132636171 makalah-bhs-indonesia
TRANSCRIPT
TAWURAN ANTAR PELAJAR
Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Yugo Nano Saputro
2012051035
UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji hanya milik Allah, sebagai
pencipta dan pengatur alam dan seluruh isinya. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia yang
membahas tentang Tawuran Antar Pelajar.
Tulisan makalah ini berisi tentang informasi tawuran antar pelajar, atau
yang lebih khususnya membahas pengertian tawuran antara pelajar, faktor-faktor
yang memicu dan mempengaruhi terjadinya tawuran, akibat-akibat yang
ditimbulkan dari tawuran dan solusi dari tawuran antar pelajar.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang perilaku sosial tawuran antar pelajar. Saya menyadari bahwa tulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak selalu saya harapkan demi kesempurnaan tulisan
makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan tulisan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
Allah Subhanahuwataa’la selalu meridhoi usaha kita semua.
Rangkasbitung, 31 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….….………....... i
DAFTAR ISI …………………………….………….…....…… ii
BAB. I PENDAHULUAN…………………………………...... 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………….…1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………….….…..2
1.3. Tujuan ……………………………………………….……. 2
BAB. II PEMBAHASAN……….………………………….…. 3
2.1. Pengertian Tawuran Antar Pelajar ……………………….. 3
2.2. Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar ……... 3
2.3. Dampak Tawuran Antar Pelajar …………………………... 8
2.4. Solusi Tawuran Antar Pelajar …………………………….. 9
BAB. III PENUTUP…………………..……………………….. 10
3.1. Kesimpulan………………………………………………... 10
3.2. Saran ………………………………….…………………... 10
DAFTAR PUSTAKA ………..……………….……………….. 11
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ada semacam budaya yang seakan-akan diwariskan dari generasi
sebelumnya ke generasi dibawahnya, terutama pada kota-kota besar di Indonesia.
Hal memalukan ini mungkin hanya terjadi di Indonesia saja yaitu “Tawuran Antar
Pelajar”. Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang seolah-olah
sudah dianggap lumrah oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan ada sebuah
pendapat yang menganggap bahwa tawuran merupakan salah satu kegiatan rutin
dari pelajar yang menginjak usia remaja. Anehnya lagi, tawuran antar pelajar ini
lebih sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat
dengan peradaban yang lebih maju di banding kota-kota kecil lainnya.
Seolah-olah nurani tidak lagi di yakini oleh para remaja, lebih-lebih
apabila melihat banyaknya pelajar tawuran akhir-akhir ini. Dengan garangnya api
kebencian merasuki pelajar seperti mafia hendak menunjukan keperkasaannya.
Dan kekerasan di anggap sebagai solusi yang paling tepat dalam menyelesaikan
suatu masalah tanpa memikirkan akibat-akibat yang ditimbulkan.
Sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya bahan tawuran antar pelajar
itu berasal dari dalam diri atau faktor internal pelajar sendiri melainkan dari pihak
masyarakat bisa mempengaruhi para pelajar tersebut. Akibat tawuran antar pelajar
inilah dimulainya. Pelajaran kekerasan dilingkungan baru yang tanpa kenal akan
aturan, nama, adat, dan kesusilaan. Yang berlaku adalah hukum anarkisme,
kriminalisme, premanisme, rimbaisme yang kesemuanya itu selalu
mengedepankan otot dari pada otak.
Sungguh ironis memang apa yang terjadi di dunia pelajar, yang
sebenarnya dituntut untuk belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Dengan
harapan mereka bisa berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian tawuran antar pelajar ?
b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya tawuran antar pelajar ?
c. Apa dampak tawuran antar pelajar ?
d. Bagaimana solusi tawuran antar pelajar ?
1.3. Tujuan
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan
pengetahuan terhadap pembaca tentang penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi dilingkungan sekitar, khususnya tentang tawuran antar pelajar, dengan
harapan pembaca dapat mengetahui pengertian, faktor-faktor penyebab, dampak,
dan cara mengatasi tawuran antar pelajar.
BAB. II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tawuran Antar Pelajar
Tawuran dalam kamus Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai
perkelahian yang meliputi banyak orang, sedangkan Pelajar adalah seorang
manusia yang belajar. Apabila kita menarik garis besarnya yaitu perkelahian antar
banyak orang yang pelakunya adalah para pelajar.
Tawuran antar pelajar ini termasuk ke dalam jenis penyimpangan kolektif
(group deviation) dimana pelajar yang berlaku dalam masyarakat sehingga
menimbulkan keresahan, ketidak amanan, ketidak nyamanan serta tindak
kriminalitas lainnya. Tawuran antar pelajar dapat dihasilkan dari adanya
pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar
anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut tindak kenakalan
tersebut. Padahal mereka pun sadar bahwa dengan mereka ikut serta dalam
tawuran antar pelajar tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan masyarakat,
namun ironisnya mereka menganggap itu semua sebagai cara mereka untuk
mempertahankan kelompok atau sekolah mereka masing-masing.
2.2. Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar
Ada dua faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
A. Faktor Internal
Faktor yang berlangsung melalui proses internalisasi diri (berasal dalam
diri sendiri) yang keliru. Remaja yang mengikuti tawuran pelajar biasanya kurang
mampu untuk beradaptasi menghadapi lingkungan yang kompleks. Mereka biasa
mudah putus asa, cepat melarikan diri dari suatu masalah, menyalahkan orang
lain. Pada remaja yang sering berkelahi, biasanya memiliki konflik batin, mudah
frustasi, memiliki emosi yang labil, dan sangat membutuhkan pengakuan.
B. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal (dari luar) meliputi faktor keluarga dan faktor lingkungan
sekolah.
1. Faktor Keluarga
a. Baik Buruknya Rumah Tangga Atau Berantakan dan Tidaknya Sebuah
Rumah Tangga Disini.
Kondisi rumah tangga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya
tawuran antar pelajar, karena apabila kondisi rumah tangga itu baik, si anak
cenderung melakukan kebaikan. Namun apabila situasi rumahnya
berantakan atau buruk itu bisa mempengaruhi terhadap sikap dan prilaku si
anak sehingga dengan cepat merespone yang menyimpang.
b. Perlindungan Lebih Yang Diberikan Orang Tua.
Disini orang tua berperan aktif dalam membangun karakter
anaknya memberikan perlindungan yang lebih terhadap anaknya, sehingga
anaknya terhindar melakukan penyimpangan. Berbeda dengan anak yang
kurang kasih sayang (Broken Home) sehingga sang anak berkeinginan
untuk melakukan penyimpangan tersebut.
c. Penolakan Orang Tua, Ada Pasangan Suami Istri Yang Tidak Pernah Bisa
Memikul Tanggung Jawab Sebagai Ayah dan Ibu.
Seseorang anak akan merasa menyendiri, hilang kesemangatan
belajarnya apabila orang tuanya itu tidak sepenuhnya memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada anak tersebut. Contohnya seperti orang
tua yang lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dengan
kewajibannya di rumah yaitu mendidik dan membimbing sepenuhnya
anaknya sehingga orang tua yang sibuk akan pekerjaan kantor misalnya,
akan sering meninggalkan rumah. Karena hal ini, si anak kurang
pengawasan dan dia akan lebih memilih berkumpul dengan temannya yang
kurang baik pergaulannya dan bisa saja kurangnya tanggung jawab orang
tua ini mempengaruhi pola pikir anak sehingga melakukan perbuatan
menyimpang.
d. Pengaruh Buruk Dari Orang Tua, Tingkah Laku kriminal dan Tindakan
Asusila.
Pengaruh buruk dari orang tua dapat juga menjadi faktor penyebab
terjadinya tawuran antar pelajar. Sebagai contohnya ketika terjadi
percekcokan antara ayah dan ibunya, dan terlebih sang ayah selalu
melakukan tindakan asusila seperti memukul istrinya dan tanpa disadari
sang anak melihat kejadian tersebut sehingga sang anak cenderung ingin
mempraktekan apa yang terjadi pada orang tuanya. Disini kembali lagi
pada prinsip awal bahwa baik buruknya seorang anak dipengaruhi oleh
sikap dan tingkah laku orang tuanya.
