2. laporan kasus (koreksi)

Upload: menthari

Post on 02-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    1/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Demam berdarah dengue yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes

    aegyptymasih merupakan masalah kesehatan penting di dunia. Di Indonesia, demam

    berdarah dengue mulai dikenal pertama kali pada tahun 1968 di DKI Jakarta dan

    Surabaya, dan terus menyebar ke seluruh tiga puluh tiga propinsi di Indonesia. ola

    epidemiologi in!eksi dengue mengalami perubahan dari tahun ke tahun, "umlah kasus

    memun#ak setiap siklus 1$ tahunan. Dari tahun 1968%&$$8 angka kesakitan demam

    berdarah dengue terus meningkat. ada tahun &$$8 didapatkan angka kesakitan

    '8,8'(1$$.$$$ penduduk. )mpat serotipe penyebab virus dengue, yaitu D)* 1, &, +,

    dan . Semua serotipe virus dengue ditemukan di Indonesia, namun serotipe virus

    D)*%+ masih dominan menyebabkan kasus dengue yang berat dan !atal.1

    -ngka ke"adian DD pada tahun &$11 di /ilayah propinsi Sula/esi 0tara

    khususnya Kota anado sebesar 1'6 kasus dari total 18' kasus di seluruh /ilayah

    propinsi Sulut. Kasus demam berdarah dengue di Sula/esi 0tara pada tahun &$11

    menun"ukan bah/a kota anado menempati posisi teratas dengan "umlah 1'6 kasus,

    diikuti oleh Kotamobagu 1'1 kasus, Kabupaten inahasa 0tara 1&$ kasus,

    Kabupaten Kepulauan sangihe 1&$ kasus, Kabupaten minahasa 116 kasus, Kota

    2omohon 1$3 kasus, Kabupaten olaang ongondo/ Selatan 1$6 kasus, Kabupaten

    inahasa Selatan 98 kasus, Kota itung 91 kasus, Kabupaten olaang ongondo/

    utara 36 kasus, Kabupaten olaang ongondo/ 3 kasus, Kabupaten Sitaro 6+

    1

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    2/37

    Kasus, Kabupaten olaang ongondo/ 2imur ' kasus, dan Kabupaten 2alaud

    kasus.&

    erdasarkan sumber yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota anado,

    ter#atat bah/a angka kasus demam berdarah ter"adi di semua Ke#amatan yang ada di

    Kota anado. Kasus tertinggi ter"adi di ke#amatan alalayang, diikuti berturut%turut

    Ke#amatan 2ikala, 4anea, apanget, Sario, 2uminting, Singkil, dan unaken. ada

    tahun &$1& Ke#amatan alalayang merupakan /ilayah tertinggi pertama kasus

    demam berdarah dengue dengan "umlah kasus 1$+.&

    -ngka kematian menurun dengan stabil dari 15 pada tahun 1968 men"adi

    kurang dari &5 se"ak tahun &$$$, dan pada tahun &$$8 angka kematian menurun

    men"adi $,865. *amun, angka kematian akibat SSD yang disertai dengan perdarahan

    gastrointestinal hebat dan ense!alopati masih tetap tinggi. atogenesis utama yang

    menyebabkan kematian pada hampir seluruh pasien DD adalah syok akibat

    kebo#oran plasma. ampengan pada tahun 1986 melaporkan ke"adian syok di

    anado sebesar 6$5 dari seluruh pasien DD dengan angka kematian 6,65.

    revalensi syok 165%$5 pada hampir di seluruh rumah sakit di Indonesia dengan

    angka kematian ',35%'$5 pada tahun 1996.enanganan yang tepat dan sedini

    mungkin terhadap pasien presyok dan syok merupakan !aktor penting yang

    menentukan hasil pengobatan. eberapa penelitian telah dilakukan untuk

    mengidenti!ikasi !aktor risiko kematian. enelitian yang dilakukan di India

    menyebutkan bah/a !aktor syok re!rakter berat,disseminated intravascular

    coagulation 7DI, acute respiratory distress syndrome 7-DS, gagal hati,

    mani!estasi neurologis merupakan penyebab kematian pada DSS. Dhoria dkk pada

    2

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    3/37

    tahun &$$8 menun"ukan bah/a refractory shockdan aktivitas koagulasi berhubungan

    dengan kematian pada pasien DSS. enelitian kohort retrospekti! angribuan dkk

    pada pasien SSD sesuai kriteria 4:; 1993 yang dira/at di Instalasi Kesehatan

    -nak S0 Dr. Sard"ito dari "anuari &$$6 < "uli &$1& ditemukan bah/a mana"emen

    #airan sebelum masuk rumah sakit ru"ukan yang tidak adekuat, perdarahan mayor dan

    prolonged shock merupakan !aktor prognosis independen kematian pada anak dengan

    SSD.+

    erikut ini akan dilaporkan suatu kasus, seorang anak perempuan dengan

    DD dera"at III, dira/at di uang era/atan Intensi! ) =0 S0 ro!. Dr..D.

    Kandou anado se"ak tanggal 1+ >ebruari &$16.

    3

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    4/37

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    *ama ? -n -. K.

    Jenis kelamin ? erempuan

    2anggal lahir(umur ? 9 -gustus &$$3( 8 tahun + bulan

    =ahir di ? umah

    erat badan lahir ? ++$$ gram

    artus se#ara ? Spontan letak belakang kepala oleh bidan

    Kebangsaan ? Indonesia

    Suku bangsa ? inahasa

    *ama Ibu(umur ? *y. -.K(+ tahun 7erka/inan I

    eker"aan ibu ? Ibu umah 2angga

    endidikan Ibu ? S

    *ama -yah(umur ? 2n J.K(6 tahun 7erka/inan I

    eker"aan -yah ? etani

    endidikan -yah ? S

    -lamat ? 2e/esan "aga I

    u"ukan Dari ? S0D -murang, inahasa Selatan

    2anggal S ? 1+ >ebruari &$16

    Jam ? 19.$$ 4I2-

    4

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    5/37

    Anamnesis? diberikan oleh ibu penderita

    asien merupakan anak ke dari bersaudara

    Family tree

    Anak Umur Kesehatan

    =aki % laki &+ tahun sehat

    =aki% laki 18 tahun sehat

    =aki % laki 1$ tahun sehat

    erempuan 8 tahun penderita

    Keluhan Utama? Kaki dan tangan dingin se"ak @ 9 "am sebelum masuk rumah sakit

    Demam se"ak @ ' hari sebelum masuk rumah sakit

    Kaki tangan penderita teraba dingin se"ak @ 9 "am sebelum masuk rumah

    sakit. Demam dialami penderita se"ak @ ' hari sebelum masuk rumah sakit. Demam

    dirasakan tinggi pada perabaan, turun dengan obat penurun panas, namun tidak

    5

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    6/37

    sampai normal kemudian naik kembali. Demam tidak disertai dengan menggigil

    ataupun ke"ang.

    enderita "uga mengalami mimisan @ 1$ "am sebelum masuk rumah sakit. enderita

    mengeluh nyeri perut se"ak @ 9 "am sebelum masuk rumah sakit dan muntah !rekuensi

    1 kali, volume @ 1( gelas aAua berisi #airan dan sisa makanan.

