147517432 askep tumor mandibula

9
Askep Tumor (Asuhan Keperawatan pada Klien Tumor) Konsep Dasar Tumor Pengertian Tumor Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin, yang berarti bengkak. Istilah Tumor ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut Brooker, 2001 pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak (benign). Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi (Robin dan Kumar, 1995). Pengertian Kanker Sedangkan kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Tjakra, 1991). Etiologi Tumor • Kelainan kongenital Kelainan kongenital adalah kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya dapat berupa benjolan yang timbul sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak bahkan terkadang muncul setelah usia dewasa. Pada kelainan ini ,benjolan yang paling sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan juga di tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm tetapi bisa juga besar seperti bola tenis. Kelainan kongenital yang sering terjadi di daerah leher antara lain adalah hygroma colli , kista branchial , kista ductus thyroglosus. • Genetic • Gender / jenis kelamin • Usia • Rangsangan fisik berulang Gesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang berulang dalam waktu yang lama merupakan

Upload: eka-nurviana-sari

Post on 27-Nov-2015

389 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan pada klien denga

TRANSCRIPT

Page 1: 147517432 Askep Tumor Mandibula

Askep Tumor

(Asuhan Keperawatan pada Klien Tumor)

Konsep Dasar Tumor

Pengertian Tumor

Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin, yang berarti

bengkak. Istilah

Tumor

ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut Brooker,

2001 pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak (benign).

Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat

membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai

(serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka

pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi (Robin dan Kumar, 1995).

Pengertian Kanker

Sedangkan kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan

kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di

jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan

yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol

pembagian sel, dan fungsi lainnya (Tjakra, 1991).

Etiologi Tumor

• Kelainan kongenital

Kelainan kongenital adalah kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya dapat berupa benjolan yang timbul

sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak bahkan terkadang muncul setelah usia dewasa. Pada kelainan

ini ,benjolan yang paling sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan juga di

tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm tetapi bisa juga besar seperti bola

tenis. Kelainan kongenital yang sering terjadi di daerah leher antara lain adalah hygroma colli , kista

branchial , kista ductus thyroglosus.

• Genetic

• Gender / jenis kelamin

• Usia

• Rangsangan fisik berulang

Gesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang berulang dalam waktu yang lama merupakan

Page 2: 147517432 Askep Tumor Mandibula

rangsangan yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker pada bagian tubuh tersebut, karena luka atau

cedera pada tempat tersebut tidak sempat sembuh dengan sempurna.

• Hormon

Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh

dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara

berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim,

indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).

• Infeksi

• Gaya hidup

• karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi)

Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru pada perokok dan perokok pasif (orang

bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama.Bahan

kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan

seorang pekerja industri menderita kanker.

Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut

virus penyebab kanker atau virus onkogenik.

Sinar ultra-violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif sinar X yang

berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukemia.

Patofisiologi Tumor

Kelainan congenital, Genetic, Gender / jenis kelamin, Usia, Rangsangan fisik berulang, Hormon, Infeksi, Gaya

hidup, karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi) dapat menimbulkan tumbuh atau berkembangnya sel

tumor. Sel tumor dapat bersifat benign (jinak) atau bersifat malignant (ganas).

Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat

membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai

(serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka

pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.

Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas pada umumnya cepat menjadi

besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti

kepiting dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu sel kanker dapat

membuat anak sebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh

darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh kanker baru di tempat lain. Penyusupan sel kanker ke

jaringan sehat pada alat tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut

menjadi terganggu.

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-

sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang

bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak

teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel,

dan fungsi lainnya (Tjakra, Ahmad. 1991).

Adapun siklus tumbuh sel kanker adalah membelah diri, membentuk RNA, berdiferensiasi / proliferasi,

membentuk DNA baru, duplikasi kromosom sel, duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase

istirahat (pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan).

Manifestasi Klinis Tumor

Ada tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau

tidaknya kanker, yaitu :

1) Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.

2) Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.

3) Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh.

4) Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).

5) Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, mejadi makin besar dan gatal.

6) Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.

7) Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.

Page 3: 147517432 Askep Tumor Mandibula

Klasifikasi Tumor

Berdasarkan asal jaringan, tumor dapat dibagi menjadi:

1) Tumor yang berasal dari epithelial

Squamous epithelium : squamous cell papilloma, squamous cell carcinoma

Transitional epithelium : transitional cell papilloma, transitional cell carcinoma.

Basal cell (hanya di kulit): basal cell carcinoma.

Glandular epithelium: adenoma, cystadenoma, adenocarcinoma.

Tubules epithelium (ginjal): renal tubular adenoma, renal cell carcinoma (Grawitz tumor).

Hepatocytes: hepatocellular adenoma, hepatocellular carcinoma

Bile ducts epithelium: cholangiocellular adenoma, cholangiocellular carcinoma.

Melanocytes: melanocytic nevus, malignant melanoma.

2) Tumor yang berasal dari mesenchymal

Jaringan yang berhubungan

fibroma, fibrosarcoma

myxoma, myxosarcoma

chondroma, chondrosarcoma

osteoma, osteosarcoma (osteogenic sarcoma)

lipoma, liposarcoma

Otot:

leiomyoma, leiomyosarcoma

rhabdomyoma, rhabdomyosarcoma

Endothelium:

Hemangioma (capillary h., cavernous h.), glomus tumor, hemangiosarcoma, Kaposi sarcoma

Lymphangiosarcoma

Tumor sel darah:

Hematopoetic cells: leukemia

Lymphoid cells: non-Hodgkin lymphoma, Hodgkin lymphoma

Tumor sel germ:

Teratoma (mature teratoma, immature teratoma)

Tumor epithelial dianggap ganas apabila telah menembus lamina basalis dan dianggap jinak bila tidak

menembus lamina basalis.

2. Pemeriksaan Penunjang

1) Skrining

2) Laboratorium

Page 4: 147517432 Askep Tumor Mandibula

3) Teknik Pencitraan (Imaging)

4) Pemeriksaan Rontgen Konvensional

5) Radiografi Digital

6) Tomografi Komputer (CT Scan)

7) Ekhografi

8 ) Resonansi magnetik nuklear

9) Skintigrafi

3. Penatalaksanaan Medis

Pengobatan kanker pada dasarnya sama, yaitu salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur berikut :

1) Pembedahan (Operasi)

2) Penyinaran (Radioterapi)

3) Pemakaian obat-obatan pembunuh sel kanker ( sitostatika/khemoterapi)

4) Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)

5) Pengobatan dengan hormone

Manajemen Keperawatan Tumor

1. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono,

1994 : 10).

Pengkajian pasien Pre operatif (Marilynn E. Doenges, 1999) meliputi :

Sirkulasi

Gejala : riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal, penyakit vascular perifer, atau stasis vascular

(peningkatan risiko pembentukan trombus).

Integritas ego

Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis ; factor-faktor stress multiple, misalnya financial, hubungan,

gaya hidup.

Tanda : tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka rangsang ; stimulasi simpatis.

Makanan / cairan

Gejala : insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untuk hipoglikemia/ketoasidosis) ; malnutrisi (termasuk

obesitas) ; membrane mukosa yang kering (pembatasan pemasukkan / periode puasa pra operasi).

Pernapasan

Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.

Keamanan

Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan ; Defisiensi immune (peningkaan risiko

infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan) ; Munculnya kanker / terapi kanker terbaru ; Riwayat keluarga

tentang hipertermia malignant/reaksi anestesi ; Riwayat penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi obat-

obatan dan dapat mengubah koagulasi) ; Riwayat transfuse darah / reaksi transfuse.

Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan ; demam.

Penyuluhan / Pembelajaran

Page 5: 147517432 Askep Tumor Mandibula

Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi, kardiotonik glokosid, antidisritmia,

bronchodilator, diuretic, dekongestan, analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga

obat yang dijual bebas, atau obat-obatan rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akan kerusakan ginjal,

yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan diri pasca operasi).

Diagnosa Keperawatan Tumor

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial

berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994 : 17).

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Pre Operatif (Wilkinson, M. Judith, 2006) meliputi :

1) Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap perubahan status

kesehatan, ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang berarti, krisis situasi atau krisis maturasi.

2) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan, efek samping penanganan, factor budaya atau

spiritual yang berpengaruh pada perubahan penampilan.

3) Koping individu, ketidakefektifan berhubungan dengan perubahan penampilan, keluhan terhadap reaksi

orang lain, kehilangan fungsi, diagnosis kanker.

4) Proses keluarga, perubahan berhubungan dengan terapi yang kompleks, hospitalisasi/perubahan

lingkungan, reaksi orang lain terhadap perubahan penampilan.

5) Ketakutan berhubungan dengan proses penyakit/prognosis (misalnya kanker), ketidakberdayaan.

6) Mobilitas fisik, hambatan berhubungan dengan penurunan rentang gerak, kerusakan saraf/otot, dan

nyeri.

Intervensi dan Implementasi Tumor

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi

masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono, 1994:20)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap

perencanaan (Effendi, 1995:40).

Intervensi dan implementasi keperawatan pasien Pre Operatif (Wilkinson, M. Judith, 2006) adalah :

1) Ansietas adalah suatu keresahan, perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread yang disertai

dengan respons autonomis ; sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu ;

perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.ini merupakan tanda bahya yang

memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk

mengatasi ancaman.

Tujuan : ansietas berkurang/terkontrol.

Kriteria hasil : - klien mampu merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress.

- klien mampu mempertahankan penampilan peran.

- klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori.

- klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik.

- tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan.

Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien.

Rasional : memudahkan intervensi.

Kaji mekanisme koping yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu.

Rasional : mempertahankan mekanisme koping adaftif, meningkatkan kemampuan mengontrol ansietas.

Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Rasional : pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang

dirasakan.

Page 6: 147517432 Askep Tumor Mandibula

Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini, harapan-harapan yang positif

terhadap terapy yang di jalani.

Rasional : alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasan.

Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas.

Rasional : menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan

memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannya.

Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi.

Rasional : menciptakan perasaan yang tenang dan nyaman.

Sediakan informasi faktual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis, perawatan

dan prognosis.

Rasional : meningkatkan pengetahuan, mengurangi kecemasan.

Kolaborasi pemberian obat anti ansietas.

Rasional : mengurangi ansietas sesuai kebutuhan.

2) Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang.

Tujuan : pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh.

Kriteria hasil : - pasien melaporkan kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh.

- memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan.

- menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh.

Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya.

Rasional : factor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuh.

Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh.

Rasional : mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai

keadaan fisiknya.

Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif, dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan,

kemajuan dan prognosis.

Rasional : meningkatkan perasaan berarti, memudahkan saran koping, mengurangi kecemasan.

Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi, jaga privasi dan martabat pasien.

Rasional : menciptakan suasana saling percaya, meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri

pasien.

3) Koping individu, ketidakefektifan adalah ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap

stressor, pilihan respons untuk bertindak secara tidak adekuat, dan atau ketidakmampuan untuk

Page 7: 147517432 Askep Tumor Mandibula

menggunakan sumber yang tersedia.

Tujuan : pasien menunjukkan koping yang efektif.

Kriteria hasil : - pasien akan menunjukkan minat terhadap aktivitas untuk mengisi waktu luang.

- mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif.

- menimbang serta memilih diantara alternative dan konsekuensinya.

- berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS).

Kaji pandangan pasien terhadap kondisinya dan kesesuaiannya dengan pandangan pemberi pelayanan

kesehatan.

Rasional : mengidentifikasi persepsi pasien terhadap kondisinya.

Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.

Rasional : menghindari ketakutan dan menciptakan hubungan saling percaya, memudahkan intervensi

Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peran yang realitas.

Rasional : memberikan arahan pada persepsi pasien tentang kondisi nyata yang ada saat ini.

Bantu pasien dalam mengidentifikasi respons positif dari orang lain.

Rasional : meningkatkan perasaan berarti, memberikan penguatan yang positif.

Libatkan sumber-sumber yang ada di rumah sakit dalam memberikan dukungan emosional untuk pasien

dan keluarga.

