peraturan akademik

54
REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004 KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Nomor. 250.A/H21.4/HK/2007 Tentang: REVISI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI (PROGRAM SARJANA) Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Menimbang a . Bahwa Peraturan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan Nomor. 226.A/J21.4/HK/2004 tanggal 30 Otober 2004 setelah dilakukan evaluasi, ternyata banyak hal yang berlum dapat menampung kebutuhan mengatur kegiatan akademik di Fakultas Pertanian Universitas Jambi sesuai dengan kemajuan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan; b . Bahwa oleh karena itu dianggap perlu untuk merevisi Surat Keputusan Dekan Nomor. 226.A/J21.4/HK/2004 dan menetapkan Peraturan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang baru; c . Bahwa penetapan Peraturan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang baru perlu ditetapkan dengan suatu Surat Keputusan Dekan. Mengingat : 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Upload: fadli-padel

Post on 14-Dec-2014

6.322 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

peraturan akademik

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

Nomor. 250.A/H21.4/HK/2007

Tentang:

REVISI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

(PROGRAM SARJANA)

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Menimbang a. Bahwa Peraturan Akademik Fakultas Pertanian

Universitas Jambi yang telah ditetapkan dengan Surat

Keputusan Dekan Nomor. 226.A/J21.4/HK/2004

tanggal 30 Otober 2004 setelah dilakukan evaluasi,

ternyata banyak hal yang berlum dapat menampung

kebutuhan mengatur kegiatan akademik di Fakultas

Pertanian Universitas Jambi sesuai dengan kemajuan

perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan;

b. Bahwa oleh karena itu dianggap perlu untuk merevisi

Surat Keputusan Dekan Nomor. 226.A/J21.4/HK/2004

dan menetapkan Peraturan Akademik Fakultas

Pertanian Universitas Jambi yang baru;

c. Bahwa penetapan Peraturan Akademik Fakultas

Pertanian Universitas Jambi yang baru perlu ditetapkan

dengan suatu Surat Keputusan Dekan.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim

Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang

Pendidikan Tinggi;

3 Keputusan Mendikbud RI 154/O/2004 tentang Statuta

Universitas Jambi;

4 Keputusan Mendikbud RI 0188/O/1995 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jambi;

Page 2: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

5. Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor. 614099.MPK/KP/99 dan

Nomor. 181 Tahun 1999

6. Keputusan Rektor Universitas Jambi Nomor.

264/J21/PP/2006 tentang Peraturan Akademik

Universitas Jambi.

7. Keputusan Rektor Universitas Jambi Nomor

03/J21/KP/2004 Tentang Pengangkatan Dekan

Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

M E M U T U S K A N

Menetapkan : REVISI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI PROGRAM SARJANA).

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan akademik ini yang dimaksud dengan :

(1) Peraturan akademik adalah peraturan yang mengatur tentang

penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

(2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi, yang selanjutnya disebut

Fakultas, adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan

kegiatan akademik di bidang ilmu pertanian.

(3) Bagian tata usaha Fakultas adalah satuan pelaksana administratif yang

menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif yang meliputi

administrasi pendidikan, administrasi kemahasiswaan, administrasi

umum dan perlengkapan serta administrasi keuangan dan

kepegawaian.

(4) Jurusan di Fakultas adalah unit pelaksana akademik yang

melaksanakan kegiatan akademik pada satu atau seperangkat cabang

ilmu di bidang ilmu pertanian.

(5) Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman

penyelenggaraan pendidikan akademik di Fakultas, yang

diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar

Page 3: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap

sesuai dengan sasaran kurikulum.

(6) Laboratorium/studio dan kebun percobaan di Fakultas adalah

perangkat penunjang kegiatan akademik pada satu atau seperangkat

cabang ilmu di bidang ilmu dan teknologi pertanian.

(7) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi

maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan

penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan belajar-mengajar di Fakultas.

(8) Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung

jawab yang dimiliki oleh mahasiswa/lulusan Fakultas sebagai syarat

untuk dapat dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan

tugas-tugas di bidang ilmu dan teknologi di bidang pertanian.

(9) Semester adalah satuan waktu kegiatan akademik yang terdiri atas 16

sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut

kegiatan iringannya, termasuk 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu kegiatan

ujian dan penilaian.

(10) Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan

mahasiswa Fakultas.

(11) Dosen Fakultas terdiri atas dosen tetap dan tidak tetap dengan tugas

utama mengajar.

(12) Pembimbing akademik, pembimbing seminar, pembimbing praktek

kerja lapang, pembimbing skripsi dan penanggung jawab/koordinator

mata kuliah adalah dosen tetap Fakultas.

(13) Mahasiswa adalah mahasiswa Fakultas yang terdaftar pada semester

yang bersangkutan sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas

Jambi.

(14) Rektor dalam peraturan ini adalah Rektor Universitas Jambi.

(15) Dekan dalam peraturan ini adalah Dekan Fakultas.

(16) Kepala tata usaha dalam peraturan ini adalah kepala tata usaha

Page 4: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Fakultas.

(17) Ketua jurusan, ketua program studi, kepala laboratorium/studio, dan

kepala kebun percobaan adalah ketua jurusan, ketua program studi,

kepala laboratorium/studio, dan kepala kebun percobaan dalam lingkup

Fakultas.

(18) Tata tertib merupakan norma dan nilai yang berlaku berkenaan dengan

peraturan akademik Fakultas

(19) Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada seseorang untuk

memaksa orang tersebut untuk menepati atau mentaati ketentuan yang

diatur di dalam peraturan akademik dan tata tertib Fakultas.

Page 5: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

B A B IIPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Pasal 2

(1) Fakultas menyelenggarakan pendidikan akademik program sarjana.

(2) Pendidikan akademik program sarjana diarahkan terutama pada

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian serta

pengembangannya.

(3) Tujuan pendidikan akademik program sarjana adalah menyiapkan

peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi pertanian, serta menyebarluaskan dan

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Pasal 3

(1) Penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana pada Fakultas

dilaksanakan pada program studi dalam jurusan.

(2) Penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana pada Fakultas

dilaksanakan atas dasar kurikulum program studi dalam jurusan.

Pasal 4

(1) Tempat penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana

dilaksanakan di ruang kuliah, laboratorium/studio, kebun percobaan

dan/atau tempat lain yang secara resmi ditetapkan oleh Fakultas.

