referat saraf dodo (afasia)

Upload: dw-setiawan

Post on 03-Jun-2018

286 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bahasa merupakan sesuatu yang paling kompleks dari perilaku yang ditunjukkan oleh

    manusia, karena bahasa melibatkan memori, belajar, keterampilan penerimaan pesan, proses, dan

    ekspresi. Bahasa merupakan instrument dasar bagi komunikasi pada manusia dan merupakan

    dasar dan tulang punggung bagi kemampuan kognitif. Bila terdapat defisit pada sistem

    berbahasa, penilaian faktor kognitif seperti memori verbal. Interpretasi pepatah dan berhitung

    lisan menjadi sulit dan mungkin tidak dapat dilakukan. Kemampuan berkomunikasi dengan

    menggunakan bahasa sangat penting. Pemahaman bicara dan bahasa adalah tugas yang

    melibatkan sebagian besar korteks serebri. Karena alasan ini, lesi di berbagai bagian korteks

    dapat menyebabkan gangguan pemahaman bicara da bahsa. Bila terdapat gangguan hal ini akan

    mengakibatkan hambatan yang berarti bagi pasien(1,!.

    Permasalahan bahasa dapat tampak dalam bentuk language delay atau gangguan dalam

    berbahasa. Istilah language delay digunakan berdasarkan kepada perkembangan bahasa secara

    normal yang terhambat. "pabila perkembangan bahasa itu mengikuti pola#pola normal, mereka

    terlihat adanya kelambatan jika dibandingkan dengan usia yang sama. $angguan cara berbahasa

    dinamakan afasia. %ebih tepat untuk menggunakan istilah disfasia, karena umumya kemampuan

    berbahasa tidak hilang secara mutlak. $angguan berbahasa tidak mudah di deteksi dengan

    pemeriksaan yang tergesa#gesa (1,!.

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    2/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Anatomi

    &anusia memahami

    suatu kata dari

    pengalamannya atau

    imajinasinya. &anusia mendapatkan kosakata dari apa yang dilihat, didengar, dan

    dirasakan. "rea cerebrum yang mengintegrasi semua stimulus ini menjadi kemampuan

    berbahasa adalah area 'ernicke. "rea ernicke terletak pada ujung posterosuperior girus

    temporalis superior. "rea ernicke berdekatan dengan area pendengaran primer dan

    sekunder. )ubungan antara area pendengaran dengan area 'ernicke memungkinkan

    adanya interpretasi bahasa terhadap apa yang didengar. *elain berhubungan dengan area

    pendengaran, area ernicke juga berhubungan dengan area asosiasi penglihatan. +leh

    karena itu pemahaman bahasa juga dapat terjadi melalui membaca (1!.

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    3/26

    *emua impuls auditorik disampaikan kepada korteks auditorik primer kedua sisi. Pada

    hemisferium yang dominan data auditorik itu dikirim ke pusat ernicke. Pengiriman data dari

    hemisferium yang tidak dominan ke pusat ernicke dilaksanakan melalui serabut korpus

    kalosum. i pusat ernicke suara dikenal sebagai simbol bahasa. Kemudian data itu dikirim ke

    pusat pengertian bahasa. i situ simbol bahasa lisan (auditorik! diintegrasikan dengan simbol

    bahasa visual dan sifat#sifat lain dari bahasa. Bahasa lisan dihasilkan oleh kegiatan di pusat

    pengertian bahasa yang menggalakkan pusat pengenalan kata (ernicke!, yang pada gilirannya

    mengirimkan pesan kepada pusat broca (yang menyelenggarakan produksi kata#kata! melalui

    daerah motorik primer dan melalui lobus frontalis (area motorik suplementer!, yang ikut

    mengatur produksi aktivitas motorik yang tangkas dalam bentuk kata#kata yang jelas. Bahasa

    visual dikembangkan melalui persepsi visual bilateral. ari korteks visual primer kedua sisi data

    visual disampaikan kepada korteks visual sekunder di hemisferium yang dominan. ata tersebut

    dikirim ke pusat ernicke dan ke pusat pengintegrasian pengertian bahasa.1

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    4/26

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    5/26

    B. Definisi

    Pengertian tentang aphasia, masing#masing ahli memberikan batasan yang berbeda#beda, akan

    tetapi pada intinya sama. *eperti yang dikemukakan-

    1. 'ood (1/1! mengatakan baha aphasia merupakan 0parsial or complete loss of ability

    to speak or to comprehend the spoken ord due to injury, disease. +r maldevelopment of

    brain. (Kehilangan kemampuan untuk bicara atau untuk memahami sebagaian atau

    keseluruhan dari yang diucapkan oleh orang lain, yang diakibatkan karena adanya

    gangguan pada otak!(2,3,4!.

    . 'iig dan *emel (153! baha "phasia as involving those ho have ac6uired a language

    disorder because of brain damage resulting in impairment of language comprehension

    formulation, and use. (&ereka yang memiliki gangguan pada perolehan bahasa yang

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    6/26

    disebabkan karena kerusakan otak yang mengakibatkan ketidakmampuan dalam

    memformulasikan pemahaman bahasa dan pengguanaan bahasa! (2,3!.

    7adi pengertian aphasia secara umum berkaitan dengan disorder of brain, injury of the brain.

    selanjutnya sekarang ini banyak perbedaan dari tipe#tipe aphasia atau kondisi#kondisi yang

    dikaitkan dengan aphasia seperti agnosia, paraphasia dan dysprosody. $angguan bahasa aphasia

    dikelompokkan kepada masalah receptive dan ekspresive (4,8,/!. "fasia adalah suatu gangguan

    berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. "fasia tidak termasuk gangguan perkembangan

    bahasa (disebut juga disfasia!, gangguan bicara motorik murni, ataupun gangguan berbahasa

    sekunder akibat gangguan pikiran primer, misalnya ski9ofrenia (3,4!.

