1993_soekoto_mempersiapkan lapisan dasar konstruksi (4).pdf

211
SERIES RENCANA DAN PE- LAKSANAAN KONSTRUKSI ASPAL UNTUK JALAN RA- YA DAN LANDASAN - TER- SOEKOTO • DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM

Upload: phamthuy

Post on 31-Dec-2016

320 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

SERIES RENCANA DAN PE-LAKSANAAN KONSTRUKSI ASPAL UNTUK JALAN RA-YA DAN LANDASAN - TER-jaセjc@ •

SOEKOTO •

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM

B.R.-23

-1 E/).rJ '8 -::::A IHA

tv\

MEMPERSIAPKAN LAPISAN DASAR

KONSTRUKSI

SERIES RENCANA DAN PE-LAKSANAAN KONSTRUKSI ASPAL UNTUK JALAN RA-YA DAN LANDASAN - TEA-BANG•

IR. IMAM SOEKOTO •

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM

omor Kode Judul

Disusun olch Cclakan ke Tahun Pcncrbitan Tabcl Ukuran Pcncrbit Pcrcctakan Hak Cipta

B.R.- 23 MEMPERSIAPKAN LAPISAN DASAR KONSTRUKSI 2 Ir. Imam Sockoto 2 1993 208 halaman (15 x 23,00) em YBPPU Dunia Graflka Indonesia Dilindungi olch Undang-undang Hak Cipta 1987 pasal 44

Dilarang mengutip atau merekam dcngan cara apapun isi buku ini baik scbagian atau scluruhnya tanpa izin dari YBPPU.

Cetakan kedua April 1993

KATA PENGANTAR

Mempersiapkan lapisan dasar bagi konstruksi aspal untuk landasan terbang dan jalan raya merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan untuk mewu-judkan hasil akhir seperti yang kita lihat. Namun demikian, pckerjaan-pekerjaan persiapan lapisan dasar ini dapat dipandang juga sebagai penggusuran tanah 「ゥ。セ。N@yang terdapat di pelaksanaan-pelaksanaan konstruksi lainnya, seperti pembuatan saluran irigasi, ataupun pekerjaan-pekerjaan pcngrataan tanah lainnya. Oleh karena itu, maka buku ini ditulis sedemikian rupa sehingga dengan sedikit penyesuaian diri, orang dapat pula mengetrapkannya untuk pekexjaan yang dihadapi; jadi dapat di baca tersendiri lepas dari masalah pembuatan jalan ray a dan landasan terbang.

Meskipun demikian, kita tidak dapat lepas dari contoh-<:ontoh yang terpaksa diambilkan dari judul asalnya yaitu konstruksi aspal untuk jalan raya dan landasan terbang. Mudah-mudahan yang demikian itu tidak mengurangi maksud kami untuk menyajikan sebuah buku yang bersifat seumum mungkin.

Perlu diperhatikan bahwa buku ini bukan dimaksud sebagai penuntun untuk membuat diri kita ahli di dalam bidang ini, karena apa yang dikemukakan hanyalah prinsip-prinsip saja; untuk menjadi ahli yang sebenarnya, orang masih perlu meng-alami dan merasakan sendiri apa yang kita maksud dengan mengerjakan alat-alat yang dimaksud. Demikian pula mengenai apa yang disebut "baut dan sekrup"-nya permasalahan.

Akan tetapi, untuk management personel, apa yang kami kemukakan ini cukuplah untuk maksud memperkenalkan apa yang disebut pelaksanaan pekexjaan secara mekanis, yaitu tujuan dari buku ini . Mudah-mudahan tercapailah apa yang di-maksud oleh buku ini.

Kepada para agen dan suppliers alat-alat besar yang telah memberikan kete. rangan-kcterangan serta gambar yang kami muat sebagai keterangan di dalam buku ini, kami mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya.

Jakarta, I Mei 1973.

Penulis.

SEP AT AH KAT A PENERBIT

Dalam usaha untuk mengisi literatur bidang teknil< dan pembangunan dalam bahasa Indonesia·, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, tidak bosan menghimbau ke-ー。、セ。イ。@ teknisi untuk menyusun naskah, teknik dan pembangunannya untuk dapat diterbitkan. Di antaranya adalah permintaan kepada penulis buku ini , Yfng telah ban yak makan garam dalam pelaksanaan pembangunan jalan raya.

Himbauan penerbit ternyata mendapat sambutan, dan buku ini adalah bukti· nya. Penerbit percaya buku ini dapat mengisi kekurangan tersebut. Karena penulis telah banyak pengalamannya dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan, kiranya buku ini telah disusun sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan selama ini. Buku ini terdiri dari 6 judul yaitu :

I. Penelitian Kelayakan dan Kemungkinan Pembangunan Proyek Jalan Raya dan Landasan Terbang.

2. Rancangan Struktural (Struktural Design).

3. Mempersiapkan Lapisan Dasar Konstruksi.

4. Produksi Aggregate

5. Konstruksi Landasan dan Lapisan Permukaan.

6. Pengendalian Pelaksanaan •(Contruction Management).

dalam penerbitan 'Mempersiapkan Lapisan Dasar Konstruksi' (Seri 3) dibagi men· jadi dua jilid, jilid I berisi Bab I s/d Bab IV, jilid 2 berisi Bab V s/d Bab XI.

Mudah-mudahan buku ini dapat berfungsi seperti yang kita harapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada penulis yang telah menyediakan waktu untuk menulis buku ini di antara kesibukannya sehari-hari.

· Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga buku ini dapat diterbit· kan kami mengucapkan terima kasih. Tidak lupa kami harapkan kritik, saran, serta mohon maaf kepada pemakai buku ini bila pada penerbitan yang pertama ini masih ·ada kesalahan dan kekurangannya.

SEKAPUR SIRIH

Untuk cetak lce-2

Buku MEMPERSIAPKAN LAPISAN DASAR KONSTRUKSI 2 karangan lr. Imam Soekoto ini sudah lama habis. Dalam kenyat.aannya masih tidak sedikit juga orang yang menanyakannya., terutama para mahasiswa untuk: menyusun skripsi masing-masing, ataupun dosen yang hendak: menjadikan buku ini sebagai acuan dalam membcri lculiah lcepada para mahasiswa para lcaryawan, !consul tan serta lcontralctor.

Yayasan Badan Penerbit Pelcerjaan Umum merasa perlu mempertimbangkan dan lcemudian mencelalc ulang, untuk memenuhi keperluan masyarakat.

Selain pembetulan salah celalc serta sedilc.it perbaikan di bidang Redaksi, buku ini secara menyeluruh tidak mcngalami perubahan yang mendasar.

Meslcipun demikian, pihak Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum senantiasa membuka hati untuk mcnerima saran serta usul yang bermaksud memperbaiki buku ini, demi lccbaikan lcita bersarna.

Untuk itu kami mengucapkan banyak terima lcasih.

Jakarta, 22 April 1993

Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

DAFTAR lSI

Hal am an

V. ALAT-ALAT ANGKUTAN .

34. U m u m . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 127 35. Dumptruck. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 128 36. Kerja Dasar Dumptruck . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 133 37. Dumpwagons . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 136 38. Unit Yang Berimbang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 137 39. Mernilih Ukuran Truck yang Tepat. . . . . . . . . . . . . . . . . . 138

VI. ROAD GRADERS.

40. U mum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 142 41. Bagian.bagian,Terpenting Dari Grader . . . . . . . . . . . . . . . 144 42. Kerja Dasar Dengan Grader . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 149 43. Menebar Rata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 151 44. Mencampur Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 153 45. Memotong Tebing Sepanjang Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 154 46. Menggali Selokan Tepi J alan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 157 47. Meme1ihara Jalan Kerjr. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 159

VII. ALAT-ALAT UNTIJK PEMADATAN TANAH.

48. Maksud Dari Pemadatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 162 49. Hake kat Dari Pemadatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 63 50. Syarat-syarat Pemadatan Tanah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 168 51. Fungsi Air Di Da1am Usaha Pemadatan Tanah . . . . . . . . . . 170 52. Melindas Tanah Sebagai Bagian Dari Konstruksi... . ... . . 171 53. Roller Roda Baja, Permukaan Halus . . . . . . . . . . . . . . . . . 174 54. Tamping Rollers dan Compactors Sejenis Dengannya . . . . . . 178 55. Vibrating Rollers . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 185 56. Pneumatic Tyred Rollers . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 195

VIII. ALAT-ALAT UNTUK PERBAIKAN MUI1J TANAH .

57. Maksud Stabilitasi Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 202 58. Stabilisasi Mekanis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 203 59. Syarat-syarat Stabil isasi Tanah Untuk Lapisan Dasar Kons-

truksi Jalan Raya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 204 60. Mencampur Berbagai Jenis Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . 205

61. Stabilisasi Kimiawi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 209 62. Soil Cement . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 210 63. StabilisasiDenganKapur .. .. .... . ..... .. ........ 211 64. Beberapa Persyaratan Mengenai Bahan-bahannya . . . . . . . . 212 65. Pelaksanaan Stabilisasi Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 215 66. Alat-alat Untuk Stabilisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 217 67. Stabilisasi Secara Darurat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 226 68. Penghematan-penghematan Oleh Stabilisasi . . . . . . . . . . . . 227

C. MEMPERSIAPKAN RENCANA PELAKSANAAN.

IX. MENGHITUNG JUMLAH PENGGUSURAN TANAH .

69. U m u m . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 229 70. Menghit ung BerdaSiirkan Luas Profil . . . . . . . . . . . . . . . . . 231 71. Menghitung Volume Berdasarkan "Subgrade Contours" . . . . 233 72. Memperhitungkan Faktor-faktor lainnya . . . . . . . . . . . . . . 237 73. Tabulasi Perhitungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 238 74. Mass Diagram . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 239 75. Interpretasi Terhadap Mass Diagram . . . . . . . . . . . . . . . . . 241

X. MERENCANAKAN ALAT PERALAT AN YANG DIPERGUNA-KAN .

76. U m u m . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 245 77. Pengaruh j。イ。セ@ Angkut Terhadap Produksi Alat . . . . . . . . . 246 78. Jarak Angkut Efektip Berdasarkan Biaya Produksi. . . . . . . . 249 79. Menyusun tfriit Yang lmbang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 251

D. PELAKSANAAN PEKERJAANNY A.

XI. PEMATOKAN LAPANGAN.

80. Beberapa Pengertian Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 254 81. Pelaksanaan Pematokan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 256

XII. BEBERAPA HAKEKAT PELAKSANAAN PENGGUSURAN TA-NAH.

82. U m u m . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 258 83. Galian Menembus Bukit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 258 84. Merootong Tebing Bukit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 260 85. Konstruksi Di Daerah Rawa-rawa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 264 86. Urugan Dalam Keadaan Rawa Berair . . . . . . . . . . . . . . . . 266

XIII. PENUTIJP.

87. U m u m . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 270 88. Improvisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 271 89. Menolong Alat Yang Macet Di Dalam Lumpur . . . . . . . . . . 276 90. Konklusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 283

LAMPIRAN-LAMPIRAN .

Lampiran A. Tabel Pembalikan .................... . .. . ... . . Lampiran B. "Beberapa Pengetahuan Tentang Ban . . . . . . . . . . . . . . . . . II Lampiran C. Kabel Yang Digunakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VII Lampiran D. Hydraulic Systems . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . XI Lampiran E. Roda Rantai Atau Roda Ban Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . XVI Lampiran F. Cara-cara Praktis di dalam Menentukan Hasil Karya Alat-alat

untuk Keperluan Planning & Programming.. . . . . . . . . . . . . . XXU Lampiran G. Bibliografi .... . ................ . .... . .. . ... . XXXlll

Y. ALAT-ALAT ANGKUTAN.

34. U mum.

Yang dimaksud dengan alat angkutan di sini adalah kendaraan-kcndaraan yang khusus dibuat untuk keperluan angkutan saja. tanpa kemampuan untuk memuat dirinya sendiri. Baik bulldozer maupun scraper, bahkan excavator dengan attach-ment alat-alat untuk menggali dan mcmuat, dapat diklasifikasikan juga sebagai alat angkut; namun demikian, karena sifatnya yang serba guna, fungsi angkutannya terkena pembatasan-pembatasan yang ketal. Pengalaman pada usaha penggusuran tanah ini menunjukkan bahwa alat-alat yang khusus dibuat untuk angkutan saja, sangat effektif didalam menghasilkan produksi didalam bentuk jumlah tanah yang perlu diangkut kctempat lain. Pembatasan-pembatasan seP.erti kecepatan, stabilitas kendaraan, ekonomi dan lain-lain tidaklah seketat pada alat-alat yang multipurpose tersebut tadi; sehingga memang tersedia kebebasan yang agak luas di dalam design yang disesuaikan dcngan keperluan dan kondisi pekerjaan. Alat angkut yang paling sederhana dan banyak dijumpai adalah yang bcrbentuk truck; untuk keperluan angkutan tanah ini dipergunakan truck-truck sckecil daya angkut 3 ton sampai sebesar 25 ton atau lebih. Yang lebih besar lagi adalah yang berupa kendaraan yang ditarik dcngan traktor beroda sehingga merupakan trailer (baik full maupun semi trailer) dan apabila tempat pengambilan dan pembuangan tidak terlalu sering berpindah tempat, maka ォ。、。ョァセォ。、。ョァ@ masih pula kita jumpai pemanfaatan kereta Iori (di atas rei) .. Didalam bekerja dengan alat-alat besar/konstruksi ini, angkutan alat-alatnya sendiri merupakan persoalan yang sering menentukan didalam pemilihan cara kerja yang harus ditempuh; trailers untuk angkutan alat-alat ini adalah jenis alat angkutan yang berbentuk khusus untuk itu. Meskipun untuk tiap kcadaan medan dibuatkan alat angkut yang khusus dan dapat memenuhi tuntutan-tuntutan pekerjaan, namun hal ini tidak bcrarti bahwa secara mutlak harus dipergunakan alat angkut yang ideal tadi. Apabila memang tidak terdapat didalam persediaan kita ataupun dipcr.dagangan setempat, maka penggunaan alat angkut yang sudah ada adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan tugas k.ita, meskipun mungkin sekali kurang ekonomis kalau dibandingkan dengan alat yang khusus tadi. Menunggu datangnya angkutan yang sesuai benar tadi, kecuali tidak ekonomis dan mungkin sekali harus dibeli lebih dulu (tidak selalu dapat dipergunakan di proyek berikutnya), juga merupakan pemboros-ao waktu yang berharga.

Alat - alat angkut khusus ini harganya jauh lebih murah dari alat- alat yang bersifat multipurpose untuk klas yang sama, maka harga ini hanya mcncapai 10 - I 5% nya saja. Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan, karcna waktu tidak produktip pada perjalanan kembali ke tempat memuat, hanya berlaku untuk alat angkut yang mu-rah itu ; sedang dalam keadaan セ・ ョァァオョ。。ョ@ alai multipurpose yang tidak produktip adalah alat angkut dan alat muatnya sckali gus.

127

Meskipun tidak dipcrlengkapi dcngan kcmampuan untuk mernuat diri , narnun pada umumnya alat-alat angkut untuk pcnggusuran lanah ini dapal mcrnbuang muatan-nya tanpa bantuan alat lain, schingga alat-alat ini sclalu diberi predikat yang menun-juk kcpada kemarnpuan ini, yaitu "dump". Jadi,kita rnisalnyadapatbckerjadcngandumptruck, dumptrailer, dumpwagon dan scbagainya. Mengingat arah kc mana dump ini dilakukan, maka kita dapati rnisalnya rear 、オイョーエイオセZォ@ (mcmbuang kc bclakang). :side dumptruck(ke sam ping). bottom dumpwagon (kc bawah), front dumpers (kc dcpan), dan lain-lain .

35. DUMP TRUCK.

Alat ini , seperti halnya pada truck biasa, memiliki daya produksi yang bcsar discbabkan kcmampuannya untuk rncncapai kcccpatan angkut yang relatip adalah besar. Oleh karcna dumptruck ini mcnggantungkan diri kepada alat pernuat untuk dapat bekcrja sccara effektip, maka dapat dimengerti bahwa di dalam satu unit kerja di-perlukan lcbih dari sebuah truck saja; kalau dipcrgunakan hanya sebuah truck (atau jumlah truck yang kurang banyak), maka pada waktu truck sedang membawa muat-an ke tempat dump, alat muatnya yang harganya jauh Jebih mahal dari trucknya, terpaksa harus menganggur dan berarti kerugian yang berlipat ganda kalau diban-dingkan dengan menganggurnya truck. Apabila scbuah proyck pcnggusuran tanah mclaksanakan tugasnya dcngan mcman-faatkan truck-truck + alat muatnya, maka flcksibilitas セョゥエMオョゥエ@ kerjanya mudah dapat dipcrtahankan; mengurangi a tau mcnambah jumlah truck pada sesuatu unit adalah jauh lcbih mudah dari pemindahan alat-alat khusus seperti dozer dan scraper. Namun dcmikian, truck-truck ini hanya dapat bckerja dengan effektip kalau terse-dia jalan angkut yang baik, kondisi jalan angkut ini sangat mempengaruhi output dari truck fleet scsuatu unit, dan olch karen;tnya sclalu discdiakan alat dan anggaran yang kltusus pada sctiap pclaksanaan penggusuran tanah yang baik untuk keperluan pemcliharaan kondisi baik jalan angkut ini. Ada truck-truck yang olch pcmbuatnya dibcrikan kcmampuan bcrjalan di atas mcdan yang tidak ada jalannya (offtheroad/crosscountryability) dengan harga yang tcntunya Jcbih tinggi dari yang biasa. Pengalaman-pengalaman menunjukkan bahwa pacta proyck-proyek yang besar jumlah pcnggusuran tanahnya, pemanfaatan truck-truck khusus yang mahal ini dapat ditcrnpuh sccara ekonomis dan pengeluar-an biaya investasi untuk itu dapat dipertanggung jawabkan. Pada pcnggusuran tanah untuk kepcrluan mcmpcrsiapkan·subgrade bagi jalan ray a ataupun landasan terbang (atau pada umumnya penggusuran tanah dalam jumlah yang bcsar), tidak terlalu cffisicn untuk mcnggunakan truck ukuran kurang dari I 0 ton; kccuali ten tunya apabila kondisi jalan angkut mengharuskan yang dcmikian itu . misalnya angkutan harus mclalui jalan umum dcngan klas yang rcndah. Namun dcmikian. kadang·kadang masih mcnguntungkan untuk tctap mcnggunakan truck besar dcngan kcharusan untuk mcmpcrbaiki jalan umum itu dikemudian hari (kalau proyck sud:th sclcsai). sudah barang tentu harus diambil Jangkah-langkah untuk pcng:unan:m jcmbatan-jembatan dan Jalu !iotas umum.

128

Gb. 35.0 I di bawah lni adalah contoh darl jenls dumptruck yang banyak dlperguna· kan orang untuk usaha angkutan tanah; be rat muatan yang dapat diangkutnya ada-lah 30 ton dcngan berat total(+ berat trucknya scndiri) sebesar 50 ton. Truck jenis KW Dart ini memang banyak sekali dibuat oleh pabrik-pabrik di luar negeri, karena keuntungan-keuntungannya menyolok ウ・ォセャゥN@Dengan 400 HP dari mesinnya, truck tersebut di atas dapat mengangkut 30 ton muatan, yang bcrarti 75 kg/HP; banding!Gin dengan truck umum yang biasa kita manfaatkan, (juga angkut tanah ini) yans dengan 100 HP mesinnya hanya dapat mengangkut 3 ton ( = 30 kg/HP).

Sedang HP mesin ini sangat erat hubungannya dengan pemakaian bahan bakar, maka perbedaan perbandingan tadi adalah sangat meyakinkan. Namun dcmikian, di Indonesia ini belum dapat dipergunakan truck sebesar itu, mc-lihat kondisi dari jalan-jalan umum kita, meskipun untuk off the road operation hal ini bukanlah merupakan halangan yang demikian bcrat.

Gb. 35.01. Dumptruck, rear, 30 ton (KW DART D2330).

Dapat dimengerti bahwa untuk truck yang besar ini diperlukan perlengkapan yang jauh Jebih berat dan rumit dari truck-truck umum biasa; hal khususnya didapatkan pad a steering dan brake systemnya. Spesifikasi dumptruck ini diberikan seperti halnya dengan truck biasa, hanya untuk mesinnya yang biasanya lebih bcsar, diberikan scrupa dengan mesin-mesin traktor karena mesin-mesin yang dipcrgunakan biasanya juga sarna. Mesin-mesin yang berjalan dengan "governed speed"(= RPM) bukanlah rnerupakan hal yang khusus, sedang tam bah an hydraulic system untuk steering dan brakes ( di samping yang untuk mengendalikan bodynya) juga adalah hal yang biasa, demikian pula torque converter drive.

129

Uagian-bagian tcrpenting tbri duruptruck adalah : chassis meliputi kcrangka (= fra-me), berikut pcgas-pcgas (= spring) sumbu & rooa-r,oda serta bumper, cabin atau biasa discbut can saja untuk tcmpat operator, badan (=body) yang terdiri dari bak •nuat:rn dari baja drngan sistcm pcng:mgkatnya, power train yang terdiri dari mesin truck. clutch. transmisi. sumhu gcrak (=drive axle), differential dan sumbu roda-roda. accessories yang nH:Iiputi lampu-l:rmpu, claxon, dan sebagainya.

Bagi management (non mechanical)adal:rh pcnting untuk menget:rhui lebih lanjut mcngenai hody truck dan susun:lll ruda-roda serta ukuran-ukurannya, dan olch karena i tu. uraian brrikut ini di tujukan khusus pada subject i tu.

a) Dump Llody .

l' ada umumny:r. hody ini dibuat dari bahan baja yang kuat dengan bcntuk yang kokoh. mengingat hahwa dia diken:rkan usaha-usaha mengangkat dan turun kembali kc J<cdudukan asalnya. Pada rear and dumptruck,maka body ini dipasang berengsel pada bagian belakang khasis. seJcmikian rupa sehingga kalau diangkat, body ini akan bcrputar pada sum-bu cngscl J<Jn muat<Jn <JkJn tertumpah keluar body di belakang truck (Gb. 35.02). セャ・ョァ。ョァォ。エ@ hoJy dimungkinkan oleh adanya hydraulic ram (satti atau dua buah pad a truck-truck yang 「」ウセイI@ brrkckuatan besar yang badannya dipasang berengsel pula paJa kh:rsis: pcncmp:rtan engsel hydraulic ram ini merupakan sesuatu yang harus diperhitungkan bcnar, karcna kalau dipasang terlalu ke depan diperlukan panj<Jng b<Jtang pcndorong yang panjang pula dim menyulitkan konstruksinya. Sebaliknya. kalau ditcmpatkan tcrlalu ke belakang, tenaga yang diperluk9n untuk mengangka t body beriku t muatannya, akan tcrlampau besar pula keluar dari batas-batas ckonomi. Oleh karena itu, sclalu kita dapati penempatannya yang agak lebih ke depan sedik.it dari tcngah-tengah.

130

Gb. 35.02. Dumping muatan oleh rear dumptruck.

Hydraulic rams yang dapat dikendalikan dari dalam cabin ini , biasanya hanya dapat mendorong ke satu arah saja (=single acting); kembalinya ke kedudukan scmula di · mungkinkan oleh bcrat dari bodynya scndi ri. Pada saat mcndorong body kc atas. hydraulic ram ini dapat dihentikan di tcngah jalan dan ditahan dalam kcduduk:m itu ; hal ini diperlukan untuk mengatur tumpahnya muatan tumpah keluar dari dalam body (untuk ini, control lever dimasukkan kc dalam kcdudukan "hold ').

b). Susunan Rod a-roda.

Roda-roda truck ini harus mampu untuk mcmikul scluruh bcrat truck+ muat-。ョョケセL@ ditambah pula pengaruh gaya-gaya dinarnis pada waktu truck berjalan pada kecepatan yang direncanakan. Mi salnya, pada sebuah truck dcngan da; a muatan 10 ton dan berat total 18 ton,

131

uapat diberikan sistcm roda dcngan Jua as (su111bu); kalau pcmbagian muatan anta-ra as depan dan belakang adalah 6 ton dan 12 ton. maka penggunaan hanya dua as

saja akan mcnyulitkan pemilihan ban-ban standard yang ada di dalam perdagangan be bas. Ban ukuran 12.00 X 20 dcngan 14 ply rating hanya mampu mcmikulmasing-masing nya = 2,5 ton pada tckanan angin (inOatiun pressure)= 80 psi. As bclakang yang memikul 12 ton itu, hanya munf! kin dipasang 2 X 2 ban dcngan kapasit as 4 X 2,5 = 10 ton, schingga untuk dapal mcmanfaatkan konstruksi 2 as, perJu uiberikan ban-ban yang kJI USUS.

Pilihan jatuh'pada pemanfaatan konstruksi 3 as roda, yaitu dua as belakang dan sebuah as depan. Sistcm ini dinamakan roda tandem, dan pembagian antara roda-roda depan dan belakang menjadi 14 tun dan 4 ton; apabila dipergunakan cara dual tandem (roda-roda terdiri clari dua buah ban) maka jumlah ban yang dapat dipasang adalah 8 buah di セ」Nャ。ォ。ョァ@ dan dua buah di depan, sehingga dapat mcmanfaatkan lagi ban-ban standard (menurut Tyre & Rim Association) ukuran yang lebih ringan, misalnya 9.00 X 20 dengan 12 ply rating yang masing-masing dapat mcmikul 2 ton pada 85 psi. Menambah banyaknya as bclakang yang masing-masing mcrupakan roda gerak ini, di sam ping 01empertinggi traksi kendaraan, juga men gun tungkan di dalam hal pengurangan muatan titik pada jembatan-jembatan dan pembagian yang lehih me rata pada pennukaan jalan. Khususnya rncngenai menambah traksi dcngan mcnambah jurnlah roda gcrak. dapat disebutkan di sini bahwa hal ini dapat dilakukan dengan menjadikan ruda-ruda dcpan juga dapat digcrakkan kalau diperlukan. Di dalam spcsifikasi, hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan calatan scperli (2 x 4) yang bcrarti 4 roda dengan dua rod a gerak (4 x 4) 4 roda dengan empat roda gerak (4 x 6) 6 ruda dengan crnpat roda gcrak (6 x 6), dan scterusnya. Membagi · muatan pada permukaan yang lebih luas mempunyai arti yang sangat pcnting bagi pckerjaan-pekerjaan angkutan yang perlu dilakukan di luar jalan raya yang beraspal (off the road operations). Salah satu di antara usaha-usaha untuk mcndapatkan luas bidang singgung antara pcrmukaan ban dengan permukaan tanah adalah penggunaan apa yang dinamakan ballon lyres, yaitu ban-ban dengandiameter ban-nya yang lebih besar (pada rim diameter yang sama). Balloon lyres ini scring juga disebut low pressure tyres, karcna tckanan angin di dalam ban-ban itu memang jauh lebih kecil dari yang standard tyres un tuk day a pikul yang sam a. Adakalanya, orang juga mempraktekkan penggantian ban yang standard dengan yaiig lain dan lebih besar balloonnya untuk dapat mempergilnakan tekanan angin (infl ation pressure) yang lebih rendah tadi. Mi salnya. ban ukuran 7.50 X 20 sering kita lihat diganti dengan yang bcrukuran 8.25 X 20 dcngan ply rating yang sama dan inflation pressure yang 30% lebih ren-dah; dcngan cara ini dapat dipertahankan diameter roda (= jarak an tara pusat roda dcnpn pcrmukaan tanah) yang sa.na sehingga tidak terlalu banyak mempengaruhi

132

gaya-gaya yang bekerja pada power t rain. y:lllg Ieiah dirclll:anakan lllc h pabriknya pada ukuran-ukuran roda dengan han 7.50 X 20. Menurut syarat-syarat yang di tctapkan olch Tyrc & Rim Association Standards. maka ban yang diperdagangkan dcngan ukuran 7.SO X :w. dcngan ply r;tlin g 10 pad a in nation pressure RS l'si ntt•mpunyai day a pikul = .1090 lhs: h;m ukuran 8.:!5 X :!0 dcngan 10 ply p;ul:t iutbtiun pressure(,() psi dapat mcntikul .1040 lhs.

36. Kerja dasar dcngan dumptnu:k .

Mcngcmudikan !.chuah duntpl r.td; 1 idak uhahnya dcngan t n11.:k-truck hiasa, dengan pcrbcdaannya h;ntyalah pa1b kl·,natnpu:nutya untuk membuang scndiri mualannya dan kemungkinan tncttlll :t lnya \l'l·:u " 111ekanis (jumlah bcsar sckaligus). Pada t ruck-t ruck ケ\セ エエ ァ@ bctukuran hl·,:u . lenluuya dtpcrlukan kctr:nnpi lan tcrscndiri, yang sudah mendckati ォ・ー\セ、。@ l'l'lt ::l·ntudi:nt aLit-:tl at konslruksi. Dengan pcngertian itu , maka di dalam paragrap ini akan dihatasi ur<tian pada usaha metnuat truck dan dumping muatan terscbul di IL'II tpal セ\ iャャ AA@ tdah ditcncanakan.

36.1. Memuat truck.

Berbagai cara d;tpal dtll'tnptdt tlltlul.. tnctnuat I tuck 、・ョァ\セョ@ tanah. akan tctapi yang paling hanyak dilakubn 、ャGョセZャャエャᄋャャャGゥャGャャGゥ@ QゥQQ セァ エ@ adalah dcng:111 tractor loaders dan dcng;m ーッ キ・ エ セ ィッ カNZャ O 、エ 。 AAャ ャャャ ャ G O ャ ᄋ ャ Z ャャエャ L ャエ・ャャ N@

C'ara·cara lain lcrsebut l:tdi ad:d:dt den;.'all ャ ャG ョ。 セ 。@ pcl..l·tja. l·onvcyor ataupun loading bins, yang tidak lll l' lll haw:t ーョセッ Z エャ ZQQ Q@ セ QQ。QQQ@ apapun. Mcmuat truck ャォョァ\Nセョ@ ャエ\Nセ 」 ャッイ@ loadl' l 、ゥャ\セャNNオォ Z ョャ@ d:ni s:11npin<! truck. scpcrli yang dapal dilihat ー\セ、。@ t; b. I X.OI . cZョ\セ@ int d:tp:tl 、ゥャ。ォオォ\セョ@ dcng:n1 truck yang bcrhcnti tctap di suatu エ 」 ャャャー\セ ャ@ png tll l'l l!!ll llltll l).: bn dan traktur ケ \セョ ァ@ mcndckat kepada truck untuk mcmualllY"· Apahd:t dlpl't!!unakan lraktor yang crawler mounted, maka tcrlalu sering mctnular lo:nlc1 Ulllnk meng:11nbil エャゥu\セi。ョ N@ hnjalan mcndekali truck dan balik krmh:di ォセNZ@ l l' lllpal pell )!gahan. akan lllCtnakan 「。ョケ\Nセォ@ waktu dan cepat mcrusak tracks da11 tr:tklotnya. 1>1 dala111 hal ini scring ditcmpuh cara, dimana traktor .setC!'ah mengisi pcnuh ィオ イ ォセNZエョ ケ 。 N@ kemudian mengangkatnya tinggi/tinggi dan berjalan• mundur (lurus): I tuck kl' l lludiatl hcrjalan mcndekat traktor sampai bodynya ada tepat di 「。キ\Nセィ@ ィオ イ ォセNZ エ@ ya11!! lcrangkat tinggi-tinggi エ Zセ、ゥN@ Setelah me-n_qrima muatan, maka track hcrjal;sn lagi tncnjauhi traktor dan menunggu muatan berikutnya. C'ara yang tcrsch!sl kcnnsdian ini dap;st mcnghe111at pada waktu mual-nya, namun ォオイZセョァ@ ekonomis di dalan1 hal pemakai<i n b<Jhan bak<Jr kendaraan-kendaraan. Memuat dengan power shovel atau ala i scjl·nisnya, lcbih mudah dilakukan, karena baik truck maupun alat ュオZセエョ ケ。@ lidak J'l'f l ll bcrpindtth tcmpat. sekali dipilih kedu-dukan yang mcnguntung.kan. hal ini dischabkan olch kemampuan excavator untuk mcnjalani swing 360°. Di dalam memuat dcngan ;slat-al<tl ェャᄋョゥセ@ I.:XL"< lV<Jtor ini. pcrlu diperhatikan bahwa mcmuat (=swing) harus dilakukan liwa l h:t).!i:tn ィセNZャ。ォ。ョ ァ@ truck. untuk menghindari kemungkinan kccclakaan rusaknya 」セ エ「ゥョ@ dan tnesin truck olch hatu-hatu yang bcrjatuhan dari dalam bucket al;tl 11111a1nya. Mcmuat li wat bagian helakang inipun

133

masih jゥイ[セウ[セォ。ョ@ kurang aman (mcngingat kccclakaan·ke<.:elakaan yang benar-bcnar Ielah tcrjadi) sching{!a bagian dcpan body. tcrutam:J pada tru.:k-trU<.:k bcs;n untuk tugas di quarry, diherikan tkpan body ditambahkan srma.:am ''topi" pengaman cabin (pcrlwtikan Gb. 35.0 I) . Ukur<Jn bcsamya bucket untuk memuat tru<.:k tcrtcntu, harus dipil ih dengan tepat, karen a sang<J l mencnlu kan bagi 」ヲヲゥセゥ」ョ ウ ゥ@ pc ke rja<Jn da11 dcngan dcmikian juga mencnluk:Jn biaya an{!kllt<Jnnya scndiri. Tidak ada kctcntuan yang dapat mcmbcrikan rumus yang d:1pat dipcrt<Jnggung· jawabkan sccara matematis. schingg<J di d:il am mcmilih alat nwat yang tepat bagi truck-truck kita, pcrlu diad<Jkan analisa tcrscndiri . Namun dcmikian. tcrscdianya ala! juga di sini mcrupakan fa ktor yang mcncntukan (1ncskipun tcrnyata kurang cllcktip): scbagai anccr-anccr dapat d1pcrgunabn bcbcr<Jpa kctcntuan scbagai berikut : Mengisi gruck sampai penuh scsuai dcngan d<Jya mampu muatnya dilakukan sckurang-kurangnya dcngan dua k:lli mcmuat: mcngisi sckaligus pcnuh akan mcnyebabkan tamb:.ilwn hera! muatan olch jatuhnya tanah dari ctalam bucket ala! prmuatnya kc dalam body truck dari ketinggian ter· ten tu, dan tlengan tlemikian mcmpcrbesar kcmungkinan patahnya pcgas-pegas 1 ruck atau pecahnya ban-ban. Mengisi truck clengan 4 - 5 kali muatan merupakan batas maksimal untuk opcrasi yang effisien; mcmuat lcbih banyak dari itu. akan memper· bcsar kcmungkinan keharusan menunggu (idling) dari t 1 ruck·! ruck un t uk mendapa I· kan giliaran dimuat.

Catatan : Analisa untuk mendapatkan team yang imhang (secara ckonomis) antara bcsarnya alat muat dan banyaknya truck tlari scsuatu ukuran tcrtentu, di · bcrikan dalam Bab (C) : Mercncanabn Pclaksanaan.

36.2. 1\lembuang muatan (=dumping).

Di dalam paragrap (35) scbeium ini tclah diterangkan. apa yang harus dilaku· kan olch operator untuk mengangkat body di ctalam usahanya untuk mcnumpahbn isinya keluar dari dalam body truck tcrscbul. Namun demiki.an, membuang muatan titlak エャZセー。エ@ dilakukan tanpa mcngikuti se· suatu pola (= pattern) tcrtcntu yang tclah dircncanakan sebelumnya agar truck· truck tidak saling merintangi. Salah satu kebiasaan yang baik ialah untuk mcmbuang muatan scdcmikian rupa schingga hasilnya secara bcrangsur mcrupakan scsuatu tang{!ul (windrow) setinggi satu buangan muatan; apabila pcrlu diratakan, maka mcratakannya dapat dilaku· kan dcngan alat yang khusus untuk itu , scpcrti bull /angle tloLcr , road gratlcr atau· pun dcngan tcnaga pekcrja kalau mcmang tidak tcrsediakan alat 「・イ\セャ@ untuk itu . Satu hal yang pasti ialah, bahwa membuang muatan langsung di jalan yang diperlu· kan オョセオォ@ truck berikutnya, tidak menolong, banyak di dalam memclihara cffisien-si yang tinggi. Pada gambar skematis pada Gb. 36.01 di samping ini . dapat tlilihat pola dumping yang dimaksud. Setclah mclampaui scdikit tempat buang muatan yang ditetapkan untuknya, maka truck mundur dengan membelok seperlunya se-hingga bagian belakang body ada di atas tempat dump dan bagian dcpan truck menghadap agak scrong dengan arah jalan, dengan maksud agar mutlah dapat kern-bali kcpada arah yang mengikuti proses jalan.

134

Gb. 36.01.

Dumping pattern.

Apabila harus ditcmpuh kcmbali jalan yang dilaluinya pada waktu mcngangkat muatan, agar dapat sampai di tcmpat pcngambilan muatan li wat jalan yang sama, maka mcmutar kendaraan dilakukan eli .tempal yang cukup lapang di dcpan. Di sini hendaklah kita pcrhatikan bahwa memutar truck ini dilakukan dcngan body ko-song; memutar truck dengan muatan penuh. di samping merncrlukan usaha yang cukup berat, j uga akan mcnambah cycle time d:m dcngan demikian mcnurunkan eflisiensinya. Juga bagian-bagian kendaraan akan terbehani tcrlampauherat sehingga mcmpcrcepat ausnya bagian-bagian itu, yang ュ 」ョァ。ォゥ「ZNセ エォ 。ョ@ mcningkatnya biaya pcmcl iharaan. Apabila alat yang tersedia untuk mcratakan basil angkutan kita hanya sebuah gra-der, sedang tanah (atau bahan lain) tidak terlampau lcngket, maka adakalanya menguntungkan untuk mcrnhuang rnuat;rn sambil bcrj:rlan perlahan pada gear rendah; hasil dumping y:rng セ オ、 。 ィ@ tertahur ini. rnering:rnkan pekerjaan grader. Jan dengan demikian mempertinggi effisicnsi. Sudah barang tcntu harus dij amin kontinuitas datangnya truck-truck, agar grader kita tidak terl alu scring bcrhcnti kerja mcnunggu muatan bcrikutnya; pada dumping pattern scpcrti yang Jitcrangkan yang pcrt:una tadi, pcngrataan (=spreading) dapat dilakukan pada hari bcrikutnya atau lcbih Jari itu , schingga bulldozer ki ta tidak " kchabisan" pckerjaan di dalam satu hari kcrja yang dialokasikan untuk spreading tcrscbut. Pada hari-hari mcnunggu cukupnya jurnlah hasil dumping yang harus di-kerjakan, bulldozer dapat dibcrikan tugas lain. Dumping pattcr11 tadi juga ditcmpuh di dalam rncngisi scbuah jurang scpanjang tcbing yang curarn: dumping langsung kc dalam jurang itu sangat bcrbahaya bagi truck-truck discbabkan harus mundr dcngan tcpat dalam kcadaan bcrmuatan pe-nuh. Belum lagi diingat kemungkinan 1\crusak:rn-kcrusakan pada hrakc systcrnnya. Apabil a hasil angkutan dipcrlukan untuk mcngisi fi ll paua rawa-rawa untuk kepcr-luan jalan イZセ ケ。L@ maka masalahnya akan agak sulit kalau Iebar badan jalan tidak cukup untuk mcmutar truck. b 」 イ ェZセャ。ョ@ mundur hanya dapat dilakukan pada jarak

135

yang pcndck, schingga biasanya ditcmpuh j:.tl an untuk Jumping ui tcpi lill uan pcng-angkutan sclanjutnya diambil alih oirh hcbcrapa bulldot.cr. Dan apabila panjang fi ll ini tcrlarnpau jauh untuk bulluozcr- bullu<>zcr, maka tiuak ada jalan lain kccuali membuat tcmpat-tcmpat lapang untuk mcmutar truck paua jarak-jarak エ 」イエ」 ョ エオセ@

dalam kcadaan yang demikian itu , pcnggunaan truck-truck ukurun kccil . lcbih rncnguntungkan uuri yang bcrukuran bcsar yang paua Ullllllll iiY:.t juga lllC Jlllll tllt adanya " turning radius" yang besar pula. Berbagui usaha eli dalarn konstruksi alai angkut ini !clah dil akukan untuk mcngat:1si kcsulit an ui dalam mcmutarnya kembali ke arah yang bcrl awanan dcngan arah ua-tangnya kendaraan; Salah satu di antaranya aualah scbuah dumptruck scpcrti yang -f ᄋセ@ ·J;Z,:r '1 •• ;, dapat dilihat paua Gh . .lC1.02 ui sam ping BGセ@ ... :: ,._ ini .

Jarak antara as dcpan dan bclakang ada-lair pcndck untuk mcmungkinkan mcmu-tar truck pada truning radius yang tidak tnlalu bcs:n; akan tctapi, bukan itu yang mcnjadi ke khususannya. Pada Jumptruck yang dibcrikan nama Dumptor ini , tiJak tcrdapat istil ah ber-jalan mundur, karcna operator dapat mcmutar tcmput uuduknya dari arab mcnghadap kc "Jcp:lii·· kc :nah mcng-

Gb. 36.02. Dumptor. hadap kc "bclabng" bcrikut roda kcmu-dinya (steering wheel) berikut scmua alai pcngcndali lair1nya (gas, rem, dan lain-la-in). Dengan pengaturan yang dcmikian ini , maka masalah mcmutar pada dacrah fi ll yan!! scmpit. bukanlah menjadi persoalan; pada wakt u membawa muatan. operator |ャャャGャャ セ ャオL|NQQ G@ セL ᄋ@ :uah di nu11:1 tndap:1t b,,,Jy y:r11!: 「 Lᄋイ ゥ セ ゥ@ L111ah lb,·ri:lb 11 ma_iu) l LIII

L L エ L |Nセ |Q@ QQ QNG QQQ|QQQ [ |Q| セ@ 11\11;\L\1111\ .1, ,\i .l 111.'111111.\1 1<' 111\'·11 L ィィ|エQセQQセ ᄋ [ Q L|N QQQ@ b,·,i:lb11 111l' 11Ujll

t.:-mpat 1'<' 11!_:all\bila11 muata11. tanpa rncrnutar i ii icセQQ IG 。@ l :n ah 111aju jut-a!). Apahib j1rak angkutnya tidak terlalu jauh. maka dumptors ini dapat mencapai output yang besar sekali. Pada sementara jenis "dumptor" ini , membuang muatan ti dak dil aku-kan dengan pertolongan hydraulic ram, melainkan oleh tenaga "decelleration", yaitu menghentikan kendaraan dcngan mcndadak.

3 7. D u m p w a g o n s.

Apabila ukuran truck sudah menjatli besar sckali , maka adakalanya orang memilih jenis alat angkut yang tcrmasuk golongan 'wagons". Sepcrti halnya juga pada wagon-wagon kercta api, maka juga wagons untuk keper-luan angkutan di dalam operasi-operasi konstruksi ini tidak dapat berjalan sendiri, melainkan harus ditarik dengan traktor a tau prime mover lainnya. Apabila ditinjau dari scgi ini , maka wagons ini juga dapat digolongkan kepada ke-lompok trailers yang dapat bersifat full trailer ataupun semi trailer, tergantung dari jumlah rodanya berikut sumbunya. Melihat caranya membuang muatan, maka dumpwagons ini dapat diperinci pada

136

Gb. 37.01. Bottom dumpwagon (KW D4655).

rear dumpwagon side dumpwagon dan bottom dumpwagon. Rear. maupun side dump tidak ubahnya dengan dumptruck biasa, sedang bottom dumpwagons membuang muatan-muatannya liwat pintu-pintu yang sekaligus me-rupakan alas dari ruang muatannya (= body). Salah satu keuntungan dari dump-wagons ialah bahwa prime movernya merupakan bagian yang bebas, sehingga dapat dilepas dan diganti dengan yang lain ataupun dipergunakan untuk keperluan lain apabila tidak diperlukan usaha angkutan pada saat-saat tertentu.

Ukuran wagons ini berkisar antara 20 m3 tanah sampai besar sckali; misalnya, bottom dumpwagon- seperti yang dapat dilihat pada Gb. 37.01 di atas berkapasitas 110 ton(= 85m3 tanah) dengan mesi11 ukuran 650 HP. Apabila rear & side dumpwagons pada umumnya adalah hydraulic operated, maka pengendalian pintu-pintu pembuang pada bottom dumpwagons ada yang dilakukan secara hidrolis ataupun dengan kabe\.

38. Unit yang berimbang (balanced).

Yang dimaksud dengan unit di sini adalah sebuah team truck -loader untuk keperluan memuat dan mengangkut. Apabila diperhatikan kerjanya team ini , maka setelah truck penuh dimuat oleh loader, maka truck ini pergi mengangkut muatan ke tempat tujuan, sedang loader-nya menunggu kembalinya truck itu atau memuat truck berikutnya. Di dalam menunggu kesempatan untuk memuat truck yang sudah siap untuk me-nerima muatan, maka loader terpaksa harus berhenti bekerja (idling) yang sedapat mungkin harus dihindarkan mengingat bahwa loader harganya beberapa _kali lipat lebih mahal dari truck-truck yang dilayaninya, dan secara konsekwen juga biaya operasinya. Oleh karena itu , maka agar terhindarkan idling oleh loader, jumlah truck harus sedemikian rupa sehingga apabila truck yang terakhir selesai dimuat, truck yang pertama sudah datang kembali (menjalani satu cycle). Dengan perkataan lain, jumlah truck di dalam team kita adalah jumlah yang dapat dimuat oleh loader di dalam waktu satu cycle time dari truck.

137

T = cycle time. truck satu + I.

loading lime/ truck

Tambahan sebuah truck dimaksud untuk mengatasi kemungkinan terfambatnya truck menjalani cycles-nya. Sepcrti halnya dengan alat-alat lain yang diterangkan sebelum ini , maka cycle time truck terdiri dari waktu tak tetap (=variable time) dan waktu tetap (=fi xed time). Variable time tergantung dari jauhnya jarak angkut dan kecepatan kendaraan eli

d:Uam menempuh jarak itu. sedang fixed time adalah yang ti dak dapat dihindarkan di dalam menjalankan pckcrjaan, tidak perduli ber:.1pa dckat jarak angkut yang akan ditcmpuh. Termasuk di dalam fixed ti me adalah : bcrhenti mcnunggu giliran untuk dimuat, mcncmpatbn truck dekat pada loader. menunggu sambil dimuat, bergerak maju menuju jalan angkut, acceleration, dan lain-lain. Untuk kcpcrfuan mcnentuk:Jn jumlah truck di dalam team, maka yang terpenting di antara kegiatan-kcgiatan yang mengambil waktu dalam fixed time adalah loading time saja; yang lain-lain biasanya digabungkan kepada cycle time di dalam keselu-ruhannya, seperti yang dapat disimpulkan dari rumus yang dikemukakan tad1. M1salnya kita bekerja dengan truck-loaJer team dengan ketentuan-ketentuan seba-gai berikut : Loader 2 cu yds dapat memuat 60 k:Jii muat:m tl:.! lam satu jam. Dumptruck 10 ton mu:Jtan. Jarak angkut 40 Km di tcmpuh dengan keccpatan 60 Km/jam, ba1k dimuati maupun kosong (kembali). Fixed time diperhitungkan rata-rata sebesar 5 menit.

Cycle time = (2 X 40 Km) : 60 Km/j am + 5 menit = I jam 25 menit = 85 me nit. Sekali muat = 2 cu yds = ± 2 ton Sebuah truck memerlukan (I 0 : 2) = 5 kali muat

5 Loading time - X 60 menit = 5 menit/ truck.

60 85 Jumlah truck dalam team = - + I = 17 + I = 18 buah.

5

Produksi team kit a, berapapun truck yang dipergunakan di dalam team, tidak akan melebihi 60 X 2 cu yds = 120 cu yds/jam.

39. Memilih ukuran truck yang tepat.

Berbagai ukuran truck dibuat orang un tuk memenuhi persyaratan kondisionil yang berlaku, sedcmikian rupa sehingga dapat dicapai effisiensi ekonomis yang op-timal, Oleh karena itu, maka memilih truck yang jenis dan ukurannya tepat seperti yang diperfukan, adalah Jangkah pertama untuk mcncapai effisiensi yang memberikan hasil ekonomis yang tinggi. A.kan tetapi, tidak selamanya kita diberikan kesempatan untuk menentukan truck apa yang dapat dipergunakan untuk keadaan khusus yang dihadapi; biasanya truck-

138

truck sudah tcrscdia (dari pckcrjaan scbclum yang sckarang lnl) sehlnggu hurus di· usahakan agar dengan itu dicapai hasil yang optimal.

Untuk kepcrluan informative, maka di dalam paragrap ini dianggap bahwa kita dapat memilih sccara tcrbatas, artinya antara bebcrapa jcnis dan ukuran yang terbatas dan besar kcmungkinannya sccara nyata kita jumpai di dalam pelaksanaan proyek di tanah air kita ini. Apabila kita perhatikan jenjang ukuran truck, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa dengan naiknya ukuran yang dibuat, kenaikan perysaratan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan makin besarnya ukuran truck tidak berbanding lurus dcngan kcnaikan ukuran tadi. Persyaratan dan sifat-sifat yang dimaksud antara lain mengenai jumlah HP mcsin yang diperlukan, standard crushing speed, kelincahan & fixed time, dan terutama mengenai harga kendaraan dan operating cost-nya. Melihat hal-hal yang demikian itu, maka untuk menentukan jenis dan ukuran truck yang tepat, harus dipergunakan scsuatu ukuran (= yardstick) yang mengandung banyak faktor, khususnya mengcnai dasar-dasar operasionil (= teknis) dan ekonomi. Memilih truck berdasarkan azas-azas operasionil, diterangkan secara terperinci pada lampiran di dalam buku ini, sedang yang bcrtujuan optimizing dari effisiensi ekono-mis dicari dengan azas-azas operation research yang sccara cukup luas ditcrangkan dalam buku "Construction Management' scbagai buku IV di dalam series yang sama dengan buku ini juga. Contoh berikut ini mengambil dasar operations research untuk memilih truck yang dimaksud secara singkat. Sesuatu truck dengan ukuran dan jenis tertentu direncanakan dan dibuat untuk mcmenuhi sesuatu kondisi pekerjaan tertentu pula. schingga untuk dapat dimanfa-atkan pada pelaksanaan pekerjaan yang kita hadapi, sudah bCirang tentu harus di-adakan pemilihan-pemilihan oleh karena bcsar sekali kemungkinannya bahwa kondisi-kondisi pekerjaan akan lain dengan yang diambil sebagai dasar bagi kons-truksi truck yang ada. Di dalam soal berikut ini, yang menjadi kritcrium adalah biaya angkutan yang minimal.

Untuk pelaksanaan sesuatu pckerjaan angkutan tanah tersedia truck-truck berukuran 3 ton, 7 ton dan I 0 ton dalam jumlah yang cukup. Kondisi-kondisi lapangan menunjukkan bahwa kecepatan truck melalui jalan ang-kut berbeda pada masing-masing jcnis truck yang dipergunakan; untuk truck 3 ton, kecepatan rata-rata dalam keadaan tersnuat = 40 Km/jam kosong 50 Km/jam. 7 ton termuat = 35 Km/jam; kosong = 45 Km/jam, demikian pula untuk yang 10 ton. Fixed time untuk masing-masing truck (tidak terhitung loading time) : 3 ton = 5 mcnit; 7 ton= 7 menit dan 10 ton= 8 menit. Untuk keperluan memuat truck dapat disediakan tractor loader dengan bucket I ,5 cu yds (= I ,5 ton) dan kemampuan rata-rata adalah 60 kali memuat di dalam satu jam. Biaya operasi truck per jam masing-masing adalah

Rp. a,- untuk yang 3 ton

139

Rp. 1,80 a untuk yang 7 ton Rp. 2,40 a untuk yang 10 ton.

Dim in Ia un luk mengatlakan analisa mengcnai pcmilihan u ku r;111 II lick yang scsuai, yang di tlalam sua! ini hanya lerbatas pada j;1rak angkut. bicll:l di dalam kcauaan permasalahannya. jarak angkutlah yang mcnjadi par<lllll'IL' IIl} a.

a). Truck 3 tun patla ja rak angkut (pul;mg b;i11k ) = J) K\1 . Kecepatan rata-rata(-= cruishing ウ ー セNZ」 オI@ " t -Hl K\1 + セ P@ K!\1 l : セᆳ= 45 KM /j;11n. Loading time = 3 ton : 1.5 lon/ lncllil = ' IIIL' IIII .

Total fix ed time= 5 llll'nit + セ@ n1,·nit 7 IIIL'II II .

7 Cycle time = (D : 45 Km/J:un) t ()lJ t:lln .

Prutluksi truck per jam = Hk。ー Z Qウゥエ。セ@ X I j;un ) : .:y.:k time.

3 ton X I jam

D +

7 --jam.

45 Km/jam c.o 135

tonjjam. = D + 5,25

Operating cost = Rp. a. / j:un.

3 ton X AS

7 ()+ -X 45

60

Production cost per ton Rp. a

Rp. a ( () + S .25 )

135

I>+ sNセs@

b). Truck 7 ton pad a jarak :111gkut yang s:una. Analoog dcngan pcrhi tt11.gan di at;as. didapatbn produ.:tion cost/ton

= Rp . I.XO (D + Xl :.

2XO

c). Truck 10 ton : Production cost per tun

セao@ (0 + 10) a = Rp .

240

Dengan terumuskannya production cost/ ton tersebut di alas. maka masalahnya sekarang tinggallah mcncari apa yang tlin amakan "break even point" untuk sepa-sang kemungkinan sebagai hcrikut :

a X (D + 5.25)

135 = I M セ@ :t X ( D + X l

2XO , dan didapatkan D = 13 Km atau 2 X 6.5 Km.

Derart i bahwa palla jarak angkut lli bawah 6 ,5 Km maka lcbih ckonomis mcmper·

140

gunakan truck-truck (a' 3 ton, scdang di atas VL セ@ Km dipergunakan truck (ti! 7 ton.

1,80a X (D + 8) 2,40 a X (D + 10)

280 400 didapatbn 0 = 20 Km. atau 2 X 10 Km.

Jadi, di atas jarak angkut = 10 Km Jebih ekonomis dipergunakan truck-truck @ 10 ton.

Di dalam contoh terse but di atas dengan scngaja dihilangkan parameter-para-meter lainnya yang scbcnarnya juga bcsar pengaruhnya kepada analisa un tuk me-milih ukuran truck ini, demi mudahnya pcrsoalan. Didalam kenyataan, misafnya tanjakan-tanjakan jalan angkut ini besar pengaruhnya dan demikian pula tersedianya sopir-sopir yang sesuai berikut personil pemeliharaan yang dapat mendukung _operasi truck masing-masing. Juga berpengaruh di dalam pemilihan ini adalah kenyataan apakah jalan angkut yang dipergunakan itu merupakan jalan umum atau jalan khusus proyek, dan pula seperti yang ditera'ngkan sebelum ini, bcsarnya alat pemuat yang tersedia untuk m'emuat truck-truck kita.

10 ton

c:

セ@8

6,5 10 Dkm.

141

VI. R 0 A D G R A D E R S.

40. U mum.

Salah satu syarat di dalam pembuatan konstruksi jalan raya dan landasan terbang (ataupun lain-lain konstruksi yang sejenis) ialah, bahwa konstruksi berlapis itu harus homogeen tiap lapisnya, dari lapisan terbawah sehingga yang paling atas. Berhubung dengan syarat ini, maka selalu harus diusahakan agar masing-masing lapis memiliki ketebalan yang rata pada seluruh konstruksi, meskipun hal ini tidak berarti bahwa lapis satu dengan lainnya juga hanis sama tebalnya. Oleh karena itu , maka permukaan tiap lapisan dibuat sejajar dengan permukaan konstruksi akhimya (di hlam hal kita adalah konstruksi aspalnya sendiri), sebelum dan sesudah diberikan usaha pemadatan (=compaction) sesuai dengan persyaratan. Tebal masing-masing lapisan ini pada umumnya tergantung dari kemampuan alat-· alat compaction yang dapat disediakan oleh proyek dan pada umumnya pula, tidak melcbihi 20- 30 em dan dengan demikian memerlukan alat yang cukup peka untuk membuatnya sepcrti itu. Alat yang khusus dibuat untuk keperluan pengrataan permukaan sesuai dengan spesifikasi yang ketat adalal1 yang dinamakan "road grader" sepert i yang dapat dilihat pada Gb. 40.01 di bawah ini.

Go: 40.0 1. Roadgradu.

Di dalam praktek pelaksanaan proyek-proyek jalan ray a, sebuah grader dapat me-ngerjakan lebih banyak lagi jenis-jenis pekerjaan dari hanya memberikan kemiringan rata(= graded)kepada permukaan sesuatu bagian konstruksi. Kelincahan dari blade dan kendaraannya memungkinkan sebuah grader untuk di-pergunakan bagi pembuatan selokan-selokan dan parit-parit jalan, meratakan tebing bekas galian di sepanjang jalan, untuk bulldozing dalam keadaan darurat, untuk stripping ringan, dsb. Oleh karena itu, seorang operato; gr:.dt-r yang mampu dan berpengalaman, digo-

142

longkan ke dalam kategori operator tingkat paling atasdi samplng operator-operator untuk cranes berikut attachments nya. Kebanyakan grader yang dipergunakan, khususnya di tanah air kit a ini, adalah jenis yang beroda enam dengan 4 roda gerak (= tandem drive), sertarront wheels steering. Contoh dari jenis ini adalah yang ada pad a Gb. 40.0 I (CAT 12 _E). Padagrader ini. pengendalian blade dilakukan secara mekanis. Mengingat banyaknya diperlukan ー・セ・イェ。。ョMー」ォ ・ イェ。。ョ@ grader di dalam pclaksanaan konstruksi-konstruksi jalan raya dan landasan terbang, atau bahkan di dalam pcker-jaan konstruksi pada umumnya sehubungan dengan banyaknya jcnis pekerjaan yang dapat diselesaikan olehnya, maka mengembangkan type-type grader menghasilkan bermacam-macam produk yang· masing-masing menitik beratkan keunggulannya di dalam salah satu (atau lebih) sifat yang dituntut oleh sesuatu kondisi tertentu. PACER 300 BLH AUSTIN WESTERN (Gb. 40.02) di bawah ini adalah contoh dari pengembangan seperti yang dimaksud; grader ini mempunyai 4 roda yang semua digerakkan (all wheel drive) sedang keempat-empatnya merupakan roda yang dapat membelokkan (all wheel steering).

Keuntungan dari sistem ウ・ーセZイエゥ@ ini ialah bahwa gra-der m-::njadi lcbih lin cah dan dapat menempuh me-dan yang sulit dan sempit ; traksi juga menjadi be-sar d1bandingkan dengan grader tandem drive tadi (pada kJasse yang sama !) yang me-nyebabkan lebih banyak tenaga yang dapat dite-ruskan kepada grader blade. Gb. 40.02. GrtldeT, t1U wiled drive & "U whw lleniJw.

Di samping keuntungan-keuntungan tersebut, sudah barang tentu didapatkan kekurangan-kekurangannya, yang disini berupa lebih mahalnya harga beli alat dan lebih sulitnya usaha pengendalian oleh operator. Yang terakhir ini antara lain me-nyebabkan berkurangnya produksi per satu satuan waktu sehingga harga produksi-nya juga makin tinggi kalau dibandingkan dengan yang tandem drive. Blade pada grader di Gb. 40.02 adalah hydraulic controlled.

143

41 . b。ァゥ。ョ M「。セゥ。ョ@ terpenting dari grader.

Seperti halnya dengan alat-alat konstruksi yang Ielah diterangkan sebelum ini , maka juga grader ini terdiri dJri alatnya sentliri (= graderblade berikut alat-Jlat pcngcndalinya) dan traktor ウ・「。ァZセゥ@ kendaraannya (= mounting). Melihat tugas-tugas yang harus dilakukannya, maka terdapat perbcdaan-pcrbedaJn di 、Zセャ。ュ@ ben-tuk, baik pada blade & controle-nya maupun pada traktornya, kalau dibandingkan dengan bulldozer scbagai alat yang juga bcrfungsi an tara lain untuk pcmbentukan permukaan pada pekerjaan-pckerjaan tanah. Perbcdaan-pcrbedaan ini tcrutama disebabkan oleh tingkat ketelitian hasil kerja yang diminta dari masing-masing alat, dan demikian pula oleh jumlah tanah yang pcrlu dipindahkan sckaligus per satu satuan waktu.

a). Grader blade,. (pisau grader).

Dibandingkan dengan pisau bulldozer, maka didapatkan bahwa konstruksinya lebih ringan, baik dalam beratnya maupun kekuatannya. Panjang blade (standard) adalah kurang lebih 4.00 meter sedang ada kalanya di-pasang pula blade panjang sesuai dcngan ォ ・ー・イャオZセョ@ konstruksi. Tinggi blade sckit ar 60 em bcrikutcutting ・、ァ・ ョケZセ@ yang dapat 、ゥァZセョエゥ@ kalau sudah aus; moldboard dibuat lcbih cekung dari ケZセョァ@ dibuat pada pisJu doler, dengan maksud agar tidak terlalu bany:Jk tanah y:Jng mengumpul didep:l n 「ャ[セ、・@ sehingga menj:Jdi terl :Jlu ュ・ュ「・イZセエォ。ョ@ mesin pcnggerak traktor. Ukuran-ukuran blade tcrsebut di atas memungkinkan diberikannya " keiincahan" yang Jebih besar kepadanya; angling (kedudukan miring terhadap poros gerak ken-daraan) dapat diberikan lebih besar dengan variasi yang lebih banyak. diatur lang-sung dari tempat operator. Di samping itu, kepada blade juga dapat diberikan "tilt"ke kanan dan kiri lebih leluasa dan lebih besar; bahkan ada semen tara grader yang memungkink.an pembcri-an 'tilt" ini sampai 90° disalah satu sisi kendaraan, semuanya diatur langsung dari tempat operator pula. Ada kalanya, orang memerlukan grading permukaan dengan syarat bahwa ban-ban traktomya tidak boleh menginjak permuk.aan itu; kalau permukaan itu cukup Iebar,

Gb. 41.01. Bagian bdzlazng grruier bladt..

Pitch ini hanya dapat dilakukan secara manual.

144

maka blade dapat diberikan apa yang dinamakan "offset" kesamping dengan cara meng-geser blade 1ni pada tempat kedudukannya. Pada kebanyakan grader, offset ini diberikan secara hydraulic seperti yang digam-barkan pada Gb. 41.0 I . Juga blade ini dapat diatur "pitch"-nya dengan perkakas khusus seperti yang juga da-pat dilihat pada Gb. 41.01. terse but.

b). Blad e cont rol.

Tcmrot kcdudukan blodc discbut clrawbar. yaitu scbuah kerangka yang ber-bcntuk A yang pada ujungnya dihubungkan dcngan frame kendara:1n dcnganjo int yang dapat bcrputar kcscgala arah (vcrtibl, horizontal dan dalam arah panjang grader). Drawbar ini pada kedua pangkalnya digantungkan kepada liftarms y:111g dtpasang pada frame kcndaraan; dcngan dcmikian, maka dcngon tiga titi k gantung tcrscbut, drawbar bcrikut baldc bcrkedudubn cukup kokoh.

I. Grader blade 2. Orawbar 3. lllade cucle 4 Frame (overhead) 5. Blade hft (km) 6. Blade hft (kanan) 7. S1de sh1ft rack 8. Control levers 9. Front axle assy

( oscilatmg) I 0 . Kedudukan sera·

fier control.

Gb . 41.02. Bagian-bagian terpenling dari blade control grader.

145

Kedudukan blade sebenarnya bukanlah langsung kepada drawbar, melainkan kepa-da blade circle yang dipasang menggantung pada pangkal drawbar, sedemikian rupa sehingga dapat berputar 360° melalui ketiga penggantung tadi. Circle adalah sebuah lingkaran tanpa jari-jari, yang pada sisi dalamnya dibuatkan gigi-gigi yang sesuai dengan sebuah gear yang dapat dikendalikan dari tempat operator. Pada bagian luar circle diberikan dua batang melengkung ke bawah dan merupakan tempat keduduk-an dari blade kita. Kedudukan ini dikonstruksikan sedemikian rupa, sehingga blade dapat digeser ke samping kanan/kiri dan menukik ke depan (=pitch). Dengan diberikannya putaran kepada circle, maka blade akan mengikuti putaran tersebut dan didapatkanlah "angling" dari blade yang dikehendaki. Blade lift kanan/kiri sebagai penggantung pangkal drawbar adalah batang yang ke-dua ujungnya berengsel; ujung yang sebual1 dipasang pada drawbar, sedang yang lain pada sebuah tuas yang dapat digerakkan naik/turun langsung dari tempat operator. Dengan naik turunnya tuas penggantung blade lift ini, maka pangkal drawbar yang bersangkutan juga ikut naik/turun dan demikian pula blade pada ujung yang ter-angka t tersebu t. Lift arm panjangnya dapat diatur dengan perantaraan konstruksi pen dan lubang. Sideshift rack adalah sebuah busur lingkaran yang terdapat pada frame (overhead) kendaraan yang.padanya dibuatkan tempat kedudukan bagi sebuah batang yang di-hubungkan dengan · drawbar. Pada bagian dalam dari rack ini dibuatkan gigi-gigi

yang sesuai dengan gear yang dikendali-kan dari tempat operator. Dengan mem-berikan putaran kepada gear, maka rack tadi juga mengikutinya dan meluncur ke samping sambil mendorong/menarik ba-tang penghubung dengan drawbar terse-but tadi. Dengan demikian, drawbar ber-iku t blade circle 4;\n grader blade juga ikut tergeser ke samping, ke kiri atau kanan sesuai dengan arah meluncumya

Gb. 41.03. Sideshift rack. busur sudeshift rack. Tempat dari masing bagian alat yang diterangkan tadi, dapat dilihat pada Gb. 41.02, yang menunjukkan pengendalian blade sccara mekanis, apabila dikendalikan secara hidrolis, maka gerakan-gerakan tersebut tadi dilakukan oleh ram&booster yang di-atur langsung dari tempat operator pula.

c) Frame Kendaraan/Chassis

Dari bagian ini, yang terpenting bagi kita adalah yang langsung berhubungan dengan blade dan blade kontrol, yaitu "leher" frame (overhead) dan front axle assembly. Overhead frame ini berbentuk kokoh dan diberikan lengkung untuk me-mungkinkan gerakan-gerakan sebebas-bebasnya bagi grader blade. Tugas penting dari overhead frame kecuali memberikan kedudukan kepada blade & blade controls, adalah memperkecil pengaruh ketidakrataan permukaan tanah terhadap kedudukan blade, karena grader dibuat untuk pekerjaan-pekerjaan pem-

146

buatan grade yang dltentukan scbelumnya (grullo • komirlngun pormukuun ltmah pada ketinggian tertentu) dan biasanya harus mcmenuhi ーオャセ@ sesuatu dcrajat kera-taan tertcntu. Oleh karena drawbar sebagai tempat kedudukan blade dipasang satu ujungnya pada bagian depan frame yang diletakkan pada front axle, maka naik/ turunnya roda-roda depan mcngikuti kerataan permukaan yang ada, juga diikuti olch drawbar & blade, hal mana sebenarnya tidak diinginkan. Dengan menempatkan blade di antara as depan dan as belakang grader, maka gerak-an naik/turun roda-roda depan hanya diikuti scbagian saja olch blade (diperkirakan bahwa roda-roda belakang tidak tcrpengaruh oleh roda-roda depan karena dibuat dalam susunan tandem); makin ke belakang letak blade tcrhadap as dcpan, makin kecil pengaruh naik turunnya as dcpan, demikian pula kalau overhead frame ini makin panjang. Biasanya, letak blade ini (kalau tegak lurus kepada arah grader) terdapat pada te-ngah-tengah antara as depan dan as roda depan dari tandem wheels; penempatan lebih ke belakang lagi akan membatasi ruang gerak dari blade, sedang kalau over-head frame terlampau panjang, kecuali menjadi berat dan tidak ekonomis, juga mengurangi kelincahan gradernya sendiri. Ketidakrataan ke arah melintang di antara kedua roda dcpan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pekerjaan grader; apabila as depan miring duduknya oleh ketidakrataan, maka akan terjadi torsi pada frame yang kecuali berakibat kurang menguntungkan bagi konstruksinya. juga blade akan ikut miring dan menggali lebih dalam pada ujung yang turun akibat miringnya blade. Galian yang lebih dalam ini akan diikuti oleh roda-roda belakang grader dan menyebabkan blade berkedu-dukan miring lebih banyak lagi dan mcnggali lubang lebih dalam, dan seterusnya. Oleh karena itu , maka overhead frame dibuat terdiri dari scbatang saja dan diletak-kan pada tengah-tengah as dcpan dcngan joint yang bergoyang (oscilating) pada arah asnya (= naily"turun bercngscl di tcngah-tcngah as). Dengan demikian, maka frame tetap berkedudukan vertikal, atau setidak-tidaknya tctap tegak kepada as roda-roda belakang meskipun as depan bergoyang ke kanan/ kiri . Dan dcmikian pula kedudukan blade tidak banyak terpcngaruh olch perubahan kedudukan roda-roda de pan ke arah mel in tang pad a grader.

