123930464

23
Gigi Tiruan Porselen LAPORAN TUTORIAL diajukan untuk memenuhi tugas tutorial Blok IBTKG II yang dibina oleh drg. Ekiyantini W Oleh Kelompok Tutorial 5 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2012

Upload: leonard-velasquez

Post on 29-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laptut Porselen Kel 5

TRANSCRIPT

  • Gigi Tiruan Porselen

    LAPORAN TUTORIAL

    diajukan untuk memenuhi tugas tutorial Blok IBTKG II

    yang dibina oleh drg. Ekiyantini W

    Oleh

    Kelompok Tutorial 5

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2012

  • Anggota Kelompok Tutorial 5 :

    1. Rifqi Afdila (11-26)

    2. Maharja Jathi (11-27)

    3. Whylda Diasti (11-38)

    4. Ratih Delio R (11-40)

    5. Chusna Sekar W (11-45)

    6. Ria Anugrah P (11-52)

    7. Lita Damafitra (11-54)

    8. Asri Dinar P (11-56)

    9. Nugraheni Tri R (11-57)

    10. Ayu Nur Fitria (11-58)

    11. Sixtine Agustiana (11-60)

    12. Deo Agusta R.P (11-83)

    Tutorial Minggu Pertama

    Ketua : Ayu Nur Fitria

    Scriber Papan : Nugraheni Tri R

    Scriber Meja : Lita Damafitra

    Pembimbing : drg. Ekiyantini W

  • KATA PENGANTAR

    Pertama,Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala bimbingan dan

    petunjuk-Nya , serta berkat rahmat, nikmat, dan karunia- Nya sehingga kami diberi

    kesempatan untuk menyelesaikan Laporan tutorial yang berjudul Gigi Tiruan Porselen.

    Laporan tutorial yang kami buat ini sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi

    tentang bagaimana definisi , komposisi , sifat , klasifikasi , fungsi , indikasi dan

    kontraindikasi , manipulasi , kekurangan dan kelebihan porselen . Kami mengucapkan terima

    kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. drg. Ekiyantini W yang telah memberi kami kesempatan dan bimbingan untuk lebih

    mendalami materi dengan pembuatan laporan tutorial ini.

    2. Teman-teman kelompok tutorial 5 yang telah berperan aktif dalam pembuatan laporan

    tutorial ini.

    Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini memiliki banyak kekurangan,baik dari

    segi isi maupun sistematika. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan karena

    kami masih dalam proses pembelajaran. Kami juga berharap laporan tutorial ini yang telah

    kami buat ini dapat bermanfaat untuk pendalaman pada blok IBTKG II ini.

    Jember, 8 Desember 2012

    Penulis

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Sejak beberapa dekade yang lalu,seiring berkembangnya Ilmu Kedokteran

    Gigi,kebutuhan akan restorasi gigi yang bersifat estetik meningkat.Salah satu jenis material

    yang digunakan ialah keramik gigi.

    Keramik gigi merupakan bahan keramik yang terbuat dari campuran

    feldspar,silica,beberapa bahan lain serta hanya sedikit bahkan tidak ada kandungan

    kaolin.Bahan lain ini contohnya pigmen untuk member warna yang dikehendaki:oksida-

    oksida bahan upam dan bahan noda lalu gula dan starch.

    Keramik gigi merupakan bahan restorasi sewarna gigi yang tahan lama.Bahan

    keramik yang telah lama digunakan secara luas bagi gigi anterior adalah mahkota porselen

    murni,suatu mahkota jaket porselen,yang melekat ke gigi yang di preparasi dengan bantuan

    semen perekat.Mahkota porcelain murni ialah seluruh restorasi yang terbuat dari

    porselen,preparasi di labial dan aksial 1,5-2mm dan mempunyai nilai estetik yang sangat

    bagus.

