142961355 bab iii kerangka teori

51
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN PPM 3.1. Kerangka Teori Manusia merupakan salah satu dari makhluk hidup yang memiliki bentangan kegiatan dan aktivitas yang sangat luas. Kegiatan dan aktivitas ini dikenal sebagai perilaku. Menurut Hendrik L Boom (1974, dalam Wiarto) perilaku merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan. Perilaku tersebut mencakup tiga domain, yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan tindakan atau praktik (practice) (Notoatmodjo, 2010). Oleh sebab itu, perilaku seseorang dapat mencerminkan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan nyata seseorang terhadap sesuatu. Dalam pembentukan perilaku tersebut, banyak faktor baik yang mempengaruhi seseorang, baik faktor dari dalam diri (intern) maupun dari luar diri (eksternal) (Notoatmodjo, 2010). Menurut Green yang dikutip dari (Notoatmodjo, 2010), ada 3 faktor yang mempengaruhi perilaku, yaitu: 1. Faktor Predisposisi (predisposing factor) Faktor predisposisi merupakan faktor- faktor yang dapat mempermudah terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat. Faktor-faktor tersebut 73 Universitas Indonesia

Upload: jaclin

Post on 22-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

BAB IIIKERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN PPM

3.1. Kerangka TeoriManusia merupakan salah satu dari makhluk hidup yang memiliki bentangan kegiatan dan aktivitas yang sangat luas. Kegiatan dan aktivitas ini dikenal sebagai perilaku. Menurut Hendrik L Boom (1974, dalam Wiarto) perilaku merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan. Perilaku tersebut mencakup tiga domain, yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan tindakan atau praktik (practice) (Notoatmodjo, 2010). Oleh sebab itu, perilaku seseorang dapat mencerminkan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan nyata seseorang terhadap sesuatu. Dalam pembentukan perilaku tersebut, banyak faktor baik yang mempengaruhi seseorang, baik faktor dari dalam diri (intern) maupun dari luar diri (eksternal) (Notoatmodjo, 2010). Menurut Green yang dikutip dari (Notoatmodjo, 2010), ada 3 faktor yang mempengaruhi perilaku, yaitu:

1. Faktor Predisposisi (predisposing factor)Faktor predisposisi merupakan faktor- faktor yang dapat mempermudah terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat. Faktor-faktor tersebut mencakup pengetahuan, kepercayaan, nilai masyarakat, sikap, tradisi, dan sistem di masyarakat. Faktor ini sangat mempengaruhi seseorang atau masyarakat karena tanpa adanya faktor ini masyarakat tidak akan mengetahui tindakan yang seharusnya dilakukan oleh mereka.

2. Faktor Pemungkin (enabling factor)Faktor pemungkin atau pendukung merupakan faktor-faktor yang mencakup fasilitas, sarana, atau prasarana yang memfasilitasi atau mendukung terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat. Fasilitas tersebut di antaranya mencakup Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, Posyandu, dan sebagainya.

3. Faktor Penguat (reinforcing factor)Faktor penguat merupakan faktor-faktor yang menjadi penguat atau pendorong untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Faktor tersebut mencakup tokoh masyarakat, peraturan, undang-undang, surat keputusan pejabat atau pemerintah pusat, dan sebagainya. Faktor-faktor ini dibutuhkan karena pengetahuan, sikap, dan fasilitasyang telah tersedia terkadang belum menjamin perilaku yang terbentuk dalam diri seseorang atau masyarakat sesuai dengan yang diharapkan.Merubah perilaku seseorang bukanlah hal mudah. Begitu pun dalam merubah perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat. Semua faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku, yaitu faktor predisposing, enabling dan reinforcing harus ikut diubah. Menurut Green dikutip Bahri 2011, ada 6 proses untuk melakukan perubahan perilaku kesehatan, yaitu :1. Penilaian SosialTingkat kesehatan seseorang dapat dilihat dari kualitas hidupnya dalam memenuhi kebutuhannya sehari- hari. Presepsi seseorang terhadap kebutuhan hidupnya tersebut ditentukan oleh penilaian sosial orang tersebut. Oleh sebab itu, seorang ahli harus melihat bagaimana persepsi yang dianut oleh masyarakat, memperluas pemahaman mereka kepada masyarakat dan menganalisis berbagai data yang ada, sehingga dapat ditemukan berbagai alasan yang menjelaskan hubungan antara kesehatan dan kualitas hidup seseorang. 2. Penilaian EpidemiologiPada penilaian epidemiologi, akan ditetapkan permasalahan kesehatan yang terpenting. Umumnya, masalah tersebut mengenai hubungan kualitas hidup seseorang dengan sumber daya yang terbatas yang menjadi masalah kesehatan yang meluas di masyarakat.

