1.9.anisa,aniza,eni(artikel+keterampilan+dasar+bk)2

12
  NAMA KELOMPOK Anisa listi (3215076855) Aniza puspiyanti (3215076817) Eni setiowati (3215076857) PERAN GURU KELAS DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR Judul: PERAN GURU KELAS DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR Bahan ini cocok untuk Semua Sektor Pendidikan bagian PENDIDIKAN / EDUCATION. Nama & E-mail (Penulis): Rustantiningsih Saya Guru di SDN Anjasmoro Semarang Topik: Bimbingan Konseling Tanggal: 8 Juli 2008 PERAN GURU KELAS DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR Oleh: Rustantiningsih  A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar). Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikan nasional. Untuk itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alam yang melimpah, tetapi terletak pada sumber daya alam yang berkualitas. Sumber daya alam yang berkualitas adalah sumber daya manusia, maka diperlukan peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai kekayaan negara yang kekal dan sebagai investasi untuk mencapai kemajuan bangsa.

Upload: dewa-suandayana

Post on 17-Jul-2015

120 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 1/12

 NAMA KELOMPOK 

Anisa listi (3215076855)

Aniza puspiyanti (3215076817)

Eni setiowati (3215076857)

PERAN GURU KELAS DALAM PELAKSANAAN

BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR 

Judul: PERAN GURU KELAS DALAM PELAKSANAAN BIMBINGANKONSELING DI SEKOLAH DASAR

Bahan ini cocok untuk Semua Sektor Pendidikan bagian PENDIDIKAN /EDUCATION.Nama & E-mail (Penulis): Rustantiningsih Saya Guru di SDN Anjasmoro SemarangTopik: Bimbingan KonselingTanggal: 8 Juli 2008 

PERAN GURU KELAS DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DISEKOLAH DASAR

Oleh: Rustantiningsih

 A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 dinyatakanbahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadiwarga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikandasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan

kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggotaumat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah(pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).

Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikannasional. Untuk itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alamyang melimpah, tetapi terletak pada sumber daya alam yang berkualitas. Sumber daya alam yang berkualitas adalah sumber daya manusia, maka diperlukanpeningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai kekayaan negara yang kekaldan sebagai investasi untuk mencapai kemajuan bangsa.

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 2/12

Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam prosespendidikan sebagai suatu sistem. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan olehTim Pengembangan MKDK IKIP Semarang bahwa proses pendidikan adalah prosesinteraksi antara masukan alat dan masukan mentah. Masukan mentah adalah

peserta didik, sedangkankan masukan alat adalah tujuan pendidikan, kerangka,tujuan dan materi kurikulum, fasilitas dan media pendidikan, system administrasi dansupervisi pendidikan, sistem penyampaian, tenaga pengajar, sistem evaluasi sertabimbingan konseling (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1990:58).

Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jikadiberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yangsemaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khususdalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenagaahli dalam bidang tersebut.

Di Sekolah Dasar, kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh Guru

Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelasharus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semuamateri pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan memberikan layananbimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali.

Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36)mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layananorientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konselingperorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.

Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konselingtersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedinimungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengandemikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalamihambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.

Realitas di lapangan, khususnya di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa peran gurukelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secaraoptimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan bebansehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawadampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.

Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guruSD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugasmemberikan layanan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara maksimal.Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengankesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung yang berupa

administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehinggaterkesan pemberian layanan bimbingan konseling di SD "asal jalan".

Dalam Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang Bimbingan Konselingtersirat bahwa suatu sistem layanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensitidak mungkin akan tercipta dan tercapai dengan baik apabila tidak memiliki sistempengelolaan yang bermutu. Artinya, hal itu perlu dilakukan secara jelas, sistematis,dan terarah. Untuk itu diperlukan guru pembimbing yang profesional dalammengelola kegiatan Bimbingan Konseling berbasis kompetensi di sekolah dasar.

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 3/12

Berdasar latar belakang tersebut di atas, penulis tergerak untuk melakukan telaahmengenai peran guru kelas dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling di SekolahDasar.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan mendasar yang hendak ditelaahdalam makalah ini adalah bagaimana peran guru kelas dalam pelaksanaanBimbingan Konseling di Sekolah Dasar?

B. PEMBAHASAN

1. Hakikat Bimbingan dan Konsling di SD

M. Surya (1988:12) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberianatau layanan bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepadayang dibimbing agar tercapai perkembangan yang optimal dan penyesuaian diridengan lingkungan.

Bimbingan ialah penolong individu agar dapat mengenal dirinya dan supaya individuitu dapat mengenal serta dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi didalam kehidupannya (Oemar Hamalik, 2000:193).

Bimbingan adalah suatu proses yang terus-menerus untuk membantuperkembangan individu dalam rangka mengembangkan kemampuannya secaramaksimal untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinyamaupun bagi masyarakat (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1990:11).

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik sebuah inti sari bahwa bimbingandalam penelitian ini merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepadaindividu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, danmembantu siswa agar memahami dirinya (self understanding), menerima dirinya(self acceptance), mengarahkan dirinya (self direction), dan merealisasikan dirinya(self realization).

Konseling adalah proses pemberian yang dilakukan melalui wawancara konselingoleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yangbermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien (Prayitno, 1997:106).

Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya diamemperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkanolehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang (MunginEddy Wibowo, 1986:39).

Dari pengertin tersebut, dapat penulis sampaikan ciri-ciri pokok konseling, yaitu:

(1) adanya bantuan dari seorang ahli,(2) proses pemberian bantuan dilakukan dengan wawancara konseling,(3) bantuan diberikan kepada individu yang mengalami masalah agar memperolehkonsep diri dan kepercayaan diri dalam mengatasi masalah guna memperbaikitingkah lakunya di masa yang akan datang.

2. Perlunya Bimbingan dan Konseling di SD

Jika ditinjau secara mendalam, setidaknya ada tiga hal utama yang melatarbelangiperlunya bimbingan yakni tinjauan secara umum, sosio kultural dan aspek psikologis.

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 4/12

Secara umum, latar belakang perlunya bimbingan berhubungan erat denganpencapaian tujuan pendidikan nasional, yaitu: meningkatkan kualitas sumber dayamanusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YangMaha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut sudah barang tentu perlu mengintegrasikanseluruh komponen yang ada dalam pendidikan, salah satunya komponen bimbingan.

Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatar belakangi perlunya prosesbimbingan adalah adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yangpesat sehingga berdampak disetiap dimensi kehidupan. Hal tersebut semakindiperparah dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, sementara laju lapanganpekerjaan relatif menetap.

Menurut Tim MKDK IKIP Semarang (1990:5-9) ada lima hal yang melatarbelakangiperlunya layanan bimbingan di sekolah yakni:

(1) masalah perkembangan individu,(2) masalah perbedaan individual,(3) masalah kebutuhan individu,(4) masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku, dan(5) masalah belajar 

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling di SD

Sugiyo dkk (1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan konseling,yaitu:

a. Fungsi penyaluran ( distributif )

Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih

 jurusan sekolah, memilih jenis sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yangsesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri- ciri kepribadiannya. Di samping itufungsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah antaralain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan lain-lain.

b. Fungsi penyesuaian ( adjustif )

Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untukmemperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingankhususnya dalam teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkanmasalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswadalam usaha mengembangkan dirinya secara optimal.

c. Fungsi adaptasi ( adaptif )

Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolahkhususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khususdan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikandata tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitansiswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakanpengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa memperolehpengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 5/12

(Sugiyo, 1987:14)

4. Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling di SD

Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang

digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno,1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlahsumber, sebagai berikut:

a. Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannyaadakah unik dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspekkepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikapdan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara-cara yang sesuai atau tepat.

b. Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Olehkarenanya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu.

c. Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnyaorang yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.

d. Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyaibayak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orangyang dibimbing.

e. Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadiapabila ternyata masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (petugasbimbingan). Untuk menangani masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugasatau lembaga lain yang lebih ahli.

f. Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatanidentifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.

g. Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengankebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.

h. Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan programpendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karenausaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikandalam mencapai tujuan pendidikan.

i. Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklahdipimpin oleh seorang petugas yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidangbimbingan. Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan

petugas-petugas lain yang terlibat.

 j. Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakanpenilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilandan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip inisebagai tahap evaluasi dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masihsering dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting artinya, disamping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan programdan pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 6/12

5. Kegiatan BK dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

Berdasakan Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang Bimbingan Konseling(2004) dinyatakan bahwakerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam suatuprogram BK yang dijabarkan dalam 4 (empat) kegiatan utama, yakni:

a. Layanan dasar bimbingan

Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantuseluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidupyang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa SD.

b. Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantumemenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta didik saat ini.Layanan ini lebih bersifat preventik atau mungkin kuratif. Strategi yang digunakanadalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Isi layananresponsif adalah:(1) bidang pendidikan;

(2) bidang belajar;(3)bidang sosial;(4) bidang pribadi;(5) bidang karir;(6) bidang tata tertib SD;(7) bidang narkotika dan perjudian;(8) bidang perilaku sosial, dan(9)bidang kehidupan lainnya.

c. Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang membantuseluruh peserta didik dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan,karir,dan kehidupan sosial dan pribadinya. Tujuan utama dari layanan ini untukmembantu siswa memantau pertumbuhan dan memahami perkembangan sendiri.

d. Dukungan sistem, adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuanmemantapkan, memelihara dan meningkatkan progam bimbingan secaramenyeluruh. Hal itu dilaksanakan melalui pengembangaan profesionalitas, hubunganmasyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasihat, masyarakat yanglebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990)

Kegiatan utama layanan dasar bimbingan yang responsif dan mengandungperencanaan individual serta memiliki dukungan sistem dalam implementasinyadidukung oleh beberapa jenis layanan BK, yakni:(1) layanan pengumpulan data,(2) layanan informasi,(3) layanan penempatan,

(4) layanan konseling,(5) layanan referal/melimpahkan ke pihak lain, dan(6) layanan penilaian dan tindak lanjut (Nurihsan, 2005:21).

6. Peran Guru Kelas dalam Kegiatan BK di SD

Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensisangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu perananguru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangkamengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 7/12

Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatanBK, yaitu:

a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,

laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupunumum.

b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajarandan lain-lain.

c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan sertareinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalamproses belajar-mengajar.

d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswasesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.

f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan danpengetahuan.

g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.

h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidangakademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimanaanak didiknya berhasil atau tidak.

C. PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas dalam pelaksanaanBimbingan Konseling di Sekolah Dasar sangat penting sekali. Sejalandiberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi, guru kelas mempunyai peran yangsentral dalam kegiatan BK. Peran tersebut mencakupi peran sebagai informator,organisator, motivator, director, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, danevaluator. Peran tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, namun merupakansebuah sistem yang saling melengkapi dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling diSekolah Dasar.

2. Saran

Mewujudkan peran guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK di SD bukanlah halyang mudah. Hal tersebut dikarenakan, di SD tidak memiliki Guru Pembimbing. Gurukelas memiliki tanggung jawab ganda, di samping mengajar juga membimbing. Olehkarena itu, guru kelas hendaknya meningkatkan pengetahuan dan pemahamantentang pelaksanaan kegiatan BK sehingga memiliki wawasan yang mendalamterhadap kegiatan-kegiatan BK di Sekolah Dasar.

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 8/12

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2004. Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang BimbinganKonseling. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.

M. Surya. 1988. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta : UT.

Mungin Eddy Wibowo. 1986. Konseling di Sekolah Jilid I. FIP IKIP Semarang.

Nurihsan, Juntika. 2005. Manajemen Bimbingan Konseling di SD Kurikulum 2004.Jakarta: Gramedia Widiasaraan Indonesia.

Oemar Hamalik. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar. Jakarta: Dedpikbud.

Prayitno Erman Amti. 1997. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Depdikbud.

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Sugiyo, dkk. 1987. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Semarang: FIP IKIPSemarang.

