pendahuluan latar belakang - institutional repository |...
TRANSCRIPT
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini ternyata memberikan pengaruh
signifikan terhadap aktivitas bisnis. Berbagai teknologi mulai digunakan untuk
membantu dalam menjalankan berbagai aktivitas bisnis. Dalam melaksanakan
aktivitas bisnis tersebut dibutuhkan sistem informasi untuk menyediakan
segala informasi yang dibutuhkan. Perusahaan dapat menjalankan sebuah
sistem informasi menggunakan 2 (dua) cara yaitu secara manual dan
terkomputerisasi (Krismiaji, 2002:45). Pada sistem informasi secara manual,
pekerjaan dilakukan sepenuhnya oleh manusia. Sedangkan dengan sistem
yang terkomputerisasi, pekerjaan manusia dibantu dengan adanya teknologi
berupa komputer.
Di dalam melakukan proses pencatatan terkomputerisasi diperlukan
perancangan basis data (Romney & Steinbart 2004:94). Basis data ini
berfungsi untuk menyimpan data yang diperlukan oleh organisasi terkait
dengan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Salah satu perusahaan yang masih menggunakan sistem manual adalah
Two Rent Car. Two Rent Car adalah salah satu perusahaan jasa penyewaan
kendaraan yang berdiri di Salatiga sejak tahun 2008. Saat ini Two Rent Car
sedang dalam kondisi yang makin berkembang. Dalam satu hari, dapat terjadi
banyak transaksi penyewaan yang melibatkan kendaraan keluar dan masuk
dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Jumlah kendaraan yang dimiliki pun
cukup banyak yaitu sekitar 85 unit mobil dan 50 unit motor. Selain
menyewakan kendaraan kepada perorangan, Two Rent Car sudah mulai
menyewakan ke perusahaan atau instansi di sekitar Salatiga.
Untuk mencatat segala transaksi baik berkaitan dengaan siklus
pendapatan maupun pengeluaran, Two Rent Car menggunakan sistem manual
dengan pencatatan yang masih sangat sederhana sehingga mulai kesulitan
untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. Beberapa kesulitan yaitu karyawan
kesulitan untuk mengetahui kendaraan mana saja yang tersedia untuk disewa,
pencatatan transaksi tidak menggunakan nomor urut sehingga kesulitan ketika
2
mengecek saat pengembalian kendaraan, kesulitan untuk mengecek apakah
suatu tansaksi sudah lunas pembayaran atau belum, pemilik kesulitan untuk
mengontrol kas karena tidak ada catatan mengenai kas. Dari kesulitan yang
dialami dapat dilihat bahwa dengan sistem yang manual, kegiatan mencatat
transaksi, memproses dan menghasilkan laporan belum dapat dilakukan secara
efektif dan efisien.
Kini sistem informasi yang terkomputerisasi mulai dituntut dalam
sektor bisnis untuk memberikan kemudahan dalam menjalankan bisnis.
Melalui aplikasi dan berbagai macam program yang tersedia di komputer,
diharapkan dapat memberikan efektivitas dan efisienitas. Sistem
komputerisasi akan memudahkan dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi
secara terperinci, menyimpan data dengan lebih aman dan ringkas, mengolah
data lebih cepat dan mudah, serta menghasilkan informasi yang terpercaya,
handal dan tepat waktu. Walau memiliki banyak kelebihan, sistem
terkomputerisasi juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan listrik untuk
menjalankan sistem, biaya perawatan yang lebih mahal dibanding sistem
manual, dan resiko kehilangan data. Kekurangan tersebut harus diperhatikan
oleh perusahaan yang menggunakan sistem terkomputersasi.
Masalah Penelitian
Masalah penelitian dalam kasus ini adalah informasi dalam siklus
pendapatan dan pengeluaran kas belum dapat terdokumentasi dan tersaji
dengan baik, sehingga pemilik kesulitan ketika membutuhkan informasi
tertentu. Sebagai contoh pembayaran sewa atas mobil atau motor yang dapat
dilakukan dimuka atau diakhir belum dapat terdokumentasi dengan baik
menggunakan sistem yang lama, sehingga pemilik kesulitan dalam mengecek
apakah seorang pelanggan telah melunasi pembayaran atau belum. Pencatatan
transaksi baik mengenai pendapatan maupun pengeluaran kas masih sangat
sederhana, data mengenai transaksi dan kendaraan yang tersedia tidak
tersimpan dengan baik, proses pengolahan data dan penyusunan laporan
kinerja usaha yang tidak handal dan tepat waktu. Karena itu dibutuhkan sistem
3
yang baru yaitu sistem yang terkomputerisasi agar setiap transaksi yang terjadi
dapat tercatat, terproses dan tersimpan secara lebih efisien dan efektif.
Persoalan Penelitian
Dari masalah penelitian yang ada, maka persoalan penelitian yang
akan dibahas adalah bagaimana perancangan sistem terkomputerisasi yang
dapat memberi kemudahan dalam mencatat, menyimpan dan mengolah
transaksi bisnis Two Rent Car. Sistem yang dirancangkan haruslah masih
bersifat sederhana karena Two Rent Car baru akan beralih dari sistem manual
ke sistem komputerisasi. Namun sistem komputerisasi ini harus dapat
memberikan kelebihan dibandingkan dengan sistem manual.
Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan penelitian adalah merancangkan sistem informasi
terkomputerisasi yang tepat sehingga dapat menjawab permasalahan yang
dialami oleh Two Rent Car. Perancangan sistem terkomputerisasi ini akan
dilakukan menggunakan Microsoft Access 2007. Microsoft Access 2007
adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan
untuk kalangan rumahan dan perusahan kecil hingga menengah. Aplikasi ini
adalah anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office.
Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat bagi
beberapa pihak. Bagi Two Rent Car akan memberikan kemudahan dalam
pencatatan transaksi yang terperinci, penyimpanan data yang lebih baik,
pengolahan data yang mudah dan dalam waktu yang singkat, serta penyajian
laporan atau informasi keuangan yang handal dalam siklus pendapatan dan
pengeluaran. Dan bagi para akademisi, dapat memberikan gambaran dan
pengetahuan tentang perancangan sistem informasi siklus pendapatan dan
pengeluaran menggunakan Microsoft Access 2007.
4
KAJIAN LITERATUR
Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari kata yaitu sistem dan informasi. Menurut
James Hall sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen- komponen
yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem – subsistem yang bersatu
untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) (Gondodiyoto, Sanyoto,
dkk, 2006 : 92). Menurut Widjajanto, sistem merupakan sesuatu yang
memiliki bagian – bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui tiga yaitu input, proses dan output (Widjajanto, 2001 : 2).
Input adalah semua arus berwujud ataupun tidak berwujud yang masuk ke
dalam sistem. Proses adalah metode atau cara yang digunakan untuk
mengubah input menjadi output. Sedangkan output adalah segala hasil atau
arus yang keluar dari sistem. Sebuah sistem juga harus memiliki pengendalian.
Pengendalian ini sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh sistem untuk
mengoreksi apabila terjadi kesalahan.
Menurut McLeod dalam buku Sanyoto Gondodiyoto dkk, information
is processed data, or meaningful data (2006: 95). Jadi informasi adalah data
yang telah diproses sehingga mempunyai nilai lebih bagi penggunanya.
Informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia
lakukan atau tidak dilakukan. Informasi ditentukan oleh efeknya pada
pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya (James Hall, 2001: 14). Informasi sering
digunakan oleh pihak manajemen untuk mengambil sebuah keputusan atau
kebijakan perusahaan. Karena itulah informasi yang dihasilkan oleh sistem
haruslah informasi yang memiliki kualitas yang baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan
komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu
komponen dengan komponen yang lainnya yang bertujuan menghasilkan
suatu informasi dalam suatu bidang tertentu (Jogiyanto,2003), berfungsi untuk
membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan
menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.
5
Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan merupakan salah satu dari lima siklus transaksi
perusahaan . Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang
dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan- penjualan tersebut (Romney & Steinbart, 2005:5). Sebenarnya
siklus pendapatan pada perusahaan dagang dan jasa memiliki banyak
kesamaan dalam pencatatan akuntansi. Hanya berbeda dari produk yang
ditawarkan kepada konsumen. Perusahaan dagang menawarkan produk berupa
barang yang riil, sedangkan perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan
usahanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan melalui
pelayanan jasa – jasa tertentu.
Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa (Romney & Steinbart, 2005:74). Tujuan utama
dari siklus pengeluaran adalah meminimalkan biaya total memperoleh dan
memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang dibutuhkan
organisasi untuk berfungsi.
Database Manajemen Sistem (DBMS)
Database manajemen sistem adalah bagian perangkat lunak yang
didesain untuk memudahkan pekerjaan pengolahan data. Dengan menyimpan
data ke dalam DBMS, akan lebih mudah daripada menyimpannya ke dalam
sekumpulan sistem file (Kristanto, 2003:74). Beberapa keuntungan yang
didapat dengan penggunaan DBMS adalah:
a. Dengan manajemen data, pengaturan akses, penggunaan dan pengamanan
database yang terpusat, DBMS akan dapat meyederhanakan sistem
informasi perusahaan.
6
b. DBMS dapat mengurangi redundansi data dengan jalan menghapus data
yang sama yang sering direkam berulang-ulang jika perusahaan memiliki
berbagai pulau-pulau sistem yang tidak terintegrasi.
c. DBMS dapatmengurangi kerancuan data melalui pengendalian kreasi dan
definisi data secara terpusat.
d. DBMS dapat mengurangi ketergantungan data-program dengan jalan
memisah pandangan loigis data dari pandangan fisiknya.
e. DBMS dapat mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan
program.
f. DBMS meningkatkan fleksibilitas sistem informasi karena dengan mudah
dapat menjawab berbagai pertanyaan dan permintaan (query) khusus yang
diajukan oleh berbagai unit organisasi yang memerlukan.
g. DBMS meningkatkan akses dan ketersediaan informasi. (Widjajanto,
2001:120).
Database dapat didesain dalam 3 (tiga) model, yaitu model hirarkis,
model jaringan dan model relasional (Widjajanto, 2001:126). Model data yang
paling mutakhir adalah model relasional. Model relasional adalah model
yangmemperlakukan data dalam database seolah-olah disimpan dalam suatu
tabel yang berhubungan dua dimensi (Widjajanto, 2001:129). Untuk
mengembangkan database, diperlukan 2 (dua) jenis desain yaitu fisik dan
konseptual. Desain fisik adalah desain yang menunjukkan bagaimana database
itu dibentuk pada perangkat penyimpanan direct access. Sedangkan desain
konseptual adalah suatu model abstrak database ditinjau dari perspektif bisnis
(Widjajanto, 2001:134). Desain konseptual pada umumnya dikembangkan
dengan menggunakan diagram entity-relationship (ER).
Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram)
Diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram/ERD)
merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema basis data
(Romney dan Steinbart, 2004:134). Untuk membuat ERD diperlukan 3 (tiga)
tahap (Krismiaji, 2002:154), yaitu:
7
a. Membuat tabel untuk setiap entitas. Entitas adalah segala sesuatu yang
informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi ( Romney
& Steinbart, 2004: 134). Suatu entitas bisa terdiri dari beberapa atribut.
b. Mengidentifikasi atribut. Ada 3 (tiga) jenis atribut (Romney & Steinbart,
2004:106), yaitu:
Primary key adalah atribut atau kombinasi dari beberapa atribut, yang
secara unik mengidentifikasi baris dalam suatu tabel
Foreign key adalah suatu nilai dalam basis data yang memiliki nilai
yang sesuai dengan kunci utama/ primary key di hubungan yang lain.
Non-key attribute adalah atribut lainnya yang bukan berupa atribut
kunci.
c. Menerapkan Hubungan. Terdapat tiga jenis hubungan antara entitas yang
menunjukkan hubungan kardinalitas (Romney & Steinbart, 2004:134),
yaitu:
Hubungan satu-ke-satu (One –to-one relationship)
Satu anggota entitas A akan berasosiasi dengan tepat satu anggota
entitas B, dan demikian pula sebaliknya.
Hubungan satu-ke-banyak (One –to-many relationship)
Satu anggota entitas A dapat diasosiasikan dengan lebih dari satu
anggota entitas B, tetapi satu anggota entitas B hanya dapat
diasosiasikan dengan satu anggota entitas A.
Hubungan banyak-ke-banyak (Many-to-many relationship)
Satu anggota entitas A dapat diasosiasiakan dengan lebih dari satu
anggota entitas B dan demikian pula sebaliknya.
d. Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas
dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya
(Romney & Steinbart 2004:143).
8
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah penyewaan kendaraan “Two Rent
Car” yang beralamat di Jalan Turen no 13, Salatiga.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
terhadap pemilik dan pegawai yang bertujuan untuk mengumpulkan data –
data yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan serta observasi untuk
mengamati jalannya aktivitas pada siklus pendapatan dan pengeluaran Two
Rent Car.
Jenis Data
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya
(Siagian dan Sugiarto, 2006). Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara langsung dengan pemilik “Two Rent Car” mengenai sejarah
berkembangnya Two Rent Car, prosedur-prosedur peminjaman kendaraan,
kesulitan yang terjadi selama ini, dan observasi untuk mengetahui
gambaran kegiatan bisnis pada siklus pendapatan dan pengeluaran kas
Two Rent Car sehingga dapat menentukan hubungan antar entitas.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
(Siagian dan Sugiarto, 2006). Data sekunder diperoleh dari catatan
transaksi, kwitansi, dan catatan kendaraan.
Teknik dan Langkah Analisis
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis tersebut
digunakan untuk menganalisis semua data yang telah diperoleh berhubungan
dengan perancangan Sistem Informasi Akuntansi bagi “Two Rent Car”.
9
Langkah – langkah yang digunakan dalam penelitian adalah :
a. Melakukan wawancara terhadap pemilik dan pegawai untuk mendapatkan
informasi yang lengkap dan melakukan observasi mengenai siklus
pendapatan dan pengeluaran.
b. Mengumpulkan laporan – laporan terkait dengan siklus pendapatan dan
pengeluaran kas, seperti catatan transaksi, kwitansi dan catatan kendaraan.
Kemudian langkah – langkah merancang sistem informasi yang
didapat saat penelitian adalah:
a. Mengidentifikasi entitas yang berhubungan dalam siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran.
b. Menentukan atribut – atribut yang berhubungan dengan entitas pada siklus
pendapatan dan siklus pengeluaran.
c. Menetapkan kardinalitas antar entitas pada siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran.
d. Merancang database siklus pendapatan dan siklus pengeluaran.
e. Merancang query, form, report, dan switchboard (menu utama) berkaitan
dengan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Singkat Objek Penelitian
Two Rent Car merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang
usaha persewaan kendaraan baik motor maupun mobil. Two Rent Car
didirikan pada tanggal 27 Juli 2008 oleh Herman Wahyudi, SE. Two Rent Car
berlokasi di Jalan Turen no 9, Salatiga. Pada saat itu, persewaan kendaraan
masih jarang dijumpai di kota Salatiga. Dengan bermodalkan 1 (satu) buah
unit mobil yaitu Mazda E2000, pemilik menjalankan usahanya.
Saat ini Two Rent Car sudah memiliki 85 unit mobil dan 50 unit
motor. Untuk menunjang semakin berkembangnya aktivitas bisnis Two Rent
Car, akhirnya Two Rent Car berpindah lokasi ke Jalan Turen nomor 13
Salatiga. Dengan tempat yang lebih luas, kendaraan yang dimiliki dapat
10
disimpan dengan lebih baik. Sasaran utama Two Rent Car adalah mahasiswa
di sekitar Salatiga. Namun sewa juga dapat dilakukan untuk masyarakat
umum. Saat ini pun Two Rent Car mulai menyewakan kendaraan ke
perusahaan maupun instansi di sekitar kota Salatiga.
Jam kerja Two Rent Car dimulai pada pukul 08.00 – 21.00, tetapi jam
tersebut dapat berubah apabila memang ada transaksi penyewaan yang
mendadak. Untuk penyewaan mobil, dapat dilakukan dengan sopir maupun
tanpa sopir. Pembayaran atas sewa dapat dilakukan diawal maupun di akhir
penyewaan. Pengeluaran kas terjadi ketika dilakukan perawatan untuk mobil
maupun motor serta membayar upah soipir Two Rent Car.
Pemegang kekuasaan tertinggi di Two Rent Car adalah pada ketua atau
pemilik Two Rent Car. Dibawah ketua terdapat wakil ketua yang membantu
kerja ketua. Kemudian karyawan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian
administrasi-keuangan dan bagian perawatan kendaraan. Bagian administrasi-
keuangan terdiri dari 2 (dua) orang karyawan yang bekerja dengan shift
sedangkan bagian perawatan terdiri dari 3 (tiga) orang karyawan. Two Rent
Car memiliki 7 (tujuh) orang sopir. Berikut adalah struktur organisasi Two
Rent Car.
Ketua / Pemilik Two
Rent Car
Wakil Ketua
Two Rent Car
Bagian Administrasi-
Keuangan
Bagian Perawatan
KendaraanSopir
Gambar 1. Struktur Organisasi Two Rent Car
11
Adapun pembagian tugas pada Two Rent Car adalah sebagai
berikut:
a. Ketua / Pemilik Two Rent Car
Bertanggungjawab atas semua kegiatan bisnis yang terjadi atas nama
Two Rent Car
Membuat kebijakan terkait dengan jalannya bisnis
Mengawasi dan mengontrol jalannya bisnis
Membuat keputusan strategik untuk mengatasi masalah yang tak
terduga.
b. Wakil Ketua Two Rent Car
Bertanggungjawab terhadap ketua / pemilik Two Rent Car
Membantu ketua dalam mengawasi dan mengontrol jalannya bisnis
Apabila ketua tidak berada di tempat, membuat keputusan strategik
untuk mengatasi masalah yang tak terduga
c. Bagian Administrasi-Keuangan
Melayani pelanggan yang akan melakukan sewa
Mencatat semua kendaraan yang dimiliki Two Rent Car
Mencatat semua transaksi persewaan yang terjadi
Mencatat semua transaksi pengeluaran kas yang terjadi
Mengelola keuangan Two Rent Car
d. Bagian Perawatan Kendaraan
Menjaga kebersihan kendaraan
Menjaga kondisi mesin dan fisik kendaraan
Bertanggungjawab atas penyimpanan kendaraan
e. Sopir
Memenuhi transaksi sewa yang menggunakan jasa sopir
Sistem pendapatan dan pengeluaran di Two Rent Car masih
menggunakan sistem manual yang sederhana. Transaksi sewa dicatat
sederhana dalam buku catatan sewa. Belum ada dokumen untuk surat jalan
maupun bukti sewa. Bukti pembayaran menggunakan kwitansi biasa, baik
12
untuk mencatat down payment maupun total pembayaran sewa, sehingga
terkadang sulit untuk mengecek apakah suatu transaksi sudah terselesaikan
pembayarannya. Untuk pencatatan kas keluar pun sederhana tanpa ada bukti
kas keluar.
Rangkaian Aktivitas Siklus Pendapatan
Siklus Pendapatan pada Two Rent Car didapat dari aktivitas
menyewakan kendaraan baik mobil maupun motor. Siklus ini diawali dengan
menerima pesanan sewa dari pelanggan baik melalui telepon ataupun
pelanggan langsung datang ke tempat penyewaan. Untuk melakukan sewa,
pelanggan dari kalangan mahasiswa hanya membutuhkan KTM sebagai
syarat. Sedangkan untuk masyarakat umum yang baru pertama kali akan
meminjam, syarat yang dibutuhkan adalah KTP, Kartu Keluarga dan
Rekening Listrik.
Setelah dilakukan pencatatan data pelanggan, karyawan akan
memeriksa apakah kendaraan yang diinginkan tersedia. Apabila kendaraan
tersedia, maka transaksi sewa dapat dilakukan. Apabila kendaraan tidak
tersedia, maka sewa ditolak dan disarankan untuk memilih kendaraan dengan
model yang lain. Pelanggan diberi kebebasan untuk memilih kapan melakukan
pembayaran atas sewa. Pembayaran dapat dilakukan tunai di awal maupun
diakhir saat mengembalikan kendaraan. Untuk pembayaran diawal, pelanggan
akan langsung diberi kwitansi. Sedangkan untuk pembayaran diakhir, kwitansi
juga baru akan diserahkan diakhir saat pembayaran dilakukan. Berikut adalah
flowchart siklus pendapatan Two Rent Car.
13
Bagian Administrasi-Keuangan
Pelanggan
Mencatat data
pelanggan dan
melihat
ketersediaan
kendaraan
Ketersediaan
kendaraan yang akan
disewa
Tidak tersedia Tersedia
pelangganMenerima
pesanan sewa
Membayar diawal/
diakhir
Pesanan tipe kendaraan yang akan
disewa oleh pelanggan
Diakhir
pelanggan
Mencatat
sewa dan
membuat
kwitansi
Mencatat
sewa
kendaraan
Catatan
sewa
D
kendaraan
Catatan
sewaKwitansi
pelanggan D
Uang
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
DiawalDari pelanggan
kendaraan
pelanggan
Kwitansi
Menghitung
sisa bayar &
overtime
kendaraan
pelanggan
Menghitung
jumlah bayar
& overtime
KwitansiKwitansi
pelanggan pelanggan
Uang
Membuat
kwitansi
Uang
Membuat
kwitansi
Dari pelanggan
Dari pelanggan
Untuk pembayaran
diakhir
Untuk pembayaran
diawal
Gambar 2. Flowchart Siklus Pendapatan Two Rent Car
14
Pada Siklus Pendapatan Two Rent Car, dokumen yang dipergunakan
kurang dapat menangkap aktivitas bisnis yang terjadi. Dibutuhkan dokumen
yang berfungsi sebagai surat bukti peminjaman kendaraan yang nantinya
diberikan kepada pelanggan. Dalam dokumen tersebut juga terekam jumlah
pembayaran yang dilakukan dimuka/down payment. Kemudian kwitansi
sebaiknya diganti dengan bukti pembayaran lunas yang nantinya diberikan
ketika pelanggan melunasi pembayaran. Proses dilakukan menggunakan
sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan dalam mengupdate file Two
Rent Car. Berikut adalah rekomendasi flowchart siklus pendapatan Two Rent
Car:
Bagian Administrasi-Keuangan
Pelanggan
Ketersediaan
kendaraan yang akan
disewa
Tidak tersedia Tersedia
pelanggan
Membayar diawal/
diakhirDiakhir Diawal
kendaraan
Pelanggan
Mencatat data
pelanggan dan
melihat ketersediaan
kendaraan
input
Penyewaan
Menerima
sewa
Input
Mencatat sewa dan
membuat bukti
penyewaan
Bukti
penyewaan
D
Input
Mencatat sewa dan
membuat bukti
penyewaan
Bukti
penyewaankendaraan
DPelanggan
Penyewaan Penyewaan
Pesanan tipe kendaraan yang akan
disewa oleh pelanggan
Laporan
sewa Laporan
sewa
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas
Fotocopy Kartu
Identitas Fotocopy Kartu
Identitas
Uang
Dari Pelanggan
Gambar 3. Rekomendasi Flowchart Siklus Pendapatan Two Rent Car
15
Pelanggan
kendaraan
Menghitung overtime
dan total
pembayaranPenyewaan
Bukti
Pembayaran
Laporan
Penerimaan Kas
Bukti
Penyewaan
Pelanggan Pemilik
Uang
Untuk pembayaran
diawal & diakhir
Membuat bukti
pembayaran dan
laporan penerimaan
kasKas
Dari pelangganBukti
Penyewaan
N
Input
Input
Gambar 4.
Rekomendasi Flowchart Siklus Pendapatan Two Rent Car (lanjutan)
Rangkaian Aktivitas Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran pada Two Rent Car terjadi akibat adanya
perawatan kendaraan. Siklus ini diawali dengan melihat catatan kendaraan
untuk mengecek jadwal perawatan tiap mobil dan motor yang merupakan
tanggungan Two Rent Car. Tidak semua kendaraan merupakan milik Two
Rent Car, melainkan ada beberapa yang merupakan investasi orang lain, maka
tidak semua biaya servis mobil dan motor ditanggung oleh Two Rent Car. Ada
biaya servis yang ditanggung sendiri oleh pemilik kendaraan sesuai dengan
perjanjian yang dilakukan di awal kerja sama. Setiap mobil dan motor
memiliki jadwal perawatan yang berbeda serta dealer atau bengkel yang
berbeda tergantung dengan merek dan jenis kendaraan. Perawatan dilakukan
secara rutin dengan jangka waktu yang berbeda – beda. Selain dari perawatan
kendaraan, pengeluaran juga terjadi dari biaya bensin atas sewa dan upah
sopir. Biaya bensin atas sewa terjadi untuk paket sewa dengan tarif kota
16
tertentu. Biaya upah sopir terjadi untuk penyewaan dengan menggunakan jasa
sopir. Berikut adalah flowchart siklus pengeluaran kas Two Rent Car.
Bagian Administrasi-
Keuangan
Bagian Perawatan
Kendaraan
Sopir
Catatan
kendaraan yg
hrs diservis
A
B
Nota servis
Membuat
catatan
pengeluaran
kas
Nota
servis
Catatan
pengeluaran
kas
Pemilik
Catatan upah
sopir
Struk
pembelian
bensin
Struk
pembelian
bensin
Catatan
upah sopir
D DD
Menyerahkan
ke bag.
perawatan
kendaraan
Uang
Membuat
catatan
upah sopir
Mulai
A
Catatan
kendaraan yg
hrs diservis
Mengambil mobil
dan melakukan
servis
Catatan
kendaraan yg
hrs diservis
kendaraan
Dealer/bengkel
Dealer/bengkel
Nota servis kendaraan
B
Uang
Struk
pembelian
bensin
Menyerahkan
ke bag. Adm-
keuangan
Uang
Membeli
bensin
Struk
pembelian
bensin
B
Gambar 5. Flowchart Siklus Pengeluaran
Pada siklus ini sebaiknya ditambahkan dokumen bukti pembayaran
untuk mencatat pengeluaran kas yang terjadi. Proses dilakukan menggunakan
17
sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan dalam melihat jadwal servis
kendaraan, mengecek penyewaan yang menggunakan bensin, serta dalam
mengupdate file Two Rent Car. Berikut adalah rekomendasi flowchart siklus
pengeluaran Two Rent Car:
Bagian Administrasi-Keuangan Bagian Perawatan Kendaraan Sopir
Catatan
pengeluaran kas
A
Pemilik
Catatan
kendaraan yg
hrs diservis
Nota
servis
B
Nota servis
Membuat bukti
kas keluar dan
laporan
pengeluaran kasPengeluaran
Bukti Kas
Keluar
Catatan upah
sopir
Struk
pembelian
bensin
Catatan
upah sopir
Struk
pembelian
bensin
DD
D
Menyerahkan ke
bag. perawatan
kendaraan
N
Uang
Membuat
catatan
upah sopir
Mulai
Input
A
Catatan
kendaraan yg
hrs diservis
Mengambil mobil
dan melakukan
servis
Catatan
kendaraan yg
hrs diservis
kendaraan
Dealer/bengkel
Dealer/bengkel
Nota servis kendaraan
B
Uang
Struk
pembelian
bensin
Menyerahkan
ke bag. Adm-
keuangan
Uang
Membeli
bensin
Struk
pembelian
bensin
B
Gambar 6. Rekomendasi Flowchart Siklus Pengeluaran
18
Mengidentifikasi Entitas dan Menganalisis Kardinalitas
a. Siklus Pendapatan Two Rent Car
Siklus Pendapatan Two Rent Car memiliki 7 (tujuh) entitas yang
saling berhubungan. Entitas tersebut adalah entitas kendaraan, entitas
penyewaan, entitas pelanggan, entitas kas, entitas penerimaan kas, entitas
paket sewa dan entitas karyawan. Dalam suatu sistem, entitas satu dengan
yang lain akan memiliki hubungan. Berikut adalah gambaran hubungan
antar entitas yang dimiliki oleh Two Rent Car.
1. Hubungan entitas kendaraan dengan penyewaan
Hubungan antara entitas kendaraan dengan penyewaan adalah one-to-
many karena setiap kendaraan bisa berkaitan dengan banyak
penyewaan, dan setiap satu penyewaan hanya dapat terdiri dari satu
kendaraan.
2. Hubungan entitas paket sewa dengan penyewaan
Hubungan antara entitas paket sewa dengan penyewaan adalah one-to-
many karena setiap paket sewa bisa berkaitan dengan banyak
penyewaan, dan setiap penyewaan hanya dapat terdiri dari satu paket
sewa.
3. Hubungan entitas penyewaan dengan pelanggan
Hubungan antara entitas penyewaan dengan pelanggan adalah one-to-
many karena setiap satu transaksi penyewaan selalu berhubungan
dengan satu pelanggan, dan setiap pelanggan bisa melakukan lebih dari
satu transaksi penyewaan.
4. Hubungan entitas penyewaan dengan karyawan
Hubungan antara entitas penyewaan dengan karyawan adalah one-to-
many karena setiap satu transaksi penyewaan akan dilayani oleh satu
karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi
penyewaan.
5. Hubungan entitas penyewaan dengan penerimaan kas
Hubungan antara entitas penyewaan dengan penerimaan kas adalah
one-to-one karena setiap transaksi penyewaan akan berhubungan
19
dengan satu transaksi penerimaan kas, dan satu transaksi penerimaan
kas akan terhubung dengan satu transaksi penyewaan.
6. Hubungan entitas penerimaan kas dengan karyawan.
Hubungan antara entitas penerimaan kas dengan karyawan adalah one-
to-many karena setiap satu transaksi penerimaan kas akan dilayani oleh
satu karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi
penerimaan kas.
7. Hubungan entitas penerimaan kas dengan pelanggan
Hubungan antara entitas penerimaan kas dengan pelanggan adalah
one-to-many karena setiap satu transaksi penerimaan kas selalu
berhubungan dengan satu pelanggan, dan setiap pelanggan bisa
melakukan lebih dari satu transaksi penerimaan kas.
8. Hubungan entitas penerimaan kas dengan kas
Hubungan antara entitas kas dengan penerimaan kas adalah one-to-
many karena setiap penerimaan kas kas terhubung dengan satu kas,
dan kas dapat tehubung dengan banyak transaksi penerimaan kas.
Kendaraan Penyewaan Pelanggan
KasPenerimaan
KasKaryawan
Paket Sewa
Gambar 7. ERD Siklus Pendapatan Two Rent Car
20
Pada Siklus Pendapatan Two Rent Car, setiap entitas memiliki
atribut yang mengandung informasi mengenai entitas tersebut. Berikut
adalah atribut yang dimiliki oleh tiap entitas:
1. Entitas Kendaraan
Atribut untuk entitas kendaraan adalah nomor polisi kendaraan, ID
mobil, jenis kendaraan, merek kendaraan, tipe kendaraan, warna
kendaraan, pemilik kendaraan, dan status kendaraan.
2. Entitas Paket Sewa
Atribut untuk entitas paket sewa adalah kode paket, tipe kendaraan, ID
mobil, keterangan, tariff, dan jam.
3. Entitas Penyewaan
Atribut untuk entitas penyewaan adalah nomor penyewaan, tanggal
transaksi, jam sewa, lama pinjam, tanggal kembali, jam kembali, total
pembayaran, dan DP.
4. Entitas Pelanggan
Atribut untuk entitas pelanggan adalah kode pelanggan, nama
pelanggan, nomor kartu identitas, jenis kartu identitas, alamat
pelanggan, dan nomor telepon.
