penggunaan media audiovisual terhadap …

96
PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI I PALLANGGA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar ABD. WAHAB AL HASAN IPA NIM. 105 190 1311 11 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1436 H - 2015 M

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

SMP NEGERI I PALLANGGA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

ABD. WAHAB AL HASAN IPA NIM. 105 190 1311 11

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1436 H - 2015 M

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, peneliti yang bertanda tangan di bawah ini,

menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya peneliti sendiri.

Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat,

maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar, 15 Syawal 1436 H 31 Juli 2015 M

Peneliti,

Abd. Wahab Al Hasan Ipa

Page 3: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

iii

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

iv

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

v

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

vi

PRAKATA

Tidak ada kata lain yang lebih baik diucapkan selain puji dan syukur

kepada Allah Swt, atas rahmat dan hidayah serta kesempatan yang telah

diberikan kepada hambanya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi tercinta,

Muhammad SAW yang telah menyinari dunia ini dengan cahaya Islam.

Serta keluarga-Nya dan para sahabat-sahabat-Nya dan orang-orang yang

mengikuti beliau.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya serta salam penuh hormat dengan segenap cinta kepada

keluarga terutama kepada Ayahanda (Hasan Ipa) dan Ibunda (Lilis

Djakaria) yang selalu mencurahkan cinta dan kasih sayang serta doanya

selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga

menyampaikan terima kasih kepada kakak-kakak (Nursuciani Handini

Senjah Hasan, S.Kom, Nurfitriani Merdekawati Hasan, Amd.AK, Muh.

Reza Rinaldi Al Hasan Ipa, SE, Muh. Ikbal Al Hasan Ipa) yang selalu

memberikan bantuan terutama materi dan motivasi yang tinggi serta

perhatian yang melimpah sehingga penulis tidak pernah merasa

kekurangan perhatian.

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

vii

Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang setingi-

tingginya penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Irwan Akib, M.Pd Rektor Unismuh Makassar.

2. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I Dekan Fakultas Agama Islam

Unismuh Makassar.

3. Amirah Mawardi, S.Ag, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam Unismuh Makassar.

4. Dr. Hj. Maryam, M.Th.I Sekretaris Program Studi Pendidikan

Agama Islam UNISMUH Makassar.

5. Dr. Rusli Malli, M.Ag sebagai Pembimbing I dan Ahmad Abdullah,

S.Ag, M.Pd sebagai Pembimbing II atas kerelaan meluangkan

waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Agama Islam

Unismuh Makassar yang telah membekali penulis ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Mas‟ud Kasim, S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 1

Pallangga yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

8. Bapak Syarif, S.Pd.I, MA dan Ibu Ramlah, S.Ag guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang membantu penulis

selama melaksanakan penelitian, serta para guru SMP Negeri 1

Pallangga.

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

viii

9. Peserta didik kelas VIII.7 SMP Negeri 1 Pallangga yang dengan

senang hati menerima saya dan berpartisipasi dalam pelaksanaan

penelitian .

10. Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Agama Islam

angkatan 2011 khususnya kelas C Unismuh Makassar, terima

kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani

perkuliahan, semoga kebersamaan dan keakraban kita akan terus

terjaga hingga akhir hayat.

11. Marsuanti Marzuki yang telah memberikan motivasi dalam proses

penyusunan skripsi sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi

ini pada tepat waktu.

12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis demi kelancaran

penyusunan skripsi ini yang tidak sempat disebutkan namanya

satu persatu semoga bantuan dan dukungannya mendapat

balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari betul bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini

masih terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun

penulisan. Penulis telah berusaha untuk menjadikan skripsi ini, sebuah

karya yang bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Namun dibalik

semua itu, kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha Sempurna dan

tidak dimiliki manusia. Untuk itu, saran dan kritikan yang bersifat

membangun sangat diharapkan untuk perbaikan menuju kesempurnaan

skripsi ini.

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

ix

Akhir kata, penulis kembalikan semua kepada Allah SWT, semoga

keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis memperoleh

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga kita semua

senantiasa mendapat rahmat dan hidayah-Nya, Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 31 Juli 2015

Peneliti,

Abd. Wahab Al Hasan Ipa

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ..................................................... iv

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. v

PRAKATA ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii

ABSTRAK ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10

A. Media ...................................................................................... 10

B. Media Pembelajaran ............................................................... 11

1. Faktor-faktor Pertimbangan Memilih Media Pembelajaran .. 14

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran ............................................... 16

3. Kegunaan Media dalam Pembelajaran ................................ 17

4. Fungsi Media Pembelajaran ................................................ 20

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

xi

5. Jenis-jenis Media Pembelajaran .......................................... 22

C. Media Audiovisual ................................................................... 24

1. Pengertian Media Audiovisual ............................................. 24

2. Kelebihan Menggunakan Media Audiovisual ....................... 25

3. Manfaat Media Audiovisual dalam Pembelajaran ................ 26

D. Evaluasi Pembelajaran ............................................................ 28

E. Pendidikan Agama Islam ......................................................... 30

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................... 30

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ......................................... 33

3. Peran dan Fungsi Pendidikan Agama Islam ........................ 34

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 37

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 37

B. Lokasi dan Objek Penelitian .................................................... 37

C. Variabel Penelitian .................................................................. 37

D. Definisi Operasional Variabel .................................................. 38

E. Populasi dan Sampel .............................................................. 39

F. Instrumen Penelitian ............................................................... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 43

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................. 46

A. Deskripsikan Lokasi Penelitian ................................................ 46

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Pallangga ....................... 46

2. Motto, Visi dan Misi SMP Negeri 1 Pallangga ..................... 47

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

xii

3. Keadaan Guru ..................................................................... 48

4. Keadaan Peserta Didik di SMP Negeri 1 Pallangga ............ 52

5. Sarana dan Prasarana ........................................................ 53

B. Penggunaan Media Audiovisual dalam Proses Pembelajaran

di SMP Negeri 1 Pallangga ..................................................... 55

C. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Setelah Menggunakan Media Audiovisual di SMP Negeri 1

Pallangga ................................................................................ 58

D. Model Penggunaan Media Audiovisual dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .................... 62

BAB V KESIMPULAN ....................................................................... 67

A. Kesimpulan ............................................................................. 67

B. Saran ...................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 69

LAMPIRAN

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Keadaan Populasi ........................................................... 39

Tabel. 2 Keadaan Sample ............................................................ 41

Tabel. 3 Daftar Nama Kepala Sekolah .......................................... 47

Tabel. 4 Daftar Guru SMP Negeri 1 Pallangga ............................. 49

Tabel. 5 Jumlah Peserta Didik ...................................................... 52

Tabel. 6 Keadaan Sarana dan Prasarana ..................................... 53

Tabel. 7 Peserta didik lebih interaktif dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan media audiovisual ....................... 58

Tabel. 8 Peserta didik lebih bersemangat mengikuti pelajaran

apabila menggunakan media audiovisual ........................ 59

Tabel. 9 Peserta didik lebih bisa mengikuti pelajaran dengan baik

bila guru menggunakan media audiovisual ..................... 60

Tabel. 10 Peserta didik lebih termotivasi setelah guru

menggunakan media audiovisual dalam proses

pembelajaran .................................................................. 61

Tabel. 11 Peserta didik lebih mudah memahami pelajaran setelah

guru menggunakan media audiovisual dalam proses

pembelajaran .................................................................. 61

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

xiv

ABSTRAK

ABD. WAHAB AL HASAN IPA, 105 190 1311 11 “Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa.” (di bimbing oleh Bapak Rusli Malli dan Bapak Ahmad Abdullah).

Skripsi ini merupakan suatu pembahasan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam menggunakan media audiovisual di SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang dianalisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik dan guru Pendidikan Agama Islam sebanyak 2235 orang. Adapun teknik yang digunakan adalah purposive sample (tunjuk langsung) dengan 47 responden, yakni kelas VIII.7 sebanyak 45 orang dan guru Pendidikan Agama Islam 2 orang. Jadi jumlah sample secara keseluruhan yakni 47 responden. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui instrumen berupa observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Seluruh data yang terkumpul selanjutnya dianalisis deskriptif.

Hasil penelitian membuktikan bahwa, guru menggunakan media audiovisual dalam proses pembelajaran apabila ada materi pembelajaran yang sesuai sehingga peserta didik lebih interaktif dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan media audiovisual di SMP Negeri 1 Pallangga meningkat, sebab media audiovisual (video pembelajaran) memberikan daya tarik kepada peserta didik, dapat menyerap pembelajaran melalui pendengaran (audio) sekaligus dengan penglihatan (visual) sehingga peserta didik lebih termotivasi dan lebih mudah memahami pelajaran. Model pembelajaran yang guru gunakan masih bersifat animasi (2D) namun terkadang pula guru menggunakan media gambar (media visual) sebagai alat alternatif bila media audiovisual (video pembelajaran) yang sesuai belum di dapatkan atau di persiapkan.

Penggunaan media audiovisual dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Pallangga memiliki kendala yang cukup serius karena waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan media/alat (OHP) tersebut cukup lama. Hal ini disebabkan karena media/alat (OHP) hanya terdapat diruangan laboratorium dan materi ajar (video pembelajaran) masih terbatas yang dimiliki oleh guru.

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk

dalam pendidikan formal. Pendidikan merupakan sesuatu yang

penting dalam kehidupan manusia.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal I ayat I yang menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga

sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu

pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di

bidang pendidikan berpengaruh terhadap perkembangan sistem

pembelajaran yang berkualitas dan bermutu. Selain itu permasalahan

yang ada di dunia pendidikan semakin bertambah dan semakin

kompleks karena pendidikan dituntut untuk mengalami kemajuan dari

berbagai segi. Untuk mendapatkan hasil belajar yang berkulitas dan

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

2

bermutu perlu dilakukan perbaikan, perubahan, pembaharuan dalam

sistem pembelajaran.

Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran

bergantung kepada beberapa aspek antara lain ialah peserta didik,

guru, mata pelajaran, kurikulum, metode pengajaran, sarana dan

prasarana. Salah satu aspek yang paling mempengaruhi keberhasilan

pencapaian kompetensi yaitu guru.

Sehubungan dengan guru, Saiful Bahri Djamarah (2002:13),

mengemukakan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang

memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di

sekolah.

Selain itu, Pupuh Fathurrohman (2007:43), mengemukakan

bahwa performance guru dalam mengajar dipengaruhui berbagai

faktor, seperti tipe kepribadian, latar belakang pendidikan,

pengalaman dan yang tak kalah penting adalah pandangan filosofis

guru kepada peserta didik.

Maka dari itu, gurulah yang terlibat langsung dalam upaya

mempengaruhi, membina, dan mengembangkan kemampuan peserta

didiknya supaya menjadi cerdas, terampil, dan bermoral tinggi serta

berjiwa sosial. Selain guru, aspek yang paling mempengaruhui

keberhasilan pencapaian kompetensi yaitu cara atau metode guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

3

Sehubungan dengan metode, Pupuh Fathurrohman (2007:55),

mengemukakan bahwa, metode merupakan suatu cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kecenderungan yang terjadi pada proses pembelajaran di

Indonesia adalah kegiatan belajar masih berpusat pada guru. Guru

lebih banyak mendikte atau berceramah saja, peserta didiknya pun

banyak yang tidak aktif terlibat dalam proses pembelajaran, selain itu

guru kurang atau jarang menggunakan media pembelajaran sehingga

proses pembelajaran menjadi pasif dan kurang berkualitas.

Ilmu Pendidikan Agama Islam (PAI) berkaitan dengan cara

mencari tahu tentang Islam secara keseluruhan, sehingga ilmu

Pendidikan Agama Islam bukan hanya penguasaan kumpulan dalil-

dalil saja tetapi juga merupakan suatu proses hadirnya Islam dalam

diri setiap muslim.

Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kualitas

pembelajaran tampaknya masih dianggap bahwa materi pembelajaran

yang membosankan dan lebih banyak monoton, selain itu banyak di

antara peserta didik menganggap pelajaran Pendidikan Agama Islam

tidak begitu menarik untuk dipelajari. Adanya anggapan tersebut

menjadikan kualitas pembelajaran rendah. Hal ini dirasakan oleh

peserta didik di SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa.

Keadaan tersebut perlu diperhatikan oleh seorang pendidik

khususnya guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam agar selalu

Page 18: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

4

berusaha untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran sebagai

solusi untuk meningkatkan daya tarik peserta didik dalam

pembelajaran sehingga kualitas pembelajar mengalami peningkatan.

Diatara inovasi tersebut yaitu dengan mengembangkan metode dan

media pembelajaran yang sesuai.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran adalah

dengan menggunakan media ke dalam kegiatan pembelajaran. Media

pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan

pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Media tidak

hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang

memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan.

Sehubungan dengan media pembelajaran Miarso (2007:458),

mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar.

Sehingga media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang

bisa merangsang peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagaikan

yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran demi tercapainya

tujuan pedidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah

pada khususnya.

Dalam kaitanya dengan proses pembelajaran di sekolah, media

pengajaran dapat mempertinggi kualitas pembelajaran dalam

Page 19: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

5

pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil

belajar yang dicapainya.

Pembelajaran dengan menggunakan media akan bermanfaat

bagi terselenggaranya proses pembelajaran yang berkualitas. Karena

dengan memanfaatkan media yang tersedia, peserta didik diharapkan

lebih tertarik mengikuti pembelajaran, di sisi lain peserta didik akan

lebih mudah memahami serta menguasai materi yang diajarkan.

Dengan menggunakan media, peserta didik akan lebih banyak

melakukan kegiatan belajar aktif, sebab peserta didik tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan demonstrasi dan kegiatan yang lain sehingga

peserta didik tidak bosan.

Dengan memperhatikan berbagai kegunaan media, maka

peneliti akan mencobaa menggunakan media audiovisual. Media

audiovisual yaitu media pandang-dengar. Media audiovisual akan

menjadikan penyajian bahan ajar kepada peserta didik semakin

lengkap dan optimal sesuai dengan modalitas belajar peserta didik

sehingga diharapan peserta didik akan lebih paham akan materi

pembelajaran yang dipelajari sehingga kualitas pembelajaran dan

prestasi belajar peserta didik akan lebih meningkat. Selain itu media

audiovisual ini juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman

belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi sebagai alat teknologi

yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman yang bersifat

konkrit kepada peserta didik.

Page 20: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

6

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audiovisual

sebagai media pembelajaran terkhusus mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam agar lebih berkualitas. Dengan media ini diharapkan

dapat membantu peserta didik dalam mempelajari, mengamati dan

menganalisa materi secara mandiri. Saat ini ketersediaan media

audiovisual untuk membantu proses pembelajaran khususnya

Pendidikan Agama Islam masih kurang dan belum banyak digunakan

di sekolah-sekolah. SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa salah

satu sekolah yang belum memaksimalkan media ini dalam proses

pembelajaran. Walaupun di SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa telah tersedia adanya sarana yang

mendukung, diantaranya yaitu adanya Liquid Crystal Display (LCD)

dan komputer.

Berangkat dari permasalahan yang diuraikan di atas, maka

peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Media

Audiovisual Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Di SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa.”

Page 21: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

7

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, peneliti dapat merumuskan

beberapa permasalahan berikut ini :

1. Bagaimana penggunaan media audiovisual di SMP Negeri 1

Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ?

2. Bagaimana peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa ?

3. Bagaimana model penggunaan media audiovisual dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media audiovisual di

SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa.

2. Untuk dapat mengetahui peningkatan kualitas dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1

Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa setelah

menggunakan media audiovisual.

3. Untuk mengetahui model-model apa saja yang dapat diterapkan

dalam penggunaan media audiovisual agar dapat meningkatkan

Page 22: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

8

kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1

Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru ialah sebagai masukan guru

Pendidikan Agama Islam untuk dapat memilih metode serta media

pembelajaran terutama media audiovisual guna meningkatkan kualitas

pembelajaran sehingga diharapkan menjadi kreatif dan inovatif dalam

proses pembelajaran serta dapat meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.

2. Bagi Peserta Didik

Manfaat penelitian ini adalah diharapkan peserta didik mampu

untuk dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis audiovisual.

Disamping itu peserta didik diharapkan lebih antusias dan berperan

aktif dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang berhubungan

dengan pemanfaatan media pembelajaran khususnya media yang

berbasis audiovisual.

Page 23: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

9

4. Bagi Institusi

Dari hasil penelitian ini, nantinya dapat dipergunakan sebagai

referensi bagi mahasiswa lain untuk penulisan yang relevan serta

menambah koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi mahasiswa.

Page 24: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, menurut Arif S.

Sadiman mengemukakan (2012:6) bahwa media berasal dari

bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟,

„perantara‟ atau „pengantar‟ atau dengan kata lain media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada

penerima pesan.

Sehubungan dengan media, Gerlach & Ely dalam Azhar

Arsyad (2014:3) mengemukakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Dalam hal ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media. Secara khusus, pengertian media dalam proses

pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Menurut Azhar Arsyad (2014:4) mengemukakan bahwa istilah

“media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata

“teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art)

dan logos (bahasa Indonesia “ilmu”).

Page 25: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

11

Sehubungan dengan teknologi, menurut Webster dalam Azhar

Arsyad (2014:5), mengatakan bahwa “art” adalah keterampilan

(skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi.

Januszeswki dan Molenda (2008:1) dalam Azhar Arsyad

(2014:10) mengemukakan bahwa, teknologi pembelajaran adalah

kajian dan praktik etis untuk menfasilitasi belajar dan memperbaiki

kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses

dan sumber-sumber teknologi yang sesuai.

Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang

membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman,

studi dan observasi.

B. Media Pembelajaran

ا اب ح ب لا ا ب ة ا ح حا:ا ح د ح ح ا ح ح ح ة ا ة ب ح ح ا ح ل ب د ا ح ب ا:ا ح ب ح ح ح ا ح ب ح ا ب ة ليب ا ح ب ح د ح ليا ح

ا ح حا ا ةا ح ب ة يح ا ا ح ل ا ح ب ل ب د ا ح با ة ح ا ب ل ا ح ل ب د ل د ا ح ب

لح ب لا:ا ة ب لد ا ةا ح ا ح ا ا د ليطد ح

غح اإلاح اهح ح ا ا لط طة ا ة طد ج ا ل ب ة اوح ح ا ح ل طل وح ح

ط افليا اب ا ح ط ا ة ح د اوح حط ا ح لد ح وح ح

طل اوح ح حا افليا ابوح ح اجح ل ل لا اد ل ب ا ل ب طل طا):ا اد ل افليا ابوح ح ا ة ل ب لة ة هح ح ا حجح ل ب ح ة اوحهح ح ا لب

ا ل لا:ا حوبا-ا ل لا ح طحا ح ح ب ح ضة ا-ا ح ب ا لب غح ة ا ا طة طح هلا اب ة هح ل لة ة اوح ا ح ب جة ا ح ل وح اهة ا اد ل ب

هح ح وح

اهح ح شح ة هح أحهةاهح ح ا ح طح ا ح ب إل ب اهح ح اوح شح ة هح هةاهح ح ا حأح طح ا ح ب ( و ها ا .ا)(فحإل ب

Artinya : “Telah menceritakan pada kami Sodaqoh bin Fadhil, telah memberikan kabar kepadaku Yahya bin Sa‟id dari Sofyan, beliau bersabda: Telah menceritakan kepadaku bapak ku dari Mundzir dari Robi‟ bin Khusein dan Abdullah R.A, beliau bersabda: Nabi SAW pernah membuat garis (gambar) persegi empat dan membuat suatu garis lagi di tengah-tengah sampai keluar dari batas (persegi empat), kemudian beliau membuat banyak garis kecil yang mengarah ke garis tengah dari sisi-sisi garis tepi, lalu beliau

Page 26: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

12

bersabda: Beginilah gambaran manusia. Garis persegi empat ini adalah ajal yang pasti bakal menimpanya, sedang garis yang keluar ini adalah angan-anngannya, dan garis-garis kecil ini adalah berbagai cobaan dan musibah yang siap menghadangnya. Jika ia terbebas dari cobaan yang satu, pasti akan tertimpa cobaan lainnya, jika ia terbebas dari cobaan yang satunya lagi, pasti akan tertimpa cobaan lainnya lagi. (HR. Imam Bukhari)”

Berdasarkan hadits tersebut, maka peneliti menyimpulkan

bahwa hakikat kehidupan manusia yang memiliki harapan, angan-

angan dan cita-cita yang jauh ke depan untuk menggapai segala

yang ia inginkan di dalam kehidupannya, dan ajal yang

mengelilinginya yang selalu mengintainya setiap saat sehingga

membuat manusia tidak mampu menghindar dari lingkaran ajalnya,

sementara itu dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi

berbagai musibah yang mengancam dirinya, jika ia dapat terhindar

dari satu musibah, musibah lainnya siap menghadang dan

membinasakannya, artinya setiap manusia tidak mampu menduga

atau menebak kapan ajal akan menjemputnya.

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW seorang

pendidik yang memahami metode yang baik dalam menyampaikan

pengetahuan kepada manusia, beliau menjelaskan suatu informasi

melalui media gambar (visual) agar lebih mudah dipahami dan

diserap akal dan jiwa.

Menurut John D Latuheru (1988:14) dalam Anas Sudijono

(2008:18) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran

dengan maksud agar proses interaksi pembelajaran antara guru

Page 27: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

13

dan peserta didik dapat berlangsung secara tepat guna dan

berdaya guna. Media pembelajaran yaitu segala bentuk alat

komunikasi yang dapat digunakan untuk menyapaikan informasi

yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber

ke peserta didik. Tujuannya adalah merangsang mereka untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Sehubungan dengan itu, Hamzah B. Uno (2011:122)

mengemukakan bahwa media selain digunakan untuk

mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan

untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran,

memberikan penguatan maupun motivasi.

Asossiasi Teknologi dan Komuikasi Pendidikan (Association of

Education and Communication atau AECT) dalam Heri Gunawan

(2013:184) memberikan beberapa batasan terkait dengan media.

Menurut asosiasi ini, media sebagai segala bentuk dan saluran

yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau infomasi. Menurut

AECT pada intinya media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik

cetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya

dapat direkayasa, dapat didengar, dilihat dan dibaca.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas memberikan

gambaran bahwa media pembelajaran digunakan sebagai alat

bantu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima atau dari guru ke peserta didik sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik

Page 28: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

14

dalam proses pembelajaran selain itu media pembelajaran

memberikan manfaat yang besar bagi kemudahan peserta didik

dalam memahami materi pelajaran.

Media pembelajaran yang disajikan harus menarik perhatian

peserta didik, sehingga semangat belajar peserta didik menjadi

meningkat.

Media pembelajaran dalam kaitannya dengan kegiatan

pendidikan dan pengajaran di sekolah sangat diperlukan karena

dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi serta lebih berkualitas

program pembelajaran.

Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi

dalam proses pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian

dan minat peserta didik dalam belajar.

1. Faktor-faktor Pertimbangan Memilih Media Pembelajaran

Menurut Asnawir (2002:15) ada beberapa pertimbangan yang

perlu diperhatikan dalam memilih media, antara lain :

a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini

merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam

memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional,

spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behavior).

Page 29: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

15

b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam

memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media

yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran peserta

didik.

c. Kondisi peserta didik dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius

bagi guru dalam memilih media yangg sesuai dengan kondisi peserta

didik. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya,

dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam

memilih media pengajaran.

d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru

mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang

perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Sering kali suatu media

dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah

tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan,

sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu media yang

dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.

e. Media yang dipilih seharusnya peserta didik secara tepat dan berhasil

guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara

optimal.

f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus

seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang

sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan

media yang canggih (teknologi tinggi) bila mana hasil yang dicapai

tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.

Page 30: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

16

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Dalam media pembelajaran Gerlach & Ely (1971) dalam Azhar

Arsyad (2014:15) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan

petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat

dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (kurang

efisien) melakukannya. Ketiga ciri tersebut yaitu :

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Ciri

ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek

yang telah di rekam atau di simpan dengan format media yang ada

dapat digunakan setiap saat.

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena

media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua

atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse

recording.

c. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian

tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan

stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

Page 31: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

17

3. Kegunaan Media dalam Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, menurut Sadiman (1986) dalam

Heri Gunawan (2013:185) media memiliki kegunaan-kegunaan

sebagai berikut :

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya :

1) Obyek yang terlalu besar bisa digantikan realita, gambar, film

bingkai, film, atau model,

2) Obyek yang terlalu kecil dibantu dengan proyektor mikro, film

bingkai, film, atau gambar,

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu

dengan timeplapse atau high-speed photography,

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan

lagi lewat rekaman film, film bingkai, foto maupun secara verbal,

5) Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat

disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan

6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan

lain-lain) dapat divisualkan dengan bentuk film, film bingkai,

gambar, dan lain-lain.

c. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media

pembelajaran berguna untuk :

1) Menimbulkan kegairah belajar.

Page 32: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

18

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik

dengan lingkungan dan kenyataan.

3) Memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

Dengan sifat yang unik pada tiap peserta didik ditambah lagi

dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan

kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap

peserta didik, maka guru itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar

belakang lingkungan dengan guru berbeda. Masalah ini dapat

diatasi dengan media pendidikan, yaitu kemampuan dalam :

a. Memberikan rangsangan yang sama.

b. Mempersamakan pengalaman.

c. Menimbulkan persepsi yang sama.

Sehubungan dengan ini, Sudjana & Rivai (1992:2) dalam

Azhar Arsyad (2014:28) mengemukakan bahwa media

pembelajaran bermanfaat untuk :

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga

dapat menimbulkan motivasi belajar,

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran,

c. Metode mengajar akan lebih variasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,

Page 33: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

19

d. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab

tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain

seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan,

dan lain-lain.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada

umumnya media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai

berikut :

a. Media pembelajaran menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih

langsung antara peserta didik dengan sumber belajar, meningkatkan

motivasi dan minat peserta didik unutk belajar.

b. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk belajar

mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan

kinestetiknya sehingga peserta didik berusaha untuk mempelajari

materi secara sungguh-sungguh.

c. Media pembelajaran memberi rangsangan yang sama,

mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi dan kesan

yang sama dalam mempelajari materi.

d. Media pembelajaran dapat memperjelas pesan dan meletakkan dasar-

dasar konkrit sehingga mengurangi verbalisme.

e. Media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman sehingga tidak

mudah dilakukan yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.

f. Media pembelajaran dapat menjembatani konsep-konsep yang

abstrak menjadi lebih konkrit.

Page 34: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

20

Jadi secara singkat, media pembelajaran sangat penting untuk

mendukung terciptanya lingkungan belajar sehingga tercapainya

tujuan proses belajar yang tercermin dalam prestasi belajar peserta

didik.

4. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, fungsi media menurut Nana

Sudjana (1991) dalam Pupuh Fathurrohman (2007:66) yakni :

a. Penggunaan media dalam proses pembelajaran bukan merupakan

fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.

b. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran

merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.

c. Media dalam pembelajaran, penggunaannya bersifat integral dengan

tujuan dan isi pelajaran.

d. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan semata-mata sebagai

alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses

belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.

e. Penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu pembelajaran.

Sehubungan dengan itu, Pupuh Fathurrohman (2007:66)

mengemukakan bahwa ketika fungsi-fungsi media pembelajaran itu

Page 35: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

21

diaplikasikan dalam proses pembelajaran, maka terlihat

peranannya sebagai berikut :

a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan

terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.

b. Media dapat memunculkan permasalah untuk dikaji lebih lanjut dan

dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses pembelajaran.

Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber

pertanyaan atau stimulasi belajar peserta didik.

c. Media sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Media sebagai

bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para

peserta didik, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan sifat

media akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan

pembelajaran.

Lebih detail fungsi penggunaan media dalam proses

pembelajaran menurut Pupuh Fathurrohman (2007:67), di

antaranya :

a. Menarik perhatian peserta didik.

b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses

pembelajaran.

c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistik (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan).

d. Mengatasi keterbatasan ruang.

e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.

f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

Page 36: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

22

g. Menghilangkan kebosanan peserta didik dalam belajar.

h. Meningkatkan motivasi peserta didik dalam mempelajari

sesuatu/menimbulkan gairah belajar.

i. Melayani gaya belajar peserta didik yang beraneka ragam, serta

j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran.

Bentuk dari uraian di atas, maka diharapkan pemahaman guru

terhadap media menjadi jelas, sehingga dapat memanfaatkan

media secara tepat. Oleh karena itu, guru perlu menentukan media

secara terencana, sistematik dan sistemik (sesuai sistem

pembelajaran).

5. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal, dari

yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah

dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus

dirancang sendiri oleh guru.

Sehubungan dengan itu, Wina Sanjaya (2008:211)

mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana

melihatnya.

Page 37: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

23

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat di dengar saja, atau

media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan

rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera

penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau

simbol yang bergerak seperti film rangkaian, foto, gambar, atau

lukisan, cetakan.

3) Media audiovisual, yaitu merupakan media yang punya unsur

suara dan unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman

video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.

Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik,

sebab mengandung unsur jenis media yang pertama dan kedua.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi

sebagai berikut :

1) Media yang memiliki daya input yang luas dan serentak seperti

radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapat

mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara

serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruang dan

waktu, seperti film slide, film, video, dan sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaian, media dapat dibagi menjadi :

1) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,

transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian

Page 38: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

24

memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk

memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film

slide, Over Head Projector (OHP) untuk memproyeksikan

transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka

media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

2) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,

radio, dan lain sebagainya.

Dari beberapa uraian diatas maka diharapkan sekolah

memiliki alat proyeksi khusus seperti Over Head Projector (OHP)

agar guru dapat menggunakan media audiovisual dalam proses

pembelajaran.

C. Media Audiovisual

1. Pengertian Media Audiovisual

Menurut Andre Rinanto (1982:21) mengemukakan bahwa

media audiovisual adalah alat bantu yang terdiri dari media visual

yang disinkronkan dengan media audio sehingga memungkinkan

terjadinya komunikasi dua arah antara pengirim pesan ke penerima

pesan, yaitu guru dan peserta didik yang dapat ditangkap oleh

indera pandang dan dengar. Media audiovisual merupakan

perpaduan yang saling mendukung gambar dan suara, yang

mampu menggugah perasaan dan pemikiran peserta didik.

Sehubungan dengan itu, Menurut Amir Hamzah Suleiman

(1985:11) mengemukakan bahwa alat-alat audiovisual adalah alat-

Page 39: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

25

alat yang “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang

“visible” artinya dapat dilihat. Sesuai dengan namanya, media ini

merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media

pandang-dengar.

Audiovisual akan lengkap dan menyajikan penyajian bahan

ajar kepada peserta didik semakin lengkap dan optimal. Selain itu,

media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan

tugas guru. Sebabnya penyajian materi bisa diganti oleh media,

dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan

kemudahan bagi para peserta didik untuk belajar.

Menurut Nana Sudjana (1989:58) mengemukakan bahwa

penekanan utama dalam pengajaran audiovisual adalah pada nilai

belajar yang diperoleh melalui pengalaman yang kongkret tidak

hanya didasarkan atas kata-kata belaka. Media audiovisual hanya

dapat berarti bila dipergunakan sebagai bagian dari proses

pengajaran. Peralatan audiovisual tidak harus digolongkan sebagai

pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan pandang dan

dengar, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta

memberikan pengalaman kongkret kepada para peserta didik.

2. Kelebihan Menggunakan Media Audiovisual

Menurut Asnawir (2002:96) ada beberapa kelebihan

menggunakan media audiovisual antara lain :

Page 40: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

26

a. Menarik, bahwa pembelajaran yang diserap melalui penglihatan

(media visual), sekaligus dengan pendengaran (media audio), dapat

mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran

yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media

audiovisual adalah tampilannya dapat dibuat semenarik mungkin, agar

peserta didik tertarik untuk mempelajarinya. Misalhnya dengan

beberapa animasi kartun yang dikemas dalam cerita yang menarik.

b. Bisa menampilkan gambar, grafik, diagram maupun cerita.

c. Variatif, karena jenisnya beragam sehingga guru dapat menggunakan

beragam film, tiga dimensi atau empat dimensi, dokumenter dan yang

lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak

membosankan bagi para peserta didik.

3. Manfaat Media Audiovisual dalam Pembelajaran

a. Mempermudah orang menyampaikan dan menerima pembelajaran

atau informasi serta dapat menghindarkan salah pengertian.

b. Mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak lagi.

c. Mengekalkan pengertian yang didapat.

Pemilihan audiovisual di dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan VCD/DVD pembelajaran. VCD/DVD digunakan

sebagai alat bantu pendidikan, akan lebih bermakna hasilnya di

dalam diri peserta didik, manakala guru dapat menggunakan pada

bagian-bagian pelajaran yang memerlukan penjelasan secara

komprehensif atau menyeluruh lengkap. Disamping itu juga,

Page 41: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

27

penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Atas dasar contoh-contoh di atas penggunaan VCD/DVD

sebagai media pendidikan di sekolah mempunyai banyak

keuntungan yang dapat diperoleh baik pendidik maupun peserta

didik, diantaranya:

a. VCD/DVD pendidikan dapat menyajikan secara keseluruhan proses

kegiatan dan rincian bahasan secara lengkap menyeluruh dan

terpadu.

b. VCD/DVD dapat menimbulkan kesan yang mendalam pada diri kita

dan kesan yang ditimbulkan mungkin sulit terlupakan dan akan

menjadi daya ingatan dalam jangka waktu yang lama.

c. VCD/DVD dapat mengatasi ruang dan waktu, karena ia mempunyai

tiga dimensi, yaitu waktu dan tempat.

d. Suara dan gerakan yang ditampilkan adalah penggambaran

kenyataan, sesuai materi pokok yang disampaikan.

e. Secara Psikologis, VCD/DVD memenuhi persyaratan pendidik, karena

gambar yang ditampilkan memenuhui unsur gerak, bertukar-tukar,

kontras atau ada perbedaa antara satu sajian dengan sajian lainnya

dan tidak menimbulkan kebosanan pada umumnya.

Menurut Kemp and Dayton (1985) dalam Wina Sanjaya

(2008:210) mengemukakan bahwa, media memiliki kontribusi yang

sangat penting terhadap proses pembelajaran agar lebih

Page 42: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

28

berkualitas. Di antara kontribusi tersebut menurut kedua ahli

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.

b. Pembelajaran dapat lebih menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek (leibh cepat).

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingatkan.

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun

diperlukan.

g. Sikap positif peserta didik terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan.

h. Pesan guru berubah ke arah yang positif, artinya guru tidak

menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar.

D. Evaluasi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad Azhar (2002:173) mengemukakan bahwa

evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi

kelas dan kelompok interview perorangan, observasi mengenai

perilaku peserta didik, evaluasi media yang telah tersedia.

Kegagalan mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan tentu saja

merupakan indikasi adanya ketidakberesan dalam proses

pengajaran khususnya penggunaan media pembelajaran. Dengan

melakukan diskusi bersama peserta didik, kita mungkin dapat

memperoleh informasi bahwa peserta didik, misalnya lebih

Page 43: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

29

menyenangi belajar mandiri daripada belajar dengan media pilihan

kita. Atau, peserta didik tidak menyukai penyajian materi pelajaran

kita dengan menggunakan media transparansi, dan mereka merasa

bahwa mereka akan dapat belajar lebih banyak lagi jika pelajaran

itu disajikan melalui video atau film. Evaluasi bukanlah akhir dari

siklus pengajaran, tetapi dia merupakan awal dari suatu siklus

pengajaran berikutnya.

Walker & Hess (1984:206) dalam Azhar Arsyad (2002:175)

memberikan kriteria dalam mereview perangkat lunak media

pengajaran yang berdasarkan kepada kualitas.

1. Kualitas isi dan tujuan :

a. Ketepatan

b. Kepentingan

c. Kelengkapan

d. Keseimbangan

e. Minat/perhatian

f. Keadilan

g. Kesesuaian dengan situasi peserta didik

2. Kualitas instruksional :

a. Memberikan kesempatan belajar

b. Memberikan bantuan untuk belajar

c. Kualitas memotivasi

d. Fleksibilitas instruksionalnya

e. Hubungan dengan program pengajaran lainnya

Page 44: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

30

f. Kualitas sosial interaksi instruksionalnya

g. Kualitas tes dan penilaiannya

h. Dapat memberi dampak bagi peserta didik

i. Dapat membawa dampak bagi guru dan pengajarannya

3. Kualitas teknis :

a. Keterbacaan

b. Mudah digunakan

c. Kualitas tampilan/tayangan

d. Kualitas penanganan jawaban

e. Kualitas pengelolaan programnya

f. Kualitas pendokumentasiannya

Dengan demikian, peneliti berharap proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam lebih berkualitas melalui penggunaan

media audiovisual.

E. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Tafsir (2004:12) dalam Heri Gunawan (2013:201)

mengemukakan bahwa secara terminologi Pendidikan Agama

Islam sering diartikan dengan pendidikan yang berdasarkan ajaran

Islam.

Dalam pengertian yang lain dikatakan oleh Ramayulis

(2004:3) dalam Heri Gunawan (2013:201) bahwa Pendidikan

Agama Islam adalah proses mempersiapkan manusia supaya hidup

Page 45: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

31

dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, dan tegap

jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlak-nya), teratur

pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis

tutur katanya, baik dengan lisan maupun tulisan.

Marimba sebagaimana dikutip oleh Tafsir (2004) dalam Heri

Gunawan (2013:201) memberikan definisi Pendidikan Agama Islam

sebagai bimbingan dan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-

hukum Agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran Agama Islam adalah suatu proses educative

yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian baik.

Sehubungan dengan itu, Zakiyah Daradjat (1989:87) dalam

Heri Gunawan (2013:201) mendefinisikan Pendidikan Agama Islam

adalah suatu usaha sadar untuk membina dan mengasuh peserta

didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara

menyeluruh (kaffah). Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya

dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan

hidup.

Majid dan Andayani dalam Heri Gunawan (2014:130)

mendefenisi Pendidikan Agama Islam secara lebih rinci dan jelas,

tertera dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah sebagai

upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa,

dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Agama Islam dari

sumber utamanya Kitab Suci Al Qur‟an dan Hadits, melalui kegiatan

Page 46: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

32

bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

Dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut Agama lain dalam

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Dari pengertian tersebut Muhaimin, (2002:76) dalam Heri

Gunawan (2013:202) mengemukakan beberapa hal yang perlu

diperhatikan, dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu

sebagai berikut :

a. Sebagai usaha sadar, yakni kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau

latihan yang dilakukan secara terencana dan sadar atas tujuan yang

hendak dicapai.

b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam

arti ada yang dibimbing, diajari atau yang dilatih dalam meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman terhadap

ajaran Islam.

c. Pendidik atau guru Pendidikan Agam Islam yang melakukan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan secara sadar terhadap

peserta didiknya untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

d. Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk

meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan

ajaran Agama Islam dari peserta didik, disamping untuk membentuk

kesalehan dan kualitas pribadi juga untuk membentuk kesalehan

sosial.

Page 47: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

33

Sehubungan dengan itu, menurut Muhaimin (2003) dalam

Muhaimin (2012:7) bahwa Pedidikan Agama Islam merupakan

salah satu bagian dari Pendidikan Islam. Pendidikan ke-Islaman

atau pendidikan Agama Islam, yakni upaya mendidikkan Agama

Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life

(pandangan dan sikap hidup) seseorang. Dalam pengertian ini

dapat berwujud :

a. Segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu

seorang atau sekelompok peserta didik dalam menanamkan dan

menumbuh-kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk

dijadikan sebagai pandangan hidupnya, yang diwujudkan dalam sikap

hidup dan dikembangkan dalam keterampilan hidupnya sehari-hari.

b. Segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau

lebih yang dampaknya ialah tertanamnya dan tumbuh-kembangnya

ajaran Islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa pihak.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Marimba dalam Heri Gunawan (2013:205) mengemukakan

bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah terciptanya orang

yang berkepribadian muslim. Berbeda dengan Al-Abrasy,

menghendaki tujuan akhir Pendidikan Agama Islam adalah

terbentuknya manusia yang berakhlak mulia (Akhlak Al-Karimah).

Berbeda dengan pendapat di atas, Abdul Fatah Jalal dalam

Heri Gunawan (2013:205) mengatakan bahwa tujuan Pendidikan

Page 48: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

34

Agama Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah

yang bertaqwa. Jalal mengatakan, tujuan pendidikan ini akan

melahirkan tujuan-tujuan khusus. Dengan mengutip Surat At-Takwir

ayat 27 dia mengatakan, bahwa tujuan itu adalah untuk semua

manusia. Jadi menurut Agama Islam tujuan pendidikan adalah

haruslah menjadikan seluruh manusia, menjadi manusia yang

menghambakan diri kepada Allah. Maksudnya adalah, beribadah

kepadanya, dengan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu

apapun.

DEPDIKNAS (2004:8) dalam Heri Gunawan (2013:206)

secara lebih operasional tujuan Pendidikan Agama Islam

khususnya dalam konteks ke Indonesiaan sebagaimana tertera

dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam, ialah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian

dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta

pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketaqwaannya kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Peran dan Fungsi Pendidikan Agama Islam

Peran dan fungsi Pendidikan Agama Islam demikian strategis

dalam menciptakan kondisi masyarakat yang sejahtera, adil, dan

Page 49: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

35

makmur. Pendidikan Islam akan membimbing dan memproses

sumber daya manusia dengan bimbingan wahyu hingga terbentuk

individu-individu yang memiliki kompetensi yang memadai.

Pendidikan Islam memfasilitas manusia untuk belajar dan

berlatih mengaktualisasikan segenap potensi yang dimilikinya

menjadi kompetensi sebagai manusia yang kompeten, yang

profilnya digambarkan Allah sebagai sosok albab, sebagai manusia

muslim yang paripurna, yaitu manusia yang beriman, berilmu, dan

beramal saleh sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, seperti firman

Allah SWT dalam QS : Ali Imran (3) : 190 - 191 :

ااا ا ا ا ا ا ااااااا

اا ا اا ا اا ا اا

ا ا ا ااا اا ا اا

اااا

Terjemahnya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):"Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Kementerian Agama RI, 2012:75)

Berdasarkan ayat tersebut tampak jelas sasaran dan tujuan

pendidikan Islam, yaitu menjadikan manusia yang ulil albab, suka

berdzikir dan berfikir, beramal dimanapun ia berada, berdoa dan

Page 50: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

36

tawadhu terhadap Allah sehingga tidak ada rasa sombong dan

pembangkangan yang berarti. Lebih jauh profil insane ulil albab ini

menggambarkan sosok manusia yang kompeten, yaitu seorang

yang beriman (dzikir/afektif), berilmu (fikir/kognitif), dan

memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan (amal/psikomotorik).

Dengan demikian Pendidikan Islam berfungsi dan berperan dalam

membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan

berakhlak mulia.

Page 51: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan fokus Penggunaan

Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa.

B. Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Pallangga Jalan

Pembangunan Nomor 3 Kelurahan Mangalli Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa. Sedangkan objek penelitian adalah guru dan

siswa SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa.

C. Variabel Penelitian

Suarsimi Arikunto (2010:17) mengemukakan bahwa variabel

adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam

suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan

variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Variabel terdiri

atas variabel bebas dan variabel terikat.

Page 52: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

38

Variabel penelitian memegang peranan penting dalam setiap

penelitian, karena dengan adanya variabel maka akan

mempermudah untuk mengamati objek yang kita teliti.

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada

dua, variabel bebas yaitu penggunaan media audiovisual dan

variabel terikat yaitu peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan

Agama Islam.

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan pemahaman kita, maka dianggap perlu

menjelaskan beberapa variabel yang terkait dengan judul ini,

sebagai berikut :

1. Penggunaan media audiovisual adalah merupakan alat bantu bagi

para pendidik/guru dalam melakukan proses pembelajaran yang

menggabungkan dua unsur media yaitu media visual (gambar) dan

media audio (suara) melalui VCD/DVD.

2. Peningkatan kualitas pembelajaran adalah mutu, tingkat atau nilai

belajar mengajar yang dapat dilihat dari proses dan dari hasil

pembelajaran sedangkan Pendidikan Agama Islam sebagai

pengajaran dan tuntunan untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan dan akhlak mulia sesuai ajaran Islam.

Jadi, definisi operasional dari judul skripsi ini adalah bahwa

penggunaan media audiovisual terhadap peningkatan kualitas

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam menggunakan

Page 53: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

39

VCD/DVD sebagai media pembelajaran yang dapat diterapkan di

kelas kepada peserta didik.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Toha Anggoro (2007:42) mengatakan bahwa

populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan atau individu

yang karakteristik beserta lingkungan ingin diketahui, banyaknya

individu atau elemen yang merupakan anggota populasi disebut

dengan kumpulan populasi dan disimbolkan N.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) mengemukakan

bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan individu yang akan

menjadi objek penelitian.

Tabel 1 Populasi Peserta Didik SMP Negeri 1 Pallangga

NO POPULASI JENIS KELAMIN

JUMLAH L P

1 GURU PAI 4 5 9

1 KELAS VII 383 417 800

2 KELAS VIII 360 382 742

3 KELAS IX 310 374 684

JUMLAH 2235

2. Sampel

Sampel biasa juga disebut objek. Mengingat objek yang akan

diteliti jumlahnya besar, maka dengan memudahkan penelitian cara

Page 54: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

40

yang ditempuh adalah menarik sampel dengan kesimpulan dasar

bahwa yang akan digunakan hanya sebagian kecil saja dari

keseluruhan objek yang akan diteliti.

Menurut Anas Sudijono (2008:28) mengemukakan bahwa

sampel adalah mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau

memilih sebagian kecil saja dari seluru elemen yang menjadi objek

penelitian.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:174)

mengemukakan bahwa sampel adalah sebagaian atau wakil

populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti

bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.

Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat

kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka peneliti

menggunakan purposive sample (tunjuk langsung) dengan teknik

bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan

peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:183) bahwa purposive

sample bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas

adanya tujuan tertentu.

Dengan memperhatikan beberapa pendapat di atas maka

keadaan sampel dapat disajikan sebagai berikut :

Page 55: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

41

Tabel 2 Sampel Peserta Didik SMP Negeri 1 Pallangga

NO SAMPEL JENIS KELAMIN

JUMLAH L P

1 GURU PAI 1 1 2

2 KELAS VIII.7

20 25 45

JUMLAH 47

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan suatu penelitian.

Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:97)

mengemukakan bahwa instrumen sebagai alat pengukur data yang

harus betul-betul diracang dan dibuat sedemikian rupa sehingga

menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.

Pengumpulan data yang disimpulkan yang dilaksanakan untuk

pengumpulan data secara sistematis dipermudah oleh dengan

demikian instrumen data alat bantu bagi peneliti bisa melakukan

instrumen untuk menjawab responden. Beberapa pedoman dalam

instrumen yaitu :

1. Pedoman Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:200) bahwa observasi

adalah berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan

akan diamati.

Page 56: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

42

Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

mengamati dan melihat langsung proses pembelajaran bidang studi

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pallangga Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa. Peneliti objek secara seksama

dengan melibatkan diri langsung di lokasi penelitian tersebut.

2. Pedoman Wawancara

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:198) bahwa wawancara

atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasih dari

terwawancara (interviewer).

Wawancara dilakukan dengan bentuk komunikasi verbal

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.

3. Pedoman Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) bahwa

angket/kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.

Angket dalam penelitian ini adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data

dan informasi dari responden, hal ini di maksud untuk memperoleh

data-data kongkrit yang berkaitan dengan masalah-masalah yang

dibahas di dalam penelitian.

Page 57: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

43

4. Pedoman Dokumentasi

Menurut Riduwan (2008:71) bahwa dokumentasi adalah

ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,

meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film documenter dan data yang relevan dengan

penelitian.

Sehubungan dengan itu, menurut Margono (2004:164) bahwa

dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang

pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah-masalah penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Rencana atau teknik pengumpulan data sangat membantu

dalam menentukan pokok masalah yang hendak diteliti serta

diselesaikan dalam pembahasan karya ilmiah. Demikian pula

unsur-unsur lainnya yang terkait dalam penelitian yang digunakan.

Dalam penelitian ini, ada beberapa yang tercantum dalam

prosedur dan rancangan penelitian, yakni sebagai berikut :

1. Observasi dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan

pengamatan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dengan menggunakan media audiovisual.

Page 58: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

44

2. Angket dalam penelitian ini yaitu dengan menyodorkan daftar

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data dari

responden/peserta didik.

3. Wawancara dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan guru

Pendidikan Agama Islam untuk mengetahui proses pembelajaran

yang terjadi. Wawancara juga dilakukan kepada beberapa peserta

didik yang dipilih untuk memberikan komentar mengenai media

yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media

audiovisual. Wawancara dilakukan dengan bentuk komunikasi

verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi.

4. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui letak

geografis, sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi,

keadaan guru dan karyawan, peserta didik, sarana dan prasarana

serta keadaan pembelajaran di SMP Negeri 1 Pallangga

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Dokumentasi ini bisa

berbentuk tulisan dan gambar.

H. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul pada setiap kegiatan observasi dianalisis

secara deskriptif agar dapat melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran. Demikian juga hasil pengumpulan

jawaban angket/tes, dianalisis dengan menggunakan presentase

untuk melihat kualitas pembelajaran.

Page 59: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

45

F P = x 100 %

N Keterangan :

P = Angka persentase.

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu.

Page 60: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deksripsikan Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Pallangga

SMP Negeri 1 Pallangga berdiri di atas tanah seluas 19,643 m2.

Terletak di Kampung Cambaya, Kelurahan Mangalli, Kecamatan

Pallangga, Kabupaten Gowa dengan pendirian Nomor 0038/C/1977

tanggal 1 April 1997. SMP Negeri 1 Pallangga dengan NSS/NDS :

201190304005 mengalami perkembangan pesat baik dalam jumlah

rombongan belajar maupun jumlah bangunan/ruang belajar. Awalnya

SMP Negeri 1 Pallangga terdiri dari 10 rombongan kelas pada tahun

1977 yang diprakarsai oleh tokoh pendidikan di kecamatan Pallangga,

yakni Bapak Almarhum Bakka Dg. Tobo (mantan ketua BP3) dan

Bapak Siama Dg. Leo (wakil ketua BP3). Berdirinya SMP Negeri 1

Pallangga dilatarbelakangi oleh tuntutan kebutuhan pendidikan yang

sangat mendesak oleh warga. Oleh karena itu sekolah ini terus

berbenah diri mengembangkan jumlah kelas dan mengembangkan

prestasi sekolah, prestasi peserta didik dan guru serta Kepala

Sekolah.

Sampai saat ini SMP Negeri 1 Pallangga telah mengalami 8 kali

pergantian Kepala Sekolah, yaitu :

Page 61: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

47

Tabel 3 Daftar Nama Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pallangga

No. Nama Tahun

1 Muh. Tahir Sewang, BA. 1978-1983

2 H. Lassa Dg. Tagang 1983-1991

3 Drs. Djuruddin 1991-1995

4 Drs. Ahmad Kari 1995-1999

5 Dra. Hj. Andi Wartiah, MM 1999-2003

6 Drs. Moh. Hatta Dj 2003-2005

7 Drs. H. Sarea, M.Pd 2005-2006 (pjs)

2006-2012

8 Mas'ud Kasim, M.Pd 2012-Sekarang

Sumber data : SMP Negeri 1 Pallangga 2014-2015

2. Motto, Visi, dan Misi SMP Negeri 1 Pallangga

Motto

“Maju Sekolahku, Cerdas Bangsaku.”

Visi

“Terdepan Dalam Presasi, Berimtaq, Beripteks dan Peduli

Lingkungan.”

Misi

Mewujudkan pembelajaran yang berkualitas yang didukung

oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional,

sarana prasana yang lengkap serta pemanfaatan teknologi

informatika.

Membentuk perilaku peserta didik yang berkarakter, terampil,

santun, beriman dan bertakwa.

Page 62: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

48

Menggiatkan kegiatan pembinaan bakat dan minat peserta

didik melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan sikap peduli yang tinggi

dalam hal lingkungan hidup sehingga mampu menjaga,

mengolola dan melestarikan serta berupaya mencegah

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang diawali di

dalam lingkungan sekolah.

3. Keadaan Guru

Guru yaitu seseorang yang diberi wewenang untuk mengajar

atau memberi pelajaran terhadap peserta didik. Dalam proses

pembelajaran peran guru sangat besar karena mereka sebagai

pemegang kendali pada lembaga pendidikan. Guru sebagai pendidik,

pembimbing, dan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Keberhasilan yang didapatkan oleh seorang peserta didik sangat

ditentukan sejauh mana kemampuan guru dalam melaksanakan

tugasnya.

Guru di SMP Negeri 1 Pallangga dengan berbagai disiplin ilmu

yang dimilikinya telah berusaha menjalankan tugas dan tanggung

jawab dalam mendidik peserta didik dengan sebaik-baiknya. Namun

demikian, guru perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan

dan informasi penting tentang pendidikan sehingga dapat memenuhui

kebutuhan peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan, serta

Page 63: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

49

memberi contoh tauladan yang baik bagi peserta didiknya. Karena

salah satu dari pembentukan kepribadian seorang peserta didik di

tentukan oleh lingkungan sekolah dimana mereka menimba ilmu

pengetahuan. Dan biasanya mereka mencontoh pada lingkungan

sekitarnya termasuk pendidikan. Untuk mengetahui keadaan guru di

SMP Negeri 1 Pallangga, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4 Daftar Guru SMP Negeri 1 Pallangga

NO NAMA GURU JABATAN

1 Mas'ud Kasim, S.Pd., M.Pd Kepala Sekolah

2 Drs. H. Muhammad Hasim, M.Pd Pengw. Bina

3 Ir. H. Basir Paly, M.Si Komite

4 Ismail Baramang, S.Pd Wakil Kepala Sekolah

5 Hj. Nurmi, S.Pd Guru Matematika dan Urs. Kurikulum

6 Syaripah Azizah, S.Pd Guru Bahasa Inggris dan Urs. Kurikulum

7 Danial, S.Pd., M.Si Urs. Sarana dan Prasarana

8 Anisah Eddy Yusuf, S.Pd., M.Pd Guru TIK dan Urs. Kurikulum

9 Hj. Suriati, S.Pd Guru IPS dan Bendahara BOS

10 M. Sunusi, S.Pd Urs. Kesiswaan

11 Drs. Hilal Guru TIK

12 Celly Amelia, S.Pd Guru Bahasa Inggris

13 Jintang, S.Pd Guru IPA

14 Drs. H. Muh. Nur Guru PAI

15 Hj. Nursiah Ichsan, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

16 Drs. H. Usman, S.Pd Urs. Humas

17 Nurdin B Bendahara

18 Abd. Rahman Absensi dan PMR

19 Hj. Halidjah Kesiswaan

Page 64: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

50

20 Farida Staf TU

21 Hj. St. Aminah Kepegawaian

22 Hj. Nurbaya Staf TU

23 Megawati Penata Muda

24 Nurtini Invetaris

25 Irmayanti, SE Staf TU

26 H. Jumalang, S.Sos Kepala Tata Usaha

27 Heny Susilawati, SE Pengelolaan Perpustakaan

28 Nurhayati Lab

29 Ramlah S, S.Pd Guru Bahasa Daerah

30 Sukriah Staf TU

31 Sri Ulangdari Sudirman, SE Staf TU

32 M. Zain B Teknisi

33 Syarif, S.Pd.I., MA Guru PAI

34 Hj. Nurjannah, S.Pd Guru PKn

35 Hj. St. Supiati. S.Pd Guru PKn

36 Sutirah, S.Pd Guru PKn

37 Hj. Fatimah, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

38 Hasamawati, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

39 Dra. Hj. Saribanong Guru Bahasa Indonesia

40 St. Hasnawati S.Pd., M.Pd Guru Bahasa Indonesia

41 Syahribulan, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

42 Dra. Inayah Umrah Guru Bahasa Inggris

43 Nova Hasanuddin, S.Pd Guru Bahasa Inggris

44 Nurhayati, S.Ag Guru Bahasa Inggris

45 Nuranna, S.Pd Guru Matematika

46 H. Bahar, S.Pd Guru Matematika

47 Drs. Muh. Hatta Dj Guru Matematika

48 Dra. Hj. Nuralang Guru Matematika

49 Chaerul Uman, S.Pd Guru Matematika

50 Husniah, S.Pd Guru Matematika

Page 65: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

51

51 Nelly Anita B, S.Pd Guru IPA

52 Hanisah, S.Pd Guru IPA

53 Herlina, S.Pd Guru Matematika

54 Hj. Risdana, S.Pd Guru IPA

55 Hj. St. Dahliah, S.Pd Guru IPA

56 Sulastri, S.Pd Guru IPA

57 Dra. Radiah Ali Guru IPA

58 Hj. Andi Hatijah, S.Pd Guru IPS

59 Hj. Saripa, S.Pd Guru IPS

60 H. Hasan, S.Pd Guru IPS dan Kepala Koprasi

61 Mustafa, S.Pd Guru IPS

62 H. Burhanuddin, S.Pd Guru IPS

63 Hj. St. Salmah, S.Pd Guru IPS

64 Junaedah, S.Pd Guru IPS

65 Rostiah, S.Pd Guru Seni Budaya

66 Hariratul Jannah, S.Pd Guru Seni Budaya

67 Drs. H. Azis Karim, S.Pd Guru Penjas

68 Darmawangsa, S.Pd Guru Penjas dan Pembina Pramuka

69 Drs. Saadam Guru Penjas

70 Drs. Abdul Hakim Guru TIK

71 Sriyani R, S.Kom Guru TIK

72 Sulaeha, S.Pd Guru BP/BK

73 Hamid, S.Pd Guru BP/BK

74 Misbahuddin, S.Pd.I Guru PAI

75 Ramlah, S.Ag Guru PAI

76 Suwarti, S.Pd.I Guru PAI

77 Marwani, S.Pd.I Guru PAI

78 Darmawati, S.Pd.I Guru PAI

79 Andi Hendriyana Hasan, M.Pd.I Guru PAI

80 Amiruddin, S.Pd.I., M.Pd.I Guru PAI

81 Fitriah, S.Pd Guru Bahasa Inggris

Page 66: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

52

82 Hamriana Hamid, S.Pd Guru Seni Budaya

83 Ririn Putri Pratiwi, S.Pd Guru Seni Budaya

84 Yanuar Ramadhana, S.Pd Guru Seni Budaya

85 Sumarlin Rengko, S.S Guru Bahasa Daerah

86 Muh. Arfah, S.Pd Guru Bahasa Daerah

87 St. Salmah, S.Pd Guru IPS

88 Rahmawati, S.Pd Guru BP/BK

89 Drs. Usman Guru IPS

Sumber data : SMP Negeri 1 Pallangga 2014-2015

Terkait dengan tabel 4 di atas, peneliti dapat menganalisis dan

menyimpulkan bahwa keberadaan guru di SMP Negeri 1 Pallangga

dengan jumlah guru yang cukup banyak ini akan menampilkan proses

pembelajaran yang sistematis sehingga akan menghasilkan peserta

didik yang terdidik, baik pengetahuan maupun moralitas/akhlaknya.

4. Keadaan Peserta Didik di Sekolah SMP Negeri 1 Pallangga

Jumlah peserta didik SMP Negeri 1 Pallangga pada tahun 2014-

20015 tercatat sebanyak 2226 orang. Adapun rinciannya terdapat

pada tabel berikut :

Tabel 5 Jumlah Peserta Didik di SMP Negeri 1 Pallangga

NO KELAS L P JUMLAH

1 VII 383 417 800

2 VIII 360 382 742

3 IX 310 374 684

Sumber data : SMP Negeri 1 Pallangga 2014-2015

Page 67: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

53

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana adalah seluruh fasilitas yang terdapat di

SMP Negeri 1 Pallangga yang menunjang kegiatan dan administrasi

sekolah dan pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah

antara lain tersedianya laboratorium/ruang komputer, laboratorium

biologi dan fisika serta laboratorium bahasa, di samping itu

tersedianya kegiatan ekstra kulikuler yang dapat memberi manfaat

kepada peserta didik di sekolah tersebut.

Tabel 6 Keadaan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 1 Pallangga

No. Tempat Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruangan Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Ruangan Baik

3 Ruang Guru 1 Ruangan Baik

4 Ruang BK 1 Ruangan Baik

5 Ruang Kelas 55 Ruangan Baik

6 Aula / Ruangan Pertemuan 1 Ruangan Baik

7 Lab. biologi dan fisika 1 Ruangan Baik

8 Lab. Komputer 1 Ruangan Baik

9 Lab. Bahasa 1 Ruangan Baik

10 Ruang Perpustakaan 1 Ruangan Baik

11 Ruang Keterampilan 1 Ruangan Baik

12 Ruang Osis 1 Ruangan Baik

13 Sarana Olahraga 1 Ruangan Baik

14 Pramuka 1 Ruangan Baik

15 Koperasi 1 Ruangan Baik

16 Masjid 1 Ruangan Baik

17 WC/Kamar Kecil 20 Ruangan Baik

Page 68: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

54

18 Kursi 2826 Baik

19 Meja 2820 Baik

20 Pot Bunga 50 Baik

21 Lemari 60 Baik

22 Sapu Lidi dan Ijuk 95 Baik

23 Papan Tulis 60 Baik

24 Tempat Sampah 95 Baik

25 Gorden 60 Baik

26 Taplak Meja 65 Baik

Sumber data : SMP Negeri 1 Pallangga 2014-2015

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 1

Pallangga sebagaimana yang terdapat pada daftar tabel 6 di atas

dapat peneliti simpulkan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh SMP Negeri 1 Pallangga sangat baik dan dapat menunjang

keberlangsungan proses pembelajaran. Karena sarana dan prasarana

sebagaimana yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Pallangga tidak hanya

pada fasilitas peserta didik yang baik, akan tetapi fasilitas yang baik

juga dimiliki oleh para guru, seperti ruangan, media pembelajaran dan

lain-lain. Faktor inilah yang akan mendukung proses pembelajaran

yang dinamis dan menyenangkan karena guru, peserta didik, sarana

dan prasarana merupakan komponen utama dalam dunia pendidikan

formal.

Page 69: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

55

B. Penggunaan Media Audiovisual dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada objek yang

diamati, dapat dikemukakan bahwa guru Pendidikan Agama Islam

menuggunakan media dalam proses pembelajaran.

Bapak Syarif guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1

Pallangga pada saat wawancara mengemukakan bahwa : “Ya.

Peranan media dalam proses pembelajaran sudah tidak dapat

diragukan lagi, karena dapat menarik perhatian peserta didik, dapat

membangkitkan motivasi dan minat belajar peserta didik dalam proses

pembelajaran dan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.”

(Selasa, 22 Juni 2015)

Sehubungan dengan itu, Ibu Ramlah guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 1 Pallangga pada saat wawancara

mengemukakan bahwa : “Iya. Saya rasa hal yang mutlak bagi seorang

guru menggunakan media, sebab media berperan penting dalam

proses pembelajaran. Baik itu media yang kita siapakan dari rumah

maupun yang sudah ada di sekolah atau di ruangan kelas.” (Senin, 10

Agustus 2015)

Dalam pemilihan media tentunya membutuhkan suatu media

pembelajaran yang dapat membantu seorang guru dalam

menyampaikan pesan agar bisa lebih jelas dan dipahami oleh peserta

Page 70: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

56

didik, salah satu yang dapat digunakan adalah media audiovisual.

Guru menggunakan media audiovisual apabila ada materi

pembelajaran yang sesuai.

Bapak Syarif guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1

Pallangga pada saat wawancara mengemukakan bahwa : “Ya. Media

audiovisual (video pembelajaran) saya gunakan apabila ada materi

pembelajaran yang sesuai, contohnya materi pembelajaran tentang

jujur dan amanah, sabar, shalat berjamaah.” (Selasa, 22 Juni 2015)

Sehubungan dengan itu, Ibu Ramlah guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 1 Pallangga pada saat wawancara

mengemukakan bahwa : “Ya. Media audiovisual (video pembelajaran)

terkadang saya menyiapkannya dari rumah untuk ditampilkan kepada

peserta didik dalam proses pembelajaran, tentunya disusaikan pada

materi pembelajaran yang berlangsung agar proses pembelajaran

lebih terarah.” (Senin, 10 Agustus 2015)

Guru dalam menggunakan media audiovisual sangat

memperhatikan materi pembelajaran. Penggunaan media audiovisual

sebagai upaya untuk menambah minat belajar peserta didik dalam

proses pembelajaran, jadi media audiovisual yang guru gunakan disini

disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Misalnya pada saat menyajikan pelajaran Pendidikan Agama

Islam dengan materi pembelajaran tentang jujur kepada peserta

Page 71: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

57

didik/peserta didik, menggunakan media audiovisual sangat tepat

karena guru bisa memberikan ilustrasi kepada peserta didik secara

langsung sehingga peserta didik dapat melihat fenomena/peristiwa

yang terjadi secara langsung melalui materi ajar (video pembelajaran)

yang sesuai.

Penggunaan media audiovisual sangat membantu guru dalam

proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan

oleh Bapak Syarif guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1

Pallangga pada saat wawancara bahwa : “Penggunaan media

audiovisual sangat membantu saya, peserta didik lebih aktif dan lebih

bersemangat dalam proses pembelajaran karena peserta didik tidak

hanya mendengarkan saja tapi peserta didik dapat melihat

fenomena/peristiwa yang terjadi secara langsung melalui materi ajar

(video pembelajaran).” (Selasa, 22 Juni 2015)

Sehubungan dengan itu, Ibu Ramlah guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 1 Pallangga pada saat wawancara

mengemukakan bahwa : “Media audiovisual (video pembelajaran)

sangat membantu saya sebagai guru sebab dengan adanya media

audiovisual (video pembelajaran) tugas saya menjadi fasilitator untuk

menunjang ke aktifan dan minat belajar peserta didi dalam proses

pembelajaran.” (Senin, 10 Agustus 2015)

Page 72: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

58

C. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Setelah Menggunakan Media Audiovisual di SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa

Kualitas pembelajaran berpengaruh pada proses pembelajaran,

dimana media/alat yang dipakai dalam proses pembelajaran

disesuiakan dengan mata pelajaran yang ingin diajarkan sehingga

mutu pembelajaran lebih berkualitas serta minat belajar dan daya

serap peserta didik lebih meningkat.

Peserta didik lebih interaktif dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan media audiovisual. Untuk itu peneliti sajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 7 Peserta didik lebih interaktif dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan media audiovisual.

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

(%)

1 Sangat Interaktif 31 69 %

2 Interaktif 10 22 %

3 Kurang Interaktif 4 9 %

Jumlah 45 100 %

Sumber data : angket nomor 1

Data dari tabel di atas bahwa jumlah responden yang menjawab

“Sangat Interaktif” 69 % atau sekitar 31 orang dan yang menjawab

“Interaktif” 22 % atau sekitar 10 orang sedangkan yang menjawab

“Kurang Interaktif” 9 % atau sekitar 4 orang.

Page 73: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

59

Dilihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa penggunaan media

audiovisual membuat peserta didik sangat interaktif dalam proses

pembelajaran.

Peningkatan kualitas pembelajaran dalam menggunaan media

audiovisual membuat peserta didik lebih bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran, sesuai dengan tabel berikut :

Tabel 8 Peserta didik lebih bersemangat mengikuti pelajaran apabila

menggunakan media audiovisual.

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

(%)

1 Sangat Bersemangat 33 74 %

2 Bersemangat 10 22 %

3 Kurang Bersemangat 2 4 %

Jumlah 45 100 %

Sumber data : angket nomor 2

Data dari tabel di atas bahwa jumlah responden yang menjawab

“Sangat Bersemangat” 74 % atau sekitar 33 orang dan yang

menjawab “Bersemangat” 22 % atau sekitar 10 orang sedangkan

yang menjawab “Kurang Bersemangat” 4 % atau sekitar 2 orang.

Jadi, tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa peserta didik lebih

bersemangat mengikuti pelajaran apabila guru menggunakan media

audiovisual.

Page 74: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

60

Kualitas pembelajaran yang ditunjang oleh media audiovisual

membuat peserta didik lebih bisa mengikuti pelajaran dengan lebih

baik. Untuk itu peneliti sajikan dalam tabel berikut :

Tabel 9 Peserta didik lebih bisa mengikuti pelajaran dengan baik bila guru

menggunakan media audiovisual.

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

1 Sangat Bisa 32 71 %

2 Bisa 8 18 %

3 Kurang Bisa 5 11 %

Jumlah 45 100 %

Sumber data : angket nomor 3

Data dari tabel di atas bahwa jumlah responden yang menjawab

“Sangat Bisa” 71 % atau sekitar 32 orang dan yang menjawab “Bisa”

18 % atau sekitar 8 orang sedangkan yang menjawab “Kurang Bisa”

11 % atau 5 orang.

Kemampuan guru menggunakan media audiovisual dalam proses

pembelajaran memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

motivasi belajar peserta didik. Seperti halnya dalam tabel berikut :

Page 75: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

61

Tabel 10 Peserta didik lebih termotivasi setelah guru menggunakan media

audiovisual dalam proses pembelajaran.

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

(%)

1 Sangat Termotivasi 37 82

2 Termotivasi 8 18

3 Kurang Termotivasi - -

Jumlah 45 100 %

Sumber data : angket nomor 4

Data dari tabel di atas bahwa jumlah responden yang menjawab

“Sangat Termotivasi” 82 % atau sekitar 37 orang dan yang menjawab

“Termotivasi” 18 % atau sekitar 8 orang sedangkan yang menjawab

“Kurang Termotivasi” tidak ada.

Motivasi peserta didik tersebut berpengaruh pada minat belajar

dan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 11 Peserta didik lebih mudah memahami pelajaran setelah guru

menggunakan media audiovisual dalam proses pembelajaran.

No. Jawaban Respondent Frekuensi Presentase

(%)

1 Sangat Mudah 34 76 %

2 Mudah 9 20 %

3 Kurang Mudah 2 4 %

Jumlah 45 100 %

Sumber data : angket nomor 5

Page 76: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

62

Data dari tabel di atas bahwa jumlah responden yang menjawab

“Sangat Mudah” 76 % atau sekitar 34 orang dan yang menjawab

“Mudah” 20 % atau sekitar 9 orang sedangkan yang menjawab

“Kurang Mudah” 4 % atau sekitar 2 orang.

Jadi, tabel di atas menunjukkan bahwa peserta didik lebih mudah

memahami pelajaran setelah guru menggunakan media audiovisual

dalam proses pembelajaran.

D. Model Penggunaan Media Audiovisual dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Model ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran. Model atau variasi gaya mengajar guru

sangat penting untuk mempertahankan minat dan semangat peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Cara guru dalam mengadakan model atau variasi dalam proses

pembelajaran akan menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi

antara guru dan peserta didik, menarik perhatian peserta didik, dan

memberikan stimulus (rangsangan). Model atau variasi gaya mengajar

yang dimaksud disini yaitu melalui penggunaan media audiovisual.

Bapak Syarif guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1

Pallangga pada saat wawancara mengemukakan bahwa : “Model

yang saya selalu gunakan dalam proses pembelajaran melalui media

audiovisual yaitu model dua dimensi (2D), sebab materi ajar (video

Page 77: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

63

pembelajaran) yang saya dapatkan masih bersifat 2D (dimensi), tetapi

terkadang pula saya melakukan variasi feet back (umpan balik) dalam

proses materi ajar (video pembelajaran) sedang berlangsung agar

stimulus (rangsangan) peserta didik dapat meningkat dan terkadang

pula saya menambahkan dengan metode demonstrasi agar peserta

didik mempraktekkannya secara langsung.” (Selasa, 22 Juni 2015)

Sehubungan dengan itu, Ibu Ramlah guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 1 Pallangga mengemukakan bahwa : “Model

penggunaan media audiovisual yang saya gunakan masih

bersifat/berbentuk animasi (2D) melalui video pembelajaran tetapi

terkadang pula saya memakai media gambar (media visual) misalnya

memperlihatkan huruf-huruf hijaiyah, makhraj huruf dan model-model

gerakan shalat kepada peserta didik.” (Senin, 10 Agustus 2015)

Dilihat dari hasil wawancara di atas bahwa model penggunaan

media audiovisual masih bersifat/berbentuk animasi (2D) melalui video

pembelajaran (VCD atau alat pemutar video yang lainnya). Namun

terkadang pula guru memakai media gambar (media visual) sebagai

alat alternatif bila video pembelajaran yang sesuai belum di dapatkan

atau di persiapakan.

