150 pelita menuju utbk | eps 65 kimia unsur

16
150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR 1 Sifat-sifat Unsur Kimia Gas Mulia (Golongan VIIIA) o Terbanyak di alam adalah He dan di atmosfer adalah Ar. o Elektron valensi selain He ( 2 ) adalah 2 6 . o Merupakan kelompok gas monoatomik o Struktur elektron valensi stabil o Elektronegativitas nol o Energi ionisasi berkurang seiring bertambahnya nomor atom. o Berbentuk gas pada suhu kamar. o Mendidih hanya beberapa derajat di atas titik leburnya. o Kereaktifan meningkat seiring bertambahnya jari-jari atom. o Senyawa yang pertama kali dibuat adalah 6 oleh Neil Bartlett (1962) seorang ahli kimia dari Kanada. Senyawa lain yang sidah dibentuk adalah 3 , 4 , 2 , 4 , 2 2 , 2 4 , 2 , 4 , , dan 2 . Halogen (Golongan VIIA) o Elektron valensi 2 5 o Sangat reaktif. Urutan kereaktifan > > > o Berbentuk moelkul diatomik ( 2 ) o Wujud dan warna: 2 pada suhu kamar berwujud gas berwarna kuning muda 2 pada suhu kamar berwujud gas berwarna kuning kehijauan 2 pada suhu kamar berwujud cair berwarna cokelat merah 2 pada suhu kamar berwujud padatan hitam mengkilap yang apabila menyublim akan menghasilkan gas berwarna ungu o Pembentuk asam. o 2 di atasnya mempu mengoksidasi βˆ’ di bawahnya. o Mempunyai beberapa bilangan oksidasi (βˆ’1,0, +1, +3, +5, + 7), kecuali fluorin (βˆ’1 0) o Elektronegativitasnya tinggi. Urutan keelektronegatifan: > > > o Keelektronegatifan, afinitas elektron, energi ionisasi, dan daya ionisasi menurun dari Fluorin ke Iodin o Kekuatan konduktor: < < < o Kekuatan asam halida: < < < o Kekuatan asam oksihalida: 4 > 3 > 2 > (fluorin tidak membentuk asam halat)

Upload: others

Post on 12-Dec-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

1

Sifat-sifat Unsur Kimia

Gas Mulia (Golongan VIIIA)

o Terbanyak di alam adalah He dan di atmosfer adalah Ar.

o Elektron valensi selain He (𝑛𝑠2) adalah 𝑛𝑠2𝑛𝑝6.

o Merupakan kelompok gas monoatomik

o Struktur elektron valensi stabil

o Elektronegativitas nol

o Energi ionisasi berkurang seiring bertambahnya nomor atom.

o Berbentuk gas pada suhu kamar.

o Mendidih hanya beberapa derajat di atas titik leburnya.

o Kereaktifan meningkat seiring bertambahnya jari-jari atom.

o Senyawa yang pertama kali dibuat adalah 𝑋𝑒𝑃𝑑𝐹6 oleh Neil Bartlett (1962) seorang ahli kimia

dari Kanada. Senyawa lain yang sidah dibentuk adalah

𝑋𝑒𝑂3, 𝑋𝑒𝑂4, 𝑋𝑒𝑂𝐹2, 𝑋𝑒𝐹4, 𝑋𝑒𝑂2𝐹2, 𝑋𝑒𝑂2𝐹4, πΎπ‘ŸπΉ2, πΎπ‘ŸπΉ4, π»π΄π‘ŸπΉ, dan 𝑅𝑛𝐹2.

Halogen (Golongan VIIA)

o Elektron valensi 𝑛𝑠2𝑛𝑝5

o Sangat reaktif. Urutan kereaktifan 𝐹 > 𝐢𝑙 > π΅π‘Ÿ > 𝐼

o Berbentuk moelkul diatomik (𝑋2)

o Wujud dan warna:

𝐹2 pada suhu kamar berwujud gas berwarna kuning muda

𝐢𝑙2 pada suhu kamar berwujud gas berwarna kuning kehijauan

π΅π‘Ÿ2 pada suhu kamar berwujud cair berwarna cokelat merah

𝐼2 pada suhu kamar berwujud padatan hitam mengkilap yang apabila menyublim akan menghasilkan gas berwarna ungu

o Pembentuk asam.

o 𝑋2 di atasnya mempu mengoksidasi π‘‹βˆ’ di bawahnya.

o Mempunyai beberapa bilangan oksidasi (βˆ’1,0,+1,+3,+5, π‘‘π‘Žπ‘› + 7), kecuali fluorin

(βˆ’1 π‘‘π‘Žπ‘› 0)

o Elektronegativitasnya tinggi. Urutan keelektronegatifan: 𝐹 > 𝐢𝑙 > π΅π‘Ÿ > 𝐼

o Keelektronegatifan, afinitas elektron, energi ionisasi, dan daya ionisasi menurun dari Fluorin ke

Iodin

o Kekuatan konduktor: 𝐻𝐹 < 𝐻𝐢𝑙 < π»π΅π‘Ÿ < 𝐻𝐼

o Kekuatan asam halida: 𝐻𝐹 < 𝐻𝐢𝑙 < π»π΅π‘Ÿ < 𝐻𝐼

o Kekuatan asam oksihalida: 𝐻𝑋𝑂4 > 𝐻𝑋𝑂3 > 𝐻𝑋𝑂2 > 𝐻𝑋𝑂 (fluorin tidak membentuk asam

halat)

