2. fkl afasia

36
FUNGSI KORTIKAL LUHUR = HIGH CORTICAL FUNCTION dr. H. EDDY ARIO KOENTJORO, Sp.S

Upload: thallita-rahma-ziharviardy

Post on 04-Feb-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nmsajhd

TRANSCRIPT

GANGGUAN FUNGSI KORTIKAL LUHUR PADA STROKE

FUNGSI KORTIKAL LUHUR =HIGH CORTICAL FUNCTION dr. H. EDDY ARIO KOENTJORO, Sp.S

PENDAHULUANFungsi kortikal luhur -> bagian pengetahuan dr Neurologi behaviorNeurobehavior : disiplin ilmu baru yg mengerti dan mengobati gangguan behavior (perilaku) krn kerusakan otak akibat suatu penyakitFKL : kemampuan manusia dr hasil kerja asosiasi dan integrasi tingkat tinggi dr korteks otak dgn bagian-bagian otak lainnya.FKL yg dpt dinilai scr neuropsikologi : atensi, bahasa, memori, eksekutif, visuospatial, praksis, emosiGejala penurunan FKL : afasia, amnesia, apraksia, agnosia, akalkulia, aleksia, agrafia, perubahan emosi dsbPd stroke dpt/tdk disertai gejala penurunan FKL -> penting untuk kepentingan terapi dan rehabilitasiYang dimaksud dengan fungsi luhur /fungsi kortikal luhur :BahasaPersepsiMemoriEmosiKognitif / IntelegensiaPada buku yang lain didefinisikan : Attention Memory Calculation Abstract, Thought Spatial VisualFUNGSI KORTIKAL LUHURUntuk memahami FKL perlu dipelajari neuroanatomi otakFungsi kortikal primer:Penglihatan di korteks oksipital bilateralPendengaran di korteks temporal bilateralPenciuman di korteks limbik frontal bilateralPerasa (eksteroseptif & propioseptif) di korteks parietal bilateralPengecap di korteks insula bilateralPergerakan di korteks motorik frontal bilateralPd perkembangan ontogenik (individual) otak khususnya hemisfer terdapat spesialisasi otak yakni perbedaan fungsi otak belahan kiri (hemisfer kiri) dan kanan (hemisfer kanan)HEMISFER KIRIMerupakan pusat otak yg dominan untuk berbahasa lisan dan tulisanBerperan dlm proses berpikir yg logis, analitis, linier dan bertindak yg rasionalGejala yg timbul jika ada kerusakan pd hemisfer kiri :AfasiaApraksia orobucalAleksiaAgrafiaAkalkuliaGangguan orientasi kiri dan kananAgnosia jariGangguan emosi : DepresiGangguan memori verbalHEMISFER KANANBerperan dlm pengamatan diri, pengamatan ruang dan pengamatan lingkunganBerbahasa non verbal, gaya bahasaFungsi emosi yg berhubungan dgn visuospatial -> mengenal dan memahami org lain dgn mimik gembira/marah, bidang seniBerperan dlm proses berpikir holistik, berkaitan dgn emosi dan intuisiPusat berimajinasiBerkembang dgn pengalaman non formal (di luar sekolah)Gejala yg timbul bila ada kerusakan di hemisfer kanan :Apraksia konstruksi dan berpakaianProsogpagnosiaAmusiAnosognosiaHemineglectSimultan anogsiaGangguan emosi : ManiaGangguan memori visualSTROKE PADA HEMISFER KIRI DENGAN GANGGUAN FKLStroke terjadi akibat dr kontrol yg kurang terhadap faktor resikonya atau akibat kelainan dr lahir yg menyebabkan kelemahan pd dinding pembuluh darah di otakFaktor resiko stroke : Usia lanjut, HT, DM, penyakit Jantung, nutrisi yg tdk seimbang, merokok, penyakit sel darah, penyakit imun pembuluh darah dllAdanya gangguan ADO pd hemisfer kiri -> AfasiaSindroma afasia dpt digunakan untuk menentukan diagnosia topisStroke hemisfer kiri dgn hemiparesis kanan srg disertai sindroma afasiaAfasia dpt dipakai untuk mengetahui letak lesi stroke (anterior -> afasia motorik dan posterior -> afasia sensorik) dan luasnya lesi (anteroposterior -> afasia global)

AFASIAAfasia adalah Gangguan berbahasaGangguan ini akibat kerusakan otak pd :Bagian-bagian otak yg bertugas memahami bahasa lisan dan tuliisan. Bagian ini sangat erat dgn bagian otak yg berperan menyimpan data dan simbol-simbol bahasa dan pengetahuan yg sdh dipelajariBagian-bagian otak yg berfungsi mengeluarkan isi pikiran secara;Bahasa lisan yaitu tuturan kata dlm kalimatBahasa tulisan berdasarkan peranan memori koordinasi pergerakan otot-otot jariBagian-bagian otak yg mengintegrasi fungsi memahami bahasa dan mengeluarkan bahasa yg sdh dimengertiBagian-bagian otak yg mengintegrasikan pusat fungsi berbahasa dgn komponen neurologi behavior lainnyaAktifitas berbahasa tergentung pd komponen sistem linguistik :Fonologikal -> berhubungan dgn fonim, unit suara yg terkecilMorfologikal-leksikal -> berhubungan dgn morfem, unit arti bahasa terkecilSemantik -> hunungan arti yg dpt dikatakan untuk dpt membentuk kata yg berartiSintaktik -> berhubungan dgn peraturan organisasi sekwensial dr kataPARAMETER MODALITAS BAHASABicara spontanPengertian bahasa lisanPengulangan yg didengarPenamaan/penyebutan yg disebutkan dgn kata dan kalimat serta distimulasi secara penglihatanMembaca dan mengerti bahasa tulisanMenulis tanpa adanya gangguan koordinasi otot-otot tangan dan jari dan gangguan sensibilitas jari

PEMBAGIAN AFASIAAFASIAKELANCARAN BERBICARAPENGERTIAN BAHASA LISANPENAMAANPENGULANGANMEMBACAMENULISBROCA-+----WERNICKE+-----GLOBAL------ANOMIK++-+++KONDUKSI+++/--++TRANSKORTIKAL MOTORIK-++/-+++TRANSKORTIKAL SENSORIK+--+-+/-TRANSKORTIKAL CAMPURAN---+--CATATAN : POSITIF BERARTI NORMAL, NEGATIF BERARTI TERGANGGU, POSITIF/NEGATIF BERARTI NORMAL ATAU SEDIKIT TERGANGGU

AFASIA GLOBALBila modalitas inni semuanya terganggu sangat berat, biasanya penderita tdk ada suara sama sekali dan tdk mengerti pembicaraan lawan bicara sama sekali serta tdk mengerti bahasa tulisan, kerusakan otak yg luas disertai kelumpuhan otot-otot tubuh sisi kananAfasia global setelah rehabilitasi tingkat keparahannya akan berkurangPenilaian dgn tes afasia yg parameter modalitas bahasanya sdh divalidasi dan distandarisasiAFASIA BROCA (AFASIA MOTORIK)Pd fase akut stroke, gangguannya adalah sama sekali tdk dpt bertutur kata bahkan menyebut vokal dr huruf. Bila diperintah dgn kalimat perintah, penderita mengerti arti kalimat perintah tersebut dan melakukan jawaban dgn pergerakan tubuh sesuai kalimat perintah tersebut.Krn kerusakan pd daerah yg berdampinagn dgn pusat pergerakan otot tubuh (otak sisi kiri depan) -> kelumpuhan otot-otot tubuh sisi kananPenilaian pd fase lanjut setelah rehabilitasi -> gangguan berupa sisa gejala dr afasia globalAFASIA WERNICKE (AFASIA MOTORIK)Pd fase akut -> gangguannya berupa penderita lancar berbicara, pd tingkat berat berbicaranya berlebihan sehingga lawan bicara tdk dpt mengerti maksud penderita. Kalimat lawan bicara mampu didengar penderita tetapi tdk dpt dimengerti. Pd tingkat sgt berat, penderita tdk mengerti perintah 1 kata (misal: duduk, makan, tidur dll) Tdk ada kelumpuhan otot-otot tubuh -> keluarga penderita srg menganggap penderita mengalami skt jiwaPd fase lanjut setelah rehabilitasi -> gangguan dpat berupa sisa gejala dr afasia global dgn tingkat pengertian bahasa lisan sedikit perbaikanAFASIA KONDUKSICiri khas -> penderita tdk mampu mengulangi/meniru tutur kata atau kalimat yg diucapkan lawan bicara tetapi mampu bertutur kata lancar dan mengerti kalimat yg diucapkan lawan bicara dan menjawabnyaAFASIA ANOMIKPenderita tdk mampu menyebut nama-nama benda yg diperlihatkan, angka, huruf, bentuk benda dan kata kerja dr gambar-gambar yg diperlihatkan, menyebut nama binatang yg sdh didengarkan suaranya, menyebut benda yg dirabanya.Penderita mengalami kesulitan menemukan kata yg akan diucapkan dan pecakapan srg terhenti untuk mencari kata dan bila diucapkan salah sebutGangguan anomik terdapat pd semua afasia dgn variasi kemampuan yg berbeda AFASIA TRANSKORTIKAL MOTORIKGangguan mirip afasia broca tetapi mampu meniru ucapan kata/kalimat lawan bicara

AFASIA TRANSKORTIKAL SENSORIK

Gangguan mirip afasia wernicke tetapi mampu meniru ucapan kata/kalimat lawan bicara

AFASIA TRANSKORTIKAL CAMPURAN

Gangguan mirip afasia global tetapi mampu meniru ucapan kata/kalimat lawan bicaraGANGGUAN BAHASA LAINAleksia dgn agrafia -> gangguan mengenal huruf, suku kata, kata dr kalimat sehingga hilang kemampuan membaca dan menulis. Berbicara dan mengerti bahasa lisan baikAleksia tanpa agrafia -> gangguan mengenal huruf, suku kata, kata dan kalimat sehingga hilang kemampuan membaca, dpt menulis tetapi tdk dpt membaca apa yg ditulis. Berbicara dan mengerti bahasa lisan baik

STROKE PADA HEMISFER KANAN DENGAN GANGGUAN FKLGangguan memori visualMenyebabkan penderita tdk dpt mengingat kembali apa yg baru dilihat, lbh berat sampai tdk mampu berimajinasi. Lesi pd lobus temporalGangguan visuospatialHemispatial neglect -> tdk mampu mengenal dan menyadari stimulus dr sisi kirinya. Gangguan ini dominan merupakan gangguan fungsi asosiatif tingkat tinggi lobus parietal kanan, namun dpt jg terjadi bila terdapat gangguan di daerah frontal dan subkortikal kananAnosognosia -> penderita menyangkal bila menderita hemiparesi kiri atau hemihipestesia kiri. Lesi di parietal kananProsopagnosia -> penderita tdk mengenal muka anggota keluarganya sendiri. Lesi di parietooksipital kananApraksia konstruksi -> penderita tdk mampu menyusun balok sesuai gambar yg dilihatnya. Lesi di lobus parietal terutama kananApraksia berpakaian -> penderita tdk dpt mengenakan pakaian dgn urutan yg benar. Lesi di lobus parietal terutama kananGANGGUAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI EMOSIPenderita tdk dpt berbicara dgn lagu dan kalimat yg benar, nampak monoton. Letak lesi di anterior hemisfer kananPenderita tdk mengenal wajah orang sdg marah atau tdk dan tdk mampu mengenal pembicaraan yg emosional (marah atau gembira)Penderita lbh bersifat impulsif, tdk peduli, terlalu berani. Gejala gangguan mood plg srg adalah Mania. Lesi di bagian sistem limbik kortikal hemisfer kanan

Pemeriksaan fungsi luhurMeliputi aphasia, alexia, apraksia, agraphia, akalkulia, disorientasi kri-kanan (right-left disorientation), fingeragnosia. Pemeriksaan fungsi luhur dapat dikerjakan kalau penderita dalam kondisi kesadaran penuh (GCS 456).

a. AphasiaPeriksa 6 modalitas bahasa yaitu bicara spontan, pemahaman, pengulangan, panamaan, membaca dan menulis. Dari sini dapat dibedakan berbagai jenis aphasia yaitu aphasia motorik, sensorik, konduksi, transkortikalis, anomik dan global.Berikut secara singkat ke 6 jenis aphasia tersebut:1) Aphasia motorik (=Broca): pemahaman auditorik baik, bicara spontan tidak lancar (non fluen), modalitas bahasa lainya terganggu. Lesi dibagian posterior girus frontalis inferior/area Brocas (area 44, 45 broadman) kiri.

