan barang pakai habis
berupa, belanja bahan peralatan kebersihan, belanja suku cadang, belanja bahan materil,
belanja jasa kantor, belanja Perawatan, belanja cetak dan penggandaan, Sewa, makan minum,
pemeliharaan, perjalanan dinas dan belanja modal.
Dari kegiatan belanja tersebut sifatnya rutinitas kebutuhan kantor, sedangakan pada
kegiatan belanja modal dapat menghasilkan sebuah aset tetap yaitu tersedianya meubel air
(kursi tamu) sebagai bentuk dukungan sarana kegiatan.
Kegiatan tersebut adalah kegiatan sebagai pendukung Tufoksi Kantor dan juga sebagai
program kegiatan pada agenda pemerintahan. pelaksanaan kegiatan tersebut dengan tingkat
capaian indikator kinerja adalah 100 % sedangkan capaian serapan anggaran yaitu 99,24 % jadi
bila dicermati perencanaan kinerja dan anggaran tidak sebanding dengan realisasi.
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 15
Dari tingkat capaian yang mencapai 100 % dapat di artikan/apresiasikan berhasilya
program kegiatan tersebut sebagai program yang mendukung program Provinsi Banten dengan
tingkat capaian yaitu : Meningkatnya Indeks Keberdayaan Pemerintah Provinsi sebesar 30,4%,
melalui peningkatan indeks kapabilitas aparatur sebesar 37,78%, indeks keuangan daerah
sebesar 25,02%, dan peningkatan indeks dukungan dan prasarana sebesar 21,64%;
Adapun dalam indikator kinerja pada kegiatan Kegiatan Penyediaan Jasa dan Tata
Laksana Perkantoran, Wisma dan Anjungan Daerah Banten yaitu :
Tata Laksana Administrasi Kantor, Wisma dan Anjungan Daerah dan Operasional Kantor, Wisma
dan Anjungan Daerah Telah sesuai dengan capaian kegiatan yaitu :
a. Tersedianya prasarana dan sarana kerja yang memadai dan berkualitas;
b. Meningkatnya kemampuan SDM aparat.
Dari sasaran tersedianya ATK 12 bulan, APK 12 bulan, Perjalanan Dinas 12 dan Jasa
Kantor 12 Bulan berjalan sesuai target yang diharapkan akan tetapi pada prakteknya ada
beberapa kesulitan hal ini tidak hanya terjadi pada kegiatan Tata laksana saja hal tersebut
terjadi juga pada kegiatan yang lain yaitu Terdapat harga satuan pergub tidak sesuai dengan
kondisi harga di Jakarta.
Dari Kurun waktu 2007 – 2012 telah terlaksananya output dan outcam yaitu :
Tersediannya Sarana dan dukungan kantor berupa :
1. Renovasi Kantor Pada Tahun 2008;
2. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat) Pada Tahun 2008 dan Tahun
2009;
3. Pengadaan Peralatan Kantor berupa Komputer PC, Printer, Laptop, Tabung Pemadam
Kebakaran, Sound Sistem, LCD, Kursi Rapat, Tenda, AC, Lemari Besi, Filing Kabinet, Infokus,
Meja Kerja, Lemari Kayu dan Lampu hias kristel dan lainnya.
4. Renovasi Kamar Masni Wisma sebanyak 4 (empat) Kamar Mandi.
Perencanaan dan Pengendalian dalam sebuah organisasi sangat diperlukan untuk
mencapai suatu tujuan, perencanaan adalah proses kegiatan yang direncanakan di masa akan
datang sedangkan evaluasi adalah proses peninjauan dan laporan sebagai bahan untuk
pengukuran juga sebagai bahan acuan ataupun pedoman untuk kegiatan yang akan datang.
Dari tujuan/manfaat pada target program RPJMD yaitu Meningkatnya Kapabilitas Kelembagaan
dan Apartur Pemerintahan sedangkan sasaran yang ingin dicapai yaitu :
Penataan Regulasi manajemen Sumber Daya Apartur melalui Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Anggaran Kantor Penghubung TA 2011 : 1 Renja, 1 RKA, 1 Lakip, 1 LKPJ
dan Tindak lanjut hasil pemeriksaan selama dua semester.
Penyusunan Dokumen Pelaporan Kinerja dan Keuangan : 12 bulan,3 bulan, tahunan
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 16
Indikator Kinerja Target Realisasi % : 12 Bulan 100 %
Dengan target sasaran penyususunan 1 LKPJ, 1 LAKIP , 1 Renja, , 1 RKA, Tindak lanjut
hasil pemeriksaan, Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan sudah memenuhi target yang
diharapkan namun pada pelaksanaannya masih terdapat kesulitan dalam pelaksanaan
penyusunan akibat masih kurangnya tenaga SDM dalam menangani perencanaan program dan
evaluasi.
Kegiatan perencanaan pengendalian dan pembangunan adalah kegiatan yang berada
pada Tugas dan fungsi Bagian Tata Usahan, Perencanaan Pengendalian Pembangunan adalah
salah satu sasaran dan arah kebijakan, Perencanaan Pengendalian Pembangunan pada Kantor
Penghubung terdapat pada program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah daerah.
Jumlah capaian yang harus di capaia pada Program Pemerintah Provinsi Banten yaitu
Meningkatnya Indeks Keberdayaan Pemerintah Provinsi sebesar 30,4%, melalui peningkatan
indeks kapabilitas aparatur sebesar 37,78%, indeks keuangan daerah sebesar 25,02%, dan
peningkatan indeks dukungan dan prasarana sebesar 21,64%, sejalan dengan hasil capaian
kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Kantor Penghubung dengan jumlah
capaian indikator kinerja kegiatan 100 % dan jumlah serapan anggaran yaitu 99, 95 %. Dengan
demikian target capaian dari kegiatan tersebut yaitu :
Tercapainya Sasaran Penataan regulasi manajemen Sumberdaya Aparatur dan
Meningkatnya kapabilitas kelembagaan aparatur pemerintah dengan terlaksananya kegiatan
yaitu :
Penyusunan Laporan Keuangan Kegiatan 2011
Penyusunan Renja 2012
Penyusunan RKA dan DPA
Penyusunan LAKIP
Penyusunan LKPJ
Tindak Lanjut Hai Pemeriksaan
Penyusunan Laporan bulanan dan triwulan Keuangan dan Laporan Kegiatan perlu
dilakukan sebagai alat atau bahan untuk melihat sejauh mana kemajuan ataupun masalah
pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan agar dapat berjalan sesuai rencana kegiatan.
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 17
Laporan Keuangan adalah sebagai sarana atau alat untuk mengevaluasi, memonitor
pelaksanaan kegiatan. Proses penyusunan laporan keuangan dimulai dari proses akuntansi
berupa laporan realisasi anggaran dengan meliputi : Neraca, Laporan Aliran Kas dan Catata atas
Laporan Keuangan Provinsi Banten.
Penysunan Renstra adalah sebagai instrumen awal dari turunan RPJMD Penysunan
Renstra Kantor Penghubung telah dilaksanakan dengan melalui proses Forum Konsultasi
perencanaan SKPD, Rakorbid, Konsiyering dan Musrenbang.
Penyusunan RKA dan DPA dilaksanakan pada awal penyusunan dan perubahan anggaran
dengan di dahului Renja, DRPK , ROK dan Tor. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan
LKPJ adalah bentuk pertanggungjawaban hasil kegiatan setiap akhir kegiatan.
Pelaksanaan kegiatan Pentas Seni dan Budaya di Anjungan Daerah adalah program
prioritas pada Tahun 2007 – 2012 yang tertuang dalam RPJMD pada Program Urusan
Pemerintahan Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan yang terwadahi
dalam program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah daerah yang didalamnya ada
beberapa aspek ataupun Indikator Kinerja Kunci.
Sejak diresmikannya anjungan bersama tahun 2009 antara lain Anjungan daerah
Banten, Anjungan Daerah Bangka Belitung, Anjungan daerah Sulawesi Barat, Anjungan daerah
Kepulaian Riau, Anjungan daerah Gorontalo dan Anjungan Daerah Maluku Utara sejak itu pula
berjalannya operasional anjungan daerah tersebut, berjalannya anjungan daerah itu, tentunya
sangat dibutuhkan sarana dan prasarana untuk mengisi anjungan daerah, Anjung Daerah
Banten itu sendiri harus mencerminkan kekhasan yang menampung corak ragam budaya
banten yang menyeluruh, tampilan seni budaya Banten dianjungan Daerah diperlukan untuk
mengisi sebuah kegiatan rutin, dengan demikian diperlukan sebuah anggaran agar
keberlangsungan Anjungan daerah untuk tetap exsis berdaya guna berhasilguna.
Pengisian acara seni dan budaya sebagai alat promosi mutlak yang harus dilakukan,
dukungan dari semua unsur bukannya hanya dilakukan oleh Kantor Penghubung semata tetapi
harus bersama-sama dari semua unsur , seperti unsur swasta : sanggar Banten unsur
pemerintah : Dinas Pariwisata Provinsi Banten dan dinas terkait serta dari unsur di seluruh
Banten (Provinsi, Kabupaten/Kota).
Anjungan Daerah Banten bukan hanya milik Provinsi Banten tetapi anjungan tersebut
milik masyarakat Banten, peran aktif dari seluruh kalangan masyarakat diperlukan untuk
terwujudnya keberhasilan masyarakat Banten itu sendiri.
Kegiatan Fasilitasi pentas seni dan budaya di anjungan daerah Banten adalah kegiatan
berbasis kinerja pada Tugas dan fungsi Seksi Promosi dan Informasi Daerah, kegiatan ini
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 18
dilaksanan di Taman Mini Indonesia Indah pada Anjungan Daerah Banten. Pelaksanaan Kegiatan
pada pengisian acara kegiatan dianjungan daerah Banten telah dilaksanakan pada periode 2007
- 2012 dengan jumlah tampilan rata-rata setiap tahunnya sebanyak 4 paket pengisian. Tampilan
tersebut menampilkan seni dan budaya banten dengan disaksikan oleh semua kalangan
masyarakat yaitu, masyarakat umum ataupun wisatawan manca negara.