3. Penilaian Perilaku dan LingkunganPenilaian perilaku dan lingkungan merupakan penilaian terhadap faktor- faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya suatu masalah kesehatan. Di antaranya, gaya hidup dan lingkungan meliputi sosial dan fisiologis luar seseorang.4. Mengidentifikasi Faktor yang Mendahului dan yang Dikuatkan yang Harus Ditempatkan untuk Memulai dan Menopang Proses PerubahanFaktor- faktor tersebut diidentifikasi sebagai faktor predisposisi, penguat, pemungkin yang secara bersama mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku dan lingkungan.5. Penilaian Administrasi dan KebijakanPenilaian administrasi dan kebijakan meliputi pengindentifikasian kebijakan yang sedang berjalan dalam masyarakat, baik yang dapat memfasilitasi program atau yang akan menghalangi program yang akan dijalankan.6. Implementasi dan EvaluasiPada tahap ini, program kesehatan telah siap diimplementasikan untuk evaluasi berkala dalam menentukan penilaian yang akan berpengaruh kuat terhadap faktor predisposisi, penguat dan pemungkin, sehingga akan mempermudah terjadinya perubahan perilaku dan lingkungan.

Masalah :PraktikPemberian MPASIFaktor PenguatKeluarga Teman sebayaSuamiPetugas kesehatanPrioritas dan komitmen masyarakat/pemerintah terhadap kesehatanFaktor PemungkinInformasi terkait ASI eksklusifInformasi terkait MPASIKetersediaan bahan untuk membuat MPASIKeterampilan ibu dalam menerapkan MPASISarana penunjang kesehatanFaktor PredisposisiKarakteristik ibu:UsiaPendidikanPekerjaanPendapatan KeluargaSikap ibuPengetahuan ibu mengenai ASI eksklusifPengetahuan ibu mengenai MPASIMitos yang berkembang di masyarakat

Gambar 3.1. Kerangka Teori MP-ASICatatan: garis utuh merupakan pengaruh langsung garis putus merupakan akibat sekunder.

Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968

Faktor PenguatKeluarga Teman sebayaKepala Sekolah GuruPetugas kesehatanFaktor PemungkinCara mencegah diare yang mudah dilakukanPrioritas dan komitmen anak sekolah dasar/guru dan kepala sekolah terhadap kesehatanFaktor PredisposisiPengetahuan tentang Makanan Jajanan sehatPersepsiNilai positif dengan tidak jajan sembarangan Masalah :Makanan Jajanan SehatGambar 3.2. Kerangka Teori Jajanan SehatCatatan: garis utuh merupakan pengaruh langsung garis putus merupakan akibat sekunder.

Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968

Faktor PenguatKeluarga Teman sebayaSuami/BapakPetugas kesehatanFaktor PemungkinKemudahan dalam mencegah kambuhnya GastritisPrioritas dan komitmen masyarakat/pemerintah terhadap kesehatanKeterampilan dalam mencegah kambuhnya GastritisFaktor PredisposisiPengetahuan tentang Gatritis dan pencegahannyaPersepsiNilai positif dengan mencegah gastritisSikap terhadap Gastritis(variable demografi tertentu)Masalah :Gastritis dan Pencegahannya

Gambar 3.3. Kerangka Teori GastritisCatatan: garis utuh merupakan pengaruh langsung garis putus merupakan akibat sekunder.

Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968

Faktor PredisposisiPengetahuan mengenai Hipertensi atau tekanan darah tinggi.Sikap terhadap masalah hipertesni atau tekanan darah tinggi (variabel demografi tertentu).PersepsiTingkat pendidikanStatus sosial Status ekonomiFaktor PemungkinSumber makanan dan minuman mudah diperoleh dan terjangkau.Prioritas dan komitmen masyarakat maupun pemerintah terhadap kesehatan.Keterampilan dalam penanggulangan masalah Hipertensi atau tekanan darah tinggi.Faktor PenguatKeluargaKerabatTokoh MasyarakatKader PosyanduBidan DesaDokter PuskesmasPemerintah/Dinas Kesehatan setempatMasalah:Hipertensi pada Usia Lanjut

Gambar 3.4 Kerangka Teori Pencegahan Kekambuhan HipertensiCatatan: garis utuh merupakan pengaruh langsung garis putus merupakan akibat sekunder.