    Selain itu penderita "uga mengeluh nyeri kepala se"ak @ ' hari sebelum masuk

    rumah sakit, terutama "ika penderita sedang demam tinggi. - dan -K biasa,

    batuk dan beringus tidak dialami oleh penderita.enderita merupakan ru"ukan dari

    S0D -murang dengan diagnosis Demam erdarah Dengue 7DD dera"at III.

    Anamnesis Antenatal

    -* teratur sebanyak 8B kali di uskemas, Suntik 22 sebanyak & kali, Selama hamil

    ibu sehat.

    Penyakit yang pernah ialami

    orbili ? %

    Cari#ella ? %

    ertusis ? %

    Diarrhea ? %

    a#ing ? %

    atuk(pilek ?

    Kepanaian ! kema"uan #ayi $

    ertama kali membalik ? + bulan

    ertama kali tengkurap ? bulan

    ertama kali duduk ? 6 bulan

    6

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    7/37

    ertama kali merangkak ? 8 bulan

    ertama kali berdiri ? 9 bulan

    ertama kali ber"alan ? 1& bulan

    ertama kali terta/a ? + bulan

    ertama kali ber#eloteh ? bulan

    ertama kali memanggil mama? 8 bulan

    ertama kali memanggil papa ? 8 bulan

    Anamnesis makanan terperin%i se"ak #ayi sampai sekarang

    -SI ? =ahir % 18 bulan

    -SI ? 6 bulan < 18 bulan

    ubur susu ? 6 bulan < 8 bulan

    ubur saring ? 8 bulan < 1$ bulan

    ubur halus ? 1$ bulan < 18 bulan

    *asi lembek ? 18 bulan < & bulan

    *asi ? & tahun < sekarang

    Ri&ayat Imunisasi

    JenisImunisasi Dasar 0langan

    I II III I II III

    E

    olio

    D2

    ampak :epatitis

    Anamnesis Keluarga

    7

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    8/37

    1. i/ayat KeluargaDalam keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini

    &. Keadaan Sosial, ekonomi, kebiasaan dan lingkungan

    enderita tinggal di rumah permanen, beratap seng, berdinding beton dan

    berlantai tegel. Jumlah kamar +buah dihuni oleh 6 orang, orang de/asa dan &

    anak%anak.4( kamar mandi di dalam rumah. Sumber air minum dari -ir sumur.

    Sumber penerangan listrik dari =*. enanganan sampah dengan #ara dibuang.

    Pemeriksaan Fisik

    ? &1 kg 2 ? 1&3 #m

    Keadaan 0mum ? 2ampak sakit berat Kesadaran ?

    Status EiFi ? Kurang

    2ekanan Darah ? 8$(6$ mm:g

    *adi ? 1&$B(m 7regular, ke#il, tidak kuat angkat

    espirasi ? +$B(menitSuhu badan ? +3,3$

    K)-=-?entuk ? eso#ephal

    ambut ? :itam, tidak mudah di#abut

    ata ? )Bopthalmus ( )nopthalmus ? %(%

    2ekanan ola ata ? *ormal pada perabaan

    Kon"ungtiva ? -nemis 7%

    Sklera ? Ikterik 7%

    e!leks Kornea ? *ormal

    upil ? ulat, isokor, +mm(+mm

    e!leks #ahaya ? (

    =ensa ? Jernih

    >undus(Cisus ? 2idak di evaluasi

    8

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    9/37

    Eerakan bola mata ? *ormal ke segala arah

    2elinga? Sekret %(%

    :idung ? imisan 7% se#ret 7%

    ulut ? ibir ? Sianosis 7%

    =idah ? beslag 7%

    Eigi ? aries 7%

    Selaput ulut ? ukosa mulut basah

    Eusi ? erdarahan 7%

    au ernapasan ? >oetor 7%

    2enggorokan ? 2onsil ? 21%21 hiperemis 7%

    >aring ? :iperemis 7%

    =eher ? 2rakea ? =etak di tengah

    Kelen"ar ? embesaran KE 7%

    Kaku kuduk ? 7%

    2horaB ? entuk ? simetris

    a#hiti# osary ? 7% Giphosternum? 7%

    uang Inter#ostal? *ormal :arrisonHs groove? 7%

    re#ordial ulging? 7% ernapasan aradoksal? 7%

    aru%aru Inspeksi ? Simetris, retraksi 7%

    alpasi ? Stem !remitus kiri kanan

    erkusi ? Sonor kiri kanan

    -uskultasi ? Sp ronkovesikuler, honki (%, 4heeFing %(%

    9

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    10/37

    Jantung Detak "antung ? 1&$ B(m

    Iktus kordis ? 2idak 2ampak

    atas kiri ? =inea id#lavi#ularis Sinistra

    atas kanan ? =inea arasternalis DeBtra

    atas atas ? IS II%III

    unyi "antung apeks? 1&

    unyi "antung aorta? -1-&

    unyi "antung pulmo? 1&

    ising? 7%

    -bdomen ? embung, lemas, bising usus 7 normal

    -s#ites 7%

    :epar ? &%m ba# =ien? tidak teraba

    Eenitalia ? erempuan, normal

    Kelen"ar ? embesaran KE 7%

    -nggota Eerak ? -kral Dingin, 2 &L , sianosis 7%

    2ulang ? De!ormitas 7%

    ;tot ? )utoni

    e!leks ? e!leks >isiologis (, e!leks atologis ? %(%

    K0=I2

    4arna ? Sa/o matang 2urgor ? Kembali #epat

    )!loresensi ? 7% 2onus ? )utoni

    igmentasi ? 7% ;edema ? 7%Jaringan parut? 7%

    =apisan lemak? ukup

    =ain%lain ? 7%

    10

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    11/37

    RESU'E

    Seorang anak perempuan 8 tahun + bulan, &1 kg, 2 1&3 #m, S tanggal 1+

    >ebruari "am 13.+$ 4I2- dengan keluhan Demam se"ak @ ' hari sebelum masuk

    rumah sakit. Kaki dan tangan dingin se"ak @ 9 "am sebelum masuk rumah sakit.

