1_perdata

89
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 1 MAHKAMAH AGUNG KAIDAH HUKUM : “Dengan tidak dipenuhinya janji untuk mengawini, perbuatan tersebut adalah suatu perbuatan melawan hukum karena melanggar norma kesusilaan dan kepatutan dalam masyarakat.” NOMOR REGISTER : 3277 K/Pdt/2000 TANGGAL PUTUSAN : 18 Juli 2003 MAJELIS : Bagir Manan, SH. H. Parman Suparman, SH. Arbijoto, SH. KLASIFIKASI : Tentang Perikatan (Perbuatan melawan hukum) DUDUK PERKARA : Bahwa pada tanggal 24 November 1995 dihadapan orang tua penggugat, tergugat bermaksud menjadikan penggugat sebagai istrinya kelak dan sejak saat itu setiap Sabtu sore tergugat secara rutin datang dan menginap dirumah penggugat dan diijinkan orang tua penggugat dengan pertimbangan tempat tinggal tergugat jauh sehingga tidak memungkinkan tergugat kembali ketempat tinggalnya malam itu juga. Bahwa hubungan penggugat dengan tergugat sudah terlalu jauh bahkan telah melakukan hubungan seksual sebagaimana layaknya suami isteri. Bahwa orangtua tergugat juga merestui hubungan penggugat dengan tergugat. Bahwa penggugat dan orangtua penggugat menuntut janji tergugat yang akan mengawini penggugat, namun tergugat selalu mengelak dengan mengulur ulur waktu

Upload: anonymous-yqzf2qu

Post on 27-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dfg

TRANSCRIPT

Page 1: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 1

MAHKAMAH AGUNG

KAIDAH HUKUM : “Dengan tidak dipenuhinya janji untuk

mengawini, perbuatan tersebut adalah suatu

perbuatan melawan hukum karena melanggar

norma kesusilaan dan kepatutan dalam

masyarakat.”

NOMOR REGISTER : 3277 K/Pdt/2000

TANGGAL PUTUSAN : 18 Juli 2003

MAJELIS : – Bagir Manan, SH.

– H. Parman Suparman, SH.

– Arbijoto, SH.

KLASIFIKASI : Tentang Perikatan (Perbuatan melawan hukum)

DUDUK PERKARA : – Bahwa pada tanggal 24 November 1995

dihadapan orang tua penggugat, tergugat

bermaksud menjadikan penggugat sebagai

istrinya kelak dan sejak saat itu setiap Sabtu

sore tergugat secara rutin datang dan

menginap dirumah penggugat dan diijinkan

orang tua penggugat dengan pertimbangan

tempat tinggal tergugat jauh sehingga tidak

memungkinkan tergugat kembali ketempat

tinggalnya malam itu juga.

– Bahwa hubungan penggugat dengan tergugat

sudah terlalu jauh bahkan telah melakukan

hubungan seksual sebagaimana layaknya

suami isteri.

– Bahwa orangtua tergugat juga merestui

hubungan penggugat dengan tergugat.

– Bahwa penggugat dan orangtua penggugat

menuntut janji tergugat yang akan

mengawini penggugat, namun tergugat

selalu mengelak dengan mengulur ulur waktu

Page 2: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 2

bahkan tergugat meninggalkan rumah

orangtuanya sebagai tempat tinggalnya untuk

menghilangkan jejak sehingga penggugat

sulit berkomunikasi dengan tergugat.

– Bahwa akibat perbuatan tergugat yang tidak

menepati janji kawin telah menjatuhkan

kehormatan dan nama baik penggugat

sebagai guru dan penggugat menderita

kerugian yang dikeluarkan penggugat selama

hidup bersama dengan tergugat yaitu biaya

hidup Rp.5.000.000,- + ongkos pulang pergi

Surabaya–Bojonegoro sebesar Rp.2.500.000,

yang keseluruhannya berjumlah

Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu

rupiah) dan ganti rugi pemulihan nama baik

penggugat sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah).

PERTIMBANGAN HUKUM MAHKAMAH AGUNG :

– Bahwa keberatan kasasi dapat dibenarkan dengan alasan sebagai berikut :

a. Gugatan dalam petitum butir 2 adalah analog dengan putusan M.A.

tanggal 8 Februari 1986 No. 3191 K/Pdt/1984, yang berpendapat

dengan tidak dipenuhinya janji untuk mengawini tersebut, tergugat

telah melanggar norma kesusilaan dan kepatutan dalam masyarakat

dan perbuatan tergugat dalam masyarakat dan perbuatan tergugat

adalah suatu perbuatan melawan hukum, sehingga menimbulkan

kerugian terhadap penggugat, maka tergugat wajib memberi kerugian

sebagaimana tercantum dalam amar putusan nanti. Mahkamah Agung

berpendapat petitum butir 2 dalam konvensi cukup jelas.

b. Bahwa mengenai besarnya ganti rugi tidak harus tercantum dalam

petitum gugatan, apalagi menurut Yurisprudensi (putusan M.A.

tanggal 22 Juni 1988 No. 2559 K/Pdt/1996) hakim berwenang untuk

menentukan jumlah ganti rugi secara ex aequo et bono.

Page 3: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 3

AMAR PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG :

– Mengabulkan permohonan kasasi dari pemohon kasasi : Wetty Trisnawati,

BA.

– Membatalkan putusan PT. Surabaya tanggal 13 April 1999 No. 51/Pdt/1999/PT.SBY, yang membatalkan putusan PN. Surabaya tanggal

28 Oktober 1997 No. 142/Pdt.G/1997/PN.SBY.;

MENGADILI SENDIRI :

Dalam Konvensi :

– Mengabulkan gugatan penggugat sebagian;

– Menyatakan hukum bahwa karena tergugat tidak menepati janjinya untuk

mengawini penggugat, maka harus membayar kembali kepada penggugat

segala biaya yang telah dikeluarkan penggugat untuk membiayai kehidupan

tergugat selama tergugat menjalin hubungan asmara dengan penggugat

sebagai suami istri tanpa ikatan perkawinan yang sah;

– Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi sebagai pemulihan nama baik penggugat sejumlah Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

– Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.51.500,-

(lima puluh satu ribu lima ratus rupiah).

– Menolak gugatan penggugat selebihnya;

Dalam Rekonvensi :

– Menolak gugatan rekonvensi penggugat rekonvensi;

PEMBUAT KAIDAH HUKUM

ttd. KLEMENTINA SIAGIAN, SH.

Page 4: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 4

PUTUSAN

Nomor : 3277 K/Pdt/2000

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan

sebagai berikut dalam perkara :

WETTY TRISNAWATI, BA., bertempat tinggal di Jalan Teuku

Umar No.96 Bojonegoro, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya :

1. HARI PURWADI, SH.M.HUM, 2. AGUS MUWARTO,

SH.M.HUM, Pengacara dan UKBH UNTAG Surabaya, berkantor

di Jalan Semolowaru 45 Surabaya, berdasarkan surat kuasa

khusus tanggal 11 Maret 2000, Pemohon Kasasi dahulu

Penggugat-Terbanding;

melawan

Drs. HARI WISNU, bertempat tinggal terakhir di Perumahan

Kampus IKIP Ketintang No.53 Surabaya, Termohon Kasasi

dahulu Tergugat-Pembanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dan surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat asli telah menggugat sekarang

Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat asli di muka persidangan Pengadilan

Negeri Surabaya dengan dalil-dalil :

1. Bahwa Penggugat asli kenal dengan Tergugat asli pada tanggal 12 November 1993 melalui seorang teman yang sama-sama sebagai guru

Page 5: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 5

ditempat Penggugat asli mengajar, yang pernah menjadi mahasiswa

Tergugat asli;

2. Bahwa perkenalan tersebut berbuntut Tergugat asli menaruh hati pada

Penggugat asli, meski pada mulanya Penggugat asli menganggapnya

sebagai teman biasa;

3. Bahwa setidak-tidaknya pada bulan November 1995 antara Penggugat asli

dan Tergugat asli terlibat percakapan lewat telepon dimana Tergugat asli

mengungkapkan isi hatinya bahwa Tergugat asli berniat secara sungguh-

sungguh untuk menjalin hubungan asmara dengan Penggugat asli;

4. Bahwa pada tanggal 24 November 1995, Tergugat asli datang ke rumah

Penggugat asli dan pada saat ini juga Tergugat asli dihadapan orang tua

Penggugat asli bahwa maksud kedatangannya untuk menjalin hubungan

asmara dengan Penggugat asli dan untuk meminta Penggugat asli kelak

menjadi isterinya. Bahkan dihadapan ibu dan adik Penggugat asli serta

Penggugat asli sendiri. Tergugat asli mengungkapkan tidak akan

meninggalkan Penggugat asli, dalam arti memutuskan hubungan dengan

Penggugat asli;

5. Bahwa sejak saat itu, Tergugat asli datang secara rutin ke rumah Penggugat

asli, bahkan tidur ditempat tinggal Penggugat asli untuk beberapa hari.

Orang tua Penggugat asli maupun Penggugat asli mengizinkan Tergugat

asli tidur ditempat tinggal Penggugat asli disamping karena pertimbangan

tempat tinggal Tergugat asli yang cukup jauh dan tempat tinggal

Penggugat asli, juga karena orang tua Penggugat asli maupun Penggugat

asli menganggap Tergugat asli datang beritikad baik dan datang untuk

menjalin hubungan lebih baik dengan Penggugat asli;

6. Bahwa karena Tergugat asli datang setiap hari Sabtu sore dan baru pulang hari Senin pagi selama tidak kurang dan satu tahun, Penggugat asli dan

Tergugat asli terlibat hubungan jauh, dalam arti melakukan hubungan

seksual sebagaimana layaknya dilakukan oleh seseorang yang telah menjadi

suami isteri. Disamping itu, Penggugat asli terbuai dengan rayuan Tergugat

asli karena Tergugat asli dalam merayu juga menyebut nama Allah bahwa

Tergugat asli tidak akan meninggalkan Penggugat asli atau tidak akan

menghianati Penggugat asli, dan hal itu diucapkan berulang kali;

7. Bahwa karena telah baiknya hubungan Penggugat asli dengan Tergugat asli,

Page 6: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 6

termasuk hubungan Penggugat asli dengan orang tua Tergugat asli, segala

biaya Tergugat asli untuk datang ketempat tinggal Penggugat asli tidak

segan-segan diberi oleh Penggugal asli;

8. Bahwa dasar kunjungan orang tua Penggugat asli ketempat tinggal orang

tua Tergugat asli, baik orang tua Penggugat asli maupun orang tua

Tergugat asli telah merestui Penggugat asli dan Tergugat asli kawin

secepatnya;

9. Bahwa setidak-tidaknya pada bulan Oktober 1996, Tergugat asli datang

ketempat tinggal Penggugat asli dan menemui orang tua Penggugat asli.

Pada saat itulah, orang tua Penggugat asli menanyakan kepastian saat

perkawinan antara Penggugat asli dan Tergugat asli, namun Tergugat asli

mengatakan “belum bisa berfikir dan secepatnya ibu (maksudnya ibu

Penggugat asli) saya beri kabar sebab tanggungan saya (maksudnya

Tergugat asli) masih banyak;

10. Bahwa setelah itu, Tergugat asli menunjukkan gelagat tidak baik, bahkan

mengatakan kepada Penggugat asli dan adik-adik Penggugat asli bahwa

Tergugat asli tidak mau dihubungi, baik langsung maupun melalui telepon.

Tergugat asli juga mengatakan kepada Penggugat asli bahwa Tergugat asli

mau datang sebulan, dua bulan, lima bulan, mau menikahi satu tahun, dua

tahun, atau lima tahun itu bukan urusan Penggugat asli. Tergugat asli juga

mengatakan bahwa tidak ada orang yang bisa memaksa Tergugat asli,

termasuk orang tua Penggugat asli;

11. Bahwa sikap tidak baik Tergugat asli juga ditunjukkan pada kesempatan

lain ketika bertemu dengan adik Penggugat asli bahwa Tergugat asli

mengatakan, dulu pernah hidup serumah selama tujuh tahun dengan

perempuan lain dan melakukan hubungan layaknya suami isteri, perempuan

itupun tidak menuntut kawin dengan Tergugat asli;

12. Bahwa sejak saat itu Tergugat asli sulit dihubungi bahkan sama sekali tidak pernah menghubungi, seolah-olah segala yang pernah dilakukan Tergugat

asli terhadap Penggugat dan hubungan Penggugat asli dan keluarga

Penggugat asli dengan orang tua Tergugat asli yang baik dalam rangka

mengharapkan antara Tergugat asli dan Penggugat asli melangsungkan

perkawinan yang baik tidak berbekas sama sekali;

13. Bahwa sejak saat itu, Penggugat asli kehilangan komunikasi dengan

Page 7: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 7

Tergugat asli, lebih-lebih pada saat Tergugat asli meninggalkan rumah

orang tua Tergugat asli yang semula menjadi tempat tinggal Tergugat asli.

Itulah cara Tergugat asli menghindar dari janji untuk mengawini Penggugat

asli dan hanya menjadikan Penggugat asli sebagai sandaran untuk

memenuhi kebutuhan keuangan Tergugat asli atas segala tanggungan-

tanggungan Tergugat asli, baik kebutuhan keuangan untuk keperluan hidup

sehari-hari Tergugat asli maupun kebutuhan keuangan Tergugat asli semasa

Tergugat asli menempuh studi S-2 (pascasarjana);

14. Bahwa untuk mencari jalan keluar dan kepedihan, kesusahan dan kehancuran

hati Penggugat asli atas janji Tergugat asli untuk mengawini Penggugat

asli yang tidak ditepati, Penggugat asli masih mencari jalan kekeluargaan,

hingga Penggugat asli meminta bantuan Dekan FPOK IKIP Negeri

Surabaya sebagai atasan langsung, namun Tergugat asli tetap menunjukkan

itikad buruknya;

15. Bahwa atas sikap Tergugat asli tersebut Penggugat asli telah melakukan

pemanggilan-pemanggilan melahui Pengacara Penggugat asli (UKBH

UNTAG Surabaya) secara tertulis untuk membicarakan secara kekeluargaan,

Tergugat asli tidak mengindahkannya;

16. Bahwa menurut kaidah hukum dalamYurisprudensi Mahkamah Agung

melalui putusan Mahkamah Agung No. 3191 K/Pdt/1984 tanggal 8

Februari 1986, perbuatan Tergugat asli yang tidak memenuhi perjanjian

untuk melangsungkan perkawinan dikualifikasikan sebagai pelanggaran

norma kesusilaan dan kepatutan dalam masyarakat, sekaligus merupakan

perbuatan melawan hukum, sehingga merugikan Penggugat asli. Lebih-

lebih Tergugal asli adalah seorang guru, yang dengan demikian perbuatan

Tergugat asli amat tidak pantas dilakukan;

17. Bahwa karena perbuatan Tergugat asli yang tidak memenuhi perjanjian

untuk mengawini Penggugat asli tersebut, Penggugat asli menderita malu

karena perbuatan Tergugat asli tersebut menjatuhkan kehormatan dan nama

baik Penggugat asli yang dikenal oleh warga masyarakat sebagai guru, baik

kepada keluarga Penggugat asli maupun masyarakat sekitar tempat tinggal

Penggugat asli dan teman-teman Penggugat asli dan Tergugat asli yang

mengetahui hubungan Penggugat asli dan Tergugat asli serta janji kawin

Penggugat asli dan Tergugat asli;

Page 8: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 8

18. Bahwa karena perbuatan Tergugat asli yang tidak memenuhi perjanjian

untuk mengawini Penggugat asli, Penggugat asli menuntut kerugian

finansial yang di keluarkan Penggugat asli selama hidup bersama tersebut,

yaitu biaya hidup Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), ongkos pulang pergi

Surabaya Bojonegoro sebesar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu

rupiah), hingga keseluruhannya berjumhah Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu rupiah);

19. Bahwa Penggugat juga menuntut kerugian pemulihan nama baik Penggugat

asli sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan sebagai jaminan

bagi Penggugat asli, mohon Pengadilan meletakkan sita jaminan

pekarangan milik keluarga Tergugat asli yang terletak di Kompleks

Perumahan Kampus IKIP Negeri Ketintang No.53 Surabaya;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Penggugat asli mohon

kepada Pengadihan Negeri Surabaya agar memberikan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya

2. Menyatakan hukum bahwa karena Tergugat tidak menepati janjinya untuk mengawini Penggugat maka harus membayar kembali kepada Penggugat

segala biaya yang telah dikeluarkan oleh Penggugat untuk membiayai

kehidupan Tergugat selama Tergugat menjalin hubungan asmara dengan

Penggugat sebagai suami isteri tanpa ikatan perkawinan yang sah;

3. Menghukum kepada Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada

Penggugat sejumhah Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah)

yaitu biaya yang telah dikeluarkan oleh Penggugat untuk membiayai

kehidupan Tergugat selama Penggugat masih berhubungan asmara dengan

Tergugat;

4. Menghukum pula Tergugat untuk membayar ganti rugi sebagai pemulihan

nama baik Penggugat sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan tanah pekarangan milik keluarga

Tergugat yang terlelak di Perumahan Kampus IKIP Ketintang No.53

Surabaya, apabila Tergugat tidak sanggup membayar ganti rugi tersebut

kepada Penggugat;

6. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul akibat

Page 9: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 9

perkara ini;

7. Atau mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan

gugatan rekonvensi dengan dalil-dalil :

1. bahwa semua yang terurai dalam jawaban pertama tersebut diatas, adalah

merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan gugatan dalam rekonvensi

ini dan oleh karena itu mohon dianggap sebagai tertulis/terulang kembali

dalam gugatan rekonvensi ini;

2. bahwa Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi telah berturut-turut melakukan serangkaian perbuatan melawan hukum dan

memfitnah Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi, yang

dimuat dalam surat-surat kabar harian dan majalah mingguan, antara lain

adalah sebagai berikut :

1) Harian Memorandum, hari Jum’at tanggal 14 Maret 1997 halaman

pertama kolom 1, 2, 3 dan 4 yang bersambung di halaman 7 kolom 3

dan 4;

2) Harian Jawa Pos, tanggal 14 Maret 1997 halaman 9 kolom 1, 2 dan 3

bagian bawah dan bersambung ke halaman 10 kolom 1, 2 dan 3 bagian

bawah;

3) Majalah Mingguan “Wanita Indonesia” No.392/IX/Minggu-IV/24-30

Maret 1997 halaman 10 kolom 4 dan 5 dan halaman 11 kolom 1, 2, 3,

4 dan 5;

Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi, maka nama baik Penggugat

dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi menjadi cemar, oleb karena

itu, Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi haruslah minta

maaf kepada Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi, lewat

surat kabar harian : 1. Memorandum, 2. Jawa Pos dan Majalah Mingguan

“Wanita Indonesia”;

Bahwa Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi telah

melakukan perbuatan melawan hukum yang kedua, yaitu melibatkan IKIP

Negeri Surabaya, padahal Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam

Page 10: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 10

Konvensi tidak pernah membawa-bawa nama IKIP Negeri Surabaya, oleh

sebab itu Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi haruslah

dihukum minta maaf kepada seluruh pimpinan IKIP Negeri Surabaya, lewat

surat kabar seperti tersebut diatas;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat dalam Rekonvensi/

Tergugat dalam Konvensi mohon kepada Pengadilan Negeri Surabaya

menjatuhkan putusan sebagai berikut :

1. Menerima gugatan Penggugat dalam Rekonvensi untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi telah

melakukan perbuatan melawan hukum, seperti yang terurai diatas;

3. Menghukum Tergugat dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi untuk meminta maaf kepada Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam

Konvensi dan minta maaf kepada seluruh pimpinan IKIP Negeri Surabaya,

lewat surat kabar harian : Memorandum, Jawa Pos, dan Majalah Mingguan

“Wanita Indonesia” yang luas/kolomnya sama dengan luas kolom Tergugat

dalam Rekonvensi/Penggugat dalam Konvensi memuat dan berturut-turut

selama 3 (tiga) hari;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :

– Menghukum Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi untuk

membayar semua biaya perkara;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Surabaya telah

mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 28 Oktober 1997 Nomor

:142/Pdt.G/1997/PN.SBY. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM KONVENSI :

– Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

– Menyatakan hukum bahwa karena Tergugat tidak menepati janjinya untuk

mengawini Penggugat, maka harus membayar kembali kepada Penggugat

segala biaya yang telah dikeluarkan oleh Penggugat untuk membiayai

Page 11: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 11

kehidupan Tergugat selama Tergugat menjalin hubungan asmara dengan

Penggugat sebagai suami isteri tanpa ikatan perkawinan yang sah;

– Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat

sejumlah Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), yaitu biaya

yang telah dikeluarkan oleh Penggugat untuk membiayai kehidupan

Tergugat selama Penggugat masih berhubungan asmara dengan Tergugat;

– Menghukum pula Tergugat untuk membayar ganti rugi sebagai pemulihan

nama baik Penggugat sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

– Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.51.500,-

(lima puluh satu ribu lima ratus rupiah);

– Menolak gugatan Penggugat selebihnya;

DALAM REKONVENSI :

– Menolak gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi;

DALAM KONVENSI/REKONVENSI :

– Membebani biaya perkara nihil;

Putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat telah dibatalkan

oleh Pengadilan Tinggi Surabaya dengan putusannya tanggal 13 April 1999

Nomor : 51/PDT/1999/PT.SBY. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

– Menerima permohonan banding dan kuasa Tergugat Pembanding tersebut;

– Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 28 Oktober

1997 No. 142/Pdt.G/1997/PN.SBY. yang dimohonkan banding tersebut.

DAN MENGADILI SENDIRI :

DALAM KONVENSI :

DALAM POKOK PERKARA :

– Menyatakan gugatan Penggugat Terbanding tidak dapat diterima;

Page 12: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 12

DALAM REKONVENSI :

– Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 28 Oktober 1997

No. 142/Pdt.G/1997/PN.SBY. dalam rekonvensi;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :

– Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding untuk

membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat

banding sebesar Rp.40.000,- (empat puluh ribu rupiah).

Bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Penggugat

Terbanding pada tangga 13 Maret 2000 kemudian terhadapnya oleh Penggugat-

Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus

tanggal 11 Maret 2000 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 15

Maret 2000 sebagaimana ternyata dan akte permohonan kasasi Nomor :

142/Pdt.G/1997/PN. Surahaya yo Nomor : 51 /Pdt/1999/PT.Sby. yang dibuat

oleh Panitera Pengadilan Negeri Surabaya, permohonan mana kemudian disusul

dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 29 Maret 2000;

Bahwa setelah itu oleh Tergugat/Pembanding yang pada tanggal 1 April

2000 telah diberitahukan tentang memori kasasi dan Penggugat-Terbanding,

namun Tergugat/Pembanding tidak mengajukan jawaban memori kasasi;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya yang telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama diajukan dalam tenggang

waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-undang, maka oleh karena

itu permohonan kasasi tersebut formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi dalam memori kasasinya ialah :

1. Bahwa Pengadilan Tinggi Surabaya telah salah dalam menerapkan

hukumnya, yaitu berkenaan dengan diabaikannya pemeriksaan perkara ini

yang telah memasuki pokok perkara;

2. Bahwa Pengadilan Tinggi Surabaya telah salah menerapkan hukumnya,

Page 13: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 13

mengingat Termohon Kasasi dalam gugatannya tidak menyatakan eksepsi

tentang kaburnya gugatan dari Pemohon Kasasi. Dengan demikian Hakim

telah memutus lebih dari yang ada dalam jawaban Termohon Kasasi;

3. Bahwa Pengadilan Tinggi Surabaya telah salah dalam penerapan hukum

berkaitan dengan kualifikasi kabur atau tidaknya tuntutan ganti rugi.

Sebenarnya pihak Pemohon Kasasi dalam gugatannya secara jelas telah

merinci kerugiannya. Tapi kalau toh itu dianggap kabur oleh hakim

Pengadilan Tinggi, maka yang terjadi adalah kekeliruan Hakim Pengadilan

Tinggi Surabaya dalam melakukan “kualifikasi hukum” kabur dalam

perkara ini. Mengingat kasus ini adalah kasus khusus, yaitu menyangkut

pengingkaran janji kawin, maka bentuk kerugian tidak dapat disamakan

dengan tuntutan kerugian dalam dunia perdagangan. Tidaklah lazim “seorang

calon isteri” yang baik membuat perincian uang yang telah diberikan kepada

calon suaminya, apalagi dalam benaknya tidak terpikir jika kemudian akan

ditinggal oleh calon suaminya. Oleh karena itu Hakim Pengadilan Tinggi

Surabaya mestinya menggunakan dasar “kepatutan” terhadap kerugian yang

diderita oleh seorang wanita yang dirugikan oleh lelaki yang telah

menodainya serta meninggalkan kawin dengan wanita lain;

Menimbang, bahwa atas keberatan-keberatan tersebut Mahkamah Agung

berpendapat :

mengenai keberatan-keberatan ad. 1, 2 dan 3 :

bahwa keberatan-keberatan tersebut dapat dibenarkan, karena judex facti

telah salah menerapkan hukum berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :

a. Bahwa petitum butir 2 dan gugatan dalam konvensi telah diajukan

berdasarkan posita butir 16, sehingga berdasarkan gugatan subsidair,

gugatan dalam petitum butir 2 tersebut adalah analog dengan putusan

Mahkamah Agung tanggal 8 Februari 1986 No.3191 K/Pdt/1984, yang

pokoknya berpendapat dengan tidak dipenuhinya janji untuk mengawini

tersebut, Tergugat asal telah melanggar norma kesusilaan dan kepatutan

dalam masyarakat dan perbuatan Tergugat asal tersebut adalah suatu

perbuatan melawan hukum, sehingga menimbulkan kerugian terhadap diri

Penggugat asal, maka Tergugat asal wajib memberi kerugian seperti apa

Page 14: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 14

yang tertera dalam amar putusan nanti. Jadi in casu Mahkamah Agung

berpendapat petitum butir 2 dan gugatan dalam konvensi adalah cukup jelas;

b. Bahwa mengenai perincian besarnya ganti rugi tidak harus tercantum dalam

petitum gugatan, apalagi menurut yurisprudensi (putusan Mahkamah

Agung tanggal 22 Juni 1988 No.2559 K/Pdt/1986) hakim berwenang

untuk menentukan jumlah ganti rugi secara ex aequo et bono;

Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang dipertimbangkan diatas, maka

permohonan kasasi yang diajukan oheh Pemohon Kasasi : Wetty Trisnawati,

BA. dapat dikabulkan dan Mahkamah Agung akan membatalkan putusan

Pengadilan Tinggi Surabaya tanggal 13 April 1999 Nomor :

51/PDT/1999/PT.SBY. yang telah membatalkan putusan Pengadilan Negeri

Surabaya tanggal 28 Oktober 1997 Nomor : 142/Pdt.G/1997/PN.SBY., serta

selanjutnya Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara ini dengan

mengambil alih pertimbangan Pengadilan Negeri yang telah tepat dan benar

dengan amar seperti tersebut dibawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dikabulkan dan

Termohon Kasasi sebagai pihak yang kalah maka dihukum untuk membayar

biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, baik tingkat pertama, banding

maupun dalam tingkat kasasi ini.

Memperhatikan Pasal-Pasal dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1970,

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 dan Undang-Undang lain yang

bersangkutan;

M E N G A D I L I :

Mengabulkan permohonan kasasi dan Pemohon Kasasi : WETTY

TRISNAWATI, BA, tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya tanggal 13 April 1999

Nomor : 51/PDT/1999/PT.SBY. yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri

Surabaya tanggal 28 Oktober 1997 Nomor : l42/Pdt.G/1997/PN.SBY.;

MENGADILI SENDIRI :

DALAM KONVENSI :

Page 15: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 15

– Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

– Menyatakan hukum bahwa karena Tergugat tidak menepati janjinya untuk mengawini Penggugat, maka harus membayar kembali kepada Penggugat

segala biaya yang telah dikeluarkan oleh Penggugat untuk membiayai

kehidupan Tergugat selama Tergugat menjalin hubungan asmara dengan

Penggugat sebagai suami isteri tanpa ikatan perkawinan yang sah;

– Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat

sejumlah Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), yaitu biaya

yang telah dikeluarkan oleh Penggugat untuk membiayai kehidupan

Tergugat selama Penggugat masih berhubungan asmara dengan Tergugat;

– Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

– Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.51.500,-

(lima puluh satu ribu lima ratus rupiah);

– Menolak gugatan Penggugat selebihnya;

DALAM REKONVENSI :

– Menolak gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi;

Menghukum Termohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua

tingkat peradilan, baik tingkat pertama, banding maupun dalam tingkat kasasi,

yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebanyak Rp.100.000,- (seratus ribu

rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Mahkamah

Agung pada hari JUM’AT tanggal 18 Juli 2003 oleh Bagir Manan Ketua

Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, H. Parman Suparman, SH. dan

Arbijoto, SH. Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka

untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua sidang tersebut dengan dihadiri oleh

H. Parman Suparman, SH. dan Arbijoto, SH. Hakim-Hakim Anggota, Shirley

P. Widodo, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Hakim-Hakim Anggota K e t u a

ttd. ttd.

Page 16: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 16

H. Parman Suparman, SH. Bagir Manan, SH.

ttd.

Arbijoto, SH.

Panitera Pengganti.

ttd.

Shirley P. Widodo, SH.

Biaya-biaya :

1. Meterai............................................ Rp. 6.000,-

2. Redaksi. ......... ............................. Rp. 1.000,-

3. Administrasl ................................... Rp. 93.000,-

Jumlah Rp. 100.000,-

(seratus ribu rupiah)

Keterangan :

Tanpa dilampirkan Putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri

Page 17: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 17

MAHKAMAH AGUNG

KAIDAH HUKUM : “Suami istri yang telah pisah tempat tinggal

selama 4 tahun dan tidak saling memperdulikan

sudah merupakan fakta adanya perselisihan dan

pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk

hidup rukun dalam rumah tangga dapat dijadikan

alasan untuk mengabulkan gugatan perceraian.”

NOMOR REGISTER : 1354 K/Pdt/2000

TANGGAL PUTUSAN : 8 September 2003

MAJELIS : – Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, SH. – DR. Rifyal Ka’bah M.A.

– Drs. H. Andi Syamsu Alam, SH.MH.

KLASIFIKASI : Tentang Perceraian

DUDUK PERKARA : – Bahwa penggugat dan tergugat

melangsungkan perkawinan pada tanggal 6

Desember 1972 sesuai akte No. 73 dan

dikarunia 3 anak yaitu :

1. Margaret lahir tanggal 24 Maret 1973.

2. Nora lahir tanggal 5 November 1974.

3. Dicky Julianto lahir tanggal 10 Juli 1978.

– Bahwa penggugat dan tergugat selalu berbeda

pandangan hidup yang menyebabkan

perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak

dapat hidup rukun sebagai suami istri.

– Bahwa penggugat telah mencoba

memperbaiki keadaan dengan pisah tempat

tidur namun tidak berhasil dan sejak Agustus

1995 penggugat pergi ke Jakarta untuk usaha

cari nafkah.

– Bahwa harapan untuk hidup rukun tidak ada

lagi penggugat mohon perkawinan

dinyatakan putus karena perceraian.

Page 18: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 18

PERTIMBANGAN HUKUM MAHKAMAH AGUNG :

– Bahwa keberatan kasasi dapat dibenarkan dengan alasan sebagai berikut :

– Pasal 19 huruf F Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975

(perselisihan dan percekcokan ditafsirkan secara luas dengan melihat

fakta-fakta yang menunjukkan adanya perselisihan dan pertengkaran

tersebut menyebabkan perkawinan pecah, sehingga tidak ada lagi

harapan untuk hidup rukun dalam rumah tangga.

– Pisah tempat tinggal antara penggugat dan tergugat lebih dari 4 tahun dan tidak saling memperdulikan lagi sudah merupakan fakta adanya

perselisihan, karena tidak mungkin suami istri pisah tempat tinggal

dan tidak saling memperdulikan tanpa adanya perselisihan.

– Bahwa Dicky Julianto yang telah berusia lebih 18 tahun, karena itu

tidak dibawah kekuasaan orang tua lagi, sehingga gugatan agar anak

tersebut dibawah perwalian ibu ditolak.

AMAR PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG :

– Mengabulkan permohonan kasasi dari : Sie Swie Hak (Sie Sioe Hwa).

– Membatalkan putusan PT. Jawa Timur tanggal 14 April 2000 No.

710/Pdt/1999/PT.SBY dan putusan PN. Surabaya tanggal 10 Mei 1999

No. 76/Pdt.G/1999/PN.SBY.

DAN MENGADILI SENDIRI :

Dalam Konpensi :

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan perkawinan antara penggugat dan tergugat yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 1972 tercatat dengan akta perkawinan No. 73

tanggal 18 Desember 1972 putus karena perceraian;

3. Memerintahkan kepada Panitera PN. Surabaya untuk mengirim salinan

putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor

Catatan Sipil tempat perkawinan tersebut dicatat dalam daftar/register yang

disediakan untuk itu;

Page 19: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 19

4. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya;

Dalam Rekonpensi :

– Menolak gugatan penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya;

Dalam Konpensi dan Rekonpensi :

Menghukum Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk membayar

biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, dan dalam tingkat kasasi sebesar

Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah).

PEMBUAT KAIDAH HUKUM

ttd. KLEMENTINA SIAGIAN, SH.

Page 20: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 20

PUTUSAN

Nomor : 1354 K/Pdt/2001

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan

sebagai berikut dalam perkara :

SIE SWIE HAK (SIE SlOE HWA), bertempat tinggal di Jalan

Lebak Arum III/38 Surabaya, dalam hal ini diwakili oleh

kuasanya ADI S. RAHARDJA S.H., Pengacara berkantor di

Jalan Manyar Kartika V/16, Surabaya berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tertanggal 26 Oktober 2000, Pemohon Kasasi, dahulu

Penggugat/Pembanding;

m e l a w a n

HADI SUBIANTO DJAJAPURNAMA bertempat tinggal di

Jalan Lebak Arum III/38 Surabaya, Termohon Kasasi, dahulu

Tergugat/Terbanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Pemohon Kasasi sebagai Penggugat Asli telah menggugat sekarang Termohon

Kasasi sebagai Tergugat Asli di muka persidangan Pengadilan Negeri Surabaya

pada pokoknya atas dalil-dalil :

Bahwa Penggugat Asli dan Tergugat Asli melangsungkan perkawinan di

Jember pada tanggal 6 Desember 1972 dengan Akta Perkawinan No. 73, Catatan

Sipil Jember, tanggal 18 Desember 1972.

Page 21: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 21

Bahwa dalam perkawinan tersebut telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak yaitu

:

– Margaret, perempuan, lahir di Jember pada tanggal 24 Maret 1973.

– Nora, perempuan, lahir di Jember pada tanggal 5 Nopember 1974.

– Dicky Julianto, laki-laki, lahir di Jember pada tanggal 10 Juli 1978.

Bahwa antara Penggugat Asli dan Tergugat Asli kemudian ternyata telah

terjadi jurang pemisah yang dalam, karena adanya perbedaan pandangan hidup

yang menyolok yang menjadi sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran

terus menerus dan tidak dapat hidup rukun lagi sebagai suami isteri.

Bahwa Penggugat Asli merasa tidak ada lagi keharmonisan untuk hidup sebagai suami isteri karena sering terjadinya pertengkaran tersebut.

Bahwa Penggugat Asli telah mencoba usaha perbaikan dengan pisah

kamar/tempat tidur, namun tidak berhasil dan sejak bulan Agustus 1995,

Penggugat Asli telah meninggalkan Tergugat Asli pergi ke Jakarta untuk

berusaha mencari nafkah.

Bahwa Penggugat Asli datang ke Surabaya pada waktu Margaret menikah

bulan Nopember 1995 dan bulan April pada waktu Nora sakit, serta bulan

Agustus 1997 pada waktu Margaret melahirkan. Kemudian setelah itu kembali

lagi ke Jakarta.

Bahwa anak yang bernama Dicky Julianto lahir di Jember tanggal 10 juli

1978 belum cukup umur dan selama ini Penggugat Asli yang mengasuh,

mendidik dan memeliharanya, maka adalah wajar apabila Penggugat Asli yang

ditetapkan sebagai wali anak tersebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Penggugat mohon

kepada Pengadilan Negeri Surabaya untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan perceraian Penggugat ini.

2. Menyatakan putus karena perceraian (Daftar perkawinan pokok tahun 1972),

perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilangsungkan di

Jember, Akte Perkawinan No. 73 Catatan Sipil Jember, tanggal 18

Desember 1972.

3. Menetapkan Penggugat sebagai wali ibu dan anak Penggugat dengan

Tergugat, yang belum cukup umur bernama :

Page 22: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 22

DICKY JULIANTO, laki-haki, lahir di Jember, pada tanggal 10 Juli 1978.

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya, untuk

mengirimkan turunan resmi keputusan ini kepada Kantor Pencatatan Sipil

di Surabaya, untuk dicatat dalam buku daftar perceraian, bilamana putusan

ini telah berkekuatan hukum tetap.

5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat Asli telah

mengajukan gugat rekonpensi sebagai berikut :

Bahwa Tergugat Rekonpensi telah pergi ke Jakarta dengan meninggalkan anak-anak tanpa alasan yang sah, dengan demikian Tergugat Rekonpensi telah

mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu yang baik bagi anak-

anaknya, terutama anak bernama Dicky Julianto yang masih di bawah umur.

Bahwa berdasarkan hal tersebut, apabila perkawinan Penggugat Rekonpensi

dan Tergugat Rekonpensi tidak dapat dipertahankan lagi dan gugatan cerai

Tergugat Rekonpensi dikabulkan, maka agar Penggugat Rekonpensi ditetapkan

sebagai wali ayah dan anak bernama Dicky Julianto tersebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas, Penggugat Rekonpensi

mohon kepada Pengadilan Negeri Surabaya untuk memberikan keputusan

sebagai berikut :

DALAM REKOPENSI :

1. Menerima gugatan rekonpensi Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi

untuk seluruhnya;

2. Menetapkan Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi sebagai wali ayah dan anak yang masih di bawah umur bernama DICKY JULIANTO, lahir di

Jember pada tanggal 10 Juli 1978, sebagaimana ternyata dan kutipan Akte

Kelahiran No. 29 tahun 1978 tertanggal 22 Juli 1978 yang dikeluarkan oleh

Catatan Sipil Daerah Tingkat II Jember;

DALAM KONPENSI DAN REKOPENSI :

– Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekopensi untuk membayar

Page 23: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 23

biaya perkara;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Surabaya telah

mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 10 Mei 1999

No.76/Pdt.G/1999/PN.SBY. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM KONPENSI :

– Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;

DALAM REKONPENSI :

– Menyatakan bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi dinyatakan tidak dapat

diterima.

