198 kelayakan anbuso sebagai software analisis butir

13
198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR SOAL BAGI GURU Ali Muhson, Barkah Lestari, Supriyanto & Kiromim Baroroh Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam menggunakan software AnBuso. Penelitian ini menggunakan metode R&D. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, kuesioner, dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menghasilkan produk berupa software AnBuso yang dapat dimanfaatkan guru dalam melakukan analisis butir soal secara praktis dan aplikatif. Aspek yang dinilai sangat layak adalah kepraktisan dan kemudahan, substansi isi, dan kebermanfaatan. Aspek yang dinilai layak adalah tampilan. Kendala yang dihadapi dalam menggunakan software adalah penguasaan guru terhadap program Microsoft Excel masih kurang. Guru juga kurang terbiasa melakukan analisis butir soal karena pemahaman terhadap konsep analisis butir soal yang masih terbatas. Kata kunci: analisis butir soal, AnBuso, kelayakan software FEASIBILITY OF ANBUSO AS ITEM-ANALYSIS SOFTWARE FOR TEACHER Abstract This study was aimed at testing the feasibility and identifying the obstacles encountered in using AnBuso software. This study used Research and Development method. The data were collected through documentation, questionnaires, and interviews. The data were analyzed descriptively. The final product of this study is AnBuso software that could help teachers analyzing the test items in a practical way. The software is considered very worthy in the aspect of practicality, simplicity, usefulness, and substance while the display is considered worthy. This study also finds some constraints such as low teacher’s performance in using Microsoft Excel program, and limited understanding of item analysis concept. Keywords: AnBuso, item analysis, software feasibility PENDAHULUAN Kunci utama peningkatan kualitas pendidikan terletak pada proses pem- belajaran. Asesmen sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran tentu tidak dapat kita abaikan begitu saja. Asesmen merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran (Russel & Airasian, 2012: 2). Asesmen memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan proses pembelajaran (Raymond, et al. , 2012; Bers, 2008: 32). Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan yang memadai dalam melakukan asesmen. Agar asesmen menghasilkan informasi yang tepat maka perlu dilakukan dengan baik dengan cara mengumpulkan bukti akurat terkait pencapaian hasil belajar siswa dan menjadikan proses asesmen kelas dan hasilnya bermanfaat bagi siswa, yaitu mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya (Stiggins & Chappuis, 2012: 3). Dengan demikian, asesmen harus menghasilkan informasi kemajuan belajar

Upload: lexuyen

Post on 24-Jan-2017

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

198

KELAYAKAN ANBUSOSEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR SOAL BAGI GURU

Ali Muhson, Barkah Lestari, Supriyanto & Kiromim BarorohFakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

email: [email protected]

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan dan mengidentifi kasi kendala yang dihadapi

dalam menggunakan software AnBuso. Penelitian ini menggunakan metode R&D. Data dikumpulkanmelalui dokumentasi, kuesioner, dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Penelitian inimenghasilkan produk berupa software AnBuso yang dapat dimanfaatkan guru dalam melakukananalisis butir soal secara praktis dan aplikatif. Aspek yang dinilai sangat layak adalah kepraktisan dankemudahan, substansi isi, dan kebermanfaatan. Aspek yang dinilai layak adalah tampilan. Kendalayang dihadapi dalam menggunakan software adalah penguasaan guru terhadap program MicrosoftExcel masih kurang. Guru juga kurang terbiasa melakukan analisis butir soal karena pemahamanterhadap konsep analisis butir soal yang masih terbatas.

Kata kunci: analisis butir soal, AnBuso, kelayakan software

FEASIBILITY OF ANBUSO AS ITEM-ANALYSIS SOFTWARE FOR TEACHER

AbstractThis study was aimed at testing the feasibility and identifying the obstacles encountered in

using AnBuso software. This study used Research and Development method. The data were collectedthrough documentation, questionnaires, and interviews. The data were analyzed descriptively. Thefi nal product of this study is AnBuso software that could help teachers analyzing the test items ina practical way. The software is considered very worthy in the aspect of practicality, simplicity,usefulness, and substance while the display is considered worthy. This study also fi nds some constraintssuch as low teacher’s performance in using Microsoft Excel program, and limited understanding ofitem analysis concept.

Keywords: AnBuso, item analysis, software feasibility

PENDAHULUANKunci utama peningkatan kualitas

pendidikan terletak pada proses pem-belajaran. Asesmen sebagai bagian yangtidak terpisahkan dari proses pembelajarantentu tidak dapat kita abaikan begitu saja.Asesmen merupakan komponen yangpenting dalam pembelajaran (Russel &Airasian, 2012: 2). Asesmen memilikipengaruh yang kuat dalam meningkatkanproses pembelajaran (Raymond, et al.,2012; Bers, 2008: 32). Oleh karena itu, guru

harus memiliki kemampuan yang memadaidalam melakukan asesmen.

Agar asesmen menghasilkan informasiyang tepat maka perlu dilakukan denganbaik dengan cara mengumpulkan buktiakurat terkait pencapaian hasil belajarsiswa dan menjadikan proses asesmenkelas dan hasilnya bermanfaat bagi siswa,yaitu mampu meningkatkan motivasi danprestasi belajarnya (Stiggins & Chappuis,2012: 3). Dengan demikian, asesmen harusmenghasilkan informasi kemajuan belajar

Page 2: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

199

siswa untuk digunakan sebagai dasarpengambilan keputusan.

