146436548 budidaya ikan bawal putih docx

Upload: arifulka

Post on 02-Jun-2018

284 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    1/13

    Budidaya Ikan Bawal Putih

    BAB I

    PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang

    Indonesia sebagai suatu negara kepulauan mempunyai sumber daya air yang sangatbesar potensinya. Wilayah laut Indonesia dan sekitarnya yang dikenal sebagai

    kawasan paling kaya akan fauna ikan di dunia. Di kawasan ini diperkirakanterdapat 3.400 jenis ikan yang berarti hampir mencapai 20% dari seluruh jenis ikan

    laut di dunia (Sumantadinata,1981).Ikan adalah organisma air yang bernafas dengan insang dan dapat

    bergerak atau berenang dengan menggunakan sirip (fin). Ikan memiliki gurat sisiuntuk menyeimbangkan tubuh, serta gelembung udara untuk mengapung,

    melayang, dan membenamkan diri. Ikan tersebar di beragai jenis perairan baiktawar, asin, maupun payau (Barus, 2004).

    Ruang lingkup kegiatan budidaya ikan mencakup pengendalianpertumbuhan dan pengembangbiakan. Budidaya ikan bertujuan untuk memperoleh

    hasil yang lebih tinggi atau lebih banyak dan lebih baik daripada bila ikan itudibiarkan secara alami. Budidaya ikan di Indonesia terutama diselenggarakan di

    kolam, tambak (kolam air payau), sawah, dan karamba (kurungan bambu) (evy,2001).

    Ikan bawal putih memiliki nama latinPampus Argenteus. Dilihat asalusulnya, ikan bawal ini bukanlah asli Indonesia, tetapi berasal dari negeri Samba,

    Brazil. Ikan ini dibawa ke Indonesia oleh para importis ikan hias dari Singapuradan Brazil pada tahun 1980. Selain ke Indonesia, ikan bawal pun sudah tersebar

    hampir ke seluruh penjuru dunia. Di setiap negara, ikan ini mempunyai nama yangberlainan (Bangsa, 2012).

    Bentuk badan pipih dengan badannya yang tinggi sehingga hampir

    menyerupai bentuk belah ketupat. Ikan bawal ini merupakan ikan herbivore yang

    cenderung bersifat omnivore, selain suka melalap tumbuhan air juga suka

    memakan udang ataupun ikan ikan kecil dan hewan air lainnya (Nelson, 1984).Ikan bawal putih merupakan jjenis ikan yang habitatnya dari air laut. Padaumumnya ikan bawal putih memiliki bobot 500 gram, namun ada juga yang

    mencapai bobot 1,5 hingga 2 kg per ekor (Junianto, 2011).

    Ikan bawal putih melimpah pada musim barat dan puncak musim ikanbawal putih bertepatan dengan puncak musim hujan atau mangsa ke 5 7. Ikan

    bawal putih ditangkap dengan jaring insang dasar. Musim panen bawal putih

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    2/13

    sering kali terkendala tingginya gelombang laut di Samudera Indonesia pada

    Oktober-Desember yang ratarata mencapai tiga meter. Ikan bawal putih hidupbergerombol di dasar perairan atau kolom air perairan dekat pantai sampai

    kedalaman 100 m, makanan ikan ini berupa ikan ikan kecil. Munculnya jenis ikan

    ini juga berkaitan dengan adanya penyuburan daerah pantai seiring datangnyamusim hujan (Partosuwiryo, 2008).

    Adapun latar belakang dari pembuatan paper ilmiah tentang budidaya ikanbawal putih ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara pembudidayaan ikan

    bawal putih karena komoditi ikan bawal putih masih jarang dibudidayakan. Ikanbawal putih didapat masih melalui penangkapan tradisional sehingga hasil

    komoditi bawal putih masih terbatas, oleh karena itu dilakukan pembudidayaan

    ikan bawal putih untuk memenuhi permintaan pasar.

    b. Tujuan

    Adapun latar belakang dari pembuatan paper ilmiah tentang budidaya ikan bawalputih ini untuk memenuhi tugas mata kuliah budidaya perairan serta bertujuanuntuk mengetahui cara pembudidayaan ikan bawal putih yang meliputi taksonomi

    dan morfologi ikan bawal putih, mengetahui cara pemilihan lokasi budidaya ikanbawal putih, mengetahui hal hal persiapan dalam membudidaya ikan bawal putih

    antara lain penyiapan tambaknya, penyediaan benih, prasarana budidaya,mengetahui cara pemeliharaan seperti padat tebar benih, pakan ikan bawal putih

    dan pemberian pakannya, cara pengendalian hama dan penyakit, mengetahui masapanen dan pasca panen budidaya ikan bawal putih.

    BAB II

    TAKSONOMI DAN MORFOLOGI

    a. TaksonomiKlasifikasi ikan bawal putih :

    Kingdom : Animalia

    Filum : Chordata

    Subfilum : Vertebrata

    Kelas : ActinopterygiiOrdo : PerciformesFamili : Bramidae

    Genus : PampusSpesies : Pampus argenteus

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    3/13

    b. MorfologiBawal putih berbentuk seperti rombus dan sedikit cembung. Bawal putih dewasa

    kelihatan lebih lebar dan cembung. Mata terletak di baagian kepala yang kelihatan

    seakan bersambung terus dengan badan. Meskipun badan bawal cerminkelihatan lebar tetapi mulut dan matanya agak kecil dan berhimpun di

    sudut hujung bahagian kepala. Rahang atas dan bawah juga tidak bolehmembuka dengan luas. Bawal putih disebut juga bawalcermin karena dari

    pantulan cahaya dari badannya yang berkilat dan berwarna perak. Garisan deria di badannya bermula dari insang hingga mencecah zona

    ekor. Manakala sirip pektoral lebih panjang berbanding sirip dorsal dan

    ekor melengkung bentuk V atau lengkungan bumerang.Warna Badanbawal putih diliputi sisik halus berwarna putih beralun perak

    dan bahagian sirip memancarkan warna kelabu. Setengah bahagian badannya

    diliputi bintik hitam halus.

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    4/13

    BAB III

    PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA

    Lokasi budidaya yang dipilih sebagai kawasan untuk pengembangan budidaya ikan

    sistem KJA dengan memperhatikan daya dukungnya. Pemilihan lokasi budidayajuga harus memenuhi kebutuhan faktor fisik, kimiawi dan kualitas air yang

    dibutuhkan komoditi budidaya serta salinitas yang sesuai. Pemanfaatan daerah

    perairan untuk kegiatan budidaya ikan sistem KJA harus dilakukan secara rasionaldan tetap mengacu pada tata ruang yang telah ditentukan serta kondisi sumber daya

    dan daya dukung perairannya dengan maksud untuk menjaga kelestarianlingkungan dan mempertahankan fungsi utama daerah perairan. Pembagian zonasi

    untuk perairan secara umum dilakukan dengan mengacu pada kondisi lingkungan

    fisik, sifat kehidupan dan penyebaran populasi ikan dalam usahanya mengelola

    perikanan yang terpadu dan lestari (Rahardjo, 2010).Salah satu penyebab kematian massal ikan budidaya adalah penurunan tinggi muka

    air. Apabila tinggi muka air menurun maka jarak karamba jaring apung dengandasar menjadi lebih dekat, akibatnya ikan budidaya semakin mendekati lapisan

    hipolimnion yang reduktif. Sementara kedalaman perairan dangkal, sehingga jarakKJA dan dasar menjadi semakin dekat. Akibatnya kolom air yang reduktif semakin

    mendekati KJA. Kolom air menjadi anoksik atau lapisan anoksik telah mencapaipermukaan sehingga dapat disebutkan bahwa penyebab kematian massal karena

    kekurangan oksigen dan tingginya konsentrasi zat toksik (H2S). Sebaiknya padasaat tinggi muka air minimum, padat tebar ikan di KJA dikurangi atau ikan

    budidaya diganti dengan jenis yang lebih toleran terhadap konsentrasi DO yangrendah. Kegiatan budaya ikan sistem KJA di perairan, kedalaman air disyaratkan

    minimal 5 meter pada jalur yang berarus horizontal. Kedalaman tersebut untukmenghindari pengaruh langsung kualitas air yang jelek dari dasar perairan

    (Rahardjo, 2010).

