standar mutu akademik dan non akademik uim

Upload: lembaga-jaminan-mutu

Post on 12-Oct-2015

509 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Produk LJM

TRANSCRIPT

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 19

    STANDAR IDENTITAS UNIVERSITAS ISLAM

    MAKASSAR

    LPMI-UIM 29 09 - 2012

    I. PENDAHULUAN

    Identitas secara sederhana dapat diartikan sebagai jati diri, tanda pengenal, atau sekumpulan unsur yang secara bersamaan mampu mencitrakan tentang siapa dan/atau apa. Identitas seseorang misalnya, ditentukan oleh berbagai unsur penciri seperti jenis kelamin, usia, alamat dan sebagainya. Demikian pula suatu perusahaan, organisasi dan atau institusi dapat diketahui melalui nama, logo, slogan dan sebagainya.

    Identitas Universitas Islam Makassar adalah karakteristik esensial dan khas yang melekat pada UIM sehingga mampu mencitrakan dan menjadi pembeda dengan universitas lainnya. Secara umum, identitas UIM dapat dikelompokkan berdasarkan sifat identitas tersebut yaitu a) Identitas yang bersifat administratif dan b) Identitas yang bersifat substansial. Identitas tersebut perlu ditetapkan, dikelola, dan dikembangkan dalam sebuah standar mutu sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu UIM

    II. IDENTITAS YANG BERSIFAT SUBSTANSIAL

    A. Visi 1. Visi harus disusun berdasarkan kajian mendalam, yang dilandasi dengan

    cita-cita luhur pendiri UIM berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    2. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi sumber inspirasi, motivasi, yang mendasari pikiran dan tindakan segenap warga kampus.

    3. Visi harus memuat tujuan dan ruang lingkup kerja yang khas dari Universitas Islam Makassar, dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan Senat Universitas, Yayasan dengan pemangku utama kepentingan.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 20

    4. Visi seharusnya ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

    5. Visi harus bersifat spesifik, realistis dan mudah dipahami. 6. Visi harus berorientasi ke masa kini dan masa depan.

    B. Misi 1. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan

    dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu (lima tahun).

    2. Misi harus memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan

    kebijakan universitas, dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan senat universitas dengan pihak utama yang berkepentingan, dan menjadi tolok ukur dalam evaluasi kinerja.

    3. Misi harus menunjukkan ruang lingkup pasar yang menjadi sasaran. 4. Misi harus memuat pernyataan yang berkaitan dengan kebijakan

    universitas.

    5. Misi harus dapat menjadi tolok ukur dalam evaluasi di seluruh lembaga, fakultas dan bagian-bagiannya.

    6. Misi harus sangat jelas dan lengkap sesuai dengan visi 7. Misi seharusnya memberi keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan

    lembaga yang terlibat.

    C. Tujuan 1. Tujuan harus disusun selaras dengan visi dan misi UIM. 2. Tujuan harus merupakan langkah-langkah untuk mencapai visi misi

    yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, 3. Tujuan harus disusun agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten

    sesuai dengan jenjang pendidikan, 4. Tujuan harus dikomunikasikan secara eksplisit kepada dosen, mahasiswa

    dan pihak yang berkepentingan

    D. Statuta 1. Statuta harus disusun selaras dengan visi dan misi serta cita-cita luhur

    pendiri UIM 2. Statuta harus merupakan pedoman untuk mencapai visi dan misi yang

    relevan dengan kebutuhan masyarakat

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 21

    3. Statuta harus disusun agar dapat menjadi arah penentuan kebijakan 4. Statuta harus memuat secara eksplisit identitas UIM, seperti nama, logo,

    simbol, secara lengkap dan jelas E. Renstra

    1. Renstra harus disusun selaras dengan visi dan misi UIM 2. Rencana Strategis (RENSTRA) harus disusun sebagai road map, acuan

    dan pedoman pengembangan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan 3. Penyusunan Rencana Strategi harus dikembangkan kearah kebijakan,

    sasaran, strategi, program kerja, dan indicator kinerjanya dengan standar mutu nasional dan internasional.

    4. Renstra harus merupakan penjabaran visi dan misi dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan stakeholder.

    5. Renstra harus disusun dengan melibatkan semua unsur yang ada dengan memperhatikan kepentingan stakeholder baik internal maupun eksternal.

    6. Renstra harus dievaluasi dalam kurun waktu tertentu untuk mengantisipasi perubahan yang nyata terutama di sektor kebutuhan

    stakeholder 7. Penyusunan Rencana Strategi harus memperhatikan hasil evaluasi

    pelaksanaan Rencana Strategis sebelumnya 8. Fakultas harus memilki renstra yang mengacu renstra universitas

    9. Universitas/Fakultas/Jurusan harus memiliki Program Pengendalian Mutu untuk administrasi pendidikan, termasuk dilakukan audit keuangan dan audit

    sumber daya manusia. 10. Pelaksana pengendalian mutu akademik seharusnya dimasukkan ke dalam

    struktur Universitas/Fakultas/Jurusan.

    III. IDENTITAS YANG BERSIFAT ADMINISTRATIF

    A. STEMPEL 1. Definisi dan Fungsi

    Stempel dan cap adalah dua benda yang berhubungan erat. Kalau stempel adalah bagian negatip, maka cap adalah bagian positip. Sebagaimana telah disebutkan, stempel adalah alat yang permukaannya berukir gambar, tulisan atau keduanya yang dapat menghasilkan cap. Ada hal

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 22

    yang perlu diperhatikan jika stempel dibuat, yaitu ukiran pada permukaannya harus dibuat terbalik agar dihasilkan cap sesuai keinginan. Cara seperti itu

    terutama berlaku pada gambar dan tulisan yang tidak simetris. Jika ukiran gambar dan tulisan itu simetris (misalnya huruf-huruf A, M, T, V, dan sebagainya) maka hal itu tidak menjadi soal karena cap akan memperlihatkan gambar dan tulisan yang sama seperti ukiran pada stempel. Jadi, itulah

    perbedaan pokok antara.stempel dan cap. Stempel atau cap suatu institusi merupakan salah satu identitas dan

    sekaligus menjadi alat untuk melegalisasi suatu produk dan nilai institusi yang bersangkutan. Stempel/cap adalah bentuk simbolis yang mewakili kehadiran seseorang (contohnya raja) atau kelompok (contohnya lembaga-lembaga pemerintah). Jika kedua pihak mengadakan perjanjian biasanya ada bukti berupa pernyataan tertulis yang isinya disepakati bersama. Agar isi perjanjian itu menjadi sah maka masing-masing pihak diminta membubuhkan tanda pengenal berupa tanda tangan atau cap, atau dapat juga keduanya (tidak jarang meterai juga digunakan untuk keperluan ini). Dengan demikian pihak-pihak yang telah membubuhkan tanda pengenal sepakat untuk memberlakukan isi perjanjian itu. Apabila salah satu pihak di kemudian hari melanggar isi perjanjian, yang bersangkutan dapat diajukan tuntutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Jelaslah, tanpa kehadiran stempel/cap di samping tanda tangan dari satu atau semua pihak yang bersangkutan perjanjian atau dokumen-dokumen penting lainnya dianggap tidak sah dan isinya tidak dapat diberlakukan atau dipertanggungjawabkan. Selain itu cap digunakan untuk memberikan jaminan atau keutuhan barang, misalnya cap (lebih sering disebut segel) pada lipatan amplop berisi dokumen penting atau rahasia. Jika segel (dengan sengaja) dirusak berarti barang itu telah diketahui isinya/digunakan oleh yang tidak berhak.

    2. Bentuk, Ukuran dan Warna Tinta Stempel Stempel dilingkungan UIM dibuat dari bahan karet yang elastis. Bentuk

    permukaan stempel adalah bundar dengan diameter 3 (tiga) cm. Pada stempel tersebut harus memuat dengan jelas dan utuh lambang UIM dan dikelilingi tulisan yang menunjukkan nama unit kerja. Warna tinta stempel yang digunakan di lingkungan UIM adalah warna ungu

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 23

    Model stempel yang dikenal selama ini ada dua macam yaitu Stempel genggam dan stempel cincin. Stempel yang digunakan di lingkungan UIM

    stempel yang bermodel genggam. 3. Unit Kerja yang dapat Memiliki Stempel Khusus adalah :

    a. Rektor;

    b. Fakultas dan Program Pascasarjana; c. Lembaga, Laboratorium, Perpustakaan dan Pusat Studi;

    B. JENIS KERTAS DAN KOP SURAT Kertas yang digunakan dalam surat-menyurat resmi di lingkungan UIM

    adalah kertas berkop, berukuran folio (F4, 215 X 330 mm), berwarna putih polos dan beratnya 70 gram.

    Penggunaan kertas Kop Surat di lingkungan UIM perlu ditertibkan dan dijaga legalitasnya yaitu hanya dapat digunakan apabila isi surat/tulisan dimaksud merupakan produk resmi institusi UIM bukan sebagai produk perseorangan dan atau individu.

    Kop surat bertuliskan kata dan atau kalimat yang menunjukkan identitas unit kerja, alamat yang jelas dan dapat mencantumkan nomor telepon serta alamat website yang dapat dihubungi.

    C. SAMPUL SURAT Sampul surat merupakan bagian tak terpisahkan dari keutuhan identitas

    dan legalitas adaministrasi di lingkungan UIM. Sampul surat resmi institusi/unit kerja memiliki identitas seperti pada kertas kop yang digunakan, dan khususnya dokumen yang bersifat rahasia harus diberi tulisan DOKUMEN RAHASIA . Ukuran sampul disesuaikan dengan volume dokumen dan diberi stempel unit kerja.

    D. KALIMAT PEMBUKA DAN PENUTUP SURAT Seluruh persuratan di lingkungan UIM harus mencerminkan suatu

    identitas spesifik universitas yang memliliki visi dan misi sebagai kampus islami berdasarkan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Standar identitas ini mengatur bahwa kalimat pembuka pada setiap surat yang dibuat adalah didahului dengan kalimat salam yaitu Assalamu Alaikum Wr. Wb. lalu dilanjutkan

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 24

    dengan kalimat Salam silaturrahmi kami ucapkan semoga segala aktifitas keseharian kita senantiasa bernilai ibadah dan mendapat rahmat dari-Nya.

    Kalimat penutup, juga diatur bahwa seluruh surat yang dibuat ditutup dengan kalimat Wallahul Muaffiq Ilaa Aqwamith Tharieq, Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

    IV. PENUTUP

    Standar identitas ini merupakan acuan dasar dan sangat dinamis untuk dikembangkan sesuai tuntutan sepanjang menganut azaz ketertiban, keseragaman dan legalitas formal yang berlaku di lingkungan Universitas Islam Makassar. Acuan dasar dimaksudkan agar masing-masing unit kerja dapat menyesuaikan dengan kekhasan unit kerja.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 25

    STANDAR ISI UNIVERSITAS

    ISLAM MAKASSAR

    LJM-UIM 29 09 2012

    I. PENDAHULUAN Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai salah satu lembaga pendidikan

    tinggi yang memiliki komitmen kuat untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa

    telah menetapkan visinya menjadi universitas Islami terkemuka, berkualitas, berbudaya, diminati dan berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara yang berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah. Dalam kiprahnya tersebut, lembaga ini terus berbenah diri untuk menjamin kualitas lulusan dan harapan stakeholders dengan membentuk Lembaga Penjaminan Mutu.

    Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai komitmen tersebut

    adalah menetapkan standar isi kurikulum di UIM. Standar ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi setiap pelaksana pendidikan di UIM merencanakan, melaksanakan dan mengawasi isi kurikulum di setiap program studi (S1 dan Pascasarjana) sehingga kompetensi lulusan dapat dicapai sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan.

    Isi kurikulum di UIM harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan

    ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta kebutuhan stakeholders yang selaras dengan visi, misi dan pola ilmiah pokok yang telah ditetapkan. Penyesuaian ini dilakukan secara terencana dan berkala dengan maksud untuk meningkatkan kompetensi lulusan dalam era kompetisi baik terhadap kepentingan lokal, kepentingan nasional, keadilan, dan kompetisi antar bangsa dalam peradaban dunia.

    II. DEFINISI A. PENDIDIKAN TINGGI DAN PERGURUAN TINGGI

    1. Pengertian Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi a. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

    menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 26

    magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

    b. Perguruan tinggi adalah penyelenggara pendidikan tinggi untuk jenis pendidikan vokasi, akademik, dan atau profesi.

    2. Bentuk dan Jenis Pendidikan Tinggi a. Bentuk Perguruan Tinggi

    1) Akademi 2) Politeknik 3) Sekolah Tinggi 4) Institut 5) Universitas a) Akademi menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu

    cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu.

    b) Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

    c) Sekolah Tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

    d) Institut menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

    e) Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelengga-rakan pendidikan profesi.

    b. Jenis pendidikan tinggi di UIM meliputi:

    1) pendidikan vokasi 2) pendidikan akademik 3) pendidikan profesi a) Pendidikan Vokasi adalah merupakan pendidikan tinggi yang

    mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 27

    keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.

    b) Pendidikan Akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

    c) Pendidikan Profesi merupakan pendidikan tinggi setelah prog-ram sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

    3. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh UIM melalui program sebagai berikut: a. Pendidikan vokasi dapat terdiri dari :

    a) Program Diploma Satu b) Program Diploma Dua c) Program Diploma Tiga d) Program Diploma Empat.

    b. Pendidikan akademik dapat terdiri dari : 1) Program Sarjana 2) Program Magister 3) Program Doktor.

    c. Pendidikan profesi dapat terdiri dari : 1) Program Profesi Umum 2) Program Profesi Spesialis Satu (Spesialis) 3) Program Profesi Spesialis Dua (Subspesialis).

    B. KURIKULUM DAN KOMPETENSI 1. Kurikulum

    a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

    tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu.

    b. Dalam standar ini yang dimaksud dengan tujuan adalah kompetensi atau learning outcomes, isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian, cara adalah metoda pembelajaran dan cara

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 28

    penilaian, dan kegiatan pembelajaran adalah implementasi dari semua komponen di atas, yang realisasinya diwujudkan dalam mata kuliah program studi.

    c. Kurikulum di UIM dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi.

    d. Kerangka dasar dan struktur kurikulum tersebut senantiasa

    dikembangkan oleh setiap program studi seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni serta tuntutan

    pasar kerja. Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, program studi melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum

    program studi sejenis. 2. Kompetensi

    a. Kompetensi adalah kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak

    secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

    b. Semua program studi wajib merumuskan kompetensi atau learning outcomes lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan.

    c. Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi

    umum, kompetensi utama dan kompetensi khusus. Kompetensi umum dicapai melalui mata kuliah Umum, sedang kompetensi utama yang merupakan penciri suatu program studi, dan kompetensi khusus yang merupakan penciri perguruan tinggi

    sesuai visi dan misinya, dicapai melalui mata kuliah keahlian. d. Kompetensi lulusan tersebut paling sedikit mengandung lima

    elemen kompetensi yaitu (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau

    olahraga; (3) kemampuan dan keterampilan berkarya; (4) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (5)

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 29

    penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

    C. MUATAN KURIKULUM 1. Muatan Kurikulum Program Studi

    Muatan kurikulum adalah sejumlah mata kuliah yang tersusun dalam kurikulum. Mata kuliah merupakan wadah atau bingkai sejumlah bahan kajian yang terkait dengan kompetensi lulusan yang akan dicapai. Kurikulum program studi memuat sejumlah mata kuliah umum dan sejumlah mata kuliah keahlian untuk mengembangkan kompetensi lulusan dalam program pendidikan vokasi, akademik, atau profesi.

    2. Mata Kuliah Umum Mata kuliah umum adalah mata kuliah yang wajib ditempuh semua

    peserta didik untuk mencapai kompetensi umum lulusan. Mata kuliah

    umum untuk program Sarjana dan program Diploma, terdiri dari : a. Mata kuliah Pendidikan Agama Islam

    b. Mata kuliah Pancasila b. Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan c. Mata kuliah Bahasa Indonesia d. Mata kuliah Bahasa Inggris / Bahasa asing.

    e. Mata kuliah Matematika, Statistika, dan atau Logika. f. Mata kuliah Bahasa Arab

    g. Mata kuliah Aswaja Mata kuliah Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk

    peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah.

    Mata kuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan

    dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia berjiwa Pancasila yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tinggi.

    Mata kuliah Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang cinta dan bangga dengan bahasa Indonesia dan berkemampuan berbahasa Indonesia yang baik, benar, dan

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 30

    santun dalam ragam lisan dan tulisan untuk keperluan akademis dan keahlian tertentu, serta kehidupan sehari-hari.

    Mata kuliah Bahasa Asing, terutama Bahasa Inggris dimaksudkan untuk membekali peserta didik dalam meningkatkan kemampuan memahami teks berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, untuk keperluan akademis dan keahlian tertentu sesuai dengan

    jenis pendidikan akademik atau profesi atau vokasi yang dipelajari serta sebagai penciri UIM.

    Mata kuliah Matematika dan atau Statistika dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar berpikir kritis dan logis, pemahaman dan metode kuantitatif yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan strata program studi yang bersangkutan.

    Untuk Program Studi bidang Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama, mata kuliah Matematika dapat diganti dengan mata kuliah Logika.

    Mata kuliah Aswaja dimaksudkan untuk memperkenalkan dan sekaligus membentuk karakter peserta didik untuk menjadi insan yang berakhlakul karimah berdasarkan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah

    3. Mata Kuliah Keahlian Mata kuliah keahlian adalah mata kuliah yang dikembangkan oleh

    setiap program studi untuk mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan program studi dan kompetensi yang merupakan ciri suatu UIM sesuai

    dengan visi dan misinya. Mata kuliah keahlian ini ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat pilihan.

    Mata kuliah yang bersifat pilihan dimaksudkan untuk lebih mempertajam kemampuan dan analisis mahasiswa dalam keahlian yang dipilihnya sesuai tugas akhirnya. Mata kuliah pilihan ini disajikan pada setiap semester dengan syarat jumlah mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah tersebut minimal 4 orang.

    4. Muatan Wajib dan Muatan di Luar Mata Kuliah Kurikulum setiap program studi di UIM wajib mengandung muatan

    kepribadian dan kebudayaan untuk membangun karakter bangsa dan pembentukan softskills, serta muatan lain yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan, mengekspresikan dan

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 31

    mengembangkan jati diri dan kepribadian sesuai dengan potensi, bakat, minat, kebutuhan dan kondisi dirinya. Dalam bentuk mata kuliah yang

    berdiri sendiri, tidak terintegrasi dalam mata kuliah tertentu, ataupun melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler seperti pesantren bagi mahasiswa baru.