Aphasia sensorik (=Wernicke): pemahaman sangat terganggu, bicara spontan lancar (fluen) tapi kata-katanya tidak dapat dimengerti/neologisme, modalitas bahasa lainya terganggu. Lesi di region temporalis superior kiri sebagai area asosilasi auditorik (area 22 broadman), kadang meluas ke regio perietalis inferior kiri.3)Aphasia konduksi: pengulangannya sangat terganggu, pemahaman baik, bicara lancar kadang agak ragu, modalitas bahasa lainnya kadang terganggu. Lesi di fasikulus arkuatus (jaras yang menghubungkan antara daerah temporal paling belakang dengan korteks asosiasi lobus frontalis) kiri. Dibedakan menjadi dua yaitu bila lebih ke frontal maka kemampuan bicara kurang lancar, dan bila lebih ke posterior maka kemampuan bicaranya lancar4)Aphasia transkortikalis: kemampuan pengulangannya relative baik, bicara spontan lancar (fluen) tapi kata-katanya tidk dapat dimengerti/neologisme sedangkan modalitas bahasa lainnya terganggu. Lesi disekitar daerah perisylvii. Dibedakan menjadi dua yaitu transkortikalis motorik dan transkortikalis sensorik.5)Aphasia anomik (=Aphasia amnestik, nominal): pemahaman jelek, modalitas bahasa lainnya baik. Merupakan aphasia yang ringan ditandai kesulitan dalam menemukan kata, mungkin merupakan sisa gejala dari salah satu jenis aphasia yang sudah membaik. Lesi di gyrus angularis kiri.6)Aphasia global: semua modalitas bahasa terganggu/jelek. Lesi didaerah sylvian dan sekitarnya hemisphere kiri dengan luas lesi sekitar 3,9 cm s/d 5,8 cm setara dengan 5 slices pada CT scan.

b. Alexia. Penderita tidak buta huruf. Penderita disuruh membaca, pada alexia penderita tidak dapat membaca.Apraksia adalah ketidakmampuan penderita untuk melaksanakan gerakan sesuai dengan yang diperintahkan, sedangkan melaksanakan gerakan atas kemauannya sendiri tidak mengalami gangguan.Syaratnya tidak ada gangguan motorik, sensorik dan serebellum. Untuk kelainan di hemispher dominan (kiri) dikenal apraksia ideomotorik dan ideasional. Sedangkan pada kelainan di hemisphere non dominan (kanan) dikenal apraksia berpakaian (dressing apraksia) dan apraksia konstruksional, kedua jenis apraksia yang terakhir ini berkaitan dengan gangguan visio spasial.

Cara memeriksa : penderita diminta untuk mengambil air digelas kemudian disuruh meminumnya. Pada apraksia ideomotor penderita dapat melakukannya sebagian sedangkan pada apraksi ideasional penderita sulit melakukannya. Untuk apraksia berpakaian, penderita kesulitan untuk berpakaian sedangkan untuk apraksia konstruksional, penderita kesulitan untuk menyusun balok-balok.d. AgraphiaPenderita tidak dapat menulis. Caranya meminta penderita menulis namanya, kota kelahirannya dsb.

e.AkalkuliaPenderita tidak dapat melakukan perhitungan aritmatika sederhana, seperti pengurangan 7 dari seratus, dan seterusnya. Atau penjumlahan sederhana. Dimana sebelumnya penderita dapat melakukan dengan mudah.

f. Right-left disorientationCara memeriksanya : kita sentuh telinga kiri, kaki kanan atau telinga kanan dan seterusnya, kemudian kita tanyakan kepada penderita, yang kita sentuh tersebut sisi kiri atau kanan. Pada penderita dengan right-left disorientation (disorientasi kanan/kiri) akan mengalami kebingungan antara sisi kiri dan kanan (kesulitan membedakan sisi kanan dan kiri).

g.FingeragnosiaPenderita tidak dapat mengenali baik jari-jarinya sendiri maupun jari-jari pemeriksa, biasanya tiga jari yaitu jari ke 2, 3 dan 4. Cara memeriksanya : penderita diminta menyebut jari-jari penderita atau pemeriksa (biasanya digunakan jari 2, 3 dan 4).

TERIMA KASIH