focus survey indonesia

42
Hasil Survey Pendapat Publik Tentang Pemerintahan SBY –Budiono,DPR -RI ,Elektabilitas Partai Politik dan Calon President Jelang Pemilu 2014 FOCUS SURVEY INDONESIA 1

Upload: bumnbersatu

Post on 22-Nov-2014

930 views

Category:

News & Politics


1 download

DESCRIPTION

HASIL SURVEY JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP KEPEMIMPINAN SBY-BUDIONO DAN PARPOL HASIL PEMILU 2009 DAN JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Focus Survey INDONESIA

Hasil Survey Pendapat Publik Tentang

Pemerintahan SBY –Budiono,DPR -RI ,Elektabilitas Partai Politik dan Calon President

Jelang Pemilu 2014

FOCUS SURVEY INDONESIA 1

Page 2: Focus Survey INDONESIA

Latar belakang

• Pemilihan Umum (Pemilu) baik legislatif (Pileg) maupun presiden/wakil presiden (Pilpres) sudah diambang pintu. Meski masih satu tahun lagi (2014), namun aroma persaingan antar partai politik peserta pemilu, tampak semakin intensif dan terbuka.

• “Aroma” persaingan juga tampak jelas saat beberapa Parpol tiba-tiba muncul dan melakukan “kampanye terselubung” di sejumlah media massa, khususnya televisi. Beberapa isu dan agenda diusung dalam tayangan berdurasi beberapa menit itu. Bahkan, momentum hari-hari besar nasional dan hari-hari besar agama, dimanfaatkan untuk menyapa konstituen dengan ucapan selamat melaksanakan ibadah (sesuai peringatan Hari Besar Agama) atau sekadar ucapan selamat memperingati hari ... (sesuai peringatan Hari Besar Nasional).

• Sekalipun tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik cenderung menurun, tetapi gairah politikus untuk berkampanye terus meningkat. Indikasi ini secara kasat mata terlihat dari maraknya atribut-atribut politikus dalam menjajakan dirinya. Melalui pemasangan iklan layanan masyarakat di media massa, pemasangan spanduk, baliho, stiker, penerbitan buku dan sebagainya; para politikus itu menawarkan janji untuk membuat hidup sejahtera.

• Tentu saja apa yang dilakukan politikus memasang wajahnya di pinggir-pinggir jalan, ditempel di tembok atau pepohonan, bukan tanpa dampak. Paling tidak, publik menjadi memiliki awareness atau kesadaran atas keberadaan diri sang politikus itu. Hanya saja yang perlu dicatat bahwa publik sebagai penerima informasi memiliki otoritas dalam mempersepsinya. Dan pada gilirannya, perilaku kampanye semacam itu berpotensi melahirkan dampak kesukaan, kemarahan, cemoohan, atau sama sekali tak peduli.

FOCUS SURVEY INDONESIA 2

Page 3: Focus Survey INDONESIA

Latar belakang

• Pencitraan merupakan hal penting bagi setiap orang sebagai makhluk sosial. Melalui pencitraan terhadap dirinya, manusia memilih hal yang akan dilakukan dan juga apa yang seharusnya tidak dilakukan atau ditinggalkan. Citra membantu manusia untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya dalam lingkungan sosialnya.

• Setiap orang selalu berusaha agar citranya selalu positif di hadapan orang lain. Dengan pencitraan, seseorang berharap bisa terlihat sempurna di mata orang lain. Karena itu, setiap langkah dan tindakan mereka, selalu terukur dampak positif-negatifnya.Bahkan tidak jarang, mereka melakukan kegiatan yang bersifat “seolah-olah.” Semuanya menjadi seolah-olah baik, seolah-olah peduli, dan seolah-olah dengan rakyat. Meski realitasnya, apa yang dilakukan sekarang ini, belum pernah sekalipun ia kerjakan sebelumnya.

FOCUS SURVEY INDONESIA 3

Page 4: Focus Survey INDONESIA

Latar belakang

• Karena itu, dalam berbagai kesempatan para calon presiden ataupun elit politik baik yang duduk dipemerintahan maupun diluar pemerintahan melakukan kunjungan ke berbagai kawasan yang diharapkan menjadi basis massanya kelak. Tidak hanya permukiman penduduk, para Capres juga berkunjung ke sejumlah fasilitas umum yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Seperti, pasar-pasar tradisional, masjid dan tempat peribadatan lainnya, serta tempat-tempat lain yang terkadang sudah dipersiapkan oleh para tim pendukung.

• Berbagai aktifitas yang dilakukan para Capres dan elit politik baik yang duduk dipemerinthan maupun diluar pemerintahan sangat rajin menghadiri berbagai acara seremoni yang kebetulan secara bersamaan dilaksanakan, atau sengaja digelar dalam rangka kunjungan para Capres ini. Dalam kesempatan itu, tidak jarang para Capres mencoba menawarkan berbagai program kerja yang pro-rakyat dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mereka juga mencoba untuk mendengarkan setiap keluhan dan permasalahan yang banyak dihadapi oleh warga masyarakat.