    imisan, muntah ber#ampur sisa makanan !rekuensi 1 kali dan nyeri perut se"ak @ 1$

    "am sebelum masuk rumah sakit. Selain itu nyeri kepala "uga dikeluhkan @ ' hari

    SS terutama "ika demam tinggi.

    Keadaan 0mum ? 2ampak sakit berat Kesadaran ?

    ? &1 kg 2 ? 1&3 #m

    Status EiFi ? Kurang

    2D ? 8$(6$ mm:g

    ? +$ B(menit

    *adi ? 1&$ B(menit 7lemah, tak kuat angkat

    S ? +3,3o

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? ergerakan dinding dada simetris, retraksi 7%

    or ? unyi "antung S1%S&, bising 7%

    ulmo ? Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 *ormal

    :epar? &%& #m - lien? tidak teraba

    11

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    12/37

    )kstremitas ? -kral dingin, 2&

    :asil =aboratorium 1+($&(&$16?

    :ematokrit ? 8,' 5

    :b ? 1$,9 g(dl

    )ritrosit ? +,89 "uta(mm+

    =eukosit ? $$$(mm+

    2rombosit ? ++$$$(mm+

    :asil 0"i Serologi

    -nti%Dengue 7Ig, IgE, rapid%Aualitative Ig ? *egati! 7%

    IgE ? ositi! 7

    Diagnosis ? Demam erdarah Dengue dera"at III giFi kurang

    2erapi ? % ;&1%& liter(menit

    % IC>D = &$##(kg se#epatnya &$ ## se#epatnya bisa

    diberikan sebanyak + kali7sudah diberikan & kali di S0D

    -murang selan"utnya sesuai protokol

    % In". e!triakson & B 1gr iv 7skin test

    % ara#etamol +B &'$ mg

    % C ( "am

    % Diuresis("am% ;bservasi ketat tanda%tanda vital ( "am

    % ;ralit ad libitum

    12

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    13/37

    (anggal )* Fe#ruari +,)-. /am$ )-0,, 1I(A 2IRDA3

    S ? Kaki dan tangan dingin 7, demam 7

    ; ? K0 ? 2ampak sakit

    Kesadaran ?

    2D ? 8$(6$ mm:g

    ? +$ B(menit

    *adi ? 1&$ B(menit 7lemah, tak kuat angkat

    S ? +3,3o

    C ? 85

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? Simetris, retraksi 7%

    or? bising 7%

    ulmo? Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 *ormal

    :epar? &%& #m - lien? tidak teraba

    )kstremitas ? -kral dingin, 2&L

    - ? DD dera"at III EiFi kurang

    ? % ;&1%& liter(menit

    % IC>D = &$ml(kg(se#epatnya &$ ## se#epatnya 7sudah

    diberikan & kali di S -murang

    % In" . e!triakson & B 1 gr iv 7skin test 71

    % ara#etamol + B &'$ mg 7k(p

    13

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    14/37

    % C ( "am% Diuresis("am

    % ;bservasi ketat tanda%tanda vital("am

    % S I

    en#ana ? eriksa D=, Di!! #ount, SE;2,SE2, IgE, Ig anti dengue,rossmat#h

    (anggal )* Fe#ruari +,)-. /am$ )-0*, 1I(A 2IRDA3

    S ? Kaki tangan dingin 7, demam 7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit berat Kesadaran ?

    2D ? 9$('$ mm:g ?&8B(menit

    *adi ? 1$$ B(menit S ? +3,&o

    C ? +&5

    )kstremitas? akral hangat, 2 &L

    emeriksaan !isik lain sesuai status Auo

    - ? DD dera"at III EiFi kurang

    ? % IC>D >> 1$ ##(kg(Jam &1$ ##("am

    % 2erapi lain lan"ut

    (anggal )* Fe#ruari +,)-. "am )4$*, 1I(A 2RPI3

    S ? Kaki tangan dingin 7%, demam 7%, nyeri perut 7%, sesak7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 1$$(6$ mm:g ?&8B(menit

    *adi ? 1$$ B(menit S ? +6,'o

    14

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    15/37

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, Sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? Simetris, retraksi 7%

    Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 normal

    :epar? &%& #m ba# =ien? tidak teraba

    )kstremitas ? -kral hangat, 2 &L

    :asil =aboratorium?

    % =eukosit ? .$$$(mm+

    % )ritrosit ? +,89 "uta(mm

    +

    % :emoglobin ? 1$,9g(dl

    % :ematokrit ? +1,'5% 2rombosit ? ++.$$$(mm+

    % SE;2 ? 68 0(=

    % SE2 ? &$ 0(=% IgE ? ositi! 7

    % Ig ? *egati! 7%

    - ? DD dera"at III dalam terapi 1 "am EiFi kurang

    ? % ;&1%& liter(menit

    % IC>D = 1$##(kg("am &1$ ##("am

    % In". e!triaBone & B 1 gr iv

    % ara#etamol + B &'$ mg 7k(p

    % C ( "am

    % alans Diuresis ( "am

    % Cital sign ( "am

    % ;ralit ad =ib

    (anggal )* Fe#ruari +,)-. /am )50*, 1I(A

    15

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    16/37

    S ? Kaki tangan dingin 7%, demam 7%, nyeri perut 7%, sesak7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit Kesadaran?