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    5/13

    BAB IV

    PERSIAPAN BUDIDAYA

    a. Persiapan KJA (Keramba Jaring Apung)

    KJA (Keramba Jaring Apung) yang terbuat dari bambu dengan pelampungpolystyrene foam merupakan KJA yang paling ramah lingkungan dibandingkan

    dengan KJA lainnya. Letak antara jaring apung sebaiknya berjarak 1030 m agar

    arus air leluasa membawa air segar ke dalam jaring-jaring tersebut. Untukmeningkatkan DO di perairan menggunakan: 1). kincir yang dapat dipasang pada

    setiap unit KJA atau pada satu lokasi KJA ; 2). pompa air yang dipancarkan dariatas dengan penambahan oksigen murni yang diberikan pada saat oksigen

    kritis (dini hari). Keramba jaring apung ganda/berlapis dikembangkan dengan

    tujuan untuk mengurangi beban dari sisa pakan, yang dapat mencemari perairan

    (Rahardjo, 2010).Tempat pemeliharaan pada tahap pendederan dengan menggunakan waring ukuran

    3m x 1,2m x 1,5m dan jaring 3m x 1,2m x 1,5m mesh size inchi. Sedangkanuntuk penggelondongan menggunakan jaring 3m x 3m x 3m atau jaring 6m x 3m x

    3m mesh size 1 inchi dan tahap pembesaran menggunakan jaring 6m x 3m x 3mmesh size 12 inchi yang berada di Keramba Jaring Apung (KJA) 3X3 meter

    tiap lubangnya (Anonim, 2010).Penggantian dan pembersihan jaring selama masa pemeliharaan mutlak harus

    dilakukan. Jaring yang kotor akibat penempelan lumpur atau biota penempelseperti berbagi jenis kerang, teritip dan tumbuh-tumbuhan, dapat menghambat

    sirkulasi air, pertukaran air dan oksigen. Kalau dibiarkan hal ini dapat menghambatpertumbuhan bawal putih dan menimbulkan penyakit. Jaring yang kotor sebaiknya

    dijemur kemudian disemprot atau dibersihkan agar dapat dipergunakan lagi.Sebelum digunakan kembali waring atau jaring perlu diperiksa sehingga apabila

    ada kerusakan atau putusnya tali jaring dapat diperbaiki. Pergantian jaringdilakukan sebulan sekali, bersamaan dengan pergantian jaring dilakukan

    perendaman ikan dengan air tawar, sampling dan grading (Anonim, 2010).

    b. Penyediaan Benih

    Pengelolaan induk dimulai dengan seleksi induk/calon induk dengan kriteriabentuk badan harus proporsional dan simetris, tidak ada cacat/luka pada tubuh ikan

    dan merupakan grading pertama pada kegiatan budidaya serta ukuran ikan sudahmencapai 1 kg/lebih dan berumur 3 tahun. Untuk manajemen pakan induk harus

    diperhatikan kualitas dan kuantitas pakan. Kualitas pakan dipenuhi denganpemberian ikan rucah segar, pelet, pencampuran vitamin dan multivitamin.

    Sedangkan untuk kuantitas pakan yang baik diberikan 3-5% dari berat total induk

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    6/13

    yang akan dipijahkan. Untuk manajemen air media pemeliharaan, pergantian air

    optimal adalah 400% dalam 24 jam dengan kualitas air tetap terjaga pada pH (7,4-7,8), DO (4-6 ppm), suhu (29-310C) dan salinitas(18-30ppt). Bak pemijahan induk

    berkapasitas 10 ton dan diisi induk yang sudah siap pijah sebanyak 10 ekor dengan

    perbandingan 1:1. Induk jantan lebih kecil dari induk betina dan pemijahanbiasanya terjadi malam hari pada bulan terang sepanjang tahun sekitar pukul