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :

– Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar

biaya perkara yang diperhitungkan sebesar Rp. 88.000,- (delapan puluh

delapan ribu rupiah).

Putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat telah

dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Jawa Timur dengan putusannya tanggal 14

April 2000 No. 710/Pdt/1999/PT.SBY.;

Bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

Penggugat/Pembanding pada tanggal 23 Oktober 2000 kemudian terhadapnya

oleh Penggugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya khusus, berdasarkan

surat kuasa khusus tanggal 26 Oktober 2000, diajukan permohonan

untuk pemeriksaan kasasi secara tertulis pada tanggal 26 Oktober 2000

sebagaimana ternyata dari Risalah Pernyataan Permohonan Kasasi

No.76/Pdt.G/1999/PN/SBY. yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadian Negeri

Surabaya, permohonan mana disertai oleh memori kasasi yang memuat alasan-

alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tersebut

pada tanggal 26 Oktober 2000;

Bahwa setelah itu oleh Tergugat/Terbanding yang pada tanggal 1 Nopember

Page 24: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 24

2000 telah diberitahukan tentang memori kasasi dan Penggugat/Pembanding,

telah diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Surabaya pada tanggal 13 Nopember 2000;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya yang

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama diajukan dalam tenggang

waktu dan dengan cara yang ditentukan Undang-undang, maka oleh karena itu

permohonan kasasi tersebut formil dapat diterima.

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan Pemohon Kasasi

dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

Bahwa judex facti telah salah menerapkan hukum karena tidak

memperhatikan dan mempertimbangkan sebagaimana mestinya dalil-dalil yang

dikemukakan oleh Pemohon Kasasi diantaranya adalah bahwa Pemohon Kasasi

dan Termohon Kasasi telah pisah tempat tinggal lebih dari 4 (empat) tahun dan

keterangan saksi yang diajukan Pemohon Kasasi menguatkan adanya pisah

tempat tinggal tersebut, yaitu Widyawati Santoso dan Rani Santoso. Keduanya

secara jelas menerangkan bahwa Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi telah

lebih 4 (empat) tahun tidak tinggal satu rumah lagi, Pemohon Kasasi semula di

Jakarta dan kemudian tinggal di rumah kontrakan di Surabaya. Disamping itu

ketiga anak Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi menerangkan bahwa

Pemohon dan Termohon Kasasi sudah lebih dari 4 (empat) tuhun tidak tinggal

satu rumah lagi, sehingga timbul pertanyaan apakah pisah tempat tinggal lebih

dari 4 (empat) tahun tersebut dapat dikatakan tidak ada perselisihan yang

mendasar. Oleh karena itu Pemohon Kasasi mohon agar putusan judex facti

tersebut dibatalkan.

Menimbang, mengenai keberatan tensebut Mahkamah Agung berpendapat :

Bahwa keberatan ini dapat dibenarkan, dalam perkara a quo judex facti telah

salah menerapkan hukum karena memahami perselisihan dan percekcokan yang

diatur dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 sebagai

perselisihan dan pertengkaran secara fisik, cek cok mulut dengan suara keras dan

emosi tinggi, seharusnya pasal tersebut ditafsirkan secara luas dengan melihat

kepada fakta-fakta yang menunjukkan adanya perselisihan dan pertengkaran

tersebut menyebabkan perkawinan pecah, sehingga tidak ada harapan untuk hidup

rukun lagi dalam rumah tangga.

Page 25: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 25

Bahwa pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat lebih dari 4

(empat) tahun dan tidak saling memperdulikan lagi sudah merupakan fakta bahwa

adanya perselisihan antara Penggugat dan Tergugat, karena tidak mungkin suami

isteri sah pisah tempat tinggal dan tidak saling memperdulikan tanpa adanya

suatu perselisihan.

Menimbang, bahwa tentang anak yang bernama Dicky Julianto lahir

tanggal 10 Juli 1978 telah berusia lebih dari 18 tahun, oleh karena itu tidak di

bawah kekuasaan orang tuanya lagi, sehingga gugatan agar anak tersebut di

bawah perwalian ibunya harus ditolak.

Menimbang pula, bahwa mengenai tuntutan rekonpensi Tergugat agar

ditunjuk sebagai wali dan anak bernama Dicky Julianto tersebut sebagaimana

telah dipertimbangkan di atas, oleh karena anak tersebut sudah dewasa, maka

gugatan rekonpensi tentang perwalian anak dan Tergugat harus ditolak.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas

terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dan Pemohon

Kasasi : SIE SWIE HAK (SIE SIOE HWA) tersebut dan membatalkan putusan

Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 710/Pdt/1999/PT.SBY. tanggal 14 April

2000 dan putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.76/Pdt.G/1999/PN.SBY.

tanggal 10 Mei 1999 tersebut, selanjutnya Mahkamah Agung mengadili sendiri

dengan amar sebagaimana akan disebut di bawah ini;

Menimbang, bahwa Termohon Kasasi sebagai pihak yang kalah, maka

perkara dalam seluruh tingkat Peradilan dibebankan kepada Termohon Kasasi;

Memperhatikan pasal-pasal dan Undang-Undang No. 14 tahun 1970, Undang-Undang No. 1 tahun 1974 dan Peraturan lain yang bersangkutan;

MENGADILI :

Mengabulkan permohonan kasasi dan Pernohon Kasasi : SIE SWIE HAK

(SIE SIOE HWA) tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur tanggal 14 April

2000 No. 710/Pdt/1999/PT.SBY. dan putusan Pengadilan Negeri Surabaya

tanggal 10 Mei 1999 No. 76/Pdt.G/1999/PN.SBY.;

Mengadili sendiri :

Page 26: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 26

DALAM KONPENSI :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan

pada tanggal 6 Desember 1972 tercatat dengan Akta Perkawinan No. 73

tanggal 18 Desember 1972, putus karena perceraian;

3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Surabaya untuk mengirim salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

kepada kantor Catatan Sipil tempat perkawinan tersebut dicatatkan untuk

dicatat dalam daftar/register yang disediakan untuk itu;

4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

DALAM REKOPENSI :

– Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :

Menghukum Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk membayar

biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, dan dalam tingkat kasasi ini sebesar

Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah).

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung

pada hari Kamis tanggal 10 Juli 2003 dengan Drs. H. SYAMSUHADI IRSYAD

S.H.MH. Ketua Muda yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai

Ketua Sidang, DR. RIFYAL KA’BAH MA., dan Drs. H. ANDI SYAMSU

ALAM, SH, M.H., sebagai Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan dalam Sidang

terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 18 September 2003 oleh karena

Ketua Sidang tersebut, dengan dihadiri oleh DR. RIFYAL KA’BAH MA. dan

Drs. H. ANDI SYAMSU ALAM, SH. Hakim-Hakim Anggota dan Drs. EDI

RIYADI, SH.MH., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah

pihak;

Page 27: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 27

Hakim-Hakim Anggota K e t u a

ttd. ttd.

DR. Rifyal Ka’bah, MA. Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, SH.MH.

ttd.

Drs. H. Andi Syamsu Alam, SH.MH.

Panitera Pengganti.

ttd.

Edi Riyadi, SH,M.H.

Biaya-biaya :

1. Meterai............................................ Rp. 6.000,-

2. Redaksi. ......... ............................. Rp. 1.000,-

3. Administrasi ................................... Rp. 193.000,-

Jumlah Rp. 200.000,-

(dua ratus ribu rupiah)

Keterangan :

Tanpa dilampirkan Putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri

Page 28: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 28

MAHKAMAH AGUNG

KAIDAH HUKUM : “Pemberian sawah oleh Ayah dan Ibu kepada

anaknya perempuan yang baru kawin sebagai

bekal hidupnya yang disaksikan oleh pengetua

adat pemberian tersebut dibenarkan dalam

hukum Adat Batak (Idahan Arian).”

NOMOR REGISTER : 753 K/Pdt/2000

TANGGAL PUTUSAN : 15 Agustus 2002

MAJELIS : – H. Soekirno, SH. – M. Said Harahap, SH.

– Ny. Hj. Supraptini Sutarto, SH.

KLASIFIKASI : Tentang Tanah (Penguasaan tanah tanpa hak)

DUDUK PERKARA : – Bahwa tahun 1968 setelah penggugat

menikah, ayah dan ibu penggugat memberi

sawah seluas 3 rante kepada penggugat

sebagai hadiah perkawinan yang terletak di

Dusun Panjaitan, Kel. Nagahuta, Kec.

Siantar Marihat, Kodya P. Siantar, dan

diusahai penggugat. Pada tahun 1987

penggugat menggadai sawah tersebut kepada

Oppu Si Ridwan br. Simanjuntak.

– Bahwa para tergugat (Istri kedua dari ayah

penggugat serta 2 orang anaknya) menguasai

dan mengusahai sawah tersebut tanpa seijin

penggugat sejak tahun 1995.

– Bahwa perbuatan para tergugat adalah

perbuatan melawan hukum karena menguasai

sawah sengketa tanpa alasan yang sah.

Karena itu para tergugat patut dihukum

untuk menyerahkan sawah tersebut kepada

penggugat sebagai pemilik dan para tergugat

membayar ganti rugi sebanyak 120 kaleng

padi setiap tahun terhitung sejak tahun 1995

Page 29: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 29

sampai putusan perkara dilaksanakan.

PERTIMBANGAN HUKUM MAHKAMAH AGUNG :

– Bahwa keberatan kasasi dapat dibenarkan dengan pertimbangan sebagai

berikut :

– Bahwa berdasarkan bukti-bukti dan saksi-saksi telah terbukti

pemberian sawah seluas 3 rante dari almarhum ayah dan almarhum Ibu

penggugat kepada penggugat yang disaksikan pengetua adat.

– Bahwa dalam hukum Adat Batak maksud pemberian tersebut adalah tanda kasih sayang orang tua kepada anaknya perempuan yang baru

kawin sebagai bekal hidupnya dan pemberian tersebut dinamakan

“Indahan Arian”.

AMAR PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG :

– Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Paenna Panjaitan.

– Membatalkan putusan PT. Medan tanggal 2 Juni 1999 No.83/Pdt/1999/PT.Mdn;

DAN MENGADILI SENDIRI :

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebahagian;

2. Menyatakan tergugat-tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechat matigedaad);

3. Menyatakan tanah sawah sengketa seluar ± 3 rante dengan batas-batas

sebagai berikut :

– Timur berbatas dengan tanah Tumpel br. Simanjuntak;

– Barat berbatas dengan tanah Tirosma Br. Panjaitan;

– Utara berbatas dengan tanah Bonder;

– Selatan berbatas dengan tanah alm. Gading Panjaitan, adalah hak dan

milik penggugat;

4. Menghukum tergugat I, II, III untuk menyerahkan sawah terperkara kepada

penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa beban.

Page 30: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 30

5. Menghukum tergugat I, II dan III membayar ganti rugi kepada penggugat

sebanyak 120 kaleng padi lokal dan kering, sekaligus dan kontan setiap

tahun atau uang senilai 120 kaleng padi terhitung sejak perkara terdaftar di

Kepaniteraan PN. P. Siantar.

6. Menghukum Tergugat-Tergugat membayar ongkos perkara dan saat ini

dihitung sebesar Rp.298.000,-;

7. Menolak gugatan penggugat selain dan selebihnya,

Menghukum para termohon kasasi/para tergugat asal untuk membayar

biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, dan dalam tingkat kasasi

ditetapkan sebesar Rp.100.000,- (Seratus ribu rupiah).

PEMBUAT KAIDAH HUKUM

ttd. KLEMENTINA SIAGIAN, SH.

Page 31: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 31

PUTUSAN

Nomor : 753 K/Pdt/2000

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan

sebagai berikut dalam perkara :

PAENNA PANJAITAN, bertempat tinggal di Jalan Singgalang

No. Seribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten

Simalungun, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya DAME

PANDIANGAN, S.H. dan kawan-kawan, alamat di Jalan Nias

Ujung No. 65 Pematang Siantar, berdasarkan surat kuasa khusus

tanggal 1 Juni 1998, Pemohon Kasasi dahulu

Penggugat/Terbanding;

melawan :

1. RISMA ULI SIAHAAN,

2. MAROJAHAN PANJAITAN,

3. PUNGU PANJAITAN, ketiganya berternpat tinggal di

Dusun Panjaitan, Kelurahan Nagahuta, Kecamatan Siantar

Marihat, Kotamadya Pematang Siantar,

para Termohon Kasasi dahulu para Tergugat/para Pembanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dan surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Pemohon Kasasi sebagai Penggugat asli telah menggugat sekarang para

Termohon Kasasi sebagai para Tergugat asli dimuka persidangan Pengadilan

Page 32: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 32

Negeri Pematang Siantar pada pokoknya atas dalil-dalil :

bahwa Penggugat asli adalah anak perempuan kandung dari almarhum

Gading Panjaitan dengan istrinya almarhumah Kamelia Br. Omppusunggu;

bahwa setelah Kamelia Br. Omppusunggu meninggal dunia, maka

almarhum Gading Panjaitan kawin dengan Risma Uli Siahaan (Tergugat asli I)

dan dan perkawinan tersebut melahirkan enam orang anak yaitu : 1. Erika Br.

Panjaitan, 2. Marojahan Panjaitan (Tergugat asli II), 3. Pungu Panjaitan

(Tergugat asli III), 4. Ferry Panjaitan, 5. Berton Panjaitan, 6. Tabita Br.

Panjaitan;

bahwa dari perkawinan almarhum Gading Panjaitan dengan almarhumah

Kamelia Br. Omppusunggu, telah lahir dua orang anak perempuan, yaitu 1.

Tirosma Br. Panjaitan (almarhumah) dan 2. Paenna Br. Panjaitan (Penggugat

asli);

bahwa semasa hidupnya almarhum Gading Panjaitan dan Kamelia Br.

Omppusunggu (orang tua Penggugat asli) ada mempunyai tanah, darat dan

persawahan seluas kira-kira 1 Ha (satu hektare) yang terletak di Dusun Panjaitan,

Kelurahan Nagahuta, Kecamatan Siantar Marihat, Kotamadya Pematang Siantar;

bahwa setelah Penggugat asli menikah, maka orang tua Penggugat asli ada memberikan sawah miliknya tersebut seluas kira-kira 3 (tiga) rante kepada

Penggugat asli sebagai hadiah perkawinan pada tahun 1968, dengan batas-

batasnya seperti tersebut dalam surat gugatan;

Dan pemberian sawah tersebut dilakukan secara upacara adat yang disaksikan para

Pengetua Kampung;

bahwa setelah sawah tersebut diserahkan sejak tahun 1968, maka Penggugat

asli menguasai dan mengusahainya secara terus menerus, dan kemudian

Penggugat asli menggadaikannya kepada orang yang bernama Oppu Si Ridwan

Br. Simanjuntak pada tahun 1987, dan Penggugat asli belum menebus gadai

tersebut hingga sampai sekarang;

bahwa kemudian para Tergugat asli telah menguasai dan mengusahai sawah

milik Penggugat asli tersebut tanpa seijin dan sepengetahuan Penggugat asli

sejak tahun 1995;

bahwa para Tergugat asli telah menguasai dan mengusahai sawah sengketa

tanpa atas hak yang sah menurut hukum, maka perbuatan para Tergugat asli

Page 33: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 33

tersebut dapat dikwalifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum, dan para

Tergugat asli patut dihukum untuk mengosongkan sawah sengketa dan

menyerahkannya kembali kepada Penggugat asli;

bahwa para Tergugat asli juga patut dihukum untuk membayar ganti rugi

kepada Penggugat asli atas hasil sawah sengketa, karena para Tergugat asli telah

menguasai secara melawan hukum;

bahwa para Tergugat asli harus membayar ganti rugi secara tanggung

menanggung kepada Penggugat asli sebanyak 120 (seratus dua puluh) kaleng

padi lokal yang kering dan bersih dengan kontan dan sekaligus setiap tahun

terhitung sejak tahun 1995 sampai dengan putusan dalam perkara ini dapat

dilaksanakan sepenuhnya;

bahwa para Tergugat asli patut pula dihukum membayar secara tanggung

menanggung uang paksa (dwang soom) kepada Penggugat asli sebanyak

Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) setiap hari apabila para Tergugat asli

lalai menyerahkan sawah sengketa kepada Penggugat asli terhitung sejak putusan

dalam perkara ini berkekuatan hukum yang tetap;

bahwa Penggugat asli menduga bahwa para Tergugat asli akan mengalihkan

sawah sengketa pada saat perkara ini masih dalam proses peradilan, maka

Penggugat asli mohon agar Pengadilan Negeri Pematang Siantar meletakkan sita

pemilikan (Revindicatoir Beslag) atau setidak-tidaknya Sita Penjagaan

(Conservatoir Beslag) atas sawah sengketa;

bahwa agar gugatan Penggugat asli tidak menjadi hampa dikemudian hari, maka Penggugat asli mohon agar Pengadilan Negeri Pematang Siantar

meletakkan sita penjagaan (Conservatoir beslag) atas harta kekayaan para Tergugat

asli baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang akan ditunjuk oleh

Penggugat asli kemudian;

bahwa karena gugatan ini berdasarkan atas hak yang sah dan tidak dapat

disangkal oleh para Tergugat asli, maka Penggugat asli mohon agar putusan

dalam perkara ini dapat dilaksanakan secara serta merta (Uitvoerbaar bij

voorraad) walaupun ada perlawanan, banding maupun kasasi;

bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat asli mohon

kepada Pengadilan Negeri Pematang Siantar berkenan memberikan putusan

sebagai berikut :

Page 34: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 34

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat-Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum

(Onrechtmatige daad)

3. Menyatakan sawah sengketa adalah hak atau milik dari Penggugat;

4. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk mengosongkan sawah sengketa dan

menyerahkannya kepada Penggugat dalam keadaan baik dan tanpa beban;

5. Menyatakan Sita Pemilikan (Revindicatoir Beslag) atau Sita Penjagaan (Conservatoir Beslag) yang diletakkan atas sawah sengketa adalah sah dan

berharga;

6. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar secara tanggung

menanggung ganti rugi kepada Penggugat, sebanyak 120 (seratus dua

puluh) kaleng padi lokal yang bersih dan kering atau uang senilai 120

(seratus dua puluh) kaleng padi lokal yang bersih dan kering dengan kontan

dan sekaligus setiap tahun terhitung sejak tahun 1995 sampai dengan

putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan sepenuhnya;

7. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar secara tanggung

menanggung uang paksa (dwangsoom) kepada Penggugat sebanyak

Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) setiap hari apabila Tergugat-

Tergugat lalai menyerahkan sawah sengketa kepada Penggugat yang

terhitung sejak putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum yang tetap;

8. Menyatakan Sita Penjagaan (Conservatoir Beslag) yang diletakkan atas harta

kekayaan Tergugat-Tergugat baik yang bergerak maupun tidak bergerak

adalah sah dan berharga;

9. Menyatakan putusan Pengadilan dalam perkara/gugatan ini dapat

dilaksanakan serta merta (Uitvoerbaar bij voorraad) walaupun ada

perlawanan, banding maupun kasasi;

l0. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar secara tanggung

menanggung semua ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini;

A T A U :

– Apabila Hakim Majelis Persidangan/Pengadilan Negeri Pematang Siantar

berpendapat lain, maka Penggugat memohon putusan yang seadil-adilnya

(ex aequo et bono);

Page 35: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 35

bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Pematang Siantar telah

mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 3 Desember 1998 No.

14/Pdt.G/1998/PN.Pms., yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian.

2. Menyatakan Tergugat-Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad);

3. Menyatakan tanah sawah sengketa seluas ± 3 rante dengan batas-batas

sebagai berikut :

– Timur berbatas dengan tanah Tumpal Br. Simanjuntak;

– Barat berbatas dengan tanah Tirosma Br. Panjaitan;

– Utara berbatas dengan tanah Bondar (Kecil);

– Selatan berbatas dengan tanah almarhum Gading Panjaitan;

adalah hak dan milik dari Penggugat.

4. Menghukum Tergugat I, II dan III untuk menyerahkan tanah sawah

terperkara kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa

beban;

5. Menghukum Tergugat I, II dan III membayar ganti rugi kepada

Penggugat sebanyak 120 kaleng padi lokal dan kering, sekaligus dan

kontan setiap tahun atau uang senilai 120 kaleng padi tersebut,

terhitung sejak perkara ini terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Pematang Siantar;

6. Menghukum Tergugat-Tergugat tersebut membayar ongkos perkara

yang timbul dan hingga saat ini dihitung sebesar Rp.298.000,- (dua

ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah);

7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan para Tergugat telah

dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Medan dengan putusannya tanggal 2 Juni

1999 No. 83/Pdt/1999/PT.Mdn., yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

– Menerima permohonan banding dari Tergugat-Tergugat/Pembanding tersebut;

Page 36: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 36

– Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar tanggal 3

Desember 1998 No. 14/Pdt.G/1998/PN.Pms, yang dimohonkan

banding tersebut;

DAN MENGADILI SENDIRI :

– Menyatakan menohak gugatan Penggugat/Terbanding seluruhnya;

– Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara dalam

kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding adalah sebesar

Rp.75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah);

bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

Penggugat/Terbanding pada tanggal 21 September 1999 dan kepada para

Tergugat/para Pembanding pada tanggal 2 September 1999 kemudian

terhadapnya oleh Penggugat/Terbanding dengan perantaraan kuasanya khusus,

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 1 Juni 1998 diajukan permohonan kasasi

secara tertulis pada tanggal 4 Agustus 1999 sebagaimana ternyata dari akte

permohonan kasasi No. 13/Pdt.G/Ks/1998/PN.Pms. yang dibuat oleh Wakil

Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar, permohonan mana kemudian

disusul oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima

dikepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 15 Oktober 1999;

bahwa setelah itu oleh para Tergugat/para Pembanding yang pada tanggal

25 Oktober 1999 telah diberitahu tentang memori kasasi dan

Penggugat/Terbanding, dengan tidak diajukan jawaban memori kasasi;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah

diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama diajukan dalam tenggang

waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-undang, maka oleh karena

itu permohonan kasasi tersebut formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa Pengadiban Tinggi telah salah menafsirkan pengertian “Ulos Nasora Buruk” dengan “Indahan Arian”;

Bahwa berbagai macam pemberian tanah dikalangan orang Batak Toba dari

pihak orang tua isteri (Batak :Hula-Hula) kepada pihak menantu laki-laki

Page 37: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 37

(Batak Toba: Boru) disebut dengan istilah “SABA BANGUNAN atau

PAUSEANG atau INDAHAN ARIAN” (lihat buku “Mr. B. TER HAAR,

BZN, asas-asas dan susunan Hukum Adat, Penerbit Pradya Paramata,

Jakarta, cetakan keempat, halaman 120 dan 240);

Bahwa semua pemberian berupa tanah atau sawah, baik itu berupa Saba

Bangunan atau Pauseang atau Indahan Arian adalah merupakan pemberian

yang didasari Perkawinan, sehingga pemberian tersebut termasuk konsepsi

“HADIAH PERKAWINAN”;

2. Bahwa semua hadiah perkawinan dalam sistim hukum adat Batak (Toba)

yang merupakan tanah atau sawah, baik itu dibawah nama : PAUSEANG,

SABA BANGUNAN atau INDAHAN ARIAN, dikenal dengan istilah

“ULOS NASORA BURUK” karena tanah atau sawah yang dihadiahkan atau

dihibahkan itu sifatnya tetap dan kekal seperti kata pepatah, yaitu “Tak

Lekang dipanas tak lapuk dihujan”;

Bahwa istilah “ULOS NASORA BURUK” adalah istilah yuridis untuk sifat

pemberian atau penghibahan yang berwujud sebidang “Tanah atau Sawah”,

sedangkan istilah “PAUSEANG atau INDAHAN ARIAN” menunjukkan

konsepsi formil dan peristiwa hukum yang terjadi;

Bahwa berdasarkan alasan tersebut maka Pengadilan Tinggi telah salah

menafsirkan Ulos Nasora Buruk dengan pengertian “Indahan Arian”;

3. Bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat asal mendalilkan dalam gugatan bahwa orang tua Pemohon Kasasi/Penggugat asal (almarhum Gading Panjaitan dan

Kamelia br. Ompusunggu) ada memberikan sawah miliknya seluas kira-kira

3 (tiga) Rante kepada Pemohon Kasasi/Penggugat asal sebagai “Pemberian

atau Hadiah Perkawinan” (Batak Toba Ulos Nasora Buruk) pada tahun

1968 dan seterusnya;

Bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat asal mendasarkan gugatan atas alas hak

“Pemberian atau Hadiah Perkawinan” atas sebidang sawah, dan karena

pemberian atau hadiah perkawinan itu berwujud sebidang sawah yang

sifatnya tetap, maka apa yang diberikan itu dalam bahasa Batak Toba

dikenal dengan istilah “Ulos Nasora Buruk”;

Bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat asal telah membuktikan adanya

Page 38: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 38

pemberian sawah kepada Pemohon Kasasi/Penggugat asal pada tahun 1968

sesuai dengan keterangan saksi-saksi Pemohon Kasasi/Penggugat asal yang

turut langsung menghadiri upacara tersebut, maka Pengadilan Tinggi telah

keliru mengatakan bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat asal tidak dapat

membuktikan dalil gugatannya;

4. Bahwa Pengadilan Tinggi mempertimbangkan dalam putusannya pada

halaman 5 alinea kedua bahwa pembuktian Pemohon Kasasi/Penggugat asal

memperoleh tanah sawah terperkara berdasarkan Indahan Arian, tetapi

ternyata Pengadilan Tinggi mengatakan dalam amar putusan : “Menolak

gugatan Penggugat/Terbanding seluruhnya;

Bahwa apabila Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat asal terbukti memperoleh tanah terperkara berdasarkan

“Indahan Arian”, maka seharusnya Pengadihan Tinggi membuat putusan

dengan amar putusan Menyatakan gugatan Penggugat/Terbanding tidak

dapat diterima, dan bukan menolak gugatan seluruhnya;

5. Bahwa Pengadilan Tinggi telah salah menerapkan hukum pembuktian

dalam menilai BP II, karena dalam BP II dijelaskan bahwa Pemohon

Kasasi/Penggugat asal dengan kakak Pemohon Kasasi/Penggugat asal

memperoleh 6 (enam) Rante sawah dan almarhum Gading Panjaitan dan

Kamelia Br. Ompusunggu (orang tua Pemohon Kasasi/Penggugat asal)

sehingga Pemohon Kasasi/Penggugat asal hanya memperoleh sawah seluas

3 (tiga) Rante saja dan bukan 6 (enam) Rante sebagaimana dipertimbangkan

Pengadilan Tinggi dalam putusannya pada halaman 6 alinea pertama;

Bahwa Pengadilan Tinggi telah keliru meragukan keabsahan BP II karena

saksi Desmon Panjaitan, Rambio Simbolon dan Tiraman br Siahaan telah

menegaskan surat pernyataan tersebut dipersidangan;

Menimbang :

mengenai keberatan-keberatan ad. 1 s/d ad. 5 :

bahwa keberatan-keberatan ini dapat dibenarkan, karena Pengadilan Tinggi

salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut :

– bahwa berdasarkan bukti-bukti maupun keterangan saksi-saksi telah terbukti

Page 39: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 39

adanya pemberian sawah seluas 3 (tiga) Rante dan ayah Penggugat

almarhum Gading Panjaitan dan almarhumah Kamelia Br. Ompusunggu

(orang tua Penggugat) kepada Penggugat ± tahun 1968 dan pemberian

tersebut disaksikan oleh Pengetua Adat;

– bahwa sesuai dengan Hukum Adat Batak bahwa maksud pemberian tersebut

adalah tanda kasih sayang orang tua kepada anaknya perempuan yang baru

kawin yang dimaksudkan sebagai bekal hidupnya dan pemberian tersebut

dinamakan “Indahan Arian”;

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas menurut

pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PAENNA

PANJAITAN tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Medan

tanggal 2 Juni 1999 No. 83/Pdt/1999/PT.Mdn. yang membatalkan putusan

Pengadilan Negeri Pematang Siantar tanggal 3 Desember 1998 No.

14/Pdt.G/1998/PN.Pms. serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini

dengan amar seperti yang akan disebutkan dibawah ini;

Menimbang, bahwa oheh karena para Termohon Kasasi/para Tergugat asal

berada dipihak yang dikalahkan, maka kepadanya dibebankan membayar biaya

perkara dalam semua tingkat peradilan;

Memperhatikan pasal-pasal dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 yang bersangkutan;

M E N G A D I L I :

Mengabulkan permohonan kasasi dan Pemohon Kasasi : PAENNA

PANJAITAN tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 2 Juni 1999 No.

83/Pdt/1999/PT.Mdn.;

DAN MENGADILI SENDIRI :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;

Page 40: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 40

2. Menyatakan Tergugat-Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum

(Onrecht matigedaad);

3. Menyatakan tanah sawah sengketa seluas ± 3 Rante dengan batas-batas

sebagai berikut :

Timur berbatas dengan tanah Tumpel Br Simanjuntak;

Barat berbatas dengan tanah Tirosma Br Panjaitan;

Utara berbatas dengan tanah Bonder (kecil);

Selatan berbatas dengan tanah Alm. Gading Panjaitan;

adalah Hak dan Milik dan Penggugat;

4. Menghukum Tengugat I, II dan III untuk menyerahkan tanah sawah

tenperkara kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong tanpa beban;

5. Menghukum Tergugat I, II dan III, membayar ganti rugi kepada Penggugat

sebanyak 120 kaleng padi lokal dan kering, sekaligus dan kontan setiap

tahun atau uang senilai 120 kaleng padi tersebut, terhitung sejak perkara ini

terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar;

6. Menghukum Tergugat-Tergugat tersebut membayar ongkos perkara yang timbul dan hingga saat ini dihitung sebesar Rp. 298.000,- (dua ratus

sembilan puluh delapan ribu rupiah);

7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Menghukum para Termohon Kasasi/para Tergugat asal untuk membayar

biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, dan dalam tingkat kasasi ini

ditetapkan sebanyak Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung

pada hari Rabu, tanggal 31 Juli 2002 dengan H. Soekirno,S.H. Hakim Agung

yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, M. Said

Harahap, S.H. dan Ny. Hj. Supraptini Sutarto, SH. Hakim-Hakim Anggota, dan

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari : KAMIS, tanggal 15

Agustus 2002 oleh Ketua Sidang tersebut dengan dihadiri oleh M. Said Harahap,

S.H. dan Ny. Hj. Supraptini Sutarto, S.H. Hakim-Hakim Anggota, Ny. Hj.

Supriati, S.H. Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Page 41: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 41

Hakim-Hakim Anggota K e t u a

ttd. ttd.

M. Said Harahap, SH. H. Soekirno, SH.

ttd.

Ny. Hj. Supraptini Sutarto, SH.

Panitera Pengganti,

ttd.

Ny. Hj. Supriati, SH.

Biaya-biaya :

1. Meterai............................................ Rp. 6.000,-

2. Redaksi. ......... ............................. Rp. 1.000,-

3. Administrasi Kasasi....................... Rp. 93.000,-

Jumlah Rp. 100.000,-

(seratus ribu rupiah)

Keterangan :

Tanpa dilampirkan Putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri

Page 42: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 42

MAHKAMAH AGUNG

KAIDAH HUKUM : “Peralihan hak atas tanah dinyatakan cacat hukum

karena pemalsuan tanda tangan sehingga batal

demi hukum jual beli tanah harus dibuktikan

melalui pemeriksaan dari laboratorium

kriminologi atau ada putusan pidana yang

menyatakan tanda tangan dipalsukan.”

NOMOR REGISTER : 1974 K/Pdt/2001

TANGGAL PUTUSAN : 29 September 2003

MAJELIS : – Ny. Chairani A. Wani, SH. – Titi Nurmala Siagian, SH.

– Prof. Dr. Valerine J.L.K. SH.MA.

DUDUK PERKARA : – Bahwa penggugat memiliki tanah seluas

97.501 m2 terletak di Desa Buaran dan

Pondok Benda, Kec. Serpong Tangerang, Ja-

Bar sebagaimana disebut dalam gugatan.

– Bahwa sekitar tahun 1990 dan 1992 tergugat

I, II memalsukan tanda tangan penggugat

untuk membuat akte jual beli dihadapan

tergugat III dan IV sebagaimana tertera dalam

gugatan.

– Bahwa Badan Pertanahan Nasional Kab.

Tangerang telah menerbitkan sertifikat tanah

atas nama tergugat I kemudian dialihkan

tergugat I kepada Tergugat V dan tergugat V

membangun Perumahan Bumi Eksekutif

diatas tanah milik penggugat. Meskipun

penggugat membuat somasi agar

pembangunan perumahan dihentikan namun

tidak ditanggapi tergugat V bahkan

menjualnya kepada orang lain.

– Bahwa tergugat I s/d V telah melakukan

perbuatan melawan hukum yang merugikan

Page 43: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 43

penggugat karena itu penggugat menuntut

pembatalan akte jual beli tanah dan ganti

rugi.

PERTIMBANGAN HUKUM MAHKAMAH AGUNG :

– Bahwa keberatan kasasi dapat dibenarkan dengan alasan :

– Bahwa P.T. Bandung menyatakan tergugat I s/d V dan turut tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dan menyatakan cacat

hukum, sehingga batal demi hukum seluruh jual beli atas tanah-tanah

sengketa yang dibuat oleh tergugat III dan IV, sehingga batal demi

hukum peralihan hak milik atas tanah milik penggugat kepada

tergugat I dengan alasan tanda tangan dipalsukan.

– Bahwa putusan demikian tidak dapat dibenarkan, karena tanda tangan

palsu atau tidaknya harus ada pemeriksaan dari laboratorium

Kriminologi, dan atau ada putusan yang menyatakan tanda tangan

palsu hal ini tidak dapat dibuktikan oleh penggugat, oleh sebab itu

gugatan penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima.

AMAR PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG :

– Mengabulkan permohonan kasasi dari :

1. Rony Harunsyah Gunawan, SH.

2. Ny. Umi Suskandi Sutamto, SH.

3. P.T. Puri Ayu Lestari

4. Soedjono Wibowo.

– Membatalkan putusan PT. Bandung tanggal 29 Juni 2000 No. 445/Pdt/1999/PT.Bdg, yang membatalkan putusan PN. Tangerang tanggal

24 Maret 1999 No. 107/Pdt.G/1998/PN.Tgr.;

MENGADILI SENDIRI :

Dalam Eksepsi :

– Menolak eksepsi tergugat I dan IV.

Page 44: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 44

Dalam Konpensi :

– Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima;

Dalam Rekonpensi :

– Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima;

Menghukum termohon kasasi/penggugat asal untuk membayar biaya

perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan

sebanyak Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah).

PEMBUAT KAIDAH HUKUM

ttd. KLEMENTINA SIAGIAN, SH.

Page 45: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 45

P U T U S A N

Nomor : 1974 K/Pdt/2001

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan

sebagai berikut dalam perkara :

1. RONY HARUNSYAH GUNAWAN, SH., Notaris dahulu

beralamat di Jalan Soleh Ali Nomor 1 Tangerang, sekarang

beralamat di Jalan Pangeran Jayakarta No. 72-74 Blok C-1

Komplek Jayakarta Citra Lestari Jakarta Pusat, dalam hal ini

memberikan kuasa kepada Rosyani, SH. Pengacara,

berkantor di Jalan Anggrek Garuda II/44 Blok i Slipi Jakarta

Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Oktober

2000;

2. NY. UMI SUSKANDI SUTAMTO, SH. Notaris, dahulu

beralamat di Jalan Petukangan/Ir. H. Juanda No. 5

Tangerang, sekarang beralamat di Jalan Galur I No. 9

Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dalam hal ini memberikan

kuasa kepada Ny. Dewi Prasetiawati, SH. Notaris, bertempat

tinggal di Villa Tomang Baru Blok C.5/56 Rt.01/02 desa

Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang,

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 27 Juli 1998,

3. P.T. PURI AYU LESTARI, beralamat di Jalan Pamulang Permai II Pondok Benda Bumi Eksekutif Serpong

Tangerang, Jawa Barat, dalam hal ini memberikan kuasa

kepada Roesito Santjojo, SH. Karyawan PT. Puri Ayu

Lestari beralamat di Jalan Pamulang Permai II Pondok

Benda-Bumi Eksekutif Serpong Tangerang, Jawa Barat

Page 46: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 46

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Oktober 2000,

4. SOEDJONO WIBOWO, dahulu beralamat di Jalan Dr.

Rajiman No. 7 Rt.003/Rw.02 Bandung, Jawa Barat,

sekarang beralamat di Jalan Bukit Hijau VII No. 2 Pondok

Indah Jakarta Selatan, dalam hal ini memberikan kuasa

kepada Nanda Hidayat, SH. Pengacara berkantor di Jalan

Cemara No. 5 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tanggal 6 Desember 2000,

Para Pemohon Kasasi dahulu Para Tergugat/Terbanding;

melawan

MUSTAFA DJUANG HARAHAP, SH., beralamat di Jalan

Sisingamangaraja No. 33 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dalam

hal ini memberi kuasa kepada Yusrizal, SH. dan Alexander

Pasaribu, SH. Pengacara/Penasehat Hukum pada Kantor Harahap

dan Partner, Jalan Sisingamangaraja No. 33 Kebayoran Baru

Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7

Desember 2000, Termohon Kasasi, dahulu

Penggugat/Pembanding,

d a n

1. NORAINI bin KEMIS, dahulu beralamat di Jalan Cilandak

Bawah IV No. 18 Cilandak, Jakarta Selatan, sekarang tidak

diketahui alamatnya.

2. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq. BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT cq. BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN TANGERANG, beralamat di Tiga Raksa Tangerang, Jawa

Barat.