    D. KOMPETENSI UTAMA PROGRAM PENDIDIKAN Kompetensi utama program pendidikan akademik, dan atau profesi di

    UIM secara umum dirumuskan sebagai berikut :

    1. Kompetensi Program Pendidikan Akademik

    a. Program Sarjana 1) menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu

    tertentu sehingga mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/ menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya;

    2) mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya;

    3) bersikap dan berperilaku/ berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat;

    4) mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni

    5) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan keahliannya dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah An Nahdiayah.

    b. Program Magister 1) mampu menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan/ atau seni dengan cara menguasai dan

    memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang ilmu tertentu;

    2) mampu memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 32

    3) mampu mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif;

    4) mampu menggunakan bahasa Inggris baik pasif maupun aktif; 5) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan

    keahliannya dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah An Nahdiayah.

    c. Program Doktor

    1) mampu mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang disiplin keilmuannya;

    2) mampu melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian;

    3) mampu melakukan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; 4) mampu menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan

    berkarya; 5) mampu menggunakan bahasa Inggris baik pasif maupun aktif; 6) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan

    keahliannya dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah An Nahdiayah.

    2. Kompetensi Utama Program Pendidikan Profesi a. Program Pendidikan Profesi Umum (seperti : dokter,

    pengacara, apoteker, konselor, guru) : 1) mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan

    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab dan motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya;

    2) menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 33

    3) mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesional

    dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi; 4) mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional

    berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi

    profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang

    profesi, dan organisasi profesi; 5) mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi,

    berkenaan dengan kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi

    sendiri dan profesi lain, yaitu dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama dan tanggung jawab bersama profesional;

    6) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan keahliannya dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah An Nahdiayah.

    b. Program pendidikan Spesialis Satu dan Spesialis Dua : 1) menguasai lebih mendalam aspek-aspek keilmuan dan

    substansi keahlian profesional spesifik tertentu di atas penguasaan aspek-aspek keahlian profesional umum yang

    telah diperoleh pada program pendidikan Profesi Umum; 2) menguasai dan mampu mempraktikkan keahlian profesio-

    nal yang lebih tinggi terhadap substansi keahlian spesifik di atas aspek-aspek keahlian profesional umum yang telah

    diperoleh pada program pendidikan Profesi Umum; 3) memiliki kemapuan mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan

    keahliannya dengan landasan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah An Nahdiayah.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 34

    III. BEBAN BELAJAR A. SISTEM KREDIT SEMESTER

    1. Pengertian Sistem Kredit Semester Sistem Kredit Semester (SKS) adalah penyelenggaraan

    pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan. Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama minimal 16 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan untuk menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trimester, yaitu satu tahun terdiri dari tiga semester dengan beban minimal 16 minggu efektif.

    2. Takaran Satuan Kredit Semester Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan

    terhadap beban belajar atau pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu. Pengertian satu sks menurut bentuk kegiatannya :

    a) Kuliah, adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari :

    Tatap muka 50 menit Tugas terstruktur 60 menit Belajar mandiri 60 menit b) Responsi/tutorial/seminar, adalah kegiatan per minggu per semester

    yang terdiri dari : Tatap muka 100 menit Belajar mandiri 100 menit c) Praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/ bengkel/studio,

    selama 4 jam (240 menit) perminggu, per semester. d) Praktek lapangan/kerja praktek/magang, adalah kegiatan praktek di

    lapangan selama 160 jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu.

    e) Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/ pembuatan dan atau pergelaran karya

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 35

    seni/ perencanaan/perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.

    f) Tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.

    B. BEBAN BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan akademik,

    profesi, dan vokasi adalah sebagai berikut.

    1. Pendidikan Vokasi a. Program Diploma Satu 1) Jumlah sks beban belajar minimal 40 sks 2) Komposisi mata kuliah

    a) Mata kuliah umum : 14 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 26 sks

    3) Lama studi : 1 2 tahun. b. Program Diploma Dua

    1) Jumlah sks beban belajar minimal 76 sks 2) Komposisi mata kuliah

    a) Mata kuliah umum : 14 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 62 sks

    3) Lama studi : 2 3 tahun c. Program Diploma Tiga

    1) Jumlah sks beban belajar minimal 112 sks Komposisi mata kuliah

    a) Mata kuliah umum : 14 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 98 sks

    2) Lama studi : 3 - 5 tahun d. Program Diploma Empat

    1) Jumlah sks beban belajar minimal 148 sks 2) Komposisi mata kuliah

    a) Mata kuliah umum : 14 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 134 sks

    3) Lama studi : 4 7 tahun Di samping beban tersebut di atas, program pendidikan vokasi juga wajib :

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 36

    a. Membuat Tugas akhir/Karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 4 - 6 sks, dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Pada batang tubuh tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah dan atau Hadist yang maknanya bersesuaian dengan tema tesis/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara tersebut;

    b. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel dan telah dimuat dalam jurnal ilmiah nasional yang diolah dari hasil tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan;

    c. Telah memperoleh sertifikat bebas buta aksara huruf Al Quran bagi yang beragama Islam.

    2. Pendidikan Akademik a. Program Sarjana

    1) Jumlah sks beban belajar minimal 148 sks dan maksimal 160 sks termasuk skripsi

    2) Komposisi dan bobot sks mata kuliah: Mata kuliah umum sepuluh (14) sks yang terdiri dari:

    a) Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (2 sks) b) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks) c) Mata kuliah Bahasa Indonesia (2 sks) d) Mata kuliah Bahasa Asing/Bahasa Inggris (2 sks) e) Matematika atau Statistika atau Logika (2 sks) f) Aswaja (2 sks)

    Untuk program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan kajian salah satu mata kuliah wajib di atas, mata kuliah tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib mencantumkan 4 mata kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 8 sks.

    Mata kuliah keahlian minimal 134 sks termasuk mata kuliah pilihan minimal 12 SKS.

    3) Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 4 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Pada batang tubuh skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah dan atau

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 37

    Hadist yang maknanya bersesuaian dengan tema skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara tersebut.

    4) Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel dan telah dimuat dalam jurnal ilmiah regional yang diolah dari hasil praktek lapang/penelitian skripsi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan.

    5) Telah memperoleh sertifikat bebas buta aksara huruf Al Quran bagi yang beragama Islam

    6) Lama studi 4 7 tahun 7) Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan diatas rata-

    rata dapat menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5 tahun.

    b. Program Magister 1) Jumlah sks beban belajar 36 42 sks termasuk tesis. 2) Beban sks matrikulasi ditetapkan oleh Program studi maksimal

    12 sks, sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi lulusan,

    atau diberikan untuk calon peserta didik yang belum memenuhi standar mutu input. Beban sks matrikulasi ini diluar 36 42 sks beban program Magister.

    3) Komposisi mata kuliah : Mata kuliah umum (minimal 4 sks), yang terdiri dari :

    a. mata kuliah Filsafat ilmu

    b. mata kuliah Metode penelitan. Mata kuliah ini hanya wajib bagi program studi bukan bidang Filsafat, dan atau kedua mata kuliah tersebut belum merupakan bagian dari program Sarjananya.

    Mata kuliah keahlian minimal 32 sks 4) Tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 6 - 8 sks, dan

    merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Pada batang tubuh tesis/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah dan atau Hadist yang maknanya bersesuaian dengan tema tesis/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara tersebut.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 38

    5) Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel dan telah dimuat dalam jurnal ilmiah nasional yang diolah dari hasil penelitian tesis/ karya seni/ bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan.

    6) Telah memperoleh sertifikat bebas buta aksara huruf Al Quran bagi yang beragama Islam

    7) Lama studi 2 - 4 tahun c. Program Doktor

    1) Jumlah sks beban belajar a. Masukan peserta didik sebidang, minimal 42 sks termasuk disertasi b. Masukan peserta didik tidak sebidang minimal 54 sks termasuk disertasi dan matrikulasi.

    2) Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi sendiri. 3) Program Doktor dapat ditempuh melalui:

    a. program perkuliahan dan penelitian, atau b. program penelitian (by research).

    4) Disertasi/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 8-10 sks. Pada batang tubuh disertasi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah dan atau Hadist yang maknanya bersesuaian dengan tema disertasi/tugas akhir/karya

    seni/bentuk lain yang setara tersebut. 5) Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil

    penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan : a) Program perkuliahan dan penelitian: artikel yang diterima

    untuk dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional.

    b) Program penelitian (by research): artikel yang telah dimuat dalam jurnal internasional.

    6) Telah memperoleh sertifikat bebas buta aksara Al Quran bagi yang beragama Islam

    7) Lama studi : 3 5 tahun 8) Matrikulasi dilakukan sebelum memasuki program pembelajaran

    secara formal (di luar 3 5 tahun)

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 39

    9) Untuk mengikuti Program Doktor, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Magister.

    10) Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat Perguruan Tinggi dapat mengikuti Program Doktor bersamaan dengan penyelesaian Program Magisternya.

    C. Pendidikan Profesi 1. Program Profesi Umum

    a) Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. b) Lama studi : 1 - 3 tahun. c) Semua mata kuliah program profesi Umum merupakan mata

    kuliah keahlian.

    2. Program Profesi Spesialis (satu) a) Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. b) Lama studi : 1 3 tahun c) Semua mata kuliah program profesi Spesialis merupakan mata

    kuliah keahlian.

