136831285 laporan awal eksplorasi dengan pemboran

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia menunjukkan bahwa dari abad ke abad manusia telah menggunakan berbagai macam alat untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Pada zaman batu, manusia menggunakan batu sebagai alat untuk berburu. Pada zaman perunggu peradaban manusia setingkat lebih tinggi yaitu menggunakan perunggu sebagai peralatan untuk menunjang hidupnya. Selanjutnya pada zaman besi manusia mulai menggunakan besi dalam hidup kesehariannya. Pada zaman modern ini manusia telah menggunakan berbagai macam bahan yang terbuat dari metal dan bahan lain dalam mengantisipasi kemajuan teknologi. Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu manusia telah memanfaatkan kekayaan alam baik hayati maupun nirhayati. Di antara kekayaan alam nirhayati adalah bahan tambang yang digunakan manusia dalam memenuhi tuntutan hidupnya. Perkembangan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa penggunaan bahan tambang dari waktu ke waktu selalu bertambah baik kualitas maupun kuantitasnya. Dan salah satu cara untuk dapat mengetahui keberadaan bahan tambang tersebut adalah dengan melakukan pemerian mineral bijih, dimana merupakan salah satu langkah awal dari eksplorasi.

Upload: sihombing-hendrik-s

Post on 28-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan peradaban manusia menunjukkan bahwa dari abad ke

abad manusia telah menggunakan berbagai macam alat untuk menunjang

kebutuhan hidupnya. Pada zaman batu, manusia menggunakan batu sebagai

alat untuk berburu. Pada zaman perunggu peradaban manusia setingkat lebih

tinggi yaitu menggunakan perunggu sebagai peralatan untuk menunjang

hidupnya. Selanjutnya pada zaman besi manusia mulai menggunakan besi

dalam hidup kesehariannya. Pada zaman modern ini manusia telah

menggunakan berbagai macam bahan yang terbuat dari metal dan bahan lain

dalam mengantisipasi kemajuan teknologi.

Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu

manusia telah memanfaatkan kekayaan alam baik hayati maupun nirhayati. Di

antara kekayaan alam nirhayati adalah bahan tambang yang digunakan manusia

dalam memenuhi tuntutan hidupnya. Perkembangan tersebut sekaligus

menunjukkan bahwa penggunaan bahan tambang dari waktu ke waktu selalu

bertambah baik kualitas maupun kuantitasnya.

Dan salah satu cara untuk dapat mengetahui keberadaan bahan tambang

tersebut adalah dengan melakukan pemerian mineral bijih, dimana merupakan

salah satu langkah awal dari eksplorasi.

1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud

Adapun maksud dari pembuatan laporan praktikum eksplorasi ini adalah

untuk mengetahui perhitungan estimasi sumberdaya

1.1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan praktikum eksplorasi ini adalah:

Untuk mengetahui perbedaan sumberdaya dan cadangan.

Untuk mengetahui yang dimaksud dengan estimasi sumberdaya

Untuk mengetahui metode dalam estimasi sumberdaya.

Page 2: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pendahuluan Estimasi

Hasil akhir dari kegiatan eksplorasi sumber daya bahan galian dalam

penentuan ekonomis atau tidak suatu bahan galian dapat ditambang salah

satunya adalah menentukan besarnya sumber daya sampai dengan cadangan

bahan galian. Dalam perhitungan sumber daya dan cadangan tersebut dapat

dilakukan dengan berbagai macam metoda yang ada.

Dalam suatu penaksiran data lapangan dari hasil eksplorasi harus

merupakan cerminan kondisi geologi dan karakter / sifat dari batuannya lebih

jauhnya sesuai dengan tujuan evaluasinya.

Selain hal tersebut, suatu penaksiran harus didasarkan kepada data

faktual yang diolah / diperlakukan secara objektif. Metoda penaksiran yang

digunakan harus dapat memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi.

Penentuan pola eksplorasi pada pekerjaan eksplorasi suatu endapan

mineral memegang peranan yang sangat penting. Pola ini sangat tergantung

sekali terhadap keadaan mineralisasi suatu endapan. Pola umum yang sering

digunakan adalah bujur sangkar, empat persegi panjang, segitiga, dan bentuk

sembarang.

Disamping pola perlu ditentukan kerapatan pengambilan conto (grid

density) yang sangat tergantung pada variabilitas endapan. Endapan dengan

variabilitas kadar yang besar memerlukan conto yang relatif banyak (jarak antar

titik pengambilan conto harus relatif lebih rapat dibandingkan dengan suatu

endapan yang homogen).

Untuk menentukan besarnya cadangan suatu endapan bahan galian, ada

beberapa metoda perhitungan cadangan yang pemilihannya tergantung dari jenis

endapan bahan galiannya. Beberapa perhitungan cadangan yang sering

digunakan adalah :

area of influence : extended area dan included area

triangular grouping

blok system

Page 3: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

cara penampang

cara isoline (dihitung berdasarkan garis kontur)

cara geostatistik (kriging).

2.2 Perhitungan Cadangan Area Of Influence

Metoda daerah pengaruh adalah salah satu metoda yang dapat digunkan

dalam perhitungan cadangan bahan galian, dimana lagkah – langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut ;

1. Melakukan pembatasan terhadap seluruh blok sumberdaya

2. Melakukan pembuatan daerah pengaruh dari setiap titik pengamatan

3. Melakukan perhitungan Luas setiap daerah pengaruh

4. Melakukan penghitungan ketebalan dalam setiap daerah pengaruh

5. Melakukan penghitungan volume

6. Melakukan penghitungan tonase

7. Melakukan penjumlahan seluruh volume dan tonase dari semua titik

pengamatan

Dalam melakukan pembuatan daerah pengaruh dari setiap titik

pengamatan, ada 2 jenis daerah pengaruh yang dapat dilakukan yaitu (1)

Included Area, (2) Extended Area. Included Area yaitu daerah pengaruh yang

berada di dalam batasan blok pengamatan, sedangkan Extended Area yaitu

daerah pengaruh yang berada di luar batasan blok pengamatan.

Dalam Perhitungan Cadangan dengan menggunakan Area of Influence

terdiri dari beberapa metoda ;

1. Metoda Daerah Pengaruh

Metoda ini merupakan metoda penaksiran cara konvensional yang masih

umum diterapkan pada endapan – endapan yang relative homogen dan

mempunyai geometri sederhana. Kadar suatu blok ditaksir dengan nilai conto

yang berada di tengah – tengah blok.

2. Metoda Poligon

Page 4: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

Gambar 2.1Metode Poligon

Setelah melakukan pembuatan atau pembatasan daerah pengaruh dari

setiap titik pengamatan yang akan kita amati dan kita hitung, selanjutnya harus

dilakukan penghitungan luas area setiap daerah pengaruh. Penghitungan luas

biasanya tergantung dari bentuk daerah pengaruh yang kita buat.

Apabila daerah pengaruhnya berupa ;

1. Persegiempat, maka dapat digunakan rumus ; Luas = Panjang x Lebar

2. Bujur sangkar, dapat digunakan rumus ; Luas = Sisi x Sisi

3. Segi tiga, dapat digunakan rumus ; Luas = ½ Alas x Tinggi

4. dan lain – lain

Setelah kita menentukan luas dari daerap pengaruh titik pengamatan, hal

lain yang harus dilakukan yaitu mengukur setiap ketebalan bahan galian yang

kita amati di lapangan dari setiap titik pengamatan.

Tahap selanjutnya yaitu menghitung volume dari bahan galian galian

untuk setiap titik yang kita amati, rumus yang dapat digunakan yaitu ;

V = L x t

Dimana ;

V= Volume blok sumber daya mineral

L = Luas daerah pengaruh

t = Ketebalan dari bahan galian setiap titik pengamatan

Page 5: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

Untuk mendapatkan nilai tonase bahan galian, maka perlu dilakukan

perhitungan tonase dengan menggunakan rumus ;

T = V x d

Dimana ;

T = Tonase bahan galian

d = Berat jenis (rata-rata) bahan galian di titik pengamatan.

2.3 Metode Segitiga

Merupakan salah satu metode penaksiran parameter dan salah satu

metode perhitungan sumberdaya. Tiga titik data digunakan untuk mewakili

parameter seluruh area segitiga.

Gambar 2.2Metode Segitiga

2.4. Metoda Isoline

Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan

dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan.

Page 6: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

Gambar 2.3Pembuatan Penampang

Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang

terdapat di dalam batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur

yang umum dikenal.

Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur,

kemudian mengadakan weighting dari masing-masing luas daerah dengan

contour grade.

Dimana

go = kadar minimum dari bijih

g = interval kadar yang konstan antara dua kontur

Ao = luas endapan dengan kadar go dan lebih tinggi

A1 = luas endapan bijih dengan kadar go + g dan lebih tinggi

A2 = luas endapan bijih dengan kadar go + 2g dan lebih tinggi, dst.

Bila kondisi mineralisasi tidak teratur maka akan muncul masalah. Hal ini

dapat dijelaskan melalui contoh berikut ini.

Page 7: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

Gambar 2.4Kondisi Mineralisasi Tidak Teratur

Di dalam hal ini :

2.5 Metoda Penampang

1. Rumus Luas Rata-Rata (Mean Area)

Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai

penampang yang uniform.

S 1

S 2

L

Gambar 2.5Bentuk Ruang Rumus Luas Rata – Rata

S1,S2 = luas penampang endapan

L = jarak antar penampang

V = volume cadangan

Page 8: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

2. Rumus Prismoida

Gambar 2.6Bentuk Ruang Rumus Prismoida

3. Rumus Obelisk

Rumus ini merupakan suatu modifikasi dari rumus Prismoida dengan

mengsubstitusi :

Gambar 2.7Bentuk Ruang Rumus Obelisk

V = ( S1 + 4M + S2 )

S1,S2 = luas penampang ujung

M = luas penampang tengah

L = jarak antara S1 dan S2

V = volume cadangan

Page 9: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

BAB III

KESIMPULAN

Sumberdaya mineral (mineral resources) adalah suatu konsentrasi atau

keterjadian dari mineral yang memiliki nilai ekonomi pada atau diatas kerak bumi,

dengan bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang

beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstaksi secara ekonomis.

Cadangan mineral (mineral reserve) adalah cebakan bahan galian yang

telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kualiras dan kuantitasnya dan secara

ekonomi, teknik, hokum, lingkungan dan social dapat ditambang pada saat

perhitungan dilakukan.

Estimasi sumberdaya merupakan perhitungan yang dilakukan pada akhir

tahap eksplorasi yang ditujukan untuk mengetahui besar sumberdaya dan

cadangannya.

Dalam estimasi sumberdaya digunakan beberapa metode, yaitu metode

area of influence, metode triangular grouping, metode blok system, metode

penampang, metode isoline (dihitung berdasarkan garis kontur), metode

geostatistik (kriging).

Page 10: 136831285 Laporan Awal Eksplorasi Dengan Pemboran

DAFTAR PUSTAKA

Sandy Alfonsius S., (2012). Teknik Pemetaan Geologi Dan Eksplorasi

Bahan Galian. Diambil dari: http://aneka-publish.blogspot.com/2012/03/teknik-

pemetaan-geologi-dan-eksplorasi.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2013

Ir. Irzal Nur, MT., (2010). Dasar-Dasar Estimasi Sumberdaya. Diambil dari

website: http://afdhal-eksplorator.blogspot.com/2010/01/dasar-dasar-estimasi-

sumberdaya.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2013