Roda-roda depan sebagai steering wheels hanya menerima be ban be rat grader yang relatip hanya kecil kalau dibandingkan dcngan bcban pada roda-roda bcla-kang; oleh karena itu , traksinya pun tidak cukup bcsar untuk memclihara arah gerak maju grader yang menjadi tugasnya_ Hal ini terjadi misalnya pada waktu mem-belok tajam atau gerak maju sambil menggali/mendorong muatan_ Reaksi terhadap usaha menggali dan mendorong grader blade yang diberikan "angle" dapat menye-Jewengkan arah maju grader karena roda-roda depan tidak cukup traksi untuk melawannya, dan sebagainya_ Usaha untuk melawan gaya-gaya yang menyelewengkan roda-roda depan tersebut antara Jain adalah dengan memiringkannya berlawanan dengan arah penyelewengan tadi, sedemikian rupa sehingga resultante gaya-gaya terletak di dalam bidang roda.

147

Gb. 41.04. Roda-roda depan yang dimiringkan (leaning).

Usaha ini ternyata banyak sekali membantu mcnahan tergesernya roda-roda depan grader keluar dari arah berputarnya dan dcngan demikian terpeli.hara arah gerak yang dikehendaki (lurus ataupun membclok).

Memiringkan roda-roda depan (= leaning) dapat diatur langsung dari tempal opera· tor, demikian pula mengembalikannya ke kedudukan normal.

d) Control Levers.

Pengendalian gerakan-gerakan scpcrti yang dikemukakan pada sub paragrap· paragrap scbelum ini dapat dilakukan dengan menarik/mendorong control levers yang dipasang di depan tempat duduk operator. Pada umumnya dibuatkan 6 buah levers, 3 buah pada masing-masing sisi kanan dan kiri ; lever. yang paling kanan adalah untuk mengatur biade lift kanan,lever berikut-nya untuk menggerakkan sideshift rack dan yang ketiga adalah untuk memberikan kemiringan kepada roda-roda depan. Levers yang ada di sebelah kiri ialah, yang paling kiri untuk pengendalian blade lift kiri, lever berikutnya untuk center shift (gerakan blade circle) dan yang ketiga un-tuk pengendalian attachmentlainnya, seperti scarifier, dan lain-lain. Padagraders dengan mechanical blade controls, maka prinsip kerjanya adalah memutar sebuah batang yang berhubungan dengan gear pada 「。ァセ。ョ@ yang henaak digerakkan. Hal ifli dilakukan dengan mengaktifl<an clutch yang bersangkutan dengan cara menarik/ mendorong control lever yang menjalani clutch itu. Sesuatu as yang berhubungan dengan power take orr mesin langsung memutar dua buah gear di dalam clutch assembly (yang depan ke kanan dan yang belakang ke kiri) dan dengan demikian menyediakan kemungkinan memutar as penggerak gear pada blade control.

148

Gb. 41.04. Control level+ clutch.

Suatu sliding gear yang dapat digerakkan oleh control lever, dapat menghubungkan gear dari drive shaftdengan gear depan a tau belakang schingga shaft ini berputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan gerakar. blade yang dikehendaki. Apabila control lever dil epas (tidak disentuh), maka sepasang per dan kunci akan memclihara ke-dudukan sliding gearpada "neutral"schingga gerakan blade yang dikuasai oleh lever itu terhenti/ terkunci. Drive shaftdihubungkan dengan gears yang dimaksud dengan cross joints seperti yang dapat dilihat pad a Gb. 41 .04.

42. Kerja Uasar Grader (Basic Grading).

p・ォ」イェ 。 \セョ@ utama yang dipcrgunakan S ・「。 セZ 。ゥ@ dasar di dalamgraderdesignada-lah membuat sesuatu bidang permukaan yang rata (= planning) yang memcnuhi syaral kemiringan tcrlcntu (= grade) haik ke ucpan maupun ke samping. Namun demikian, di dalam kenyataan pelaksanaan sesuatu proyek jalan/lapangan tcrbang, atau pekcrjaan-pekcrjaan pcnggusuran pada umumnya. banyak sekali tugas-tugas yang dapat dibebankan kepada grader kita. schingga akhirnya grader merupa-kan alat yang multipurpose. Grading yang dimaksud tadi. biasanya merupakan pckerjaan tahap tcrakhir scsuatu bagian konstruksi untuk kernudian dibuatkan bagian konstruksi berikutnya ili atas permukaan vang Lelah rata menurut spcsitikasi.

149

Setclah finished grading , milka · iasanya lapisan y:1ng 「」イウセョァォオ エ 。ョ@ suual! tiuak mcmcrlubn pckcrjaan PL'II\ cksaian l.1 innya scl!ingg:1 grading ini ュ」イオーセ「ョ@

tahap sctclah sclcsai pc1nad:11:111) :111,: '''111purn:1.

Gb. 42.01 . lJidang potong cutting edge pada grading pnmulaum.

Bentuk prrmukJ:In MNセエャGゥ Zャ ゥャ@ rollin g tcr-:l kh ir ini :1d:d:d1 h,·,gl'i<•lllh:lll)! '>cillngg:l ーセ 、ゥゥ@ h:d .. d .. :lllll n grading ini 111C1up:1kan u,,d1.1 cut & fill 'L'L':II: I kecil-kccilan. 11:11 1111 、セ ー NQ Q@ <llc·:lp:li dc11p11 llll' II Clllpal -l..all 1111gg1 cutting edge paLl:1 kctingg1a11 ::::111' .\ - A セ」 ー 」 Qエ ゥ@ pada Lh. 42.01 di

A \:1111p111,: 1111. J\k:111 lL' tapi, garis yan::: holch B dlk:11:1k:111 :1dal:1il balance line itu. sukar

, ,·k:dl dik11111l..:m dan schaikny;1 tliikuti ァZQイゥセ@ B - B y;m1! kbih tlalam scuikit: ba-h;m kdchih;mn) a dihuang s:1ja kcluar lkiri ll:in :d1 l..umt ruksi.

Untuk keperluan ini. 111:11..:1 blade d1h,·1ib11 angle (kc arah pL'Illbuangan tanah) dcngan sudut ウ」 」 オォオーョ セ@ ;1. 111akin h:1ny:1k y:111g pnlu diguslH kc セ。ュ@ ping. makin bcsar kemiringannya.

Gb. 42.02. Kerja dasar grader (basic grading).

Tanah yang tcrkumpul di dcpan blade, tcrgcser kc tcpi dan tcrtinggal scbagai " tang-gul" di sampinggrader; dengan lintasan berikutnya, langgul ini digcser lebih ke sam ping lagi schingga tcrtcbar rata di tcpi konstruksi.

Apabila ketidakrataan agak tcrlalu bcsar. maka scbaiknya dilakukangrading 1n1 dengan lebih dari scbuah lintasan: pertama-tama misalnya pada ketinggian bidang A- A, dan pass berikutnya lcbih rcntlah lagi schingga mcncapai bidang R - B Cara yang demikian itu, mungkin sckali akan tcrlalu banyak mcngurangi tcbal uari lapisan yang diratakan itu, sehingga sctclah dicapai scsuatu pcrmukaan yang rata pada kepadatan yang homogccn, maka tanggul bckas gusuran kemudian dikcmbali-kan lagi di alas permukaan yang sudah rata tadi dcngan tcbal yang sama (scdapat mungkin) untuk kemudian dipadatkan lagi. llasil tlari pcmadatan tcrakhir ini jauh

150

lcbih rata dari yang pertama laui, schin)!.ga usaha grading hanya mcngurangi sedikit saja teballapisan. Kalau bladekutting edgesudah diatur (= set) pada kctinggian dan kemiringan yang dikehendaki (dengan mcngatur blade lifts), maka biasanya tidak dirubah-rubah lagi selama pass yang akan dijalankan. kccuali kalau roda-roda depan (atau salah satu di antaranya) masuk ke dalam lubang yang tcrlalu dalam; di dalam hal ini timbul kemungkinan blade akan mcnggali terlalu dalam schingga perlu diangkat sekedamya untuk dikembalikan lagi setelah roda keluar dari dalam lubang. Sebaliknya kalau melintasi peninggian yang tcrlalu tinggi, blade pcrlu ditekan ke bawah.

Adakalanya, diperlukan grading di mana roda-roda tidak boleh menginjak daerah yang digrade. Hal ini misalnya terjadi pad a pengrataanshoulders jalan yang tidak dipadaikan sempurna ( di luar yang diperkeras !). Untuk ini, maka roda-roda grader tetap di atas bagian yang diperkeras sedang blade digeser ke tepi shoulder. Sideshift rack diputar keluar schinggablade circle berikut bladejuga tergescr keluar; sesudah sampai kepada jarak yang dikehendaki, maka blade lift diatur lagi sampai kedudukan blademendatar pada kedalaman yang diten-tukan. Apabila dengan cara yang demikian itu, side shift rack sudah maksimal keluar sedang belum dicapai jarak yang dikehendaki, maka jarak jangkau blade ini masih dapat ditambah lagi dengan membcrikan offset kepada blade yang pada kc-banyakan grader dimungkinkan.

43. Menebar Rata(= spreading).

Kemampuan grader seperti yang dikemukakan dalam paragrap (42) di atas,

membuatnya juga dapat dimanfaatkan bagi pembuatan lapisan yang rata dengan ketebalan tertentu. Bahan yang perlu ditebar rata untuk itu , biasanya didatangkan dengan alat angkutan seperti truck, dan lain-lain , dan ada dalam keadaan bergunduk sebab langsung dituangkan dari dalam dumptruck. Mengingat cara kerja graderkita, maka usaha pcncbaran tanah ini paling mudah di· lakukan kalau dia dalam kcadaan bcrbcntuk tanggul sepanjang daerah yang memer· Jukan tebaran tanah tadi. Dalam keadaan di mana tanah yang akan ditebarkan sudah merupakan tanggul, ma-ka grader ditempatkan sedemikian rupa sehingga tanggul yang memanjang itu melalui bawahgraderdi antara roda-roda kanan dan kiri . Blade diberikan angle kc arah mana tanah akan ditcbarkan sedang ketinggian cut-ting edgeterhadap permukaan tanah asal diatur seteballapisan yang hendak dibuat; angle dari blade dan ketinggian cutting edge ini diatur sedemikian rupa sehingga tanah bekas tanggul, kecuali menggeser sepanjang moldboardjuga tertinggal melalui bawah blade. Apabila dengan satu pass tidak dapat dicapai seluruh Iebar permukaan peninggian yang direncanakan, maka sebagian dari tanah dibiarkan tertinggal pada sisi/ujung blade dan membentuk tanggul lagi (meskipun. lebih kecil ukurannya dari yang per-tam a tadi) untuk pada pass berikutnya diratakan lagi melebar.

151

0

D basic grading spreading spreading bertalwp

Gb. 43.01. Kedudukan blade (angle) pada nuzsing-masing keadatln pekerjatln.

Adakalanya, tanah yang akan ditebarkan itu belum merupakan tanggul yang sesuai untuk ditebarkan, misalnya merupakan gundukan-gundukan olch dumping dari truck-truck ataupun mcrupakan tanggul yang terlalu bcsar untuk ditanggulangi sekaligus scpcrti yang diterangkan sebelum ini . Di dalam hal yang demikian itu, maka gundukan-gundukan/tanggul yang besar tadi di"potong" lebih dulu secara berangsur-angsur dengan maksud untuk membuat tanggul berukuran tepat bagi grader kita. Untuk itu maka blade digeser dulu ke samping dengan mendorong sideshift rack ke arah tanggul/gundukan-gundukan yang berjajar pada keadaan grader ada di sisi bebas menghadap ke arah medan yang akan diberikan tebaran yang dimaksud. Pad a tiap pass, blade me "nusuk" ke dalam gundukan/tanggul dan dengan demikian melepaskan sebagian tanah untuk digescrkan menjadi tanggul kecil di sebelah lain dari blade. Apabila tanggul baru ini sudah cukup besar setelah beberapa pass, maka dia digeser lebih jauh lagi a tau diratakan; kemudian prosedure diulang lag} dengan pemotongan lebih lanjut terhadap gundukan-gundukan asal. Lapisan tebal scbagai hasil dari pekerjaan ini biasanya belum merupakan tebaran yang merata menutup seluruh pennukaan yang direncanakan. Untuk mcncapai lapisan merata dan sama tebalnya, maka hasil pertama yang belum tcrtebar mcnutup scluruh pcrmukaan tadi kemudian· ditipiskan dengan mengguna-kan cara-cara sepcrti pada basic grading.

152

44. Mencampur bahan

Di dalam pclaksanaan konstruksi jalan raya. scring dipcrlukan mencampur berbagai jenis bahan/tanah dengan proporsinya masing·masing scucmikian rupa, sehingga mcmcnuhi spesifikasi yang ditctapkan. Hal ini djumpai pada keharusan misalnya untuk stabili sasi tanah sctempat atau dari tcmpat lain dcngan jenis tanah binnya yang hcrgrauasi tcrtcntu; hasil campuran ini merupakan tanah yang mcmcnuhi gradasi untuk ュ」ョ 」セー。ゥ@ kestabilan yang optimal. Campuran-campuran tersebut juga dapat terdiri dari pcnambahan bahan pcngikat seperti semen PC, kapur, aspal, dll . Campuran sebaik-baiknya adalah yang uihasilkan olch scsuatu plant yang khusus dibuat untuk kepcrluan itu(= plant mix), akan tctapi scring jumlahnya tidak cukup besar untuk membenarkan pengadaan plant yang dimaksud. Di dalam hal terakhir ini , maka grader dapat mengambil alih tugas mixing plant tadi dengan cara yang disebut "mixed in place" yang kalau dilaksanakan dcngan baik dan teliti, dapat menghasilkan campuran yang cukup memuaskan. Pelaksanaan mixed in place dengan grader ini ialah dcngan membuat scmacam エ。ョセオャ@ (=windrow) dari bahan-bahan yang akan dicampur itu, untuk mana bahan dituang dari dalam truck bcrturut-turut sesuai dengan bagian-bagian yang dikehcn-daki. Misalnya diperlukan 2 bagian dari hahan jcnis (A) dan scbagian dari jcnis (13). maka dua muatan truck didump berturut-turut/berdckatan untuk kemudian disusul dengan scbuah muatan truck dari bahan (B): kemudian didump lagi dua muatan truck bahan (A) dan satu muatan truck bal1an (B), dan seterusnya sampai dicapai suatu jumlah yang dapat dikerjakan sccara ckonomis. Pengerjaan ini dimulai dengan membuat windrow seperti yang ditcrangkan dalam ー。イ。ァイセー@ ( 43) yang sedikit ban yak sudah tcrjadi pencampuran yang bclum scm-pu.rna; 、・ョセ 。ョ@ berulang kali meratakan windrows tadi dan mcmbuatnya windrow kembali, maka pencampuran dapat dihasilkan dcngan haik. Biasanya diperlukan 4 @ 5 passes untuk mencapai hasil yang mcmuaskan. Perlu dipcrhatikan bahwa blade dibcri kan scdikit "pitch" karen a tidak dipcrlukan usaha memotong tanah yang kcras (hanya ュ 」 ョセオャオョァ@ tanah campuran didcpan moldboard saja). A·dalah kebiasaan yang baik untuk mcmbasahi tanah dengan air secukupnya (se-dikit mclcbihi OMC) pada pass• yang mcndckati pass tcrakhir yang sckaligus mc-rupakan pass 'yang mcratakan tanah campuran untuk disusul scgera dcngan mem-bcrikan pcmadatan (= compadion l yang diminta.

Apabila yang dicampur adalah tanah dengan bahan cair (misalnya pada sta-bilisasi aspal), maka tanah yang akan distabilkan itu diratakan dulu pada ketcbalan tertentu; aspal kemudian disemprotkan rata diatasnya dengan jumlah yang sesuai menurut spesifikasi dan perhitungan berdasarkan tcbal lapisan yang dibuat tadi. Setelah itu, maka pekerjaan windrowing&spreadingkembali dimulai sarnpai terjadi campuran (=blend) yang homogeen.

Seperti halnya dengan pada basic grading dan spreading, masing-masing pass dari grader hanya dapat dilakukan pada satu arah saja, mengingat bahwa memutar

153

!!radrr utrrupakan prkrrja;ut y;lll!! cukup suli l . IL' tlll ;utta pad;t Jact;tl t kcrja ケ。オセZ@

scm pit. Bcbcrapa jcnis graJer dintun!!kinkan llttlltk tncmular hladL·nya I X0° sc-hingga unluk nH:Iakukan ー。 セウ@ yang bcrlawanan araltnya dcng;ut ー[ Bセ@ ウ セZ 「、オュョケ。 L@

orang li dak pcrlu mcmutar grader di dalam ォ 」セ 、オ イオ ィ 。ョョケ。 Z@ natnun Jcmikian, unluk kcpcrluan ini tet<tp juga diperlukan w<tklu dan dcng.an demikian menurunk:tn jumlah waktu pruduktip dan operating fal:lorny;t. (Ji samping kcnyalaan bahwa tidak pada scmua jcnis grader dapal dimungkinkan pcnlltL tr;ut blatk il u 1 ) .

Akim lcl :tpi. sctdah hchrrapa ー。セウN@ grader lct :q> pn lu ィ [ ュエ セ@ dipular エゥゥciiセィ。、。ー@arah yang bcrlawanan (= turn I セPᄚI@ 111rngingat hahwa pada pass yang scbclumnya. tan.tlt sudah lcrdurong mcndekati ujung konstruksi yang mcmcrlukan bahan yang dikerjakan itu セ」 ィゥョァァ。@ massa harus Jidurong kc arah yang berlawanan. Seperti diketahui. traksi paJa ruda-ruda dcpan grader tidak cukup besar untuk memelihara arah gcrak grader p;tua bclukan yang tajam: mcmiringkan ruda-roJadepan ke arah belokan mcmang sang<tl mcmbantu usaha mcmular graJer ini , namun ditempat yang sempit/ tiJak cukup lu:ts dan mrnterlukan bclok taj;un. memutar j!.rader ini !clap harus sccata hcrangsur (maju muudur) sambil tiap kali mcmbcrikan kcmiring-an kc arah bclokan yang dilcmpuh (m<tju bclok kiri. dimiringkan kc kiri; mundur bclok kanan. dimiringk:m ke kanan. dst ).

45. Memotong tebing scpanjang jalan (= bank cut).

Apabila traccc jalan meblui scbuah "cut". maka pada kanan/kiri jalan atau-pun pada scbclah jal:m akan terjadi scbuah tebing yang kadang-bdang cukup curam juga. Pelaksanaan "cut" untuk jalan i tu bukanlah pckerjaan grader. mclainkan alat-alat lain yang lcbih beral. sepcrti bulldozer, scraper dsb. Tugasgradcr di sini pada hakekatnya hanyalah membentuk tcbing tcrscbut scbagai pckerjaan penyelcsaian (= finishing) yang bcrupa pckerjaan penggal ian yang ringan; mcskipun dcmikian. karcna merupakan pckcrjaan pcnyclcsai:m. hasilnya harus cukup ccrmat dan rapih. Sudah barang tcntu. kcmampuan pengerjaan grader untuk tugas-tugas scpcrti itu adalah terbatas kcpada jarak jangkau pisau grader schingga apabila tcbingnya Jebih tinggi dari jarak jangkau tcrscbut, pekcrjaan fini shing ini dilakukan scmentara cut masih mcncapai kctinggian yang scsuai dengan kemampuan grader yang dapat dipcrgunakan untuk itu .

Schclum pclaksanaan pcmotongannya scndiri dimulai, makablack harus di-bcrikan kcdudukan yang scsuai dcngan maksud tcrscbul. yaitu mcncmpatkannya dengan sudut tcbing (= kcrniringan) yang direncanakan sedemikian rupa sehingga blade ada c.li samping kcmlaraannya.

154

"' i . ;;ret .': . . . セ@ : セ@ M M セ@ . . .. .... セ@ .. M Mセ MB@ M セM M M N ᄋᄋ セM M ᄋ@

1\ ·JI:una-lalll a blade dihe1 ikan offset ォ セ@ セ 。ュ@ ping lkr arah tc-hing yang abn dipolong) sc-111abin1al lllllll )!kin . di ta111hah l:1,:i 、 セ ョ IA 。ョ@ side shift 111aksi-111:11 pul;1 (Cb . 4).01 1\).

L1ntul<. n1cnrapai ォセ、 オ、オォ。ョ@

ini. 1naka liftarm harus di-"ultll " dengan mckpasbn

, pin-pin yang 1ncngunrinya p:11l;1 kcpanjangan tcrtcnlu .

Setclah m::nrapai offset &: side shift maksimal tadi. pin-

イjセMセ ゥ|A iBw⦅LNNNNNNL セ セM M エ@ pin dipasang lagi pada luhang-(. .. NNNLNセNLNNMZL セ Mセ M M Mセ@

セZセ[セN[NZ[ ZZWM セZZゥャゥ セ スセ ャA@ ,.-., ·;. luhang yang scsuai . Kcduduk-

セ セセM[NL・ [N@ セ ZヲNセZセ セ@ ;m ー ⦅ 。[ ャ。 ウゥ、 セ@ shift y;111g m;lksi-

/1.

B

セ ᄋ MMM セ ZQ[セ@ .' 111al 1111 h;n1y;, lhlcntuk;ll l olch . • panjangnya side shift rack .

セ・ ィゥョ ァ ァ 。@ hiasany;1 blade lifts hcl u111 IIICII t:apai kl'dudubn yan,: maksimal.

Kcnutdian. blade lift セ 、 j イャ。ィ@ ld1ing 'diangk:i t sc-hing)!a blade circle hcrputar pada poros drawbar dan hla-rlc turut terangbt scbclah. lk ngan !!C rab n ini . lll ab ujung blade schclah lainnya akan lunlll lc rtckan kc d;d;11n t:mah Jan mcnghalangi gcrak-an pcngangkalan blade terse-hut. lJntuk lll CII )!alasi in i dapat di -tcmpuh jalan schagai hcrikut:

Blade dihcri kan angle sc-jauh lllllll )! kin dcngan ujung scbclah tehing scja-uh tnungkin ke dcpan. lla l ini hcrarti mcmpcrpcn-dck jarak antara ujung la-innya dcn)!all p11ros pular drawbar セャᄋィ@ in)!,:a usaha pengangkatan tadi dapat di lanjul l-. ;111 .

155

i

c

Gb. 45.0 I. Mcmberika11 kedudukan miring kc-pada blade disamping kemlaraan u11tuk melakukan ba11k cut.

1\pabila cara scpcrti yang pertama tadi masih juga bclum tlapat dicapai pu-taran bcbas, maka liftarm pada sisi yang jauh dari tehing ditcka11 turun ber-

. samaan tlcngan Jiangkat-nya Jiftarm pacl:l sisi dekai tcbing. l'roseJurc ini dite-ruskan sampai mcn<:apai titik optimum Hエゥ、Zセォ@ dapat bcrputar lagi karena lift-arms kurang panjang). Dalam kedudukan yang demikian itu (pada hal masih diperlukan membe-rikan pu Ia ran lebih jauh lagi), maka pin penyctelan panjang li ftarm dari blade li ft ujung sisi jauh dari te-bing dilcpas (patla blade lift l:linnya terkunci pada kedudukan itu) dan tuas lift Jiangkat sekadarnya, kurang lcbih satu atau dua

mala Jubang pin, dan sesudah itu pin kembali dimasukkan ke dalam lubang -yang sesuai.

Pcmutaran blade kcmudian dilanjutkan: bilamana blade lift scbelah tcbing tuas-nya sudah mencapai titik maksimal. maka pin pada liftarm di sini dilcpas pula schingga dcngan mcmutar tuas blade lift. pcrpanjangan ann akan masuk ke dalam pipanya. Setelah pin dimasukkan pula ke dalam lubang yang sesuai. maka pcmberian putaran diteruskan lagi. Penyetelan panjangnya liftarm ini diatur scdemikian rupa sehingga setelah men-capai kedudukan yang dikehcndaki. masih tcrdapat kelonggaran pada penggcrak tuas blade lift (kanan/kiri) un tuk pcngcndalian blade langsung dari tempat ope-rator. (Gb. 45.01 B) .

Dengan blade bcrkedudukan di samping kendaraannya ini, grader didekatkan pada tcbing yang akan dikerjakan. Sehclum mulai dengan menggcrakkan grader maju mcmotong tcbing, maka roda-roda dcpan dibcrikan kcmiringan lebih dulu; kalau pemotongan ini be rat. maka rod a-roda dimiringkan ke arah tebing sedcmikian rupa sehingga roda-roda depan itu ikut menahan tcrdorongnya bagian dcpan grader mcn-jauhi tcbing. Kalau pcmotongan ini hanya ringan saja (hanya menghaluskan permu-kaan) maka roda-roda dirniringkan menjauhi tcbing, sedcm!kian rupa sehingga berat

156

grader tidak dilimpahkan kepada tcblng mclalul blade. Perlu diperhatikan bahwa scjak diberikan usaha penempatan di sam ping grader, blade jadinya condong kc depan; kecondongan.(akibat angle yang diberikan sejak pertama kali itu) kemudian diatur sesuai dengan keperluan. Pada Gb. 45.01 C dapat dilihat sebuah grader melakukan bank cut (berat).

46. Menggali saluran tepi jalan (selokan drainage).

Membuat selokan tepi jalan ini hiasanya dikerjakan dengan tenaga pekerja (manual labor) karen a mcmerlukan usaha-usaha finishing yang rapih. Namun demikian, adakalanya orang terpaksa mengcrjakan sccara mckanis pula. misalnya dalam kondisi di mana tcnaga pekcrja sukar didapatkan karena alasan-alas· an tertentu. Di dalam hal ini, maka graderlah alai yang paling sesuai un tuk i tu, me ski pun ke· mampuannya untuk itu terbatas juga {kedalaman selokan terhadap permukaan shoulders, Iebar selokan, dan sebagainya).

13entuk profit selokan yang paling mudah dapat dibuat dengan grader adalah V ditch. yaitu yang berbentuk sudut terbuka di alas. Untuk ini, maka blade diberikan tilt yang diperlukan serta diserongkan ke depan (angling) sehingga seolah-olah blade condong ke depan. Setelah ditempatkan pada ujung galian, maka grader mulai dijalankan sambilmenu-runkan liftarms (dua-duanya bersamaan atau satu per satu tergantung dari ketram· pilan operator). Dengan bcrjalan majunya grader. maka ujung blade mengadakan penetrasi ke dalam permukaan tanah sehingga tanah tergali keluar dan didapatkan alur berben tuk V yarig dimaksud. Perlu diperhatikan bahwa roda-roda belakang yang kemudian masuk ke dalam alur yang tergali itu , menyebabkan pcnurunan lebih dalam lagi kepada ujung blade se· hingga pada saat itu perlu diadakan koreksi sekcdarnya kepada kedudukan blade itu

Gb.46 .01. Menggali parit jalan dengan grader.

157

Apabila dipcrlukan kcd:Jlaman parit yang lcbih bcsar lagi, maka pass pertama tadi diulang bcrangsur-angsur schingga dicapai ukuran-ukuran profil yang dikehendaki. Di dalam mcnggali parit ini . roda.roda dcpan pcrlu dibcrikan kemiringan yang bcr-Jawanan dcng:Jn QQQゥイゥョ セ ョI@ ;1 J...,·,lll:ii.l.lll. ;1gar dipc1okh kcstahilan yang scbcsar-hcs:H-ny:J tcrhadap ォ」 」LG ゥャ、 」ャオョセ[オャ@ ャG GG GGG ᄋ LᄋォGMGBGGセ。ョ@ arah ー」QZセ セ[ ゥャゥ。ョ@ yang tclah dipatukkan schdll111nya. V ditch ini hany;il ;ill bail, llllliik p1ulil -pi•.dd y;111g kn·d ,;,p : hd;un;111a lhpcdukall ukuran-ukuran sclokan yani! kllih b,·sar. 111ak;l h1asany;1 ddHI.II ur;1ng bcntuk Jlllll i l trapcsium yang juga dapat 、ゥセ」ォョァァ。イ。ォ。ョ@ dcngan llll 'll(!t! llll;ikai l g1adc1 kita . Proscdur urut-urut:Jn passes untuk nwncapai hasil yang bn upJ saluran yang hcd1cn-tuk tr:Jpcsium ini adalah scpcrti yang dapat dilih:Jt pada Lb. 4(L02 . Pertama-tama dibuatlah V ditch dcngan satu atau lchih ー。ウセ 」ウ@ 111cnurut kedalaman pari! yang diinginkan (= I). Pass bcrikutnya adalah mclandaikan sisi dekat dari parit yang tclah bcrhasil dibuat pada pass-pass scbclumnya (2): jumlah pass untuk tahap rni tcrgantung dari keda-Jaman pari! (V ditch) tcrscbut. Tanah hasil galian (scmcntara) kcmudian dirat:Jkan atau diangkut pcrgi d:Jri daerah galian; apabila bahan yang tergali itu dapat dimanfaatkan untuk pcninggian badan jalan, maka scbaiknya diusahakan agar hasil galian ini diratakan di atas badan jalan untuk kemudian dipadatkan scsuai dcngan spcsilikasi. Bcrikutnya ad:Jiah untuk mcmbcntuk tcbing ウゥセ ゥ@ jauh dan tanah hasil galian ini jatuh masuk ke dalam ー[NセイゥャZ@ pclaksana:m dari pcmbcntubn tcbing ウゥセ ゥ@ jauh ini [Nセ、。 ᆳ

lah scpcrti pada bank cut bias;1 yang trlah dikcmuf...akan ー[Nセ、。@ pa1agrap (45) scbclum ini . (4). Tanah hasil galian kcmudian 、ゥォ」ャオ[Nセイ「ョ@ Jari dalam parit dcngan ウ[Nセエオ@ atau dua pass dan diratakan di atas 「[Nセ、。ョ@ jalan scpcrti ィZセャョ ケ。@ ー[Nセ、。@ hasil-hasil ァZjゥゥ[Nセョ@ scbelumnya (5). Passes bcrikutnya adabh untuk mcmhcntuk tcbing sisi dckat sampai jadilah ーZセイゥエ@yang diinginkan (6 + 7 ) . Apabila tanah yang pcrlu Jigali itu bcrupa tanah 、」ョァ[Nセョ@ pcrmukaan m:Jsih dalam keadaan asalnya, biasanya tanah ini bcrumput atau ditumbuhi tanaman-tanaman lainnya di atas topsoil yang tidak baik untuk dipergunakan scbagai bagian dari badan jalan. Di dalam kcadaan scpcrti ini, maka pcrlu dipcrhatikan bahwa pcrtama-t:Jma harus disingkirkan dulu rumput-rumput ataupun tanaman-tanarnan lainnya yang dapat mcngganggu/merin tangi pckcrjaan grader nan ti : rumpu t kalau digali dcmikian saja, akan bcrupa gumpalan-gumpalan carnpuran sisa tanarnan dcngan topsoil yang sukar digusur dan berat serta lcngkct. Cara pcnyingkirannya ialah dcngan membajak lepas bagian alas permukaan tanah dcngan bajak yang biasa dipergunakan pada pcrtani:Jn biasa (disc harrows) akan tctapi tidak sclalu dapat terscdia alat scpcrti ini di daerah proyck dan sckitarnya untu.k dipergunakan. Untuk tujuan ini dapat pula dipcrgunakan scariraer attachment pada grader yanf juga bermanfaat untuk itu.

158

3

Gb. 46 .02. Menggali parit tcpi jalan dengan profil bentuk trapesium.

Olch brcna tanah titlak tlapat tlipergunakan untuk mempcrtinggi badan jalan, harus tliusahakan agar disingkirkan dari daerah konstruksi; salah satu cara yang baik ialah menyingkirkannya ke scbalah luar dari galian, artinya kc scbcrang jauh dari hadan jalan. Dcngan 111enempuh proscdurc yang tcrbalik dari apa yang Ielah di-tcrangkan tadi. mab pari! ini dapat tligali dengan sempurna: sudah barang tentu harus diciptabn dulu kemungkinan untuk itu (pcmbcbasan tanah yang cukup, tlan scbagainya).

4 7. Memclihara jalan kerja.

Di tlalam bah (V) telah dikemukakan bagaimana pcntingnya pemeliharaan jalan kerja bagi alat-alat angkutan untuk mempertahankan effisicnsi yang tinggi. Road graderkita atlalah alai yang paling sesuai untuk keperluan itu. Patla umumnya, jalan angkut yang dibuat untuk melayani angkutan bahan-bahan bagi pelaksanaan sesuatu proyek jalan/lantlasan tcrbang, atlalah sebuah jalan darurat ataupun jalan tlaerah dengan mutu yang rendah. Namun dcmikian, usaha-usaha untuk memperkuat jalan-jalan tcrsebut untuk kepcrluan angkutan berat perlu juga dikcrjabn agar titlak tcrlampau Iekas rusak oleh lalu lintas yang meliwatinya dcn!!an intensitas yang tinggi. Jcnis konstruksi jalan pada umumnya adalah jalan tanah yang diberikan perkcrasan hcrupa kerikil/pasir ataupun bahan-bahan stabilisasi tanah lainnya, dcngan tujuan

159

juga untuk mcmpcrtinggi 、セケ。@ tahan tcrhadap pcn)!aruh :Jir ィオェセョN@ Pcngaspabn pcrmukaan tidak lazim 、ゥー」 イ ァオョセォZャャャ@ ォ」セZオ。ャゥ@ pada ー」ャ。ォセ。ョ。。ョMー」ャ。ォセセョ。。ョ@ yang mcmakan waklll cukup lama (hcrtahun-tahun) at:lll untuk ll!Cillanfaatkannya scba-gai jalan umum di kcmudian hari.

Jalan tanah dengan perkerasan kCii\...il 'pam. \C エセZャ、ィ@ d1pcrg.un:J kan un t u k Jang-ka waktu tertentu, akan mengalami peruhahall·P<'Illhallan bentu\... pcrmuban (= Je-formasi) seperti yang digambarkan ーセ、。@ Gh. 4 7.0 I ( t\ ).

-- , r A \ I \t

--- --.... __ ---______ ,.;.::::"""'""'""'-- ----- B

v---- -----v D

v --- -----< ........ , ........ _

Catalan : Kalau bahan sudah tidak cukup lagi untuk mencapai ketinggian asalnya (karena sudah banyak lzilang), rnaka perlu ditambah /agi.

Keadaan sekarang (sesudalz dikerjakan dengan beberapa pass).

Keadaan sebelumnya (sebelum dikerjakan/akan dikerjakan).

Windrow hasil galian grader (untuk diratakan kembali).

Gb. 47.01. Memelilzara jalan kerja di dalam proyek.

Usaha pemeliharaan yang pcrlu dibcrikan antara lain bertujuan untuk mcngembali-kannya pada bcntuk semula. Proscdure yang ditcmpuh ialah dcngan mulai mcngum-

160

pulkan bahan-bahan yang tercecer keluar dari jalan (antara lain yang masuk ke th· lam parit-parit tcpi) Jan berikutnya memotong pcrmuk:Jan yang timbul pada tiap sisi jalan. Apabila proscdurc ini telah sclesai dikerjakan. maka tcrjadilah セ@ buah winJrow d:tri bahan yang cukup homogeen: kemudian masih pcrlu dihilangkan bagian Je formasi di tengah jalan dengan car a memotongnya pula. T anah ィZセ ウ ゥャ@ pe· rnotongan ini dapat dipinda.hkan ke sebclah sisi (ditambahkan kepada \\indrow yang sudah ada di situ) a tau ke kanan & kiri dengan memberikan keduduk:.tn kepa· da grader blade agak tcgak lurus kepada as jalan. Hasil pekerjaan sarnpai kini adalah dua buah windrow dan permukaan jalan yang homogcen (kcpadatannya) dan rata-rata sejajar dengan grade aslinya. Setelah itu. maka keJua windrow ditcbarkan kembali di atas permukaan tanah pada kctebalan yang rata. diairi dan dipadJtkan kembali. Jenis jalan scpcrti yang dikemukakan tadi, banyak terdapat di tanah air kita ini dan dipergunakan scbJgJi jabn umum, seperti misalnya jalan-jalan kerikil di tberah-daerah tingbt II ki tJ. Memelihara jalan-jalan tersebut dengan cara seperti yang dikemukakan, merupakan usaha pemeliharaan yang murah dan cukup memenuhi keperluan.

161

VII. ALAT-ALAT UNTUK PEMADATAN TANAH.

48. Maksud dari pemadatan (=compaction).

Adalah mcrupakan scsuatu yang dapatmudah dimcngcrti dan dialami. bahwa tanah yang dipadatkan, dapat lebih tahan terhadap pcmbcbanan dan tanah yang ada dalam keadaan lcpas; dan memang demikianlah yang scbcnarnya. Di dalam buku (I) series ini yang mcngetcngahkan masalah pcrcncanaan struktur konstruksi jalan raya & landasan tcrbang. secara kl1usus dibahas masalah ini , dan di dalam paragrap (6) pada buku ini juga, dikemukakan bcbcrapa lllaSJI:th mcngcnai kepadatan tanah ini , sckedar untuk mengantarkan kita di t.lalam mcmperhatikan dan mcngerti soal-soal mcngenai kepadatan tanah di lapang:m, tanpa mcmpclajari lebih dulu buku (I) tcrscbut.

Untuk keperluan yang sama, maka dalam paragrap ini dikcmukakan bahwa daya dukung yang diperlukan untuk masiug-masing lapisan konstruksi jalan raya, tidak scpcnuhnya tergantung dari ketahanannya tcrhadap gaya-gaya mcnckan olch muatan, mclainkan scbagian tcrbesar tcrgantung dari daya mampunya untuk mcla-wan tcgangan-tcgangan (shear) yang dapat mcn!!akibatkan dcformasi-dcformasi pada konstruksi. Apabila kita pcrhatikan (bagian) dari "'family or curves" yang dihasilkan oleh percobaan-percobaan laboratoris terhadap scsuatu jcnis tanah, maka dapat dilihat bahwa daya tahan terhadap "shear stresses" ini juga tergantung dan erat hubungannya dengan kepadatan (=density) dari tanah yang bersangkutan, yang di pihak lain juga merupakan fungsi dari kadar air dan usaha pemadatan (=compaction efort). Mengingat yang demikian itu, maka sebagai tujuan dari usaha pemadatan tanah yang kita lakukan di Japangan, dapat dikemukakan :

a) Membangun ketahanan pada massa tanah di dalam melawan pengaruh muatan oleh lalu lintas.

b) Mencapai sesuatu tingkatan kestabilan massa sampai pada bat as yang optimal, yang diperlukan untuk melawan usaha deformasi oleh muatan-muatan yang akan dialami di dalam kenyataan ini.

c) Mengurangi sampai batas yang minimal sifat "rembes air" dari tanah yang ber-sangkutan.

Dinyatakan dalam kata-kata Jain, maka tujuan compaction adalah memberikan semacam "prestressing" kepada rnassa tanah, sedemikian rupa sehingga pengaruh muatan lalu lintas yang terberat, masih ada dalam batas-batas yang Ia yak ( ± 30o/o) dari gay a yang d iberikan sebagaiprestress tadi. Dengan demikian, maka muatan-muatan yang diberikan kepada massa tanah itu, hanya menimbulkan tegangan-tegangan yang masih ada dalam bat as " elastis", scpcrti halnya kita muati batang-batang bcsi untuk konstruksi jcmbatan misalnya. Balas clastis scsuatu massa tanah kurang lcbih adalah 75% dari tcgangan " hancur-nya" masing-masing butir dari bahan tanah itu, yang tcntunya berlainan untuk bcrbagai jenis tanah.

162

30

·E_

セ@

bO 20 ----

セ@ .., セ@tS 10 ----

. 120 ---.... -セ@セ@

セ@ 110 N セ@<U :t .... ·-1:: ::s 100

8 90

5 10 15 20 moisture content %dry weight

o = mod. AASHO. o = standard AASHO. a =- intermediate effort.

Gb. 48.01. Family of curves.

49. Hakekat dari pemadatan.

25

Memadatkan sesuatu massa tanah tidak lain bertujuan untuk memperkecil jumlah rongga-rongga hampa ataupun yang berisi air, sedemikian rupa schingga mencapai nilai yang minimal; menghilangkan sama sekali rongga-rongga tersebut, tidak mungkin dilakukan dan dapat dibuktikan pada grafik-grafik pcmadatan de-ngan 「・イ「。セ。ゥ@ usaha pemadatan, yang nyata-nyata tidak dapat berimpit dengan garis"zero air voids"(rongga udara = 0).

Kepadatan opt imal yang dapat dicapai, kecuali tergantung dari usaha pemadatannya sendiri, dan kepada kadar air massa tanah itu, juga dipengaruhi oleh bentuk butir serta gradasinya; di samping itu, maka cara pemadatannya sendiri Genis alat pema-

163

Bentuk

bunder bersegi keping

ᄋセ@Gradasi :

0 セ@ <l!:b 0 e> セ@ • ••••• : baik

セ@ &! · · ·····················: jelek/buruk

sam a

セ@ .Kepadatan • [ セZZZ ZM A ] E udara ·;;; セ@ セ@セ@ セ@セ@ Keadaan lepas. f>O

ゥセ@ セヲ@t t セ@ セ@

Keadaan padat.

Gb. 49.01. Bentuk butir, gradasi butir da11 kepadatan tanah.

dat yang dipergunakan) juga memegang peranan yang cukup besar. Bentuk butir-butiran dari berbagai jenis tanah dapat diklasiflkasik.an sebagai bundar, padat ber-segi, pipih sampai berkeping. Bentuk butir yang bundar sampai padat bersegi di-dapat pada tanah-tanah kerikil dan pasir, sedang bentuk pipih dan berkeping adalah butir-butir tanah liat; sudah barang tentu, di an tara kedua tanah "extreem" ini ada serangkaian jenis-jenis campuran, karena pada hakekatnya di dalam alam bebas ini jarang didapati jenis tanah yang murni. Adapun yang dimaksud dengan gradasi butir adalah pembagian (= %) jumlah butir tanah dengan ukurannya masing-masing dari sesuatu massa tanah. Makin besar jumlah butir di dalam tanah itu yang ukuran-nya sama, makin besar jumlah % butir tersebut; kalau jumlah % ini mencapai nilai yang besar sekali (misalnya di atas 75%), maka tanah tersebut dinamakan bergradasi merata (= even graded). Kalau masing-rnasing jumlah % yang dimaksud terbagi merata rnengikuti sesuatu aturan tertentu, rnaka tanah itu disebut bergradasi baik (= weU graded), sebagai lawan yang bergradasi tidak baik (= poor graded) dimana% masing-masing ukuran butir tidak teratur sama sekali. Pembagian butir di dalam massa tanah yang bergradasi baik, mendekati rumus :

164

d n p = 100 (-) D

di mana

I' % liwat ayabn ukuran (d) D = ukuran butir terbesar. n ekspcrimen.

Untuk kebanyakan tanah, (n) ini adalah 0,45 - 0,50. Untuk campuran kerikil/ pasir/tanah liat, n = ± 0,33. Bahan-bahan dengan ukuran butir maksimal = 2 em. sedang% lewat ayakan No. 200 = 6 %, maka n = 0,5; kalau 8 %, n = 0,45. Sudah barang tentu, di dalam menentukan gradasi butir ini , ki ta tidak dapat mcmc-rinci ukuran-ukuran butir tersebut sampai yang teli ti benar; cukuplah ki ta mcnctap-kan batas-batas ukuran butir di mana besar butir yang termasuk di dalam batas-batas i tu dinamakan "fraksi". Yang menentukan masing-masing fraksi ini adalah kemampuan praktis yang biasanya adalah kemungkinan pcmisahan masing-masing butir tanah dengan ayakan (=sieves) yang dapat dibuat. Jadi, di dalam mcncntukan jumlah % butir yang berukuran tertentu, kita cukup menycbutkan fraksinya saja yang biasanya dinyatakan dalam % mclalui ayakan bcr-ukuran lubang tcrtentu. Bukan maksud kami di sini untuk mengutarakan masalah-masalah yang bcrsifat teori a tau yang dapat dijawab dcngan pengetalJUan ilmu mckanika tanah; dising-gungnya bcbcrapa pengertian tadi adalah untuk bantuan di dalam menerangkan masalah pemadatan tanah di lapangan. Bagi para pembaca yang menghendaki pe-ngertian yang Jebih mendalam, dianjurkan untuk mencarinya di buku (I). Hasil analisa butir sesuatu jcnis tanah dapat digambarkan pada sesuatu grafik yang khusus dihuat untuk itu; jenis gradasi dapat dilihat pada bcntuk curve hasil analisa terse but. Dari Gb. 49.01 dapat dilihat bahwa tanah yang butir-butirnya berbcntuk bundar dan bcrgradasi mcrata, tidak dapat mcncapai kepadatan yang tinggi, dcmikian pula stabilitasnya. Tanah-tanah semacam ini dapat dimanfaatkan untuk bagian dari konstruksi jalan raya/landasan terbang, hanya kalau diletakkan di dalam ruangan tertutup (inkassing) di scbclah sisi-sisinya dan lapisan stabil yang cukup tebal di atasnya.

Tanah yang dapat mencapai kepadatan & kestabilan yang tinggi adalah yang ter-masuk di dalam golongan bergradasi baik dan butir-butirnya berbentuk bersegi. Hal ini dapat diterangkan dengan memperhatikan susunan butir-butir di dalam mas-sa, yang menunjukkan bahwa rongga-rongga udara antara butir-butir besar diisi oleh butir-butir yang lebih kecil; sisa rongga yang masih ada diisi oleh butir-butir yang lebih kecil lagi, dan seterusnya, sehingga bcnar-bcnar didapatkan massa yang jumlah rongga udaranya adalah minimal. Di samping kepadatan, maka kestabilan massa tanahjuga disebabkan adanya geseran dan saling bcrkaitan (=interlock) antar butir yang berbentuk berscgi tadi.

Untuk mendapatkan tanah yang bergradasi mcmenuhi syarat-syarat curve

165

c: ...

TOO

90

80

70

60

セ@ 50 :>.. .. i 40

"' 30

20

TO

0

US sエ。ョ、セイ、@ sleve1

200 TOO 50 30 T6 8 4

: i I j_

I

I I I

l

I .-1 I Lセ@ I I , I l

I セO ャ@I/ I I'

I I

I I I I I .r I _tV V"l I I : : p? I /! セ@ t"J.V I

: I

I I l I I JL..-+--l11 I I : : I I IL I i セ@ '2___ I / I I I I I

I セ i@ I ll I: I : : l I /I! ! / i /i I I : I I

I ·11 II v I セ@ I I I !I : I i !/ i i II p T 1/_ 1\ I I I I I : MMセMMセMMMMセMMセ@

il K211 f I / ·I· VI i I I I : : i I I I i J I I I ! セ@ I I

I I/ f y I l II I : I I I I I I I I I I I I I

1 .IV' I I I I : : I ./I/ I I l : I I I I , ./ , i I I :! : I :

「セ@ ,l I I I I! I I I i II 0 4 I 0.7 : i 1 i I _j

0, 1 0,2 0,3 0,50,6 T,O 2,0 3 4 5 6 10 20 25 30

Cb. 49 .02. Gradation cun•cs.

pasir, graclasi baik

pasir, gradasi jelek

kerikit, gradasi baik

kerikil. graclasi jelek

mm.

yang ideal seperti pada Gb. 49.02 adalah hal yang tidak mudah, bahkan kebanyakan tidak mungkin. Oleh karena itu, maka spcsiftkasi-spesifi kasi yang ditetapkan untuk gradasi butir tanah yang harus dipergunakan, biasanya dibcrikan tolcransi yang berupa batas-batas yang masih memberikan hasil konstruksi yang dapat memenuhi persyaratan tek.nis dan sccara praktis masih dapat dicapai. d Batas-batas yang dimaksud, biasanya diambil dari rum us P = I 00 (0 )n terse but sebelum ini, dengan nilai n = 0,33 dan n = 0,50. Contoh spesiftkasi adalah Gb. 49.03 di bawah ini.

166

• Ukuran butir U.S. STANDARD SIEVES liwat

3;s" 3!4" 1,5 ayabn 200 100 50 30 16 7 4 -------,....--- ... -,-- -.... -rT' - ------, 100 I I I I I I I I I I I I I I I I I I 1 I 90 I I : I ; I I I VA I I I

I i I I I 80 I I l I I I v 1/1 l I I l I I

I ! I I i I I 70 I I I I I : ケセ@ 1 I! I I I I : I / I I II I I

60 I : I I I I v I y v I I I : I lv I I I I I

50 I : I I ...-: セ@

I セ@ I

I l I y I l / I I I i 40 : : I l)/ I

) / "" v 'I I I I I l I I I I I

30 I :v J.' " I 1 I セ@ I I l I

I I !../ u v I I I l 20 + Vi

セ@ セケ@ --r I

I I I

l セ@ I : I l II I I I

10 -+---r-..J_ --r I I I I I I I I l I I : I i

0 0, 1 0,2 0,3 1,0 2 3 4 5 10 20 . 30

Skala : U.S. Standard sieves - lineair. m.m. • logBrithmis.

Gb. 49.03. Spesifikasi tentang gradasi butir tanah. 2" 100% 0,75" 50 - 80 No.10 20 - 50 1,5" = 70 - 100 0,37" = 40 - 70 No.40 10 - 30 1" = 55 -· 85 No. 4 = 30 - 60 No.200= 5 - 15

mm.

Untuksubgradedan subbase biasanya ti<.lak dipergunakan bahan-bahan yang beru-pa batu-batu pecah yang "well graded" karena akan sangat mahal; subgrades pada umumnya diarnbil tanah setempat (atau fill material yang semurah-murahnya akan tetapi memenuhi spesifikasi) dan pernenuhan akan ketinggian konstruksi diperoleh dengan memanipulasikan tebal subbase. Telah diterangkan sebelurn ini, bahwa セ・ウエ。「ゥャ。ョ@ sesuatu massa tanah yang butir· butirnya berbentuk bersegi didapatkan an tara lain oleh adanya "i nterlocking action" antar butir; dengan subgradedansubbase material yang diambil langsung darl sumber-sumber alam {tanpa processing), maka bentuk butir-butirnya sudah barang tentu tidak dapat berbentuk bersegi di dalam kescluruhannya. Akibatnya ialah bahwa interlocking action tidak scpenuhnya dapat terjadi sehingga kestabilannya juga tidak dapat mcncapai nilai yang tinggi. Oleh karena itu, maka tambahan kestabilan massa harus didapatkan dari gcjala lain yang dalam kebanyakan material alam bcrupa daya ikat antar butir atau daya ikat oleh sebagian dari material di dalam massa. Bahan yang clapat membcrikan daya ikat ini adalah jenis tanah liat {clay) karena

167

sifatnya yang .c:.ohesip .. Dengan adanya tanah liat yang kohesip ini (liwat ayakan Nomor 200), maka untuk subbase tlapat dipergunakan tanah kerikil bcrpasir (river run ataupun pitrun gravel) yang butir-butirnya berbentuk agak buntlar tlengan sejurnlah tanah liat yang tliperlukan; gradasi butir dapat ditentukan menu rut spesi· fikasi dalam Gb. 49.03. Untuk subgradcs, maka keadaannya agak berlainan karena scperti yang tclah di· kemukakan tadi, material yang dipergunakan adalah tanah setempat (atau fill ma-terial) yang biasanya bcrupa tanah li at (=clayey soils) dengan bahan.kohcsip yang berlebihan. lnilah antara lain sebabnya, mcngapa subgratle ini tidak dapat diberikan daya dukung yang tinggi (CBR rcndah).

Khususnya mengcnai tanah-tanah yang cohacsive ini perlu dipcrhatikan masa· lah pekanya tcrhatlap pcngaruh air (yang bcrlcbih). !'ada sesuatu kadar air tcrtcntt (di atas OMC) maka tanah in i menunjukkan gcjala-gcjala mcliat (= plastis) dan da· lam keadaan ini, tanah kehilangan sebagian besar dari daya dukungnya. Apabila air ditambah lagi, maka kenaikan kadar air dengan beberapa% tidak terlalu merubah kondisi ini , sampai pada suatu saat keadaan plastis ini berubah dan tanah mulai "cair" (tidak dapat mempertahankan bcntuknya). Kadar air, di mana tanah mulai liat dinamakan batas plastis Hー ャ。 ウ エゥ セZ@ limit = PL) sedang di mana tanah mulai cair, dinamakan batas cair (=liquid limit= LL) . Jarak antara PL dan LL disebut indeks plasti s (= plasticit y index = PI) dan dapat dijadi· kan penunjukan mengenai besarnya " kecintaan" tanah tcrhadap air (sukar mele· paskannya) sehingga untuk bagian konstruksi yang dibebani fungsi memikul yang bcrat, maka tanah dengan PI tinggi tidak dapat dipergunakan. Pada tanah-tanah yang demikian ini , maka jarak an tara permukaan konstruksi jalan dengan subgrade, terpaksa harus agak besar juga. Berbagai spcsifikasi menuntut adanya batas PI untuk tanah-tanah yang secara eko· nomis dapat sccara langsung dikerjakan sebagai subgradc = 15 - 20% dan untuk subbase = 6 - 9%.

50 Syarat-syarat pemadatan tanah.

Perhitungan-pcrhitungan yang menjadi tit ik tolak bagi penetapan struktur konstruksi jalan raya, didasarkan alas kepadatan tanah tcrtentu yang dicapai di dalam laboratorium; oleh karena itu, maka dcngan sedikit toleransi, kepadatan ta· nah tersebut harus dicapai pula di lapangan agar tingkah laku konstruksi dapat diha· rapkan terjadi sepcrti yang dapat diduga dari pcrcobaan-pcrcobaan laboratoris tadi. Seperti yang tclah diterangkan dalam paragrap-paragrap sebelum ini, untuk jalan raya dengan lalu lintas bcrat dan lapangan-lapangan tcrbang. kepadatan tanah di· ukur berdasarkan kepadatan "Proctor" yang telah disesuaikan dan diambil alih sebagai ukuran oleh AASHO dan dinamakan kepadatan " modified AASHO".

Bagi lapisan-lapisan base & subbase tidak terdapat kesulitan-kesulitan apa-apa di dalam menuntut pcmadatan yang optimal scpcrti yang ditlapat dalam laburatori · urn (= 100% AASHO); tidak demikian halnya dcngan lapisan-lapisan subgrade. Kecuali pada daeral1-daeral1 peninggian(fill area), maka pada umumnya subgrade ini

168

adalah permukaan tanah setempat (setelah diambillapisan top soil nya) yang tentu-nya bclum meneapai kepadatan I 00% Proctor scpcrti yang dihasilkan di dalam labo-ratorium, yang menjadi dasar bagi penetapan tebal lapisan konstruksi di atasnya. Pada tanah-tanah yang "tua" (bukan berasal dari timbunan yang rclatip baru), maka kepadatan alam (di bawah topsoil) tanalf berkisar antara 80- 90% Proctor (modified) sehingga timbullah pcrtanyaan, sampai sedalam manakah tanah harus dipadatkan hingga memenuhi persyaratan kekuatan/daya dukung yang diminta ? Apabila diketahui dengan pasti kepadatan tanah asal tersebut, maka jawabnya alas pertanyaan tadi sebenarnya tidak sukar diberikan; kit a ulangi perhitungan-perhitung-an ketebalan konstruksi berdasarkan subgrade pada kepadatan asal tadi, dan selisih antara perhitungan baru dengan yang scbelumnya adalah tebal lapisan tanah sub-grade yang perlu diberikan usaha pemadatan sampai memenuhi persyaratan. Pada kebanyakan tanah untuk subgrade jalan raya dan landasan terbang, pada umumnya cukup dengan menetapkan tebal lapisan yang perlu memenuhi pcmadatan yang tinggi ini sebesar 15 - 20 em saja. Pada tanah-tanah pasir yang tidak kohesip, syarat-syarat tersebut perlu ditambah lagi, mengingat bahwa pengaruh lalu Jintas yang berupa getaran-getaran muatan roda kepada massa pasir itu, dapat mengadakan resettlement dari butir-butir pasir, meskipun pada permulaannya sudah cukup stabil. Angka 1 5 em yang ditetapkan berlaku bagi kebanyakan tanah yang masih mcmiliki sifat-sifat kohcsip, didalam hal tanah pasir non kohesip ini perlu ditambah dcngan 25 %. Tanah-tanah yang hanya dapat mencapai kepadatan optimal sebes:n I ,40 glee a tau lebih kccil , scbaiknya tidak dimanfaatkan sebagai subgarde dan harus diganti atau-pun diberikan usaha-usaha perbaikan dengan stabilisasi. Penggantian yang dimaksud adalah setebal dua kali tebal yang dipersyaratkan bagi usaha pemadatan optimal bagi lapisan subgrade tanah fiiasa. Apabila tebal lapisan-lapisan konstruksi direncanakan berdasarkan sistem CBR (soaked = terendam), maka biasanya orang memberikan spesifikasi mengenai ling-kat kepadatan lapisan-1apisan konstruksi terscbut lebih terperinci agar dapat dicapai peng-ekonomis-an yang optimal dengan membatasi syarat-syarat kepadatan lapisan sampai yang diperlukan saja (= pemanfaatan toleransi didalam syarat-syarat kemam-puan bah an yang dipergunakan). · · Toleransi-toleransi yang dimaksud dihubungkan dengan faktor keamanan konstruk-si, berat muatan lalu Jintas, konsentrasi muatan itu diatas permukaan konstruksi, banyaknya pengulangan pembebanan olch Jalu Jintas (= repetition of loadings = kepadatan Jalu lintas), dsb. Di dalam salah satu litcratur untuk konstruksi Japangan terbang, dapat kita menjum-pai pcrsyaratan pemadatan lapisan-l:!pisan konstruksi scperti yang dikemukakan dalam Gb. 50.01 di bawah ini. Sudah barang ten tu, di dalam praktek dijumpai spesi-fikasi-spesifikasi lainnya, tergantung dari tujuan konstruksi scrta sistem dari cara perencanaan (=design), dan kondisi-kondisi setempat.

169

5 10 15 20 25

s11h s:mcic 20 tal/ali hiasa

100% I'--セ@ r----_

GO psi

95 % r--....... r------'r--!.,OO Psi

'· '-.... ---........... AASHO .......... ... _ -(mod.) --Gセ@ ............ -... AGッッN セ N・ ウゥ@

........ セ@ -- セMM10o - '-/?Si ---.......... _ セMMM

40

60

80

100 --111111111111 gu11dar / toll

suh grade I· 100 % .........__ pasir bcrsih ( cohacsionless)

95 % -.............. t:--- セ@1--. -,, ............ ..._ セ@ --AASHO .......................

(mod.) .... ........ セ@........ ......... _

,, ...... GセNNPMOzs ゥ@............ -......... ....... セッNNッ@ .. ----........... ....

........ セGMNNNNNNNN⦅@ ,_

40

60

80

100

120

.... 140

Gb. 50.01. Syarat-syarat kepaclatan bahau tmtuk masiug-masiug keaclaa11.

Sl. Fungsi air didalam usaha pemada,an tanah.

セ@1..>

---.._•

"" E}-<::!

.: ] -セ@セ@

セ@

..: &

_g セ@

.§ セ@

1..>

a. E c 1..> .., セ@

セ@

Tdah berulang kali dikemukakan bahwa untuk mencapai kepadatan yang

170

optimal sesuai dengan hasil pcrcobaan & pcnilaian lahoratoris, kauar air dldalam tanah harus sckitar optimum pula (OM('). Hal ini memang sangat tcrasa manfaatnya dilapangan, karcna pada kadar air yang optimum ini, tanah lcbih mudah mencapai kepadatan yang kita ingini. Kelebihan mcmberikan air berakibat tidak dapat tcrpadatkan tanah yang dimaksud, sedang kurang air juga mcmcrlukan usaha pcmadatan yang bcrlcbihan. Dari gcjala-gcjala itu, dapatlah kita mcnarik kcsimpulan tcnlang apa scbenamya fungsi air didalam usaha pemadatan ini; dcngan pcngcrtian bahwa kesulitan mema-datkan massa tanah discbabkan oleh pcrlawanan gescr antar butir tanah, maka fungsi air disini adalah merupakan "minyak lincir" yang dengan meliputi butir-butir tanah, mengurangi besarnya tenaga pcrlawanan gescr tersebut. Setelah sebagian air yang bcrlcbih mcnguap pergi, maka jumlah volume rungga-rongga an tar butir men-jadi sangat minim dan sisa air berfungsi scbagai "katalisator" bagi terciptanya gaya kohesi an tar butir. Pada pasir dan tanah-tanah non plastic lainnya (tidak kohcsip). maka butir-butir tanah tidak memiliki kemampuan untuk mengikat air sehingga air yang berlebihan akan mengalir saja diantara butir-butir tanah, atau mcnguap keluar melalui rongga-rongga butir yang berhubungan satu sama lain. Sifat ini kadang-kadang dapat di-manfaatkan untuk me"madat"kan urugan pasir; dengan menyiramnya dengan air yang bcrlebih, maka mengalirnya air melalui rongga-rongga antar butir itu, dapat mcnyebabkan resettlement butir-butir menjadi mendekati keadaan paling rapat, yang sering sudah mencapai % AASHQ yang diminta dari bagian konstruksi yang bersangkutan.

52. Melindas padat tanah sebagai bagian dari konstruksi.

Kepadatan tanah kcinstruksi yang dijadikan ukuran mengenai daya mampu-nya terhadap gaya-gaya muatan yang mcnyebabkan deformasi konstruksi, didalam laboratorium didapatkan dengan mcnumbuknya di dalam scsuatu cctakan (=mold) yang kuat. Agar didapatkan tingkat kepadatan di lapangan seperti yang dicapai di laboratorium, maka dijumpai scsuatu ーセイ「・、。。ョ@ kondisionil, yaitu tidak terdapat-nya ruangan berdinding kuat yang menahan massa tanah yang dipadatkan itu sehingga pemadatan dengan cara menumbuk, tidak akan dicapai dengan semudah dilaboratorium. Di samping itu, alat penumbuk yang effisien memang sukar untuk dibuat; mcmang dibuat orang alat-alat pcmadat bcrjenis "mechanical tampers". namun produktivitasnya demikian rendahnya, sehingga tidak dipergunakan pada pelaks'anaan pembuatan jalan raya ataupun landasan terbang, dimana diperlukan usaha-usaha pemadatan tanah dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai alat bantuan, misalnya untuk pemadatan-pemadatan kecil-kecilan diruangan yang sempit, mecha-nical tampers ini memang sering juga dipergunakan dengan ekonomis. Memperhatikan kekurangan-kekurangan pada cara pemadatan dengan " menumbuk padat" tadi, maka dicarilah cara-cara lain untuk mencapai hasil yang mendekati apa yang dicapai dilaboratorium itu. Apabila kita perhatikan jenis-jenis alat pemadat(= rollers, compactors) yang diper-gunakan di. Lblam pclaksanaan pembuatan jalan raya (atau proyek-proyek yang

171

rncrncrlubn usaha pcmadatan tanah dalam jumlah bcsar) kita dapat rnembedakan 4 cara pokok yang dirnanfaatkan. scndiri-scndiri ataupun dikombinasikan satu ウ。ュ\セ@ lain. Kc cmpat c:1ra pokok yang dimaksud <Hialah

a). Menekan padat. h). Meng "uli" padat. d . Menurnbuk padat, dan d). Mcnggctarkan padat.

Mcmilih di :mtara kcempat 」。イZセ@ terse but adalah scsuatu yang pcrlu tlilakukan dengan ウZセォウ。ュ。L@ mengingat bahwa masing-masing jcnis tanah memerlukan cara-caranya scndiri untuk mencapai kcpadatan yang optimal. Mcngingat pula bahwa compaction adalah jenis kcgiatan yang paling bcsar penga-ruhnya tcrhadap hasil akhir konstruksi kita. maka hukanlah merupakan usaha yang sia-si:1 kalau kita mcmbcrik:m pcrhatian kita yang ウ・ィ」ウ。 イM「 ・ウ\セ イョ ケ 。@ kepadanya. Kritcria dari tingbtan compaction yang harus dic:tpai ialah. bahwa massa tanah yang di_padatkan. tidak boleh mengalami dcformasi dibawah muatan lalu lint as yang dircnc:makan akan meliwati ォッョセエイオォ ウゥ@ kita. yang sangat berpengaruh terhadap umur bcrguna dari masing-masing strukturny:1. Di sam ping itu. juga ckonomi dari usaha untuk mencapai tingkatan kepadatan ini juga mcrupakan sal:th satu kritcria didalam kita memilih jcnis compactor kit a. di rn:ma kccepatan ten:apainya hasil yang 、ゥゥョァゥョォ\セョ@ merupakan faktor yang renting sck:lli . Didalam ー・ャ。ォウ。ョ。\セョ@ konstruksi sek:trang ini . alat-alat pclindas (=compactor) yang herjalan l:unbat sudah jarang dipcrgun<Jkan. kccuali dalam kcadaan tcrpaks<J atau untuk jenis-jcnis konstruksi khusus (misalnya jcnis makadam. dsb.).