Page 2: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

2

o Bau gas halogen menusuk hidung

o Kelarutan halogen dalam air berkurang dari fluorin ke iodin

o Beberapa reaksi halogen:

i. 𝐢𝑙2 + 2π‘π‘Ž β†’ 2π‘π‘ŽπΆπ‘™ ii. 𝐢𝑙2 + 𝐹2 β†’ 2𝐢𝑙𝐹 (200°𝐢)

iii. 𝐢𝑙2 +𝐻2𝑂 β†’ 𝐻𝐢𝑙 + 𝐻𝐢𝑙𝑂

iv. 2𝐢𝑙2 + 𝑆𝑖 β†’ 𝑆𝑖𝐢𝑙4

v. 3𝐢𝑙2 + 2𝐹𝑒 β†’ 2𝐹𝑒𝐢𝑙3

vi. 3𝐢𝑙2 + 2𝐹𝑒 β†’ 2𝐹𝑒𝐢𝑙3

vii. 6𝐢𝑙2 + 𝑃4 β†’ 4𝑃𝐢𝑙3

viii. 𝐹2 +𝐻2 β†’ 2𝐻𝐹 (ledakan)

ix. 2𝐹2 + 2𝐻2𝑂 β†’ 4𝐻𝐹 + 𝑂2

Alkali (Golongan IA)

o Elektron valensi: 𝑛𝑠1

o Sangat reaktif

o Warna bara api ketika dibakar: Li = merah, Na = kuning/ jingga, K = ungu/lilac, Rb = merah, dan

Cs = biru.

o Bersifat lunak dan dapat diiris.

o Berikatan ion.

o Bersifat reduktor kuat.

o Pembentuk basa kuat.

o Fransium bersifat radioaktif.

o Bereaksi hebat dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen.

o Logam Na disimpan dalam minyak untuk mencegah reaksi dengan uap air yang dapat

menyebabkan ledakan.

o Penghantar panas dan listrik yang baik.

o Energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan rendah

o Beberapa reaksi unsur logam alkali (𝑀):

i. 4𝐿𝑖 + 𝑂2 β†’ 2𝐿𝑖2𝑂

ii. 2𝑀 + 2𝑁𝐻3 β†’ 2𝑀𝑁𝐻2 +𝐻2

iii. 2𝑀 + 𝑋2 β†’ 2𝑀𝑋

iv. 2𝑀 + 𝐻2 β†’ 2𝑀𝐻 (hidrida)

v. 2𝑀 + 𝑆 β†’ 𝑀2𝑆

vi. 2𝑀 + 2𝐻2𝑂 β†’ 2𝑀𝑂𝐻 + 𝐻2

vii. 2𝑀 + 2𝐻+ β†’ 2𝑀+ +𝐻2

viii. 3𝑀 + 𝑃 β†’ 𝑀3𝑃 ix. 6𝑀 + 𝑁2 β†’ 2𝑀3𝑁

Page 3: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

3

Alkali Tanah (Golongan IIA)

o Elektron valensi: 𝑛𝑠2

o Tidak bersifat eksplosif terhadap air.

o Cukup reaktif

o Reduktor kuat

o Warna nyala api ketika dibakar: Be dan Mg = putih, Ca = merah jingga, Sr = merah, dan Ba =

hijau

o Kekerasan logam melebihi logam alkali

o Senyawanya berupa mineral tanah

o Titik leleh cukup tinggi

o Kelarutan senyawa alkali tanah:

i. Senyawa dengan anion πΆπ‘™βˆ’, 𝑆2βˆ’, dan 𝑁𝑂3βˆ’ : larut baik dalam air.

ii. Senyawa dengan anion 𝑆𝑂42βˆ’: semakin ke bawah dalam satu golongan, semakin sukar

larut.

iii. Senyawa dengan anion πΆπ‘Ÿπ‘‚42βˆ’: semakin ke bawah dalam satu golongan, semakin sukar

larut.

iv. Senyawa dengan anion 𝐢2𝑂42βˆ’: semakin ke bawah dalam satu golonga, semakin mudah

larut, kecuali 𝑀𝑔𝐢2𝑂4 tidak larut.

v. Senyawa dengan anion π‘‚π»βˆ’: semakin ke bawah dalam satu golongan, semakin larut.

vi. Senyawa dengan anion 𝐢𝑂32βˆ’: tidak larut dalam air

o Beberapa reaksi unsur logam alkali tanah (𝑀):

i. 𝑀+ 2𝐻2𝑂 β†’ 𝑀(𝑂𝐻)2 +𝐻2

ii. 𝑀+ 𝑋2 β†’ 𝑀𝑋2

iii. 𝑀+ 𝑆 β†’ 𝑀𝑆

iv. 𝑀+ 2𝐻+ β†’ 𝑀2+ +𝐻2

v. 2𝑀 + 𝑂2 β†’ 2𝑀𝑂

vi. 3𝑀 + 𝑁2 β†’ 𝑀3𝑁2

o Dapat membentuk kesadahan. Air sadah = air yang mengandung ion πΆπ‘Ž2+ dan/atau 𝑀𝑔2+.

