129931762-jalur-distribusi-obat
DESCRIPTION
tentang pendistribusian obatTRANSCRIPT
J al ur Dis tri bus i Oba t
Berikut jalur distribusi obat:
Apotik &TokoObat
Apotik & Toko Obat
IndustriRegistrasi
BPOMIzinEdar
Pedagang BesarFarmasi
Pedagang Eceran
RS danPuskesmas
Dokter yg pny SIMO
PBF lain
Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya
Jalur Distribusi Obat dari PBF
Apotek Konsumen
PBFRS Konsumen
PBF Lain Konsumen
Toko ObatBerizin Konsumen
Jalur Distribusi Obat G
Apotek Konsumen
PBF RS Konsumen
PBF Lain Konsumen
Distribusi Obat
Sediaan farmasi hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan izin edar
Pemerintah berwenang mencabut izin dan memerintahkan penarikan sediaan farmasi dari
peredaran yang terbukti tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, kemanfaatan, dapat
disita dan dimusnahkan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku
Peredaran sediaan farmasi terdiri dari penyaluran dan penyerahan
Peredaran sediaan farmasi dilaksanakan dengan memperhatikan upaya pemeliharaan mutu
sediaan farmasi
Penyaluran sediaan farmasi hanya dapat dilakukan oleh:
Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur dari menteri sesuai dengan
peraturan perundang undang yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasi yang
berupa bahan obat, obat dan alat kesahatan.
Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasi
yang berupa obat tradisional dan kosmetika
Pabrik farmasi dapat menyalurkan hasil produksinya langsung ke pedagang besar farmasi,
apotik, toko obat dan sarana pelayanan kesehatan lainnya
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki
izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CDOB adalah cara
distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu
sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya.
PBF dan PBF Cabang hanya dapat mengadakan, menyimpan dan menyalurkan obat
dan/atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Menteri
PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dari industri farmasi dan/atau sesama PBF.
PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan bahan obat dari industri farmasi, sesama PBF
dan/atau melalui importasi.
PBF Cabang hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dan/atau bahan obat dari PBF
pusat.
Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menjual obat atau bahan obat secara eceran.
Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menerima dan/atau melayani resep dokter.
PBF dan PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada PBF atau PBF Cabang lain,
dan fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Fasilitas pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat meliputi:
a. apotek;
b. instalasi farmasi rumah sakit;
c. puskesmas;
d. klinik; atau
e. toko obat.
Distribusi Golon g a n N a rk ot i ka
Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau
penyerahan Narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun
pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi,pedagang besar farmasi, dan sarana
penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang.
Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
1. pedagang besar farmasi tertentu
2. apotek
3. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
4. rumah sakit.
Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
1. pedagang besar farmasi tertentu lainnya
2. apotek
3. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
4. rumah sakit
5. lembaga ilmu pengetahuan
Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu hanya dapat menyalurkan
Narkotika kepada:
1. rumah sakit pemerintah
2. pusat kesehatan masyarakat
3. balai pengobatan pemerintah tertentu.
Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh:
1. apotek
2. rumah sakit
3. pusat kesehatan masyarakat
4. balai pengobatan
5. dokter.
Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada:
1. rumah sakit
2. pusat kesehatan masyarakat
3. apotek lainnya
4. balai pengobatan
5. dokter
6. pasien.
Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan
Narkotika kepada pasien berdasarkan resep dokter.
Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan untuk:
1. menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika melalui suntikan
2. menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan memberikan Narkotika melalui
suntikan
3. menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek.
Distribusi P siko t ropika
• Hanya dapat dilakukan oleh:
– pabrik obat,
– pedagang besar farmasi,
– sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah.
– Jalur penyaluran:
– Pabrik obat kepada pedagang besar farmasi, apotek, sarana penyimpanan sediaan
farmasi Pemerintah, rumah sakit, dan lembaga penelitian dan/atau lembaga
pendidikan.
– Pedagang besar farmasi kepada pedagang besar farmasi lain-nya, apotek, sarana
penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, rumah sakit, dan lembaga penelitian
dan/atau lembaga pendidikan.
– Sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah kepada rumah sakit Pemerintah,
puskesmas dan balai pengobatan Pemerintah.