De1!gan •ncmpcrhatik:tn tujuan utama tlari sesuatu jl·niscompactor, maka di dalam perdagangan didapatkan jcnis-jenis sebagai bcrikut :

Compactor. roda baja dengan pcnnukaan halus (smooth. steclwhccl roller). Compac111r. roda haja tlcngan pcnnuka:ut ik ᄋアL セNゥァゥM ァ ゥァゥ@ atau herhidang-hidang (tamping rollers dan segmented rollers). Compactor. pneuma! is (rubber tyred rollers).

Compadors terschut di alas. untuk tujuan tertentu dapat dibcrikan mekanisme tambahan yang dapat mcmbcrik:m gl·taran kl·pada tckanannya pada waktu mengin-jak tanah; dengan tambah:m a !at ini . maka compactors tadi diberikan ' 'predikat" tambahan •·ihrating. llntuk pckcrjaan-pckerj:tan di dalam juml:il1 kecil. maka pemadatan ini sering di -capai dcng:111 plaat-plaat get ar ( t:unping plate ataupun vibrating plate). Oitilik dari caranya ー・ョセ ・イ 。ォ Z QQQ@ alat. maka.kemutlian kita membcdakan wmpac-tors yang berjalan tlengan kckaat;uutya sendiri (=self propelled) dan yang ditarik

olch schuah prime mover (= towed).

l'engaruh tekan:m vcrtik:tl roda roller dapat digambarkan bcrtlasarkan teuri "pressure hulh .. yang dapa digambarkan di bawah l!aerah singgung (=contact area) dari roda deng:m pl'rntukaan tanah. dan merupakan lingkaran-li ngkaran yang me-

172

Aセ d@

D

nunjukkan tegangan yang sama '(= iso· stress). Sesungguhnya, teori pressure bulb ini di-kembangkan berdasarkan percobaan-per· cobaan dengan pneumatic tyre rollers, namun sckarang ini juga dimanfaatkan untuk mendapatkan gambaran pendekat· an pada jenis·jenis rollers lainnya. Pada kedalaman-kedalaman tertentu di bawah contad area diukur tekanan per satu satuan luas yang diakibatkan oleh

I •,; o tekanan pokok be rat rod a; perban,dingan antara tekanan pada contact are1 dengan yang ada pada pcrmukaan ーイ・セ ウオ イ」@ bulb yang dipilih, disebut faktor pengaruh

Gb. 52 .01. Pressure bulb. (=influence factor). Apabila Iebar contact area = D, maka pada kedalaman 0.5 D didapatkan faktor pengaruh = 0,60; pada kedalaman = D. influence factor ini = 0,30 dan sclanjutnya pada kedalaman 1 ,S D, faktor ini didapatkan = 0, IS dan pada 2 D, didapatkan faktor pengaruh 0 ,09. Sebagai contoh misalnya jenis roller yang dipandang adalah sebuah pneumatic roller dan untuk D diukur Iebar = 20 em. Oleh karena contact area roda-roda pneu-matic roller ini berupa lingkaran (dianggap demikian. ォ Z ョ・ョZセ@ memang agak men· dekati dan demi mudahnya perhitungan-perhitungan). maka luas cnntact area = 0,2S o2 = 314 cm2. Be rat muatan pad a ban terse but misalnya = 3, I 0 ton. mab tr kanan per satu em 2 contact area= 3.10/314 = 0,01 ton/cm2 = 10 kg/cm2. Pada kedalaman 10 em, tckanan dipcrhitungkan = 0 ,60 X 10 = 6 kg/cm2: pada kedalaman = 30 em didapatkan tckanan 0 , IS X I 0 = 1.5 kg/rm2.

Pcrhitungan serupa dapat pula dilakubn untuk rollers dcngan roda baja: apabila Iebar roda roller kita = 60 cn1. sedang !char contad <lfl:a = 20 セNZョ Q@ dan bcral muatan roda = 6 ton, maka didapatkan untuk luas contact area = 60 X 20 = 1200 cm2, dan tekanan/cm2 pada contact area = F = (6000 : 1200) = 5 kg/nn2. Pada kedalaman = 20 em, maka pcngaruh tckanan rod a didapal kan = 0,30 X 5 = 1,5 kg/ cm2 dan scterusnya. Dengan mempcrhatikan teori "pressure bulh" ini. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa compactors dengan roda 「\セェ\セN@ tidak haik untuk mcmadatkan lapisan·lapisan homogeen yang terlalu tebal. Hal ini dapat ditcrangbn dcngan contoh scbagai berikut :

Gl>. 52.0:!. l'crbcJuan pcn,:amlt mJa baja tl!'fl,:an rot/a han angin.

Scbu.1h 3 wheel 1ollcr lllt:llladatbn lanah ZZ セ ᄋ ォィZ エャ@ ᄋ セ I@ ..:111 l20 em pad:tl ウセᄋウ オ。ゥ@ dcngan spcsi lik:t si ): ukuran roLla aJalah Jengan khar 40 Clll dan bcral muatan pada roda = "i loll d;tri s.:lu ruh beta! rolkr = 12 ton. SctcLilt il..:ilo:tpa ャゥョャ。 セ。ョN@ maka Iebar d:terah sitl!!!!llll!! didapatkan = S em. Lua., lllltlact arc.1 = 40 X S = 200 cm2 d:111 tckan;tl l rlld: t pada pcrmukaan tanah 1111.:11jadi = ( :\000 k)! : 200 cm2 ) = 2S kg/ Clll2 .

Pad a k..:dalaman I 0 em ( = 2 D). maka セ」 ォ Z エョZャャャ@ kcpada L111ah O.llq X 2S k)!/cm2 = 2.2S k<!/ull2. J\pahiL1 tbl:tlll QMNセ ᄋZエ 、。。ョ@ ケZエョセ@ sama. kila ョセ[ュャZエ。ャォ Z エョ@ ーョ セᄋオ ュ。エゥNZ@ rllllcr. pada tckan· :111 Z QQQ セゥ ョ@ (in llatinn pressure Ji Jalam ban) = 7 attn. dan muatan ban = 2 tnn. maka luas ィゥ、 Z エエャセ@ ウ ゥョ セセオ ョセ@ yang 、。ーZセエ@ 、ゥZュァセZセー@

hnhclltuk ャゥョセォ。イ。ョ@ dcngan luas = (2.000 ォセ@ : 7 ォ セィᄋ ュRI@ = 300 cm2 dan lwrdiatn.: t.::r = 20 em. maka pada pcnnu· ban t anah = 7 ォセ O オョR@ dan ーZセ、Zセ@ ked a· Iaman 10 em (= O.S D) didapatkan tckan-:tn = 0.<' X 7 = -1 .2 kg/un2 yang. jauh lcbih hesar dari tckanan olch roda-roda baja, rncskipun pada permukaan エ。ョ Zセ ィ N@

tebnan oleh roda hajalah yang lebih bcsar.

Kcsunpulan ini lah yang mcmbcrikan kcterangan. mcngapa 3 wheel イッャャ・イセ@ tidak hegitu baik untuk keperluan mcndapatkan kcpadatan yang ウ」ウオZセゥ@ pada tanah·tanah urugan; lapisan pcrmukaan Iekas mcnjadi keras, scdang yang ada di bawahnya masih bclum mcmcr1uhi pcrsyaratan kcpadatan, dan dcngan dcmikian mcmcrlukan jumlah lintasan yang amal banyak (tiuak ckonomis). Bcrbeda dcngan roller rmla-roda ban karet, yang tckanan per satu satuan perrnuka-an tanah mcngikuti tckanan di dalam bannya scndiri (rnualan tctap ). seolah-olah butch dikatakan tdap juga.

SJ. Roller roda baja. permukaan halus (plain steel wheel rollers).

J\lat wmpadion jcnis ini adalah yang tcrtua dari jenis-jcnis alat untuk usaha mem;lll:tt kan t:mah/konst ruksi jalan. Mcskipun Ielah dilcrangkan di ualam ーZセイ Zセァ イ。ー@ scbclum ini bahwa jenis com-pactor ini tilbk ckonnmis untuk kcperluan pemadatan tanah scbagai subgradc h:1hbn di d;tlam hanyak hal malahan tiuak mungkin dipcrgunakan untuk itu.

174

namun masih banyak ju)!:l ォ」ァオョ。。ョョセ@ a pada lahap-lahatl kumlruksi sclclah subgradc.

Gb. 53.0 1. Stoom wals.

Bahkan untuk kcpcrlu:m suhgradc. rollers _1rnis ini m:1sih juga dapal dilih:ll di -prr!!unabn. karrlla tidak lcrscdi:mya mlkrs dari jenis yang lehih scsuai. Asal dipcrhalikan lcha1 ャ。ーゥ ウ Zセョ@ I:Jllah yall)! abn dipadal kan. maka pcngguna:m rollers ini masih Japal dipcrtall)!)!llll)!iawahl..an Scc::Ha "tcknis konslruklip : tcha1 10 l"lll

(padat) hias:mya m:1sih dap:11 d1<:1p:•i nkhny:• pada 1natcria1 yang QMNッィ」 セ ゥー N@

Untuk non plastk material. maka lchal ini d:1pat kbih ィ イセ。 Z@ misalnya 20 c111 untuk 1-.erikil berpasir dcngan roller klas 12 loll kc 。エZセウ N@

Kerugiall lain dari ー・ュ。ョヲZセ。エ。ョ@ jelli s-jclli s roller ini ialah ket:epatan jalanny:1 yan!! Jcmikian rentlah: ィZセャ@ ini dischahkan karrna drsip1 d:1ri roll e rs ini i:1lah untuk 「。ィ。ョ O 「Zセ ァ ゥ。ョ@ knnstruksi yang mcmang mcmrrlukan kl' t:cpat:m jalall yang rendah. Dellgan beherapa ··gear shi ft"' mak;1 ket:cpatan )':111)! dic:1p:1i :1dalah dari I Km/jam ウZセュー。ゥ@ 6 kュOェZセュN@ 、Zセョ@ Ol'll!!:lll dcmikian dihilldari limbulll ya ァZセケZQ@ h<'riwnlal pada pcnnukaan tanah ウ・ュZセォウゥュ。ャ@ mullgkill . Di samping it u. maka harganyapun adalah yanl,! paling rclldah di alltara alat-alat t:ompadioll y:mg lersedia di dalam pasaran ala!.

a) Three Wheel Rollers.

(;b_ 5.' .01 adalah jrnis roller dalam kalcgori ini : mcskipull sudah banyak m.:ngJbmi pcnycmpurnaall·pcnycmpumaan scjak awal aLad XX ini. namun tidak banyak diruhah Ji dalam hakckal kcrjanya.

175

Bentuk roller jcnis ini yang lrbih modern dan uiprrgunakan sampai sckarang ini aualah Sl:perti patla Gb. 53.02. Roller JCnis ini ェオァ[セ@ dinamakan Macadam roller scsu:1i dcngan tujuan rcncana pcm-buat:mnya. yaitu untuk nl('nggii<Js p:Hbt ャZセーゥウ。ョᄋャZャーゥウ。ョ@ batu pecah bcrukuran tcr-tcntu di dalam scbuah lapisan konstruksi y<Jng cliscbut konstruksi ュ[Nセ ォ 。、。ュN@

tl , ..,..-,..,

Gb. 53.02. 111rec wlzcc/ roller.

l'clintlasan cffcktip dikerjakan ulch ruda-nH.la bclakang, karcna kccuali konscntrasi berat alat ウ」「Zセァゥ。ョ@ bcsar diberik3n kcpad:mya. juga ャ」「[Nセイ@ ruda rclatip atlala.h keci l schingga luas bidang singgung dcngan tanah mcnj<Jdi kecil pula. l'ad<J kcbanyakan roller jcnis ini, roda·roda belakang dapat dipcrberat lagi dengan mengisinya dengan muatan tambahan (ballast) yang berupa minyak bekas ataupun pasir biasa ; air ka-dang-kadang juga dipcrgunakan untuk kcpcrluan ini, narnun tidak dianjurkan karc-na bahaya brat yang ditimbulkan ulchnya. Tckanan yang bcsar ini dipcrlukan untuk mcnck3n masuk butir·butir batu pccah ke dalam l<1pisan konstruksi yang dikcrjakan. Gescran <Jntar butir batu-batu pccah memang cukup besar. dan mcmang itulah sifat yang dikehendaki oleh konstruksi mak:Jdam; konscntrasi be rat roll er ウ」 イエ[セ@ bidang singgung an tara roda dan permukaan lapisan batu·batu yang tid<Jk terlalu padat susunannya menycbabkan bahwa tckanan dibcrikan scolah-olah pada m<Jsing-masing butir batu yang tcrkena permukaan roda-roda roller . yang rclatip jadinya sangat hcsar.

13erhcda kcada:111nya, kalau rnller ini dipcrgunakan untuk mclindas padat ta-nah yang kl' hcsip (tanah-tanah li at, dan lain-l:lin) . Mengapa roller ini kurang mcng-

176

hasilkan dcngan baik kalau ,Jipcrgunakan untuk mcmadatkan tannh. tcl11h dltcrlln[l· kan pada paragrap (52) sclx'lum ini. yaitu hahwa :.ctclah bcbcrapa pass. lapisan ba-wah kurang intcnsitas pcmadatannya schingga kepadatannya pun tcrdapat kurang dari lapisan yang dekat dcngan pcrmukaan. Perbedaan derajat kepadatan pada lapisan·lapisan yang relatip tipis daJl kenyataan bahwa air dian tara butir, sukar untuk Ji .. peras" kcluar dari dalam massa oleh tekan-an t:epat pada bidang yang luas. menycb;tbkan h;thwa tcnaga geser yang ditimbulkan olch roda-roda gerak roller. mcnyubek permukaan lanah y;mg dilindas padat itu sehingga kepadalan yang humogeen lidak akan dit:apai. Gejala roheknya permukaan tanah olch rmla-roda gcrak roller ini, hiasanya dapat diatasi dcngan mencmpatkan sehclai "sesek" a tau lcmbar-lcmbar scrupa yang tahan terhadap gaya tarik ruda dan mcmberik:m kemungkinan keluarnya air dari dalam massa tanah yang dipadatkan (memadatkan air memang hal yang mustahil). Namun demikian, perbedaan tingkatan kepadalan antara lapisan-lapisan lanah belum juga· dialasi dengan cara terscbut. Mengambil lapisan-lapisan lanah yang cukup tipis mcmang dapat bcrhasil memuaskan. namun pckerjaan akan menjadi sangat mahal. Dengan tlcmikian, maka kalau エゥ、[セォ@ terpaksa bcnar. pcnggunaan 3 wheel roller untuk usaha ー」ュ\セ、。エ。ョ@ lan;th yang kohrsip henJaklah dihindarkan.

b). Tandem rollers.

Berhubung pada 3 wheel rollers, hasil pemadalan masih bclum rata benar disebabkan roda-rodanya memang tid:tk Iebar. maka dibuat orang rollers dengan roda-roda yang lebih Iebar schingga didalam satu pass didapatkan Iebar permukaan yang cul<up besar y;mg rata terpadatkan. Konstruksi roller scperli ini biasany<t mcmiliki dua buah rod<t ケ\セョァ@ dipas;mg dalam susunan tandem {bcrurutan depan dan bclakang) dan brcna itu dinamakan tandem rollers untuk keperluan-kcpcrluan khusus, maka roda-roda エ[セョ、」ュ@ disusun tiga berurutan dan dinamakan 3 axle tandem rollers (Gb. 53.03) ..

_, k" ,_,, GAliON

Gb. 53.03. Two axle dan three axle tandem rollers.

177

Kita dapat mengerti, bahwa dengan lebarnya rolla, bid:mg singgung antara permu-kaan tanah Jengan rolla semakin besar Jan tekanan per satu satuan luas permukaan tanah menjadi semakin kecil sehingga semakin tidak menguntungkan untuk Jiper-gunakan sebagai alai memadatkan tanah. Dan sebcnarnyalah, bahwa rollers sernacam ini dipcruntukkan rnelindas padat dan rata. lapisan tipis konstruksi jalan. scperti knnstruksi betnn aspal dan lapisan terakhir dari penetrasi berganda (multiple penetratiun) konstruksi permukaan jalan jenis " penetration" Keterangan-keterangan lebih luas mengcnai rollers jenis ini, dapat dibaca pada bagian-bagian buku (II I) mengenai rencana dan pelaksanaan konstruksi aspalnya bagi jalan raya Jan landasan terbang.

54. Tamping roll ers, dan compactors sejenis dengannya.

llsaha pern:rd:rlan tanah p:rda h:rkd::rtny:r bcrtujuan untuk lll l'll!!: rtur 1-.embali duduknya butir-butir tanah salu sama lain. scdcmikian napa schingga rongga udara di antaranya dapat dikurangi sarnpai menjadi minimal. Perlawanan terhadap usJha ini ukh hutir-butir t:mah itu . pada tanah yang tidak kohesip. ditimbulkan tlleh gescr:m an tar hutir di d:rlam ュ。 ウウZセ@ エZセョ。 ィ@ yang Ji-padatkan itu : pada エ。ョZセィ M エ。ョ。ィ@ kuhcsip . pcrl:rwanan ini diadakan olch tcnaga-tcnaga salin g tarik (knhcsi) hutir satu tcrhadap lainny:r. Misalnya pada tanah liat di ュ。ョZセ@ hcntuk hutir-butirnya pipih Jan bcrkcping. ュZセ「@bidang singgung ant:H butir terscbut relatip adal:lh ウ Zセョ ァ。 エ@ besar dan karena itu juga tenaga kuhesinya. Oengan Jcmikian. maka compaction ィZセイオ ウ@ 、Zセー。エ@ mengatasi gaya pcrlawanan olch butir-hutir tanah yang al--an dipadatbn itu . Rollers rolla baja Jcngan permukaan halus seperti yang diterangkan pada ーZセイ。ァイ。ー@(53) scbclum ini. pada umumnya kurang dapat mcngatasi pcrlawanan yang di -maksud. ォィオウオウョケZセ@ pada lapisan yang ada di bawah: di samping itu , air yang mcng•s• rongga udara (meliputi butir-butir tanah) dan udaranya scndiri, tidak Japat ditekan keluar untuk membcrikan kcdudukan baru bagi butir-butir tanah yang mcngclilinginya. Hal ini discbabkan karena, kecuali tenaga tekan muatan roller kurang besar, juga olch kcnyataan bahwa Jcngan bidang singgung yang luas itu . volume tanah yang mcndapatkan tckanan menjadi bcsar juga dan pcnckanan keluar air dan udara mcngalami banyak rintangan. Mengingat bahwa scbab utama dari kurang berhasilnya pcmadatan oleh roll ers roda baja tadi adalah luasnya bidang singgung (= contact area), maka orang berusaha ュ」ョァオイZZセ[ァゥョケ。@ dcngan cara mcmusatkan tckanan berat roller kepada permukaan yang kecil-kecil Jan terciptalah jenis roller dari katcgori tamping rollers.

a). Sheepsfoot rollers.

Salah satu usaha untuk mcmperkecil bidang singgung an tara permukaan roda roller dengan pcrmukaan tanah adalah sheepsfoot roller ini .

178

Gagasan sheepsfoot roller (pdindas kaki kambing) ini timbul dari orang yang mem-perhatikan akibat injakan-injakan kaki kambing pada tanah ditepian kolam dimana mereka minum. Tanah yang becek itu, setelah mengalami injakan kaki-kaki kam-bing ( dalam jumlah yang ban yak) ternyata mengala111i pemadatan yang san gat effective. Pada Gh. 54.01 dapat dilihat sheepsfoot roller yang dimaksud; apabila perbanding-an antara ujung kaki dan pangkalnya cukup besar. maka roller biasanya dinamakan " kaki baji" (= wedge foot roll er). Ukuran-ukuran sheepsfoot roller ini bertingkat-tingkat sesuai dengan keperluan yang dipergunakan sebagai dasar bagi pereneanaannya; diameter rol didapatkan an tara 1.20 111 sampai 2 meter (seperli pada roller C. I SOC !Iy ster) yang ga11tharnya dimuat ーZセ、。@ Gb. 54.0 I dibawah ini .

Gb. 54.01. Wedge foot roller.

Panjang masing-masing kaki j uga berbeda sesuai dengan diameter roller. dari I S em sampai 20 em, demikian pula luas dari ujung kaki (= bearing surface) ditetapkan/ dibuat agar dapat memberikan tekanan kepada permukaan tanah scbcsar yang dikehendaki; pad a I Iyster C I SOC yang diisi dengan minyak, tekanan kepada per-mukaan tanah didapatkan = 25 Kg/cm2 pada luas kepala kaki = 40 cm2. 11ekerjanya rollers jenis ini ialah dengan menariknya dengan sesuatu prime mover yang biasanya adalah sebuah bulldozer, crowlermounted. Maksudnya ialah agar kecepalan gerak tidak terlalu besar (max.= 6 Km/jam) sedang bulldozernya sendiri dapat meratakan tanah didepannya sebelum dilindas oleh roll er yang ditariknya. Path pass pcrtama di atas tanah fill. kaki roller akan tertekan masuk ke dalam lapisan tanah; ke dalaman penetrasi kaki ini tergantung dari kepadatan asal dari lapisan tanah fill tersebut, demikian pula darijenis tanah yang dipergunakan untuk bahan fill. Biasanya teballapisan tanah yang perlu dipadatkan diambil setebal tinsgi kaki ( ± 20 em) dan pada tiap pass, penetrasi kaki memadatkan ± S em tanah (sam-pai optimal).

Shecpsfoot rollers ini biasanya hanya memberikan I (YY, coverage. artinya bahwa

179

pada tiap lintasan (=pass) hanya ICY!o dari pennukaan mendapatkan giliran dipadat-kan; sehingga untuk melindas seluruh permukaan diperlukan I 0 kali lintasan. Kalau pada tiap lintasan dipadatkan S em, maka untuk mcmadatkan scluruh tebal Japisan diperlukan 4 pass. Jadi, agar sampai kepada tahap terakhir pemadatan tanah (sampai kaki-kaki roller terangkat keluar dari dalam lapisan), maka tiap jalur lintasan memerlukan I 0 x 4 = 40 pass paling sedikit. Setiap lintasan akan meninggalkan bckas-bekas yang bcrupa lubang-lubang didalam lapisan tanah yang sudah padat pada dasarnya; pada lintasan berikutnya, yang harus dilakukan berdekatan dcngan lintasan scbelumnya (agar kaki-kaki tidak masuk kedalam lubang yang sama pada dua pass berturut-turut) dinding-dinding lubang itu akan runtuh sehingga lubang terisi kembali dengan tanah. Jepas, yang terpadatkan pada kesempatan berikut mendapatkan giliran dilalui oleh roller. lnilah keuntungan dari memadatkan tanah dengan sheepsfoot roller; lapisan tanah dipadatkan mulai dari bawah dan sccara berangsur, lapisan-lapisan diatasnya dipa-datkan dengan cara yang sama. Dengan demikian telah dieliminasikan kekurangan dari compactor dari jenis roda baja dengan permukaan halus, yang tidak dapat mencapai kedalaman Japisan yang bawah dengan tekanan roda-rodanya. Kerugiannya ialah, bahwa kecepatan gerak ala! ini tidak boleh terlalu besar karena keluarnya kaki dari dalam lobang akan "mengacak'' lapisan yang dilindas, dan dengan demikian sukar didapatkan kepadatan yang homogecn. Pernbatasan terhadap kecepatan produksi ini menyebabkan bahwa dia tidak dapat mengikuti tempo dari pembuatan fill dengan alat-alat angkut yang sangat produktip dewasa ini . Oleh karena itu , rnaka penggunaan sheepsfootrollersdi dalam cara-cara pelaksanaan modern sekarang ini, sudah dianggap "kuno" (obsolete).

Untuk mempertinggi effisiensi tiap lintasan, maka dapat disusun roller yang "dua drum" seperti pada gambar kita tadi; ataupun "tiga drum" dan malahan 2 X 3 drum. Namun demikian, tetap saja roller jenis ini kalah cffisiennya dengan jenis-jenis yang lebih modem seperti yang akan dikemukakan nanti; hanya karena harga-nya relatip adalah rendah, maka untuk proyek-proyek yang hanya dapat diberikan investasi kecil (tidak ada kemungkinan akan didapatkannya proyek yang. serupa di dalam waktu yang dekat), maka penggunaan/pembelian roller jenis ini dapat diper-tanggungjawabkan.

b) Tamping Rollers.

Melihat bahwa, meskipun prinsip dari kerjanya sheepsfoot rolleradalah sangat baik bagi compaction tanah-tanah yang kohesip, bentuk kaki-kaki roller membatasi kecepatan gerak alat dan dengan demikian tidak dapat mencapai effisiensi yang ting-gi, maka orang berusaha untuk mendapatkan bentuk kaki yang lain dengan ャ・「セ@memperhatikan kemungkinan kecepatan gerak yang lebih tinggi. Sudah barang ten-tu, keuntungan-keuntungan yang dapat dicapai tidak dapat menghindarkan pengu-rangan-pengurangan dari keuntungan pada alat yang semula.

180

TAMPI N G FOO T

2 Drum.

Gb. 54 . 02. Tamping roller.

Kekurangan yang hendak dihilangkan ialah kelambatan kerja olch sheepsfoot rollers dengan memberikan bentuk kaki-kaki rollers scdcmikian rupa schingga tidak meru-sak susunan lapisan tanah, kalau diberikan kecepatan gerak yang tinggi pada roller. Tamping roller seperti Hysler C400B pada Gb. 54.0 2 adalah salah·satu contoh dari usaha tersebut tadi; dengan kaki-kaki yang berbentuk memanjang ke arah gerak roller dan mengecil ke arah ujungnya, maka masalah keccpatan yang terbatas dapat diatasi. Namun demikian, luas ujung-ujung kaki yang merupakan luas bidang singgung antara compactor dengan permukaan tanah menjadi lebih besar dari yang leila ·dapati pada sheepsfoot roll er; pada roller tersebut di atas, didapatkan tekanan

181

pernauatan = 18 kg/t:m2 dengan wverage = :+: 36%. Para ahl i yang rneren<.:anakan roll er ini berpendapat bahwa berkurangnya tekanan paua perrnukaan tanah ini dapat uiatasi oleh kecepatan kerjanya; pada kecepatan sekitar 15 Krn/jarn, maka frequensi dari penekanan kepada tanah adalah sekitar 800 per rnenit sehingga boleh uikatakan penekanan kaki-kaki roller kepada tanah ini merupakan suatu tumbukan (= impa<.:t). Pad a sheepsfood roller yang bckerja pad a kcccpatan 5 Km/jarn, freq.ucnsi ini adalah sckitar 350 per menit dan belum berakibatkan effek tumbukan.

Dengan tamping roller type !Iyster C400B tersebut tadi, maka untuk tiap jalur lintasan diperlukan 3 X 4 = 12 pase, schingga effisiensinya terhadap shecpsfoot roller dapat diperhitungkan naik sekitar 3 kalinya. Apalagi kalau diperhitungkan waktu kcrjanya yang berkecepatan 3 kali Jipat, rnaka effisiensi yang dirnaksud ada-lah sckitar 3 X 3 = 9 kali .

Tamping roller scperti ini biasanya ditarik olch sebuah wheel tractor yang mampu berjalan dan menarik muatan lebih dari 15 Km/j am: kalau kurang dari itu, maka effek yang baik kurang dapat dimanfaatkan. Seperti halnya padasbeepsfoot roller, maka tamping roller ini dapat disusun pada dua drum ataupun tiga. Lebar drum pada Hyster C400B ini agak lebih kecil dari yang biasa kita jumpai pada sheepsfoot roller (± 75 em); hal ini disebabkan karena dibuatnya kemungkinan untuk memasangnya scbagai roda-roda biasa pada traktor yang bersangkutan (tcntu saja dengan scdikit mudifikasi pada konstruksi rodanya). Pada Gh. 54.03 dapat

dilihat penggunaan yang dimaksud, dan biasa dikenal dcngan nama hubless conversion dari !Iyster C400 13. Pada umumnya, alat scperti ini bukanlah dibuat k11usus di dalam paberik, mclainkan sebagai usaha improvisasi di lapang-an dengan memanfaatkan traktbr yang sudah agak tua dan tidak dapat dipcrgunakan sesuai dengan tujuannya scmula. Pada umumnya, tiap traktor roda empat dengan

Gb. S•.OJ. 1/ubksu""""''""' kekuatan lebih dari 150 HP rlapat dimanfaatkan untuk kepcrluan ini , sepcrti misalnya CAT. DW20, dan sebagainya.

Keuntungan dari tamping rollers jenis ini ialah, bahwa dia dapat juga diper-gunakan pada tanah-tanah granuler/non kohesip. bahkan batu-batuan yang tidak terlalu keras. dapat dilindas hancur olehnya sehingga didapatkan gradasi yang Jebih baik dan kepadatan dapat dicapai lebih sempurna.

c) Segmented Wheel Rollers.

Kenyataan bahwa apabila dijalankan dengan kccepatan tinggi, pada usaha memadatkan tanah, tidak diperlukan tekanan statis {kg/cm2) yang terlalu tinggi seperti yang kita jumpai pada shcepsfoot rollers, maka dibuat orang sejenis tamping roller dcngan luas pcrmukaan singgung yang lebih bcsar. Roda-roda roller dibcrikan

182

kaki-kaki yang rnerupakan segmen-segmen yang mernpunyai luas permukaan yang ± sama dengan pangkalnya. Segmented wheel rollers ini an tara lain dikembangkan oleh Koehring/Buffalo Springfield, seperti pada Gb. 54.04 di bawah ini (K.SOO Kompactor) .

Gb. 54. 04 K. j50 Segmented wil eel ro ll erjKompactor.

Prinsip roller ini adalah seperti hubless conversion pada tamping rollers yang dike· mukakan pada Gb. 54 .03 sebelum ini , hanya karena memang ctibuat secara khusus sejak semula, maka keadaannya tentunya lebih sempurna. Pada K.SSO kompactor dipergunakan traktor dengan 318 HP dan dapat dijelankan sampai 20 Km/jam. Berat total dapat mencapai 25 ton dan dapat memberikan tekanan statis sebesar 12 Kg/cm2. Coverage mencapai 60"h luas lintasan dan dapat dipergunakan untuk tanah-tanah kohcsip atau setengah kohesip. Apabila dijalankan pada kecepatan 20 Km/jam. maka di tambah dcngan effek tum-bukan oleh "tamping pads' ' (= kaki-bki segmented wheel roll er). rm ka lapisan tanah biasa setebal 20 em dapat dipadatkan hanya di dalam 5 (a 6 pass. Untuk bahan yang granuler/non kohesip, roller ini tidak dapat berhasil dengan baik. khususnya karena oleh kecepatan tinggi, lapisan-lapisan akan teracak berantakan schingga usaha pemadatan tidak tercapai seperti yang diharapkan. Apabila bahan yang dipadatkan berupa batu-batu pecah bergradasi, khususnya yang tidak terlalu keras dan dapat mcnghasilkan debu batu kalau dilindas, maka hasilnya adalah sangat baik; kecepatan pemadatan dimulai dari yang renclah dan dinaikkan sesuai uengan derajat pemadat:rn yang telah uic;tpai. Mencampur bahan granulertersebut clcngan tanah yang agak kohesip (seperti misal-nya pasir urug) maka hasilnya lebih baik lagi.

183

Ill' mcsin yang bcsar, di tambah dcngan traksi yang bcs:Jr pula mcnycbabkan bahwa tlitlapatkan kcmungkinan untuk mernberikan attachment scbuah bulldozer kepatla K.SSO ini; attachment ini sangat berguna untuk meratakan pcrmukaan tanah scbelum tlilintlas, agar didapatkan lapisan yang tebalnya uniform.

Gb. 54.04a. Buffalo Springfield segmented wheel rol-ler.

d) Mesh Grid Rollers.

13entuk lama/kuno darisegmented wheel rollers adalah seperti patla Gb. 54.04a tli samping ini ; meskipun bentuknya boleh dikatakan sudah cukup baik, namun belum dapat dikatakan sempurna mengingat bahwa tamping pads-nya terlalu tipis dan jarak antara roda terlalu besar. Namun tlemikian, m.asih juga banyak tlipergu-nakan di dalam pembuatan jalan dan landasan tcrbang, khususn)tl yang ti dak terlalu besar ataupun oleh kontraktor yang rnernilikinya scjak lama.

Roller jenis ini kl1usus ditujukan kepada usaha memadatkan lapisan-lapisan dari bah an granuler/non kohesip ; bahkan batu-batu belah dari jenis yang tidak terlalu keras, dapat dilindas remuk oJ.eh. roller ini.

Gb. 54.05. Mesh grid roller.

Sering roll er jenis ini dipergunakan untuk menghcmat adanya rock crusher di dalam hal perletakan base course dari batuan yang tidak terlalu keras tadi ; juga untuk keperluan pemanfaatan kembali (salvage) bongkaran jalan aspal yang sudah tua dan perlu dirombak. Roda-roda roller dibuat dari anyaman batang-batang baja khusus berdiameter 4 - 5 em dengan ukuran mesh (= lubang-lubang) sekitar 8 X 8 cm2 dengan jarak antara batang grid = ± 12 em. 8erat masing-masing drum adalah ± 3 ton dan apabila diberikan ballast blok-blok bcton seperti terlihat pada Gb. 54.05, maka grid roller dual drum beratnya ada

184

sekitar 12 ton. Tekanan pada satu satuan luas bid<Jng singgung dapat mcncapai kurang lebih 60 kg/cmZ. Dengan tekanan sebesar itu, maka kita dapat mengerti bahwa keharusan untuk menambahkan effek tumbukan tidaklah demikian urgent-nya schingga cukuplah apabila roller ini ditarik saja dengan sebuah traktor/bulldozer (tracks). Khususnya untuk melindas remuk batu-batu, kemungkinan untuk berjalan cepat memang sangat terbatas sekali, sehingga j:.trang kita jumpai jenis compactor ini yang dapat berjalan sendi"ri (self propelled) scpcrt i ィ。ャョケ[セ@ p;1ua segmented wheel roller. Namun demikian, ada juga dibuat orang mesh grid roll er yang self propelled ini dengan ukuran kecil untuk tujuan-tujuan tertcntu. Pada tanah kohesip, terutama yang agak berlcbihan pembasahannya, エ [ ュ[セィ@ abn masuk di antara mesh dan mengumpul menjadi gumpalan-gu.npalan besar yang mempersulit usaha pemadatan yang dimaksud.

Coverage didapatkan sekitar 50% dan untuk melindas padat lapisan kons-truksi dari pasir setebal 20 em, diperlukan ± 10 pass untuk tiap Iebar roda roller.

55. Vibrating Rollers.

Jenis rollers ini diusahakan untuk menambah tekanan statis roller dengan muatan dinamis yang berupa gaya centrifugal oleh sebuah bobot yang diletakkan pada sumbu eksentris. RPM yang tinggi yang biasanya diberikan kepada sumbu cksentris ini menimbulkan juga tenaga "angkatan" pad a sa at bohot mem:apai titik tertinggi; dengan demikian. maka terjadi apa yanl! disehut "gctaran" (= vihration) pada roller. Gerakan naik turunnya roller oleh gaya-gaya centrifugal· dari eksentrik tadi ber-pengaruh seperti halnya pada tamping rollers pada kecepatan tinggi , yaitu tumbuk-kan (impact) kepada lapisan tanah. b」、。ョケ [セ@ ィ[セョケ。@ tcrlet<1k pada frekwcnsi tum-bukan-tumbukan itu menimpa tanah; batas frekwensi \Nセョエ。イ。@ tumbukan tbn ァ・エ\Nセイ\jョ@terletak di sekitar 800 per menit. Vibrating rollers biasanya diherikan getamn lcbih dari 1000 per men:t, tergantung 、\Nセイゥ@ jenis エ\Nセョ\Nセィ@ yang dikcrjabn. Tinggi jarak terangkatnya roller oleh gaya eksentrik 、[セイゥ@ ー・ イュオ 「\Nセョ@ tanah 、ゥョ\Nセュ 。ᆳ

kan "amplitude" dari getaran dan bcsarnya mcrupakan fungsi 、\Nセイゥ@ frekwensi dari getaran Qadi tergantung dari RPM putaran sumbu eksentrik !), makin besar HPM terscbut, makin 「・ウ\Nセイ@ pula amplitude itu. Akan エ・エ\NセーゥL@ perbanuingan antara berat rollernya scndiri dengan berat bobot ekscntrik juga berpengaruh terhadap ampli-tude 9leh kenaikan RPM tadi, disebabkan karena gaya tarik bumi juga rnenimbul-kan gaya-gaya percepatannya sendiri atas resultante gaya-gaya berat roller dan centrifugal eksentrik. Pada suatu saat (pada RPM eksentrik tertentu) maka didapatkan keadaan di mana amplitude tidak lagi bertambah besar dengan kenaikan RPM. bahkan menjadi lebih kecil ; hal ini disebabkan karena percepatan oleh gaya tarik bumi tidak lagi dapat mengimbangi percepatan oleh gerakan putar eksentrik.

Tekanan getar oleh roller menimbulkan reaksi. getar pula oleh lapisan tanah yang dilindasnya; hal ini disebabkan oleh karena daya mampu tanah untuk mcla-

1Rfi

wan usaha pcmampatan yang dibcrikan kcpadanya. baik olch adanya kohcsi, gaya gcscr antar butir tanah. dan scbagainya. Kemampuan ini mcnimbulkan sifat·sifat clastis scsuatu massa tanah. yang menyebabkan rcaksi getar terscbut tadi. Sifat clastis tanah ini bcrbcda-heda untuk masing-masing jenisnya, dan dengan de-mikian pula rcaksi gctarnya, yaitu frekwensi dan amplitude-nya. Untuk mcndapatkan hasil pcmadatan yang optimal, maka sccara tcoritis scharus-nyalah frckwensi dan amplitude getaran roller ber·rcsonansi dengan getaran reaksi tanah yang bersangkutan. Secara scdcrhana, prinsip ini dapat digambarkan dcngan grafik scbagai bcrikut :

"' -a ::s

I 1', ......... I ---I -------

LNNNセ⦅@

エ。セ@ セ ゥエゥォ@ resonansi

/ v セOBO@

// ./

,../t f" / roller

Gb. 55 .OJ. Titik resonansi getaran roller dengan reaksi tanah.

RPM r

Akan tctapi, pcrcobaan-pcrcobaan menunjukkan bahwa hasit'yang lebih baik di-capai, kalau frckwensi gctaran roller diberikan di atas yang ditimbulkan oleh rcaksi lapisan tanah. Secara analitis, menentukan frekwensi reaksi getaran lapisan tanah tadi sukar dilakukan, akan tetapi secara praktis dapat dilakukan dengan perco-baan-percobaan kombinasi roller dan tanah yang bersangkutan sebagai berikut : Frekwensi (= RPM) ekscntrik diberikan berangsur membesar (di atas lapisan tanah yang akan dipadatkan); amplitude getaran makin lama makin besar juga dan terasa sccara nyata. Pada RPM tcrtentu, getaran yang dirasakan makin .besar tadi agak bcrkurang, sctclah dirasakan gctaran sangat tinggi. RPM itulah yang dipilih sebagai yang dipcrgunakan untuk usaha pemadatan tanah dengan roll er itu. Akan tctapi , bagaimanapun tidak dapat diberikan RPM yang terlalu besar kepada ekscntrik kita, karena akibatnya ialah mempercepat pula kerusakan-kerusakan ke-pada mcsin, di samping bahaya-bahaya yang mungkin timbul oleh kecepatan ber-putar yang tcrlalu tinggi. 3000 RPM boleh dikatakan sebagai batas maksimal untuk kebanyakan jenis vibratory rollers yang dipcrdagangkan dewasa ini. Apabila pada RPM itu bclum lagi dicapai titik resonansi, maka sebaliknya jangan

186

ditinggikan lagi kecepatan itu dan dipergunakan saja RPM yang lebih aman.

Apa yang ingin dicapai dengan mengatur RPM dari poros getar ini sebenarnya ialah mengatur amplitudenya. pad a vibrating compactors yang lebih modern, maka telah diciptakan alat k11usus untuk mengatur besarnya amplitude ini. sedikit banyak agak tidak tergantung dari besarnya RPM dari poros getar itu. Secara utntlln dapat dikatakan bahwa :

a) Makin tipis dan mudah dipadatkan lapisan tanalt yang hcrsangkutan. makin bcs;tr RPM yang Jiminta. scuang amplitudcnya adalalt rcndalt.

b) Makin tebal lapisan tanah yang akan dipadatkan. makin bes;tr pula amplitude yang diperlukan. dengan frekwensi yang tidak berubah.

c) Juga kalau lapisan sukar dipadatkan. amplituda tadi diambil besar.

Bagi lapisan-lapisan aspal, maka frekwensi tinggi itu juga diperlukan untuk mcng-hindari terjadinya defo rmasi serta pecah-pecah pada ー・イュオォ。 ZNセョ@ aspal エZNセ、ゥN@ juga untuk tidak menimbulkan gelombang-gelombang yang mengganggu. Aplitude besar diperlukan antara lain untuk mcmadatkan lapisan-lapisan ャ。ョ、ZNセウ。ョ@dan bawah landasan yang granuler.

Getaran-getaran ini menyebabkan seluruh roller ikut bergetar pula, sehingga sangat mempengaruhi effisicnsi operatornya yang harus pula duduk di alas kendara-an yang bergetar itu. Kebanyakan operator tidak akan talwn duduk menjalankan mcsinnya sclama lcbih Jari sctcngah jam tcrus mencrus. Oleh karena itu diusahakan untuk 111cniadakan pcncrusan getaran paua roll er ini kepada tempat duduk operator, kalau dapat juga kepada mesin pcnggcrak kcnuara-annya. Penyelesaiannya antara lain adalah dengan mclcpaskan roller dcngan mcsin getarnya dari kendaraan tariknya dapat didapatkan jcnis roller yang diklasifikasikan kepada " toweu rollers" getaran-getaran yang Jitimhulkan olch poros ckscntrik dengan mcsinnya semliri itu Jitiadakan pad a ganucngan an tara roller dan kenuaraan tariknya.

Gh. セBN Pセ N@ Vibrarorr ro l/1•r . ru wc·l ';- , ·-lcn)!aii J. 187

13erbcda keadaannya pada tamping rollers yang bertujuan mendapatkan daya tum-buknya dengan menarnbah keccpatan geraknya, maka pada vibratory rollers ini kecepatan gerak bukanlah syarat yang menentukan, mengingat bahwa gctaran di-hasilkan oleh mesin tersendiri, lcpas dari mesin dari kendaraan pcnariknya. Prinsip mcsin tcrscndiri ini, dcngan mcsin yang khusus mcnjalankan porus gctar, dapat dipcrhatikan pada Gh. 55.03 di bawah ini . Dengan adanya mcsin terscndiri ini, orang lebih bcbas di dalam mcmilih kendaraan tariknya yang botch tcrdiri dari

ot <,N I• l A ..... llt ( l"' l' I ll Jr. 11••1

1 l.,t(. t A. .. "' I I lol l• l tl f , "'\o •

Gb. 55.03. Prinsip kerja towed vibrating roller.

'·' •r.•·• セ@ Nセ@ •u-. l o tf)l ,.. - 60

scbuah bulldozer yang tidak bertugas untuk scmentara di lapangan, ataupun traktor lainnya yang cukup mcmpunyai tcnaga untuk rnenarik, scperti jenis roda rantai ataupun roda ban karct. Pada dasarnya, prinsip ini cukup scderhana saja kerjanya. scbuah poros eksentrik diputar dengan kecepatan tinggi di dalam roda (= drum) roller sehingga menim-bulkan gctaran-getaran yang pada kedua ujungnya melimpahkan getaran ini kcpada drum yang dirnaksud. Dengan mengatur kecepatan rnesinnya sendiri, dapat diatur pula RPM dari poros getar. Olch karcna di dalam prinsip ini, bentuk drum tidak mempengaruhi cara kerjanya roller, maka system ini dapat dipasang dan digunakan pula untuk mempertinggi cffisicnsi dari towed rollers Jain, seperti tamping rollers (Gb. 54 .02) dan mesh grid roller scbagai bcrikut :

188

Gb. 55 .04. Vibrating unit dipasang pada towed mesh grid roller untuk menambah efficiencynya.

Keberatan at as towed vibrating rollers ini ialah mengingat kelincahannya yang jauh berkurang kalau dibandingkan dengan yang self propelled (berjalan sendiri) dengan mclihat ruangannya tcrlalu bcsar (roller+ kendaraannya). Oleh karena itu. sampai waktu yang agak lama, perkembangan vibratory rollers ini hanya terbatas kepada yang kecil-kecil saja. Pengaruh getaran rollers pada lapisan tanah yang dipadatkan ialah, bahwa kaitan antara butir tanah mcnjadi lepas karenanya dan menyusun diri kembali kepada su-sunan butir yang lebih rapat. Dengan demikian, maka vibrating rollc"rs ini sebenar· nya hanyalah cffcktip untuk tanah-tanah yang tidak kohcsip dcngan PI antara 8- 12%. Untuk tanah-tanah kohesip {Pilebih dari 20%) maka getaran-getaran ini sama sekali tidak berpengaruh karena butir-butir tidak terlepaskan olehnya; satu-satunya jalan ialah dengan tekanan vertikal melepaskan kohesi yang tinggi itu, tekanan mana harus cukup besar (biasanya tidak dicapai oleh makadam roller biasa), yaitu dengan memberikan vibrating unit kepada tamping roller seperti yang disebutkan ta(li, yang mengadakan penumbukan berkali-kali kepada sesuatu permukaan yang sama (kalau tamping roller tanpa alat getar, hanya sekali saja !). Besarnya gaya dinamis (= gaya yang diakibatkan oleh poros ekscntrik) diber· bagai literatur dikemukakan :

f

F = W=

R =

W. R. N2. = _ __ _:__ di mana 2936 '

gaya dinamis (lbs) Berat bagian poros gctar yang ada di luar kescimbangan (lbs). Jarak antara pusat putaran dengan titik bcrat bagian yang di luar kese· imbangan tadi.

189

N '" frekwcmi gctar:m =(RPM : 60).

J\tau dapal juga kila hilung sem.liri dengan menggunakan ilmu mekanika biasa den!!an mcnggunakan rumus untuk gaya centrifugal

..., v-

c = -- . tli mana R

V ォ」セZ」ー。エ。ョ@ putar liwat keliling lingkaran. R jari-jari lingkaran. C pcrccpatan oleh gaya centrifugal.

Misalnya su:1tu titik pada tepi lingkaran dengan jari-jari = IS em bcrputar dcngan kcccpatan = 2.000 RPM (= 33.3 putaran per dctik). maka kecepatan putar titik 2 X 3.14 X 0.15 X 33.3 = 31.37 m/detik.

3137 X 31.37 .., Pcn:cpat:m oleh gaya centrifugal = ------- = 6573 n1/Jctik-.

0.15

Apabila percepatan oleh gaya tarik bumi = 9.81 m/dctik2. maka gaya centrifugal yang ditimbulkan olch titi.k itu = (6573 : 9.HI) = 670 kali berat titik itu . Jadi. apabila berat cksentrik = 20 Kg. maka gaya din:nnis ケ Z Qョ セ@ ditin1hulkan olchnya = 6 70 X 20 Kg = 13.400 Kg = 13,4 ton. Apabila diperhatikan gaya dinamis ini. maka roller tlengan berat slalis titl ak lebih dari 700 Kg tlapat mcnghasilkan pemadatan san1a dcn)!an roll er konvensionil (3 wheel roller) ukuran 14 ton.

Dengan keuntungan-ke\mtungan effek getaran ini , maka sekarang ini banyak di.buat orang rollers ukuran kecil dengan dynamicforce yang besar (Gb. 55 .05). Sebenarnyalah tidak tepa! untuk membuat perbandingan antara vibratory dengan static (= 3 wheel) rollers seperti yang telah dilakukan tadi, mengingat bahwa beker-janya dan tujuannya memang berlainan juga. Misalnya untuk membuat lapisan landasan jenis makadam/Telfortl. Jipcrlukan usa-ha pemadatan yang bcrsifat "menekan padat" secara bcrangsur, khususnya kalau butir·butir batunya besar adanya; untuk menekan padat ini mcmang diperlukan scsuatu tekanan kontinu yang cukup besar dengan massa yang bcsar pula per tiap satu satuan luas bidang kontak antara roda pelindas dengan pcrrnukaan jalan. Hal ini memang mcrupakan bidang khusus 3 wheel roller(= makadarn roller), yang tidak dapat diganti oleh vibratory rollers yang kecil-kecil itu, walaupun mempunyai dynamic force yang besar (massanya kecil saja). Lain halnya, misalnya kalau bagian konstruksi yang memerlukan usaha pcmadatan itu berupa scsuatu masa yang "homogeen" di mana butir-butirnya merupakan sub-stansi yang massa-nya kecil saja (per butirnya). Di dalam kasus ini, rnakadam roller akan hanya mampu untuk memadatkan bagian tipis saja dari lapisan (hagaimanapun besarnya massa roller itu) sedang vibrating roller dapat sepenuhnya memperlihatkan sifat-sifat keunggulannya. Di dalam masalah jalan makadam ini, barangkali vibrating

190

(;h. セU@ .0.; . /){ "(I 11.·11. lwll<i'<!lldl'd rihrating rollers.

SPECIFICATIONS R 40 R 50

Service Weight in lbs. 1150 1770 in kg 520 800

Engine

Engine Outp.Jt I DIN 7 00 20 Hp (kW) 4,8 (3,5) 7,5 (5,5) R.P.M. 3000 2800 Model E 612-LHK ES 79 Manufacturer Hatz Haltz Type of Engine four stroke four stroke

Diesel engine Diesel Engine

air-cooled air-cooled Fuel Consumption in G.P.H. ca. 0,3 0,45

1 per Hour ca. 1,1 1.7 Fuel Tank Capacity US gallons 1 1,3 Frequency V .P.M. (Vibrations per minute 3300 3300

Total Vibrating Force in kN 14,7 29,5 in kg 1500 3000

Linear Pressure kg/em 6,5 8 Amplitude inmm 1,8 1,8

Gradeabil ity with vibrat ion 25% 25% without v ibration 45% 45%

Working width in inches 16 20 in em 40 50

Water Sprinkling System

Capacity of tanks in gallons 4 6,5 in I 15 25

rollers ini dapat bcrfungsi untuk lapisan permukaannya saja yang <.li ·lalam hal ini juga dapat dikerjakan dengan baik oleh 3 wheel rollemya sendiri. Namun untuk pekerjaan-pekerjaan kecil sepcrti pemadatan urugan-urug;m kembali galian fundasi bangunan-bangunan, untuk halaman-halaman serta pekerjaan pem-buatan tempat parkir, pemadatan selokan-selokan, dan scbagainya. handguided rollers ini merupakan sesua!u investasi yang menguntungkan. mengingat kelincahan-nya yang dapaf naik turun kendaraan tanpa bantuan alai lainnya dan dengan dcrni-k.ian merupakan alat konstruksi yang sangat mobil (dapat diangkut misalnya dengan jeep biasa); Jain dari pada itu, harganya relatip murah kalau dibandingkan dengan 3 wheel rollers dan dapal bekerja di tempat-tempat sulit yang ti dak dapat didatangi oleh alat lainhya.

191

Masih Ji dalam rangka penggunaan alat-alat konstruksi yang ri11gan Jan mural1

serta mudah dibawa, sekarang ini ban yak kita jumpai mesin tumbuk bcrgctJr (plate

vibrator,platten verdichter) yang lebih ekonomis ャ。 セゥ N@ khususnya untuk t:Jnah granulcr yang butirnya tidak tcrlalu besar (misalnya pasir, kcrikil , dJn la111-lain).

Apabila tanah tcrscbut tidak tcrlalu basah dan siLe distributionny:1 b:uk. maka

plates ini sangat berguna, lebih-lebih kalau tempatnya sempit. Sepcrti JUga maksud-

nya, maka bidang singgungnya dengan pcrmukaan lebih luas Jari yang di lllllbu lkan

olch rollers sehingga effek pemad:1tannya lcbih mcrala kc bawah セZQQョー。 Q@ bJtas tertcntu. Vibrating plates ini ad:J yang" hand guided" Jan ada pula yang dikcnd:liibn ucngan

kendaraan, terga.Jtung Jari bcsar dan bcrat ala! itu . Gb. 55.06 di bawah ini menunjukkan salah satu dari berbagai jcnis yang O! perda-

gangkan; alat terse but dikcndalikan dcngan mcnggunakJn truck traktor.

Gb. 55.06. TR!- .'Vf\JLP/arren verdir htcr

Towed vibrating rollers scpert i yang telah diuraikan pada pcrmulaan paragrap ini , mcrupakan rnesin pelindas yang cukup cffcktip; namun kesukaran yang dij um-

pai adalah "rowa"-nya alat itu scndiri kalau sedang bekerja (panjangnya mencapai

10 meter lebih dan sulit rncngadakan manouvre) demikian pula hilangnya faktor

kclincahan yang penting artinya di dalam mutasi-mutasi alat dari satu tcmpat kerja ke tcmpat lainnya.

192

Mula-mula orang memasang unit-unit vibrasi ini patla 3 wheel tlan tandem rollers biasa, namun kesulitan-kesulitan yang dialnmi oleh alat-alat itu adalah seperti yang sudah dikemukakan. Oleh karena itu, maka untuk jangka waktu tertentu tidak tl idap;1tkan perkembang-an yang berarti di dalam masalah tcnaga gctar untuk usaha-usaha pemadatan. kecua-li towed rollers dan hanguided rollers dan エZセュー。イウ@ (plate). Dengan 「」イィ。ウゥャョケZセ@ serta pengembangannya eksperimen 111cngcnai ";1r ticulated steering system", maka para perancang vibratory rollers ini kemudi:m memanfaat-kan system ini pada "self propelled vibrating rollers"uya d:111 didapatkau apa yang ー。、\セ@ saat ini 、ゥセ・「オエ@ self propelled compactors (Gb. 55.07). Compactors iui memiliki bobot yang cukup berat pula untuk III CIII enuhi massa yang diperlukan un tuk macam-macam com pact ion dan dynamic f urce-nya sampai 25 ton yang biasanya mampu untuk memenuhi spesilikasi-spcsifikasi yang dipcr-lakukan. ·

Gb. 55.07. SIMESA, Vibratory Compac:cor.

Kecuali perbaikan-perbaikan pacta steering system-nya, maka juga bantalan-bantalan karct yang biasanya merupakan isolator-isolator terhadap getaran dengan maksud untuk melokalisasikan poros getar ini dari mesin geraknya dan tempat duduk ope-ratornya, mengalami perbaikan-pcrbaikan dengan dipasangnya suspension yang pneumatis (patented),yang berupa ban kendaraan dipasang di dalam drum. Patent ini menyatakan bahwa pneumatic suspension ini menjamin absorbsi sepe-

193

nuhnya dari getaran-getaran dan dengan demikian melindungi operator dan mesin-mesin penggeraknya (bagian-bagian yang rawan). Dasarnya adalah prinsip "pem-basahan" dari udara di dalam ban tadi, di mana udara pertama-tama dipadatkan untuk kemudian mengembang tanpa mengeluarkan suhu tanmahan (adiabatic transformation). Secara konsekwen, maka tidak ada energy yang diserap dan semua gaya dynamic diteruskan kep11da tanah yang dipadatkan.

Data lainnya rnengenai kemarnpuan bekerjanya adalah schagai berikut : SIM ESA/IIAMM. Compactor 240 I : Berat statis 12.000 Kg. Kecepatan gerak : 0- 7.2 Km/jam.

Dynamic force (applied) : 22.500 Kg.

Kecepatan berpindah lokasi : 0 - 20 Km/jam Frequency poros getar rp drum : 1.50 m. I 400 - I 800 RPM .

Iebar drum : 2.20 m.

System articulated steeringdengan vibration pada pneumatic suspension ini juga digunakan pada tandem rollers dengan hasil yang baik. (Gh. 55.08 RVS 30 + 30). Dengan hydrostatic drive, baik untuk poros getarnya maupun gerak dari kendara-annya sendiri, maka kita mendapatkan sesuatu alai dcngan mcchanisme yang hanya scdikit memerlukan pemeliharaan (terbatas). Kalau tlibantlingkan dengan tandem roller biasa. maka alai ini dapat dikatakan lebih kekar di dalam konstruksinya.

Gb. S セ@ .08. SIMESA/HAMM. Self propelled tandem rollers. vibrating.

Suatu invention baru di bidangvibrating compactors ini adalah alat yang disebut VJBRO TYRED ROLLERS, yaitu suatu kombinasi antara vibrating compactor dengan pneumatic tyred rollersdengan menggunakan segi-segi baiknya dari kedua rollers tersebut. Dianggap bahwa pneumatic rollernya menarik/mendorong vibra-

194

li ng compactornya (atau scbaliknya !). Pengaruhnya disebut synergetic effect, yaitu yang didapatkan daripneumatic tyres yang bergerak scgcra mcngikuti vibrating drumnya; gcrakan mcmadatkan olch roda-roda pncumatisnya dipertegas olch karcna bahannya scdang digctarkan itu mcng-alami pcnurunan gcscran antar butir-hutirnya ウ」セ 」イ。@ mcngalami pula lindasan dari roda-roda it u. Perlu dipcrhatikan pcngaruh dari カゥィイZセエゥョ ァ@ rollcrnya. ケ。ョセLZ@ mcncapai optimum compactiunnya tidak di pcrmukaan tanah, mclainkan lcbih kurang scpcrt iga dari kemampuan pengaruh dari vibrating rollingnya. scdang pada pneumatic rollcrnya didapatkan pengaruh pcng-"ul ian" dekat pada pcrmukaan (mengcnai hal ini harap dipclajari paragrap berikut ini) ; kedua pcngaruh ini kalau dijumlahkan (supcrposisi) dinamakan synergetic effect, dan lebih baik dari operasi dua alat (vibrating dan pneumatic roUer) sendiri -sendiri.

' - 0 t BG⦅ セ i@ T2_::::>

0

! !

j _LLJ

Gb. 55.09. SIMESA/HAMM. a) Vibro tyred roll er. b) Synergetic effect.

56. Pneumatic Tyred Rollers.

Roda-roda pada rollers jenis ini terdiri dari roda-roda dengan ban karet seperti halnya dengan kendaraan-kendaraan biasa; oleh karena itu dinarnakan pneumatic tyred rollers.

195

kセオョエオョャAZュ M ォイオョエオョァ。ョ@ dari rollers jenis ini antara lain ialah bahwa luas pcnnuka-an sin!!)!Ung antara han Jan pcrmukaan tan:d1 tidak tc(rJcngaruh olch kcpauatan lapisan-lapisan tanah yang dilindas (perhatikan paragrap 52/pressure bulb). Kecuali itu rolling dcngan cara yang dilakukan dcngan pneumatic rollers ini lehih scsuai dengan maksud mcmberikan "prestressing" kepada tanah, karena tcgangan-tegangan yang ditimbulkan olchnya di dalam massa tanah itu , serupa benar dengan yang akan ditimbulkan oleh lalu lintas di kemudian hari. Roda-roda ban karet yang kenya! itu, dengan jalannya yang "l enggak lenggok" (wobble wheels) mengikuti configurasi permukaan tanah, mcmberikan pcng-"ulian" (knecding effect) kepada tanah yang tcrlindas itu yang mcnstimulasikan pemadatan di daerah pengaruhnya. Juga komponcn arah gcrak roda-roda lcbih besar ke arab vcrtikalnya dari horizon-talnya sepcrti halnya pada rollers roda baja (khususnya yang Iebar-lebar). Dengan dcmikian. maka pcrmindahan tcmpat (= displacement) dari massa tanah tcrjadi hanya scdikit dan pcnggcscran butir-butir satu dari yang lain terjadi lehih sempruna dan dengan dcmikian juga hcrlangsungnya proses masuknya hutir-butir yang trrgrscr itu kr dalam rongga-rongga udara an tar butir. Proses ini sangat penting di dalam hal tanah-tanah kohcsip, karcna ikatan kohesi antar butir adalah demiki -an kuatnya sehingga tidak dapat tertarik lcpas: satu-satunya cara untuk mcngaclakan pcrubahan di dalam kcdudukan butir-butir tanah satu dengan lainnya yang dapat dilakukan dengan usaha di lapangan ialah dengan menggcscrkan butir-butir itu tcr-hadap butir lain yang mengikatnya (tidak dilcpaskan, hanya di" luncur' 'kan saja meliwati permukaannya) yang mengakibatkan butir-butir yang meluncur itu mc-nyusup ke dalam rongga udara/air yang ada di dalam massa tanah itu. Sifat inilah yang menychabkan bahwa pneumatic rollers haik sekali untuk kepcrlu-an pemadatan tanah-tanah yang kohcsip. Melindas padat terjadi secara berangsur, yaitu setelah butir-butir tanah tergcserkan menyusup ke dalam rongga-rongga udara tadi. pada saat tckanan roda roller bcr· arah vertikal penuh. Udara dan air terdmong keluar dari rongga-rnngganya oleh penyusupan butir-butir tersehut tadi, dan mudah terjadi karcna kescmpatan untuk itu memang masih ada (tanah bclum tcrlalu padat, dan luas mclcbar ke arah samping tidak terlalu bcsar). Udara dan air yang masih belum scmpat ditckan keluar dari rongga-rongga, akan menyebabkan tanah yang sudah tcrmampatkan itu mcmuai kembali scdikit. de-ngan pas-pas berikutny:: dan secara berangsur, juga udara ini dapat ditekan keluar. Proses inilah yang mcnyebabkan pcrsyaratan bahwa di dalam menge-rol pada sc-suatu lapisan tanah dengan beberapa pass, hcndaklah diikuti scsuatu " rollin g pattern., sedemikian rupa schingga tidak tcrjadi pelintasan pada scsuatu permukaan yang sama di dalam dua pass berturut-turut. Keuntungan lain dari pneumatic rollers ialah bahwa tekanan angin(inflation press-ure) di dalam ban dapat diatur, dan demikian pula tekanan kepada satuan-satuan pcnnukaan tanah. Apabila tanah masih lembek, maka han-ban agak dikempeskan sehingga hidang singgung dengan permukaan tanah diperbesar dan pengaruh tekan-an itu tlapat terasa sampai jauh ke dalam Japisan tanah; rna kin dicapai kepadatan lapisan, ban-ban dapat dipertinggi tekanan anginnya untuk mendapatkan konsen-

196

trasi tek.anan kepada permuk.aan yang lebih besar. Pada beberapa merk pneumatic roller, pengaturan tekanan angin di dalam tempat uperatornya scndiri. Perlu diingatkan bahwa "kerasnya" ban (= innation pressure) hcndaklah dihatasi sedemikian rupa, schingga dapat terpenuhi syarat-syarat kc dalaman pcngaruh tckanan yang diinginkan ke dalam lapisan tanah yang dipadatkan. Berat roller yang dibuat orang untuk berbagai kcpcrluan ー」ュ。、ZZセエ。ョ@ tanah bcrkisar antara IS ton - SO ton; bahkan ada dibuat.yang 100 ton.

Pada jenis yang berat, yaitu 25 ton ke alas, maka faktor kecepatan jalan roller bukanlah mcrupakan kriterium yang pcnting bcnar. k」セZオ[ャャゥ@ jumlah pass yang di-pcrlukan rclatip adalah scdikit, juga faktor ckonumi (hcsarnya mcsin yang dipcrlu-kan untuk pcnggeraknya) merupabn scsuatu yang harus dipcrtimbangkan untung ruginya. Oleh karena itu, rollers di atas 25 ton biasanya adalah jcnis yang ditarik dengan crawler tractor,scdang yang di bawah 25 ton ada yang dapat hcrjalan scndiri (self ·propelled). Satu hal yang dapat dikatakan untuk scmuapneumatic rollers ialah. bahwa pada muatan roda yang sama, tckanan pada satu satuan ー」イュオォ。ZZセョ@ tanah adalah sama pula kalau ukuran bannya sama dan dcmikian pula エ」ォ。ョZZセョ@ angin di Jalam ban. Termasuk di dalam ukuran ban yang sama adalah jumlah ply rating dari ban. Hal ini discbabkan karena ban pada umumnya menycsuaikan diri dengan muatan yang diberikan kepada roda-roda; kalau misalnya tekanan anginnya adalah 6 atmos-feer, maka tekanan kepada tanah adalah 6 Kg/cm2. Akan ャ・エ[セ@ pi. makin tinggi ply rating dari ban. makin kaku dinding-dindingnya schingga mcngikuti tckanan tcr-scbut tadi tidak scpcnuhnya dapat tcrjadi. pada umumnya dapat 、ゥォ。エZセォ 。ョ@ hahwa hatas kcmampuan untuk mcngikuti muatan tadi adalah (J ply ralltl g. mゥ セ 。ャョケ。@

pad a I 0 I'R. maka tekanan kcpada pcrmukaan エ。ョZセィ@ mcnjadi 7Qj;. dari tckanan angin di dalam ban, dan paua 14 I'R tckanan ini mcnjadi h;tnya ± SS'f,,_ l'aua tckan-an angin yang rcndah, maka pcrbedaan tckanan kcpada pcrmukaan lanah tidaklah sedcmikian bcsar turunnya uan olch karcna itu. maka kcbiasaan yang baik ialah me-ュッューZZセ@ 「Zセョ@ sampai ± 70% dari optimum mcnurut kctcntuan pahriknya untuk muatan uan keccpalan jalan yang maksimal. ャG」ュ「 。 エ 。 セ 。ョ@ kcccpalan dcngan dcmiki-an mutlak perlu dilakukan agar pengausan ban tidak tcrjadi tcrlalu ccpat.

Selfpropelled pneumatic rollers scpcrti yang dapat dilihat pada Gh. 56.0 I di bawah ini, adalah alai pemadal yang sangat bcrgu·na di dalam ッー・イ[セウゥMッー・イ。ウゥ@pembuatan jalan dan lapangan terbang. Alat ini berman fa at pada scmua tahap

konstruksi, mulai dari compaction dari subgrade sampai kepada base course dan bahkan kepada lapisan aspalnya sendiri. Oleh karena dimungkinkan untuk berjalan maju maupun mundur, roller in i tidak perlu memutar apabila hendak menempuh pass berikutnya di alas lapisan yang hendak dipadatkan. Hal ini sangal mengunlungkan, khususnya pada konstruksi jalan yang lidak lerlalu Iebar, di mana daerah pada ujung jalan lidak tersedia luas yang cukup untuk memular roller dcnl!.an segera, tanpa adanya usaha yang terlalu berat, dan memperpanjang cycle time-nya.