Sumber: Green, Lowrence, et.al., 1968

3.2. Kerangka Konsep

Kelompok-kelompok KecilPre Test Post TestLama IntervensiMetodeSasaranLokasiUntuk ke-3 masalah, kerangka konsep yang digunakan sebagai berikut :

Gambar 3.5. Kerangka Konsep

3.3. Manajemen Operasional

SDMPelaksana (mahasiswa)Pembimbing AkademikPembimbing LapanganKaderPetugas KesehatanIbu HamilIbu MenyusuiIbu yang Memiliki BalitaAnak kelas 5 SDOrang Dewasa berusia 20 s.d 45 tahunDanaDana mahasiswaDana Dept. GiziBahanMedia KIE KuesionerPre testPost testAlat tulisSuvenirHadiah KuisPeralatan Kamera/HandycamLaptopMetodePenyuluhanKonselingTempatPosyandu, Pengajian, Mushola, Masjid, Rumah Warga, dan SDMeningkatnya pengetahuan ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita mengenai MP-ASI dan Gizi Seimbang Meningkatnya pengetahuan anak usia sekolah dasar mengenai Makanan Jajanan SehatMeningkatnya pengetahuan orang dewasa usia 20 s.d 45 tahun mengenai Pencegahan Kekambuhan Hipertensi Pembentukan timPembuatan jadwalKoordinasi dengan pihak terkait: Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, Pembimbing Lapangan, Tenaga Petugas Gizi, KaderSurvey lapangan / lokasi Diagnosis dan analisis permasalahan, serta situasi tempatAnalisis perilaku kelompok sasaran Penetapan tujuan dan sasaran kegiatanPersiapan kegiatan penyuluhanPenetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhanPelaksanaan kegiatan penyuluhanPenilaian hasil penyuluhanEvaluasiFEEDBACKMONEV

Gambar 3.6. Manajemen Operasional106

73Universitas Indonesia

Universitas Indonesia

3.4. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional

No.VariabelDefinisiMediaAlatCara ukurHasilSkala

1.ASIASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara sebagai makanan utama bayi (Soetjiningsih, 1997).

Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

2.ASI EksklusifASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, bubur biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli, 2005).Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

3.KolostrumKolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ke-4 (Hubertin, 2004).

Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

4.ASI peralihanASI peralihan merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-4 hingga hari ke-10 (Hubertin, 2004).Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

5.ASI maturASI matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya (Hubertin, 2004).Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

6.MP-ASI

MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes RI, 2006).Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

7.Gizi seimbangGizi seimbang: Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung unsur-unsur zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal (http://www.kfindonesia.org/index.php?pgid=12&contentid=21).

Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

8.Wanita Usia Subur (WUS)Wanita Usia Subur (WUS): Wanita usia produktif merupakan wanita yang berusia 15-49 tahun dan wanita pada pada usia ini masih berpotensi untuk mempunyai keturunan (Depkes RI, 1993)Lembar balik, booklet, dan kalender Kuesioner Pre dan post test Penyuluhan Digolongakan berdasarkan jenjang usiaInterval

9.Makanan Jajanan SehatMenurut surat keputusan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 942/MENKES/SK/VII/2003, makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, dan hotel,serta makanan jajanan yang sehat adalah makanan yang tidak hanya mengandung zat gizi yang cukup dan seimbang juga harus aman, yaitu bebas dari bakteri, virus, parasit, serta bebas dari pencemaran zat kimia.

Poster dan sampul buku

KuesionerPre dan post test Penyuluhan

Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

10.Usia anak sekolah dasarUsia anak sekolah dasar biasanya (umur 6-12 tahun) dan kelompok ini sangat rentan gizi (Depkes RI, 2005)Poster dan sampul buku

KuesionerPre dan post test Penyuluhan

Digolongakan berdasarkan jenjang usiaInterval

11.GastritisGastritis merupakan peradangan lapisan perut atau mukosa di lambung (Department of Human Services, 2008 dan U.S. Department of Health and Human Services National Institutes of Health, 2010)

Poster dan kalender KuesionerPre dan post test Penyuluhan

Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

12.Usia dewasa mudaSeseorang yang berusia 20-40 tahun (Dariyo, 2003 dalam Melati, 2011).

Poster dan kalender KuesionerPre dan post test Penyuluhan

Digolongakan berdasarkan jenjang usiaInterval

13.Usia pre lansiaSeseorang yang berusia 45-59 tahun (Ian dan Ndy, 2012)Poster dan kalender KuesionerPre dan post test Penyuluhan

Digolongakan berdasarkan jenjang usiaInterval

14.Hipertensi

Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Rohaendi, 2008).Flipchart, Poster, Pembatas kitab Kuesioner Pre-test dan Post-test Penyuluhan Adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pengisian Pre-test dan Post-test.Ordinal

15.Usia PertengahanSeseorag yang berusia 45-59 tahun (Siti Maryam, 2008)Flipchart, Poster, Pembatas kitab Kuesioner Pre-test dan Post-test Perhitungan usia melalui tanggal lahirDigolongakan berdasarkan jenjang usiaInterval

16.Usia LanjutSeseorang yang berusia 60 tahun atau lebih (Siti Maryam, 2008).Flipchart, Poster, Pembatas kitab Kuesioner Pre-test dan Post-test Perhitungan usia melalui tanggal lahirDigolongakan berdasarkan jenjang usiaInterval

3.5. Project Planning Matrix (PPM)

3.5.1. Project Planning Matrix MP-ASI dan Gizi Seimbang

Project Title : Magang MasyarakatLocation : Kelurahan Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat.Project Duration : Dua (2) Bulan (Mei s.d Juni 2012)

Tabel 3.2. Project Planning Matrix (PPM) MP-ASI dan Gizi Seimbang

Objective PurposeIndicator of ObjectivesMeans of VerificationImportant Assumption

Overall Goal

Berkurangnya jumlah praktik pemberian MPASI yang tidak tepat. Pemberian ASI eksklusif pada bayi meningkat sebanyak 1% Pemberian makanan pralaktal pada bayi sebelum usia 6 bulan menurun sebanyak 1% Pre-test dan post-test Penyuluhan Konseling Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita tidak menghadiri penyuluhan Sebagian ibu ada yang tidak mendengarkan penyuluhan

Project Purpose

Meningkatkan pengetahuan Ibu mengenai ASI eksklusif dan MPASIMeningkatkan pengetahuan Ibu hamil, ibu menyusui bulan dan ibu yang memiliki balita dari 60% menjadi 80%.Pre-test dan post-test Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita tidak menghadiri penyuluhan Anak menangis dan ingin segera pulang

Result

Memperluas dan memperbanyak informasi mengenai ASI eksklusif dan MPASI.Paling sedikit 60% ibu mengetahui mengenai ASI Eksklusif dan MPASI

Monitoring Ibu pindah rumah ke tempat lain.

ActivitiesInput of ActivitiesOutput

1. Persiapan Koordinasi dengan Pembimbing akademik, Pembimbing lapangan (Kepala Puskesmas), Perangkat Kelurahan, Bidan, dan Kader Observasi dan analisis sasaran dan situasi di lapangan Penetapan tujuan, Pembuatan proposal dan rencana kerja Pemilihan dan pengembangan media Pembuatan kuesioner pre dan post-test Penetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhan kepada Pak Lurah, Ibu Lurah, Pembimbing lapangan, Bidan dan Kader di lokmin Mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal selama magang

2. Pelaksanaana. Penyuluhan kepada ibu hamil, ibu menyusui yang memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan dan ibu yang memiliki balita Pengumpulan ibu-ibu Pembukaan dan pembagian kelompok Pre-test Penyuluhan Post-test Pembagian souvenir Quiz Penutupanb. Pembuatan laporan kegiatan1. Man Mahasiswa Prakesmas Pembimbing akademik Pembimbing lapangan Bidan Kader Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita 2. Money Dana mahasiswa Dana Dep. Gizi3. Material Kuesioner Pre dan Post-test Media KIE berupa lembar balik Alat tulis Souvenir berupa booklet Hadiah kuis4. Machine Laptop Kamera Handycam

5. Method Penyuluhan Konseling6. Place Posyandu Mushola Rumah warga Mendapatkan izin dan dukungan dari pihak terkait di wilayah kerja Puskesmas Duren Seribu, Kelurahan Bojongsari Lama Mengenali sasaran dan situasi masyarakat di Kelurahan Bojongsari Lama Adanya tujuan dan rencana kerja yang jelas Terpilihnya media KIE yang sesuai dengan pilihan sasaran Terbentuknya pre dan post-test untuk penyuluhan Terbentuknya jadwal kegiatan Terlaksananya sosialisasi kegiatan di lokmin. Didapatnya rumah kontrakan untuk tempat tinggal selama magang Diketahuinya hasil pre-test Terlaksananya penyuluhan MPASI Diketahuinya hasil post-test Terbentuknya laporan kegiatan

3.5.2 Project Planning Matrix Makanan Jajanan Sehat

Project Title: Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah mengenai makanan jajanan sehat di Kelurahan Bojongsari lama, Kota Depok tahun 2012Location: SDN 01 dan SDN 03 Bojongsari, Kelurahan Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa BaratDuration: Dua (2) Bulan (Mei s.d Juni 2012)

Tabel 3.3. Project Planning Matrix (PPM) Jajanan Sehat

Objective PurposeIndicator of ObjectivesMeans of VerificationImportant Assumption

Overall Goal

Berkurangnya tingkat kebiasaan jajan sembarangan bagi anak usia sekolah dasar yang mendapatkan penyuluhan Pre-test dan post-test Penyuluhan Sebagian anak sekolah dasar asyik ribut sendiri dalam penyuluhan

Project Purpose

Meningkatkan pengetahuan anak seolah dasar mengenai makanan jajanan sehat,perbandingan antara jajanan sehat dan tidak sehat dan dampaknya Meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar mengenai makanan jajanan sehat sebesar Ibu bayi sebesar 25%.Pre-test dan post-test Diare Anak sekolah

Result

Memperluas dan memperbanyak informasi mengenai makanan jajanan sehat Meningkatnya pengetahuan untuk mendapatkan informasi mengenai makanan jajanan sehat sebesar 100%Monitoring Diare anak usia sekolah

ActivitiesInput of ActivitiesOutput

1. Persiapan Koordinasi dengan Pembimbing akademik, Pembimbing lapangan (Kepala Puskesmas), Perangkat Kelurahan, Kepala Sekolah Observasi dan analisis situasi Penetapan tujuan, Pembuatan proposal dan rencana kerja Pembuatan kuesioner pre dan post-test Uji coba media KIE ke sekolah dasar Penetapan jadwal dan sosialisasi kegiatan penyuluhan kepada anak sekolah dasar2. Pelaksanaana. Penyuluhan kepada ibu bayi Pengumpulan ibu-ibu bayi Pre-test Pemberian informasi dan penyuluhan tentang diare Post-testb. Pembuatan laporan kegiatan1. Man Mahasiswa Prakesmas Pembimbing akademik Pembimbing lapangan Bidan Kepala sekolah2. Money Dana mahasiswa Dana Dep. Gizi3. Material Kuesioner Pre dan Post-test Media KIE Alat tulis Suvenir Hadiah kuis4. Machine Laptop Kamera Handycam5. Method Penyuluhan Konseling6. Place SDN 01 Bojongsari lama SDN 03 Bojongsari lama Mendapatkan izin dan dukungan dari pihak terkait di wilayah sekolah kelurahan Bojongsari lama Memahami situasi kebiasaan jajanan anak sekolah di Kelurahan Bojongsari lama Adanya tujuan dan rencana kerja yang jelas Terpilihnya media KIE yang sesuai dengan pilihan sasaran Terbentuknya jadwal kegiatan Diketahuinya hasil pre-test Terlaksananya penyuluhan makanan jajanan Diketahuinya hasil post-test Terbentuknya laporan kegiatan

3.5.3 Project Planning Matrix Gastritis

Project Title: Stop Kekambuhan Gastritis Location: Kelurahan Bojongsari Lama, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa BaratProject Duration: Dua (2) Bulan (Mei s.d Juni 2012)

Tabel 3.4. Project Planning Matrix (PPM) Gastritis

Objectives/ Project Purpose/ResultIndicator of objectiveMeans of VerificationImportant Assumption

Overall Goal:Menurunnya kesakitan orang dewasa usia 20 s.d