20150416145727_5411fyfjggjkgyfgygjgjhgyfjghgygiughvghytdfu

6
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KELURAHAN TLOGOMAS OLEH : WIDYA AGUSTIN SETYAWATI I. PENDAHULUAN A. Latar Belaka Kanker merupakan penyakit tidak menular tetapi menjadi penyebab kematian pertama di dunia pada tahun 2010. Kanker masih menjadi penyebab kematian utama di negara maju dan kedua di negara berkembang. Namun nilai penyebab kematian yang tinggi akan bergeser dari negara maju ke negara berkembang. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), terdapat 12,7 juta kasus baru kanker di dunia pada tahun 2008, yang pada tahun 2030 diperkirakan terus meningkat hingga 21,4 juta. Kematian akibat akanker juga meningkat dari 7,6 juta pada tahun 2008 menjadi 13,2 juta pada tahun 2030. Kondisi ini perlu ditangggulangi sebab menurut American Cancer Society (ACS) lebih dari setengah kasus dan kematian akibat kanker dapat dicegah. Setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia diperkirakan mengalami kanker payudara setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di seluruh dunia (Depkes RI, 2009) Kejadian kanker payudara di Indonesia meningkat dengan prosentase 60 % dari tahun 2004 sampai dengan 2007 dan sebagian besar kasus ini terdeteksi pada stadium lanjut sehingga pada

Upload: vadlyohorella

Post on 17-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

HIHJKHGJJHBJGJDTFJGHKJHKJGJFGGHDDGHVGCTFJBHVHYBJKBJKGBJBMBMNBMNBJHGHJGJHGJHGJHGJHGYUTGJHVGHCVJGFVJYHFDHFHHDHDHDHDHERHDHSGESSGSGASSHDJKSHBJCABJCBACJBSKHJABNCJKSBCUKAJHBCJSAJCBAKJCBJAKBC BAJBCHAAHHHTYEHFIVMFBSHSKNFJVIVKNCJIFNFJFKIHDMDLHFNFKOLDNDKDLVJFNFKFVJSDHFSNNFNSFMSJFSJFSNFNAKFHAKLNFKLANFKLANFKLAHFIHALFHANKLFHNAKLFHLAKHFLKSAFN,MFNWLIHSIKNFAKNWKLIACataupun penyakit yang berat. Hal itu tentunya tidak terlepas dari takdir Allah swt. Namun, Allah telah menciptakan obat untuk tiap penyakit. Rasulullah pernah berobat dengan al-Qur’an maupun yang lainnya, dan memberikan petunjuk untuk berobat dengan hal-hal tertentu.Pengobatan pada zaman Nabi terkenal dengan istilah Thibbun Nabawi, dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad 13 M untuk menunjukkan berbagai ilmu kedokteran yang MKJJCSALJSMK.SNK,XNajkdh oiqwbuoiboqbuqbrcbyrqyruqhkuigbquirbgicqrbqircbrhq

TRANSCRIPT

Page 1: 20150416145727_5411FYFJGGJKGYFGYGJGJHGYFJGHGYGIUGHVGHYTDFU

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP PENGETAHUAN

DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADAWANITA USIA SUBUR (WUS)DI KELURAHAN TLOGOMAS

OLEH : WIDYA AGUSTIN SETYAWATI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit tidak menular tetapi menjadi penyebab kematian pertama di dunia pada tahun 2010. Kanker masih menjadi penyebab kematian utama di negara maju dan kedua di negara berkembang. Namun nilai penyebab kematian yang tinggi akan bergeser dari negara maju ke negara berkembang. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), terdapat 12,7 juta kasus baru kanker di dunia pada tahun 2008, yang pada tahun 2030 diperkirakan terus meningkat hingga 21,4 juta. Kematian akibat akanker juga meningkat dari 7,6 juta pada tahun 2008 menjadi 13,2 juta pada tahun 2030. Kondisi ini perlu ditangggulangi sebab menurut American Cancer Society (ACS) lebih dari setengah kasus dan kematian akibat kanker dapat dicegah.

Setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia diperkirakan mengalami kanker payudara setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di seluruh dunia (Depkes RI, 2009)

Kejadian kanker payudara di Indonesia meningkat dengan prosentase 60 % dari tahun 2004 sampai dengan 2007 dan sebagian besar kasus ini terdeteksi pada stadium lanjut sehingga pada umumnya berakhir dengan kematian. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Benjolan payudara 95% ditemukan oleh wanita itu sendiri, sehingga penting dilakuan SADARI.

Di Indonesia, telah terjadi lonjakan luar biasa kasus kanker dalam 10 tahun terakhir, peringkat kanker sebagai penyebab nomor satu kematian dan meningkat menjadi peringkat ke-6 dari peringkat ke-12. Insiden kanker di Indonesia diperkirakan 180 per 100.000 penduduk.