Prosedur asesmen yang digunakandengan benar dapat memberikan kontribusilangsung kepada peningkatan belajar siswa,yakni (1) mengklarifi kasi sifat hasil belajaryang dimaksud, (2) menyiapkan tujuanjangka pendek agar terarah, (3) memberikanumpan balik terhadap kemajuan belajar, (4)memberikan informasi dalam mengatasikesulitan belajar dan untuk memilihpengalaman belajar masa depan, dan (5)mengidentifikasi tujuan pembelajaranberikutnya (Miller, Linn & Gronlund, 2009:34). Prosedur tersebut merupakan langkahyang saling berkaitan dan menentukanlangkah berikutnya.

Asesmen membantu guru dalammemperjelas tujuan pembelajaran danpencapaiannya, menciptakan pengalamany a n g m e n e r a p k a n p e n g e t a h u a ndalam konteks kehidupan nyata, danmemberikan berbagai cara bagi siswauntuk menunjukkan kemampuan danketerampilan mereka (Darling-Hammond,2014: 54). Asesmen juga bertujuan menjagakeseimbangan kelas, merencanakan danmelaksanakan pembelajaran, menempatkansiswa, memberikan umpan balik danpenghargaan, mendiagnosis masalah siswa,dan menilai tingkat kemajuan akademik(Russell & Airasian, 2012: 5-8). Hal inimengindikasikan bahwa melalui asesmendapat ditentukan rancangan pembelajaranberikutnya dengan cara mendiagnosismasalah yang dihadapi siswa agar prestasiakademik siswa dapat berkembang secaraoptimal.

Dalam melakukan asesmen perlumemperhatikan beberapa prinsip umum.Prinsip umum tersebut di antaranya adalah(1) menentukan secara jelas bahwa halyang akan dinilai memiliki prioritas dalamproses asesmen, (2) prosedur asesmen yangdipilih harus relevan dengan karakteristik

atau kinerja yang akan diukur, (3) asesmenyang komprehensif memerlukan berbagaiprosedur, (4) penggunaan prosedur asesmenyang tepat memerlukan kesadaran akanketerbatasan prosedur tersebut, dan (5)asesmen adalah alat untuk mencapai tujuan,bukan tujuan itu sendiri (Miller, Linn, &Gronlund, 2009: 29-31). Dengan demikian,asesmen harus dilakukan secara jelas,relevan, komprehensif, serta menggunakanprosedur dan alat yang tepat.

Pendapat lain juga mengemukakan adasepuluh prinsip dalam asesmen. Kesepuluhprinsip tersebut adalah (1) asesmen harusmeningkatkan proses pembelajaran; (2)metode asesmen harus memfasilitasidan melaporkan kemajuan semua tujuanpembelajaran; (3) prosedur asesmen harusmencakup proses jelas untuk memastikandiperoleh informasi yang valid dan andal;(4) asesmen harus menawarkan pemahamanmasyarakat akan tujuan pembelajaran yangrelevan dengan kehidupan sekarang danmasa depan siswa; (5) asesmen hasil belajarharus diperlakukan sebagai perkiraan,tunduk pada kesalahan yang tidak mungkindihindari; (6) asesmen harus menjadibagian dari proses pembelajaran yangmemungkinkan siswa untuk memahamitujuan pembelajaran dan kualitas prestasibelajar; (7) metode asesmen harusmelibatkan siswa secara aktif dalampembelajaran dan asesmen; (8) asesmenharus mengaktifkan dan memotivasi siswauntuk menampilkan apa yang bisa merekalakukan; (9) asesmen harus menggabungkaninformasi dari berbagai sumber, termasukasesmen diri, untuk menginformasikankeputusan tentang proses belajar belajardan prestasi siswa; dan (10) metodeasesmen harus memenuhi standar yangmencerminkan konsensus yang luas padakualitas di semua tingkatan mulai darikelas sampai pada kebijakan nasional(Harlen, 2010: 30-31). Pendapat tersebut

Ali M., dkk.: Kelayakan AnBuso sebagai Software...

Page 3: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

200

menunjukkan bahwa dalam melakukanasesmen harus mampu mengungkapproses, dilakukan dengan jelas, dilaporkanhasilnya, melibatkan peserta didik secaraaktif, membangkitkan motivasi pesertadidik, menggunakan berbagai sumber, danmemenuhi standar yang telah digariskan.

Asesmen akan menghasilkan informasiyang tepat jika instrumen yang digunakanuntuk melakukan pengukuran memenuhibeberapa kriteria seperti validitas, relia-bilitas, dan objektivitas (Anderson, 2003:10; Kubiszyn & Borich, 2013: 326).Analisis butir menjadi bagian yang pentingdalam menjamin validitas butir soal(Nunnally & Bernstein, 1994: 304). Dengandemikian guru tidak hanya dituntut untukmampu menguasai konsep analisis butirsoal tetapi juga melakukan analisis butirsoal dalam praktik asesmen.