    "fasia mencakup gangguan berbahasa secara menyeluruh alaupun biasanya terdapat

    gangguan yang lebih menonjol daripada gangguan lainnya. :ercakup di dalam afasia adalah

    gangguan yang lebih selektif, misalnya gangguan membaca (ale;ia! atau gangguan menulis

    (agrafia!. $angguan yang berkaitan misalnya apraksia (gangguan belajar atau ketrampilan!,

    gangguan mengenal (agnosia!, gangguan menghitung (akalkulias!, serta defisit perilaku

    neurologis seperti demensia dan delirium. Ini semua bisa muncul bersama#sama dengan afasia

    atau muncul sendiri (8,/!.

    C. Etiologi

    "fasia adalah suatu tanda klinis dan bukan penyakit. "fasia dapat timbul akibat cedera otak

    atau proses patologik pada area lobus frontal, temporal atau parietal yang mengatur kemampuan

    berbahasa, yaitu "rea Broa, "rea 'ernicke, dan jalur yang menghubungkan antara keduanya.

    Kedua area ini biasanya terletak di hemisfer kiri otak dan pada kebanyakan orang, bagian

    hemisfer kiri merupakan tempat kemampuan berbahasa diatur (3,4,8,/,5,,1

    Pada dasarnya kerusakan otak yang menimbulkan afasia disebabkan oleh stroke, cedera otak

    traumatik, perdarahan otak aku dan sebagainya. "fasia dapat muncul perlahan#lahan seperti pada

    kasus tumor otak. "fasia juga terdaftar sebagai efek samping yang langka dari fentanyl, suatu

    opioid untuk penanganan nyeri kronis (4,8!.

    D. Klasifikasi

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    7/26

    :abel 1. Klasifikasi "fasia (!

    asar untuk mengklasifikasi afasia beragam, diantaranya ada yang mendasarkan kepada

    (3,4,8,/,5,!-

    1. &anifestasi Klinik

    a. "fasia tidak lancar atau non#fluent

    b. "fasia lancar atau fluent. istribusi anatomi dari lesi yang bertanggung jaab bagi defek

    a. *indrom afasia peri#silvian

    1! "fasia Broca (motorik, ekspresif!! "fasia 'ernicke (sensorik, reseptif!

    2! "fasia Konduksi

    b. *indrom afasia daerah perbatasan (border9one!1! "fasia transkortikal motorik

    ! "fasia transkortikal sensorik

    2! "fasia transkortikal campuranc. *indrom afasia subkortikal

    1! "fasia talamik

    ! "fasia striatal

    d. *indrom afasia non#lokalisasi

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    8/26

    1! "fasia "nomik

    ! "fasia $lobal

    2. $abungan pendekatan manifestasi klinik dengan lesi anatomik

    E. Patofisiologi

    "fasia terjadi akibat kerusakan pada area pengaturan bahasa di otak. Pada manusia, fungsi

    pengaturan bahasa mengalami lateralisasi ke hemisfer kiri otak pada 8#= orang yang

    dominan tangan kanan (kinan! dan 8

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    9/26

    Pada afasia ini penderita bicara lancar, artikulasi dan irama baik, tetapi isi bicara tidak

    bermakna dan tidak dapat dimengerti artinya. Penderita tidak dapat mengerti bahasa

    sehingga tidak dapat berbicara kembali. $ambaran klinisnya ialah (1,12!-

    a. Keluaran bicara yang lancar

    b. Panjang kalimat normalc. "rtikulasi dan irama baik

    d. :erdapat parafasia

    e. Kemampuan memahami dan pendengan dan membaca burukf. ?epetisi terganggu

    g. &enulis lancar tapi tidak ada arti

    *eorang afasia yang non#fluen mungkin akan mengatakan dengan tidak lancar dan

    tertegun#tegun- 0mana@ rokok@ beli. *edangkan seorang afasia fluen mungkin

    akan mengatakan dengan lancar- 0rokok beli tembakau kemana situ tadi gimana dia

    toko jalan (1

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    10/26

    menghasilkan apa#apa. )ilangnya Pengertian berarti juga hilangnya gnosis dan kognisio.

    +leh karena kata dan tulisan yang masih dapat diucapkan dan ditulis oleh seorang

    penderita tidak lagi dikenal dan diketahui, maka dia akan 0berbicara dan 0menulis

    suatu bahasa yang tidak dimengerti oleh dirinya sendiri ataupun orang lain. "dakalanya

    0bahasa baru (neologisme! mengandung kata#kata yang menyerupai kata#kata yang

    ajar, tetapi kebanyakan merupakan ocehan yang tidak mempunyai arti. +cehan itu

    dinamakan juga 0jargon aphasia(1,5!.

    %esi yang menyebabkan afasia jenis 'ernicke terletak di daerah bahasa bagian

    posterior. *emakin berat defek dalam komprehensi auditif, semakin besar kemungkinan

    lesi mencakup bagian posterior dari girus temporal superior. Bila pemahaman kata

    tunggal terpelihara, namun kata kompleks terganggu, lesi cenderung mengenai daerah

    lobus parietal, ketimbang lobus temporal superior. "fasia jenis 'ernicke dapat juga

    dijumpai pada lesi subkortikal yang merusak isthmus temporal memblokir signal aferen

    inferior ke korteks temporal (1,12!.

    *emacamafasia sensorik yang ringan, yang dikenal sebagai 0tuli kata#kata

    (0ord#deafness!, bisa dijumpai. alam hal itu, penderita sama sekali tidak mengerti

    bahasa verbal yang didengarnya, tetapi ia masih bisa mengerti bahasa tertulis dengan

    baik. 7uga afasia sensorik

    yang dinamakan 0buta kata#kata (0ord#blindness! pada mana bahasa verbal masih

    bisa dimengerti, tetapi bahasa visual tidak mempunyai arti baginya, jarang dijumpai. :uli

    kata#kata dan buta kata#kata timbul akibat lesi kecil di sekitar daerah 'ernicke, yang

    terletak baik di lobus temporalis ataupun parietalis bahkan lobus oksipitalis (11,1,12!.

    *ebagai suatu varian dari buta kata#kata ialah agrafia, akalkulia dan aleksia reseptif.

    alam hal agrafia ekspresif (akibat lesi di sekitar daerah broca!, ekspresi melalui

    berbahasa ikut terganggu. 7ika kemampuan untuk mengerti bahasa verbal masih utuh

    tetapi daya untuk mengerti bahasa tertulis hilang, maka dinamakan gejala tersebut agrafia

    reseptif. emikian juga arti istilah akalkulia reseptif, dimana penderita masih bisa

    mengerti mengerti bahasa verbal tetapi ia tidak dapat mengerti soal#soal yang

    menyangkut hitung berhitung. Pada aleksia reseptif, hanya kemampuan untuk mengerti

    apa yang dibaca terganggu, sedangkan ia masih mengerti bahasa verbal. %esi#lesi yang

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    11/26

    relevan bagi afasia reseptif fraksional itu terbatas pada girus angularis dan

    supramarginalis. $irus yang tersebut pertama terletak di ujung sulkus temporalis superior

    dan girus yang tersebut terakhir terletak di ujung fisura serebri lateralis *ylvii (1,5,11!.

    "fasia reseptif lesinya terletak di temporo#parietal pasien justru bicara terlalu banyak,

    cara mengucapkan baik dan irama kalimat juga baik, namun didapat gangguan berat pada

    memformulasi dan menamai sehingga kalimat yang diucapkan tidak mempunyai arti.

    Bahasa lisan dan tulisan tidak atau kurang dipahami, dan menulis secara motorik

    terpelihara, namun isi tulisan tidak menentu. Pasien tidak begitu sadar akan

    kekurangannya (1,4!.

    $ambaran klinik afasia 'ernicke (4!-

    a. Keluaran afasik yang lancarb. Panjang kalimat normal

    c. "rtikulasi baikd. Prosodi baik

    e. "nomia (tidak dapat menamai!

    f. Parafasia fonemik dan semantikg. Komprehensi auditif dan membaca buruk

    h. ?epetisi terganggu

    i. &enulis lancar tapi isinya AkosongA

    3. "fasia Konduksi

    &erupakan ketidakmampuan mengulangi kata atau kalimat laan bicara terutama

    yang multisilabis (bersuku kata banyak!. amun penderita masih mampu mengeluarkan

    isi pikiran dan menjaab kalimat laan bicaranya meskipun bahasa verbalnya terganggu.

    "fasia konduksi merupakan kerusakan pada fasikulus arcuata yang berdampak pada

    transmisi informasi dari daerah 'ernicke ke daerah Brocca. %okasi lesi atau kerusakan

    tersebut berada pada girus supramarginalis dari hemisfer yang dominan (area transisional

    antara lobus temporalis posterior dan lobus parietalis!. $ejala kerusakan ini karena

    informasi leksikal dari daerah 'ernicke tidak dapat dipindahkan ke daerah Brocca,

    sehingga ujarannya secara semantic tidak padu (tidak koheren! (1,5!.

    "fasia konduksi merupakan gangguan berbahasa yang lancar (fluent! yang

    ditandai oleh gangguan berat pada repetisi, kesulitan dalam membaca kuat#kuat (namun

    pemahaman dalam membaca baik!, gangguan dalam menulis, parafasia yang jelas,

    namun umumnya pemahaman bahasa lisan terpelihara. :erputusnya hubungan antara area

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    12/26

    ernicke dan broca diduga menyebabkan kelainan ini. :erlibatnya girus supramarginal,

    sering lesi di massa alba subkortikal#dalam korteks parietal inferior dan mengenai

    fasikulus arkuatus yang menghubungkan korteks temporal dan frontal (1,5!.

    4. "fasia "nomikisebut juga afasia nominatif atau afasia amnestik, merupakan afasia motorik

    yang ringan. Penderitanya tidak bisa menemukan simbolik verbal dari benda yang

    diperlihatkan kepadanya (tidak mampu menamai benda yang dihadapkan kepadanya!.

    Berbicara spontan biasanya lancar dan kaya gramatika, namun sering tertegun mencari

    kata dan terdapat parafasia mengenai nama objek. Ia tahu abstraksi dari benda tersebut

    dalam pikiran, tetapi lafal dari abstraksi itu tidak bisa dinyatakan. &isalnya penderitadiminta untuk menyebut nama benda yang disodorkan kepadanya. Ia bisa menjaab

    sebagai berikut - 0itu@itu,Ctu, tulis#tulis. :etapi ia tidak bisa temukan atau ucapkan kata

    0pensil. Baru setelah dibantu dengan mengucapkan suku pertama kata 0pensil,

    penderita dapat meneruskannya 0pen@sil. alam hal ini dapat dikatakan baha

    penyimpanan kata pensil utuh, juga persandian abstraksi masih utuh. :etapi 0decoding

    dari abstraksi terganggu (1,5!.

