16002 kimia teknik modul 01
DESCRIPTION
modul kimiaTRANSCRIPT
MODUL 1
ZAT/BAHAN DAN SIFAT-SIFATNYA
Zat/Bahan
Semua bahan kimia yang membentuk bumi kita merupakan contoh dari zat, apakah bahan
ini dijumpai di pensil, buku, hamburger atau arang. Zat/bahan didefenisikan sebagai
sesuatu yang mengambil ruang dan mempunyai massa. Untuk menetapkan defenisi ini,
kita harus hati-hati untuk menentukan massa dan berat karena berbeda, meski kita sering
memperkarkan kedua istilah tersebut.
Bila kita menggunakan istilah massa, menunjukkan jumlah dalam suatu objek. Untuk
setiap objek, jumlah ini tetap dan tidak tergantung di mana objek ini berada. Salah satu
cara untuk mengetahui rnassa adalah tidak terjadinya perubahan bila objek itu bergerak.
Suatu objek dengan massa yang ringan, seperti bola ping-pong, sangat mudah gerak,
dengan hanya sedikit dipukul saja dapat meloncat keluar dari meja. Tetapi objek dengan
massa yang berat, seperti truk semen, sangat sukar bergerak, meskipun angin kencang
truk ini tidak bergerak.
Berat adalah merupakan suatu ukuran kekuatan objek dan massanya diketahui yang
ditarik oleh gaya gravitasi bumi. Tidak seperti massa, berat tidak konstan, sangat
tergantung dan dimana objek itu diletakkan. Misalnya di bulan gaya gravitasinya hanya
seperenam dari gaya gravitasi bumi berat suatu benda di bulan hanya seperenam dari
berat benda tersebut di bumi. Demikian juga di bumi, besarnya gaya gravitasi agak
berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain, maka berat suatu objek sedikit berbeda
pula dari satu tempat ke tempat yang lain. Oleh sebab itu bila kita ingin menentukan
jumlah suatu zat~bahan dalam peneliitian, lebih baik menggunakan massa dari pada
berat.
Seperti telah kita pelajari sebelumnya, massa diukur dalam bentuk unit dari gram (atau
kilogram bila massanya -sangat besar). Alat yang digunakan untuk mengukur massa ini
disebut timbangan clan pengukuran menggunakan timbangan disebut menimbang.
Sifat-sifat dari Zat
Dalam menggambarkan suatu sampel zat, akan dirinci sifat-sifatnya yang khas. Misalnya
keadaan fisik dari zat, yang berarti akan disebutkan zat berupa padat, cair atau gas. Juga
akan disebutkan berapa massanya (beratnya) yang merupakan sifat yang dapat diukur dari
suatu zat. Kita gunakan sifat-sifat di atas seclara berulang untuk mengidentifikasi
bermacam-macam hal setiap hari. Contohnya : kamu akan mengenal buku kimia ini dari
warnanya, beratnya dan cetakan sampulnya. Dalam kimia, sifat-sifat dari zat digunakan
juga untuk mengidentifikasikan zat tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui bahan apa
yang digunakan untuk membuat barang, dari permukaannya yang mengkilat dapat
diperkirakan bahwa bahan tersebut suatu logam, tapi dari warnanya kita sudah dapat
mengetahui bahwa logamnya bukan emas atau tembaga. Bila diberi tahu bahwa bila
sebuah magnit didekatkan padanya, barang tersebut akan tertarik oleh magnit, maka kita
akan menduga bahwa logamnya adalah besi. Dan bila dikatakan bahwa waktu hujan,
akan mulai berkarat, kita makin pasti bahwa bahan terse-but dibuat dari besi.
Sifat-sifat Fisik dan KimiaAdalah Cara lain untuk menggolongkan sifat-sifat zat. Sifat-sifat fisik adalah suatu
keadaan yang dapat dilihat tanpa mengubah sifat-sifat kimia dari zat tersebut.
Misalnya titik leleh; air (es) akan meleleh pads 0 °C. Ini merupakan sifat fisik dari air.