5. Entitas Karyawan
Atribut untuk entitas karyawan adalah nomor induk karyawan, nama
karyawan, jenis kartu identitas, nomor kartu identitas, alamat
karyawan, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon,
dan jabatan.
6. Entitas Penerimaan Kas
Atribut untuk entitas pengembalian adalah nomor bukti pembayaran,
tanggal transaksi, jam transaksi, overtime dan total pembayaran.
7. Entitas Kas
Atribut untuk entitas kas adalah nomor akun tanggal transaksi, jumlah
setoran, dan saldo akhir.
21
c
e g
i
Kendaraan
PK: Nomor polisi kendaraan
NKA:ID mobil
Jenis kendaraan
Merek kendaraan
Tipe kendaraan
Warna kendaraan
Pemilik kendaraan
Status kendaraan
Penyewaan
PK: Nomor penyewaan
NKA:Tgl. Transaksi
Jam transaksi
Lama pinjam
Tgl kembali
Jam kembali
Tgl kembali
Total Pembayaran
DP
Pelanggan
PK: Kode pelanggan
NKA: Nama pelanggan
Jenis kartu Identitas
Nomor Kartu Identitas
Alamat pelanggan
Nomor telepon
Kas
PK: No. akun
NKA Tgl. Transaksi
Nominal
Saldo akhir
Penerimaan Kas
PK: No. bukti pembayaran
NKA: Tgl. Transaksi
Jam Transaksi
Overtime
Total bayar
Karyawan
PK: NIK
NKA: Nama karyawan
Nomor Kartu Identitas
Jenis kartu Identitas
Alamat karyawan
Tempat tgl. Lahir
Jenis kelamin
Nomor telepon
Jabatan
Paket Sewa
PK: Kode Paket
NKA: Tipe Kendaraan
ID mobil
Keterangan
Tarif
Jam
Keterangan:
PK: Primary key
NKA: Non Key Atribut
Gambar 8. ERD Siklus Pendapatan Two Rent Car dengan Atribut
Setiap entitas sebaiknya memiliki primery key (PK) sebagai atribut
yang mewakili entitas tersebut. Selain itu apabila dibutuhkan sebuah
entitas dapat memiliki foreign key (FK). Berikut adalah rancangan ERD
Siklus Pendapatan Two Rent Car beserta atributnya.
22
c
g
i
Kendaraan
PK: Nomor polisi kendaraan
NKA:ID mobil
Jenis kendaraan
Merek kendaraan
Tipe kendaraan
Warna kendaraan
Pemilik kendaraan
Status kendaraan
Penyewaan
PK: Nomor bukti penyewaan
FK: Kode pelanggan
NIK
Kode paket
No polisi kendaraan
NKA:Tgl. Transaksi
Jam Transaksi
Lama pinjam
Tgl kembali
Jam Kembali
Total Pembayaran
DP
Status
Pelanggan
PK: Kode pelanggan
NKA: Nama pelanggan
Nomor Kartu Identitas
Kartu Identitas
Alamat pelanggan
Nomor telepon
Kas
PK: No. akun
NKA: Tgl. Transaksi
Nominal
Saldo akhir
Penerimaan Kas
PK: No. bukti pembayaran
FK: No. bukti penyewaan,
Kode pelanggan
NIK
No akun
NKA: Tgl. Transaksi
Jam Transaksi
Overtime
Total bayar
Karyawan
PK: NIK
NKA: Nama karyawan
Nomor Kartu Identitas
Kartu Identitas
Alamat karyawan
Tempat tgl. Lahir
Jenis kelamin
Nomor telepon
Jabatan
Paket Sewa
PK: Kode Paket
NKA:Tipe Kendaraan
ID mobil
Keterangan
Tarif
Jam
Keterangan:
PK: Primary Key
FK: Foreign Key
NKA: Non Key Atribut
Gambar 9.
Rancangan ERD Siklus Pendapatan Two Rent Car Full Atribut
b. Siklus Pengeluaran Two Rent Car
Siklus pengeluaran kas Two Rent Car memiliki 6 ( enam ) entitas
yang saling berhubungan. Entitas tersebut adalah entitas kendaraan, entitas
kegiatan operasional, entitas dealer/bengkel, entitas kas, entitas
pengeluaran kas, dan entitas karyawan. Dalam suatu sistem, entitas satu
dengan yang lain akan memiliki hubungan. Berikut adalah gambaran
hubungan antar entitas yang dimiliki oleh Two Rent Car.
23
1. Hubungan entitas kendaraan dengan kegiatan operasional
Hubungan antara entitas kendaraan dengan perawatan kendaraan
adalah one-to-many karena setiap kendaraan bisa berkaitan dengan
banyak kegiatan operasional, dan setiap satu kegiatan operasional
hanya terdiri dari satu kendaraan.
2. Hubungan entitas kegiatan operasional dengan dealer/bengkel
Hubungan antara entitas kegiatan operasional dengan dealer/bengkel
adalah one-to-many karena setiap satu transaksi perawatan kendaraan
selalu berhubungan dengan satu dealer/bengkel, dan setiap
dealer/bengkel bisa terhubung dengan lebih dari satu transaksi
kegiatan operasional.
3. Hubungan entitas kegiatan operasional dengan karyawan
Hubungan antara entitas kegiatan operasional dengan karyawan adalah
one-to-many karena setiap satu transaksi kegiatan operasional akan
dilayani oleh satu karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani
banyak transaksi kegiatan operasional.
4. Hubungan entitas kegiatan operasional dengan pengeluaran kas
Hubungan antara entitas perawatan kendaraan dengan pengeluaran kas
adalah one-to-one karena setiap transaksi kegiatan operasional akan
berhubungan dengan satu transaksi pengeluaran kas, dan satu transaksi
pengeluaran kas akan terhubung dengan satu transaksi kegiatan
operasional.
5. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan karyawan.
Hubungan antara entitas pengeluaran kas dengan karyawan adalah
one-to-many karena setiap satu transaksi pengeluaran kas akan dilayani
oleh satu karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani banyak
transaksi pengeluaran kas.
6. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan dealer/bengkel
Hubungan antara entitas pengeluaran kas dengan dealer/bengkel
adalah one-to-many karena setiap satu transaksi pengeluaran kas selalu
24
berhubungan dengan satu dealer/bengkel, dan setiap dealer/bengkel
bisa melakukan lebih dari satu transaksi pengeluaran kas.
7. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas
Hubungan antara entitas kas dengan pengeluaran kas adalah one-to-
many karena setiap pengeluaran kas terhubung dengan satu kas, dan
kas dapat tehubung dengan banyak transaksi pengeluaran kas.
Kendaraan Kegiatan Operasional Dealer/Bengkel
Pengeluaran Kas KaryawanKas
Gambar 10. ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car
Pada Siklus Pengeluaran Two Rent Car, setiap entitas memiliki
atribut yang mengandung informasi mengenai entitas tersebut. Berikut
adalah ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car beserta atribut yang
dimiliki.
1. Entitas Kendaraan
Atribut untuk entitas kendaraan adalah nomor polisi kendaraan, jenis
kendaraan, merek kendaraan, tipe kendaraan, warna kendaraan,
pemilik kendaraan, dan status kendaraan.
2. Entitas Kegiatan Operasional
Atribut untuk entitas perawatan kendaraan adalah nomor kegiatan
operasional, tanggal transaksi, jenis kegiatan operasional, keterangan.
3. Entitas Dealer/bengkel
Atribut untuk entitas dealer/bengkel adalah kode dealer/bengkel, nama
dealer/bengkel, alamat, dan nomor telepon.
25
4. Entitas Karyawan
Atribut untuk entitas karyawan adalah nomor induk karyawan, nama
karyawan, jenis kartu identitas, nomor kartu identitas, alamat
karyawan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, dan
jabatan.
5. Entitas Pengeluaran Kas
Atribut untuk pengeluaran kas adalah nomor pengeluaran kas, tanggal
transaksi, dan upah.
6. Entitas Kas
Atribut untuk entitas kas adalah nomor akun, tanggal transaksi,
nominal, dan saldo akhir.
Kas
PK: No. akun
NKA: Tgl. Transaksi
Nominal
Saldo akhir
Kegiatan Operasional
PK: No. kegiatan operasional
NKA: Tanggal transaksi
Jenis keg. operasional
Keterangan
Pengeluaran kas
PK: Nomor kas keluar
NKA: Tgl. Transaksi
Upah
Dealer/bengkel
PK: Kode dealer/bengkel
NKA: Nama dealer/bengkel
Alamat
No. telepon
Karyawan
PK: NIK
NKA: Nama karyawan
Nomor Kartu Identitas
Kartu Identitas
Alamat karyawan
Tempat tgl. Lahir
Jenis kelamin
Nomor telepon
Jabatan
Kendaraan
PK: Nomor polisi kendaraan
NKA: ID mobil
Jenis kendaraan
Merek kendaraan
Tipe kendaraan
Warna kendaraan
Pemilik kendaraan
Status kendaraan
Keterangan:
PK: Primary key
NKA: Non Key Atribut
Gambar 11. ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car dengan Atribut
Setiap entitas sebaiknya memiliki primery key (PK) sebagai atribut
yang mewakili entitas tersebut. Selain itu apabila dibutuhkan sebuah
entitas dapat memiliki foreign key (FK). Berikut adalah rancangan ERD
Siklus Pengeluaran Two Rent Car beserta atribut lengkapnya.
26
Kas
PK: No. akun
NKA: Tgl. Transaksi
Nominal
Saldo akhir
Pengeluaran kas
PK: No. bukti kas keluar
FK: No. keg. operasional
NIK
Kode dealer/bengkel
No akun
NKA: Tgl. Transaksi
Upah
Dealer/bengkel
PK: kode dealer/bengkel
NKA: Nama dealer/bengkel
Alamat
No. telepon
Karyawan
PK: NIK
NKA: Nama karyawan
Nomor Kartu Identitas
Kartu Identitas
Alamat karyawan
Tempat tgl. Lahir
Jenis kelamin
Nomor telepon
Jabatan
Kegiatan Operasional
PK: No. kegiatan operasional
FK: No. Polisi Kendaraan
Kode Dealer/bengkel
NIK
NKA: Tanggal transaksi
Jenis keg. operasional
Keterangan
Kendaraan
PK: Nomor polisi kendaraan
NKA: ID mobil
Jenis kendaraan
Merek kendaraan
Tipe kendaraan
Warna kendaraan
Pemilik kendaraan
Status kendaraan
Keterangan:
PK: Primary Key
FK: Foreign Key
NKA: Non Key Atribut
Gambar 12.