    "fasia jenis ini membuat penderita tidak mampu menyebut nama benda yang

    dilihat, angka, huruf, bentuk benda dan kata kerja dari gambar yang dilihat. Ia juga tidak

    bisa menyebutkan nama binatang yang didengar suaranya atau benda yang diraba. "fasia

    ini merupakan yang relatif ringan. %etak lesinya tidak tentu, tapi bisa di girus angular

    dan temporal superior posterior atau berada antara daerah Brocca dan 'ernicke. Pada

    penemuan postmortem memperkirakan baha tipe afasia ini disebabkan oleh lesi yang

    mengganggu serat#serat assosiasi yang menghubungkan area sensorik bicara dengan

    region hipokampus. %esi biasanya tumor dan kadang#kadang suatu abses otogenus dalam

    substansia alba yang lebih dalam dari bagian posterior dan basal lobus temporalis

    (kemungkinan area 2/! atau suatu proses atrofi, seperti misalnya versi lobus temporalis

    dari penyakit Pick. $ambaran klinik alasia anomik

    (1,5!.

    a. Keluaran lancarb. Komprehensi baik

    c. ?epetisi baik

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    13/26

    d. $angguan dalam menemukan kata

    8. "fasia transkortikal

    "fasia transkortikal secara umum ditandai oleh repetisi bahasa yang baik

    (terpelihara!, namun fungsi bahasa lainnya terganggu. "fasia transkortikal disebabkan

    oleh lesi yang luas, berupa infark berbentuk bulan sabit, di dalam 9ona perbatasan antara

    pembuluh darah serebral mayor (misalnya di lobus frontal antara daerah arteri serebri

    anterior dan media!. ipercaya baha afasia ini disebabkan oleh terpisahnya area bicara

    sensorik dari korteks, sisanya karena gangguan sirkulasi dalam korteks dan substansia

    alba sepanjang 9ona batas arterial antara arteri serebri anterior, media dan posterior. %esi

    ini tidak mengenai atau tidak melibatkan korteks temporal superior dan frontal inferior(area dan 33 dan lingkungan sekitar! dan korteks peri sylvian parietal. Korteks peri

    sylvian yang utuh ini dibutuhkan untuk kemampuan mengulang yang baik.Keyakinan ini

    berasal dari kejadian keadaan tersebut dalam kasus henti jantung sementara tanpa

    mempertimbangkan penyebabnya. ibagi menjadi (1.5!-

    a. "fasia transkortikal motorik (masuk afasia non#fluent!

    Pasien dengan afasia ini mampu mengulang (repetisi!, memahami dan membaca,

    namun dalam bicara spontan terbatas, seperti pasien dengan afasia broca.

    $ambaran kliniknya yaitu ekspresi tidak lancar (non#fluent!, pemahaman verbal

    relative terpelihara, pengulangan baik, menamai terganggu, ungkapan#ungkapan

    singkat, parafasia semantik, ekolali, pemahaman (komprehensi! baik. Biasanya

    akibat lesi di anterior atau superior dari area broca. $ambaran klinik afasia

    motorik transkortikal (1,5!-

    1! Keluaran tidak lancar (non fluent!! Pemahaman (komprehensi! baik

    2! ?epetisi baik

    3! Inisiasi terlambat4! Dngkapan#ungkapan singkat

    8! Parafasia semantik

    /! Ekholalia

    Dntuk jenis afasia ini digunakan juga istilah aam 0pure ord#dumbness

    atau bisu kata#kata yang tulen. 7ika seorang afasia motorik masih bisa membeo,

    namun tidak mampu lagi untuk mengeluarkan kata#kata sebagai cara ekspresi

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    14/26

    aktifnya, maka afasia motorik semacam itu disebabkan oleh suatu lesi kortikal

    yang agak besar di antara daerah broca dan ernicke. "fasia motorik berat

    dengan masih adanya kemampuan untuk membeo ini dinamakan afasia motorik

    transkortikal. "fasia transkortikal motorik terlihat pada lesi di perbatasan anterior

    yang menyerupai huruf c terbalik (1,5!.

    b. "fasia transkortikal sensorikIni adalah afasia yang berkaitan dengan hilangnya pemahaman

    pendengaran dan penglihatan dan kata#kata dan ketidakmampuan untuk menulis

    dan membaca dengan pengertian. Kata#kata yang diucapkan dapat diulang, tapi

    artinya tidak dapat dimengerti. $ambaran klinisnya, yaitu ekspresi lancar (fluent!,

    pemahaman verbal terganggu, pengulangan baik, menamai terganggu,

    pemahaman membaca terganggu, menulis terganggu, defisit motorik dan sensorik

    jarang dijumpai, didapatkan defisit lapangan pandang di sebelah kanan. Biasanya

    akibat lesi di area informasi dari nonbahasa

    area ke cerebrum tidak bisa di transfer ke area ernickeCs untuk diubah menjadi

    suatu bentuk bahasa. "fasia ini dapat mengulang (repetisi! baik, namun tidak

    memahami apa yang didengarnya atau yang diulanginya. $ambaran klinik afasia

    sensorik transkortikal (1.5!-

    1! Keluaran (output! lancar (fluent!

    ! Pemahaman buruk2! ?epetisi baik3! Ekholalia

    4! Komprehensi auditif dan membaca terganggu

    8! efisit motorik dan sensorik jarang dijumpai/! idapatkan defisit lapangan pandang di sebelah kanan

    c. "fasia transkortikal campuran$ambaran klinisnya, yaitu tidak lancar (non#fluent!, komprehensi buruk,

    repetisi baik dan ekolali yang mencolok. Penyebab paling sering dari afasia

    transkortikal ialah anoksia sekunder terhadap sirkulasi darah yang menurun,seperti yang dijumpai pada henti jantung, oklusi atau stenosis berat arteri karotis,

    anoksia oleh keracunan karbon monoksida dan demensia. $ambaran klinik afasia

    transkortikal campuran (1.5!-

    1! :idak lancar (nonfluent!