Kesadahan bersifat tetap jika anionnya 𝑆𝑂42βˆ’ atau πΆπ‘™βˆ’, sedangkan kesadahan sementara jika

anionnya 𝐻𝐢𝑂3βˆ’. Kerugian menggunakan air sadah adalah: 1). pemborosan sabun karena

sabun sulit berbusa dalam air sadah). 2). Pemborosan air. 3). Merusak peralatan dapur dengan

timbulnya kerak pada dasar alat dapur. 4). Terbentuknya endapan pada ginjal apabila

dikonsumsi.

Golongan Transisi

o Memiliki variasi bilangan oksidasi

o Unsur-unsurnya berwarna

o Dapat membentuk senyawa kompleks

Page 4: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

4

Unsur Periode 3

o Fase pada suhu ruang β†’ padat: Na, Mg, Al, Si, P, dan S, gas: Cl dan Ar

o Sifat kelogaman β†’ logam: Na, Mg, dan Al, metalloid: Si, nonlogam: P, S, Cl, dan Ar

o Pembentukan sifat senyawa β†’ sifat basa: Na dan Mg, amfoter: Al, asam: Si, S, P, dan Cl

o Kecenderungan sifat dari kiri ke kanan:

i. Elektronegativitas bertambah

ii. Afinitas elektron bertambah

iii. Sifat basa berkurang

iv. Sifat logam berkurang

v. Sifat asam semakin kuat

vi. Reduktor berkurang

vii. Titik didih semakin rendah

viii. Jari-jari atom mengecil

ix. Energi ionisasi bertambah

x. Densitas menurun

Unsur Periode 4

o Pada suhu ruang berwujud padat, kecuali Hg (cair).

o Umumnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu.

o Penghantar listrik dan panas yang baik.

o Bersifat logam

o Umumnya bersifat paramagnetik (dapat ditarik oleh magnet).

o Umumnya titik leleh tinggi (1000°𝐢).

o Unsur transisi dapat membentuk ion kompleks. Ion kompleks adalah ion yang tersusun dari

atom pusat yang dikelilingi oleh ligan. Atom pusat merupakan unsur transisi yang memiliki

orbital kosong. Ligan adalah molekul atau anion yang mempunyai pasangan elektron bebas.

Atom pusat dan ligan dalam ion kompleks berikatan kovalen koordinasi sehingga banyaknya

ligan yang dipakai menunjukkan bilangan koordinasi.

Contoh ligan:

πΉβˆ’ fluoro

π‘‚π‘π‘‚βˆ’ nitrito

𝐢𝑂 karbonil

πΆπ‘™βˆ’ kloro

πΆπ‘βˆ’ siano

𝑁𝑂 nitrosin

π‘†πΆπ‘βˆ’ tiosiano

𝐻2𝑂 akua

𝑆𝑂42βˆ’ sulfato

𝑁𝐻3 amin

Page 5: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

5

𝑆2𝑂32βˆ’ tiosulfato

𝐢2𝑂42βˆ’ oksalato

𝐢𝑂32βˆ’ karbonato

𝑁𝑂2βˆ’ nitro

o Aturan penamaan ion kompleks:

Urutan nama ion kompleks: π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘ 1_π‘™π‘–π‘”π‘Žπ‘›1_π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘ 2_π‘™π‘–π‘”π‘Žπ‘›2_π‘–π‘œπ‘› π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘‘ β†’ dituliskan

dalam satu kata.

π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  β†’ 1: mono, 2: di, 3: tri, 4: tetra, 5: penta, 6: heksa, 7: hepta, 8: okta, 9: nona, 10:

deka.

Jika ligan lebih dari 1,maka urutan penulisan ligan berdasarkan abjad dari nama ligan

dalam bahasa Inggris sebelum diberi indeks.

Jika ion kompleks positif, maka nama ion pusat adalah nama dari logam ion pusatnya. Jika

ion kompleks negatif, maka nama ion pusat adalah nama latinnya yang diberi akhiran –at.

Page 6: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

6

Kelimpahan Unsur Kimia di Alam

Halogen

Unsur Mineral dan sumber

Fluorin Fluorit (πΆπ‘ŽπΉ2), kriolit (π‘π‘Ž3𝐴𝑙𝐹6), dan fluorapatit(πΆπ‘Ž5(𝑃𝑂4)3𝐹)

Klorin Halit (NaCl), dan silvit (𝐾𝐢𝑙)

Iodin NaIO3

Alkali

Unsur Mineral dan sumber

Litium Spodumene (𝐿𝑖𝐴𝑙𝑆𝑖2𝑂6)

Natrium Sendawa chili (π‘π‘Žπ‘π‘‚3) dan kriolit (π‘π‘Ž3𝐴𝑙𝐹6)

Kalium Silvit (KCl) dan karnalit (𝐾𝑀𝑔𝐢𝑙3. 6𝐻2𝑂)

Rubidium Lepidolit (𝐾(𝐿𝑖, 𝐴𝑙, 𝑅𝑏)2(𝐴𝑙, 𝑆𝑖)4𝑂10(𝐹, 𝑂𝐻)2)

