2. unit kopling 2

22
CASIS DAN PEMINDAH TENAGA KOPLING PENDAHULUAN 1. Bagian – Bagian Utama Sistem Pemindah Tenaga Kopling : Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmisi Transmisi : Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan Poros Penggerak ( propeler Shaft ) : Meneruskan putaran / tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi Dikeluarkan oleh : SMK BP 2 SKH Hal 1-19 Kompetensi Keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN Standar Kompetensi : MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOPERASIAN 1 1 2 3 4 5

Upload: jaka-hermania

Post on 30-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Materi Kopling 2

TRANSCRIPT

Kompetensi Keahlian :

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Standar Kompetensi :

MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOPERASIAN

CASIS DAN PEMINDAH TENAGA

KOPLING

PENDAHULUAN

1. Bagian Bagian Utama Sistem Pemindah Tenaga

Kopling:Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmisi

Transmisi:Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan

Poros Penggerak

( propeler Shaft ):Meneruskan putaran / tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi

Penggerak Aksel (Gardan) Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran poros penggerak ke arah poros aksel

Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok

Poros Aksel:Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda

2. Sistem Penggerak Roda

2.1. Penggerak Roda Belakang

2.1.1. Motor Di Depan

Keuntungan

Kenyamanan pada jalan aspal baikKerugian

Pada jalan lumpur roda penggerak cepat slip, jika tidak cukup beban pada aksel belakang

Contoh pemakaian : Pada banyak kendaraan ( Konstruksi Standard )

2.1.1. Motor belakang

Keuntungan

Pada jalan lumpur traksi baikKerugian

Kenyamanan kurang pada jalan aspal, jika tidak cukup beban pada aksel depan

Contoh pemakaian : VW kodok ( lama ) , bis Mb dan lain lain

2.2. Penggerak Roda Depan

2.2.1. Motor Memanjang

Keuntungan

Keamanan tinggi, jika roda penggerak slip mobil masih stabil

Traksi baik jika tidak terdapat banyak beban pada aksel belakangKerugian

Traksi jelek jika terdapat banyak beban pada aksel belakang

( Contoh pemakaian : Konstruksi lama Misalnya : Renault

2.2.2. Motor Melintang

Keuntungan :

Menghemat tempat

Penggerak sudut tidak diperlukan

Poros propeler tidak diperlukan lagiKerugian :

Traksi jelek jika terdapat banyak beban pada aksel belakang

( Contoh pemakaian : pada kebanyakan kendaraan

2.3. Penggerak Empat Roda

Keuntungan

Traksi sangat baik

Kerugian

Harga mahal dan berat

Pada sistem penggerak empat roda dapat dibedakan :

a. Penggerak empat roda selektif

Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan baik

Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan jelek.

b. Penggerak empat roda permanen

Memerlukan penyeimbang antara kedua poros penggerak ( Mis : Diferensial, Kopling Visco )

Lebih mahal

Contoh pemakaian : Kendaraan lapangan, Militer dan lain lain

Mis : Toyota Land Cruiser, Daihatsu Taft dan lain lain

CASIS DAN PEMINDAH TENAGA

KOPLING

1. Kopling Kering Plat Tunggal

1.1. Gaya Gesek Kopling

Gaya reaksi sama besar dengan gaya tekan

Kedua penampang plat kopling menerima gaya tekan

Nilai gesek antara kanvas dan permukaan gesek ( 0,25

Luas penampang kanvas tidak mempengaruhi gaya gesek

Perhitungan gaya gesek

F( = Gaya gesek

Ft = Gaya tekan

= Nilai gesek

i = Jumlah penampang gesek

Contoh :

Gaya gesek pada sebuah kopling plat tunggal adalah 1 kN, ( = 0,25

Hitunglah gaya tekan1.2. Kemampuan Pindah Momen Putar

Ft = Gaya tekan

Ft = Gaya reaksi

FR = Gaya lingkaran

R = Radius tengah kanvas

Gaya lingkaran sama dengan gaya gesek ( FR = F(Momen putar adalah perkalian gaya lingkaran dan radiusnya ( M = FR ( RContoh hitungan

Seperti kopling contoh terakhir, radius tengah kanvas adalah 15 cm.

Berapa kemampuan pindah momen putar oleh kopling ?M = FR ( R

= 1000 ( 0,15

= 150 Nm

Catatan : Momen putar motor * Kijang ( 1500 cc )

120 Nm

( Hardtop ( 4200 cc )

250 Nm

Latihan

Hitunglah gaya gesek dan momen putar kopling maksimum !

Penyelesaian

F( = Ft ( ( ( i

= 1500 N ( 0,3 ( 2

= 900 N

M = FR ( R

= 900 ( 0,14

= 126 Nm

2. Kopling Basah Plat Banyak

2.1. Gaya Gesek Kopling

Seluruh penampang plat kopling mendapat tekanan

Nilai gesek kanvas ( kena oli ) ( 0,15

Perhitungan gaya gesek

F( = Gaya gesek

Ft = Gaya tekan

= Nilai gesek

i = Jumlah penampang gesek

Contoh : Gaya gesek pada sebuah kopling basah 0,5 kN, nilai gesek kanvas

Basah = 0,15 jumlah plat kopling 4 buah.