    18.00-24.00 WIB. Keunggulan pemijahan bawal putih adalah dapat dipijahkankapan saja, tidak tergantung siklus bulanan (Anonim, 2010).Harga bibit kualitas baik dengan bobot antara 25 - 50 gram Rp 100,00 - Rp 150,00per ekor. Sedangkan, bibit yang berbobot antara 75 - 100 gram Rp 200,00 - Rp

    300,00. Bibit dewasa yang banyak dibeli para petani yang berbobot 150 - 200

    gram, karena bibit yang telah memiliki berat badan sebesar ini, cukup tahanterhadap kondisi cuaca dan tempat. Sehingga risiko kematian ketika dalam lahan

    pembesaran relatif sedikit. Namun harganya agak sedikit mahal, antara Rp 400,00 -

    Rp 500,00 per ekor. Untuk petani pemula, sebaiknya bibit yang sebesar ini karenarisikonya lebih kecil (Anonim, 2010).

    c.Prasarana BudidayaUntuk memproduksi ikan bawal diperlukan beberapa prasarana pokok

    yangmemenuhi persyaratan sesuai dengan sifat-sifat biologis ikan bawal.Prasaranaini meliputi hatchery, kolam pemeliharaan induk, kolam pendederan, dan

    kolam pembesaran atau keramba jaring apung (KJA).

    a. Hatchery

    Hatchery atau bangsal benih merupakan suatu bangunanyang biasadigunakan untuk melakukan kegiata n pe mbenihan ,

    terutamamul ai da r i pemijahan sampai menghasi lkan larva.Bang unan im da pa t di buat seca ra permanen, semi permanen, atau secara

    sederhanayang penting diberi atapsebagai peneduh. Agar dapat berfungsisebagaimana mestinya, hatchery harusmemenuhi beberapa persyaratan sebagai

    berikut :

    1) Berada dekat dengan sumber air atau memiliki sumber air sendiri. 2) Letak sumber airnya lebih tinggi dari lokasi hatchery agar

    ai r mudah dialirkan ke dalam hatchery (kecuali bila menggunakanpompa air).

    3) K u a n t i t a s a i r n y a c u k u p a g a r k e g i a t a n n y adapat ber jalan secara kontinu.

    4) Kualitas airnya baik, misalnya jernih, kandungan oksigennya tinggi

    atau sekitar 4 ppm, dan tidak mengandung unsur-unsur yang berbahaya.5) Lokasinya dekat dengan areal perkolaman atau keramba.

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    7/13

    6) Keamanannya terjamin.

    7) Dekat dengan jalan dan tranportasinya lancar. Setiap hatchery harus mempunyai fasilitas yang lengkap agar bisa

    berfungsisebagaimana mestinya. Selain itu, tata letaknya harus diatur

    secara tepat.Fasilitas yang harus dibuat untuk hatchery ikan bawal yaitu : 1) Bak penampungan air bersih,2) Bak perombakan,3) Bak pemijahan,4) Tempat penetasan telur,5) Bak penampungan benih,

    6) Tempat blower (aerator)

    7) Gudang8) Kantor,

    9) Pos penjagaan, dan

    10) Listrik.

    b. Kolam pemeliharaan indukK o l a m p e m e l i h a r a a n i n d u k m e r u p a k a n t e m p a t y a n g d i g u n a k a nu n t uk memelihara induk atau calon induk yang sudah matang kelamin sampai

    induksiap dipijahkan. Kolam pemeliharaan induk bisa pula disebut sebagaitempatpematangan gonad.

    Jumlah kolam pemeliharan induk yang harus disediakan tergantungdari jumlah induk yang ada. Sebaiknya kolam pemeliharaan induk dibuat

    beberapabuah, minimal dua buah. Tujuannya untuk memudahkan seleksiinduk yang aka n d ip i j ahk an d an indu k y ang suda h d i p i j a hkan .