Sesium Polusit (𝐢𝑠4𝐴𝑙4𝑆𝑖9𝑂26. 𝐻2𝑂)

Alkali Tanah

Unsur Mineral dan sumber

Berilium Beril (𝐡𝑒3𝐴𝑙2𝑆𝑖6𝑂18)

Magnesium Magnesit (𝑀𝑔𝐢𝑂3), kiserit (𝑀𝑔𝑆𝑂4. 𝐻2𝑂), dolomit (𝑀𝑔𝐢𝑂3. πΆπ‘ŽπΆπ‘‚3), olivin (𝑀𝑔2𝑆𝑖𝑂4), dan epsomit (𝑀𝑔𝑆𝑂4. 7𝐻2𝑂)

Kalsium Dolomit (𝑀𝑔𝐢𝑂3. πΆπ‘ŽπΆπ‘‚3) dan batu kapur (πΆπ‘ŽπΆπ‘‚3)

Stronsium Stronsianit (π‘†π‘ŸπΆπ‘‚3) dan selestit (π‘†π‘Ÿπ‘†π‘‚4)

Barium Barit (π΅π‘Žπ‘†π‘‚4)dan witerit (π΅π‘ŽπΆπ‘‚3)

Unsur Periode3

Unsur Mineral dan sumber

Aluminium Bauksit (𝐴𝑙2𝑂3. 𝑛𝐻2𝑂), kriolit (π‘π‘Ž3𝐴𝑙𝐹6), korundum (𝐴𝑙2𝑂3),dan albit (π‘π‘Žπ΄π‘™π‘†π‘–3𝑂8)

Silikon Silika (𝑆𝑖𝑂2),wolastonit (πΆπ‘Žπ‘†π‘–π‘‚3), talk (𝑀𝑔3(𝑆𝑖4𝑂10)(𝑂𝐻)2), sirkonit (π‘π‘Ÿπ‘†π‘–π‘‚4), dan kuarsa (𝑆𝑖𝑂2)

Fosforus Fluorapatit (πΆπ‘Žπ‘†(𝑃𝑂4)3𝐹) dan hidroksiapatit (πΆπ‘Ž5(𝑃𝑂4)3𝑂𝐻)

Belerang Gips (πΆπ‘Žπ‘†π‘‚4), epsomit (𝑀𝑔𝑆𝑂4. 7𝐻2𝑂),anglesit(𝑃𝑏𝑆𝑂4), pirit (𝐹𝑒𝑆2), zinkblende (𝑍𝑛𝑆),dan kalkosit (𝐢𝑒2𝑆)

Page 7: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

7

Unsur Periode 4

Unsur Mineral dan sumber

Scandium Thortveitite (𝑆𝑐2𝑆𝑖2𝑂)

Titanium Rutil (𝑇𝑖𝑂2), ilmenit (𝐹𝑒𝑇𝑖𝑂3)

Vanadium Vanadinit (𝑃𝑏5(𝑉𝑂4)3𝐢𝑙), Vanadit (𝑃𝑏3(𝑉𝑂4)2)

Kromium Kromit (πΉπ‘’πΆπ‘Ÿ2𝑂4)

Mangan Pirolusit (𝑀𝑛𝑂2)

Besi Hematit (𝐹𝑒2𝑂3), magnetit (𝐹𝑒3𝑂4), limonit (𝐹𝑒2𝑂3. 𝐻2𝑂), siderit (𝐹𝑒𝐢𝑂3), pirit (𝐹𝑒𝑆2) dan ilmenit (𝐹𝑒𝑇𝑖𝑂3)

Kobalt Kobaltit (πΆπ‘œπ΄π‘ π‘†), Smaltit (πΆπ‘œπ΄π‘ 2)

Nikel Pentlandit ((𝐹𝑒𝑁𝑖)9𝑆8) dan garnerit (𝐻2(𝑁𝑖𝑀𝑔)𝑆𝑖𝑂4. 2𝐻2𝑂)

Tembaga Kalkopirit (𝐢𝑒𝐹𝑒𝑆2), malasit (𝐢𝑒2(𝑂𝐻)2𝐢𝑂3), kalkosit (𝐢𝑒2𝑆), dan kuprit (𝐢𝑒2𝑂)

Zinc Zincite (𝑍𝑛𝑂), Calamine/smithsonite (𝑍𝑛𝐢𝑂3), dan zink blende/ sphalerite (𝑍𝑛𝑆)

Selenium Kruksit, Klausthalit (𝑃𝑏𝑆𝑒)

Unsur Lain

Unsur Mineral dan sumber

Timbal Galena (𝑃𝑏𝑆), Kerusit (𝑃𝑏𝐢𝑂3)

Page 8: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

8

Pembuatan Unsur-unsur Penting

Unsur/ Senyawa Nama Proses Pembuatan Keterangan

Fluorin Proses Moisson, elektrolisis 𝐾𝐻𝐹2(𝑙)

2𝐻+ + 2πΉβˆ’ β†’ 𝐻2 + 𝐹2

Amonia Proses Haber-Bosch 𝑁2(𝑔) + 3𝐻2(𝑔) β‡Œ 2𝑁𝐻3(𝑔) βˆ†π» = βˆ’94 π‘˜π½

Natrium Elektrolisis leburan NaCl (proses Downs)