Para Turut Termohon Kasasi, dahulu Tergugat II/Turut

Tergugat/Para Terbanding;

Page 47: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 47

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Termohon Kasasi sebagai Penggugat Asli telah menggugat sekarang Para

Pemohon Kasasi dan Turut Termohon Kasasi sebagai Para Tergugat Asli dimuka

persidangan Pengadilan Negeri Tangerang pada pokoknya atas dalil-dalil :

Bahwa Penggugat Asli memiliki sebidang tanah seluas 97.501 m2 yang

seluruhnya terletak di desa Buaran dan Pondok Benda, Kecamatan Serpong,

Tangerang, Jawa Barat, yaitu :

1. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 625 luas tanah 2.195 m2 (dua ribu seratus sembilan puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No. 9081 tanggal 4

Juni 1992;

2. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 626 luas tanah 2.415 m2 (dua ribu empat

ratus lima belas meter persegi) Gambar Situasi No. 9082 tanggal 4 Juni

1992;

3. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 627 luas tanah 1.875 m2 (seribu delapan

ratus tujuh puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No. 9083 tanggal 4

Juni 1992;

4. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 628 luas tanah 975 m2 (sembilan ratus

tujuh puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No. 9084 tanggal 4 Juni

1992;

5. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 629 luas tanah 4.010 m2 (empat ribu

sepuluh meter persegi) Gambar Situasi No. 9085 tanggal 4 Juni 1992;

6. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 630 luas tanah 4.540 m2 (empat ribu lima

ratus empat puluh meter persegi) Gambar Situasi No. 9086 tanggal 4 Juni

1992;

7. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 631 luas tanah 3.590 m2 (tiga ribu lima

ratus sembilan puluh meter persegi) Gambar Situasi No. 9081 tanggal 4

Juni 1992;

8. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 405 luas tanah 1.935 m2 (seribu sembilan ratus tiga puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No. 4013 tanggal 27

Mei 1985;

9. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 406 luas tanah 1.665 m2 (seribu enam

Page 48: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 48

ratus enam puluh enam meter persegi) Gambar Situasi No. 4014 tanggal 27

Mei 1985;

10. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 407 luas tanah 2.700 m2 (dua ribu tujuh

ratus meter persegi) Gambar Situasi No. 4015 tanggal 27 Mei 1985;

11. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 408 luas tanah 2.500 m2 (dua ribu lima

ratus meter persegi) Gambar Situasi No. 4017 tanggal 27 Mei 1985;

12. Tanah Sertifikat Hak Milik No. 409 luas tanah 2.395 m2 (dua ribu tiga

ratus sembilan puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No. 4018 tanggal

27 Mei 1985;

13. Tanah seluas 2.421 m2 dengan Akta Jual Beli No. 831/JB/Agr/1985 tanggal

24 Mei 1985;

14. Tanah seluas 4.010 m2 dengan Akta Jual Beli No. 830/JB/Agr/1985 tanggal 24 Mei 1985;

15. Tanah seluas 1.625 m2 dengan Akta Jual Beli No. 596/JB/Agr/1982 tanggal

8 Juni 1982;

16. Tanah seluas 1.935 m2 dengan Akta Jual Beli No. 320/JB/Agr/1985 tanggal

16 Desember 1982;

17. Tanah seluas 3.010 m2 dengan Akta Jual Beli No. 324/JB/Agr/1982 tanggal

19 Agustus 1982;

18. Tanah seluas 3.305 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3943/JB/Agr/1985

tanggal 16 Desember 1982;

19. Tanah seluas 1.900 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3944/JB/Agr/1982

tanggal 16 Desember 1982;

20. Tanah seluas 2.665 m2 dengan Akta Jual Beli No. 1935/JB/Agr/1982

tanggal 26 Agustus 1982;

21. Tanah seluas 1.685 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/604/JB/Agr/1986

tanggal 10 Maret 1986;

22. Tanah seluas 1.564 m2 dengan Akta Jual Beli No. 2938/JB/Agr/1982 tanggal 16 Desember 1982;

23. Tanah seluas 1.438 m2 dengan Akta Jual Beli No. 505/JB/Agr/1983 tanggal

4 Maret 1983;

24. Tanah seluas 1.805 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3939/JB/Agr/1982

Page 49: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 49

tanggal 16 Desember 1982;

25. Tanah seluas 1.145 m2 dengan Akta Jual Beli No. 2937/JB/Agr/1982 tanggal 16 Desember 1982;

26. Tanah seluas 2.420 m2 dengan Akta Jual Beli No. 96/3363/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

27. Tanah seluas 2.500 m2 dengan Akta Jual Beli No. 282/JB/Agr/1982 tanggal

13 Juli 1982;

28. Tanah seluas 3.890 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/5471/JB/Kec.Cpt/1985 tanggal 18 Desember 1985;

29. Tanah seluas 1.585 m2 dengan Akta Jual Beli No. 1936/JB/Agr/1982 tanggal 26 Agustus 1982;

30. Tanah seluas 1.085 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/3365/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

31. Tanah seluas 9.80 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/3363/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

32. Tanah seluas 1.500 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/3364/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

33. Tanah seluas 1.218 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590

3366/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

34. Tanah seluas 1.685 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/JB/Kec.Cpt/1986 tanggal 10 Maret 1986;

35. Tanah seluas 2.390 m2 dengan Akta Jual Beli No. 282/JB/Agr/1982 tanggal 13 Juli 1982;

36. Tanah seluas 2.470 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/5472/JB/Kec.Cpt/1985 tanggal 1 Desember 1985;

37. Tanah seluas 16.450 m2 bekas Milik Adat masing-masing berdasarkan : C.930 Ps.40 D.II, C.833 Ps.41.S.III, C.912 Ps.41.S.III, C.278

Ps.62.S.III, C.2151 Ps.41.S.III dan C.2095 Ps.57.D.I.;

Bahwa diatas tanah milik Penggugat Asli tersbeut berdiri 2 (dua) buah

rumah tinggal permanen masing-masing berukuran seluas 60 m2 (enam puluh

meter persegi) dan seluas 120 m2 (seratus dua puluh meter persegi) ditambah 1

Page 50: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 50

(satu) buah lapangan tenis serta ditanami 20 (dua puluh) batang Durian Bangkok;

Bahwa terhadap tanah-tanah milik Penggugat tersebut diatas hingga saat ini

Penggugat Asli belum pernah menjual, menggadaikan ataupun melakukan

perbuatan hukum lainnya dengan tujuan untuk mengalihkan hak milik

Penggugat Asli tersebut kepada orang lain;

Bahwa ketika Penggugat Asli melihat tanah-tanah milik Penggugat Asli

tersebut tahun 1996, baru diketahui bahwa kondisi tanah tersebut telah gundul,

diratakan dan disekelilingnya dipagari tembok beton setinggi 2 (dua) meter, dan

terhadap tanah-tanah tersebut oleh Developer PT. Puri Ayu Lestari (Tergugat

Asli V) telah selesai membangun 5 (lima) rumah tinggal permanen dan sedang

membangun 15 (lima belas) rumah tinggal permanen yang disebut Perumahan

Bumi Eksekutif;

Bahwa terhadap tanah-tanah milik Penggugat Asli tersebut pada No. 1

diatas, sekitar tahun 1990 dan tahun 1992, Tergugat Asli I dan Tergugat Asli II

secara melawan hukum dengan memalsukan tandatangan Penggugat Asli, telah

membuat Akte-Akte Jual Beli palsu dihadapan Tergugat Asli II dan Tergugat

Asli IV, seolah-olah Penggugat Asli pernah menghadap Tergugat Asli III dan

Tergugat Asli IV untuk membuat Akte Jual Beli tanah-tanah dalam point 1

tersebut, padahal Penggugat Asli tidak pernah menghadap bahkan tidak pernah

kenal dengan Tergugat Asli III dan Tergugat Asli IV;

Bahwa Akta-Akta Jual Beli palsu yang dibuat oleh Tergugat I dan Tergugat

II dihadapan Tergugat III sebagai Notaris adalah sebagai berikut :

a. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1136/26/V/Serpong/1992;

b. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1135/25/V/Serpong/1992;

c. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1134/24/V/Serpong/1992;

d. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1133/23/V/Serpong/1992;

e. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1132/22/V/Serpong/1992;

f. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1131/21/V/Serpong/1992;

g. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1137/27/V/Serpong/1992;

Bahwa akta-akta Jual Beli yang dibuat oleh Tergugat I dan Tergugat II terhadap tanah-tanah milik Penggugat tersebut dihadapan Tergugat IV sebagai

Notaris adalah sebagai berikut :

Page 51: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 51

h. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No. 658/24/V/Serpong/JB/1990;

i. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No. 659/25/V/Serpong/JB/1990;

j. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No. 660/26/V/Serpong/JB/1990;

k. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No. 661/27/V/Serpong/JB/1990;

l. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No. 662/28/V/Serpong/JB/1990;

Bahwa berdasarkan Akta-Akta Jual Beli yang palsu tersebut pada No. 6 dan

No. 7 diatas, Tergugat Asli I telah membalik-namakan seluruh Sertifikat Hak

Milik Penggugat Asli tersebut kepada Turut Tergugat Asli (Badan Pertanahan

Nasional Kabupaten Tangerang) menjadi atas nama Tergugat Asli I sendiri

dengan mencoret nama Penggugat Asli sebagai pemilik yang sah atas tanah-

tanah tersebut;

Bahwa kemudian diketahui pula, bahwa Turut Tergugat Asli (Badan

Pertanahan Nasional Kabupaten Tangerang) telah mengeluarkan Sertifikat Hak

Milik yang baru atas nama Tergugat Asli I terhadap tanah-tanah Hak Milik

Penggugat Asli sebagaimana disebutkan dalam point 1 diatas;

Bahwa kemudian Tergugat Asli I menyerahkan seluruh tanah milik

Pengguat Asli tersebut kepada Tergugat Asli V dimana Tergugat Asli I selaku

Komisarisnya, yang kemudian Tergugat Asli V memperoleh Sertifikat Hak

Guna Bangunan No. 5957 tanggal 2 September 1992 dari Turut Tergugat Asli;

Bahwa Penggugat Asli telah membuat Somasi kepada Tergugat Asli V

sebagai pihak yang menguasai fisik tanah-tanah milik Penggugat Asli tersebut

dengan cara telah membangun dan atau akan membangun Perumahan Bumi

Eksekutif, agar Tergugat Asli V menghentikan segala bentuk aktivitas dan

Penguasaan terhadap tanah-tanah milik Penggugat Asli, namun somasi tersebut

hingga saat ini tidak diindahkan oleh Tergugat Asli V bahkan Tergugat Asli V

masih tetap juga melakukan aktivitas pembangunan rumah dan penjualan

terhadap tanah-tanah milik Penggugat Asli kepada orang lain;

Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat

Asli, Tergugat Asli II, Tergugat Asli III, Tergugat Asli IV dan Tergugat Asli V

sebagaimana telah diuraikan tersebut diatas, mengakibatkan kerugian besar bagi

Penggugat Asli, kerugian mana adalah berupa :

1. Hilangnya/beralihnya Hak Penggugat Asli atas tanah-tanah milik

Page 52: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 52

Penggugat Asli sebagaimana diuraikan dalam No. 1 diatas kepada Tergugat

Asli I dan Tergugat Asli V;

2. Hilangnya/musnahnya 2 (dua) buah rumah tinggal permanen milik

Penggugat Asli masing-masing berukuran seluas 60 m2 (enam puluh meter

persegi) dan seluas 120 m2 (seratus dua puluh meter persegi) ditambah 1

(satu) buah lapangan tenis serta 20 (dua puluh) batang durian bangkok;

Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat

Asli I, Tergugat Asli II, Tergugat Asli III, Tergugat Asli IV dan Tergugat Asli

V, mengakibatkan Penggugat Asli menderita kerugian berupa uang dengan

perincian sebagai berikut :

a. Hilangnya tanah milik Penggugat Asli seluas 97.501 m2 dengan harga

Rp.250.000,- permeter persegi. Jumlah seluruhnya adalah 97.501 m2 x

Rp.250.000,- = Rp.24.375.250.000,- (dua puluh empat milyar tiga ratus

tujuh puluh lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);

b. Ganti kerugian atas 2 (dua) buah rumah tinggal permanen, satu lapangan

tenis dan 20 (dua puluh) batang pohon durian bangkok sebesar

Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);

c. Biaya untuk mengurus/mengembalikan seluruh sertifikat dan seluruh

sertifikat dan seluruh tanah milik Penggugat Asli kepada keadaan semula

ditambah biaya Pengacara (Kuasa Hukum) sebesar Rp. 240.000.000,- (dua

ratus empat puluh juta rupiah);

Maka jumlah seluruh kerugian yang dialami oleh Penggugat Asli adalah sebesar Rp. 25.015.250.000,- (dua puluh lima milyar lima belas juta dua

ratus lima puluh ribu rupiah);

Bahwa oleh karena itu patut dan layak menurut hukum jika Penggugat Asli

mengajukan tuntutan ganti rugi kepada Tergugat Asli I, Tergugat Asli II,

Tergugat Asli III, Tergugat Asli IV dan Tergugat Asli V sebesar

Rp.25.015.250.000,- (dua puluh lima milyar lima belas juta dua ratus lima

puluh ribu rupiah);

Bahwa untuk menjamin tuntutan Penggugat Asli maka dengan hormat

Penggugat Asli memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang

agar meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) atas tanah-tanah milik

Page 53: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 53

Tergugat-Tergugat Asli yaitu :

1. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik Tergugat

Asli I yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Bukit Hijau VII/2

Pondok Indah, Jakarta Selatan;

2. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik Tergugat

Asli I yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Pamulang Raya No. 1

Pamulang, Tangerang, Jawa Barat;

3. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik Tergugat Asli III yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Galur I No. 9

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;

4. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik Tergugat

Asli IV yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Pangeran Jayakarta

Citra Lestari, Jakarta Pusat;

5. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik Tergugat

Asli V yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Metro Pondok Indah

Kav. 2 BAC, Jakarta Selatan;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas kiranya Pengadilan Negeri

Tangerang memberikan putusan sebagai berikut :

1. Menerima gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V

dan Turut Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum yang

merugikan Penggugat;

3. Menyatakan cacad hukum sehingga batal demi hukum seluruh Akta Jual

Beli yang dibuat oleh Tergugat III dan Tergugat IV atas tanah-tanah milik

Penggugat yaitu :

3.1. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1136/26/V/Serpong/1992;

3.2 Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1135/25/V/Serpong/1992;

3.3. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1134/24/V/Serpong/1992;

3.4. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1133/23/V/Serpong/1992;

3.5. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1132/22/V/Serpong/1992;

Page 54: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 54

3.6. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1131/21/V/Serpong/1992;

3.7. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1137/27/V/Serpong/1992;

3.8. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

658/24/V/Serpong/JB/1990;

3.9. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

659/25/V/Serpong/JB/1990;

3.10. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

660/26/V/Serpong/JB/1990;

3.11. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No. 661/27/V/Serpong/JB/1990;

3.12. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

662/28/V/Serpong/JB/1990;

4. Menyatakan cacad hukum sehingga batal demi hukum peralihan hak milik

atas tanah-tanah milik Penggugat kepada atas nama Tergugat I sebagaimana

dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 625, SHM No. 626, SHM No.

627, SHM No. 628, SHM No. 629, SHM No. 630, SHM No. 631, SHM

No. 405, SHM No. 406, SHM No. 407, SHM No. 408, dan SHM No.

409;

5. Menyatakan cacad hukum sehingga batal demi hukum peralihan hak atas

tanah-tanah Penggugat kepada atas nama Tergugat V sebagaimana dalam

Sertifikat Hak Guna Bangunan yaitu : SHGB No. 5956 dan SHGB No.

5957;

6. Menghukum Turut Tergugat untuk membalik-namakan seluruh Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Tergugat-I kepada atas nama Penggugat yaitu

SHM No. 625, SHM No. 626, SHM No. 627, SHM No. 628, SHM No.

629, SHM No. 630, SHM No. 631, SHM No. 405, SHM No. 406, SHM

No. 407, SHM No. 408, dan SHM No. 409 dan menghukum lagi Turut

Tergugat untuk membalik-namakan seluruh Sertifikat Hak Guna Bangunan

(SHGB) atas nama Tergugat V kepada atas nama Penggugat yaitu : SHGB

No. 5956 dan SHGB No. 5967;

7. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan

Tergugat V untuk mengembalikan kepada Penggugat seluruh tanah Hak

Milik Penggugat yaitu :

Page 55: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 55

7.1. Sebidang tanah Hak Milik No. 625 luas tanah 2.195 m2 (dua ribu seratus sembilan puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No. 9081

tanggal 4 Juni 1992;

7.2. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 626 luas tanah 2.415 m2

(dua ribu empat ratus lima belas meter persegi) Gambar Situasi No.

9082 tanggal 4 Juni 1992;

7.3. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 627 luas tanah 1.875 m2 (seribu delapan ratus tujuh puluh lima meter persegi) Gambar Situasi

No. 9083 tanggal 4 Juni 1992;

7.4. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 628 luas tanah 975 m2 (sembilan ratus tujuh puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No.

9084 tanggal 4 Juni 1992;

7.5. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 629 luas tanah 4.010 m2 (empat ribu sepuluh meter persegi) Gambar Situasi No. 9085 tanggal

4 Juni 1992;

7.6. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 630 luas tanah 4.540 m2

(empat ribu lima ratus empat puluh meter persegi) Gambar Situasi

No. 9086 tanggal 4 Juni 1992;

7.7. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 631 luas tanah 3.590 m2 (tiga ribu lima ratus sembilan puluh meter persegi) Gambar Situasi

No. 9081 tanggal 4 Juni 1992;

7.8. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 405 luas tanah 1.935 m2 (seribu sembilan ratus tiga puluh lima meter persegi) Gambar Situasi

No. 4013 tanggal 27 Mei 1985;

7.9. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 406 luas tanah 1.665 m2 (seribu enam ratus enam puluh enam meter persegi) Gambar Situasi

No. 4014 tanggal 27 Mei 1985;

7.10. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 407 luas tanah 2.700 m2 (dua ribu tujuh ratus meter persegi) Gambar Situasi No. 4015 tanggal

27 Mei 1985;

7.11. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 408 luas tanah 2.500 m2 (dua ribu lima ratus meter persegi) Gambar Situasi No. 4017 tanggal

27 Mei 1985;

Page 56: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 56

7.12. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 409 luas tanah 2.395 m2 (dua ribu tiga ratus sembilan puluh lima meter persegi) Gambar

Situasi No. 4018 tanggal 27 Mei 1985;

7.13. Sebidang tanah seluas 2.421 m2 dengan Akta Jual Beli No. 831/JB/Agr/1985 tanggal 24 Mei 1985;

7.14. Tanah seluas 4.010 m2 dengan Akta Jual Beli No. 830/JB/Agr/1985 tanggal 24 Mei 1985;

7.15. Tanah seluas 1.625 m2 dengan Akta Jual Beli No. 596/JB/Agr/1982

tanggal 8 Juni 1982;

7.16. Tanah seluas 1.935 m2 dengan Akta Jual Beli No. 320/JB/Agr/1985 tanggal 16 Desember 1982;

7.17. Tanah seluas 3.010 m2 dengan Akta Jual Beli No. 324/JB/Agr/1982

tanggal 19 Agustus 1982;

7.18. Tanah seluas 3.305 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3943/JB/Agr/1985

tanggal 16 Desember 1982;

7.19. Tanah seluas 1.900 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3944/JB/Agr/1982 tanggal 16 Desember 1982;

7.20. Tanah seluas 2.665 m2 dengan Akta Jual Beli No. 1935/JB/Agr/1982

tanggal 26 Agustus 1982;

7.21. Tanah seluas 1.685 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/604/JB/Agr/1986 tanggal 10 Maret 1986;

7.22. Tanah seluas 1.564 m2 dengan Akta Jual Beli No. 2938/JB/Agr/1982

tanggal 16 Desember 1982;

7.23. Tanah seluas 1.438 m2 dengan Akta Jual Beli No. 505/JB/Agr/1983

tanggal 4 Maret 1983;

7.24. Tanah seluas 1.805 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3939/JB/Agr/1982 tanggal 16 Desember 1982;

7.25. Tanah seluas 1.145 m2 dengan Akta Jual Beli No. 2937/JB/Agr/1982 tanggal 16 Desember 1982;

7.26. Tanah seluas 2.420 m2 dengan Akta Jual Beli No. 96/3363/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

7.27. Tanah seluas 2.500 m2 dengan Akta Jual Beli No. 282/JB/Agr/1982

Page 57: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 57

tanggal 13 Juli 1982;

7.28. Tanah seluas 3.890 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/5471/JB/Kec.Cpt/1985 tanggal 18 Desember 1985;

7.29. Tanah seluas 1.585 m2 dengan Akta Jual Beli No. 1936/JB/Agr/1982 tanggal 26 Agustus 1982;

7.30. Tanah seluas 1.085 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/3365/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

7.31. Tanah seluas 9.80 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/3363/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

7.32. Tanah seluas 1.500 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/3364/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

7.33. Tanah seluas 1.218 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590 3366/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

7.34. Tanah seluas 1.685 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/JB/Kec.Cpt/1986 tanggal 10 Maret 1986;

7.35. Tanah seluas 2.390 m2 dengan Akta Jual Beli No. 282/JB/Agr/1982 tanggal 13 Juli 1982;

7.36. Tanah seluas 2.470 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/5472/JB/Kec.Cpt/1985 tanggal 1 Desember 1985;

7.37. Tanah seluas 16.450 m2 bekas Milik Adat masing-masing berdasarkan : C.930 Ps.40 D.II, C.833 Ps.41.S.III, C.912 Ps.41.S.III, C.278

Ps.62.S.III, C.2151 Ps.41.S.III dan C.2095 Ps.57.D.I.;

8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V secara bersama-sama/tanggung renteng untuk membayar ganti

rugi kepada Penggugat sebesar Rp.25.015.250.000,- (dua puluh lima

milyar lima belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);

9. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diletakkan atas harta-harta milik Tergugat-Tergugat yaitu :

9.1. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik Tergugat I yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Bukit Hijau

VII/2 Pondok Indah, Jakarta Selatan.