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1990. Bimbingan dan KonselingSekolah. Semarang: IKIP Semarang Press.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: TamitaJaya Utama

Winkel, 1991, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta : Alfabeta, Ground

Saya Rustantiningsih setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di

Homepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya saya

sendiri dan sah (tidak ada copyright). .

CATATAN:Artikel-artikel yang muncul di sini akan tetap dipertanggungjawabkan oleh penulis-penulis artikelmasing-masing dan belum tentu mencerminkansikap, pendapat atau kepercayaan PendidikanNetwork.

Mengembangkan Kecakapan Hidupoleh : Melly Latifah

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 9/12

Sukses dalam kehidupan merupakan dambaan setiap manusia. Akan tetapi, untuk itu

diperlukan bekal yang cukup, tidak saja kecerdasan dalam berpikir, tetapi juga kecakapan

dalam mengelola/mengatur diri sendiri dan kecakapan dalam menangani suatu hubungan,serta keterampilan dalam bekerja. Tanpa semua itu, mustahil seseorang dapat meraih

kesuksesan dalam hidupnya. Pintar berpikir saja tidak cukup, sekolah tinggi saja tidak 

cukup tanpa memiliki keterampilan dalam berkerja dan berhubungan (bergaul).

Sebaliknya, pandai bergaul dan bisa bekerja saja juga tidak memadai, tanpa memiliki

kepandaian dalam berpikir dan kreativitas. Jadi, semua aspek itu penting, dan itulah yang

dikenal dengan istilah Life Skills atau diterjemahkan sebagai Kecakapan Hidup.

Banyak orang yang mengartikan Kecakapan Hidup secara sempit, di mana Kecakapan

Hidup diartikan sebagai keterampilan kerja (Vocational Skills). Padahal, Memiliki

Kecakapan Hidup bukan sekedar memiliki keterampilan kerja, namun lebih luas dari itu.Kecakapan Hidup adalah suatu kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani

menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudiansecara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampumengatasi problema tersebut (Latifah, dkk., 2002).

Mengingat Kecakapan Hidup sangat penting sebagai kunci sukses dalam kehidupan, maka

setiap orang patut memilikinya. Kecakapan Hidup tidak dapat dibentuk dalam waktusingkat, tetapi diperlukan latihan yang terus-menerus dalam kehidupan nyata. Oleh karena

itu, keinginan/motivasi yang kuat untuk maju dan berubah ke arah yang lebih baik dari

setiap orang sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan pengembanganKecakapan Hidup ini. Menurut Latifah, dkk. (2002), Kecakapan Hidup meliputi empat hal,

yaitu : 1. Kecakapan Diri (personal skill). 2. Kecakapan Sosial (social skill). 3. Kecakapan

Akademik (akademic skill). 4. Kecakapan Bekerja (vocational skill).

Kecakapan Diri merupakan kecakapan seseorang dalam memahami (kesadaran diri),mengatur dan memotivasi diri sendiri. Kecakapan Sosial atau kecakapan antar personal

mencakup antara lain kecakapan berkomunikasi dengan empati dan kecakapan membina

hubungan/ bekerjasama. Empati merupakan sikap penuh pengertian terhadap orang lain,sehingga berkesan baik dan dapat menumbuhkan hubungan yang harmonis. Kecakapan

Akademik meliputi kecakapan membaca, menulis, berhitung dan kecakapan lain yang

umumnya dipelajari disekolah. Kecakapan Bekerja adalah kecakapan yang berkaitandengan keterampilan kerja. Keterampilan kerja ini merupakan bekal yang selayaknya

dimiliki seseorang agar dapat hidup berguna dan mandiri secara ekonomi. Pada tulisan ini,

 penulis akan lebih fokus pada dua kecakapan hidup, yaitu Kecakapan Diri (personal skill)

dan Kecakapan Sosial (social skill).

 A. KECAKAPAN DIRI 

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 10/12

Menurut Daniel Goleman, Kecakapan Diri menentukan bagaimana kita mengelola diri

sendiri. Kecakapan Diri ini meliputi tiga hal, yaitu Kesadaran Diri, Pengaturan Diri, danMotivasi.

1. Kesadaran Diri 

Memiliki Kesadaran Diri artinya : mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya,

dan intuisi. Kesadaran Diri terdiri dari tiga aspek, yaitu :• Kesadaran emosi : mengenali emosi diri sendiri dan efeknya.

• Penilaian diri secara teliti : mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri.

• Percaya diri: memiliki keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.

2. Pengaturan Diri 

Pengaturan Diri artinya: mampu mengelola kondisi, impuls, dan sumberdaya diri sendiri.

Pengaturan Diri terdiri dari lima aspek, yaitu :

• Kendali diri : mampu mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan hati yang merusak.

• Sifat dapat dipercaya : memelihara norma kejujuran dan integritas.• Kewaspadaan : bertanggung jawab atas kinerja pribadi.

• Adaptibilitas : luwes dalam mengahadapi perubahan.• Inovasi : mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi-

informasi baru.

3. Motivasi 

Motivasi artinya : kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan pencapaian

sasaran. Motivasi meliputi tiga aspek, yaitu :

• Dorongan prestasi : memiliki semangat/dorongan untuk menjadi lebih baik atau

senantiasa berusaha memenuhi standar/target keberhasilan.• Komitmen : mampu menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan.

• Optimisme : gigih dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 11/12

 B. KECAKAPAN SOSIAL

Kecakapan Sosial menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan (Goleman,

1999). Oleh karena itu, keberhasilan seseorang dalam bergaul atau berhubungan dengan

orang/kelompok orang tergantung pada Kecakapan Sosial yang dimilikinya. Kecakapan

Sosial ini mencakup dua aspek, yaitu Kemampuan Berempati dan Keterampilan MembinaHubungan.

1. Kemampuan Berempati 

Kemampuan Berempati artinya : kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentinganorang lain. Kemampuan Berempati meliputi lima aspek, yaitu :

• Memahami orang lain : mampu membaca perasaan dan pandangan/pikiran orang lain, dan

menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.

• Orientasi pelayanan : mampu mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhikebutuhan pelanggan.

• Mengembangkan orang lain : mampu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan

 berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.

• Mengatasi keragaman : mampu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.

• Kesadaran politis : mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannyadengan kekuasaan.

2. Keterampilan Membina Hubungan

Keterampilan Membina Hubungan artinya : kecakapan dalam menggugah/ mempengaruhiorang lain. Keterampilan Membina Hubungan meliputi delapan aspek, yaitu :• Pengaruh : memiliki taktik-taktik untuk melakukan persuasi.

• Komunikasi : mampu menyampaikan pesan (pikiran/perasaan) dengan jelas dan

meyakinkan.• Kepemimpinan : mampu membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang

lain.

• Katalisator perubahan : mampu memulai dan mengelola perubahan.

5/14/2018 1.9.Anisa,Aniza,Eni(Artikel+Keterampilan+Dasar+BK)2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/19anisaanizaeniartikelketerampilandasarbk2 12/12

• Manajemen konflik : mampu bernegosiasi dan memecahkan silang pendapat.

• Pengingkat jaringan : mampu menumbuh-kembangkan hubungan sebagai alat untuk 

meraih kesuksesan.• Kolaborasi dan kooperasi : mampu bekerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.

• Kemampuan tim : mampu menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan

 bersama.

Setelah mengetahui, memahami dan menyadari Kecakapan Hidup (Life Skills) ini,

diharapkan Anda memiliki kemauan untuk mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-

hari.

 Daftar Pustaka :

1. Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

2. Latifah, Melly; Dwi Hastuti; Ratna Megawangi; Pipip Rosida; Wiwin Winarsih. 2002.

Penyusunan Naskah Pengembangan Model Penyelenggaraan BBE (PendidikanBerorientasi Kecakapan Hidup) Melalui Pembelajaran Terpadu di TK dan SD Kelas

Rendah. Direktorat TK-SD, Departemen Pendidikan Nasional dan Jurusan GMSK-Faperta-

IPB.