Hitunglah gaya tekan pegas ?

2.2 Kemampuan Pindah momen Putar

FR = gaya lingkaran

R = Radius kanvas tengah

M = Momen Putar

Gaya lingkaran sama dengan gaya gesek ( FR = F(Contoh hitungan :

Seperti kopling diatas, hitunglah radius tengah kanvas jika momen putar maksimum yang dapat dipindahkan 30 Nm

Latihan

Hitunglah nilai gesek antara kanvas dan plat gesek bila gaya gesek ( F( ) = 600 N dan gaya tekan ( Ft ) =750 N

Hitunglah besar momen putar maksimum yang dapat dipindahkan jika diameter tengah kanvas 140 mm

Penyelesaian

CASIS

KOPLING

Pelepasan Dan Pemasangan Transmisi (Contoh : Kijang)

Tujuan

Mahasiswa dapat

Melepas dan memasang transmisi

Mengontrol bekerjanya kopling

ALAT :

Alat pengangkat mobil

Penyangga dan penyangga

transmisi

Kotak alat

Set kunci sok

Lampu kerja

Alat pengisi oli

Bak oliBAHAN :

Mobil kijang

Vet grafit

lapWAKTU :

instruksi : 1 jam

latihan : 11/2 jam

KESELAMATAN KERJA

Hati-hati sewaktu melepas transmisi, jangan sampai jatuh

Hindarkan tumpahan oli pada baterai

LANGKAH KERJA

1. Pembongkaran lepas terminal negatif pada baterai

Angkat mobil dan pasang penyangga

Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi transmisi

- Keluarkan unit kopling dari roda gaya

1. Plat kopling

2. Unit penekan

2. Pemeriksaan

2.1 Plat kopling

Kondisi kanvas (jika terbakar atau kotor oli ganti)

Tebal kanvas dengan paku keling, minimal 0,3 mm

Kondisi naf terhadap kelonggaran

Kondisi karet/pegas (pecah atau longgar, ganti)

2.2 Unit penekan

Kondisi permukaan gesek, aus atau goresan goresan yang berlebihan perbaiki dengan mesin bubut

Kondisi pegas diafragma (retak, miring)

Kondisi pegas strip atau pemegang unit penekan kemungkilnan retak atau keling longgar

Keausan ujung pegas diafragma maksimum

a). Kedalaman : 0,6 mm

b). Lebar : 5,0 mm

2.3 Roda gaya dan kelengkapannya

Kondisi permukaan gesek tergores atau aus (ukurlah !)

Kondilsi cincin gigi starter terhadap kerusakan

Kebocoran pada sil oli poros engkol

Kondisi bantalan pilot (macet, kebebasan)

2. Bantalan & garpu pembebas

Kondisi bantalan pembebas kemungkinan macet atau longgar

Jangan mencuci bantalan pembebas dengan bensin atau solar

Kondisi garpu pembebas dan kedudukannya (retak atau keausan, ganti)

Kondisi pegas pengikat bantalan & garpu pembebas (lemah, putus)

3. Pemasangan

Lakukan langkah pemasangan sesuai dengan urutan kebalikan dari langkah pembongkaran, sedangkan langkah langkah yang perlu diperhatikan dalam pemasangan adalah :

Beri vet sedikit pada bagian bagian berikut

Bantalan pjilot pada roda gaya

Alur busing bantalan pembebas

Alur alur poros input transmisi

Tempat persinggungan antara garpu pembebas dengan busing

Tempat pivot garpu pembebas

Gunakan vet grafit atau vet yang tahan terhadap temperatur tinggi

* Plat KoplingPetunjuk pemasangan

Perhatikan arah pemasangan plat kopling (bagian menonjol di belakang)

Hindarkan plat kopling dari oli atau gemuk

Kertas gosok sedikit permukaan bidang gesek plat kopling & roda gaya

Kembalikan tanda pemasangan unit kopling

Gunakan alat pemusat kopling sewaktu memasang unit kopling, bila plat kopling tidak disenter maka poros input transmisi tidak bisa masuk pada bantalan pilot

Kencangkan baut baut unit penekan roda gaya secara bertahap dan menyilang

Step kontrol unit kopling* Dudukan pegas diafragma terhadap pemasangan

Pemasangan unit kopling yang normal, bila pegas diafragma sama tingginya dan sejajar dengan roda gaya

Bila plat kopling tipis atau permukaan bidang gesek dan unit penekan aus, maka pegas diafragma tidak sejajar sehingga ujung pegas dilafragma lebih menonjol keluar

Ujung pegas diafragma agak ke dalam bila plat kopling lebih tebal dari ukuran standar pada roda gaya dan unit penekan

5

4

3

2

1

1

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

3

4

2

1

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

Alat pemusat kopling

Tanda

Lurus / sejajar

Normal

Salah

Salah

Dikeluarkan oleh :

SMK BP 2 SKHHal

18-19

_1008154740.unknown

_1008393478.doc

_1021097605.unknown

_1008155236.unknown

_1008151171.unknown

_1008151190.unknown

_1008151198.unknown

_1008151188.unknown

_1008151169.unknown