document1

4
1. Stroke ( istilah lain Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. 2. Poliomielitis , penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). 3. Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak. 4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar gangglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku. 5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spialis. Misalnya karena jatuh, tertebak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang. 6. Neurasthonia, ( lemah saraf ) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan. 7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6, B12. 8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak. 9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung.

Upload: hendradwicahyono

Post on 23-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jn

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

1. Stroke ( istilah lain Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.

2. Poliomielitis , penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ).

3. Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak.

4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnyaneurotranslator dopamin pada dasar gangglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.

5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spialis. Misalnya karena jatuh, tertebak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.

6. Neurasthonia, ( lemah saraf ) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.

7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6, B12.

8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak.

9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung.

Page 2: Document1

Saraf kranialDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi

Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

Saraf-saraf kranial

Nomor Nama Jenis Fungsi

I Olfaktorius SensoriMenerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau

II Optik SensoriMenerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

Page 3: Document1

IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

V Trigeminus GabunganSensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhanMotorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

VII Fasialis Gabungan

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

VIIIVestibulokoklearis

SensoriSensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbanganSensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara

IX Glosofaringeus GabunganSensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

X Vagus GabunganSensori: Menerima rangsang dari organ dalamMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepalaXII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah