140124 filsafat ilmu-filosofi rumah adat batak
TRANSCRIPT
Pendahuluan
Ilmu Filsafat
AristotelesFilsafat adalah ilmu(pengetahuan) yangmeliputi kebenaran yangterkandung didalamnyailmu-ilmu metafisika,logika, retorika, etika,ekonomi, politik, danestetika.
analisa
kebijaksanaan
Perkampungan Batak Toba
Huta/Lumban/KampungUmumnya yang se-Marga,Kelompok masyarakat yang senang gotong royong, kerja sama dalam pembangunan
serta perbaikan rumah, bersama-sama memperbaiki
pancuran air dan tempat pemandian bersama,
mengerjakan perairan, pekerjaan ladang dan sawah…
Dan bersama-sama juga menikmatinya
Rumah Adat Batak (rumah bolon)
Bagian atas Atap (banua ginjang : singa dilangit)
Tempat tinggal para DewaBagian tengah badan rumah
(banua tonga : dunia)Tempat tinggal manusia
Bagian bawah Kolong – kaki rumah(banua toru: bawah bumi)
Dunia KematianTri tunggal Banua
Proses Pembangunan
• Musyawarah dengan para pengetua
• Pemilihan lokasi pembangunan
• Pemilihan bahan bangunan oleh seorang pande
• secara gotong royong
Pondasi dibuat dalam formasiempat segi yang dibantu beberapa tiang penopangyang lain. Untuk keperluan dinding rumah komponenpembentuk terdiri dari “pandingdingan” yangbobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yangmengatakan “Ndang tartea sahalak sadapandingdingan” sebagai isyarat perlu dijalin kerjasama dan kebersamaan dalam memikul beban berat.
• Pandingdingan dipersatukan dengan
“parhongkom” dengan menggunakan “hansing-hansing”sebagai alat pemersatu. Dalam hal ini ada ungkapan yangmengatakan “Hot di batuna jala ransang di ransang-ransangna” dan “hansing di hansing-hansingna”, yangberpengertian bahwa:
Dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponenlainnya juga dapat berdiri dengan kokoh. Ini dimaknai untukmenunjukkan eksistensi rumah tersebut, dan dalamkehidupan sehari-hari. Dimaknai juga bahwa setiappenghuni rumah harus selalu rangkul merangkul danmempunyai pergaulan yang harmonis dengan tetangga.
Untuk mendukung rangkabagian atas yang disebut “bungkulan” ditopang oleh“tiang ninggor”. Agar ninggor dapat terus berdiritegak, ditopang oleh “sitindangi”, dan penopang yangletaknya berada di depan tiang ninggor dinamai“sijongjongi”. Bagi orang Batak, tiang ninggor selaludiposisikan sebagai simbol kejujuran, karena tiangtersebut posisinya tegak lurus menjulang ke atas. Dandalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalammenegakkan kebenaran dan keadilan selalu ditopangdan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi.
• Di bawah atap bagiandepan ada yang disebut “arop-arop”. Ini merupakansimbol dari adanya pengharapan bahwa kelak dapatmenikmati penghidupan yang layak, dan pengharapanagar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalamkepercayaan orang Batak sebelum mengenal agamadisebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta danKhalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batakdisebut “Si tompa hasiangan jala Sigomgomparluhutan”.
Jenis gorga
1. Gorga ipon-ipon (gigi)2. Gorga Sitompi (perkakas petani)3. Gorga Simataniari (Matahari)4. Gorga Desa Naualu (Delapan Penjuru Mata
Angin)5. Gorga Si Marogungogung (Gong)6. Gorga Singa-singa7. Gorga Jorgom (setengah manusia,
setengah binatang), 8. Gorga Boras Pati dan Adop Adop
(Buah Dada)9. Gorga Ulu Paung (kepala kerbau)
Warna khasBatak (gorga)
• Cat Warna Merah (narara), melambangkan kecerdasandan wawasan yang luas sehingga lahir kebijaksanaan,diambil dari batu hula
• Cat Warna Putih (nabontar), melambangkan kejujuranyang tulus sehingga lahir kesucian, diambil dari tanahyang berwarna Putih (Tano Buro).
• Cat Warna Hitam (nabirong), melambangkankewibawaan yang melahirkan kepemimpinan,diperbuat dari sejenis tumbuh-tumbuhan yangditumbuk sampai halus serta dicampur dengan abuperiuk atau kuali.
Putih (nabontar)
Hitam (nabirong),