(2) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan akademik program

sarjana dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik Fakultas yang

disusun atas dasar kalender akademik Universitas.

(3) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan akademik program

sarjana dibagi atas 2 (dua) semester reguler dan 1 (satu) semester

pendek.

Page 6: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Pasal 5

(1)

(2)

Semester reguler adalah pelaksanaan kegiatan kuliah sebagaimana

diatur pada pasal 1 ayat (9)

Semester pendek adalah kegiatan perkuliahan antara 2 semester

reguler setelah semester genap dan sebelum semester ganjil yang

equivalen dengan semester reguler.

(3) Semester pendek bertujuan untuk mengatasi kendala yang dihadapi

mahasiswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan IPK dan

mempercepat masa studi mahasiswa

(4) Khusus penyelenggaraan semester pendek berpedoman kepada

Peraturan Akademik Universitas, sedangkan teknis pelaksanaannya

diatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan.

(5) Semester pendek dapat dilaksanakan jika diperlukan oleh Fakultas

Pasal 6

(1) Penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana pada Fakultas

dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS)

untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen,

pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program yang

dinyatakan dengan satuan kredit semester (sks).

(2) Satu sks adalah kegiatan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh

selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1

jam perkuliahan atau 2 jam praktikum atau 4 jam kerja lapangan yang

masing-masing diiringi oleh 1 jam kegiatan terstruktur dan 1 jam

kegiatan mandiri.

(3) Satu sks penyelenggaraan kuliah bagi mahasiswa meliputi tiga kegiatan

per minggu selama satu semester yang terdiri atas :

a. Kegiatan tatap muka terjadwal dengan dosen selama 50 menit.

b. Kegiatan terstruktur (tidak terjadwal) tetapi direncanakan selama 50 menit.

c. Kegiatan mandiri selama 50 menit

Page 7: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(4) Satu sks praktikum di laboratorium/studio/workshop, kebun percobaan,

rumah kaca, dan seminar adalah kegiatan selama 1 semester meliputi

kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 2 jam (120 menit) dan diiringi

oleh 60 menit kegiatan terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.

(5) Satu sks penyelenggaraan praktik kerja lapang, praktik kerja profesi,

kuliah kerja praktik, magang, KUKERTA dan skripsi adalah kegiatan

terjadwal per minggu sebanyak 4 jam diiringi oleh 60 menit kegiatan

terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.

(6) Satu sks pelaksanaan kuliah bagi dosen meliputi tiga kegiatan per

minggu selama satu semester yang terdiri atas :

a. Kegiatan tatap muka dengan mahasiswa selama 50 menit

b. Kegiatan perencanaan dan evaluasi akademik terstruktur tidak

terjadwal tetapi direncanakan selama 50 menit.

c. Kegiatan pengembangan materi kuliah selama 50 menit.

Pasal 7

(1) Kartu Rencana Studi (KRS) adalah kartu yang memuat sejumlah mata

kuliah yang dikontrak mahasiswa pada semester tertentu yang

disahkan oleh Pembimbing Akademik.

(2) Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) adalah kartu yang memuat

sejumlah mata kuliah yang dikontrak mahasiswa pada awal semester

dan sejumlah mata kuliah pengganti

(3) Kartu Hasil Studi (KHS) adalah kartu yang memuat hasil studi tiap

mahasiswa per semester.

(4) Kartu kumpulan nilai adalah kartu yang memuat rekapitulasi hasil studi

tiap mahasiswa sebagai laporan kemajuan sampai semester terakhir

yang ditempuhnya, dibuat dan disahkan oleh ketua jurusan setelah

disetujui PA

(5) Transkrip nilai adalah turunan nilai-nilai akademik yang diperoleh

mahasiswa pada setiap program studi, dibuat dan disahkan oleh

Fakultas.

(6) Indeks prestasi (IP) adalah jumlah hasil perkalian nilai kredit dengan nilai

Page 8: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

bobot setiap mata kuliah yang dikontrak, dibagi dengan jumlah kredit

mata kuliah yang sudah dikontrak mahasiswa pada semester yang

bersangkutan; atau dalam bentuk formulasi:

IP = (∑ KN) / (∑ K) ; dimana K = kredit mata kuliah, dan

N = nilai bobot mata kuliah.

(7) Indeks prestasi kumulatif (IPK) adalah jumlah hasil perkalian nilai kredit

dengan nilai bobot setiap mata kuliah yang sudah lulus, dibagi dengan

jumlah kredit semua mata kuliah yang sudah dikontrak mahasiswa.

Pasal 8

(1) Beban studi program sarjana pada Fakultas berkisar antara 147 – 151

sks.

(2) Beban studi mahasiswa pada tahun I (semester ganjil dan semester

genap) sesuai dengan paket mata kuliah yang tersedia.

(3) Beban studi mahasiswa pada semester ganjil berikutnya ditentukan atas

dasar IP semester ganjil sebelumnya.

(4) Beban studi mahasiswa pada semester genap berikutnya ditentukan atas

dasar IP semester genap sebelumnya.

(5) Beban studi yang dapat dikontrak pada semester berikutnya baik kontrak baru, maupun

kontrak ulang adalah sebagai berikut :

IP Beban Studi Maksimum (sks)

< 1.5 12

1.5 – < 2.0 15

2.0 – < 2.5 18

2.5 – < 3.0 21

≥ 3.0 24

(6) Beban studi maksimum yang dapat dikontrak secara keseluruhan,

termasuk perbaikan adalah 24 sks.

(7) Batas akhir waktu studi program sarjana adalah 14 semester.

Pasal 9

(1) Setiap mahasiswa berhak mendapat cuti kuliah 2 (dua) semester selama

Page 9: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

masa studinya dan masa cuti tidak diperhitungkan dalam penentuan

batas waktu studi.

(2) Mahasiswa yang berhalangan mengikuti kuliah karena alasan tertentu

(sakit berkepanjangan, mengemban tugas negara) melebihi 4 kali

pertemuan berturut-turut pada awal perkuliahan disarankan mengambil

cuti kuliah (stop out).

(3) Cuti kuliah diberikan kepada mahasiswa secara resmi melalui

persetujuan Dekan.

(4) Ketetapan cuti kuliah dan aktif kembali kuliah diatur dengan surat

keputusan Rektor.

Pasal 10

(1) Penerimaan mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi negeri lain diatur

dalam Peraturan Akademik Universitas.

