127581069 laporan praktikum kan belerang
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK I
I. Judul : Belerang
II. Tujuan :
- Mahasiswa memahami beberapa karektristik senyawa belerang
- Mahasiswa dapat membedakan struktur belerang rombik dengan belerang
monoklin
- Menentukan karakteristik reaksi unsur belerang pada pembentukan senyawa
tiosulfat dan polisulfida.
III. Manfaat :
- Dapat mengetahui yang mana bentuk atau strutur dari belerang rombik dengan
belerang monoklin
- Dapat menyimpulkan hasil dari reaksi unsur belerang pada pembentukan
senyawa tisolfat dan polisulfida.
IV. Landasan Teori
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer
namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat
simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir
tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit,
barit dan lain-lain.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch,
air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang
kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya
membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk
mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari
ladang gas Alberta.
Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair
maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau
campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda
dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan
polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom
logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara
mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf
memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang
diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling
menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun
yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai
bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,
ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa
senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet
alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam
pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat,
bahankimia yang sangat penting.
Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan
insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun
lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat
menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara.
Unsur belerang dapat ditemukan dalam beberapa bentuk allotropi, dua
diantaranya adalah monoklinik dan rhombik belerang seperti gambar yang tertera di
bawah ini.
Kanan : Rhombik belerang ; Kiri : Monoklinik Belerang
Kedua-duanya baik monoklinik dan rhombik belerang terbentuk dari delapan
atom belerang yang membentuk molekul siklik.
Molekul siklik dari belerang padat (S8)
Rupa dari sulfur pada suhu dan tekanan biasa memiliki sifat isulator arus listrik.
Walaupun, penelitian belerang pada tekanan tinggi menunjukkan bukti terjadinya
transisi ke struktur berbeda yang merupakan fase logam (superkonduktivitas sering
dikaitkan dengan perubahan struktur dari satu struktur kristal logam ke struktur logam
lainnya, dimana struktur yang kedua menyimpang dari struktur sebelumnya).
Elektromagnet khusus yang didasari oleh superkonduktif material digunakan secara luas
di ilmu kedokteran untuk magnetik resonance imaging (MRI). Secara umum,
superkonduktif material hanya menunjukkan sifat ini pada temperatur yang sangat
rendah, lebih rendah daripada temperature hidrogen cair (20K).
Sifat dari belerang ini sangatlah penting karena fase logamnya memiliki suhu
kritis yang sangat tinggi yang melampaui superkonduktivitas dari unsur-unsur benda
padat lainnya yang telah diteliti. Lebih lanjut, suhu kritis ini meningkat dengan
bertambahnya tekanan, merupakan sifat yang luarbiasa. Sebagai contoh, selenium dan
telurium, yang merupakan satu golongan dengan belerang, menunjukkan sifat yang
berbeda. Belum ada yang tahu bagaimana menjelaskan fenomena tersebut. Makna dari
hasil penelitian tersebut adalah bahwa belerang membuka kesempatan untuk
pengembanhan dari percobaan teori superkonduktivitas. Para peneliti sedang
merencanakan untuk meningkatkan tekanan guna mempelajari sifat yang luarbiasa ini
Belerang mempunyai titik lelh 113 o dan titik didih 445 oC. Belerang terdapat
dalam berbagai bentuk alotrop yang secara alami yaitu Si, siklooktasulfur yang tertata
secara zigzag. Macam – macam alotrop belerang yang bias temui yaitu α, S, β-S, γ-S, ρ-
S, μ-S, dan π-S. Belerang membenuk senyawa dalam berbagai tingkatan oksidasi , dan
senyawanya dengan oksigen merupakan salah satu senyawa belerang yang terpenting
yang sering melibatkan ikatan rangkap dua dari donasi pasangan electron oksigen. Hal
ini dapat terjadi oleh karena tersedianya orbital kosong 3d dalam atom belerang. Ikatan
tunggal S-S juga banyak dijumpai khususnya pada pada spesies tiosulfat dan polisulfida
( yang paling sederhana yaitu S22- tak berwarna sedangkan homolog yang lebih panjang
S32-, S4
2-, S52-, dst. Berwarna kuning).
Iion sulfite bereaksi dengan belerang membentuk ion tio sulfat : reaksi
pembentukannya ini sesungguhnya mirip dengan pengikatan oksigen menjadi sulfat,
oleh karena itu keduanya mempunyai struktur identik.
V. Alat dan Bahan
a. Tabung uji ( reaksi) g. larutan NaOH (5M)
b. Pemanas h. Kristal Na2S2O3
c. Corong Penyaring i. Serbuk belerang
d. Sentrifuga j. Larutan HCl( 5 M) dan HCl encer
e. kaca Arloji k. Kertas saring
f. Larutan CS2 l. Larutan AgNO3 ( 0,1 M)
m. Toluena
VI. Cara Kerja
1. Masukkan ~ 1 gram serbuk belerang kedalam tabung reaksi, panaskan secara
perlahan (hati-hati) hingga meleleh, kemudian tuangkan cairan panas belerang
ini kedalam gelas kimia yang berisi air dingin(~ 10 ml). Amati hasil nya.
2. Masukkan ~ 1 gram serbuk belerang kedalam tabung reaksi yang berisi ~ 3 ml
toluene ( awas mudah terbakar dan bersifat karsinogenik kembali dan amati hasil
( pertumbuhan kristalnya).
3. Masukkan ~ 0,5 gram serbuk belerang kedalam tabung reaksi yang berisi ~ 4 ml
karbon disulfide, panaskan secara perlahan hingga larut ( jika perlu disaring),
kemudian tuangkan larutan panas ini kedalam kaca arloji. Biarkan dingin
kembali dan amati hasil ( pertumbuhan kristalnya).
4. kedalam ~ 4 ml air larutkan ~ 0,5 gram Kristal Na2S2O3, kemudian tambahkan ~
0,3 gram serbuk belerang dan panaskan dengan hati-hati secara perlahan
campuran ini selama 2-3 menit. Saring atau pusingkan dan ambil larutannya,
kemudian kedalam filtrate ini tambahkan asam hidroklorida encer ( kerjakan
didalam almari asam). Amati secara hati-hati dan catat setiap perubahan yang
terjadi.
5. Panaskan hingga mendidih campuran ~ 2, 5 ml NaOH ( 5 M) dan ~ 0,25 gram
belerang selama 3-4 menit. Dinginkan, saring kedalam tabung reaksi, kemudian
kedalam filtrate ini tambahkan asam hidroklorida ( 5 M) bertetes-tetes dan tutup
ujung tabung dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan perak
nitrat ( kerjakan ini dalam almari asap). Amati, kenali baunya, dan catat setiap
perubahan yang terjadi.
VII. Data Hasil Pengamatan
No Perlakuan Amatan/ Simpulan
1
2
3.
Serbuk belerang
dipanaskan kemudian
dituangkan kedalam
air dingin.
Air + Na2S2O3 + S
dipanaskan, disaring
Filtrat + HCl
NaOH + S didihkan.
Disaring Filtrat +
HCl
Serbuk belerang berwarna kuning pucat dan
dipanaskan kemudian membuat serbuk belerang
tersebut mencair dan berwarna merah kecokelatan dan
cairannya langsung dimasukkan kedalam air dingin.
Cairan tadi berubah menjadi kristal seperti pelastik.
Lalu dari tabung reaksi keluar gas gas berwarna
kuning kehijauan.
Air ditambahkan pada natrium tiosulfat tidak larut,
kemudian ditambahkan dengan belerang tidak
bercampur larutannya, jika dipanaskan larutannya
tidak berubah. Ketika disaring dengan kertas saring
membuat larutan yang tersaring adalah larutan yang
berwarna beningjernih. Ditetesi dengan asam klorida,
perlahan-lahan larutannya menjadi warna putih susu
dan membuat larutan menjadi 3 fasa.
Larutan natrium hidroksida ditambahkan dengan
belerang tidak dapat bercmpur, ketika dipanaskan
membuat larutan menjadi warna kuning tua, ketika di
fitrat menghasilkan larutan yang berwarna kuning
jernih. Ketika ditambah dengan asam klrida membuat
larutan menjadi warna putih dan larutan tersebut
menjadi terpisah. Bau larutannya adalah bau busuk
VIII. Persamaan Reaksi
1. - S8 (s) + 8 O2 (g) → 8 SO2 (s)
- SO2 (s) + H2O (l) → H2SO3 (s)
2. 4C6H5CH3 (aq) + 4 S8 (s) + O2 (g) → 4 C6H5CH2S8 (s) + 2 H2O
4. - Na2S2O3 (s) + 5H2O (l) → Na2S2O3. 5H2O (aq)
- Na2S2O3.5H2O (aq) + S(s) + O2 (g) → Na2S2O3 (aq) + SO2 (g) + 5H2O(l)
- Na2S2O3 (aq) + 2HCl (aq) → 2NaCl (aq) + S (s) + SO2 (g) + H2O(l)
5. – S(s) + 2NaOH (aq) → Na2S(s) + H2O (l)
- 2S (s) + 4NaOH (aq) → Na2S (s) + Na2SO3 (aq) + H2O (l)
- Na2S (s) + 2HCL (aq) → H2S (g) + 2NaCl (aq)
- H2S (g) + 2 AgNO3 (aq) → Ag2S(s) + 2HNO3 (aq)
IX. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan tentang belerang dimana
kami mengamati perubahan belerang yang seharusnya dilakukan dengan melakukan
percobaan sebanyak lima kali, tetapi karena keterbatasan bahan yang tersedia didalam
laboratorium, maka hanya dilakukan tiga percobaan dan belerang itu dicampur dega zat
kimia lainnya. Belerang membenuk senyawa dalam berbagai tingkatan oksidasi, dengan
hasil yang berbeda-beda.
Ketika belerang yang berwarna kuning pucat dipanasakan kemudian serbuk
belerang tersebut mecair berwarna merah kecokelatan, idsini perlu kita ketahui bahwa
pada saat belerang tersebut mencair maka kita harus menuangkannya langsung kedalam
air, karena apabila tidak langsung dituangkan, maka belerang tersebut akan membeku
karena suhu yang terlalu tinggi. Ketika serbuk belerang tersebut mencair maka
cairannya dimasukkan dalam air maka akan berubah menjadi plastic seperti mengkristal
yang berwarna kuning kehijauan. Belerang yang berbentuk kristal tadi disebut belerang
plastic yang diperoleh dari lelehan belerang yang dituangkan kedalam air berisi rantai –
rantai spiral µ-S. sedangkan uap belerang mengandung campuran S2, S4, S6 dan S8.
Percobaan yang keempat, Na2S2O3 yang berwarna bening yang dilarutkan dalam
air tidak larut semuanya dalam air, Na2S2O3 tidak bercampur dengan air, hal ini karena
Na2S2O3 merupakan zat yang hanya dapat larut pada pelarut organic sedangkan air
temasuk pelarut yang bersifat polar. Setelah ditambahkan dengan belerang yang
berwarna kuning pucat, belerang dan Na2S2O3 tidak dapat bercampur karena antara
belerang dan Na2S2O3 memiliki ikatan dan sruktur kimia yang jauh berbeda. Ketika
kedua campuran tersebut dipanaskan, belerang akan mulai masuk kedalam larutan
Na2S2O3. hal ini terjadi dipengaruhi oleh temperature dan mampu mengubah keadaan
larutan tersebut. Saat dipanaskan warna larutan tersebut semakin berwarna merah
hingga berwarna orange kemerahan. Kemudian larutan tersebut disaring dengan
menggunakan kertas saring agar menyaring larutan yang tidak bercampur, saatdisaring,
latutan yang tersaring adalah menjadi larutan yang berwarna orange yang jernih,
Kemudian filtrate dari larutan tersebut diambil dan ditetesi dengan HCl yang berwarna
bening akan membentuk 3 fase yaitu bening, gel, dan larutan putih keruh. Penambahan
asam kuat pada proses ini akan menghasilkan H2S2, SO2 dan H2O . dan berbau H2S
Untuk percobaan yang kelima, belerang yang berwarna kuning pucat bereaksi
dengan basa kuat (NaOH) yang berwarna bening membentuk ion tio sulfat dan ion
polisulfida, dan larutan tersebut tidak dapat bercmpur. Apabila larutan tersebut
dipanaskan maka akan membuat warna larutan menjadi warna kuning tua. Kemudian
larutan tersebut disaring dengan menggunakan filtran maka yang tersaring adalah
larutan yang berwarna kuning jernih, ketika ditambahkan dengan asam klorida
Kemudian filtrate dari larutan tersebut diambil dan ditetesi dengan HCl yang berwarna
bening dan membentuk dua fasa, yaitu berwarna putih diatas dan berwarna orange
kemerahan dibawah, semakin ditambai asam klorida, mengubah larutan yang berwarna
putih itu semakin banyak, dan apabila larutan tersebut didiamkan lama kelamaan akan
membentuk 3 fase yaitu bening, gel, dan larutan putih keruh. Larutan tersebut berbau
busuk.
X. Kesimpulan
1. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa,
tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat
padat kristalin kuning.
2. Macam – macam alotrop belerang yang bias temui yaitu α, S, β-S, γ-S, ρ-S, μ-S,
dan π-S.
3. Unsur belerang dapat ditemukan dalam beberapa bentuk allotropi, dua
diantaranya adalah monoklinik dan rhombik belerang. Kedua-duanya baik
monoklinik dan rhombik belerang terbentuk dari delapan atom belerang yang
membentuk molekul siklik.
4. Belerang plastic yang dapat diperoleh dari lelehan belerang yang dituangkan
kedalam air berisi rantai-rantai spiral µ-S.
5. Belerang beraksi dengan basa kuat membentuk ion tiosulfat dan ion polisulfida.
6. Ion sulfite bereaksi dengan belerang membentuk ion tiosulfat ; reaksi
pembentukannya ini ssuangguhnya mirip dengan pengikatan oksigen menjadi
sulfat, oleh karena itu keduanya mempunyai strtuktur yang identik.
XI. Daftar Pustaka
Gulo, Fakhili. 2006. Kimia Anorganik I. Inderalaya : FKIP P.Kimia UNSRI.
Gulo, Fakhili. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik I. Inderalaya : Laboratorium
PSB UNSRI.
Hadeli, 2004. Petunjuk PraktikumKimia Anorganik I. Inderalaya: Universitas Sriwijaya
Handoyo, Kristian Sugiyarto. 2001. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Nonlogam.
Yogyakarta : PMIPA Jurusan Kimia UI Yogyakarta.