    A p a b i l a l a h a n t i d a k m e m u n g k i n k a n , k o l a m i n i b i s a d i b u a t s a t ub u ah . Ha l i n i t i d ak aka n mempengaruhi perkembangan gonad

    kare na ikan bawa l tid ak akan mija h secara alami atau tidak akan mijahbila tidak disuntik terlebih dahulu. Namun, sebaiknya kolam tersebut disekat

    dengan pagar bambu.Bentuk kolam pemeliharaan induk bisa bermacam-macam,

    tergantung keadaan lokasinya. Namun, sebaiknya kolam berbentuk empat

    persegi panjang sebab sirkulasi airnya lebih merata. Kolam ini sebaiknya

    tidak terlalu luas agar mudah dalam pengelolaannya. Luas kolam yang idealantara 100 - 200m . Deng an luas ters ebu t, akan memud ahka n dal am

    pengeringan kolam maupun penangkapan induk yang akan diseleksi.Kedalaman kolam ini juga harus diperhatikan karena ada

    pengaruhnya terhadap proses pematangan gonad. Di habitat asalnya, induk ataucalon induk banyak ditemukan di perairan yang agar dalam. Oleh sebab itu,

    kedalaman kolam pemeliharaan induk sebaiknya 80 - 100 cm. Dengan

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    8/13

    demikian, kolam harus mempunyai ketinggian minimal 125 m sehingga jarak

    antara permukaan air kolam dan bagian atas pematang 25 cm.Kolam pemeliharaan induk juga harus memiliki sistem pengairan yang baik, yaitu

    kolam mempunyai sistem sirkulasi air yang baik. Sistem pengairan ya ng b a i k

    a d a l a h s e c a r a p a r a l e l . D e n g a n s i s t e m i n i , s e t i a p k o l a ma k a n mendapat air baru dan bila dikeringkan tidak mengganggu kolam yang

    lainnya. Kolam ini juga harus dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaranair agar memudahkan pada waktu pengeringan dan pengisian air kembali.

    Letak pintu-pintu berada di tengah-tengah pada lebar kolam dalam posisisejajar. Pintu pemasukan bisa dibuat dari paralon 4 inci, sedangkan pintu

    pengeluaran sebaiknya dibuat secara permanent (tembok). Pintu

    pengeluaran seperti ini terkenal dengan istilah monik.

    c. Kolam pendederan

    Kolam pendederan bawal merupakan tempat untuk memelihara larva-larva sampai benih dengan ukuran yang siap dipeli hara di tempatpembesaran. Biasanya, pendederan ikan bawal ini dilakukan dalam

    beberapa tahap, yakni pendederan pertama, dan pendederan kedua. Jadi, kolampendederan ini harus dibuat beberapa buah atau tergantung dari jumlah

    dan ukuran induk yang dipijahkan. Bentuk kolam ini sama seperti kolampemeliharaan, yakni empatpersegi panjang. Pintu pemasukan airnya dibuat dari

    pipa paraIon ukuran 5 inci. Adapun pintu pengeluarannya dibuat dalam bentukmonik. Pintu pengeluaran air seperti ini akan mempercepat proses pengeringan

    kolam. Selain itu, kolam ini harus mempunyai luas ideal agar mudah dalampengelolaannya dengan luas antara 500 - 1.000 m2.

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    9/13

    BAB V

    PEMELIHARAAN

    a. Padat Tebar Benih

    Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Aklimatisasi perludilakukan karena adanya perbedaan, suhu dan salinitas antara daerah asal benih

    atau media transportasi dengan kondisi air tempat pemeliharaan. Apabila sistem

    transportasi dengan menggunakan kantong plastik, maka aklimatisasi dilakukandengan membuka kantong plastik dan memasukkan air laut kedalam kantong

    sedikit demi sedikit. Setelah suhu dan salinitas hampir sama maka benih dapatditebarkan. Untuk pengangkutan jarak pendek, aklimatisasi dilakukan dengan cara

    menambahkan air laut sedikit demi sedikit kedalam wadah pengangkutan. Padat

    tebar berkaitan erat dengan pertumbuhan dan angka kelulushidupan. Apabila

    kepadatan terlalu tinggi pertumbuhannya lambat akibat adanya persaingan ruang,oksigen dan pakan.

    (Anonymous, 2009).Dengan cepatnya pertumbuhan benih bawal putih maka kegiatan pemisahan

    ukuran (grading) dilakukan 3-4 hari sekali. Di akhir pemeliharaan kepadatan benihikan bawal putih dalam media pemeliharaan mencapai 0,5 ekor/liter.