Pada kenyataannya dalam praktikasesmen, guru belum sepenuhnya melaku-kan analisis butir soal. Hasil studi Muhson,dkk, (2013) menunjukkan bahwa kemauandan kemampuan guru untuk melakukananalisis butir soal masih rendah. Hal inidapat terjadi karena kurangnya pengetahu-an dan kemampuan guru dalam melakukananalisis butir soal baik secara manualmaupun menggunakan software analisisbutir. Hal inilah yang mengakibatkankualitas soal yang dikembangkan guruuntuk mengukur kemampuan peserta didikmenjadi kurang memenuhi standar.

Agar mampu menghasilkan soal yangbaik perlu dilakukan kegiatan analisis butirsoal. Analisis butir soal merupakan upayamenguji kualitas soal untuk menentukanbutir mana yang perlu dipertahankan,dibuang atau direvisi . Analisis inimemberikan informasi tentang kualitasbutir soal dilihat dari tingkat kesukaran,daya beda dan efektivitas pengecoh.

Tingkat kesukaran suatu butir soalmerupakan salah satu parameter butir

soal yang sangat berguna dalam analisistes karena memberikan informasi tentangsukar mudahnya butir soal. Soal dikatakansukar jika tingkat kesukaran mendekati0 dan soal dianggap mudah jika semakintingkat kesukaran mendekati 1. Soal yangterlalu sukar atau terlalu mudah tidakdapat membedakan kemampuan seorangsiswa dengan siswa lainnya sehingga butirsoal tersebut perlu dibuang atau direvisi.Soal yang baik adalah soal yang tingkatkesukarannya sedang yakni memilikiindeks kesukaran antara 0,30-0,70 (Allen& Yen, 1979: 121; Kaplan & Saccuzzo,2005: 170).

Daya beda butir soal merupakankemampuan butir untuk membedakanpeserta tes yang berkemampuan tinggidan rendah. Indeks daya beda yang rendahmenunjukkan adanya kemencengandistribusi skor dari populasi sehinggamengakibatkan validitas tes menjadirendah. Soal dikatakan baik jika memilikiindeks daya beda lebih besar atau samadengan 0,3 (Nunnally & Bernstein, 1994:304; Kaplan & Saccuzzo, 2005: 176).Sementara itu koefi sien antara 0,20-0,29dianggap cukup baik (Alagumalai &Curtis, 2005: 8) dan koefi sien di bawah 0,2dianggap tidak baik sehingga perlu dibuang(Ebel & Frisbie, 1991: 232; Crocker &Algina, 2006: 315). Berdasarkan pendapattersebut dapat dikatakan bahwa butir soaldianggap cukup baik jika memiliki indeksdaya beda melebihi atau sama dengan 0,2.

Berbagai pendapat di atas menunjuk-kan bahwa asesmen pembelajaran me-rupakan kegiatan yang penting dilakukan.Asesmen harus mampu mengukur secaratepat kompetensi peserta didik sehinggain-strumen yang digunakan harus valid.Analisis butir soal memiliki peran pentinguntuk mengidentifikasi butir soal yangbaik. Hasil asesmen juga memberikaninformasi yang akurat tentang kemampuan

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 45, Nomor 2, November 2015, Halaman 198-210

Page 4: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

201

peserta didik sehingga dapat diidentifi kasimateri mana yang dianggap sulit. Hasilanalisis juga memberikan informasi tentangmateri mana yang belum dikuasai olehmasing-masing peserta didik sehinggadapat dilakukan upaya perbaikan melaluikegiatan remedial. Oleh karena itu perludikembangkan software penilaian berbasiskomputer yang praktis dan aplikatif yangmampu mengakomodasikan berbagaikeperluan di atas.

Program komputer mampu memberi-kan penilaian terhadap kemampuan siswa,baik dalam pengujian maupun pelaksanaanproses pembelajaran secara otomatis(Mardapi, Haryanto, & Hadi, 2012). Halini menunjukkan bahwa penilaian berbasiskomputer akan mampu menghasilkaninformasi yang akurat dan cepat tentangkemampuan siswa serta dapat segeradilakukan perbaikan terhadap prosespembelajaran. Penilaian berbasis komputertampaknya merupakan alternatif yangtepat karena dapat menghasilkan informasiyang cepat dan akurat. Guna memenuhihal tersebut perlu dikembangkan sebuahsoftware analisis butir soal yang praktis danaplikatif sehingga dapat memotivasi gurusenantiasa melakukan analisis butir soal.

Berbagai software analisis butir soalmemang sudah banyak dikembangkanoleh para ahli namun belum dimanfaatkansecara optimal oleh guru. Hal itu terjadikarena sebagian besar software berbahasaasing sehingga sulit untuk memahamicara penggunaannya. Software tersebutjuga cukup rumit untuk digunakan dankurang praktis dan aplikatif. Informasiyang diberikan dalam software tersebutjuga ditampilkan dalam format yang sangatberagam sehingga mempersulit guru untukmenguasainya. Oleh karena itu perludikembangkan software analisis butir soalyang praktis dan aplikatif sesuai dengankebutuhan guru di lapangan.

Penelitian Muhson, dkk. (2013) telahberhasil mengembangkan software yangdiberi nama AnBuso (Analisis Butir Soal).Penelitian tersebut menghasilkan jugaflowchart diagram dan buku panduanpenggunaan AnBuso. Flowchart tersebutmenggambarkan proses pengembangansoftware yang dimulai dari input data,proses analisis, dan hasil analisis. Semen-tara itu buku panduan yang dihasilkansangat berguna bagi pengguna sebagaiacuan dalam menggunakan softwareAnBuso. Semua petunjuk penggunaansoftware dan hasil analisisnya dituangkansecara lengkap dalam panduan tersebut.

Fitur yang ditawarkan AnBuso jugasudah cukup lengkap. Dalam softwareAnBuso tersebut dapat diketahui baiktidaknya soal yang dibuat guru, baik darisisi daya beda, tingkat kesulitan, maupunefektivitas distraktornya. Disamping itudalam software tersebut juga memberikaninformasi tentang kemampuan seluruh siswadan tingkat ketercapaian KKM (KriteriaKetuntasan Minimal). Software ini jugadirancang untuk mampu mengidentifi kasidan mengelompokkan siswa yang masukdalam program remedial berdasarkanmateri yang belum dikuasai sehingga akanmempermudah guru dalam pelaksanaanprogram remedial. Semua hasil analisistersebut sudah ditampilkan dan dapatdicetak dalam format laporan yang sangatmudah untuk dibaca dan ditafsirkan.

Sebagai produk awal, software ini perlulebih dikembangkan dan disempurnakanlagi agar kelemahan dan kekurangan yangada di software tersebut dapat diatasi. Untukitu studi kelayakan perlu dilakukan untukmenilai tampilan, keefektifan, kemudahan,dan kebermanfaatan software tersebut.

Untuk menilai kualitas sebuah soft-ware dapat dilihat dari tiga komponen,yaitu spesifi kasi, desain dan model, danimplementasi (Kim, Jerath, & Sheldon,

Ali M., dkk.: Kelayakan AnBuso sebagai Software...

Page 5: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

202

2003). Sementara itu, empat dimensikualitas yang perlu diperhatikan adalahspesifikasi, desain, pengembangan, dankesesuaian (Chemuturi, 2011: 25). Keduapendapat tersebut menyebutkan bahwasebuah software harus memiliki spesifi kasitertentu baik dilihat dari fungsi, kapasitas,tujuan penggunaan, keandalan, keselamatandan keamanan. Artinya sebuah softwareharuslah memiliki fungsi dan manfaat yangjelas.

Desain dan model yang dikembangkandalam sebuah software juga perlu dilihatkarena akan menentukan kemenarikannya.Sementara itu dari sisi implementasi jugaperlu dinilai kepraktisan dan kemudahandalam menggunakan software. Kesesuaiansoftware juga merupakan bagian yangpenting karena software yang baikmestinya dikembangkan sesuai dengankebutuhan dan keinginan penggunanya.Dengan demikian pengujian kelayakansoftware dalam penelitian ini didasarkanpada tampilan (desain), substansi isi(spesifi kasi), kepraktisan/kemudahan, dankebermanfaatan.

Mengingat pentingnya penyempurnaansoftware maka perlu dikaji dan diujicobalagi dengan melibatkan guru dan pengawasyang lebih banyak agar diperoleh masukanyang lebih komprehensif. Penelitian inidimaksudkan untuk mengetahui kelayakandan mengidentifi kasi kendala yang dihadapidalam menggunakan software AnBuso.Tujuan akhirnya adalah menghasilkanproduk berupa software AnBuso yang siapuntuk dipublis kepada khalayak sasaran.

METODEPenelitian ini menggunakan model

Research and Development (R&D) .Prosedur pengembangan dilakukan denganlangkah perancangan dan pengembanganproduk, validasi produk, dan uji coba produk(Gambar 1). Pada tahap perancangan dan

pengembangan produk dilakukan studipendahuluan untuk melihat kemampuan dankemauan guru dalam melakukan analisisbutir soal sekaligus mengidentifikasikebutuhan. Langkah selanjutnya adalahmerancang draft model software dan bukupanduannya kemudian dilakukan validasiahli dan dilakukan revisi sehingga diperolehproduk yang sudah tervalidasi.

Validasi dilakukan dengan metodeDelphi dan melibatkan beberapa pakaryakni pakar pendidikan, pengukuran danpemrograman. Hasil validasi menunjukkanbahwa semua instrumen, draft modelsoftware dan buku panduan yang dihasilkansecara substansi dinyatakan layak walaupunada beberapa saran untuk dilakukanperbaikan.

Terkait dengan instrumen dilakukanperubahan dengan lebih menegaskan lagikalimat yang digunakan agar tidak memilikisalah arti. Sementara itu perubahan dalambuku panduan terkait dengan sistematikadan tata penyajiannya sehingga lebihmudah untuk dipahami pembaca. Adapunperbaikan yang dilakukan terhadap softwarebukan terletak pada hasil analisisnyamelainkan pada penyajian laporan hasilanalisis agar dibuat lebih menarik.