Rancangan ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car Full Atribut
Dalam aktivitas pengeluaran Two Rent Car yang berhubungan
dengan aktivitas penyewaan kendaraan, terdapat pengeluaran untuk upah
sopir. Pengeluaran ini terjadi untuk sewa dengan paket tujuan kota, karena
upah sopir masuk di dalam tarif paket tersebut. Seharusnya pengeluaran
untuk upah masuk ke dalam siklus yang berbeda yaitu siklus penggajian.
Namun karena upah sopir melekat pada pendapatan sewa, maka upah sopir
ini harus dikeluarkan dan dicatat sebagai pengeluaran kas. Kondisi ini
menyebabkan muncul entitas pengupahan sopir yang berhubungan dengan
siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Entitas pengupahan sopir
berhubungan dengan berhubungan dengan entitas persewaan, karyawan,
dan kas. Selain itu muncul pula entitas pendapatan lain-lain untuk
mencatat apabila terjadi pendapatan diluar penyewaan dan entitas
pengeluaran lain-lain untuk mencatat transaksi pengeluaran diluar kegiatan
27
operasional. Berikut adalah gabungan ERD Siklus Pendapatan dan Siklus
Pengeluaran.
Kas
PK: No. akun
NKA: Tgl. Transaksi
Nominal
Saldo akhir
Pengeluaran kas
PK: No. bukti kas keluar
FK: No. keg. operasional
NIK
Kode dealer/bengkel
No akun
NKA: Tgl. Transaksi
Total bayar
Dealer/bengkel
PK: Kode dealer/bengkel
NKA: Nama dealer/bengkel
Alamat
No. telepon
Kegiatan Operasional
PK: No. kegiatan operasional
FK: NIK
No Polisi Kendaraan
Kode Dealer/bengkel
NKA: Tanggal transaksi
Jenis keg. operasional
Keterangan
Pengupahan Sopir
PK: No. pengupahan sopir
FK: No Bukti Penyewaan
NIK
NKA: Tanggal transaksi
No. penyewaan
Upah.
Karyawan
PK: NIK
NKA: Nama karyawan
Nomor Kartu Identitas
Kartu Identitas
Alamat karyawan
Tempat tgl. Lahir
Jenis kelamin
Nomor telepon
Jabatan
Kendaraan
PK: Nomor polisi kendaraan
NKA:ID mobil
Jenis kendaraan
Merek kendaraan
Tipe kendaraan
Warna kendaraan
Pemilik kendaraan
Status kendaraan
Paket Sewa
PK: Kode Paket
NKA: Tipe Kendaraan
ID mobil
Keterangan
Tarif.
Jam
Penerimaan Kas
PK: No. bukti pembayaran
FK: No. bukti penyewaan,
Kode pelanggan
Kode karyawan
No akun
NKA: Tgl. Transaksi
Overtime
Total bayar
Pelanggan
PK: Kode pelanggan
NKA: Nama pelanggan
Nomor Kartu Identitas
Kartu Identitas
Jenis kelamin
Nomor telepon
Pengeluaran Kas Lain-Lain
PK: No. kas keluar lain-lain
FK: No. akun
NIK
NKA: Tgl. Transaksi
Keterangan
Total
Penyewaan
PK: Nomor bukti penyewaan
FK: Kode pelanggan
Kode karyawan
No Polisi Kendaraan
Kode Paket
NKA:Tgl. Transaksi
Jam Transaksi
Lama meminjam
Tgl kembali
Jam kembali
Total Pembayaran
Status
Karyawan
PK: NIK
NKA: Nama karyawan
Nomor Kartu Identitas
Kartu Identitas
Alamat karyawan
Tempat tgl. Lahir
Jenis kelamin
Nomor telepon
Jabatan
Kas
PK: No. akun
NKA: Tgl. Transaksi
Nominal
Saldo akhir Penerimaan Kas Lain
PK: No. kas masuk lain-lain
FK: No. akun
NIK
NKA: Tgl. Transaksi
Keterangan
Total
Keterangan:
PK: Primary Key
FK: Foreign Key
NKA: Non Key Atribut
Gambar 13.
Gabungan ERD Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Two Rent Car
28
Perancangan Sistem Informasi
Tabel
Tabel adalah kumpulan data mengenai suatu objek atau topik
tertentu, organisasi data dalam kolom (field) dan baris (record).
Dibutuhkan 13 tabel untuk menyimpan informasi yang terjadi pada siklus
pendapatan dan pengeluaran Two Rent Car. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai 13 tabel tersebut.
Tabel Kendaraan
Tabel kendaraan ini bertujuan untuk menyimpan data – data tiap
kendaraan. Tabel kendaraan ini memiliki 8 (delapan) field, yaitu
nomor polisi (primary key) dengan jenis data text dan field size 10, ID
mobil dengan jenis data text dan field size 5, jenis kendaraan dengan
jenis data text dan field size 12, merek dengan jenis data text dan field
size 10, tipe dengan jenis data text dan field size 20, warna dengan
jenis data text dan field size 15, pemilik dengan jenis data text dan field
size 30, dan status dengan jenis data text dan field size 15. Berikut
adalah gambaran desain tabel kendaraan:
Gambar 14. Desain Tabel Kendaraan
Di dalam tabel kendaraan berisi data kendaraan. Primary key tabel ini
adalah nomor polisi kendaraan. Berikut adalah tabel kendaraan setelah
data dimasukkan ke dalam tabel.
Tabel 1. Tabel Kendaraan
29
Tabel Paket Sewa
Tabel paket ini bertujuan untuk menyimpan data – data mengenai tarif
tiap tipe kendaraan. Tabel ini memiliki 5 (lima) field, yaitu kode paket
(primary key) dengan jenis data adalah text dengan field size 4, tipe
kendaraan dengan jenis data text dan field size 30, ID mobil dengan
jenis data text dan field size 5, keterangan paket dengan jenis data text
dan field size 20, tarif dengan jenis data currency, format standard, dan
decimal places 0, dan jam dengan jenis data date/time dan format short
time. Berikut adalah gambaran desain tabel paket:
Gambar 15. Desain Tabel Paket Sewa
Di dalam tabel paket berisi data paket. Primary key tabel ini adalah
kode paket yang diawali dengan MB untuk mobil dan MT untuk
sepeda motor. Berikut adalah tabel paket setelah data dimasukkan ke
dalam tabel.
Tabel 2. Tabel Paket Sewa
Tabel Penyewaan
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data – data pada saat terjadi
transaksi penyewaan. Tabel ini memiliki 14 field, yaitu nomor sewa (
primary key ) dengan jenis data text dan field size 7, tanggal sewa
30
dengan jenis data date/time dan format medium date, jam dengan jenis
data date/time dan format short date, lama pinjam dengan jenis data
number, tanggal kembali dengan jenis data date/time dan format
medium date, jam kembali dengan jenis data date/time dan format
short date, kode pelanggan dengan jenis data text dan field size 5,
nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4, kode
sopir dengan jenis data text dan field size 4, nomor polisi dengan jenis
data text dan field size 10, total bayar dengan jenis data currency,
format standard dan decimal places 0, DP dengan jenis data currency,
format standard dan decimal places 0, dan status dengan jenis data text
dan field size 5 . Berikut adalah gambaran desain tabel paket:
Gambar 16. Desain Tabel Penyewaan
Di dalam tabel penyewaan berisi data pada saat transaksi sewa.
Primary key tabel ini adalah nomor sewa yang diawali dengan NS.
Berikut adalah tabel penyewaan setelah data dimasukkan ke dalam
tabel.
31
Tabel 3. Tabel Penyewaan
Tabel Penerimaan Kas
Tabel ini berisi untuk menyimpan data – data mengenai penerimaan
kas saat pengembalian kendaraan. Terdapat 9 (sembilan) field dalam
tabel ini yaitu nomor bukti bayar (primary key) dengan jenis data text
dan field size 6, tanggal transaksi dengan jenis data date/time dan
format medium date, jam dengan jenis data date/time dan format short
time, nomor sewa dengan jenis data text dan field size 7, kode
pelanggan dengan jenis data text dan field size 5, nomor induk
karyawan dengan jenis data text dan field size 4, kurang bayar dengan
jenis data currency, overtime dengan jenis data currency, dan total
dengan jenis data currency. Berikut adalah gambaran desain tabel
penerimaan kas:
Gambar 17. Desain Tabel Penerimaan Kas
Di dalam tabel pengembalian berisi data pengembalian. Primary key
dalam tabel ini adalah nomor bayar yang diawali dengan kode NB.
Berikut adalah tabel pengembalian setelah data dimasukkan ke dalam
tabel.
32
Tabel 4. Tabel Penerimaan Kas
Tabel Kegiatan Operasional
Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data – data mengenai
transaksi kegiatan operasional yang terdiri dari perawatan kendaraan
dan pembelian bensin. Terdapat 7 ( tujuh ) field dalam tabel ini yaitu
nomor operasional (primary key) dengan jenis data text dan field size 5,
tanggal transaksi dengan jenis data date/time dan format medium date,
kode dealer dengan jenis data text dan field size 4, nomor induk
karyawan dengan jenis data text dan field size 4, nomor polisi dengan
jenis data text dan field size 7, jenis kegiatan dengan jenis data text dan
field size 50, dan keterangan dengan jenis data text dan field size 50 .
Berikut adalah gambaran desain tabel kegiatan operasional:
Gambar 18. Desain Tabel Kegiatan Operasional
Di dalam tabel kegiatan operasional berisi data saat transaksi kegiatan
operasional. Primary key tabel ini adalah nomor operasional yang
diawali dengan kode OP. Berikut adalah tabel kegiatan operasional
setelah data dimasukkan ke dalam tabel.
Tabel 5. Tabel Kegiatan Operasional
33
Tabel Pengupahan Sopir
Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data – data mengenai
transaksi pengupahan sopir. Terdapat 7 (tujuh) field dalam tabel ini
yaitu nomor pengupahan (primary key) dengan jenis data text dan field
size 5, tanggal transaksi dengan jenis data date/time dan format
medium date, nomor sewa dengan jenis data text dan field size 7,
tujuan dengan jenis data text dan field size 20, upah dengan jenis data
currency, format standard dan decimal places 0, nomor induk
karyawan dengan jenis data text dan field size 4, dan kode sopir dengan
jenis data text dan field size 4. Berikut adalah gambaran desain tabel
kegiatan pengupahan sopir:
Gambar 19. Desain Tabel Pengupahan Sopir
Di dalam tabel kegiatan pengupahan sopir berisi data saat transaksi
kegiatan pengupahanan sopir. Primary key tabel ini adalah nomor
pengupahan yang diawali dengan kode UP. Berikut adalah tabel
kegiatan pengupahan sopir setelah data dimasukkan ke dalam tabel.
