makalah bhs ind

21

Click here to load reader

Upload: rian-nuryana

Post on 04-Sep-2015

26 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kalimat efektif

TRANSCRIPT

KALIMAT EFEKTIFMakalah Bahasa Indonesia.

Dosen Pengajar : Eni Karlieni,DR.,Dra.,M.Hum

Disusun oleh :Rendi Wijayadi(0112U285)Rian Nuryana(0113U010)Dita Dwi Rahayu(0113U046)

Kelas H

PROGAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS WIDYATAMABANDUNG2014KATA PENGANTAR

Assalamualaikm Wr. Wb.Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang KALIMAT EFEKTIF. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yang berkaitan dengan kalimat efektif. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak. Amiin.Wassalamualikum Wr. Wb.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANLatar belakang Rumusan masalah Tujuan pembahasan Manfaat pembahasan

BAB II PEMBAHASAN Pengertian kalimat efektif Ciri-ciri kalimat efektif Syarat kalimat efektif Struktur kalimat efektif

BAB III PENUTUP kesimpulan saran

DAFTAR PUSTAKA

\BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGBahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?4. Bagaimana struktur kalimat efektif?

C. TUJUAN PEMBAHASAN1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik dan benar2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa3. Menjaga kemurnian bahasa Indonesia

D. MANFAAT PEMBAHASAN1. Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat efektif.2. Manfaat untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIFKalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

B. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIFUntuk dapat mencapai keefektifan, suatu kalimat harus memenuhi paling tidak enam syarat berikut, yaitu adanya:1) KesepadananYang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:

1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.Contoh:a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)2. Tidak terdapat subjek yang ganda.Contoh:a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.b. Saat itu saya kurang jelas.Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut :a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.b. Saat itu bagi saya kurang jelas.3. Kata penghubung digunakan secara tepat.Contoh:a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:a. kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. AtauKami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.Contoh:a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.Perbaikannya adalah sebagai berikut:a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

2) KeparalelanYang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.Contoh:a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut:Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

3) KetegasanYang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.Penekanannya ialah presiden mengharapkan.Contoh:Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.Penekanannya Harapan presiden.Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat. Membuat urutan kata yang bertahapContoh:Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.Seharusnya:Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkanContoh:Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).Contoh:Saudaralah yang bertanggung jawab.

4) KehematanYang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.Perhatikan contoh:Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.Perhatikan contoh:a. Ia memakai baju warna merah.b. Di mana engkau menangkap burung pipit itu?Kata merah sudah mencakupi kata warna.Kata pipit sudah mencakupi kata burung.Kalimat itu dapat diubah menjadia. Ia memakai baju merah.b. Di mana engkau menangkap pipit itu?3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.a. Dia hanya membawa badannya saja.b. Sejak dari pagi dia bermenung.Kata naik bersinonim dengan ke atas.Kata turun bersinonim dengan ke bawah.Kalimat ini dapat diperbaiki menjadia. Dia hanya membawa badannya.b. Sejak pagi dia bermenung.4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.Misalnya:Bentuk tidak baku : para tamu-tamu, beberapa orang-orangbentuk baku : para tamu, beberapa orang.

5) KecermatanYang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Kecermatan dalam kalimat berkaitan dengan pemilihan kata, penyusunan kata, dan penggunaan logika dalam kalimat. Perhatikan kecermatan meliputi beberapa aspek berikut:1. Ketepatan dalam struktur kalimata. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.

2. Pemilihan kataContoh: Sebagian toko tertutup sehingga para korban gempa mengkonsumsi makanan sesuai dengan ketersediaan yang ada.Penggunaan kata tertutup dapat bermakna ganda, buka (tetap berjualan) atau tutup (tidak berjualan), atau terhalang oleh sesuatu.

3. Penggunaan ejaanContoh: Menurut cerita Ibu Sari adalah orang pandai di desa itu.Kekurangan penggunaan tanda koma pada kalimat di atas menyebabkan makna menjadi kabur, apakah orang pandai di desa itu ibu, ibu sari, atau seseorang.

6) Kepaduan Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidaksimetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.Misalnya:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.Kalimat di atas tidak padu, coba perbaiki kalimat di atas menjadi kalimat yang padu.

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalamkalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.Contoh:Surat itu saya sudah baca.Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuka. Surat itu sudah saya baca.b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentangantara predikat kata kerja dan objek penderita.Perhatikan kalimat ini :a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.Seharusnya:a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

7) KelogisanYang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.Contoh: Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sring mondar-mandir di daerah tersebut.Jika kita bertanya, siapa yang mondar-mandir?, tentu jawabannya mayat wanita. Jelaslah bahwa kalimat tersebut salah nalar. Kalimat itu berasal dari dua pernyataan, yaitu (1) Mayat wanita ditemukan di kompleks itu dan (2) sebelum menjadi mayat, wanita itu sering mondar-mandir. Penulis menggabungkan kedua kalimat tersebut tanpa mengindahkan pikiran yang jernih sehingga lahirlah kallimat yang salah nalar.

C. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIFSyarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.2.Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

D. STRUKTUR KALIMAT EFEKTIFStruktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, aalagi bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa itu.Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:1. Buat Papa menulis surat saya.2. Surat saya menulis buat Papa.3. Menuis saya surat buat Papa.4. Papa saya buat menulis surat.5. Saya Papa buat menulis surat.6. Buat Papa surat saya menulis.Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu berusaha mentaati hokum yag sudah dibiasakan.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.

B. SARAN1) Bagi para pendidikPara pendidik sebaiknya memahami dengan seksama dan bena tentang bahasa indnesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan belajar mengajar teradi komunikas yang baik dan tepat penggunaan bahasanya antara pendidik dengan peserta didik.2) Bagi calon pendidikPara calon pendidik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan secara seksama mengenai materi dalam makalah ini supaya pada saat pendidik terjun ke lapangan tidak terjadi kekeliruan dalam pemakaian bahasa terhadap peserta didik dengan pedidik.3) Bagi lembaga sekolahLembaga sekoah sebaiknya memberikan dan menekankan perhatian penuh terhadap penggunaan ragam bahasa yang tepat agar terjalin komunikasi yang selaras.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.Finoza, Lamuddin. 2002.. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia. Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html.