Untuk mengukur titik leleh, digunakan termometer untuk menentukan suhu waktu air
padat (es) berubah menjadi air cair. Perubahan ini, yang disebut perubahan fisik zat
dan tak mengubah bentuk kimia dari air. Baik berbentuk padat atau cair, tetap air.
Berat jenis adalah contoh lain dari sifat fisik zat. Untuk menentukan B.J dari air, kita
ukur massa dari sejumlah volume tertentu dan cairan tersebut. Pengukuran ini tak
mengubah air menjadi bentuk zat lain, malah air tak berubah sama sekali.
Sifat-sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk mengalami perubahan kimia
tertentu., Misalnya, sifat kimia dari air adalah akan bereaksi secara hebat dengan natrium
seperti terlihat pada Gambar 1.12 dan akan menghasilkan gas hidrogen dan suatu zat
yang disebut natrium hidroksida (biasa disebut lye atau lindi). Bila kita perhatikan sifat
kimia ini, maka terlihat bahwa air dan natriumnya mengalami perubahan disebut
perubahan kimia dan menghasilkan zat lain. Setelah kita perhatikan sifat kimia ini, air
dan natriumnya hilang diganti oleh zat lain.
UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN
Sebelum ini, telah digambarkan bagaimana berbagai sifat dari zat digolongkan. Para ahli
juga telah menemukan bahwa zat sendiri secara alam terbagi dalam tiga golongan seperti
judul di atas. Unsur, Senyawa dan Campuran adalah bahan-bahan yang akan
diketemukan dalam pekerjaan kita di laboratorium, sebab itu sangat penting untuk
diketahui bagaimana cars membedakannya.
Unsur atau Elemen adalah zat-zat yang tak dapat diuraikan menjadi
zat vang lebih sederhana oleh reaksi kimia biasa. Jadi merupakan sesuatu yang paling
sederhana yang dapat terbentuk dalam suasana normal di laboratorium dan juga
merupakan bentuk yang paling sederhana dari zat yang secara langsung dapat dikerjakan
di laboratorium.
Unsur berfungsi sebagai zat pembangun untuk sernua zat-zat kompleks yang
akan dijumpai, mulai dari garam dapur sampai senyawa protein yang
sangat kompleks. Semua dibentuk dari sekumpulan unsur-unsur diatas. Pada saat ini telah
diketahui 108 macam unsur, tetapi hanya sejumlah kecil yang penting akan dibicarakan
pada pelajaran ini. Unsur-unsur akan saling bergabung membentuk senyawa. Senyawa
ialah zat yang terdiri dari dua atau lebih unsur dan untuk masing-masing
senyawa individu selalu ada dalam proporsi massa yang sama.
Misalnya, diketahui bahwa air terdiri dari dua unsur hidrogen dan oksigen . Semua sampel
air, dari manapun asalnya akan mengandung unsur ini dengan perbandingan satu bagian
massa hidrogen dengan delapan bagian massa oksigen (misalnya 1,0 g hidrogen dengan
8,0 g Oksigen). Bila hidrogen bereaksi dengan oksigen untuk membentuk air, akan
selalu bergabung dalam perbandingan massa seperti ini. Jadi bila ada
hidrogen yang bereaksi, maka tepat 8,0 g Oksigen yang juga bereaksi, tak lebih atau
tak kurang. Juga perlu ketahui bahwa bila unsur-unsur bergabung untuk membentuk
senyawa, maka unsur tersebut akan kehilangan identitasnya dan sifat yang dilihat
adalah sifat senyawa yang terbentuk. Contohnya pada suhu kamar, hidrogen dan oksigen
berbentuk gas, tetapi air berbentuk cairan. Hampir semua sifat-sifat lain unsurnya juga akan
berubah.
Unsur dan senyawa dianggap sebagai zat murni karena komposisinya selalu tetap.
Sebaliknya campuran, komposisinya dapat berubah-ubah. Contohnya air dan natrium
klorida adalah suaiu senyawa mempunyai komposisi yang tetap dalam sampel manapun.
Tetapi garam dapat dilarutkan dalam air dalam bermacam kadar, sehingga memberikan
campuran dengan berbagai komposisi.