2. Faktor Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunan
sekolah yang tidak memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang cukup
luas, tanpa ruangan olah raga, minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid di
dalam kelas yang terlalu padat, ventilasi dan sanitasi udara yang buruk dan lain
sebagainya.
2.3. Dampak Tawuran Antar Pelajar
1. Dampak terhadap dirinya sendiri :
Pelajar dan keluarganya yang terlibat perkelahian sendiri jelas
mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan
tewas.
Dapat dikenai sanksi dari sekolah dan lingkungan masyarakat
Terganggunya proses belajar di sekolah
2. Dampak terhadap lingkungan masyarakat :
Dapat menganggu kententraman masyarakat
Rusaknya fasilitas umum seperti bus,halte,dan fasilitas lainnya
Menunjukan arah kehancuran remaja suatu bangsa
2.4. Solusi Tawuran Antar Pelajar
1. Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, dan
melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan
tidak menuntut,
2. Memberi kesempatan kepada para pelajar untuk beremansipasi dengan
cara yang lebih baik dan sehat,
3. Memberikan bentuk kegiatan yang dan pendidikan yang relevan dengan
kebutuhan pelajar zaman sekarang serta kaitannya dengan pengembangan
bakat dan potensi pelajar,
4. Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak – anak sejak dini,
5. Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak,
6. Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah agar pelajar
sungkan melakukan tawuran dengan hakekat yang akan merugikan diri
sendiri dan lingkungan,
7. Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih
sayangnya kepada anaknya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahwa tawuran antar pelajar merupakan bentuk penyimpangan kelompok
(group deviation). Dimana diantara dua kelompok pelajar sering menimbulkan
keributan. Pada dasarnya tawuran antar pelajar terjadi bukan karena factor
internal (dalam diri) saja, melainkan factor eksternal (masyarakat) juga dan bukan
hanya berdampak pada diri sendiri melainkan masyarakat juga.
Untuk menindak lanjuti itu, sebaiknya masyarakat yang meliputi keluarga,
sekolah, dan masyarakat sadar betapa pentingnya mereka menjaga kestabilan
remaja dengan memberi ruang yang cukup kepada mereka untuk berekspresi
sehingga mereka mendapatkan kenyamanan yang cukup di mana mereka berada,
pengakuan masyarakat yang selama ini mereka idamkan, sambutan keluarga yang
mereka impikan dan sekolah yang nyaman untuk meningkatkan potensi mereka.
Dengan hal - hal tersebut diharapkan masyarakat bisa meminimalisasi potensi -
potensi yang ada guna menimbulkan remaja yang kreatif, aktif, produktif dan
berpotensi menjadi generasi penerus yang baik.
3.2. Saran
a. Mulai dari sekarang, masyarakat harus sadar akan pentingnya peran
mereka dalam membentuk lingkungan yang kondusif.
b. Keluarga sebagai elemen dasar sebuah bangunan pendidikan agar lebih
aktif dalam memperhatikan anak - anaknya, pentingnya menciptakan
demokratisasi dalam keluarga.
c. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidik seharusnya memperhatikan
potensi - potensi dasar peserta didik untuk lebih meningkatkan daya
kreativitas mereka.
d. Adanya sistem penanganan yang lebih tepat apabila diketemukan tawuran
pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.akalgi.co.cc/2009/06/perilaku-penyimpangan-sosial_22.htmyang
dapat membawa pengaruh tidak baik
http://www. Idafazz.com/tentang kenakalan remaja
http://daimabadi.blogdetik.com/2010/04/27/tawuran-pelajar/comment-page-1/
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=32527&idwil=0
http://ksupointer.com/permainan-tradisional-engklek/tawuran-pelajar
http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/2810-tawuran-pelajar-warisan-budaya-yang-memalukan diakses pada tanggal 16 Desember 201
Nitibaskara, Tb. Ronny, Ketika Kejahatan Berdaulat, Jakarta : Peradaban, 2001.