9.2. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik

Page 58: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 58

Tergugat I yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Pamulang

Raya No. 1 Pamulang, Tangerang, Jawa Barat.

9.3. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik

Tergugat III yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Galur I No.

9 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

9.4. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik

Tergugat IV yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Pangeran

Jayakarta Citra Lestari, Jakarta Pusat.

9.5. Sebidang tanah berikut bangunan yang melekat diatasnya milik

Tergugat V yang terletak dan setempat dikenal sebagai Jl. Metro

Pondok Indah Kav. 2 BAC, Jakarta Selatan.

10. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V untuk membayar uang paksa (dwangsoom) kepada Penggugat

sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) per-hari apabila Para Tergugat

tidak melaksanakan putusan ini dengan suka rela;

11. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V secara tanggung renteng untuk membayar biaya yang timbul

dalam perkara ini;

12. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan meskipun ada verzet, Banding maupun Kasasi (Uit voerbaar bij vooraad);

Atau :

Bilamana Pengadilan Negeri Tangerang berpendapat lain, maka mohon

diputus dengan putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono);

Bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I, III, IV, V mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil :

1. Bahwa gugatan Penggugat sangat kabur (Obscuur Libel).

a. Penggugat dalam pembukaan gugatan menyebutkan dirinya “bertindak

untuk diri sendiri” atas obyek gugatan sebidang tanah seluas 97.501

m2 yang terletak didesa Buaran dan Pondok Benda adalah miliknya atas

nama Penggugat pada Posita angka 1.1 sampai dengan 1.37;

b. Obyek-obyek gugatan Penggugat satu sama lain tidak jelas

hubungannya karena ada yang nama orang lain dan tidak satupun yang

memberikan batas-batas letaknya secara terang sesuai petunjuk

Page 59: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 59

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI;

c. Obyek-obyek gugatan yang tidak jelas hubungannya tersebut

digunakan oleh Penggugat untuk membohongi bahwa semua obyek

gugatan posita angka 1.1 sampai dengan 1.37 adalah miliknya/atas

namanya sendiri, terbukti dalam posita angka :

1.9. Tanah bersertifikat Hak Milik No. 406 luas tanah 1.665 m2.

Gambar Situasi No. 4014 tanggal 27 Mei 1985 atas nama

Iswanjudi Djuang Harahap,

1.11. Tanah bersertifikat Hak Milik No. 408 luas tanah 2.500 m2,

Gambar Situasi No. 4017 tanggal 27 Mei 1985 atas nama

Iswanjudi Djuang Harahap,

1.12. Tanah bersertifikat Hak Milik No. 409 luas tanah 2.395 m2,

Gambar Situasi No. 4018 tanggal 27 Mei 1985 atas nama

Iswanjudi Djuang Harahap, (bukti T-T-1, halaman 6 posita

angka 10).

Atas dasar dalil tersebut maka hak Penggugat atas tanah tersebut menjadi tidak jelas, oleh karena ada nama orang lain, karenanya sangat

tepat apabila Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan

memperhatikan Putusan MARI tertanggal 21 Agustus 1974 No. 565

K/Sip/1974 dikutib.

“Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena diatas gugatan

tidak sempurna, dalam hal ini karena hak Penggugat atas tanah

sengketa tidak jelas”.

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Tangerang telah

mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 24 Maret 1999 Nomor

107/Pdt.G/1998/PN.Tgr. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

– Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat IV;

DALAM KONPENSI :

Page 60: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 60

– Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

– Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai saat

ini ditaksir sebesar Rp.1.718.000,- (satu juta tujuh ratus delapan belas ribu

rupiah);

DALAM REKONPENSI :

– Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima;

– Menghukum Penggugat Rekonpensi membayar biaya perkara sejumlah

nihil;

Putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat/Pembanding

telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Bandung dengan putusannya tanggal 29

Juni 2000 Nomor : 445/Pdt/1999/PT.Bdg. yang amarnya berbunyi sebagai

berikut :

– Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;

– Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang tertanggal 24 Maret

1999 No. 107/Pdt/G/1998/PN.Tng. yang dimohonkan banding tersebut;

DAN MENGADILI SENDIRI :

DALAM KONPENSI :

DALAM EKSEPSI :

– Menolak eksepsi Tergugat I/Terbanding dan Tergugat IV/Terbanding;

DALAM POKOK PERKARA :

– Mengabulkan gugatan Penggugat, sekarang Pembanding untuk sebagian;

– Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,

Turut Tergugat/Para Terbanding telah melakukan perbuatan melawan

hukum yang merugikan Penggugat/Pembanding;

– Menyatakan cacad hukum sehingga batal demi hukum seluruh jual beli atas

tanah-tanah sengketa tersebut diatas, sebagaimana tercantum dalam akte-akte

Page 61: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 61

jual beli yang dibuat oleh Tergugat III/Terbanding dan Tergugat

IV/Pembanding yaitu :

3.1. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1136/26/V/Serpong/1992;

3.2 Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1135/25/V/Serpong/1992;

3.3. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1134/24/V/Serpong/1992;

3.4. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1133/23/V/Serpong/1992;

3.5. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1132/22/V/Serpong/1992;

3.6. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1131/21/V/Serpong/1992;

3.7. Akta Jual Beli tanggal 9 Juli 1992 No. 1137/27/V/Serpong/1992;

3.8. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

658/24/V/Serpong/JB/1990;

3.9. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

659/25/V/Serpong/JB/1990;

3.10. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

660/26/V/Serpong/JB/1990;

3.11. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No.

661/27/V/Serpong/JB/1990;

3.12. Akta Jual Beli tanggal 16 Agustus 1990 No. 662/28/V/Serpong/JB/1990;

– Menyatakan cacad hukum sehingga batal demi hukum peralihan hak milik

atas tanah-tanah milik Penggugat kepada atas nama Tergugat I sebagaimana

dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 625, SHM No. 626, SHM No.

627, SHM No. 628, SHM No. 629, SHM No. 630, SHM No. 631, SHM

No. 405, SHM No. 406, SHM No. 407, SHM No. 408, dan SHM No.

409;

– Menyatakan cacad hukum sehingga batal demi hukum peralihan hak atas

tanah-tanah Penggugat kepada atas nama Tergugat V sebagaimana dalam

Sertifikat Hak Guna Bangunan yaitu : SHGB No. 5956 dan SHGB No.

5957;

– Menghukum Turut Tergugat untuk membalik-namakan seluruh Sertifikat

Hak Milik (SHM) atas nama Tergugat-I kepada atas nama Penggugat yaitu

SHM No. 625, SHM No. 626, SHM No. 627, SHM No. 628, SHM No.

Page 62: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 62

629, SHM No. 630, SHM No. 631, SHM No. 405, SHM No. 406, SHM

No. 407, SHM No. 408, dan SHM No. 409 dan menghukum lagi Turut

Tergugat untuk membalik-namakan seluruh Sertifikat Hak Guna Bangunan

(SHGB) atas nama Tergugat V kepada atas nama Penggugat yaitu : SHGB

No. 5956 dan SHGB No. 5967;

– Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan

Tergugat V untuk mengembalikan kepada Penggugat seluruh tanah Hak

Milik Penggugat yaitu :

1. Sebidang tanah Hak Milik No. 625 luas tanah 2.195 m2 (dua ribu seratus sembilan puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No. 9081

tanggal 4 Juni 1992;

2. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 626 luas tanah 2.415 m2 (dua

ribu empat ratus lima belas meter persegi) Gambar Situasi No. 9082

tanggal 4 Juni 1992;

3. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 627 luas tanah 1.875 m2 (seribu delapan ratus tujuh puluh lima meter persegi) Gambar Situasi

No. 9083 tanggal 4 Juni 1992;

4. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 628 luas tanah 975 m2

(sembilan ratus tujuh puluh lima meter persegi) Gambar Situasi No.

9084 tanggal 4 Juni 1992;

5. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 629 luas tanah 4.010 m2 (empat ribu sepuluh meter persegi) Gambar Situasi No. 9085 tanggal

4 Juni 1992;

6. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 630 luas tanah 4.540 m2

(empat ribu lima ratus empat puluh meter persegi) Gambar Situasi

No. 9086 tanggal 4 Juni 1992;

7. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 631 luas tanah 3.590 m2 (tiga ribu lima ratus sembilan puluh meter persegi) Gambar Situasi

No. 9081 tanggal 4 Juni 1992;

8. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 405 luas tanah 1.935 m2

(seribu sembilan ratus tiga puluh lima meter persegi) Gambar Situasi

No. 4013 tanggal 27 Mei 1985;

9. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 406 luas tanah 1.665 m2

Page 63: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 63

(seribu enam ratus enam puluh enam meter persegi) Gambar Situasi

No. 4014 tanggal 27 Mei 1985;

10. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 407 luas tanah 2.700 m2 (dua

ribu tujuh ratus meter persegi) Gambar Situasi No. 4015 tanggal 27

Mei 1985;

11. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 408 luas tanah 2.500 m2 (dua

ribu lima ratus meter persegi) Gambar Situasi No. 4017 tanggal 27

Mei 1985;

12. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 409 luas tanah 2.395 m2 (dua

ribu tiga ratus sembilan puluh lima meter persegi) Gambar Situasi

No. 4018 tanggal 27 Mei 1985;

13. Sebidang tanah seluas 2.421 m2 dengan Akta Jual Beli No.

831/JB/Agr/1985 tanggal 24 Mei 1985;

14. Tanah seluas 4.010 m2 dengan Akta Jual Beli No. 830/JB/Agr/1985 tanggal 24 Mei 1985;

15. Tanah seluas 1.625 m2 dengan Akta Jual Beli No. 596/JB/Agr/1982

tanggal 8 Juni 1982;

16. Tanah seluas 1.935 m2 dengan Akta Jual Beli No. 320/JB/Agr/1985

tanggal 16 Desember 1982;

17. Tanah seluas 3.010 m2 dengan Akta Jual Beli No. 324/JB/Agr/1982

tanggal 19 Agustus 1982;

18. Tanah seluas 3.305 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3943/JB/Agr/1985

tanggal 16 Desember 1982;

19. Tanah seluas 1.900 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3944/JB/Agr/1982

tanggal 16 Desember 1982;

20. Tanah seluas 2.665 m2 dengan Akta Jual Beli No. 1935/JB/Agr/1982

tanggal 26 Agustus 1982;

21. Tanah seluas 1.685 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/604/JB/Agr/1986 tanggal 10 Maret 1986;

22. Tanah seluas 1.564 m2 dengan Akta Jual Beli No. 2938/JB/Agr/1982 tanggal 16 Desember 1982;

23. Tanah seluas 1.438 m2 dengan Akta Jual Beli No. 505/JB/Agr/1983

Page 64: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 64

tanggal 4 Maret 1983;

24. Tanah seluas 1.805 m2 dengan Akta Jual Beli No. 3939/JB/Agr/1982

tanggal 16 Desember 1982;

25. Tanah seluas 1.145 m2 dengan Akta Jual Beli No. 2937/JB/Agr/1982

tanggal 16 Desember 1982;

26. Tanah seluas 2.420 m2 dengan Akta Jual Beli No.

96/3363/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

27. Tanah seluas 2.500 m2 dengan Akta Jual Beli No. 282/JB/Agr/1982

tanggal 13 Juli 1982;

28. Tanah seluas 3.890 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/5471/JB/Kec.Cpt/1985 tanggal 18 Desember 1985;

29. Tanah seluas 1.585 m2 dengan Akta Jual Beli No. 1936/JB/Agr/1982

tanggal 26 Agustus 1982;

30. Tanah seluas 1.085 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/3365/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

31. Tanah seluas 9.80 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/3363/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

32. Tanah seluas 1.500 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/3364/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

33. Tanah seluas 1.218 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590

3366/JB/Kec.Cpt/1984 tanggal 1 September 1984;

34. Tanah seluas 1.685 m2 dengan Akta Jual Beli No.

590/JB/Kec.Cpt/1986 tanggal 10 Maret 1986;

35. Tanah seluas 2.390 m2 dengan Akta Jual Beli No. 282/JB/Agr/1982

tanggal 13 Juli 1982;

36. Tanah seluas 2.470 m2 dengan Akta Jual Beli No. 590/5472/JB/Kec.Cpt/1985 tanggal 1 Desember 1985;

37. Tanah seluas 16.450 m2 bekas Milik Adat masing-masing berdasarkan

: C.930 Ps.40 D.II, C.833 Ps.41.S.III, C.912 Ps.41.S.III, C.278

Ps.62.S.III, C.2151 Ps.41.S.III dan C.2095 Ps.57.D.I.;

– Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat V/Para Terbanding secara

bersama-sama/tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada

Page 65: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 65

Penggugat/Pembanding sebesar Rp.2.000.000.000,- (dua milyar rupiah);

– Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat V/Para Terbanding untuk

membayar uang paksa (dwangsoom) kepada Penggugat/Pembanding sebesar

Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) perhari apabila Para Tergugat/Para

Terbanding tidak melaksanakan putusan ini dengan suka rela;

– Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat

V/Para Terbanding tidak melaksanakan putusan ini dengan suka rela;

– Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat

V/Para Terbanding secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara

dalam kedua tingkat peradilan ini yang dalam tingkat pertama sebesar

Rp.1.718.000,- (satu juta tujuh ratus delapan belas ribu rupiah) dan di

tingkat banding sebesar Rp.75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah);

– Menolak gugatan Penggugat/Pembanding selain dan selebihnya;

DALAM REKONPENSI :

– Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima;

– Menghukum Penggugat Rekonpensi/Tergugat V dalam Konpensi untuk

membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini, yang dalam

tingkat banding ditetapkan nihil;

Bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada kedua belah pihak

pada tanggal 10 Oktober 2000, 16 Oktober 2000, 15 November 2000 dan 4

Desember 2000 kemudian terhadapnya oleh Para Tergugat/Para Terbanding

dengan perantaraan kuasanya khusus, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16

Oktober 2000, 27 Juli 1998, 26 Oktober 2000 dan 6 Desember 2000 diajukan

permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 19 Oktober 2000, 28 Oktober

2000, 24 November 2000 dan 18 Desember 2000 sebagaimana ternyata dari akte

permohonan kasasi Nomor 107/Pdt.G/98/PN.TNG. yang dibuat oleh Panitera

Pengadilan Negeri Tangerang permohnan mana kemudian disusul oleh memori

kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima dikepaniteraan Pengadilan

Negeri tersebut pada tanggal 30 Oktober 2000, 7 November 2000, 7 Desember

2000 dan 22 Desember 2000;

Bahwa setelah itu oleh Penggugat/Pembanding yang pada tanggal 7

Page 66: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 66

Desember 2000, 7 November 2000, 7 Desember 2000 dan 22 Desember 2000

telah diberitahu tentang memori kasasi dari Para Tergugat/Para Terbanding

diajukan jawaban memori kasasi yang diterima dikepaniteraan Pengadilan Negeri

Tangerang pada tanggal 7 Desember 2000, 7 Desember 2000, 13 Desember 2000

dan 6 Februari 2001;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama diajukan dalam tenggang

waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-Undang, maka oleh karena

itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi I dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan atas pertimbangan hukum Judex

Facti halaman 4, 5, dan 6 karena pertimbangan hukum tersebut adalah

pertimbangan hukum yang keliru, salah menerapkan hukum dan melanggar

hukum;

2. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan atas pertimbangan hukum Judex

Facti halaman 7, 8 dan 9 khususnya yang menyangkut Pemohon Kasasi

yang menyatakan :

Menimbang, bahwa tentang jual beli tanah sengketa yang dibuat dihadapan Tergugat IV/Terbanding yaitu tertuang dalam akte jual beli tertanggal 16

Agustus 1990 No. 658 s/d No. 662 tersebut diatas, Pengadilan Tinggi

berpendapat fakta-fakta seperti diuraikan diatas, yaitu ternyata pada saat

sidang tambahan di Pengadilan Tinggi tersebut diatas, terbukti bahwa :

Butir a :

Setelah mencocokan tanda tangan Penggugat/Pembanding yang dibubuhkan

dimuka persidangan denah yang tercantum dalam akte-akte jual beli

tersebut, menurut penglihatan Pengadilan Tinggi keduanya sangat jauh

berbeda, dimana tanpa bantuan seorang ahlipun dengan penglihatannya

sendiri Hakim dapat menyatakan bahwa tanda-tanda tangan tersebut adalah

berbeda”;

Bahwa pertimbangan Judex Facti butir (a) tersebut adalah pertimbangan

hukum yang keliru, salah menerapkan hukum karena Judex Facti

mengambil kesimpulan dengan keyakinan sendiri bahwa tanda tangan yang

dibubuhkan dimuka persidangan jauh berbeda dengan yang tercantum di

Page 67: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 67

dalam akta.

Bahwa berbeda (non identik) atau tidaknya tanda tangan yang dibubuhkan

Termohon Kasasi dimuka persidangan dengan yang tercantum di dalam akta

menurut hukum haruslah dibuktikan dengan keterangan seorang ahli dari

Laboratorium Kriminologi (Labkrim) Polri bahwa benar tanda tangan

tersebut berbeda (non identik);

3. Pertimbangan Judex Facti butir b, c, d, dan e menyatakan terbukti bahwa

tanggal 16 Agustus 1990, Penggugat/Pembanding tidak berada di Jakarta,

pada saat itu Termohon Kasasi berada di Medan adalah pertimbangan hukum

yang tidak benar dan keliru, karena pertimbangan hukum tersebut hanya

mendasarkan dari keterangan Termohon Kasasi tanpa didukung oleh bukti-

bukti yang cukup;

4. Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti yang menyatakan akta

perjanjian jual beli dan kuasa No. 358 tanggal 16 Agustus 1990 dibuat

dihadapan Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, SH. tidak sah dan

mengandung cacat hukum serta adanya pemalsuan adalah pertimbangan

hukum yang keliru dan salah menerapkan hukum, tanpa mengikut sertakan

notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, SH. tersebut, sebagai pihak

dalam perkara ini, dengan tidak diikut sertakannya Nyonya Siti Pertiwi

Henny Shidki, SH. sebagai pihak dalam perkara ini maka adalah beralasan

hukum gugatan Termohon Kasasi dinyatakan kurang baik, karenanya

pertimbangan hukum Judex Facti berlaan hukum untuk ditolak dan

dibatalkan.

Menimbang, bahwa atas keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi II dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan atas pertimbangan hukum

halaman 4, 5, 6, 7, 8, dan 9, karena pertimbangan hukum tersebut adalah

pertimbangan hukum yang keliru, membingungkan dan salah menerapkan

hukum;

Pemohon Kasasi selaku PPAT telah membuat 7 (tujuh) akta jual beli

tertanggal 29 Juni 1992, yaitu :

– No. 1131/21/V/Serpong/1992 atas Hak Milik No. 630/Buaran,

Kecamatan Serpong;

Page 68: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 68

– No. 1132/22/V/Serpong/1992 atas Hak Milik No. 629/Buaran,

Kecamatan Serpong;

– No. 1133/23/V/Serpong/1992 atas Hak Milik No. 628/Buaran,

Kecamatan Serpong;

– No. 1134/24/V/Serpong/1992 atas Hak Milik No. 627/Buaran,

Kecamatan Serpong;

– No. 1135/25/V/Serpong/1992 atas Hak Milik No. 626/Buaran,

Kecamatan Serpong;

– No. 1136/26/V/Serpong/1992 atas Hak Milik No. 625/Buaran,

Kecamatan Serpong;

– Kesemuanya tertulis atas nama Mustafa Djuang Harahap, SH.

– No. 1137/27/V/Serpong/1992 atas Hak Milik No. 631/Buaran,

Kecamatan Serpong;

– tertulis atas nama Iswanyudi Djuang Harahap yang dibuat atas dasar

kuasa yang diberikan dari Mustafa Djuang Harahap, SH/Termohon

Kasasi, sebagai penjual/pemilik kepada Soedjono Wibowo/Pemohon

Kasasi I, sebagai Pembeli, dalam akta Perjanjian Jual Beli dan Kuasa

tertanggal 16 Agustus 1990 No. 358, yang dibuat dihadapan Ny. Siti

Pertiwi Henny Shidki, SH. Notaris di Jakarta. Sedangkan untuk

Iswanyudi Djuang Harahap yang masih dibawah umur telah ada izin

dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kepada orang tuanya, yaitu

Termohon Kasasi dan Pemohon Kasasi II yang kemudian dengan akta-

akta Jual Beli tersebut maka sertifikat-sertifikat tersebut diurus

baliknamanya keatas nama Pemohon Kasasi I, oleh Pemohon Kasasi I

sendiri di Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi III dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat V/Terbanding V, sangat berkeberatan

pertimbangan hukum dalam halaman 8, 9 dan 10 karena pertimbangan

hukum tersebut adalah pertimbangan hukum yang keliru, salah dalam

penerapan hukum dan bertentangan dengan keacaraan, untuk selanjutnya

akan Pemohon Kasasi uraikan sekaligus dengan pertimbangan hukum yang

Page 69: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 69

khususnya menyangkut Pemohon Kasasi;

2. Bahwa, pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “tanah-tanah

selebihnya sebagaimana tercantum dalam point gugatan angka 1.13 s/d 1.37

yang berdasarkan alat bukti P.2-13 s/d P.2-35 adalah milik

Penggugat/Pembanding juga, sudah tercantum dalam point gugatan angka

1.13 s/d 1.37 yang berdasarkan alat bukti P.2-13 s/d P.2.35 adalah milik

Penggugat/Pembanding juga, ternyata sudah tercantum dalam sertifikat Hak

Guna Bangunan PT. Puri Ayu Lestari/Tergugat/Terbanding V, bukti T.V-2

dan T.V-3 yaitu sertifikat Hak Guna Bangunan No. 5956 dan No. 5957,

yang tidak jelas dasar peralihannya dari Penggugat/Pembanding kasasi

Tergugat V/Terbanding V tersebut;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi IV dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa Pemohon Kasasi sangat berkeberatan terhadap Putusan Pengadilan

Tinggi Bandung karena :

1. Pengadilan Tinggi tidak berwenang dan melampaui batas wewenang mengadili;

2. Pengadilan Tinggi tidak melakukan tertib beracara sebagai mana

seharusnya yang ditentukan Undang-undang;

3. Pengadilan Tinggi salah tidak menerapkan Hukum Sebagaimana yang

diharuskan oleh Undang-undang;

2. Bahwa, Pemohon Kasasi I/Terbanding sangat berkeberatan atas

pertimbangan hukum halaman 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 karena pertimbangan

hukum tersebut adalah pertimbangan hukum yang tak berdasarkan bukti-

bukti dan salah menerapkan hukum yang tak berdasarkan bukti-bukti dan

salah menerapkan hukum khususnya terhadap Pemohon Kasasi I;

3. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan Pemohon

Kasasi I, Pemohon Kasasi II dan Pemohon Kasasi IV, telah memalsukan

tanda tangan Termohon Kasasi/Penggugat, adalah salah dalam menerapkan

hukum, karena untuk melumpuhkan Akte Otentik tersebut sebagai Akte

yang tidak benar karena ada kepalsuan mengenai isi dan tanda tangan, maka

untuk itu diperlukan adanya suatu tuntutan pidana terhadap orang tersebut

Page 70: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 70

dengan dakwaan Pemalsuan;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi tersebut diatas dapat

dibenarkan, karena Pengadilan Tinggi salah menerapkan hukum dengan

pertimbangan sebagai berikut :

– Bahwa putusan Pengadilan Tinggi Bandung, mengabulkan gugatan

Penggugat sebahagian, menyatakan Tergugat I s/d Tergugat V dan Turut

Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dan menyatakan cacad

hukum, sehingga batal demi hukum seluruh jual beli atas tanah-tanah

sengketa tersebut diatas, sebagaimana tercantum dalam akte-akte jual beli

yang dibuat oleh Tergugat III dan Tergugat IV atas tanah-tanah sengketa

milik Penggugat dan menyatakan cacat hukum, sehingga batal demi hukum

peralihan hak milik atas tanah. Tanah sengketa milik Penggugat kepada

atas nama Tergugat I sebagaimana seluruhnya tercantum dalam amar

putusan Pengadilan Tinggi Bandung dengan alasan tanda tangan dipalsukan;

– Bahwa putusan demikian tidak dapat dibenarkan, karena tanda tangan palsu

atau tidaknya harus ada pemeriksaan dari Laboratorium Kriminologi, dan

atau ada putusan pidana yang menyatakan tanda tangan palsu, hal ini tidak

dapat dibuktikan oleh Penggugat, oleh sebab itu gugatan Penggugat harus

dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa karena Termohon Kasasi/Penggugat Asal pihak yang

kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat

peradilan;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 dan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 yang bersangkutan;

M E N G A D I L I :

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi :

1. RONY HARUNSYAH GUNAWAN, S.H. 2. NY. UMI SUSKANDI SUTAMTO, SH.

3. P.T. PURI AYU LESTARI,

4. SOEDJONO WIBOWO,

Page 71: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 71

tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 29 Juni 2000

No. 445/Pdt/1999/PT.Bdg. yang membatalkan Putusan Pengadilan Negeri

Tangerang tanggal 24 Maret 1999 No. 107/Pdt.G/1998/PN.Tgr.

MENGADILI SENDIRI

DALAM EKSEPSI :

– Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat IV;

DALAM KONPENSI :

– Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

DALAM REKONPENSI :

– Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

Menghukum Termohon Kasasi/Penggugat Asal untuk membayar biaya

perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan

sebanyak Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Mahkamah

Agung pada hari SENIN, tanggal 29 September 2003 dengan Ny. Chairani A.

Wani, SH. Hakim Agung yang ditunjuk oleh Ketua Muda Mahkamah Agung

sebagai Ketua Sidang, Titi Nurmala Siagian, SH. dan Prof. Dr. Valerine J.L.K.

SH,MA. Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari itu juga oleh Ketua Sidang tersebut dengan dihadiri oleh Titi

Nurmala Siagian, SH. dan Prof. Dr. Valerine J.L.K., SH.MA. Hakim-Hakim

Anggota, Hj. Jurnalis Amrad, SH. Panitera Pengganti dengan tidak

dihadiri oleh kedua belah pihak.

Hakim-Hakim Anggota K e t u a

ttd. ttd.

Titi Nurmala Siagian, SH. Ny. Chairani A. Wani, SH.

Page 72: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 72

ttd.

Prof. Dr. Valerine J.L.K., SH.MA.

Panitera Pengganti.

ttd.

Hj. Jurnalis Amrad, SH.

Biaya-biaya :

1. Meterai............................................ Rp. 6.000,-

2. Redaksi. ......... ............................. Rp. 1.000,-

3. Administrasl ................................... Rp. 193.000,-

Jumlah Rp. 200.000,-

(dua ratus ribu rupiah)

Keterangan :

Tanpa dilampirkan Putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri

Page 73: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 73

MAHKAMAH AGUNG

KAIDAH HUKUM : “Secara Yuridis tertanggung mempunyai

kewajiban untuk memberitahukan keadaan yang

sebenarnya dari kapal yang akan diasuransikan,

jika ternyata ada yang disembunyikan sewaktu

penutupan polis asuransi maka perjanjian asuransi

batal demi hukum.”

NOMOR REGISTER : 698 PK/Pdt/2001

TANGGAL PUTUSAN : 27 Februari 2003

MAJELIS : – Prof. Dr. Paulus E.L., SH. – Ny. Chairani A. Wani, SH.

– Prof. Dr. Valerine J.L.K. SH.MA.

KLASIFIKASI : Tentang Asuransi

DUDUK PERKARA : – Bahwa pada tanggal 31 Januari 1992 kapal

M.V. Lucky Fortune milik Penggugat I

diasuransikan kepada Tergugat yang

dipertanggungkan adalah :

– Hull & Machinary sebesar US $

1.000.000.00 (satu juta U.S. $)

– Removal of Wreck sebesar US $

250.000.00 (dua ratus lima puluh ribu

US $)

– Bahwa pada tanggal 28 Januari 1993 Kapal

diterjang badai dan terbalik. Musibah ini

dilaporkan kepada tergugat dan penggugat

mengajukan claim all Risk. Tergugat

menunjuk Surveyor untuk mengetahui

kerusakan kapal dan hasil survery, kapal

dalam keadaan total loss dan jika diperbaiki

biaya perbaikan melebihi biaya asuransi.

– Bahwa tergugat menolak claim asuransi yang

diajukan penggugat dengan alasan Non

Page 74: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 74

disclosure material facts. Alasan tersebut

tidak tepat sebab tergugat sudah mengetahui

status, klasifikasi dan kondisi kapal sedang

dalam perbaikan.

– Bahwa karena Tergugat keberatan atas hasil

survey, penggugat menunjuk Surveyor lain

dan hasil survey yang kedua kapal dalam

keadaan total loss, karena itu penggugat

berhak mendapat ganti rugi.

– Bahwa tergugat telah wanprestasi, karena itu

penggugat dirugikan dan mengajukan ganti

rugi sebagai berikut :

– Claim pertanggungan US$ 1.000.000.00

(satu juta US$) untuk Hull dan

Machinary US$ 250.000.00 (dua ratus

lima puluh ribu US$) untuk asuransi

removal of wrecks.

– Hilangnya charter Hire sebesar US$ 5.000 perhari terhitung sejak 1 Januari

1994.

– Hilangnya nilai investasi 2% tiap bulan

dari US$ 1.000.000.00 terhitung sejak

April.

PERTIMBANGAN HUKUM MAHKAMAH AGUNG :

– Bahwa alasan-alasan Peninjauan Kembali dapat dibenarkan dengan alasan

sebagai berikut :

– Bahwa bukti T.3 yang diajukan Termohon PK Penggugat asal ternyata adalah Klasifikasi Kapal Bethesda 2 yang terbakar tanggal 16

Desember 1990 sesuai dengan lampiran laporan Adjuster Zoreale

ditemukan surveyor Report dari Bureau Veritas tanggal 24-25 Februari

1992 Tuentum Name of Ship” Betesda 2.

– Bahwa ternyata penggugat asal/Termohon PK tidak memberitahukan

Page 75: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 75

seluruh keadaan kapal yang sebenarnya atau The Whole Truth dari

kapal M.V. Lucky Fortune yaitu :

Bahwa kapal sesungguhnya sudah tidak mempunyai klasifikasi dari

Bureau Veritas.

– Bahwa para Penggugat/para Termohon PK secara yuridis mempunyai kewajiban bagi tertanggung untuk memberitahukan keadaan yang

sebenarnya dari kapal yang akan dipertanggungkan dan dilarang

menyembunyikan semua keadaan yang diketahuinya.

Dalam hal ini tertanggung tidak memberitahukan hal-hal yang

sebenarnya kepada Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat asal.

Penggugat Asal/Termohon PK hanya memberitahukan kapal tersebut

dalam perbaikan, pada hal kapal Lucky Fortune adalah ex kapal

Bethesda 2 yang terbakar pada tanggal 16 Desember 1990 dengan

keadaan Total Loss atau Constuctive Total Loss;

– Bahwa dari pertimbangan diatas Penggugat asal/Termohon PK

melakukan kebohongan yaitu sengaja menyembunyikan keadaan yang

sebenarnya kepada Pemohon PK/Tergugat asal sewaktu penutupan

polis asuransi atas kapal yang ditanggungkan, maka akibat

kebohongan tersebut ancaman perjanjian itu batal demi hukum. Oleh

karena itu gugatan para Penggugat harus ditolak.

AMAR PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG :

– Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari P.T. Wataka General Insurance :

– Membatalkan putusan Mahkamah Agung tanggal 14 Oktober 1999 No.916

K/Pdt/1997;

MENGADILI SENDIRI :

Dalam Provisi :

– Menolak tuntutan Provisi dari para penggugat;

Dalam Pokok Perkara :

Page 76: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 76

– Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya

perkara dalam tingkat Peninjauan Kembali sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus

ribu rupiah).

PEMBUAT KAIDAH HUKUM

ttd.

KLEMENTINA SIAGIAN, SH.

Page 77: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 77

P U T U S A N

Nomor : 698 PK/Pdt/2001

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

Memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai

berikut dalam perkara :

P.T. WATAKA GENERAL INSURANCE, dalam hal ini diwakili oleh Drs. Shafaat Andika Ramly, MBA Direktur Utama

PT. Wataka General Insurance beralamat di Wisma Tugu I Lt. 1

Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C 8-9 Kuningan Jakarta, dalam hal

ini memberikan kuasa kepada Sahat Maruli Hutahaean, SH.

Advokat dan Pengacara beralamat di Jalan Bangka Raya No. 96

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Pebruari 2001,

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu

Tergugat/Pembanding/Termohon Kasasi;

melawan

1. INTERCONTINENTAL MARITIME PTE LTD,

berkedudukan di 10 Anson Road 30-12 International Plaza,

Singapore 0207,

2. P.T. LAYAR SENTOSA SHIPPING CORPORATION,

berkedudukan di Jalan Majapahit No. 2B C-D Jakarta,

Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para

Penggugat/Terbanding/Para Pemohon Kasasi;

Mahkamah Agung tersebut;

Page 78: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 78

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Tergugat/Pembanding/Termohon Kasasi

telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah

Agung tanggal 14 Oktober 1999 No. 916 K/Pdt/1997 yang telah berkekuatan

hukum yang tepat, dalam perkaranya melawan Para Termohon Peninjauan

Kembali dahulu sebagai Para Penggugat/Terbanding/Para Pemohon Kasasi

dengan posita perkara sebagai berikut :

Bahwa Penggugat I adalah sebagai pemilik kapal MV. Lucky Fortune

sedangkan Penggugat Asli II sebagai Managing Agent, adapun ciri-ciri kapal

MV. Lucky Fortune tersebut adalah terurai dalam surat gugatan;

Bahwa pada tanggal 31 Januari 1992 kapal tersebut telah diasuransikan

kepada Tergugat selaku sebuah perusahaan asuransi di Indonesia dengan kondisi

seperti tersebut dalam surat gugatan;

Bahwa pada tanggal 4 Februari 1992 dengan Endorsement No. 01 telah

disetujui perubahan-perubahan dalam Polis tersebut, seperti yang terurai dalam

gugatan;

Bahwa dengan demikian dalam Polis Asuransi disebutkan bahwa

Tertanggung adalah Intercontinental Maritime PTE LTD Care of PT. Layar

Sentosa Shipping Corporation as Managing Agent, dan yang dipertanggungkan

adalah :

– Hull & Machinary dengan pertanggungan sebesar, US$ 1.000.000.00 (satu juta US$);

– Removal of Wreck sebesar US$ 250.000,00- (dua ratus lima puluh ribu

US$);

Bahwa pada tanggal 28 Januari 1993 pada waktu kapal tersebut sedang

berlabuh jangkar telah terjadi amukan badai/topan di Pelabuhan Tanjung Priok

sehingga banyak kapal-kapal yang terhempas badai dan terbalik termasuk kapal

milik Penggugat;

Bahwa Para Penggugat telah berusaha untuk menyelamatkan kapal tersebut,

namun karena cuaca sangat buruk dan membahayakan untuk kepentingan

keselamatan, maka penguasa pelabuhan tidak memberi izin kepada semua

pemakai jasa pelabuhan melakukan aktivitas di laut, termasuk pelarangan

Page 79: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 79

pemberian fasilitas kapal tunda dan kepanduan;

Bahwa mengenai musibah itu telah dilaporkan kepada Tergugat dengan surat

tanggal 30 Januari 1993 No. 001/FD/LET/LARSEN/I/93 dan dengan surat

tanggal 4 Februari 1993 No. 003FD/LET/LARSEN/II/93;

Bahwa Penggugat telah mengajukan Claim Constructive Total Loss kepada

Tergugat tanggal 12 Februari 1993 No. 005FD/LET/LARSEN;

Bahwa Tergugat telah memberitahukan kepada Penggugat bahwa telah

ditunjuk PT. Suisindo selaku Surveyor untuk melakukan survey terhadap

kerusakan kapal tersebut;

Bahwa Tergugat telah mengadakan survey terhadap kapal tersebut yang

dilakukan oleh PT. Suisindo;

Bahwa dalam pelaksanaan survey tersebut telah hadir semua pihak yang berkepentingan;

Bahwa sesuai hasil survey PT. Suisindo menyalakan bahwa telah terjadi

kerusakan karena badai topan tanggal 28 Februari 1993 dan kondisi kapal dalam

keadaan Total Loss dan Constructive Total Loss sehingga apabila kapal itu

diperbaiki biayanya akan jauh melebihi biaya pertanggungan;

Bahwa dalam rapat, Tergugat tidak mengajukan keberatan terhadap hasil

survey akan tetapi dikemudian hari Tergugat tidak menyetujui hasil survey yang

telah dilakukan oleh PT. Suisindo;

Bahwa menurut hasil survey dari surveyor PT. Suisindo itu yang

disampaikan dalam rapat tersebut, menyatakan bahwa kondisi kapal dalam

keadaan Total Loss and Constructive Total Loss, maka Penggugat mengajukan

claim asuransi kepada Tergugat dengan surat tanggal 25 Agustus 1993 dan

tanggal 30 Juni 1994;

Bahwa akan tetapi claim asuransi yang diajukan oleh Penggugat ditolak

oleh Tergugat dengan alasan Non disclosure of material facts;

Bahwa akan tetapi alasan Non Disclosure of Materials Facts tersebut

tidaklah tepat dan tidak relevan karena sejak awal Tergugat telah mengetahui

status, klasifikasi dan kondisi kapal sedang dalam perbaikan sehingga dengan

keadaan seperti itu Tergugat sejak semula tidak bersedia menutup pertanggungan

secara All Risk melainkan hanya bersedia menutup pertanggungan Total Loss

ataupun Constructive Total Loss termasuk Removal of Wreck (pemindahan

Page 80: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 80

bangkai kapal) saja;

Bahwa Tergugat secara diam-diam menunjuk surveyor lain yaitu PT.

Aureole untuk melakukan survey kedua yang dilakukan secara illegal tanpa

sepengetahuan Penggugat dan pihak-pihak yang terkait;

Bahwa hasil survey yang kedua itu tidak sah, karena dilakukan secara illegal

tanpa mengikutsertakan Penggugat selaku yang berkepentingan;

Bahwa karena biaya pemindahan bangkai kapal adalah termasuk yang

diasuransikan kepada Tergugat, sedang Tergugat belum memenuhi claim

asuransinya maka sangat diperlukan adanya putusan sela untuk memindahkan

bangkai kapal itu ketempat lain karena Penggugat telah mendapat tegoran

berulangkali dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan PT. Pelabuhan

Indonesia II;

Bahwa oleh keadaan-keadaan yang tersebut diatas maka Penggugat telah

berkonsultasi kembali dengan PT. Radita Hutama Internusa selaku Adjuster dari

Tergugat dan dari hasil konsultasi itu PT. Radita Hutama Internusa menyarankan

pada Penggugat untuk menunjuk surveyor lain yang independen dan

berpengalaman serta cukup dikenal yaitu PT. Carsurin untuk melakukan lagi

survey secara obyektif dan sejujurnya berhubung PT. Radita Hutama Internusa

sendiri sering berkonsultasi dengan mereka mengenai permasalahan yang hampir

sama;

Bahwa untuk menghadiri pelaksanaan survey PT. Carsurin tersebut Penggugat telah mengundang semua pihak terkait termasuk Tergugat dan PT.

Asuransi Intan Mulia Perkasa untuk menyaksikan pelaksanaan survey;

Bahwa akan tetapi Tergugat dan PT. Asuransi Intan Mulia Perkasa tidak

hadir;

Bahwa sesuai survey PT. Carsurin, maka biaya untuk memperbaiki kapal

tersebut adalah sebesar US$ 2.255.000.00,-;

Bahwa dari hasil kedua survey tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

akibat kecelakaan telah terjadi Total Loss aau Constructive Total Loss;

Bahwa karena itu secara hukum Penggugat berhak untuk mendapat ganti

rugi dari Tergugat sesuai dengan Polis Asuransi No. 01.81.92.00004 tanggal 31

Januari 1992;

Bahwa akibat penolakan claim asuransi tersebut Penggugat telah

Page 81: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 81

mengalami kerugian, selain kerugian berupa nilai pertanggungan sebesar US$

1.000.000,00,- (satu juta US$) dan kerugian berupa hilangnya charter Hire

terhadap kapal itu yang direncanakan mulai dioperasikan pada bulan Januari

1994, tetapi juga kerugian berupa hilangnya nilai investasi dari claim asuransi

yaitu sebesar 2% setiap bulan dari jumlah US$ 1.000.000,00- (satu juta US$)

sesuai nilai bunga Bank yang berlaku;

Bahwa dengan demikian kerugian Penggugat sampai hari ini tanggal 10

Maret 1995 adalah sebagai berikut :

1. Claim asuransi pertanggungan US$ 1.000.000,00- (satu juta US$) untuk

Hull & Machinary US$ 250.000,00- (dua ratus lima puluh US$) untuk

asuransi removal of wrecks;

2. Hilangnya Charter Hire sebesar US$ 5.000 perhari terhitung sejak 1 Januari

1994;

3. Hilangnya nilai investasi 2% setiap bulan dari US$ 1.000.000.00-

terhitung sejak April 1994;

Bahwa dari kejadian-kejadian tersebut diatas, jelas Tergugat telah melakukan

cidera janji (wanprestasi);

Bahwa untuk menjamin agar claim asuransi dan ganti rugi yang diajukan

Penggugat tidak sia-sia, mohon diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag)

terhadap harta kekayaan Tergugat, baik yang bergerak maupun tidak bergerak;

Bahwa gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan akurat oleh karena itu beralasan untuk meminta agar putusan dalam perkara ini dapat

dijalankan terlebih dahulu walaupun ada banding, kasasi atau verzet (Uitvoerbaar

bij voorraad);

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas kiranya Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan memberikan putusan sebagai berikut :

I. DALAM PROVISI :

1. Memerintahkan pada Tergugat agar dalam waktu 30 hari memindahkan

bangkai kapal tersebut keluar daerah pelabuhan Tanjung Priok;

2. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsoom)

sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk setiap hari ia

lalai menjalankan putusan provisi ini;

Page 82: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 82

II. DALAM POKOK PERKARA :

1. Menyatakan sita jaminan tersebut sah dan berharga;

2. Menyatakan secara hukum bahwa perjanjian asuransi antara Penggugat

dengan Tergugat yang tertuang dalam Polis Asuransi No.

01.81.92.00004 31 Januari 1992 adalah sah dan mempunyai kekuatan

hukum;

3. Menyatakan secara hukum bahwa pada tanggal 28 Januari 1992 telah terjadi suatu kecelakaan terhadap kapal motor MV. Lucky Fortune

akibat badai/topan diluar kesalahan Penggugat;

4. Menyatakan secara hukum bahwa kecelakaan tersebut telah

menimbulkan kerusakan berat pada kapal MV. Lucky Fortune dengan

kerugian yang ditaksir sebesar US$ 2.225.00,- (dua juta dua ratus dua

puluh lima ribu US$);

5. Menyatakan secara hukum hasil survey yang dilakukan oleh PT.

Carsurin pada tanggal 6 s/d 18 Oktober 1993, tersebut dalam

Certificate of Damage Survey, Sertifikat No. 30211.0223, adalah sah

dan mempunyai kekuatan hukum;

6. Menyatakan Tergugat telah cidera janji (wanprestasi) karena lalai

melakukan kewajibannya membayar claim asuransi kepada Penggugat

sebagaimana seharusnya;

7. Menghukum Tergugat membayar claim asuransi kepada Penggugat

sebagai berikut :

– Asuransi Hull & Machinary sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta

US$);

– Asuransi Removal of Wrecks sebesar US$ 250.000,00 (dua ratus

lima puluh ribu US$);

8. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi kepada Penggugat yaitu :

1. Charter Hire sebesar US$ 5.000.00 perhari terhitung sejak tanggal 1 Januari 1994 sampai adanya pembayaran kerugian itu secara

lunas;

2. Nilai investasi dari jumlah pertanggungan sebesar 2% perbulan

dari jumlah pertanggungan sebesar US$ 1.000.000,00 terhitung

sejak bulan April 1994 sampai keseluruhan pertanggungan itu

Page 83: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 83

dan nilai investasinya dibayar lunas;

9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu

walaupun Tergugat naik banding, kasasi atau verzet (Uitvoerbaar bij

voorraad);

10. Menghukum Tergugat membayar ongkos-ongkos dalam perkara ini;

11. Et aequo et Bono, apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan

yang seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI tanggal 14

Oktober 1999 No. 916 K/Pdt/1997 yang telah berkekuatan tetap tersebut adalah

sebagai berikut :

– Mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi : 1.

Intercontinental Maritime PTE LTD, 2. PT. Layar Sentosa Shipping

Corporation tersebut;

– Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 14 Agustus 1996 No. 240/Pdt/1996/PT.DKI;

MENGADILI SENDIRI :

I. DALAM EKSEPSI :

– Menolak tuntutan Provisi dari Para Penggugat;

II. DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan secara hukum bahwa Perjanjian Asuransi antara

Penggugat dengan Tergugat yang tertuang dalam Polis Asuransi Kapal

Laut No.01.81.92-00004, 31 Januari 1992 adalah sah dan mempunyai

kekuatan hukum;

3. Menyatakan Tergugat telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Para Penggugat;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya Claim Asuransi kepada

Para Penggugat sebesar :

– US$ 1.000.000.00,- untuk asuransi hull & Machinary ditambah

Page 84: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 84

dengan;

– US$ 250.000.00,- untuk asuransi Removal of Wrecks;

5. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Para

Penggugat 1% setiap bulannya dari nilai pertanggungan US$

1.000.000.00,- terhitung dari tanggal gugatan ini diajukan ke

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sampai dibayar lunasnya nilai

pertanggungan tersebut;

6. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selebihnya;

Menghukum Termohon Kasasi/Tergugat Asal untuk membayar biaya

perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini sebesar

Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap i.c. putusan Mahkamah Agung tanggal 14 Oktober 1999 Nomor :

916 K/Pdt/1997 diberitahukan kepada Termohon Kasasi dahulu

Tergugat/Pembanding pada tanggal 12 Februari 2001 kemudian terhadapnya oleh

Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya

khusus berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 15 Februari 2001 diajukan

permohonan Peninjauan Kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan tanggal 21 Mei 2001, kemudian disusul dengan memori

alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada

hari itu juga;

Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah

diberitahu kepada pihak lawannya dengan seksama pada tanggal 2 Juli 2001,

kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya telah diajukan jawaban yang diterima

di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 30 Juli 2001;

Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan 72 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 permohonan peninjauan kembali a quo

beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara

yang ditentukan Undang-undang, oleh karena itu formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali telah mengajukan

alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis Hakim Kasasi telah salah/keliru menerapkan hukum karena

dalam pertimbangan hukumnya yang menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi

Page 85: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 85

salah menerapkan hukum dengan pertimbangan bahwa sesuai bukti T-3

(asli dan terjemahan) ternyata penangguhan klasifikasi baru merupakan

saran dari Surveyor, sedangkan pelaksanaan penangguhan klasifikasi tidak

ada. Dengan demikian Penggugat tidak melanggar Pasal 251 KUHDadang

karena telah memberitahukan klasifikasi kapal yang sesungguhnya.

Sedangkan pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi yang dimaksud

Mahkamah Agung yang terdapat dalam putusan No.240/Pdt/1996/PT.DKI.

menyatakan bahwa Para Penggugat/Para Terbanding ternyata tidak berhasil

membuktikan kebenaran gugatannya, sehingga gugatan Para

Penggugat/Para Terbanding harus ditolak untuk seluruhnya. Dengan

demikian Pengadilan Tinggi tidak salah menerapkan hukum, ternyata hanya

memberikan pertimbangan berdasarkan penilaian terhadap fakta-fakta,

sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak

dilaksanakan atau ada kesalahan dalam pelaksanaan hukum;

2. Bahwa Kapal Lucky Fortune yang telah diasuransikan oleh

Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali, setelah terjadi musibah badai

kencang pada tanggal 28 Januari 1993 ternyata bekas Kapal Bethesda 2 yang

telah terbakar pada tanggal 16 Desember 1990, sesuai dengan lampiran

laporan Adjuster Aoreole ditemukan Surveyor Report dari Bureau Veritas

tanggal 24-25 Februari tercantum Name of Ship Bethesda 2 (TBR Lucky

Fortune);

3. Bahwa Claim Asuransi ditolak oleh Tergugat/Pemohon Peninjauan

Kembali dengan alasan misrepresentation dan non disclosure of material

facts, i.e. :

a. Tidak memberitahukan bahwa kapal Lucky Fortune adalah bekas kapal

Bethesda 2 yang telah terbakar hingga menjadi Constructive Total

Loss (CTL);

b. Klasifikasi yang diberikan pada tertanggung adalah klasifikasi

mendiang Kapal Bethesda 2;

4. Bahwa dalil Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali yang menyatakan bahwa :

a. Tidak benar Lucky Fortune waktu penutupan asuransi tidak

mempunyai klasifikasi;

b. Bahwa ada klasifikasi, yaitu klasifikasi pada Surveyor Report tanggal

Page 86: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 86

24-25 Februari 1992 yang isinya :

– Bahwa penangguhan klasifikasi baru merupakan saran dari

surveyor, sedangkan pelaksanaan penangguhan klasifikasi tidak

ada;

– Bahwa klasifikasi kapal dari Bureau Veritas Paris tidak

disembunyikan dan tercantum dalam Polis Asuransi yang

berbunyi Last Classification Bureau Veritas Paris;

– Dengan demikian kesimpulan Judex Facti yang mengatakan

bahwa pada waktu penutupan asuransi kapal tersebut

sesungguhnya sudah tidak mempunyai klasifikasi dari Bureau

Veritas, adalah kesimpulan yang keliru sehingga penerapan

hukumnya menjadi salah;

5. Bahwa Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali telah memberikan half truth yang mengaburkan keadaan yang sebenarnya, telah melakukan

kebohongan dan tipu muslihat, karena berdasarkan laporan Bureau Veritas

tanggal 24-25 Februari 1992 membuktikan bahwa rincian klasifikasi yang

diajukan Penggugat adalah rincian klasifikasi Kapal Bethesda 2 yang telah

musnah terbakar pada tanggal 16 Desember 1990 dan pada rinciannya

dicantumkan Lase Special Survey 1989 Occasional Survey November

1990. Sedangkan dalam permintaan penutupan asuransi

Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali menyatakan Lase Classification

Bureau Veritas :

– Docking Survey : Last Special Survey in 1989

– Occasional Survey : November 1990.

6. Bahwa klasifikasi yang dimaksudkan Penggugat/Termohon Peninjauan

Kembali untuk Kapal Lucky Fortune terbukti klasifikasi Kapal Bethesda 2

yang telah musnah terbakar, sehingga pada waktu penutupan asuransi

Lucky Fortune pada tanggal 31 Januari 1992 identifikasi rincian klasifikasi

yang diberikan Penggugat merupakan kebohongan;

7. Bahwa berdasarkan laporan Survey Bureau Veritas tertanggal 24-25 Februari

1992 :

a. Bahwa pada waktu penutupan asuransi kapal Lucky Fortune pada

tanggal 31 Januari 1992, Kapal Lucky Fortune tidak mempunyai

klasifikasi;

Page 87: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 87

b. Bahwa klasifikasi yang diberikan adalah klasifikasi Kapal Bethesda 2 yang telah musnah terbakar;

mengenai keberatan ad.1 s/d ad.7

Menimbang, bahwa alasan-alasan Peninjauan Kembali ad.1 s/d ad.7 dapat

dibenarkan, karena terdapat kekeliruan yang nyata didalam memberikan

pertimbangan terhadap bukti T.3 dari Majelis Hakim Kasasi dengan

pertimbangan sebagai berikut :

– bahwa bukti T.3 yang diajukan sebagai bukti oleh Termohon Peninjauan

Kembali/Penggugat Asal ternyata adalah Klasifikasi Kapal Bethesda 2 yang

telah terbakar pada tanggal 16 Desember 1990 yang sesuai dengan lampiran

laporan adjuster zoreale ditemukan Surveyor Report dari Bureau Veritas

tanggal 24-25 Februari 1992 Tuentum Name of Ship Bethesda 2 (TBR

Lucky Fortune);

– bahwa sesuai dengan keterangan diatas kapal Lucky Fortune sewaktu penutupan polis asuransi Para Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali

tidak memberitahukan seluruh keadaan kapal yang sebenarnya atau The

Whole Truth dari Kapal M.V. Lucky Fortune yaitu : Bahwa kapal

sesungguhnya sudah tidak mempunyai klasifikasi dari Bureau Veritas;

– bahwa Para Penggugat/Para Termohon Peninjauan Kembali secara yuridis

mempunyai kewajiban bagi tertanggung untuk memberitahukan keadaan

yang sebenarnya dari kapal yang akan dipertanggungkan/diansuransikan dan

dilarang menyembunyikan semua keadaan yang diketahuinya, dalam hal ini

ternyata tertanggung tidak memberitahukan hal yang sebenarnya kepada

Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat Asal yaitu Penggugat

Asal/Termohon Peninjauan Kembali tetapi hanya menceritakan kapal

tersebut dalam perbaikan, pada hal kapal Lucky Fortune tersebut adalah ex

kapal Bethesda 2 yang terbakar pada tanggal 16 Desember 1990 dengan

keadaan Total Loss atau Constructive Total Loss;

Bahwa dengan demikian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas

Penggugat Asal/Termohon Peninjauan Kembali telah sengaja menyembunyikan

(melakukan kebohongan) keadaan yang sebenarnya kepada Pemohon Peninjauan

Kembali/Tergugat Asal sewaktu penutupan polis asuransi terhadap kapal yang

Page 88: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 88

ditangguhkan kepada Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat Asal, maka akibat

kebohongan tersebut ancaman perjanjian itu batal demi hukum, oleh karenanya

gugatan Para Penggugat harus ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas

menurut pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Kasasi, membatalkan putusan

Mahkamah Agung tanggal 14 Oktober 1999 Nomor : 916 K/Pdt/1997, yang

amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Peninjauan Kembali sebagai

pihak yang kalah maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat

peninjauan kembali ini;

Memperhatikan Pasal 67 huruf a s/d f Undang-Undang Nomor 14 Tahun

1985;

M E N G A D I L I :

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon P.T.

WATAKA GENERAL INSURANCE tersebut;

Membatalkan putusan Mahkamah Agung tanggal 14 Oktober 1999 Nomor

: 916 K/Pdt/1997;

MENGADILI KEMBALI :

DALAM PROVISI :

– Menolak tuntutan Provisi dari Para Penggugat;

DALAM POKOK PERKARA :

– Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya

perkara dalam tingkat Peninjauan Kembali ini ditetapkan sebanyak Rp.500.000,-

(lima ratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Mahkamah

Agung pada hari : KAMIS, TANGGAL 27 FEBRUARI 2003 dengan Prof. Dr.

Paulus Effendie Lotulung, SH. Ketua Muda Mahkamah Agung sebagai Ketua

Page 89: 1_perdata

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI 89

Sidang, Ny. Chairani A. Wani, SH. dan Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff,

SH.MA. sebagai Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka

untuk umum pada hari : ITU JUGA oleh Ketua Sidang tersebut dengan dihadiri

oleh Ny. Chairani A. Wani, SH. dan Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, SH.MA.

Hakim-Hakim Anggota, Slamet Suparjoto, SH.MH. Panitera Pengganti dengan

tidak dihadiri oleh Pemohon dan Para Termohon Peninjauan Kembali.

Hakim-Hakim Anggota K e t u a

ttd. ttd.

Ny. Chairani A. Wani, SH. Prof. Dr. Paulus E.L. SH.

ttd.

Prof. Dr. Valerine J.L.K., SH.

Panitera Pengganti.

ttd.

Slamet Suparjoto, SH.MH.

Biaya-biaya :

1. Meterai............................................ Rp. 6.000,- 2. Redaksi. ......... ............................. Rp. 1.000,-

3. Administrasl ................................... Rp. 493.000,-

Jumlah Rp. 500.000,-

(lima ratus ribu rupiah)