197

-

Gb. 56.01. Sc/fprupelled pneumatic roller.

Roller ini dikonstruksikan lli atas roua-roua yang dipasan!! pada dua as (= sumbu) yang masing-masing tiu;1k merupakan sebuah h;1tang yang u1uh; tiap pasang roda dibuatbn batang as tersendiri. antara lain untuk n1cmudahbn hon!!kar/ pas;111gnya. Jumlah roda-roda scbuah pneumatic roller biasanya dihuat tidak gcnap. roua-roda depan (yang sekaligus mcrupakan steering wheels) dibuat bersclisih sebuah dengan roda-roda belakang. Maksudnya ialah bahwa bagian permukaan tanah yang tidak diliwati rnda-roda depan (ruangan dian tara dua roda) dapat dilinuas oleh roda-roda helakang di dalam pass yang sam a, schingga setiap lintasan adalah pass yang sempur-na untuk seluruh Iebar roller. Pemasanr.an pada scbatang sumbu bcrpasang (dua roda per batang) j ufa bermaksud agar tiuak terjaui muatan yang tidak sama kepaua masing-masing roda. yang ui -scbabkan oleh tcrtahannya muatan roller oleh dua buah roda saja per sumhu; hal ini akan tcrjadi pada permukaan tanah yang tidak rata sehingga ada roda-roda yang mcngganuul. Pada Sakai Roller moucl TR 4213, masalah ini diatasi dengan kons-struksi tersendiri; masing-masing roda dapat bergerak naik turun, terlepas satu dari lainnya. Pada saat roda turun.(dan tidak termuati), maka secara otomatis ada te-kanan pneumatis yang menekan roda itu ke bawah dan dengan demikian memikul bagiannya dari muatan roller.

198

. ... "" . .J>

i'C H M

ッ LNセ@ o '--' MMP セ@ ;

·--" ' v ' I l l

' Gb. 56.02. independent suspension dari roda-roda untuk membagi rata muatan

pada permukmm tanah yang tidak rata.

Pada pneumatic rollers, biasanya dibuatkan tanki-tanki air yang kecuali di-pergunakan untuk membasahi roda-roda dengan maksud agar bahan yang dilindas tidak lengket kepada ban, juga merupakan ballast schingga berat alat dapat divariasi-kan. Variasi pada Galion roll er pada Gb. 56.01. adalah dari 4 ton sampai I 5 ton. Jumlah ban tergantung セ。イゥ@ variasi-variasi ini, dan angka-angka jumlah yang hiasa dijumpai adalah lima, tujuh, sembilan, sebelas dan tiga belas. Untuk memelihara keserbagunaan roller, maka ban-ban ini biasanya tidak diberi-kan kembangan pada bidang jalannya (= thread), akan tctapi hal ini tidaklah mcru-pakan syarat yang mutlak harus dipenuhi; ban-ban truck dengan ukuran yang sama, juga dapat dipergunakan dengan baik di dalam hal pemadatan tanah. Apabila medannya luas, seperti misalnya pada pembuatan Iandasan tcrbang, jalan-jalan raya yang multi lane, urugan-urugan tanah untuk bcndungan-bendungan, dan sebagainya, kadang-kadang lebih menguntungkan untuk mcmpergunakan pneuma-tic .roller yang ditarik . ......----------- -- --· -------------------,

Gb. )6.03. Pneumatic mller. 9 wheel, to"ti·ed.

199

"' 8

Gh. 56 .04. Heavy duty multiple box roller (SourhwC'st moJ. C- 100 X L) m('flwdatkan timbunail tanah unlllk sehuah bemlungan

lkr.Jt : I 00 ton, penarik Cat.

Ukuran ban : 21.00 >. 25,-44 Ply.

An!!in . IOatm(± ISOp.s.J.)

Di samping lebih murah harga pengadaannya, juga pemeliharaannya lebih sederhana karena tidak diperlengkapi dengan mesin penggerak terscndiri. Apabila medannya luas dan cukup untuk memutar roller ini, maka hasil produksinya besar sekali kalau dibandingkan dengan jenis-jenis roller lainnya untuk keperluan pemadatan. Sering dijumpai keadaan, di mana sebuah 50 ton pneumatic rollerdapat memadat-kan sesuatu lapisan tanah setebal 40 Cm hanya di dalam 4 - 5 pass saja. Kalau terpaksa disimpan/tidak ada proyck yang ウ」ウオZセゥL@ maka modal mati hanya akan berjumlah kecil saja, yang berarti tidak terlalu membebani modal usaha kita.

PER P' NGst セ⦅ Q H L ャ|a n@.. セ@ .... , .. ,..·r.f iエGNᄋセᄋᄋ@ 1_·\1

VIII. ALAT-ALAT UNTUK PF.RBAIKAN MUTU TANAH (SOIL STABILIZERS).

57) Maksud Stabilisasi Tanah.

Salah satu syarat ekonomi di dalam konstruksi jalan raya & landasan terbang iaiah, bahwa ti:ip lapisan harus mcrniliki daya dukung yang optimal agar lapisan konstruksi di atasnya dapat dibatasi hingga minimal. Dengan pcrkataan lain. makin kecii CBR sesuatu lapisan dari jenis tanah tcrtcntu, makin tebal harus dibuat lapisan di atasnya ! Telah dijelaskan pada paragrap-paragrap sebelum ini bahwa daya dukung scsuatu Japisan dari jenis tanah tertentu, terutama tergantung dari kepadatan massa tanah yang menyusun lapisan tersebut, sehingga usaha-usaha rnendapatkan kestabilan· tanah itu diutamakan kepada usaha untuk mempertinggi kemampuan jenis tanah itu untuk mendapatkan compaction yang optimal. Kita juga sudah mcngetahui bahwa kecuali kadar air yang rnemadai ((!!> OMC), kemampuan menerima usaha pemadatan optimal itu adalah nilai indeks plastis (= PI) dan gradasi butir dari tanah itu. Di tanah air kita, jarang sekali dijumpai jenis tanah yang dcrriikian saja dapat di-padatkan hingga mencapai nilai CBR yang tinggi; tanah liat yang pada umumnya terdapat di dataran-dataran rendah/pantai, rata-rata hanya mencapai nilai CBR = 2% dan t:mah-tanah Jatcrit mcncapai CB.R = 6 - 7% maksimal. Dengan rcncana muatan lalu lintas yang bcrat sckarang ini , maka dapat kita mcngcr-ti bahwa konstruksi jalan kita di atas tanah Jiat dcngan CBR rcndah ini mcnjadi sangat tebalnya, sehingga masalah stabilitasi tanah ini perlu diperhatikan benar di dalam kita mcncari penyclesaian di dalam construction economy. Stabilitasi tanah ini bukan hanya merupakan perbaikan mutu tanah-tanah yang tidak baik. akan tetapi scring juga dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu dari tanah.-tanah yang sebenarnya sudah tergolong baik, dan dcngan tanah sctempat yang tcrdapat di sesuatu dacrah konstruksi, dapat disusun Japisan-lapisan yang berangsur bermutu meningkat, scsuai dengan system CBR yang dipergunakan untuk menyusun rencana konstruksi kita. Pemanfaatan bahan-bahan setempat ataupun yang ada di sekitar daerah kerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan, karena harga bahannya sendiri hanya merupakan sebagian (prosentasi) yang kecil saja dari harga angkutan yang harus dibayar kalau diangkut dari tempat yang jauh. Padahal, jumlah yang diperlukan biasanya sangat bcsar. Usaha stabilisasi dilakukan hanya seperlunya saja; tidak menguntungkan sccara ekonomis untuk membuat scsuatu bagian konstruksi (= Japisan-Japisan) yang lebih kuat dari yang diperlukan. Pada umumnya, kita dapat mcmbcdakan dua jenis stabilisasi yang bolch dikatakan populer di dalam konstruksi-konstruksi jalan raya & Jandasan terbang, yaitu : stabilisasi mekanis dan stabilitasi kimiawifelektris. Yang terscbut pertama, terutama mengandalkan penambahan kekuatan dan daya dukung tanah dengan mengatur gradasi butir dari tanah yang dimaksud, sedang

202

yang tcrscbut kcdua mengandalkan kepada sesuatu bahan stabili.Sator(stabilizing agent) yang dapat mcngubah/mengurangi sifat-sifat tanah yang kurang mcnguntung-kan di dalam mencapai kestabilan yang tfnggi yang biasanya juga discrtai dengan pcngikatan (cementing action) terhadap masing-masing butir tanah satu dcngan lainnya. Beton (PC ataupun aspal) pada hakekatnya adalah stabilisasi bahan yang scmpurna (klas tinggi). Hasil-hasil yang baik dicapai orang di dalam usaha stabilisasi ini , dcngan mcmanfaat-kan kedua-duanya sckaligus, mcskipun masing-masing tidak secara sempurna !

58) Stabilisasi Mekanis.

Kita telah mcngetahui bahwa stabilitasi mckanis bertujuan untuk mcndapat-kan tanah yang bergradasi baik (=well graded) scdcmikian rupa sehingga dapat memenuhi spesifikasi seperti yang misalnya dikemukakan di dalam Gb. 51.03. atau yang secara umum dapat dikatakan "mendekati" Fuller Curve. Melihat Fuller Curve ini, maka secara umum dapat dikatakan bahwa tanah yang dapat distabilkan dengan cara pengaturan gradasi butir ini adalah dari jenis yang berbut\r kasar; fraksi tanah fiat (lcbih kecil dari No. 200) paling tinggi adalah 25% untuk stabilisasi pasir/ tanah liat (sand clay) yang masih sangat terpengaruh oleh kadar air di dalam massa. Oleh karcna itu, maka apa yang di dalam praktck disebut sebagai "menguruskan" tanah fiat , sebenarnya bukanlah termasuk katcgori stabilisasi yang betul, kecuali kai:Ju jumlah pasirnya melcbihi 80 '% dan di dalam hal ini lcbih baik dikatakan scbagai stabilisasi pasir. Berdasarkan pcngcrtian-pengcrtian tadi. mak:J stabilisasi mckanis dap;Jt kita dcfi-nisikan sebagai bcrikut :

Tanah yang telah distabilisasi.kan secara mekanis adalah yang berhasil dibuat memili.ki daya tanah tertentu terhadap deformasi oleh muatan, disebabkan karcna adanya kait mcngkait (interlock) dan gcseran an tar· butir tanah scrta daya ikat antar butir olch bagian tanah yang halus/tanah liat. Kcst<Jhilan yang dicapai adalah setclah diberikan usaha pcmadatan yang cukup.

Melihat definisi itu , maka yang pcrlu sckali kita pcrhatikan di dalam usaha stabilisa-si mckanis ini adalah : gradasi butir, tanah yang mcmiliki daya ikat(binder soil). dan k:ular airnya. Olch karcna prosedur pclaksanaannya yang bolch dikatakan scdcrhana ini, maka Lセエ。「ゥャゥウ。ウゥ@ mckanis adalah usaha yang ー。ャゥョセ@ ckonomis untuk mcmpcrtinggi mutu t:mah sebagai bagian dari konstruksi jalan. Akan tctapi pcrlu dipcringatkan bahwa apabila dipcrgunakan bahan-bahan yang didapatkan di alam bcbas (tanpa processing). maka nilai CBR maksimal adalah sekitar TPG セ@ schingga baik hanya sampai pada lapisan bawah landasan (= sub base course) saja; apabila butir-butir kasarnya mcrupakan batu pccah (minimal 60%). maka pcnggunaannya scbagai landasan konstruksi aspal (=base course) hukanlah mcrupakan pilihan yang terccla. (CDR 90- I 00%).

Di samping itu, maka ketahanan tcrhadap kadar air di dalam massa tanah mcrupakan pula suatu kriterium yang pcrlu mcndapatkan peritatian. Apabila jum-

203

lah jcnis tanah liat yang predominant di dalam massa tanah yang distabilkan itu , maka sifat-sifat tanah liatlah yang mencntukan tingkah laku tanah tcrscbut, yaitu keadaannya stabil sarnpai kadar airnya mcndekati scsuatu batas tertentu dan apabila kadar air ini naik terus, maka kestabilan (= daya tahan tc.rhadap deformasi oleh rnuatan) akan lcnyap scpcrti halnya pada エ。ョセィ@ liat biasa. Juga sifat-sifat buruk lainnya akan mcnonjol, scperti misalnya kembang dan susut dari tanah liat mcngikuti kadar airnya; pad a musirn kemarau yang san gat pan as, kita scring dapat mempcrhatikan adanya celah-celah mcrnanjang pada konstruksi jalan raya, yang disebabkan olch gejala susut dari tanah liat yang diakibatkan olch menurunnya kadar air di dalam massa tanah itu. Gejala ini diperbcsar oleh adanya semak belukar yang akar-akarnya mcnghisap air dari dalam tanah un tuk kemudian diuapkan melalui daun-daunnya. Gejala susut oleh berkurangnya kadar air mini-mal ini terlihat terutama pada tanah-tanah yang kurang kepadatannya (kurang rna-tang diberikan usaha compaction !).

59) Syarat-syarat stabilisasi tanah untuk lapisan dasar konstruksi jalan raya (sub base & base course).

Syarat-syarat stabilisasi tanah secara rnekanis ini didasarkan atas fungsi dari masing-masing fraksi butir di dalam tanah yang dikcrjakan. Adapun fungsi dari butir-butir yang tcrmasuk fraksi "kasar" (tcrtahan di atas ayak-an No.4) adalah scbagai kerangka dari l:!pisan konstruksi dan mcneruskan pcngaruh gaya-gaya muatan kepada lapisan yang di bawahnya. Mengingat fungsinya yang dernikian itu, maka butir-butir kasar ini harus cukup keras dan tidak lapuk oleh pcngaruh rcndaman air yang mungkin tcrtahan di dalam massa lapisan untuk waktu yang lama; makin butir-butir ini bcrbcntuk bcrscgi, makin ·besar kcstabilan massa yang akan dicapai. Butir-butir yang tcnnasuk fraksi "halus" (liwat ayakan No. 40), khususnya yang liwat ayakan No. 200, berfungsi sebagai pengisi ruangan kosong yang terjadi oleh bentuk dari butir-butir fraksi kasar tadi; dcngan terisinya ruang-ruang kosong tadi (=airvoids) maka massa kecuali menjadi stabil (karena hutir-butir kerangka tidak lagi dapat bergcscr satu dari yang Jain) juga butir-butir halus ini , tcrutama fraksi tanah liatnya (liwat ayakan 200) mcmpunyai kemampuan untuk sckedar mcngikat butir-butir kasar dengan sifat kohesipnya. Di sarnping itu , maka apabila tercampur dengan dcbu batu dalam jumlah yang cukup, tcrjadilah gejala yang disebut "pozo-lanisasi", yaitu mernbatunya massa tanah liat di dalam kcadaan dipadatkan scrta kemampuan penyemcnannya (cementation). Dapat kita mcngcrti bahwa jumlah b.ahan-bahan tanah yang bcrbutir lcbih kecil dari ayakan No. 40 (yang tcrpengaruh olch kadar air) dcngan fungsi pcngisi rongga-rongga kosong dan bahan pcngikat, tidak bolch diber.ikan tcrlalu banyak. Khusus-nya pcrlu sckali dipcrhatikan jumlah butir-butir yang mcliwati ayakan No. 200: pcngalaman mcnunjukkan bahwa jumlah fraksi yang mcliwati ayakan No. 200 ini jangan mclebihi dua per ti ga dari scluruh bagian yang mcliwati ayakan No. 4. Namun dcmikian, verifikasi olch pcrcobaan-pcrcobaan laboratorium pcrlu sckali diberikan, mcngingat bahwa masih ban yak lagi f aktor yang mempengaruhi tcrcapai-nya stabilitas yang baik. Syarat-syarat lain yang biasanya diberikan ialah bahwa ukuran butir maksimal tidak

204

boleh melebihi 0,60 kali tebal lapisan yang diletakkan sckaligus (laplsan konstruksl biasanya diletakkan di dalam beberapa kali lapis, tergantung dari kemampuan roller yang dapat dipergunakan untuk mclindasnya padat !).

Syarat-syarat lain diberikan mcngcnai nilai-nilai Plasticity index dan Liquid Limits(Pl dan LL) , diambil dari fraksi yang mcliwati ayakan No. 40. Untuk base course, batas-batas ini adalah 6% dan 28% maksimal, scdang untuk sub base course I 0% dan 36%. Apabila drainage konstruksi dibuat dcngan scmpurna, dan syarat-syarat lainnya tidak terlalu berat, maka batas-batas tersebut di atas dapat dilunakkan lagi mcnjadi 15% dan 45%. Perlu sekali lagi diperingatkan bahwa nilai-nilai PI dan LL scsuatu macam tanah tidak dapat diubah-ubah (naik atau turun) dengan hanya mcnambah butir-butir fraksi kasar saja, kecuali kalau bahan tambahan itu mcmbawa scrta fr aksi-fraksi halus (ayakan No. 40 dan 200). Berikut adalah tabel gradasi butir dari tanah-tanah yang dapat dilindas padat dan stabil. (Angkat-angka dalam% berat/ hy weight).

Ukuran lJkuran hulir maksimal butir. -r----··- -- · ·-

3" 2" 1,5" I ' ' sand-clay r--- . - - ·.

3 inch 100 - -2 inch 65- 100 100 -1,5" - 70 - 100 100 I" 45 - 75 ss - 85 70 - 100 I 00

3/4" - 50 - 80 60 - 90 70 - 100 100 3/8" 30 - 60 40 - 70 45 - 75 so - RO No. 4 2S - 50 30 - 60 30 - 60 3S - 65 No. 10 20 - 40 20 - 50 20 - so 20 - 50 65 - 90 No. 40 10 - 25 10 - 30 10 - 30 15 - 30 33 - 70 No. 200 3 - 10 s - 15 5 - IS s - IS 8 - 2S

60) Mencampur berbagai jeni!i tanah.

Ciri-ciri yang khas bagi pcmilihan pclaksanaan pcrbaikan mutu tanah dengan stabilisasi mckanis adalah, bahwa jenis-jenis tanah yang dimanfaatkan tcrdapat berdekatan satu dengan lainnya; apabila satu di an tara jcnis tanah yang dimaksud. harus diambil dari tempat yang jauh, maka cara ini tidak ckonomis bgi dan harus dicarikan methode lain untuk maksud kita. Apabila telah ditctapkan spcsifikasi hasil campuran dan tclah ditctapkan pula hera-pa bagian dari masing-masing bahan yang perlu dicarnpur mcnjadi satu, maka pc-nyampuran dilakukan di bawah pengamatan yang ketal schingga dapat dijamin homogenitas dari hasil karya kita.

205

Penetapan masing-masing bagian dapat dihitung sccara analitis ataupun gratis bcr-dasarkan hasil analisa butir dari jenis-jenis tanah yang bcrsangkutan. Secara teoriti s mcmang dapat dil akukan pcnyampuran jcnis-jenis tanah yang ti dak terbatas jumlah-nya, akan tctapi di dalam praktek jumlah jenis itu dibatasi sampai dua saja meng-ingat bcsarnya usaha yang pcrlu dibcrikan, ka!Ju mcnyampur jenis tanah yang lcbih dari itu .

Contoh :

Dua jcnis tanah "A" dan "B" diharapkan dapat di<:ampur scdemikian rupa schingga 、セー。エ@ dipcnuhi gradasi yang dispcsifikasikan untuk suatu lapisan

• bawah landasan (=sub base course) yang stabil. Hasil-hasil analisa bahan masing-masing didapatkan scbagai berikut :

-.----Liwat ayakan % bah an ''A'' % bah an ,, 13" Spcsifikasi

------ - - -2" 100 100 100

I ,S" 92 100 70 100

I" 81 100 ss 85

3/4'' 69 96 so 80

3/8'' so gq 40 70

No.4 24 70 30 60

No. 10 13 56 20 so No. 40 H 41 10 - 30

No.

206

200 s 30 5 IS ---·- - - --·- ------------

PI 2 12 6

LL 12 39 28

Untuk mcnctapkan bcrapa bagian dari masing-masing jenis yang harus diambil untuk menyusun campuran yang mcmcnuhi spcsifikasi, digambarkan grafik

berikut ini (i) . Setelah diukurkan gradasi masing-masing jenis pada sisi grafik-nya scndiri, maka titik-titik % fraksi dihubungkan.

Kemudian ke arah vertikal dicari batas-batas pcngambilan, didasarkan atas fraksi yang menentukan, yaitu fraksi liwat ayakan No. 40 dan No. 200. Garis-garis batas vcrlikal ini ditarik dari titik-titik % terkecil untuk fraksi No. 40 dan terbcsar untuk fraksi No. 200.

(I)

B 100

100 90 80

" BAHAN "B"

70 60 50

1.5"i

A 40 30 20 10 0

100

90

80

70

60 セ@

セUP@セ@セ@ 40 .....

セ@ 30 ...... セ@ 20

10

0

r-- r--r---t---

----r--..... r-- --- :------r--1----- ----

I f " I

---- セMM I I 3,S"

--...:.._ r--._ i ---r--- lr---r-- I t-- i r---r-]t :-5 セセ@ .......

#4 r-- セ@ セi@---r--- El セMM ---- El セ@ セ@ セ@

セ@ --!-!+ セ@ Gセ^i@

1-.. ...._ ·;;; セi@

セ@ MセMMM セi@

セ@ セ@ ... r-.- ]I #200 -i-----l. --- .....

N--- f.- t------ -t----r-.::: ---- --- - "::? . 01 --- ...._ I -- ....... セ@

-,.._ i

90

8 0

7 0

6 Pセ@

5

4

セ@Pセ@セ@

0}-.

セ@3 O:::i

セ@

0 2

T 0

B o TO 20 30 40 50 60 70 80 90 0

TOO A

" BAHAN "A"

(ii) P. l. L.L.

2 4 6 8 TO T2 TO T5 20 25 30 35 40

/ 20 7 1 2

TOO

/ '/ )

/ 7 / J /

/ v /

II' I f------ ---- f¥-- ---- ----- ---- 1-- -- --) Vs

20 / l 1/ I

v 14.8 I 0 2 4 6 8 TO T2 TO T5 20 25 30 35 4 0

P.l. L.L.

207

Menurut spesifikasi, maka nilai terkecil untuk jumlah bahan yang harus me-liwati ayakan No. 40 adalah I 0% sedang nilai terbesar diperbolehkan meliwati ayakan No. 200 adalah 15%. Garis-garis penolong yang dibuat pada ordinal I 0% dan I S% memotong garis-garis No. 40 dan 200 pad a titik-titik P dan Q. Garis-garis vertikal yang dibuat melalui titik P dan Q adalah batas-batas pengambilan; setiap garis vertikal yang dibuat diantara kedua batas tersebut, menunjukkan proporsi bah an " A" dan " B'' yang memenuhi spesifikasi mc-ngenai gradasi butir campuran. Didalam contoh, diambil proporsi 70% bahan "/\"dan 30% bahan "B" . Su-dah barang tentu dapat j uga diambil 80% "A" dan 20'%· ' 'B" dan seterusnya; pertimbangan yang menentukan adalah faktor ekonomisnya pemilihan. Kalau yang tcrdapat sctcmpal (at;lll ー。ャゥョセ@ dckat dcngan tcmpat pckerjaan, a tau didapat dengan harga paling murah) adalah bah an "A" misalnya. maka garis proporsi yang dipilih scjauh ュオョセォゥョ@ mcntlrkati batas kanan, umpama-nya 90% "A" dan !()'/;. "B": ウ セZ「。ャゥォョケ。@ tl;1pa1 pula dipilih 60'k "A" tl an TPG セ N@

"B" kalau yang trrmurah adabh hahan "B".

208

Gradasi campuran yan!! diprroll·h adalah

2" I O()'f,, 3/4 .• 7h"/, No. 10 26%

1.5" 95% :l/X" ( ,, .. \_ ,, No. 40 i w セ N@

I ., 87'/r No. 4 JWY.. No. 200 12%

Yang paling haik lcntunya ialah. blau kita larik gari s proporsi di lcngah-tcngah antara kcdua garis hat;1s. mrn)!ill!!al krmampuan pcngamatan tcliti di lapangan. Kemudian masih harus tlitcliti mcngcnai nilai-nilai PI dan l.l. dari campuran yang tclah di tclapkan tadi. Untuk ini digambarkan grafik (ii) . Garis ordin;1t vcrtikal mrnunjukkan "k hahan yang mcliwati ayakan Nn. 40 (dari campur;m) scdang pada horinmtal digambarkan nilai-nilai PI dan LL. Pada grafik (ii.l) digambarkan PI = 2 pada garis batas bawah dan PI = 12 pada garis batas alas dan kedua titik dihubungkan; pada grafik (ii .::!) digam-barkan garis yang sama untuk LL. Mendapatkan PI dan LL campuran dilakukan dengan scdikit pcrhitungan scbagai bcrikut: Misalnya kita arnbil 100 Kg bahan campuran, yang trrdiri dari 70 Kg bahan " A" dan 30"/r- hahan ''B" . % Ihhan yang meliwati ayakan No. 40 dapat di -kctahui dari analisa bahan masing·masing. yaitu 8% X 70 Kg + 41 % X 30 Kg= 5,60 + 12.3 Kg= 17.90 Kg. Olch karcna bahan "13" yang trrhcsar Pl·nya, maka selanjutnya ditinjau sum· bangan bahan " Jr ' trrhadap PI hahan campuran. Jurnlah bahan No. 40 sumbangan " B" adalah (5,60 : 17,90) X 100% = 34 %. Garis horizontal pada ordinal = 34% memotong garis PI pada tit ik R yang kalau ditarik vcrtikal ke bawah me:ndapatkan PI campuran = 4,8%. /\pabila garis horizontal tadi ditrruskan sampai memotong garis LL dititik S maka kalau ditarik vertikal ke alas didapatkan LL campuran = 20%. Ternyata

bahwa baik PI maupun LL memenuhi spesifikasi. Cara-<:ara yang kita lakukan untuk mendapatkan nilai-nilai PI dan LL campur-an tadi hanyalah merupakan pendekatan saja dari kenyataan; sebaiknya memang menentukan kontrol di laboratorium. Apabila misalnya didapatkan nilai-nilai PI dan LL yang terlalu tinggi . maka terpaksa garis proporsi harus digescr ke arah bahan yang terkecil· ョゥャZセゥ@ PI dan LL-nya (n'leskipun gradasi butir sudah memenuhi specs).

61. Stabili!iasi Kimiawi.

Stabilisa!ii mckanis scpcrti yang dikcmukakan pada paragrap-paragrap di alas, mempunyai nilai-nilai teknis terbatas saja, baik mengcnai jenis tanah yang dapat dipergunakan maupun di dalam kenaikan nilai CBR yang dapat dicapai. Meskipun yang terakhir ini dapat diperbaiki. dcngan misalnya menam bah butir-butir kasarnya dan memberikan bcntuk bersegi kepada butir-butir tadi, namun nilai tinggi yang dapat dicapai tadi akan hil ang dengan mcnguapnya air yang dipcrlukan untuk mengikat butir-butir itu (campuran stabilisasi akan bcrantakan olch pengaruh lalu lintas). Demikian pula, bahan-bahan sctcmpat yang kita jumpai di mcd;m, tidak selalu lerdiri dari bahan-bahan/tanah non kohesip: bahkan di tanah air kita ini lcbih banyak didapatkan tanah-tanah kohcsip/ tanah liat, yang scpcrti dikctahui, tidak dapat distabilkan dcngan cara stabilisasi mckanis. Untuk masih dapat memanfaatkan tanah-tanah kohcsip/tanah liat setempat scba-nyak mungkin sccara ckunomis {ditingkatkan daya dukungnya sampai optimal). maka dipergunakan orang bahan penolong untuk (sckedar) mcngurangi dan/atau menghilangkan sifat-sifat teknis yang kurang menguntungkan dari tanah yang akan dimanfaatkan itu . Bahan-bahan pcnolong yang dimaksud adalah yang biasa disebut stabilizing agents yang karcna proses kcrjanya dan sil'at pcngaruh yang ditimbul-kannya kcpada bahan yang distabilkan, mcnycbabkan stabilisasi dengan mcngguna-kan bah an campuran ini dinamakan stabilisasi kimiawi dan/at au clckt ri s. Di dalam usaha stabilisasi tanah ini , kit a mcngcnal ban yak jenis stabilizing agents dan pada stabilisasi mekanis untuk tanah-tanah non kohesip kita Ielah mcngenalkan dua di antara sckian banyak ウエ。「ゥャゥコゥョセ@ agents, yaitu air sendiri di dalam jumlah yang tepat, dan tanah liat dalam jumlah yang proporsionil pula. Untuk menahan air yang diperlukan sebagai stabilizing agent ini. orang dapat mc-nambahkan garam laut kepada air terscbut (atau dipcrgunakan saja air laut) yang dengan sifatnya yang higroskopis dapat mcngikat air untuk jangka waktu yang cukup lama. Stabilizing agents untuk tanah liat an tara lain adalah kapur pasang(bydrated lime). Portland Cement (PC), Road Cement, Bitumen/Road Oil, dan lain-lain. Beberapa jenis stabilizing agents yang dibuat secara khusus (=patent) misalnya ada-lah vanR dikenal dengan nama dagangnya :Roadpacker, packzyme, dan lain-lain. Stabilizing.agent'iscperti yang disebutkan tadi merupakan bahan-bahan yang meng-hasilkan produk yang baik, sesuai dengan tujuan penstabilan tanah yang bersangkut-an, derajat peningkatan mutu yang dikehendaki dan kemampuan mengerjakan oleh petugas-petugas yang didapat.

209

Patla umumnya, stabilisasi kimiawi/elektris/biologis ini adalah jenis usaha yang cukup mahal (meskipun sering masih lebih murah dari memanfaatkan tanah setem-pat demikian saja !) dan memerlukan ketelitian dan kecermatan bekerja yang tinggi; demikian pula, pengertian pengetahuan tentang seluk beluknya perlu sekali di-tanamkan kepada masing-masing tingkat (= echelon) organisasi agar tlapat jaminan yang wajar mengenai berhasilnya usaha stabilisasi tanah ini.

62. Soil Cement.

Portl and Cement merupabn stabilizing agents yang baik sekali, mengingat bahwa kemampuannya mengeras dan mengikat butir-butir aggregate sangat berman-faa! bagi usaha kita mendapatkan sesuatu massa tanah yang kokoh dan tahan tcr-hadap deformasi. Seperti yang pernah dikemukakan, pada hakekatnya beton scpcrti yang kita kenai untuk unsur-unsur bangunan, adalah sejenis stabili sasi pula. Keuntungan stabilisasi dengan PC ini ialah bahwa kestabilan massa tidak tergantung dari gradasi butir a tau pun day a kohesi an tar butir, melainkan sepenuhnya disebab-kan oleh pengerasan semen dan daya ikatnya (hidrasi dari PC). Oleh karena itu, maka gradasi butir bukanlah mcrupakan persyaratan yang mutlak sekali (meskipun adanya butir-butir kasar di dalam massa tanah mcmpcrtinggi daya dukungnya); bahkan boleh dikatakan, PC dapat bercaksi dengan hampir semua jenis tanah. dari yang jenis kasar non kohesip sampai yang sangat plastis sckalipun. Namun persyaratan-persyaratan tentunya ada juga, khususnya di bidang ekonomis-nya. Makin sedikit butir-butir halus yang terkandung di dalam sesuatu massa tanah, makin banyak semen yang harus dipergunakan untuk mencapai hasil yang diingin-kan; dcmikian pula kalau tanahnya terlalu plastis. Tanah-tanah pcrtanian/black soil, tanah humus dan tanah asal organis lainnya kurang baik reaksinya dcngan PC sehingga memerlukan jumlah PC yang lebih ba-nyak; sebaliknya tanah liat mcrah (mcngandung oxid besi), silty clays (waled) dan pecahan-pccahan batu lunak (batu kapur, batu callas, cinders/sisa-sisa pembakaran batubara dan sebagainya) yang dapat menghasilkan debu batu kalau dilindas padat, dapat bcreaksi sangat baik dcngan PC. Di samping pcmanfaatannya untuk mcngcras dan mcngikat butir-butir tanah, semen juga mcmiliki sifat-sifat lain yang mcnguntungkan bagi usaha memperbaiki mutu dan daya dukung tanah yang kohcsip. Sifat-sifat itu ialah menghilangkan keccn-dcrungan butir-butir tanah liat untuk mcngikat air dcngan. sebuah rcaksi yang berupa pcniadaan muatan listrik statis yang ada pada butir-butir tcrscbut; di sam-ping itu , juga semen mengadakan reaksi yang berakibat apa yang disebut "granu-larisasi" tanah liat. Butir-butir t.anah liat yang berupa keping-keping yang pipih itu sebagian terik.at menjadi butir-butir yang relatip besar,(waled/pasir) maka kecuali menjadi granuler dan berkurang kohesipnya, juga terjadi tanah yang bergradasi, yang dapat dipadat-kan sampai optimallebih mudah.

Memperbaiki mutu tanah dengan PC ini sebenarnya ada beberapa niacamnya; apa yang diterangkan di atas termasuk ke dalam kategori soil cement yang dipadat· kan (compacted) dan benar-benar ditujukan untuk pembuatan konstruksi bagian

210

jalan dengan memperbaiki/menyesuaikan mutu tanah setempat (= tanah liat) kepa-da tuntutan teknis konstruktip. Jumlah semen yang dipcrlukan berkisar antara 5 - 10% (berat) tergantung dari bcsar nilai PI tanah asal dan fungsi dari tanah di dalam lapisan konstruksi jalan yang menjadi tujuannya. Mengingat bcsarnya jumlah semen yang dipcrlukan, dan harga semen yang masih terlalu tinggi di tanah air kita ini, konstruksi.soil cement masih terbatas pada dacrah daerah di mana konstruksi lain memang tidak dapat dibuat secara ekonomis (meng-angkut semen relatip lebih murah dari mcngangkut batu !) . Jenis lain dari penggunaan PC ialah apa yang dinamakan cement treatment (= Tambahan semen kepada campuran) kepada sesuatu jenis bahan/tanah yang sebenarnya sudah cukup haik akan tctapi ada bcbcrapa sifat yang ke luar dari spesifikasi. Hal ini misalnya teriadi, di mana pada bahan untuk lapisan landasan konstruksi aspal (=base course) masih terlalu banyak mcngandung bagian-bagian berbutir halus (dari bagian yang meliwati ayakan No. 4) yang bcrsifat tanah liat, sehingga PI-nya ada di atas batas yang ditentukan olch spcsifikasi. Jelas bahwa di sini bukan sifat pcnycmenan/pengikatan-pengikatan butir-butir yang diusahakan, melainkan penurunan PI dan granulasi butir-butir tanah liat. Kita sering mclihat di dalam praktek, bahwa pada pembongkaran jalan lama dcngan tujuan peningkatan klasnya, bahan-bahan bongkaran dipcrgunakan lagi dengan sedikit tambahan PC. Di samping kedua jenis stabilisasi dcngan PC tcrscbut tadi, kita masih mcngcnal sebuah lagi jcnis stabilisasi yang discbut plastic soill cement atau juga disebut adukan tanah dcngan semen (tanpa dipadatkan) sehingga hasilnya scperti adukan untuk pasangan batu/plcstcran. Jcnis stabilisasi ini jelas tidak dimaksudkan untuk merupakan bagian konstr;;ksi yang bcrfungsi di dalam pencrusan gaya-gaya muatan lalu lintas diatas jalan. Kebanyakan dipergunakan untuk melindungi tebing-tebing yang tinggi dari badan jalan terhadap erosi oleh air hujan dan sebagainya.

63). Stabilisasi dengan kapur {lime stabilization).

Mencampur tanah dcngan kapur dcngan tujuan stabilisasi ini scbcnarnya telah dikcnal orang scjak lama; ban gsa Romawi pad a a bad-a bad sebelum Maschi sudah banyak membuat jalan-jalan dcngan cara yang dcmikian ini, yang sampai sekarang masih terdapat bekas-bekasnya yang nyata. Pengaruh kapur tcrhadap kebanyakan tanah liat pada umumnya dapat dijurnpai sedikit atau banyak berupa :

a) Penurunan PI secara drastis, disebabkan oleh naiknya PL (Plastic Limit) dan turunnya LL(Liq_uid Limit). PI = LL - PL.

b) Kapur dan air memperccpat penghancuran gumpalan-gumpalan tanah liat pada waktu diusahakan mcmbuatnya "pulverized" scbagai syarat untuk pcncampur-an dengan sesempurna mungkin antara butir-butir tanah liat dengan kapur.

c) Granulasi butir-l?utir tanah liat discbabkan oleh tcrikatnya beberapa butir men· jadi butir baru yang lebih besar {= au}omerasi) oleh daya ikat kapur. Granulasi tanah liat ini mengakibatkan berkurangnya daya ikat {= binding) dari tanah asalnya.

211

d) Sifat kembang dan susutnya akan berkurang cukup banyak.

e) Daya mampu untuk bertahan terhadap gaya-gaya muatan (= nilai-nilai CBR unconfined compressive strength) akan naik dengan nyata sekali.

f) Sifat kapilernya akan jauh berkurang (kalau dil ctakkan di daerah-dacrah yang pcrmukaan air tanahnya (= water table) tinggi, dapat menghindarkan usaha kunstruksi lapisan-lapisan struktur jalan dari kcsulitan-kcsulitan yang Llitimbul-kan olch air dari b:Jwah.

Di samping pengaruh-pengaruh tcrscbut di atas, maka ada gejala-gejala lain yang menyebabkan penggunaan kapur sebagai bahan stabilisasi sangat digemari, yaitu apa yang dinamakan gejala pozzolanisasi,, yang dapat diformulasikan sebagai "pembatuan" campuran tanah kapur. Hal ini disebabkan oleh reaksi kimiawi antara kapur dengan silica yang terdapat di dalam tanah asal yang distabilisasi; calcium sylicate yang terjadi merupakan bahan yang keras dan padat. Akan tctapi. tidak semua tanah lial dapat bereaksi dengan kapur dan menimbulk..an pozzolanisasi yang kit a kehcndaki; tanah-tanah dari golongan chlorite dan illite tidak termasuk golongan tanah liat yang bersifatpozzolanik kalau dicampur dengan kapur. scdang golongan kaolinit danmontmorillinit merupakan pozzolan yang baik. Dengan demikian, maka bilamana yang dihadapi adalah tanah dari golongan yang non poz:wlanic taLli, perlu orang menambah bahan pozzolan lainnya, seperti debu gunung berapi (=volcanic ash) tuff/tras, semen batu merah, dan lain-lain. J>ozzolanisasi terjadi hampir bersamaan waktunya dengan penyemenan lemah olch kapur (karbonisasi) akan tetapi proscsnya mcmcrlukan waktu yang lcbih lama; bahkan pozzolinasi ini bcrlangsung sampai bertahun. lnilah sebabnya, maka mcru-pakan suatu usaha yang botch dikatak_an mubazir untuk membiarkan tanah ter-campur kapur kita tanpa diberikan usaha pemadatan (compaction) yang maksimal : karbonisasi terscbut akan jauh mengurangi pengaruh pozzolanisasi yang pada hakckatnya bcrmanfaat lebih besar dari penycmenan lcmah tadi. Kalau sudah tcr-jadi yang demikian itu , maka tidak ada jalan lain kecuali mcnamhahkan lagi kapur yang baru kcpada campuran tanah kapur yang sudah "mati" tadi . Rcaksi kapur dengan bahan pozzolan hanya dapat terjadi dengan baik di dalam kondisi padat dan bcrair cukup (ingat plesteran tembok kita dcngan adukan kapur dan semen merah !), dan dengan demikian, pemcliharaan sesuatu kadar air minimal di dalam massa tanah yang telah dipadatkan secara maksimal pada OMC merupakan syaral yang mutlak bagi berhasilnya stabilisasi kapur kita. Selama proses pozzolanisasi ini, maka apabila konstruksi sudah harus dikenakan pcngaruh lalu lintas (baik lalu lintas biasa maupun alat-alat berat), maka yang ber-tindak sebagai bahan pcngikat adalah bindernya sendiri (= tanah li atnya).

Seperti halnya dengan stabilisasi dengan PC, maka juga kapur dapat diper-gunakan sebagai bahan "treatment"(= tambahan) untuk material konstruksi yang hanya menyimpang sedikit dari spesifikasi mengenai nilai-nilai plastisnya.

64) Beberapa persyaratan mengenai bahan-bahannya.

Di dalam stabilisasi kimiawi , tergantung dari stabilizing agent yang diperguna-

212

kan, maka syarat-syarat untuk mcndapatkan hasil yang mcmadai mcngenai bahan-bahannya berbeda-beda seperti yang akan dikemukakan di bawah ini . Sesuai dengan ruang lingkup buku ini, maka akan disebut hanya beberapa saja dan yang dapat menolong kita untuk sckedar memahami apa yang dipcrlukan.

a) Untuk Soil Cement.

Tanah. Telah dikcmukakan tadi, bahwa semen (PC) dapal bercaksi baik dengan hampir semua jenis tanah, baik untuk keperluan stabilisasi maupun "treatment" saja. Reaksi ini t.erbatas kepada reaksi dengan bagian-bagian tanah yang rneliwati ayakan No.4 uan spesifikasi-spesifikasi diberikan untuk fraksi ini . Tanah yang akan distabilkan dengan PC harus bcrsifat ·"mawur"ldapat dihancurkan (=pulverized) dengan baik; tanah-tanah liat yang berupa gumpalan-gumpalan basah dan besar-besar, sukar dicampur dengan PC schingga membuat banyak semen mu-bazir (tidak sempat bereaksi dengan butir-butir tanah liat masing-masing) dan me-nyebabkan naik.nya kadar semen yang diperlukari. Mencampur tanah liat dengan kapur lebih dulu agar dapat mudah di -mawur-kan (= salah satu sifat dari kapur) merupakan cara yang baik dan rnemhatasi jumlah semen yang diperlukan sampai ± 70'Yo dari yang harus diberikan kalau demikian mempergunakan P.C. saja. Termasuk di dalam kalegori ini adalah tanah-tanah liat dengan fraksi No. 200 melebihi 50% dengan LL melebihi 5Q'Y,._pula atau Pllebih dari 25%. Batas-batas yang 、[セー。ャ@ dianjurkan untuk diamhil. agar mendapatkan hasil yang baik dan cukup ekunomis adalah sebagai berikut :

Ukuran butir lanah maksimurn : 3 " fraksi liwat ayakan No.4 ;;.: 50%

liwat ayakan No. 40 ;;.: 15 % liwat ayakan No. 200 セ@ 50%

Liquid limit セ@ 40 % Plasticityindex (1'1) セ@ 18 'lo

Semen (PC). Semen biasa scperti yang dipergunakan di dalam konstruksi-konstruksi bangunan, dapat dipergunakan untuk soil cement. Namun demikian, apabila menghadapi jenis-jenis tanah khusus (mengandung banyak bahan-b<Jh<Jn organis yang aktip, ウオャヲ。エMウオャヲ[セエ@ yang sukar bereaksi" dengan semen, dsb), rnaka stabilisasi dengan PC tidak dianjurkan. Kadar semen yang diperlukan dapat dibcrikan sebagai <Jncer-ancer sebagai berikut :

Kerikil I pasir 2 ·· 7 % (berat) pasir I waled 5 - 9 % waled I lanah liat 6 - I 0 % tanah liat I organis 8 12 %

Percobaan-percobaan di dalamlaburalorium adalah mutlak perlu, mengingat bahwa perbedaan beberapa % PC didalam campuran. dapat mengakibatkan perbedaan yang besar didalam anggaran konstruksi.

Air. Yang dapat dipergunakan オョエオセ@ membuat campuran beton, biasanya

213

juga baik untuk keperluan soil cement ini; air yang banyak mengandung zat-zat organis (air rawa) ataupun konsentrasi yang tinggi mengenai sulfat-sulfat, tiuak dapat dipergunakan. Air !aut dapat pula memberikan hasil yang baik (untuk men-campur). akan tetapi untuk membasahi di waktu "curing" sebaiknya tidak diper-gunakan air laut, karena pengumpulan garam dipermukaan lapisan akan sangat mengganggu usaha pengaspalan. Pcrlu diingatkan bahwa jumlah air yang dipcrlukan untuk usaha stahilisasi dcngan semen ini adalah banyak sekali (khususnya untuk mcmelihara k:tdar air p:1lb 111asa l.:Uring); apabi)a harus dilaksanakan di uaerah yang sulil ャョ」ョオZセー。エ@ kan Zセゥイ@ Ui lll:JSa pelaksanaan konstruksi, maka membuat konstruksi soil cement エゥオZセォ@ uianjurkan.

b). Stabilisasi セᄋ@

Tanah. Mengingat proses reaksi kapur Zセ ァ 。ォ@ bcrbcua dengan PC. maka juga pada pcrsyaratan mcngcnai エ。ョ。ィョ ケZセ@ tcruapat pcrbcdaan spcsifikasi. Tanah-tanah lia t yang dapat bereaksi baik 、・ョァZNセョ@ bpur aualah dari jcnis yang bcrsifat pozzolan 、Zセョ@ mcmiliki PI yang tinggi(ui alas 10%, bahkan yang ui atas 50%)

kel.:uali kalau la:tah tcrscbut ュ・ョァZセョ、オョァ@ lebih 「。ョ ケZセォ@ dari 3 7t hahan-bahan organis. Tanah-lJn:Jh non plastik pada umumnya tiuak bcreaksi dengan bpur, demikian pula tanah-tanah yang Pl-nya ui bawah I 0 '}{,_ Agar tanah-tanah tcrscbut dapat diberikan treatment dcngan kapur, maka paling scdikit 15 % harus tcrdiri dari fraksi liwat ayak:tn No. 200. Juga pcnambahan bahan-bahan pozzolan lainnya kadang-kadang dipcrlukan untuk mcndapatkan hasil yang dikehcndaki.

Kapur. Yang dipergunakan untuk stabili sasi kapur ini adalah jenis hyuroksiu (CaOII) ataupun hubuk gamping (CaO::!)· Yang terakhir ini. meskipun baik akan tctapi mcnimbulkan pcngaruh-pcngaruh yang kurang baik tcrhadap keschatan man usia. Di d:1lam kapur yang didapat dalam ー。セイ。ョ@ hahan-bahan b;mgun;ut. scring dijumpai " kotoran-kotoran" yang biasanya bcrupa batu-batu silica, karbona!, Jll yang tiuak mcmbcrikan rcaksi apa-apa tcrhadap tanah liat. Meskipun tiuak mcrugikan konstruksinya scndiri, namun kalau didapatkan Jalam jumlah yang banyak Ji Jalam satu satuan volume kapur. maka jumlah kapur kotor yang harus diadakan mcnjadi lcbih banyak. Mutu kapur yang dipcrlukan diukur paua jumlah % oksida (Ca atau Mg) yang ada di dalam massa kapur yang kita bcli ; biasanya jumlah ini minimal har:us = 60 perscn. Kapur yang sudah "mati" karcna terlalu lama dibiarkan dalam udara be bas a tau dikenakan air hujan harus dinyatakan sebagai tidak baik un tuk kcper-luan stabilisasi tanah (bereaksi dengan C02 dari udara dan menghasilkan CaC03 yang mcrupakan batu kapur biasa). Jumlah kapur yang diperlukan untuk mendapatkan stabilisasi yang baik, tergantung dari fungsi lapisan stabilisasi itu di dalam struktur konstruksi jalan; biasanya, sta-bilisasi tanah liat dengan kapur hanyalah dibuat untuk sub base course bagian bawah, Jengan tujuan untuk mcngurangi jumlah bahan yang perlu Jiangkut dari jarak jauh. Untuk lapisan-lapisan atas, maka pcnambahan kapur hanyalah untuk

214

kcpcrluan "perbaikan" dari bahan yang schcnamya sudah haik mutunya; uleh karcna itu, maka % kapur di dalam campuran bcrkisar an lara 2 I 0 'j,. hcratmassa tanah/kapur yang dikerjakan.

Air. Untuk stabilisasi dcngan ka.pur ini. mak:J mutu air ·tidak dcmikian di-spcsifikasikan dcngan ketal. llanya pcrlu 、ゥゥョセ。エ@ bahwa, kalau air didap:1lbn mc-ngandung asam arang (misalnya air hujan). maka harus diusahakan ag:n ha-,il pcn-campuran dipadatbn dcngan scccpat mungkin . schchnn lcrj:llli ォ。イィQhQゥ セ。ウ ゥ@ d:1ri CaOII-nya. Kila Ielah mcngclahui bahwa pcnycn1C11an (k111ah) ukh k:tpur 1111 sangalmcngurangi pozzolan 」ヲャ」セNZャ@ dari セNZ。ューオ イ ZQQQ@ lanah li :1l dcngan kapur.

65 ). Pelaksanaan stabilisasi tanah.

l'ekcrjaan-pckerjaan stabili sasi ini pada hakckatnya h:111yalah bcrpusat kcpada usaha untuk mcncampur tanah dcngan tanah lain ataupun dcngan bahan stabili sasi scdcmikian rupa, schingga mcndckati kcadaan yang dicapai dilaboralorium. Usaha-usaha yang mcngikutinya, yaitu pcnghamparan. pcngairan, pcmadalan dan pcng-ralaan/pcmbcntubn pcrmukaan lapisan massa yang dihasilkan. scbcnarnya sudah ada diluar usaha stabilisasi dan mcrupakan proscdur konstruksi tanah biasa. Pekcrjaan-pckerjaan stabilisasi tanah ini pcrlu sck:Jli dilaksanakan dcngan ccrmal dan pcngcrtian yang cukup mcndalam mcngenai hakekatnya. karcna kesalahan-kesalahan pclaksanaan. sukar scbli dipcrbaiki tanpa pcn:unh:1h:u1 yang セNZ オォオー@

bcsar didalam pcmbiayaannya. Untuk mclaksanakan pckcrjaan stabilisasi ini dihcdakan bcbcr:1p:1 jcnis/gulongan alat-alat; discsuaikan dcngan cara pclaksanaannya scbagai bcriku l :

a). Alat-alat untuk ュ」ョ セNZ 。ューオイ@ 「Zセィ。ョM「。ィZQQQ@ di tcmpal ー」ォ」イェ。Zセョ@(mix in place),

h). lnslalasi stahili '>asi lanah unluk ョQ」ョセNZ Z ョョーョイ@ hahan-h:d1:1 11 di·· scsualu tcmpat lcrlcntu yang dipilih {tidak hnpintl:lh-pind:ill/ stationary).

c). lnstalasi stabilisasi tanah yang dapat mclakubn pckcrjaan mix. in place (travel plant).

k・「Zセョケ。ォ。Nョ@ オ ウZセ ィ。@ stabilisasi dikcrjakan 、」ョァZセョ@ cara. pcnc:unpuran sclc111pat mcngingal hahwa hahan yang akan dikcrjakan, schagian lcrhcsar lcrdiri tbri tanah yang sudah Zセ、。@ ditcmpat itu scndiri (= di jalan yangdikcrjakan). Stabili-zation plants {baik yang stationary maupun yang traveling) hiasanya 、ゥュ。ョイ。。エォZセョ@khusus untuk 「。ィ。ョ M 「Zセィ。ョ@ pilihan(selected material) yang pa:da umumnya hanya-lah bcrupa pcrbaikan dari bahan yang sudah baik. Adalah merupakan opcrasi yang sangat mahal untuk mengangkut bahan dari tcmpat pckcrjaan kepada stationary plant untuk dicampur dcngan stabilizing at,'Cnl dan kcmudian mcngangkulnya kembali ketempat semula untuk dihamparkan menjadi lapisan konstruksi; apalagi kalau jarak angkutnya makin lama makin jauh schingga disamping ' 'double han-dling", juga biaya angkutannya menjadi semakin tinggi. Mengangkut bahan stabi-lisasi yang jumlahnya rclatip hanya sedikit (kalau dibandingkan dcngan tanah yang harus distabilkan) biasanya jauh lebih murah !.

215

Olch karena itu , maka mix in place lcbih hanyak dipraktekbn dari yang central mix; mcskipun dcmikian. ada kalanya central mix lcbih 111Cil)!lllllungkan, khususnya kala inslalasi (= plant) dilctakkan diletllp:ll dimana didapa1ka11 ャ^。ィ。ョMィZセィ。ョ@konslruksi ケ。ョ セ@ abn dipcrgunakan.

Pemilihan <.:ara pelaksanaan dan jcnis alai yang akan dipcrgun:tkan di lakubn hcr<.b s:Hkan pcrlimbangan-pcrtimhangan tnCn!,;Cnai :

Sumbcr bahan yang akan dikcrjabn h e tcmpat ;ll ;lll h;tt ll\ did;tt;lll gk.tn dari ten1pa1 I:Jin/ importcd). Jumlah pckcrjaan yang harus disclcsaikan. Tingkatan mutu pckc rjaan yang dituntut. Abt-:dat yang dapat discdiJkan dan pcrsnnil tcrlatili yang dapat dimubil isasikan. Jenis lanah yang harus distahilisasikan dan hahan st;tbili sasi apa yang dipillh (sccn::t I:Jhoratorics).

Dari apa ケZセョセ@ tclah dikcmukakan ladi. kila dapat mcnarik kcsimpulan-kcsimpulan sebagai herikut : lnslalasi slabilisasi lanah yang ウ エ[セエゥッョ。イケ@ mcrupabn alai yang bersil'al khusus c.hn baik sckali untuk mctH:ampur hahan-hahan t:mah yang stfatnya

granulcr; kctelitian pclaksanaan dapat diamati dcngan scccrmal-ccrmalnya scliingga dapal dijamin hasil C;Jillpur;Jn yang upl imal セ」 、。ョ セ@ produbinya juga bolch dikai;J-

bn 、。ーZセャ@ dilin gkatkan sampai hatas-halas pnp. tinggi . Unluk t;m;dt-t:lJlah sc lcmpat (artinya. yang Jiuapatkan di daerah proycknya scndiri). tcrutama di dalam hal tanah-l:mah kohesip. stabili Ling plant ini ォオイ Zセ ョ ァ@ mcngunlungbn. baik mcng.enai hasil kerjanya. maupun biaya pelaksana;umya. Untuk mcngatasi masalah 。ョセォオエ Z エョ@ dan double handling Jibu:tl u r:mg :dat

ウ エZセ 「 ゥャゥ ウ 。 ウ ゥ@ yang bcrupa instalasi bcrj:.d:tn (= travel pl :tnl) . Apabila diadakan ーイ オ ウ 」セ ゥョ ァ@

lcbih dulu tcrhadap tanah liat di tcmpat k1lnstruksi jal:m. maka travel pLtnt ini juga

ュ・ョァィZセ ウ ゥャォZエョ@ produk yang baik. k ・ィ」イ。エ Zセ ョ@ tcrhadap travel plant ini ialah ukuran-nya yang cukup besar untuk dapat diusah:tbn sel.'ara lim:ah dan mctncrluk:tn ruang gcrak yan)! cukup luas pula. sehing)!a kalau diharuskan hckcrj:t di dalam kondisi "campur" dcngan lalu lintas umum (misalnya mcngadakan rckonstruksi pada jalan yang masih dimanL!atkan olch lalu lintas umum). maka tcrlalu b:myak pekerjaan-pckcrjaan tambahan yang pcrlu di!:lkuk:tn untuk mcngatur pembagian 、Zセ 」 イ。ィ@ kerja. Alat -alat yang uibuat orang untuk mclakukan pckcrjaan penyampuran セ 」エ」 ュー。ャ@

sifatnya lcbih umum dari .stabili Lin g plants tadi . sehingga lcbih

populcr dikalangan usaha pcmbuatan jalan. Mcskipun dcmikian, 。ャ。エ M Zセャ。エ@ yang sifatnya masih khusus ini (dipandang dari segi pclaksanaan proyck di dalam kcsc-luruh:tnnya) kauang-kauang dipand;mg tcrlalu ュセィ。ャオョエオォ@ pcn;;Juaannya. terutama

kalau jumlah pckcrjaannya tid:tk scpadan (= tcrl:tmpau scllikil) schingga di d:dJm praktek kita mclihat orang ュ」ョセ・イェ。ォZエョ@ stabil isasi tanJh ini 、・ョァZセョ@ alai peralat-an konstruksi yang lchih umum, scperti g. r:1 dcr. dOLl' r. shovel .u:tn sch:tgainy;t.

u イZセゥ。ョ@ tcntann)! ー」ャ。ォウZセョj。ョ@ stabilisasi berikut ini, kemuuian Zセォ。ョ@ dibatasi

ォ・ー。オ Zセ@ cara-cara ケZセ ョァ@ lazim dilakukan dcngan alat-alat mix in· place, baik yang

dibuat sccara khusus dan yang bcrupa alat-alat penggusuran tanah secara umum. ·

216

66 ) . Alat -alat untuk ウ エ 。「ゥャゥセQセゥ@ (mix in place).

Alat -a!Jt yang kltusus dicipLtkan untuk mcny.:kllg)-!:tr:t LIIt pt'IIC:1111p11ra11 lanah dcngan hah:nt-h:th:m ウエ。ィゥャゥウZエセゥN@ p:llb utnuntnya t.:tdiri d:tri セイィオ。ィ@ pcrk:tkas yang dinamabn "rotor". y:ti lu セ」 ィオ。ィ@ Sllt llhll yaug dthcrik :111 k:tl..i -k:tki (=paddles) yang bcrbcntuk pacol-pacol kccil. Dcnj!an herputarny:t flll<H i11i scdcmikian rupa schingj!a ujung-ujung pa...:ol tadi ntcngcnai pnmukaan l:tll :tlt , tau:d1 :tk .111 tnp:tcol lcpas dan tcrl cmpar kc alas 、Zセョ@ kr hdak:tll ).! . Ap:d>il:t tan:dt yanr: k tp:tcol knas l:tdi dilcmpar bcrsamaan ucngan bahan-bahan stahil isasi, mak:t terjadil:tlt ーオャョセイゥW N 。エゥッョ@

dan pcnyampuran sckaligus Jan tcrcapai apa y:mg dimaksud.

Gb. 66.01. Rotor paJa ウ エ。「 ゥャゥ コ ゥョ セ[@ cctllipmcnt.

a) PulvimiAcr.

Sabh satu jcnis alat yang エ 」 ョョ。 セ オォ@ di dalam kaiC')-!"ri alat-alat yang dimaksud di alas adalah apa yang dinamakan pulvimixer(atau ju)!:t din:unakan multi pas.<; soil stabilizer, karen a <bpat mencampur t:mah srhill!! !! :• holllii)-!C n di dalam hl'l1r r:•pa pass/lintasan). Mengingat ukurannya yang mrman!! h:my:• k,·-.:il saja, knn:nnpu:111nya pun t.:rhat:h kcpada stabilisasi ringan (haik mckanis maupun kimiaw1). l'roduksinya dapat di-pcrtinggi dcngan mclcpa!> duJu tanah yang :1k:Jn distahiJis:l\1 ( misaJnya dCII);!all uuJJ-dozcr untuk kcmudian diratak:111 sama ll·h:tl dcng:111 ro:11l !'' ;tdn). Oi dalam kcadaan t:mah sudah tcrlt-p:tskan ini. kctl:!lam:m pt' ll !!!!a lian rotor hingga sampai 20 em (IS em padat) yang hi:1sanya Sllll:th cukup untuk kcbanyakan kcpcr-luan stabilisasi.

Bagian-hagian エ」イー 」 ョエゥョセ@ dari ala! ini ad:tl:th ru!•lt .1y:1 hcpcrti pad a Gh. 66.0 I) yang digerakkan olch mcsin t raktornya dcn,;:m pcr:mtaraan s.:huah power take ofT; alat ini biasanya tidak dibcrikan brrmcsin . セQゥクゥョァ@ box. yaitu konstruksi haja yang mcnutup rotor dimaksudkan untuk mcnahan t:mah adukan scdcmikian rupa sching-ga dapat di...:ampur scscmpurna ュオョセォゥョ[@ h:1gian hclak:lll )! dari hox ini dapat 、ゥ。ョ セᆳ

kat untuk mcli watkan tanah yang sudah tcratluk ini di bawahnya schingga mcrupa-kan suatu lapisan yang rata tebalnya. Tebal lapisan ini dapat diatur dengan menga-tur tingginya bukaan tailgate ini, yang dilakukan dengan Iangan (manual); ke-rataan tebal lapisan yang tertinggal dibelakang traktor ini harus diatur dengan me-nyesuaikan kecepatan gerak traktor penariknya sendiri.

217

Gh. n6 .02. Multip le pass sui/ stabiliser.

Kalau traktor terlalu cepat berjalan, maka akan terjadi B 「ッエ。セM 「ッ エ。ォ B@ di dalam lapisan yang tidak terisi oleh adukan; kalau terlalu lam bat berjalannya dibandingkan dengan produksi rotor, maka mixing box akan terangkat-angkat dan menghasilkan kecuali lar>isan yang bergelombang, juga mutu adukan yang kurang baik homoge-nitasnya. Agar ー」ョセィ。ョ」ョイ。ョ@ gumpal-gurnpal tanah yang tcrpacol lcpas itu (= pulveri1.ation) d:tpat tcrwujudkan dcngan scbaik-baiknya (scbagai syarat pen.yampuran), rnaka tanah lcpas tadi hcndaklah dalam kcadaan yang scker_ipg mungl)in; sctclah pulveri -

218

zation dan pengadukan dianggap sudah eukup sempurna (sesudah bebcrapa pass/ bolak balik maka pada pass terakhir baru dieampurkan air yang seeukupnya (:::>MC) dengan eara menghubungkan pipa air pcmbasah dcngan エ 。ョセォゥ@ air yang bcrjalan di sam ping traktor. Pipa air yang mcrupakan scbuah spray bar dengan nozzles-nya: banyaknya satuan air yang disemprotkan per satu satuan luas pcr.muban lapisan tanah yang sudah teraduk sempurna ini, diatur uengan sebuah pompa tekan. Pema-datan kemudian dapat dimulai selekas kebasahan tanah dinyatakan sebagai scsuai dcngan kadar air yang ditctapkan; alat-alat pemauatannya dipilih scpcrti yang ui -tcrangkan dalam Bab VII. Perlu ditekankan di sini bahwa tebal padat hendaklah dibcrikan kelebihan bcbcrapa sentimeter dengan maksud agar ada kesempatan untuk pembentukan pcrmukaan (=grading) yang sempurna menu rut reneana.

Pada stabilisasi mekanis. maka tanah-tanah yang akan dieampur dihamparkan Jebih dulu di alas permukaan di mana stabilisasi akan diletakkan scdemikian rupa sehingga tebalnya masing-masing sesuai perbandingannya dcngan 'f<, yang dikehcn· daki dari tiap jenis. Setelah itu baru diliwatkan stabiliscr di atasnya; jumlah tcbal lapisan hendaklah tidak melampaui batas kemampuan alat yang uipcrgunakan sedang besar butir maksimal juga demikian. Untuk kebanyakan alat stabilisasi, bcsar butir maksimal ini tidak mclcbihi 5 em, satu uan lain untuk tidak tcrlalu cepat merusak pacol-pacol rotornya yang mcrupakan bagian yang paling scring harus diganti. Di dalam hal stabilisasi k.imiawi, maka penghamparan bahan stabilisasi akan menyc-babkan banyak yang hilang. antara lain oleh roda-roda traktor dan tiupan angin. Oleh karena itu , maka biasanya bahan stabilisasi dilctakbn dalam gundubn-gun-dukan dalam jumlah dan jarak antar gunuuk scdcmikian rupa schingga scsuai dc-ngan jumlah yang dipcrlukan per satu satuan panjang lapisan stabllisasi.

Misalnya tanah harus distabilisasikan dengan 5% PC (berat) maka kalau Iebar stabilisemya sendiri = 2.00 meter sedang tebal lapisan = 20 em (lepas dan kering) maka bcrat per meter.lapisan = 2.00 X 0,20 X I ,2 ton= 0,480 ton. 5% PC = 0,05 X 480 Kg= 24 Kg per meter panjang lapisan (Ca• 2.00 meter) schingga sebuah zak semen (50 Kg) diletakkan tiap 2 meter di atas permukaan ke arah jalan-nya stabiliscr. Sebaiknya dilctakkan sclang scling agak mcncpi ke kanan dan ke kiri untuk tujuan mendapatkan eampuran yang homogen; semen dikeluarkan dari dalam kantongnya di tempat itu juga.

Perlu sekali lagi diperingatkan bahwa penambahan air kepada adukan yang sudah homogen ini dilakukan pada pass terakhir (dari jumlah pass yang diperlukan). Menambah air kepada massa yang telah dipadatkan, kurang mcmberikan hasil yang baik karena kemungkinan untuk merembes ke dalam massa yang boleh dikatakan sudah kedap air ini akan kecil sekali. Seperti yang telah dikemukakan tadi, maka air di dalam massa sangat pcnting untuk stabilisasi dengan PC ataupun kapur, yaitu untuk _hidrasi dari semennya dan me-mungkinkan terjadinya pozzolanisasi oleh kapur dan tanah liat. Oleh karena itu, maka menjap tetap adanya air di dalam massa merupakan sesuatu

yang harus dilakubn; apabila menjadi kering sebelum waktunya, maka usaha stabi-lisasi ti (l:l k akan berhasil. Preservation dari air ini dap:1t dilakukan dengan mernberi-kan sebuah seal coat dari aspal di at as lapisan stabilisasi yang masih basah ini (cukup rnahal dan belum dapat diliwati lalu lintas umum) atau segera meletakkan lapisan konstruksi berikut di atasnva. Sub base course alas (a tau base course, kalau stabilisasi sudah mempunyai nilai CBR = TP G Gセ I@ dipadatkan sementara dan mcmungkinkan untuk dipelihara dabm keadaan hasah. scdang lalu lintas umum dapat dihiarkan lalu di atasnya. L.arnanya mcrnclihara kcbasahan ini untuk stabilisasi PC adalah sckitar 4 hari scdang untuk kapur tidak botch kurang dari I 0 hari. Keuntungan dari peletakan lapisan konstruksi di atas stabilisasi (PC dan/atau kapur) ini ialah, bahwa massa stabilisasi tidak terlalu terusik oleh pengaruh lalu lintas sclama masa mcngcras (= 」オイゥョセIᆳSetcl:th waktu yang ditetapkan. maka lapisan at:ts (= pcnutup) tadi dapat dibong-kar kcmbali unluk dilctakkan sccara tcratur.

b) sゥョセャ・@ pass soil stabilizer

Pulvimixer scpcrti yang ditcrangkan dalam par. (66.a) di alas, dapat mcngha-silkan suatu adukan yang cukup homogcn di dalarn 3 --5 pass st.abiliscr Jan dcngan dcmikian produksinya holeh dianggap agak rcndah. Ita! ini mcrupakan suatu kcbe-ralan kalau jumlah pckerjaan agak besar ウ・、。ョセ@ jadwal waklunya ketal; untuk mcngalasi ini , orang dapal mcnggunakan puh:imixers seb:tnyak pass yang dipcrlu-kan. sehingga tiap alat hanya mclakukan satu pass saja. Dipandang dari segi mixcr-nya scndiri. hal ini barangkali masih dapat dibcnarkan dalam masalah harganya. namun liap mixer memcrlukan scbuah traktor penariknya ma!'>ing-masing dan jadi-nya pemilihan ini kurang dapat dipcrtanggung jawabbn.