    3. Program Profesi Subspesialis (Spesialis Dua) a) Jumlah sks beban belajar minimal 40 sks. b) Lama studi : 2 6 tahun c) Semua mata kuliah program profesi Subspesialis merupakan

    mata kuliah keahlian.

    4. Untuk mengikuti Program Profesi Subspesialis (Spesialis Dua), mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Profesi Spesialis (Spesialis Satu), dan untuk mengikuti Program Profesi Spesialis (Spesialis Satu), mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Profesi Umum.

    5. Tugas akhir/Karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 4 - 6 sks, dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Pada batang tubuh tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah dan atau Hadist yang maknanya bersesuaian dengan tema tesis/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara tersebut;

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 40

    6. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel dan telah dimuat dalam jurnal ilmiah nasional yang diolah dari hasil tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain

    yang setara dari peserta didik yang bersangkutan; 7. Telah memperoleh sertifikat bebas buta aksara huruf Al Quran bagi yang

    beragama Islam.

    IV. PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN KURIKULUM

    A. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Pokok-Pokok tentang Pengembangan Kurikulum

    a) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

    b) Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan spesifikasi UIM (seperti ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah), potensi daerah dan peserta didik.

    c) Kurikulum di UIM disusun sesuai dengan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mengembangkan karakter dan kemampuan bangsa dengan memperhatikan upaya peningkatan iman dan takwa, akhlak mulia, potensi, kecerdasan, dan

    minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntuntan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global, dan persatuan nasional serta nilai-nilai kebangsaan sesuai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An nahdiyah.

    2. Prinsip pengembangan kurikulum a) Prinsip pengembangan budaya dan karakter bangsa. Kurikulum

    dikembangkan dengan berorientasi wawasan kebangsaan untuk

    memperkuat karakter jati diri bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan budaya dan daya saing tinggi yang seimbang dalam

    pengembangan potensi dan kondisi nasional dan daerah serta perkembangan global.

    b) Prinsip pemberdayaan dan pemandirian peserta didik. Kurikulum dikembangkan dengan berorientasi pada pemberdayaan dan pemandirian

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 41

    peserta didik yang berkembang secara optimal sepanjang hayat, sehat jasmani dan rohani sesuai dengan potensi dirinya, nilai-nilai agama, nilai dan norma budaya, hukum dan keilmuan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta global sesuai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An nahdiyah.

    c) Prinsip keilmuan dan pengembangan kompetensi dalam bidang ilmu, teknologi/ keahlian dan seni. Kurikulum dikembangkan dengan berorientasi pada kaidah-kaidah keilmuan dan pengembangan kompetensi

    dalam bidang ilmu, teknologi / keahlian dan seni untuk berkehidupan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, berbudaya, aktif, kreatif dan produktif dalam bekerja melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

    d) Prinsip beragam, menyeluruh, dan terpadu. Kurikulum dikembang-kan dengan berorientasi pada keragaman bidang ilmu, teknologi dan seni,

    bidang keterampilan, serta bidang keahlian profesi yang secara menyeluruh dan terpadu membentuk pribadi utuh peserta didik. Kurikulum tersebut

    meliputi muatan mata kuliah umum dan muatan mata kuliah keahlian program pendidikan vokasi, akademik, atau profesi; serta muatan pengembangan diri yang tersusun secara menyeluruh dan terpadu dalam kurikulum strata program studi, sehingga memungkinkan kurikulum

    disusun dengan sistem blok. e) Prinsip relevan, dinamis, dan terukur. Kurikulum dikembangkan dengan

    berorientasi pada kebutuhan kehidupan peserta didik dan masyarakat pada umumnya, serta tuntutan yang bersifat strategis termasuk di dalamnya pengembangan kemampuan bekerja peserta didik dan dunia kerja serta keseimbangan pembangunan nasional dan daerah. Kurikulum tersebut disusun dan dikembangkan secara dinamis serta terukur sesuai dengan kaidah-kaidah penilaian dan pengendalian/ penjaminan mutu.

    B. PRINSIP PENYELENGGARAAN KURIKULUM Kurikulum di UIM diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip-

    prinsip berikut : 1. Prinsip Pembelajaran Kompetensi Secara Aktif. Kurikulum diselenggarakan

    untuk membelajarkan secara aktif peserta didik, menguasai dan meningkatkan

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 42

    kompetensi dalam beragama, berwawasan, berpengetahuan, berketerampilan, nilai dan sikap dalam bidang ilmu/teknologi/seni, bidang keahlian khusus

    akademik atau profesi atau terapan yang diikuti melalui strata program studi tertentu.

    2. Prinsip Pelaksanaan Lima Pilar Pendidikan di UIM. Kurikulum diselenggarakan dengan menegakkan lima pilar pendidikan, yaitu :

    a) Belajar untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah Al

    Nahdiayah b) Belajar untuk memahami dan menghayati c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan bertindak secara efektif d) Belajar untuk berkehidupan bersama dan berguna bagi orang lain dalam masyarakat yang berbudaya, maju dan modern e) Belajar untuk menemukan dan membangun jati diri yang utuh

    3. Prinsip Belajar Sepanjang Hayat dan Belajar Tuntas. Kurikulum diselenggarakan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal

    dengan prinsip belajar sepanjang hayat dan belajar tuntas melalui pembelajaran yang efektif disertai sistem penunjang yang memberikan kesempatan untuk pelayanan perbaikan, pengayaan dan percepatan, serta pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler.

    4. Prinsip Demokratik, Dinamik dan Membangun. Kurikulum diselengga-rakan untuk memberdayakan dan memandirikan peserta didik dalam suasana

    demokratik dalam hubungan yang dinamik dan membangun antara pendidik dan peserta didik berdasarkan prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani (di depan memberikan contoh/ teladan, di tengah memberikan semangat dan prakarsa, dan di belakang memberikan

    dorongan dan kekuatan). 5. Prinsip multistrategi dan multisumber. Kurikulum diselenggarakan melalui

    prinsip multistrategi dan multisumber dengan memanfaatkan sebesar-besarnya kemajuan teknologi informasi dan kondisi serta kekayaan lingkungan (lingkungan fisik/kealaman, sosial kependudukan, budaya, teknologi) dalam kegiatan pembelajaran dengan prinsip alam jadi guru (semua yang terjadi dan kondisi yang berkembang di masyarakat, alam lingkungan dan alam

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 43

    semesta dijadikan sumber, tantangan, dan arah kebajikan/kearifan dalam pembelajaran).

    6. Prinsip Keilmuan dan Keragaman Bidang Kajian Kurikulum diselenggarakan dalam kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kaidah-kaidah keilmuan pada umumnya dan keragaman bidang kajian (ilmu, teknologi dan seni), bidang keterampilan, dan bidang keahlian profesi yang dijabarkan ke dalam kompetensi yang tertuang di dalam silabus pembelajaran.

    7. Prinsip Kesatupaduan Unit Pembelajaran. Kurikulum diselenggarakan dalam unit-unit pembelajaran mata kuliah dan unit semester dengan bobot satuan kredit semester (sks) tertentu dalam program pendidikan yang secara mandiri mewadahi jenis pendidikan diploma (Diploma Satu, Diploma Dua, Diploma Tiga, atau Diploma Empat), atau pendidikan akademik (Sarjana, Magister, Doktor) atau pendidikan profesi (Profesi Umum, Spesialis Satu, Spesialis Dua)

    8. Prinsip Penjaminan Mutu. Kurikulum diselenggarakan dengan memperhatikan prosedur penilaian proses dan hasil pembelajaran dan pengendalian/ penjaminan mutu pendidikan tinggi.

    9. Prinsip Tridarma Perguruan Tinggi. Dalam rangka penyelenggaraan tridarma perguruaan tinggi, pelaksanaan kurikulum sebagai darma

    pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ketiganya saling menunjang, melengkapi, dan mengisi.

    V. PENUTUP

    Untuk melengkapi Standar Isi di atas, unit terkait seperti LPMI-UIM, fakultas, PPs dan atau prodi dapat menyusun prosedur operasional baku tentang

    proses penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi serta peninjauan kurikulum yang isinya disesuaikan dengan kekhasan program studi masing-masing dengan tetap

    mengacu pada standar ini.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 44

    STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

    UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

    LPMI-UIM 29 09 - 2012

    I. PENDAHULUAN Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai salah satu lembaga pendidikan

    tinggi yang memiliki komitmen kuat untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa

    telah menetapkan visinya menjadi universitas Islami terkemuka, berkualitas, berbudaya diminati dan berorientasi pada kepentingan bangsa yang berdasarkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah. Dalam kiprahnya tersebut, lembaga ini terus berbenah diri untuk menjamin kualitas lulusan dan harapan stakeholders dengan membentuk Lembaga Penjaminan Mutu.

    Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai komitmen tersebut

    adalah menetapkan standar proses pembelajaran. Standar proses pembelajaran ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi setiap pelaksana pendidikan di UIM merencanakan, melaksanakan dan mengawasi proses pembelajaran sehingga kompetensi lulusan dapat dicapai sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan.

    Proses pembelajaran di UIM harus senantiasa ditingkatkan secara terencana dan berkala dengan maksud untuk meningkatkan keunggulan lokal, kepentingan

    nasional, keadilan, dan kompetisi antar bangsa dalam peradaban dunia.