    Kelulushidupan (SR) benih di unit pendederan dapat mencapai 80% yang berartitingkat kematian ikan tidak terlau tinggi (Rustadi, 2011).

    b. Pakan dan Pemberian Pakan

    Pakan yang diberikan harus memiliki nilai gizi yang cukup. Hal ini akanmempercepat pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Pakan yang diberikan

    dapat berupa pakan buatan ataupun pakan ikan rucah. Pada tahap awalpemeliharaan, frekuensi pemberian pakan dilakukan 4-6 kali sehari. Selanjutnya

    pemberian pakan dapat dilakukan 2 kali sehari padapagi dan sore hari. Pertumbuhan harian ikan bawal bintang dengan menggunakan

    pakan buatan adalah sebesar 2,89 gram/hari, sedangkan dengan pemberian pakanikan rucah pertumbuhan hariannya sebesar 1,6 gram/hari. FCR yang diperoleh

    selama masa pemeliharaan 6 bulan dengan menggunakan pakan buatan sebesar

    1:2, sedangkan dengan menggunakan pakan ikan rucah sebesar 1 : 7 (Anoymous,2009).Manajemen pakan larva ikan bawal putih dilakukan dengan memberikan pakan

    alami dan pakan buatan. Pakan alami berupa rotifera Brachionus Plikatilis danartemia sedangkan pakan buatan adalah pellet yang ukurannya disesuaikan dengan

    bukaan mulut ikan. Pemberian rotifer mulai dilakukan dari umur 3 hari dengan

    kepadatan 5-15 individu/ml dan frekuensi pemberiannya 3 kali seehari (pagi siang

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    10/13

    dan sore) sampai umur larva 14 hari. Dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi larva

    pada umur 10 hari pakan pellet sudah dapat diberikan dengan ukuran pakan 250-300 mikron. Sedangkan artemia mulai diberikan saat larva berumur 14 hari dengan

    kepadatan 0,25 individu/ml. Saat berumur 15 hari pemberian rotifer sudah

    dihentikan dan frekuensi pemberian pellet ditingkatkan menjadi 1-2 jam sekali.Diakhir pemeliharaan larva (umur 18 hari) pemberian artemia juga ditingkatkan

    menjadi 0,5 individu/ml. hal ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan larvayang sangat cepat dan baru dihentikan saat larva berumur 22 hari (Rustadi, 2011).

    c. Pengendalian Hama dan PenyakitDalam budidaya ikan,

    adanya serangan hama dan penyakit merupakan salah satu kendala yang

    sering dihadapi. Kendala inilah yang paling ditakuti petanikarena harapan untuk memperoleh keuntungan bisa pudar. Walaupun

    merugikan, t e t ap i keru g ian yang d iak iba t kan o leh seran ganp e n ya k i t l eb i h be s a r dibanding kerugian karena hama.Ada dua carapengendalian hama dan penyakit yang bisa dilakukan, yaitu pencegahan dan

    pengobatan. Pencegahan merupakan upaya untuk menjagaagar tidak terjadiserangan, sedangkan pengobatan

    merupakan upaya untuk men go ba ti ik an ik an ya ng sa ki t ag ar se mbu h . D a r i k edu a c a r a t e r s eb u t , pencegahan merupakan cara yang paling

    efektif dibanding pengobatan karena biayanya lebih murah dan tidak ada efeksampingan terhadap ikan dan orang yang mengonsumsi ikan.Adapun pencegahan dan Pengobatan Secara Umum yaitu dengan cara kolamdikeringkan sampai tanah dasarnya retak-retak, lalu dilakukan pengapuran saat

    persiapan kolam, kemudian pada pintu pemasukan akir dipasang saringan. Adapuncara mencegah serangan penyakit dapat dengan beberapa cara, diantaranya

    yaitu mengeringkan kolam untuk memotong siklus hidup penyakit,melakukan pengapuran saat persiapan kolam agar penyebab penyakitbisa

    mati, menjaga kondisi ikan agar tetap sehat dan tidak stress, menjagakondisi lingkungan hidup agar sesuai kebutuhan ikan

    kemudian mengurangi kepadatan ikan untuk mencegah kontak langsung

    antar ikan, menghindari terjadinya penurunan kadar oksigen dalam air,

    serta mengikatnya kadar NH, kemudian member pakan tambahan yangcukup, tetapi tidak berlebihan, lalu mencegah terjadinya luka pada tubuh

    ikan dengan penanganan yang baik lalu mencegah masuknya binatang pembawapenyakit, seperti burung, siput dan lain-lain (Bangsa, 2012).

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    11/13

    BAB VI

    PANEN DAN PASCA PANEN

    a. Panen

    Budidaya ikan bawal putih membutuhkan waktu 3

    6 bulan untuk mencapai panen. Rentang waktupanen bisa diperpendek dengan menggunakan benih dengan ukuran sedikit lebih besar. Dengan

    penggunaan benih yang sudah berukuran 2 inchi atau lebih akan mempercepat masa panen, yaitu 1 (satu)

    bulan sudah bisa dipanen. Ikan bawal putih sudah layak panen jika telah memiliki bobot 500 1.000

    gram/ekor dan panjang tubuh maksimal mencapai 60 cm. Sebelum panen ikan bawal putih harus

    dipuasakan selama 1 3 hari agar ikan terbebas dari sisa bahan kimiawi selam proses pembesaran dan

    bersih dari jamur serta parasit yang membahayakan bila dikonsumsi. Pemanenan dilakukan dengan

    menggunakan jaring 6m x 3m x 3m dengan mesh size 1 2 inchi pada KJA (Keramba Jaring Apung).

    Masa panen ikan bawal putih dapat dilakukan dalam dua siklus hidup, yaitu pada masa larva dan

    masa dewasa atau layak konsumsi. Pada panen larva dapat dilakukan pada umur 21 hari dengan

    menggunakan seser 500 mikron. Setelah panaen, dilakukan pemisahan ukuran (grading) sebelum

    dipindahkan ke unit pendederan. Kelulushidupan (SR) larva dapat mencapai 20%.

    b. Pasca Panen

    Mengacu pada UU N0.31/2004 tentang Perikanan, proses penciptaan nilai tambah dalam sektor

    perikanan juga bisa ditempuh dengan menerapkan bioteknologi. Yakni dengan cara mengekstraksi

    senyawa aktif (bioactive substances) atau produk alamiah (natural products) dari biota perairan,

    kemudian memprosesnya menjadi ratusan produk industri makanan dan minuman, obat-obatan (farmasi),

    kosmetik, cat, film, bioenergi, kertas, dan lainnya. Sementara itu, tugas subsistem penanganan dan

    pengolahan (pasca panen) adalah untuk menjamin, bahwa kualitas, keamanan (safety), rasa (taste), bentuk

    sajian, dan kemasan (packaging) ikan dan produk perikanan memenuhi segenap persyaratan dan selera

    konsumen (pasar). Pada subsistem inilah, proses peningkatan nilai tambah terhadap ikan dan produkperikanan berlangsung (Dahuri, 2009).

    Pelaksanaan program rantai dingin (cold-chain system) untuk komoditas-

    komoditas perikanan bernilai ekonomis penting, yang sudah dirintis DKP sejak2001 mesti terus diperkuat dan dikembangkan. Program perawatan dan

    pembangunan pelabuhan perikanan, tempat pendaratan ikan, dan pasar ikan yangmemenuhi HACCP, persyaratan higienis, dan persyaratan mutu produk perikanan

    secara internasional lainnya harus juga terus ditumbuhkembangkan. Programpeningkatan kesadaran publik (produsen, pedagang perantara, konsumen, dan

    lainnya) tentang arti penting mutu dan kemanan ikan dan produk perikanan juga

    mesti terus digalakkan. Akhirnya, kerja sama sinergis antar seluruh stakeholdersperikanan menjadi kunci keberhasilan pembangunan perikanan nasional, terutama

    yang bertalian dengan aspek penanganan dan pengolahan serta pemasaran hasilperikanan (Dahuri, 2009).