FOCUS SURVEY INDONESIA 4

Page 5: Focus Survey INDONESIA

Latar belakang

• Bahkan untuk tetap menjaga “citra positifnya” Elit Parpol maupun pejabat negara ini sering pula mengajak awak media untuk melakukan peliputan. Tentunya, media yang bisa diajak kerjasama untuk membangun citranya di mata masyarakat, melalui publikasi dan pemberitaan yang positif. Dan bisa ditebak, alur pemberitaan yang ditulis media terhadap figur sang tokoh , menggambarkan kesemarakan acara dan penyambutan terhadap sang tokoh yang luar biasa.

• Hal ini wajar terjadi. Karena memang tidak ada media massa termasuk media on-line dan juga pribadi para pemilik media -media massa, editor atau redakturnya, serta jajaran redaksi lainnya yang benar-benar bebas dan objektif.

FOCUS SURVEY INDONESIA 5

Page 6: Focus Survey INDONESIA

Variabel Elektabilitas dan Popularitas

1. Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas bisa diterapkan kepada barang, jasa maupun orang, badan atau partai. Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan umum. Elektabilitas partai politik berarti tingkat keterpilihan partai politik di publik. Elektabilitas partai tinggi berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi. Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.

2. Popularitas adalah tingkat keterkenalan di mata publik. Meskipun populer belum tentu layak dipilih. Sebaliknya meskipun punya elektabilitas sehingga layak dipilih tapi karena tidak diketahui publik, maka rakyat tidak memilih.

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

Page 7: Focus Survey INDONESIA

Empat Strategi bentuk publisitas yang dilakukan elit politik baik yang duduk dipemerintahan maupun diluar pemerintahan dan Partaipolitik

• Pure publicity yakni mempopulerkan diri melalui aktivitas masyarakat dengan setting sosial yang natural atau apa adanya. Misalnya saja, bulan Ramadhan dan Idul Fitri merupakan siklus aktivitas tahunan sehingga menjadi realitas yang apa adanya. Kandidat bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memasarkan dirinya. Misalnya dengan mengucapkan “Selamat Menjalani Bulan Ramadhan” atau “Selamat Tahun Baru Imlek” dengan embel-embel nama atau photo kandidat. Semakin banyak jenis bentuk pure publicity yang digarap, maka akan semakin populer kandidat.

• Free ride publicity yakni publisitas dengan cara memanfaatkan akses atau menunggangi pihak lain untuk turut mempopulerkan diri. Misalnya saja dengan tampil menjadi pembicara di sebuah forum yang diselenggarakan pihak lain, menjadi sponsor gerakan anti narkoba, turut berpartisipasi dalam pertandingan olahraga di sebuah daerah kantung pemilih dan lain-lain.

• Tie-in publicity yakni dengan memanfaatkan extra ordinary news (kejadian sangat luat biasa). Misalnya saja peristiwa tsunami, gempa bumi atau banjir bandang. Kandidat dapat mencitrakan diri sebagai orang atau partai yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga imbasnya memperoleh simpati khalayak. Sebuah peristiwa luar biasa, dengan sendirinya memikat media untuk meliput. Sehingga partisipasi dalam peristiwa semacam itu, sangat menguntungkan kandidat.(seperti komunikasi politik yang dilakukan Jokowi dan Ahok ketika Jakarta Banjir dengan membagi bagi bantuan dan menunggui tanggul yang jebol)

• Paid publicity sebagai cara mempopulerkan diri lewat pembelian rubrik atau program di media massa. Misalnya, pemasangan advertorial, Iklan spot, iklan kolom, display atau pun juga blocking time program di media massa. Secara sederhananya dengan menyediakan anggaran khusus untuk belanja media.

FOCUS SURVEY INDONESIA 7

Page 8: Focus Survey INDONESIA

TUJUAN SURVEY

• Memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjebak serta terhipnotis oleh pencitraan elit politik /tokoh nasional baik yang diluar pemerintahan maupun didalam pemerintahan yang ingin maju sebagai calon president pada pemilu 2014

• Memberikan pencerahan kepada para pemilih agar lebih cerdas dalam melakukan pilihan politik kepada partai politik yang ikut dalam pemilu 2014

FOCUS SURVEY INDONESIA 8

Page 9: Focus Survey INDONESIA

1. Awareness yakni bila seseorang dapat mengingat atau menyadari bahwa sebuah pihak tertentu merupakan tokoh /elit politik yang bisa menjadi calon president dan partai politik yang menjadi peserta pemilu . Dengan jumlah kontestan Pemilu yang sebanyak 12 Parpol dan tokoh tokoh nasional yang berambisi menjadi calon president membangun awareness cukup sulit dilakukan, khususnya bagi partai partai baru. Seperti sudah menjadi hukum besi political , secara umum para pemilih tidak akan menghabiskan waktu dan energinya untuk menghafal nama nama kontestan tersebut. Yang terang, seorang pemilih tidak akan memilih kontestan yan tidak memiliki brand Awareness