    ! Komprehensi buruk2! ?epetisi baik

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    15/26

    3! Ekholalia mencolok

    /. "fasia Broccaisebut juga sebagai afasia motorik atau afasia ekspresif. isebabkan oleh lesi di

    bagian posterior daerah girus ketiga frontal dari hemisfer kiri (dominan! yaitu sekitar area

    Brocca (area 33!. "fasia Brocca terberat ialah jika penderita sama sekali tidak dapat

    mengeluarkan kata#

    kata. "dakalanya hanya dapat mengucapkan 0ya atau 0he#ng saja, sambil

    menganggukan kepalanya. amun demikian ia masih mengerti bahasa verbal dan visual.

    7uga perintah#perintah untuk melakukan sesuatu (praksis! bisa dilaksanakan sesuai

    dengan makna perintah. Ketidak mampuan untuk menyatakan pikirannya dengan kata#

    kata menjengkelkan penderita. an lebih#lebih menekan jianya adalah baha ia sadar

    akan apa yang hendak diucapkan, tetapi ia tidak mampu mengucapkan kata#kata yangterkandung dalam fikirannya. 7adi bahasa internalnya masih utuh. Pada afasia motorik

    umumnya kemampuan untuk menulis kata#kata masih tidak terganggu, tetapi bisa juga

    terjadi adanya agrafia (hilangnya kemampuan untuk ekspresi dengan tulisan!. Pada afasia

    motorik yang terberat, adakalanya kata#kata yang bersifat ledakan#ledakan emosional

    masih bisa diucapkan secara spontan misalnya 0da#ilah, 0asu, 0$..verdom, dan

    sebagainya(1,5!."fasia motorik yang mencerminkan kerusakan terhadap seluruh korteks daerah

    Brocca ialah afasia dimana penderita tidak bisa melakukan ekspresi dengan cara apapun,

    baik dengan cara verbal maupun visual (afasia motorik kortikal!. "fasia motorik dimana

    penderita tidak bisa mengucapkan satu kata apapun, namun masih bisa mengutarakan

    pikirannya dengan jalan tulis menulis, bisa timbul akibat lesi di masa putih area Brocca.

    +leh karena itu, afasia motorik ini dinamakan juga afasia motorik subkortikal (1,5!.

    $ejala utamanya adalah berbicara spontan yang tidak lancar, non#fluent dan terbata#bata.

    :ata bahasanya kurang sempurna, dan biasanya disertai dengan hemiparesis kanan (1,5!.

    Firi klinik afasia Broca-

    a. bicara tidak lancarb. :ampak sulit memulai bicara

    c. kalimatnya pendek (4 kata atau kurang per kalimat!

    d. pengulangan (repetisi! buruke. kemampuan menamai buruk

    f. Kesalahan parafasia

    g. Pemahaman lumayan (namun mengalami kesulitan memahami kalimat yang sintaktis

    kompleks!

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    16/26

    h. $ramatika bahasa kurang, tidak kompleks

    i. Irama kalimat dan irama bicara terganggu

    :ergolong dalam afasia motorik adalah juga akalkulia ekspresif dan agrafia ekspresif,

    yang berarti hilangnya kemampuan untuk ekspresi dengan menggunakan simbolik

    matematika dan huruf. Pada akalkulia ekspresif dan agrafia ekspresif, ekspresi dengan

    cara berbahasa masih ada, tetapi apabila ekspresi itu diujudkan dalam bentuk tulisan,

    penderita sendiri sadar akan ketidakmampuannya. %esi berkorelasi dengan gangguan

    yang terletak di lobus frontalis yang berdampingan dengan korteks motorik (1,5!.

    5. "fasia global

    "fasia global adalah bentuk afasia yang paling berat, keadaan ini ditandai oleh tidakadanya lagi bahasa spontan atau berkurang sekali dan menjadi beberapa patah kata yang

    diucapkan secara stereotipe (itu#itu saja, berulang!, misalnya - 0iiya, iiya, iiya, atau -

    0baaah, baaaah, baaaah. Komprehensi menghilang atau sangat terbatas, misalnya hanya

    mengenal namanya saja atau satu atau dua patah kata. ?epetisi (mengulangi! juga sama

    berat gangguannya seperti bicara spontan. &embaca dan menulis juga terganggu berat.

    "fasia global disebabkan oleh lesi luas yang merusak sebagian besar atau semua daerah

    bahasa. Penyebab lesi yang paling sering ialah oklusi arteri karotis interna atau arteri

    serebri media pada pangkalnya. Kemungkinan untuk pulih buruk. %esi luas terletak di

    perysilvian atau sebagian dari frontal dan temporal. *eseorang disebut afasia global bila

    semua modalitas bahasa, meliputi kelancaran berbicara, pengertian bahasa lisan,

    penamaan, pengulangan, membaca, dan menulis terganggu berat. Pasien yang terkena

    hanya dapat menggumamkan beberapa suara atau mengacaukan pembicaraan selanjutnya

    dan hanya mengerti beberapa suara atau kata yang segera akan dilupakan. &ereka tidak

    dapat mengulang kembali kata#kata yang diucapkan dan tidak mampu membaca atau

    menulis. "fasia global ini disertai oleh hemiplegia, hemianestesia dan hemianopsia. )al

    ini terjadi karena kerusakan otak berupa infark yang luas yang disebabkan oleh obstruksi

    arteri serebri media(1,5!.

    G. Pemeiksaan Pen!n"ang

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    17/26

    Pemeriksaan kelancaran berbicara. *eseorang disebut berbicara , lancar bila

    bicara spontannya lancar, tanpa tertegun#tegun untuk mencari Kata yang diinginkan.

    Kelancaran berbicara verbal merupakan refleksi dari efisiensi menemukan kata. Bila

    kemampuan ini diperiksa secara khusus ilnpat dideteksi masalah berbahasa yang ringan

    pada lesi otak yang ringan iiImii pada demensia dini. efek yang ringan dapat dideteksi

    melalui tes knlnncaran, menemukan kata yaitu jumlah kata tertentu yang dapat dlproduksi

    selama jangka aktu yang terbatas. &isalnya menyebutkan sebanyak#banyaknya nama

    jenis hean selama jangka aktu satu menit, ulnu menyebutkan kata#kata yang mulai

    dengan huruf tertentu, misalnya huruf * atau huruf B dalam satu menit (5!. &enyebutkan

    nama hean - Pasien disuruh menyebutkan sebanyak mungkin nama hean dalam aktu

    8< detik. Kita catat jumlahnya serta kesalahan yang ada, misalnya parafasia. *kor - +rang

    normal umumnya mampu menyebutkan 15 # < nama hean selama 8< detik, dengan

    variasi I 4 # /. Dsia merupakan faktor yang berpengaruh secara bermakna dalam tugas

    ini. +rang normal yang berusia di baah 8 tahun akan mampu menyebutkan < nama

    hean dengan simpang baku 3,4. Kemampuan ini menurun menjadi 1/ (G ,5! pada usia

    /

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    18/26

    Kemampuan pasien yang afasia untuk memahami sering sulit dlnllal Pemeriksaan

    klinis disisi#ranjang dan tes yang baku cenderung kurang cukup dan dapat memberikan

    hasil yang menyesatkan. %angkah terakhir dapat digunakan untuk mengevaluasi

    pemahaman (komprehensi! secara klinis, yaitu dengan cara konversasi, suruhan, pilihan

    (ya atau tidak!, dan menunjuk. Konversasi. engan mengajak pasien bercakap#cakap

    dapat dinilai kemampuannya memahami pertanyaan dan suruhan yang diberikan oleh

    pemeriksa. *uruhan. *erentetan suruhan, mulai dari yang sederhana (*atu langkah!

    sampai pada yang sulit (banyak langkah! dapat digunakan untuk menilai kemampuan

    pasien memahami. &ula#mula suruh pasien bertepuk tangan, kemudian tingkatkan

    kesulitannya, misalnya- mengambil pinsil, letakkan di kotak dan taruh kotak di atas kursi

    (suruhan ini dapat gagal pada pasien dengan apraksia dan gangguan motorik, alaupun

    pemahamannya baik hal ini harus diperhatikan oleh pemeriksa!.Pemeriksa dapat pula mengeluarkan beberapa benda, misalnya kunci, duit, arloji,

    vulpen, geretan. *uruh pasien menunjukkan salah sntu benda tersebut, misalnya arloji.

    Kemudian suruhan dapat dlpermilit, misalnya- tunjukkan jendela, setelah itu arloji,

    kemudian vulpen. Pasion tanpa afasia dengan tingkat inteligensi yang rata#rata mampu

    menunjukkan 3 atau lebih objek pada suruhan yang beruntun. Pasien dengan "fasia

    mungkin hanya mampu menunjuk sampai 1 atau objek saja. 7adi, pada pemeriksaan ini

    pemeriksa (dokter! menambah jumlah objek yang hams ditunjuk, sampai jumlah berapa

    pasien selalu gagal. Ja atau tidak. Kepada pasien dapat juga diberikan tugas berbentuk

    pertanyaan yang dijaab dengan AyaA atau AtidakA. &engingat kemungkinan salah ialah

    4

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    19/26

    Kemampuan mengulang dinilai dengan menyuruh pasien mengulang, mula#mula

    kata yang sederhana (satu patah kata!, kemudian ditingkatkan menjadi banyak (satu

    kalimat!. 7adi, kita ucapkan kata atau angka, dan kemudian pasien disuruh

    mengulanginya. Fara pemeriksaan Pasien disuruh mengulang apa yang diucapkan oleh

    pemeriksa. &ula#mula sederhana kemudian lebih sulit. Fontoh-

    &ap

    Bola

    Kereta

    ?umah sakit

    *ungai Barito

    %apangan %atihan

    Kereta api malam

    Besok aku pergi dinas

    ?umah ini selalu rapi

    *ukur anak itu naik kelas

    *eandainya si "mat tidak kena influensa

    Pemeriksa harus memperhatikan apakah pada tes repetisi ini didapatkan parafasia, salah

    tatabahasa, kelupaan dan penambahan. +rang normal umumnya mampu mengulang kalimat

    yang mengandung 1 suku#kata. Banyak pasien afasia yang mengalami kesulitan dalam

    mengulang (repetisi!, namun ada juga yang menunjukkan kemampuan yang baik dalam hal

    mengulang, dan sering lebih baik daripada berbicara spontan. Dmumnya dapat dikatakan

    baha pasien afasia dengan gangguan kemampuan mengulang mempunyai kelainan

    patologis yang melibatkan daerah peri#sylvian. Bila kemampuan mengulang terpelihara,

    maka daerah #sylvian bebas dari kelainan patologis. Dmumnya daerah ekstra#sylvian yang

    terlibat dalam kasus afasia tanpa defek repetisi terletak di daerah perbatasan vaskuler

    (area ater#shed!.

    Pemeiksaan menamai )an menem!kan kata%(&

    Kemampuan menamai objek merupakan salah satu dasar fungsi herbahasa. )al ini

    sedikit#banyak terganggu pada semua penderita afasia. engan demikian, semua tes yang

    digunakan untuk menilai afasia mencakup penilaian terhadap kemampuan ini. Kesulitan

    menemukan kata erat kaitannya dengan kemampuan menyebut nama (menamai! dan hal ini

    disebut anomia. Penilaian harus mencakup kemampuan pasien menyebutkan nama objek,

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    20/26

    bagian dari objek, bagian tubuh, arna, dan bila perlu gambar geometrik, simbol matematik

    atau nama suatu tindakan. alam hal ini, perlu digunakan aitem yang sering digunakan

    (misalnya sisir, arloji! dan yang jarang ditemui. atau digunakan (misalnya pedang!. Banyak

    penderita afasia yang masih mampu menamai objek yang sering ditemui atau digunakan

    dengan cepat dan tepat, namun lamban dan tertegun, dengan sirkumlokusi (misalnya,

    melukiskan kegunaannya! atau parafasia pada objek yang jarang dijumpainya. Bila pasien

    tidak mampu atau sulit menamai, ia dapat dibantu dengan memberikan suku kata

    pemula atau dengan menggunakan kalimat penuntun. &isalnya- pisau. Kita dapat

    membantu dengan suku kata pi "tau dengan kalimat- Akita memotong daging dengan A.

    Jang penting kita nilai ialah sampainya pasien pada kata yang dibutuhkan, kemampuannya

    (memberi nama objek!.

    "da pula pasien yang mengenal objek dan mampu melukiskan kegunaannya

    (sirkumlokusi! namun tidak dapat menamainya. &isalnya bila ditunjukkan kunci ia

    mengatakan - A"nu ... itu...untuk masuk rumah...kita putarA. Fara pemeriksaan. :erangkan

    kepada pasien baha ia akan disuruh menyebutkan nama beberapa objek juga arna dan

    bagian dari objek tersebut. Kita dapat menilai dengan memperlihatkan misalnya arloji,

    bolpoin, kaca mata, kemudian bagian dari arloji (jarum menit, detik!, lensa kaca mata.

    +bjek atau gambar objek berikut dapat digunakan- +bjek yang ada di ruangan- meja, kursi,

    lampu, pintu, jendela. Bagian dari tubuh- mata, hidung, gigi, ibu jari, lutut 'arna- merah,

    biru, hijau, kuning, kelabu. Bagian dari objek- jarum jam, lensa kaca mata, sol sepatu, kepala

    ikat pinggang, bingkai kaca mata.

    Perhatikanlah apakah pasien dapat menyebutkan nama objek dengan cepat atau lamban

    atau tertegun atau menggunakan sirkumlokusi, parafasia, neologisme dan apakah ada

    perseverasi. isamping menggunakan objek, dapat pula digunakan gambar objek. Bila pasien

    tidak mampu menyebutkan nama objek, dapatkah ia memilih nama objek tersebut dari antara

    beberapa nama objek. $unakanlah sekitar < objek sebelum menentukan baha tidak

    didapatkan gangguan.

    "rea bahasa di posterior ialah area kortikal yang terutama bertugas memahami bahasa

    lisan. "rea ini biasa disebut area 'ernicke mengenai batasnya belum ada kesepakatan. "rea

    bahasa bagian frontal berfungsi untuk produksi bahasa. "rea Brodmann 33 merupakan area

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    21/26

    Broca. Penelitian dengan PE: (positron emission tomography! tentang meta#bolisme glukosa

    pada penderita afasia, menyokong spesialisasi regional tugas ini. amun demikian, pada

    hampir semua bentuk afasia, tidak tergantung pada jenisnya, didapat pula bukti adanya

    hipometabolisme di daerah temporal kiri. Penelitian ini memberi kesan baha sistem bahasa

    sangat kompleks secara anatomi#fisiologi, dan bukan merupakan kumpulan dari pusat#pusat

    kortikal dengan tugas#tugas terbatas atau terpisah#pisah atau sendiri#sendiri.

    Pemeiksaan sistem 'a$asa%(&

    Evaluasi sistem bahasa harus dilakukan secara sistematis. Perlu diperhatikan bagaimana

    pasien berbicara spontan, komprehensi (pemahaman!, repetisi (mengulang! dan menamai

    (naming!. &embaca dan menulis harus dinilai pula setelah evaluasi bahasa lisan. *elain itu,

    perlu pula diperiksa sisi otak mana yang dominan, dengan melihat penggunaan tangan (kidal

    atau kandal!. engan melakukan penilaian yang sistematis biasanya dalam aktu yang

    singkat dapat diidentifikasi adanya afasia serta jenisnya. Pasien yang afasia selalu agrafia dan

    sering aleksia, dengan demikian pengetesan membaca dan menulis dapat dipersingkat.

    amun demikian, pada pasien yang tidak afasia, pemeriksaan membaca dan menulis harus

    dilakukan sepenuhnya, karena aleksa atau agrafia atau keduanya dapat terjadi terpisah (tanpa

    afasia!.

    Pemeiksaan #engg!naan tangan %ki)al ata! kan)al& %(&

    Penggunaan tangan dan sisi otak yang dominan mempunyai kaitan yang erat *ebelum

    menilai bahasa perlu ditentukan sisi otak mana yang dominan, dengan melihat penggunaan

    tangan. &ula#mula tanyakan kepadn p irsion apakah ia kandal (right handed! atau kidal.