Menurut Survei Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2010 sebanyak 80% masyarakat tidak mengerti kan pentingnya melakukan pemeriksaan dini payudara, hanya 11,5% yang paham, sementara sisanya tidak tahu (8,5%). Padahal di negara lain, program-program deteksi dini kanker payudara telah banyak dikembangkan.

Page 2: 20150416145727_5411FYFJGGJKGYFGYGJGJHGYFJGHGYGIUGHVGHYTDFU

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara membuat pencegahan da penanganan dini pun sulit dilakukan. Karena pada umumnya gejala-gejala kanker tersebut terlihat dari beberapa kasus yang seringkali dirasa tidak penting dan tidak berbahaya. Namun pada kenyataannya, pengenalan terhadap gejala awal kanker payudara dapat memaksimalkan penanganan sebelum kanker bertumbuh dan menjadi fatal.

Untuk dapat mengubah perilaku masyarakan dan dapat diberikan penyuluhan-penyuluhan yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan budaya yang terdapat di daerah tersebut. Penyuluhan ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan atau anggota masyarakat yang sebelumnya telah ditatar terlebih dahulu. Selain keterlibatan pejabat yang berwenang atau pemerintah daerah setempat untuk ikut memantau setiap penyuluhan yang dilakukan secara berkesinambungan sangat diperlukan (Herijulianti, 2010).

B. Rumusan Masalah Berdasaran latar belakang diatas maka didapatkan rumusan

pertanyaan penelitian sebagai berikut : ”Apakah ada Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang SADARI Terhadap Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kelurahan Tlogomas.

C. Tujuan UmumMengetahui Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang SADARI

Terhadap Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kelurahan Tlogomas

D. Tujuan Khusus1. Mengetahui pengetahuan WUS tentang deteksi dini kanker payudara

sebelum diberikan penyuluhan kesehatan2. Mengetahui sikap WUS tentang deteksi dini kanker payudara sebelum

diberikan penyuluhan kesehatan3. Mengetahui pengetahuan WUS tentang deteksi dini kanker payudara

setelah diberikan penyuluhan kesehatan4. Mengetahui sikap WUS tentang deteksi dini kanker payudara setelah

diberikan penyuluhan kesehatan5. Mengetahui perbedaan pengetahuan WUS tentang deteksi dini kanker

payudara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan

Page 3: 20150416145727_5411FYFJGGJKGYFGYGJGJHGYFJGHGYGIUGHVGHYTDFU

II. KERANGKA KERJA PENELITIAN

A. Kerangka Teori

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetuan:1. Internal:

a. Pendidikanb. Minat c. Usia

2. Eksternala. Ekonomib. Informasic. Kebudayaan/

Lingkungan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi sikap:

1. Pengalaman pribadi

2. Pengaruh orang lain yang

dianggap penting

3. Pengaruh kebudayaan

4. Lembaga pendidikan dan

Lembaga Agama

5. Faktor emosional

6. Media

Penyuluhan Kesehatan

tentang SADARI

Pengetahuan dan

Sikap Deteksi Dini

Kanker Payudara

Page 4: 20150416145727_5411FYFJGGJKGYFGYGJGJHGYFJGHGYGIUGHVGHYTDFU

III. METODOLOGI PENELITIANA. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat observasional dengan pendekatan randomized pre test-post test with control group design yaitu mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap WUS tentang deteksi dini kanker payudara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan.

B. Tempat Dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Tlogomas

Kabupaten Malang. Pada bulan ...... s/d ....... .........

C. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur yang

berusia 20-35 di Kelurahan Tlogomas sebanyak 700 orang.

D. SampelTekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Cluster Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara kelompok atau gugus dan bila objek yang diteliti sangat luas dan besar seperti satu kelurahan yang terdiri dari beberapa dusun dan dusun yang terdiri dari beberapa RW,RT dan seterusnya (Riyanto, 2011).

E. Definisi Operasional VariabelVariabel Independen Penyuluhan Kesehatan Tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) (X1), Pengetahuan (X2), Sikap (X3). Wanita Usia Subur (WUS) (Y)

F. Teknik Analisis DataPenelitian ini menggunakan analisis univariata dan bivariat.

Analisis Univariat Variabel yang dianalisis adalah pengetahuan dan sikap deteksi

dini kanker payudara pada WUS sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang SADARI serta perbedaan pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker payudara pada WUS kelomok intervensi a kelompok kontrol di Kelurahan Tlogomas.

Analisis BivariatVariabel yang dianalisis yaitu untuk mengetahui pengaruh

penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker payudara pada WUS.