1516_peraturan akademik

37

Upload: supriyanto-praptoutomo

Post on 12-Apr-2017

327 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1516_Peraturan Akademik
Page 2: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

2 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas perkenan dan izi-Nya

akhirnya penyusunan Peraturan Akademik SMA Muhammadiyah Wonosobo berhasil kami

selesaikan sesuai dengan harapan kita semua.

Dalam Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan disebutkan

bahwa untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman pengelolaan

sebagai petunjuk pelaksanaan operasional sehari-hari di sekolah. Bagian utama dari pedoman

pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan

kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik SMA

Peraturan Akademik SMA Muhammadiyah Wonosobo merupakan revisi dan

pengembangan dari Peraturan Akademik tahun pelajaran sebelumnya yang merupakan hasil

kerja dari berbagai pihak, yaitu guru mata pelajaran, guru BP dan lain-lainnya. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada rekan-rekan guru yang telah memberikan masukan dan sarannya sehingga peraturan

akademik ini dapat mengakomodir semua pihak di SMA.

Dengan terselesaikanya peraturan akademik ini, diharapkan dapat menjadi pedoman

sekaligus acuan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Muhammadiyah Wonosobo

dalam meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di

sekolah.

Kami menyadari bahwa dalam pengembangan peraturan akademik ini, masih jauh dari

kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan peraturan akademik ini

secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wonosobo, Juli 2015

Kepala Sekolah,

Zulfan Setyanto, ST., M.Kom

NBM. 986.663

Page 3: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

3 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

LEMBAR PENGESAHAN

Peraturan Akademik SMA Muhammadiyah Wonosobo disyahkan dan dinyatakan berlaku

penggunaannya pada mulai Tahun Pelajaran 2015/2016. Peraturan Akademik ini berlaku

sejak tanggal ditetapkan.

Disyahkan di : Wonosobo,

Pada Tanggal : 15 Juli 2015

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

Drs. H. Muchson, M.M Zulfan Setyanto, ST., M.Kom

NBM............. NBM. 986.663

Page 4: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

4 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ 3

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 4

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 5

B. Tujuan ............................................................................................................................. 5

C. Landasan Hukum ............................................................................................................ 5

D. Pengertian dan Konsep ................................................................................................... 6

BAB II. PERATURAN AKADEMIK........................................................................................ 8

A. Persyaratan Minimal Kehadiran Peserta Didik ............................................................... 8

B. Ketentuan Pelaksanaan Ulangan Dan Ujian ................................................................... 8

C. Ketentuan Pelaksanaan Remedial Dan Pengayaan ....................................................... 14

D. Ketentuan Kenaikan Kelas............................................................................................ 15

E. Ketentuan Peminatan dan Lintas Minat ........................................................................ 16

F. Struktur Kurikulum Mapel Peminatan dan Lintas Minat ............................................. 18

G. Ketentuan Kelulusan ..................................................................................................... 19

H. Ketentuan Hak Peserta Didik Dalam Penggunaan Fasilitas Belajar............................. 20

I. Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Guru, Wali Kelas Dan Guru Bk .................... 22

J. Program Fasilitasi Lanjutan Studi di Perguruan Tinggi ............................................... 24

K. Ketentuan Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................................................. 25

Struktur Organisasi ................................................................................................................... 35

Daftar Nama Guru Dan Karyawan ........................................................................................... 35

Page 5: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

5 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005

mengamanatkan; “Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi

lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana,

standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan”.

Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan kab/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas

penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan

program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem

informasi manajemen.

Salah satu komponen standar pengelolaan adalah pelaksanaan rencana kerja sekolah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 untuk

melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman pengelolaan sebagai

petunjuk pelaksanaan operasional. Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah

peraturan akademik.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan pendidikan guna mempercepat pemenuhan

standar pengelolaan pendidikan, maka SMA Muhammadiyah Wonosobo telah menyusun dan

menerbitkan Peraturan Akademik SMA Muhammadiyah Wonosobo.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan peraturan akademik di SMA Muhammadiyah Wonosobo antara

lain sebagai :

1. Petunjuk operasional dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan

kegiatan pembelajaran;

2. Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan

pendidikan di SMA Muhammadiyah Wonosobo.

C. Landasan Hukum

1. UU RI NO.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional pasal 35 ayat 1, pasal

51 ayat 1 dan 2;

2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

pasal

3. 1, 49, 50, 52, 53 dan 54;

4. Permendiknas N0. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas N0. 23 tahun

2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

5. Permendiknas NO. 24 tahun 2006 dan NO. 6 tahun 2007 tentang pelaksanaan Standar

6. Isi dan Standar Kompetensi Lulusan;

7. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;

8. Permendiknas NO. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

9. Permendiknas NO. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;

10. Permendiknas NO. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah, panduan penilaian 5 kelompok mata pelajaran;

11. Panduan Penilaian 5 (lima) Kelompok Mata Pelajaran (BSNP);

Page 6: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

6 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

12. Panduan Pembelajaran remedial (Direktorat Pembinaan SMA);

13. Panduan Penilaian Afektif (Direktorat Pembinaan SMA);

14. Panduan Penilaian Psikomotorik (Direktorat Pembinaan SMA);

15. Panduan Analisis Potensi Peserta Didik , Layanan Akademik dan Pengembangan Diri

(Abkin dan Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2008);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

D. Pengertian dan Konsep

1. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh

semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang

kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.

2. Peraturan akademik berisi tentang :

a. persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari

guru;

b. ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;

c. ketentuan mengenai hak peserta didik untuk menggunakan fasilitas belajar,

laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku

perpustakaan.

d. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan

guru bimbingan konseling.

3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan

oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata

pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang

kompetensi (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang

Standar Penilaian Pendidikan Lampiran A 10).

4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan,

melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan Lampiran A 3).

5. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD)

atau lebih (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan Lampiran A 4).

6. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan

seluruh KD pada periode tersebut ( Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Lampiran A 5).

7. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh

indikator yang mempresentasikan semua KD pada semester tersebut (Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Lampiran A 6).

8. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester

genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada

satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh

indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut (Peraturan Menteri

Page 7: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

7 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Lampiran A 7).

9. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang

dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan

merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang

diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan atau psikomotorik

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan Lampiran A 9).

10. Ujian nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar

Nasional Pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007

tentang Standar Penilaian Pendidikan Lampiran A 10).

11. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta

didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang

ditetapkan (Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran remedial Direktorat Pembinaan

SMA)

12. Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui

persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat

melakukannya (Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pengayaan Direktorat Pembinaan

SMA)

13. Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, yang

dapat digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran baik

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

14. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan

diri, yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik

agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan

dalam belajar, menguasai keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus

dicapai pada setiap mata pelajaran (Panduan Analisis Potensi Peserta Didik, Layanan

Akademik dan Pengembangan Diri-Abkin dan Direktorat PSMA-Tahun 2008).

15. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas dan

wewenang untuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi,

kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembangan karir. Bidang pelayanan

pengembangan kemampuan belajar dimaksudkan untuk membantu peserta didik

mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri

(Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas-Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

dan Tenaga Kependidikan-Tahun 2009).

Page 8: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

8 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

BAB II. PERATURAN AKADEMIK

A. Persyaratan Minimal Kehadiran Peserta Didik

1. Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik Untuk Dapat Mengikuti Ulangan

Akhir Semester :

a. Peserta didik berhak mengikuti ulangan akhir semester bila persentase kehadiran

peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata

pelajaran minimal 75% dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil.

b. Peserta didik dinyatakan tidak berhak mengikuti ulangan akhir semester, bila

persentase kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif

pada setiap mata pelajaran kurang dari 75% dari jumlah hari belajar efektif pada

semester ganjil.

c. Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak memenuhi syarat persentase minimal

kehadiran (75%) untuk dapat mengikuti ulangan akhir semester, maka kepada peserta

didik yang bersangkutan wajib mengerjakan tugas mata pelajaran dari guru yang

bersangkutan.

d. Bagi peserta didik yang persentase minimal kehadirannya kurang dari 75% dari

jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil dan telah menyelesaikan tugas mata

pelajaran yang diberikan guru yang bersangkutan dapat diikutsertakan dalam ulangan

akhir semester namun pelaksanaan ulangannya ditempatkan secara khusus dan

tersendiri.

e. Syarat kehadiran tersebut di atas tidak diperhitungkan bagi peserta didik yang tidak

hadir disebabkan karena sakit, mengikuti kegiatan mewakili sekolah, mewakili

pemerintah daerah ataupun mewakili Negara yang dibuktikan dengan surat ijin atau

surat tugas.

2. Syarat Minimal Penyelesaian Tugas-Tugas yang diberikan oleh Guru Mata Pelajaran

a. Setiap peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru mata

pelajaran baik tugas mandiri maupun tugas kelompok.

b. Batas Waktu penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran,

ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan ketentuan paling lambat

sampai dengan batas waktu penilaian yang diberikan oleh guru maupun oleh sekolah

secara kolektif sebelum penyerahan Laporan Hasil Peserta Didik (LHBPD)

disampaikan kepada orang tua peserta didik.

c. Setiap tugas yang diberikan guru mata pelajaran kepada peserta didik, wajib diperiksa

dan dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

d. Setiap peserta didik berhak mendapatkan kembali tugas yang telah diperiksa dan

dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

e. Setiap peserta didik berhak mengetahui hasil penilaian terhadap tugas yang diberikan

guru kepadanya dan hasil penilaian tugas tersebut merupakan salah satu bagian dari

penilaian akhir proses dan hasil belajar peserta didik.