Mengingat hal-hal yang demikian tadi, maka orang membuat sebuah sbbili-l.ingequipmentyang dapat berfungsi sebagai 4 pulvimixer sekaligus dan dengan demikian d:tpat diatasi masalah traktor penarik kelcbihan yang tiga buah tadi. Sabh SJiu jcnis soil stabiliser scpcrti yang dimaksud itu adalah yang dikcnal scbagai "P & II Single Pass Soil Stabilizer" (llarniscfcgcr Corp. USA). Pad a Gh. 66.03 adalah salah satu model dari serangkaiansoilsbbili1.ers yang dibuat olch P & II , yaitu model LA-88; dapat dilihat bahwa alat ini cukup besar dan bcrat sehing.g.a dapal mengatasi hanyak kesulitan opcrasionil scperti yang dialarni olch pulvimixer dengan traktor penariknya tadi.

Kcrugian dari model-model ini ialah bahwa traktor dan stabilizernya mcrupa-kan salu unit yang tidak dapat dipisah-pisahkan untuk bekerja scndiri; traktor yang mempunyai mesin ganda (= dual) ini , kecuali menjadi prime mover juga mensupply tcnaga kcpada rotor-rotor stabilizer scrta alat-alat lain yang memerlukannya. lierat total alat ini adalah sckitar 50 ton scdang mcsin bcrkapasitas 320 liP. Dapal dimcng.erti bahwa harga alat ini mcmang mahal kalau dibandingkan dcngan pulvimixcr ·dengan traktornya (± 8 kali lipat) sehingga kalau jumlah pckerjaan di dalam sesuatu proyck tidak cukup bcsar, tidaklah ekonomis untuk mengadakan mesin ini untuk pekcrjaan· エ・セウ」「オエ [@ kecuali itu, be rat dan ukura·n-ukuran luamya adalah scdcmikian bcsarnya schingga mengangkut alat ini ke tempat pekerjaan ( dari

220

depot) mcrupakan masalah yang cukup memberi.kan kesulitan.

Gb. 66.03. P&H Single pass Soil stabilizer. mod. LA-8b.

Jumlah rotor di dalam mixing box (di sini dinamakan processing chamber) ada 4 buah yang masing-masing mempunyai fungsinya sendiri -sendiri ; rotor paling 、・ーセョ@disebut cutting rotor dimaksudkan untuk mcmacol lepas エセョ。ィ@ yang akan distabi-lisasikan menjadi gumpal-gumpal yang cukup kccil dan melcmparnya kc arah kcrja rotor berikutnya yang dinamakan blending rotor. Sepcrti yang dapat dimcngcrti dari namanya, blending rotor ini dimaksudkan untuk mencampur sehnmogen mung· kin bagian-bagian tanah yang harus menjadi satu adukan. k セイ」 ョ 。@ bcntuk paddles nya dan arah putarnya yang berlawanan dcngan cutting rotor (dan juga dcngan rotor berikutnya), maka campuran tanah yang lepas ini agak lama ada di daerah rotor ini dan dengan demikian mengalami proses pcncampuran dan エセュ「。ィ。ョ@ peng-hancuran dari gumpalan-gumpalan yang telah terlepaskan oleh cutting rotor. 131en-ding rotor juga berfungsi sebagai !'pencukur halus" pcrmukaan dasar dari galian. Dari blending rotor. bal1an yang sudah mcngalami oroses pencampur;Jn ini ditcrima oleh scpasang rotor yang merupakan sebuah pugmill, yaitu pengaduk bahan yang sudah agak basah. Dan memang bahan sudah basah setelah rnelampaui blen-ding rotor karena pembcrian air dilakuk;m antar blending rotor dan pugrnill ini , yang diatur scdemikian rupa schingga kadar air campuran memenuhi persyaratan un tuk pemadatan. Dari pugmill, adukan yang kcluar dari dalam processing chamber melalui bawah "tail gate" rnerupakan lapisan bahan yang teraduk baik dengan kcte-balan yang rata, N セ ゥ。ー@ untuk dipadatkan: Prln-sip kerja di dalam processing <.:hamber dapat dilihat pacta Gb. 66.04. dan Gb. 66.05. Cutting rotor mcrup<)kan bagian yang paling }Jerat pekerj"a:uiny;t .dan dengan dcmi-kian juga yang paling cepat .ausnya :; penggantian-penggantian pacol-pacol yang di-buat dari baja yang keras dapat dilakukan dengan mudah dari cadangan/perbekalan yang perlu sekali diadakan/dibawa dalam jumlah yang cukup untuk sesuatu operasi terten tu.

221

セ@N

P RIMAA V HYD RA ULI C CYLI NDERS RII•Sf'

and lo••r IP'I• procfU Stt'HJ Chfln l bfl r and /IC(U·

t11e1y regu l•le and m a mt,•un l h tt df'Oih ('I I t'•f'

cui

SCCON O ARY H (OP t:. U LIC CYLI N OlRS Rt>Q

HIGH SPtEO CUTTI NG RO l Qq Cuto; I"' 0 ー オ エセLNL@ :e., ュセエャャ@ tncrf'n• t- rH<; ,1) t ht' sv• :lur , ,..,f: IS エ ッイ BB エセイ、@ TIl l! h.ud s uri ,UC'\J !('('•·",.

qu+c .. ly イ ・ーャ。 」」セッ L 「ャ ヲG@

A.ll LIQUiDS AR [ u セ if o セ GG ャ@ Y AP Pli(Q """ , ... c;,nu lq d" I ,,., , t - 1 ,

mrnouo;) ·"<' lf'd l h• "hHl'' .,,..: ,,,, .. , NセNNLL@

f eu Hldl\•fiU II 01 セMBGQGQ@ 1 t'Oo oll•l'l •' 11

LtQ•IId<. ,.,(' mt' l ('ff'd ,,( r tit'!) I'll!

'I' l;f'rl Urltl o•f ll'o·<,,,,lf' ''''"''"·I 11',\01

• セ@ fl pI t. 0 s p R 0 ( I s sf 0 \ ' ,. I t R I t. L

THOROUGH AI [NQIN G lh(- to I •t,J (,j '"''"'

P| QNN セ@ II() 111t' 1(">< セHG@ f' l\(',. ·' \ ll"f1 t . !">\ f )•f' , ,/)

\l'l'lf:Sr T•JI" Q "'000\•11' , , rrrt '0 1 .. <> Jlt tQ

ro1or, •1 st u lltt\ tnr f'·.Jtt"' ·' ' "'"· • ,.,., lrorm ,..,d

」 ウエセ@ •I on a uf'!olorrdy f'• ··l il'l ytl Uuouqh t he

I•Qujd sor• y

f\,{ '>11" 1 o•ol(lj.!'<. l tl I ' t 11'1 I' ,.,, t lo• o

I··. I , •• ,,,

I '1\(-uu•l''''' 't•'" "•I

. l .. 1 " t•· セZ@ c· • !" ' I ' . ' 'I

,, , ,.,I ,, "'' I "'" \-J

PUG M il ( MrX NG Acton·o!o\ .. ('rl th ,..,. .,n,

.,, ...... " ,,, |LヲGG セヲG@ , ,,,., rau•Prf'!'l ... '" ... . n .. id( ('I' 1"11'1•'" 1 '1\J rOidl tnU 111 OPPt'\·lt' .Jo'f' C

t•o ·o; 1•,,. オodセGセ q@ anct セ q カ ヲエャ ᄋ セBセo@ a l t •on

tn\vtf''t , U"OIOUQh m1o

Gb. 66 .04. Prinsip kerja d i cla/an1 processing clwmbcr ( !.A -88)

'1:l

" 0 (") t'l fJ) fJ) ..... z C1 (")

:c > a:: til t'l

"

.. ---. -·. ·-· . . ·._· ᄋ セ ᄋ N@

Gb. 66.05. Ro tors di da/.am processing chamber ( F:/1-58).

Usaha untuk sckcuar mcnghcmal pcm:1bian hahis pa..:ol-p:u.:DI p:1d:1 ..:utling roiDr. biasanya orang mclcpaskan Julu tanah yan,: abn dikcrj:1b11 scpcrt i l1alnya di-terangkan pada pulvimixers. Aplikasi bahan-bahan stahilisasi juga dapal dil:1kubn dcngan ..:ara scpcrl i pad;Jpul-

vimixers; namun dcmikian. karcn;J harm mampu untuk mcnghasilkan produksi di dalam satu lintasan {= pass). maka kcmungkinan bahwa hasilnya tidak tcrlalu homogcen mcmang cukup bcsar. Olch karcna itu, bias::mya orang mcnghamparkan bahan stabilisasi {PC atau kapur) dcngan lapisan yang rata tcb:dnya di :ltas pcr-mukaan jalan yang Zセォ。 ョ@ ditcmpuh alai kita lch;dnya proporsi11nil 、」ョァZセョ@ 'lr· hahan ウエ。「ゥャゥウZセウゥ@ yang di tetapkan dan tcbal lapis:111 t:mah yang akan distabilisasikan. Tebal maksimal {padat) yang tbpat dicapai olch LA -88 adalah X"{ ± 20 1.:111). LA -X8 di lcngkapi 、・ ョ ァZセョ@ du:J buah tangki <.:airan, yaitu scbuah untuk <Jir dan scbuah l:1gi untuk aspal encer {untuk stabilisasi hitumina/aspal). Mcskipun dcmikian, jumlah ha-han cair yang dapat disimpan di dalam masing·masing tangki adalah kecil saja sc-hingga dipcrluk:ln tangki air/asp:.d untuk mcnambah supply pada waktu bckerja. Agar tidak ュ 」 イオ ウ Zセォ@ lapis:m bahan ウ エ。 「 ゥャゥ ウ Zセウゥ@ yang telah tcrhamparkan di dcpan ai :J l kita, ュZセォ。@ tangki supply ini bcrjalan di samping stabiliLcr : akan tctapi kal:1u appli -

223

kasi bahan stabilisasi ini dilakukan langsung di dalam processing chamber, maka tangki ditcmpatkan di dcpan alat untuk Remudian didorong olch traktor pcnggcrak stabilizer(stabilisasi aspal, ataupun dengan slurry kapur).

Intcnsitas stabilisasi diatur dengan penycsuaian keccpatan gcrak maju alatnya scndiri: makin "berat" bahan yang perlu dikcrjakan, dan makin dalam harus dilaku-kan stabilisasi (= tcbal lapisan), makin lambat harus dijalankan stabiiizer kita. Namun demikian, Single pass Soil stabili7.er adalah suatu alat dengan produksi tinggi ; tergantung dari kondisi pekerjaan, produksi per jamnya dapat mencapai 2000 m2 (= 800 m dengan Iebar 2,50 m). Dengan demikian, maka juga alat-alat bantuannya (tangki air, compactors, dan lain-lain) harus disesuaikan dengan produksi yang tinggi jtu ; kalau tidak, maka penggunaan soil stabilizer ini menjadi tidak effisien lagi. Alat pemadat yang paling baik dioereunakan bersamaan dengan single pass<Oil sta · bilizerini adalah dari golongan segmented wheel rollers dengan kecepatan tinggi Sebelum dilakukan Finish rolling denganpneumaticrollers, maka permukaan ta-nah yang masih agak lepas dan tidak rata itu 、ゥォ・セ。ォ。ョ@ dengan grader untuk diberi-kan sckalian bentuk permukaan yang dikehendaki. Kedudukan processing cham-

' ' '

A

B

' ... G \ッ セ[L@

' , y

' セ@ 0()\0WA.V

MM M セMMMセMMMMMMMMMMMMMMSUH · GQA[)£

ber terhadap permukaan ta-nah dapat diatur dengan ada-nya frame yang berengsel ti ga. (Gb. 66.06). Pengaturan ini diperlukan untuk mcmeli-hara kedalaman lapisan yang ingin dihasilkan. Frame yang bcrbcntuk lengan bersiku ini. pada sikunya terdapat engsel utama yang mcrupakan titik putar bagi seluruh konstruksi processing chamber. Dcngan mcnaik atau turunkan lcngan atas olch lengan hidrolik uta-rna, rnaka lengan bawah juga ikut naik turun dan bersama-an dcngan itu juga processing chamber. Engscl kedua, yang ditcmpat-

' kan pada lengan atas frame : merupakan tcmpat keduduk-' ..{ an batang-batang pcnaruk un-. ',, ',, , Mウ Z[セッM rZセL@ / tuk mcnggantungkan proces---- ____________ , ______ .. __ ., ______ sing chamber, scdang cngsel

Cb. 66.06. Gcrakan pok.ok dari processi1tg cham-ber.

ke tiga adalah tcmpat ber-putar ujung dcpan dari cham-ber ini . Dengan memanipula-sikan kedudukan batang-ba-

224 tang pcnggantung tersebut,

maka processing chamber beriku t rotor-rotornya berpu tar naik turun pad a engsel di ujung lengan bawah frame uan dengan demiki··n 、。ーZNセエ@ diatur kcdudukan hori-zontalnya letak sislem processing chamber ilu .

Berpindah tempat di tlaerah proyek di lakukan dengan processing chamber· ini terangkat pada engsel utama frame {Gb. 66.06.A.) dan setehih sampai kepada tempat akan dimulai operasi, frame diturunkan sedemikian rupa sehingga tercapai ketinggian yang dikehendaki. Setelah sampai pada ujung jalur ケZNセョァ@ akan dikerjakan dan alat sudah diarahkan menghadap tujuan yang harus dilalui. maka frame diturunbn pelan-pclan; semen-tara itu. rotor-rotor dijalankan pada RPM penuh, sedang processing chamber masih dalam keadaan condong kc depan (Gb. 66.07). ·

Gb. 66.07. Mulai dengan pekerjaan

Apabila penun.nan frame sudah sampai kepada titik yang di.rencanakan, maka cutting rotor sudah menggali lepas tanah di bawah ujung processing 」ィZNセュ「・イN@Kemudian traktor dijalankan ke depan dengan kecepatan rendah. semcntara pro-cessing chamber masih dalam keadaan con dong ke uepan; cutting rotor terus meng-gali lepas tanah yang dilaluinya sehingga terjaui sesuatu jalur tanah lepas di bawah chamber ini . Karena tanah lepas ini sudah dapat dilanggulangi oleh blending rotor, maka processing chamber diturunkan dengan menurunkan lengan alas dari frame secara berangsur sampai semua rotor mengenai tanah dan chamber berkedudukan horizontal; pada saat ini, stabilizer sudah berfungsi penult. Pada akhir pass. maka

225

frame diangkat lepas dari permukaan tanah (rotor-rotor bemmaan keluar dari dalam lapisan adukan) dan sctclah itu lengan alas diangkat sehingga processing chamber bcrkcdudukan condong ke depan; stabilizer sudah siap untuk berjalan mcnuju kc tcmpat awal pass bcrikutnya !.

6 7). Stabilisasi secara darurat (expedient).

Apabila jumlah pckerjaan stabilisasi tidak cukup bcsar untuk mcmbcnarkan sccara ckonomis pcndatangan alat-alat khusus kc tcmpat pckcrjaan, maka hasil yang cukup baik dapat dicapai dcngan mcmanfaatkan alat-alat konstruksi yang sifatnya lcbih umum. Pengadukan dengan grader sudah diterangkan pada par. 44; sudah barang tentu, hasilnya tidak sesempurna pengadukan dengan alat-alat khusus. Bulldozer (angle) dan shovel loader sering juga dimanfaatkan, sedang untuk stabilisasi mekanis, powershoveljuga merupakan alat yang berguna. Tanah stabilisasi dihamparkan bcrlapis-lapis ke alas scdemikian rupa schingga mcrupakan scsuatu tcbing yang ti ngginya kurang lcbih adalah tinggi rnaksimal dari kemampuan jarak jangkau shovel kita (= h). Lapisan-lapisan dilctakkan sclang-scling antara jcnis·jenis tanah yang pcrlu Jiaduk mcnjadi massa yang homogccn, dengan tcbal masing-masing lapisan sccara propor-sionil dcngan % masing-masing yang ditctapkan sccara laboratoris. Makin tipis lapisan-lapisan itu dibuat, makin scmpurna adukan yan)! dihasilkan.

Gb. 67.01. Pengadukan darurat. (expedient blending)

Apabila kcmudian tcbing bu-atan itu digali dengan shovel (Gb. 67.01). maka tcrjadilah campuran scsuatu massa yang tcrdiri dari kedua jenis tanah tadi dengan prrbandingan yang mcmcnuhi spcsifikasi. Dapat dimcngerti bahwa pcng adukan masih bclum scmpur-na bcnar (baru diaduk sckali ) schingga di lapangan nanti masih perlu dibcrikan usaha adukan tambahan yang di-perlukan. Hal ini dicapai de-ngan memanfaatkan grader yang sambil menebar tanah adukan ini mcnjalankan be-bcrapa kali windrowing .

Oi dalam stabilisasi mckanis scpcrti ini, maka baik sckali untuk mcmbcrikan air. sudah scmcnjak mcmbuat lapisan-lapisan pcmbcntuk tcbing yang digali tadi dalam jumlah yang cukup (sckitar OMC) schingga pcngairan di lapangan hanya bersifal pcmcliharaan kadar air saja.

226

68). p・ョャ{ィ・ュ。エ。ョ M ッ・ョセセ・ュ。エ。ョ@ oleh ウセ 。「ゥャゥU。ウゥ@ tanah セエ・ュッ。エN@

Kita sudah mengetahui bahwa tujuan stabilisasi adalah mempcrbaiki tanah yang kurang baik mutunya untuk bcrfungsi scbagai lapisan konstruksi dcngan fungsinya masing-masing. llahwa dengan dcmikian kita dapat mcnghemat hany;1k sckali biaya konstrubi.

BASE & BASE & SURFACE 10" + 8" SURFACE COURSE 2" COURSE

セセセ@ .. セセセ@ CBR 6096

C/ ' • \i1 セ G B@Bセ G@ r. bK? CBR 40 96

セセセセセセQQ@28"

I'' I, , I , .1 iII II '!Ill I I • I I I I I I CBR 1096 ' I , I I I I I I ' I! I I I I ' I I' I ' • , . ,I

I '1 I 1 1 1 1' ' I I I

I I 'I I I I I I . . I I : セ@ I I I I ! I CBR 7 96 I I I I I I II I I' ' I ' I 88"

I I 'I' I I I. I I I I ' I II II I ! I I : I I I: ' 'II : : CBR 396

I I II II II '' II 'I' I II ' I I I • I II I I I ' I I : I il l '

セセNuQQ Q N G@ セ@ ᄋ Lセ@CBR 196 CBR 196

(A) (B)

Gb. 68. OJ. Perbandingan konstmksi stntkturil dengan mutu yang soma.

khususnya di dalam usaha angkutan material. dapat dilihal dari struktur konstruksi landasan tcrbang unluk pesawat DC-R di \セャ。 ウ@ウ オ「 ァ イ\セ、 ・@ dcngan CUR = I'Y, •.

Sesuai dengan design curves CUR, mab dircm:anakan struktur sepcrti yang digam· barkan pada Gb. 68.01 (A) , di mana bahan CBR = 7';1,. diambilkan pasir urug yang didapatkan di sckitar proyck pada jarak yang cukup jauh. llahan COR= 40'k tcrdiri dari kcrikil / pasir yang didapatkan lcbih ke arah hulu dari sungai yang sama dari pangkalan pasir urug. Tinggi seluruh konstruksi = 126" (± 3.20 meter) yang bolch dikatakan pcninggian yang bcsar juga. Karcna keadaan mcdan mcngidzinkan, mab disusun alternatip scperti pada (U) dcngan mempergunakan tanah sctcmpat scbanyak mungkin. CBR 3% adalah tanah setempat yang distabilisasikan dengan kapur, cukup untuk menghasilkan granularisasi tanah ( ± 47n kapur). CBR I 0% dihasilkan oleh pcncampuran bah an CBR 3% dcngan SO"k> pasir urug, sedang CBR 20% adalah pasir urug yang distabilkan dcngan kapur pula(± 10%); CBR 60% adalah pasir/kerikil yang distabilkan dengan kapur (lime treated) seba-nyak ± I 0% pula. Dibandingkan dengan rcncana (A), maka angkutan pasir urug hanya 30" per tebal konstruksi, atau 35% dari rencana scmula, scdang angkutan pasir/kerikil hanya 30'X,.

227

Kalau harga k:Jpur di tempat pekerjaan = 4 kali harga material yang didatangkan (imported). maka biaya untuk kapur ini hanya 2()'y,, dari scluruh imported material yang uirencanakan semula sehingga penghematan dapat dlperkirakan = SO %. Di s:uuping itu , penggunaan tanah sctcmpat mengakibatkan bahwa penggalian subgraue mutlak perlu dijalankan sehingga tinggi permukaan konstruksi di atas permukaan tanah scmula hanya tinggal ± 80 cn1. yang kalau tiuak ada pcrtimbang· an-pertimbangan lain, merupakan tinggi yang lebih layak dari tinggi scmula. Juga didapatkan kemungkinan ballwa tanah scdalam 2.00 meter dari pcrmukaan, mem-punyai nilai CBR yang lcbih tinggi dari I 'h scpcrti yang dipcrhitungkan di dal:lm design.

Namun drmikian. prmbatasan-prmbatasan terhadap pcnghematan trrsebut t:u.li didapatkan berupa hal-hal scbagai bcrikut :

- ャG・ョ セァ。 ャゥ。ョ N@ pcncampuran dan ュ」ョセ・ュィ。ャゥォ。ョ@ tanah setcmpat ke dalam dacrah "konstruksi Juerupak:tn usJha yang cukup bcrat juga. dan memerlukan waktu y:lllg lcbih bma dari menimbun saja ucngan imported material: kecuali itu. tidak srlalu tcrdap:1t mcdan yang mengidzinkan proses gali / urug terscbut

Kctcliti an pclaksanaan merupakan syarat yang mutlak h:1gi bcrhasilnya usaha. dan prrsonil yang mampu dan terlatih haik serta mcngcrli permasalaiJ:mnya adalah san!!:1t pcnting pula.

Jumlah proccssin!! yang hanyak mcngharuskan pengadaan alat-alat khusus untuk melaksanakannya: sebuah P & II single pass soil stabilizer hJnya mampu untuk

mengerjakan sekaligus lapisan sctebal 10" saja, dengan Iebar jalur tiap pass-nya = 2,50 meter. Apahila Iebar landasan terbang yang pcrlu uikerjakan = 80.00 meter. maka mungkin sekali seluruh pekcrjaan tidak akan dapat tr rsclesaikan dalam satu JIIUSim kr rj a 11leh schuah stabili1.er saja. Air yang harus discdiakan untuk kcpcrluan stabilisasi ini, hcndakbh tcrj:11nin srpanjang pclaksanaan konst ruksi. haik di dalam jumlahnya maupun di dalam aplikasinya kcpada massa lanah yang scdang dikcrjakan.

Kckurangan air llapat ュ」ョセ。ァ。ャォ。ョ@ usaha stabilisasi, scd:mg jumlah truck tangki air yang ditugaskan untuk mclayani opcrasi harus cukup banyak: tcrgan-tung d:tri jauhnya tcmpat pcngambilan air dan lamanya waktu yang dipcrlukan untuk ュ」ョァゥセゥ@ tangki air itu, maka untuk melayani scbuah P & II soil stabilizer dipcrlukan minimal uua buah truck tangki air. Tiga tangki air dengan kapasitas masing·masing schesar I 0 m3 adalah yan!( lazim ditctapkan scbagai kepcrluan yang harus dipcrhitungkan; truck-truck tangki lainnya dipcrlukan untuk mcme-lihara kadar air di dalam stabilisasi yang sedang curing

- Dan ウ」ィ。セ。 ゥョケ。N@

セQ」ャゥィ。エ@ hal-hal yang tlcmikian itu. maka stabilisasi yang kelihatannya menguntung-kau itu. scring malah:1n tidak mungkin terlaksana· karena tidak tcrsedianya prasara-na & sarana untuk itu clalam jumlah yang mcmatlai.

228

C. MEMPERSIAPKAN RENCANA PELAKSANAAN

IX. MENGHITUNG JUMLAH PENGGUSURAN TANAH .

69). U m u m.

Rencana pc1ak.sanaan pckcrjaan untuk (hagian) proyek sepcrli pcnggusuran tanah untuk subgrade ini, adalah salah satu unsur uari scrangkaian kcgial:m pcren· canaan pcnanganan pelaksanaan konstruksi (construction management). Di dalam buku ini, kita akan membatasi pcmbicaraan kepada hal-hal yang sifatnya mempersiapkan rcncana yang dimaksud, khususnya yang bcrsangkulan dcngan pcnggusuran tanah, yaitu ten tang masalah mcnghitung bcsarnya jumlah (=volume) penggusuran, masalah pcmilihan alat-alat yang scbaiknya dipcrgunakan, dan cara-cara yang scbaiknya ditcmpuh untuk menc·apai hasil yang sebaik-baiknya pula. Sudah b:JTang tcntu, kita tidak dapat mcngharapkan bahwa pcmbicaraan yang di-maksud ini akan mcndalam, karena mcmang bukan itu tuju:m yang ingin dicapai oleh buku ini melainkan hanyalah sckedar membcrikan gambaran tcntang jcnis kcgiatan dan bcntuk-bentuknya scperti yang lazim dilakukan didalam praktck. Hasil dari pcrsiapan-pcrsiapan kita ini akan mcrupakan scsuatu landasan bagi tcr-kcmbangnya rcncana pclaksanaan セ」ャZエョェオエョケ。@ schingga harm. 、ゥオセ。ィ。ォ。ョ@ adanya ketclitian yang cukup dan dihindarkan kcsalahan-kesalahan yang terlalu bcsar.

Tugas untuk mclaksanakan proyck sampai kepadJ kita di dalam bcrbagai ragam bentuk, yang pada umumnya dapat dikatcgorikan kc dalam bcntuk-bcntuk umum scbagai berikut :

a) Rencana tclah lcngkap dibuatkan. haik gambar-gambar den)!:lll dclailsnya mau-pun pcrhitungan-pcrhitung:m mcngcnai jumlah-jumlah ー」ォ」イェZセ。ョ@ yang harus dilaksanakan. llal ini scring dijumpai di dalam hal proyck-proyck yang di· tcndcr-kan untuk pcmborong:lll; ucngan clcmikian, maka pckcrjaan pcrcm:anaan. oleh pclaksana hanya tcrbatas kcpaua kcgiatan-kc!!iatan mcnghitung u!Jng di kantor saja.

b) Rencana dibcrikan sccara tidak lcngkap: gambar yang dibcrik:m bcrupa pcta tupografi (ucngan garis-garis ketinggian/lranchcs) bcrikut lokasi dari pruycknya sendiri. Details harus masih kitJ buat bcrdasark:Jn spcsifikasi standard yang diikulkan kepada gambar-gamhar yang dibcrikan tadi.

c) Kil a sama sckali diminla untuk mcrcncanakan proyck dari pcrmulaan heruasar-kan pembalasan-pcmbatasan dan kritcria tcrlcntu.

Untuk kcpcrluan mcm:apai lujuan huku ini . kita ambil hanya hcntuk (h) unluk diterangkan sepcrlunya agar tidak tcrlalu mcmpcrluas ruang lin gkup pcmbicaraan, dengan catatan bahwa kondisinya adalah "pelaksanaan scndiri" (force account) yang tcntunya hcrbcda apabila pckcrjaan dihorongkan.

Tujuan uari ー」ョセオウオイjョ@ エ。ョZセィL@ scpcrli yang tcbh kita kctahui, aualah mcn-dapatkan scsuatu pcrmukaan tanah yang tlipcrsiapkan unluk dasar bagi konslruksi

229

yang scbenarnya, yang dapat bcrupa jalan raya ataupun landasan tcrbang, saluran air irigasi dan scbagainya. Di dalam usaha untuk mcncapai apa yang dikchendaki tadi, maka kita bcrpcgang kepada bcberapa prinsip sebagai berikut :

ll omogenitas konstruksi scpanjang proyek hendaklah dipelihara sejauh mungkin, di dalam arti kata bahwa susunan lapisan-lapisan konstruksi hendaklah dibatasi sampai minimal (sedapat mungkin) ; hal ini berarti bahwa landai permukaan sub-grade harus dibuat sejajar deng;111 pennukaan akhir (atau tiap-tiap lapisan) konstruksi.

Ekonomi pelaksanaan dicapai dengan sebanyak mungkin meng!!unakan material setempat, yang berarti bahwa scdapat mungkin dihindarkan pengangkutan mate-rial dari tempat lain dan mengusahakan imbang;m (= balance) yang baik antara potongan dan timbunan (=cut & !ill).

Apabila Jijumpai tanah-tanah sepanjang tracee yang berlainan nilai CI3R-nya, maka tanah dengan nilai CBR yang besar dil etakkan pada lapisan yang lebih alas.

Dan !Jin-lain.

Seperti yang telah dikemukakan sebelum ini , pada proyck pembuatan jalan raya ataupun landasan terbang, penggusuran tanah ini meliputi 40 70% dari usaha konstruksi di dalam keseluruhannya. sehing_ga kecermatan pcrhitungannya merupa-kan sesuatu syaral utama di dalam usaha pengekonomisan pelaksanaan. Oleh karena itu . maka peta kerja paling tidak harus dengan skala I : 1000 dengan tranches/garis-garis kctinggian dengan interval 1.00 meter atau lebih kecil lagi. Apabila medannya tidak terlalu bergclnmbang/herbukit-bukit, maka peta dengan skala I : 5000 dengan interval garis tinggi 2.50 meter sudah boleh dikatakan men-cukupi. Sumbu konstruksi (=centre line) sepanjang proyek juga dib;1gi-bagi dcngan interval yang ·sesuai; pada proyek jalan raya, maka patok Kilometer merupakan patok inter-val yang memadai. lstilah yang biasa dipakai di dalam pelaksanaan proyck un tuk patok-palok interval pada sumbu ini adalah "Station"(= Sta.) dengan diheri nonH>r urut 0 sampai akhir proyek. Karena jarak I !(ilometcr cukup jauh. maka biasanya diadakan station-station antara (= sub stations) yang dapal dipergunakan patok-patok Hektometer. Untuk menunjuk pada sesuatu tempat pada proyek jalan, maka cukup disebut station-nya saja, ditambah dengan jarak antara tempat itu dengan station yang dimaksud, misalnya Sta. 6 + 280 dan sebagainya. lr isan mclintang (tegak lurus pada sumbu konstruksi) biasanya disebut protll dan untuk keperluan menghitung jumlah penggusuran tanah, profil -profil ini digambar pada interval-interval yang sesuai pula; interval 25 meter biasanya sudah mcncukupi keperluan. bahkan pada medan yang cukup datar, dapat diambil interval yang lebih panjang lagi. Untuk bagian-bagian yang khusus (misalnya pada belokan-bclokan, dan scbagainya) maka interval ini kadang-kadang harus lcbih kecillagi.

230

70). Menghitung berdasark:m luas profit-profit .

Cara menghitung seperti ini merupakan cara yang pali ng scdcrhana, mcskipun tidak boleh dikatakan yang paling cermat dan cepat. Prinsipnya ialah menghitung isi prisma J i an tara dua profit pacta sub station yang

bersangkutan; apabila luas profit depan = f 1 dan luas profil belakang= F2, scdang

panjang jarak an tara kedua sub stati on == p, maka isi prisma adalah luas profit rata-rata kali panjang interval=

v X p

Dapat kita mengerti bahwa makin panjang interval yang kita ambit sebagai panjang

prismoida yang kita hitung isinya itu, makin kurang tcpatnya nilai rata-rata profil yang ada pada kedua ujung itu scbagai nilai rata-rata dari seluruh profit yang ada

di antaranya. Untuk menghinclarkan penyimpangan yang terlalu besar dari nil ai

F(rata-rata) yang sebenarnya, maka di dalam perhitungan ditambahkan unsur F dari prom yang di tengah-tengah antara profit-profit ujung tadi :

Fn + 4Fm + Fn+l F rata-rata = ----

6------

di mana F m = luas profil tengah yang dimaksud.

Menghitung luasnya profit dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang paling mu-

dah di antaranya adalah dengan sebuah planimeter; akan tctapi. kadang-kadang di-minta perhitungan-pcrhitungan yang hasilnya dapat diikuti cara-cara pcngcrjaannya

apabila dipandang pcrlu, schingga cara menghitung luas profil scperti yang akan ditcrangkan bcrikut ini mcrupakan cara yang mcmcnuhi pcrmintaan tcrscbut. Cara ini mengikuti apa yang disebut sistem triangle (= scgiti ga).

Proscdur untuk menjalankan pcrhitungan-pcrhitungan tcrscbut adalah scbagai bcrikut :

Pada profil ditarik garis-garis vertikal yang berpangkal kepada tiap titik perubahan pada arah garis keliling profil, scdemikian rupa schingga mcmotong garis kcliling yang berscberangan. Panjang garis vertikal ini dapat dihitung dari pcrbcdaan clevasi antara kedua ujungnya.

Jarak masing-masing garis vertikal itu diukur dari sumbu konstruksi (= centre-

line) sedemikian rupa schingga dapat disusun secara tabelaris.

Dengan memperhatikan contoh pada Gb. 70.01 , maka dilakukan perhitungan sc bagai berikut :

231

-: profil asal

c - : profil jadi

+ 1

8.00

Gb. 70.0 1. Mengllitrmg luas profil.

Sebagai contoh. perhatikan titik (N); titik seberang pada garis vertikal melalui (N) ini adalah (C). Garis N -- C panjanl!nya adalah perbedaan elevasinya yang dapat dikelahui = 4,50 meter(= h

0).

Titik potong garis vcrtikal berikutnya adalah (B) dan titik polonl! sebclumnya ada-lah (A). Jarak masing-masing lilik (A) , (N) dan (B) lcrhadap garis SUJ)lbu adalah d

3, d

0 dan db.

Luas scgi empat A ·· N ·- B C adalah luas scgiliga Al\C + Bl'\C =

Apabila (N) adalah titik sembarang di dalam urut-urutan titik-litik yang didapatkan mulai dari tilik (0 ), maka (A) biasanya dinyalakan scbagai titik (N-1) dan (B) sehagai titik (N+ I). schingga da diberikan tanda dn-1 dan db = dn+ J. schingga

untuk kedua scgitiga yang mcmpunyai bersckutu scbuah garis vcrtikal (hn). luasnya dapat ditulis =

Fn = 0,50hnx(d11

+1 - d0

)+0.50hnx(d11 - d11_ 1)

= 0.50hnx(dn+l- d11_ 1)

Elcvasi dari tilik-titik p·ada profil asal, dapat diketahui dari pcta dan demikian pula clcvasi dari titik (0). Titik-titik pada profil jadi ken:mdian dihitung bcrdasarkan clevasi dari titik (0) ini . Tabulasi pcrhitungan kcmudian dilakukan (untuk Gb. 70.01) scbagai berikut :

232

n hn 0n+l-dn-l rn = 0.5 hn x ( dn+l- d11 _ 1 )

0 3.00 16.00 24.00 kanan/kiri I 3.42 10.00 17.10 kiri 2 4.50 7.00 I 5.75 3 4.86 6.00 14.58 4 5.40 11.00 29.70 I 2.50 13.00 16.26 kanan 2 2.06 6.00 6.18 3 2.10 7.00 7.35 4 0.70 8.00 2.80

+

Jumlah Fn = 133.66 1112

Perhitungan sccara tabclaris ini, mcskipun kelihatannya tcrlalu mcmakan w;.tktu dan usaha, namun mcmpunyai kcuntungan bahwa kcsalahan-kcsalahan dapat di 'tlusur' (trace back)kcmbali dcngan mudah apabila tcrnyata di kcmudian hari dikctcmukan perbedaan-perbcdaan yang mcnyulok.

71). Menghitung volume berdasarkan 'subgrade contours".

Apa yang dinamakan contours schcnarnya tidak lain dari garis ketinggian, sehingga subgradecontours adalah pcrubahan-pcrubahan lctak garis-garistranches pada peta asal sctclah selcsai diadakan pcnggusuran tanah untuk ウ オ「 ァ イ[セ、」@ kon-struksi kita. Apabila kita ingat bahwa garis-garis ketinggian scpcrli yang kita lihat pada pcta tidak lain adalah proycksi dari garis-garis potong ;mtar<l pcrmukaan mcdan dcngan bidang-bidang datar horizontal pada ketinggian tcrtentu. maka tidaklah tcrlalu sulit untuk mcnggambarkan subgradc contours ini ー。、\セ@ pcl;.t asal. Contoh dari pet a sub grade セッョ@ tour tcrsebu t adalah G h. 71.0 I. Untuk dapat mcnggambar pcta tcrscbut mcmang dipcrlukan bebcrapa pcrhitungan berdasarkan ketcntuan- kctentuan yang dibcrikan, dan mungkin sckali jumlahnya lebih bcsar dari usaha yang dipcrlukan untuk cara terse but par. (71 ), namun rnclihat keuntungan-kcuntungan cara mcnghitung ini , イョZセウゥィ@ banyak kita jumpai ー」ョァァオョZセᆳannya di dalam praktck. Contoh pada Gb. 71.01· Jibu;.tl misalnya untuk bagian scbuah ャ。ョj。 ウ Zセョ@ tcrbang dcngan spcsifikasi sbb.

Iebar penggusuran tanah = 2 セ@ 50.00 m landai (memanjang) antara Sta. I + 00 sampai Sta. 2 + 300 = I % landal kesamping 2 % kekanan dan kckiri landai tebing potong (cut)= 5%

233

§ .

.., ..,

Cb_ 71.01. So.6rak ""''"""-

234

landai tebing urugan (fill)= 10% Ketinggian (= elevasi) titik pada centre line di Sta. I + 00 =I+ 32.

Penggambaran selanjutnya dilekukkan dengan menentukan lebih dulu garis-garis contour pada subgradenya sendifi. Karen a miring 2 % ke tepi, maka apabila ditarik garis tcgak lurus pada sumbu sampai memotong garis tepi suhgrade, titik potong ini mempunyai ketinggian yang (2% x 50.00 m) = 1.00 m lcbih rcndah dari titik pada centre line yang 「・イウセョァォオエ。ョ[@ dan karen a scluruh konstruksi miring I% ke-arah selatan, maka titik yang sama tingginya dengan titik centre line tadi terlctak I 00.00 m ke arah selatan pula (pada garis tcpi konstruksi). Apabila perhitungan seperti ini dilakukan (misalnya) untuk semua tilik Sta. pada centre line, maka titik-'titik sama tinggi pada tepi konstruksi dapat ditctapkan pula, dan contours pada subgrade dapat digambarkan. Kemudian kita masih harus me "nyambung" contours tersebut pada tebing galian/ urugan sehingga merupakan bagian dari contours yang asal. Hal ini dilakukan dengan cara pcrtama..:tama menggambarkan bidang vertikal pada garis tepi subgrade yang bcrsangkutan; pada titik (A) ditarik garis sedemikian rupa schingga membuat sudut dengan garis tcpi tadi yang bertangent = I : I 00, sesuai dengan ketentuan kemiringan landai konstruksi. Pada titik (C) di garis itu, dibuatkan bidang vertikal pula (tegak lurus pada garis A - C) dan pada bidang itu dibuatkan garis horizontal (C .:. D) sedemikian rupa schingga sudut COB bertangent I : 20, scsuai dengan landai tcbing potongan. Dengan demikian, maka bidang ACD hukan lain adalah bidang proyeksi, yang ketinggiannya adalah sama dengan ketinggian (A), sedang gari s AC adalah proyeksi dari garis tepi subgrade dan garis AD adalah garis potong bidang proyeksi dengan tebing potongan (cut). Garis AD mcmotong garis contour (a) y;mg sama ketinggian-nya dcngan titik (A) pada tepi konstruksi di litik (E).

8

A

Gb. 71.02. Penje/asan stereometris untuk menggambar subgrade contour.

Titik (E) ini adalah セ「オ。ィ@ titik pada tcpi galian dan dengan demikian merupakan salah satu titik ー。セ。@ pembatasan daerah potongan (cut) di dalam proyeksinya.

235

Apabila pada tepi konstruksi ditctapkan ti tik-tit ik (A) untuk masing-masing kc-tinggian (= elcvasi) yang dipilih sesuai dengan interval contours pada pcta, maka setiap kali kita dapat gambarkan garis A - E sebagai contour pada tcbing dan titik (E) sebagai bat as galian. Hal ·ini Ielah dilakukan pad a Gb. 71.0 I. dan un tuk fill dilakukan proscdur yang sama (perhatikan arah dari sudut contour dcngan tepi subgrade !). Dari hasil penggambaran subgrade contours ini セ」イャゥィ。エ@ scgera manfaatnya, yaitu dapat dibedakan sccara jela!l daerah-daerah cut dan fill dan visualisasi dari banyaknya jumlah volume masing-masing. Menghitung jumlah volume tanah yang perlu digusur kcmudian dapat dilakukan dengan pemanfaatan gambar subgrade contour: yang telah dibuat tadi, dengan cara mcmbagi-bagi jalur ュセ、。ョ@ konstruksi pada potongan-potongan oleh bidang-bidang vertikal dengan arah tegak lurus pada arah sumbu. Tebalnya potongan ter-gantung dari kecermatan yang dikehendaki dari hasil perhitungan-perhitungan kita; kalau medannya tidak terlalu bergclombang, maka jarak antara bidang potong (= tebal potongan) dapat diambil agak besar, misalnya antara dua sub stations scdang kalau tidak rata, tchal ini harus diambillebih kecillagi (mi!lalnya 25 meter).

+35 +34.50 +34.50 +34.20 +33

y

Gb. 71 .03. Potongan lajur medon konstruksi

Bentuk secara umum dari potongau adalah seperti pada Gb. 71.03 di. alas; dan untuk keperluan perhitungan, potongan dibagi-bagi lagi pada bagian-bagian {a), (b) , (c) dan (d), yang masing-masing diketahui ukuran-ukuran yang 、ゥー・イャオォ\セョN@ Langsung dari pembacaan pcta.

236

(I). Bagian (b) :

tinggi 1 = 33 - 27 = 6 m Tinggi rata-rata= tinggi2 = 34,50 ·- 26 = 8,50 m 6 + R 50 + 7.50 + 5

34,50- 27 = 7,50 m = tinggi3 = tinggi4 = 33 - 28 = 5 m

Luas dasar = SOx 100m2= 5.000 m2 Volume (b)= 5.000 x 6,75 m3 = 33750 m3

(2). Bagian (a) :

tinggil = 6 m tinggi2 = 8,50 m

Tinggi rata-rata =

4

6 + 8 50 = 2

6 .75 m.

7,25 m

Panjang sisi alas (Jiukur) rata-rata= 150m Luas rata-rata = 150 x I 00 = I 5.000 m2 Volume= 0,5 x 15.000 x 7,25 m3 = 54.375 m3

{3) Bagian {c) : Tinggi rata-rata= 5 + 7 ,SO+ 8·20 + (i m = 6,48 m

セ@ 4

Luas alas= 50 x I 00 1112 = 5.000 m2 Volume = 5.000 x 6,48 mJ = 32.400 m.l

{4) Bagian (d) : Luas alas rata-rata= 120 x 100m2= 12.000 m2 Tinggi rata-rata= 7,10 m Volume = 0,5 x 12.000 x 7,101113 = 42.600 m3

Volume total= 33.750 + 54.375 + 32.400 + 42.600 1113 = 163.125 m3·

Dengan cara yang sama, kita hitung volume potongan-potongan lajur lainnya untuk kemudian disusun didalam suatu tabel volume seluruh jumlah penggusuran. Derajat kecermatan dari menghitung volume pekerjaan dengan cara ini tidak lebih tinggi dari perhitungan dcngan cara profil -profil seperti yang diterang-kan dalam par. (70). Ketidak cermatan terutama terletak pada pengambilan nilai rata-rata dari besaran-besaran yang diperlukan, dan anggapan bahwa pcrmukaan daerah kerja adalah rata. Kesalahan-kesalahan dapat dipcrkecil dengan mengambil tebal potongan yang lebih tipis, akan tetapi tidak dapat dihindarkan sama sekali; biasanya memang diberikan "toleransi" sebesar ± 15%, tergantung dari derajat kerataan medan. Catalan : Untuk daerah batas cut & fill dan didaerah-daerah perubahan arah

centre line {dalam arah vertikal maupun horizontal) seperti misalnya pada tikungan-tikungan, tcbal potongan harus diambil lcbih kecil dari yang diambil pada bagian-bagian yang lurus.

72). Memperhitungkan faklor-faklor lainnya.

Perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan seperti pada par. (71) di atas, masih perlu disesuaikan kepada keperluan-keperluan teknis pelaksanaan. Seperti yang telah pernah dikemukakan sebelum ini, top soil/l apisan humus dari lapisan permukaan medan, tidak dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi karena sifat-sifatnya yang tidak menguntungkan dan dcngan dcmikian harus di-singkirkan dari daerah kerja. Hal ini berarti bahwa sebagian dari hasil galian {= cut) tidak dapat dipergunakan untuk bahan urugan, dan bahkan di daerah urug perlu ditambahkan galian untu.k menghilangkan lapisan top soil tadi dan dengan demikian memperdalam tinggi urugan {= fill) . Kealpaan untuk memasukkan faktor ini didalam perhitungan meng-imbangkan usaha cut & fill dapat berakibat kerugian yang besar, khususnya didalam hal tebalnya lapisan humus ini cukup besar. Faktor kcdua yang perlu kita perhatikar. 。、セャ。ィ@ masalah ukuran. Perhitungan-pcr-hitungan yang telah dibuat di daerah galian auaiah dalam ukuran padat alam (bank

237

measure) sedang di daerah urugan dalam ukuran dipadatkan mckanis sampai opti-mum. Oleh karena hasil galian kita pergunakan untuk mcngisi daerah urugan. rnaka harus dipergunakan pula satuan ukuran yang sama. schingga hasil hitungan untuk urug harus dikalikan dengan faktor pcmadatan yang scsuai (tabcl par. 7). Khususnya pada urugan yang エゥョァセゥ@ dan faktor pcmadatan yang tinggi , mab sclisih yang didapat ュオョァセゥョ@ sckali akan mcrupakan kcsabhan yang fatal ckonomis.

Kcmudian kita dapat saja menjumpai kea<laan di mana jcnis-jcnis tanah pada scsuatu tcmpat bcrlainan sifatnya dcngan y:111g dipadatkan di tcmpat lain scpanja11g lokasi proyck kita: apabila hal ini bcrarti pcrbcdaan di dalam fak tor pcmal!J tan a tau usaha pcngangkutan misalnyJ, maka faktor-faktor yang bcrsangkutan harus dipcr-hitvngkan pu1a. Fakto r ini akan sangat menonjol pada kcadaan-keadaan di mana cut harus dilakukan dcngan pelcdakan-pclcdakan ataupun ripping ; di dalam hal ini, ukuran padat alam adalah sangat bcsar dan melebihi padat mckanis. Juga di dalam fill di daerah rawa, orang sering menjurnpai hal-hal yang tidak dapat diduga sebelumnya.

73). Tahulasi perhitungan-perhitungan.

Untuk keperluan pcnclitian kembali ィ。 セ ゥャ M ィ。 セ ゥャ@ pcrhitungan yang tclah dibuat, maka biasanya dibuatkan scsuatu label hasil-hasil pcrhitungan yang dimabud, scpcrti yang dap:ll dilihat pada label 73.01. Tabcl tcrsebut biasanya dibuatkan ten.Jiri dari 6 kolom yang 11\asing-masing mc-muat data tcntang hal-hal scbagai bcrikut :

Kolum (I)

Kolo111 ( 2 )

Kolom (3)

Kolom (4)

Nomor dari masing-masing Sta. atau sub sta. y:111g dipcrlukan scbagai batas tlari scbagian jalur yang dihitung jumlah pcnggusur-an tanahnya. Jarak kedua batas tersebut tidak pcrlu sam;J bcs;•r-nya untuk tiap bagian mclainkan ditctapkan mcnurut kcpcrluan.

Jumlah tanah yang perlu digusur an tara duaSta. tcrscbut Ji dalam kolorn ( l ). Untuk memudahkan identifikasinya, maka angka volume ini dituliskan paJa baris yang terletak dian tara kedua Sta. yang bersangkutan. Kolom ini terdiri dari 2 buah lajur, yaitu (a) untuk cut dan (h) untuk fill, yang didasarkan atas hitungan diatas peta.

Jumlahstrippingyang perlu dilakukan (tanah tlibuang !).

Cut dan fill netto, yaitu jumlah pada kolom (2) tlikurangi dcngan jumlah pada kolom (3). Apabila patla scsuatu baris tcrdapal baik cut maupun fill, hal ini bcrarti adanya side hill cut di daerah antara kcdua Sta yang bcrsangkutan (atau = batas antara dacrah cut dan fill) .

Kolom (S) = Penyamaan satuan ukuran, yaitu fill yang dikcmbangkan a tau cut yang dipadatkan. Biasanya orang mcmilih " mcngcmbangkan" fill , karcna pcrhitungan hasil karya biasanya dilakukan bcrdasarkan ukuran padat alam.

238

Kohuu (6) JumJah aJjahar tlarf CUI &. flll エャ・ョセ。ョ@ S:IIUall ukuran yung !alllU yaitu kolom (4 b) + kolum (S). (-) berarti fill dan(+) berarti cut.

Apabila perhitungan-perhitungan volume dilakukan dengan cara ·profil /cross sect-ions, maka luas masing-masing profil pembatas bagian yang dihitung biasanya di-cantumkan pula di dalam label ini (misalnya = I b).

I 2 3 4 s 6

a b a b a b

I+ 00 1.200 - - soo - 700 - - + 700

I+ 100 800 - 1.000 -200 - soo 600 - l .SOO -1.800 -1.200

I+ 2SO - -1.200 - -400 - -I .600 -1 .920 - 1.920

I+SOO 1.9SO - 6SO -600 - 2SO 1.350 - 900 -1.080 + 270

I+ 800 l .SOO - - 4SO - 1.1 so - - + 1.1 so

2+ 00 ---·-

dst.

Total 5.450 -1.750 3.800 -4.800 -2.850 -1.150 -4.000

Keterangan : Faktor kcmbang Iii! = I .20.

74). Mass Diayam.

Apa yang dimaksud dcngan mass diagram adalah sebuah grafik, yang pada ordinatnya digambarkan jumlah aljabar dari cut & fill (kolom 6, par 73) scdang pada abcisnya digambarkan kedudukan lincair dari Sta. yang bersangkutan. Dia-gram ini adalah jumlah kumulatip dari pcnggusuran tanah (cut & fill) scpanjang trase, dimulai dari sesuatu titik/Sta. tcrtentu dan bcrturut-turut untuk masing-masing Sta. batas perhitungan dari bagian yang bcrsangkutan. Untuk kepcrluan ー・ョァァセュ「。イ。ョ@ mass セゥ。ァイ。ュ@ ini, mU.a dibuat orang perhitungan-perhitungan tam· bahan tcrhadap tabcl pada par. 73 di atas dcngan mcnambahkan kepadanya satu kolom lagi (=kolom 7) yang memuat jumlah kumulatip dari angka-angka yang dida-patkan pada kolom 6; satu kolom lagi dapat ditambahkan, yang memuat ukuran jumlah-jumlah pada kolom 7 ケ。セ@ sudah dikalikan dengan skala yang ditetapkan.

239

I 2 . 3 4 . 5 6. 7 8

I+ 00 0 0

I+ 100 + 700 + 700 + 3,50

I+ 250 - 1.200 - 0.500 - 2.50

I+ 500 - 1.920 - 2.420 - 12.10

I+ 800 + 270 - 2.150 - 10.75

2+ 00 + 1.150 - 1.000 - 5.00

dst.

Keterangan : Skala volume = I cm/200 m3.

Skala abcis dari diagram ini biasanya diambil sama dengan sk:lla dari gmnbar profil mcmanjang padatraceeolch karcna biasanya pula pada mass diagram ini discrtakan pula gambar dari profil mcmanjang tcrscbut. Skala volume hcndaklah diambil cukup bcsar. agar mcndapatkan diagram yangjelas dan mudah 、ゥ「。セ。 N@

Apabila kita mulai mcnggambar dari kiri ke kanan dan bcrpcdoman kcpaLia ketcntu-an bahwa galian diberi nilai (+)dan urugan (-) . maka garis naik berarti adanya gali-an di dacrah itu scdang garis menurun adalah urugan. Demikian pula kita segera dapat mcnarik kcsimpulan bahwa puncak-puncak (max/min) pada diagram adalah batas-batas an tara galian dan urugan. Titik 0 pada diagram dapal diambil pada volume berapa saja. akan tetapi sebaiknya diambil pada titik permulaan dari usaha penggusuran tanah ini , karena secara teori-lis dapal dikatakan bahwa apabila sesuatu mass diagram yang mulai titik 0 dan ber-akhir pada titik 0 pula, adalah keadaan penggusuran tanah sepanjang tracee yang jumlah galiannya sama dengan jumlah urugannya (=imbang/balanced). Pada Gb. 74.01 di bawah ini adalah mass diagram untuk perhitungan-perhitungan cut & fill pad a tabel dalam par. 73 terse but.

240

mass diagram

I

sbo

med11n

BOO

12 I I I

I I I 1 I 1 I ---------------- --------- MMMMMMLMMMM M セM ---------- セM -----------

1200 1 I 1

I : i 1600

I 1 I I 1 I I

2000 I I I I I I

-------------------------- __ L ___ MMセMMMMMMMMMMI I 2400

I

Gb. 74.01. Profil memanjang & Mass diagram.

Mass diagram mcrupakan scsuatu garis yang kontinu (tidak patah-patah) schingga untuk menggambarnya diperlukan scbanyak mungkin titik pertolong:m yang di-dapatkan dari mengambil scbanyak mungkin bagian-bagian untuk dihitung jumlah volumenya (jarak an tara dua prolil batas bagian diambil sckecilmungkin).

Perlu diingatkan bahwa pada mass diagram terscbut di atas, galian untuk keperluan stripping (yang harus dibu:mg hasilnya) tidak dimasukk:m di dalam g:unbar/diagram, karena memang tujuan kita adalah " menggali untuk mengisi "

75). lnterprdasi terhadap mass diagram.

Bagi penggusuran tanah untuk mempcrsiapkan lapisan dasar konstruksi jalan ray a a tau pun landasan tcrbang yang panjangnya berkilometcr, mass diagram m<.'ru-pakan alai yang amat herguna, antara lain untuk mempclajari adanya volume-volu-me tanah yang berlehih ataupun kur:mg antara masing-masing Sta., mencntukan dengan cepat cara-cara bagaimana harus diatur pcl:iksanaan penggusuran, alat-alat yang diperlukan, dan lain-lain. Setelah selesai digambarkan mass diagram, maka yang pertama-tama dilakukan adalah menarik apa yang dinamakan garis imbang (= ballance line), yaitu scsuatu garis horizontal melalui titik pcnnulaan diagram sampai batas akhir dari pekerjaan. Dari hasil penggarisan ballancc line tadi. dapat tcrjadi 3 buah kemungkinan, yaitu akhir diagram tepat jatuh pada garis itu ; di dalam hal ini bolch dikatakan bahwa

241

jumlah galian sama bcsamya dcngan jumlah 'urugan. Kemungkinan kedua ialah bahwa akhir diagram jatuh di bawah balance line. yang berarti bahwa terdapat lebih ban yak urugan dari galian sepanjang tracee itu dan ter-

paksa harus didatangkan dari エ・ュー [セ エ@ lain (= borow fill ) un tuk memenuhi rencana yang telah dibuat. Sebaliknya, akhir diagram ini dapat jatuh di atas ballance line schingga dapat disimpulkan bahwa terlalu banyak galian yang harus dibuang (= was-ting) kc luar dacrah proyek; Garis imbang ini dapat pula ditarik horizontal di scmbarang tcmpat, discsuaikan dcngan kcpcrluan kita scndiri. Misalnya padatracee yang panjang tcrdapat mass diagram yang imbang, namun dacrah galian terletak demikian jauhnya dari dacrah yang perlu diisi olch hasil galian ini , maka orang dapat saja mcnarik ballance line lcbih dari salu , di tcmpat-tcmpat scdcmikian rupa schi.ngga angkutan tanah dari dacrah gali ke daerah urug masih dalam batas-batas ekonomi pelaksanaan. kelehihan di dacrah gali dibuang saja dan kekurangan di daerah urug diambilkan dari tempat (di luar tracee) yang berdekatan.

d セMMMMMM MMMMMMMMMMMMMM セQ@

' I .....;------------..l- ------p ' a ' Q

Gb. 75.01. Membuang galian dan mendacangkan urugan ( ;vaste & borrow).

Mi salnya mass diagram kila adalah sepcrti yang terlukiskan pada Gb. 75.01. garis 0 - R adalah balance line: dan secara teorilis diagram kit a itu adalah berimbang. Namun dcmikian, kita dapat membagi diagram kita mcnjadi 3 bagian, yaitu bagian 0 - P, bagian P-Q dan bagian Q- R. Diagram di bagian 0- P adalah imbang, scdangjarak rata-rata antara dacrah gali dan urug masih dalam batas ekonomi alat-alat yang kita pergunakan; dcmikian pula bagian Q - R. Tidak demikian halnya dengan bagian P - Q; meskipun imbang, namun jarak rata-rata daerah gali dan urug adalah sedemikian jauhnya (=d) sehingga"tidak ekonomis lagi untuk dikerjakan seperti halnya di bagian 0- P. Oleh karena itu, kita tarik garis A - B sedcmikian rupa sehingga jarak A - B masih masuk dalam batas-batas ckono-mi tadi; di daerah P-Akita kemudian mcndapatkan kekurangan tanah untuk urug-an sehingga perlu didatangkan dari daerah di luar tracee (di sekitar P) dan di daerah Q - B didapatkan kelebihan galian yang perlu dibuang ke luar daerah tracee. Sudah barang tentu masih perlu pula dipertimbangkan, apakah pembebasan daerah untuk

242

diambil tanahnya (di luar tracee) tidak lebih mahal dari memaksakan mcngangkut tanah dari B - Q ke P - A. Seperti yang dapat dilihat pada gam bar, borrow fill adalah sejumlah (a) m3 dan waste adalah sebesar (b) m3 sedang di 「\セァゥ。ョ@ A- B, diagram -adalah imbang. Keha-rusan untuk waste dan borrowini misalnya juga terdapat di dalam keadaan di mana penggusuran tailah terikat kcpada scsuatu jadwal yang ketal, padahal di dacrah urugan misalnya harus dibuat scbuah jembatan/gorong-gorong yang waktu penyele-saiannya melampaui jadwal pcnggusuran tanah, sedang dacrah urug tcrletak di daerah scberang jembatan dari dacrah gali yang dipcruntukkan mengisi urugan tadi.

Mengenai jarak angkut ekonomis scpcrti yang tadi discbutkan scbagai salah satu parameter di dalam mencntukan ballancc line, harus ditctapk;m berdasarkan analisa-analisa tersendiri yang akan diterangkan di dalam paragrap-paragrap scsudah ini. Namun demikian, untuk keperluan kita sekarang ini akan dikemukakan bebera-pa angka secara umum mengenai hal ini dan dipergunakan sebagai pcngarah pcmi-kiran saja. Jarak angkut ekonomis untuk :

Bulldozer ( di bawah I 00 HP) = 20 Bulldozer ( di at as ISO HP) Scraper, towed/tracks Whee I Tractor scraper Trucks/wagons

=

=

50 60

100 = 300 = 500

60 meter. 100 meter. 150 meter. 250 meter.

I .500 meter. menurut kcpcrluan.

Angka-angka tersebut di atas pada hakekatnya adalah angka-angka teoretis, karena di dalam kenyataan, orang sering memaksakan jarak angkut yang lebih besar dari padanya mengingat pertimbangan-pertimbangan praktis. Misalnya jumlah pcnggu-suran tanah hanya kccil saja (bebcrapa puluh ribu meter kubik), maka tidaklah bijaksana untuk mcndatangkan alat-alat yang khusus untuk angkutan jarak yang melampaui batas jarak angkut ekonomis bulldozer yang sudah banyak terdapat di dalam daerah proyek scbagai alat scrbaguna. Sebaliknya, apabila jumlah penggusuran meliputi bilangan ratusan ribu meter kubik, maka akan sangat bijaksana untuk mendatangkan/mercncanakan jenis-jenis alat yang lebih sesuai. Sebagai contoh kit a ambit mass diagram padaGb. 74.0 I. Secara teoretis, maka bull-dozers kita tugaskan antara Sta. I + 100 dan I + 200, scdang sisanya an tara Sta. I + 00 dan I + 220 dibcrikan kepada towed scrapers. 13ulldozers juga ditugaskan antara Sta. I + 500 dan I + 650 dan sisanya diberikan kcpada tractor scrapers. Apabila yang akan kita kerjakan hanya bagian proyek antara Sta. I dan Sta. 2, maka di dalam praktek kita kerjakan scluruhnya dengan bulldozers (karcna jum-lah meter kubiknya hanya sedikit) meskipun jarak angkutnya akan melebihi I 00% dari jarak angkut ekonomisnya (dipandang sebagai batas maksimal), namun pekerja-an itu dapat disclesaikan olch 2 buah bulldozer Cat. 08 dalam waktu ± 20 hari yang pada umumnya lebih menguntungkan dari mendatangkan scbuah tractor scraper dan mengembalikannya ke pangkalan setelah 3 hari kerja ! Merubahalignment jalan biasanya juga merupakan penyelesaian yang dapat diusul-

243

kan untuk mengatasi penggusur::m-penggusuran 1tanah yang "tanggung" seperti itu 1

Ada scbuah cuntoh lagi tentang Jata yang dapat kil:J perolelt Jari membaca g kit:J jumpai pada keadaan memotong p:1da tebing bukit (side !till cut) at:u: pada per-alihan antara gali:Jn dan urugan seperti y:1ng Japal dililtat pada Gh. 75.02 di sam ping ini . P<Jd:J· bagian ini, titik-titik pada mass di:Jgram tidak deng:m tepat mcnunjukkan hesarnya

___ volume tanah yang harus digusur (harus Ji-lihat di dai:Jm ャ\セ「・ャ@ pcrltitungan) kecuali tentunya kalau mass diagram menggambar-

セMMMMMMMMN⦅MMMMMMMMセMMMMMMセ@,

3+100 +300 +500 kan galian d:m urugJnmurni.

Di dalam keadaan scperti ini , maka pencm-5.02. /Jentuk 111ass diagram yang tidak patan garis imbang mcllterlukan seJikit

tcrarur. peninj:lU:IIl yang lcbilt teliti .

Garis imb:mg A- B yang kita tarik paJa diagram terscbut, p:!lb hakckatnya adalah dua buah garis. yaitu AC' dan C'l3. Penempal:m gari s imbang di :Jtas garis Al:3 ini (dan ュ・ョァZセャッォ。ウゥォ。ョ@ alat-alat sesuai dengan itu) akan mcngakibatbn b:myak ォ・ セオ ャゥエ。オ@ y:1nf!. an tara lain bcrupa silnpang セゥ オイョ ケ 。@ :d:ll- :dat dal:1111 li:lcr ah kcrj :t y:lll, tid:1k tcrlalu luas: pemind:iltan alat-:dat tcrpaksa ltarus dilakubn <;ccar:l bcrlompat-an kalau misalnya ditetapbn 「。ャエキセ@ pckerjaan lt:1rus dilakubn secara berurutan Jcngan alat-alat yang ウ 。ュZセ N@

l'encmpatan garis imb:mg di hawalt Al3 mungkin sck:di akan エゥ、Zセォ@ ekonomis kalau Jiukur dari jarak \セョァォオエ@ effektip alat-alat yang dipergunakan. Akan tetapi , mungkin pula alokasi alat-alat sesuai Jcngan ballancc line Al3 juga sudah mclampaui ェ\セイ。ォ@angkut ekonomis tadi. namun demikian kadang-kadang Jipilih .iu !3 dcngan alasan seperti yang tclah dikemukakan scbclum ini.

244

X. MERENCANAKAN ALAT PERALA TAN YANG DIPERGUNAKAN.

76). U m u m .

