document1

2
Sesekali ku sedu kopi di depanku, hari ini tepat satu tahun dia menghilang. Tak pernah kudengar kabar saat dia terakir kali meninggalkanku karna pertengkaran hebat saat itu. flashback “tae, sampai kapan kau akan membohongiku?” tiffany menahan tanganku “bohong? Tentang apa? Kumohon ini masih pagi, jangan mulai pertengkaran dengan pikiran bodohmu itu.!” Ku lemparkan tangannya yang tengah memegang tanganku “apa? Kau pikir aku bodoh?.. malam itu aku menunggu hingga larut, .. aku khawatir dan kupikir menjemputmu adalah pilihan yang tepat. Hujan tak menghalangiku, aku biarkan badanku basah kuyup demi menjemputmu pulang. Tapi apa.. yang kulihat ha?!!! Kau berdua dengan jessi dan kau menciumnya? Ya.. aku memang bodoh telah mempercayaimu” ia tak bisa membendung lagi air di pelupuk matanya. “panny .. ah.. dengar kan dulu penjelasanku. Aku tak bermaksut menciumnya… ak ..” “ha..ha.. kau sama saja dengan nickhun, untuk apa kau datang padaku waktu itu, seolah kau bisa memberi kebahagiaan yang akhirnya akan berakhir sama seperti ini, kau sama saja deng…” “plakkkk…!” “panny-ah.. ma ma..af, aku tak bermaksut menyakitimu” Matanya menatapku dalam, kulihat ia benar – benar kecewa denganku. Aku bodoh, maaf tiff. Kini kulihat punggungnya telah meninggalkanku dan membantin pintu kamar yang seketika ia kunci. “panny ahh.. kumohon buka pintunya. Aku akan jelaskan semuanya, kumohon beri aku kesempatan.” Aku menyerah dan tersandar di depan pintu kamar kami. Ya.. kamar kami.

Upload: ayunna

Post on 27-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sekual g

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

Sesekali ku sedu kopi di depanku, hari ini tepat satu tahun dia menghilang. Tak pernah kudengar kabar saat dia terakir kali meninggalkanku karna pertengkaran hebat saat itu.

flashback

“tae, sampai kapan kau akan membohongiku?” tiffany menahan tanganku

“bohong? Tentang apa? Kumohon ini masih pagi, jangan mulai pertengkaran dengan pikiran bodohmu itu.!” Ku lemparkan tangannya yang tengah memegang tanganku

“apa? Kau pikir aku bodoh?.. malam itu aku menunggu hingga larut, .. aku khawatir dan kupikir menjemputmu adalah pilihan yang tepat. Hujan tak menghalangiku, aku biarkan badanku basah kuyup demi menjemputmu pulang. Tapi apa.. yang kulihat ha?!!! Kau berdua dengan jessi dan kau menciumnya? Ya.. aku memang bodoh telah mempercayaimu” ia tak bisa membendung lagi air di pelupuk matanya.

“panny .. ah.. dengar kan dulu penjelasanku. Aku tak bermaksut menciumnya… ak ..”

“ha..ha.. kau sama saja dengan nickhun, untuk apa kau datang padaku waktu itu, seolah kau bisa memberi kebahagiaan yang akhirnya akan berakhir sama seperti ini, kau sama saja deng…”

“plakkkk…!”

“panny-ah.. ma ma..af, aku tak bermaksut menyakitimu”

Matanya menatapku dalam, kulihat ia benar – benar kecewa denganku. Aku bodoh, maaf tiff. Kini kulihat punggungnya telah meninggalkanku dan membantin pintu kamar yang seketika ia kunci.

“panny ahh.. kumohon buka pintunya. Aku akan jelaskan semuanya, kumohon beri aku kesempatan.” Aku menyerah dan tersandar di depan pintu kamar kami. Ya.. kamar kami.

Hampa, tak terdengar tawanya malam ini. Kuturunkan kepalaku depat di atas lantai. Ku peluk lututku yang mungkin sedikit memberiku kehangatan karna udara dingin di ruangan ini. Mataku terlalu sembab, hingga kini kantuk mengalahkanku. Pandanganku mulai samar dan pelan pelan mataku mulai menutup.

“klek….” Suara itu membangunkanku

Ku angkat tubuhkan yang semalaman tertidur di lantai depan pintu. Kulihat tiffany keluar dari kamar rapi dengan pakian yang ia kenakan.

“ panny, kau cantik sekali? Kau mau kemana? Aku akan mengantarmu”

Tak ada jawaban, aku bingung ketika tangannya telah menggenggam koper pink miliknya. Apakah dia akan pergi? Meninggalkanku. Ku genggam tangannya, dan kutarik hingga kini saling

Page 2: Document1

berhadapan. Ia hanya menatapku, tak lama ia melepaskan genggamanku dan meninggalkanku. Kini kulihat punggungnya telah jauh dan menghilang di balik pintu apartemen kami.

“bug” aku terduduk di atas sofa

Flashback end

“puing.. “ nada ponselku menyadarkanku dari lamunan tentang tiffany

Ya, dia adalah mantan kekasihku. Aku tak tau dia mantan kekasihku atau masih kekasihku. Tak pernah ada kata putus setelah kejadian itu. Hanya saja dia meninggalkanku

From : jessica

- Apa kau datang ke café mala mini?