(2) Dekan dapat menerima/menolak mahasiswa pindahan dari perguruan

tinggi negeri lain, atas dasar pertimbangan ketua jurusan.

(3) Perpindahan mahasiswa ke perguruan tinggi lain dimungkinkan

sepanjang persyaratan perguruan tinggi penerima dapat dipenuhi oleh

mahasiswa bersangkutan.

(4) Perpindahan mahasiswa dari Fakultas ke Fakultas lain atau antar

Program studi dalam Fakultas diatur dalam Surat Keputusan Dekan.

B A B III

K U R I K U L U M

Pasal 11

(1) Kurikulum program studi yang diberlakukan Fakultas adalah Berbasis

Kompetensi.

(2) Kurikulum sebagaimana tersebut pada Ayat (1) terdiri atas :

a. Kurikulum Inti

b. Kurikulum Institusional

Page 10: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(3) Kurikulum inti pada suatu program studi merupakan kelompok bahan

kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam program studi tersebut.

(4) Kurikulum institusional suatu program studi merupakan sejumlah bahan

kajian dan pelajaran, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam

kurikulum inti program studi tersebut yang disusun dengan

memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan daerah Jambi

khususnya serta ciri khas Universitas.

(5) Kurikulum Inti dan Institusional terdiri atas kelompok mata kuliah

pengembangan kepribadian (MPK), kelompok mata kuliah keilmuan dan

keterampilan (MKK), kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB),

kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB), dan kelompok mata

kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB).

(6) Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) suatu program

studi adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk

mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, berkepribadian mantap, dan

mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.

(7) Kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) suatu pogram

studi adalah kelompok bahan dan pelajaran yang ditujukan terutama

untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu

sesuai dengan program studi tersebut.

(8) Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) suatu program studi

adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan

menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan

keterampilan yang dikuasai sesuai dengan program studi tersebut.

(9) Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) suatu program studi

adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk

membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam

berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan

keterampilan yang dikuasai sesuai dengan program studi tersebut.

Page 11: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(10) Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) suatu

program studi adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang

diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan

bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya sesuai

program studi tersebut.

(11) Kurikulum inti program studi pada Fakultas berkisar antara 65 – 78 sks

(44% - 53 %) dari kisaran jumlah sks program sarjana program studi pada

Fakultas.

Pasal 12

(1) Mata kuliah kurikulum inti pada setiap program studi Fakultas wajib

diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan.

(2) Mata kuliah pilihan pada program studi tertentu adalah mata kuliah yang

tersedia dan dapat dipilih oleh mahasiswa untuk mencukupi kebutuhan

minimal jumlah sks pada program studi yang bersangkutan.

(3) Mata kuliah prasyarat pada program studi adalah mata kuliah, baik yang

terdapat dalam kurikulum inti maupun institusional, yang memiliki

hubungan vertikal dengan mata kuliah lainnya, dan hanya dapat dikontrak

oleh mahasiswa jika mata kuliah yang dijadikan prasyarat dinyatakan

lulus.

(4) Mata kuliah tanpa prasyarat pada program studi adalah mata kuliah, baik

yang terdapat dalam kurikulum inti maupun institusional, dapat dikontrak

oleh mahasiswa tanpa tergantung pada kelulusan mata kuliah lainnya

Pasal 13

(1) Setiap mata kuliah program studi pada Fakultas diberi kode sesuai

dengan kode masing – masing program studi.

(2) Kode mata kuliah sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) terdiri atas tiga

(3) huruf dan kemudian diikuti dengan tiga (3) angka.

(3) Kode dua huruf pertama, yaitu PN menunjukkan Fakultas, sedangkan

kode huruf ketiga menunjukkan program studi atau mata kuliah yang

dikelola oleh Fakultas atau Universitas.

Page 12: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(4) Kode huruf mata kuliah program studi dijelaskan sebagai berikut:

PNA = Kode Mata kuliah Program Studi Agronomi

PNT = Kode Mata kuliah Program Studi Ilmu Tanah

PNE = Kode Mata kuliah Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/

Agrobisnis

PNP = Kode Mata kuliah Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi

Pertanian

PNC = Kode Mata kuliah Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit

Tumbuhan

PNG = Kode Mata kuliah Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

PNK = Kode Mata kuliah dikelola oleh Tim Khusus yang ditetapkan

oleh Dekan

PNU = Kode Mata kuliah dikelola oleh Tim khusus yang ditetapkan oleh

Rektor.

(5) Kode tiga (3) angka setelah kode huruf menjelaskan:

a. Angka pertama menunjukkan tahun mata kuliah bersangkutan

b. Angka kedua menunjukkan semester mata kuliah bersangkutan

c. Angka ketiga menunjukkan nomor urut mata kuliah dalam semester

bersangkutan.

(6) Sandi beban sks mata kuliah ditulis dengan simbol P(Q–R), yang

menunjukkan bahwa:

P = Beban sks mata kuliah

Q = Beban sks tatap muka

R = Beban sks praktikum, seminar mata kuliah, KUKERTA/praktik

kerja lapang, dan skripsi.

Page 13: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

BAB IV

PROSES BELAJAR - MENGAJAR

Pasal 14

(1) Kuliah merupakan proses belajar mengajar yang dapat meliputi

komunikasi langsung atau tidak langsung

(2) Praktikum adalah kegiatan terstruktur dan terjadwal yang dapat

dilaksanakan di laboratorium

(3) Responsi adalah kegiatan terstruktur dan terjadwal bersifat non

praktikum

(4) Praktik kerja lapang (PKL) adalah kegiatan terstruktur dan terjadwal

yang secara sistematis mengkaji masalah aktual di lapang/

perusahaan/industri, khususnya yang berkenaan dengan teknologi hasil

pertanian.

(5) Praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik/Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)

merupakan suatu bentuk pendidikan yang memberikan pengalaman

belajar kepada mahasiswa tentang penerapan ilmu pengetahuan yang

diperolehnya, baik secara komprehensif maupun khusus, sebagai solusi

dari permasalahan umum/khusus yang dihadapi masyarakat sekaligus

melatih diri untuk bersosialisasi dengan berbagai lapisan masyarakat.

(6) Kunjungnan lapangan terpadu adalah kegiatan yang tidak terstruktur dan

tidak terjadwal yang bersifat menambah wawasan mahasiswa tentang

keadaan atau kondisi aktual lapang tertentu yang gayut dengan program

studinya.

(7) Seminar dalam pengertian mata kuliah adalah kegiatan terstruktur dan

terjadwal yang bersifat membentuk kepribadian mahasiswa dalam

berinteraksi dan berkomunikasi.

(8) Seminar dalam pengertian tugas akhir/skripsi adalah pertemuan ilmiah

yang dengan sistematis mengkomunikasikan dan mengkaji suatu topik

khusus yang berkaitan dengan tugas akhir/skripsi mahasiswa.

Page 14: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(9) Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa dalam bentuk penelitian atau

studi pustaka, disajikan dalam bentuk karya tulis dengan mengikuti

kaidah-kaidah ilmiah di bawah bimbingan dosen.

Pasal 15

(1) Setiap mahasiswa berhak mendapat dosen pembimbing akademik ( PA).

(2) Dosen PA adalah dosen tetap yang ditunjuk oleh ketua jurusan atas dasar

usul ketua program studi dan ditetapkan oleh Dekan.

(3) Kualifikasi dosen PA serendah-rendahnya asisten ahli sesuai dengan

keahliannya pada program studi bersangkutan.

(4) Tugas dan tanggung jawab dosen PA adalah sebagai berikut :

a. Memberi pengarahan, penjelasan serta persetujuan tentang

rencana studi mahasiswa.

b. Memantau dan memacu kemajuan studi mahasiswa.

c. Membantu pemecahan masalah yang dihadapi mahasiswa.

d. Melaporkan kemajuan studi dan permasalahan mahasiswa secara

berkala (minimal per dua semester) kepada Fakultas melalui

jurusan.

(5) Tugas dosen PA sebagaimana tersebut pada Ayat (4) untuk sementara

waktu dapat dilimpahkan kepada ketua jurusan dan/atau ketua program

studi selama dosen PA bersangkutan mendapat tugas luar yang bersifat

temporer dari Fakultas atau Universitas.

(6) Penggantian dosen PA dimungkinkan sepanjang dosen PA bersangkutan

mendapat tugas dari Fakultas atau Universitas untuk mengikuti

pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Pasal 16

(1) Kontrak mata kuliah pada semester yang bersangkutan dilaksanakan

sesuai dengan kalender akademik Fakultas.

Page 15: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(2) Jumlah beban sks yang dapat dikontrak oleh mahasiswa sesuai dengan

IP yang diperoleh sebagaimana ditentukan pada Pasal 8 Ayat (5), kecuali

dalam kondisi tertentu diperkenankan melebihi satu (1) sks dari ketentuan

tersebut sepanjang tidak melebihi ketentuan pada Pasal 8 Ayat (6)

(3) Bagi mahasiswa yang terlambat mengontrak mata kuliah, dosen PA dan

atau bagian akademik Fakultas berhak untuk tidak melayaninya, kecuali

ada alasan /bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

Pasal 17

(1) Perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik Fakultas

yang disusun menurut semester ganjil dan semester genap.

(2) Jadwal perkuliahan disusun dan ditetapkan oleh Fakultas atas dasar

masukan dari program studi melalui jurusan.

(3) Perkuliahan dapat dilaksanakan di kelas dan/atau di laboratorium

dan/atau di lapang sesuai dengan yang termuat di dalam garis-garis

besar program pengajaran (GBPP) dan satuan acara perkuliahan (SAP).

(4) Perkuliahan untuk mata kuliah pilihan dapat dilaksanakan apabila jumlah

mahasiswa yang mengontrak mata kuliah tersebut minimal lima (5) orang.

Pasal 18

(1) Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti perkuliahan adalah

mahasiswa yang telah menyerahkan KRS yang disetujui oleh PA kepada

Fakultas melalui jurusan.

(2) Rentang waktu penyerahan KRS diatur sebagaimana termuat dalam

kalender akademik Fakultas.

(3) Nama–nama mahasiswa sebagaimana tersebut pada Ayat (1)

diumumkan dan disampaikan Fakultas kepada pengasuh mata mata

kuliah melalui jurusan paling lambat 1 minggu setelah kuliah dimulai.

(4) Dalam setiap kali perkuliahan (tatap muka dan praktikum dan/atau

sejenisnya), setiap mahasiswa dan pengasuh mata kuliah berkewajiban

mengisi daftar hadir kegiatan pengajaran yang disediakan oleh jurusan.

Page 16: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Pasal 19

(1) Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti perkuliahan adalah

mahasiswa yang mengontrak mata kuliah dengan sandi baru (B), sandi

ulang (U), dan sandi perbaikan nilai (P).

(2) Mata kuliah sandi baru (B) adalah mata kuliah yang pertama kali dikontrak

oleh mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan tetap

berpedoman kepada persyaratan mata kuliah yang bersangkutan

(3) Mata kuliah sandi ulang (U) adalah mata kuliah yang sama, dikontrak ulang

mahasiswa dikarenakan mendapat nilai E (gagal).

(4) Mata kuliah sandi perbaikan nilai (P) adalah mata kuliah yang sama, yang

dikontrak kembali oleh mahasiswa dikarenakan mendapat nilai D dan D+.

(5) Perbaikan nilai C dan C+ hanya dapat dilakukan pada semester pendek.

Pasal 20

(1) Pengasuh mata kuliah program studi adalah dosen tetap dan dosen tidak

tetap pada program studi tersebut.

(2) Setiap mata kuliah program studi dapat diasuh oleh satu atau lebih

dosen tetap dan dosen tidak tetap, yang dikoordinir oleh seorang dosen

tetap pada program studi tersebut sebagai penanggung jawab.

(3) Pengasuh mata kuliah kode PNK dapat diasuh oleh satu atau lebih

dosen tetap dan/atau dosen tidak tetap, yang dikoordinir oleh seorang

dosen penanggung jawab yang mempunyai keahlian relevan dengan

mata kuliah kode tersebut.

(4) Pengasuh mata kuliah kode PNU dikelola oleh Tim Khusus Universitas.

(5) Kualifikasi dosen penanggung jawab mata kuliah serendah-rendahnya

lektor berpendidikan S1 dan/atau asisten ahli berpendidikan S-2/S-3 dan

memiliki keahlian yang sesuai dengan mata kuliah yang diasuhnya.

(6) Dosen penanggung jawab dan pengasuh mata kuliah ditetapkan oleh

Dekan atas dasar usul program studi melalui jurusan.

Page 17: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Pasal 21

(1) Dosen penanggung jawab bersama dosen pengasuh mata kuliah

bertanggung jawab dalam penyusunan GBPP dan SAP.

(2) Dosen penanggung jawab mata kuliah berkewajiban menyampaikan

GBPP dan SAP yang telah disusun kepada Fakultas sebelum

perkuliahan dimulai.

(3) Dosen penanggung jawab mata kuliah bertanggung jawab penuh dalam

kelancaran pelaksanaan perkuliahan, termasuk ujian dan penilaian

(4) Dosen penanggung jawab mata kuliah berkewajiban menyampaikan

isian daftar hadir mahasiswa dan isian daftar kegiatan pengajaran pada

setiap akhir semester perkuliahan kepada jurusan.

(5) Dosen penanggung jawab mata kuliah berkewajiban menyampaikan

daftar penilaian hasil belajar mahasiswa kepada Fakultas selambat-

lambatnya sepuluh hari (10) setelah pelaksanaan ujian semester mata

kuliah bersangkutan.

Pasal 22

(1) Setiap mahasiswa berhak mendapat pembimbing kegiatan sejenis

praktikum; praktik kerja lapang (PKL) untuk program studi THP, dan

praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik untuk semua program studi.

(2) Persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat

melaksanakan kegiatan:

a. Praktik kerja lapang (PKL), adalah mahasiswa yang telah

menyelesaikan minimal 100 sks, dan tidak sedang melaksanakan

kegiatan tatap muka.

b. Praktik kerja profesi / kuliah kerja praktik, adalah mahasiswa yang

telah menyelesaikan minimal 110 sks, dan tidak sedang dalam

melaksanakan kegiatan tatap muka.

(3) Kualifikasi dosen pembimbing PKL/praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik

serendah-rendahnya asisten ahli sesuai dengan keahliannya pada

program studi bersangkutan.

Page 18: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(4) Dosen pembimbing PKL/praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik

bertanggung jawab penuh terhadap rencana, pelaksanaan dan hasil

kegiatan yang dilakukan, serta melaporkan/menyampaikannya kepada

Fakultas melalui jurusan.

(5) Dosen pembimbing PKL/praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik adalah

dosen tetap yang ditunjuk oleh jurusan atas dasar usul program studi,

dan ditetapkan oleh Dekan.

(6) Selama KUKERTA masih diberlakukan, maka Ayat (1) sampai Ayat (5)

tidak berlaku, kecuali muatan/butir yang berkenaan dengan kegiatan PKL.

(7) Mahasiswa yang diperkenankan untuk melaksanakan kegiatan KUKERTA

adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 110 sks, dan tidak

sedang dalam melaksanakan kegiatan tatap muka.

(8) Penyelenggaraan KUKERTA diatur tersendiri menurut ketentuan yang

diberlakukan oleh Badan Pelaksana KUKERTA Universitas.

(9) Penyelenggaraan praktik lapang diatur oleh Ketua Program Studi atas

dasar kesepakatan dengan mahasiswa dan berkoordinasi dengan jurusan

Pasal 23

(1) Setiap mahasiswa mendapat dosen pembimbing skripsi.

(2) Persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat

mengontrak dan melaksanakan skripsi adalah mahasiswa yang telah

menyelesaikan minimal 120 sks.

Pasal 24

(1) Pembimbing skripsi mahasiswa pada Fakultas terdiri atas:

a. Pembimbing Utama

b. Pembimbing Pendamping

(2) Pembimbing Utama skripsi adalah seorang dosen tetap yang memiliki

keahlian sesuai dengan topik skripsi pada program studinya.

(3) Pembimbing Pendamping skripsi adalah seorang dosen tetap yang

memiliki keahlian sesuai dengan disiplin ilmunya, dan boleh juga berasal

dari program studi lain dalam jurusan sama sepanjang keahliannya gayut

dengan substansi skripsi.

Page 19: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(4) Dalam kasus tertentu Pembimbing Pendamping skripsi dapat ditambah

seorang dosen tidak tetap dan/atau berasal dari luar (instansi lain) yang

memiliki keahlian dan pengalaman yang berkaitan dengan substansi

skripsi.

(5) Pembimbing Utama skripsi bertanggung jawab penuh terhadap topik dan

substansi skripsi mahasiswa bimbingannya, sedangkan Pembimbing

Pendamping bertanggung jawab membantu Pembimbing Utama.

(6) Dosen pembimbing skripsi bertanggung jawab penuh terhadap rencana,

pelaksanaan dan hasil kegiatan skripsi mahasiswa, termasuk seminar

proposal dan/atau hasil penelitian skripsi mahasiswa serta melaporkan/

menyampaikannya kepada Fakultas melalui jurusan.

(7) Kualifikasi Pembimbing Utama skripsi serendah-serendahnya Lektor

(8) Kualifikasi Pembimbing Pendamping skripsi serendahnya-serendahnya

asisten ahli

(9) Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping skripsi ditunjuk oleh

ketua jurusan atas dasar usul ketua program studi dan ditetapkan oleh

Dekan .

(10) Ketua Jurusan atas usulan Ketua Program Studi, dapat mengusulkan

untuk mengganti Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping

skripsi apabila:

a. Salah satu atau semua dosen yang ditunjuk berhalangan atau

mendapat tugas belajar.

b. Tidak ada laporan kemajuan bimbingan selama 6 (enam) bulan sejak

ditunjuk sebagai pembimbing.

Pasal 25

(1) Setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan seminar proposal penelitian

skripsi.

(2) Seminar ini dilaksanakan secara terbuka dihadapan dosen pembimbing

skripsi dan penelaah serta mahasiswa program studi yang bersangkutan

Page 20: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(3) Dosen penelaah seminar terdiri atas seorang penelaah utama dan dua

(2) orang penelaah anggota

(4) Seminar proposal penelitian ini dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh

kedua pembimbing, penelaah utama dan sekurang-kurangnya satu (1)

penelaah anggota, 3 -5 orang mahasiswa pembahas utama dari program

studi yang bersangkutan serta minimal 10 orang mahasiswa

(5) Penelaah utama adalah dosen tetap dengan keahlian yang gayut

dengan topik skripsi pada program studi yang bersangkutan, dan

Penelaah anggota adalah dosen tetap yang memiliki keahlian sesuai

dengan disiplin ilmunya, dan dimungkinkan dari program studi lain yang

keahliannya gayut dengan substansi skripsi

(6) Salah seorang dari penelaah seminar dimungkinkan berasal dari

program studi lain, atau bahkan dalam keadaan tertentu dapat berasal

dari luar Fakultas (instansi lain) yang keahliannya relevan dengan

substansi proposal dan/atau hasil penelitian skripsi mahasiswa tersebut.

(7) Kualifikasi penelaah utama serendah-rendahnya Lektor dan penelaah

anggota serendah-rendahnya Asisten Ahli.

(8) Dosen penelaah seminar ditunjuk oleh ketua jurusan atas usul ketua

program studi bersangkutan.

(9) Persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat

melaksanakan seminar proposal skrikpsi adalah mahasiswa yang telah

mengikuti sekurang-kurangnya 2 kali sebagai pembahas dan 8 kali

sebagai peserta dalam kegiatan seminar hasil penelitian skripsi

mahasiswa dalam program studinya, yang dapat dibuktikan dalam kartu

kehadiran seminar.

(10) Peserta seminar hasil adalah mahasiswa terdaftar pada Fakultas, dan

yang telah memiliki kartu seminar.

(11) Waktu pelaksanaan seminar ditetapkan oleh jurusan.

Page 21: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

B A B V

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN EVALUASI

Pasal 26

(1) Ujian akhir semester dilaksanakan oleh panitia ujian Fakultas sesuai

dengan jadwal kalender akademik Fakultas.

(2) Setiap mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir semester

diberlakukan syarat sebagai berikut:

a. Mengikuti kuliah tatap muka minimal 75%;

b. Mengikuti dan menyelesaikan kegiatan praktikum 100%;

c. Mengikuti dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

pengasuh mata kuliah secara terstruktur dan terjadwal.

(3) Ujian tengah semester dilaksanakan setelah kuliah berjalan separuh

dari total frekuensi perkuliahan dalam semester tersebut.

(4) Jadwal pelaksanaan ujian tengah semester setiap mata kuliah

disesuaikan menurut waktu kuliah tatap muka mata kuliah tersebut

Pasal 27

(1) Sistem penilaian dapat menggunakan Penilaian Acuan Norma ( PAN )

dan/atau Penilaian Acuan Patokan ( PAP ).

(2) Penilaian hasil belajar mahasiswa pada Fakultas dilakukan atas dasar

hasil ujian berupa kuis, tugas, praktikum, tengah semester, dan akhir

semester.

(3) Angka mutu nilai akhir (AM) setiap mata kuliah, merupakan hasil

komulatif dari komponen tugas terstruktur (T) termasuk praktikum bagi

mata kuliah berpraktikum, ujian tengah semester (TS) dan ujian akhir

semester (S) dengan ketentuan :

AM = (T + TS + 2S)/4

Page 22: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(4) Rentang angka mutu nilai akhir setiap mata kuliah adalah antara 0 – 100.

(5) Angka mutu yang dimaksud pada Ayat (3) dikonversi menjadi nilai

huruf, dengan ketentuan sebagai berikut:

NILAI ANGKA NILAI HURUF BOBOT

80 – 100 A 4

75 – 79,9 B+ 3,5

70 – 74,9 B 3

65 – 69,9 C+ 2,5

60 – 64,9 C 2

55 – 59,9 D+ 1,5

50 – 54,9 D 1

< 50 E 0

Pasal 28

(1) Nilai akhir setiap mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dapat

diumumkan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah sebelum nilai

akhir mata kuliah tersebut diserahkan ke Fakultas.

(2) Pencantuman nilai TL/K pada DPNA diperkenankan paling lambat dua

(2) minggu setelah nilai diserahkan ke Fakultas yang diikuti dengan

informasi di papan pengumuman kepada mahasiswa yang bersangkutan

oleh dosen pengampu mata kuliah.

(3) Fakultas berwenang mengubah nilai TL/K menjadi E apabila melewati

batas waktu sebagaimana yang diatur pada ayat (2)

(4) Ujian susulan baik tengah maupun akhir semester suatu mata kuliah

dapat diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah kepada mahasiswa

yang berhalangan (sakit atau mendapat tugas dari Fakultas/Universitas)

dengan memperlihatkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan

mendapat persetujuan dari Fakultas.

(5) Waktu pelaksanaan dan penyerahan nilai hasil ujian susulan

sebagaimana tersebut pada ayat (4) diatur tersendiri oleh dosen

pengasuh mata kuliah bersama-sama dengan program

studi/jurusan/Fakultas.

Page 23: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Pasal 29

(1) Mahasiswa yang diperkenankan untuk ujian skripsi harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Telah menyelesaikan dan mengumpulkan sejumlah minimal beban

studi (sks) pada program studinya.

b. Telah lulus seluruh mata kuliah yang dikontrak, kecuali skripsi,

dengan IPK 2, dan paling banyak hanya dua nilai yang

mendapat nilai huruf D dan/atau D+ yang bukan mata kuliah

kurikulum inti pada program studinya.

c. Telah menyelesaikan naskah skripsi yang telah disetujui dan

ditanda tangani oleh pembimbing skripsi, dan menyerahkan

naskah tersebut sebanyak enam (6) eksemplar, paling lambat

enam (6) hari kerja sebelum ujian skripsi dilaksanakan, kepada

jurusan.

d. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi akademik dan

kemahasiswaan lainnya sesuai dengan ketentuan yang

diberlakukan oleh jurusan.

(2) Jadwal pelaksanaan ujian skripsi ditentukan oleh jurusan.

(3) Ketua jurusan berhak mengembalikan naskah ujian yang telah diserahkan

apabila format naskah ujian tidak mengikuti baku pedoman penulisan

karya ilmiah / skripsi yang diberlakukan oleh Fakultas.

Pasal 30

(1) Penguji skripsi mahasiswa pada Fakultas terdiri atas:

a. Ketua Penguji, adalah Pembimbing Utama skripsi

b. Sekretaris Penguji, adalah Pembimbing Pendamping skripsi

c. Penguji Utama, adalah dosen penelaah utama seminar

proposal/hasil penelitian skripsi sesuai bidang keahlian dari

judul/topik skripsi

d. Penguji Anggota, adalah dosen penelaah anggota seminar

proposal skripsi.

Page 24: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(2) Penguji skripsi sebagaimana tersebut pada Ayat (1) ditetapkan oleh

Dekan atas dasar penunjukan ketua jurusan yang diusulkan oleh ketua

program studi.