2π‘π‘Ž+ + 2πΆπ‘™βˆ’ β†’ 2π‘π‘Ž + 𝐢𝑙2

Aluminium Reduksi 𝐴𝑙2𝑂3 (proses Hall-Heroult)

4𝐴𝑙3+ + 6𝑂2βˆ’ β†’ 3𝑂2 + 4𝐴𝑙

Silikon Mereduksi pasir 𝑆𝑖𝑂2 dengan karbon

𝑆𝑖𝑂2(𝑠) + 2𝐢(𝑠) β†’ 𝑆𝑖(𝑙) + 2𝐢𝑂(𝑔) (3.000°𝐢)

Fosfor Proses Wohler 2πΆπ‘Ž3(𝑃𝑂4)2(𝑠) + 6𝑆𝑖𝑂2(𝑠) + 10𝐢(𝑠) β†’

6πΆπ‘Žπ‘†π‘–π‘‚3(𝑠) + 10𝐢𝑂(𝑔) + 𝑃4(𝑔) (1.400°𝐢)

Belerang Proses Frasch dan Sisilia Penambangan dengan air panas dan tekanan tinggi

Asam sulfat Proses Kontak (88-98%, 450°𝐢, 1 atm, katalis: 𝑉2𝑂5)

2𝑆𝑂2 + 𝑂2 β‡Œ 2𝑆𝑂3 𝑆𝑂3 + 𝐻2𝑆𝑂4 β†’ 𝐻2𝑆2𝑂7 (oleum) 𝐻2𝑆2𝑂7 +𝐻2𝑂 β†’ 𝐻2𝑆𝑂4

Asam sulfat Proses Bilik Timbal (katalis: gas 𝑁𝑂 dan 𝑁𝑂2)

2𝐻𝑁𝑂𝑆𝑂4 +𝐻2𝑂 β†’ 2𝐻2𝑆𝑂4 +𝑁𝑂 + 𝑁𝑂2

Gasnitrogen dan gas oksigen

Pembuatan 𝑁2 dan 𝑂2 dari atmosfer

Distilasi udara cair

Besi Proses Tanur Tinggi/ Tanur Tiup/ Bassemer

3𝐹𝑒2𝑂3 + 𝐢𝑂 β†’ 2𝐹𝑒3𝑂4 + 𝐢𝑂2 (250°𝐢) 𝐹𝑒3𝑂4 + 𝐢𝑂 β†’ 3𝐹𝑒𝑂 + 𝐢𝑂2 (600°𝐢) 𝐹𝑒𝑂 + 𝐢𝑂 β†’ 𝐹𝑒 + 𝐢𝑂2 (1.000°𝐢) 𝐢𝑂2 + 𝐢 β†’ 2𝐢𝑂 (1.300°𝐢) 𝐢 + 𝑂2 β†’ 𝐢𝑂2 (2.000°𝐢)

Tembaga Pengolahan tembaga Proses ekstraksi tembaga melalui beberapa tahapan: pemekatan, peleburan, reduksi, dan pemurnian

Magnesium Proses Dow 𝑀𝑔𝐢𝑙2(𝑙) β†’ 𝑀𝑔(𝑙) + 𝐢𝑙2(𝑔)

π‘π‘Ž2𝐢𝑂3 Proses Solvay 2π‘π‘Žπ»πΆπ‘‚3 β†’ π‘π‘Ž2𝐢𝑂3 +𝐻2𝑂 + 𝐢𝑂2 Klorin Proses Deacon dan Weldon 4𝐻𝐢𝑙 + 𝑂2

𝐢𝑒𝐢𝑙2↔ 2𝐻2𝑂 + 2𝐢𝑙2

Asam nitrat Proses Oswald 3𝑁𝑂2(𝑔) +𝐻2𝑂(𝑙) β†’ 2𝐻𝑁𝑂3(π‘Žπ‘ž) +𝑁𝑂(𝑔)

Bromin Ekstraksi π‘€π‘”π΅π‘Ÿ2 + 𝐢𝑙2 β†’ 𝑀𝑔𝐢𝑙2 + π΅π‘Ÿ2

Krom Goldschmidt 2𝐴𝑙(𝑠) + πΆπ‘Ÿ2𝑂3(𝑠) β†’ 2πΆπ‘Ÿ(𝑠) + 𝐴𝑙2𝑂3(𝑠)

Page 9: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

9

Kegunaan Unsur dan Senyawanya

Gas mulai

o He: gas pengisi balon udara dan gas pengisi tabung penyelam

o Ne: gas pengisi tabung warna merah, digunakan dalam tabung televisi

o Ar: gas pengisi bola lampu pijar

o Kr: berguna dalam bidang fotografi, lampu reklame

o Xe: berguna untuk membuat tabung elektron dan obat bius (anestesi)

o Rn: sebagai sumber radiasi

Halogen

Unsur Senyawa Rumus Senyawa Kegunaan

Fluorin Freon 𝐢𝐢𝑙2𝐹2 Zat pendingin kulkas atau AC (refrigerant)