2. Knowledge yakni ketika seorang pemilih mengetahui beberapa unsur penting mengenai visi misi ,sepak terjang ,rekam jejak serta pengalaman pemilih terdari para tokoh tokoh yang disodorkan dalam survey , baik substansi maupun presentasi. Unsur unsur itu akan diinterpretasikan sehingga membentuk makna politis tertentu dalam pikiran pemilih. Dalam pemasaran produk komersial, tahap ini disebut juga sebagai tahap pembentuk brand association dan perceived quality

3. Liking yakni tahap di mana seorang pemilin menyukai tokoh dan parpol tertentu karena satu atau lebih makna politis yang terbentuk di pikirannya sesuai dengan aspirasinya.

4. Preference tahap di mana pemilih menganggap bahwa satu atau beberapa makna politis yang terbentuk sebagai interpretasi terhadap produk politik sebuah kontestan tidak dapat dihasilkan secara lebih memuaskan oleh kontestan lainnya. Dengan demikian, peniilih tersebut memiliki kecenderungan unluk memilih kontestan tersebut

5. Conviction pemilih tersebut sampai pada keyakinan untuk memilih parpol dan tokoh tertentu

FOCUS SURVEY INDONESIA 9

Beberapa tahap respon yang dilakukan oleh pemilih terhadap stimulasi Iklan di media massa dan

Pemberitaan mengenai Partai Politik dan Elit Politik, Tokoh tokoh politik ,tokohmasyarakat ,birokrat

.Serta sosialisasi langsung kemasyarakat yang dilakukan oleh tokoh tokoh politik,tokoh masyarakat dan

birokrat dan partai politik :

Page 10: Focus Survey INDONESIA

FOCUS SURVEY INDONESIA 10

Page 11: Focus Survey INDONESIA

KRITERIA DIMENSIONAL KETERKENALAN (POPULARITAS)

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

TOKOH NASIONAL/ELIT POLITIK 1. Dampak terpaan media (cetak dan elektronik) karena pemilikan

kredibilitas (keterpercayaan, keahlian, kecerdasan, status sosial-ekonomi dan ketokohan) yang dinilai layak untuk jadi sumber berita.

2. Kecenderungan media menjadikannya brand image karena sosok personal yang layak jual.

3. Gagasan-gagasannya realistik dan solutif. 4. Kekhasan pada tampilan fisik. 5. Jejak rekam figur. 6. Popularitas karena keturunan dari orang yang terkenal. 7. Karakter populis dan kesediannya menanggalkan ikatan-ikatan

formalitas. 8. Popularitas karena menjadi Media Darling 9. Kemampuannya sebagai komunikator yang bisa membentuk militansi

dan fanatisme pendukungnya.

Page 12: Focus Survey INDONESIA

KRITERIA DIMENSIONAL KETERPILIHAN (ELEKTABILITAS)

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

Partai Politik

1. Mesin partai yang diisi oleh tokoh-tokoh dengan kredibilitasnya yang tinggi, kader partai yang memiliki kompetensi individual yang kuat serta jaringan (network) yang solid.

2. Gerakan partai selalu menunjukkan tanggungjawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat.

3. Para pelaku partai memiliki nilai-nilai etika dan sangat menghormati dan mematuhi nilai-nilai tersebut untuk menghindari sanksi masyarakat.

4. Konsistensi partai dalam membela kepentingan rakyat sekalipun harus menjadi oposisi.

5. Integritas dan komitmen terhadap peran sebagai “linkage” antara negara (state) dan warganegara (citizen).

6. Tidak bersifat pragmatis yang mengorbankan kepentingan rakyat. 7. Pengelolaan partai menerapkan asas-asas penyelenggaraan partai yang bersih dan

bebas dari KKN antara lain: asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan partai, mendahulukan kepentingan rakyat, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, dan akuntabilitas.

Page 13: Focus Survey INDONESIA

KRITERIA DIMENSIONAL KETERPILIHAN (ELEKTABILITAS)

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

Partai Politik

1. Mesin partai yang diisi oleh tokoh-tokoh dengan kredibilitasnya yang tinggi, kader partai yang memiliki kompetensi individual yang kuat serta jaringan (network) yang solid.

2. Gerakan partai selalu menunjukkan tanggungjawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat.

3. Para pelaku partai memiliki nilai-nilai etika dan sangat menghormati dan mematuhi nilai-nilai tersebut untuk menghindari sanksi masyarakat.

4. Konsistensi partai dalam membela kepentingan rakyat sekalipun harus menjadi oposisi.

5. Integritas dan komitmen terhadap peran sebagai “linkage” antara negara (state) dan warganegara (citizen).

6. Tidak bersifat pragmatis yang mengorbankan kepentingan rakyat. 7. Pengelolaan partai menerapkan asas-asas penyelenggaraan partai yang bersih dan

bebas dari KKN antara lain: asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan partai, mendahulukan kepentingan rakyat, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, dan akuntabilitas.