Penggusuran tanah merupakan scsuatu jenis pckerjaan yang banyak sckali variasi-variasinya, bahkan dapat uikatakan bahwa tidak terdap;lt dua buah pckcrjaan penggusuran tanah yang sama benar kcauaannya ! Kenyataan ini sangat mempeng:uuhi cara bcrfi kir orang ui dalam mcrcncanakan pclaksanaan scsuatu pckerjaan pcnggusuran tanah, apalagi di dalam opcrasi-opcrasi-nya sendiri nanti . Mi salnya scsuatu unit kcrja dibclik an alat-alat yang scsuai hcnar secara hitungan tcorctis dengan kondisi yang dihadapi ; apabil a pckerjaan sudah selesai dan unit tersebut ditugaskan untuk pckcrjaan yang lain lagi. maka hal ini tidak berarti bahwa alat-alat yang sudah dibcli sccara mahal tadi harus dibuang sebagian dan diganti dengan yang lain, yang scsuai dengan kondisi-kondisi yang baru tadi. Tiuak scbuah bauan atau pcrusahaan pun di duni;1 ini yang mampu untuk mc-lakukan hal yang dcmikian it u, dan di samping itu harus bckcrja sccara ckonomis. Masalahnya kcmudian mcnjadi lain, yaitu bagaimana scsuatu tugas dapat 、ゥ ウ」 ャ」 ウ[セゥ ᆳ

kan dcngan alat-alat yang ウオ、[セィ@ ada (uapat uiscdiakan dari depot) tlit;nnbah dcngan kcmungkinan-kemungkinan pcngadaan baru yang dapat dilakukan tanpa tcrlalu mcmbcrati ッアセ。ョゥウ。ウゥN@Oengan pcrkataan lain, soalnya ialah 「[セァ。ゥュ。ョ。@ nH.:ngatur dan IIICITIH.:anakan scju•n· lah alat untuk mclaksanakan scsuatu tugas tcrtcntu. tanpa trrlalu banyak "mcmpr r-kosa" prinsip-prinsip ckonomi pclaksanaan pada umumny;1. Penilaian tcrhadap jumlah pckerjaan. waktu pcnyelesaian dan hasil karya alat pcr-alatan kita sccara ckonomis, harus dilakukan dengan satuan ukuran yang sama, yang di dalam hal ini ialah nilai uang. Di dalam l3ab X ini akan diterangkan sckcdar-nya tentang dasar-dasar dari penilaian tcrsebut tadi pada batas-batas tujuan untuk memperkenalkan cara-caranya; apabila dikehcndaki untuk mempclajari lebih mcn-dalam, banyak literatur yang dapat dipergunakan untuk itu dan dapat pula uibcli . Di dalam Bagian " 13'' buku ini , Ielah diterangkan secukupnya mengenai kcmampu-an dan produksi alat masing-masing yang dapat kit a pcrgunakan; namun dcmikian keterangan-ketcrangan terscbut baru mcrupakan yang bcrlaku bagi alat sccara "individu" (= terscndiri) sedang di dalam pelaksanaan pckcrjaan, berbagai alat harus bekerja scbagai suatu team dan produksi dihasilkan uleh team itu. Juga tclah tlite-rangkan pengaruh cycle ti me kepada produksi (khususnya alat-alat angkutan) sehingga jarak angkut sangat mcncntukan bagi hesarnya biaya per satu satuan hasil pckerjaan kit a. Demildan pula telah kit a ketahui pengaruh-pengaruh dari effi sien si kerja, keadaan medan, kctepatan memilih alat dan lain-lain yang scmuanya mcrupakan faktor-faktor yang sukar ditentukan secara eksak dan tepat. Melihat hal-hal yang demikian itu, maka menghitung rencana anggaran biaya untuk pelaksanaan penggusuran tanah ini secara tepat merupakan hal yang boleh dikata-kan mustahil, meskipun penelitian-penelitian yang cermat dalam jangka waktu yang cukup lama, mencari sistematik yang tepat serta pengalaman-pengalaman tentang jenis pekerjaan yang sama, banyak sekali mengeliminasikan kesalahan-kesalahan

245

pcrhitungan. Namun demik1a11, mcnlpnhil ungkan ォ ・ウZセャ。ィ。ョ@ y;mg munf!kin sap dapat tcrjadi di dalam ー 」イ 。ョ セァ 。ー。ョ M ー」イ。ョLZァZア^。ョ@ (:J,Slli11ption) y:111g ュ 」 ャ。ョ、 Z Q セ ゥ@ !Jj .

tungan·hitung:Jn kit :1 ad:d.dt w:Jj:11 d:1n JJll:n:unb:dJk.•n c.,,·(ti..: JCJJt ウ」ィLᄋセ Zj イ@ t I 'i' ;

Jianggap ャ。セ ᄋ 。 ォ N@

77 ). Pengaruh jarak angkut terhadap produksi alat (angkutan).

l'alh bagi:Jn ''B' ' d:Hi huku ini 1elah dikemubk3n cara-ctra mcnghitung pro-duksi alat-alat konstruksi kita. yang Jmyat:tbn per sall! s.tt n:m w:tktu. l'ad3 hake-katnya. cara-cara セ・ー」イエゥ@ yang. dtkcmukakan tadi hanyalah mcrup:tk:tn perhitungan-perhitung.an 、jセj イ@ ウZセェ。@ yang diiJndasi Clleh rumus umum

l'rvdub i,'jam "' kap:Jsi t<ts alat X jumlah cy..:lc tirnc.:n:JJll Cydc time = waktu tclap i waktu variabcl untuk mcncmpult j:Jr:tk angkut pcrgi pu!Jng.

13ahwa masih h:myak lagi faktor yang mcinpcngarulti pr11duk,j セ ᄋ 。ョセ@ 、ゥィ。セゥャォ。ョ@

olch alai kit:t Cuntuk pcnggusuran t:mah). schcn:unya tid:tk jl<:rlu dira!!ubn b rena d;Jsar p,·rhit11ngan t:1di h:mya tnt•lii;:Jt ltasil-h:tsii d:tlaJn ォ \セ エ ャャゥゥLェ@ ケ。 ョ セ@ \l'r h:t ideal scpcrtiny:1 : kclrampilan <lpcr:tt•Jr y:mg linggi. kclen)!k:tp:J!l :d:tt ウ」ウオZセゥ@ Jcngan tugasnya (,cn.!iri·'l'Jllliri :11:111 scb:.g:ti k:un ). kcad:Jan me Jan d:tn l:tn:th y:ul!:! scsuai d;Jn sch:tgainya. Mi salny:L bulldnt.cr pada mubny:t dirt'tk:tll<Jkan \l' h:Jgai alat 1111tuk mrngg:di : ィZセィキ\エ@kcmudi:m t<:rnyala di:t d:tp:ll pub di:nan!':tatbn schagai al:lt lllllu k Jlll'ng:Jngkut tanah pad:t j:trak tcrt,·ntu. h:d ini mcrup:tbn kt'llntung:nt l:tnth:th:tn. Kil:t tcntunya d;Jpal lllCil)!t'rti h:thwa "' hag:ri Jl:tt <lilg lvr:. hlllldnl.cr t id:tk ,,•s,·tnpurn:t abl-:tlat yang khusus dihu:tt unt11k mcng:tll!,!klll H セ」 ー」イエゥ@ mis:dn\·:t エイオセォ@ d.tn W:t;-!1111\ l : kcnya-taan mcmbuk1ib n ball\\·a di d:tlat:l pcrj:tl:.t nailll:.·a lllC! l;::tn;:kul t:m:th ini. b:myak tan all yang lt'rt:t•ccr mclalui sam ping blade t!:t ri do1.cr ki ta. 13crh:t!!:t i :.tk:! l !l'l:.th dicoha ll ntu"- ュ 」ューセイ 「 [ エゥォゥ@ kead:t:ttl i11 i. 11a1111111 h:tsil nya tidak scpadan 、セ QQ ァ[ ョQ@ us:.tlla -usalla yang tcl:th dibcribn. kcctiJli blau di kurb:tnk:tn kc-mampuanJ:ya ウ」 ィ。 セZ エゥ@ alat pcnggali . Sebuah sn:.tp,•r misalny:t. (i:.tpat dip:1nd:t11!,! sch:tg:ti alat pcllf!:-!:tli d:tn ウ」 ォZエャゥセオ ウ@ seba-gai alai :.tngkut: namun dcmikian scgcra cbpal di kemukak:.tn h:thw;t セ」「。ァZエゥ@ a!Jt ー」ョセ ァ。 ャゥ N@ kcmampuannya :tkan tcrb:ttas scbli dan セ」「。ァ。ゥ@ :tl:tl :tn!!kul tid:tk mung-kin scscmpurna tru..:k-truck kit:J .

Dari sekian banyak fakto r yang mempengaruhi prndubi alat-alat konstruksi kit<J adalah faktur uperatornya. karcna dialah unsur yang ーZ、 ゥ ョセ@ lctu:Jh di dalam team alat/mesin dan manusi;J pengendalinya. Fisik seseorang mt'mang cepal sekali mencapai hatas kemampuannya (blau dib;Jndingk:.tn Jengan mesi11 ): apalagi kalau diperhitungkan pub unsur p,ychis yang berpcngaruh kepada ヲゥセゥォョケ。@ 1adi. Kalau kita pcrh:nibn イ オュオセ@ 、Zエ セ 。 イ@ untuk ュ」ョ [NZャエゥ エオョセ@ prudubi :tl:tt kita 1adi. mak:t scharusnyalah ptoduksi ini hcrbanding lurus dcngan jarak NQQQセ ォオエ@ y:tng ltarus di -tempuhnya; :ik:.tn t<.:l:.t pi . kt'nyataannya lidaklah dcmik ian 1

Pengamatan-pcngamatan mcnunjukkan h:tll\\ ·a makitl banyak ウ」セ」ッ イZQQQァ@ tl pcralor harus melayani St'jumlah handles kcndali alat p.:1 セ。 エ オ@ satuan waktu, makin <.:cpat i<t

246

rncnunjukbn gcj:J!a-gcjala kclclahan dan makin kecil (secara relatip) produksi mesinnya per satuan waktu itu, dischahbn karcna tidak dapat tcrpeliharanya kon-tinuitas produksi seprrti pacta pcrmulaan opcrasi. Dengan pcrbtaan lain. hal ini dapat dinyatakan ウセ 「 ZAAA。 ゥ@ 「セイゥォオエ@ : Mak.in besar pcrbandingan antara fixed timedan

variable time, a tau makin kecil jarak angkut yang harus di tempuh nlch alat kit:l. rna-kin hcs:tr pcngaruhny:t waktu tr lap ini tcrh:Hbp produksi :1lat per satu satuan waktu Mempcrhesar kapasi tas dan ukuran alat. juga tidak mcnaikkan produksinya sccara bcrbanding hnus Sl'p,·rti ケ Zセョァ@ diperkirak:m; di sini faktor psyclwlogis 「 セイ 「ゥ 」。 イ。 N@ ka-rena makin hcr:1t alat } ang harus dik crHblikan. makin subr scse<H:IIll-! opcr:1tor da-pat mcnguasainy:t dan makin hesar rasa keragu-raguan yang mcliputi operator kita. Namun 、セュ ゥォゥ。 ョN@ ュ セᄋューNL イォセNZゥャ@ ォ セュ 。ューオ。イエ@ & bpasitas :1lat mclampaui scsuatu hatas trrtcnt li. juga tidak dap:tl dip.,rhitutlgkan h:tsil proJuksi yang mcnurun her-banding lurus pula. mゥウ 。 ャョセ ᄋ。 L@ \Chll:lh 、オ ョセー@ t ruck ィ・イ「 ー 。 ウゥ エ ZAセ@ 30 tnr1. produksi per _iamnya lcl"-ih kecil dari 5 truck dari 6 '"n : :tbn tctapi 10 tm•k dari N セ@ tnn mungkin scb li tidak abn mencapai produksi k··lim a truck 6 ton it;; .

Pad:1 Gh. 77.0 I di ィ [Z キZセ ィ@ ini dig:nnlnrk:m dia)!ram ーョ、オォ セ ゥ@ ィ・イォQセZQ ゥ@ 「オ ャ ゥ、ッコセイN@

diukurkan pada ュ。 ウ ゥョ セZM ュ。 ウゥョQQ@ _iarak :111!!kut.

500

400

300

200

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240

r.h. 77.01. Produksi セ ᄋ・ イウオウ@ jarak angkut.

Uentuk curve in i b•>lch di kat:tkall herlaku untuk keba11yakan alat-alat angkut ki ta, masing·masing tcntuny:t 、」ZQセ。QQ@ nil:li -nilai batasnya sendiri-sendiri. Production curves ウNNZーセᄋイゥ ゥ@ ini hi::\all ) a diherik:tn okh pahrik-pabrik p"mbuatnya h(:rd:!sark:lll ォッョ、ゥ ウ ゥ M ォ P ョ 、ゥセ ゥ@ ideal: untuk hull dozer misalnya :

l·.fli-:icrt.·y -= 100 •; (60 min. hrl. ()pcrasi tak ll! bih dari I ェZセュ@1-'ixcd time = 0.1 mcnit. セ Q QAョァセ 。ャゥ@ (1 st gear) セ 」ーZュェ。ョァ@ :! -15 m"t" r. kcnwdian mcn!!angkut pada 3rd :!car dan nwmbuanl.! muatan ke Jalam juran!:. セ」ー。、。エ。ョ@ t:tn:rh =' I tonfm3 (l epas) =· I A t;m;m3 (paJ:rt al:un). Kocfisicn t raksi lchih ィ 」セj イ@ dari 0.50. mcd:m rata dan datar. bャ Z エ、」 セ@ Aエケ、イ[セオャゥ」@ セ\セZャエ イッャ」、 N@

2117

Koreksi-koreksi terhadap angka-angka hasil yang diber:lkan tadl dapat dllakukan dengan memasukkan faktor-faktor koreksi, antara lain sebagai berikut

Efficiency : Operator kl as utama 100 %

Material.

Landai permukaan

rata-ra ta 75 % kurang 60 %

Waktu kerja I jam = 100"/o; tiap jam bcrikutnya kurang dengan I 5% Slot dozing = 120 % Cuaca : debu, hujan dan scbagainya . 80 %.

Uerat tanah =X ton/m3 , koreksi = (I : x) Tanah pada stockpile lcpas = 120% Tanah keras = 0,80 Sukar didorong (tanah kering, pasir/kerikil atau tanah lengket) = 0 ,80.

1% untuk tiap % tanjakan. Tanjakan positip, produksi turun; tanjakan ncgatip, produk-si bertambah.

Faktor-fakto r koresi ini penggunaannya adalah scperti pada contoh di bawah ini. Misalnya kita mempunyai bulldoze_r type cable control, 320 HP yang harus meng· gusur tanah pasir pada jarak angkut = 40 meter dengan ketentuan-ketentuan lainnya sebagai berikut : Operator kelas rata-rata, bekerja 4 jam terus menerus dalam terik matahari musim kemarau pada me dan yang rata dan datar. Be rat pasir = I ,2 t/m3. Faktor koreksi yang perlu diberikan, an tara lain adalah : Operator 0 ,75; cable control = 0,80; tanah pasir = 0,80; koreksi berat tanah = (l : 1,2) = 0 ,80; waktu kerja, rata-rata= 0,70; effisiensi kerja = 45 min/hr = 0,75. Cuaca = 0,80. Faktor korcksi yang perlu diberikan = 0,75 X 0,80 X 0,80 X 0,80 X 0,70 X 0,75 X 0,80 = 0,18.

Pada kondisi ideal seperti pada diagram didapatkan hasil produksi = 500 m3 /jam dan produksi nyata dapat diperhitungkan = 0,18 x 500 m3 (lepas) = 90 m3/jam. Perbaikan terhadap angka produksi yang rendah itu dapat

1dilekukan dengan usaha

mendekatkan kondisi kepada kondisi ideal terse but tadi; dlsamping tentunya mem-perbaiki kemampuan dari alatnya sendiri seperti yang sekiuang ini dapat kita lihat pada bulldozer-bulldozer yang lebih modern.

Kembali kepada masalah jarak angk.ut kita, maka yang menjadi masalah se-karang ini ialah sampai berapa jauh kita dapat menentukan panjangnya, agar ki ta tidak membentur kepada persoalan ekonomi. Meskipun tidak tepat benar, diagram seperti yang dikemukakan pada Gb. 77.0 I diatas dapat dipergunakan untuk sekedar memberikan illustrasi mengenai arti jarak angkut ini kepada pengekonomisan pemilihan. Pada pokoknya ki ta cari sesuatu jarak angkut sedemikian rupa sehingga produksi dua buah bulldozer yang bekerja pada jarak itu sepenuhnya, sama besarnya dengan produksi dua buah bulldozer yang menempuh jarak itu secara estafette (masitlg-masing separoh jarak) . Kalau

248

kita mengingat bahwa dua buah bulldozer di dalam menempuh jarak yang sama, dapat bekerja dengan cara "slot dozing", maka angka produ ksinya tlapa t dikalikan dengan fakto r 1 ,20. Untuk contoh bulldozer kit a, misalnya diambil jarak angkut 80 meter yang mem· berikan produksi = 2 X I ,20 X 220 m3 /jam = 520 m3 /j am; dengan estafette pada jarak 40 meter, didapatkan produksi = 500 m3 sehingga jarak 80 meter masih merupakan jarak yang effektif bagi bulldozer itu . Kalau jarak itu diambil 120 meter, maka didapatkan 280 m3 dan 320m3; ternyata lebih effektip kalau dilakukan estafette. Dengan hitungan-hitungan yang serupa maka didapat bahwa jarak yang menghasilkan produksi yang sama adalah sekitar 100 meter dan dapat disimpulkan bahwa jarak angkut yang kita cari adalah 100 meter ; mengambil jarak yang lebih dari itu hanya dilakukan dalam keadaan terpak· sa saja. Kalau diambil lebih jauh lagi , maka ternyata bahwa tidak ada bedanya apakah kita slotdozing atau estafette. Untuk bulldozer yang I 50 li P, tlidapatkan jarak effektip tersebut pada sekitar 70 meter.

78). Jarak angkut effektip herdasarkan biaya produksi.

Cara menentukan jarak angkut effektip seperti yang di lakukan pada par. (77) tadi , belurn dapat dikatakan Ielah rnenjawab masalahnya dipandang dari segi ekono-mi pelaksanaan sebenarnya menjadi masalah pokoknya. Oleh karena satuan ukuran yang harus dipergunakan adalah nil ai uangnya, maka scharusnyalah kita mengukur produksi alat yang dipakai di dalam bcntuk biaya produksi per satu satuan hasil karya, dan untuk itu harus diketahui masalah me· ngenai biaya kerja alat per satu satuan ·waktu.

. biaya kerja llarga satuan produkst =

1 :1

k : tast erJa

per satu satuan waktu

Di daJam buku "Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi" yang dikeluarkan bersama-sama dengan buku ini di dalam series yang sama, tclah diuraikan dcngan cukup jelas tentang dasar-dasar bagi perhitungan biaya kerja scbuah alat kita yang di sini hanya kita kutip hasilnya saja, demi pengertian yang akan dikemukakan berikut ini. Biaya kerja per jam sebuah alat konstruksi, dapat dinyatakan didalam angka peng-hapusan alat (= depresiasi) per jam, yang besarnya adalah Rp. (d),·-. Yang dimaksud dengan biaya kerja adalah biaya produksi ditambah dengan biaya pemilikan alat scrta keuntungan yang wajar (= ± 10%) herikut pajak-:pajak yang perlu dibayar. Didalam biaya pemilikan ini tclah diperhitungkan angsuran kembali biaya investasi didalam alat yang bersangkutan (= depresiasi) ditambah dengan bunga modal investasi yang bersangkutan (1 2%/tahun}. Sedang biaya produksi mencakup biaya yang benar-benar diperlukan dilapangan untuk menghasilkan jasa-jasa yang diminta dari al:lt itu ; tcnnasuk didal:Jmnya adalah biaya untuk bahan bakar dan pelumas, upah personil, pemeliharaan dan perbaikan alat, dan sebagainya. Apabila perhitungan didasarkan atas " constant operating cost" , maka biaya kerja ini didapatkan seltitar 2,5 d sampai 3,0 d untuk kondisi-kondisi yang sangat baik

249

sampai sangat berat; untuk kondisi kerja rata-rata biasanya cukup kita ambil 2,75 d per jam nya. Mi salnya bulldozer kita harga bclin ya adalah Rp. 30.000.000,- dan depresiasi diperhitungbn selama 10.000 jam kcrja effective (= 5 tahun), mab (d) adalah Rp. 3.000, - /jam dan biaya kerjanya = Rp. 8.250.- /jam. Apabila kita ketahui bahwa produksi bulldozer kita pada jarak angkut .40 m adalah 90m3, maka biaya penggusuran per 1113 adalah (Rp. 8.250.- : 90) = Rp. 90,- /m3 Dengan cara yang serupa uapat kita hitung produksi bulluozer untuk masing-masing jarak angkut dan dengan uemikian juga biaya prouuksinya yang bersangkutan. Untuk sebuah scraper yang ditarik oleh traktor yang sama (= 320 HP) uengan kapasitas 12 cuyd, didapatkan biaya operasi per jamnya = Rp. 10.000, - dan pada jarak angkut 80 m (uengan efficiency yang sa111a) didapatkan produksi sebesar 60 1113/jam dan biaya produksinya = Rp. 165.--/1113 Apabila kita gambarkan grafik biaya produksi Jan jarak angkut untuk 111asing-111asing a1at, 111aka untuk bull dozer dan scraper kita tadi didapatkan break even point(= t itik potong an tara kedua grafik) pada jarak angkut = ± 60 Ill uengan biaya sebesar Rp. 137,50/1113. Apabi1a ki ta ambil sekarang sebuah tractorscraper( 15 カセj@ UJ yang di da1al11 operasi-operasinya me111erlukan sebuah pushdozer(misalnya sepertiga dozer/scraper), maka kita dapatkan biaya operasi per jamnya (termasuk penggantian ban-ban) sebesar Rp. 19 .000,- . Pada jarak angkut 220m didapatkan produksi = 60 1113 /jam sehingga diperhitungkan biaya produksi = Rp. 320,-/m3. Penggambaran grafik harga produksi/jarak angkut seperti halnya dengan kedua alat sebelum ini , akan didapatkan break even points sebagai berikut :

dengan towed scraper pada titik jarak angkut =200 m dan Rp. 300,-dengan bulldozer pad a titik jarak angkut = I 00 m dan Rp. 250, - fm3

seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini .

10

0 1m-' I /

A/ ·' , ... /. ... セG@.... ,

l. _,, .. •''/ .rr:,actor ウ」Aセー⦅[イ@ -- /' 0 MMMMMセ@

·' 0

- ----- I セセ セ QLO@

I '>"11}

セセ@0 セM

-?_,., 0 -

Rp.35

300

25

20

15

/ I I I I

"'

50 100 150 200 25 0 DOZER

250

TOWED SCRAPER MOTOR SCRAPER

Dari grafik yang berhasil kita gambar itu , jclas sekali エ Zセ ュー 。 ォ@ 「 Zセエ Zセウ@ jarak angkut ekonomis bagi masing-masing alat kita ; sampai 60 m dapat Jimanfaatkan bulldozer untuk kemuuian mengalokasikan penggusuran pada jarak angkut berikut-nya kepada toweu scraper sampai jarak 200 m, setelah mana ;tdalah ba!,!ian dari tractor scrapers. Apabila kita hanya mampu menyediakan bulldozers dan tractor scrapers, batas jarak angkut yang dimaksud adalah 100m, meskipun jarak ini sudah jauh melam-paui jarak angkut ekonomis dari bulldozer ki ta. Keadaan yang memaksa seperti itu, scring kita jumpai didalam pelaksanaan ! .

Grafik seperti ini mudah dapat kita gambarkan untuk masing-masing alat yang dapat t;rsediakan bagi pelaksanaan tugas kita, dan sangat herguna untuk menghindarkan kesalahan terlalu besar di dal<lm kita mengalokasikan mereka itu kcpaua bagian-bagian yang perlu dikerjabn.

79). Menyusun unit yang imbang (= balanced).

Di dalam par (38) sebelum ini Ielah dikemukakan sedikit mcngenai usaha untuk mcnyusun unit angkutan yang imbang ini , dcmikian pula scbah-sebab me-ngapa scbanyak mun!!kin kit a harus mcngusahakan unit yang imhang ini . Dari paragrap yang lalu kit a dapat mcngcrti bctapa ti ngginya biaya opcrasi scsuatu alat per jamnya, sehingga mcmbiarkannya ··nganggur." (= idle) untuk bcbcrapa saat tlapat mcningkatkan biaya akhir dari pelaksanaan tugas kita . Mi salnya scbuah loader kit a pcrhitungkan dapat memuat dengan biaya Rp. SO.-·/m3 オ」ョ セ。ョ@ effi ciency 45 min. hr, sedang tlalam kenyataannya hanya dapat bckcrja sccara effective selama IS men it per jamnya karena harus mcnu.nggu kcndaraan yang akan dimuati, maka biaya memuat ini menjadi ± 3 x Rp. SO. = Rp. I 50,-per m3; dan apabila jumlah yang pcrlu dimuatkan ini merupakan jumlah yang besar. maka secara konsekwen juga biaya pelaksanaan angkutan kita menjatli bcsar pula.

Suatu prinsip yang perlu dipertahankan di dalam menyusun scbuah team alai-alai ialah bahwa harus diusahakan agar tiuak terdapat sebuah ;tlatpu11 yan)! "ntCilllll!! gu" Jtasi\ alai Jainnya; Jan apabiJa terpaksa harus aJa yang lll Cil g:tn)!!!llr , JtcndakJah yang menganggur ini alat yang paling rendah biaya opcrasinya. Sebagai ilustrasi adalah contoh berikut ini :

Pada scbuah fill yang harus diangkut clengan truck. tcrscdia alat-alat untuk spreading & compaction seh;tg:ai herikut : I bulldozer dengan ォ。ー。 ウ ゥゥ\セs@ ±300m3 /jam I graucr tlengan kapasitas grading sebanyak ± I 500m2/jam I compactor tlcngan kapasit as 150 mJ/jam (tch<JI 20 cm dan panjang j:alur = 200m) I truck air dengan kapasitas IS 1113 dan dapat mcngambil air scbanyak 2 kali /jam.·

Untuk mencapai OMC harus ditambah 200 liter air per m3 エ 。 ョZセィ@ (padat). Jarak Zセョァォオエ@ untuk tanah ケ Zセョ ァ@ dipergunakan untuk 1111 adalah scdcmikian rupa, schingga tiap truck dapat membu:tl 2 rit /jam. r。セ。ゥュ。ョ。@ harus Jisusun satuan angkutannya sehingga tlapat diminimalkan alat yang nganggur ?.

Di dalam paragrap-paragrap yang memhicarakan masalah pengenalan alat-alat

251

konstruksi, telah diterangkan bahwa hasil kerja scsuatu team alat-alat, tidak dapat mclebihi kemampuan dari alat yang tcrkccil produktivitasnya: di dal:11n hal contoh ini. alat yang dimaksutl adalah 」ッ ュー セ」 エッイ@ kita sehingga produksi dari al:tt-alat angkut kita titlak pcrlu lcbih hcsar tlari apa yan).! mampu ditan)!gubn)!i oleh com-pactor tadi, yaitu I SO m3/jam. Untuk menetapkan unit 。ョァォオエZNセョ@ ケZNセョァ@ tliminL1. 111:.1ka pcrtama-tama kita pilih jcnis Jan ukuran shovel loader yang akan dipergunakan. (track mounted). Angka イ。エ。Mイ[セエ。@ yang dapat kita ambil untuk waklu sekali muat bagi loaders jcnis ini adal:lh .tS detik schingga per jamnya dapat dipcrhitungkan mcnghasilkan 80 kali mual. Apabila hasilnya harus 150 m3/jaJll (padat) atau 240 cuyd ukuran lcpas {lo ose), maka shovel kita harus (minimal)" mempunyai bucket yang 3 cuyd a tau diambil dua buah shovel dcngan bucket I ,5 'cuyd. Mell ).:in)!;tt crfisicnsi yang hiasa diperhitungbn. maka pilihan jatuh kepada dua huah 'shovel ukur;m 2 cuyJ.

Di dalam kit a mcmilih bcsarnya ukuran truck pcngangkut, kita bcrpcdoman kcpada anccr-anccr bahwa ukuran ini tidak botch lcbih kccil dari 2 kal i muat llladcr dan paling 「」セ。イ@ 'i kali mual. Dengan dcmiki:u1. ュZNセ「@ truck tcrkecll yang harus rlipcrglln:Jkan adalah ukuran 5 ton (= .!. .\ 1113 tanah |」ー。 セ I@ dan paling 「」 セ 。イ@ adalah 12 ton(! 7 111.\ ) .

fyt:lc tilllL ' truck dikl'!ahui = .\0 1ncnit. schingga junllah truck yang dipcrlubn ad:dah scb:1!!:1i bcrikut :

- _30 'i tlln + I I .5

12 ton + I 3.7'i

21 truck per loader dcn)!an ェオュャZセィ@ tll tal = 42 tru ck .

9 truck per loader, to tal= 18 truck.

Dengan mudah dapat uilihat bahwa makin bcsar ukuran t ruck yang kita pilih, makin hcsar )uta kclchihan kemampuannya dari yang dipcrlukan scbcnarnya yang hanya I SO 111 /jam it u. Mcngingat kontlisi yang tlcmikian it u. mab dapal ditempuh jalan tcng;ill yang mcnghasilkan pilihan dijatuhkan kepada trut: k- truck ukuran 7 ton(= 3 x luaJ Je-ngan muatan 'i エキ セI@ yang hcrjumlah total 20 buah : waktu sisa bagi loader dipcrgu-nakan untuk membentuk stock pil e tanah lcpas untuk memudahkan us:tha pcmuat-an kepada trut:k-t ruck. Olch karcna itu dipilihkan jcnis bucket yang multi purpose (Gh. 20.01.-C') .

Dari wntoh tersebut di atas,dapat ditarik kesimpulan bahwa mengimbangkan unit ォ・イェZセ@ kita aualah sangat mcncntukan bagi biaya yang kit a perlukanuntuk satu satuan hasil produksi yang diminta. Andaikata kita optimalkan kemampuan unit angku t:lll ki ta ( dcngan jumlah truck = 30 buah ), maka paling scdiki t ォゥエZセ@ harus mcmbiayai kerja lembur bagi unit-unit ditempat fill yang dapat dikatcgori kan pada crash program yang cukup mahal: dcmikian pula bclum tcntu mutu pckcrjaannya abn sama baiknya. Apahila dikchcndaki . maka untuk mengimbangi tambahan kemampuan unit ang-kutan. 、。ーZセエ@ ditambah pula jumlah compactor dan truck airnya; akan tctapi hal ini

757

berarti kelcbihan kemampuan di pihak in i, yang sukar dikejar olch unit angkutan. Penghematan lebih lanjut atas unit kerja yang ada pada ki ta tadi, dapat dilakukan dengan mcmbcrikan tugas penghamparan kepada grader ki ta. dan 、」ョセ。ョ@ demikian dapat dihemat kerja sebuah bulldozer yang scbenarnya mcmang bclum dimanfaat-kan sarnpai batas maksirnalnya. Sudah barang tcntu, grader harus dipilih yang hcrkernampuan ャ ゥョセァゥL@ yang biaya opcrasinya titlak tcrlalu lcbih tinggi tl ari yang hcrkcmarnpuan kccil. dan tcrang tidak mclcbihi biaya opcrasi bulldozer. kit a. Juga pcrlu dilakubn pcrsiap;111 pendahuluan pada medan dan penycsuaian sistcmatik didalam pcmbu:mgan rnuatan oleh truck-truck.

Sebagai pcgangan tli dalam usaha mcngimhangb n unit kcrja yang lcrdiri dari berbagai jenis alat yang banyak jumlahnya. tl apa l diambil kelcntuan- kclcnluan scbagai bcrikut :

- bahwa dasar dari penentuan jumlah rnasing-masing alal adalah jumlah kcmam-puan alat yang tcrkecil bahwa unit yang bcrkemampuan bcrlcbih {a lau kurang dimanfaalbn) diarnbil dari jenis yang scdcmikian rupa flexiblenya schingga dapat tlicarikan " pckcrjaan sambilan" dcngan tujuan mcmpcrt inggi cffi sicnsi unit kerja didalam kcscluruhan· nya.

Akan tctapi perlu diingatkan bahwa ketcntuan tcrscbut tidak dapat tlianggap berlaku untuk scrnua keadaan dan kondisi medan dan pckerjaan.

D. I'ELAKSANAAN I'EKERJAAN (= pcnggusuran tanah).

\1. I'BL\TOK.\N L:\PANG:\N .

80). Beherapa pcngcrt ian unHIIll .

l'eLtk-;:maan pckcrjaan penggusuran tanah ini merupabn sesuatu maha yang schcnarnya sukar sckali untuk Jib taka n bcrsifat tcknis saj:1. karena hulch llikata-kan tcr!Jiu · banyak mcng:111Jung Jllasalah yang hanya dapal diatasi ulcli keccrJikan pclaksana yang lcbih bersifat ;cni. Kalau ki ta ingat b:tl twa ti dak ada dua buah pclaksanaan pcnggmuran tanah yang sama bcnar kcadaannya. maka dapat Jibayangkan 「 [セァ。 ゥュ。ョ。@ banyaknya ketcntuan yang pcrlu dikctahui ulch pelak>ana itu ! . Olch karcna itu pula. m ;utg t1Jak tedalu berusaha untuk mcmbuat kctcntuan untuk pclabanaan 1111. QMNNNZ セ オ。 ャ ゥ@

hanya untuk mcmbcribn dasar b:1gi pcngcmb:tll!!an kcccrdikan ) ang Jiminta dan para pclaksana udi. Juga didalam buku ini, kami ti dak berambisi untuk mcncrangkan s:mtpJi tc rpcrinci , masabh pcl:tk\:ula:lll ini dan membatasi di1i kepJll:i b.:bcrapa hal dcnp.an tujuan untuk mcmbcribn gambaran ten tang ap:1 ケ。 ョ セ@ dihalhpi di lapangan n:111ti. itupun hany:J dal:n11 ru:1ng lin gkup yang tcrbatas sckali. aga1 ttd:•k mcmbuat !Juku ini ter-lalu bcrkcpanjang:111.

Setiap llL'kcrj :J:IIliJpangan dimulai dcngan mcmbuat patuk yang dipcr-gunakan scbagai p,;d,lman bagi para pelaksana. khusu>nya untuk 1-.cpcrluJn batas (3 di mension:tl) d:1ri pckerja;m yang perlu disclenggarakan. Khususnya eli dalam pelaksanaan konstruksi j:llan-jalan dan Ltpang:.111 tcrbang. maka pad:t lllllllmn y:• pclaksana mendapatkan lapangan yang sudah diberikan patuk kunstruksi scpanjang garis poros (= centerline ) dari j:dan a tau pun landasan terhang yan!:! akan dibuat; patuk ini dipancanp.kan oleh juru ukur dari pihak pembcri perintah pclaksanaan ataupun satuan atasan dari unit kerja kita. l'ada patok itu. orang dapat membaca numor Sta. dari tempat yang bcrsangkutan, Jemikian pula ketinggiannya dan ketinggian konstruksi (setelah selesai dikerjabn). l'ada pclaksanaan yang clikerjakan dengan tenaga orang, maka patok-patuk tersebut biasanya sudah cukup untuk mulai dengan operasi, karena hiasanya orang-orang hanya menggali atau mcngurug sedcmikian rupa sehingga patuk-patuk itu masih tetap ada ditempatnya dan hasil kerjanya mudah pula dilih at bcrdasarkan tanda-tanda padanya. Lain halnya dcngan pekerjaan dengan alat-alat bcrat; patok itu akan ikut tergusur dengan tanah yang Jipindahkan sehingga sukar mcndapatkan pcrkiraan mcngenai cukup atau bclumnya pekerjaan yang dihasilkan, dan hal ini merupakan pangkal prrtengkarun yang tidak ada habisnya antara juru-juru ukur dengan para operator alat-alat konstruksi. Setiap patok yang hilang perlu diganti olch team pcngukur. yang berarti pengukuran ulangan !.

Untuk keperluan pelaksanaan penggusuran tanah pada persiapan dasar kon-struksi (= sub!;radc). maka perlu diukurkan batas konstruksi yang merupakan patuk-patok tambahan terhadap patok pada poros konstruksi yang sudah

ada taui; untuk jalan raya, maka patok hatJs ini teruiri dari patok tcpi jalan. patuk tcpi galian/urugan pada masing-masing sisi dari patok poros jalan.

Olch brcna patnk-patok ini juga mcng:.tlami nasib :-tkan tcrgusqr. maka bi:1sanya uibuatkan lagi patok-patok di luar batas kunstruksi (cukup jauh dari kq:iatan penggusuran): patok-patok 1111 din:nnakan patok ー ・ ャャ AA 。キ。 セ 。ョ@ (reference stake) .

c: c: ... c: 0

! セ@ ᄋセセ@ ... ·- '\:; ., .. 0 セNャH@ :::. ...

セ@.. .. :::. Q. .. :::. ... セ@.>(!:: ... :::.

.l( セNャH@ ... .l( .l( .. ->c.., -'<'" 2cE!! 0 ... 0 c: 0 ... 2!! o<» .. c: .. セ@ .... Q. Q. Q..Q

..o Q.->c

' / v

I I J--------

.. .. .. c: .. - .. o qN ᄋ セ@ Q.->c

----

Gb. 80.01. Patok-patuk konstruksi untuk penggusura11 tanafl.

.... Q..Q

.. c: .. ., Q.Q.

l'atnk- patuk untuk pcnggusuran tanah ini <.:ukup uibuat uari kayu (kaso) yang di-potung-potong pad a panjang tcrtcn tu sehingga kalau dipancangkan sampai ber-kedudukan kokoh, lllJSih tcrscdia sisa ui il laspcrmukaan tanah hingga ll!Udah tlil ihat dan untuk penempatan <.:atatan yang uipcrlukan mcngenai kctlutlukan -patuk i tu . Jarak kc arah mcmanj:mg d:n i patuk masing-masing adalah scsuai dcngan jarak patok paLia sumbu kunstruksi, ィゥZZセ ウ。 ョ ケ 。@ scbcs:n 25 - 50 meter. tngantung dari kerataan dari medJn. Tamla yang dibubuhkan kcpada masing-masing ーZセエッォ@ adalah schagai hcrikut :

paLia sisi Llepan (menghauap kearah Sta. 0 + 00) uituliskan Nomor dari Sta. yang bersangkutan, yaitu jarak patok itu dari permulaan knnstruksi. PaLla sisi hclakangnya dituliskan perhedaan tinggi antara permukaan tanah yang sekarang ini uengan kctinggian dari permukaan dasar konstruksi (=sub-grade): apabila penggusuran bcrupa galiJn, maka dibubuhkan tanLia ( ) seLiang kalau urugan ( + ). Di samping itu, juga dituli skJn jarak an tara patok yang bcrsangkutan dcngan patok sumhu konstruksi.

!'ada Gb. 80.02 diherikan <.:ontoh-contuh mcngenai pembuhuhan t:mda-tanLia itu.

Suuah barang tentu, scgala scsuatunya tcrgantung dari kebiasJan yang herlaku pada satuan pclaksana yang bersangkutan. Namun dcmikian tanda-tanLia tcrsehut scbaik-nya dibubuhkan dengan C<HJ y:1ng ウ」 イ。 セ ゥ N@

Pada patok-patok sumbu konstruksi juga tlihcrikan tandJ-tanda khusus kalau memang diperlukan. misalnya pada titik pcrmulaan dan akhiran tikungan (PC = point of curYaturc, l'T =point of tangent, PI =point of intersection, dsb.) .

255

C) セ@

セ@ f'l c:) セ@

Depan セ@ Belakang ... "

セ@..:

I I

Gb. 80.02. Penzbubuhan tanda-tanda pada patok konstruksi.

8 1 ). Pelaksanaan pcmalokan.

1\lencmpatkan patok untuk kcpcrluan pcnggusuran tanah, di mana biasanya patok-patok sumbu konstruksi sudah tcrpancangkan. mcrupakan pcker-jaan yang cukup scdcrhana dan mcmpcrgunakan alat-ai<Jt ukur yang scdcrhana pula. Biasanya nrang cukup mcnggunakan alat ukur jcnis "watcrpas" yang dibcri kompas/ 「ッオセッャャ」 N@ jalon dan haak scrta ban mete ran baja. Karcna patok-patok trpi konstruksi dan hat:ts gali:tn/urug:m ditcmpatkan pada arah tcgak lurus ucngan sumhu konstruksi, maka proscdurnya adalah rncncmpatkan alat ukur watcrpas di :1tas scsuatu patok sumbu ォッョウエイオォ セ ゥ@ mcngarah krpada patok sumbu schclumnya Uurusan Sta. 0:00) : dcn!!an mcmutar tcrupong 4011 kc kanan dan/atau kc kiri ditctapkan arah uari tcmpat patok tcpi konstruksi uan scbagainya yang kcmudian diukurkan jaraknya ucngan mctcran, setclah mana patok yang bcrsangku t:tn dipam:ang.kan. Scdikit pcrhitungan dipcrlukan untuk mcncntukan letaknya patok batas galian/ urugan. Setclah dipasang masing-masing patok tcpi konstruksi yang Ielah dikctahui ketinggiannya. maka pcrhitungan dilakukan 「」イ、Zセ ウ。 イォ。ョ@ proscuur scbagai berikut :

-------,-1 I t I

h

Gb. 81.01. Menentukan tempat patok batas galion.

Melihat pada Gb. 81.0 I diatas, maka jarak horizontal lctak titik patok tcpi galian dihitung ucnf! Jil rumus :

d = a+h+-11- dimana

256

b

jarak patok tcpi konstruksi dari patok sumbu. Iebar (alas) parit tepi jalan.

h kctingglan tltlk patok tcpl セ。ャャ。ョ@ dlutas ketinggian tcpi konst ruksi.

i hmdai tcbing galian. Dari parametcr-par:unctcr tadi, maka a, b, dan i dikctahui dari gambar rcm;ana. scdang h diukur dilapangan.

Contoh : a = 7.00m dan h = 1.50 111.

Pad<J pcmasangan patok tcpi konstruksi dikctahui bai1wa tcbal galian di hawah patok it u ad<JI<Jh 78 em. Pemb<Jc<Jan ba k di<Jt<Js patok itu di dalam kcdudukan <Jlat watcrpas scpcrti pada gam bar 81 .01 adalah 2'\ I em. Dcngan dcmiki;m, maka pcmbaeaan bak kctinggian tcpi konstruksi = 715 + 25 1 = 329 em. Kemudian , baak ditempatkan (dalam garis tegak lurus sumbu konstruksi dan di-dalam garis lurus antara patok sumbu dan alat waterpas) pada sesuatu titik yang diperkirakan adalah tempat kedudukan patok tepi galian; pemhacaan dilakukan. dan didapatkan misalnya = l RO em sching!!a (h) ;-tdabh セR\I@ IRQ= 149 em.

Apahila (i) = 2 : I, maka (d) dihitung = 700 + I 'iO + セ]@ lJ40 em . ...,

Setclali itu , (d) diukur dcugan pita ukur dan didapatkan = <:100 em. schingga pcr-kiraan lcmpat t>atok tadi kuraug lcpat. l'cngut..uran kc111udiau diubug 1-.cmbali dcngau tcu1pat h:1k agak diajukan mcndc-kat krpada al<.i! watcrpas kita scli sih a1ilara (d ) dihitung dan (d) diukurkan scbcsar HュゥウZセャョ ケ 。I@ =54 em, jadi lchih bcsar dari yang didapatkan pada pcngukuran pcrlama. Jadi, scharusnyalah pcmindahan hak t:1di kita lakukan justru mcnjauhi watcrpas instrumcn kita. l'engukuran kctiga misalnya mcndapatkan pcmbacaan haak = 271 em.

(h) = 329 27 1 = 'iH em dan (d) dihitung = 700 +I 'iO +.2.1i.= X7<:l em . ...,

Diukur dcngan pita ukur, didapatkan (d) = (misalnya) X70 em, schingga dapat Jip:1ndang eukup tcliti pcncmpatan patok tcpi tc rscbut.

Scscorang juru ukur yang sudah cukup bcrpcngalaman dapat mcnctapkan tcmpat patok tadi dcngan ti ga kali ukur (maksimal); scli sih :!. 1'/?> dianggap sudah cukup mcmcnuhi syarat ketclitian.

257

XII. DEBERAPA HAKEKAT PELAKSANAAN PENGGUSURAN TANAH .

82 . U Ill II Ill.

Di ualam hagian (B) huku ini, hakckat yang pcnting suuah ui tcrang-bn ウ」 ー 」 イャオョ ケ Zセ@ tbn didalam p:1ragrap-paragrap bcrikut ini hanya akan dihcrikan tambah;in untuk kcadaan yang butch dikatakan khusus. Scpcrti tclah pcrnah uikcmukakan scbclum ini, maka schcnarnya ti uak aua pcratur-an yang tcrtcntu JiuJlatn penggusuran tanah ini , karena scgala scsuatunya terpe-ngaruh ulch faktor- faktor kondisi lapangan yang banyak sckali jumlahnyJ, sehingga scsuatu pcnyclcsaian yang baik pada sesuatu kcadaan, belum tcntu mcrupakan <.:ara yang scbaik-baiknya pula bagi pclaksanaan ditempat lain dengan kondisi rnedan yang agak hcrlainan. Penilaian kcadaan lapangan dengan tepat. pemilihan alat pelaksanaan yang sesuai dan pcncntuan <.:ara pclaksanaan yang scbaik- baiknya, hanya dapat dilakukan sctclah ー」ョ ァZセャ Z オ ョ Z オ Q@ kerja yang cukup lama, tcrgantung dari pcngetahuan dasar yan!! dimiliki ulch yan!! bcrsangkutan. Namun dcmikian, dcngan pcngctahuan dasar yang cukup dan logika yang wajar, tidak :1da halangan bagi kit a untuk mulai dcngan mcmupuk pcngalaman yang di-maksud dan tcrjun kcdalam kegiatan l:Jpangan yang scsungguhnya.

Mcngi ngat hanyaknya faktor yang mcmpcngaruhi <.:ara pclaksanaan pckerjaan ini , maka bcrikut ini akan dikemubkan hanya bebcrapa ウZセェ 。@ yang di -anggap mcncakup scbagian besar dari faktor yang 、 ゥュZセォ ウ オ 、@ schingga dapat mcmbcrikan gambaran umum untuk ュ 」 ョァィZセ、。ーゥ@ pencarian penyclesaian alas pcngaruh faktor lainnya yang mungkin saja dijumpai di dalam praktek di-lapangan.

8 3) . l.alian Mencmbus Bukit.

Pcnggunaan alat-alat bcrat untuk kepcrluan pcnggalian sccara ィ 」ウ 。イ M ィ 」ウ Zセイ。ョ@ mcmungkinkan kita untuk sccara ckonnmis mcmcnuhi syarat dari Lmdai maksimal untuk landasan tcrbang dan jalan raya untuk lalu lintas cepat yang di daerah pcrbukitan kadang-kadang mcrncrlukan usaha galian dan urugan yang bcsar juga, yang kalau dikerjakan dcngan tcnaga pckcrja biasa akan rnemakan waktu yang lama juga serta kegiatan yang dapat dipandang se· bagai di luar batas pcrikemanusiaan. Galian yan)!. dalam mcncmbus hukit ini mcmiliki bcbcrapa sifa t yang sangat bcrpcngaruh di dalam percn<.:anaan dan pclaksanaan pcnggaliannya sendiri.

a) Apabila sclcsai digali, maka sukar sckali bagi alat-alat berat untuk naik kcmbali kc tcmpat pcrmulaan galian.

h) Apahila alur pcnl!-galiannya terlalu scmpit. maka timbul bahaya bahwa alat kita akan tcrgclH:ct di :mtara dua tcbing, dan bahaya kejatuhan batu atau gumpalan tanah mcrupakan hal yang tidak boleh dianggap ringan.

258

c) Sumber air mungkin sckali akan dijumpai, dan mcrupakan rintangan yang besar bagi usaha mcncapai cffisiensi yang tinggi dari alat-alat bcrat kita dan sebagainya.

Gb. 83.01. Urut-uruton penggolion.

m」ョァゥョセ。エ@ sifat yang dcmikian itu, maka adalah suatu keharusan untuk mui:.Ji pcnggalian dari tcmpat エ」イエゥョセァゥ@ dan sckaligus menyclcsai-kan lapisan tcratas, karcna pcngga-li ail' harus dilakukan sclapis dcmi sclapis. aーZセ「ゥャ。@ galian sudah mcncapai sc-suatu kedalaman yang cukup. maka segcra harus dimulai dcng;m pcnyc-lcsaian tcbing herikut pengrapihan-nya.

Alat yang dipergunakan·, .untuk ini biasanya adalah grader kita. sehingga hatas mak-simal tinggi tiap galian adalah kemampuan grader tadi (= h1). Urut masing-masing pass (= li ntasan) alat yong kita pcrgunakan ad;dah scperti yang ditunjukkan di dalam Gh. 83.01 di at;ts. Ke arah memanjang galian kiL1 , la-pisan-lapisan galian hendaklah di-buat menurun tebing. arah

Hal ini dilakukan untuk memanfa- penggalian/ --- .=:=: atkan kemungkinan mendorong ke / セGO[ZMM[ZZZNNMZZZNMMM

aralt bawah yang seperti kita keta- ヲッセMZZZM _:-.=_=--::: hui dapat mempertinggi effi sicnsi YMZZZセセ]]ゥゥ]MイM M -=-- · . :;;:(j:;?;::::: セVM⦅ZZ@ ..:::-.:::. dari alat kita. Tambahnya hasil grade __ _. . NN⦅セ_]]M]]セ]@kerja per satu satuan waktu dengan セ M -=-.:o..;::::-"..1." menggali turun tebing ini adalah ::;-:::..-:::::::- .--besar sckali dan merupakan scsuatu keuntungan yang tidak buleh di-abaikan. Gb. 83.02. Menggali menunm tebing.

Pada penggalian mcncmbus bukit ini, tidak jarang kita 、ゥィ。、 \セ ーォ。ョ@ pada ke-harusan untuk menggali di qalam tanah keras (cadas) dan bahkan lapisan batu-batuan yang hanya dapat dilakukan dcngan mempcrgunakan hahan pclcdak sehingga dipcrlukan prosedur yang lain dari apa yang telah dikcmukakan di alas. Cara penggalian seperti ini adalah cara yang khusus, dan akan ditcrangkan di dalam buku (lll) dalam series yang sama dengan buku ini. Hakekat pelaksanaannya adalah sama sepcrti diterangkan pada Gh. 83.01, di mana lapisan batuan diledakkan lapis dcmi lapis (selebar seluruh galian). Masalahnya ialah, bahwa hasil ledakan tidak dapat digusur pergi dengan bulldozer ataupun scraper, sehingga terpaksa hams dimanfaatkan jasadari shovel & truck unit untuk keperluan penyingkiran batu-batu tersebut.

259

Yar.g tcrpcnting untuk dipcrhatikan di sini ialah pcngatur:m rncmutar truck-truck scbclum dimuat mcnj!arah kc jurusan 。ョセォオエ。ョN@ karcna mcmular truck sctclah di-muati pcnuh mcrupakan kcsulitan dan pcmborosan yang cukup besar di dalam hal waktu. tcnaga operator dan hahan hakar: jug.:t mcsin truck hcrikut transmisinya akan mcngabmi pcmualan yang berlchih:ut yang juga mcrupakan faklor yang mcm-hcratkatl.

84). :'.lenwtong Tehing Bukit (Side セゥャャ@ Cut).

l'ckcrjaan ini scring dijumpai pada pcmbu:1tan jai:Jn イ。 ケ Zセ@ di tbcr<Jh pcrbukitan dan pcgunungan. l'ada ーイゥョセゥーョケ。N@ pckcrjaan ini hcrup<J pcmhuatan lcbing yang lchih curam dari lan-、Zセゥ@ as:tlnya. scdcmikian rupa schingg:t didapatb11 scsuatu hagi:111 yang datar di dalam tching bukit. yang kcmudia11 dapat dijadikan scbagai pcrmub:lll dasar kon-struksi jalan. Apabila land:ti tcbing asalnp tidak tcrlalu curam. maka hasil galian 、Zセー。エ@ diisik:tn kc lcpi kl•nstruksi dan kita mcndapalkan konstruksi mclchar yang sch:1gi:u1 hcrupa uru!!all dan schagian g:tlian ; mcskipun tk-mikian. pcmadat:m hagian urugan ini mcrupak:tn hal yang sulit dikcrj:tkan. dan hanya schagian s<Jja d<Jri urugan ini ケ。ョセ@ dapat dimanfaatbn scbagai hagian d:1ri knnstruksi yang.langsung mcmikul. yang hcnar-bcnar tclah lllClllCilllhi sxarat-syarat pcmadatan. Apahila エ」ィゥョセ@ :1salnya krlampau curam. mab jclas hahwa pcmanfaatan オイオァZセョ@ini tidak mungkin dil:tkubn. scdang k:tl:tu curanl scbli. pcmhualan lerowongan harus dipertimbangk:tn.

a. Galian & urugan b. Galian murni c. Terowongan

Ch. 84 .01. Berbagai konstruksi jalan pada putungan tcbing bukit.

Perlu 、ゥゥョ セ 。エ@ hallWa landai tching b:1ru ィZセ ウ ゥャ@ galian (dan urug.an) tid<Jk bolch lcbih bcs:tr d:ni l:uHI:li alamiah dari jenis tanah yang dih:Jll:ipi. karcna mcngingat kcmungkinan longsoran di kernudian hari.

260

Pada umumnya, tanah dl pegunungan adulah duri jenis yang &tltbil dan memi· liki sudut landai alamiah yang besar seperti halnya pada tanah cadas. hatuan dan tanah-tanah asal gunung berapi. Namun demikian, tidak se<.likit pula yang terdiri dari tanah yang kurang stabil, khususnya di musim hujan, seperti halnya pada bukit-bukit merge! dan tanah liat sejenis. Di dalam hal tersebut terakhir ini. masa-lah drainage perlu sekali mendapatkan perhatian yang khusus. haik di dalam pebk-sanaan penggusuran tanahnya maupun untuk mengamankan hasil kcrja yang sudah sclesai. Apabila penggalian dapat dilakukan tanpa bantuan pelcdakan. maka alat yang paling sesuai untuk pekerjaan ini adalah sebuah bulldozer. Pekerjaan dimulai dengan menempatkan bulldozer kita pada tcpi galian y:mg ter-tinggi; apabila landai tidak terlalu curam (maksimum 45°). hiasanya bulldozer dapat bcrjalan sendiri mcncapai tilik yang dimaksud dengan gerak lllUIIdur. Maksudnya ialah, agar pisau dozer sewaktu-waktu dapat diturunkan untuk menahan alat meluncur ke bawah kalau ada sesuatu yang tidak dipcrhitungkan schelumnya: di samping itu , kalau bulldozer berjalan maju mcnempuh tcbing. kescimhangan alat ini akan ada dalam keadaan yang kritis dischabkan titik herat pisau llllllt gkin sekali akan ada di luar batas garis keamanan kedudukan tracks dari Lraktorny:1.

awa/ galia11

Gb. 84. 02. Menempatkau bulldozer pacla pemzulaJn penggaliau.

Pada keadaan landai tcbing mcncapai batas-hatas maksimal ini , maka scbaiknya di-adakan tindakan pcngamanan lagi, yang berupa scbuah kabcl baja yang diibtkan pada scsuatu yang herdiri kokoh (misalnya pohon hcsar); pada lraktornya, kahcl ini dipasang pada winch yang ada di bclakangnya (bukan PCU-nya !) yang bcrangsur diikal sambil berjalan mundur.

261

Scsampainya pada titik yang dituju. maka dim:Jiai dcngan ー」ョaa。ャゥ[セョ@ kc bawah scdcmikian mpa schin!_!ga didapalkan scbuah pcrmukaan dat;tr (= platform) untuk mcncmpatkan bulldozer rncnghadap kc arah dcngan sumhu konstruksi; pcnggusuran kcmudian dapat dimulai dcngan cara yang hiasa. Sehaiknya dipcrgunakan angle doter ;tgar traktor tidak sctiap k:tli harus tlll' lltlltar mcmhua11g muatan. l>i dalam pcnggalian hcrikutnya, 111ab hclld akl:dt diusaltak:t11 agar ti :tp lintasa11 (= pass) bulldotcr scjajar lllllll gkin UC11gan arah pcnnuka:tn j:tlan ya11g hcnuak dihasilk :tll (=alas galian); mcnyimpan)! dari prinsip ini :tk:tn hcr:tkib:tt sulit · nya dipclih ara arah galian . セ 」 、。ョァ@ mcngulangi pckcrj:t:tn holch dikatab11 mcrup:t· kan scsuatu y:tng mustahil. Olch karcna itu. maka mcn!! ikuti patok·patuk tcpi gali · an di d:tl am mcbkubn pcnggusuran ini adalah scsuatu kch:.trusan pula. Di samping itu . mcmclihar:J landai tcbin).! g;tl ian ju!!a mcrupakan scsu:ttu yaug ィ 。イオセ@ュ 」ョ、 Zセ ー。 エ「 ョ@ pcrhatian. Apabila landai in i terl: du cura1n dari yang dircncanab n. maka akan timbul hahaya ャッョ ァセ ッイ@ di セ Z オョーゥョ ァ@ juml:dt pcn!! gusuran yan!! kelchiknt d:t ri yant! dipcrlukan. apahila sudah tcrl :llljllr tcrg:tli ) :111g dcnti!.. ian itu . 111:1ka satll · セ。エオ ョ ケ。@ ェZセャZオエ@ ialah korcksi p:nl:t l:111d:ti エ」「ゥョセ@ dt·n,:an mcmhuat tcbing b:tru dcngan cara mcmbuan!! tanah yang kclcbih:tn di dcpannya. J:tl:111 セ ᄋ 。ョ ァ@ tcrmudah un tuk ini hany:d:th dcng:111 pclcdak.tn (k:tl:tu sudah krl:tlu ti n,:,:i l. St•haliknya, blau lanu:ti エ 」 ィゥョセ A@ yang t.li gali kurang cur:un d:tri yang di rcnc:utakan. mab pad:t kctingp.ian tcrtcntu. ti dak didapatkan lchat 。ャZエセ@ g:tli :111 scpnti y:tng dircncan::kan schiugga pckctja:ut h:mts diul:tng kcmh:tli d.tl:un J...:ada:111 y:tng lt-ht h sulit (l:utdai ll'hing 。 セ Z、ᄋ@nya SUUah lchih t:llf:tlll dari yaug SCI nUb セ@ ). J\p:thil:t landai trbill)! 。セ。ャョケ。@ t idak tr rlalu l'ltr:tlll セ@ .'<0° . tn:tka ーョQ セ 」、オイョケ。@ lcbih scdcrh<llla : platform kcrja awal d:tp:tt dih:tsilk:lll dcngan II IC I!lbcrikall "tilt" kcpada kcdudub11 pisau dot.cr kita schingga セ 」エ」ャZエィ@ ィ 」 ィ」イZセー。@ p:" s. traktor kita sudah dapat bcrdiri tcgJk untuk nllllai dcnj!all ー」ョAAァャャセャャエ。ョ@ yanj! scbcnarnya.

262

Gb. 84.03. Membuat p/atfvrm awal kc:rja patla lantlai tcbing yang titlak tcrlalu curam.

Membuat pass pcrtama lnl scbenarnyolah pckerjuan yung sullt dnn rel:\tlp mllhal sehingga kalau ada kcmungkinan lain untuk mcmbuat jalur lintasan pcrtama sepan-jang tracee, biasanya ditempuh jalan itu . Misalnya dengan tenaga pekerja a tau bahan-bahan peledak. Membuat platform dcngan mcmotung trhing sambil mcmbcribn "tilt" kcpada pisau dozer mcngh;nuskan kita untuk setiap kali menycsuaikan hesarnya tilt ini dengan gerak maju dozer; kalau lid;Jk, 1naka セQォ。QQ@ terjadi " ul iran" di dalam ェ セ 、[j ョョケ。@

dozer karena エ イ 。セォウ@ sebclah tebing akan masuk kc d<Jiam alur yang tergali lcbih uleh tilling tatli. M;1kin lam<J, alur galian till in i lll;Jkin dala111 d;nl sccara konsckwcn juga masuknya track yang bersangkutan, sehin )!ga akhirny<J pekcrjaan terp<1ksa dihentikan (macet !).

Untu k memutbhkan penycsuaian tilt yang dipcrlukan tadi. maka di-huatkan orang, alat yang khusus un-tuk mengatur tilt ini dari tempat duuuk operator. /\ lat in i dinamakan til cylinuer (Gb. 84.04) yang pada hakckatnya hanyalah berupa pcngganti;Jn tilting brace (<;h. 15.07) 、」ャャjZN|セ QQ Q@ hydraulic rams yang dapal uialur kcdudukan-nya dari tempal operator, seperti h<Jinya juga alat -alat kcndali lainnya. Deng;m kcmungkinan pcngendalian tilt ini. maka pada pckcrjaan memo-tong tching untuk pemhuatan plat-fonn kerja yang dimaksuu tadi , sc-cara bcrangsur tilt dapat dikurangi schingga jalannya bulldozer kita

Gb. 84.04. Hydraulic tilt cylinder. dapat tcrpclih :ua. Perlu diperhatikan bahwa pcmbuat:m platform kerja ini jangan tcrlalu panjang untuk menghindarkan pekerjaan yang sulil ini mcnjadi herlarut-larut 4 {tl • 5 kali panjang dozer sudah cukup untuk mcmberikan ruang kcrja yang scmpurna bagi alat kita itu. Juga perlu diperhatikan bahwa potongan tebing untuk platform ini jangan tcrlalu dalam, sekedar cukup untuk membcrikan kcdudukan hori zon tal saja kepada alat kita: kemudian penggusuran mcmotong tebing dilanjutkan sampai batas akhir daerah potongan (angle dozing ! ). Lintasan (= passes) untuk potungan pcrt ama pad;J tching ini hanya 、。ーセエ@

dilakukan scdikit demi sedikit, yang kccuali mcngingat kcmampuan dozer kita, juga untuk menjaga agar track pada sisi pisau dozer yang dimajukan, tetap ada di atas pcrmukaan tanah yang tcrpotong (jadi tidak bolch di alas tanah huang;m !). Setelah potongan pertama ini sclesai untuk seluruh daerah side hill cut, maka baru mcmperdalam dan melebarkan galian dapat ditcruskan sesuai dengan rcncana po-エッョセエ。ョ N@ Kalau Iebar dasar potongan sudah cukup Iebar, barulah dapat dilakukan

263

pcnggusuran lanah sccara normal, baik dengan dozer alaupun alai lain yang tlipan-llang scsuai untuk ilu.

85). Konstruksi Di Daerah Rawa-rawa.

Kca(ban topografis di Indonesia ini menycnahkan hahwa tidak jarang kita harus membuat konstruksi jal<Jn raya/landasan tcrbang tli daerah rawa-rawa. atau hckas rawa. cmpang ik:Jn. ll an ウ・「ZセァZセ ゥ ョケ。 N@

Kcadaan ini sering mcnimbulkan kesukaran dan masalah yang hanya dapat tliatasi tlengan cara yang mahal. Yang menycbabk::l n kcadaan ini pcrlama-tama adalah jenis tanahnya scndiri , yang ィ ゥZセウZャャャ ケ。@ tcrdiri dari lanah organis (sisa-sisa pcmbusukan tanaman/hcwan) yang セ。 ュ。@ セ」 ォ。 ャ ゥ@ tidak 、。ー \セャ@ dipcrgunakan ウ」 「 \セァ。 ゥ@ bahan konstruksi, mcski ウ 」「\セ ァ \セゥ N@

subgradc sckalipun. Adak::llanya tanah organis ini sudah lercahlpur dengan tanah li at dan waled anorganis, dan mempcrhalikan jumlah banyaknya campuran tanah anorganis ini , keadaan dapal diperbaiki alaup.un tidak. Yang menimbul-k:Jn kcsukaran lainnya adalah tingginya pcrmukaan air tanah (= walerlable) yang makin tidak mcmungkinkan dipcrhitungkannya daya dukung dari lanah asal rawa ini . Apabila tanah lial memiliki sifat kcdap air, maka tanah rawa/bekas rawa ini agak rcmbcs air meskipun dalam keadaan kcring sama-sama kerasnya, dan dalarn kcadaal1 jcnuh air sama-sama kchilangan daya dukungnya. Di samping itu . tanah rawa ini ti dak mungkin dipadatkan untuk sekedar mc-nambah daya me nahan airnya; olch karen a itu , maka untuk konslruksi tli tanah-lanal1 ini lidak dibcrikan spcsifikasi mengcnai kepadalan yang harus dicapai, scdang linggi konslruksi biasanya juga jauh lcbih bcsar. Apahila badan jalan (alau konslruksi lainnya) dilclakkan/dibual di alas permukaan tanah rawa yang kering, maka scring tcrjadi keadaan scperli yang digambarkan pada Gb. 85.01.

-LhW¢4>> Kestabilan yang Ielah dicapai tanah kering akan lcrganggu

di alas apabila

rawa lcrgcnang kembali olch air. Menurunnya daya dukung lapisan dasar konstruksi yang berupa tanah rawa ini mcnycbabkan terjadinya keruntuhan konstruksi yang bcrupa longsoran salah satu lepi alau pun pada kedua tepi-nya (h). Sliding failures ini dapat lcrjadi scgcra sclelah selcsainya kegialan pelak-sanaan yang diiku ti olch musim hujan

ang berat, ataupun sctelah berselang セセ QXQQQQ セLNLiijiiAiiャャGャL⦅LN⦅セiciBB]@ waktu yang cukup lama, pad a tercapainya

bat as intensitas lalu lin tas ( dengan kece-patannya yang masih dapat ditahan oleh badan jalan di atas pennukaan tanah

Gb. 85.01. Keruntulzan badan jallzn. rawa ini.

264

Untuk mcngatasi masalah ini , maka セZ。イ。@ yang dipcrgunakan antara lain adalah untuk mcngimbangi longsornya massa hadan jalan dcngan scsuatu massa imbangan yang berupa konstruksi lanah pula yang dilctakkan paLia ujung kaki tcbing badan jalan (Gh. 85 .02).

, セ]セi@セ@ セセ@__...........,...........,"'--_________ _,.,.,........,....__ (b)

(a)

Gb. 85.02. Mengatasi kenmtuhan konstruksi dengan beban imbangan.

k・セZオ。ャゥ@ mcmbcrikan bcral imh:mgan. maka kalaupun lcrjadi "sliding ... hal ini akan tcrjadi pada massa lambahan ini . yang mudah dapat dipcrbaiki tanpa mcngganggu pada konstruksi utamanya. Cara (a) adalah yang paling baik kalau dihandingkan dengan (b) karen a titik be rat mas5a terletak lebih jauh dari sumbu putar longsoran: cara (h) Jebih mullah dilak-sanakan, terutama kalau berupa perbaikan pada konstruksi yang sudah herfungsi. Apabila sudah scjak scmula dipcrhilungkan gcjala sliding ini. maka dapal ditcmpuh cara (c) di mana pcrmukaan tanah r:J\va digali dulu untuk mcmbcrikan kcdudukan yang kokoh bagi urugan badan jalan; hasil galian ini uibuat bcrupa langgul massa imbangan dengan biaya yang rclatip murah. Apabila di bawah lapisan t;mah rawa ini lcrdapat lanah y:mg stabil pada kcdal;unan yang エゥ、Zセォ@ tcrlalu bcsar dan dipandang masih ckonomis untuk mcnggali sampai kc-paLia kcdalam;m ilu , mak;t scbaiknya dilakukan hal yang dcmikian itu daripada mcngamhil rcsiko kcruntuhan konslruksi Lli kcmudian hari.

Catatan :

(a) Stripping pcrmukaan tanah rawa harus dilakukan scbclum dilctakkan lapisan-lapisan urugan untuk konstruksi. kitrcna di kemudian hari (kalau sudah agak mcmbusuk) sisa tanaman ini akan mcrupakan "pclindr'' antara tanah asal dcngan tanah urugan.

265

(h). l3;1gaimanapun tclah stabilnya massa uwgan dibuat pada masa pclaksa-naan, namun dcngan tidak adanya jaminan pada tingkah laku tanah ra-wa di bawahnya, scbaiknya ditunggu paling tidak satu musim hujan scbclum dilctakkan konstruksi pcrmukaan yang mahal itu . Semcntara itu lalu lintas muatan Jiit.inkan mclalui konstruksi urugan (yang sudah scdikit dipcrkcras) untuk mcmbantu proses pcmantapan (settl ing) uari u rug;.111.