    2D ? 11$(3$ mm:g ? &B(menit

    *adi ? 88B(menit S ? +6,'o

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, Sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? Simetris, retraksi 7%

    Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 normal

    :epar? &%& #m ba# =ien? tidak teraba

    )kstremitas ? -kral hangat, 2 &L

    - ? DD dera"at III 7SSD terapi & "am EiFi kurang

    ? % ;&1%& liter(menit

    % IC>D = 1$##(Kg(Jam &1$ ##( "am

    % 2erapi lain lan"ut

    (anggal )* Fe#ruari +,)-. /am )60*, 1I(A

    S ? Kaki tangan dingin 7%, demam 7%, nyeri perut 7%, sesak7%

    ; ? K0 ? tampak sakit Kesadaran?

    2D ? 11$(3$ mm:g ? &B(menit

    *adi ? 88B(menit S ? +6,'o

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, Sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? Simetris, retraksi 7%

    Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    16

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    17/37

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 normal

    :epar? &%& #m ba# =ien ? tidak teraba

    )kstremitas ? -kral hangat, 2 &L

    - ? DD dera"at III 7SSD terapi + "am EiFi kurang

    ? % ;&1%& liter(menit

    % IC>D = 1$##(Kg(Jam &1$ ##( "am

    % terapi lain lan"ut

    (anggal )* Fe#ruari +,)-. /am +,0*, 1I(A

    S ? Kaki tangan dingin 7%, demam 7%, nyeri perut 7%, sesak7%

    ; ? K0 ? tampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 11$(3$ mm:g ? &B(menit

    *adi ? 88B(menit 7kuat angkat S ? +6,'o

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, Sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? Simetris, retraksi 7%

    Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 normal

    :epar? &%& #m ba# =ien ? tidak teraba

    )kstremitas ? -kral hangat, 2 &L

    C ? + 5

    - ? DD dera"at III terapi "am EiFi kurang

    ? % ;&1%& liter(menit

    % IC>D = 3##(kg("am 13 ##("am

    17

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    18/37

    % terapi lain lan"ut

    (anggal )7 Fe#ruari +,)-. /am ,,0*, 1I(A

    S ? Kaki tangan dingin 7%, demam 7%, nyeri perut 7%,sesak 7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 9$(6$ mm:g ? & B(menit

    *adi ? 8$B(m 7kuat angkat S ? +6,'o

    > lain status Auo

    C ? +&5

    - ? DD dera"at III dalam terapi 8 "am EiFi kurang

    ? % ;&1%& liter(menit

    % IC>D = '##(kg("am 1$' ##("am

    % 2erapi lain lan"ut

    (anggal )7 Fe#ruari +,)-. /am $ ,70*, 1I(A

    S ? Kaki tangan dingin 7%, nyeri perut 7 hilang timbul , sesak 7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 11$(6$ mm:g ? & B(menit

    *adi ? 8$B(menit 7kuat angkat S ? +6,'o

    > lain status Auo

    :asil =ab ? C +&5

    - ? DD dera"at III dalam terapi 1& "am EiFi kurang

    ? % ;&1%& liter(menit

    18

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    19/37

    % IC>D = + ##( kg("am 6+ ##("am

    % 2erapi lain lan"ut

    (anggal )7 Fe#ruari +,)-. /am ,50*, 1I(A

    S ? Kaki tangan dingin 7%, demam 7%, nyeri perut 7%, sesak 7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 9$(6$ mm:g ? &B(menit

    *adi ? 8B(m S ? +6,'o

    C ? ++ 5

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, Sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? Simetris, retraksi 7%

    Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 normal

    :epar? &%& #m ba# =ien ? tidak teraba

    )kstremitas ? -kral hangat, 2 &L

    - ? DD dera"at III dalam terapi 16 "am EiFi kurang

    ? % ;&& liter(menit

    % IC>D = +##(kg("am 6+ ##("am

    % In". e!triaBone & B 1 gr iv 7&

    % ara#etamol + B &'$ mg 7k(p

    % C( "am

    % Diuresis M Cital Sign("am

    en#ana ? eriksa D=, D, *a, K, l, a, -lbumin, protein total.

    19

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    20/37

    (anggal )7 Fe#ruari +,)-. /am )+0*, 1I(A

    S ? Kaki tangan dingin 7%, demam 7%, sesak 7%, nyeri perut 7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 9$(6$ mm:g ? &8 B(menit

    *adi ? 8$B(m S ? +6,3o

    > lain status Auo

    C +&5

    - ? DD dera"at III dalam terapi &$ "am EiFi kurang

    ? % ;&& liter(menit

    % IC>D = +##(Kg(Jam 6+##("am

    % 2erapi lain lan"ut

    (anggal )7 Fe#ruari +,)-. /am )-0*, 1I(A

    S ? *yeri perut 7%, sesak 7%, demam 7%, erdarahan 7%

    ; ? K0 ? tampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 9$(6$ mm:g ? &8 B(menit

    *adi ? 86B(m S ? +6,&o

    C ? +5

    > lain status Auo

    :asil =aboratorium?

    % =eukosit ? '.+$$(mm+ % *a(K(l ? 11(,(1$,1% )ritrosit ? +,6+ "uta(mm+ % Elobulin ? &,+&

    % :emoglobin ? 1$ g(dl % rotein total ? ',+1

    % :ematokrit ? &8,'5 % -lbumin ? &,9% 2rombosit ? +6.$$$(mm+

    20

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    21/37

    % 0r ? 16 0(=% r ? $, 0(=

    - ? DD dera"at III dalam terapi &"am EiFi Kurang

    ? % ;&& liter(menit 7k(p

    % IC>D = 8 gtt(menit

    % 2erapi lain lan"ut

    (anggal )7 Fe#ruari +,)-. /am +,0*, 1I(A

    S ? *yeri perut 7%, sesak 7%, demam 7%, erdarahan 7%

    ; ? K0 ? tampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 9$(6$ mm:g ? &8 B(menit

    *adi ? 9$B(m S ? +6,6o

    C ? + 5

    > lain status Auo

    - ? DD dera"at III dalam terapi &8 "am EiFi Kurang

    ? % IC>D = 8 gtt(menit

    % 2erapi lain lan"ut

    (anggal )8 Fe#ruari +,)-. /am )-0,, 1I(A

    S ? Kaki tangan dingin 7%, nyeri perut 7%, sesak 7%, demam 7%

    ; ? K0 ? 2ampak sakit Kesadaran ?

    2D ? 9$(6$ mm:g ? &B(menit

    *adi ? 8$B(menit S ? +6,'o

    21

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    22/37

    C ? + 5

    Kepala ? Kon"ungtiva anemis 7%, Sklera ikterik 7%, : 7%

    2horaks ? Simetris, retraksi 7%

    Sp. ronkovesikuler, h %(%, 4h %(%

    -bdomen ? embung, lemas, 0 7 normal

    :epar? &%& #m ba# =ien ? tidak teraba

    )kstremitas ? -kral hangat, 2 &L

    - ? DD dera"at III dengan dalam terapi 8 "am EiFi kurang

    ?% IC>D = 8 gtt(menit

    % In". e!triaBone &B1 gr iv 7+

    % ara#etamol + B &'$ mg 7k(p

    % ;ralit ad =ib

    en#ana ? indah uangan

    22

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    23/37

    BAB III

    PE'BAHASAN

    Kasus ini membahas seorang anak perempuan umur 8 tahun + bulan, berat

    badan &1 kg, didiagnosis dengan demam berdarah dengue, didasarkan pada

    anamnesis, pemeriksaan !isik dan pemeriksaan penun"ang. Demam berdarah dengue

    7DD atau dengue haemorrhagic fever.

    Demam erdarah Dengue adalah suatu penyakit demam berat yang sering

    mematikan, disebabkan oleh virus D)*%1, D)*%&, D)*%+, D)*% yang disebarkan

    oleh nyamukAedes aegyptiyang sebelumnya telah terin!eksi oleh virus dengue dari

    penderita DD lainya, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan

    pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein.1+,1

    ada anamnesis didapatkan adanya keluhan demam terus%menerus se"ak '

    hari sebelum masuk rumah sakit. ada pemeriksaan !isik perdarahan spontan berupa

    mimisan serta didapati tanda kebo#oran plasma pada pemeriksaan penun"ang

    didapatkan peningkatan hematokrit 85. Serta adanya trombositopenia ++.$$$(mm+,

    ada u"i serologis ditemukan IgE anti dengue 7 dan Ig anti dengue 7%. :al ini

    sesuai dengan kepustakaan, dimana kriteria diagnosis demam berdarah dibagi

    men"adi kriteria diagnosis klinis dan kriteria diagnosis laboratoris.1,1'

    Diagnosis klinis demam berdarah dengue?1'

    Demam &%3 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus%menerus

    23

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    24/37

    ani!estasi perdarahan baik spontan seperti petekie, purpura, ekimosis, epitaksis,

    perdarahan gusi, hematemesis dan atau melenaN maupun berupa u"i tourniAuet

    positi!. *yeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital, gangguan pen#ernaan, nyeri

    perut.

    Di"umpai kasus DD baik di lingkungan sekolah, rumah atau di sekitar rumah.

    :epatomegali

    2erdapat kebo#oran plasma yang ditandai dengan salah satu tanda(ge"ala ?

    9 eningkatan nilai hematokrit &$5 dari pemeriksaan a/al atau dari data

    populasi menurut umur

    9 Ditemukan adanya e!usi pleura

    9 :ipoalbuminemia, hipoproteinemia2rombositopenia 1$$.$$$(mm+

    Demam disertai dua atau lebih mani!estasi klinis, ditambah bukti perembesan

    plasma dan trombositopenia #ukup untuk menegakkan diagnosis DD.1'

    (a#el )0Dera"at DBD #erasarkan klasi:ikasi 1HO +,)))7

    Dera"a

    t

    2anda dan ge"ala =aboratorium

    DD I Demam dan mani!estasi

    perdarahan 7u"i bendung

    positi! dan tanda perembesan

    plasma

    2rombositopenia

    71$$.$$$(mm+

    eningkatan hematokrit O&$5

    DD II Dera"at I perdarahan

    spontan

    2rombositopenia

    71$$.$$$(mm+

    eningkatan hematokrit O&$5

    DD III Dera"at I atau II kegagalan

    sirkulasi 7nadi lemah, tekanan

    2rombositopenia

    71$$.$$$(mm+

    24

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    25/37

    nadi P &$mm:g, hipotensi,

    gelisah, diuresis menurun

    eningkatan hematokrit O&$5

    DD IC Syok hebat dengan tekanan

    darah dan nadi yang tidak

    terdeteksi

    2rombositopenia

    71$$.$$$(mm+

    eningkatan hematokrit O&$5

    =aboratorium pada DD akan ditemukan trombositopenia dan

    hemokonsentrasi. enurunan "umlah trombosit 1$$.$$$( Q= biasa ditemukan pada

    hari ke tiga sampai hari ke 8 saat sakit, sering ter"adi sebelum atau bersamaan dengan

    perubahan nilai hematokrit. :emokonsentrasi yang disebabkan oleh kebo#oran

    plasma dinilai dari peningkatan nilai hematoktrit. enurunan nilai trombosit yang

    disertai atau segera disusul dengan peningkatan nilai hematokrit untuk DD, kedua

    hal tersebut biasanya ter"adi pada saat suhu turun atau sebelum syok ter"adi. erlu

    diketahui nilai hematokrit dapat dipengaruhi oleh pemberian #airan atau oleh

    perdarahan. Jumlah leukosit bisa menurun 7leukopenia atau leukositosis.

    :ipoproteinemia akibat kebo#oran plasma biasa ditemukan.16,13

    erdasarkan kriteria klasi!ikasi 4:; &$11 di atas maka pasien ini termasuk

    klasi!ikasi DD dera"at III. -danya hipovolemik menyebabkan tubuh melakukan

    mekanisme kompensasi melalui "alur neurohumoral agar tidak ter"adi hiper!usi pada

    organ vital. Sistem kardiovaskuler mempertahankan isi sekun#up, la"u "antung dan

    vasokonstriksi peri!er. -pabila perembesan plasma terus berlangsung atau pengobatan

    tidak adekuat, kompensasi dilakukan dengan mempertahankan sirkulasi ke organ vital

    dengan mengurangi sirkulasi ke daerah peri!er. Se#ara klinis ditemukan ekstremitas

    teraba dingin dan lembab, kulit tubuh men"adi berbe#ak%be#ak, pengisian /aktu

    25

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    26/37

    kapiler meman"ang lebih dari dua detik. Dengan adanya vasokonstriksi peri!er,

    ter"adi peningkatan resistensi peri!er sehingga tekanan diastolik meningkat sedang

    tekanan sistolik tetap sehingga nadi akan menyempit kurang dari &$ mm:g. ada

    tahap ini sistem pernapasan melakukan kompensasi berupa quite tachypnea 7takipnea

    tanpa peningkatan ker"a otot pernapasan .1',16

    ada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan dengan hasil IgE 7 dan Ig 7%

    yang menun"ukkan bah/a pasien ini terkena in!eksi sekunder DD. erdasarkan

    kepustakaan, untuk dapat membuktikan etiologi DD dapat dilakukan serologi anti

    Ig%E dan Ig%. ada in!eksi primer, antibodi Ig dapat terdeteksi pada hari ke lima

    setelah onset penyakit, yakni setelah "umlah virus dalam darah berkurang. Kadar Ig%

    meningkat dengan #epat dan men#apai pun#aknya dalam & minggu dan menurun

    hingga tak terdeteksi lagi setelah &%+ bulan. -ntibodi Ig%E lebih rendah dibandingkan

    Ig, namun dapat bertahan beberapa tahun dalam sirkulasi. Sedangkan pada in!eksi

    sekunder, kadar IgE meningkat lebih banyak dibandingkan Ig dan mun#ul sebelum

    atau bersamaan dengan Ig. IgE merupakan antibodi predominan pada in!eksi

    sekunder.,'

    ada pasien ini dilakukan loading = &$ ml(kg("am se#epatnya dan

    terdapat perbaikan sirkulasi yakni tekanan darah naik, !rekuensi nadi teraba #ukup,

    akral hangat, tidak pu#at, dan diuresis di#atat.Kemudian #airan = di kurangi men"adi

    1$ ml(kg("am. Setelah dievaluasi dan ter"adi perbaikan, pemberian #airan

    diberikan 3ml(kg("am, kemudian dikurangi lagi 'ml(kg dan kemudian

    diberikan +ml(kg("am. Selain #airan pasien ini "uga di berikan oksigen & % liter

    per menit dan diberikan terapi simptomatik yakni in". e!triaBone & B 1 gr iv dan in".

    26

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    27/37

    erdasarkan kepustakaan, syok pada demam berdarah dengue merupakan syok

    hipovolemik akibat ter"adi perembesan plasma, !ase a/al berupa syok terkompensasi

    dan !ase selan"utnya !ase dekompensasi. Diagnosis dini syok terkompensasi disertai

    dengan pengobatan yang #epat dan tepat mempunyai prognosis yang "auh lebih baik

    dibandingkan apabila pasien sudah "atuh ke dalam !ase syok dekompensasi. asien

    yang mengalami syok terkompensasi harus segera mendapat pengobatan sebagai

    berikut? 1'

    SSD

    ;ksigenasi 7berikan ;& &% =(menit

    enggantian volume plasma segera

    7#airan kristaloid isotonis inger =aktat

    1$%&$ m=(kg dalam /aktu 1 "am

    27

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    28/37

    Ra Syok teratasi 2idak

    IC>D 1$ m=(kg, 1%& "am

    2anda vital stabil turunkan IC>D

    ertahap 3, ' , +dan 1,' m=(kg("am

    :t eningkat :t enurun

    olus kedua kristaloid erdarahan

    Stop IC>D maksimal 8 "am -tau koloid 1$%&$ m=(kg

    Setelah syok teratasi 4aktu 1$%&$ menit

    2idak

    "elas

    ila tidak teratasi koloid 2rans!usi

    1$%&$ m=(kg dalam 1$%&$ darah

    enit, "ika syok menetap

    Dian"urkan trans!usi darah

    erikan terapi oksigen &% =(menit

    erikan resusitasi #airan kristaloid isotoni# intravena dengan "umlah #airan 1$%&$

    m=(kg dalam /aktu 1 "am. eriksa hematokrit.

    ila syok teratasi berikan #airan dengan dosis 1$ m=(kg("am selama 1%& "am.

    28

    Periksa A,B,C,S : Ht, gas

    darah, gluks darah,kalsiu!, "erdaraha#$

    %reksi &ila dite!uka#

    segera asidsi,

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    29/37

    ila keadaan sirkulasi tetap stabil "umlah #airan dikurangi se#ara bertahap

    men"adi 3, ', +, 1 m=(kg("am. ertimbangkan untuk mengurangi #airan yang

    diberikan se#ara intravena bila masukan #airan melalui oral sudah membaik.

    ada pasien ini terlihat tanda perbaikan yaitu intake yang membaik, suhu badan

    yang normal, uang air besar normal, serta sudah tidak mengeluh nyeri perut dan

    nyeri kepala. :al ini sesuai dengan kepustakaan, tata laksana pada !ase pemulihan

    (recovery phase)16

    >ase pemulihan ditandai dengan perbaikan klinis, na!su makan membaik, dan

    se#ara umum tampak membaik.

    Status hemodinamika dan per!usi peri!er yang baik perlu dipantau dengan baik.

    Didapatkan penurunan kadar hematokrit ke kadar basal dan volume urin yang

    #ukup.

    emberian #airan intravena tidak boleh dilan"utkan lagi untuk men#egah

    kelebihan #airan karena pada !ase pemulihan #airan dari ekstravaskular kembali

    masuk ke rongga intravaskular.

    ada pasien dengan e!usi pleura yang luas dan asites, pada !ase pemulihan mudah

    ter"adi kelebihan #airan, maka dapat diberikan !urosemid untuk mengurangi udem

    paru. -pabila e!usi pleura hanya sedikit dan keadaan umum anak baik, tidak perlu

    diberikan diuretika karena akan direabsorbsi spontan.

    ungkin ter"adi hipokalemia yang disebabkan oleh stres dan diuresis, perlu

    segera dikoreksi dengan pemberian buah yang kaya kalium atau suplemen.

    2idak "arang di"umpai bradikardia, maka perlu pemantauan untuk ter"adinya

    penyulit yang "arang yaitu heart blockeratau ventricular premature contraction

    2anda%tanda penyembuhan16

    >rekuensi nadi, tekanan darah, dan !rekuensi napas stabil

    29

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    30/37

    Suhu badan normal

    2idak di"umpai perdarahan baik eksternal maupun internal

    *a!su makan membaik

    2idak di"umpai muntah maupun nyeri perut

    Colume urin #ukup

    Kadar hematokrit stabil pada kadar basal

    uam konvalesens, ditemukan pada &$5%+$5 kasus.

    erbaikan klinis yang "elas

    Jumlah urin #ukup

    asien telah memenuhi kriteria pindah dari ruang pera/atan intensi! selama &

    hari pera/atan dimana pasien tidak terdapat tanda%tanda syok, tidak demam minimal

    & "am tanpa terapi antipiretik, na!su makan membaik, perbaikan klinis yang "elas,

    tidak tampak distres pernapasan yang disebabkan e!usi pleura atau asites. Kriteria

    pulang ra/at 1$,19

    2idak demam minimal & "am tanpa terapi antipiretik

    *a!su makan membaik

    erbaikan &%+ hari setelah syok teratasi

    2idak tampak distres pernapasan yang disebabkan e!usi pleura atau asites

    Jumlah trombosit '$.$$$(mm+. -pabila masih rendah namun klinis baik, pasien

    boleh pulang dengan nasihat "angan melakukan aktivitas yang memudahkan untuk

    mengalami trauma selama 1%& minggu 7sampai trombosit normal. ada umumnya

    apabila tidak ada penyulit atau penyakit lain yang menyertai 7misalnya idiopatik

    trombositopenia purpuraI2, trombosit akan kembali ke kadar normal dalam

    /aktu +%' hari.

    ada kasus ini tidak ditemukan adanya komplikasi dari demam berdarah

    dengue. erdasarkan kepustakaan, beberapa komplikasi Demam erdarah Dengue,

    yaitu sebagai berikut. 19

    30

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    31/37

    )nse!alopati dengue, dapat ter"adi pada DD dengan atau tanpa syok.

    Kelainan gin"al akibat syok berkepan"angan dapat mengakibatkan gagal gin"al

    akut.

    )dema paru dan( atau gagal "antung seringkali ter"adi akibat overloading

    pemberian #airan pada masa perembesan plasma

    Syok yang berkepan"angan mengakibatkan asidosis metabolik M perdarahan

    hebat 7DI, kegagalan organ multipel

    :ipoglikemia(hiperglikemia,hiponatremia, hipokalsemia akibat syok

    berkepan"angan dan terapi #airan yang tidak sesuai

    rognosis pada penderita ini, Dubia ad bonam bila diagnosis #epat dan terapi

    adekuat.

    *asihat kepada orang tua untuk pasien ra/at "alan?&

    -nak harus istirahat

    ukup minum selain air putih dapat diberikan susu, "us buah, #airan elektrolit, air

    ta"in. ukup minum ditandai dengan !rekuensi buang air ke#il setiap %6 "am.

    arasetamol 1$ mg(kg(kali diberikan apabila suhu +8$ dengan interval %6

    "am, hindari pemberian aspirin(*S-ID(ibupro!en. erikan kompres hangat.

    asien ra/at "alan harus kembali berobat setiap hari dan dinilai oleh petugas

    kesehatan sampai mele/ati !ase kritis, mengenai ? pola demam, "umlah #airan

    yang masuk dan keluar 7misalnya muntah, buang air ke#il tanda%tanda

    perembesan plasma dan perdarahan, serta pemeriksaan darah peri!er lengkap.

    asien harus segera diba/a ke S "ika ditemukan 1 atau lebih keadaan berikut ?

    ada saat suhu turun keadaan anak memburuk, nyeri perut hebat, muntah terus%

    menerus, tangan dan kaki dingin dan lembab, letargi atau gelisah(re/el, anak

    31

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    32/37

    tampak lemas, perdarahan 7misalnya - ber/arna hitam atau muntah hitam,

    sesak napas, tidak buang air ke#il lebih dari %6 "am, atau ke"ang.

    Selain DD dera"at III, pasien "uga di diagnosis dengan giFi kurang.

    Diagnosis masalah nutrisi pada pasien adalah hasil pengka"ian(evaluasi status nutrisi

    tentang bagaimana status giFi 7seluruh !isik pasien dan tentang status nutrien

    tertentu. asalah nutrisi tersebut dapat berkaitan dengan gangguan proses

    pen#ernaan, metabolisme, ekskresi nutrien pada berbagai penyakit. asalah tersebut

    mungkin sa"a telah ter"adi sebelum pasien dimasukan ke rumah sakit atau dapat

    timbul pada saat pasien sedang men"alani pera/atan di rumah sakit. asalah tersebut

    dapat ter"adi karena kekurangan Fat giFi, dimulai dari tingkat deplesi, berlan"ut

    men"adi nyata sebagai de!isiensi. Sebaliknya dapat "uga ter"adi kelebihan masukan

    giFi, dari tingkat a/al kelebihan sampai men"adi tingkat kera#unan 7toksisitas.

    engka"ian status nutrisi di klinik berbeda dengan di masyarakat, karena

    meliputi #ara pengka"ian yaitu pemeriksaan klinis, analisis diet, pemeriksaan

    antropometris dan pemeriksaan laboratorium. Dalam praktik sehari%hari umumnya

    status giFi ditentukan berdasarkan pemeriksaan klinis dan antropometris. rinsip

    penentuan status giFi dengan pemeriksaan antropometris adalah menentukan proporsi

    berat badan menurut pan"ang(tinggi badan, bukan berat badan menurut umur atau

    tinggi menurut umur. -da berapa gra!ik yang digunakan sebagai ru"ukan dalam

    menentukan status giFi se#ara antropometris antara lain D &$$ dan 4:; &$$6.

    4:; merekomendasikan penggunaan gra!ik pertumbuhan 2he 4:; ulti#entre

    Ero/th e!eren#e Study 7ES &$$6 sebagai standar ru"ukan karena merupakan

    hasil dari pengamatan "angka pan"ang anak%anak dari beberapa negara di empat benua

    32

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    33/37

    yang asupan nutrisi serta lingkungannya ideal untuk tumbuh kembang. erdasarkan

    gra!ik tersebut status giFi diklasi!ikasikan. Kelemahan dari gra!ik 4:; &$$6 tersebut

    adalah tidak tersedianya gra!ik menurut 2 sesudah usia ' tahun. 0ntuk

    mengatasi masalah tersebut maka direkomendasikan menggunakan perhitungan

    persentasi berat badan 7 a#tual terhadap ideal. erat badan ideal ditentukan

    dengan beberapa langkah sebagai berikut?