Tabel 6. Tabel Pengupahan Sopir
Tabel Pengeluaran Kas
Tabel ini berisi tentang data mengenai pengeluaran kas. Terdapat 6
(enam) field dalam tabel ini, yaitu nomor kas keluar (primary key)
dengan jenis data text dan field size 8, tanggal kas keluar dengan jenis
data date/time dan format medium date, nomor servis dengan jenis data
text dan field size 5, kode dealer dengan jenis data text dan field size 4,
34
nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4, total
bayar dengan jenis data currency, format standard dan decimal places
0. Berikut adalah gambaran desain tabel pengeluaran:
Gambar 20. Desain Tabel Pengeluaran Kas
Di dalam tabel pengeluaran berisi data pengeluaran kas. Primary key
pada tabel ini adalah nomor kas keluar yang diawali dengan kode KK.
Berikut adalah tabel pengeluaran setelah data dimasukkan ke dalam
tabel.
Tabel 7. Tabel Pengeluaran Kas
Tabel Penerimaan Kas Lain-lain
Tabel ini berisi tentang data mengenai penerimaan kas selain dari
penyewaan. Terdapat 5 (lima) field dalam tabel ini, yaitu nomor
penerimaan lain (primary key) dengan jenis data text dan field size 4,
tanggal jenis data date/time dan format medium date, keterangan
dengan jenis data text dan field size 50, jumlah dengan jenis data
currency, format standard dan decimal places 0, dan nomor induk
karyawan dengan jenis data text dan field size 4. Berikut adalah
gambaran desain tabel penerimaan kas lain-lain:
35
Gambar 21. Desain Tabel Penerimaan Kas Lain-lain
Di dalam tabel penerimaan kas lain-lain berisi data penerimaan kas
selain dari penyewaan. Primary key pada tabel ini adalah nomor
penerimaan lain yang diawali dengan kode ML. Berikut adalah tabel
penerimaan kas lain-lain setelah data dimasukkan ke dalam tabel.
Tabel 8. Tabel Penerimaan Kas Lain-lain
Tabel Pengeluaran Kas Lain-lain
Tabel ini berisi tentang data mengenai pengeluaran kas selain dari
kegiatan operasional dan pengupahan. Terdapat 5 (lima) field dalam
tabel ini, yaitu nomor pengeluaran lain (primary key) dengan jenis data
text dan field size 4, tanggal jenis data date/time dan format medium
date, keterangan dengan jenis data text dan field size 50, jumlah
dengan jenis data currency, format standard dan decimal places 0, dan
nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4. Berikut
adalah gambaran desain tabel pengeluaran kas lain-lain:
Gambar 22. Desain Tabel Pengeluaran Kas Lain-lain
Di dalam tabel pengeluaran kas lain-lain berisi data pengeluaran kas
selain dari kegiatan operasional dan pengupahan. Primary key tabel ini
adalah nomor pengeluaran lain yang diawali dengan kode KL. Berikut
36
adalah tabel pengeluaran kas lain-lain setelah data dimasukkan ke
dalam tabel.
Tabel 9. Tabel Pengeluaran Kas Lain-lain
Tabel Pelanggan
Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data – data yang terkait
dengan informasi pelanggan. Dalam tabel ini terdapat 6 (enam) field
yaitu kode pelanggan (primary key) dengan jenis data text dan field
size 5, nama pelanggan dengan jenis data text dan field size 30, kartu
identitas dengan jenis data text dan field size 3, nomor identitas dengan
jenis data text dan field size 16, alamat dengan jenis data text dan field
size 50, dan nomor telepon dengan jenis data text dan field size 13.
Berikut adalah gambaran desain tabel pelanggan:
Gambar 23. Desain Tabel Pelanggan
Di dalam tabel pelanggan berisi data pelanggan. Primary key tabel ini
adalah kode pelanggan yang diawali dengan kode P. Berikut adalah
tabel pelanggan setelah data dimasukkan ke dalam tabel.
Tabel 10. Tabel Pelanggan
Tabel Karyawan
Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data – data yang terkait
dengan informasi karyawan. Dalam tabel ini terdapat 10 (sepuluh) field
37
yaitu nomor induk karyawan (primary key) dengan jenis data text dan
field size 4, nama karyawan dengan jenis data text dan field size 30,
kartu identitas dengan jenis data text dan field size 3, nomor identitas
dengan jenis data text dan field size 16, alamat dengan jenis data text
dan field size 50, tempat lahir dengan jenis data text dan field size 15,
tanggal lahir dengan jenis data date/time dan format medium date,
jenis kelamin dengan jenis data text dan field size 10, nomor telepon
dengan jenis data text dan field size 13, dan jabatan dengan jenis data
text dan field size 20. Berikut adalah gambaran desain tabel karyawan:
Gambar 24. Desain Tabel Karyawan
Di dalam tabel karyawan berisi data karyawan. Primary key adalah
NIK yang diawali dengan kode K. Berikut adalah tabel karyawan
setelah data dimasukkan ke dalam tabel.
Tabel 11. Tabel Karyawan
Tabel Dealer/Bengkel
Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data – data mengenai dealer
atau bengkel tempat dimana kendaraan di servis. Terdapat 4 (empat)
field dalam tabel ini yaitu kode dealer (primary key) dengan jenis data
text dan field size 4, nama dealer dengan jenis data text dan field size
15, alamat dengan jenis data text dan field size 50, dan nomor telepon
dengan jenis data text dan field size 13. Berikut adalah gambaran
desain tabel dealer:
38
Gambar 25. Desain Tabel Dealer
Di dalam tabel dealer berisi data dealer. Primary key tabel ini adalah
kode dealer/bengkel yang diawali dengan inisial dealer seperti S untuk
dealer Suzuki, T untuk Toyota, atau huruf B untuk Bengkel. Untuk
bengkel – bengkel yang bukan merupakan langganan dapat
dimasukkan ke B00. Berikut adalah tabel dealer setelah data
dimasukkan ke dalam tabel.
Tabel 12. Tabel Dealer
Tabel Sopir
Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data – data yang terkait dengan
informasi sopir. Dalam tabel ini terdapat 10 (sepuluh) field yaitu kode
sopir (primary key) dengan jenis data text dan field size 4, nama sopir
dengan jenis data text dan field size 30, kartu identitas dengan jenis
data text dan field size 3, nomor identitas dengan jenis data text dan
field size 16, alamat dengan jenis data text dan field size 50, tempat
lahir dengan jenis data text dan field size 15, tanggal lahir dengan jenis
data date/time dan format medium date, jenis kelamin dengan jenis
data text dan field size 10, dan nomor telepon dengan jenis data text
dan field size 13. Berikut adalah gambaran desain tabel sopir:
39
Gambar 26. Desain Tabel Sopir
Di dalam tabel sopir berisi data sopir. Primary key tabel ini adalah
kode sopir yang diawali dengan kode S. S000 merupakan kode untuk
sewa tanpa sopir. Berikut adalah tabel sopir setelah data dimasukkan
ke dalam tabel.
Tabel 13. Tabel Sopir
Query
Query adalah sebuah pernyataan yang digunakan untuk mengambil
informasi berdasarkan data- data yang disimpan dalam tabel yang
kemudian dipilah menjadi sebuah data yang baru. Berikut adalah query
dimana sebagian data yang disimpan di dalam tabel diambil dan diproses
menjadi sebuah data yang baru.
1. Query Penyewaan
Query ini dibuat untuk menghitung jumlah bayar dan kurang bayar
atas sewa yang dilakukan. Query ini dibuat berdasarkan tabel sewa,
tabel kendaraan, tabel paket sewa, tabel pelanggan dan tabel karyawan.
Berikut adalah query penyewaan:
40
Tabel 14. Query Penyewaan
2. Query Penerimaan Kas
Query ini dibuat untuk menghitung jumlah total kas yang masuk
atas sebuah transaksi sewa. Query ini dibuat berdasarkan tabel
penerimaan kas, dan query sewa. Berikut adalah query penerimaan
kas:
Tabel 15. Query Penerimaan Kas
Form
Form berfungsi untuk memudahkan karyawan dalam menginput data
ke dalam basis data. Dibutuhkan 13 form untuk siklus pendapatan dan
pengeluaran Two Rent Car,
1. Form Kendaraan
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam
menginput data terkait dengan kendaraan. Data kendaraan ini terdiri
dari nomor polisi, jenis kendaraan, merek, tipe, warna, pemilik dan
status. Form ini dilengkapi dengan 3 (tiga) tombol bantu yaitu tombol
save record untuk menyimpan data, tombol add record untuk
menambah data baru, dan tombol delete record untuk menghapus data.
Berikut adalah form kendaraan:
41
Gambar 27. Form Kendaraan
2. Form Paket Sewa
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam
menginput data terkait dengan paket sewa kendaraan. Data paket ini
terdiri dari kode paket, tipe kendaraan, keterangan, dan tarif. . Form ini
dilengkapi dengan 3 (tiga) tombol bantu yaitu tombol save record
untuk menyimpan data, tombol add record untuk menambah data baru,
dan tombol delete record untuk menghapus data. Berikut adalah form
paket:
Gambar 28. Form Paket Sewa
3. Form Pelanggan
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam
menginput data terkait dengan data diri pelanggan. Data pelanggan ini
terdiri dari kode pelanggan, nama, kartu identitas, nomor identitas,
alamat, dan nomor telepon. Form ini dilengkapi dengan 3 (tiga) tombol
bantu yaitu tombol save record untuk menyimpan data, tombol add
record untuk menambah data baru, dan tombol delete record untuk
menghapus data. Berikut adalah form pelanggan:
42
Gambar 29. Form Pelanggan
4. Form Karyawan
Form ini dirancang untuk memudahkan pemilik dalam menginput
data terkait dengan data diri karyawan. Data karyawan ini terdiri dari
nomor induk karyawan, nama, kartu identitas, nomor identitas, alamat,
tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, dan jabatan.