Model penggunaan media audiovisual (video pembelajaran)

dalam proses pembelajaran masih bersifat animasi/dua dimensi (2D),

walaupun demikian kualitas pembelajaran meningkat, Bapak Syarif

Page 78: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

64

guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pallangga pada saat

wawancara mengemukakan bahwa : “Peningkatan kualitas

pembelajaran meningkat, sebab peserta didik lebih termotivasi dan

lebih mudah memahami pelajaran sehingga proses pembelajaran

lebih aktif dan menyenangkan dan setelah dilakukan evaluasi dengan

diberikan tugas (PR) nilai tugas peserta didik lebih meningkat.”

(Selasa, 22 Agustus 2015)

Sehubungan dengan itu, Ibu Ramlah guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 1 Pallangga pada saat wawancaran

mengemukakan bahwa : “Peningkatan kualitas pembelajaran pasti

ada, sebab peserta didik lebih bersemangat dan lebih aktif dalam

proses pembelajaran karena media audiovisual (video pembelajaran)

salah satu media/alat yang baik untuk membangkitkan minat belajar

dan daya serap peserta didik dibandingkan kita memakai metode

ceramah saja dalam proses pembelajaran.” (Senin, 10 Agustus 2015)

Dengan demikian, model pembelajaran dengan media audiovisual

(video pembelajaran) memberikan daya tarik kepada peserta didik,

dapat menyerap pembelajaran melalui pendengaran (audio) sekaligus

dengan penglihatan (visual). Guru sebagai fasilitator dan peserta didik

lebih aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mencari

tahu dan mendalami pelajaran yang diberikan serta peserta didik

dapat mempraktekannya secara langsung apa yang terkait dalam

Page 79: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

65

materi ajar (video pembelajaran) tersebut. Guru juga melakukan

interaksi feet back (umpan balik) dalam proses pembelajaran agar

stimulus (rangsangan) peserta didik dapat meningkat.

Di dalam penggunaan media audiovisual terdapat pula kendala

yang dihadapi oleh guru, hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Bapak

Syarif guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pallangga pada

saat wawancara bahwa : “Kendala yang saya dapatkan dalam

menggunakan media audiovisual yaitu media/alat (OHP) untuk

menampilkan materi ajar (video pembelajaran) biasanya kami harus

menunggu dikarenakan media/alat (OHP) hanya ada di laboratorium

sehingga kami harus menunggu sampai mata pelajaran/bidang studi

lain selesai menggunakan laboratorium.” (Selasa, 22 Juni 2015)

Sehubungan dengan itu, Ibu Ramlah guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 1 Pallangga mengemukakan bahwa : “Kendala

yang saya dapatkan adalah di ruangan kelas tidak ada media/alat

(OHP) karena media/alat tersebut hanya ada di ruangan laboratorium

serta media audiovisual (video pembelajaran) masih kurang/terbatas

yang saya miliki.” (Senin, 10 Agustus 2015)

Dilihat dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kendala yang guru hadapi cukup serius dikarenakan media/alat

(OHP) hanya ada di laboratorium saja sehingga membuat guru dan

peserta didik harus menunggu sampai mata pelajaran/bidang studi

Page 80: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

66

lain keluar dari laboratorium serta video pembelajaran yang guru miliki

masih terbatas.

Page 81: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka

peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan media audiovisual sangat membantu guru dalam

proses pembelajaran sehingga pelaksanaannya dapat

mempengaruhui peserta didik lebih interaktif dan lebih

bersemangat.

2. Peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang

ditunjang oleh media audiovisual membuat peserta didik lebih bisa

mengikuti pelajaran dengan lebih baik, dan kemampuan guru

dalam menggunakan media audiovisual memberikan pengaruh

yang sangat besar terhadap motivasi dan pemahaman peserta

didik.

3. Model penggunaan media audiovisual yang guru terapkan cukup

baik dengan berbasis dua dimensi (2D), peningkatan kualitas

pembelajaran meningkat dengan model pembelajaran yang

diterapkan dengan adanya variasi metode feet back (umpan balik)

dan metode demonstrasi sehingga membuat proses pembelajaran

lebih aktif dan menyenangkan.

Page 82: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

68

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka

peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada guru Pendidikan Agama Islam lebih kreatif

dan inovatif lagi dalam menggunakan media audiovisual sehingga

materi ajar (video pembelajaran) yang disajikan lebih baik lagi

seperti menyajikan materi ajar (video pembelajaran) yang bersifat

tiga dimensi (3D) serta hendaknya guru selalu menjaga minat

belajar dan semangat peserta didik dalam proses pembelajaran,

karena mata pelajaran/bidang studi Pendidikan Agama Islam ini

sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada

peserta didik.

2. Keterbatasan sarana dan prasarana juga menjadi hal yang

penting dalam menggunakan media audiovisual (video

pembelajaran) karena media/alat (OHP) saling berkaitan dengan

media audiovisual (video pembelajaran).

3. Kepada pihak sekolah dan semua yang terkait dengan dunia

Pendidikan, sekiranya dapat memperhatikan kelengkapan saran

dan prasarana demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Page 83: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

69

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Toha. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Arikunto, Suharsimin. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Bahri Syaiful, Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fathurrohman, Pupuh & Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Cet. I. Bandung: PT Refika Aditama.

Heri, Gunawan. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Cet.II. Bandung: Alpabeta.

Kementerian Agama RI. 2012. Al Qur’an Al Karim. Jakarta: PT SYGMA Publishing.

Latuheru, John D. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Margono, S. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.

Muhaimin. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi/Muhaimin. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Rinanto, Andre. 1982. Peranan Media Audiovisual dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Page 84: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

70

Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadimana, S. Arief. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaaannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

SISDIKNAS. 2009. Undang-undang Guru dan Dosen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sudjana Nana. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, Nana. dan Ibrahim, R. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.

Uno, Hamzah B. & Lamatenggo Nina. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 85: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …
Page 86: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …
Page 87: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …
Page 88: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …
Page 89: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …
Page 90: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …
Page 91: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

ANGKET PENELITIAN SMP NEGERI 1 PALLANGGA KABUPATEN GOWA

NAMA : ........................................... KELAS : ...........................................

Mohon diisi semua tanpa ada yang terlewatkan pada lembar jawaban yang telah disediakan. Pengisian angket dibawah ini tidak akan mempengaruhi nilai Anda, isilah dengan cermat dan teliti sesuai dengan kondisi yang terjadi dalam diri Anda.

Petunjuk pengisian angket :

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan keadaan atau pendapat Anda dengan cara memberi tanda (X) pada salah satu jawaban yang telah disediakan.

1. Saya lebih interaktif dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan media audiovisual (video pembelajaran) ?

a. Sangat Interaktif

b. Interaktif

c. Kurang Interkatif

2. Saya lebih bersemangat mengikuti pelajaran apabila menggunakan

media audiovisual (video pembelajaran) ?

a. Sangat Bersemangat

b. Bersemangat

c. Kurang Bersemangat

3. Saya lebih bisa mengikuti pelajaran dengan baik tentang apa yang

dijelaskan guru bila menggunakan media audiovisual (video

pembelajaran) ?

a. Sangat Bisa

b. Bisa

c. Kurang Bisa

4. Saya merasa lebih termotivasi dalam belajar setelah guru

menggunakan media audiovisual (video pembelajaran) ?

a. Sangat Termotivasi

b. Termotivasi

c. Kurang Termotivasi

5. Saya lebih mudah memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam

setelah guru menggunakan media audiovisual (video pembelajaran) ?

a. Sangat Mudah

b. Mudah

c. Kurang Mudah

Page 92: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apakah di dalam proses pembelajaran bapak/ibu guru sering

menggunakan media ?

2. Apakah bapak/ibu guru menggunakan media audiovisual (video

pembelajaran) dalam proses pembelajaran ?

3. Bagaimana penggunaan media audiovisual (video pembelajaran)

dalam proses pembelajaran ?

4. Model-model apa yang digunakan dalam media audiovisual (video

pembelajaran) selama proses pembelajar ?

5. Bagaimana model penggunaan media audiovisual (video

pembelajaran) dalam meningkatan kualitas pembelajaran ?

6. Kendala apa saja yang bapak/ibu guru dapatkan dalam penggunaan

media audiovisual (video pembelajaran) ?

Page 93: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

DOKUMENTASI GAMBAR

1. Guru menjelaskan materi pembelajaran

2. Peserta didik pada saat mengerjakan tugas

Page 94: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

3. Peneliti pada saat mewawancarai guru Pendidikan Agama Islam

Page 95: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

4. Suasana peserta didik pada saat menjawab pertanyaan angket

Page 96: PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABD. WAHAB AL HASAN IPA biasa dipanggil

Wahab lahir di Ujung Pandang, pada tanggal 28

Januari 1992, anak ke lima dari lima bersaudara,

pasangan Ayahanda Hasan Ipa dengan Ibunda Lilis

Djakaria.

Peneliti memulai jenjang pendidikan di SD Negeri Mamajang 1

Makassar pada tahun 1997 dan tamat pada tahun 2003. Kemudian

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa

selama 3 tahun dan tamat pada tahun 2006, pada tahun yang sama

peneliti melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya di SMK Negeri 7

Makassar Jurusan Teknik Informasi dan Komunikasi dan tamat pada

tahun 2009. Pada tahun 2011 peneliti melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar dan tercatat

sebagai mahasiswa Fakultas Agama Islam pada Jurusan Pendidikan

Agama Islam dengan Program Studi Strata Satu (S1).

Peneliti bersyukur atas karunia Allah SWT sehingga dapat

mengenyam pendidikan yang merupakan bekal untuk masa depan.

Peneliti berharap dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh

dengan sebaik-baiknya. Aamiin.