Pelaksanaan tampilan yang dilaksanakan di Anjungan Daerah sangat mendukung pada sasaran
yaitu Meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik atas pencitraan keberhasilan program-
program pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan
informasi publik secara tidak langsung berdampak pada :
a. Meningkatnya layanan dan penyebaran informasi daerah dalam bentuk promosi
pariwisata daerah.
b. Meningkatnya layanan dan penyampaian informasi dari daerah ke pusat dan dari pusat ke
daerah dalam bentuk kedinasan.
c. Meningkatnya dukungan penyelenggaraan promosi produk unggulan daerah.Peningkatan
d. Serta berdampak pada bertambahnya PAD Banten.
Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) semua pesona budaya nusantara dapat dinikmati.
di pusat rekreasi yang memiliki kearifan budaya daerah, masyarakat dapat menyaksikan ragam
budaya nusantara. sesuai arah pengembangan Taman Mini Indonesia (TMII), tentunya kegiatan-
kegiatan yang bersifat kultural budaya seni melalui pelestarian yaitu tampilan budaya dan seni.
Pada kegiatan Fasilitasi Promosi dan Informasi Potensi Banten adalah salah satu program
prioritas Tahun 2007 – 2012 pada Urusan Pemerintahan Otonomi daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan yang terwadahi dalam program Peningkatan Kapasitas Lembaga
Pemerintah daerah yang didalamnya ada beberapa aspek ataupun Indikator Kinerja Kunci.
Tujuan/Manfaat adalah tujuan organisasi juga tujuan program daerah. Tujuan organisasi
adalah kegiatan suatu organisasi untuk mencapai target kegiatan yang sesuai dengan tofoksi,
sedangkan tujuan program daerah yang telah tercantum dalam tujuan yang tertuang dalam
dokumen RPJM adalah : Meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik sedangkan
Sasarannya yaitu Meningkatnya pelayanan komunikasi dan informasi serta fasilitasi promosi
pembangunan provinsi Banten dengan Indikator Kinerja Target Realisasi % : 12 Bulan 100 %.
Dari sasaran Promosi Budaya Pariwisata Banten dan Pengelolaan Sistem dan layanan
informasi melalui media massa dan website serta promosi produk unggulan dapat terlaksana
sesuai target yang diharapkan namun masih ada kesulitan apabila untuk mengikuti agenda iven
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 19
nasional karena faktor anggaran dan agenda ivent nasional sifatnya dadakan yang belum
terencana dalam DPA. Sebagaimana disampaikan bahwa tugas pokok Seksi Promosi dan
Informasi adalah membantu Kepala Kantor Penghubung melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan informasi daerah.
Dari Tugas pokok tersebut agar tetap berjalan dan berhasil guna perlu kiranya diadakan
kegiatan untuk mendukung tugas pokok tersebut, Kegiatan Fasilitasi dan Informasi Potensi
Daerah Banten adalah kegiatan yang berbasis kinerja yang mana kegiatan tersebut sangat
melekat pada seksi Promosi dan Informasi.
Meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik atas pencitraan keberhasilan program
pembangunan pada kegiatan Fasilitasi dan Informasi Potensi Daerah Banten adalah sebagai
hasil dari capaian indikator tolok ukur kinerja yaitu :
Pengembangan sistem Layanan berbasis Web dan penyebarluasan informasi dan promosi
Fasilitasi Promosi Produk dan Ptensi Unggulan Daerah
Dari hasil pelaksanaan kegiatan periode 2007 - 2012, hasil indikator kinerja kegiatan yaitu 100
% sedangkan realisasi anggaran yaitu 99,75 % dengan demikian bila dilihat tingkat capaian
maka target kegiatan kinerja pada tolok ukur :
Terkelolanya sistem dan layanan informasi promosi dengan 4 edisi buletin, 12 kolom
kerjasama media masa, maintenance dan updating pengembangan website
Terlaksananya promosi produk dan potensi unggulan daerah dalam 4 paket.
Pelaksanaan kegiatan adalah sbb :
1. Fasilitasi Pentas Seni Budaya Banten di Luar Wilayah Provinsi Lainnya “Banten Cultural
Festival 2011” di Jogjakarta
2. Pengembangan system layanan berbasis web dan penyebarluasan informasi dan
promosi
3. Fasilitasi Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah :
Pentas Seni Budaya Promosi Wisata Budaya
Pameran Hut BantenGuide Wisata Banten
Pentas Pesona Budaya Banten Pawai Budaya
Pentas Seni pada ivent nasiona
Promosi makanan khas Banten
Website dan Buletin
Kegiatan Fasilitasi Promosi dan Informasi Potensi daerah Banten adalah kagiatan yang
berada pada Seksi Promosi dan Informasi Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 4
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 20
Tahun 2008 yang dipertegas dengan Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2008 tentang uraian
tugas.
Promosi adalah Program prioritas Kantor Penghubung sebagai mana dengan Fungsi Kantor
Penghubung sebagai etalasenya di Jakarta dan Duta dan Show window Seni dan Budaya di
Jakarta
Adapun pelaksanaan kegiatan yang dapat dilaporkan adalah sbb :
Indikator Kinerja Target Realisasi 100 % : Pada tolok ukur Pengembangan Sistem Layanan
berbasis Web dab penyebarluasan informasi dan promosi dengan target capaian yaitu
terkalolanya sistem dan layanan informasi promosi dengan 4 edisi buletin , 12 kolom
kerjasama media massa serta maintenance dan updating Website Kantor Penghubung
tercapai dengan sesuai capaian yaitu 12 Bulan 100 % sedangkan pada tolok ukur Fasilitasi
Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah telah memenuhi target capaian yaitu
terlaksananya promosi produk dan potensi unggulan daerah dalam 4 paket. Dengan capaian
100 %.
Tujuan Program meningkatkan kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah
departemen teknis dan lembaga pemerintah non departemen, departemen dan pihak swasta
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, dengan sasarannya adalah
meningkatkan hubungan kerja antar pemerintah dengan pemerintah, departemen teknis,
lembaga pemerintah non departemen dan pihak swasta.
Dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu :
Koordinasi dengan Pemerintah pusat dan daerah
Fasilitasi Kerjasama antar Pemda pada kegiatan MPU dan APPSI
Pertemuan sarasehan mayarakat Banten se Jabodetabek
Musyawarah antar pengurus mahasiswa asal Banten
Kerjasama promosi Banten dengan mahasiswa asal Banten
Pelaksanaan Koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dan fasilitasi kerjasama
Pemda pada kegiatan MPU dan APPSI yang sifatnya rutinitas sesuai dengan agenda
pemerintah pusat dan daerah, sedangkan pada pelaksanaan program dan kegiatan lainnya yang
sifatnya prioritas. Dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi Gubernur/Wakil Gubernur serta SKPD
terkait pada Forum Mitra Praja Utama, dirasakan belum optimal, diantaranya :
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 21
Belum semua SKPD Provinsi Banten melibatkan/mengikutsertakan Kantor
Penghubung dalam melakukan koordinasi keikutsertaannya pada kegiatan-kegiatan
MPU;
Hasil koordinasi bersifat mencari data untuk konsumsi kantor /SKPD masing-masing
pada keikutsertaannya dalam rangka mendukung kegiatan MPU.
Peningkatan kinerja fasilitasi hubungan antar lembaga merupakan organisasi yang
ingin diraih dalam rangka memberikan pelayanan prima dalam pelaksanaan tugas-
tugas pemerintah Provinsi Banten;
Mengembangkan seluas-luasnya jaringan kelembagaan merupakan salah satu
alternatif tujuan dalam rangka peningkatan kinerja fasilitasi dan koordinasi antar
lembaga dengan strtaegi antara lain :
- Manfaatkan komitmen pimpinan untuk pengembangan jaringan kelembagaan;
- Manfaatkan dana yang tersedia untuk mendapatkan kemudahan dalam
mengakses informasi, fasilitasi dan koordinasi;
Indikator Kinerja Target Realisasi % : 12 Bulan 100 %, dari sasaran Peningkatan
hubungan kerja melalui fasilitasi kelembagaan, kerjasama, koordinasi munas, pembinaan, Rakor
terhadap pejabat, lembaga, masyarakat, mahasiswa pada pelaksanaan masih terdapat
permasalahan yang dihadapi yaitu Belum maksimalnya koordinasi sektoral dalam kegiatan yang
terkait hubungan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah sehingga berakibat beberapa jadwal
kegiatan tergeser
Guna mendukung kelancaran tugas-tugas tersebut perlu adanya kerjasama antar dearah
baik secara regional maupun nasional, oleh sebab itu untuk membantu tugas pimpinan pada
koordinasi kerja sama antar wilayah, perlu dilakukan fasilitasi Rapat Kerja Nasiona Forum
Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 22
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Kantor Penghubung
Provinsi Banten
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Rasio Penyediaan Barang Jasa Administrasi Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha dan Kerumahtanggan
25,87 % 100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
2 Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam dan keluar daerah
77,51 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
3 Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dam Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Aparatur
28,05 %
10 30 15 25 20 10 30 15 25 20 10 30 15 25 20
4 Rasio Pengendalian dan Evaluasi CApaian Kinerja dan Keuangan Pelaksanaan REncana Pembangunan SKPD
21,29 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
5 Rasio Penyediaan dan Pengembangan Data dan Sistem Informasi Perncanaan, Pembangunan dan Pengelolaan SKPD
31,68 % 100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Jakarta, Juli 2012
Kepala Kantor Penghubung Provinsi Banten
BENI ISMAIL, S.STP, M.Si Pembina (IV/a)
NIP. 19760905 199602 1 002
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 23
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Kantor Penghubung
Provinsi Banten
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Standar Pelayanan Minimal pada SKPD yang
berkaitan langsung dengan pelayana publik
612,780,000.00 1,721,250,000 1,420,000,000 1,100,000,000 1,712,919,650
Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan
Konsultasi di dalam dan keluar daerah
304,700,000
Rasio Pembangunan, Pengadaan,
Pemeliharaan dam Rehabilitasi Prasarana
dan Sarana Aparatur
1,065,504,300 150,000,000
Rasio Pengendalian dan Evaluasi Capaian
Kinerja dan Keuangan Pelaksanaan Rencana
Pembangunan SKPD
180,377,500 124,200,000 100,000,000 160,000,000 124,091,000
Jumlah kesepakatan Kerjasama
Pembangunan dengan Pemerintahan
Perbatasan, Regional dan Bilateral
543,638,500 649,472,000 450,000,000 450,000,000 631,046,250
3,603,904,300 4,440,712,000 3,100,000,000 3,150,000,000 - - 4,391,099,377
Rata-rata Pertumbuhan
Rasio Penyediaan Barang Jasa Administrasi
Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha dan
Kerumahtanggan
896,904,000 1,945,790,000 1,130,000,000
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
1,290,000,000 1,923,042,477
Kepala Kantor Penghubung
Provinsi Banten
BENI ISMAIL, S.STP, M.Si Pembina (IV/a)
NIP. 19760905 199602 1 002
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 24
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 25
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
Dari beberapa sasaran target renstra periode 2007 – 2012 telah tercapai rata target capaian yaitu : 100 % berdasarkan hasil tingkat capaian kinerja SKPD dengan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, pada indikator kinerja pelayanan SKPD.