Form ini dilengkapi dengan 3 (tiga) tombol bantu yaitu tombol save
record untuk menyimpan data, tombol add record untuk menambah
data baru, dan tombol delete recod untuk menghapus data. Berikut
adalah form karyawan:
Gambar 30. Form Karyawan
5. Form Sopir
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam
menginput data terkait dengan data diri sopir. Data sopir ini terdiri dari
kode sopir, nama, kartu identitas, nomor identitas, alamat, tempat lahir,
tanggal lahir, jenis kelamin, dan nomor telepon. Form ini dilengkapi
43
dengan 3 (tiga) tombol bantu yaitu tombol save record untuk
menyimpan data, tombol add record untuk menambah data baru, dan
tombol delete recod untuk menghapus data. Berikut adalah form sopir:
Gambar 31. Form Sopir
6. Form Dealer/Bengkel
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam
menginput data terkait dengan dealer/bengkel. Data dealer ini terdiri
dari kode dealer/bengkel, nama dealer/bengkel, alamat dealer/bengkel,
dan nomor telepon. Form ini dilengkapi dengan 3 (tiga) tombol bantu
yaitu tombol save record untuk menyimpan data, tombol add record
untuk menambah data baru, dan tombol delete record untuk
menghapus data. Berikut adalah form dealer/bengkel:
Gambar 32. Form Dealer/Bengkel
7. Form Penyewaan
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam
menginput data terkait dengan transaksi sewa. Selain sebagai bukti
penyewaan, form ini juga berfungsi sebagai surat jalan. Data sewa
44
yang dicatat dalam form ini terdiri dari nomor sewa, tanggal sewa, jam
sewa, lama pinjam, tanggal kembali, jam kembali, kode pelanggan,
nama pelanggan, nomor telepon, nomor induk karyawan, nama
karyawan, kode sopir, nama sopir, tipe kendaraan, nomor polisi
kendaraan, keterangan, tarif, total bayar, DP dan kurang bayar. Form
ini dilengkapi dengan 4 (empat) tombol bantu yaitu tombol add ID
untuk menambah nomor sewa secara otomatis, tombol save record
untuk menyimpan data, tombol add record untuk menambah data baru,
dan tombol print record untuk mencetak form sewa. Berikut adalah
form dealer:
Gambar 33. Form Penyewaan
8. Form Penerimaan Kas
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam menginput
data terkait dengan penerimaan kas dari transaksi pengembalian. Data
pengembalian ini terdiri dari nomor pembayaran, tanggal transaksi,
jam, nomor sewa, kode pelanggan, nama pelanggan, tanggal kembali,
jam kembali, total bayar, DP, kurang bayar, overtime (jam), jumlah
overtime, total, NIK, dan nama karyawan. Form ini dilengkapi dengan
4 (empat) tombol bantu yaitu new ID untuk menambah nomor
pembayaran secara otomatis, tombol save record untuk menyimpan
45
data, tombol add record untuk menambah data baru, dan tombol print
record untuk mencetak form pengembalian. Berikut adalah form
pengembalian:
Gambar 34. Form Penerimaan Kas
9. Form Kegiatan Operasional
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam menginput
data terkait dengan transaksi kegiatan operasional kendaraan. Data
kegiatan operasional ini terdiri dari nomor operasional, tanggal
transaksi, kode dealer/bengkel, nama dealer/bengkel, alamat
dealer/bengkel, nomor telepon, nomor polisi kendaraan, merek
kendaraan, tipe kendaraan, NIK, nama karyawan, jenis kegiatan dan
keterangan. Form ini dilengkapi dengan 4 (empat) tombol bantu yaitu
tombol new ID untuk menambah nomor operasional secara otomatis,
tombol save record untuk menyimpan data, tombol add record untuk
menambah data baru, dan tombol print record untuk mencetak form
kegiatan operasional. Berikut adalah form kegiatan operasional:
46
Gambar 35. Form Kegiatan Operasional
10. Form Pengupahan Sopir
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam menginput
data terkait dengan transaksi pengupahan sopir. Data penggajian sopir
ini terdiri dari nomor pengupahan, tanggal transaksi, NIK, nama
karyawan, nomor penyewaan, kode sopir, nama sopir, paket, dan upah.
Form ini dilengkapi dengan 3 (tiga) tombol bantu yaitu tombol save
record untuk menyimpan data, tombol add record untuk menambah
data baru, dan tombol print record untuk mencetak form pengupahan
sopir. Berikut adalah form pengupahan sopir:
Gambar 36. Form Pengupahan Sopir
47
11. Form Pengeluaran
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam menginput
data terkait dengan kas keluar. Data pengeluaran kas ini terdiri dari
nomor kas keluar, tanggal kas keluar, nomor operasional, kode delaer,
nama dealer, nomor polisi kendaraan, jenis kegiatan, keterangan, NIK,
nama karyawan, dan total bayar. Form ini dilengkapi dengan 4 (empat)
tombol bantu yaitu tombol new ID untuk menambah nomor
pengeluaran kas secara otomatis, tombol save record untuk
menyimpan data, tombol add record untuk menambah data baru, dan
print record untuk mencetak form pengeluaran kas. Berikut adalah
form pengeluaran:
Gambar 37. Form Pengeluaran
12. Form Penerimaan Kas Lain-lain
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam menginput
data terkait dengan penerimaan kas selain dari transaksi penyewaan.
Data penerimaan kas lain-lain ini terdiri dari nomor penerimaan lain-
lain, tanggal, keterangan, jumlah, NIK, dan nama karyawan. Form ini
dilengkapi dengan 4 (empat) tombol bantu yaitu tombol new ID untuk
menambah nomor penerimaan kas lain-lain secara otomatis, tombol
save record untuk menyimpan data, tombol add record untuk
menambah data baru, dan print record untuk mencetak form
penerimaan kas lain-lain. Berikut adalah form penerimaan kas lain-
lain:
48
Gambar 38. Form Penerimaan Lain-lain
13. Form Pengeluaran Kas Lain-lain
Form ini dirancang untuk memudahkan karyawan dalam menginput
data terkait dengan pengeluaran kas selain dari kegiatan operasional
dan pengupahan sopir. Data pengeluaran kas lain-lain ini terdiri dari
nomor pengeluaran lain, tanggal, keterangan, jumlah, NIK, dan nama
karyawan. Form ini dilengkapi dengan 4 (empat) tombol bantu yaitu
tombol new ID untuk menambah nomor pengeluaran kas lain-lain
secara otomatis, tombol save record untuk menyimpan data, tombol
add record untuk menambah data baru, dan print record untuk
mencetak form pengeluaran kas lain-lain. Berikut adalah form
pengeluaran kas lain-lain:
Gambar 39. Form Pengeluaran Lain-lain
49
Report
Dari aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran Two Rent Car, terdapat
14 buah report yang digunakan untuk mengetahui dan menampilkan data –
data yang telah disimpan dalam database. Report yang dibuat terdiri dari
report kendaraan, report paket sewa, report karyawan, report sopir, report
pelanggan, report dealer, report penyewaan, report penerimaan kas, report
kegiatan operasional, report pengupahan sopir, report pengeluaran, report
kas, report penerimaan kas lain-lain, dan report pengeluaran kas lain-lain.
Report tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Report Kendaraan
Report ini berguna untuk mengetahui kendaraan yang tersedia untuk
disewa. Report ini diambil dari tabel kendaraan. Berikut adalah report
kendaraan:
Gambar 40. Report Kendaraan
2. Report Paket Sewa
Report ini berguna untuk melihat jenis paket sewa yang tersedia di
Two Rent Car. Report ini diambil dari tabel paket sewa. Berikut adalah
report paket sewa:
50
Gambar 41. Report Paket Sewa
3. Report Karyawan
Report ini berguna untuk melihat data diri karyawan yang tersimpan di
database. Report ini diambil dari tabel karyawan. Berikut adalah report
karyawan:
Gambar 42. Report Karyawan
4. Report Sopir
Report ini berguna untuk melihat data diri sopir yang tersimpan di
database. Report ini diambil dari tabel sopir. Berikut adalah report
sopir:
Gambar 43. Report Sopir
51
5. Report Pelanggan
Report ini berguna untuk melihat data pelanggan yang tersimpan di
database. Report ini diambil dari tabel pelanggan. Berikut adalah
report pelanggan:
Gambar 44. Report Pelanggan
6. Report Dealer/Bengkel
Report ini berguna untuk melihat dealer atau bengkel mobil yang biasa
dipakai untuk melakukan perawatan kendaraan. Report ini diambil dari
tabel dealer/bengkel. Berikut adalah report dealer/bengkel:
Gambar 45. Report Dealer/Bengkel
7. Report Penyewaan
Report ini digunakan untuk melihat transaksi penyewaan yang terjadi
di Two Rent Car. Report ini diambil dari tabel penyewaan. Berikut
adalah report penyewaan:
52
Gambar 46. Report Penyewaan
8. Report Penerimaan Kas
Report ini berguna untuk besarnya kas yang diterima saat transaksi
pengembalian. Report ini diambil dari tabel pengembalian. Berikut
adalah report penerimaan kas:
Gambar 47. Report Penerimaan Kas
9. Report Kegiatan Operasional
Report ini berguna untuk melihat kegiatan operasional yang terjadi
pada bulan tertentu. Report ini diambil dari tabel kegiatan operasional.
Berikut adalah report kegiatan operasional:
53
Gambar 48. Report Kegiatan Operasional
10. Report Pengupahan Sopir
Report ini berguna untuk melihat pengupahan sopir yang terjadi pada
bulan tertentu yang harus dilakukan pada bulan tertentu. Report ini
diambil dari tabel pengupahan sopir. Berikut adalah report
pengupahan sopir:
Gambar 49. Report Pengupahan Sopir
11. Report Pengeluaran Kas
Report ini berguna untuk melihat pengeluaran kas yang terjadi pada
bulan tertentu. Report ini diambil dari tabel pengeluaran kas. Berikut
adalah report pengeluaran kas:
Gambar 50. Report Pengeluaran Kas
54
12. Report Penerimaan Kas Lain-lain
Report ini berguna untuk melihat penerimaan kas yang terjadi selain
dari transaksi penyewaan. Report ini diambil dari tabel penerimaan kas
lain-lain. Berikut adalah report penerimaan kas lain-lain:
Gambar 51. Report Penerimaan Kas Lain-lain
13. Report Pengeluaran Kas Lain-lain
Report ini berguna untuk melihat pengeluaran kas yang terjadi selain
dari kegiatan operasional atau pengupahan sopir. Report ini diambil
dari tabel pengeluaran kas lain-lain. Berikut adalah report pengeluaran
kas lain-lain
Gambar 52. Report Pengeluaran Kas Lain-lain
14. Report Kas
Report ini berguna untuk melihat saldo kas pada saat tertentu. Report
ini merupakan gabungan dari report penyewaan, report pelunasan,
report pengupahan, dan report pengeluaran kas. Berikut adalah report
kas:
55
Gambar 53. Report Kas
Switchboard
Switchboard digunakan untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan
program microsoft access. Dengan menggunakan switchboard pengguna
dapat memanggil seluruh aplikasi, baik form atau report secara interaktif.
Berikut adalah hierarki menu pada tampilan switchboard Two Rent Car.