Campuran/homogen disebut larutan dan sifat-sifatnya selalu seragam. Berarti bahwa, bita
kita memeriksa sedikit bagian dari larutan natrium klorida dalam air, sifat-sifat akan sama
dengan bagian lain dari larutan tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa larutan terdiri dari
satu fasa. Maka fasa dapat didefenisikan sebagai bagian dari sistem yang mempunyai
suatu sifat dan komposisi yang sama.
Campuran heterogen adalah tak rata. Contohnya adalah minyak dan air (Gambar 1.13).
Bila kita mengambil sampel dari sebagian campuran minyak dan air ini akan kita dapatkan
bahwa sebagian campuran akan mempunyai sifat minyak. Sedangkan sebagian lain
mempunyai sifat air. Maka campuran ini terdiri dari dua fasa yaitu minyak clan air. Bila
campuran kita kocok sehingga minyaknya akan tersebar (terdispersi) sebagai butir-butir
halus yang dikumpulkan akan merupakan satu fasa, karena masing-masing butir minyak
tersebut mempunyai sifat dan komposisi seperti minyak pada butir lain. Bila kemudian kita
tambahkan es batu pada campuran ini, maka akan kita dapatkan tiga fasa yaitu es (padat),
air (cairan) dan minyak (cairan). Pada contoh-contoh ini dapat kita temukan adanya dua
atau tiga fasa sebab adanya batas yang jelas antara ketiga fasa ini.
Salah satu cara untuk membedakan suatu zat murni atau campuran adalah dengan cara
mengukur titik lelehnya. Suhu dari zat murni waktu meleleh akan konstan. Es seperti
diketahui akan meleleh pada 0 ° C dan suhu ini akan tetap sampai semua es meleleh.
Tetapi, bila kita melelehkan suatu campuran zat, umumnya suhu akan berubah
secara bertahap ketika zat padat berubah menjadi cairan. Perbedaan sifat ini sering
digunakan untuk menguji kemurnian suatu zat, bila suhunya waktu meleleh konstan
berarti zatnya murni, tetapi bila suhunya berubah waktu meleleh maka zatnya tak
murni, jadi sebagai suatu campuran.
Ada juga perbedaan yang menonjol antara campuran, unsur dan senyawa. Bila kita
membuat suatu campuran, sifat-sifat kimia dari komponennya (sering juga sifat-sifat
fisiknya) tak berubah. Tapi bila unsur-unsur digabungkan untuk membentuk senyawa,
terjadi perubahan sifat-sifat yang besar. Misalnya tembaga dan belerang adalah
dua elemen. Tembaga suatu logam berwarna merah, penghantar listrik yang baik
dan relatif tahan karat. Sedangkan belerang suatu zat padat nonlogam yang berwarna
kuning, diperlihatkan dalam bentuk bubuk. Campuran belerang dan tembaga mudah
dibuat, tapi pada campuran ini masih dapat dilihat sifat-sifat tembaga dan belerang.
Pembentukan campuran semacam ini adalah proses fisika—suatu proses yang tak
mengubah sifat-sifat kimia dari komponen masing-masing.
Bila campuran tembaga dan belerang dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Belerang
dan tembaga bergabung membentuk suatu senyawa dan seperti pernah
diperlihatkan akan terjadi perubahan sifat-sifat yang mudah dilihat. Setelah reaksi
berakhir, tak terlihat lagi sifat-sifat baik dari belerang maupun tembaga. sebagai
penggantinya suatu zat baru yang dinamakan tembaga sulfida dengan sifat yang
baru. Zat baru ini tak menghantar listrik, warnanya tidak sama dengan belerang ataupun
tembaga dan sifat-sifat kimianya pun berbeda sekali. seperti telah dikatakan
perubahan ini adalah khas dari -suatu reaksi kimia. Hubungan antara unsur,
senyawa dan -campuran disimpulkan pada Gambar
SIMBOL (LAMBANG), RUMUS DAN PERSAMAAN REAKSI
Pada suatu hal tertentu, mempelajari kimia adalah seperti mempelajari bahasa asing
seperti bahasa Yunani (atau bila Anda seorang Yunani seperti belajar bahasa Rusia). Kita
mempunyai simbol untuk unsur-unsur yang dapat disamakan dengan abjad. Sedangkan
rumus yang ditulis menggunakan simbol-simbol ini adalah kata-kata dan persamaannya
seperti kalimat. Seperti juga dalam mempelajari bahasa, harus dimulai dengan abjad.
Tiap unsur telah ditentukan simbol kimianya yang dapat kits anggap sebagai tulisan
steno untuk menyatakan unsur tersebut. Simbol terdiri dari sate atau dua huruf yang
biasanya mengandung kesamaan dengan nama Inggris dari unsurnya. Misalnya,
Carbon = C, Chromium = Cr, Chlorine = Cl, Calcium = Ca dan Zinc - Zn. Perhatikan
bahwa huruf pertama, ditulis dengan huruf besar, tapi bila ada huruf kedua akan
ditulis dengan huruf kecil. Beberapa unsur ada yang simbolnya tak sesuai dengan
nama Inggrisnya dan biasanya unsur-unsur ini telah diketahui sejak mula-mula
diketemukannya ilmu kimia waktu bahasa Latin merupakan bahasa universal di
antara para ahli ilmuwan dan simbol kimia berasal dari nama-nama Latin. Beberapa
contoh misalnya potassium, Latinnya kalium = K, sodium (natrium) = Na, silver (argentum)
= Ag, mercury (hidrargyrum) = Hg dan copper (cuprum) = Cu.
Daftar unsur-unsur dalam abjad dengan simbol masing-masing ada pada sampul buku
muka sebelah dalam. Akan didapat juga sebuah peta yang disebut susunan berkala
(sistim periodik), yang mengandung simbol-simbol unsur yang disusun berdasarkan
urutan nomor yang akan diterangkan kemudian. Anda tidak harus menghafal semua
simbol-simbol unsur tersebut, tapi unsur-unsur yang penting harus dipelajari dengan cara
menghafal nama-nama dan simbol-simbol dari 20 unsur pertama dari susunan
berkala.
Senyawa kimia ditulis secara simbolik berdasarkan rumus kimianya Misalnya
air ditulis sebagai H2O, karbon dioksida, CO2 , metan (gas alam), CH4 dan
aspirin, C9Hg04.
Rumus kimia juga menunjukkan komposisi kuantitatif dari zat-zat. Disini simbol
kimia menunjukkan partikel terkecil dari unsur yaitu atom. Angka kecil dalam
rumus berarti jumlah relatif atom dari tiap unsur yang berada dalam senyawa
tersebut. (Dan bila tidak ada angka berarti hanya ada satu atom). Rumus
H2O misalnya, menggambarkan suatu zat yang _ngandung dua atom hidrogen
untuk tiap satu atom oksigen. Demikian juga senyawa CH4 mengandung satu atom karbon
untuk tiap empat atom hidrogen. Seringkali, dua atau lebih atom dapat bergabung
bersama dengan kuat sehingga dapat bertindak sebagai sebuah partikel yang
disebut molekul. Bila atom-atomnya berasal dari unsur yang berbeda seperti pada air
maka disebut molekul dari suatu molekul dari suatu senyawa. Dan bila atom-atoninya
berasal dari unsur yang sama, disebut molekul suatu unsur. Beberapa unsur
yang umum dan penting yang ada di alam dan dua atom adalah hidrogen
(H2); oksigen (02), dl l .
Beberapa rumus kimia banyak yang lebih kompleks dari rumus diatas malah
ada yang mengandung tanda kurung. Misalnya senyawa amonium sulfat
(NH4)2S)4. Angka 2 di luar tanda kurung menandakan adanya 2 satuan NH 4—
jadi ada dua nitrogen dan delapan hidrogen. Berarti rumusnya dapat ditulis
N2H8SO4 walaupun akan kita lihat nanti bahwa ada alasan kuat untuk
menuliskan dengan tanda kurung.
Ada beberapa zat tertentu membentuk kristal yang mengandung molekul air,
bila larutan dalam airnya diuapkan. Kristal ini disebut hidrat. Misalnya tembaga sulfat,
suatu fungisid pertanian, akan membentuk kristal biru yang mempunyai lima buah
molekul air untuk setiap molekul tembaga sulfat (CuSO 4). Rumusnya ditul is
CuSO4.nH2). Bi la kristal biru tersebut dipanaskan, airnya akan dihilangkan,
tinggal CuS04 murni yang warnanya hampir putih.