B. Ketentuan Pelaksanaan Ulangan Dan Ujian

1. Pelaksanaan Ulangan Harian

a. Waktu dan teknis pelaksanaan

1). Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi

Dasar (KD) atau lebih,

Page 9: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

9 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

2). Ulangan harian dilaksanakan bila guru telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran

minimal satu Kompetensi Dasar (KD),

3). Peserta didik dapat mengikuti ulangan harian bila telah mengikuti kegiatan

pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan dengan syarat

persentase kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada KD yang diujikan

minimal 70%,

4). Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan harian dirancang oleh masing-masing

guru dalam bentuk soal uraian dan atau pilihan ganda,

5). Alokasi waktu pelaksanaan ulangan harian ditentukan oleh masing-masing guru

mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat kesukaran

soal yang diujikan.

b. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ulangan harian karena alasan tertentu.

1). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan harian pada waktu yang

telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertangungjawabkan,maka

dapat mengikuti ulangan harian susulan pada waktu yang ditentukan oleh guru

mata pelajaran yang bersangkutan dengan ketentuan peserta didik yang

bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan harian,

2). Peserta didik yang tidak hadir mengikuti ulangan harian pada waktu yang telah

ditentukan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan

peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan

harian, maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti ulangan

harian susulan yang dilakukan secara tulis dan atau lisan oleh guru mata pelajaran

yang bersangkutan,

3). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan harian pada waktu yang

telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat

dipertangungjawabkan tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi

syarat untuk mengikuti ulangan harian maka peserta didik yang bersangkutan

diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugas belajar yang diberikan dan

selanjutnya baru diperkenankan mengikuti ulangan harian susulan yang dilakukan

secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester

a. Waktu dan teknis pelaksanaan

1). Ulangan tengah semester dilaksanakan setelah guru melaksanakan 8 – 9 minggu

kegiatan pembelajaran,

2). Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang

mempresentasikan seluruh Kompetensi Dasar (KD) pada periode tersebut,

3). Peserta didik berhak mengikuti ulangan tengah semester bila telah mengikuti

kegiatan pembelajaran minimal 75% dari jumlah kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan,

4). Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan tengah semester dirancang oleh masing-

masing guru dalam bentuk uraian dan atau pilihan ganda dan harus mengacu pada

ketentuan yang berlaku dalam penyusunan naskah soal,

5). Materi soal yang diujikan pada ulangan tengah semester harus mencakup dan

mempresentasikan seluruh Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipelajari,

6). Alokasi waktu pelaksanaan ulangan tengah semester ditentukan oleh masing-

masing guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan

tingkat kesukaran soal yang diujikan.

b. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ulangan tengah semester karena alasan

tertentu

Page 10: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

10 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

1). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan tengah semester pada

waktu yang telah dijadwalkan karena alasan tertentu yang dapat

dipertangungjawabkan maka berhak mengikuti ulangan tengah semester susulan

pada waktu yang ditentukan dikemudian hari oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan dengan ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi

syarat untuk mengikuti ulangan tengah semester,

2). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan tengah semester pada

waktu yang telah dijadwalkan karena alasan tertentu yang tidak dapat

dipertangungjawabkan dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat

untuk mengikuti ulangan tengah semester maka peserta didik yang bersangkutan

diharuskan mengikuti ulangan tengah semester susulan yang dilakukan secara lisan

oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan,

3). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan tengah semester pada

waktu yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat

dipertanggungjawabkan tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi

syarat untuk mengikuti ulangan tengah semester maka peserta didik yang

bersangkutan diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan tugas belajar yang

diberikan oleh guru dan selanjutnya baru diperkenankan mengikuti ulangan tengah

semester susulan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

3. Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester

a. Waktu dan teknis pelaksanaan

1). Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil,

2). Cakupan ulangan akhir semester adalah indikator pada KD semester yang

bersangkutan,

3). Pelaksanaan ulangan akhir semester dikoordinir oleh satuan pendidikan,

4). Soal-soal yang diujikan pada ulangan akhir semester disusun secara bersama-sama

oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel. Dengan demikian soal-soal yang

diujikan pada ulangan akhir semester berlaku untuk seluruh mata pelajaran sejenis

pada jenjang, kelas dan jurusan yang paralel,

5). Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan akhir semester disusun oleh masing-

masing guru mata pelajaran dalam bentuk pilihan ganda dengan pilihan jawaban

terdiri dari 5 option dan harus mengacu kepada ketentuan yang berlaku dalam

penyusunan naskah soal,

6). Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan akhir semester ditentukan oleh

sekolah dengan mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat

kesukaran soal yang diujikan.

b. Persyaratan Mengikuti Ulangan Akhir Semester

Peserta didik berhak mengikuti ulangan akhir semester bila :

1). telah memenuhi syarat minimal persentase kehadiran dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran pada setiap mata pelajaran

2). telah mengikuti ulangan harian dan ulangan tengah semester ganjil,

c. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti Ulangan Akhir Semester karena alasan

tertentu.

1). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan akhir semester pada waktu

yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertangungjawabkan,

maka berhak mengikuti ulangan akhir semester susulan pada waktu yang

ditentukan kemudian oleh sekolah dengan ketentuan peserta didik yang

bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan akhir semester,

Page 11: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

11 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

2). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan akhir semester pada waktu

yang ditentukan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti

ulangan akhir semester maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan

mengikuti ulangan akhir semester yang dilakukan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan.

3). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan akhir semester pada waktu

yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat

dipertangungjawabkan tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi

syarat minimal kehadiran untuk dapat mengikuti ulangan akhir semester maka

peserta didik yang bersangkutan diharuskan terlebih dahulu mengikuti kegiatan

belajar tambahan atau menyelesaikan tugas mata pelajaran yang diberikan oleh

guru yang bersangkutan dan selanjutnya baru diperkenankan mengikuti ulangan

akhir semester susulan yang dilakukan tersendiri oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan.

4. Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)

a. Waktu dan teknis pelaksanaan

1). Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik di akhir semester genap atau pada akhir tahun pelajaran,

2). Cakupan materi Ulangan Kenaikan Kelas mencakup seluruh indikator pada

Kompetensi Dasar yang telah dipelajari pada semester genap,

3). Ulangan Kenaikan Kelas dilaksanaan secara kolektif oleh sekolah yang dikoordinir

oleh satuan pendidikan,

4). Soal-soal yang diujikan pada ulangan kenaikan kelas disusun secara bersama-sama

oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel. Dengan demikian soal-soal yang

diujikan pada ulangan akhir semester berlaku untuk seluruh mata pelajaran sejenis

pada jenjang, kelas dan jurusan yang paralel,

5). Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan kenaikan kelas disusun oleh masing-

masing guru mata pelajaran dalam bentuk pilihan ganda dengan pilihan jawaban

terdiri dari 5 option dan harus mengacu kepada ketentuan yang berlaku dalam

penyusunan naskah soal,

6). Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan kenaikan kelas ditentukan oleh

sekolah dengan mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat

kesukaran soal yang diujikan.

b. Persyaratan Mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas

Peserta didik berhak mengikuti ulangan kenaikan kelas bila :

1). telah memenuhi syarat minimal persentase kehadiran dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran pada setiap mata pelajaran

2). telah mengikuti ulangan harian dan ulangan tengah semester genap,

3). telah memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan oleh sekolah.

c. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas karena

alasan tertentu.

1). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan kenaikan kelas pada waktu

yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertangungjawabkan,

maka berhak mengikuti ulangan kenaikan kelas susulan pada waktu yang

ditentukan kemudian oleh sekolah dengan ketentuan peserta didik yang

bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan kenaikan kelas,

Page 12: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

12 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

2). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan kenaikan kelas pada waktu

yang ditentukan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti

ulangan kenaikan kelas maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan

mengikuti ulangan kenaikan kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan.

3). Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan kenaikan kelas pada waktu

yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat

dipertangungjawabkan tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi

syarat minimal kehadiran untuk dapat mengikuti ulangan kenaikan kelas maka

peserta didik yang bersangkutan diharuskan terlebih dahulu mengikuti kegiatan

belajar tambahan atau menyelesaikan tugas mata pelajaran yang diberikan oleh

guru yang bersangkutan dan selanjutnya baru diperkenankan mengikuti ulangan

akhir semester susulan yang dilakukan tersendiri oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan.

5. Pelaksanaan Ujian Sekolah

a. Waktu dan teknis pelaksanaan

1). Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah Wonosobo untuk memperoleh

pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan

dari SMA Muhammadiyah Wonosobo.

2). Ujian sekolah terdiri dari Ujian Tulis dan Ujian Praktik.

3). Ujian sekolah susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau

berhalangan dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

4). Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah mata pelajaran kelompok

mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional, kelompok mata pelajaran

estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan yang

selanjutnya akan diatur tersendiri dalam Prosedur Operasional Standar Ujian

Sekolah SMA Muhammadiyah Wonosobo.

5). Alokasi waktu, jadwal dan teknis pelaksanaan Ujian Sekolah akan diatur kemudian

setelah diterbitkannya Permendikbud tentang Ujian.

b. Persyaratan mengikuti ujian sekolah

1). Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Muhammadiyah

Wonosobo berhak mengikuti Ujian Sekolah.

2). Untuk mengikuti Ujian sekolah peserta didik harus memenuhi persyaratan :

memiliki ijasah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan

sama dengan ijasah dari satuan pendidikan SMP/MTs. Penerbitan ijasah yang

dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti Ujian Sekolah

Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada SMA Muhammadiyah Wonosobo mulai semester 1 Kelas X sampai dengan semester 1 Kelas XII.

c. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ujian sekolah karena alasan

tertentu.

1). Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat

mengikuti Ujian Sekolah di SMA Muhammadiyah Wonosobo dapat mengikuti

Ujian Sekolah di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau

pada tempat lain yang ditentukan oleh SMA Muhammadiyah Wonosobo.

Page 13: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

13 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

2). Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat

mengikuti Ujian Sekolah Utama dapat mengikuti Ujian Sekolah Susulan.

3). Peserta didik yang tidak lulus Ujian Sekolah pada tahun pelajaran sebelumnya

yang akan mengikuti Ujian Sekolah tahun pelajaran yang sedang berjalan harus

terdaftar pada SMA Muhammadiyah Wonosobo dan mengikuti proses

pembelajaran yang diatur SMA Muhammadiyah Wonosobo. Mata pelajaran yang

ditempuh dapat seluruh mata pelajaran yang diujikan atau mata pelajaran yang

nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai Permendikbud tentang Ujian

Sekolah. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.

6. Pelaksanaan Ujian Nasional

a. Waktu dan teknis pelaksanaan

1). Ujian Nasional dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional

Pendidikan.

2). Ujian Nasional terdiri dari Ujian Nasional Utama dan Ujian Nasional Susulan.

3). Ujian Nasional Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau

berhalangan dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

4). Alokasi waktu, jadwal dan teknis pelaksanaan Ujian akan diatur kemudian setelah

diterbitkannya Permendikbud tentang Ujian Nasional dan Prosedur Operasional

Standar Ujian Nasional yang diterbitkan oleh BSNP.

b. Persyaratan mengikuti Ujian Nasional

1). Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Muhammadiyah

Wonosobo berhak mengikuti Ujian Nasional.

2). Untuk mengikuti Ujian Nasional peserta didik harus memenuhi persyaratan :

memiliki ijasah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan

sama dengan ijasah dari satuan pendidikan SMP/MTs. Penerbitan ijasah yang

dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti Ujian Sekolah

Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada SMA Muhammadiyah Wonosobo mulai semester 1 Kelas X sampai dengan semester 1 Kelas XII.

3). Seluruh ketentuan tentang pelaksanaan Ujian Nasional akan disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Ujian.

c. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti Ujian Nasional karena alasan

tertentu.

1). Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat

mengikuti Ujian Nasional di SMA Muhammadiyah Wonosobo dapat mengikuti

Ujian Nasional di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau

pada tempat lain yang ditentukan oleh SMA Muhammadiyah Wonosobo.

2). Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat

mengikuti Ujian Nasional Utama dapat mengikuti Ujian Nasional Susulan.

3). Peserta didik yang tidak lulus Ujian Nasional pada tahun pelajaran sebelumnya

yang akan mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran yang sedang berjalan harus

terdaftar pada SMA Muhammadiyah Wonosobo atau sekolah penyelenggara UN.

Mata pelajaran yang ditempuh dapat seluruh mata pelajaran yang diujikan atau

mata pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai

Permendikbud tentang Ujian Nasional. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi

dari hasil ujian.

4). Seluruh ketentuan tentang pelaksanaan Ujian Nasional akan disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Ujian

Page 14: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

14 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

C. Ketentuan Pelaksanaan Remedial Dan Pengayaan

1. Pelaksanaan Remedial

a. Ketentuan pelaksanaan remedial

1). Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk memperbaiki

prestasi belajar sehingga mencapai kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh

sekolah,

2). Pelaksanaan remedial hanya dilakukan terhadap peserta didik yang dalam

penilaian proses dan hasil belajar yang diperolehnya baik pada satu Kompetensi

Dasar, Standar Kompetensi maupun pada satu mata pelajaran belum mencapai

KKM yang telah ditetapkan,

3). Hasil nilai remedial peserta didik yang telah tuntas ditulis oleh guru mata pelajaran

pada kartu tanda mengikuti remedial dan ditanda tangani oleh guru mata pelajaran

yang bersangkutan selanjutnya diserahkan kepada bidang akademik dan wali kelas,

4). Bidang akademik dan wali kelas tidak berhak merubah nilai siswa yang belum

menyerahkan kartu tanda telah mengikuti remedial sekalipun siswa yang

bersangkutan telah mengikuti remedial.

b. Waktu pelaksanaan remedial

1). Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir ulangan harian dan

ulangan tengah semester,

2). Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi kesempatan mengikuti

remedial maksimal 2 (dua) kali,

3). Batas waktu pelaksanaan remedial paling lambat sampai dengan akhir tahun

pelajaran,

4). Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum melaksanakan remedial,

maka bidang akademik dan wali kelas berhak menulis nilai siswa yang

bersangkutan dengan nilai sebelum remedial secara permanen pada Buku laporan

Hasil Belajar Peserta Didik.

c. Teknis pelaksanaan remedial

1). Pelaksanaan remedial juga dapat dilakukan setelah peserta didik memperlajari

Kompetensi Dasar (KD) tertentu.

2). Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan

dalam mencapai Standar Kompetensi (SK) yang terdiri dari beberapa Kompetensi

Dasar (KD) maka pelaksanaan remedial dapat juga dilakukan setelah peserta didik

menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas

pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dari

beberapa KD. Peserta didik yang belum mencapai penguasaan SK tertentu maka perlu mengikuti program remedial.

3). Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik dengan cara :

a). Mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan metode dan media

yang berbeda,

b). Mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru, misalnya melalui

bimbingan perorangan dan atau kelompok,

c). Mengerjakan tugas-tugas latihan secara khusus yang diberikan oleh guru.

d). Mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan oleh teman sejawat yang memiliki

kecepatan belajar yang lebih baik sesuai dengan arahan yang diberikan oleh

guru mata pelajaran yang bersangkutan.

4). Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian

diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses diperoleh

Page 15: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

15 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

melalui postes, tes kinerja, observasi, dan lain-lain. Sedangkan penilaian hasil

diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir

semester.

5). Jika peserta didik tidak lulus karena penilaian hasil maka peserta didik yang

bersangkutan hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran ulang jika

diperlukan. Namun apabila ketidaklulusannya peserta didik akibat penilaian proses

yang tidak diikuti (misalnya kinerja praktik, diskusi, presentasi) maka peserta

didik harus mengulang semua proses yang harus diikuti.

6). Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak melebihi nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

2. Pelaksanaan Pengayaan

a. Ketentuan pelaksanaan pengayaan

1). Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampaui

persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak dilakukan oleh

semua peserta didik,

2). Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang

memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta

mengoptimalkan kecakapannya,

3). Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri yang berupa diskusi,tutor sebaya,

membaca dan lain-lain yang menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak

ada penilaian di dalamnya.

b. Teknis pelaksanaan pengayaan

1). Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk :

a). Belajar Kelompok : Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu

diberikan pembelajaran bersama pada jam pelajaran sekolah biasa sambil

menunggu peserta didik lainnya yang mengikuti pembelajaran remedial karena

belum mencapai ketuntasan.

b). Belajar mandiri : Peserta didik belajar secara mandiri mengenai sesuatu yang

diminati.

c). Pembelajaran berbasis tema : Memadukan kurikulum di bawah tema besar

sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin

ilmu.

d). Pemadatan kurikulum : Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi yang

belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta

didik untuk memperoleh kompetensi baru atau bekerja dalam proyek secara

mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.

2). Sekolah memfasilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan dan bakat

istimewa dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan kompetensi bidang

sains, seni budaya, dan olahraga.

c. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan dilakukan dalam bentuk portofolio dan

dihargai sebagai nilai tambah dari peserta didik yang normal.

D. Ketentuan Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas siswa

kelas X naik ke kelas XI, dan siswa kelas XI naik ke kelas XII harus memenuhi kriteria

sebagai berikut :

1. Memiliki nilai rapor Kompetensi Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap untuk seluruh

mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.

Page 16: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

16 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

2. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan (alpha) maksimal 10 % dari jumlah hari

efektif dalam satu tahun pelajaran. Ketidakhadiran disini merupakan akumulatif

ketidakhadiran siswa di semester satu dan disemester dua.

3. Nilai Ujian Praktik Al Islam minimal Baik

4. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester genap dengan

pertimbangan seluruh Kompetensi Dasar yang belum tuntas pada semester ganjil harus

sudah dituntaskan sampai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan

sebelum akhir semester genap. Kenaikan kelas dipertimbangkan dari nilai rapor

semester ganjil dan semester genap, dengan ketentuan :

a. Peserta didik SMA dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling

sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan

atau sikap belum tuntas / belum baik

b. Maksimal 3 mata pelajaran yang bukan ciri khas peminatan , baik pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan, dan atau sikap yang belum tuntas / belum baik.

c. Untuk peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), semua mata

pelajaran yang menjadi ciri khas peminatan MIPA (Matematika, Fisika, Kimia dan

Biologi) telah mencapai KKM.

d. Untuk peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), semua mata pelajaran yang

menjadi ciri khas peminatan IPS (Ekonomi, Geografi, Sejarah dan Sosiologi )

telah mencapai KKM.

e. Untuk peminatan Bahasa dan Budaya (BB), semua mata pelajaran yang menjadi

ciri khas peminatan BB ( Bahasa Jepang, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan

Sastra Indonesia, dan Antropologi ) telah mencapai KKM.

E. Ketentuan Peminatan dan Lintas Minat

Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk memilih mata

pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama mengikuti pembelajaran di SMA.

Pemilihan peminatan atas dasar kebutuhan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sehingga tujuan mata pelajaran peminatan yang di laksanakan di satuan pendidikan adalah

(1). memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam

sekelompok mata pelajaran sesuai minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2).

Mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

Kurikulum SMA Muhammadiyah Wonosobo memberikan kesempatan kepada peserta

didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta

didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan dan pilihan mata

pelajaran antar kelompok peminatan ( Lintas Minat). Untuk pemilihan mata pelajaran

Lintas Minat, pihak sekolah memberi peluang kepada peserta didik untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok mata pelajaran

peminatan. Bagi peserta didik yang memiliki kemampuan akademik pada mata pelajaran

peminatan diatas peserta didik lainnya, pihak sekolah untuk saat ini belum melaksanakan

pendalaman Minat.

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 12 ayat

(1) butir b, dinyatakan bahwa peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Agar bakat, minat, dan kemampuan

peserta didik terlayani maka salah satu kebijakan penting dalam Kurikulum 2013 adalah

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran

peminatan yang diminati. Pemilihan kelompok mata pelajaran tersebut dipilih peserta

didik semenjak masuk ke SMA atau kelas X semester pertama.

Kelompok Peminatan yang dapat dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) , Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa dan

Budaya (BB). Mekanisme pelaksanaan peminatan di SMA Muhammadiyah Wonosobo

dilakukan bersamaan dengan kegiatan masa orientasi siswa (MOS) baru dengan cara

Page 17: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

17 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

memberikan angket kepada para siswa. Adapun persyaratan untuk peminatan sebagai

berikut:

1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

a. Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains sebagai pilihan

pertama

b. Nilai mata pelajaran Matematika dan IPA di semester 1 s.d. 6 pada saat SMP

diatas nilai KKM

c. Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang relevan dengan

bidang Matematika dan Sains.

d. Memiliki data perhatian orang tua

e. Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP/MTs pada peminatan Matematika dan

Sains (jika ada)

2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan pertama

b. Nilai mata pelajaran IPS di semester 1 s.d. 6 pada saat SMP diatas nilai KKM

c. Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang mata

Ilmu Pengetahuan Sosial

d. Memiliki data perhatian orang tua

e. Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP pada peminatan ilmu sosial (jika ada)

3. Peminatan Bahasa dan Budaya (BB)

a. Diutamakan bagi yang memilih Peminatan Bahasa sebagai pilihan pertama

b. Nilai mata pelajaran Bahasa di semester 1 s.d. 6 pada saat SMP diatas nilai KKM

c. Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang mata

pelajaran Bahasa

d. Memiliki data perhatian orang tua

e. Memiliki rekomendasi Guru BK SMP/MTs pada peminatan Bahasa (jika ada)

Dalam pengambilan mata pelajaran peminatan, peserta didik dapat memilih 4 (empat)

mapel peminatan yang disediakan. Selain itu, peserta didik dapat juga mengambil 3 (tiga)

mata pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat

rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Mata pelajaran pada setiap

peminatan yang tidak diambil, maka beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas

minat.

Seorang peserta didik masih mungkin mengubah kelompok peminatan paling lambat pada

akhir semester satu, berdasarkan hasil pembelajaran di semester tersebut dan atas dasar

rekomendasi guru bimbingan dan konseling. Semua mata pelajaran yang terdapat pada

satu Kelompok Peminatan wajib diikuti oleh peserta didik.

Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di Kelompok Peminatan, setiap peserta didik

harus mengikuti mata pelajaran tertentu sebagai mata pelajaran lintas minatnya, yaitu

kelas X sebanyak 6 jam pelajaran, sedangkan Kelas XI dan XII sebanyak 4 jam pelajaran.

Untuk pemilihan mata pelajaran Lintas Minat di kelas X, pemilihannya dapat berupa :

1. Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan

yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau

2. Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok

Peminatan pilihan.

Khusus bagi Kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya, selain pola pilihan yang di atas, di

Page 18: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

18 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

Kelas X, peserta didik dapat melakukan pilihan sebagai berikut:

1. Satu pilihan wajib mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain (Arab,

Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) sebagai bagian dari mata pelajaran wajib

Kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya.

2. Dua mapel (masing-masing 3 jam pelajaran) dari mata pelajaran Bahasa Asing

Lainnya, atau

3. Satu mata pelajaran Bahasa Asing Lainnya (3 jam pelajaran) dan satu mata pelajaran

dari Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Kelompok

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, atau

4. Satu mata pelajaran di kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

dan satu mata pelajaran di kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial, atau

5. Dua mata pelajaran di salah satu kelompok peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam atau di kelompok peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Memasuki kelas kelas XI, peserta didik dapat melanjutkan salah satu mapel lintas minat

yang telah dipilih saat di kelas X. Mapel Lintas minat yang telah dipilih ini akan terus

dipelajari sampai di kelas XII.

F. Struktur Kurikulum Mapel Peminatan dan Lintas Minat

Struktur kurikulum mata pelajaran kelompok peminatan dan Lintas kelompok peminatan

yang berlaku di SMA Muhammadiyah Wonosobo, sebagai berikut :

1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar

X XI XII

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Matematika 4 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2 2

11. Bahasa Arab 2 2 2

Kelompok C (Peminatan)

12. Matematika 3 4 4

13. Biologi 3 4 4

14. Fisika 3 4 4

15. Kimia 3 4 4

16. Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4

Jumlah 49 51 51

2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar

X XI XII

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

Page 19: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

19 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar

X XI XII

4. Matematika 4 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2 2

11. Bahasa Arab 2 2 2

Kelompok C (Peminatan)

12. Geografi 3 4 4

13. Sejarah 3 4 4

14. Sosiologi 3 4 4

15. Ekonomi 3 4 4

16. Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4

Jumlah 49 51 51

3. Peminatan Bahasa dan Budaya (BB)

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar

X XI XII

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Matematika 4 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2 2

11. Bahasa Arab 2 2 2

Kelompok C (Peminatan)

12. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

13. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4

14. Bahasa dan Sastra Jepang 3 4 4

15. Antropologi 3 4 4

15. Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4

Jumlah 49 51 51

G. Ketentuan Kelulusan

Kriteria kelulusan siswa kelas XII, sesuai dengan Permendikbud No.5 Tahun 2015 tentang

Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, Dan Penyelenggaraan

Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pada SMP/MTs Atau Yang Sederajat

Dan SMA/MA/SMK atau Yang Sederajat sebagai berikut :

1. Peserta didik dinyatakan lulus dari SMA Muhammadiyah Wonosobo setelah:

Page 20: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

20 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas X sampai kelas XII

b. Memperoleh nilai sikap dan perilaku minimal BAIK selama di SMA

Muhammadiyah Wonosobo

c. Lulus Ujian Praktik Al Islam dan Kemuhammadiyahan dengan batas minimal nilai

lebih besar atau sama dengan 75.

d. Lulus ujian sekolah, yaitu memiliki Nilai Sekolah (NS) dengan ketentuan nilai

minimal masing-masing mapel lebih besar atau sama dengan 55 dan rata-rata nilai

sekolah semua mapel lebih besar atau sama dengan 65.

2. Nilai Sekolah (NS) diperoleh dari gabungan rata-rata nilai rapor (semester III, IV, dan

V) dengan bobot 70% dan nilai Ujian Sekolah dengan bobobt 30%

3. Nilai Sekolah dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus)

dengan 1 angka di belakang koma

4. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah SMA Muhammadiyah Wonosobo

menerima hasil Ujian nasional peserta didik yang bersangkutan

5. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh SMA Muhammadiyah Wonosobo melalui

rapat dewan guru

6. Kelulusan siswa kelas XII selengkapnya akan diatur di POS Ujian Nasional yang

dikeluarkan oleh BSNP

7. Penetapan batas kelulusan diumumkan kepada peserta didik dan disampaikan kepada

orang tua peserta didik dan masyarakat selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum

ujian dilaksanakan.

8. Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional diselenggarakan oleh Panitia yang

terdiri atas unsur-unsur kepala sekolah sebagai penanggungjawab penyelenggara ujian

dan guru sebagai penyelenggara ujian.

H. Ketentuan Hak Peserta Didik Dalam Penggunaan Fasilitas Belajar

1. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Ruang Belajar

a. Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran pada jam belajar efektif,

b. Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk kegiatan

diskusi, seminar dll yang dilaksanakan di luar jam belajar efektif dalam upaya

peningkatan wawasan pengetahuan peserta didik,

c. Penggunaan ruang belajar di luar jam belajar efektif harus dilaporkan serta

mendapat ijin wakasek sarana,

d. Dalam setiap penggunaan ruang belajar setiap peserta didik wajib menjaga dan

memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang belajar.

2. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium IPA (Fisika,

Kimia, dan Biologi)

a. Peserta didik berhak menggunakan laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi)

sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum baik pada jam belajar

efektif maupun di luar jam belajar efektif,

b. Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium IPA

(fisika, kimia, dan biologi) minimal 2 (dua) kali dalam satu semester sesuai dengan

jadwal kegiatan praktikum yang disusun oleh ketua laboratorium,

c. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium

IPA (media pembelajaran, alat, dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk

melaksanakan kegiatan praktikum,

Page 21: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

21 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

d. Penggunaan laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi) di luar jam belajar

efektif untuk kegiatan praktikum harus dilaporkan serta mendapat ijin dari guru

pembimbing,

e. Setiap penggunaan laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi) oleh peserta didik

baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinir

dan diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan

petugas laboran,

f. Dalam setiap penggunaan laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi) setiap

peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada

dalam ruang laboratorium serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam

penggunaan laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi).

3. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium Komputer dan

Laboratorium Bahasa

a. Peserta didik berhak menggunakan laboratorium computer dan bahasa sebagai

sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum baik pada jam belajar efektif

maupun diluar jam belajar efektif,

b. Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium computer

dan bahasa sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum yang disusun oleh ketua

laboratorium,

c. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium

komputer dan bahasa (media pembelajaran, alat, dan bahan praktikum) sebagai

sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum,

d. Penggunaan laboratorium komputer dan bahasa diluar jam belajar efektif untuk

kegiatan praktikum harus dilaporkan serta mendapat ijin dari guru pembimbing,

e. Setiap penggunaan laboratorium komputer dan bahasa oleh peserta didik baik pada

jam belajar efektif maupun diluar jam belajar efektif harus dikoordinir dan diawasi

oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas

laboran,

f. Dalam setiap penggunaan laboratorium komputer dan bahasa setiap peserta didik

wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang

laboratorium serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan

laboratorium komputer dan bahasa.

4. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Perpustakaan

a. Peserta didik berhak menggunakan perpustakaan sebagai sarana untuk menambah

wawasan pengetahuan sesuai dengan waktu kunjungan yang ditetapkan oleh

petugas perpustakaan,

b. Peserta didik berhak mengikuti kegiatan pembelajaran di perpustakaan dengan

bimbingan guru mata pelajaran yang jadwal pelaksanaannya diatur oleh kepala

perpustakaan,

c. Peserta didik berhak mengakses bahan ajar dari fasilitas internet yang tersedia di

perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran,

d. Dalam setiap penggunaan perpustakaan peserta didik wajib menjaga dan

memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang perpustakaan serta

mematuhi tata tertib yang berlaku dalam ruang perpustakaan.

5. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Buku Perpustakaan dan Buku

Referensi

a. Peserta didik berhak membaca dan mencatat seluruh buku perpustakaan dan buku

referensi lainnya di dalam ruang perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran,

Page 22: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

22 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

b. Peserta didik berhak meminjam buku perpustakaan dan buku referensi lainnya

sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam peminjaman buku

perpustakaan dan buku referensi yang telah ditetapkan sekolah,

c. Dalam setiap penggunaan buku perpustakaan dan buku referensi lainnya peserta

didik wajib menjaga dan memelihara kondisi buku yang digunakan.

6. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Sarana dan Fasilitas Olahraga

a. Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas olahraga untuk kegiatan

praktik mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan serta

dikoordinir dan diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan,

b. Penggunaan sarana dan fasilitias olahraga di luar kegiatan sebagaimana pada butir

1 harus dilaporkan serta mendapat ijin dari wakasek sarana,

c. Dalam setiap penggunaan sarana dan fasilitas olahraga peserta didik wajib

menjaga dan memelihara kondisi sarana dan fasilitas yang digunakan.

7. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Fasilitas Internet

a. Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas internet untuk kegiatan

yang menunjang pembelajaran,

b. Peserta didik berhak mengakses bahan ajar dari internet untuk kegiatan

pembelajaran,

c. Peserta didik dilarang mengakses konten dari internet yang masuk dalam kategori

porno maupun kekerasan,

d. Peserta didik berhak mengisi konten yang ada pada website sekolah (komentar

positif, karya tulis, berita, dll) sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah

ditetapkan oleh admin website sekolah.

8. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Media lainnya

a. Peserta didik berhak menggunakan media lainnya yang tersedia di sekolah (LCD

projector, tape recorder, alat musik, sound system, TV dll), untuk kepentingan

pembelajaran,

b. Penggunaan setiap media tersebut pada butir 1 harus dilaporkan serta mendapat

ijin dari wakasek sarana serta dikoordinir dan diawasi oleh guru pembimbing,

c. Dalam setiap penggunaan media peserta didik wajib menjaga dan memelihara

kondisi media yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.

I. Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Guru, Wali Kelas Dan Guru Bk

1. Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran

a. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata

pelajaran,

b. Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan

bimbingan kepada peserta didik agar mampu belajar secara efektif, mampu

mengatasi hambatan dan kesulitan belajar sesuai dengan kompetensi yang harus

dicapai pada setiap mata pelajaran,

c. Layanan konsultasi dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran sekolah selama

guru mata pelajaran yang bersangkutan tidak sedang tugas mengajar di kelas,

d. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dapat juga dilaksanakan di luar

jam pembelajaran sekolah berdasarkan kesepakatan antara peserta didik dengan

Page 23: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

23 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

guru mata pelajaran yang bersangkutan namun pelaksanaannya tetap di lingkungan

sekolah,

e. Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran yang bersifat mendesak dapat juga

dilaksanakan melalui telepon atau handphone sesuai dengan kepentingannya,

f. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata

pelajaran guru yang bersangkutan khususnya dalam hal kesulitan belajar dan

mengerjakan tugas pelajaran.

2. Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Wali Kelas

a. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelasnya,

b. Layanan konsultasi dengan wali kelas dimaksudkan untuk memberikan bimbingan

kepada peserta didik agar mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi

hambatan dan kesulitan belajar sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai

dalam mengikuti seluruh mata pelajaran,

c. Layanan konsultasi dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran sekolah selama

wali kelas yang bersangkutan tidak sedang tugas mengajar di kelas,

d. Layanan konsultasi dengan wali kelas dapat juga dilaksanakan diluar jam

pembelajaran sekolah berdasarkan kesepakatan antara peserta didik dengan wali

kelas yang bersangkutan namun pelaksanaannya tetap di lingkungan sekolah,

e. Layanan konsultasi pada wali kelas yang bersifat mendesak dapat juga

dilaksanakan melalui telepon atau handphone sesuai dengan kepentingannya,

f. Layanan konsultasi dengan wali kelas hanya terkait dengan masalah peserta didik

di kelas yang bersangkutan.

3. Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru BK

a. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK,

b. Layanan konsultasi dengan Guru BK terkait dengan berbagai masalah peserta

didik di kelas, di luar kelas, maupun masalah yang berkaitan dengan pergaulan

siswa yang bersangkutan yang bersifat menghambat keaktifan dan keberhasilan

peserta didik dalam proses belajar,

c. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru BK terkait

dengan minat, potensi, dan permasalahan lainnya yang mendukung pelaksanaan

kegiatan pembelajaran peserta didik,

d. Peserta didik yang mempunyai kepentingan khusus dan mendesak dapat

meninggalkan pelajaran/kelas untuk mendapat layanan konsultasi Guru BK seijin

guru mata pelajaran.

e. Jenis-jenis layanan akademik yang berhak diperoleh peserta didik dari Guru BK

meliputi :

1). Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan peserta didik baru

(MOS)

2). Layanan informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara

verbal dan atau non verbal, baik kepada peserta didik maupun orang tua.

3). Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan

remedial,pengayaan, pemantapan, try out dll.

4). Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian

kelompok atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat peserta didik

agar mereka berprestasi secara optimal.

Page 24: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

24 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

5). Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi

tentang tehnik membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal

dsb.

6). Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok

dimana setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan

yang telah mereka pilih sehingga setiap anggota kelompok dapat belajar dari

pengalaman anggota kelompok lainnya.

J. Program Fasilitasi Lanjutan Studi di Perguruan Tinggi

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada rentang usia 15-18 tahun. Pada

rentangan usia tersebut seorang individu berada pada tahap perkembangan masa remaja

akhir, yang dalam perkembangan mereka dihadapkan pada berbagai permasalahan. Ada

empat macam masalah yang sering dialami oleh siswa sekolah menengah atas yaitu:

keputusan meninggalkan sekolah, persoalan-persoalan belajar, pengambilan keputusan ke

perguruan tinggi, problem sosial siswa sekolah menengah atas.

Keempat permasalahan tersebut, salah satunya dihadapi oleh siswa SMA adalah

pengambilan keputusan ke perguruan tinggi, dimana seorang siswa yang telah lulus dari

sekolah menengah atas dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Seorang siswa dalam

kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan

dengan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun karirnya. Adakalanya siswa mengalami

kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif mana yang sebaiknya

dipilih. Apakah nantinya akan meneruskan studi lanjut yakni melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi, atau akan bekerja maupun mengikuti pelatihan-pelatihan/ kursus.

Para siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikannya maupun yang langsung bekerja,

tidak begitu saja dapat melakukannya melainkan melalui suatu proses pengambilan

keputusan. Mereka diharuskan siap dalam mengambil keputusan yang sangat penting dan

sulit. Suatu keputusan yang khusus menentukan masa depannya sehubungan dengan karir

yang dicita-citakan.

Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat dihindari manakala

siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan

dengan dunia karirnya. Maka seorang siswa membutuhkan bantuan bimbingan dari guru

pembimbing yang ada di sekolah, guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang

memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik diri. Kekurangtahuan dan

kekurangpahaman tersebut sering membuat mereka kehilangan kesempatan, salah pilih

jurusan, salah pilih pekerjaan, dan tidak dapat meraih kesempatan dengan baik sesuai

dengan cita-cita, bakat, minat, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam diri

individu tersebut.

Agar terhindarkan dari permasalahan tersebut maka para siswa perlu dibekali dengan

informasi yang cukup dan akurat. Pemberian layanan informasi studi lanjut bertujuan

membantu peserta didik agar dapat memahami diri dan lingkungannya. Seperti kondisi

sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya

yang bersangkutan dengan dunia kerja. Sehingga pada akhirnya siswa dapat membuat atau

mengambil keputusan secara tepat dan terbaik bagi masa depannya terutama berkaitan

dengan rencana karir yang akan ditempuhnya kelak

Berdasarkan uraian diatas, maka untuk siswa yang akan melanjutkan studi di perguruan

tinggi pihak SMA Muhammadiyah Wonosobo melakukan fasilitasi kegiatan sebagai

berikut:

a. Menyusun tim pendamping yang anggotanya terdiri dari guru BK dan guru lain yang

dianggap mampu untuk memberikan bimbingan dan pelayanan pada saat pemilihan

perguruan tinggi dan jurusan.

b. Sosialisasi pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di laman

https://pdss.snmptn.ac.id/ agar siswa dapat ikut serta dalam program pemerintah

Page 25: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

25 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

berupa SNMPTN atau SBMPTN

c. Memasang dan menginformasikan brosur-brosur PTN maupun PTS di papan

pengumuman.

d. Menghadirkan narasumber kakak kelas yang sudah belajar di PTN maupun PTS untuk

memberikan pengalaman dan informasi yang bermanfaat.

e. Memberikan ijin secara selektif kepada PTN maupun PTS yang akan memberikan

sosialisasi penerimaan mahasiswa baru didalam kelas.

f. Menjalin kerjasama program PMDK dengan perguruan tinggi milik Muhammadiyah

dan atau yang lainnya.

g. Menginformasikan dan mendampingi para siswa yang akan masuk ke perguruan tinggi

jalur kedinasan

h. Meningkatkan kapasitas bandwith akses internet agar siswa dapat browsing untuk

mencari informasi tentang perguruan tinggi yang akan diminati.

i. Meningkatkan peran guru mata pelajaran dalam pembuatan soal-soal untuk ujian yang

berorientasi ke soal-soal SBMPTNMengikutsertakan para siswa dalam ajang lomba

yang diselenggarakan oleh PTN atau PTS agar wawasan para siswa semakin

bertambah.

K. Ketentuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam Permendikbud No.62 Tahun 2014, disebutkan bahwa pengembangan potensi

peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat

diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam

program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya

tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan

perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan

dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

Dewasa ini perkembangan kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari

pengembangan diri di sekolah menjadi sangat penting. Selain banyak sekolah yang dikenal

masyarakat karena prestasinya di bidang akademik, tidak sedikit pula sekolah yang menjadi

pilihan masyarakat karena memiliki prestasi di bidang non-akademis, yaitu melalui kegiatan

ekstrakurikuler.Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta

didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan

kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar

dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta

menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan

manfaat sosial yang besar.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler serta pelaksanaannya dibawah bimbingan

dan pengawasan satuan pendidikan. Sehingga kegiatan ekstrakurikuler harus masuk dalam

rencana kerja tahunan dan dievaluasi setiap semester oleh satuan pendidikan.

1. Mekanisme Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan

kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni : ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler

pilihan.

a. Ekstrakurikuler wajib

Program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali

peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan atau di

Lingkungan Pendidikan Muhammadiyah di istilahkan dengan Hisbul Wathan

ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga

Page 26: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

26 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

sekolah menengah atas (SMA/SMK). Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan

organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.

Disain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam konteks Kurikulum

2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran

Kurikulum 2013, yaitu ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan

dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan

kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling

menguatkan (mutually interactive and reinforcing). Secara garis besar, Ektrakurikuler

Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam Model sebagai berikut:

No. Nama

Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan

1 Model Blok Wajib,

setahun sekali,

berlaku bagi seluruh peserta didik,

terjadwal,

penilaian umum

Kolaboratif

di luar dan atau didalam lingkungan

satuan pendidikan

2 Model

Aktualisasi Wajib,

rutin,

terjadwal,

berlaku untuk seluruh peserta

didik dalam setiap kelas,

penilaian formal

Pembina Pramuka

Di dalam lingkungan satuan pendidikan

3 Reguler di

Gugus

Depan

Sukarela,

berbasis minat

Sepenuhnya dikelola oleh

Gugus Depan Pramuka

pada satuan pendidikan.

Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1) Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.

(a). Diikuti oleh seluruh siswa.

(b). Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.

(c). Untuk kelas X diintegrasikan di dalam MOPD.

(d). Dilaksanakan selama 18 Jam.

(e). Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.

(f). Pembina kegiatan adalah Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan

atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur

Muda/Instruktur Pramuka)

2) Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

(a). Diikuti oleh seluruh siswa.

(b). Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

(c). Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.

3) Model Reguler.

(a). Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di

dalam Gugus Depan.

(b). Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.

b. Ekstrakurikuler pilihan

merupakan kegiatan yang antara lain OSIS, UKS, dan PMR. Selain itu, kegiatan ini

dapat juga dalam bentuk antara lain kelompok atau klub yang kegiatan

ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran,

misalnya klub olahraga seperti klub sepak bola atau klub bola voli. Kegiatan

Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan bagi peserta didik

Page 27: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

27 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

sesuai bakat dan minat peserta didik. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan

yang akan diselenggarakan oleh satuan pendidikan perlu keterlibatan aktif dari kepala

sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam mengidentifikasi kebutuhan dan minat

peserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari

peserta didik atau sekelompok peserta didik. Dalam mengembangkan Kegiatan

Ekstrakurikuler Pilihan, maka satuan pendidikan wajib memperhatikan prinsip: (1)

partisipasi aktif yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta

didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing; dan (2)

menyenangkan yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana

yang menggembirakan bagi peserta didik. Sedangkan tahapan-tahapan yang harus

dilalui pada saat mengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan, sebagai berikut:

1) Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;

2) Analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan

ekstrakurikuler;

3) Mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke

satuan pendidikan atau lembaga lainnya;

4) Menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.

5) Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan;

Program kegiatan ekstrakurikuler yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan,

kemudian disosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua siswa pada setiap awal

tahun pelajaran. Selanjutnya satuan pendidikan menyusun Panduan Pelaksanaan

program kegiatan ekstrakurikuler dengan sistematika sebagai berikut:

(1). rasional dan tujuan umum;

(2). deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler yang isinya meliputi:

(a). ragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan;

(b). tujuan dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler;

(c). keanggotaan/kepesertaan dan persyaratan;

(d). jadwal kegiatan; dan

(e). level supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta didik

(3). pengelolaan;

(4). pendanaan; dan

(5). evaluasi

Tahap selanjutnya adalah setiap pembina ekstrakurikuler menyusun Program

Kegiatan Ekstrakurikuler yang menjadi tanggungjawabnya dengan susunan sebagai

berikut :

Komponen Urian / Penjelasan

Jenis kegiatan : pilih salah satu jenis kegiatan ekstra kurikuler yang

akan diselenggarakan: Kepramukaan, LKDS, PMR,

Paskibraka, KIR, Lomba / keberbakatan / pretasi

olahraga (bulu tangkis, futsal, bola voley, atletik), seni

dan budaya (kerawitan, musik, dll), teater, cinta alam,

jurnalistik, keagamaan, seminar, lokakarya

Waktu kegiatan : sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

Sasaran kegiatan : peserta didik yang dikenai kegiatan ekstra kurikuler

dapat berasal dari satu atau dari sejumlah

sekolah/madrasah

Rangkaian kegiatan : rangkaian kegiatan disesuaikan karakteristik jenis

kegiatan kurikuler

Tempat kegiatan : sekolah/madrasah sendiri, dan atau sekolah/ madrasah

yang menyelenggarakan kegiatan yang sama, dan atau

tempat lain.

Peralatan yang digunakan : sesuai dengan karakteristik jenis kegiatan

Page 28: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

28 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

Komponen Urian / Penjelasan

Pelaksana : pelaksana utama dan pihak-pihak lain yang terlibat.

Pengorganisasian

kegiatan

: sesuai dengan karakteristik jenis kegiatan ekstra

kurikuler. Jika diperlukan dapat dibentuk kepanitiaan

tersendiri.

Anggaran : yakni anggaran yang diperlukan dalam kegiatan yang

disusun.

Program Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan yang telah ditetapkan oleh SMA Muhammadiyah

Wonosobo sebagai berikut :

Marching band, Pencak silat/tapak suci,

Bola basket, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Baca tulis Al Qur’an, Bulu tangkis,

Bola voly, Futsal,

Olimpiade sains nasional (OSN), Seni musik dan Paduan Suara

Palang Merah Remaja (PMR), Jurnalistik dan Majalah Dinding

Pencinta Alam (PASMA), Photografi,

2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Setiap satuan pendidikan berkewajiban menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka, karena kepramukaan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem kurikulum

pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik

moral, mental, spiritual, intelektual, emosional, maupun fisik dan keterampilan. Guna

menunjang keberhasilan kegiatan kepramukaan, maka satuan pendidikan sangat perlu

membuat perencanaan program kegiatan yang isinya meliputi:

a. Program Kegiatan Pramuka

b. Rencana Kerja Anggaran Kegiatan Pramuka

c. Program Tahunan

d. Program Semester

e. Silabus materi Kegiatan Pramuka

f. Rencana Kegiatan Pramuka

g. Kriteria Penilaian Kegiatan

Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang

terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait

maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya

belajar.

Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau

semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang

kurikulum. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi

peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap

hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok

waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja

dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub

Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat

direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu).

Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan

berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh

Page 29: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

29 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar

kurikuler rutin.

Jenis-jenis kegiatan kepramukaan yang dapat dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam

rangka membentuk karakter, termasuk dalam meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan antara lain :

No Jenis Kegiatan Cara dan Manfaat Implementasi Nilai

Karakter

1 Keterampilan

Tali Temali

Keterampilan Tali Temali digunakan dalam

berbagai keperluan diantaranya membuat

tandu, memasang tenda, membuat tiang

jemuran, dan tiang bendera.

Setiap anggota gerakan pramuka

diharapkan mampu dan dapat membuat dan

menggunakan tali-temali dengan baik.

Membuat simpul dan

ikatan diharapkan dapat

membentuk karakter

ketelitian, kesabaran,

kerjasama, dan

tanggung jawab.

Membuat tandu

diharapkan dapat

membentuk karakter

ketelitian, kesabaran,

kerjasama, dan

tanggung jawab.

2. Keterampilan

Pertolongan

Pertama Gawat

Garurat

(PPGD)

Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat

Darurat (PPGD) merupakan kegiatan untuk

memberikan pertolongan pertama pada

korban kecelakaan atau orang sakit. Yang

perlu diperhatikan dalam hal ini adalah

bahwa tindakan ini hanya tindakan

pertolongan sementara. Langkah

berikutnya tetap harus segera dibawa ke

puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Mencari dan memberi

obat diharapkan dapat

membentuk karakter

ketelitian, kesabaran,

kerjasama, tanggung

jawab, dan peduli sosial.

Membalut luka,

menggunakan bidai dan

mitela diharapkan dapat

membentuk karakter

ketelitian, kesabaran,

kerjasama, tanggung

jawab, dan peduli sosial.

3. Ketangkasan

Pionering Ada beberapa kegiatan keterampilan dan

pengetahuan yang sekiranya dapat

membantu membuat kegiatan kepramukaan

tetap menarik dan menantang minat peserta

didik untuk tetap menjadi anggota gerakan

pramuka.

Kegiatan ketangkasan pionering

merupakan kegiatan yang sudah biasa

dalam kegiatan kepramukaan.Kegiatan itu

meliputi membuat gapura, menara

pandang, membuat tiang bendera,

membuat jembatan tali goyang, meniti

dengan satu atau dua tali.

Dalam kegiatan

membuat gapura,

menara pandang dan

membuat tiang bendera

diharapkan dapat

membentuk karakter

ketelitian, percaya diri,

ketekunan, dan

kerjasama.

Dalam kegiatan

membuat jembatan tali

goyang dan meniti

dengan satu atau dua tali

diharapkan dapat

membentuk karakter

keberanian, ketelitian,

percaya diri, ketekunan,

dan kesabaran.

4. Keterampilan

Morse dan

Semaphore

Kedua keterampilan ini sebenarnya

merupakan bahasa sandi dalam

kepramukaan. Perbedaan keduanya adalah

terletak pada penggunaan media. Morse

menggunakan media peluit, senter,

bendera, dan pijatan.

Semaphore menggunakan media bendera

Morse dan Semaphore

diharapkan dapat

membentuk karakter

kecermatan, ketelitian,

tanggung jawab, dan

kesabaran.

Page 30: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

30 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

No Jenis Kegiatan Cara dan Manfaat Implementasi Nilai

Karakter

kecil berukuran 45 cm X 45 cm.

Keterampilan ini perlu dimiliki oleh setiap

anggota gerakan pramuka agar dalam

kondisi darurat mereka tetap dapat

menyampaikan pesan.

5. Keterampilan

Membaca

Sandi Pramuka

Keterampilan ini sangat diperlukan dalam

kegiatan penyampaian pesan rahasia

dengan menggunakan kunci yang telah

disepakati.

Seorang pramuka harus dapat dipercaya

untuk dapat melakukan segala hal termasuk

penyampaian dan penerimaan pesan-pesan

rahasia.

Dalam menyampaikan pesan rahasia ini

diperlukan kode-kode tertentu yang dalam

kepramukaan disebut sandi.

Sandi dalam pramuka antara lain sandi

akar, sandi kotak biasa, sandi kotak

berganda, sandi merah putih, sandi paku,

dan sandi angka.

Sandi akar,

sandi kotak biasa,

sandi kotak berganda,

sandi merah putih,

sandi paku, dan sandi

angka diharapkan dapat

membentuk karakter

kreatif, ketelitian,

kerjasama, dan

tanggung jawab.

6. Penjelajahan

dengan Tanda

Jejak

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk

latihan berpetualang. Anggota gerakan

pramuka harus terbiasa dengan alam

bebas.

Di alam bebas tidak terdapat rambu-rambu

secara jelas sebagaimana di jalan raya.

Oleh karena itu, seorang anggota gerakan

pramuka harus dapat memanfaatkan

fasilitas alam sebagai petunjuk arah dan

atau tanda bahaya kepada teman

kelompoknya.

Penjelajahan dengan

memasang dan

membaca tanda jejak

diharapkan dapat

membentuk karakter

religius, toleransi, cinta

tanah air, peduli

lingkungan, kerja sama,

dan tanggung jawab.

7. Kegiatan

Pengembaraan

Kegiatan pengembaraan ini bukan sekedar

jalan-jalan di alam bebas atau rekreasi

bersama melainkan melakukan perjalanan

dengan berbagai rintangan yang perlu

diperhitungkan agar tujuan kita dapat

dicapai.

Hal ini dengan sendirinya juga mendidik

generasi muda bahwa untuk dapat

mencapai cita-cita itu banyak rintangan dan

sangat memerlukan perjuangan yang kuat.

Oleh karena itu, pendidikan di alam bebas

dengan berbagai rintangan merupakan

pendidikan yang menantang dan

menyenangkan.

Kegiatan pengembaraan

ini diharapkan dapat

membentuk karakter

mandiri, peduli

lingkungan, tangguh,

tanggung jawab,

kepemimpinan, kerja

sama, peduli sosial,

ketelitian, dan religius.

8. Keterampilan

Baris-Berbaris

(KBB)

Di lingkungan gerakan pramuka, peraturan

baris-berbaris disebut keterampilan baris-

berbaris.

Kegiatan ini merupakan keterampilan

untuk melaksanakan perintah atau instruksi

yang berkaitan dengan gerakan-gerakan

fisik.

Keterampilan Baris- berbaris ini dilakukan

untuk melatih kedisiplinan, kekompakan,

Keterampilan baris-

berbaris ini diharapkan

dapat membentuk

karakter kedisiplinan,

kreatif, kerja sama, dan

tanggung jawab.

Page 31: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

31 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

No Jenis Kegiatan Cara dan Manfaat Implementasi Nilai

Karakter

keserasian, dan seni dalam berbaris.

9. Keterampilan

Menentukan

Arah

Keterampilan ini merupakan suatu upaya

bagi anggota gerakan pramuka untuk

mengetahui arah.

Dalam penentuan arah ini dapat

digunakan kompas, dan benda yang ada di

alam sekitar, misalnya: kompas sederhana

(silet, magnet, dan air) bintang, pohon, dan

matahari.

Hal ini sangat penting apabila anggota

gerakan pramuka itu tersesat di alam bebas

ketika melakukan pengembaraan.

Keterampilan

menentukan arah ini

diharapkan dapat

membentuk karakter

kreatif, kerja keras, rasa

ingin tahu, dan kerja

sama.

10

.

Internalisasi

Nilai-nilai

Karakter :

Intervensi

Intervensi adalah bentuk campur tangan

yang dilakukan pembimbing

ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta

didik.

Jika intervensi ini dapat dilakukan secara

terus menerus, maka lama kelamaan

karakter yang diintervensikan akan

terpatri dan mengkristal pada diri peserta

didik.

Di berbagai jeniskegiatan ekstrakurikuler

pramuka, terdapat banyak karakter yang

dapat diintervensikan oleh pembimbing

terhadap peserta didik yang mengikuti

kegiatan ekstra kurikuler pramuka.

Pembimbing dapat melakukan intervensi

melalui pemberian pengarahan, petunjuk

dan bahkan memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi oleh para peserta didik yang

mengikutinya.

11

.

Internalisasi

Nilai-nilai

Karakter :

Pemberian

Keteladanan

Kepala sekolah dan guru pembimbing

peserta didik adalah model bagi peserta

didik.

Apa saja yang mereka lakukan, banyak

yang ditiru dengan serta merta oleh

peserta didik.

Oleh karena itu, berbagai karakter positif

yang mereka miliki, sangat bagus jika

ditampakkan kepada peserta didik dengan

maksud agar mereka mau meniru atau

mencontohnya.

Karakter disiplin yang ingin disemaikan

kepada peserta didik, haruslah dimulai

dengan contoh keteladanan yang diberikan

oleh kepala sekolah dan guru, termasuk

ketika dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler pramuka.

Karakter disiplin yang dicontohkan oleh

kepala sekolah dan guru dalam kegiatan

ekstra kurikuler pramuka ini, dapat

diwujudkan dalam bentuk selalu hadir tepat

waktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler

pramuka, mentaati waktu dan jadwal

Page 32: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

32 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

No Jenis Kegiatan Cara dan Manfaat Implementasi Nilai

Karakter

latihan yang disepakati.

Dengan contoh konkret yang diberikan

secara terus menerus, dan kemudian ditiru

secara terus menerus, akan membentuk

karakter disiplin peserta didik.

12

.

Internalisasi

Nilai-nilai

Karakter :

Pembiasaan

(Habituasi)

Ada ungkapan menarik terkait

pembentukan karakter peserta didik: “Hati-

hati dengan kata-katamu, karena itu akan

menjadi kebiasaanmu.

Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu

akan menjadi karaktermu”. Ini berarti

bahwa pembiasaan yang dilakukan secara

terus menerus, akan mengkristal menjadi

karakter.

Ada ungkapan senada terkait dengan

pembentukan kebiasaan ini. Yaitu,

“Biasakanlah yang benar, dan jangan

membenarkan kebiasaan”.

Kebenaran harus dibiasakan agar

membentuk karakter yang berpihak pada

kebenaran. Semenara itu, tidak semua

kebiasaan itu benar, dan oleh karena itu,

hanya yang benar saja yang perlu

dibiasakan.

Sementara yang salah, sebagai salah satu

ujung dari karakter yang tidak positif,

hendaknya tidak dibiasakan. Dalam realitas

kehidupan, orang menjadi bisa karena biasa

atau banyak membiasakan.

13

.

Internalisasi

Nilai-nilai

Karakter :

Pendampingan

(Mentoring)

Pendampingan adalah suatu fasilitasi yang

diberikan oleh pendamping kegiatan ekstra

kurikuler pramuka terhadap berbagai

aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta

didik, agar karakter positif yang sudah

disemaikan, dicangkokkan dan

diintervensikan tetap terkawal dan

diimplementasikan oleh peserta didik.

Dalam proses pendampingan ini, bisa terjadi

terdapat persoalan actual riil keseharian

yang ditanyakan peserta didik kepada

pembimbingnya, sehingga pembimbing

yang dalam hal ini berfungsi sebagai mentor,

dapat memberikan pencerahan sehingga

tindakan peserta didik tidak keluar dari

koridor karakter positif yang hendak

dikembangkan.

Pembimbing peserta didik, dalam proses-

proses pendampingan (mentoring), juga bisa

mengedepankan berbagai kelebihan dan

kekurangan, efek positif dan negatif setiap

tindakan manusia, serta keuntungan dan

kerugian (jangka pendek dan jangka

panjang), baik tindakan yang positif maupun

negatif.