Teflon (βˆ’πΆπΉ2 βˆ’ 𝐢𝐹2 βˆ’)𝑛 Antilengket pada alat masak

Natrium fluorida NaF Pasta gigi, pengawet kayu

Asam fluorida HF Mengukir kaca

Klorin Natrium klorida NaCl Garam dapur

Polivinilklorida (βˆ’πΆπ»2 βˆ’ 𝐢𝐻𝐢𝑙 βˆ’)𝑛 Plastik keras atau pipa

Natrium hipoklorit NaClO Pemutih/ bleaching agent

Kalsium hipoklorit πΆπ‘Ž(𝑂𝐢𝑙)2 Kaporit sebagai disinfektan

kloroform 𝐢𝐻𝐢𝑙3 pelarut

DDT - insektisida

Bromin Perak bromida AgBr Kertas film pada fotografi

Etilena dibromida 𝐢2𝐻4π΅π‘Ÿ2 Zat aditif dalam bensin

Iodin Iodoform 𝐢𝐻𝐼3 Antiseptik

Perak iodida AgI Berguna dalam bidang fotografi

Natrium iodida NaI Menghindari penyakit gondok

Natrium iodat π‘π‘ŽπΌπ‘‚3 Pembuatan garam beryodium

Page 10: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

10

Alkali

Unsur Senyawa Rumus Senyawa Kegunaan

Natrium Natrium Na Pewarna kuning pada kembang api, bahan pembuatan TEL (tetra ethyl lead), cairan pendingin pada reaktor atom.

Natrium karbonat π‘π‘Ž2𝐢𝑂3 Penghilang kesadahan dan pembuatan kaca

Natrium hidroksida NaOH Berguna dalam membuat kertas, industry pulp, dan sabun

Natrium klorida NaCl Garam dapur dan larutan infus

Natrium benzoat 𝐢6𝐻5πΆπ‘‚π‘‚π‘π‘Ž Bahan pengawet

Natrium hidrogen karbonat (natrium bikarbonat)

π‘π‘Žπ»πΆπ‘‚3 Soda kue

Natrium borat π‘π‘Ž2𝐡4𝑂7 Bahan pengempal

Kalium Kalium klorida KCl Berguna dalam pembuatan pupuk

Kalium hidroksida KOH Pembuatan sabun lunak

Kalium bromida KBr Obat tidur

Kalium nitrat 𝐾𝑁𝑂3 Pembuatan kembang api, bahan peledak

Kalium iodat 𝐾𝐼𝑂3 Zat aditif makanan

Larutan pK 𝐾𝑀𝑛𝑂4 desinfektan

Kalium klorat 𝐾𝐢𝑙𝑂3 Bahan pembuat korek api

Litium Litium karbonat 𝐿𝑖2𝐢𝑂3 Pengolahan aluminium

Litium hidroksida LiOH Penghilang 𝐢𝑂2 dari pemanasan pesawat roket

Litium Li Anoda pada baterai

Sesium Sesium Cs Sel fotolistrik, sebagai katoda pada lampu elektronik

Page 11: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

11

Alkali Tanah

Unsur Senyawa Rumus Senyawa Kegunaan

Berilium Berilium Be Sebagai bahan campuran logam, sebagai jendela sinar-X

Magnesium Magnesium Mg Penyusun klorofil dalam tumbuhan, kembang api, melapisi tanur dalam pembakaran semen

Magnesium sulfat heptahidrat

𝑀𝑔𝑆𝑂4. 7𝐻2𝑂 Obat pencahar

Paduan Mg-Al-Ca Mg-Al-Ca Pegas dan klip

Garam Inggris 𝑀𝑔𝑆𝑂4 Obat pencahar

Magnesium hidroksida

𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 Obat mag

Kalsium Kalsium hidroksida πΆπ‘Ž(𝑂𝐻)2 Penghilang kesadahan

Kalsium karbida πΆπ‘ŽπΆ2 Batu karbit sebagai pembuat gas asetilena

Kalsium fosfat πΆπ‘Ž3(𝑃𝑂4)2 pupuk

Kalsium sulfat dihidrat

πΆπ‘Žπ‘†π‘‚4. 2𝐻2𝑂 Pembuatan semen dan bahan bangunan lainnya

Kaporit πΆπ‘Ž(𝑂𝐢𝑙)2 desinfektan

Stronsium Stronsium Sr Pewarna merah pada kembang api

Barium Barium Ba Paduannya dengan Ni berguna untuk tabung vakum

Unsur periode 3

o Al: sebagai penjernih air dalam bentuk tawas(𝐾𝐴𝑙(𝑆𝑂4)2. 12𝐻2𝑂), sebagai pelapis alat dapur,

komponen pesawat terbang, aluminium foil, kaleng minuman, dan pengikat zat warna kain

dalam bentuk aluminium hidroksida (𝐴𝑙(𝑂𝐻)3).

o Si: berguna dalam produksi kalkulator, transistor, chip komputer, sel surya, dan kaca air

(π‘π‘Ž2𝑆𝑖𝑂3).

o P: berguna sebagai bahan baku pembuatan 𝐻3𝑃𝑂4 dan bahan pembuatan bidang gesek korek

api.

o S berguna sebagai bahan baku asam sulfat dan pupuk ((𝑁𝐻4)2𝑆𝑂4), bahan untuk vulkanisasi

karet, obat penyakit kulit, bahan korek api gas dan membasmi penyakit tanaman

Page 12: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

12

Unsur lain

o Cr: sebagai pelindung korosi (plating), sebagai bahan campuran pembuat stainless steel (64%

Fe, 18% Cr, dan 8% Ni), serta bahan kawat nikrom (25% Fe, 15% Cr, dan 60% Ni)

o Cu: sebagai bahan paduan kuningan (Cu dan Zn), perunggu (Cu dan Sn), dan monel (Cu, Ni, dan

Mn), sebagai pembasmi hama (prusi: 𝐢𝑒𝑆𝑂4. 5𝐻2𝑂), serta sebagai pereaksi Fehling (𝐢𝑒𝑆𝑂4)

o O : dapat mengurangi radiasi sinar inframerah, bermanfaat sebagai oksidator, dan bahan

dalam pembuatan berbagai senyawa kimia. selain itu, oksigen cair bermanfaat sebagai

bahanbakar pesawat luar angkasa.

o Se dan Te : sebagai bahan aditif untuk mengontrol warna kaca

o Sc : lampu intensitas tinggi

o Ti : digunakan dalam industri pesawat terbang dan industri kimia

o V : untuk bahan pembuat per mobil, katalis pembuatan belerang

o Mn : sebagai bahan paduan dengan besi membentuk ferromanganese

o Fe : untuk pembuatan baja, perangkat elektronik.

o Co : untuk paduan logam

o Ni : untuk paduan logam dan bahan pelapis tahan karat

o Zn : sebagai logam pelapis anti-karat, paduan logam, bahan pembuatan cat putih, antioksidan

dalam pembuatan ban mobil.

o N : untuk membuat pupuk, ruang inert untuk penyimpanan zat-zat eksplosif, gas pengisi ruang

kosong dalam termometer, bahan pembeku dalam industri pengolahan makanan.

o As : digunakan dalam insektisida dan peralatan elektronik

o Sb : bahan paduan untuk pelat aki, baterai asam-timbal, roda gigi, dan solder.

o Karbol (𝐢6𝐻5𝑂𝐻) : desinfektan

Unsur radioaktif

o Bidang kedokteran

πΆπ‘œ60 atau 𝐢𝑒137 : sterilisasi alat kedokteran

πΆπ‘œ60 : terapi penyakit kanker

π‘π‘Ž24 : mendeteksi peredaran darah

𝐹𝑒59 : mengukur laju pembentukan sel darah

𝐼131 : mendeteksi getah tiroid-kelenjar gondok

𝑇𝑙201 : mendeteksi kerusakan jantung

𝑋𝑒133 : mendeteksi penyakit paru-paru

𝑃32 : mendeteksi penyakit mata, tumor, dan hati

𝑆𝑒75 : mendeteksi bentuk/ukuran pankreas

𝑇𝑐99 : mendeteksi kerusakan jantung

𝐢11 : mengetahui metabolisme secara umum

Page 13: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

13

o Bidang hidrologi

π‘π‘Ž24 : mengetahui gerak lumpur sungai

π‘π‘Ž24 dan 𝐼131 : mengetahui debit air sungai

𝐢14 dan 𝐢13 : menentukan umur-asal air tanah

πΌπ‘Ÿ192 : menyelidiki arah pergerakan sedimen

π‘π‘Ž24 : mendeteksi kebocoran pipa

o Bidang kimia

𝑂18 : menentukan asal oksigen molekul air pada reaksi esterifikasi dari asam karboksilat

o Bidang biologi

𝐢14 : mengetahui fotosintesis

𝐹38 : mengetahui ATP sebagai penyimpan energi

o Bidang pertanian

𝑃37 dan 𝐢14 : mengetahui tempat pemupukan yang tepat

𝐢14 dan 𝑂17 : mengetahui metabolism dan proses fotosintesis

𝑃32 , πΆπ‘Ž45 , 𝐢,11 dan 𝑆35 : mengamati pertumbuhan dan perkembangan tanaman

o Bidang sejarah

𝐢14 : menentukan umur batuan dan fosil

o Bidang industri

𝐢𝑠137 : mengukur ketebalan bahan yang tipis

Page 14: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

14

Tabel Kelarutan

No Garam Kelarutan dalam Air Kelarutan dalam Asam

Mudah Larut Sukar Larut Mudah Larut Sukar Larut

1 Nitrit 𝑁𝑂2βˆ’ Lainnya 𝐴𝑔𝑁𝑂2

2 Nitrat 𝑁𝑂3βˆ’ Semua - Semua -

3 Klorat 𝐢𝑙𝑂3βˆ’ Semua -

4 Asetat 𝐢𝐻3πΆπ‘‚π‘‚βˆ’ Semua -

5 Bromat π΅π‘Ÿπ‘‚3βˆ’ Semua -

6 Iodat 𝐼𝑂3βˆ’ Semua -

7 Fluorida πΉβˆ’ Semua -

8 Halida π‘‹βˆ’ = πΆπ‘™βˆ’, π΅π‘Ÿβˆ’, πΌβˆ’

Lainnya 𝐴𝑔𝑋 𝐻𝑔2𝑋2 𝑃𝑏𝑋2 𝐢𝑒𝑋 𝐻𝑔𝐼2

Lainnya 𝐴𝑔𝑋 𝐻𝑔2𝑋2 𝑃𝑏𝑋2 𝐢𝑒𝑋 𝐻𝑔𝐼2

9 Sulfat 𝑆𝑂42βˆ’ Lainnya π΅π‘Žπ‘†π‘‚4

πΆπ‘Žπ‘†π‘‚4 𝑃𝑏𝑆𝑂4 𝐴𝑔2𝑆𝑂4 π‘†π‘Ÿπ‘†π‘‚4

Lainnya π΅π‘Žπ‘†π‘‚4 πΆπ‘Žπ‘†π‘‚4 𝑃𝑏𝑆𝑂4 𝐴𝑔2𝑆𝑂4 π‘†π‘Ÿπ‘†π‘‚4

10 Kromat πΆπ‘Ÿπ‘‚42βˆ’ Lainnya π΅π‘ŽπΆπ‘Ÿπ‘‚4

𝐴𝑔2πΆπ‘Ÿπ‘‚4 π‘ƒπ‘πΆπ‘Ÿπ‘‚4 π‘†π‘ŸπΆπ‘Ÿπ‘‚4

11 𝑋 =

Sulfit 𝑆𝑂32βˆ’

Karbonat 𝐢𝑂32βˆ’

Fosfat 𝑃𝑂43βˆ’

Fosfit 𝑃𝑂33βˆ’

Silikat 𝑆𝑖𝑂32βˆ’

Arsenat 𝐴𝑠𝑂43βˆ’

Arsenit 𝐴𝑠𝑂33βˆ’

Manganat 𝑀𝑛𝑂42βˆ’

Permanganat 𝑀𝑛𝑂4βˆ’

Borat 𝐡𝑂33βˆ’

Oksalat 𝐢2𝑂42βˆ’

Garam 𝑋 dengan kation π‘π‘Ž+, 𝐾+, atau

𝑁𝐻4+

Lainnya Semua -

Page 15: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

15

12 Sulfida 𝑆2βˆ’ π‘π‘Ž2𝑆 𝐾2𝑆

(𝑁𝐻4)2𝑆 𝑀𝑔𝑆 πΆπ‘Žπ‘† π‘†π‘Ÿπ‘† π΅π‘Žπ‘†

Lainnya π‘π‘Ž2𝑆 𝐾2𝑆

(𝑁𝐻4)2𝑆 𝑀𝑔𝑆 πΆπ‘Žπ‘† π‘†π‘Ÿπ‘† π΅π‘Žπ‘† 𝐹𝑒𝑆 𝑍𝑛𝑆 𝑀𝑛𝑆

Lainnya

13 Sianida πΆπ‘βˆ’ π‘π‘ŽπΆπ‘ 𝐾𝐢𝑁 𝑁𝐻4𝐢𝑁 𝑀𝑔(𝐢𝑁)2 πΆπ‘Ž(𝐢𝑁)2 π‘†π‘Ÿ(𝐢𝑁)2 π΅π‘Ž(𝐢𝑁)2

Lainnya

14 Basa π‘‚π»βˆ’ Semua logam alkali 𝑁𝐻4𝑂𝐻 πΆπ‘Ž(𝑂𝐻)2 π΅π‘Ž(𝑂𝐻)2 π‘†π‘Ÿ(𝑂𝐻)2

Lainnya

15 Asam 𝐻+ Lainnya 𝐻2𝑆 𝐻2𝑆𝑖𝑂3

Page 16: 150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

150 PELITA MENUJU UTBK | EPS 65 KIMIA UNSUR

16

Senyawa-senyawa Hipotetis

Berikut adalah senyawa-senyawa yang tidak stabil dan peruraiannya.

Asam

o 𝐻2𝐢𝑂3 β†’ 𝐻2𝑂(𝑙) + 𝐢𝑂2(𝑔)

o 2𝐻𝑁𝑂2 β†’ 𝐻2𝑂(𝑙) +𝑁𝑂(𝑔) +𝑁𝑂2(𝑔)

o 𝐻2𝑆𝑂3 β†’ 𝐻2𝑂(𝑙) + 𝑆𝑂2(𝑔)

o 𝐻2𝑆2𝑂3 β†’ 𝐻2𝑂(𝑙) + 𝑆(𝑠) + 𝑆𝑂2(𝑔)

Basa

o 𝑁𝐻4𝑂𝐻 β†’ 𝐻2𝑂(𝑙) + 𝑁𝐻3(𝑔)

o 2𝐴𝑔𝑂𝐻 β†’ 𝐴𝑔2𝑂(𝑠) +𝐻2𝑂(𝑙)

o 𝐻𝑔(𝑂𝐻)2 β†’ 𝐻𝑔𝑂(𝑠) +𝐻2𝑂(𝑙)

Garam

o 2𝐹𝑒𝐼3 β†’ 2𝐹𝑒𝐼2(π‘Žπ‘ž) + 𝐼2(𝑠)

o 2𝐢𝑒𝐼2 β†’ 2𝐢𝑒𝐼(𝑠) + 𝐼2(𝑠)