    II. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP A. DEFINISI

    1. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di UIM interaksi tersebut harus berpusat pada mahasiswa yang dikenal dengan Student Centered

    Learning (SCL) 2. Proses perubahan yang harus dialami mahasiswa dalam pembelajaran

    meliputi di UIM adalah : a. Ranah kognitif (learning to know) yaitu kemampuan yang yang

    berkenaan dengan pengetahuan, penalaran, atau pikiran.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 45

    b. Ranah afektif (learning to be) yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi yang berbeda berdasarkan penalaran

    c. Ranah psikomotorik (learning to do) yaitu kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani

    d. Ranah kooperatif (learning to live together) : kemampuan untuk bekerjasama.

    3. Stakeholder (pengguna lulusan), adalah dari sektor industri atau produksi, masyarakat luas, dan pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi sendiri.

    B. RUANG LINGKUP 1. Tujuan

    Tujuan ditetapkannya standar proses UIM ini adalah: a. Tersedianya standar proses pembelajaran bagi segenap civitas

    akademika UIM dalam menjalankan tugas sehari-hari sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

    b. Tersedianya standar implementasi proses pembelajaran yang dapat memotivasi seluruh civitas akademika UIM untuk selalu bekerja di dalam standar yang dari hari ke hari makin meningkat kualitasnya.

    c. Terjadinya proses pembelajaran bermutu tinggi, transparan dan akuntabel yang dapat memenuhi harapan segenap pemangku kepentingan

    universitas.

    d. Terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta selalu berorientasi kepada hasil yang lebih baik yang dapat menunjang kepeloporan dan keunggulan universitas.

    Dampak atau outcome yang diharapkan dari standar proses ini di antaranya adalah :

    a. Terjadinya peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran secara terus menenerus pada setiap aspek dan ranah pembelajaran.

    b. Terjadinya peningkatan yang terus menerus dalam kualitas layanan kepada mahasiswa sehingga harapan dan kepuasan mahasiswa juga senantiasa terus meningkat.

    c. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggarakaan pendidikan yang dilakukan Universitas.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 46

    d. Dihasilkannya lulusan yang dapat memenuhi dan merespon setiap dinamika yang terjadi pada masyarakat baik di tingkat nasional maupun di tingkat global.

    2. Sasaran Standar proses ini diharapkan menjadi pedoman bagi segenap

    civitas akademika UIM dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai

    dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Secara lebih rinci, standar proses ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi: a. Pimpinan Universitas

    b. Pimpinan Fakultas dan Pascasarjana c. Pimpinan Program Studi b. Dosen c. Mahasiswa

    d. Pustakawan, laboran, dan teknisi

    e. Staf administrasi

    3. Mekanisme Pemenuhan Standar Agar standar yang telah ditetapkan dapat terpenuhi, setiap unit kerja

    yang ada di lingkungan UIM dapat menyusun strategi pemenuhan standar proses berdasarkan situasi dan kondisi unit kerjanya masing-masing dalam bentuk Prosedur Operasional Baku (POB). Standar proses dan penjabarannya dalam bentuk POB harus dapat menunjang pencapaian visi UIM sebagai universitas Islami terkemuka, berkualitas, berbudaya

    diminati dan berorientasi pada kepentingan bangsa yang berdasarkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah. Keunggulan UIM terletak pada kualitas layanan jasa yang dihasilkan yaitu dapat memuaskan para pemangku kepentingannya, yang mencakupi sektor produktif, masyarakat

    luas, pemerintah, dan masyarakat universitas itu sendiri seperti mahasiswa, dosen, dan staf pendukung lainnya. Penetapan standar proses

    harus mempertimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan, terutama kualitas lulusan agar mampu memenuhi kompetensi yang

    dibutuhkan pengguna lulusan. Setiap unit kerja yang ada di lingkungan UIM harus adil dalam

    pemenuhan standar proses. Setiap unit kerja yang ada harus dipandang sebagai satu kesatuan karena semuanya berada dalam satu rangkaian

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 47

    proses yang utuh, yaitu mengantarkan mahasiswa menjadi lulusan yang berkualitas. Setiap unit harus melakukan kinerja terbaik sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar mampu memuaskan tidak hanya mahasiswa, namun juga unit-unit kerja lainnya yang terkait sebab bila sebuah unit kerja memiliki kinerja yang kurang baik, unit lainnya akan terganggu. Apabila kepuasan unit terkait terganggu, kepuasan mahasiswa pun

    akan terganggu pula.

    Agar standar proses pembelajaran terpenuhi, ada beberapa aspek terkait proses pembelajaran yang harus dilakukan atau dipenuhi, yaitu: a. Perencanaan pembelajaran

    1) Materi 2) Metode 3) Proses pembelajaran 4) Penilaian hasil pembelajaran 5) Sarana pembelajaran dan pemanfatannya

    b. Pelaksanaan proses pembelajaran c. Interaksi dosen dan mahasiswa d. Administrasi pendukung pembelajaran e. Pengawasan dan pengendalian mutu pembelajaran f. Pengaksesan fasilitas pendukung pembelajaran g. Interaksi akademik mahasiswa dengan pihak lain di luar disiplin ilmunya

    4. Manajemen Pengendalian Standar a. Pengendalian standar dapat dilakukan melalui perencanaan yang meliputi :

    1) Pengendalian proses pembelajaran 2) Evaluasi pembelajaran 3) Evaluasi dosen oleh mahasiswa

    b. Dosen bersama mahasiswa mengusahakan agar proses pembelajaran yang terjadi: 1) Memperhatikan kebutuhan dan kepentingan mahasiswa. 2) Bersifat kooperatif dengan melibatkan berbagai ranah pembelajaran. 3) Mengembangkan belajar mandiri (autonomous learning). 4) Mengembangkan kualitas pribadi (soft skills). 5) Mengembangkan sikap dan keterampilan agar dapat terus belajar

    sepanjang hayat (lifelong learning).

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 48

    6) Memanfaatkan IPTEK (ICT). c. Evaluasi proses pembelajaran harus:

    1) Memperhatikan penilaian proses dan hasil. 2) Dilakukan secara reguler dan hasilnya diadministrasikan dengan baik. 3) Dilakukan sesuai standar yang ditetapkan (batas kelulusan, penggunaan

    penafsiran hasil belajar berdasarkan penilaian acuan patokan (PAP). 4) Transparan dan akuntabel.

    d. Evaluasi dosen oleh mahasiswa

    1) Evaluasi dosen dilakukan oleh mahasiswa untuk memastikan dosen telah mengupayakan agar mahasiswa memperoleh pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

    2) Evaluasi dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka. Secara tertutup dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang

    dilakukan oleh Lembaga Jaminan Mutu. Sedangkan secara terbuka dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka yang

    nantinya akan dianalisis langsung oleh pimpinan program studi atau oleh dosen yang bersangkutan.

    3) Hasil evaluasi disampaikan kepada mahasiswa, dosen, dan pimpinan untuk kepentingan pemberian tunjangan prestatif dosen.

    5. Landasan Pembelajaran a. Pilar Belajar

    Proses pembelajaran di UIM harus memperhatikan pilar belajar UNESCO plus yang meliputi: learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be, ditambah learning to believe in God, sebagai spektrum penyelenggaraan pendidikan sesuai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah.

    b. Dimensi Belajar Inti pendidikan adalah belajar, yaitu perubahan pengetahuan,

    keterampilan, sikap atau perilaku ke arah yang lebih baik karena pengalaman belajar tertentu. Dimensi belajar itu dapat berupa: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau, dari tidak biasa menjadi terbiasa, dari bersikap negatif menjadi bersikap positif, atau dari tidak ikhlas menjadi ikhlas. Belajar tidak sekedar

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 49

    transfer pengetahuan (knowledge), melainkan juga penumbuhkembangan nilai-nilai (values), keterampilan (skills), sikap (attitudes), dan ketaqwaan kepada Tuhan (spiritual values).

    c. Pilar Pembelajaran Dimensi belajar sebagaimana disebutkan di atas membutuhkan

    pembelajaran yang mencakupi: pertama, pilar kedekatan yang kuat (high touch) yang dibangun berdasarkan prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tutwuri handayani, dan gotong

    royong. Kedua, pilar teknologi tinggi atau high tech, yang didasarkan atas prinsip alam takambang jadi guru (berguru kepada alam), silih asah, silih asih, silih asuh (saling berbagi pengetahuan, saling mengasihi, dan saling membimbing), agar menjadi mahasiswa yang cageur, bageur, singer, pinter (sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur, terampil, dan pintar atau smart).

    d. Muatan Pembelajaran Pembelajaran yang menegakkan pilar high touch dan high

    tech sebagaimana disebutkan di atas harus mengandung nilai-nilai: (1) iman dan takwa, (2) inisiatif (kreativitas, kepekaan, semangat, aspirasi, motivasi dan ambisi), (3) rajin (bekerja keras, ulet, pantang menyerah, disiplin, produktif, menggunakan nilai tambah yang positif yang didasari

    oleh IPTEKS serta memperhatikan kebersihan, keindahan, dan keamanan), (4) individu (bakat, minat, dan perbedaan individu lainnya), (5) interaksi (sosial dan kontekstual dengan lingkungan), (6) ilmiah (logis dan sistematis, berdasarkan fakta), dan (7) edukatif (mencerminkan pribadi terdidik, matang, dan dewasa).

    e. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan produk/

    alumni yang bertriguna, yaitu makna guna, daya guna, dan karyaguna.