Page 14: Focus Survey INDONESIA

Metodologi Survey

• Survey ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian.Jenis survey ini memberikan peluang yang besar akan munculnya interpretasi interpretasi alternatif Metode ini juga mampu mendekatkan antara relawan survey dengan objek yang dikaji.

• Cara kerja proses penelitian ini berlangsung serempak dan dilakukan dalam bentuk pengumpulan, pengolahan dan menginterpretasikan sejumlah data yang bersifat kualitatif. Yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta ( fact finding). Hasil penelitian survey ditekankan pada memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang disurvey Akan tetapi guna mendapatkan manfaat yang lebih luas dalam penelitian ini, kerap kali di samping pengungkapan fakta sebagaimana adanya dilakukan juga pemberian interpretasi interpretasi yang kuat

• Survey ini memberikan gambaran bagaimana persepsi dan sikap pilihan masyarakat .Terhadap popularitas ,tindakan tindakan ,program yang ditawarkan dan sepak terjang tokoh tokoh nasional serta partai politik peserta pemilu 2014 yang disodorkan dalam survey untuk dapat memperbaiki kondisi negara serta keadaan ekonomi dan sosial masyarakat selama dalam pemerinthan SBY –Budiono dengan tanpa menggunakan uji hipotesis atau prediksi. Di mana informasi diperoleh dengan membandingkan hasil wawancara dari masing- masing responden, observasi lalu baru kemudian menarik kesimpulan dari persepsi dan sikap pilihan responden terhadap tokoh nasional dan parpol

FOCUS SURVEY INDONESIA 14

Page 15: Focus Survey INDONESIA

Metodologi Survey

• Populasi survei ini adalah seluruh warganegara Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa , Bali ,NTB ,NTT,Sulawesi Selatan ,Sulawesi Utara ,Kalimantan Barat ,Kalimantan Timur ,Kalimantan Selatan,Lampung ,Sumatera Selatan,Sumatera Utara ,NAD,Riau,Maluku,Papua yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan

• Survey diadakan pada tanggal 10- 28 Juli 2013

• Sampel berasal dari 21 Provinsi 200 kapubaten dan Kota yang dibagi dalam 420 Kecamatan dan 5000 kelurahan /desa yang terdistribusi secara proporsional.

• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka dengan mengisi quisioner oleh pewawancara yang telah dilatih.

• Dengan jumlah sample sebanyak 10000 maka toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 2.5% pada tingkat kepercayaan 98 persen.

• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 42 % dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti

FOCUS SURVEY INDONESIA

15

Page 16: Focus Survey INDONESIA

Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional

Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional

Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK

Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

Ds 1 … Ds n

Provinsi 1

Ds 1 … Ds m

Provinsi Kuota

RT1 RT2 RT3 …. RT5

KK1 KK2

Laki-laki Perempuan

Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random

Alur Penarikan Sampel

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

Page 17: Focus Survey INDONESIA

KONDISI SOSIAL-EKONOMI

FOCUS SURVEY INDONESIA 17

Page 18: Focus Survey INDONESIA

Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi RUMAH TANGGA IBU/BAPAK SEKARANG menjadi buruk, Tetap , baik dalam pemerintahan SBY -Budiono?…(%)

74.80% 17.90% 7.30%

Buruk Tetap Baik

FOCUS SURVEY INDONESIA 18

Page 19: Focus Survey INDONESIA

Temuan Survey • Dari temuan survey 74,8 % Saat ini ekonomi rumah tangga masyarakat tambah parah

/buruk akibat dampak kenaikan BBM dan ditambah lagi memasuki bulan Suci Ramadhan, biaya kebutuhan anak masuk sekolah dan naiknya harga sembilan bahan pokok (Sembako), hal ini membuat semakin terpuruk ekonomi masyarakat , bukan itu saja, malahan Tarif Dasar Listrik (TDL) PLN juga mengalami kenaikan sekitar 11 persen, sehingga menyebabkan penderitaan masyarakat semakin kompleks.

• Daya beli masyarakat menurun dimana Daya beli masyarakat kecil dengan penghasilannya yang tetap akan mengurangi kemampuannya untung membeli kebutuhan hidupnya.

• Terjadi stagnasinya pertumbuhan ekonomi pascakenaikan BBM lebih dipicu oleh arus inflasi masyarakat. Akibatnya arus pengembalian pinjaman bank pun oleh masyarakat mulai ikut berpengaruh atau tersendat

• Hanya 7,3 persen responden yang puas dengan pengendalian harga bahan pangan oleh pemerintah, sedangkan hampir 74,8 persen menyatakan sebaliknya. Persoalan yang dirasakan di tingkat mikro itu tampaknya paling direspons negatif ketimbang aspek persoalan makro seperti soal pengendalian kurs rupiah dan pengawasan perbankan. Jajak pendapat triwulan ini belum mengukur dampak rencana pemberlakuan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang akan diterapkan.