    Banyak orang kidal telah illnjarkan sejak kecil untuk menulis dengan tangan kanan. engan

    demikian, mengobservasi cara menulis saja tidak cukup untuk menentukan npakah seseorang

    kandal atau kidal. *uruh pasien memperagakan tangan mana yang digunakannya untuk

    memegang pisau, melempar bola, dsb. :anyakan pula apakah ada juga kecenderungannya

    menggunakan tangan yang lainnya. *pektrum penggunaan tangan bervariasi dari kandal yang

    kuat kanan sedikit lebih kuat dari kiri kiri sedikit lebih kuat dan kanan dan kidal yang kuat.

    "da individu yang kecenderungan kandal dan kidalnya hampir sama (ambi#de;trous!.

    Pemeiksaan 'e'i*aa + s#ontan%(&

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    22/26

    %angkah pertama dalam menilai berbahasa ialah mendengarkan bagaimana pasien

    berbicara spontan atau bercerita. engan mendengnrknn pasien berbicara spontan atau

    bercerita, kita dapat memperoleh data yang sangat berharga mengenai kemampuan pasien

    berbahasa. Fara Ini tidak kalah pentingnya dari tes#tes bahasa yang formal. Kita dapat

    mengajak pasien berbicara spontan atau berceritera melalui pertanyaan berikut - Foba

    ceriterakan kenapa anda sampai diraat di rumah sakit. Foba ceritakan mengenai pekerjaan

    anda serta hobi anda. Bila mendengarkan pasien berbicara spontan atau bercerita, perhatikan-

    1. "pakah bicaranya pelo, cadel, tertegun#tegun, disprosodik (irama, ritme, intonasi bicara

    terganggu!. Pada afasia sering ada gangguan ritme dan irama (disprosodi!.

    . "pakah ada afasia, kesalahan sintaks, salah menggunakan kata (parafasia,

    neologisme!, dan perseverasi. Perseverasi sering dijumpai pada afasia.

    Parafasia. Parafasia ialah men#substitusi kata. Kita mengenai jenis parafasia, yaitu

    parafasia semantik (verbal! dan parafasia fonomik (literal!. Parafasia semantik ialah

    mensubstitusi satu kata dengan kata yang lain misalnya- AkucingA dengan AanjingA.

    Parafasia fonemik, ialah mensubstitusi suatu bunyi dengan bunyi yang lain, misalnya bir

    dengan kir, balon dengan galon.

    "fasia motorik yang berat biasanya mudah dideteksi. Pasien berbicaranya sangat terbatas

    atau hampir tidak ada mungkin ia hanya mengucapkan- Aayaa, ayaa, aaai, )iA. *esekaliditemukan kasus dimana pasien sangat terbatas kemampuan bicaranya, namun bila ia marah,

    beremosi tinggi, keluar ucapan makian yang cara mengucapkannya cukup baik. "fasia ialah

    kesulitan dalam memahami danLatau memproduksi bahasa yang disebabkan oleh gangguan

    (kelainan, penyakit! yang melibatkan hemisfer otak. idapatkan berbagai jenis afasia,

    masing#masing mempunyai pola abnormalitas yang dapat dikenali, bila kita berbincang

    dengan pasien serta melakukan beberapa tes sederhana.

    H. Tea#iPenatalaksanaan gangguan bahasa terlebih dahulu didasarkan mengatasi

    penyebabnya seperti stroke, perdarahan akut, tumor otak dan sebagainya. Penanganan

    yang paling efektif adalah dengan rehabilitasi berupa terapi bicara(1,12,13!.

    :ujuan dari rehabilitasi ini adalah untuk melatih sel#sel yang tidak rusak

    menggantikan sel#sel yang telah rusak. *alah satu rehabilitasi untuk mengatasi gangguan

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    23/26

    berbicara dan berbahasa adalah dengan speech therapy merupakan penyediaan pelayanan

    yang diberikan oleh health care profesional untuk membantu seseorang dalam

    memperbaiki komunikasi. idalamnya meliputi bagaimana membuat suara dan bahasa,

    termasuk pengertian dan pemilihan kata yang digunakan (1,12,13!.

    &enurut hsdc (

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    24/26

    memberikan tanggapan verbal. *timuli dapat berupa verbal, tulisan ataupun taktil.

    &ateri yang telah dikuasai pasien perlu diulangulang (repetisi!.8. :erapi dapat diberikan secara pribadi dan diseling dengan terapi kelompok dengan

    pasien afasi yang lain.

    /. Penyertaan keluarga dalam terapi sangat mutlak.

    BAB III

    KESI,PULAN

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    25/26

    1. "fasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. "fasia

    tidak termasuk gangguan perkembangan bahasa (disebut juga disfasia!, gangguan bicara

    motorik murni, ataupun gangguan berbahasa sekunder akibat gangguan pikiran primer,

    misalnya ski9ofrenia

    . "fasia dapat timbul akibat cedera otak atau proses patologik pada area lobus frontal,

    temporal atau parietal yang mengatur kemampuan berbahasa

    2. "fasia diklasifikasikan berdasarkan manifestasi klinis, istribusi anatomi dari lesi yang

    bertanggung jaab bagi defek, $abungan pendekatan manifestasi klinik dengan lesi

    anatomik

    DAFTA- PUSTAKA

    1. &ahar mardjono, Priguna *idharta. eurologi Klinis asar.

  • 8/11/2019 Referat Saraf Dodo (AFASIA)

    26/26

    2. "dult "phasia. "merican *peech %anguage )earing "ssociation.isik dan &ental. Bab I-

    Berbahasa. >akultas Kedokteran Dniversitas Indonesia. 7akarta. isiologi Kedokteran Edisi . Penerbit Buku

    Kedokteran E$F. 7akarta. 1/. 1