Suatu persamaan kimia ditulis untuk memperlihatkan perubahan yang terjadi
selama terjadi reaksi kimia. Berarti suatu gambaran bentuk "selama dan sesudah"
terjadi reaksi. Misalnya, persamaan:
Zn + S ZnS
menggambarkan reaksi yang terjadi antara seng dengan belerang, dimana seng
(Zn) bereaksi dengan belerang (S) untuk menghasilkan seng sulfida (ZnS),
suatu zat yang dipakai pelapis sebelah dalam tirai TV. Zat-zat sebelah kiri tanda
panah discbUt reaktan sebelah kanan panah dinamakan hasil reaksi (produk)
dan merupakan zat yang terdapat sesudah reaksi berakhir. (Pada reaksi di atas
hanya ada satu macam). Panah dapat diartikan "bereaksi untuk menghasilkan"
atau secara ringkas "hasilnya". Maka, reaksi di atas dapat dibaca sebagai "seng
ditambah belerang akan bereaksi menghasilkan seng sulfida" atau seng
ditambah belerang menghasilkan seng sulfida.
Kadang-kadang diinginkan atau diperlukan tanda, apakah pereaksi dan hasil
reaksi berupa zat padat, cairan atau gas dan tanda dilarutkan dalam pelarut
seperti air misalnya. Hal ini dilakukan dengan memiberi huruf S — solid,l = liquid, g
— gas dan aq — aqueous (air), dalam tanda kurung. Misalnya persamaan:
CaCO3(S)+ H20(1) + CO2(g) Ca(HCO3)2(aq)
menerangkan suatu reaksi antara kalsium karbonat (limestone), yang padat,
cairan air dan gas karbon dioksida yang mcnghasilkan larutan kalsium
bikarbonat. Reaksi inilah yang menyebabkan melarutnya kalsium karbonat
padat (limestone) oleh air tanah yang mengandung karbon dioksida. Kalsium
bikarbonat ini penyebab terjadinya "air sadah dan pembentukan gas-gas karbonat.
Banyak persamaan reaksi yang akan kita tulis akan mengandung angka-angka
yang ditulis sebelumm rumus kimianya disebut koefisien.Contohnya adalah reaksi
dari hidrogen (H2) dan oksigen (02) untuk membentuk air
Persamaan reaksinya adalah:
2H2 + O2 2H2O
Persamaan di atas kita artiikan bahwa dua rnolekul hidrogen ditambah satu molekul
oksigen (bila koefisien tak ada berarti 1) akan bereaksi membentuk dua molekul
air. Persamaan ini telah seimbang karena pada sebelah kiri dan kanan panah jumlah
atom dan unsurnya sama.
Contoh Menghitung Jumlah Atom Dalam Suatu Persamaan Reaksi
Soal: Butana suatu cairan pembakar yang terdapat dalam geretan rokok, bila
dibakar reaksinya adalah:
2C4H10 + 1302 8CO2 + 10H20
Berapa banyak atom oksigen terdapat dalam molekul hasil reaksinya?
Analisis: Waktu menghitung jumlah atom harus diingat dua hal. Pertama harus
dihitung berapa jumlah atom oksigen terdapat dalam tiap rumus pada reaksi (ingat
bila tak ada angka, berarti 1). Kemudian jumlah ini kita kalikan dengan koefisien yang
terdapat pada tiap molekul.
Penyelesaian : Baik CO2 maupun H2O mengandung atom-atom oksigen. Satu molekul
CO2 mengandung dua atom oksigen, sehingga 8 molekul mengandung 16 oksigen.
Demikian juga, satu H2O mengandung satu oksigen, maka 10 molekul air mengandung
10 oksigen. Bila dijumlahkan seluruhnya ada 26 oksigen.
REFERENSI :
1. Chemistry, Reactions, Structure, and Properties., Clyde R.Dilliard & David
E.Goldberg
2. Kimia Universitas, Asas & Struktur,. James E. Brady