Langkah berikutnya adalah melakukanujicoba produk yang dilakukan sebanyak duakali, yakni ujicoba terbatas dan ujicoba luasuntuk mendapatkan informasi dan masukanyang lebih komprehensif dari pengguna.Hasil ujicoba tersebut kemudian dilakukanperbaikan untuk mendapatkan produk akhirberupa software AnBuso dan buku panduanyang siap untuk disebarluaskan.

Penelitian ini melibatkan guru-guru danpengawas sekolah di DIY. Responden yangdilibatkan 65 orang yang berasal dari limakabupaten/kota di provinsi DIY. Penentuanresponden dilakukan secara purposivesampling dengan mempertimbangkankemampuan guru dalam penguasaan

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 45, Nomor 2, November 2015, Halaman 198-210

Page 6: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

203

komputer, khususnya program aplikasiMicrosoft Excel.

Teknik pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini meliputiobservasi, angket, dan wawancara. Obser-vasi digunakan untuk memperoleh data atauinformasi tentang kemampuan guru dalammenggunakan program aplikasi yang telahdikembangkan. Angket digunakan untuk

mengungkap masukan-masukan yangdiperlukan dari guru, pengawas, pejabatdinas pendidikan dan para pakar. Angket inijuga sekaligus digunakan untuk mengukurtingkat kelayakan dari software yang telahdikembangkan.

Angket yang dikembangkan meliputiangket kelayakan software baik yang terkaitdari sisi tampilan, substansi materi/isi, aspek

Gambar 1. Prosedur Pengembangan

Ali M., dkk.: Kelayakan AnBuso sebagai Software...

Page 7: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

204

kebermanfaatan, dan aspek kepraktisan/kemudahan, dan kebermanfaatan. Teknikterakhir yang digunakan adalah wawancarayang dilakukan kepada guru, pengawas,pejabat Dinas Pendidikan dan para pakar.Teknik ini digunakan untuk mengungkapberbagai kelebihan dan kelemahandari software yang dikembangkan agardapat dijadikan sebagai masukan untukpenyempurnaan.

Analisis data yang digunakanmeliputi analisis deskriptif. Analisis yangdilakukan meliputi analisis kelayakansoftware baik dilihat dari sisi tampilan,substansi isi, kepraktisan/kemudahan, dankebermanfaatan. Dalam melakukan ana-lisis digunakan lima kategori seperti terlihatpada Tabel 1.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANUntuk memperoleh gambaran

tentang hasil pengembangan softwaredilakukan ujicoba luas yang melibatkanpara pengguna seperti guru, pengawas,dan pelaku pendidikan sebanyak 65 orang.Sebagian besar (72%) mereka mengajardi tingkat SLTA baik SMA, SMK maupunMA. Sebagian besar mereka 68% berasaldari sekolah negeri dan responden yangsudah PNS sebanyak 57%. Agar penelitianini mampu memperoleh gambaran yangmemadai maka guru-guru yang dilibatkanjuga berasal dari berbagai bidang studi,di antaranya Ekonomi, Akuntansi ,Matematika, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa

Indonesia, Teknologi Informasi, Kimia,Fisika, Biologi, Geografi , Bahasa Arab,dan sebagainya.

Jika dilihat dari kemauan guru dalammelakukan analisis butir soal tampaknyamasih memprihatinkan. Sebagian besarguru 57% memang sudah melakukananalisis butir soal namun masih bersifatkadang-kadang. Hanya 11% saja yang selalumelakukan analisis butir soal sedangkanyang tidak pernah melakukan analisis butirsoal sebanyak 12%. Hal ini tentu menjadipenting untuk dikaji mengapa guru sebagaipelaku pendidikan memiliki kemauan yangrendah dalam melakukan analisis butir soal.

Pada umumnya guru hanya melaku-kan analisis butir soal jika memangdituntut oleh pengawas. Artinya kesadaranguru untuk melakukan analisis butir soalterhadap semua soal yang sudah diujikankepada siswa masih kurang. Hal ini terjadikarena umumnya guru kurang menguasaisoftware analisis butir soal yang sudahada. Kalaupun menguasai tampaknyatidak mampu membangkitkan minat dankemauan guru dalam melakukan analisisbutir soal secara terus menerus. Tentu sajahal ini akan berdampak pada rendahnyakualitas butir soal yang dikembangkan gurukarena tidak selalu dilakukan analisis.

Penelitian ini berhasil mengembang-kan software AnBuso dan buku panduannyayang sudah diperbaiki sesuai masukanresponden. Buku panduan dikembangkanuntuk memudahkan pengguna dalam me-

Tabel 1. Kategorisasi Penilaian Kelayakan Software

No Skor Kategori

1 Lebih dari M + 1,8 SD Sangat layak2 M + 0,6 SD s.d. M + 1,8 SD Layak3 M – 0,6 SD s.d. M + 0,6 SD Cukup4 M – 1,8 SD s.d. M – 0,6 SD Tidak layak5 Kurang dari M – 1,8 SD Sangat tidak layak

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 45, Nomor 2, November 2015, Halaman 198-210

Page 8: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

205

manfaatkan software ini. Buku panduan inisekaligus memberikan informasi tentanglangkah-langkah dan cara menggunakansoftware ini sehingga memudahkan useruntuk memanfaatkan software dalammelakukan analisis butir soal. Panduan iniberisi tentang pendahuluan, kerangka isi,data input, dan data laporan.