FOCUS SURVEY INDONESIA 19

Page 20: Focus Survey INDONESIA

FOCUS SURVEY INDONESIA 20

KONDISI KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Page 21: Focus Survey INDONESIA

Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan Keamanan dan ketertiban SEKARANG menjadi buruk, tidak ada perubahan(TETAP), Baik selama pemerintahan SBY –Budiono …(%)

72.30%

11.80% 15.90%

Buruk Tetap Baik

FOCUS SURVEY INDONESIA 21

Page 22: Focus Survey INDONESIA

Temuan Survey • keadaan sosial dan keamanan dalam negeri sepanjang pemerintahan SBY-

Budiono sangat tidak menggembirakan dimana Masyarakat merasa tidak puas dengan penanganan masalah hukum dan keamanan dimana 72,3% menyatakan tidak puas dengan keamanan dalam negeri

• Banyak ekskalasi kondisi keamanan, benturan horizontal, dan konflik komunal di tengah masyarakat. Kondisi itu terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

• Muncul kesan dari masyarakat bahwa pemerintah melakukan pembiaran atas kondisi tersebut. "Masih ada penilaian bahwa ada keterlambatan dan ketidaktuntasan dalam menyelesaikan permasalahan gangguan keamanan, termasuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,“

• Menarik dicermati, persoalan jaminan dan keamanan merupakan hal yang dinilai paling mendesak diatasi pemerintah, termasuk di dalamnya kasus-kasus bentrokan anggota TNI dengan anggota Polri. Di peringkat berikutnya, persoalan yang dinilai mendesak adalah kerusuhan sosial dan ancaman disintegrasi bangsa.

FOCUS SURVEY INDONESIA 22

Page 23: Focus Survey INDONESIA

Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Pemerintahan SBY Budiono

FOCUS SURVEY INDONESIA 23

Page 24: Focus Survey INDONESIA

Apakah pendapat dan pandangan Ibu/Bapak tentang pemerintahan SBY –Budiono (%)

97.50%

65.80%

80.50%

93.20% 98.30%

74.30%

Terkorup Tidak Konsisten Penakut Ragu-Ragu Pencitraan Tidak Pro Rakyat

FOCUS SURVEY INDONESIA 24

Page 25: Focus Survey INDONESIA

Temuan Survey

• Dalam survey ditemukan bahwa pemerintahan SBY Budiono menampilkan gambaran ketidakpuasan, apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah di bidang politik, hukum,hal ini tergambar bahwa masyarakat berpendapat bahwa pemerintahan SBY Budiono terkorup dengan prosentase 97,5 %

• Dalam bidang politik dan ketidak konsistenan SBY Budiono dalam menjalankan pemerintahan sangat seperti ketidak beranian SBY untuk megeluarkan PKS dari Koalisi kabinet Indonesia bersatu hal ini terlihat dengan jawaban respoden yang hampir 80,5 % menyatakan SBY penakut ,

• bertahannya apresiasi publik terhadap ketidak konsistenan SBY dalam memciptakan kebebasan beragama di indonesia terlihat dari persentase tingkat ketidak kepuasan responden yang relatif tetap, yaitu di angka 65,8 persen. Aspek kebebasan sipil, seperti kebebasan beribadah, dinilai tetap negative sebagian besar responden

• Responden juga menilai pemerintahan SBY Budiono hanya melakukan pencitraan dan wacana saja tanpa ada realisasinya hal ini tergambar dengan jawaban Responden yang mengatakan dengan presentase 98,3 % ,hal ini tergambar dengan jumlah anggaran belanja yang dikeluarkan pemerintah untuk advertising sangat besar ,serta banyak menterinya yang melakukan iklan yang tak bermanfaat .

FOCUS SURVEY INDONESIA 25

Page 26: Focus Survey INDONESIA

Temuan Survey

• Dalam survey juga ditemukan bahwa pemerintah SBY Budiono kurang pro rakyat hal ini tergambar dengan prosentase 74,3 dengan tidak ada upaya SBY untuk melindungi produk produk pertanian dari serbuan produk pertanian Import

FOCUS SURVEY INDONESIA 26

Page 27: Focus Survey INDONESIA

FOCUS SURVEY INDONESIA 27

Sikap dan Pilihan Publik terhadap Tokoh Tokoh Nasional Yang Jadi Object Survey

Page 28: Focus Survey INDONESIA

Tingkat Pengenalan nama Tokoh Tokoh Nasional

FOCUS SURVEY INDONESIA 28

99%

79.50%

93.90%

77.90%

97.30% 97.30% 99.50%

90.60% 87.40%

80.40%

91.40% 86.30%

90.50%

96.20%

90.30%

53.10%

76.30% 78.10%

58.40%

87.30%

Page 29: Focus Survey INDONESIA

FOCUS SURVEY INDONESIA 29

Tingkat pengenalan Tokoh Tokoh

Any Yudhoyono 99.0%

Yusril Izha.M 79.50%

Sutiyoso 93.90%

Mahfud MD 77.90%

Ahok /Basuki.T 97.30%

Jokowi 97.30%

Megawati SP 99.50%

Hatta.R 90.60%

Wiranto 87.40%

Din Syamsudin 80.40%

Yusup Kala 91.40%

Srimulyani 86.30%

Aburizal B 90.50%

Prabowo .S 96.20%

Sri Sultan 90.30%

Gita W 53.10%

Marzuki Ali 76.30%

Surya Paloh 78.10%

Pramono Edhie 58.40%

Jumhur Hidayat 87.30%

Page 30: Focus Survey INDONESIA

Temuan Survey

• Tingkat Awarness Masyarakat terhadap untuk dapat mengingat atau menyadari bahwa sebuah pihak tertentu merupakan tokoh /elit politik atau birokrat adalah pada Megawati Soekarnoputri yang tertinggi dengan 99,5% dan Any Yudhoyono dengan 99% karena Megawati adalah mantan president dan keturunan mantan President Sukarno sedangkan Any Yudhoyono dikenal karena istri president .

• Sedangkan Tingkat Awarness Publik /Masyarakat terhadap Jokowi dan Ahok sama yaitu 97,3 % hal ini dikarena mereka berdua tidak bisa dipisahkan yang merupakan pasangan yang sangat sering menjadi pemberitaan walaupun hanya sebagai kepala daerah provinsi ,tetapi media yang meliput adalah media nasional yang paling banyak beroperasi di Jakarta dan mereka berdua selalu menjadi media darling

• Prabowo subianto menpunyai tingkat awarness 96,2 persen padahal jarang sekali kegiatan Prabowo Subianto ditayangkan di media massa walaupun sering diliput oleh media massa ,hal ini menjadi maklum karena pemilik pemilik media massa besar khususnya televisi dikuasai oleh pengurus parpol dan elit politik yang akan bersaing dengan Prabowo Subianto .Tingkat Awarness masyrakat terhadap Prabowo Subianto lebih didasarkan kepada gaya kepemimpinannya tegas dan berani dan visi misinya yang pro kepada rakyat kecil serta berpihak pada ekonomi kerakyatan .

FOCUS SURVEY INDONESIA 30

Temuan Survey

Page 31: Focus Survey INDONESIA

Temuan Survey

• Sedangkan awarness masyarakat terhadap Hatta rajasa, Sutiyoso , Aburizal Bakrie,Yusup Kala , dan Sri Sultan diatas 90 % dimana Hatta rajasa dikenal karena besan dari Sby dan menteri di kabinet SBY , Sutiyoso mantan Gubenur DKI Jakarta yang membangun Busway , Aburizal Bakrie karebna sering kegiatannya diliput oleh media massa miliknyas serta persoalan Lapindonya sedangkan Yusup Kalla dikenal karena mantan wakil president yang sangat berpengaruh dan aktive selama memerintah dibandingkan president

• Sedangkan untuk Tokoh muda yang sangat dikenal oleh masyarakat adalah Jumhur Hidayat ketua BNP2TKI dan satu satunya tokoh yang berdarah Jawa Barat dengan tingkat awarness mencapai 87,3 % ,tingkat Awarness Jumhur di atas tokoh seperti Gita Wiryawan, Mahfud MD , Yusril Izha.M, Din Syamsudin, Marzuki Ali,Surya Paloh, Sri Mulyani ,Pramono Edhie ,

FOCUS SURVEY INDONESIA 31

Page 32: Focus Survey INDONESIA

Tertarik Dengan Nama Tokoh Tokoh Karena mampu meyelesaikan permasalahan pemerintahan dan persoalan ekonomi sosial rakyat

FOCUS SURVEY INDONESIA 32

58%

69.10% 68.90%

57.90%

87.30% 85.30% 89.50%

82.60% 81.40%

65.40%

87.40%

66.70%

79.50%

98.70%

80.70%

50.30% 52.40% 54.20% 56.20%

88.30%

Page 33: Focus Survey INDONESIA

Tingkat Ketertarikan Pada Tokoh yang dianggap mampu meyelesaikan permasalahan pemerintahan dan persoalan ekonomi

sosial rakyat

Any Yudhoyono 58%

Yusril Izha.M 69.10%

Sutiyoso 68.90%

Mahfud MD 57.90%

Ahok /Basuki.T 87.30%

Jokowi 80.30%

Megawati SP 89.50%

Hatta.R 92.60%

Wiranto 91.40%

Din Syamsudin 65.40%

Yusup Kala 87.40%

Srimulyani 66.70%

Aburizal B 79.50%

Prabowo .S 98.70%

Sri Sultan 80.70%

Gita Wiryawan 50.30%

Marzuki Ali 52.40%

Surya Paloh 54.20%

Pramono Edhie 56.20%

Jumhur Hidayat 88.30%

FOCUS SURVEY INDONESIA 33

Page 34: Focus Survey INDONESIA

Temuan survey

• Dalam survey di temukan bahwa 98,7 persen memilih Prabowo Subianto sebagai Tokoh yang sangat diminati serta dipercaya oleh masyarakat untuk dapat meyelesaikan permasalah keterpurukan ekonomi masyarakat kecil, stabilitas keamanan dalam negeri ,serta bahaya ancaman disintegrasi ,serta pemberantasan korupsi Hal ini dikarenakan sosok yang tegas dan berani dan tidak mudah disepelekan oleh negara tetangga