    Pada tahap awal proses pembelajaran menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi mahasiswa, dan dirasakan gunanya oleh mahasiswa. Hasil belajar yang bermakna guna itu merupakan sesuatu yang benar-benar menyatu dalam diri mahasiswa dengan berbagai konteksnya. Perolehan yang bermakna itu mendorong mahasiswa (berdaya guna) untuk

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 50

    berperilaku atau berbuat (berkarya guna) sesuai dengan kompetensi dan konteksnya.

    6. Peran Universitas dalam Proses Pembelajaran Peran UIM dalam proses penyelenggaraan pembelajaran meliputi

    peran pimpinan universitas, fakultas, pascasarjana program studi, mahasiswa, kurikulum, sumber daya pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran, suasana akademis, dan penjaminan mutu. a. Pimpinan UIM

    Pimpinan UIM yaitu Rektor, para pembantu rektor, dekan, direktur pascasarjana, serta unsur pimpinan lainnya yang terkait langsung dengan proses pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pemenuhan standar proses, Pimpinan UIM berkewajiban: 1) Memastikan bahwa kegiatan pembelajaran di kelas terlaksana sesuai

    standar yang telah ditetapkan melalui monitoring dan evaluasi

    proses dan hasil pembelajaran, baik melalui Lembaga Jaminan Mutu Internal maupun Eksternal.

    2) Mengimplementasikan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu.

    3) Memanfaatkan, menambah dan mengelola sarana dan prasarana sesuai Standar Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi untuk disiplin ilmu/teknologi/seni yang menjadi kekhususan program studi.

    4) Menyediakan dana untuk proses pembelajaran bermutu sesuai Standar Pembiayaan Perguruan Tinggi.

    5) Meningkatkan kualitas SDM universitas secara terus menerus baik melalui pendidikan bergelar, nirgelar, atau penciptaan suasana

    akademik yang mendukung. 6) Memastikan bahwa setiap ketidaksesuaian dalam proses

    pembelajaran dan keluhan mahasiswa diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait.

    Untuk memenuhi standar proses, para dekan, direktur PPs di lingkungan UIM berkewajiban : 1) Melakukan supervisi dan mengevaluasi proses dan hasil

    pembelajaran baik melalui penjaminan mutu internal maupun

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 51

    eksternal dengan mengaktifkan unsur pelaksana penjaminan mutu terkait.

    2) Berinisiatif meningkatkan mutu proses pembelajaran oleh dosen sesuai dengan target mutu yang telah ditetapkan dalam visi, misi, dan renstra unit kerja masing-masing.

    3) Mengimplementasikan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermutu.

    4) Memanfaatkan, menambah dan mengelola sarana dan prasarana sesuai Standar Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi untuk disiplin ilmu yang menjadi kekhususan fakultas masing-masing.

    5) Menyediakan dan mengalokasikan dana untuk proses pembelajaran bermutu sesuai Standar Pembiayaan Perguruan Tinggi.

    6) Meningkatkan kualitas SDM fakultas secara terus menerus baik melalui pendidikan bergelar, nirgelar, atau penciptaan suasana akademik yang mendukung.

    7) Meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa melalui standarisasi proses layanan akademik yang berlangsung di fakultas atau direktorat masing-masing.

    b. Jurusan/Program Studi Jurusan/Program studi mempunyai tugas dan kewajiban:

    1) Menyelenggarakan sistem pembelajaran dengan SKS (Sistem Kredit Semester), yang mengacu kepada Standar Isi UIM.

    2) Mengembangkan interaksi yang kondusif dan konstruktif dalam rangka memantapkan dan meningkatkan mutu materi dan proses pembelajaran.

    3) Mengembangkan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk memperkaya proses pembelajaran dalam rangka peningkatan suasana akademis.

    4) Bertanggung jawab atas terselenggaranya proses pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

    5) Mendorong Unit Jaminan Mutu (UJM) program studi untuk aktif bekerja sama dengan Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas dan Lembaga Jaminan Mutu (LJM) UIM dalam melakukan monitoring dan

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 52

    evaluasi internal proses pembelajaran untuk memastikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan telah memenuhi standar yang ditetapkan.

    6) Merumuskan, merencanakan, dan mengusulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses pembelajaran di tingkat program studi.

    7) Menangani dan menindaklanjuti keluhan, aspirasi, dan masukan mahasiswa

    8) Menyediakan sumber belajar yang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik program studi.

    9) Melakukan pengukuran ketercapaian sasaran mutu pembelajaran yang telah ditetapkan serta melakukan langkah tindak lanjut yang diperlukan.

    10) Memotivasi mahasiswa agar aktif berpartisipasi secara penuh demi keberlangsungan proses pembelajaran yang bermutu.

    c. Mahasiswa Mahasiswa berkewajiban untuk: 1) Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 2) Mengembangkan kreativitas dan kemampuan diri yang berkarakter,

    cerdas, dan terampil berdasarkan iman dan takwa dalam kaitannya dengan proses pembelajaran.

    3) Memfasilitasi diri untuk keberhasilan proses pembelajaran. 4) Menaati dan memenuhi ketentuan mengenai standar proses

    pembelajaran yang ditetapkan oleh dosen, program studi dan UIM. 5) Menaati kode etik dan pedoman perilaku mahasiswa yang telah ditetapkan

    UIM

    d. Kurikulum 1) UIM membentuk Tim Pengembang Kurikulum (TPK) yang

    merupakan representasi disiplin ilmu yang dikembangkan.

    2) TPK mengkaji dan mengembangkan kurikulum secara berkala sesuai tuntutan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat serta sejalan dengan Standar Isi UIM dengan pola ilmiah pokoknya menurut jenis program pendidikan akademik, profesi, dan atau vokasi yang setidaknya memuat : tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta pedoman

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 53

    penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

    3) UIM menyosialisasikan kurikulum secara terus menerus dan mengevaluasi efektivitasnya secara periodik melalui kajian yang melibatkan stakeholders utama seperti mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan.

    4) Peninjauan kurikulum dapat dilakukan minimal setiap 4 tahun sekali e. Sumber Daya Pembelajaran

    1) Dosen dengan berkewajiban: a) Menyusun silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP),

    melaksanakan proses pembelajaran, serta mengevaluasinya. b) Memperbaharui materi, strategi, metode dan teknik pembelajaran

    dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, khususnya dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

    c) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang terprogram dan akuntabel berdasarkan kurikulum, silabus, SAP, dan peraturan

    akademik yang diberlakukan oleh program studi dan universitas sesuai target mutu yang telah ditetapkan.

    d) Menyelenggarakan proses pembelajaran melalui tatap muka, penugasan terstruktur lapangan (laboratorium, bengkel, studio, simulator) maupun tugas mandiri.

    e) Melakukan penelusuran bahan-bahan pustaka, baik dari perpustakaan, pusat sumber belajar, dunia maya).

    f) Menyiapkan bahan-bahan ujian sesuai dengan karakteristik bahan dan tujuan pembelajaran, melaksanakan ujian serta mengadministrasikan dan melaporkan hasilnya secara transparan.

    g) Melakukan penelitian dan memanfaatkan hasilnya baik dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memantapkan dan mengembangkan materi dan penyelenggaraan pembela-jaran yang meningkat kualitasnya secara berkelanjutan.

    h) Menyelenggarakan pelayanan akademik secara individual kepada mahasiswa baik berupa bimbingan akademik, bimbingan skripsi, bimbingan belajar, maupun bimbingan karir.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 54

    2) Tenaga penunjang pembelajaran (laboran, teknisi, pustakawan) (1) Memberikan pelayanan secara optimal bagi penyediaan fasilitas

    pembelajaran seperti bahan pustaka, alat bantu dan bahan pembelajaran untuk laboratorium/bengkel kerja/simulator, perpustakaan dan pusat sumber belajar.

    (2) Memberikan layanan keamanan, keselamatan, dan kebersihan kerja, bagi penyediaan fasilitas dan keberlangsungan proses pembelajaran sesuai standar mutu yang telah ditetapkan.

    f. Pengelolaan pembelajaran Dalam mengelola pembelajaran, dosen berkewajiban untuk: 1) Menciptakan komunikasi yang efisien dan efektif dengan pihak yang

    terkait dengan proses pembelajaran seperti mahasiswa, staf administrasi jurusan dan fakultas, biro akademik, dan bagian teknologi informasi dan komunikasi.

    2) Menyelenggarakan pembelajaran dengan menerapkan: a) Format kelas, kelompok, atau individual. b) E-learning dimaksudkan untuk memperkaya khasanah proses

    pembelajaran terutama bagi mahasiswa yang menempuh jalur non reguler.

    c) Pembelajaran melalui laboratorium/bengkel/studio/simulator dan atau lapangan.

    d) Penerapan sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). e) Penciptaan suasana pembelajaran yang mengembangkan

    kemampuan berpikir, merasa, bersikap, berempati, bertindak dan bertanggung jawab.

    f) Menciptakan sistem pembelajaran yang terprogram dan akuntabel berdasarkan kurikulum, silabus, SAP, dan peraturan akademik yang berlaku sesuai dengan target yang mutu yang telah ditetapkan.

    3) Menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem SKS mengacu kepada Standar Isi Perguruan Tinggi.

    4) Melaksanakan sistem pembelajaran melalui tatap muka, tugas terstruktur, tugas mandiri, tugas lapangan, laboratorium/ bengkel kerja/studio/simulator, penelusuran bahan perkuliah-an dan bahan ujian dan mengadministrasikannya secara transparan.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 55

    5) Memanfaatkan sistem informasi, baik konvensional maupun elektronik, secara optimal untuk menunjang proses pembelajaran yang bermutu.