(3) Naskah siap uji dan undangan ujian skripsi mahasiswa yang

disampaikan jurusan paling lambat 4 hari sebelum pelaksanaan ujian

sudah diterima oleh penguji skripsi

Pasal 31

(1) Ujian skripsi dapat dilaksanakan apabila sekurang-kurangnya dihadiri

oleh:

a. Mahasiswa yang akan diuji

b. Ketua Penguji

c. Penguji Utama

d. Paling tidak/minimal 1 orang penguji anggota.

(2) Jika penguji utama tidak hadir pada saat pelaksanaan ujian, ujian skripsi

tetap dilaksanakan dan bertindak sebagai penguji utama adalah anggota

penguji pada urutan berikutnya.

(3) Lamanya waktu pelaksanaan ujian skripsi maksimal 150 menit, dengan

alokasi waktu pada tiap-tiap aktivitas diatur tersendiri oleh Ketua Tim

Penguji Skripsi. Aktifitas yg dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pembukaan, disampaikan oleh ketua penguji

b. Penyampaian ringkasan skripsi, disampaikan oleh mahasiswa

c. Tanya-jawab / diskusi,

d. Penilaian

e. Penutupan, disampaikan oleh ketua penguji, khususnya yang

berkaitan dengan keputusan hasil penilaian.

(4) Aspek penilaian dan unsur penilaian serta bobot dari setiap unsur penilaian adalah sebagai

berikut:

Aspek Penilaian

Unsur Penilaian Bobot (%)

Nilai

Unsur Akhir

1. Skripsi 1.1. Ketepatan perumusan masalah

15

Page 25: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

1.2.Relevansi tinjauan pustaka dengan masalah dan kemutakhiran sumber

10

1.3. Ketepatan metodologi 151.4. Konsistensi hasil

dengan tujuan dan kedalaman bahasan

15

1.5. Penggunaan Bahasa 10

2. Presentasi & kemampuan

2.1.Penyampaian materi/sikap

10

2.2. Penguasaan materi 25

Total Nilai 100

(5) Nilai akhir ujian skripsi (NAUS) mahasiswa merupakan rata-rata dari nilai

penguji dengan penjelasan sebagai berikut:

NA = ½ ( Xi + Xj )

Xi = Nilai rata-rata ketua dan wakil ketua/sekretaris penguji

Xj = Nilai rata-rata penguji utama dan penguji anggota

(6) Nilai huruf lulus ujian skripsi mahasiswa sekurang-kurangnya B

(7) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian skripsi, harus mengikuti

ujian ulangan skripsi.

(8) Ujian ulangan skripsi dilaksanakan selambat-lambatnya satu bulan

setelah ujian skripsi sebelumnya.

(9) Ketua dan wakil ketua/sekretaris penguji skripsi bertanggung jawab

penuh terhadap jalannya sidang ujian skripsi, dan berkewajiban

menyampaikan hasil penilaian ujian skripsi, paling lama tiga (3) hari

setelah ujian berlangsung, kepada Fakultas melalui jurusan.

Page 26: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Pasal 32

(1) Evaluasi hasil belajar/akademik terhadap mahasiswa dilaksanakan

secara berkala.

(2) Mahasiswa yang memperoleh IPK <2,00 setelah 2 semester dapat

melanjutkan studinya dengan status “peringatan pertama”.

(3) Apabila mahasiswa pada status “peringatan pertama” sebagaimana

tersebut pada Ayat (2) memperoleh IPK < 2,00 setelah 3 semester,

maka mahasiswa bersangkutan masih dapat melanjutkan studinya

dengan status “peringatan kedua”.

(4) Apabila mahasiswa pada status “peringatan kedua” sebagaimana

tersebut pada Ayat (3) masih memperoleh IPK < 2,00 untuk minimal 40

sks setelah 4 semester dan 85 sks untuk 8 semester, maka mahasiswa

bersangkutan patut untuk dikeluarkan dari Fakultas.

(5) Setiap mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya dalam 14

semester diluar cuti kuliah, patut untuk dikeluarkan (dropout) dari

Fakultas sejak berakhirnya pendaftaran ulang mahasiswa.

(6) Pemberian status “peringatan pertama dan kedua” terhadap mahasiswa

dilakukan oleh jurusan/program studi setelah mempertimbangkan

masukan yang diberikan oleh dosen PA.

(7) Kepatutan untuk mengeluarkan mahasiswa dari Fakultas ditetapkan oleh

surat keputusan Rektor atas usul Dekan setelah melalui pertimbangan

dari hasil rapat antara dosen PA dengan ketua jurusan/program studi

dan pimpinan Fakultas bidang akademik.

Pasal 33

(1) Indeks prestasi kumulatif (IPK) dan lama studi mahasiswa pada

Fakultas dijadikan sebagai penentu predikat kelulusan mahasiswa.

Page 27: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(2) Predikat kelulusan hasil penilaian keberhasilan akhir studi mahasiswa

program sarjana pada Fakultas adalah sebagai berikut:

a. Dengan Pujian (Cum Laude)

: IPK 3,51 – 4.00

: Tanpa nilai D dan/atau D+

: Lama studi ≤ 5 tahun

b. Sangat Memuaskan

: IPK 2,76 - 3,50

: Nilai D dan/atau D+ maksimum 2 mata kuliah

c. Memuaskan

: IPK 2,00 – 2,75

: Nilai D dan/atau D+ maksimum 2 mata kuliah

B A B VI

TATA TERTIB DAN SANKSI

Pasal 34

(1) Norma adalah patokan tentang salah dan benarnya suatu sikap dan

perilaku seseorang.

(2) Etika adalah prinsip dasar moral dan kehormatan seseorang.

(3) Moralitas adalah keseluruhan norma, nilai dan sikap seseorang atau

suatu masyarakat.

(4) Obat terlarang adalah psikotropika seperti tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1997.

(5) Minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol

seperti diatur dalam peraturan Men.Kes. RI. Nomor

86/Men.Kes/PER/IV/77 Tentang Minuman Keras.

(6) Judi adalah permainan yang mempertaruhkan nasib seseorang dengan

mempergunakan alat bantu langsung atau tidak langsung sebagai media.

Page 28: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Pasal 35

(1) Setiap mahasiswa dan dosen program studi pada Fakultas berkewajiban

berperilaku dan bersikap sopan serta menjaga martabat sivitas

akademika, baik di dalam lingkungan Fakultas/Universitas maupun di

masyarakat.

(2) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi berkewajiban untuk

memelihara segala fasilitas Fakultas/Universitas dan membantu

kelancaran proses belajar – mengajar yang diselenggarakan

Fakultas/Universitas

Pasal 36

(1) Setiap mahasiswa dan dosen program studi pada Fakultas dilarang

melakukan perbuatan yang bersifat merusak dan/atau merendahkan

martabat sivitas akademika baik di dalam maupun di luar kampus.

(2) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk

melakukan perbuatan yang menghambat dan/atau mengganggu

kegiatan yang akan atau sedang diselenggarakan Fakultas.

(3) Setiap mahasiswa dilarang untuk menggunakan atau memasuki fasilitas

yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Fakultas tanpa izin termasuk

menggunakan password dan mengubah data milik orang lain.

(4) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk

melakukan perbuatan yang yang tidak sopan dan asusila yang tidak

sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di masyarakat.

(5) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk

mengambil barang perorangan maupun lembaga di lingkungan Fakultas

maupun milik lembaga lain tanpa izin dari yang bersangkutan atau yang

berwenang.

(6) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk

melanggar aturan atau ketentuan yang diberlakukan, baik oleh Fakultas/

Universitas maupun oleh instansi lain dalam wilayah Republik Indonesia.

Page 29: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

Pasal 37

(1) Setiap mahasiswa, dosen dan karyawan administrasi pada Fakultas

dilarang berpakaian secara tidak sopan dan tidak pantas, memakai kaos

oblong dan sandal, baik dalam lingkungan Fakultas maupun Universitas.

(2) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang memiliki,

membawa, menggunakan, menyimpan, dan menyebarluaskan obat

terlarang narkotika, minuman keras, dan senjata tajam di lingkungan

Fakultas/Universitas yang dapat membahayakan diri sindiri atau orang

lain.

(3) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang

melakukakan permainan judi atau sejenisnya atau membantu

terselenggaranya perjudian di dalam lingkungan Fakultas/Universitas.

(4) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi berkewajiban

untuk menciptakan suasana yang sehat, nyaman dan aman guna

mendukung kelancaran aktivitas di dalam lingkungan Fakultas.

(5) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang

melakukan pengancaman, pemaksaan, pemukulan, perkelahian, dan

penganiayaan di dalam lingkungan Fakultas/Universitas yang dapat

membahayakan kesehatan rohani dan jasmani orang lain.

(6) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang

menghasut, mempengaruhi, atau mencoba mempengaruhi orang lain

dengan cara membujuk, menjanjikan dan/atau memberikan hadiah untuk

kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

Pasal 38

(1) Setiap mahasiswa dan dosen pada Fakultas berkewajiban untuk

menjaga kehidupan akademik yang mengutamakan kebenaran dan

kejujuran.

(2) Setiap mahasiswa dilarang melakukan pelanggaran terhadap peraturan

tata tertib akademik, berupa pelanggaran tata tertib yang diberlakukan

dalam perkuliahan dan ujian, seperti merokok dan menggunakan hand-

Page 30: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

phone (HP) ketika proses perkuliahan dan ujian berlangsung.

(3) Setiap mahasiswa dan dosen dilarang melakukan tindakan pemalsuan

dokumen akademik, plagiasi atau pengakuan karya orang lain sebagai

miliknya, memakai gagasan, pernyataan, data, peta dan berbagai

sumber milik orang lain tanpa izin dan/atau menyebut sumber aslinya,

(4) Setiap mahasiswa dilarang melakukan kegiatan perjokian, yakni

menggantikan kewajiban orang lain atau digantikan oleh orang lain

dalam ujian.

(5) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang

melakukan kegiatan organisasi yang dilarang sesuai dengan ketentuan

dan undang-undang yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 39

(1) Terhadap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi Fakultas, baik

secara perorangan, kelompok, maupun organisasi yang melakukan

tindakan yang tidak diizinkan dan dibenarkan sebagaimana tersebut

dalam pasal-pasal yang tertulis dalam tata tertib ini dapat dikenakan

sanksi yang selaras dan sesuai dengan tindakannya, yaitu berupa:

a. Teguran dan/atau peringatan lisan

b. Teguran dan/atau peringatan tertulis

c. Tidak diperkenankan mengikuti atau dikeluarkan dari kegiatan

yang berlangsung

d. Dilarang menggunakan fasilitas yang dikelola oleh Fakultas

e. Diberikan tugas khusus

f. Dikenakan tuntutan ganti rugi

g. Dikenakan skorsing atau dicabut statusnya selama waktu tertentu

h. Dicabut statusnya secara permanen

i. Pembekuan kegiatan dan organisasinya

(2) Teguran ringan dan teguran keras dapat diberikan oleh dosen, kepala

laboratorium, ketua program studi, ketua jurusan, kepala tata usaha,

pembantu dekan, dan Dekan.

Page 31: Peraturan akademik

REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004

(3) Pemberian sanksi tertulis dapat dilakukan oleh penanggung jawab

kegiatan, kepala laboratorium, ketua program studi, ketua jurusan,

kepala tata usaha, pembantu dekan dan Dekan.

(4) Sanksi pemutusan status sementara terhadap yang melakukan

pelanggaran dapat dilakukan oleh Dekan.

(5) Sanksi pemutusan status permanen terhadap yang melakukan

pelanggaran dapat dilakukan oleh Rektor.

B A B VII

P E N U T U P

Pasal 40

(1) Peraturan Akademik yang ada sebelum peraturan akademik ini,

dinyatakan tidak belaku lagi, kecuali ketentuan-ketentuan yang

berkenaan dengan kurikulum tahun 2000 dan Kurikulum tahun 2004.

(2) Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam peraturan akademik

ini akan diatur kemudian melalui Surat Keputusan Dekan.

(3) Peraturan akademik ini mulai berlaku tahun akademik 2007/2008

DITETAPKAN DI : JAMBI PADATANGGAL:1 DESEMBER 2007

Dekan,

Dr. Ir. ZULKIFLI, MSc NIP 131417251

Tembusan:1. Bapak Rektor Universitas Jambi;2. Pembantu Rektor dilingkungan Universitas Jambi;3. Dekan dilingkungan Universitas Jambi;4. Kepala Biro dan Lembaga dilingkungan Universitas Jambi;5. Ketua Jurusan dilingkungan Fakultas Pertanian Universitas Jambi;6. Ketua Program Studi dilingkungan Fakultas Pertanian Universitas Jambi;