• Kemudia disusul Megawati sukarnoputri 89,5 % juga dianggap bisa meyelesaikan persoalan diatas • Sedangkan ketertarikan dan kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi dan Ahok untuk

meyelesaikan persoalan nasional dianggap belum waktunya , masyarakat masih menginginkan Jokowi Untuk meyelesaikan tugasnya sebagi Gubenur DKI Jakarta sesuai dengan program dan janjinya ketika bertarung di PilGUB ,sebab program program Jokowi ahok belum semua terealisasi baru dalam tatanan program dan perencanaan . Seperti mengatasi kemacetan ,Sungai Kotor ,penataan Pedagang Kaki Lima yang manusiawi dan pembangunan MRT diJakarta

• Jumhur Hidayat menjadi tokoh muda yang dianggap oleh masyarakat dapat meyelesaikan persoalan persoal nasional karena Jumhur Hidayat merupakan Pejabat negara yang sangat baik dalam mengelolah departemen yang dipimpinya ,hal ini tercermin dengan makin tertatanya perlindungan TKI yang bekerja di Luar negeri serta tidak ada tidak adanya korupsi didepartemen yang dipimpinnya ,selain itu umhur adalah mantan aktivis buruh yang sangat dikenal dikalangan buruh yang dipastikan akan berpihak pada rakyat kecil

FOCUS SURVEY INDONESIA 34

Page 35: Focus Survey INDONESIA

Tahapan di mana pemilih menganggap bahwa satu atau beberapa makna politis yang terbentuk sebagai interpretasi terhadap Tokoh yang tidak dapat dihasilkan secara lebih memuaskan oleh tokoh lainnya nya. Dengan demikian, pemilih tersebut memiliki kecenderungan unluk memilih tokoh tertentu

FOCUS SURVEY INDONESIA 35

58%

29.20% 28.70%

37.70%

57.30%

89.30% 91.50%

72.60%

81.70%

35.20%

57.10% 56.70%

69.30%

95.70%

51.20%

30.30% 32.40% 28.20%

46.20%

71.30%

Page 36: Focus Survey INDONESIA

Tahapan pada keyakinan untuk memilih tokoh tertentu jika pemilihan Prseident dilakukan hari ini

FOCUS SURVEY INDONESIA 36

1.00% 1.10% 1.90%

3.30%

11.30%

12.70%

5.80%

8.40%

1.00%

3.20%

1.30%

4.90%

27.40%

2.30% 1.20% 1.10% 1.10% 1.40%

6.30%

3.30%

Page 37: Focus Survey INDONESIA

Temuan survei

• Dalam tahapan masyarakat untuk memilih tokoh yang layak sebagai President maka Prabowo Subianto mempunyai ting keterpilihan yang tertinggi yaitu 27,4% hal ini tergambar dari keinginan masyarakat yang menginginkan pemimpin yang tidak peragu, tegas ,pemberani ,tidak mengeluh ,hal ini terlihat dengan keberhasilan Prabowo membawa partai Gerindra menjadi partai yang konsisten memperjuangkan rakyat dan bersih dari korupsi

• Sedangkan megawati Sukarnoputri hanya 12,7 persen masyarakat yang memilih hal ini tercermin dalam survei , keterpilihan Megawati hanya oleh masyarakat yang menjadi simpatisan PDIP

• Sedangkan Jokowi tingkat keterpilihannya hanya mencapai 11,3 persen karena masyarakat masih sangat menginginkan Jokowi membuktikan kinerja kepemimpinanya di Jakarta selama 5 tahun untuk membuat Jakarta tertib ,aman ,tidak macet dan tidak Banjir .

• Tingkat keterpilihan Wiranto hanya 8,4 % karena dianggap wiranto adalah sosok yang tidak berani mengambil resiko dalam situasi tertentu .

• Sedangkan Hatta Rajasa hanya mempunyai tingkat keterpilihan oleh masyarakat 5,8 % karena dianggap Hatta Rajasa gagal sebagi menko perekonomian untuk mensejahterakan rakyat , dan dianggap Hatta akan menjadi bemper SBY setelah SBY tidak memimpin .

• Sedangkan Aburizal Bakrie yang gencar beriklan dan diliput media massa miliknya hanya mencapai tingkat keterpilihan 4,9 % karena masih terjebak oleh Kasus Lapindo

• Tokoh Muda yang punya tingkat keterpilihan tertinggi adalah Jumhur Hidayat dengan 6,3 % persen melewati Gita Wiyawan ,juga Hatta Rajasa ,Yusup Kala dan Aburizal Bakrie

• Dalam survei dapat ditarik kesimpulan bahwa Masyarakat masih menginginkan kepemimpinan Nasional dipimpin oleh tokoh keturunan dari Pulau Jawa

FOCUS SURVEY INDONESIA 37

Page 38: Focus Survey INDONESIA

RESPON TERHADAP PARTAI POLITIK

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Nasdem

PKB PKS PDIP Golkar Gerindra

PD PAN PPP Hanura PBB PKPI

Response 54.27% 60.95% 61.76% 94.43% 91.97% 97.69% 87.90% 89.50% 80.47% 77.51% 60.42% 57.01%

54.27%

60.95% 61.76%

94.43% 91.97%

97.69%

87.90% 89.50%

80.47% 77.51%

60.42% 57.01%

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

Page 39: Focus Survey INDONESIA

SIKAP MEMILIH TERHADAP PARTAI POLITIK(%)

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

4.3 2.7 2.9

19.7

14.1

24.2

9.4 10.8

4.1 4.9

1.3 1.6

0

5

10

15

20

25

30

Page 40: Focus Survey INDONESIA

Dalam survey ditemukan bahwa Respon dan sikap memilih terhadap partai politik berhubungan erat dengan figur pemimpin partainya serta keberpihakan partai politik kepada kepentingan rakyat serta kasus kasus hukum yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi yang menimpa kader partai politik , dari respon dan dan sikap memilih responden ditemukan dalam survei keterpilihan Partai Gerindra menempati urutan pertama dengan 24,20% karena dianggap ketokohan Prabowo Subianto yang tegas dalam memimpin partai Gerindra serta program partai yang berpihak pada rakyat khusunya kaum tani, buruh dan nelayan dengan mengusung Ekonomi Kerakyatan,serta partai Gerindra hingga survei ini dilakukan belum ada Kader Gerindra yang terlibat dalam kasus pidana korupsi

PDIP didalam survey juga mengalami kenaikan keterpilihan dengan 19,70 % hal dikarenakan kekonsistenan PDIP yang selalu berseberangan dengan pemerintah serta kinerja mesin partai dan loyalitas kader PDIP yang cendeung menjadi partai Kader ,namun keenganan pemilih untuk memilih PDIP karena banyak Kader Kader PDIP yang duduk dipemerintahan maupun parlemen ada yang terlibat tindak pidan korupsi

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

Page 41: Focus Survey INDONESIA

Survey ini menemukan bahwa ada 3 partai berbasis Islam yaitu PKB, PKS dan PBB yang menempati posisi yang sama dalam urutan sikap pilihan responden. Generalisasi responden terhadap fenomena ketidakkonsistenan partai-partai berbasis agama Islam terhadap nilai-nilai AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR (yang terbukti dari kasus-kasus korupsi dari tokoh-tokoh partai khususnya PKS) menyebabkan munculnya stereotip responden terhadap partai-partai berbasis Islam tersebut.

Akibatnya pemilih partai yang berbasis agama Islam banyak beralih pilihan ke Partai Amanah Nasional dengan tingkat keterpilihan hingga 10,86%

Bergabungnya Hary Tanoe ke partai Hanura, membawa dampak meningkatnya afek positif responden terhadap Wiranto maupun keterpilihan Hanura yang mencapai 4,9 % . Hal ini terlihat dari posisi Hanura dan Wiranto yang cukup baik dalam urutan sikap pemilihan dari responden.dan disebabkan oleh pemberitaan media yang dimiliki oleh Harry Tanoe

Responden masih memiliki “question mark” terhadap Nasdem yang hanya meperoleh tingkat keterpilihan 4,3 % sebagai partai pendatang baru cukup baik dan mengejutkan ,pencapian 4,3 % karena gencarnya pemberitaan Nasdem di metro TV yang nota bene milik Surya Paloh , demikian juga terhadap PBB dan PKPI tentang kiprahnya dalam membangun dan memperbaiki negeri ini. Demikian juga terhadap tokoh-tokoh dari partai-partai tersebut. Tanda tanya ini menyebabkan posisi partai maupun tokoh-tokohnya seperti Surya Paloh, Yusril Ihza Mahendra dan Sutiyoso masih belum secara signifikan menjadi sikap pilihan reponden.

Survey Pada Tanggal:5 Juli S/D 25 Juli 2013

Page 42: Focus Survey INDONESIA

Survey Ini dibiayai oleh Indonesia Focus Survey Indonesia .Dilarang

Mempublikasikan hasil survey ini kecuali sepengetahuan dan seijin Focus Survey Indonesia

Terima Kasih

Kepala Bidang Survey dan Pengolahan data

Widodo Trisakmekto,SE.MBA

FOCUS SURVEY INDONESIA 42