2-latar belakang

2
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jamur merupakan salah satu organisme eukariot yang mempunyai struktur sel berbentuk bola atau filamen yang disebut hifa, tidak berklorofil, dinding selnya kaku, dan memerlukan senyawa organik untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya (Jawetz et al., 2005; Pelczar dan Chan, 2008). Menurut Hendritomo (2010), tubuh jamur tersusun dari gabungan benang hifa. Kumpulan benang hifa berwarna putih disebut miselium dan penggumpalan miselium akan membentuk primordium yang merupakan awal dari pembentukan badan buah jamur. Menurut Prescott et al. (2003), menyebutkan terdapat tiga macam bentuk morfologi hifa antara lain: bentuk aseptat atau senosit yaitu bentuk hifa yang tidak memiliki septum atau sekat; bentuk septat dengan uninukleat yaitu bentuk yang akan membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel yang berisikan nukleus tunggal; dan bentuk septat multinukleat yaitu bentuk yang membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nukleus dalam setiap ruangnya. Jamur merupakan organisme saprofit yang hidup pada material organik yang telah mati. Kita mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak 1

Upload: david

Post on 05-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Latar belakang pemeriksaan jamur

TRANSCRIPT

Page 1: 2-Latar Belakang

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Jamur merupakan salah satu organisme eukariot yang mempunyai

struktur sel berbentuk bola atau filamen yang disebut hifa, tidak berklorofil,

dinding selnya kaku, dan memerlukan senyawa organik untuk memenuhi

kebutuhan nutrisinya (Jawetz et al., 2005; Pelczar dan Chan, 2008). Menurut

Hendritomo (2010), tubuh jamur tersusun dari gabungan benang hifa.

Kumpulan benang hifa berwarna putih disebut miselium dan penggumpalan

miselium akan membentuk primordium yang merupakan awal dari

pembentukan badan buah jamur. Menurut Prescott et al. (2003), menyebutkan

terdapat tiga macam bentuk morfologi hifa antara lain: bentuk aseptat atau

senosit yaitu bentuk hifa yang tidak memiliki septum atau sekat; bentuk septat

dengan uninukleat yaitu bentuk yang akan membagi hifa menjadi ruang-ruang

atau sel yang berisikan nukleus tunggal; dan bentuk septat multinukleat yaitu

bentuk yang membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nukleus

dalam setiap ruangnya.

Jamur merupakan organisme saprofit yang hidup pada material organik

yang telah mati. Kita mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun

tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur tumbuh pada

waktu dan kondisi tertentu yang mendukung pertumbuhannya. Menurut

Pratiwi (2008), jamur memerlukan kondisi kelembaban yang tinggi,

persediaan bahan organik, dan oksigen untuk pertumbuhannya. Jamur tumbuh

dengan baik pada kondisi lingkungan yang mengandung banyak gula dengan

tekanan osmotik tinggi dan kondisi asam yang tidak menguntungkan bagi

pertumbuhan bakteri.

1