Menu Utama
Menu Master
Form Master
- form kendaraan
- form paket sewa
- form pelanggan
- form karyawan
56
- form dealer/bengkel
- keluar ( kembali ke menu master )
Report Master
- report kendaraan
- report paket sewa
- report pelanggan
- report dealer/bengkel
- report karyawan
- report kas
- keluar ( kembali ke menu master )
Keluar ( kembali ke menu utama )
Menu Transaksi Penerimaan Kas
form penyewaan
form penerimaan kas
form penerimaan kas lain-lain
keluar ( kembali ke menu utama )
Menu Transaksi Pengeluaran Kas
form kegiatan operasional
form penggajian sopir
form pengeluaran
form pengeluaran kas lain-lain
keluar ( kembali ke menu utama )
Menu Laporan Penerimaan Kas
report penyewaan
report penerimaan kas
report penerimaan kas lain-lain
keluar ( kembali ke menu utama )
Menu Laporan Pengeluaran Kas
report kegiatan operasional
report penggajian sopir
report pengeluaran
57
report pengeluaran kas lain-lain
keluar ( kembali ke menu utama )
Keluar
Berikut adalah tampilan switchboard menu utama:
Gambar 54. Tampilan Switchboard Menu Utama
Di dalam menu utama terdapat 6 (enam) bagian, yaitu menu master, menu
transaksi penerimaan kas, menu transaksi pengeluaran kas, menu laporan
penerimaan kas, menu laporan pengeluaran kas dan keluar. Berikut
penjelasan masing – masing menu:
1. Menu Master
Menu input ini dapat diakses oleh pemilik dan karyawan Two Rent
Car. Di dalam menu input terdapat 3 menu, yaitu form master, report
mater, dan keluar untuk kembali ke menu utama. Berikut ini tampilan
switchboard menu master:
Gambar 55. Tampilan Switchboard Menu Master
Form master terdiri dari 6 (enam) form, yaitu form kendaraan, form
paket sewa, form pelanggan, form karyawan, form sopir dan form
dealer/bengkel. Keluar dipergunakan untuk kembali ke menu master.
Berikut ini tampilan switchboard menu form master:
58
Gambar 56. Tampilan Switchboard Menu Form Master
Sedangkan report master terdiri dari 7 (enam) report, yaitu report
kendaraan untuk melihat kendaraan yang tersedia untuk disewa, report
paket sewa untuk melihat jenis paket dan tarif yang ada, report
pelanggan untuk melihat data pelanggan, report karyawan untuk
melihat data karyawan, report sopir untuk melihat data sopir, report
dealer untuk melihat daftar dealer/bengkel, dan report kas untuk
melihat jumlah kas pada waktu tertentu. Keluar digunakan untuk
kembali ke menu master. Berikut ini tampilan switchboard menu
report master:
Gambar 57. Tampilan Switchboard Menu Report Master
2. Menu Transaksi Penerimaan Kas
Menu transaksi penerimaan kas ini dapat diakses karyawan. Menu ini
terdiri dari form penyewaan, form penerimaan kas, form penerimaan
kas lain-lain dan keluar untuk kembali ke menu utama. Berikut ini
tampilan switchboard menu transaksi penerimaan kas:
59
Gambar 58.
Tampilan Switchboard Menu Transaksi Penerimaan Kas
3. Menu Transaksi Pengeluaran Kas
Menu transaksi pengeluaran kas ini dapat diakses karyawan. Menu ini
terdiri dari form kegiatan operasional, form pengeluaran kas, form
pengupahan sopir, form pengeluaran kas lain-lain, dan keluar untuk
kembali ke menu utama. Berikut ini tampilan switchboard menu
transaksi pengeluaran kas:
Gambar 59.
Tampilan Switchboard Menu Transaksi Pengeluaran Kas
4. Menu Laporan Penerimaan Kas
Output transaksi terdiri 3 (tiga) report, yaitu report penyewaan untuk
melihat transaksi yang terjadi pada bulan tertentu, report penerimaan
kas untuk melihat jumlah penerimaan kas pada bulan tertentu, report
penerimaan kas lain-lain untuk melihat penerimaan kas selain dari
penyewaan. Keluar digunakan untuk kembali ke menu utama. Berikut
ini tampilan switchboard menu laporan penerimaan kas:
60
Gambar 60.
Tampilan Switchboard Menu Laporan Penerimaan Kas
5. Menu Laporan Pengeluaran Kas
Output transaksi terdiri 4 (empat) report, yaitu report kegiatan
operasional untuk melihat kegiatan operasional yang di lakukan dalam
bulan tertentu, report pengupahan sopir untuk melihat pengupahan
sopir yang dilakukan pada bulan tertentu, report pengeluaran untuk
melihat besarnya pengeluaran untuk pembiayaan servis kendaraan, dan
report pengeluaran lain-lain untuk mengetahui pengeluaran kas lain-
lain. Keluar digunakan untuk kembali ke menu utama. Berikut ini
tampilan switchboard menu laporan pengeluaran kas:
Gambar 61.
Tampilan Switchboard Menu Laporan Pengeluaran Kas
6. Keluar
Keluar pada menu utama digunakan untuk keluar dari aplikasi ini.
61
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam perancangan database terdiri dari 15 tabel yaitu tabel
kendaraan, tabel paket, tabel karyawan, tabel sopir, tabel pelanggan, tabel
dealer/bengkel, tabel penyewaan, tabel penerimaan kas, tabel kegiatan
operasional, tabel pengupahan sopir, tabel pengeluaran kas, tabel penerimaan
kas lain-lain, dan tabel pengeluaran kas lain-lain. Tabel tersebut berguna untuk
menyimpan informasi mengenai siklus pendapatan dan pengeluaran Two Rent
Car.
Terdapat 2 buah query untuk mengumpulkan informasi dari beberapa
tabel. Query tersebut adalah query penyewaan untuk menggabungkan segala
informasi mengenai transaksi sewa, query penerimaan kas untuk
menggabungkan semua informasi mengenai kas yang diterima dari sebuah
transaksi penyewaan.
Terdapat 13 form untuk memudahkan karyawan dalam menginput
informasi terkait dengan data master yaitu data kendaraan, paket, pelanggan,
karyawan, sopir, dealer/bengkel, dan informasi terkait dengan data transaksi
yaitu transaksi penyewaan, penerimaan kas, kegiatan operasional, pengupahan
sopir, pengeluaran, penerimaan kas lain-lain, serta pengeluaran kas lain-lain.
Untuk melaporkan semua informasi terkait dengan aktivitas Two Rent
Car, terdapat 14 report yang terdiri dari report kendaraan, report paket, report
pelanggan, report sopir, report karyawan, report dealer/bengkel, report
penyewaan, report penerimaan kas, report kegiatan operasional, report
penggajian sopir, report pengeluaran, report penerimaan kas lain-lain, report
pengeluaran kas lain-lain, dan report kas.
Untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan program Microsoft
Access 2007 maka dibuatlah switchboard. Dengan menggunakan switchboard
pengguna dapat memanggil seluruh aplikasi, baik form atau report secara
interaktif.
62
Saran
Dengan memperhatikan hasil penelitian yang dilakukan di Two Rent Car,
maka beberapa saran yang penting adalah:
1. Two Rent Car mengubah sistem manual yang selama ini digunakan
dengan sistem terkomputerisasi. Dengan menggunakan sistem
terkomputerisasi, kegiatan pada siklus pendapatan dan pengeluaran akan
lebih efisien sehingga mengurangi kesalahan pencatatan baik yang
disengaja maupun tidak sengaja, serta meningkatkan pengendalian sumber
daya.
2. Setiap aktivitas yang berkaitan dengan siklus pendapatan dan pengeluaran,
dicatat menggunakan database yang telah dirancangkan. Hal tersebut agar
proses pencatatan transaksi dan penyimpanan data lebih cepat, rapi,
mudah, dan aman sehingga dapat menghasilkan laporan yang handal.
3. Memiliki back up data sebagai antisipasi apabila terjadi gangguan yang
mengakibatkan hilangnya data-data pada siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran.
4. Menggunakan UPS sebagai antisipasi apabila listrik mati. UPS adalah alat
yang memungkinkan komputer untuk tetap aktif dalam waktu beberapa
saat walaupun listrik mati.
5. Saat terjadi transaksi penyewaan, memberikan form penyewaan yang telah
dirancangkan kepada pelanggan sebagai bukti penyewaan atau surat jalan
(lampiran 3) untuk mengambil mobil. Hal tersebut dilakukan sebagai
pengendalian internal agar setiap transaksi dicatat di dalam sistem.
6. Memberikan pelatihan kepada karyawan khususnya bagian administrasi
dan keuangan mengenai Microsoft Access 2007. Hal tersebut dimaksudkan
agar karyawan yang selama ini mencatat transaksi, menyimpan data, dan
membuat laporan secara manual dan sederhana, dapat menjalankan
database yang telah dirancangkan dengan baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Gondodiyoto, Sanyoto, dkk.(2006). Audit Sistem Informasi. Jakara: Mitra
Wacana Media.
Horngren, Horrison, Robinson & Secokusumo, (1997). Akuntansi di Indonesia,
Jakarta: Salemba Empat.
Ihalauw, John J.O.I. (1996). Bangunan Teori. Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.
Jogiyanto, Ph.D, 2003, Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta
Krismiaji. (2005). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.
Kristanto, Andri. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya,
Yogyakarta: Gava Media.
Marshall B. Romney & Paul John Steinbert, (2003). Accounting Informastion
System, Edisi 9, Pearson Prentice Hall.
Marshall B. Romney & Paul John Steinbert, (2004), Accounting Informastion
System. Edisi 9, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Sigian Dergibson, Sugiarto (2006). Metode Statistika untuk Bisnis dan
Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sekarwangi Sawitri
NIM : 232008147
Alamat Asal :Jalan Jambu no 4, Kuncen Baru, Ungaran, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah, 50511
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 9 Februari 1990
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 65 kg
Agama : Kristen Protestan
Judul Skripsi :Perancangan Sistem Informasi Pada Siklus Pendapatan
dan Pengeluaran Persewaan Kendaraan “Two Rent Car”
Salatiga.
Riwayat Pendidikan : SD Mardi Rahayu 1 Ungaran ( 1996 – 2002 )
SMP N 1 Ungaran ( 2002 – 2005 )
SMA N 1 Ungaran ( 2005 – 2008 )
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (2008 - )
Riwayat Seminar :
“How To Build Our Bargaining Power On
International Joint Venture Context”
Seminar Nasional Kelompok Studi Manajemen
2010 "Believe, Begin, Become An Entrepreneur"
Seminar Nasional On Accounting " Peran Akuntansi
Dalam Pemberantasan Korupsi"
Seminar Kelompok Studi Manajemen 2008 "Being
Entreneur Mandiri Of The Year 2009"
Seminar Nasional Kewirausahaan "Great Man Have
Great Minds"
Seminar Kerohanian "Keluargaku, Penting Nggak
Sih?"