Dengan demikian, sebelum dan selama

peserta didik bertindak, senantiasa

Page 33: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

33 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

No Jenis Kegiatan Cara dan Manfaat Implementasi Nilai

Karakter

dikerucutkan pada tujuan- tujuan yang

positif dan juga dengan menggunakan cara-

cara yang positif.

Untuk mencapai tujuan yang baik hanya

boleh dengan menggunakan tindakan yang

baik dan dengan menggunakan cara yang

baik juga.

Tujuan tidak membolehkan segala cara

untuk mencapainya, sebaik dan sepositif

apapun tujuan tersebut. Hanya dengan

cara yang baiklah, tujuan yang baik itu

boleh dicapai.

13

.

Internalisasi

Nilai-nilai

Karakter :

Penguatan

Dalam berbagai perspektif psikologi,

penguatan yang diberikan oleh pembimbing

ekstra kurikuler pramuka berkhasiat untuk

memperkuat perilaku peserta didik.

Oleh karena itu, jangan sampai

pembimbing peserta didik kalah start

dengan peer group peserta didik yang

sering mencuri start dalam hal memberikan

penguatan perilaku sebayanya.

Sebab, jika peer group peserta didik telah

“dikuasi” oleh peer group-nya, termasuk

peer group yang mengarahkan ke tindakan-

tindakan yang negatif, akan sangat sukar

dikuasai oleh pembimbingnya.

Penguasaan atas peserta didik ini dapat

ditempuh dengan secepatnya memberikan

penguatan terhadap perilaku berkarakter

positif.

14

.

Internalisasi

Nilai-nilai

Karakter :

Keterlibatan

Berbagai Pihak

Berbagai pihak yang sepatutnya terlibat

dalam kegiatan ekstra kurikuler pramuka

adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah

urusan kesiswaan, guru pembimbing ekstra

kurikuler pramuka, komite sekolah,

pengawas sekolah dan orang tua siswa.

Berbagai bentuk keterlibatan berbagai

pihak tersebut dapat bertanggung jawab

sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah Sebagai Ketua Mabigus.

2) Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kesiswaan

3) Pembimbing Kegiatan Ektra Kurikuler

Pramuka sebagai Ketua Gugus Depan

Pramuka

4) Pengawas Sekolah

3. Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler

Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler

dan dinyatakan dalam buku rapor. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan

keikutsertaan peserta didik serta prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya.

Penilaian dilakukan secara kualitatif. Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan

Page 34: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

34 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

dengan menggunakan penilaian bersifat Otentik mencakup penilaian Sikap dan penilaian

keterampilan. Penilaian Sikap berdasarkan atas pengamatan, penilaian diri, dan penilaian

teman sebaya. Penilaian Keterampilan berdasarkan atas penilaian unjuk kerja

Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal “Baik” pada kegiatan

ekstrakurikuler wajib Pramuka pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada kegiatan

ekstrakurikuler wajib Kepramukaan / Hisbul Wathan berpengaruh terhadap kenaikan kelas

peserta didik. Nilai di bawah nilai minimal “Baik” dalam dua semester atau satu tahun

memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang

diselenggarakan bagi mereka. Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang

mengikuti program ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan

dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta

didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai memuaskan atau di

atasnya yang dicantumkan dalam buku rapor.

Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada peserta didik

yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang dalam satu kegiatan

ekstrakurikuler wajib atau pilihan. Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan

kegiatan dalam satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir semester,

akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah menyelesaikan seluruh program

pembelajarannya. Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi

seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan memberikan penghargaan terhadap prestasi baik

akan menjadi bagian dari diri peserta didik setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.

Page 35: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

35 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

Struktur Organisasi

Kepala Sekolah : Zulfan Setyanto, ST., M.Kom

Waka Manajemen Mutu : Drs. H. Shodiq Al Fajar

Bendahara Sekolah : Dra. Hj. Windarti

Waka Kurikulum : Drs. Supriyanto

Staf Kurikulum : R. Budi Prasetyo, S.Pd.

Staf Kurikulum : Sumardi, S.Pd.

Waka Kesiswaan : Nur Sahid, S.Pd.

Staf Kesiswaan : Lutfi Arif Rokhman, SH.

Waka Sarana Prasarana : Retno Widarsih, S.Pd.

Staf Sarana Prasarana : Drs. Kusmaedi

Waka Humas : Nasehan, M.Pd.

Waka Al Isalam dan Kemuhammadiyahan : Bukhori, S.Pd.

Waka SDM : Dra. Rahayu Fitriningrum, M.Si

Kepala Tata Usaha : Arif Yuwono, SE

Koordinator BP/BK : Ira Damayanti, S.Pd.

Daftar Nama Guru Dan Karyawan

No Nama Guru dan Tata Usaha Mengajar / Bertugas

1 Zulfan Setyanto, ST, M.Kom Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 Drs. H. Shodiq Al Fajar Matematika

3 Drs. Sunarko Pendidikan Agama Islam

4 Drs. Jamil Pendidikan Agama Islam

5 Dra. Hj. Windarti Sosiologi

6 Dra. Rahayu Fitriningrum, M.Si Biologi

7 Drs. Mundriyanto Sejarah

8 Kastari, S.Pd. Penjaskes

9 Drs. Kusmaedi Sosiologi dan Antropologi

10 Mochamad Alman Hasan Seni Budaya

11 Drs. Eko Samuryanto Ekonomi

12 Nasehan, M.Pd. Bimbingan Konseling

13 Drs. Supriyanto Kimia

14 Retno Widarsih, S.Pd. Bahasa Indonesia

15 Dra. Hj. Elly Kartina Kimia

16 Dra. Roipah Bahasa Indonesia

17 Lutfi Arif Rakhman, SH. PKn

18 Sumardi, S.Pd. Biologi

19 Dra. Pri Hastuti Ekonomi

20 Siti Ngafiah, S.Pd. Bahasa Inggris

21 Sri Budi Susilowati, S.Ag. Pendidikan Agama Islam

22 Pitoyo Adhitomo, S.IP. Geografi

23 Bukhori, S.Ag. Bahasa Arab

Page 36: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

36 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

No Nama Guru dan Tata Usaha Mengajar / Bertugas

24 Nur Sahid, S.Pd. Ekonomi

25 Etikasari, S.Pd. Bahasa Inggris

26 Eni Kurnianingsih, S.Pd. Bahasa Indonesia

27 Hening Andriastuti, S.Pd. Bahasa Inggris

28 Riyanti, SH. PKn

29 Dhian Erfianto, S.Pd. Bahasa Inggris

30 Kayat Purwanto, S.Pd. Bimbingan Konseling

31 Erfika Yunia, S.Ag. Bahasa Arab

32 Feni Kusuma Wardani, S.Pd. Sejarah

33 Ira Damayanti, S.Pd. Bimbingan Konseling

34 Nur Khadijah, S.Ag. Pendidikan Agama Islam

35 R. Budi Prasetyo, S.Pd. Sastra dan Bahasa Indonesia

36 Uun Sugianto, S.Pd. Seni Budaya dan Kewirausahaan

37 Dani Sulistyowati, S.Si Kimia dan Biologi

38 Nisak Indri Khayati, S.Sn. Seni Budaya dan Kewirausahaan

39 Ratna Ristianingsih, S.Pd. Geografi

40 Rizka Dwi Utami, S.Pd. Matematika

41 Musshofi, S.Pd. Jas Penjaskes

42 Edi Triono, A.Md. Bahasa Jepang

43 Dika Rizki Permana, S.Pd. Fisika

44 Dhany Suryanto, S.Pd. Geografi dan Sejarah

45 Haning Cahya Sayekti, M.Pd.Si Fisika dan Matematika

46 Rizka Septyana Dewi, S.Pd. Matematika

47 Shinta Herwidyaningtyas, S.Pd. Bimbingan Konseling

48 Stefindityaningrum Gita Nurani, S.Pd. Bahasa Inggris

49 Amelia Yohanta, S.Pd. Matematika

50 Muhamad Khasan Abdur Rouf Bahasa Arab

51 Sukmawati Puspitasari, S.Pd. Si Matematika

52 Bagus Triwibowo, S.Pd. Bahasa Indonesia

53 Ardi Kurniawan Pendidikan Agama Islam

54 Diah Sukron Zaidi, S.Pd. Bahasa Jawa

55 Hasan Efendi, S.Pd. Penjaskes

56 Evi Nurohmah, S.Pd. Prakarya dan Kewirausahaan

57 Mukhlas Staf Tata Usaha

58 Wahman K3

59 Maruf Staf Tata Usaha

60 Takiyudin Lutfi Staf Tata Usaha

61 Arif Yuwono, SE Kepala TU

62 Sangidun Laboran IPA

63 Sutaryo Keuangan

64 Dwi Sulistyowati, SE Keuangan

65 Sabar Staf Tata Usaha

66 Sukardi Satpam

67 Tangin Perpustakaan

Page 37: 1516_Peraturan Akademik

Revisi 01 Pedoman Akademik

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Halaman

37 dari 37 Tanggal: 09 Juli 2015

No Nama Guru dan Tata Usaha Mengajar / Bertugas

68 Yayuk Sugiharti, SE Perpustakaan

69 Muhamad Farid Teknisi Bangunan

70 Sigit Handowan K3

71 Fuad Hidayat, A.Md. Staf Tata Usaha

72 Giman K3

73 Akhmat Supriyanto K3

74 Adang Feri Surono Satpam

75 Widiyana, A.Md. Kom Staf Tata Usaha

76 Pangat K3

77 Ani Setiawati, A.Md. Keuangan

78 Agus Ndaru Setiyawan Satpam

79 Nur Asih, A.Ma. Pust Perpustakaan