Tabel 2.4 Sasaran, Indikator dan Target
Sasaran Program Indikasi Kegiatan Target
3 4 5
Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
Tersedianya barang / jasa perkantoran dan dan koordinasi / konsultasi keluar dan ke dalam daerah
Ketersediaan jasa dan perlatan kantor dari Tahun 2007 s/d 2012
Meningkatnya sarana prasarana kerja aparatur yang memadai dan berkualitas
Pembangunan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor
Jumlah sarana dan prasaran aparatur Tahun 2007 s/d 2012
Meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur
Bimbingan teknis aparatur, sosilaisasi perundang-undangan
Jumlah aparatur yang mendapat bimbingan dan pembinaan sumber daya aparatur tiap tahun dari tahun 2008-2012
Terkendali, dan terevaluasinya pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Banten
Pengendalian dan Evaluasi kinerja dan keuangan pelaksanaan rencana pembangunan SKPD
Dokumen Pelaporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD Tahun 2007-2012
Terencananya pelaksanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan Kantor Penghubung pada Setiap
Dokumen Perencanaan Jangka Menengah dan Tahunan SKPD 2007-2012
Penyusunan Perencanaan, data dan informasi Pembangunan SKPD
Urusan Meningkatnya pelayanan kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Daerah
Fasilitasi Pelayanan Kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Jakarta
Jumlah Fasilitas Penyelenggaraan Koordinasi / Konsultasi Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah di Jakarta
Meningkatnya hubungan kerja antara Pemerintah daerah
Fasilitasi Koordinasi hubungan antara
Jumlah pelaksanaan koordinasi kerjasama
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 26
Sasaran Program Indikasi Kegiatan Target
dengan Pemerintah, Departemen, LPND, Pihak Swasta dan Masyarakat
pemerintah daerah dengan pemerintah Departemen, LPND, Swasta dan Paguyuban masyarakat banten di Jakarta
pemerintah dan pembangunan setiap tahun dari tahun 2007-2012
Jumlah Pelaksanaan Koordinasi / Pembinaan Masyarakat Banten di Jakarta
Meningkatnya dukungan data dan informasi serta promosi penyelengaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan daerah
Pembangunan sistem data informasi dan promosi dalam pemerintahan dan pembangunan daerah provinsi Banten di Jakarta
Ketersedianya sistem dan dokumen data dan informasi dan promosi penyelengaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah di Jakarta
Pelaksanaan tampilan yang dilaksanakan di Anjungan Daerah sangat mendukung pada sasaran yaitu Meningkatnya kualitas pelayanan informasi publik atas pencitraan keberhasilan program-program pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan informasi publik secara tidak langsung berdampak pada :
a. Meningkatnya layanan dan penyebaran informasi daerah dalam bentuk promosi pariwisata daerah.
b. Meningkatnya layanan dan penyampaian informasi dari daerah ke pusat dan dari pusat ke daerah dalam bentuk kedinasan.
c. Meningkatnya dukungan penyelenggaraan promosi produk unggulan daerah.
d. Serta berdampak pada bertambahnya PAD Banten.
Untuk pengelolaan Sarana Wisma Banten masih terdapat tenaga pengelola
wisma yaitu : resepsionis, Petugas administrasi dan Office Boy belum
terakomodir honorarium dalam DPA Kantor Penghubung TA 2011 dikarenakan
anggaran tersebut tidak tercantum dalam Peraturan Gubernur mengenai Standar
Satuan Harga.
Perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana wisma telah
terlaksana pada anggaran Tahun 2011 pada Kantor Penghubung Provinsi Banten
yaitu pada renovasi 4 toilet kamar wisma, sedangka masih terdapat kamar wisma
kelas Vip yang masih belum direnovasi karena pada pelaksanaan tersebut belum
teranggarkan.
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 27
Identifikasi Permasalahan Renstra Tahun 2007 – 2012 pada pelaksanaan
program dan kegiatan mengidentifikasi permalasahan sbb :
1. Terdapat harga satuan pergub tidak sesuai dengan kondisi harga
di Jakarta
2. Terdapat tenaga administrasi dan pengelolaan wisma belum
tercantum dalam Pergub
3. SDM yang ada belum cukup dalam menangani Perencanaan dan
Program
4. SDM yang ada belum cukup dalam menangani pelaporan
5. Sering telatnya informasi dari daerah mengenai agenda kegiatan
pimpinan di Jakarta sehingga mempengaruhi progres fisik dan
keuangan tidak seimbang
6. Kurangnya tenaga untuk kegiatan fasilitasi pimpinan
7. Belum maksimalnya koordinasi sektoral dalam kegiatan yang
terkait hubungan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah sehingga
berakibat beberapa jadwal kegiatan tergeser
8. Pengadaan Barang Inventaris Kantor Penghubung dan Biro
Perlengkapan masih berbaur.
9. Pengadaan Gedung Kantor oleh Biro Perlengkapan agar diperjelas
statusnya.
10. Belum semua SKPD Provinsi Banten melibatkan/mengikutsertakan
Kantor Penghubung dalam melakukan koordinasi ke Pemerintah
Pusat serta kegiatan-kegiatan selama di Jakarta;
11. Hasil koordinasi bersifat mencari data untuk konsumsi kantor
penghubung serta yang bersifat rapat koordinasi dengan
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 28
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi lainnya serta Kantor
Penghubung Pemerintah Daerah lainnya.
12. Belum tersedianya data secara lengkap jenis dan jumlah
Paguyuban Warga Banten di Jabodetabek.
13. Belum ada data base investor/pengusaha dalam dan luar negeri
14. Belum adanya legalitas untuk mencantumkan produk kesenian
dan produk unggulan Banten yang dapat mencerminkan Jatidiri
Prov. Banten
15. Dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi Gubernur/Wakil Gubernur
serta SKPD terkait pada Forum Mitra Praja Utama, dirasakan
belum optimal, diantaranya :
a. Belum semua SKPD Provinsi Banten
melibatkan/mengikutsertakan Kantor Penghubung dalam
melakukan koordinasi keikutsertaannya pada kegiatan-
kegiatan APPSI;
b. Hasil koordinasi bersifat mencari data untuk konsumsi
kantor /SKPD masing-masing pada keikutsertaannya dalam
rangka mendukung kegiatan APPSI.
17. Mengingat Beban tugas dan kesenjangan kewenangan Kantor
Penghubung/Perwakilan, para Kepala Kantor sepakat perlu
adanya peningkatan kelembagaan menjadi Esselon II.
18. Perlu adanya jaringan kerja antara Kantor
Penghubung/Perwakilan dengan Kabupaten/Kota
19. Mendirikan sekretariat tersendiri di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri RI
20. Belum teroptimalisasinya jaringan komunikasi dan koordinasi
antar Organisasi/Perhimpunan Mahasiswa Banten seluruh
Indonesia.
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 29
Berdasarkan Pasal 38 Perda No. 4 Tahun 2008 Bab XIV, Kantor
Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur No.
27 Tahun 2008, tentang uraian tugas dan tata kerja lembaga teknis daerah
provinsi Banten, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar
lembaga mempunyai fungsi sebagai berikut :
1). Unsur pelayanan penunjang pelayanan penyelenggaraan Pemerintah
Provinsi;
2) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang tugasnya;
3). Penghubung antara pemerintah daerah dengan pemerintah,
4). Departemen Teknis dan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pihak
Swasta di Jakarta;
5). Pembinaan masyarakat daerah Provinsi Banten di Jakarta;
6). Pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi pemerintah
daerah;
7). Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya;
Sejalan dengan tugas dan fungsinya sebagai wakil Pemerintah Provinsi
Banten di Jakarta, Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Banten
mempunyai 4 (empat) peranan posisi strategis, yaitu:
1). Sebagai Etalase Daerah di Jakarta, berfungsi menyerap informasi di Jakarta
maupun di daerah;
2). Sebagai Simpul informasi bagi Departemen/Lembaga Pemerintah Non
Departemen/Swasta/Lembaga lain di Jakarta;
3) Sebagai Simpul hubungan pusat dan daerah menyangkut ketatalaksanaan
dalam konteks informasi dan diplomasi;
Hubungan Antar Lembaga merupakan satuan organisasi dilingkungan
Kantor Penghubung Provinsi Banten yang mendukung kelancaran
peneyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan melalui hubungan antar
lembaga dengan program prioritas pembangunan dan prioritas kegiatan yaitu
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 30
kerjasama pemerintah daerah, sejalan dengan program nasional dan program
daerah yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang tertuang dalam
RPJMD Tahun 2012 – 2017 kerjasama pemerintah daerah adalah sarana untuk
meningkatkan pembangunan yang diwadahai dalam suatu lembaga, forum,
organisasi, mahasiswa/pendidikan dll yang tidak lain untuk meningkatkan
kerjasama dalam segala bidang. Seksi Hubungan Antar lembaga diharapkan
dapat berkontribusi dan meningkatkan fungsi dan program kerja daerah
terhadap kegiatan-kegiatan hubungan antar lembaga yaitu : Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Pusat, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Swasta
maupun lembaga masyarakat dengan mengarahkan, mengawasi, menertibkan,
membina sesuai prosedur dan aturan agar tetap terjalin hubungan yang
harmonis dan saling menguntungkan.
Instrumen Kerjasama/Hubungan antar lembaga yang dilaksanakan oleh
Kantor Penghubung dengan menggunakan sarana/media, forum, rapat,
konsultasi, koordinasi, asosiasi, organisasi, dll. APSI ataupun APPSI adalah salah
satu media kerjasama pembangunan di Jakarta merupakan Asosiasi Perwakilan
seluruh Indonesia dalam bentuk kerjasama pembangunan, pemerintahan dan
pembangunan SDM, Investasi, Seni, budaya dan lainnya. Sedangkan hubungan
kerjasama dalam bentuk lain melalui Mitra Kerja Utama (MPU) adalah wadah
lain hubungan aparatur seluruh indonesia.
Untuk terbinanya organisasi massa dan dunia pendidikan di Jakarta sangat
diperlukan pola pendidikan, pembinaan penataan, bersama antara Dinas
Pendidikan, Kesbanglinmas serta Kantor Penghubung sebagai leading sectors
(fasilitasi di Jakarta). Kantor Penghubung adalah pelaku utama di Jakarta sebagai
fasilitator pembinaan untuk Ormas seperti : Puwnten, BPPKB dan ormas lain,
juga mahasiswa Banten di Jakarta.
Kantor Penghubung sebagai SKPD yang berkedudukan di Jakarta
berkewajiban memberikan pembinaan dan penataan untuk pencitraan Banten
keraha lebih maju dan mendukung pembangunan Banten.
Kerjasama Pemerintah Daerah disamping fungsi pada Hubungan antar
lembaga juga sebagai program prioritas pembangunan, sangat diperlukannya
dorongan dan kerjasama dari mitra kerjanya yaitu: Bappeda, Biro Pemerintah
dan SKPD yang terkait lainnya.
Tujuan Program meningkatkan kerjasama antara pemerintah dengan
pemerintah departemen teknis dan lembaga pemerintah non departemen,
departemen dan pihak swasta dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 31
pembangunan daerah, dengan sasarannya adalah meningkatkan hubungan kerja
antar pemerintah dengan pemerintah, departemen teknis, lembaga pemerintah
non departemen dan pihak swasta .
Dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu :
Koordinasi dengan Pemerintah pusat dan daerah
Fasilitasi Kerjasama antar Pemda pada kegiatan MPU dan APPSI
Pertemuan sarasehan mayarakat Banten se Jabodetabek
Musyawarah antar pengurus mahasiswa asal Banten
Kerjasama promosi Banten dengan mahasiswa asal Banten
Pelaksanaan Koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dan fasilitasi
kerjasama Pemda pada kegiatan MPU dan APPSI yang sifatnya rutinitas sesuai
dengan agenda pemerintah pusat dan daerah, sedangkan pada pelaksanaan
program dan kegiatan lainnya yang sifatnya prioritas, pelaksanaan kegiatan MPU,
APPSI, APSI kegiatan yang dilaksanakan secara bergiliran .
Promosi dan komunikasi adalah fungsi aspek paling dominan yang
menjadi perhatian dari segala unsur khususnya masyarakat yang begitu konsen
terhadap kemajuan Banten, DPRD (mitra kerja Komisi I ) adalah wakil masyrakat
yang selalu intens mengawasi pemerintahan khususnya PEMDA Provinsi Banten.
Masyarakat dan DPRD dan SKPD lainnya masih banyak berharap terhadap Kantor
Penghubung sebagai duta Banten di Jakarta yang membawa misi Promosi dan
Informasi, baik informasi pariwisata, ataupun informasi data Kantor Penghubung
maupun informasi pembangunan pemerintah pusat atau daerah. Pelayanan
promosi informasi tidak lepas dari lembaga teknis yaitu Dinas pariwisata dan
Dinas Kominfo sebagai Lembaga yang bertanggung jawab secara teknis
sedangkan Kantor Penghubung adalah lembaga khusus sebagai fasilitasi
kedinasan teknis pariwisata dan informasi di Jakarta.
Peran dan Fungsi kantor Penghubung Provinsi Banten perlu dipertajam
dan perlu dukungan bersama, sebagai show windowsnya Banten di Jakarta.
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 32
diperlukannya peran aktif untuk menciptakan program-program prioritas
kegiatan , ivent, promosi, sosialisasi, Kerjasama Promosi dan Informasi.
Promosi dan informasi harus dilakukan dengan langkah nyata agar
perubahan image tentang kantor penghasil PAD juga sebagai perintis dan
pelaku PAD.
Adapun potensi – potensi Promosi adalah sbb :
Parisiwisata budaya tidak lain untuk mengenalkan pada seluruh lapisan
masarakat tentang budaya Banten, sehingga minat masyarakat akan
bertambah tentang budaya Banten secara tidak langsung pariwisata
budaya Banten tersosialisasikan,;
Pariwisata Seni Banten sangat beragam juga kulturnya sehingga perlu
diangkat dan dipromosikan kepada masyarakat luas : lesung,prajurit ,
cokek Debus, dll
Sumber daya Alam dan Inpra struktur perlu di perkenalkan dan
dipromosikan dengan gencar melalui media : baliho, brosur , leaplet,
pamplet dll di jalan protocol, Bandara, Terminal, Stasiun, Hotel, mall
untuk mengenalkan dan memberikan informasi tentang informasi
pembangunanBanten.
Pariwisata kuliner adalah makan khas dari Banten yang sebagian orang
masih belum mengenal.
Informasi merupakan salah satu focus utama dalam memaksimalkan
peranan tugas dan fungsi Kantor Penghubung. Penyampaian informasi mengenai
promosi potensi daerah untuk peningkatan investasi maupun penyampaian
perkembangan dan kebijakan pemerintah Provinsi Banten harus berdasarkan
informasi yang tepat dan akurat. Di era informasi teknologi ini, seluruh
masyarakat daerah, nasional maupun internasional dapat dengan mudah
memperolehnya. Dengan demikian, sorotan masyarakat semakin luas terhadap
perkembangan Pemerintah Provinsi Banten.
Kantor Penghubung sebagai duta Banten di Jakarta yang membawa misi
Promosi dan Informasi, baik informasi potensi daerah, informasi Kantor
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 33
Penghubung, maupun informasi yang terkait dengan pemerintahan Provinsi
Banten harus memiliki informasi yang tepat dan akurat (up to date). Sehingga
pelayanan informasi dapat tersedia dan terlaksana dengan baik.
Untuk memperkuat posisi strategis Kantor Penghubung di bidang
Informasi, perlu didukung oleh berbagai pihak khususnya SKPD-SKPD yang terkait
dengan Informasi yang di butuhkan. Kerjasama dalam pengumpulan informasi ini
perlu diselenggarakan dan perlu di kembangkan agar alur informasi dapat
tersampaikan kepada public.
Secara keseluruhan, dengan informasi yang tepat dan akurat serta
didukung oleh SKPD-SKPD maupun stakeholder di provinsi Banten, maka Kantor
Penghubung dapat lebih maksimal melakukan penyebaran informasi maupun
pencitraan yang baik terkait dengan Provinsi Banten.
Adanya Anjungan Provinsi Banten di Taman Mini Indonesia Indah
merupakan sarana yang cukup strategis dalam memperkenalkan /
menginformasikan mengenai Provinsi Banten. Dengan adanya Anjungan Provinsi
Banten ini, display maupun miniature Provinsi Banten dapat diperkenalkan
sehingga membuka cakrawala informasi bagi banyak masyarakat untuk
mengenal Provinsi Banten.
Adapun penyampaian informasi yang harus dilakukan adalah terkait dengan :
Seni budaya tidak lain untuk mengenalkan pada seluruh lapisan
masarakat tentang budaya Banten, sehingga minat masyarakat akan
bertambah tentang budaya Banten secara tidak langsung pariwisata
budaya Banten tersosialisasikan, dan diharapkan adanya arus pariwisata
yang masuk dari dalam maupun luar negeri;
Sumber daya Alam dan Infra struktur perlu di perkenalkan dan
dipromosikan dengan untuk memperkenalkan dan memberikan
informasi tentang pembangunan Banten, yang diharapkan dapat menarik
para investor untuk masuk ke Provinsi Banten.
Pariwisata dan kuliner juga harus di promosikan dan diperkenalkan secara
lebih intensif, tentunya hal ini merupakan potensi pariwisata yang dapat
Gambaran Umum Kantor Penghubung Provinsi Banten
II - 34
menarik wisatawan asing dan local untuk berkunjung dan mengenal
Provinsi Banten.
Ketiga hal diatas dapat dilakukan dengan melakukan promosi secara
langsung dengan mengikuti pameran-pameran maupun pagelaran-pagelaran
juga dengan menginformasikannya pada website resmi Kantor Penghubung
Provinsi Banten serta media social seperti facebook dan twitter.
Promosi adalah Program prioritas Kantor Penghubung sebagai mana
dengan Fungsi Kantor Penghubung sebagai etalasenya di Jakarta dan Duta dan
Show window Seni dan Budaya di Jakarta yang selalu giat membangun dan
mensejajarkan diri dengan provinsi lainnya yang telah lebih dulu ada. Banten
sebagai wilayah religius memiliki beragam potensi dan kekhasan budaya, antara
lain seni Beladiri Pencak Silat, Kesenian Debus, Rampak Bedug, Calung Renteng,
Rudad, Tari Cokek, Dog dog Lojor, Silat Patintung, dll yang berasal dari
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Banten.
Seksi Sarana dan Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Kantor Penghubung melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang sarana dan pelayanan. Failitasi Gubernur/Wakil Gubernur, Pejabat dan
kedinasan (SKPD) di Jakarta.
Fasilitasi terhadap pejabat pemerintah maupun masyrarakat yang terkait
dengan provinsi banten wajib dilakukan oleh Kantor Penghubung. Fasilitasi yang
dilakukan bersifat Kedinasan , hubungan kerja, undangan, Rapat, Koordinasi,
Konsultasi dan lain sebagainya.
Wisma Penghubung Provinsi Banten yang ada merupakan salah satu
sarana dalam melakukan fasilitasi kepentingan pemerintah maupun masyarakat
Provinsi Banten di Jakarta. Wisma berfungsi sebagai tempat penginapan khusus
bagi pejabat (urusan kedinasan), juga berfungsi sebagai penginapan umum yang
dapat memberikan Penghasilan untuk Pemerintah Provinsi Banten. Pengelolaan
Wisma ini harus dilakukan secara professional dan setidaknya berstandar
nasional. Oleh karena itu prasarana penunjang bagi kelancaran operasional harus
dapat ditingkatkan untuk peningkatan pelayanan terhadap Pejabat Pemerintah
provinsi Banten maupun untuk peningkatan pelayanan umum dalam
peningkatan pendapatan Daerah.