Hasil uji kelayakan memperlihatkanbahwasoftware AnBuso yang dikembangkandalam penelitian ini terbukti dinilai sangatlayak. 51% responden menyatakan layak dan46% menyatakan sangat layak sementarayang lainnya menyatakan cukup layak.Hal ini menunjukkan bahwa software yangdikembangkan ini memiliki kebermanfaatanyang tinggi dalam membantu guru untukmelakukan analisis butir soal.

Aspek kelayakan yang dinilai palingtinggi adalah aspek kepraktisan dan ke-mudahan, dan aspek kebermanfaatan.Software AnBuso dianggap praktis danmudah untuk digunakan serta bermanfaatdalam membantu melakukan analisisbutir soal. AnBuso dikembangkan denganMicrosoft Excel sehingga mempermudahguru dalam menggunakannya. Hasilanalisis yang dihasilkan juga memberikaninformasi yang lengkap. AnBuso tidakhanya mampu menganalisis butir soalobjektif saja melainkan juga soal esai. Hasilanalisis juga sudah dibuat dalam formatlaporan sehingga mempermudah gurudalam menafsirkan hasilnya.

Dilihat dari aspek tampilan (Tabel2) menunjukkan bahwa software yangdikembangkan dinilai layak oleh respon-den. Sebagian besar responden 57%menyatakan layak dan 35% menilai sangatlayak dan selebihnya 8% menilai cukuplayak. Tidak ada satu pun responden yangmenilai tidak layak. Walaupun demikianaspek ini dinilai paling rendah karenaadanya keterbatasan dalam mengaturtampilan karena program ini bukanlah

program yang berdiri sendiri melainkanmelekat dengan program Microsoft Excel.Akibatnya tampilan yang dihasilkan jugamenyesuaikan dengan fi tur yang tersediadalam Microsoft Excel.

Tabel 2. Kelayakan Aspek Tampilan

NoKategoriPenilaian

Frekuensi Persentase

1 Cukup layak 5 7.7

2 Layak 37 56.9

3 Sangat layak 23 35.4

Total 65 100.0

Jika dilihat dari per komponen dariaspek tampilan yang dinilai paling baikadalah komunikatif, kejelasan perintah,dan kesederhanaan (Gambar 2). Sementaraitu komponen yang dinilai rendah adalahkesesuaian pemilihan warna, tata letakdan topografi (pemilihan jenis font). Halini mengindikasikan bahwa software iniperlu perbaikan dari sisi tampilan. Variasiwarna dan pemilihan font perlu dilakukanperubahan agar tampilannya menjadi lebihmenarik. Bahkan bila perlu menggunakanprogram desain grafi s dalam merancangtampilan.

Untuk aspek substansi isi, softwareini dinilai sangat layak (Tabel 3). Sebagianbesar responden (52%) menganggap bahwasubstansi isi dari software ini sangat layak,sedangkan yang menilai layak 43%, cukuplayak 5% dan tidak ada satu pun yang

Tabel 3. Kelayakan Aspek Substansi

NoKategoriPenilaian

Frekuensi Persentase

1 Cukup layak 3 4.6

2 Layak 28 43.1

3 Sangat layak 34 52.3

Total 65 100.0

Ali M., dkk.: Kelayakan AnBuso sebagai Software...

Page 9: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

206

Gambar 2. Hasil Penilaian Tampilan Software

menilai tidak layak. Hal ini menunjukkanbahwa dilihat dari aspek substansi isi darisoftware dianggap sangat baik karena sesuaidengan kebutuhan guru.

Informasi yang dihasilkan darisoftware ini sangat lengkap, tidakhanya menampilkan hasil analisis butirsoal objektif dan esai melainkan jugamenampilkan hasil pencapaian nilai danKKM peserta didik. Bahkan dalam software

ini dapat ditemukan materi-materi tertentuyang belum dikuasai oleh masing-masingpeserta didik sehingga dapat memberikaninformasi kepada guru dalam merancangprogram remedial dan pengayaan.

Jika dilihat per komponen dalamaspek substansi isi software seperti terlihatpada Gambar 3 tampak bahwa hampirsemua komponen dinilai sangat layak.Komponen yang dinilai sangat layak adalah

Gambar 3. Hasil Penilaian Substansi Isi Software

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 45, Nomor 2, November 2015, Halaman 198-210

Page 10: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

207

kepraktisan untuk digunakan, kemenarikan,inovatif, kreatif dan interaktif. Sementaraitu komponen keunikan nilai layak.

Aspek kepraktisan dan kemudahansoftware disajikan pada Table 4. Softwareini dinilai sangat layak dari segi kepraktisandan kemudahan. Sebagian besar responden(55%) menganggap bahwa substansi isidari software ini sangat layak, sedangkanyang menilai layak 40%, cukup layak 5%dan tidak ada satu pun yang menilai tidaklayak. Hal ini menunjukkan bahwa dilihatdari aspek kepraktisan dan kemudahan darisoftware dianggap sangat baik.