    6) Mengembangan karakter positif yang dapat menunjang pembangunan karakter bangsa (character building) baik melalui contoh maupun keteladanan, seperti kejujuran, kerja keras, pluralis, menghormati orang lain, beorientasi pada hasil, kreatif, hemat, percaya diri,

    menghormati hukum dan peraturan, bangga sebagai bangsa Indonesia, ramah lingkungan, serta peduli atas pergaulan dunia.

    g. Suasana Akademik Pimpinan program studi berkewajiban meningkatkan suasana akademis di lingkungan unit kerjanya masing-masing dengan : 1) Menciptakan interaksi yang kondusif dan konstruktif antara dosen,

    mahasiswa, petugas penunjang pembelajaran dan lingkungan. 2) Memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk

    meningkatkan mutu pembelajaran. 3) Menerapkan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan

    otonomi keilmuan.

    4) Menerapkan budaya menulis, meneliti, memublikasikan karya ilmiah serta mengikuti presentasi dan pertemuan ilmiah lainnya di kalangan para dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun luar negeri.

    5) Melakukan cross fertilization antar program studi 6) Melakukan networking dengan rekan profesi baik di dalam maupun di luar

    negeri

    h. Perpustakaan

    Dalam rangka menunjang proses pembelajaran yang bermutu, Perpustakaan UIM berkewajiban: 1) Menyediakan bahan pustaka yang memadai sesuai dengan tuntutan

    kebutuhan mahasiswa dan dosen baik dalam bentuk buku, CD, film,

    maupun dalam bentuk visualisasi lainnya. 2) Menyediakan, mengolah, memelihara dan mengelola bahan pustaka

    untuk menunjang proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 56

    3) Melakukan langkah-langkah strategis yang selain dapat memenuhi layanan kepada pemustaka yang efektif dan efisien juga dapat meningkatkan citra universitas baik di dalam maupun luar negeri.

    III. INDIKATOR A. Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana, dibuktikan dengan

    tingkat kehadiran mahasiswa maupun dosen yang tinggi yaitu minimal 80 %

    B. Kelengkapan dokumen (borang) dan pengisian yang tertib serta teratur dan tersusun tapi.

    C. Rata-rata indeks prestasi kelulusan (IPK) meningkat menjadi minimal 3,00 dan rata-rata lama masa studi menurun hingga maksimal 5 tahun dan bebas buta aksara Al Quran bagi yang beragama Islam.

    D. Terpenuhinya kompetensi lulusan seperti yang diharapkan yang ditandai dengan

    tingkat penyerapan alumni di dunia kerja dan atau berkarya mandiri sesuai bidangnya minimal 75 % dengan masa tunggu rata-rata 6 bulan.

    IV. STANDAR PERENCANAAN PROSES Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyiapan silabus dan satuan

    acara perkuliahan (SAP). Silabus setidaknya memuat identitas mata kuliah, deskripsi mata kuliah, tujuan perkuliahan, pendekatan atau metode perkuliahan, evaluasi perkuliahan, materi perkuliahan, dan bahan pustaka yang digunakan.

    SAP setidaknya mencakupi identitas mata kuliah, hari/tanggal sesi perkuliahan, tujuan perkuliahan, materi perkuliahan, kegiatan perkuliahan yang akan dilakukan, tugas/tagihan, penilaian, serta alat atau bahan pustaka yang digunakan.

    A. SILABUS Silabus merupakan garis besar deskripsi, tujuan, materi, kegiatan

    perkuliahan, dan penilaian yang akan dilakukan dalam satu semester.

    Silabus dikembangkan berdasarkan kepakaran dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan dengan mempertimbangkan perkembangan keilmuan

    mutakhir mata kuliah tersebut yang diantaranya dapat dilakukan melalui perbandingan, benchmarking, dan pengembangan isi (content) mata kuliah sejenis pada sejumlah universitas kelas dunia. Silabus minimal memuat:

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 57

    1. Identitas mata kuliah 2. Deskripsi mengenai kontribusi mata kuliah dalam mencapai standar

    kompetensi lulusan program studi 3. Kompetensi yang diharapkan 4. Deskripsi materi pokok dan pengetahuan prasyarat 5. Indikator dan bentuk penilaian pencapaian kompetensi 6. Alokasi waktu yang dibutuhkan 7. Bahan pustaka dan sumber belajar lain yang digunakan

    Identitas silabus mencakupi nama mata kuliah, kode mata kuliah, jenjang mata kuliah (Diploma, S1, S2, S3), jumlah SKS, semester, kelompok mata kuliah (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan, Mata Kuliah Keahlian Berkarya, Mata Kuliah Perilaku Berkarya, Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat), Jurusan/Program studi, Status mata kuliah (wajib, pilihan, pengganti skripsi, dan lain lain), dosen, ruangan, dan waktu penyelenggaraan perkuliahan.

    Deskripsi perkuliahan menggambarkan visi dan misi perkuliahan,

    tujuan umum perkuliahan, garis besar aktivitas, dan pendekatan penilaian yang akan dilakukan.

    Tujuan perkuliahan merupakan tujuan yang ingin dicapai setelah perkuliahan dilakukan. Tujuan perkuliahan ini harus sudah mengarah pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki mahasiswa setelah memenuhi persyaratan perkuliahan yang diberlakukan. Tujuan perkuliahan juga harus mempertimbangkan kecerdasan ganda (multiple intelligences) seperti kecerdasan: verbal/linguistics, logical/mathematical, musical, visual/spatial, bodily/kinaesthetics, interpersonal, intrapersonal, naturalistic, dan spiritual).

    Pendekatan pembelajaran merupakan uraian mengenai metodologi pembelajaran yang akan dilakukan seperti inquiry atau expository. Metode pembelajaran dapat berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, inquiry, problem solving, proyek, dan lainnya. Pendekatan pembelajaran juga harus mencakupi tugas yang akan diberikan kepada mahasiswa seperti chapter report, article review, coursework, mini research dan lain-lain. Pendekatan pembelajaran juga harus mencakupi media pembelajaran yang digunakan,

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 58

    baik berupa handout, Power Point, OHP, cassette player, laboratorium, dan lain-lain.

    Evaluasi pembelajaran setidaknya mencakupi: Kuis, tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS). Keempat komponen harus diberi bobot sesuai dengan tinggi rendahnya beban masing-masing komponen. Komponen penilaian, bobot masing-masing komponen serta

    teknis perhitungannya harus disampaikan kepada mahasiswa sebelum perkuliahan dilakukan. Kehadiran digunakan sebagai syarat mahasiswa

    dapat mengikuti proses penilaian atau tidak, dan bukan merupakan bagian dari komponen penilaian.

    Materi perkuliahan berisi butir material yang akan disampaikan atau dibahas pada setiap pertemuan. Uraian materi harus mencakupi referensi yang digunakan, serta dimana bahan itu dapat diperoleh sehingga mahasiswa dapat mencari bahan itu secara mudah. Jika di bahan itu dapat

    diperoleh di perpustakaan, sebutkan dirak mana buku itu berada. Demikian pula jika bahan itu berasal dari bahan Internet, sebutkan pula alamat web site-nya.

    B. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Satuan Acara Perkuliahan (SAP) disusun berdasarkan silabus

    untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Dosen menyusun SAP untuk satu atau beberapa kali kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam semester yang akan berlangsung.

    Penyusunan SAP harus memperhatikan partisipasi aktif mahasiswa, penerapan teknologi informasi dan komunikasi, keterkaitan dan keterpadu-an antar materi, umpan balik dan tindak lanjut. SAP yang disiapkan oleh setiap dosen pengampu mata kuliah disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

    1. Mendorong pengembangan minat, bakat dan penalaran mahasiswa. 2. Memperhatikan perbedaan kekhasan mahasiswa secara indivi-dual. 3. Mendorong mahasiswa utuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan

    pembelajaran. 4. Mendorong mahasiswa untuk membaca dan menulis baik menulis akademik

    maupun menulis kreatif.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 59

    5. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut seperti memeriksa pekerjaan mahasiswa, memberi penguatan, pengayaan, dan remedial.

    6. Menitikberatkan pada pemerolehan pengetahuan melalui pengalaman, pencarian dan praktik secara langsung, bukan mengandalkan hapalan semata.

    7. Memanfaatkan teknologi informasi seperti komputer, Internet, televisi,

    radio, telepon, dan sejenisnya. 8. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

    Berdasarkan prinsif-prinsif tersebut SAP setidaknya memuat: 1. Identitas mata kuliah 2. Tujuan pembelajaran 3. Kompetensi dan indikator pencapaiannya 4. Uraian materi

    5. Metode dan kegiatan pembelajaran 6. Alokasi waktu 7. Bentuk penilaian

    8. Jenis tagihan 9. Sumber belajar 10. Perangkat pendukung proses pembelajaran

    Alokasi waktu merupakan tanggal pasti perkuliahan itu akan

    dilakukan, disertai ruangan yang akan digunakan. Tujuan merupakan jenis perilaku mahasiswa yang diharapkan

    muncul setelah perkuliahan selesai. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik menggunakan kata-kata operasional misalnya dengan menggunakan taksonomi bloom atau taksonomi lainnya yang relevan.

    Materi yang akan disampaikan merupakan inti dari bidang keilmuan

    (body of knowledge) mata kuliah yang bersangkutan yang akan dicakup dalam satu semester. Kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan merupakan aktivitas yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan dosen selama satu semester. Kegiatan belajar mengajar yang dipilih diarahkan pada bentuk kegiatan yang berpusat pada mahasiswa, mendorong pemecahan masalah, kreativitas dan kerja sama antarmahasiswa.

    Tagihan merupakan tugas, kegiatan, perbuatan, atau produk yang harus dilakukan atau dihasilkan mahasiswa yang merupakan bagian tak terpisahkan

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 60

    dari kegiatan pembelajaran. Selama satu satu semester setidaknya mahasiswa memperoleh satu tugas dan kuis dari dosen.

    Bahan pustaka yang digunakan setidaknya mencakupi nama penulis, judul buku, tahun terbit, tempat penerbitan serta penerbit buku yang bersangkutan. Jika dari web, sebutkan alamat website-nya.

    Perangkat pendukung pelajaran dapat berupa, realita, OHP, LCD Projector, kaset, TV, bahan praktek laboratorium, peralatan bengkel atau simulator yang relevan.

    C. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN Perencanaan proses pembelajaran dalam SAP sekurang-kurangnya

    mencakupi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

    1. Pendahuluan Pendahuluan merupakan langkah awal dalam kegiatan belajar

    mengajar yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memusatkan perhatian mahasiswa atas tujuan pembelajaran dan kegiatan inti yang akan dilakukan serta tagihan yang harus dipenuhi. Kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh seorang mahasiswa secara bergantian, lalu dosen mengecek kehadiran mahasiswa dan mengisi Berita Acara Perkuliahan (BAP).

    Kegiatan pendahuluan dapat dilakukan melalui paparan mengenai pentingnya materi yang akan dibahas serta, mengulas bahan

    yang telah diajarkan, apersepsi, scaffolding melalui teori skema atau mind mapping atau tulang ikan (fishbone) sesuai dengan karakteristik materi yang bersangkutan.

    2. Kegiatan Inti Kegiatan merupakan kegiatan utama dalam mencapai tujuan

    perkuliahan. Kegiatan inti diarahkan melalui kegiatan yang interaktif,

    inspiratif, menantang, dan memotivasi mahasiswa untuk terlibat secara aktif serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai minat, bakat, dan kebutuhan mahasiswa.

    Kegiatan inti dapat dilakukan melalui proses eksposisi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, aplikasi, dan ekstensifikasi. Mahasiswa juga diarahkan tidak hanya pada hafalan tetapi juga penalaran ilmiah

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 61

    seperti membuat laporan percobaan laboratorium, laporan observasi, laporan penelitian, laporan praktik, menulis esei, makalah dan

    sejenisnya. Dalam hal penulisan laporan atau makalah, mahasiswa dan

    dosen harus senantiasa memperhatikan etika ilmiah dan kode etik perilaku dosen dan mahasiswa yang ditetapkan UIM.

    3. Penutup Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

    pembelajaran yaitu membaca doa bersama yang dipimpin oleh seorang mahasiswa secara bergantian pada setiap pelaksanaan tatap muka. Sebelum doa dimulai dosen dapat meringkas dan menyimpulkan atas apa yang telah dilakukan, memberi pertanyaan, meminta mahasis-wa menyimpulkan, atau kegiatan lainnya. Kegiatan penutup juga dapat dilakukan melalui penyampaian tagihan atau tugas yang harus dikerjakan.

    4. Penilaian hasil belajar Penilaian pada setiap akhir kegiatan pembelajaran dilakukan

    mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan serta untuk mengukur ketercapaian tujuan. Kegiatan penilaian dapat dilakukan secara lisan berupa tanya jawab, tertulis seperti kuis atau praktikum. Tindak lanjut kegiatan pembela-jaran yang telah dilakukan dapat berupa tugas yang relevan, observasi lapangan, praktik lapangan atau praktikum.

    5. Sumber belajar Dosen harus menyampaikan sumber belajar yang dibutuhkan

    untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber belajar yang dipilih disesuaikan dengan tujuan, materi, dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sumber belajar dapat berupa website, perpustakaan, self-access center, atau narasumber.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 62

    V. STANDAR PELAKSANAAN PROSES Standar pelaksanaan proses pembelajaran di UIM adalah sebagai berikut :

    A. Standar umum pelaksanaan proses 1. Jumlah mahasiswa per kelas maksimal 40 orang untuk kegiatan perkuliahan

    S1 dan atau 25 orang untuk kegiatan perkuliahan Pascasarjana, sedang untuk kegiatan praktikum di laboratorium maksimal 25 orang

    2. Beban Kerja Dosen antara 12 16 SKS yang meliputi : a. Beban mengajar dan tutorial per dosen maksimal 10 SKS b. Bimbingan skripsi (6 mahasiswa = 1 SKS)/tesis dan disertasi (3

    mahasiswa = 1 SKS). c. Aktualisasi potensi dan kepakaran dosen yang bersangkutan. d. Bimbingan praktik di laboratorium, program latihan profesi, dan

    program kerja lapangan. e. Tugas struktural yang diemban.

    f. Kesempatan dosen melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan.

    g. Jumlah bimbingan akademik 3. Untuk setiap mata kuliah, jika relevan dan memungkinkan, dosen

    setidaknya menganjurkan mahasiswa untuk membaca: a. Minimal 1 buku untuk program diploma atau dual modes, b. Minimal 2 buku rujukan yang digunakan untuk S1, c. Minimal 3 buku dan satu artikel jurnal rujukan untuk S2, dan d. Minimal 3 buku dan 3 artikel jurnal rujukan terbaru yang relevan untuk

    S3. 4. Prasarana dan sarana perkuliahan tertata rapi, bersih, nyaman, dan lengkap

    sesuai kebutuhan dalam rangka efektifitas proses pembelajaran 5. Setiap kegiatan pembelajaran diawali dan ditutup dengan doa bersama yang

    dipimpin secara bergiliran oleh salah seorang mahasiswa

    B. Standar tahapan proses pembelajaran 1. Proses pembelajaran harus dimulai dengan tahap pendahuluan yang

    mencakup deskripsi ringkas materi kuliah, penjelasan tujuan instruksional dan relevansi bahan ajar.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 63

    2. Proses pembelajaran harus diakhiri dengan tes formatif, umpan balik dan atau tindak lanjut yang penting untuk meningkatkan motivasi mahasiswa.

    3. Proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan metode pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa dapat bertanggung jawab.

    4. Proses pembelajaran harus merancang dan memberikan kegiatan yang memotivasi mahasiswa untuk selalu berkeinginan tahu (curiosity) serta mampu mengungkapkan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tertulis.

    5. Proses pembelajaran seharusnya memberi umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan dan respon yang benar dari mahasiswa.

    C. Standar komponen proses pembelajaran 1. Tiga (3) komponen pembelajaran yaitu komponen rutin, komponen

    pengkayaan dan komponen motivasi harus dilaksanakan secara proporsional.

    2. Komponen rutin harus terdiri dari: a. Uraian penjelasan baik konsep, prinsip maupun prosedur. b. Memberi contoh-contoh yang aktual, relevan dan menarik, termasuk

    yang bukan contoh (non-example). c. Merancang/melaksanakan latihan (practice) untuk mahasiswa.

    3. Komponen pengkayaan (enrichment) seharusnya dilaksanakan dengan menyusun diagram, skema, flow-chart, gambar, peta, kurva, dan sebagainya.

    4. Komponen motivasi harus dilaksanakan dalam wujud munculnya perhatian, relevansi bahan ajar, menimbulkan percaya diri dan kepuasan di pihak mahasiswa.

    5. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas kurikulum, hasil penelitian dan penerapannya.

    D. Standar partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran 1. Mahasiswa harus dibuat aktif untuk memberi respon melalui metode

    diskusi, simulasi, bermain peran (role playing) dan penggunaan media slide, kaset audio, mimbar, benda sebenarnya, dan sebagainya

    2. Penyampaian kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan mengunakan metoda yang bervariasi seperti diskusi, brainstorming, studi kasus, role playing, demonstrasi, dan sebagainya.

  • Pedomam Umum Pelaksanaan SPM-PT UIM 2012 (Dok. 001/LPMI-UIM/2012) Page 64

    3. Penyampaian kegiatan belajar mengajar seharusnya menggunakan berbagai media (transparansi, film, videotape, LCD, dan sebagainya)

    4. Fakultas/PPs/Program studi harus menetapkan jumlah optimal mahasiswa per kelas per mata kuliah yaitu maksimal 40 orang untuk S1 dan 25 orang untuk S2 dan S3.

    E. Standar Materi Pembelajaran 1. Materi kuliah harus dirinci dalam bagian-bagian kecil mulai dari mata kuliah,

    pokok bahasan, sub-pokok bahasan, dan sebagainya.

    2. Penguasaan materi kuliah harus merupakan prasyarat sebelum mempelajari materi lanjutan dengan menggunakan cara belajar tuntas (mastery learning).

    F. Standar Ketrampilan Pembelajaran 1. Kegiatan belajar mengajar harus memahami pendidikan berwawasan

    diffable (different abilities), sehingga ada perbedaan perlakuan melalui bimbingan dalam kelas, pemberian tugas, metode instruksional yang

    tepat, dan sebagainya. 2. Proses pembelajaran harus dilengkapi dengan ketrampilan bertanya

    dasar, meliputi: pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan ke seluruh kelas, pemberian tuntu