document1

Upload: dannadii

Post on 14-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Jelaskan tipe porositas pada batuan sedimen silisiklastik!

Jelaskan tipe porositas pada batuan sedimen silisiklastik! Batuan sedimen silisiklastik merupakan batuan yang umumnya terdiri dari butir, matriks, dan semen. Selain itu, sedimen juga mempunyai lubang yang tidak diisi oleh ketiga aspek tersebut, namun dapat diisi oleh fluida, seperti air, udara, minyak, dan gas bumi dan inilah yang disebut sebagai pori pada batuan sedimen. Perbandingan antara volome batuan yang tidak terisi oleh padatan tersebut terhadaf volume batuan secara keseluruhan disebut sebagai porositas. Batuan sedimen silisiklastik porositas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :a.Fabric SelectiveInterpartikel,porositas interpartikel merupakan ruang/pori yang terdapat diantara butir batuan sedimen silisiklastik. Porositas jenis ini merupakan porositas yang umum dijumpai pada sedimen silisiklastik. Peningkatan diagenesis batuan berakibat pada penurunan porositas batuannya.Interkristalin, porositas jenis ini terbentuk di antara individu kristal. Biasanya terdapat pada batuan evaporasi, batuan beku, dan batuan malihan. Namun pada batuan sedimen, porositas jenis ini terbentuk bila terdapat pertumbuhan yang baik oleh mineral dolomit, kalsit, atau mineral karbonat lainnya.Mouldic,merupakan jenis porositas sekunder dimana rongga pada deformasi ini sulit terdeformasi. Porositas moldic terbentuk akibat pelarutan fragmen yang disebabkan akibat sementasi. Moldic sendiri terbagi lagi menurut organisme penyusun batuan menjadi oomoldic, pelmoldic, dan biomoldic.Intrapartikel,porositas ini berupa kepingan batuan yang berada di rongga-rongga yang ada pada fosil organisme penyusun batuan tersebut. Oleh karena itu porositas jenis ini akan mudah sekali menurun tingkan kesarangannya apabila mengalami proses diagenesis.Fenestrae,porositas pada kemas batuan sedimen lebih besar dari celah pada batuan yang dikuasai butiran (grain-supported). Porositas jenis ini sangat umum dijumpai pada batuan karbonat dan terbentuk karena dehidrasi, litifikasi, dan pengeluaran gas sehingga membentuk rongga mendatar.Shelter, pori pori yang terbrntuk dibawah partikel besar seperti kerang kerangan yang cembung. Porositas ini merupakan jenis porositas yang kecil akan tetapi menjadi pelengkap porositas lainnya.Cavitas de croissance, porositas yang terbentuk oleh pertumbuhan skeletal seperti koral, stromatoporoid atau alga.b.Non Fabric SelectiveFracture,porositas ini terbentuk karena adanya rekahan yang membentuk pori dan dapat terisi oleh fluida. Fluida akan menyebabkan proses pelarutan di sekitar pori tersebut meningkat sehingga dapat memicu terjadinya pelebaran pori.Vuggy,ditemukan dalam batuan sedimen silisiklastik yang kerangka batuannya keras dan ukuran pori yang cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Porositas jenis Vug terbentuk menjadi karbon dioksida yang kaya air tanah yang dihasilkan selama terbentuknya hidrokarbon.Breccia,jenis porositas yang merupakan tingkatan lanjut dari porositasfracture. Yang membedakan adalah ukuran retakan yang lebih besar akibat adanya pertambahan jarak antara dinding-dinding yang mengalami perekahan akibat adanya proses tektonik.Chenaux, porositas yang terbentuk ketika batugamping mengalami dissolution dibawah titik jenuh air yang bentuknya memanjangCaverne, porositas yang bentuknya sangat besar dengan bentuk dapat berupa channel atau vuggyBoring dan burrow, porositas yang terbentuk akibat hasil dari organisme biologi.1. Batuan Sedimen SilisiklastikBatuan sedimen silisiklastik, yaitu batuan yang terbentuk dari fragmen-fragmen batuan yang lain atau batuan asli. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf atau sedimen. Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis (disintegrasi) maupun secara kimiawi (dekomposisi), kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung, sedimen mulai mengalami diagenesa, yakni proses perubahan-perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah didalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi terjadi (W.T. Huang, 1962)Batuan sedimen silisiklastik merupakan batuan ekstrabasinal yang pembentukannya melibatkan proses epigen dari batuan sumber atau pre-existing rock.Batuan silisiklastik berdasarkan besar butirnya dikelompokkan menjadi kelompok mudrock, batupasir dan konglomerat atau breksi.Fragmen rombakan bisa jadi terdiri dari fragmen batuan tetapi pada umumnya tersusun atas mineral kuarsa