Untuk memanfaatkan software initidak perlu belajar program baru namuncukup menggunakan pengetahuan danketerampilan dalam menggunakanMicrosoftExcel. Oleh karena program ini umumnyasudah dikuasai guru maka software inimenjadi mudah untuk dimanfaatkan dandiaplikasikan.

Jika dilihat per komponen dalam aspekkepraktisan dan kemudahan software sepertiterlihat pada Gambar 4 tampak bahwasemua komponen dinilai sangat layak.Dengan demikian software ini dianggap

Gambar 4. Hasil Penilaian Kepraktisan dan Kemudahan Software

praktis dan mudah untuk digunakan gurudalam melakukan analisis butir soal.

Tabel 4. Kelayakan Aspek Kepraktisan danKemudahan

NoKategoriPenilaian

Frekuensi Persentase

1 Cukup layak 3 4.6

2 Layak 26 40.0

3 Sangat layak 36 55.4

Total 65 100.0

Software yang baik seharusnyamemiliki nilai manfaat yang tinggi bagipenggunanya. Dilihat dari aspek keber-manfaatan menunjukkan bahwa softwareyang dikembangkan dinilai sangat layakoleh responden (Tabel 5). Sebagian besarresponden 54% menilai sangat layak dan42% menilai layak dan selebihnya 5%menilai cukup layak. Tidak ada satu punresponden yang menilai tidak layak. Hal inimenunjukkan bahwa software ini memilikinilai manfaat yang tinggi bagi guru.

Hasi l anal is is yang di tampil-kan dari software ini sangat sesuai

Ali M., dkk.: Kelayakan AnBuso sebagai Software...

Page 11: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

208

Tabel 5. Kelayakan Aspek Kebermanfaatan

NoKategoriPenilaian

Frekuensi Persentase

1 Cukup layak 3 4.6

2 Layak 27 41.5

3 Sangat layak 35 53.8

Total 65 100.0

dengan kebutuhan guru karena dapatdimanfaatkan untuk melakukan evaluasiterhadap instrumen dan soal yang dibuatguru dalam mengukur kompetensi pesertadidik. Oleh karena tampilan hasil analisissudah dibuat dalam format laporan makahasil analisis ini juga dapat dipergunakanguru untuk keperluan membuat laporanadministrasi.

Jika dilihat dari per komponendalam aspek kebermanfaatan softwarememperlihatkan bahwa semua komponendinilai sangat layak oleh responden (Gam-bar 5). Komponen yang dinilai palingunggul adalah komponen kegunaansementara komponen yang dinilai rendahadalah kesesuaian dengan kebutuhan.Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan

Gambar 5. Hasil Penilaian Kebermanfaatan Software

software ini memiliki kebermanfaatanyang tinggi dalam membantu guru untukmelakukan analisis butir soal.

Walaupun software AnBuso ini dinilailayak, namun masih ada beberapa kendalayang dihadapi guru dalam menggunakansoftware ini. Pertama, masih ada beberapaguru yang kurang mahir dalam penguasaankomputer, khususnya program MicrosoftExcel . Umumnya pengetahuan guruterhadap program ini sangatlah terbatassehingga masih banyak menu dan fasilitasbelum dimanfaatkan secara optimal. Olehkarena software ini terintegrasi denganprogram Excel maka guru kurang lancardalam memanfaatkan software ini.

Kedua, kesediaan dan kebiasaanguru dalam melakukan analisis butir soaljuga masih dalam kategori jarang. Hanyasedikit guru yang selalu melakukan analisisbutir soal baik terhadap soal harian yangdibuatnya, soal semesteran maupun soalujian akhir. Oleh karena kebiasaan tersebut,maka guru menjadi kurang lancar dalammelakukan analisis butir soal.

Ketiga, pengetahuan dan penguasaanguru tentang konsep analisis butir soal juga

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 45, Nomor 2, November 2015, Halaman 198-210

Page 12: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

209

masih terbatas. Sementara pengembangansoftware ini juga didasarkan pada konsepanalisis butir soal terutama analisis klasik,akibatnya pemahaman guru terhadapangka-angka yang dihasilkan dari softwaremasih kurang. Walaupun hasil analisissudah dikemas dalam bentuk laporan yangsiap ditandatangani, namun masih perludijelaskan tentang arti dan makna dari hasilanalisis tersebut.

Selain kendala tersebut, masih adabeberapa tuntutan guru yang belum mampudiakomodasikan dalam software ini.Pertama, software ini belum merupakanprogram aplikasi yang berdiri sendiriyang cara menjalankannya harus melaluiinstalasi, namun software ini masih menjadibagian integral dalam program MicrosoftExcel. Akibatnya software ini tidak akandapat dijalankan jika tidak menggunakanprogram Excel.

Kedua, keterbatasan dalam hal jumlahpeserta tes/siswa. Jumlah maksimal yangbisa dianalisis hanya sebanyak 50 siswasehingga tidak dapat digunakan untukanalisis yang peserta tesnya melebihi 50.Ketiga, keterbatasan jumlah soal. Jumlahsoal pilihan ganda hanya terbatas maksimal50 soal dan soal esai maksimal 10 soal. Halini tentu membatasi pengguna jika soal yangdimiliki melebihi batas yang ditentukan.Keempat, tidak tersedia soal dengan kodeyang berbeda (soal paralel) sehingga sulitdiaplikasikan untuk keperluan soal yangmemiliki lebih dari satu jenis soal paraleldengan seri yang berbeda.

SIMPULANHasil penelitian menunjukkan bahwa

software AnBuso yang dihasilkan terbuktisangat layak dilihat dari aspek kepraktisandan kemudahan, aspek kebermanfaatan,aspek substansi isi dan aspek tampilan.Software ini juga sangat bermanfaat bagiguru karena dapat dengan mudah digunakan

dan dipraktikkan. Output yang dihasilkandari software ini juga sesuai dengankebutuhan dan keinginan guru.

Beberapa kendala yang ditemukandalam menggunakan software ini diantaranya adalah penguasaan guru terhadapprogram Microsoft Excel masih kurang.Guru juga kurang terbiasa melakukananalisis butir soal karena pemahamanterhadap konsep analisis butir soal yangmasih terbatas.

DAFTAR PUSTAKAAlagumalai, S., & Curtis, D.D. 2005

Classical Test Theory. In Alagumalai,S., Curtis, D.D., and Hungi, N. (Eds.).Applied Rasch Measurement: A Bookof Exemplars. Norwell, MA: Springer.

Allen, M.J. , & Yen, W. M. 1979. Introductionto Measurement Theory. Monterey,CA: Brooks/Cole Publishing Company.

Anderson, L.W. 2003. Classroom Assess-ment: Enhancing The Quality ofTeacher Decision Making. New Jersey:Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Bers, T.H. 2008. “The Role of InstitutionalAssessment in Assessing StudentLearning Outcomes”. New Directionsfor Higher Education, 141, 31-39.

Chemuturi, M. 2011. Mastering SoftwareQuality Assurance: Best Practices,Tools and Techniques for Software De-velopers. Florida: J. Ross Publishing.

Crocker, L., & Algina, J. 2008. Introductionto Classical and Modern Test Theory.Ohio: Cengage Learning.

Darling-Hammond, L. 2014. NextGeneration Assessment: MovingBeyond The Bubble Test to Support21St Century Learning. San Fransisco:Jossey-Bass.

Ebel, R.L., & Frisbie, D.A. 1991. Essentialso f Educat ional Measurement .Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall,Inc.

Ali M., dkk.: Kelayakan AnBuso sebagai Software...

Page 13: 198 KELAYAKAN ANBUSO SEBAGAI SOFTWARE ANALISIS BUTIR

210

Harlen, W. 2010. "What is Quality TeacherAssessment?". In Gardner, J., Harlen,W., Hayward, L., & Stobart, G. (withMontgomery, M.) (Eds.) DevelopingTeacher Assessment, pp. 30-31. NewYork: Open University Press.

Kaplan, R.M., & Saccuzzo, D.P. 2005Psychological Testing: Principles,Applications, and Issues. (6th ed.).Belmont, CA: Thomson Wadsworth.

Kim, H.Y, Jerath, K., & Sheldon, F.T.2003. “Assessment of High IntegrityComponents for Completeness,Consistency, Fault-Tolerance andReliability”. In Cechich, A., Piattini,M., & Vallecillo, A. (Eds.). Component-Based Software Quality: Methods andTechniques, pp. 259-286. New York:Springer.

Kubiszyn, T., & Borich, G.D. 2013. Edu-cational Testing and Measurement:Classroom Application and Practice.(10th ed.). Hoboken, NJ: John Wiley& Sons, Inc.

Mardapi, D., Haryanto, & Hadi, S.2012. "Pengujian Hasil Belajar danPenilaian Pendidikan BerbantuanKomputer". Jurnal Kependidikan,42(2), 130-143.

Miller, M.D., Linn, R.L., & Gronlund, N.E.2009. Measurement and Assessment

in Teaching. (10th ed.). New Jersey:Pearson Education Inc.

Muhson, A., Lestari, B., Supriyanto, &Baroroh, K. 2013. "PengembanganSoftware AnBuso sebagai SolusiAlternatif bagi Guru dalam Melaku-kan Analisis Butir Soal secara Praktisdan Aplikatif". Laporan Penelitian.Tidak dipublikasikan. LPPM UNY.

Nunnally, J.C., & Bernstein, I.H. 1994.Psychometric Theory. (3rd edition).New York: McGraw-Hill, Inc.

Puskur. 2008. Model Penilaian KelasKurikulum Berbasis Kompetensi .Jakarta: Balitbang Depdiknas.

Raymond, J.E., Homer, C.S.E., Smith,R., & Gray, J.E. 2012. “Learningthrough Authentic Assessment: AnEvaluation of A New Developmentin The Undergraduate MidwiferyCurriculum”. Nurse Education inPractice, 30, 1-6.

Russell, M.K., & Airasian, P.W. 2012Classroom Assessment: Conceptsand Applications. (7th ed.). New York:McGraw-Hill.

Stiggins, R.J., & Chappuis, J. 2012. AnIntroduction to Student InvolvedAssessment for Learning. (6th ed.).Boston: Pearson Assessment TrainingInstitute.

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 45, Nomor 2, November 2015, Halaman 198-210