Rasional : menciptakan suasana saling percaya, perasaan berarti, dan mengurangi kecemasan.

4) Proses keluarga, perubahan adalah suatu perubahan dalam hubungan dan/atau fungsi keluarga.

Tujuan : pasien dan keluarga memahami perubahan perubahan dalam peran keluarga.

Kriteria hasil : - pasien/keluarga mampu mengidentifikasi koping.

- paien/keluarga berpartisipasi dalam proses membuat keputusan berhubungan dengan perawatan setelah

rawat inap.

Kaji interaksi antara pasien dan keluarga.

Rasional : mengidentifikasi masalah, memudahkan intervensi.

Bantu keluarga dalam mengidentifikasi perilaku yang mungkin menghambat pengobatan.

Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi.

Diskusikan dengan anggota keluarga tentang tambahan ketrampilan koping yang digunakan.

Rasional : membantu keluarga dalam memilih mekanisme koping adaptif yang tepat .

Dukung kesempatan untuk mendapatkan pengalaman masa anak-anak yang normal pada anak yang

berpenyakit kronis atau tidak mampu.

Page 8: 147517432 Askep Tumor Mandibula

Rasional : memudahkan keluarga dalam menciptakan/memelihara fungsi anggota keluarga.

5) Ketakutan adalah ansietas yang disebabkan oleh sesuatu yang dikenali secara sadar dan bahaya nyata dan

dipersepsikan sebagai bahaya yang nyata.

Tujuan : pasien akan memperlihatkan pengendalian ketakutan.

Kriteria hasil : - mencari informasi untuk menurunkan ketakutan.

- menggunakan teknik relaksasi untuk menurnkan ketakutan.

- mempertahankan penampilan peran dan hubungan social.

Kaji respons takut subjektif dan objektif pasien.

Rasional : mengidentifikasi masalah, memudahkan intervensi.

Berikan penguatan positif bila pasien mendemonstrasikan perilaku yang dapat menurunkan atau

mengurangi takut.

Rasional : mempertahankan perilaku koping yang efektif.

Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Rasional : pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang

dirasakan.

Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini, harapan-harapan yang positif

terhadap terapy yang di jalani.

Rasional : alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasan.

6) Mobilitas fisik, hambatan adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian, pergerakkan fisik yang

bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih.

Tujuan : pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.

Kriteria hasil : - penampilan yang seimbang..

- melakukan pergerakkan dan perpindahan.

- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi, dengan karakteristik :

0 = mandiri penuh

1 = memerlukan alat Bantu.

2 = memerlukan bantuan dari orang lain untuk bantuan, pengawasan, dan pengajaran.

3 = membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat Bantu.

4 = ketergantungan; tidak berpartisipasi dalam aktivitas.

Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan.

Rasional : mengidentifikasi masalah, memudahkan intervensi.

Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas.

Rasional : mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah

ketidakmauan.

Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu.

Page 9: 147517432 Askep Tumor Mandibula

Rasional : menilai batasan kemampuan aktivitas optimal.

Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif.

Rasional : mempertahankan /meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot.

Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi.

Rasional : sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankan/meningkatkan

mobilitas pasien.

Evaluasi

Evaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian tujuan

keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan

(Brooker, Christine. 2001).

Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan Pre Operasi Tumor adalah :

1) Ansietas berkurang/terkontrol.

2) Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh.

3) Pasien menunjukkan koping yang efektif.

4) Pasien dan keluarga memahami perubahan perubahan dalam peran keluarga.

5) Pasien akan memperlihatkan pengendalian ketakutan.

6) Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.

Daftar Pustaka

Boedihartono. 1994. Proses Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta.

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. Jakarta : EGC.

Marilynn E. Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan

pendokumentasian pasien, ed.3. Jakarta : EGC.

Nasrul Effendi. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. EGC : Jakarta.

Robin S.L. dan Kumar V. 1995. Buku Ajar Patologi I. Jakarta : EGC.

Tjakra, Ahmad. 1991. Patologi. Jakarta : Bagian Patologi FKUI

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta.