2010-1-00571-si bab 2

Upload: thadeo-angga

Post on 09-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sadsadsa

TRANSCRIPT

  • 8

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori-teori Dasar/Umum

    2.1.1 ERP (Enterprise Resource Planning)

    Definisi Enterprise Resource Planning (ERP) menurut Hossain,

    Patrick dan Rashid (2002, p2) adalah sistem software untuk manajemen

    bisnis, mencakup modul-modul untuk mendukung area fungsional seperti

    perencanaan, produksi, penjualan, pemasaran, distribusi, keuangan, finansial,

    manajemen sumber daya manusia, manajemen proyek, manajemen

    persediaan, layanan dan pemeliharaan, transportasi dan e-business.

    Menurut Brady, Monk dan Wagner (2001, p153), Enterprise

    Resource Planning adalah sebuah sistem yang membantu untuk mengatur

    proses bisnis seperti pemasaran, produksi, pembelian, dan accounting dalam

    suatu kesatuan yang terintegrasi. ERP menyimpan semua transaksi dalam

    suatu database yang digunakan sistem informasi perusahaan dan

    menyediakan manajemen reporting tools.

    Sedangkan menurut OBrien (2005, p699), Enterprise Resource

    Planning (ERP) adalah software lintas fungsi terpadu yang merekayasa ulang

    proses manufaktur, distribusi, keuangan, sumber daya manusia, dan proses

    bisnis dasar lainnya dari suatu perusahaan untuk memperbaiki efisiensi,

    kelincahan, dan profitabilitasnya.

  • 9

    Menurut Wallace dan Kremzar (2001, p5), Enterprise Resource

    Planning adalah sebagai berikut :

    a. Suatu perangkat peralatan manajemen perusahaan global yang

    menyeimbangkan permintaan dan persediaan.

    b. Menyediakan kemampuan untuk menghubungkan pelanggan dan

    pemasok ke dalam suatu rantai pasokan yang lengkap

    c. Menggunakan proses bisnis yang terpercaya untuk pembuatan

    keputusan.

    d. Menyediakan integrasi antar berbagai fungsi seperti penjualan,

    pemasaran, produksi, operasi, logistik, pembelian, keuangan,

    pengembangan produk baru, dan sumber daya manusia, yang

    memungkinkan orang menjalankan bisnisnya dengan layanan

    pelanggan dan produktivitas yang memuaskan, biaya yang rendah dan

    inventori yang minimal, serta menyediakan pondasi untuk e-

    commerce yang efektif.

    Beberapa modul yang terdapat dalam Enterprise Resource Planning

    (ERP) Systems antara lain :

    Accounting management

    Financial management

    Manufacturing management

    Production management

    Transportation management

    Sales & distribution management

    Human resources management

  • 10

    Supply chain management

    Customer relationship management

    E-Business

    2.1.2 Pengertian Area Fungsional dari Operasional

    Setiap perusahaan memiliki beberapa macam area fungsional utama

    dalam mengoperasikan bisnisnya. Masing-masing area fungsional meliputi

    berbagai fungsi bisnis dan aktivitas bisnis. Beberapa contoh area fungsional

    meliputi (Brady, Monk dan Wagner, 2001, p2) :

    1. Marketing and Sales

    Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis pemasaran, pemrosesan

    pesanan pelanggan, manajemen hubungan pelanggan, dukungan

    pelanggan, ramalan penjualan, dan iklan.

    2. Production and Material Management

    Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis pembelian, penerimaan,

    transportasi/logistik, penjadwalan produksi, manufaktur, dan

    pemeliharaan gudang.

    3. Accounting and Finance

    Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis akuntansi keuangan, alokasi

    biaya dan pengontrolan, perencanaan dan pendanaan, serta manajemen

    arus kas.

  • 11

    Process

    4. Human Resource

    Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis perekrutan dan penerimaan

    karyawan, pelatihan karyawan, penggajian dan keuntungan.

    2.1.3 Pengertian Proses Bisnis

    Menurut Brady, Monk dan Wagner (2001, p3), proses bisnis adalah

    kumpulan aktivitas yang menggunakan satu atau berbagai jenis input dan

    menciptakan suatu output yang mempunyai nilai bagi pelanggan.

    Inputs Outputs

    Gambar 2.1 Proses Bisnis Secara Umum

    Perbedaan fungsi bisnis dengan proses bisnis :

    - Fungsi bisnis merupakan kegiatan masing-masing divisi dalam perusahaan

    yang bertugas sesuai dengan fungsinya. Contoh: customer service bertugas

    untuk melayani pendaftaran pelanggan atau menerima barang yang rusak.

    - Proses bisnis melibatkan beberapa area fungsional dan berbagai fungsi

    dengan berbagai area. Manajer bisnis selalu berusaha untuk memandang

    operasi bisnis dari perspektif kepuasan pelanggan.

    Berbagi data secara efektif dan efisien antar area fungsional akan

    membuat proses bisnis lebih efisien. Sistem informasi dapat didesain,

    sehingga data yang disalurkan akurat dan tepat waktu di antara area

    fungsional.

    Bisnis menggunakan berbagai input dalam bentuk material, orang dan

    peralatan, kemudian mengubah input ini menjadi barang dan jasa untuk

  • 12

    pelanggan. Informasi sangat dibutuhkan untuk mengatur input dan proses

    bisnis, sehingga pelanggan menerima barang dan jasa sesuai dengan

    permintaan.

    2.1.4 Teknik Pengumpulan Data

    Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik

    pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner

    (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2008,

    p193).

    2.1.4.1 Interview (wawancara)

    Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

    apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

    menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

    peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

    mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan

    data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-

    report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan

    pribadi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

    terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan

    menggunakan telepon.

    Wawancara terbagi 2 jenis, yaitu:

    a. Wawancara terstruktur

  • 13

    Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

    pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

    mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

    diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden

    diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya

    (Sugiyono, 2008, p194).

    b. Wawancara tidak terstruktur

    Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

    bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

    yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

    pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

    berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan

    (Sugiyono, 2008, p197).

    2.1.4.2 Kuesioner (Angket)

    Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

    dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

    pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

    cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar

    dalam wilayah luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau

    pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden

    secara langsung, atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono,

    2008, p199)

  • 14 2.1.4.3 Observasi

    Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

    yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

    wawancara dan kuesioner. Kalau dalam wawancara dan kuesioner

    selalu berkomunikasi dengan narasumber secara langsung, maka

    observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam

    yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

    bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

    gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

    besar (Sugiyono, 2008, p203).

    Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi

    dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan

    serta) dan non participant observation (Sugiyono, 2008, p203).

    a. Observasi Berperan Serta (Participant Observation)

    Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

    sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

    sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2008, p203).

    b. Observasi Non-Partisipan

    Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat

    langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati,

    maka dalam observasi non-partisipan peneliti tidak terlibat dan

    hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2008, p204).

  • 15

    Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi

    dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur

    (Sugiyono, 2008, p203).

    a. Observasi Terstruktur

    Observasi terstruktur adalah observasi yang telah

    dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, di

    mana tempatnya. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila

    peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan

    diamati. Pedoman wawancara terstruktur atau angket tertutup

    dapat juga digunakan sebagi pedoman untuk melakukan

    observasi (Sugiyono, 2008, p204).

    b. Observasi Tidak Terstruktur

    Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

    dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

    diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara

    pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan

    pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah

    baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan

    (Sugiyono, 2008, p205).

    2.1.5 Skala Pengukuran

    Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

    acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

  • 16

    sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

    menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2008, pp131-132).

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

    fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

    selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka

    variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

    indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyususn item-item

    instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item

    instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat

    positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa berupa kata-kata antara lain:

    (Sugiyono, 2008, p133)

    a. Sangat Setuju a. Selalu

    b. Setuju b. Sering

    c. Ragu-ragu c. Kadang-kadang

    d. Tidak setuju d.Tidak pernah

    e. Sangat tidak setuju

    a. Sangat positif a. Sangat baik

    b. Positif b. Baik

    c. Negatif c. Tidak baik

    d. Sangat negatif d. Sangat tidak baik

  • 17

    Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,

    misalnya:

    1. Setuju/ selalu/ sangat positif diberi skor 5

    2. Setuju/ sering/ positif diberi skor 4

    3. Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral diberi skor 3

    4. Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif diberi skor 2

    5. Sangat tidak setuju/ sangat negatif diberi skor 1

    Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam

    bentuk checklist atau pilihan ganda. (Sugiyono, 2008, p133).

    2.1.6 Sampel

    Menurut Sugiyono (2008, p116), sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak

    mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

    keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

    sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

    kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.

    2.1.6.1 Teknik Sampling

    Menurut Sugiyono (2008, pp116-117), teknik sampling adalah

    merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel

    yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik

  • 18

    sampling yang akan digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Sugiyono, 2008, pp118-123) :

    1. Probability Sampling

    Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

    yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

    populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

    Probability sampling meliputi simple random sampling,

    proportionate stratified random sampling, disproportionate

    stratified random, dan area random sampling/cluster sampling.

    Simple random sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

    sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

    memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara

    demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

    Proportionate stratified random sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur

    yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

    Disproportionate stratified random Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila

    populasi berstrata, tetapi kurang proporsional.

    Area random sampling/ cluster sampling Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel

    bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

  • 19

    2. Non-probability Sampling

    Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

    tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap

    unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

    Non-probability sampling meliputi sampling sistematis, sampling

    kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh,

    dan snowball sampling.

    Sampling sistematis Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel

    berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi

    nomor urut.

    Sampling kuota Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari

    populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah

    (kuota) yang diinginkan.

    Sampling insidental Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel

    berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

    kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

    sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui

    itu cocok sebagai sumber data.

  • 20

    Purposive sampling Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan tertentu. Misalnya, akan melakukan penelitian

    tentang kualitas makanan, maka sampelnya adalah orang yang

    ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk

    penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak

    melakukan generalisasi.

    Sampling jenuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

    anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

    dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

    orang.

    Snowball sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang

    mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam

    penentuan sampel, nula-mula dipilih satu atau dua orang,

    tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap

    terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang

    lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data

    yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya,

    sehingga jumlah sampel semakin banyak.

  • 21

    2.1.7 Microsoft Dynamics Navision

    Menurut (http://www.microsoft.com/dynamics/en/us/products/gp-

    overview.aspx), Microsoft Dynamics Navision merupakan sebuah produk ERP

    (Enterprise Resources Planning) yang dikembangkan oleh Microsoft. Produk

    ini merupakan bagian dari paket Microsoft Dynamics dan bertujuan untuk

    membantu bagian keuangan, produksi, manajemen hubungan pelanggan,

    analisis dan perdagangan elektronik bagi perusahaan level kecil dan menengah.

    Produk itu sendiri telah melewati beberapa perubahan nama yang

    aslinya perusahaan Navision atau Microsoft telah mencoba untuk memutuskan

    bagaimana seharusnya dipasarkan. Mulai dari nama "Navision Financials",

    "Navision Attain", "Microsoft Business Solutions Navision Edition", dan pada

    tahun 2007 telah ditetapkan penggunaan nama "Microsoft Dynamics Navision".

    Pada bulan Desember 2008, Microsoft merilis Dynamics Navision

    2009, dengan peranan baru berbasis GUI. Microsoft awalnya merencanakan

    untuk mengembangkan sistem ERP yang sama sekali baru (Proyek hijau),

    tetapi telah memutuskan untuk melanjutkan pengembangan semua sistem ERP

    (Dynamics AX, Dynamics NAV, Dynamics GP dan Dynamics SL). Keseluruhan

    empat sistem ERP akan diluncurkan dengan user interface berbasis aturan baru

    yang sama, pelaporan dan analisis berbasis SQL, portal berbasis SharePoint,

    mobile client berbasis Pocket PC dan integrasi dengan Microsoft Office.

    Berikut adalah beberapa keunggulan yang dimiliki Microsoft Dynamics

    Navision :

    Simple, smart, and innovative

  • 22

    Sejak 1984, Microsoft Dynamics Navision telah dibentuk khusus bagi

    perusahaan kecil menengah yang membutuhkan solusi ERP yang cepat

    diimplementasikan, mudah di konfigurasi, dan sederhana untuk digunakan.

    One complete ERP solution

    Mengumpulkan seluruh fungsi bisnis menjadi satu system yang terintegrasi.

    Dengan tampilan yang menyerupai Microsoft Windows Vista dan Microsoft

    Office, mudah untuk dipelajari. Dengan semua bagian yang terintegrasi,

    memudahkan akses ke database, sehingga seluruh karyawan dapat bekerja

    lebih cepat dan efektif.