    1. lot dan (2 aktual pada gra!ik menurut 0mur dan Jenis

    Kelamin dan (2 menurut 0mur dan Jenis Kelamin.

    &. 2entukan height-age 7umur tinggi badan dengan menarik garis horiFontal

    dari (2 aktual sehingga memotong persentil '$ thatau median gra!ik

    tersebut. 0mur tempat titik potong tersebut disebut sebagai height age

    yang berarti sebenarnya (2 anak tersebut ideal untuk usia tersebut,

    Height agedapat lebih muda atau lebih tua daripada usia aktual.

    Selan"utnya tentukan ideal dari height agetersebut, yaitu persentil ke%'$

    atau median menurut umur dan "enis kelamin untuk umur (2.

    Status giFi diperoleh dengan perhitungan persentase aktual terhadap

    ideal, selan"utnya diklasi!ikasikan menurut 4aterlo/ 193&, sbb?

    ;besitas 1&$5

    EiFi lebih 7$ver/eight 11$%1&$5

    EiFi #ukup 11$%9$5

    EiFi kurang 3$%9$5

    EiFi buruk 3$5

    asien berumur 8 tahun + bulan dengan &1 Kg dan 2 1&3 m setelah mengikuti

    panduan teori diatas didapatkan status giFi pasien berada di giFi kurang yaitu 85.

    33

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    34/37

    Sehingga dibutuhkan konsultasi dari bagian giFi seperti seperti penentuan kebutuhan,

    penentuan pemberian, penentuan "enis makanan, serta pemantauan dan evaluasi.&$.&1

    .

    34

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    35/37

    DAF(AR PUS(AKA

    1. Karyanti , :adinegoro S, 4arou/ S. erubahan )pidemiologi Demam

    erdarah Dengue di Indonesia. Sari ediatri. &$$9NCol 1$76?&%+&

    &. ongsilurang , Sapulete , Kaunang 4J. emetaan Kasus Demam

    erdarah Dengue di Kota anado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan 2ropik.

    &$1'N Col +N&?1%1$.

    +. angribuan -, )ndy , =aksana/ati IS. >aktor rognosis Kematian Sindrom

    Syok Dengue. Sari ediatri. &$1N1'7'?++&%$.

    . Kalayanaroo" S, Cangveeravong , Cat#harasaevee C. lini#al ra#ti#e'. Euidelines o! Dengue(Dengue :emorragi# >ever anagement !or -sian

    )#onomi# ommunity. angkok edi#al ublisher, 2hailand. &$1N $%'.6. untunu/u -. Studi erbandingan engobatan Demam berdarah Dengue

    Dera"at III dan Dera"at IC. Sari ediatri. &$$3 ColN8?+?&%6.3. onsilarang , Sapulete , Kaunang 4. emetaan Kasus Demam

    erdarah Dengue di Kota anado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan 2ropik.

    &$1'. Col +?&.

    8. Suhardiono. >aktor esiko erilaku asyarakat 2erhadap Ke"adian Demam

    erdarah Dengue di Kelurahan :elvetia 2engah. edan. &$$8. Col 1?&.

    9. In!e#tions #ause by -rthropod and odent borne Ciruses. Dalam ? raun

    4ald, >au#i, Kasper, :auser =ongo, Jameson, =os#alFo. :arrisonHs

    rin#iples o! internal medi#ine. 13thed. 0S- ? # Era/ :ill ompanies,

    &$$8.

    1$. Jontari :, :alim 4. Demam erdarah Dengue di rovinsi Sumatera arat

    tahun &$$9. Sumatera arat. &$11. Col N&?1%'.

    11. Dengue :aemorragi# >ever N diagnosis, treatment, prevention dan #ontrol. &nd

    edition. Eeneva ? 4orld :ealth ;rganiFation.1993.

    35

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    36/37

    1&. Dharma , :adinegoro S, riatni I. Dis!ungsi )ndotel pada Demam erdarah

    Dengue. >akultas Kedokteran 0niversitas Indonesia. Jakarta. &$$3. Col

    1$?1N13%&+.1+. :artoyo ). Spektrum Klinis Demam erdarah Dengue pada -nak. Sari

    ediatri. an"armasin. &$$8?1$7+N1'%1'$.1. -mah D, >itriany *. >aktor Iklim dan -ngka Insiden Demam erdarah

    Dengue di Kabupaten Serang. >akultas Kedokteran 0niversitas Indonesia.

    Jakarta. &$1$. Col 1?1N+1%+8.

    1'. ehrman, Kliegman, -rvin. &$$$.Nelson Ilmu esehatan Anak 7edisi? 1', vol.

    &. Jakarta ? )E. 11+%11+6.16. :adinegoro S, oed"ito I, hairul!atah -. edoman diagnosis dan tata

    laksana in!eksi virus dengue pada anak. ID-I. Jakarta?&$1N+3%69.

    13. Soedarmo SS, :erry E, eFeki S. uku -"ar In!eksi M ediatri 2ropis. &$1&.

    Jakarta ? Ikatan Dokter -nak Indonesia. 1''%181.

    18. :arikushartono, :idayah *, Darmo/ando/o4, Soegi"anto S. Demam

    erdarah Dengue? Ilmu enyakit -nak, Diagnosadan enatalaksanaan.

    Jakarta?Salemba edikaN &$1&.6%1

    19. :adinegoro, eFeki S, Soegianto S, Soeroso 2, 4aryadi S. 2ata =aksana

    Demam erdarah Dengue di Indonesia. Jakarta?Dit"en M=

    DepkesMKesos .IN &$11.

    &$. Karyanti . Diagnosis dan 2ata =aksana 2erkini Dengue. I21.

    Jakarta?>K0I. &$1'. 1%1&.

    &1. Syari! D, *asar SS, Devaera R, 2an"ung >. -suhan *utrisi ediatrik

    7!ediatric Nutrition "are. etakan ertama. Jakarta? adan enerbit ID-IN

    &$11. h. 1%1+.

    &&. S"ari! D. rinsip -suhan *utrisi pada -nak. Dalam?S"ari! D, )ndang DS,

    eBitalia , *asar SS, penyunting. uku a"ar *utrisi ediatrik dan enyakit

    etabolik. etakan ertama. Jakarta? adan enerbit ID-IN &$11. h. +6%8.

    36

  • 7/26/2019 2. Laporan Kasus (Koreksi)

    37/37