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    12/13

    BAB VII

    PENUTUP

    a. Kesimpulan

    Ikan bawal putih memiliki nama latinPampus Argenteu. Bentuk badannya pipihdengan badannya yang tinggi sehingga hampir menyerupai bentuk belah ketupat.

    Ikan bawal putih memiliki bobot 500 gram, namun ada juga yang mencapai bobot

    1,5 hingga 2 kg per ekor.Lokasi budidaya yang dipilih sebagai kawasan untuk pengembangan budidaya ikan

    bawal putih sistem KJA harus memperhatikan daya dukungnya dan juga harusmemenuhi kebutuhan faktor fisik, kimiawi dan kualitas air yang dibutuhkan

    komoditi budidaya serta salinitas yang sesuai.

    Bibit dewasa yang banyak dibeli para petani yang berbobot 150 - 200 gram, karena

    bibit yang telah memiliki berat badan sebesar ini, cukup tahan terhadap kondisicuaca dan tempat. Untuk memproduksi ikan bawal diperlukan beberapa prasarana

    pokok yang memenuhi persyaratan sesuai dengan sifat-sifat biologis ikan bawal.Prasaranaini meliputi hatchery, kolam pemeliharaan induk, kolam pendederan, dan

    kolam pembesaran atau keramba jaring apung (KJA). Padat tebar berkaitan eratdengan pertumbuhan dan angka kelulushidupan. Apabila kepadatan terlalu tinggi

    pertumbuhannya lambat akibat adanya persaingan ruang, oksigen dan pakan.Penebaran benih seharusnya dilakukan saat pagi dan sore.Pakan yang diberikan

    harus memiliki nilai gizi yang cukup seperti Pakan alami berupa rotiferabrachionus plikatilisdan artemiasedangkan pakan buatan adalah pellet yang

    ukurannya disesuaikan dengan bukaan mulut ikan . Hal ini akan mempercepatpertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.Ada dua cara pengendalian hama

    dan penyakit yang bisa dilakukan, yaitu pencegahan dan pengobatan.Budidaya ikan bawal putih membutuhkan waktu 36 bulan untuk mencapaipanen. Masa panen ikan bawal putih dapat dilakukan dalam dua siklus hidup,yaitu pada masa larva dan masa dewasa atau layak konsumsi. Pada pasca panen

    merupakan proses peningkatan nilaitambah terhadap ikan dan produk perikanan berlangsung.

    b. SaranAdapun saran yang akan dikemukakan adalah agar benihnya sendiri dapat

    diproduksi di dalam negeri karena benihnya sendiri masi diimpor dari Taiwan.Kemudian untuk budidayanya harus diperluas karena permintaan pasar yang tinggi

    akan ikan bawal ini.

  • 8/10/2019 146436548 Budidaya Ikan Bawal Putih Docx

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonymous. 2010.Ikan Bawal. Asamudra.wordpress.com[28 Februari 2012]

    Anonymous. 2010.Bawal Cocok Untuk Usaha Kecil. www.tripod.com[28

    Februari 2012]

    Anonymous. 2009.Budidaya Ikan Bawal.www.perikanan-budidaya.kkp.go.id[28 Februari 2012]

    Barus, T.A. 2004.Pengantar limnology. USU Press. MedanDahuri, R. 2009.Mengelola pasca Panen Hasil perikanan. Majalahsamudra.at.ua

    [28 Februari 2012]Evy, R. 2001. Usaha Perikanan Indonesia.PT Mutiara Sumber Widya. Jakarta

    Junianto, A. 2011.Daerah Intersidal Berbatu. AsharJunianto14.Blogspot.com

    [28 Februari 2012]Rahardjo, A. 2010.

    Manajemen Budidaya Ikan System KJA yang Berkelanjutan di Danau /Waduk.

    BenihIkan.net [28 Februari 2012]

    Rustadi. 2011.Pembenihan Ikan Bawal

    Bintang. rustadi1.budidayaperikanan.blogspot.com[28 Februari 2012]

    Sumantadinata, K. 1981.Pengembangbiakan Ikan Ikan Peliharaan di Indonesia.

    PT Sastra Hudaya. Bogor

    http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id/http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id/http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id/