    Greater simplicity for greater productivity

    Adanya Role Center memudahkan para pengguna untuk melihat prioritas

    kerja dan akses informasi dan tugas yang mereka butuhkan sesuai bidang

    mereka secara lebih spesifik.

    Making smart decisions

    Memungkinkan setiap individu di dalam perusahaan untuk mengubah

    informasi yang ada menjadi keputusan yang tepat. Dengan akses secara

    real time, dan analisis secara luas, dan alat pembuatan laporan seperti

    grafis, OLAP, dan web based delivery options, memungkinkan keputusan

    yang lebih pasti untuk menunjang bisnis perusahaan.

    Fast to implement, easy to configure, and simple to use

    Perubahan keperluan bisnis tanpa perlu mengganggu kegiatan operasi atau

    budget TI yang ada, hal inilah yang disediakan Microsoft Dynamics

  • 23

    Navision dalam mengatur fleksibilitas terhadap kebutuhan system dengan

    kebutuhan bisnis yang terus berubah dan tumbuh. Fitur keamanan

    memungkinkan sistem mengendalikan siapa yang boleh mengakses sistem,

    dan arsitektur yang terbuka memungkinkan sistem dapat diubah ke

    depannya apabila ada kebutuhan khusus.

    Detail mengenai ringkasan data yang dapat dilakukan di Microsoft Dynamics

    Navision mencakup :

    Tabel 2.1 Ringkasan Data Microsoft Dynamics Navision

    FITUR KUNCI DESKRIPSI

    CAKUPAN APLIKASI - Upgrade bagian akuntansi yang fleksibel

    - Fungsi navigasi untuk menentukan semua entri yang berkaitan di- posting yang sama.

    - Pelacakan transaksi - Keamanan dan peran bisnis

    BUKU BESAR

    - Buku besar, piutang , dan hutang terintegrasi secara penuh dengan aplikasi area dari Microsoft Navision.

    - Mudah untuk mengatur kode akunransi. - Template jurnal umum - Biaya - Peran bisnis - Penjadwalan akun- pelaporan internal. - Konsolidasi - Pajak penjualan - Pandangan analisis - Penggantian log

    FITUR KUNCI DESKRIPSI

    PENJUALAN DAN PENERIMAAN

    - Pemasukan dasar - Faktur Penjualan - Diskon faktur penjualan - Manajemen pemesanan penjualan - Alternatif pengapalan

  • 24

    - Agen pengiriman - Manajemen pemesanan, pengembalian,

    penjualan - Kalendar - Penetapan diskon lini penjualan - Penetapan harga lini penjualan

    PENGATURAN KAS - Manajemen akun bank - Penulisan cek - Rekonsiliasi bank - Pembayaran elektronik

    MANAJEMEN HUBUNGAN

    - Manajemen kontak - Klasifikasi kontak

    PEMBELIAN DAN HUTANG

    - Integrasi Outlook - Hutang dasar - Faktur pembelian - Manajemen pemesanan pembelian - Diskon faktur pembelian - Alternatif alamat pemesanan - Manajemen pengembalian pembelian

    barang - Penetapan diskon lini pembelian - Penetapan harga lini pembelian

    INVENTORI - Multi lokasi - Stock Keeping Units - Alternatif produsen - Tagihan Material - Lokasi pertukaran - Pelacakan barang - Pengenaan barang - Penggantian barang - Referensi cross item - Barang tanpa stok - Siklus penghitungan - Bin - Warehouse receipt - Warehouse shipping

    DIMENSI FITUR KUNCI

    - Dimensi yang fleksibel - Hirarki dimensi - Aturan dimensi

    DESKRIPSI - Biaya oleh dimensi

    - Dimensi input - Dimensi semua akun buku besar - Pandangan analisis - Pelaporan dimensi

    VARIASI MATA UANG - Perdagangan dengan menggunakan

  • 25

    berbagai mata uang - Manajemen mata uang yang fleksibel - Kurs pertukaran - Laporan tambahan mata uang - Alat konversi euro

    ASET TETAP - Definisi fleksibel dan pengelompokan aset

    - Jumlah yang tidak terbatas untuk depreciation books

    - Pelatihan untuk standar atau penyesuaian metode depresiasi

    - Statistik untuk setiap buku - Informasi maintenance - Informasi asuransi - Alokasi untuk periode depresiasi - Klasifikasi ulang untuk aset tetap - Pemisahan dan pembagian penyustan

    dari aset tetap - Laporan dan fasilitas laporan dari aset

    tetap. - Maintenance

    VARIASI LOKASI DAN PUSAT TANGGUNG JAWAB

    - Menangani inventori lebih dari satu lokasi dari satu database

    - Memperoleh gambaran lengkap bisnis secara real-time

    - Membuat pusat laba rugi DISKON LINI PENJUALAN FITUR KUNCI

    - Menentukan harga penjualan yang spesifik dan lini diskon untuk pelanggan individu

    - Mengatur harga jual umum dna lini diskon untuk kelompok pelanggan atau semua pelanggan yang ada.

    - Menetapkan harga untuk item yang spesifik dan/atau sebuah grup item

    - Harga jual dasar dan diskon lini jual berdasarkan nilai moneter atau persentase diskon

    - Mengatur harga jual dan diskon DESKRIPSI

    - penjualan berdasarkan validitas periode tertentu

    - Menetapkan harga jual dan diskon lini jual untuk satu kejadian atau persetujuan tertentu.

    - Melacak bagaimana penghitungan harga jual dan diskon penjualan

  • 26

    SUMBER DAYA - Sumber daya dasar - Manajemen kapasitas - Macam-macam biaya

    PEKERJAAN - Pekerjaan dasar - Manajemen kapasitas - Macam-macam biaya

    MANUFAKTUR - Pemesanan produksi - Produksi tagihan material

    SUMBER DAYA MANUSIA / PENGGAJIAN

    - Sumber daya manusia dan penggajian untuk lebih dari 5000 karyawan

    - Deposit langsung - Laporan penggajian

    2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

    2.2.1 IT Balanced Scorecard

    Menurut Smith (2007, p166), Balanced Scorecard adalah suatu

    peralatan manajemen yang menyediakan unit pengukuran yang komprehensif

    bagi eksekutif senior untuk menilai bagaimana organisasi berkembang dan

    maju serta mencapai tujuan strategis.