86 ). Urugan Dalam Keadaan Rawa Berair.

l'claksanaan urugan eli dacrah rawa-rawa scpcrti yang dikcmukakan dalam paragrap (85) latli. tidak sclalu mungkin dilakukan. Scbabnya antara lai11 scbagai bcrikut .

(a) Pengcringan rawa tidak mungkin disclcnggarakan karena memcrlukan usaha ケ。ョセ@ ウ。 ョセ。エ@ hl'r;Jt dibandingbn 、」ョセ。ョ@ usah;1 pcbksanaan urugannya scndiri.

(h) Jarak dacrah urugan cukup panjang, scdang waktu yang tcrsedia untuk pc-nyclcsaian pckcrjaan hanya tcrbatas.

(c) Dan scbagainya.

Oi samping itu . mungkin sckali didapati kondisi yang mcnguntungkan pckcrjaan. misalnya bahan urugan yang scsuai dapat diambil dari dacrah lokasi yang tidak tcrlalu jauh dari daerah kerja dalam jumlah yang mcncukupi, tctumbuh-an raw a scpanjang tracee mudah disingkirkan, dan scbagainya. (Catalan : apabila kita mcnychut rawa bcrair. y;mg dimaksud hcnar-benar rawa,

dan bukan scmacam danau yang dasarnya dalam sckali !).

Apabila dasar rawa tcrdapat tidak tcrlalu dalam. mJka mcnjadi kcharusan untuk mcnyingkirkan lcbih dulu tctumbuhan air bcrikut akar-akarnya dari dacrah kon-struksi: hal ini dipcrlukan karen a sisa-sisa tan am an ini akan menjadi pelincir an tara dasar rawa dan konstruksi urugan di atasnya schingga duduknya kunstruksi tidak stabil. Apalagi kalau dipcrhitungkan akan timbul bcda tinggi permukaan air pada kcdua sisi dari tanggul jalan. Apabila dasar rawa ini cukup dalam, adnkalanya spesifikasi mempcrbolehkan te-tumbuhan rawa ini (hukan pohon-pohon) untuk dibcnamkan bcrsama dcngan ba-han urugan. sckaligus bcrfungsi scbJgai 'tikar" pcnahan tenggelamnya bagian-bagi-an dari tanah urugan. Dipcrhitungkan hahwa sisa-sasa tanaman ini !crus mcncrus tcrcndam air schingga tidak akan mcmbusuk. h。ァ\セゥュ。ョ。ーオョ L@ pohon-pohonan harus disingkirkan dnri daerah urugan; kecuali un-tuk konstruksi ringan di mana pohon cukup dipotong pada ketinggian yang cukup dalam lctaknya dari pcrmukaan konstruksi (sclalu harus ada di hawah pcr-mukaan air tanah !) . Yang dimaksud dcngan pohon-pohonan eli sini adalah jcnis yang keras; 「セエ。ョァM pisang, ーゥョ[セョ ァ@ dan scbagainya harus dit?uang ke luar.

266

llahan yang paling sesuai untuk dipergu-nakan sebagai urugan di rawa-rawa yang

..-- - - basah ini adalah pasir a tau tanah non ko-• ·:: :.: :· hesip lainnya.

:.: Apabil a dasar keras dari rawa tidak tcrla-.• セ ᄋ ZZ N@ lu dalam, maka tanah biasa pun dapat

.. . . .. . . . .. _ .. :: .=.·:·::: dipergunakan namun cia lam jumlah yang ᄋ M ZZZZZZZZNZ N Z N セ N]Z ᄋMZNNZZ ᄋ N ᄋ NZ@ ...... . .-::.:;:;.;.;:.;;:·:::::::".jauh mclcbihi volume badan jalannya

· -· · ·· · • •• · ·· · ·· ·- • · • • •• • • •• · · · •• · karen a tanah yang dituangkan pcrtama

Gb. 86.01. Urugan dalam daerah rawa- seolah-olah berfungsi mengkentalkan lum-rawa tidak dikeringkan. pur (menjadi bcrat).

Hasil akhir urugan sampai menjadi stabil adalah bentuk seperti yang dapat dilihat pada Gb. 86.01 , yang pad a hakekatnya berprinsip seperti yang dikemukakan pada Gh. 85 .02.a. Kesukaran yang amat sulit diatasi adalah menghitung jumlah volume urugan yang diperlukan sebelum pelaksanaan (misalnya untuk perhitungan anggaran biaya pe-laksanaan pekerjaan) karena benar-bcnar sukar diduga semula sampai berapa jauh urugan harus diteruskan hingga cukup memenuhi syarat sebagai bagian konstruksi (misalnya 「。、セョ@ jalan raya). Lebih-lebih menimbulkan kesulitan di dalam memprogramkan pekerjaan-pekerjaan berikutnya, karena harus ditunggu kestabilan secara alamiah (tidak dapat dipadat-kan secara normal); 2 sampai S tahun merupakan jangka waktu kemantapan secara alam ini. Benar-benar harus diingat bahwa meletakkan konstruksi bagian atas (superstructure) segera setelah selesai pengurugan dan dipadatkan keslabilan semu adalah sangat berbahaya dipandang dari scgi ekonomi pelaksanaan. Satu-satunya jalan ialah dengan membuat konstruksi secara bcrtahap, di mana tahap pertama boleh dikatakan hanya mcrupakan konstruksi darurat saja; sctiap kcrusak-an dan deformasi yang terjadi selama proses konsolidasi ini , scgcra diperbaiki dan dipelihara ketinggian yang direncanakan. Proses mencapai kestabilan ini berlangsung makin lama kalau pckerjaan urugan sampai kurang· lebih di tengah-tengah rawa; hal ini mungkin sekali discbabkan karena makin dalamnya dasar rawa ataupun makin bcsarnya perlawanan lumpur terhadap pengusikan atas kestabilan yang telah terjadi scjak lama.

267

arah gelombang lumpu r

Untuk mempcrccpat proses konsolidasi uari urugan yang dikerjakan,- orang dapat menggunakan cara rnenempatkan beban (surcharge) pada bagian ujung urugan yang telah dicapai (Gh. 86.02). Urugan dimulai dari tcpi rawa dan sctclah mcndapatkan sesuatu panjang konstruksi tcrtentu (misalnya I 00 mete·r. a tau schari kerja, uan scbagainya) rnaka gusuran bcr-ikutnya ditimbun setinggi mungkin pada bagian ujung urugan dan dcngan demikian mcrupakan beban yang membantu mcnc-kan lumpur ke ャセ。イ@ dari bawah konstruksi. Apabila dipcrkirakan bahwa urugan sudah mencapai taraf konsolidasi yang diingin-kan, makasurchargedigusur mcngisi 「 Zセァ ゥ ᆳ

an bcrikutnya dari konstruksi dan diberi-kan bchannya pula, dan scterusnya. Kcsukarannya ialah memperkirakan cu-

Gh Bfi.n:!. Surcl•arr.c & we shooting. kup atau bclurnnya konsolidasi yang telah terjadi karena pembcbanan untuk j:mgka waktu yang tclah diberikan itu . schingga bolch diambil lagi untuk keperluan peng-urugan bagian lanjutannya.

Akan tcLt pi, :tpapun ー」イエゥュィZセョァ。ョョ ケ 。@ eli dalam menentukan jangka waktu pem-hcbanan itu . pcnjadwalan harus sedemikian rupa sehingga ti dak terjadi sesuatu satuan kerja (misalnya unit angkutannya) harus dihentikan pckerjaannya untuk waktu yang tidak rnem·ntu, karena yang demikian itu dapat mengacaukan program penyclcsaian pckerjaan di dalam kescluruhannya. · Untuk mcmpcrcepat lagi proses konsolidasi urugan di rawa-rawa tcrsebut. orang dapat juga mcnggunakan bahan pelcdak di samping cara pemberian surcharge tadi. Sesuatu isian bahan peledak ditempatkan di bawah urugan yang diinginkan percc-patan konsolidasinya; dengan mcledakkannya akan terjadi sebuah vacuum di bawah massa tanah urugan tadi. karena lumpurnya terdorong ke samping oleh gas-gas lcdakan; karen a tcmpatnya yang lcbih menguntungkan. maka tanah di atas vacuum itu akan runtuh dcngan scndirinya (mcndahului kembalinya lumpur yang tcrdesak tadi) dan dengan demikian konsolidasi yang dikehendaki sudah terjadi dengan scmpurna. Kcdcngarannya cara ini amat mahal, namun kalau dibandingkan dcngan kehilangan waktu penyelesaian dan menganggurnya 。ャ。エ M 。ャセエ@ yang mahal itu . "t oe shooting" ini sering membcrikan penyelesaian yang ekonomis juga (Gb. 86.02). Perlu diperhatikan bahwa gerak maju pekerjaan urugan ini hcndakJah memberikan bentuk mem"baji" kepada hasilnya, dengan maksud agar lumpur terdorong ke samping dcpan dan tidak terjadi kantong-kantong lumpur di dalam urugan; hal ini adalah penting sckali, karena kantong-kantong lumpur ini di kcmudian hari akan

268

mcnimbulkan kelemahan-kelemahan di dJlam konstruksi, yang berupa pcnurunan-penurunan pada badan jalan yang subr dipcrbaiki tanpa mengadakan pembongkar-an-pembongkaran yang bcsar-bcsaran. Setclah sclcsai dibuat tahap pcrtama konstruksi badan jalan tadi, yaitu yang bcrupa scbu<th tanggul sclcbar yang dircncanJkan untuk mclctakkan bagian-bagian kon-struksi sclll njutnya. dan tli mana alat-alat konstruksi sudah dapat mondar-mandir bckerj:.t di atasnya. maka dimulJilah urugan yanl! scbcn:.trnya untuk mcmpcrsiap-kan sub!!rade (= pcrmukaan dasar konstruksi). Lapisan-lapisan urugan bcrikut ini diberikan pcmadatan (= compaction) yang di-pcrsyaratkan scpcrti misalnya yang dikcmubbn pada Gh. 50.01 . Apabila urugan ini clibuat dari tanah biJsa. mab tinggi ktmstruksi yang dibcrikan usaha pcmadat:.tn adalah sckit ar 90 em{= 95'/, mud. AASIIO) . Teblll tiap lapisan urugan tcr!!antun!! dari be rat dan jenisnya alat pcmadat yang dipergunakan; scbaik-nya lapisan Jtas tlari tahap pcrtama tadi juga dibcrikan usahll pcmadatan sckedar-nya agar tlicapai konsolidasi yang lc bih bJik. Dan apabih :mtara pcnyclesaian tahap pcrtama d<tn lapisan-lapisan bcrikutnya harus mclalui セ。 エオ@ atau bebcrapa musim hu_ian. maka tahap pcrtama ini hcndaklah dibuat c:ukup tilll!)!i (tli alas pcrmukaan air rawa di musim hujan) agar titlak tcrjadi pl'luapan mcl:tlui pcrmuk:tan tanggul urugan ki ta; hal ini kalau tcrjadi. cbpat mcnilldak:m usaha-us<Jha kita yang Ielah di-lakuk:m di dalam kcscluruhannya. Khususnya harus dipcrhatikan hal ini , kalau di-pcrkirakan akan atl:.tnya perbedaan tinggi pcrmukaan air rawa pad:t \Chclah mcnyc.

belah tanggul kita.

269

XIII. PEN U T UP.

87 . U mum.

Apa yang Ielah dikcmukakan di d;ilant buku ini pada hakckatnya hanyalah pukok··pokok mcngcnai 「・ォ」イェ\セ@ dcng.an alat-al;rt hesar untuk penggusuran lanah, yang harus dikctahui olch ウ ゥ。ー[セ@ saja yang hcrkcpentingan dcngannya, khususnya pcrsonilmanagcmcnt. Kila juga mengetahui. khususnya '" tanali air kita ini hailwa ti d;tk sclantanya t.: r-sedia scmua pcralalan yang dipcrlubn untuk bckcrjJ di lQー。ョセ。ョN@ haik ケ[セョァ@ lidak ada biaya untuk pcngad:wnnya b rcna harganya lcrlampau malta!, maupun pc-nycdiaannya lcrlampau sulit di pasaran alat-alat tcrscbut, mcski pun エ 」イセ」、ゥ。@ biaya unluk itu . Juga alat-alat yang. dimili ki olch unit ー 」ャ 。ォウ[セョ。。ョョケ。@ scring dijumpai dalan1 kcadaan rusak. sedang svarc parts untuk mcntpcrl.Jaikinya pcrl u dilLitangkan dari pahriknya dan mcmcrlukan waktu yang. cuku-p l;u11a, セ」 、ZQQQァ@ pckcrjaannya harus bcrjalan. Di ·dalam hal scpcrti itu . kit a h;trus lll<llllp U llll!lll-. mencaribn カ ・ ョ ケ」ャ」 セ 。ゥ。 ョョケ。@

dcngan cara-t:ara yang rnemungkinbn dapat diselr saikan pckcrjaan , mcskiptll l kita tahu bahwa baik biaya rnaupun 」ヲャャウゥ ・ ョ セゥョ ケ[セ@ tidak abn sama den!!all kai<Ju diguna-kan alai yang ォィオセオウ@ dihual untuk itu ; h;dtkan ョ Q・ ョ セ オ「。ィ@ design untuk disesuaikan dcngan kcadaan mungkin perlu diadakan. tllcskipun ti dak セ 」ャ。エャャ。ョ ケ 。@ Ita! i tu dapat dilakukan didalam balas-hatas ckonomi. Salah salu dari t:ara untuk mendapal k:tn pcnyclcsaian, kccuali bcralilt kcpada bckcrja dengan tcnaga manusia ケ。ョ セ@ bl' t<tkibat mt: n!!uhah design clan spcsifikasi proyek, adalah rnc111bual alat-alat ilu dibeng.kcl l:tpangan ataupun yang terdckal kalau ada : cara ini bukan saja perlu dilakukan di ャ ョ 、 ッ ョ」 セ ゥ。@ ini , mc!Jinkan bahkan di Amcrika Serikat-pun or:mg, 111embua1 alat-alat ケ。 ョ セ@ dipcrlukan ter\chut cli-lapangan (jop made) yanr. セオ、。ィ@ lcrang エゥセNャZエォ@ sama dcn:.:an yang factory made namun dapat mcmenuhi tugasnya yang hi :tsanya hanya men1pak:n1 alai bantuan Jengan waktu kcrja yang lidak lama (paling sclama proyck Jikerjakan ). Bagaimanapun, alai-alai hcsar yang dikenal sckarang ini dikembangkan dari aJat-alat yang biasanya dikcrjakan olch lenaga manmia, scperti pacul bcrkembang mcnjadi draglinc, sckop bcrkcmbang mcnjadi power shovel, bahkan lrakl or kita dikembangkan dari tcnaga kuda yang mcmbantu kita didalam bcrgcrak mcmin-dahkan muatan dari satu lempat kctempal yang Jain. Kalau pada masing-masing :tlat yang ada sckarang ini diikuti pcrkembangannya, maka dengan sedikit bcrkhayal kila dapat saja mcmbuat alat y::ng serupa yang sudah barang tentu lidak seefisicn alat yang dikembangkan olch pahcrik. Traktor scperti yang kita kenai sckarang ini , tidak sclamanya hcrupa yang dcmikian itu; pada zaman mesin uap air, traklor dibuat mcmcnuhi persyaratan pada zaman itu untuk kcmudian dikcmbangkan mcnjadi bcnncsin bcnsin dan diesel sampai sekarang ini. Tidak mustahil bahwa dizaman mcndatang akan dibuat traklor-traktor ケZュセ@ mcnggunakan bahan bakar dari Jislrik ataupun nuklir. Dengan mengikuti pcrkembangan pikiran-pikiran manusia di dalam mengembangk.an

270

pcncmuan-pencmuannya, kit;1 d:q1a1 1ncng:llla kan ap:1 yan{! dtschut "im pruvisasl" scpcrti yang dimaksud.

Gb. 87 .01. Traktor pada zaman pcngembal!gan11ya. ;1tas traktur tenaga uap. Bawah: permulaan traktor tenaga bensin.

Di dalam paragrap bcrikut ini akan dikemubkan scdikit mcngcnai improvisasi yang scring harus ctil akukan, khususnya Ji Indonesia ini . di dalam pclaksanaan pruyck bcsar yang mcnggunakan h:n1yak alai bcsar.

88 . I m p r o v i セ。ウ@ i .

Yang dischut irnprovisasi セ、。ャ。ャャ@ srmua pckcrjaan yang dapat dikcrjakan scnJiri di lapangan, di dalam kita mcniru prinsip-prinsip yang dipcrgunakan pada alat yang khusus dibuat untuk itu; dcngan dcmiki:m, tidak sclamanya improvisasi bcrupa alat yang scdcrhana dan bagian-b:tgiannyadibuat di dalam ncgcri, mclainkan alat dan spare yang sudah ada ditempat 。エZセオ@ dapat dibuat di tempat itu, a tau dapat

271

uibcli ui pasaran bcbas k<Jiau hiay<J mcmang lcrscuia untuk ilu . l>cngan pcrk<Jtaan lain, improvisasi adalah scmua alat yang termasuk "j ob mauc". Misalnya kita memerlukan pekerjaan "ripping" ringan, serlang pada tempat kerja

Gb. 88.0 1. Ripper , j ob made.

tidak terdapat alat itu dan kalau men-datangkan memerlukan waktu yang lama maka dapat dibuatkan ripper sepcrti pada Gb. 88.01 ui samping ini. Ripper ini tcr-uiri dari gigi -gigi yang dibuat dari gigi-gigi scarifier scbuah grader (atau dibuat sen-diri) yang dipasang pada l:! elakang blade dari bulldozer.

Palla waktu bcrjalan ke uepan, maka gigi-gigi ini mengambang di alas permukaan tanah, scdang kalau dozer kembali menuju ketempat pcrmulaan penggalian (mun-Liu r). maka l! igi-gigi ini tcrtancap kcdalam tanah yang keras it u, sambil mcnjalankan ー・ ォ」イェ 。 [セョ@ ··ripping" yang dipcrlubn. Sudah barang tcntu ki ta akan kchilangan waktu, karena pada waktu dozer berj alan munuur, gear tidak papal uipas<Jng pada yang tinggi scpert i biasa dilakukan, me-lainbn tctap pada !!ear rcndah. Demikian pula b bu ォゥエ[セ@ mcmcrlukan dumptruck. sedang yang ada hanyalah truck-! rur k biasa. Dapat sclalu dibuatkan body keLiua yang dipasang Lliatas body pcrtama schingga 、。ー[セエ@ menumpahbn ュオ。エ。ョョ ケZセ@ olch tcnaga gcrak dari trucknya sendi ri. Sudah barang tcntu juga disini dapat dilihat kurang effisiennya penyelesaian, karen a ュオ。エ[セョ@ akan berkurang dengan tambahnya be rat body, dan juga menum-pahkan isinya akan memerlukan waktu yang lcbih banyak dari yang asli . Namun demikian, masih lebih murah kalau 、ゥ「[セョ、ゥョァォ。ョ@ dengan ュ・ョオ[セョ ァ@ dengan meng-gunakan tcnaga manusia. Didalam "borrow pits" kita sering kekurangan alat yang memuat truck baik dia berupa power shovel ataupun tractor loader. Di dalam hal yang dcmikian itu, selalu kita dapat mcmbuat scbuah loading ramp scperti yang dapat dilihat pada Gb. 88.02 Lli bawah ini. Sebuah loading ramp biasanya terdiri dari sebuah tebing yang cukup tinggi dan terjal ; konstruksi kemuuian dibuat yang berupa sebuah ta-lang yang cukup Iebar yang dipasang di alas frame yang dapat meliwatkan truck di bawahnya. Dengan sebuah bulldozer, muatan diJorong men debt kepada talang, terus dima-sukkan ke dalamnya dan tertampung di alas truck yang menunggu di bawah talang. Apahila perlu menggali kedalam t:mah untuk mcliw atkan truck, maka dapat ェ セァ。@dibu:1t ramp pada keuua belah gal ian; ャッ [セ、ゥョ ァ@ kemudian dapat dilakukan ganti berganti , dari sisi kanan dan kemudian dari sisi kiri . Perlu Lliin gal bahwa sebuah truck harus dimuat sekali gus hanya separoh dari muat-annya, atau lcbih ィ[セ ゥ ォ@ dikatakan ィ[セ ィ キ。@ setiap truck harus dimuat Llua kali (dua kali muat); hal ini dilakukan untuk menjaga agar per-per t idak patah olch berat muatan yang 、ゥエ。ュ「[セィ@ oleh henturan (=impact) yang dapat amat besar, tergantung dari tingginya tebing.

272

Gb. 88.02. Mcmuat dcngan pcrantaraan sebuah bulldozer dengan loading ramp.

Untuk menggali di dalam air yang cukup dalam, orang biasanya menggunakan se-buah dragline yang dikendalikan dari tcpi; akan tetapi kalau jaraknya jauh,dragline kita tidak berdaya dan diadakan sesuatu alat yang mcryerupai draglinc dan disebut

sl:ac:ldine cable way a tau jugadrag c.ablebiasa. Pada mulanya, drag cable ni merupa-kan scbuah improvisasi dari draglinc, akan tctapi sudah dcmikian banyak ·dilakukan dan disempurnakan hingga surlah dianggap bukan improvisasi lagi. Akan tetapi, bagaimanapun juga kita dapat mcmbuatdrag cable ini sebagaijobmadeequipment dan tetap berupa improvisasi.

TltACKCA«.E

Gb. 83.01. S..<ltll,. c.b1< woy.

273

Sebenarnya yang sam a dengan dragline yang asli t)anyalah bucket nya saia (mungkln ditambah dengan drum pengikal kahelnya), karena bekerjanya alat in i agak berbeda dengan dragline. Boom dari crane diganti dengan sebuah kabel yang dipasang membentang air yang akan digali (diambil batu bronjolnya atau pasir/kerikilnya) sehingga didapatkan jarak jangkau yang teoretis tidak エ・イ「。エ。ウセ@ secara praktis jarak ini berkisar sampai I 00- ISO meter saja. Kabel (=track cable) ini merupakan tempat menggantung dan berialan bagi bucket. digantung menurun dari liang utama (pada sisi dekat) ke arah tail anchor(sisi jauh) untuk m.:mberikan kemungkinan turunnya bucket ke tempat penggalian. Bucket digantungkan kepada sebuah unit roda-roda (dua atau lebih) yang berkedu· dukan pada track cable tadi; menggantungnya bucket ini dibuat sedemikian rupa hingga kedudukan dari bucket tersebut dapat diatur secara otomatis (perhatikan Gb. 88 .04). Operasi dimulai dengan meluncurkan bucket pad a track cable, dari arah liang utama ke arah tail anchor sampai pad'! titik galian yang. dikehendaki; drag cable ditahan (hoist drum di-rem) sedang エ・ョセゥッョ@ cable dikertdorkan secukupnya (sampai bucket mencapai permukaan yang akan digali). Setelah itu, drag cable ditari.k sampai mengisi penuh bucketnya dan kemudian tension cable ditegang kembali, sementara drag cahle ditarik terus. Kecepatan menarik kedua kabel itu tergantung dari peng-alaman operator; tujuannya jangan sampai terganggu tempat dumpingnya; kalau bucket sutlah sampai kepada titik dump, maka baik drag cable maupun tension cable (bcrsamaan) sudah mcncapai titik maksimaJnya. Pada waktu menggali dan mengangkut, bucket dalam keadaan seimbang dengan dasar yang datar (sejajar dengan bidang horizontal atau agak tengatlah scdikit); pada saat mcncap!!i ujung dari track cable, carrier sheavesbcrjumpa dengan sebuah blok (=dump button) yang menghalangi perjalanan sheaves tersebut. Carriersheavesterhenti, namun drag cable tcrus ditarik dengan akibat bahwa dump cable yang bcrjalan yang kernudian mengangkat bagian belakang dari bucket; muatan dengan demikian terlumpahkan, baik ke alas truck-truck ataupun ke alas tanah yang kemudian menjadi gunungan untuk diteruskan oleh conveyor kepada :.:lat yang memproses lebih lanjut hasil cable way kita. Tail anchor terdiri dari dua liang yang dihubungkan masing-masing dengan sebuah kabel; track cable dipasar.g pad a kabel terse but, sedemikian rupa hingga dengan digeserkannya kabel ke kanan atau ke kiri, juga pegangan track cable ikut tergeser dan kedudukan seluruh cable way ikut tergeser. Hal ini dilakukan agar untuk me-mindah arah penggalian, tidak perlu membongkar seluruh cable way yang akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Kedudukaunya pacta ti ang utama dapat ikut berputar mengikuti gerakan dari tempat kedudukan ujung jauh dari track cable. !Joist tenliri dari sebuah winch yang double drum, dan dapat digunakan yang <li-miliki olch dragline biasa. untuk tempat bekerjanya dapat dibuatkan rurnalt darurat tersendiri, agak ke samping dari liang utama. Contoh-contoh tentang improvisasi seperti di alas, masih banyak yang dapat dike-mukakan; h:!l ini tcrutama tergantung dari daya khayal kita di dalam keadaan

274

tcrpcpct. Kompaktor pada Gb. 54.03 pada hakekatnya juga mcrupakan improvisasi yang cukup memenuhi · syarat teknis pekerjaan; bahan-bahannya dapal mcnggunakan alat yang sudah tidak digunakan lagi dengan tambahan-tambahan yang dapat ditemukan di dalam job site kita (atau ke bengkel-bengkel di dalam kota-kota lerdckat).

TRACK CABLE

DUMP BUTTON

TRACK CABLE

I

CARRIER SHEAVES

II

Gb. 88.04. Drag bucut & CJJble system padD s/Qclcline cable way.

275

89). Menolong alat-alat yang macet di dalam lumpur.

Di dalam pclaksanaan pckerjaan-pckcrjaan konstruksi scring dijumpai alat-alat yang mace! di dalam lumpur, schingga tidak dapat kcluar mcncruskan tugasnya. Macetnya alat-alat ini ada bebcrapa sebab, satu di antaranya ialah karena hilangnya tenaga traksi yang ada pada roda-roda gerak; apabila sebuah alai masuk ke dalam daerah yang masih lunak tanahnya, maka roda-rodanya akan masuk scdikit atau banyak ke dalam tanah itu. Dengan memberikan tenaga yang lebih dari biasanya, adakalanya mcmang roda-roda gcrak dapat mengcluarkan alat dari kcmacctan akan tctapi adakalanya justru malahan menycbabkan roda gcrak itu berputar setempat menycbabkan tanah di bawahnya tergcrus lcpas dan 「」イセ。ューオイ@ dengan air ; keadaan yang demikian ini menghasilkan lumpur di bawah roda-roda gerak dan roda-roda ini akan lebih masuk lagi ke dalam tanah.

89 .l. T r u c k.

Dari sekian banyak alat yang bekerja di lapangan, barangkali trucklah yang paling scring mengalami kemacetan di dalam lumpur ini . Apabila truck ini macet dalam keadaan dimuati, adakalanya dengan tenaga sendiri truck dapat keluar dari kesulitan kalau muatannya dituangkan lebih dulu (dibuang); akan tctapi sering juga terjadi bahwa sctelah dibuangpun, truck masih dapat macet olch karcna tanah di bawah roda-roda gerak sudah terlanjur menjadi lumpur yang dalam. Di dalam keadaan scperti ini, maka jalan yang dapat ditempuh ialah menggali di depan roda-roda gerak sampai terjadi tanjakan yang dapat ditempuh oleh truck kita, memasang papan-papan yang dapat membcrikan daya tahan tambahan kepada tanah ( dimasukkan sebagian di bawah roda-roda un tuk menghindari rod a menggali diri lebih dalam lagi).

Menuang muatan adalah berbahaya kalau yang masuk ke dalam lumpur hanya sebelah roda saja, seperti misalnya roda- · rod a kiri masuk ke dalam shoulder jalan yang lunak. Dengan terangkatnya muat-an di dalam body, maka titik be rat dari truck akan beralih mengarah ke kiri juga; kecuali ban-ban akan dimuati lebih berat, juga scluruh keseimbangan truck akan ...... __ t'm"-.:: terganggu dan truck akan mengguling. Membuang muatan jadinya harus dilaku-kan dengan tenaga manusia. Kebiasaan dari kebanyakan sopir tr.uck ialah untuk mcncoba keluar sendiri dari kemacetan dengan menjalankan trucknya .maju mundur; akhirnya kemacetan yang

papBn

Gb. 89.01. Menggali keluar trock.

tadinya hanya bcrupa kemacetan yang sederhana sifatnya, kemudian mcnjadi sesua-tu yang memerlukan alat-alat lain un tuk mcngatasinya.

276

Gb. 89.02. Bahayanya menuang truck dalam keadaan miring. Garis berat yang tadinya masih jatuh didalam wheelbase dengan diangkatnya body yang bennuatan, akan jatuh diluamya, dan truck akan tergu/ing.

Sebuah shovel loader merupakan penolong yang paling baik bagi truck-truck yang macct ke dalam lumpur. Bilamana kita sayang membuang muatan yang berharga, sebaiknya dipanggilkan pertolongan shovel loader tadi; caranya ialah dengan me-nempatkan bucket di bawah ban yang macet dan dengan demikian kemudian meng-angkat & mendorongnya ke dcpan. Mengangkat truck pada body-nya mcngandung resiko kerusakan-kerusakan pada body itu, di samping bahwa ·truck tctap tidak dapat terangkat karena per-pernya saja yang melengkung dan ban:ban tetap di dalam lubang (kecuali kalau dapat diangkat tinggi). Kalau memang dapat diambil resiko kerusakan sediltit , maka juga sebuah bulldozer dapat menolong dengan men-dorong truck itu ke luar dari lubang. Mendorongnya harus ke arah sumbu meman-jang dari truck, biasanya pada tcpi yang masuk kc dalam lubang; truck dapat ikut berusaha ke luar dengan memasukkan mesin ke dalam gear, akan tetapi lcbih baik persnelling dilepas saja kalau buldozer cukup kuat untuk mendorongnya.

Gb. 89.03. Bahayanya menarik dengan kekw:ztan yang berlebihan.

277

Biasanya orang juga berusaha untuk rncnarik truck ini kc luar dari 1uhang dengan セ[・ 「オ 。ィ@ kabel yang. diikatk:tn pada bumper depan. 11:11 ini tl:.!pat dil:tkuk:tn blau ban-ban gcrak belum terlalu tcrpcndam di dalarn lumpur yang lcngket : kal:tu suti:.Jh agak lama terpendam. maka ada bahayanya seperti yang. dapat dilihat pada Gh. 89.03.

Roda-roda belakang dipasang pada chassis hanya pad;t pcr-pcrnya s:.tja bcrikut drive axle yang tidak terlalu rnembcrik:m kekuatan untuk mcnahan. kィ オウオセョケ[エ@ h:d ini

terjadi pada usaha pcnarikan yang tidak di dalam arah sumbu memanjan)! dari truck. AJakalanya. menolong di ri scndiri dap:ll dilakukan dengan rncnggunakan hoist dari hydraulic ram yang ada pad:.t setiap truck (Gh. 89.0-l). llanya saja. me-sin harus masih dalam kcadaan hidup untuk rncnjalankan uil pump dari lll1i st itu . Roda-roda yang dengan demiki:.tn su-dah dapal keluar dari lubang. mcnych:th· kan terjadinya ruan!!an kosong di bawah· nya kernudian dapal diisi dcng:.tn h:llu -batu; sebaiknya mcmang ィ。イオ セ@ dij:danbn ke belak:.tng. H ウ」セ オ 、Zエィ@ dii si luban!! dcngan balu-batu) karcna scbalikny:1 ュオョ セ ォゥョ@

dijumpai tcmpat-tcmpal yang lunak l:t!! i.

Gh. 81J.04. Menolong diri sendiri dengan IIIC'II!(!;l i!Wkan

ィ」セ\ ャケ@ hoist.

Masih banyak lagi sebcnarny:t cara-cara untuk ュ 」ョッャエャゥャセ@ tn11.:k kita yan!! 1nacl'l ke dalam lumpur. yang tidak clisebut sama sckali di dal:.tm huku ゥョGゥャイオォ セ ゥ@ uan pabcriknya. Tergantung dari pcngenalan kit :t tcrhadap truck ケZエョ セ@ dtgun:tbn. rn:.tk:t penolongan ini dapat dilakukan tanpa banyak kcrugian.

89 .2. Crawler Tractors.

Biasanya scbuah crawlertra ctor, apak:lh dia rncrupakan ー」ョセ セ」 イ Z エォ@ hulldoLcr atau shovel loader atau lainnya, tidak mudah mengalami kemacetan di dalam lumpur disebabkan dia dibuat untuk tanah-tanah dengan daya dukung yang rendah; craw-

lersnya biasanya dianggap sebuah rei yang berputar sedang rollers merupakan roda-roda yang berjalan eli atasnya. Akan tetapi. adakalanya bahwa crawler tra ctor ini rnacct juga. k:tlau traksi di bawah tracks ini kur:mg hcsar untuk mcndukung bcrgcraknya l rakt or itu . s.:: kali terjadi selip, maka crawlers ak:ln bcrputar tcrus tanpa menggcrakk:tn maju t raktnr-nya. Di dalam berpular scndiri ini. crawlers mcnggali (seperti halnya buckets pada

conveyor) !crus ke 、Zセャ。ュ@ sampai sduruh bcral traktor terletak pada b:tgian b:l\vah dari framenya; kemudian traktor kita tidak berbuat :tpa-apa lagi. Menolong diri scndiri ba!!i tractors ini hanya dapat dil:.tkuk:tn ke :Jr:t lt dcpan. mcng-ingat bahwa tracks !tanya dapat di tegang bagian bawah sajJ. Menolong diri scndiri bagi crawler. tractors 、Zセー。エ@ dilaku-bn dcngan mcmasang b:tlok-b:tlok di depan

tracks-nya (dengan digali ataupun·tidak) sehin!!!!a menjadi l:mdas:tn b:tginya untuk dapat keluar dari kcmacctan.

278

0 ,50m 0,50m

Gb. 89. 05. Menolong diri dengan balok-balok melintang.

Apabila traktor berupa sebuah bulldozer, maka balok-balok tadi dapat ditekan masuk lebih dulu; demikian pula kalau dia berupa kendaraan bagi sebuah shovel loader, dengan rnenekan kepada balok-qaluk terse but dengan bucketnya yang ォ セュオ、 ゥ 。ョ@ diherikan gerakan "dump ' rnaka juga loader dapat keluar dari lubang yanf! menyebabkan kemacctan. Dari sini dapal dirnengert i mengapa traktor hanya dapat menolong sendiri ke arah maju , apabila prnsedur ini dilakukan kc arah mundur. maka track yang tegang akan tcrdapat di atas clan yang ditekan ada di bawah. Apabila dalam keada:m ini Jiherikan balok-balok penolon!! tatli . maka besar ke-mungkinan bahwa tracks akan lepas dari sprocketnya. BiasanyJ. sehuah bulldozer akan macer blau sedang ュ・ョセ。、。ォ。ョ@ sebuah fi ll yang tinggi: dcngan demikian maka tidak ada ォ」ュオョセォ ゥョ 。ョ@ untuk mcnolong ke arah maju karena akan masuk j urang. Kalau bull dozer dilcngkapi dcngan sebuah towing winch. maka penarikan keluar dapat di lakukan dcngan mcnggunakan towing winch: kabel diulur dtilu dan dii kat-kan kepada scbuah jangkar yang cukup berat. seperti pohon yang besar. dan seba-gainya. Apabila tidak terdapat jangkar yang segaris dengan arah kabel dengan winch-nya. maka digunakan cara yang disebut pelurusan dari arah kabel (Gb. 89.06). Juga kalau winch tidak cukup kuat untuk menarik dozer kcluar dari lubang, diguna-kan system kontrol dengan mcngambil sebuah pulley dan meli watkan kabel winch di dalamnya. Dengan cara begini, maka tenaga winch akan bcrlipat tiga kali yang sudah cukt!p untuk mengeluarkan bulldozer dari dal:lm lubang. Kalau cara ini belum juga cukup. a tau tidak didapatkan jangkar yang sesuai, maka jalan satu-satunya ialahmemanggil pcrtolongan bulldozer lainnya untuk menariknya keluar dari kesulitan; kabel di· ikatkan kepada drawbar!

279

Dnwbar

Gb. 89.06. Berbagai cara untuk menolong bulldozer dengan winch.

Apabila di lapangan terdapat banyak kabcl bekas, maka dapat juga ditolong sebuah bulldozer yang macet di dalam lumpur dengan apa yang dinamakan cableramp Caranya ialah dengan mcngambil dua buah kabel (atau sebuah yang dililitkan kepa-da sebuah jangkar) dan mcngikatnya kepada tracks sedemikian rupa dengan me-manfaatkan lubang-lubang track shoe; pengikatan dapat dilakukan dengan memasuk-kan kabel di dalam lubang tersebut dan dimatikan dcngan bout-bout. Pada masing-masing track dibcrikan kabcl itu, yang pada ujung Jainnya diikatkan kepada sebuah jangkar (atau Jain-Jain yang dapat berfungsi scbagai jangkar) sedemikian rupa sehingga arahnya scjajar a tau hanya scdikit sckali menyimpang dari arah dari tracks. Berputarnya tracks dihaJangi oJeh kabel yang tertegang terscbut dan dozer akan berjaJan di atas kaheJ keJuar dari Jubang.

Gb. 89.07. Menolong tractor dengan cable ramp.

280

89 .3. Excavator-S.

Berbeda dengan pada traktor, maka tracks pada excavator ini biasanya dibuat li cin tidak bergigi sehingga tidak dapat diharapkan untuk menarik papan-papan/ balok-balok ke bawah tracks. Apabila kejeblos, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan yang berlainan pula. Juga tenaga yang disalurkan kepada tracks hanyalah kecil (relatip) dengan kecepat-an yang rendah pula sehingga agak sulit untuk dapat menolong diri sendiri, tanpa penggalian-penggalian yang cukup banyak. Oleh karena itu, maka kalau diperkirakan akan bekerja di tempat-tempat yang di-duga dapat menyebabkan excavator kit a akan macet didalam lumpur, orang biasa-nya menambahkan kepada tracks, papan-papan tebal ± 5 em dengan Iebar yang ± sama dengan Iebar track shoe sedang panjangnya ± 70 em lebih Iebar dari Iebar tracks. Lubang-lubang dibor untuk memasangnya pada track shoe (dua lubang/ papan). Terang bahwa cara yang demikian itu sangat mempersulit gerakan-gerakan dari excavator, sehingga orang tidak memasang papan-papan "penolong" i tu kalau tidak terpaksa benar. Apabila yang kejeblos hanya bagian belakangnya saja, hal ini sudah menyebabkan excavator kita akan macet, tidak dapat kcluar dari lubang terscbut. Kalau belum terlalu dalam, maka mcmasang papan di .de pan alat ( dengan sedikit menggali) dapat digunakan untuk dapat keluar dari dalam lubang; biasanya sudah tidak dapat lagi dilakukan yang dcmikian itu. Jenis yang biasanya mendapatkan kcsulitan ini adalah yang menggunakandragline atbchment; kalau diberikanshovel ataupun backhoe, kecuali dengan mudah dapat menolong diri scndiri dengan menggunakan attachmcnt-nya, juga tanah dasar ker-janya biasanya cukup kuat. Berikut ini hanya diutarakan masalah dragline yang macet saja. Kalau pada arah (sumbu memanjang) excavator terdapat sesuatu yang dapat digunakan sebagai jangkar, maka pertama-tama dicoba mengeluarkan excavator dari dalam lubang dengan menggunakan dragline. Boom diberikan kedudukan seperti pada menggali

Gb. 89.08. Menarik keluar dengan drag{ine.

281

dan bucket dicantolkan kepada jangkar itu. Kemudian kabel ditarik dan excavator

akan keluar dari lubang; kalau perlu dibantu dengan menjalankan tractionnya,

Akan tetapi, biasanya tidak dapat dilakukan yang demikian itu, kecuali tidak kuat, juga drag cable ini hanya kecil saja sedang pada excavator hanya tersedia drum untuk crowd saja dan bukan double drum yang sama kuatnya. Di dalam hal ini maka boleh dicoba untuk menarik keluar excavator dengan hoist

cable-nya, yang dikerjakan sebagai berikut : Boom diletakkan sedatar mungkin (di dalam hal jangkar terletak cukup jauh) dan kondisi-kondisi lainnya mengizinkan.

Setelah bucket diikatkan dengan baik pada jangkar itu, maka baik hoist cable mau-pun drag cable ditarik (pelan-pelan) sehingga alat keluar dari lubang. Namun hal ini hanya berhasil kalau kemacetan bel urn terjadi terlampau dalam; kalau memang tidak berhasil, maka kemacetan harus diatasi dengan mengangkatnya keluar dari

lubang. Untuk ini , didepan excavator ditanamkan balok-balok untuk menahannya

masuk kedalam lumpur; setelah itu, maka boom dipasang agak miring kedepan

dengan bucket yang diikatkan kepada sesuatu jangkar. Kalau hoist cable ditarik, diikuti dengan boom hoistnya yang juga ditarik, maka karena baik bucket maupun

boom sudah terjangkarkan kepada sesuatu yang tetap, bagian yang turun kedalam

lumpur itulah yang akan terangkat keluar dari lubang. Papan-papan kemudian di-masukkan kedalam ruangan yang terbebaskan dan excavator diturunkan lagi, seka-rang pada papan yang menghalangi masuknya tracks kembali kedalam lumpur;

excavator kemudian dijalankan lagi, keluar dari lubang. Bilamana yang ambles itu

Gb. 89.09. Menarik keluar dengan hoist cable.

seluruh alat (di depan maupun di belakangnya), maka prosedur. itu dilakukan juga untuk bagian lainnya (setelah bagian yang satu diangkat keluar dari lubang dan di-berikan ganjal papan-papan yang kuat). Excavator diputar 180° dan pengangkatan

dilakukan dengan cara yang serupa. Sarna prosedurnya untuk ケ。セァ@ macet sebelah; penarikan keluar track yang tergencet di dalam lubang dilakukan dengan memutar

excavator menghadap ke arah 900 ke samping (menjauhi track yang masuk ke da-

lam lubang). Perlu diingatkan bahwa kedudukan boom di dalam hal ini sedapat mungkin tidak kurang dari 45° dengan sumbu putar; kalau hoist cablenya putus, maka dapat ter-

jadi bahwa boomnya terlemparkan ke belakang dan akan mengalami kerusakan

yang parah.

282

Gb. 89.10. Mengangluzt keluar-dengan hoist cable.

Kalau tidak tcrdapat barang-barang yang dapat digunakan scbagai jangkar, maka bia.sanya bucket dimuati dengan be ban yang be rat; boom dibcrikun kedudukan scrcndah mungkin scdang bucket arahnya adalah カ」イエゥォZセ ャ@ di bawah sheaves dari ujung boom.

Gb. 89.11. Jangluzr yang berupa muatan.

Sepcrti yang telah dikemukakan scbclum ini, masih amat banyak hal-hal yang dapat dilakukan dengan alat pcralatan kita, yang tirlak dicantumkan di dalam buku instruksi dari pabcriknya. Syaratnya hanyalah satu, yaitu mcngcnal dcngan scbaik-baiknya alat yang diguna-kan; kalau kita hanya dapat menggunakan alat kita, itu belum cukup karcna kccuali menjalankan, kita juga harus tahu kelemahan-kelemahan -alat itu dan dapat mcncc-gah kerusakan-kerusakan yang dapat timbul olch scbab-scbab yang sccara darurat kita jumpai di Japangan.

90 . Konklusi.

Meskipun design dari konstruksi-konstruksi yang menggunakan tanah sebagai bahan bangunan sudah mendekati status ilmiah (sciences}, penyelesaian pckerjaan-

283

nya sendiri masih lebih banyak merupakan seni dari ilmu yang dcngan mudahnya dapat merumuskan sesuatu pada formula yang mudah. Seseorang sarjana teknik di dalam memilih sesuatu jenis alat peralatan untuk mc-nyelesaikan pekerjaan, mudah sekali terpojokkan kepada usaha untuk mcnyclesai-kan sesuatu persamaan dengan banyak sekali yang belum diketahui. Meskipun ada didapatkan sebuah penyelesaian yang paling dapat memenuhi persoalan yang di-hadapi, namun jawaban-jawaban lainnya juga menarik oleh karena adanya pekerjaan pekerjaan lanjutan yang mungkin sekali akan didapatkannya.

Seseorang pembuat alat-alat berat dapat mcmusatkan kepada effisiensi kerja dan biayanya, karena dia mengulang-ulang sesuatu pekerjaan setiap kali dia mcng-hitung output dari alat yang dia ciptakannya. Sedang seseorang lapangan tidak dapat mengharapkan dua pekerjaan yang sama setiap dia menghitung effisiensi dan biaya kerjanya, meskipun pckerjaannya ber-turut-turut menyerupai satu dengan lainnya. Dengan demikian pengalaman menen-tukan biaya yang dia miliki, hanyalah berupa indikasi dan bukan menentukan. Dengan demikian, maka perhitungan-perhitungan yang dibcrikan oleh seseorang pembuat alat, hanyalah indikatip dan demikian pula oleh sescorang lapangan.

Salah satu dari scbab adanya perbedaan-pcrbedaan di dalam mcnentukan biaya kerja sebuah alat adalah effisiensi dari alat itu sendiri, kalau dihadapkan kcpada sesuatu pekerjaan tertentu. Kalaupun kondisi-kondisinya serupa benar dengan apa yang disebutkan di dalam spesifikasi paberik, namun orang hanya dapat mcnghitung maksimal 75% effisien disebabkan oleh banyak lagi faktor yang pcrlu dimasukkan ke dalam pcrhitungan. Apakah yang 75% ini tidak dapat dinaikkan lagi? Dunia ini banyak mcnjadi saksi terhadap nasib para kon traktor yang me rasa dapat mencoba untuk itu dan gaga! di dalam usahanya. Pertama-tama yang menyebabkan hal yang demikian itu adalah apa yang dinama-kan major delays, seperti :

I) repairs, service & maintenance. 2) kekurangan alat-alat angkut pada loader ataupun shovel 3) menunggu pusher 4) membersihkan alat 5) gerakan-gerakan pendek/tidak sesuai dengan rencana 6) pemeliharaan haul road 7) lalu lintas alat peralatan 8) menunggu selesainya operasi-operasi lainnya 9) mulai dan berhenti bekerja.

I 0) operators dan personnel delays II) dan sebagainya.

Hal ini masih juga tergantung dari usia alat itu sendiri dan kondisi pcmeliharaannya; di Indonesia ini kita sudah harus mengucap syukur kalau dapat 、ゥ」。ー。ゥ・ヲゥ」ゥ・ョ」セ ᄋ@

rate = 60%. biasanya rate 50% adalah lcbih mendekati kenyataan dan kadang-ka-dang malahan lebih rendah lagi.

284

Sebab kedua latah memllih antara HP dan muatan yang besar dcngan alat-alat yang kecil tetapi dapat lincah bcrgcrak pada sctiap keadaan. Benar juga bahwa HP dan muatan besar memberikan ckonomi yang lcbih menguntungkan. Akan tetapi. apabila kit a gambarkan costfm3 tidak akan didapatkan gambaran yang serupa. Garisnya akan bcrbcntuk hypcrboli s dengan kedua ujung-ujungnya sama sekali tidak menguntungkan; yang paling ekonomis akan terletak kurang lebih pada per-tengahan.

Sebab ketiga adalah di dalam menentukan jenis dari alatnya sendiri. Sebuah bulldozer kita tentukan untuk short haulage, Jan pada jarak 50 meter uia uapat menggusur tanah sebanyak I 00 m3 dengan biaya Rp. 200,-fm3. Sebuah scraper pada jarak angkut = 100 meter dapat melakukan pckerjaan yang serupa dengan output = 120 m3 dan biaya = Rp. 180,-/m3. Namun demikian, kita t idak dapat membcrikan pekerjaannya hanya kepada scraper saja, mengingat bahwa dozer adalah alat standard di dalam pekerjaan penggusuran tanah. kalau tidak diperlukan untuk sesuatu pekerjaan tertentu tadi, maka dia harus dapat dikerjakan untuk penggusuran tanah.

Sebab kcempat adalah pemilihan antara wheled dan tracks Mobilitas dari wheeled equipment harus dibandingkan dengan エイ。セZォエゥカ・・ヲヲッイエ@ dari track vehicles. Kalau ki ta lihat bahwa track vehicles akan berproduksi minimal 0,40 kg/ ton (tarik-an ataupun dorongan) sedang wheeled equipment hanya sckitar 0,30 kg/ ton, maka kiranya lcbih menguntungkan kita pcrgunakan track vehicles. Akan tctapi kalau diingat bahwa wheeled equipment dapat bekerja ± 2 kali lebih cepat dari tracks, maka dalam waktu yang bersamaan wheeled equipment dapat menghasilkan dua kali kerja.

Sebab ·kclima, keenam dan setcrusnya masih dapat dikemukakan pula. namun kita tidak akan menghabiskan waktu untuk mcmperbincangkan alat apa yang kita pilih untuk pckcrjaan yang kita hadapi. Yang paling pcnting, khususnya di Indone-sia ini, ialah alat apa yang tersedia untuk pekerjaan itu. Kalau kita mempunyai bull -dozer dalam jumlah yang banyak, maka kita akan berusaha untuk mempekerjakan-nya dari pada membeli lagi sejumlah scraper yang mahal. Demikian pula kalau kita memiliki shovel dan trucks, meskipun orang akan mentertawakan kita oleh karena biaya per meter kubik akan iebih mal1al sedikit dari apabila kita pcrgunakan scraper yang scsuai. Diberikan sesuatu kondisi operasionil (material, grades, haulroads dan seterusnya) maka kita pertama-tama hatus tahu dengan alat apa kita dapat menye-lesaikan pekerjaan itu, dan apa yang dapat kita kerjakan dengan alat kita sendiri (ataupun menyewa) sehingga memberikan gambaran mengenai biaya yang meng-untungkan. Kalau kita belum-belum sudah meminta alat-alat khusus yang エゥ、Zセォ@tersedia, maka mungkin sekali pckerjaan tidak akan tcrselenggarakan; oleh karen a itu kita harus mengetahui essentials dari alat-alat yang ada patla kita, bagaimana harus dikerjakan dan apakah ada cara-cara lain yang tidak konvensionil dapat diterapkan. Pada hakekatnya, alat berat yang kita gunakan ini terdiri dari mesin penggerak dengan perkakas tambahannya \=attachment) yang secara nyata mclaksanakan

285

lugas yang kila harapkan ilu. Mengcnai mcsin dan kendaraannya itu tidak dapat kita mcngadakan perubahan-perubahan apapun, akan tctapi mengenai attachmentnya, scbcnarnya apa yang dikeluarkan oleh paberik-paberik pcmbuat alat bcrat kita itu, adalah hasil· pem-borong yang telah dipaksakan untuk mencmukan alat tambahan itu untuk meng-hasilkan pckcrjaa.n, discsuaikan dcngan pcralalan yang tcrbatas kcpada kcscdiaan yang pada saat itu ada pada pcmborong yang bcrsangkutan. Kcmudi::m olch paberik discsuaikan dan disempurnakan schingga mcnjadi apa yang kita lihat sekarang ini. Dengan kelangkaan alat bcrat pada saat ini yang disediakan kepada kita, apa salah-nya kalau juga kita mcngadakan investments yang diperlukan itu? Skimmer seperti dapat dilihat pada Gb. 90.0 I di bawah ini , merupakan contoh dari aka! scseorang pcmborong di dalam kesempitan (kekurangan alat dan biaya untuk mendatangkannya ke tempat pckerjaan); hasilnya kemudian disempurnakan oleh

(;b. 90 .01 . Skimmer.

Dcngan tidak adanya scbuah grader untuk mcmbuat pcrmukaan tanah yang rata dan dcngan menggunakan alat scrta bengkel las yang pada waktu itu tcrscdia pada pelaksanaan proyek, maka diciptakan alat ini sebagai pengganti grader yang sekaligus dapat memuatkan tanah galiannya ke dalam truck-truck untuk diangkut. Relnya mula-mula lcrdiri dari besi prof11 yang dilaskan kcpada batang boom dari

286

scbuah shovel, scJangbucketnya dibcrikan rol-rol untuk berjalan pulang balik (ke dcpan ·llan bclakang) llc ngan tarikan kabel shovel tcrscbut. Bucket cli buat scdcmiki-an rupa, schingga lantai bawahnya clapat dibuka clcngan mcnggunabn suatu trigger system yang dapat digcrakkan sccara mckanis; dcngan membuka plaat bawah in i, maka muat:Jn d<1pat dihuang. baik kc tcmpat di samping ataupun ke dalam truck-エイオセNZォ@ yang terscdia.

Untuk memungkinkan mcmbuat improvisasi scperti in i, maka scseorang harus mcmahami bcnar-benar kcmampuan alatnya d:Jn pckerjaan yang dihadapi. Dengan membaca buku ini saja tidaklah cukup untuk mengcrjakannya. dan dipcr-lukan pengalaman kerja serta ゥュ。ェ ゥ ョ Zセウ ゥ@ yang cukup banyak. Alat-alat ex import ini sudah banyak ada pada kita, pcngalamanpun sudah cukup me!nadai, maka エゥョァァ。ャャャセィ@ kemauan untuk mcndayagunakan alat-alat tcrscbut schingga dapat memenuhi apa yang kita pcrlukan.

287

LAMPIRAN A.

TABEL PEMBALIKA N

inch = I" = Q,54 em. square inc = 6.45 cm2 ft = 1 foot = 12 in. = 30,48 em. square foot = 9.29 yd = 1 yard = 36 in. = 91 ,44 em. square yard= 83.6 1 mi = I mile = 1,760 yd = 1,6Km. square mile =

oz = 1 ounce = 28.350 grams 1b = 1 pound= 453.59 grams cwt = hundred weight = 45.359 kil ograms kip = 1000 lb = 453.59 kilograms ton (short) = 2000 lb = 907.08 kg. ton (long) = I 000 kg.

I cu in. = cubic inch = 16.387 cm3 I pt = I pint= 0,4732 liters 1 gt = 1 quart = 0,9464 liters 1 gal = I gallon = 3,7854 liters I cu ft = cubic feet = · 28,315 dm3 I cu yd = cub.:c yard = 0,765 m3.

640 acres

cu ft/min = I cubic foot/minute = 0,4 719 liters/second US gallon per minute = 225 liters per ィセオイ@psi = I pound per square inch = 0,0703 kg/cm2 At. = 1 atmosfeer = I 4 ,696 lb/in2 = 1,033 kg/cm2 lb/yd = I pound per yard = 0,496 kg/m. lb/ft = I pound per foot = 1,488 kg/m. lb/cu.in = I pound per cu. inch = 27.68 gram/cm3 lb/cu.ft = I pound per cu. foot = 0,016 kg/dm3 gr/cu.in = I grain per cu. inch = 3,96 gram/liters

in/sec = 1 inch per second = · 91,444 meters/hour. ft/sec = I foot per second = 1,097 Km/hr. mph = I mile per hour = 1.61 Km/hr.

= 2.59

dm2 dm2

km2.

BTU = 1 British thermal unit = 0,252 kilocalorie = 1,059 kilo joules. I BTU /Cu.ft. = BTU/cubic foot = 8,9 kilocalories/m3

HP = I Horse power = 0,7457 k W = 33.000 ftJb/min. kgm/sec = i kilogram meter per second • 0,1315 HP = 9 81 w. ft.lb .., I foot pound = 0,138 kg meter.

I

LAMPIRAN B

BEUERAPA PENGETAHUAN TENT.I\ G BAN

I). U mum.

Yang uimaksud urngan han di sini \Nセ、。ャ。ィ@ jenis yang clipnmpa (innat-ed/ pneu malic). lrrulama untuk kcndaraan-kcndaraan yang bckcrj<J di luar jalur jalan yang diprrkcr:lS H]ッヲt エィ・イッ 。、セ@ •. Mcskipun uentikian, pcngcrtian-pcngcrtian yang dike-mubk:tn ini dapal pula dibuatuntuk jalan raya. Sctiap ban. d;1ri jcnis apapun dia, sclalu dibuat berdasarkan sesuatu rencana peng-gunaan tcrtcntu scpcrti design speed. mualan dasar, pcnHHnp;wn. dipakai d i mana, uan SL' ICrusnya. Dengan ucrnikian hendaklah kita sclalu bcrusaha untuk sedapal llllln t:kin mcmatuhi kctcntuan-kctcntuan yang Ielah uilctapbn olch paberiknya, apahiJa kita hcnd;t k llll ' IHiapatkan hasil puna y;rng optimal uari b;lll kila . mゥ セ 。ャョ ケ 。@ tckan;m angin ui dalam ban, blau hcrlchih;Jn abn セ 。ョァ。エ@ mcngurangi umur dari ban-han. brcna bcnang-bcnang di dalam kanvasnya akan tcrtegang sckali schingga di dalam keadaan yang dcmikian itu abn bcrkurang hingga 40 %. l3enturan scdikit saja scring akan mcnycbahbn rnclctusnya han kita . Juga terlalu kcmpcs (= underinnation) abn san).!at hcrpcngaruh kcpada usia ban kit a karcna ー\Nセョ。ウ@ yang tcrj;tdi akan jauh rnclampaui tcmpcratur ban yang 、ゥイ」ャャゥN Z \jョ\Nセ「ョ N@

p\Nセ 、。@ waktu bckerja scrin!:! timbul gcjala bahwa lekanan angin di dalam ban mcnjadi sangat tinggi. mcskipun pada rnulanya tclah dipcriksa dan エ 」イ、\Nセー。エ@ tekanan yang normal. I Lr l ini tcrutama discbahkan nlch g.cscran ban dcngan pcrmukaan tanah dan オ、\Nセイ。N@ tcrularna blau ォ」 」」ー\Nセエ。 ョ@ yang dircnc:111akan tcrlarnpaui.Pressure buildup ini biasanya dipcrkenankan sarnpai IS psi; jangan mcrnbiasakan diri untuk " ngem· pcsin" ban (air bleeding). l3ehcrap<! prngcrlian yang pcrl u uikctahui :Jdalah :

a)Tireaddesign,yai tu bcntuk kcrnbangan pada ー」イュオォ。\Nセョ@ ban. 13entuk pcrmukaan

1J

(,'!J. /J; J. Berbagai tirei.JJ •lcsigu.

ini dipilih ウ 」 ウ オ\Nセゥ@ ucngan kcadaan mcdan, ui mana kcndaraan harus bckcria. begitu pula macarn pckerjaan yang harus dijalankannya. Misalnya sand tire(Fire-

tone) di samping ini adalah agar titlak sclip pada waktu berjalan Lli atas pasir.

b) Section width, yaitu Iebar potongan ban yang diukur di antara sidewalls dan biasanya dinyatakan dalam inch.

c) Rimdiameter yaitu ukuran garis tcngah velg (= rim) pada sebelah luar alas rim itu dan dinyatakan dalam inch.

d) Ukuran ban (tire size), yaitu ukuran-ukuran yang dinormalisasikan untuk me· mudahkan di dalam industri dan perdagangan. Angka-angka yang disebutkan di dalam mcnyatakan ukuran ban ialah section width dan rim diameter. Misalnya

ban ukuran 8,25 X 20.00 artinya section widthnya adalah 8,25 inch dan ri m diameternya adalah 20 inch.

e) Pkyrating, yaitu suatu indeks yang menunjukkan daya muat sesuatu ban setelah

dipompa. Meskipun rating ini banyak hubungannya dengan jumlah ply (= lapisan cords) yang ada di dalam ban, namun ply rating ini tidak selalu mcnunjukkan banyaknya lapisan kanvas mclainkan perbandingan kekuatan terhadap sesuatu ukuran kekuatan ban standard. Misalnya ban-ban yang dijual di pasaran, di samping tercantum ukuran-ukuran bannya,juga disebut plyrating ini, misalnya 9.00 X 20.00, 14 ply.

f) Inflationpressure, yaitu tekanan udara di dalam ban, seperti yang dipcrgunakan

di dalam tabel-tabel untuk masing-masing ban pada suhu (= tempcratur) biasa . . Bilamana kendaraan sudah berjalan, tekanan ini akan naik disebabkan olch panas

yang ditimbulkan di dalam ban tersebut. Infl ation pressure ini dapat diukur dengan ukuran ban dan dinyatakan di dalam

psi ataupun dalam atmosfeer. I psi = 0,07 kg/cm2.

Tire Ply Tire load limits at various inflation pressure

Size rating 35 40 50 , 55 60 65 70 75

600 X 16 6 1080 1170 1255

650 X 16 6 1225 1320 1420

700 X 13 8 960 1035 IIRO 1250 1315

700 X 20 8 1820 1950 2080 2200 2310

750 X 20 10 2060 2210 2350 2490 2620 2740 2860 3090

825 X 15 12 2960 2120 2260 2390 2510 2630 2750 2970

825 X 20 10 2400 2570 2730 2890 3040 3180 3330

900 X 20 10 3040 3240 3440 3620 3790 3960

900 X 20 12 3040 3240 3440 3620 3790 3960 4280

1000 X 20 12 3600 3820 4020 4220 4410 4580

1200 X 20 14 5090 5330 5580 6020

dst. Kecepatan rata-rata = 60 mph. Angka-angka dalam 1bs.

III

Note Un tuk keccpatan tinwi yang tcrus mcncrus, maka c..lalam kcac..laan dingin tcrscbut di dalam tabcl harus ditambah dcngan 10 psi (60 mph).

Pada hakckatnya, infla tion pressure c..li bcrikan scsuai dcngan muatan dan kccepat-an yang hcndak ditempuh. Tiap ban dibuat atas dasar kemungkinan membcrikan scsuatu c.Jcncction (%) mcnurut syarat yang ditctapkan olch scsuatu pckerjaan c.Jan keadaan medan. Yang dimaksud dcngan dencction ac.Jalah jarak tertckannya per-mukaan ban yang bersentuhan dengan permuban tanah ke arah pusat roda oleh berat muatan yang diberikan kepadanya_ Pada pekerjaan-pekerjaan di luar scsuatu jalur jalan (off the road) c..li mana kecepat-an tcrpaksa tidak dapat tinggi , muatan dapat dinaikkan di atas normal. Akan tetapi hal ini scgcra harus dikurangi lagi mcnjadi muatan normal, segcra scsudah liwat jalan biasa lagi.

OYERIN FLATION UNDERINFLATION PROPER INFLATION

Gb. B/2. Inflation pressures.

Tekanan angin di dalam ban, kecepatan dan muatan adalah faktor yang sangat mcmpcngaruhi urnur oan. dan scdapat mungkin dipcnuhi syarat-syarat yang di-tcntukan olch paberik. Kerusakan-kcrusakan yang discbabkan olch pcnyimp:mgan adJiah scpcrti dJpat dilihat pada Gb. B/3 (A - D).

(A). Kerusakan pada han yang pccah diakibatkan olchoverinflation yang jauh mclampaui takcran. Uiasanya han akan pccah dcngan kcras sckali.

(B). Ban pccah ak.ibat muatan tcrlalu berat, terutama bila innation terlalu besar, kecepatan terlampau t inggi. Pecah scmacam ini t idak mcngherankan.

(C) . Benang-benang kanvas (cords) yang lepas sepcrti ini akan segera putus dan disebabkan oleh underinflation a tau ban yang mendadak kempes pada waktu sedang bcrjalan dengan cepatnya. Gejala ini jelas tampak pada bagian dalam dari ban.

(D). Pecah-pecah radial pada dinding ban yang diakibatkan oleh underinflation yang dibiarkan terlalu lama dalam pcnggunaan kendaraan.

IV

(jb. B/3. ll crbagai kerusakan pada ban uleh penggunaan yang tidak wajar.

Pacta pckerjaan-pekerj aan yang dil akukan di atas tanah yang belum keras/ pactat · benar (misalnya pacta daerah yang baru digusur), ban-ban agak dikempesi. Hal ini

merupakan kebiasaan yang _baik, sebab bidang singgung antara permukaan ban dengan permukaan tanah menjadi lebih besar sehingga mengurangi masuknya ban ke dalam permukaan. Tekanan per satu satuan luas meniadi lebih kecil dan dengan demikian memperbesar traksi dan memperkecil rolling resistance.

Pengaruh ketiga faktor (inflation, muatan dan kecepatan) kepada umur ban kita, dapat dilihat dari daftar di bawah ini. Tabel dibuat atas dasar umur rata-rata ban dalam keadaan normal= 50.000 Km.

Pengaruh underinflation

10% 44.000 20% 3R.OOO 30% 30.000 40% 20.000 50% 10.000

Pengaruh muatan lcbih atau kurang dari yang ditetapkan di dalam tabel

- 30% - 20% - 10%

0% + 10%

90.000 75.000 60.000 50.000 38.000

v

+ 20% + 30% + 40% + 50%

30.000 25.000 21.000 18.000

Pengaruh kecepatan kepada umur ban rata-rata dapat digambarkan sebagai bcrikut : Apabila kecepatan normal diambil = 100 % (60 Km/jam), maka kecepatan rata-rata= 100 Km/jam menurunkan umur ban menjadi 50%; kecepatan rata-rata = 30 Km/ jam mcnaikkan umur ban menjadi 180%.

Kecuali cara-cara tadi, maka umur ban, khususnya yang besar dan mahal, dapat dilakukan dengan tindakan-tindakan ekstern yang dapat diberikan. Kalau medan-nya bermuka keras dan tajam-tajam seperti halnya di daerah gunung, maka pada ban-ban dapat dipasang rantai pelind ung (lyre protecti on chain) seperti pad a gam-bar B/4 yang dapat memperpanjang umur ban kita sampai 40 - 60 % dari umur rata-rata. Juga memasang ban radial dapat memperpanjang umurnya sesuai dengan penambahan biaya.

Gb. Bi4 . Rantai pelindung ban.

VJ

LAMPIRAN C.

KABEL YANG DIGUNAKAN.

Kabel baja ini merupakan bahan yang amat penting di dalarn pelaksanaan konstruksi, sehingga pada setiap pelaksanaan tentu dijumpai masalah_ mengenai kabel (paling tidak untuk menolong alat yang macet di dalam lumpur). Mengingat bahwa banyak sekali alat berat yang menggunakan kabel iri sebagai bahan untuk bekerjanya, sedang di pasaran terdapat kabel ini diperjual belikan, maka scdikit pengetahuan tentang kabel ini perlu dimiliki oleh management personnel, secara khusus yang mengadakan pembelian serta pemeliharaan mesin-mesin kita. Kabel terdiri dari bagian-bagiannya sebagai beriku t :

Serat (=wire) yang dibuat dari baja dengan kekuatan yang berkisar dari 130 - 180 kg/mm2 dan berdiameter tergantung dari ukuran kabel yang bersangkutan; diame-ter serat kabel ini dibuat dati 0.23 mm sampai kurang lebih 2,2 mm untuk kabel-kabel besar.

Benang kabel (= strand) yang terdiri dari serat-serat kabel yang dipilin rnenjadi satu keutuhan yang membuat kabel. diameternya tergantung dari serat-serat yang di· gunakan.

Kabel (=wire rope) adalah pilinan dari sejumlah benang kabel, mengelilingi sebuah inti (=core) yang dapat berupa tali sisal (henne_J)) atau sebuah fibre yang lemas.

Ukuran di dalam perdagangan menyebutkan adanya ukuran diameter dari kabel, baja yang digunakan (= kekuatannya), jenis pilinan (=Jay) jumlah benang di dalam kabel dan jumlah seral di dalam henang kabel.

--セ@ セ@.,.

I"" セj@

セ@ セ@

Diameter kabel diukur pada d.ua buah be-nang yang berhadapan, dan hukan antara dua huah g;nis yang sejajar (= 4 kabcl). Jumlah serat di dalam benang berv<Hiasi; standardisazi menentukan jumlah ini ada-lah 19 dan 37, sedang dapat diperkuat

d dcngan filler wire yang bcrdiamcter lebih

l kccil dari serat yang pokok.

-

Jumlah bcnang di dalam kabel dapat bcr· jurnlah 6 atau 8 yang dipilin searah de· ngan pilinan serat-serat yang membuat

Gb. C. OJ. Penampang pada kabel. benang, atau berlawanan dengan pilinan itu.

Demikian pula pilinan ini dapat mengarah ke kanan ataupun ke kiri . Arah pilinan kabel, baik yang searah ataupun yang melintang, mcmpunyai kegunaannya masing-masing schubungan dengan tingkah lakunya di dalam praktek. Dengan memperhatikan arah pilinan ini didapatkan 4 jenis pilinan, yaitu pilinan sc-。イ。ィセ@ yang dapat tcrpilin ke kanan atau ke kiri, dan pilinan melintang yang dapat juga ke arah kanan dan kiri.

VII

!'ada umumnya bolch dikatakan bahwa pilinan scarah itu lchih tahan tcrhadap gcjala yang tli scbut "patah Ielah" ·(=fatique-), karcna bcntuk luarnya yang scdikit banyak agak gepcng (= flat); akan tetapi juga dia menunjukkan gejala untuk lcpas pilinannya kccuali kalau kedua ujungnya diikat dcngan kawat. Karena melekuknya kabel seharusnya tidak boleh lebih kecil dari 45 X tliameter-nya, maka harus dihindarkan lckukan-lekukan yang tajam; dengan dcmikian maka apabila harus dilakukan pcmbclokan-pembclokan yang tajam itu, diameter yang kecil diutamakan dari yang besar. Sebaliknya, kalau kondisi menunjukkan perlunya tahanan terhadap gesrekan dan benturan, kabel-kabel besar yang dipilih. Daya tal,an kabel juga akan jauh berkurang, kalau dia dibengkok berturut-turut pada dua arah yang berlawanan. Hal ini merupakan gejala baja biasa yang juga akan patah kalau berturut-turut dibengkokkan dan diluruskan. · Oleh karena itu, maka sebaiknya dihindarkan adanya pembcngkukan yang dcmikian itu dengan mcngatur system dari sheaves agar tidak mengakibatkan timbulnya gejala itu. Juga ikalan kepada scsuatu drum hcndaknya diatur; kalau arah ikalan di dalam drumnya dari kiri kc kanan sedang jenis ikalannya adalah "overwind", maka hen-daklah dipakai jenis kabcl yang tcrpilin kc kanan (baik searah a tau pun bcrlawanan): demikian pula kalau ikalan itu dari kanan ke kiri scdang jenis ikalannya adalah undcrwind. Sebaliknya kalau ikalan dari kanan kc kiri scdang jcnisnya adalah "over-wind" maka digunakan kabcl jenis pilinan ke kiri. juga kalau ikalan dari kiri ke kanan scdang ikalannya adalah jcnis "umlcrwind".

I Pilinan ke klznan _,,

I

I セ MM MM ᄋM Z⦅@ , .

- - · --- I

Over Wind Under Wind

Pilinan ke kiri

Under Wind

Gb. C. 02. Kabel pada berbagai jenis ikalan pada drum.

Over Wind

Hal ini dilakukan ォ[セO」ョ。@ kabcl kalau lcrbchaskan uari tcgangan menunjukkan gejala untuk terlepas pilinan benangnya; kalau digunakan scpcrti dianjurkan di atas, maka gcjala ini justru mcnycbabkan kahel di dalam ikalannya di dalam drum mcnjadi bcrsatu. Biasanya kabcl ini akan nglokor dan mcnjadi lepas. Kalau ikalannya Jcbih dari scbuah lapisan, maka diambil ikalan lapisan yang paling atas untuk mcncntukan kabcl yang diperlukan. Jangan mengikal kabel secara awul-awulan di dalam drumnya, karena yang demikian ilu akan menycbabkan terjepit-nya kabcl yang mengakibatkan gesrckan-gesrckan yang amat besar dan sccara kon-sckwen juga mcngurangi umur dari kabel. Agar terhindarkan gejala lcpas pilinan tersebut, maka kabel dapat dibcrikan hentuk asal yang sudah bcrbentuk tcrpilin

(= prevormed) sehingga tidak akan lcpas kalau dipergunakan untuk bckerja. Keba-

VIII

nyakan alat-alat kita ュ」ョセオョ。ォ。ョ@ kabel yang preformed ini . Melihat kebanyakan alat-alat kita tidak mungkin memenuhi persyaratan yang me· nentukan diameter sheave yang 45 X diameter kabelnya, rn:.tka akibatnya ada!Jh kabel-kabel yang umurnya pendck; oleh karen a itu maka biJsJnya adJbh lebih ekonomis untuk menggunakan kabel yang kecil yang tidak セオォオー@ kuat untuk menahan tegangan-tegangan mendadak (=shock) dari menggunakan kabel-kabel besar yang tidak dapat tahan terhadap bengkokan-bengkokan atas sheaves yang kekecilan itu, khususnya kalau standard cable i tu harus melalui bengkokan yang berlawanan arahnya. Kabei biasanya mendapat kerusakan be rat kalau dia melekuk (= kink) , yaitu apabila dia ditegang dalam keada:m berpilin di luar pilinan aslinya.

Untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh hal yang demikian ini, maka kabel diulur dari ikalannya dengan klos yang berputar dan tidak dengan mengangkat kabel dari klosnya. Kal:.tu keadaan memungkinkan. maka kJosnya yang dijalankan dengan ujung kabcl yang bebas diletakkan di atas tanah. Adakalanya kabel akan mengalami ruwet semen tara dilepaskan dari ikalannya: di

Gb. C. 03. Lekukan yang menyebabkan d 1 h 1 · · ak · k b 1 b kerusakan pada kabeL a am a tm m a UJung a e yang e-

bas ditarik melalui bagian yang ruwet itu sampai hilang keruwetannya.

Kalau kabelnya pendek, maka Jekukan dapat dihindari dengan melepaskan pilinan dengan pilinan yang berlawanan dengan yang terjadi (dengan tangan) dengan mem-berikan pilinan antinya serta menyentak-nyentak kabel, maka biasanya yang ter-pilin tadi akan tertolong dengan sendirinya. Dan apabila kabel amat pendeknya, maka pilinan tadi dapat diluruskan dengan mengangkatnya bebas dari tanah sampai lekukan dapat diurut ke luar dari kabel pada ujung bebasnya. セエ・ュゥョケ。ォゥ@ kabel yang pendek biasanya tidak diperlukan untuk menghindarinya dari gesrekan-ge-srekan diantara mereka sendiri, karena kabel biasanya sudah diberikan minyak yang cukup oleh paberiknya. Akan tetapi. kalau kabel ini tidak digunakan agak la-ma, maka memberikan minyak ini perlu agar dihindarkan kerus:lkan oleh karatan. Juga kalau di dalam pemakaian tampak agak mengkilap, maka memberikan minyak ini perlu sekali untuk kepentingan sheaves-nya, juga untuk kabelnya sehdiri. Faktor keamanan perlu diperhitungkan di dalam memilih kabel yang hendak digu-nakan; faktor ini adalah -perbandingan an tara muatan yang direncanakan dengan muatan yang memutusbn kabel itu . Safety factor sebesar 5 X atau lebih dianjur-kan untuk mengizinkan adanya shock loads yang kadang-kadang mencapai muatan yang mematahkan tadi. Oi bawah ini diberikan daftar kekuatan patah dari berbagai ukur:m kabel.

IX

-Jumlah Diameter· Diameter Be rat Kekuatan pada da-

Benang Serat serat kabel kg/m' ya tahan per serat

per m.m mm kabe1 kg/mm2

be nang 130 180

0,23 3,5 0.045 600 850 0,26 4 0,057 HOO 1100 0,31 5 O,OH1 1100 1500

6 19 0,37 6 0 ,116 1600 2200 0,50 8 0 ,21 2900 4050 0,60 9,5 0,30 4200 5800 0,80 12,5 0,54 7450 10300 1,0 16.0 0.68 11650 16100 I ,2 19.0 I ,22 16750 23200 1,4 22,0 1.66 22800 31600

0,45 10,0 0.34 4600 6350 0,60 13,0 0,59 8150 11300 0,75 16,0 0,93 12750 17650 1,0 22,0 1,65 22650 31400 1, I 24,0 2,00 27450 38000

6 37 1,2 27,0 2,38 32650 45200 1,5 33,0 3,72 51000 70000 1,8 40,0 5,36 73450 101700

0,7 19,0 1,14 14800 10500 0,8 21,0 ·1,49 19350 26800 1,0 27,0 2,32 30250 41850

8 37 I ,2 32,0 3,35 43500 60250 1,5 40,0 5,24 68000 94150 1,8 48,0 7,52 97800 135400 2,0 54,0 9,30 120900 167000

TABEL C.04. Kekuatan Patah Kabel.

X

LAMPIRAN D

HYDRAULIC SYSTEMS.

Di dalam alat-alat berat, maka y;mg disebuthydraulic system adalah sesuatu alat yang dapat mengatur/mengendalikan tenaga hydraulis untuk keperluan pela-yanan dari pada attachment untuk hekerjanya: meskipun ada yang menggunakan-nya untuk kcperluan-kcpcrluan misalnya pengcndalian prime movernya sendiri juga, namun yang paling penting adalah attachment-nya sendiri. Bagian-hagian terpenting dari hydraulic system ini adalah sebuah pompa hydraulis berikut klep-klep pengontrol-nya serta sebuah cylinder lrydraulic dengan lengan pe-

nekanfpenarik-nya. Kemudian tentunya harus ada sebuah tangki minyak untuk menjadi tempat penampung dari minyak hidraulis yang perlu dipompakan masuk ke dalam system olch pompa hydraulisnya serta yang mengalir kembali melalui bypass valves·nya. Pada kebanyakan alat berat, daya mampu sesuatu mcsin untuk menyelesaikan tugasnya, sebagian besar tergantung dari output hydraulic systemnya. seperti misal-nya pada alat-alat jenis traktor loader dan sebagainya. Oleh karena itu, perhatian yang sebesar-besarnya harus diberikan .kepada hydraulic system ini supaya dapat menghasilkan kerja yang optimal oleh alat di dalam keseluruhannya seperti yang direncanakan oleh paberiknya. Dapat dibayangkan turunnya output sesuatu loader, kalau hydraulic systemnya tidak bekerja seperti yang direncanakan. Penyakit utama dari hydraulic system ini disebabkan oleh pengotoran dari hydrau-lic oil-nya, yang menyebabkan pengausan dan kerusakan-kerusakan atas bagian-bagian dari system yang seharusnya harus tidak bocor. Pengotoran-pengotoran ini dapat terjadi oleh debu maupun oleh air yang kemudian dapat me-" makan" bagian-bagian yang sangat peka tersebut. Meskipun telah diusahakan adanya systems.yang tertutup rapat-rapat (completely sealed systems), namun kontaminasi ini tetap saja terjadi sehingga perlu mengganti filter-filternya pada waktu-waktu tertentu, bah-kan mengganti minyaknya kalau perlu. Full flow filters dapat sekedar mengurangi kontaminasi ini , namun tetap saja tindakan-tindakan pembersihan perlu dilakukan, mengingat bahwa tidak semua minyak melalui bypass valves-nya menuju ke tangki minyaknya (sebagian masih tinggal didalam systemnya).

Pompa hydraulic yang biasa digunakan adalah yang berjenis gear dan vane. Masih ada jenis-jenis lainnya yang diproduksi orang untuk keperluan ini, namun kcdua jenis tadi adalah yang paling banyak digunakan sampai sekarang ini . Yang paling sederhana adalah jenis pompa "gear type" yang biasanya digunakan untuk pompa bcrkapasitas rendah atau memang diperlukan tekanan pompa yang tidalc terlalu besar. Keuntungan gear type ini ialah bahwa dia sangat scdikit memcrlukan pe· meliharaan dan lebih tahan terhadap kontaminasi dari minyaknya sendiri. Pada Gb. D.Ol dapat dilihat prinsip kerjanya gear type pump ini, yang pada hake-katnya tidak berbeda dengan pompa-pompa yang biasa kita dapat lihat pada pompa minyak pada umumnya (crank case oil, dan sebagainya).

XI

GEAA·TYPE PUMP

VANE-TYPE PUMP

Gear type ini peka terhadap tekanan yang berlawanan arahnya dengan arah dari pu-taran pompa, khususnya ka-

lau tekanan cairan ini agak besar. Oleh karena itu dibuat orang vane typl' pump. yang konstruksinya lebih sulit : pompa-pompa jcnis ini lcbih berimbang (balanced) secara hydraulis kalau dibandingkan dcngan gear type. Mengingat hal-hal yang dcmikian itu, maka vane type ini banyak digunakan untuk pompa-pom pa bcrkapasitas tinggi, scperti pad a bulldozer dan loaders pada umumnya. Aliran hasil pompa ini dima-sukkan ke dalam cylinder yang dibuat untuk mengubah tena-ga hydraulis ini menjadi tena-ga mekanis. Berapa tenaga

Gb. D.OJ. Jenis-jenis pompa yang biasa diguna- mekanis yang dapat dihasil-kan pada a/at-a/at konstruksi kita. kan oleh hydraulic cylinder

ini tergantung dari dua tal<tor, yanu teKanan " tuas dari kepala pistonnya. Hal ini perlu diperhatikan di dalam kita menilai sesuatu hydraulic system, karena biasanya orang salah duga bahwa makin besar cylindernya, makin besar pula tenaga yang dapat dihasilkan oleh piston yang mendorong itu. Tekanan tersebut sebanding denF2.•1 "debit" dari pompa, yaitu dengan berapa lamanya itu dapat mengisi ruang-an cylinder dengan cairan pada tekanan tertentu itu, supaya dapat mengikuti gerak-an piston yang menghasilkan tekanan tersebut. Tenaga ini dinyatakan dalam kgm/detik (= kekuatan X jarak gerak/detik) dan tidak berubah besarnya didalam system tersebut (dengan mengabaikan hilangnya tenaga oleh geseran-geseran bagian-bagian yang bergerak); hal ini sesuai dengan teori tenaga didalam bejana yang berhubungan. Melihat pengertian kita mengenai tenaga (= HP) tadi, maka kekuatan ini tergantung dari luas kepala piston dan dengan perubahan luas itu, berubah pula besarnya ke-kuatan yang keluar dari system; sedang gerak piston yang dinyatakan dalam m/de-tik i.tu tentunya juga berubah dengan peru bah an luas kepala piston. Hal itu sebenamya juga mudah diterangkan sebagai berikut :

XII

kg 111 Tenaga (=HP= --)

detik

m3

detik X kg

mXm

detik = satuan debit = kapasitas pompa = kemampuan pompa meng

isi ruangan cylinder.

sedang mXm

menunjukkan satuan tekanan {= tekanan/kekuatan per satu satuan luas), atau juga tekanan yang diukur di dalam cairan

yang ada di dalam system {biasanya diukur pada bypass valvenya).

kg

kg m Adapun tenaga = HP = ---

detik ini dapat dikatakan merupakan gerakan dari piston per satu satuan waktu = kg X m

detik.

Dengan mengabaikan kehilangan karena geseran (friction losses) serta kenyataan bahwa cairan tidak dapat dimampatkan, maka dari pernyataan {= statement) ter-sebut diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

- hahwa setiap system dengan pompa tertentu kapasitasnya, menghasilkan liP yang sama untuk system itu sendiri.

- HP yang dihasilkan oleh pompa itu berupa kekuatan (= kg) x gerakan piston (m/detik); kalau kit a kehendaki kekuatan yang besar, maka diperlukan cylinder ケエセョァ@ besar, dengan akibat ィZZセィキ。@ gerakan piston tadi menjadi lebih lambat (HP = tetap, sehingga kckuatan x gerakan = tetap pula). kalau kita kehendaki kekuatan yang besar dengan gerakan piston yang hesar pula. maka kapasitas dari pompa harus diperbesar. kalau dikehendaki kecepatan yang besar dengan kapasitas pompa yang sama, maka cylindernya diperkecil, yang berakibat kekuatan dorong juga menjadi lc bih kccil.

Jadi, untuk mengukur liP dari systemnya, maka yang penting itu bukan hanya besar/kecilnya cylinder saja, melainkan juga kapasitas dari pompa kita menunjuk-kan/memegang peranan yang besar. Pompa-pompa untuk hydraulic systems biasanya diukur dalam HP pada sesuatu HPM tertentu, yang pada hakekatnya juga merupakan I II' 、ZZセイゥ@ mesin penggerak pompa itu {atau power take off-nya).

debit pompa cm3 /detik) x tekanan ckgfm2) HP (pompa) = __ _:___::_.:.___ __ .:.___ ___ ___:. _ __;_

75

atau di dalam system food pounds per minute

debit {gallons per minute) X system relief valve pressu-HP (maksimum) = re (psi)

1714

. XIII

Mengenai cylindernya sendiri dapat dikemukakan dibedakan dua jenis, yaitu yang single acting dan yang double acting(searah a tau pun dua arah kerja).

SINGLE ACTING

/

Gb.D.02. Jenis-jenis hydraulic cylinder yang digunakan da/am konstruksi.

Sepcrti yang dapat dipcrhatikan pada gam bar sketsa Gb. D.02., single acting cylin-der bckerja hanya pada arah kepanjangan lbri cylinder itu saja; kembalinya dilaku-kan dengan memanfaatkan bcrat dari barang yang diangkatnya itu. Dengan demi-kian dipcrlukan hanya sebuah katup (= valve) pembuang saja, yaitu dibuka pada saat muatan menekan kembali stang hydraul ic kepada kedudukan semula, sedang ditutup kalau system sedang mendorong "muatan", pompa dapat bekerja· terus a tau berhenti. tidak mempengaruhi bekerjanya sistim kalau bypass valve ini cukup di-buat besar (menampung hasil pompa dan minyak yang kembali mengalir ke luar dari sili nder). Palla double acting cylinders, baik maju a!au mundurnya gerakan slang ーゥセエッョ@ di-lakukan dengan menekannya dengan perantaraan hydraulic oil. LJapat dimengerti bahwa baik jumlah valve maupun saluran·saluran akan menjadi lebih besar dan lebih rumit (complicated). Pada umumnya diperlubn hanya dua buah kat up saja yang dapat sckaligus bekerja pada satu arah saja: pada waktu diperlukan st:u1g piston bergerak ke depan, service valve dibuka kc arah ruangan C 1 sedang bypass valve dibuka dari arah C2. Oengan dcmikian itu , minyak hydraulic dipornpakan ke dalam ruangan di bawah silinder sedang dari ruan!!-an silindcr bagian at a<> minyak ini rnengalir (didorong ke luar) me-lalui bypass valve masuk ke dalam reservoir. 1\pabila dikehendaki kerja scbaliknya, maka srrvice valve mcnutup ke arah C 1 y:mg sccara otomatis membuka kc arah ruangan C2 sedang bypass valve menutup kc arah C'2 dan membuka ke arah C I · Pompa (P) dapat bckcrja terus, hanya kalau piston dibcrikan kedudukan "hold" di numa scmua kl ep dibcrikan kcdudukan setengah tcrbuka; kalau tidak maka pompa harus dilcpas (disengaged).

XIV

Mesldpun agak mahal sedlldt, orang blasanya memlllh yang double acting oleh karena, kecuali memberikan keuntungan dapat memberikan/menguasai baik gerak-an maju atau mundurnya piston, juga gerakan ini tidak tergantung dari kedudukan dari muatannya. Single acting cylinders biasanya hanya digunakan pada dumptrucks dan lain-lain alat yang sudah dapat diperhitungkan arah dan bcsarnya muatan yang menekan kembali slang ke dalam silindernya. Khususnya di dalam hal tractor loaders, pcrlu dipcrhatikan masalah hydrilulic cycle t ime-nya yang harus sedemikian rupa tepatnya sehingga tepat pada waktu bucket dari loader menghadapi truck, dia harus sudah tcpat mcncapai kedudukan untuk membuang muatannya. Kalau tidak, maka terjadi kehilangan waktu (outruns its hydraulics)sehingga terjadi kehilangan waktu dan memperpanjang cycle time nya.

XV

LAMPIRAN E

RODA RANTAI ATAU RODA BAN KARET

( Tracks or wheels ).

1). PENOAHULUAN .

Pada zaman ウ・ォ。セ。ョァ@ ini, pcrkcmbangan traktor beroda ban karet adalah sudah demikian majunya (bcrbeda dengan beberapa tahun yang lalu} schingga para penganjurnya, tcrutama pabcrik-paberik pcmbuatnya. berani menyatakan ィ。 ィキZセ@

alat-alat ini dapat mcnghasilkan apa saja yang dapat dihasilk an oleh sautbra-saudaranya yang menggunakan roda rantai (track vehicles) dengan lcbih cepat dan ckonomis. Sampai di mana kebcnaran 、Zセ イゥ@ pcrnyataan itu, sebenarnya masih perlu kita teliti dengan cermat sebelum kita ini dapat termakan oleh propaganda perdagangan yang memang kurang dapat dipertanggung jawabkan. Khususnya di dalam alat-alat penggusuran tanah, maka pengalaman yang bcrupa 60 tahun lcbih tuanya alat-alat/ traktor beroda rantai ini tidak dapat dihilangkan demikian saja, meski pun perkembangan teknologi pada zaman akhir-akhir in i mc-nunjukkan kemajuan yang lebih pesat kalau dibandingkan dengan zaman-zaman yang terdahulu. Sudah barang tentu. seti ap harang baru yang mcnjanjibn keuntungan yang lcbih bcsar dapat menarik seti ap pembcli, terutama para kontraktor dan pcngguna alat-alat itu ; namun demikian pendapat sudah barang tentu pula berbeda, olch karena juga t raktor-traktor bcroda rantai juga mengalami perbaikan-perbaib ;; dan kema-_iuan-kemajuannya scndiri . Di sinipun kami menganjurkan untuk mencli ti benar-benar keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugiannya menggunakan scsuatu jenis alat ur.tuk pekerjaan-pckerja-an tertentu; dengan perkataan lain, kit a harus menganalisa peker_iaan yang akan diberikan serta membandingkan hasil -hasil yang dapat diharapkan tercapai olch masing-masing alat tcrsebut. Mi salnya, scbuah bulldozer ber-ban karet dapat bckcrja lebih cepat dan lebih li ncah (= mobile) dari saudaranya yang ber-ban rantai; akan tetapi benarkah pekerjaan yang kita hadapi itu hanya memerlukan kecepatan dan kelincahan saja, atau lcbih mementingkan adanya traksi yang dipcrlukan untuk menghasilkan karya yang ekonomis ? . Di sam ping itu,juga ketrampilan dari para operator menentukan masa-lah pemilihan itu; sampai di mana kitadapat menggunakan alat kit a secara ekonomis dan baik ?.

2). ORA WBAR PULL DAN RIM PULL I KECEPA TAN DAN KELI NCAHAN .

Padakebanyakan bahan/tanah, orang biasanya menghendaki alat yang mcng-hasil,kan sejumlah traksi tertentu untuk menyelesaikan tugasnya, makin bcsar makin baik. Dan oleh karena traktor roda rantai (tr ack type tractors)dapat menghasilkan traksi jauh lebih besar dari saudara-saudaranya yang beroda ban karct, mak::t di-

XVI

oO ..><!

8 0

=§ 0.. E

C2 gi Cl

dalam hal traksi ini lebih mcnguntungkan. Di mana Jiperlukan DBP yang besar, makatrack typedozers ini merupakan pil ihan yang mc:ncntukan. Hali ini disebabkan oleh karena traksinya rnemang cukup bcsar: scperti yang tc:lah diketahui, maka DBP = f x Berat total dari alat beratnya atau boleh dikatakJn DBP = f, dimana f ini ad:tlah yang disebut = coeffisicn traksi.

be rat Cocffisicn traksi ini berbeJa an tara track dengan wheel; kecuali di atas permukaan bcton atau aspal, maka nilai (fi) ini mencapai maksimal untuk tracks = 0.9 dan untuk wheel adalah 0,6 dengan catatan bahwa nilai-nilai ini :idak dapat lcbih b<!sar dari gescran antar butir dari tanah itu sendiri. Dari pengertian tersebut di atas, maka sebuah 08S beratnya = sekitar 22 ton d:10 dapat menimbulkan DBP = 0,9 x 22 ton= 19,8 ton. Apabila D8S kita muati dengan sebuah ripper misalnya, bcrat mesin menjadi lebih bcsar dan secara konsekwen juga DBP-nya sampai 24.0 ton. Sebuah wheeldozer jenis 824, beratnya = 33 ton dengan (f) = 0,6 dapat memberi-kan rimpull = 0,6 x 33 ton = 19,8 ton juga, dan dengan misalnya memuati ban-b:m-nya dengan larutancalcium chloride,rimpullini akan naik dengan sekitar = 3,8 ton. Melihat perbandingan tersebut tadi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diperlu-kan muatan ± I ,50 kali muatan pada wheel dozer dari track type dozer. Di atas tanah basah, roda-roda ban kehilangan traksinya lebih besar lagi dari track-type dozers; di lain pihak pada pasir lepas, track wheel dozer lebih besar dari track type mengingat (f}nya adalah 0,35 dibanding dengan 0,30, sehingga lebih ekono-mis menggunakan wheel dozers dengan daya apung yang cukup besar.

55

15

5

Catatan: Faktor (f) untuk traktor-traktor lengkap dengan bulldozernya. Tracks 0,60-0,90 Wheels 0 ,40.0,60 (Perha tikan juga par. 12 dalam buku ini) .

---KECEPATAN, KM /Jam.

Gb. E. OJ. Perbandingan rim pull Cu.t. 824 dengan DBP dari Cu.t DBJ

XVII

Akan tetapi, maksimum DBP hukanlah masa!Jhnya tli tlalam keseluruhan, artinya kita tidak uapat berhenti di sini Saja uidalam lllCillbanuingkan kcdua jenis alat be rat terse but: kecepatan juga merupakan faktor ekunomi yang pcrlu diper-hitungkan. T rack-type trcators dapat bekerja sebaik-baiknya dengan kecepatan sampai sekitar 5 km/jam, scdang wheel type trcators (powershift) ィゥ。セ。ョケ。@ dari kecepatan minimal= 3 km/jam sampai 9 km/jam. Dalam Gb. E.OJ. dapat diperhatikan bahwa whecldozer 824 melampaui DUP Cat. DHS pada KM = 2,7 dan mcmbcrikan rimpull yang lcbih besar pada ォ」セ」ー。ャ。ョᆳkecepatan yang besar pula (kalau dibandingkan dengan track type tractor D8S). Untuk spreading dari tiii misalnya, wheeldozers ternyata lcbih menguntungkan dari track type, ditambah pula dengan pemberian pcmadatan sementara olch roda-roda yang menekan kepada tanah dengan be rat yang lebih besar pula. (Perhatikan berat traktor dibandingkan dengan luas daerah singgung dengan tanah). Oleh karen a biasanya wheel dozerdengan day a dorong yang sam a dengan track type memerlukan berat y;mg lebih besar (.t 1,5 kali). maka biasanya pula harganya lebih mahal juga, yang dapat dilihat dari nilai depresiasi ptr-jamnya dan biaya per satu satuan tcnaga dorong. Namun demikian, oleh brena kecepatannya yang lebih tinggi dan hasilnya per jam kerja Jebih besar adanya, sehingga biaya per satu satuan hasil karya menjadi dapat sama, bahkan kadang-kadang lcbih kecil. Akan tetapi, dapat-kah semua pekerjaan dilayani dengan kecepatan tinggi?. Keadaan medan kerja juga sangat berpengarult kepaua ketlua jenis traktor it u. Medan yang rata dan tanah yang cukup daya pikulnya. rata dan jenis tanah liat sering memberikan kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan kemampu-annya kalau dibandingkan dengan tractor crawler; pada medan yang basah sebali k-nya membcrikan track typetractoryang tidak terlalu terpengaruh oleh kelembekan tanah, lebih menunjukkan keunggulannya. Pekerjaan pada quarries dengan batu-batunya yang tajam, ban-ban karct roda sering merupakan kebcratan yang nyata, oleh karena ban-ban tersebut terlalu ccpat ausnya sebaliknya, tracks yang sudah mengalami perbaikan-perbaikan dan kemajuan teknik tidak terlalu terpengaruh secara menyolok. Track typedozer: pada umurnnya merupakan alat yang paling cocok untuk pcker-jaan-pekerjaan didaeral1 perbuki tan; tebing-tebing mcnghilangkan keun tungan pengembangan kecepatan dari wheel dozers yang harus bekerja naik turun bukit. Bi lamana harus bckerja pada arah memanjang pada sesuatu tebing, roda-roda bcla-kang wheel t ractor seri ng mcnunjukkan kecendcrungan untuk "melorot" kebawah sehingga usaha memberikan koreksi mengenai arah gcrak dozer, mengurangi effi-siensi dari pengendalian alai itu scndiri. Mengingat keadaan tersebut tadi, mab scbagai syarat pemilihan yang setepat-tepat-nya adalah menyesuaikan jenis kepada pckerjaan yang uihauapi; meskipun demikian, berbagai faktor masih dapat menjadikan pemilihan itu tetap kurang dapat diper-tanggung-jawabkan dan memcrlukan penelitian dan analisa yang lebih mcndalam. Berikut adalah beberapa petunjuk mcngenai berbagai faktor pemilihan berdasarkan pcnyesuaian tcrscbut :

Ripping, pioneering •. clearing & grubbing barangkali merupakan daeral1 kerja yang

XV III

cxclusip discdiakan untuk crawler tractor, discbahkan pcmilihannya d.ijatuhkan kcpada jcnis-jcnis dcngan traksi yang paling besar . . Khususnya hal in i bcrlaku uidacrah pcrbukitan/pcgunungan dimana uacrahnya tiuak rata.

Spreading fi ll , mcrupakan pilihan yang paling baik hagi wheeldozer yang tncmiliki kcmampuan kcccpatan uan pneumatic compaction.

Oleh karena kcccpatannya yan)! tinggi . mcreka dapal mclayani dcng:nt llll llialt sebuah armaua scrapers uan trucks sckaligus, dan karena kccepatan ini mn ck:t bekerja tanpa memperlambat operasi-opcrasi Llari armaua itu. Apahila keadaannya sesuai benar, maka scbuah wheel Llozcr uapat mcngcrjak:.tn tugas tiga buah traktor uozcr dengan rimpuii /DBP yang sama. Paua sementara kc-auaan, compaction yang diberikan merupakan pemilihan yang menentukan. wセ ョ 、イッキ@ yang ui tinggalkan olch hauling cquipments sebagai hasilnya, mcrupakan pckerjaan yang paling cocok buat wheeldozers, khususnya di Llalam hal キゥョ、イ ッ キ セ@

yang banyak dan panjang; pckerjaan ini memcrlukan lcbih banyak ェ オュャ[セィ@ ャゥョエ Z エ セ 。ョ@

(= passes) untuk menebarnya rata pada pcrmukaan, dan keccpatan wheel doLer merupakan jawaban yang paling tepat.

1emelihara jalan kerja dan ja!an masuk ke dalam sites yang pcrlu difill selama ー セ ᄋ@

kcrja:m dilakukan; wheeldozer dengan ォ」 」・ ー Zjエ。ョョケ [セ@ ケ [セョァ@ tinggi merupakan bantu· <Jll yang sangat berharga bagi hauling units Ny\セョァ@ harus mcliwat i エ。ョ[セィ@ lembek tadi. Sudah barang tentu. baik whecldozcr maupun crawler tractor オ[セー。エ@ menarik masing masing sebuah towed compactor Llan di dalam hal ini , tambahan ritnpuli /DI3P mcrupakan handica_p_ bagi wheeldozer kita. Oi dalam hal ini dibuat orang dozer-dm.er dengan menggantikan rudanya dengan drum-drum compactor yang sesuai; dengan demiki:.m juga Lli dalam hal pekerjaan khusus ini masih dapat diatasi oJch jenis wheel dozers.

Production dozing & stripping dapal mcrupakan masalah pemilihan yang suli I b:tgi scseorang kontraktor. Apabila tanah merupakan jenis yang sangat pauat sedang jarak dorongannya rclatip pendek, crawler dozers dapat meminualtkan tanah jauh lebih murah dari wheel do-zers; sebaliknya kalau tanahnya mudah men gem bang sedang jarak dozingnya relatip panjang, wheel dozer merupakan jawaban yang paling tepat (traksi diperlukan, akan tetapi tidak terlampau tinggi). Oleh karena track type dozers biasanya dilengkapi dengan blade yang lebih besar dan dapat mengerjakan blade load yang lebih besar pula, maka wheel dozers harus mengimbanginya dengan membuat dozingcycles yang lebih banyak per satu satuan waktu. Menggunakan wheel dozers untuk bahan yang keras, diperlukan teknik· teknik yang lain dari yang biasa kita gunakan bagi crawler dozers. Di dalam mengga· li muatan, operator harus bekerja dalam gear tcrendah (biasanya gear pertama) dengan rnembcrikan pitch kepada blade serta menekannya masuk ke dalan1 tanah secara hydraulis (dengan menggunakan hydraulic control system). Setelah cukup banyak muatan terkumpulkan, blade dibcrikan kedudul\an fload (= mengarnbang) dengan menghilangkan pitch tadi (blade berkedudukan normal/agak miring ke belakang) sehingga dia menyandar kcpaua skid shoes-nya dan dengan demikian

XIX

scolah-olah dia mcnaiki ski : lb lam kcadaan bcgini, operato r pindah ーZNセ、ZNセ@ gear kcdua

dan dcngan dcmikian dia mcnggusur tanah kcpada エオェオZNセョョケZNセ N@

Apabila tanah lcbih lcpas ォ ・ 。オ 。 。ョョ ケZNセL@ scluruh opcrasi tc rscbut dapat 、ゥェ。ャZNセョ ォ。ョ@

dalam kcadaan floating biasa; wheelbase yang panjang i tu mcmbcribnplatform

yang cukup stabil.

- . :- セセ MM セ@ ... , セ

@ ; . "1" • ..:.... - <e.: , , NZNZNNセセ セ@ .. : ·,.-:- ·, , ..:..}t.,. .· .. セNZN セセ セ@

M M ᄋ セ@ __ L GBBZNZN LN[LNNN ANNNLN」NN[ N セNNMNNNNLMセM ᄋ セ M .. . BGエZ。N ᄋ N ᄋセ@ .. .;; .I _ ..

Gb. 1-:.02. Di dalam ta11ah ya11g mudah berkemba11g seda11g jarak dozing relatip pa11ja11g, whee/dozer dapat memindahkan tanah lebih murah dari crawler dozers ya11g sekelas.

Push Loading. Bilamana pcng.g.unaan pushdozerini titik bcratnya adalah maksimum

drawbar pull push Joading di dal:un kcbanyakan cut ウ」ィ。イオウョケZNセャ。ィ@ dilakukJn olch

clawler dours.

Meskipun wheeldozers 、ZNセー。エ@ pula men)!ganti clawler tractors di dalam hal ini .

namun dipcrlukan dozers yang lcbll1 bcsar d;m lcbih mahal.

XX

Akan tetapi, kernampuan lebih dari wheel type ャイ\セ」エイッ ウ@ 1.bpat dimanfaatkan di dalam push dozing ini dengan teknik-teknik ケ\セョァ@ lain: scrapers 1.1<lpal 、ゥBエ」イゥエャャ\セB@di dalam keadaan waktu masih bcrjalan/bergcrak dan dcngan uemikian mengu イ\セ ョァゥ@

waktu tetapnya (: raxed time) dcngan tidak pcrJU ュ・ョァィ」ョエゥォ。ョョケ\セ@ lllllllk ntelll-pcrsiapkan alat untuk mcmuat. Untuk ini, maka whccldozer ケ\セョァ@ ウ」「。ーLゥ [セ ョ@ bes;lf エオァ。 ウョケ\セ@ adalah ーオ セ ィ、エ ャエ N ゥョァ N@

「ャ。、・ セ ョケ。@ dilengkapi dengan cushion blade Sebaliknya, scraper harus membuat galiannya (untuk ョセ・ョァゥウゥI@ lebih tipis dari ケ\セョァ@biasa uapat uiJakukan dengan crawler pusher, dan Uengan ucmikian 111Cillbllat jarak galian menjadi lebih besar. Juga harus diingat pertimbangan Seluruh armad<J (:balanced fleet)karell<J ltl ellU ilg-gunya salah satu jenis alat berarti waktu hilang yang kalau 、ゥオ\セョァォ。ョ@ mcnjadi lebih besar jika dibandingkan dengan crawler types yang pada umumnya harganya h:bih murah (jadi_juga depresiasinya).

3) K E SIMP ULAN .

Dari penilaian terscbut di alas, orang tentunya dapat menarik ォ・ウゥューオャ\セョ@bahwa whel tractors memiliki keunggulan-keunggulan terhadap jenisnya crawler tractors. Akan tetapi scsungguhnya masih banyak lagi hal-hal yang perlu ditinjau lebih mendalarn untuk sampai kepada scsuatu kcsimpulan. Misalnya saja masalah ban yang aus; di beberapa tcmpat di dunia ini ada instalasi-instalasi mcm-vulkanisasikan ban-ban terscbut dengan biaya yang masih uikatakan tidak terlalu tinggi (kalau dibandingkan dcngan beli ban baru), sedang di lain tcm-pat tidak terscdia instalasi-instalasi seperti yang uimaksud sehingga ban-ban itu harus diperhitungkan sampai habis (scperti juga berlaku ui Indonesia ini ). Sam a halnya scbcnarnya adalah track shoes dari crawler, namun dengan teknologi yang semakin maju, masalah ini dapat diatasi dengan cara yang lcbih mudah dan cukup murah. Juga masalah ketrampilan para operator dan supervisornya merupakan keharusan yang masih belum mendapatkan tanggapan didalam tulisan tadi ; skilled personnel seperti yang dituntut itu merupakan kondisi yang lcbih lama dapat dipcnuhi dari tuntutan-tuntutan crawler tractors. Oleh karena itu, orang tidak dapat mcnjatuhkan pilih.mnya kecuali setelah mengadakan cost analysis yang cermat untuk ー」ォ・イェZNセ。ョ@khusos yang dihadapinya itu. Dianjurkan agar dimilikinya kedua jenis traktor itu agar dapal ditarik kesimpulan dari pcngalaman-pengalamannya sendiri , suatu syarat yang cukup mahal akan tetapi cukup bcrharga.

(Dikutip dari Caterpillar Tractor Co.)

XXI

LAMPIRAN F

CARA-CARA PRAKTIS DI DALAM MENENTUKAN HASIL KARY A ALAT-ALAT UNTUK KEPERLUAN PLANNING DAN

PROGRAMMING

(CAT. l'ERr:ORMANCE llA NO !lOOK 1475 ).

I . U mum

s・イゥョセ@ kita jumpai di dalam planning&programmingsesuatu keharusan un· tuk mcncntukan output dari alat-alat konstruksi, tanpa mengctahui sccara tcrpcrin-ci. keadaan lapangan yang scbcnarnya. Di dalam hal ini. Japat kita tempuh jalan mcngadakan pcrkiraan produksi yang diminta itu sccara pcndckatan (off the job) scpcrti yang dapat kita ikuti pada proscdure scbagai bcrikut.

2. bオャャ、ッコセイN@

Mempcrkirakan ーイッ、オォNセゥ@ dari bulldozer dilakukan berdasarkan production curves yang hasilnya masih harus dikalikan dcngan fak.tor koreksi :

Pruduksi (M3. lcpas) :: Maksimum produksi X faktor koreksi.

Production curves(= maksimum production) llibuat bcrdasarkan keadaan scbagai berikut :

I) Effisiensi = ·1 00 % ( 60 minute hour).

2) Alat kita mcmotong di dalam tanah biasa scpanjang ± I 5 meter untuk kcm.udian mcn·dorongnya (dcngan mengambangkan pisau dozer) serta mcmbuang muatan liwat tcmbok yang tinggi.

3) Digunakan mesin-mcsin dengan powershift dan waktu tetapnya = 0.05 minute.

4) Kepadatan tanah I 370 M3 lcpas 1790 M3 padat alam (=bank mcassure).

5) Koef. traksi = 0,5 (atau lebih) untuk mesin-mesin bcroda rantai = 0,4 (atau lebih) untuk mesin-mesin beroda ban karct.

6) Pisau dozer dikendalikan secara hidrolis (hidraulic controlled)

XXII

セ@ .. .. a. .!?

M セ@

Grafi!< ini telah dibuat berdasarkan pengamatan di lapangan yang banyak dengan keadaan medan dan pekerjaan yang bermacam-macam.

Traction type.

D9U

0 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 200

Jarak angkut rata-rata (m')

Gb. F. OJ . Maksimum production curves (universal, straight blades).

Contoh : Dozer D 7S, jarak angkut : 90 m.

e .. <:::" .. .. a. .!? M" E ..

.>< :> -o 0 6:

produksi maksimum : 180 m3 lepas/jam. 1000

800 \

600

400

200

i\ 834-WHEEL TYPE.

1\ . \ セ@セ@824-セ@

セ@ .........._ " r-.... ........... .....__ 815-

セ@I--

i"--. --セ@

r----r--

15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 200

Ja111k angkut rata-rata.

Gb. F.02. Maksimum production curves (straight blade). b) Faktor-faktor koreksi. Berhubung dengan keadaan pekerjaan.

Angka-angka yang didapatkan berdasarkan max. production seperti yang tclah dilakukan tadi, masih per1u diberikan faktor koreksi, yang untuk tujuan praktis didapatkan sebagai berikut :

XXIII

Track type Wheel type

OPERATOR: haik sekali 1.00 1.00 rata-rata 0.75 0.60 kurang 0 - 0.60 0 - 0.50

13AIIAN YANc; DIKEIU AKAN

Undukan lepas (stockpile) 1.20 1.20 Sukar dike rj a kan/ke ras dengan tilt cylinder 0.80 0.75 tanpa tilt cyl inder 0.70 cable control 0.60 Sukar didorong, "mati" (pasir kering, lumpur, tanah berat/lengket) 0.80 0.80 Batu, bekas ledakan dan sebagainya 0.70

SLOT DOZING 1.20 1.20

SIDE BY SIDE DOZING 1.15 1.15

PENGAMATAN Hカセウ ゥ 「ゥャゥエケI@

(debu, hujan, kabut gelap) 0.80 0.80

EFFISIENSl PELAKSANAAN

50 minute hour 0 84 0.84 40 min hour 0.67 0.67

DIRECT DRIVE TRANSMISSION 0.80 BULLDOZER : Angling(= A) blade 0.60

Cushioned(= C) blade 0 .50 - 0.75 0.50 - 0.75 Rip (= R) blade 0.90 - 1.50 D5 narrow gauge 0.90 Bahan ringan (U blade) 1.20 1.20 Blade bowl (untuk stockpile) 1.30 1.30

T ANJAKAN (Gradul :

/ a: / 0 1-

セ@ セ@I.L

0.40

0.60

0.80

1.20 ... v セ@

1.00

% GR DE 1.40

- 30 -20 -10 0 +10 +20 +30

Gb. F.OJ. Pengaruh tanjakizn.

XXIV

Catatan : Pada hulldozers dapat dikatabn bahwa aョ セ ャ ・@ (= A) blade dan cushion(= C') blade biasanya tidak dianggap ウ・「。セ。 ゥ@ alat ーイッ、オ ォセゥN@ karena maksudnya semu· Ia adalah untuk alat p"mb.lntu, scperti membersihkan medan, meratakan fill. mendorong scrapers pacta waktu memuat, dan sebagainya. t・イセ。ョエオョセ@ dari kondisi pekerjaan. maka A clan C hlacles hanya diperhi エオョセᄋ@kan pada produksi scbesar SO- 75% dari produksi straight blades. Rip blades dimaksudkan untuk mcmpertinggi produksi dari straight blades, dan dipcrhitungkan 100- I Uセ L@ dari jenis strai!\ht blades.

Contoh perhitungan (off the job).

Diminta untuk menentukan produksi rata-rata per jam dari sehuah DH-S dengan tilt cylinder, yang harus memindahkan tanah liat (keras) sejauh rata-rata 45 meter; medan menurun ± 15% sedang digunakan teknik "slot dozing" Bahan diperkirakan mempunyai bobot = 1500 kg/m3 (lepas), sedang operatornya dinilai = rata-rata. Effisiensi pclaksanaan = 50 min. hr.

Produksi (uncorrected) Faktor-faktor koreksi : tanah liat/keras

425m3/jam (Jepas) 0.80

tanjakan 1.19 Slot dozing I .20 Operator rata-rata 0. 75 Pelaksanaan SO min. hr. O.R4

Koreksi terhadap kepadatan tanah standar 1370 : 1500 = 0 .91

Produksi_ 08-S dihitung =

425 m3tiam (lepas) X 0.80 X 1.1 9 X 1.20 X ll.75 X 0 84 X 0.91

= 425 X 0.764 = 324 m3/jam (l oose).

Di samping fakor-faktor tersebut tadi, masih ada pula faktor-faktor lainnya yang perlu diperhitungkan di dalam kita membuat rencana & program. Faktor-faktor yang dimaksud adalah berhubungan dengan kondist dari alatnya·sen-diri serta lamanya sesuatu operasi direncanakan (delay factor); faktor-faktor ini berlaku baik untuk track type vehicles maupun wheel type :

KONDISI TRAKTORNY A : baru 60% dari umur ekonomis 20% dari umur ekonomis

KEADAAN PEMELIHARAAN : baik sekali rata-rata kurang

100% 75% 50%

100% 80%

50 - 60%

XXV

LAMANYA OPERAS! (delay time) kurang dari sehulan <JO - I 00 % kurang dari 4 bulan 60 - 90 % 6 - 9 bulan 50 - 80%

Nilai-nilai antara dapal dilakukan/direrhitungkan alas 、。 セ。 イ@ intcrrolasi. hktor-faktor tcrsebut berlaku pula bagi semua alat yang kit a gunakan.

J. Track Type Shovel Loaders.

Ur.tuk shovel loaders ini , sebaiknya kita mengadakan perhitungan-perhitull!!

an secara an ali tis oleh karen a agak suli t un tuk membuat production curves seperti pada bulldozers tadi. Hal ini ialah karena demikian hanyak faktor yang harus kita

masukkan sebagai fungsi dari produksi itu. sedang untuk mengambil beberapa dari faktor itu sebagai scsuatu yang konstan, dapat menimbulkan kcsalahan-kesalahan

yang fatal. Dasar dari perhitungan-perhitungan itu adalah yang dinamakan rated bucket capu-

city yang biasanya sudah k.ita ketahui sebelumnya perhitungan-pcrhitungan ini

dilakukan. Dengan berdasarkan rated bucket capacity ini dapat ditentukan セ・「オ。ィ@hucket load(= muatan bcrguna) dengan mcnggunakan rumus

Sebuah hucket load (l oose/lepas) = rated bucket capacity X \ pil lage fa k 1 11r.

Faktor tercecernya (= spillage factor) ini adalah sebagai berikut :

Bahan

Uniform aggregates Aggregates campuran. basah Tanah 「ゥ。セ。N@ basah Tanah berbongkah, akar-ak:!r Bahan membatu (cemented)

Contoh :

Spillage factor

85- 90 "k.

95- 100 r;, 100- 110 "/,. 80- I CHJ ' ,t, 80- 95 ';;.

Loader 977L dengan bucket capacity = 2.48 m3 memuat pasir (= uniform aggregate) dari sebuah stockpile : Scbuah bucket load= 2,48 X 0.85 = 2.1 I m3 lepas.

Dengan mengetahui volume sebuah bucket load tadi, maka yang perlu sekarang ditinjau adalah yang disebu t "cycle tin1e" dari loader di dalam pekerjaannya meng-

gali dan memuat. Cycle time ini terdiri dari :

Cyde time= load time+ manuevre time+ travel time+ dump time.

Di dalam beberapa literatur, maka cycle time ini dinyatakan sebagai fixed time + variable time, seperti halnya yang Ielah dikemukakan di dalam buku ini sebelum·

nya, di mana fixed time merupakan waktu yang konstan dan dapat dihitung dengan \Jasti sebclumnya.

XXVI

Loading time :

Seperti halnya pad a bulldozer, maka juga di sini faktor jenis bah an yang di -kerjakan merupakan hal yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis. Faktor ini sekaligus diperhitungkan ke dalam jumlah waktu sebagai bcrikut . :

Aggregate yang uniform, seperti pasir dan sebagainya. Aggregate campuran, basah Tanah biasa. agak hasah Tanah liat. batu-batu besar, akar-akar Bahan membatu . cemented

Manoeuver time :

men it

0.03 - 0.05 0.04 - 0.06 0.05 - () 07 0.05 - 0.20 0.10 - 0.20

Termasuk di dalam waktu menempatl<an diri (=manoeuver) ini adalah basic travel (= minim, karena dump target didekatkan, sedekat mungkin kepada loader) dan diganti haluan ( 4 kali) serta waktu membelok .

. Lainanya manoeuver time ini adalah ± 0.22 minuted pada "full throttle" serta ope-rator klas satu. Faktor lainnya sept;rti halnya yang dikemukakan pada bulldozer. Oleh karena ui sini digunakan waktu sebagai satuan pokoknya, maka faktor-faktor terscbut di dalam daftar bulldozer(= produksi) harus diambil kebalikannya.

Travel time :

Adalah waktu yang digunakan untuk membawa muatan dar! tcmpat pcngga-lian sampai ke tempat dumping(= membuang muatan) waktu ini biasanya dihilung dua kali jarak tempuh (= pulang balik) yang dapat dihilung berdasarkan label-label ataupun ditentukan sccara analitis.

Dump time :

Tergantung dari besarnya ukuran alat yang akan diisi (= dump target) Jan kekuatan konstruksinya; biasanya berkisar antara 0.01 -0.10 menit. Untuk memu-at highway trucks, waktu ini didapatkan an tara 0.04-0.07 menit; nilai-nilai ini ma-sih perlu dikalikan dengan faktor-faktor produksi sepcrti yang dikcmukakan tadi. Oleh karcna menggunakan alat dan operator yang sama sepanjang waktu, maka faktor-faktor produksi ini dapat dimasukkan pada akhir perhitungan.

Contoh :

AI at Ukuran bucket Bahan Faktor spillage セ。イ。ォ@ angkut Dump target

955 L 1,53 m3 Aggregate uniform, stock pile 0,95 30 meter Hopper bcsar: travel Jrd gear forward.

XXVII

l'erhitungan-perhitungan :

Cycle time, load time 0 .04 menit manoeuver time 0.22 menit travel time 0.40 mcnit (dari tabel) dump time 0 .06 menit

-------------- + Total 0 .72 mcnit.

60

0 .72 83 cycles per jam. Loads per jam = -- =

Loads per cycle = 1.53 x 0.95 = I .45 m3

Produksi per jam = I .45 X 83 = I 20 m3 per jam. (I oor;, effi sien).

Misalnya :

Operator = rata-rata - faktor = 0 .75 Effi siensi = 40 min. hr. - faktor = 0 .67 Delay time (alat & pemeliharaan baik) 0 .95 (kurang dari satu bulan operasi).

Produksi per jam dapat diperhitungkan = 0.75 X 0.67 X 0 .95 X 120m3/jam = 57 m3/jam. selama waktu opcrasi.

4. Wheel type shovel loaders.

Khususnya bagi wheel loaders ini, kemampuan produksinya dinyatakan di dalam ton; untuk menghitung m3 per muatannya, pcrlu diadakan pcrhitungan-perhitungan tersendiri. Hal ini barangkali karcna sifatnya adalah scrbaguna (=multipurpose) dan digunakan scbagai alat pcmbantu mcngingat kclincahannya bcrgcrak dari satu tempat ke tempat yang lain; loaders ini digunakan kccuali untuk memuat material lepas (sepcrti yang dituju khusus di dalam pembuatannya) juga untuk membantu mengangkat barang-barang padat lainnya, membantu dozing, meratakan permukaan dan sebagainya, semuanya dalam keadaan darurat untuk tempat-tempat yang berjauhan satu sama lain schingga tidak memerlukan pcrhi-tungan hasil karya tertentu-Contoh-contoh perhitungan berikut ini adalah untuk pekcrjaan-pckerjaan dengan tuntutan hasil karya (= output) tertentu, misalnya untuk memuat truck-truck dengan bah an lepas seperti tanah, pasir, dan scbagainya. Di dalam hal ini diperlukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

I) menentukan produksi yang dituntut oleh pekerjaan 2) mcnentukan cycle time dari loader (cycles/hr) 3) menentukan muatan yang dihasilkan per cycle (ton dan m3) 4) mcncntukan ukuran dari bucket 5) menentukan pemipihan mcsin (= alat) dengan menggunakan bucket siLc dan

muatannya scbagai kritcria untuk dapat mcmcnuhi syarat-syarat pekcrjaan.

XXVIII

Produksi yang diminta.

Hasi/ produksi sebuah wheel loader harus sedikit melebihi produksi dari alat-alat kritis lainnya di dalam unit di mana dia ditugaskan untuk memuatkan tanah (pasir, kerikil, dan sebagainya) kepadanya. Misalnya sebuah hopper dapat mengcrjakan scjumlah 300 ton per hour, jangan di-gunakan loader dengan kapasitas 500 tph a tau I 00 tph. Dipilih kapasitas (baik bucket maupun mesinnya) yang mendekati 300 tph scjauh mungkin.

Loader Cycle Time.

Apabila beroperasi di atas tanah dengan permukaan k.eras dan rata, serta me-ngerjakan material lepas dan berbutir (misalnya kerikil) , maka suatu cycle time dasar sebesar = 0.40 menit dianggap wajar bagi articulated loaders dengan operator yang mampu (competent). Cycle time dasar ini meliputi : mengisi bucket, membuang/memuat, 4 arah peng-gantian jurusan gerak, cycle penuh dari hydraulicsnya serta pcrjalanan minim (kurang dari I 0 meter). Apabila diperlukan perjalanan yang agak jauh, maka me-nempuh jarak ini (= pulang balik) perlu dihitung tersendiri dan waktu yang dipcrlu-kan, ditambahkan kepada basic cycle time tadi. Basic cycle time tersebut dihitung berdasarkan alat berukuran 3 m3 ke atas serta yang berjenis articulated; penyim-pangan-penyimpangan untuk yang berjenis \ebih kecil mungkin saja terjadi. Sebaik-nya kita tentukan nanti di lapangan. Jenis material, tinggi onggokan (= pile) dan faktor-faktor lainnya mungkin sekali juga men am bah a tau mengurangi basic cycle time tadi, seperti yang tercantum seba-gai ancer-ancer pada tabel berikut ini.

BAH AN.

Campuran .. ..... . . . .. ..... .. . .. . . . Sampai 0,125" (3,20 mm) ... . .. . ... ... . 0 ,125 'sampai 0,75 '(3,20 mm - 19,05 mm) . 0,75" - 6 ,00" {19 ,05 mm - 152,40 mm) ... . Lebih besar dari 6 ' (IS em) . ........... . Tebing tanah padat, batu-batu hasil quarry

ONGGOKAN.·

Tanah/pa.sir sampai I 0' {3.00 meter)

minutes

+ 0.02 + 0.02 - 0 .02

0.00 + 0.03 ke atas + 0.04 ke atas.

(=pile, conveyor or bulldozer) . . . . . . . . . . . + 0.00 Kurang dari IO'· (3.00 meter) . . . . . . . . . . . . + O.Ql Dibuang dari truck . . . . . . . . . . . . . . . . . . . + 0 .02

LAIN-LAIN

Truck dan loader dimiliki bersama (seorang pemiliknya saja) . . . . . . . . . . . . . . . - 0.04 atau kurang. Dimiliki masing-masing . . . . . . . . . . . . . . . . + 0.04 atau kurang. Constant operation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - 0.04 atau kurang.

XXIX

Tidak teratur/setiap kali berhcnti . . . . . . . . . . + 0.04 atau kuran)!. Truck-truck relatip kecil (terhadap besar bucket) + 0.04 atau kurang. Truck-trucknya lemah (= fragile) . . . . . . . . . . + 0.05 a tau kurang.

Oengan menggunakan tabel tersebut d1 alas untuk actual job conditions didapalkan cyde time per hour (I 00% effisien) sebagai bcrikul

cycles/hr = 60 min.

total cycle time (min.)

Hasil muatan yang diminta.

Hasil ini didapatkan dengan menentukan jumlah muatan yang dituntut tadi. dibagi dcngan produksi loader per jam (= jumlah cydes X bucket load). Di dalam memilih besarnya bucket yang akan kit a gunakan (dan sccara konsekwen juga jenis/ type mesinnya), perlu diingat bahwa trucks/wagons dianjurkan untuk dimuat de-ngan cara 2 -- 3 kali muatan setiap kali, mcmuatnya dcngan kurang dari jumlah itu (sampah pcnuh) akan merusak truck itu scndiri.Jugacarry factormemainkan peran yang sangat besar di dalam memilih jenis bucket ini, mengingat bahwa kapasitasnya ditetapkan untuk jenis-jen·is pasir/tanah dengan muatan yang diklasifikasikan se-hagai heaped (= munjung). Carry factor ·ini untuk berbagai jenis bahan dihitung sebagai berikut : (= ancer-ancer).

CARRY FACTOR :

Campuran bahan-bahan lembab (aggregate) 95 100% Aggregate (uniform sampai 0,125") .. .. . . . . 95 100% 0,125" - 0,3 75" (3 mm - 9 mm) . .. . . · . . 85 90% 0,50" -- 0,75" (12 mm - 20 mm) . ... . . . 90 .. 95 % di atas 1" (24 mm) --- .. ......... .. . . . 85 90 'f,.

Bahan yang diledakkan dengan baik ... .... . 80 - 85 % Rata-rata . .. .. .... ... .... ....... . . . 75 - HO % Tidak baik, banyak tertinggal gumpalan besar 60 - 65 %.

Faktor-faktor Effisien!li.

Angka-angka yang didapat dari pcrhitungan-perhitungan tersebut tadi adalah berdasarkan pra anggapan bahwa haik operator maupun medan dan per;;latan kita semuanya bcrjalan dengan effisiensi penuh (= 100% effisien). Di dalam kenyataan. angka-angka itu masih perlu dikoreksi lagi dengan faktor-faktor effisiensi. seperti halnya pada bulldozers dan sebagainya. Untuk itu dipersilahkan melihi!t angka-angka koreksi pada paragrap yang bersang-kutan. Untuk menilai berapa effisiensi yang harus diperhitungkan kepada seseorang opera-tor, maka ukurannya ada1ah basic cycle time tadi; mereka yang mampu untuk men-capainya diperhitungkan sebagai 100% effisien. Sebagai pcdoman ialah bahwa untuk ョ Z セョ」。ー。ゥ@ ini dipcrlukan pengalaman kerja yang baik selama ± 3 tahun dengan pcndidikan dasar yang scsuai pula. Pengalaman

XXX

selama ± 2 tahun dengan kondlsl yang sa•na kemudlan dlklaslflkaslkan sebagat "dl atas rata-rata" dengan nilai = 85 - 95 %. Pengalaman selama ± I tahun dinilai = rata-rata dengan nilai 75 - 85 %, acdang berpengalaman kurang dari itu dinilai masih belum berpengalaman dengan nilai = 60-75%. Juga ketahanan !isiknya sescorang operator rnempengaruhi jumlah cycles yang dia hasilkan per jamnya; seorang operator yang diklasifikasikan sebagai mampu 100% menurut pengalaman di dalam kerja biasa (bukan demonstrasi, ataupun diawasi secara terus menerus dengan konsekwensi hukuman kalau tidak bcrhasil mencapai targetnya, dan sebagainya) tanpa usaha tambahan, hanya mampu mencapai 75 - 85% dari waktu produktip setiap jam; seorang operator yang dinilai sebagai rata-rata masih memerlukan effort tambahan di dalam menjalankan alatnya (gerakan-gerakannya belum otomatis benar) sehingga memerlukan waktu yang lebih banyak lagi, sehing-ga mencapai 70 - 80% dari satu jam ef!isien, sedang yang masih diklasi!ikasikan sebagai masih belajar mencapai 60 - 70 % saja. Effisiensi jenis ini dimasukkan ke dalam golongan ef!isiensi pelaksanaan yang biasa-nya dinyatakan dalam min.hrs., misalnya 50 min.hrs., 45 min. Ius, dan sebagainya, yang di dalam menentukan balance dari alat-alat yang digunakan (loader/ truck combination) biasanya tidak diperhitungkan agar dicapai maksimum produksi (peak production) yang mungk.in terjadi, !<arena secara kebetulan juga truck-truck-on memenuhi jadwal cycle dengan tepat. Juga karena sebab dari ef!isiensi pelak-sanaan ini sebagian besar diak.ibatkan oleh hal-hal yang ada di luar kemampuan operatornya se.ndiri, seperti servis harian, mengisi bahan bakar & pelumas, minor repairs, dan lain-lain yang biasanya tidak terjadi sepanjang hari (hanya diperhitung-kan di dalam menentukan output harian !). Juga tidak diperhitungkan di dalam menentukan optimum capacity ini adalah faktor penghambat (=delay factor) yang biasanya dihitung untuk OiJCrasi-operasi jangka lama. Berbeda adalah faktor-faktor seperti-keadaan medan kerja dan pemilihan ukuran bucket. Medari yang keras dan rata dihitung sebagai menguntungkan operasi dan dinilai "' 100 %; rnedan becek diperhitungkan 80 - 90% yang terlalu berlumpur bahkan sampai 60 - 70%, demik.ian pula medan yang tidak rata dan bcrbatu dinilai 75 -85% effisien. Bucket size san gat berpengaruh terhadap output ( op_erator's output) dari shovel; telah dikemukakan bahwa setiap truck sebaiknya dimuat penuh dengan 2 -- 3 knli memuat, setiap memuat selebihnya sangat mempcngaruhi operator dari shovel kita bahkan menurut pengamatan kami bersifat kwadratis terhadap jumlah kali mcmuat (di atas 2 kali muat). Angka-angka pengamatan itu khusus Cat. 920 menunjukkan bahwa setiap tambahan muatan terhadap 2 kali mtiat adalah kwadrat dari 0.0 I detik; misalnya sebuah truck harus dimuat dengan 4 kali cycle, tambahan waktu muat adalah ( 4 - 2 cyclcs)2 X 0.0 I dctik ='4 X 0.0 I = 0.04 detik. Tam bah an untuk

. 5 X muat; 0.09 detik, sedang memuat 6 X cycle adalah 0.16 detik. Hal ini mungk.in disebabkan faktor-faktor psychologis kepada operatomya, mung-kin エ・イーセョァ。イオィ@ oleh idling dari sopir-sopir truck ataupun merasa inferior terhadap besamya truck yang hams dimuatnya, a tau lain sebab.

XXXI

Contoh Perhitungan Pemilihan Shovel.

KEADAAN PEKERJAAS :

Tujuan truck loading セウッ@ tph l'roduksi yang diminta

Material keriiUI ウ。ューZセゥ@ 3/8" (9 mm) dari stockpile sc-tinggi セP@ ft (6 meter)

Kep;ulatan material 2800 lb/yd3 (= 1650 kg/m3).

Truck capacity = iセ@ cuyd (C) m3) a tau 15 tons dJn dimiliki masing-rnasing oleh 3 huah kontraktor untuk proyeknya sendiri-sendiri.

M e d :1 n Operator Jcnis opcrasi

agak becek ratJ·rata l·onstant (terus menerus).

PERIIITUN<;AN JUMLAII CYCLLS PER JA\1 :

b。セゥ」@ cycle time (articubted loaders) Material Pemilikan trucks セャ・、。ョ@ : 80 'Yc. effi sicn = 20 Gセ@ X 0.40 menit Jenis opcrasi Kondisi ッ ー 」 イZセエッイ@ イjエZh 。 エ ZセL@ = H()"'( Jtau brr· tamhah RP Gセ@ (bri ィj セゥNNZ@ cyde = 2cr ·: X 0.04 mcnit =

0.40 menit. 0.01 0 .04 0.08 (dari 「[セウゥ 」 I@

0.02

O.OS +

T utal cycle 0.56 me nit

60 mcnit Jumlah ャG ケ 、」 ウOェ Zセュ@ = -----

0 .'\6 mt>nit

Jumlah m.l yang diminta =

\'plume yang dunintJ pe-r cycle

I 07 cydcs/jarn

2 50 ton

1650 kgfm3

1'\2 m3

107 cycles = 1,42 m3/cyde.

Untuk ini dipilih Cat DO Jengan bucket size = 1 cuyd (= 1,50 m3) rated hl•Jped capadty ケZセョァ@ 、Zセーjエ@ memenuhi persyaratan yang dituntut itu, baik llll'llgcnai volume rnaupun menge-nai stJtic tipping loadnya.

Mclihat trucks yanJ! digunakan, maka s.ehamsnya dipilih ャッZセ、・イ@ yang lehih besar untuk mcmenuhi mcrnuatnya denpn 1 · 3 kali rnuat {type 966 C) akan tetapi pertimh;mpan harga dcn!!an output memilih kita untuk menggunakan saja type Cat 9:10 tcrsl·hut 、」ョセエ。ョ@ mcngambil resiko penurunan effisiensi pelaksanaan.

XXXII

LAMPIRAN G. ;

aセーィ。ャエ@ Insti tute

BIBLIOGRAFI

SOILS MANUAL FOR DESICN 01-' AS!'! IA l.T !'AVE . MENT STRUCTURES.

National Association of Australian State Road Au thori tics :

Ronald C. Smith

llcr ho.: rt 1.. Nichols

R.L. l'ucrcfoy

I b vcrs & Stublo.:s

\a tcrpillar

GUIDE TO STABILIZATION IN ROADWORKS.

PRINCIPLES AND PRACTICE OF I lEAVY CONSTRUC-TION.

MOVIN G THE EARTH.

CONSTRUCTION PLANNING, EQUIPMENT & ME-THODS.

IIANDBOOK OF HEAVY CONSTRUCTION.

PERFORMANCE IIANDDOOK .

XXXIII