yang merupakan mineral paling stabil dan felspar sedangkan butiran yang berukuran halus akan menjadi batulanau, batulempung maupun sebagai matrik dalam batuapasir, breksi dan konglomerat.Butir-butiran klastik pada batuan ini terbentuk setelah mengalami proses-proses pelapukan mekanik atau kimiawi maupun keduanya, proses transportasi serta pengendapan.Transportasi sedimen dapat terjadi oleh adanya air, angin, es, arus pasang-surut dan arus turbidit.Kenampakan umum yang sangat penting dalam batuan silisiklastik adalah struktur sedimen dan tekstur terutama yang terbentuk selama proses pengendapan, post depositional atau saat diagenesis.Batuan Sedimen Silisiklastik nonvulkanikBatuan sedimen jenis ini didominasi olehdetrital grain(mineral silika dan fragmen batuan khusunya). Batuan yang termasuk jenis ini antara lain:KonglomeratAdalah batuan yang terbentuk dari endapan gravel yang sudah terkonsolidasi dengan campuran pasir atau lumpur pada ruang antar butirnya. Umumnya batuan ini berukurancobbleataupebbleyangwell rounded(membulat baik). Kebanyakan konglomerat menunjukkan perlapisan yang kurang baik dan kadang-kadang juga terdapat lensa batupasir. Konglomerat yang terbentuk saat ini terakumulasi di atas rangkaian pegunungan, di pantai dan pada kanal sungai. Secara petrologis menunjukkan tekstur kemas terbuka dengan sortasi buruk, dengan fragmen berukuran kerikil sampai boulder (2 - >256 mm) sedangkan untuk matriknya berukuran lempung sampai pasir (< 1/256 2 mm)BreksiAdalah batuan yang terbentuk dari material vulkanik yang kemudian mengalami konsolidasi dengan fragmen-fragmen batuan beku lainnya yang juga hasil dari vulkanik. Secara petrologis batuan ini menunjukkan kemas terbuka dengan sortasi buruk, dengan fragmen berukuran kerikil sampai boulder (2 - >256 mm) dan biasanya fragmen berupa batuan beku dengan bentuk yang meruncing (angular), sedangkan untuk masa dasarnya berupa batuan beku yang berukuran afanit. Jika dilihat dengan bantuan mikroskop, masa dasar dapat berupa glass vulkanikBatupasirAdalah batuan sedimen klastik yang paling banyak dijumpai. Sejak tersingkap di permukaan bumi, batuan ini sangat mudah dikenali karena biasanya batuan ini tahan terhadap pelapukan. Pada dasarnya batupasir bisa disusun oleh material apa saja, tetapi kenyataanya butiran kuarsa selalu paling melimpah. Hal ini disebabkan karena kuarsa merupakan mineral utama dalam batuan beku, sedimen maupun metamorfik, selain itu mineral ini tahan terhadap abrasi dan pelapukan kimiawi. Partikel pasir pada kebanyakan batupasir disemen oleh kalsit atau oksida besi.Komposisi batupasir merupakan kunci penting tentang sejarah pengendapannya. Selama tertransportasi yang jauh, fragmen batuan (kecil) dan mineral-mineral tertentu yang siap mengalami dekomposisi (pelapukan kimiawi), seperti hanlnya olivin, piroksen, feldspar dan mika akan hancur menjadi partikel yang lebih halus dan kemudian tertampi (winnowed) keluar, terpisah dengan mineral kuarsa yang ultra stabil. Batupasir yang bersih, terpilah dengan baik dengan komposisi kuarsa yang membundar baik, berarti batupasir tersebut telah tertransport jauh atau telah berulang kali mengalami siklus erosi dan deposisi. Secara petrologis batuan ini mempunyai tekstur kemas tertutup dan sortasi yang baik, sedangkan komposisinya berupa material-material sedimen berukuran pasir ( 1/16 2 mm) dengan bentuk butirrounded.ArkoseSecara petrologis arkose menunjukkan kemas terbuka dengan sortasi yang buruk. Matriks biasanya berukuran pasir ( 1/16 2 mm) yang berupa material-material sedimen berukuran pasir, sedangkan untuk fragmen berukuran pasir kerikil ( 1/16 4 mm ) dengan fragmen berupa mineral-mineral seperti Chert, Muscovite, Biotite, Kuarsa, Ortoklas. Pembundaran angular-subangular.BatulanauAdalah batuan sedimen klastik berbutir halus ( antara 1/16 mm 1/256 mm). Batulanau umumnya berstruktur laminasi (perlapisan < 1 mm) dan sering mengandung struktur burrow. Siltstone ini merupakan hasil konsolidasi material berbutir halus yang terbawa secara susupensi oleh air (sungai, laut) dan diendapkan pada dataran banjir atau delta.SerpihMerupakan lumpur dan lempung yang telah terkonsolidasi. Batuan ini sangat melimpah di alam, kebanyakan berstruktur laminasi. Serpih hitam mengandung material karbon dan terakumulasi pada air tenang seperti halnya lagoon, laut dangkal, daerah pasang surut (tidal flat). Sedang serpih merah menandakan banyak mengandung oksida besi yang berarti teroksidasi pada lingkungan terbentuknya (streem channels, flood plain, tidal plan