    Balanced Scorecard (BSC) menyediakan instrumen yang diperlukan

    bagi manajer untuk mengarahkan keberhasilan kompetitif di masa depan

    (Kaplan dan Norton, 1996, p2). Sekarang ini, organisasi sedang bersaing

    dalam lingkungan yang begitu kompleks sehingga pengertian yang akurat

    mengenai tujuan mereka dan metode untuk mencapai tujuan menjadi suatu

    hal yang sangat penting. BSC memperjelas misi dan strategi suatu organisasi

    ke dalam suatu kumpulan ukuran kinerja yang komprehensif yang

    menyediakan framework untuk pengukuran strategi dan sistem manajemen.

    BSC mengukur kinerja organisasi melalui 4 perspektif yang seimbang, yaitu:

    finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan

  • 27

    pertumbuhan. BSC memungkinkan perusahaan untuk melihat hasil keuangan

    dengan pemantauan kemajuan secara simultan dalam kemampuan dan

    mendapatkan keuntungan yang tak dapat diukur di masa mendatang.

    Balanced Scorecard bisa diaplikasikan ke dalam fungsi TI dan

    prosesnya. Van Grembergen dan Van Bruggen telah mengembangkan IT

    Balanced Scorecard lebih lanjut pada tahun 1997, dan Van Grembergen dan

    Timmerman pada tahun 1998. (Grembergen, 2000).

    Gambar 2.2 Perubahan Traditional BSC ke IT BSC

    Pendekatan IT Balanced Scorecard dapat digunakan untuk :

    Mengevaluasi implementasi software ERP. Mengevaluasi kelangsungan operasi dari instalasi ERP. (Keyes, 2005,

    p104)

    Empat perspektif IT Balanced Scorecard :

    User Orientation Perspective, menjelaskan tentang evaluasi pengguna

    teknologi informasi dan bagaimana pengguna memandang departemen

    TI.

    TRADITIONAL BSC Financial Customer Internal Business

    Process Learning and Growth

    IT BSC Corporate Contribution Customer (User)

    Orientation Operational Excellence Future Orientation

  • 28

    Misi : Menjadi pilihan sebagai penyedia sistem informasi atau

    menyediakan produk dan layanan yang bernilai tambah

    kepada pengguna akhir.

    Strategi : - Menjadi pilihan sebagai penyedia aplikasi.

    - Menjadi pilihan sebagai penyedia operasional.

    - Membangun hubungan baik dengan komunitas

    pengguna.

    - Memuaskan kebutuhan pengguna.

    - Menggali peluang-peluang TI.

    Tabel 2.2 Ukuran/ Parameter Perspektif Orientasi Pengguna

    Ukuran/Parameter 1. Preferred IT supplier % aplikasi yang diatur TI % aplikasi yang disediakan TI % aplikasi in-house 2. Partnership with user Indeks keterlibatan pengguna dalam pembuatan aplikasi strategis baru. Indeks keterlibatan pengguna dalam pengembangan aplikasi baru. Frekuensi rapat Komite Pengendali TI 3. User satisfaction Indeks user friendliness of applications Indeks kepuasan pengguna. Indeks ketersediaan aplikasi dan sistem Indeks fungsionalitas aplikasi. % pengembangan aplikasi dan operasi di dalam Service Level Agreement

    (SLA).

    Operational Excellence Perspective, menjelaskan proses pemakaian

    teknologi informasi untuk mengembangkan dan menyampaikan aplikasi,

    seberapa efektif dan efisien proses teknologi informasi.

  • 29

    Misi : Menyediakan aplikasi dan layanan TI yang efektif dan

    efisien.

    Strategi : - Pengembangan yang efektif dan efisien

    - Operasi yang efektif dan efisien

    Tabel 2.3 Ukuran/ Parameter Perspektif Keunggulan Operasional

    Ukuran/Parameter 1. Efisiensi pengembangan piranti lunak % perubahan dan penyesuaian yang dilakukan sepanjang tahap

    pengembangan. Jumlah kerusakan per poin fungsi pada tahun pertama produksi Jumlah poin fungsi per orang per bulan Rata-rata jumlah hari keterlambatan dalam menyediakan software. Rata-rata peningkatan budget yang tidak diharapkan. % proyek dijalankan di dalam SLA. % kode yang digunakan ulang. % aktivitas pemeliharaan. Penumpukan kerja yang terlihat dan yang tidak terlihat. 2. Efisiensi operasi % tidak tersedianya mainframe. % tidak tersedianya jaringan. Waktu respon per kategori pengguna. % pekerjaan yang terselesaikan pada waktu yang ditetapkan. % of reruns. Waktu rata-rata antara kegagalan sistem. Rasio biaya operasional. 3. Kemahiran PC dan PC software Rata-rata waktu untuk penyediaan. 4. Manajemen masalah Rata-rata waktu jawaban help desk. % pertanyaan terjawab dalam waktu yang ditetapkan. % solusi dalam SLA. 5. Pendidikan pengguna % pengguna yang telah mendapakan pendidikan (per teknologi/aplikasi)

    Ukuran/Parameter Kualitas indeks pendidikan. 6. Pengaturan staf TI Jumlah waktu orang yang dapat ditugaskan secara internal atau eksternal. % waktu orang yang ditugaskan pada proyek.

  • 30

    Indeks kepuasan staf TI 7. Penggunaan software komunikasi % staf TI yang dapat mengakses fasilitas groupware (internet atau intranet). % staf TI yang menggunakan fasilitas groupware secara efektif.

    Future Orientation Perspective, menjelaskan sumber daya manusia dan

    teknologi yang dibutuhkan oleh TI untuk menyampaikan layanannya,

    serta seberapa baik posisi TI di kebutuhan mendatang.

    Misi : Mengadakan peningkatan atau perbaikan secara

    berkala dan menyiapkan diri untuk tantangan masa

    depan.

    Strategi : - Pelatihan dan pendidikan bagi staf TI

    - Keahlian staf TI

    - Penelitian dalam munculnya teknologi

    - Usia portofolio aplikasi

    Tabel 2.4 Ukuran/ Parameter Perspektif Orientasi Masa Depan

    Ukuran/Parameter1. Pendidikan tetap karyawan. Jumlah hari pendidikan/pelatihan per orang Budget pendidikan sebagai suatu persentase total IT budget. 2. Keahlian staf TI Jumlah tahun keahlian TI per anggota staf Piramida usia staf TI. 3. Usia portofolio aplikasi. Jumlah aplikasi per kategori usia. Jumlah aplikasi kurang dari 5 tahun. 4. Penelitian dalam teknologi baru. % budget yang dikeluarkan untuk penelitian TI

    Business Contribution Perspective, menjelaskan tentang perolehan nilai

    bisnis dari investasi teknologi informasi.

  • 31

    Misi : Memperoleh kontribusi bisnis yang real dan masuk

    akal dari investasi TI.

    Strategi : - Kontrol beban-beban dan biaya-biaya TI

    - Nilai bisnis proyek TI

    - Menyediakan kemampuan bisnis baru

    Tabel 2.5 Ukuran/ Parameter Perspektif Kontribusi Perusahaan

    Ukuran/Parameter1. Kontrol biaya-biaya TI Persentase di atas atau di dalam budget. Alokasi budget items yang berbeda. IT budget sebagai suatu persentase turnover. Biaya TI per anggota staf. 2. Menjual pada pihak ketiga Keuntungan finansial yang berasal dari penjualan produk dan layanan. 3. Nilai bisnis proyek TI yang baru Evaluasi financial berdasarkan ROI, NPV, IRR, PB. Evaluasi bisnis berdasarkan information economics. 4. Nilai bisnis fungsi TI Persentase kapasitas pengembangan yang digunakan pada proyek strategis. Hubungan antara pengembangan baru/investasi infrastruktur/investasi

    penggantian atau penempatan ulang.

    Sangat penting untuk mengembangkan sebuah hubungan sebab akibat

    di dalam IT Balanced Scorecard yang menjelaskan pengukuran hasil dan

    performance drivers. IT Balanced Scorecard yang baik membutuhkan

    perpaduan yang baik dari dua tipe pengukuran. Pengukuran hasil seperti

    produktivitas programmer tidak memperhatikan bagaimana cara hasil

    tersebut dicapai. Dan performance drivers tanpa pengukuran hasil dapat

    menyebabkan investasi yang besar, namun tanpa sebuah pengukuran apakah

  • 32

    strategi ini efektif. Hubungan sebab akibat ini perlu didefinisikan ke dalam

    seluruh scorecard (Gambar 2.3): pelatihan staff IT yang semakin baik

    (perspektif orientasi masa depan) akan mendukung (performance driver)

    terhadap pengembangan sistem dengan kualitas yang lebih baik (perspektif

    penyempurnaan operasional) yang akan menyebabkan kepuasan user

    meningkat (perspektif orientasi pengguna) yang pada akhirnya akan

    berdampak pada nilai bisnis dari IT yang meningkat (perspektif kontribusi

    perusahaan).

    Gambar 2.3 Diagram Sebab Akibat

    PERSPEKTIF KONTRIBUSI PERUSAHAAN

    PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA

    PERSPEKTIF KEUNGGULAN OPERASIONAL

    PERSPEKTIF ORIENTASI MASA DEPAN

  • 33

    Gambar 2.4 Hubungan Sebab Akibat

    JIKA

    Keahlian staf TI meningkat (perspektif orientasi masa depan)

    MAKA

    Hal ini akan menghasilkan pengembangan sistem dengan kualitas

    yang lebih baik (penyempurnaan operasional)

    MAKA

    Hal ini akan menyebabkan kepuasan user yang meningkat (perspektif

    orientasi pengguna)

    MAKA

    Hal ini akan menambah dukungan terhadap proses bisnis (perspektif

    kontribusi perusahaan)

  • 34

    2.2.1.1 Kerangka Pembuatan IT Balanced Scorecard

    V i s i P e r u s a h a a n V i s i D i v i s i T I

    M i s i P e r u s a h a a n M i s i D i v i s i T I

    S t r a t e g i P e r u s a h a a n S t r a t e g i D i v i s i T I

    D i a g r a m H u b u n g a n S e b a b A k i b a t

    P e r s p e k t i f O r i e n t a s i P e n g g u n a

    P e r s p e k t i f K o n t r i b u s i P e r u s a h a a n

    P e r s p e k t i f O r i e n t a s i M a s a

    D e p a n

    P e r s p e k t i f K e u n g g u l a n O p e r a s i o n a l

    T u j u a n P e r f o r m a n s i S e k a r a n g

    P e n c a p a i a n

    P e n y e la r a s a n

    U k u r a n d a n T u ju a n S t r a t e g i s

    P e m r o s e s a n D a t a

    S t r a t e g i D i v i s i T I P e r s p e k t i f I T B S C

    Gambar 2.5 Kerangka Pembuatan IT Balanced Scorecard

  • 35

    2.2.2 Microsoft Dynamics Navision 4.0

    Menurut(http://www.acrotechnologies.com/atipl/Microsoft_Navision_4.0_Dou

    ble_sided_Fact_Sheet.pdf),

    2.2.2.1 Microsoft Dynamics Navision 4.0 membawa fungsionalitas yang

    dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.

    Solusi untuk membangun kekuatan bisnis Microsoft Dynamic Navision 4.0 memiliki arsitektur

    terbuka yang memperbolehkan partner Microsoft yang telah

    memiliki sertifikat untuk menggunakan standar teknologi

    platform menjadi sebuah solusi bagi klien dalam menjalankan

    bisnisnya. Selain itu, para partner mampu menyesuaikan sistem

    Navision 4.0 yang dapat mengikuti proses bisnis perusahaan

    lebih spesifik.

    Membawa kecepatan dan biaya secara efektif

    Partner yang berpengalaman akan bekerja sesuai dengan

    jenis bisnisnya dan akan menggunakan metodologi serta alat

    yang telah terbukti dapat membantu pemetaan proses bisnisnya

    sesuai modul yang diperlukan demi keuntungan kompetitif

    perusahaannya.

    Dari informasi yang diperoleh akan didesain solusi yang

    mampu mempertemukan keperluan yang diinginkan. Sebelum

    implementasi dimulai, akan dibahas ruang lingkup proyek,

    biaya, jangka waktu, dan semuanya terdokumentasi.

  • 36

    Implementasi berjalan cepat dan efisien, semuanya merupakan

    solusi yang terintegrasi, informasi akan selalu akurat dan tidak

    perlu untuk membuang waktu lebih lama dalam menggunakan

    sistem tersebut.

    2.2.2.2 A Reliable Platform for Growth

    2.2.2.2.1 Sistem yang terbuka, namun aman.

    Microsoft Dynamics Navision 4.0 merupakan bagian

    dari pengembangan yang berbasis objek dan sumber kode

    yang mudah sehingga dapat langsung dikustomisasi,

    dipelihara, dan langsung dihubungkan ke sistem lainnya.

    Gambar 2.6 Navigation of Microsoft Dynamics Navision 4.0

  • 37

    2.2.2.2.2 Database yang dapat diandalkan

    Baik menggunakan Microsoft SQL Server atau

    Database Server untuk Microsoft Dynamics Navision 4.0,

    semuanya dapat diandalkan untuk penyimpanan data. Sistem

    keamanan yang ada tidak hanya mengendalikan siapa yang

    mengakses apa, tetapi juga memastikan tidak terjadinya

    inkonsistensi. Bahkan jika mesinnya kehilangan tenaga di

    tengah proses posting, transaksi tetap dicatat tanpa masalah.

    2.2.2.2.3 Mudah untuk dipelajari

    Penampilan yang familiar seperti Microsoft Outlook

    membuat para karyawan baru dan pengguna baru lebih

    mudah mempelajari. Contohnya, di dalam jurnal umum, layar

    akan selalu menampilkan sama pada saat menampilkan

    neraca, membuat akun baru, atau saat memposting ke jurnal

    dari akun yang telah ada. Dan untuk navigasi pun sangat

    familiar seperi standar Microsoft Windows.

    2.2.2.2.4 Akses informasi dalam banyak pilihan bahasa.

    Menawarkan kepada pelanggan dan vendor dengan

    pelayanan yang lebih baik dengan memberikan mereka

    deskripsi inventori, laporan yang dicetak, dan faktur dalam

    bahasa mereka sendiri yang sesuai dengan budayanya.

  • 38

    2.2.2.2.5 Kriteria pelaporan yang tidak terbatas.

    Laporan dan analisa berdasarkan jumlah kriteria yang

    tidak terbatas. Contohnya, saat kita membuat dimensi

    salesperson dan semua atribut yang terkait dengan dimensi

    tersebut. Laporan dapat dibuat dan analisa penjualan dapat

    ditampilkan dari wilayah, divisi, tanggal, dan kriteria lainnya

    menggunakan Microsoft Dynamics Navision 4.0 atau

    menggunakan ekspor ke fitur Microsoft Excel.

    2.2.2.2.6 Membuat budget yang lengkap dan akurat dengan

    minimal perselisihan

    Membuat dan menjaga budget dan sub-budget dengan

    bentuk form matriks yang dapat dipahami dengan mudah.

    Menghemat waktu dan menjaga keakuratan dengan menyalin

    budget dari satu periode atau unit menggunakan faktor yang

    disesuaikan, baik aktual atau dengan isi budget. Dapat juga

    mendistribusikan budget secara silang di dalam organisasi

    menggunakan format Microsoft Excel dan impor dari versi

    yang disesuaikan langsung ke dalam Microsoft Dynamic

    Navision 4.0.

    2.2.2.2.7 Analisa Bisnis

    Mengubah data menjadi informasi bisnis yang penting

    secara cepat dan sederhana. Analisa bisnis menyediakan alat

  • 39

    analisa yang mudah digunakan untuk pengendalian yang

    lebih baik atas keseluruhan bisnis. Menggunakan OLAP

    (Online Analytical Processing) dari Microsoft SQL Server

    2000, semua data diubah menjadi satuan informasi yang

    disebut cube. Menggunakan tampilan Microsoft Outlooks,

    analisa bisnis ini menampilkan informasi ke dalam desktop

    dimana mudah digunakan sebagai alat analisis.

    Gambar 2.7 Business Analytics for Microsoft Dynamics Navision 4.0

    2.2.2.3 Modul Purchase and Payables

    Pada modul ini terdapat lima hal penting yang terkandung di

    dalamnya, yaitu perihal:

    - Vendor

    - Purchases Transaction

  • 40

    - Integration for Balance Sheet Account

    - Integration for Profit and Loss Account

    - Revaluation of item by item charges (optional)

    2.2.2.4 Modul Inventory Management

    Pada modul ini terdapat lima hal penting yang terkandung di

    dalamnya, yaitu perihal:

    - Item

    - Location Transfer Management

    - Integration for Balance Sheet Account (Inventory Account)

    - Integration for Profit and Loss Account (Inventory Adjustment

    Account)

    - Using Item Journals and Revaluation Journal (Optional)

    2.2.2.5 Modul Sales and Receivables

    Pada modul ini terdapat lima hal penting yang terkandung di

    dalamnya, yaitu perihal:

    - Customer

    - Sales Transaction and Documents

    - Pricing Policy

    - Integration for Balance Sheet Account (AR account)

    - Integration for Profit and Loss Account (Sales & COGS

    Account)

    - Using item charges to increase AR (optional)

  • 41

    2.2.3 Biaya

    2.2.3.1 Pengertian Biaya

    Menurut Remenyi (2001, p5), biaya adalah semua pengorbanan

    yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan

    dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah

    terjadi maupun yang akan terjadi. Dalam akuntansi, yang dimaksud

    dengan biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung dalam satuan

    moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar persediaan,

    jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan barang lainnya yang

    digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya.

    2.2.3.2 Jenis Biaya

    Biaya terbagi menjadi dua, yaitu:

    a) Biaya eksplisit

    Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya

    berupa uang.

    b) Biaya implisit

    Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,

    misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.

    2.2.3.3 Kategori Biaya

    Menurut Hughes dan Cotterell (2006, p41), ada 3 kategori

    biaya, yaitu:

    a) Biaya pengembangan

  • 42

    Meliputi gaji dan biaya pekerjaan lainnya dari pegawai yang terlibat

    dalam pengembangan proyek dan semua biaya berhubungan

    dengannya.

    b) Biaya penyusunan

    Meliputi biaya peletakan sistem dalam tempat. Ini secara garis besar

    terdiri dari biaya perangkat keras baru dan peralatan tambahan,

    tetapi juga akan meliputi biaya konversi file, perekrutan, dan

    pelatihan pegawai.

    c) Biaya operasional

    Terdiri dari biaya pengoperasian sistem sekali diinstal.

    2.2.4 Manfaat

    2.2.4.1 Pengertian Manfaat

    Menurut Remenyi (2000, p40), manfaat teknologi informasi

    adalah keuntungan atau kebaikan, sesuatu yang dihasilkan dengan

    bantuan komputer dan komunikasi yang mana perusahaan akan siap

    untuk membayar atas penggunaannya.

    2.2.4.2 Kategori Manfaat

    Menurut Remenyi (2000, p41), ada 3 kategori manfaat, yaitu:

    a) Tangible IT benefit

    Tangible IT benefit adalah manfaat yang secara langsung

    mempengaruhi keuntungan perusahaan.

  • 43

    b) Intangible IT benefit

    Intangible IT benefit adalah manfaat yang dilihat memiliki efek

    positif pada bisnis perusahaan, tetapi tidak secara langsung

    mempengaruhi keuntungan perusahaan.

    c) Quantifiable or unquantifiable tangible IT benefit

    Quantifiable tangible IT benefit adalah manfaat yang secara

    langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan dan efeknya

    secara obyektif mungkin diukur. Sebagai contoh, pengurangan

    biaya atau aset atau peningkatan dalam penghasilan.

    Unquantifiable tangible IT benefit dapat juga dilihat secara

    langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan, tetapi tepat

    memperluas yang tidak dapat secara langsung diukur. Contoh:

    kemampuan untuk memperoleh informasi lebih baik melalui

    penggunaan teknologi informasi, meningkatkan profil resiko

    perusahaan dan meningkatkan keamanan perusahaan.

    2.2.5 Analisa Cost-Benefit

    Menurut Remenyi (2000, p80), analisa Cost-Benefit adalah proses

    membandingkan berbagai biaya perolehan dan pengimplementasian sistem

    informasi dengan keuntungan yang mana organisasi peroleh dari penggunaan

    sistem. Secara umum, analisa cost-benefit, seharusnya ditunjukkan pada dasar

    pembiayaan marginal. Ini berarti bahwa hanya biaya tambahan yang terjadi

  • 44

    oleh system baru seharusnya dilibatkan. Demikian juga, hanya biaya marginal,

    seperti keuntungan baru atau tambahan, seharusnya dibandingkan dengan

    biaya.

    Standar pengevaluasian keuntungan ekonomi beberapa proyek adalah

    dengan melaksanakan cost-benefit analysis, yang terdiri dari 2 tahap, (Hughes

    dan Cotterell, 2006, p40), yaitu:

    a) Mengidentifikasikan dan memperkirakan semua biaya dan keuntungan

    pelaksanaan proyek.

    Melibatkan biaya pengembangan sistem, biaya pengoperasian, dan

    keuntungan yang diharapkan untuk bertambah dari pengoperasian sistem,

    dimana sistem yang diusulkan adalah penggantian satu yang tersedia.

    Perkiraan ini seharusnya menggambarkan biaya dan keuntungan karena

    sistem baru. Sistem pemrosesan pesanan penjualan, sebagai contoh, tidak

    menyatakan keuntungan organisasi oleh total nilai penjualan, hanya oleh

    peningkatan karena penggunaan sistem baru.

    b) Mengekspresikan biaya ini dan keuntungan dalam satuan umum.

    Harus mengevaluasi keuntungan bersih, yang merupakan perbedaan di

    antara keuntungan total dan biaya total. Untuk melakukan ini, setiap

    biaya dan setiap keuntungan harus diekspresikan dalam istilah keuangan.

  • 45

    Teknik evaluasi cost-benefit yang digunakan, yaitu: (Hughes dan Cotterell,

    2006, p44)

    2.2.5.1 Payback Period

    Menurut Djakman (2001, p308), payback period adalah waktu

    yang diambil untuk membagi rata atau membayar kembali investasi

    awal. Periode pembayaran kembali adalah jumlah tahun yang

    dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Secara normal, proyek

    dengan payback period terpendek akan dipilih pada organisasi yang

    ingin meminimalkan waktu proyek dalam hutang. Oleh karena kriteria

    ini, mengukur kecepatan proyek dalam mengembalikan biaya investasi

    awal, maka perlu menghitung arus kas yang dihasilkan dan bukan

    besarnya keuntungan akuntansi. Kriteria dalam menerima atau

    menolak, melibatkan apakah periode pembayaran kembali dari proyek

    kurang dari atau sama dengan periode pembayaran maksimum yang

    diinginkan perusahaan.

    Menurut(http://usupress.usu.ac.id/files/Studi%20Kelayakan%20

    Bisnis_2_Final_normal_bab%208.pdf), metode payback period

    merupakan metode penilaian investasi yang sangat sederhana

    perhitungannya, sehingga banyak digunakan oleh perusahaan, tetapi di

    lain pihak metode ini mempunyai kelemahan-kelemahan, yaitu:

    Tidak memperhatikan nilai waktu uang.

  • 46

    Mengabaikan arus kas masuk yang diperoleh sesudah payback method suatu rencana investasi tercapai.

    Mengabaikan nilai sisa investasi.

    Meskipun metode payback period memiliki beberapa

    kelemahan, namun metode ini masih terus digunakan secara intensif

    dalam membuat keputusan investasi. Akan tetapi metode ini tidak

    digunakan sebagai alat utama, melainkan hanya sebagai indikator dari

    likuiditas dan resiko investasi.

    Keunggulan metode Payback Period, yaitu:

    Perhitungannya mudah dimengerti dan sederhana.

    Mempertimbangkan arus kas dan bukan laba menurut akuntansi.

    Sebagai alat pertimbangan resiko karena makin pendek payback makin rendah resiko kerugian.

    Menurut (http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/01/BEJ-

    v3-n1-artikel7-agustus2006.pdf), payback period adalah suatu metode

    yang menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi

    akan bisa kembali. Payback Period menunjukkan perbandingan antara

    initial investment dengan aliran kas tahunan. Apabila periode payback

    kurang dari suatu periode yang telah ditentukan, maka akan diterima.

    Apabila tidak, proyek tersebut ditolak. Kelemahan utama dari metode

    payback ini adalah tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah

    periode payback, sedangkan dengan NPV masih diperhatikannya aliran

  • 47

    kas masuk sampai selesainya waktu periode proyek. Metode payback

    ini banyak digunakan untuk melengkapi periode lain.

    Menurut Hendro (2006, p389), rumus mencari Payback Period, yaitu:

    Payback Period =

    di mana:

    Initial investment cost = investasi awal

    Annual proceed = aliran kas masuk bersih setiap tahun

    2.2.6 Fit/Gap Analysis

    Menurut(http://www.businessanalysistherealworld.com/pdfs/Chapter21

    -Fit-GapAnalysis.pdf), fit/gap adalah sebuah pembelajaran untuk

    mengidentifikasi apakah fungsionalitas sistem menyesuaikan kebutuhan

    pengguna, dan jika beberapa gap diidentifikasi, mereka dicatat dalam format

    yang ditentukan. Laporan fit/gap yang dihasilkan secara khusus

    menggambarkan perbedaan. Proses fit/ gap mengevaluasi kebutuhan pengguna

    untuk proyek dan mengidentifikasi beberapa gap dalam fungsionalitas

    sekarang lawan menggunakan fungsionalitas penuh yang disediakan modul-

    modul perangkat lunak. Alternatives akan disediakan ketika gap dalam

    fungsionalitas ditemukan. Beberapa gap akan disetujui dengan perubahan pada

    proses bisnis, custom report atau customization perangkat lunak.

    Fit/ gap analysis secara khusus akan meninjau:

    Setiap proses bisnis area fungsional. Semua elemen data kunci yang butuh untuk diubah atau diciptakan.

  • 48

    Metode untuk menggunakan elemen data pasti.

    Tujuan fit/gap analysis, yaitu untuk:

    Memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi kebutuhan semua proses bisnis sekarang.

    Melayakkan perubahan dalam prosedur pasti. Mengidentifikasi tampilan penting untuk menangkap. Mengidentifikasi permasalahan keperluan perubahan kebijakan.

    1. Ranking Requirement

    Requirement harus diidentifikasi ke dalam tingkat prioritas mereka.

    Ini mengijinkan tim proyek dan sponsor tim untuk memastikan semua protes

    bisnis kritis yang diakomodasi selama implementasi sistem baru.

    Mengijinkan tim proyek untuk berfokus pada area itu yang sangat penting

    untuk organisasi dan juga penting ketika fungsionalitas baru dapat

    menambah nilai ke bisnis sekarang untuk meningkatkan proses bisnis,

    merealisasikan efisiensi, atau meningkatkan pelaporan. Ranking setiap

    kebutuhan biasanya disediakan menggunakan dokumen kebutuhan proyek.

    Berikut mengidentifikasi kode-kode yang digunakan dalam kolom rank

    laporan analisis fit/gap:

    H High / Kebutuhan Penting, yaitu kebutuhan yang kritis, penting untuk

    operasi dan tanpa mereka organisasi tidak dapat berfungsi; mereka juga

    meliputi kebutuhan pelaporan eksternal dan internal.

  • 49

    M Medium / Kebutuhan Penambah Nilai, yaitu kebutuhan yang jika

    dipenuhi, akan meningkatkan proses bisnis secara siginifikan,

    kebutuhan ini biasanya kurang kritis untuk bisnis organisasi, tetapi jika

    dipenuhi akan memberikan keuntungan biaya signifikan pada

    organisasi.

    L Low / Kebutuhan yang diinginkan, adalah kebutuhan yang baik untuk

    dimiliki dan hanya akan menambah nilai kecil ke proses bisnis dan

    mungkin dipertemukan melalui workaround atau perubahan proses

    bisnis.

    2. Tingkat Kesesuaian

    Tahap selanjutnya tahap analisis adalah menentukan tingkat

    kesesuaian di antara kebutuhan pengguna dan perangkat lunak. Berikut ini

    akan diuraikan kode-kode yang digunakan dalam menentukan tingkat

    kesesuaian untuk analisis fit/gap:

    F Fit - artinya kebutuhan secara penuh dipenuhi oleh perangkat lunak.

    G Gap - artinya perangkat lunak tidak memenuhi semua kebutuhan ini.

    Comment disediakan dan alternatif disarankan diidentifikasi dan

    rekomendasi dibuat; mungkin menghasilkan rekomendasi untuk

    kustomisasi pada perangkat lunak.

    P - Partial fit - artinya perangkat lunak memiliki fungsionalitas yang

    memuaskan kebutuhan. Workaround, custom report atau customization

    akan, bagaimanapun juga, diidentifikasi ketika diperlukan untuk

    memenuhi kebutuhan.

  • 50

    3. Gap Resolution

    Ketika gap diidentifikasi dalam analisis ini, maka akan menyediakan

    alternatif dan solusi yang direkomendasikan untuk memecahkan gap. Ada

    beberapa cara untuk memecahkan gap, seperti mengubah proses bisnis,

    merancang work-around, mengkustomisasi perangkat lunak, atau interfacing

    dengan sistem yang lama. Titik kunci untuk mengerti adalah kustomisasi ke

    fungsionalitas perangkat lunak yang dihasilkan akan meningkatkan biaya

    implementasi proyek seimbang dampak negatif pada kemampuan untuk

    upgrade ke new release. Hasilnya, tim proyek seharusnya mengambil

    pendekatan berikut ketika mencari resolusi gap potensial. Berikut adalah

    penjelasan berbagai pilihan untuk resolusi gap:

    Package Work-Around - Pertama tim akan mengidentifikasi cara alternatif pencapaian kebutuhan dalam proses yang dihasilkan.

    Membuat bisnis menyesuaikan package Jika package work-around tidak mungkin, tim seharusnya merekomendasikan perubahan potensial

    proses bisnis untuk menyesuaikan proses dan mengeliminasi gap.

    Customization sebagai usaha terakhir - Seharusnya kustomisasi diperlukan, strategi yang dipilih untuk membangun fungsionalitas

    eksternal baru perangkat lunak dan menampilkan package daripada

    kustomisasi package-nya sendiri.

    Definisi kustomisasi perangkat lunak adalah sebagi berikut:

    Kustomisasi paket perangkat lunak dipertimbangkan menjadi beberapa

    perubahan aplikasi yang memerlukan intervensi oleh staf

  • 51

    pengembangan, atau beberapa perubahan yang dapat berlawanan

    mempengaruhi kemampuan untuk upgrade ke release perangkat lunak

    masa depan. Sebagai contoh:

    Kreasi atau modifikasi menus, records, fields, atau peta proses bisnis.

    Kreasi atau modifikasi proses perangkat lunak, application engines atau proses bahasa komputer.

    Kreasi laporan baru atau modifikasi ke laporan yang dihasilkan atau perubahan untuk mengimplementasikan field tingkat keamanan.