    Dalam 20 tahun terakhir ini,mahkota logam-keramik bagi gigi posterior telah banyak

    digunakan karena ketahanannya terhadap fraktur lebih baik.Ditahun-tahun terakhir,lapisan

    porselen yang dilekatkan pada email teretsa dengan resin komposit telah digunakan untuk

    memperbaiki penampilan gigi yang telah berubah warna.

    Keramik gigi ini sendiri banyak digunakan karena nilai estetika nya sangat

    tinggi,warna dapat disesuaikan dengan gigi asli,biokompabilitas yang baik serta memiliki

    kekuatan dan kekerasan yang baik.Kekerasan keramik yang sama dengan email sangat

    diharapkan untuk meminimalkan keausan pada restorasi keramik dan mengurangi keausan

    yang terjadi pada email.

    Di bidang Kedokteran Gigi,porselen digunakan sebagai bahan untuk membuat gigi

    tiruan,mahkota jaket,gigi tiruan jembatan,inlay,onlay dan veneers.Teknologi keramik gigi

    adalah salah satu bidang yang palig cepat berkembang dari riset dan perkembangan bahan-

    bahan gigi.

  • Dalam makalah ini,penulis mencoba memaparkan tentang definisi,komposisi dan

    klasifikasi,sifat-sifat,penggunaan,manipulasi,kelebihan dan kekurangan serta indikasi dan

    kontra indikasi.

  • MAPING

    I.2 RUMUSAN MASALAH

    1. Apakah definisi dari porselen?

    2. Apa saja komposisi dari porselen?

    3. Apa saja sifat dari porselen ?

    4. Apa saja klasifikasi poselen ?

    5. Apa saja fungsi poselen ?

    6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari poselen ?

    7. Apa saja tahap manipulasi porselen ?

    8. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari porselen ?

    I.3 TUJUAN

    1. Mampu memahami dan menjelaskan definisi dari porselen?

    2. Mampu memahami dan menjelaskan komposisi dari porselen?

    3. Mampu memahami dan menjelaskan sifat dari porselen ?

    4. Mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi poselen ?

    5. Mampu memahami dan menjelaskan fungsi poselen ?

    6. Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari poselen ?

    7. Mampu memahami dan menjelaskan tahap manipulasi porselen ?

    8. Mampu memahami dan menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari porselen ?

    Porselen

    Komposis

    Sifat

    Klasifikasi

    Indikasi dan kontraindikasi

    Manipulasi

    kekurangan dan kelebihan

    Fungsi

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi Poselen

    Porselen merupakan bahan yang dapat dihasilkan melalui pembakaran dan memiliki

    estetis yang tinggi dengan sewarna dengan gigi . Porselen sendiri merupakan

    campuran kaolin quatz dan ferdspar yang digunakan untuk gigi yang sudah rusk dan

    tidak bisa ditambal lagi . Poselen merupakan komponen inorganik dengan sifat2 non-

    metalik yg biasanya tterdiri atas O2 and satu atau lebih elemen metalik atau

    semimetalik (aluminum, calcium, lithium, magnesium, potassium, silicon, sodium,

    tin, titanium & zirconium)

    2.2 Komposisi Porselen

    Quartz atau flint (silica)

    Silica (SiO2) adalah silicate glass yang berkaitan dengan fusi anorganik yang telah

    didinginkan tanpa mengalami kristalisasi. Silica merupakan bahan yang tahan terhadap

    pemanasan yang dapat dijumpai dalam empat bentuk yaitu quartz kristalin, trydimit

    kristalin, silica gabungan non kristal dan kristobalit kristalin. Bahan ini melengkapi

    bahan dasar dan mempengaruhi warna pada porselen. Sesuai dengan sifatnya bahan ini

    memberikan kekuatan dan kekerasan pada porselen setelah mengalami proses

    manipulasi. Susunan butir-butirnya bertindak sebagai kerangka yang tahan panas.

    Sifatnya keras, stabil, merupakan bahan campuran terbesar dalam kaca (glass) dan

    porselen kedokteran gigi. Quartz dengan struktur heksagonal adalah bentuk silika yang

    paling stabil.

    Bentuk struktur kristal silika (terdapat dalam 4 bentuk kristal)

    Quartz dengan struktur heksagonal adalah bentuk silika yang paling stabil

    quartz dipanaskan pada suhu 8670C akan mengalami recontructive transformation

    menjadi tridymite (rhombohedral)

    tridymite dipanaskan pada suhu 14700C berubah cristobalite (kubik).

    cristobalite dipanaskan pada suhu lebih dari 17000C melebur dan terjadi fused quartz

    yang amorphous

    Feldspar (campuran sodium dan potasium aluminium (silikat)

    Feldspar adalah mineral alami yang berupa anhydrous alumino-silicate berupa campuran

    dari potasium (K2O) sodium (Na2O) alumina (AlO3) silica (SiO2) dengan perbandingan

    tertentu untuk menentukan suhu peleburan. Feldspar kalium dan natrium adalah mineral

    yang terjadi secara alami dan dapat diperoleh dalam tiga bentuk yaitu, soda feldspar

  • (Na2O, Al2O3, 6SiO2), lime feldspar (CaO, Al2O3, 6SiO2), dan potas feldspar (K2O,

    Al2O3, 6SiO2). Feldspar memberikan warna transparan pada porselen. Jika dibakar, maka

    feldspar akan melelh menjadi bahan yang bening seperti gelas yang membentuk matriks

    dan berfungsi sebagai fluks untuk mengikat bahan-bahan lain yang digunakan untuk

    membentuk porselen.

    Jika feldspar kalium dicampur dengan berbagai oksida logam lainnya dan dibakar pada

    temperature tinggi maka akan terbentuk leucite dan fase kaca yang akan melunak dan

    sedikit mengalir. Pelunakan fase kaca selama pembakaran memungkinkan partikel-

    partikel bubuk porselen saling bergabung. Feldspar juga mempunyai kecenderungan

    untuk membentuk leucite mineral kristalin ketika meleleh. Leucite adalah mineral

    kalium-aluminium-silikat dengan koefisien ekspansi termal yang besar disbanding

    feldspar kaca. Jika feldspar dipanaskan pada temperature 1150oC dan 1530

    oC akan

    mengalami pelelehan yang tidak semestinya untuk membentuk kristal-kristal leucite

    dalam kaca cair. Pelelehan tidak semestinya adalah proses dimana suatu bahan meleleh

    untuk membentuk suatu cairan ditambah dengan bahan kristal yang berbeda. Hal ini

    dimanfaatkan dalam pembuatan porselen untuk bonding logam. Feldspar berfungsi

    sebagai fluks untuk mengikat kaolin dengan silika .

    Kaolin

    Kaolin merupakan bahan seperti lempung (clay) berupa hydrous alumino silikat dan bila

    ditambahkan air akan menjadi campuran plastis yang dapat diolah menjadi bentuk yang

    sesuai dikehendaki. Bahan ini juga merupakan bahan pengikat untuk mempertahankan

    kepadatan dan kekuatan porselen agar dapat dibentuk sebelum dibakar. Kaolin ini

    Merupakan tanah liat berwarna putih. Jika dibakar tidak berubah warna. Bahan ini

    memberi warna tidak bening (opaque) pada porselen. Merupakan bahan pengikat untuk

    mempertahankan kepadatan dan kekuatan porselen agar dapat dibentuk sebelum dibakar.

    Makin banyak kaolin maka porselen akan semakin gelap, karena kecenderungan kaolin

    adalah memberi warna gelap pada porselen dan hal ini akan mempengaruhi estetik

    porselen. Oleh karena itu untuk bidang kedokteran gigi, bahan ini sedikit sekali

    digunakan atau bahkan tidak digunakan sama sekali. Berfungsi sebagai campuran plastik

    dengan air, sehingga dapat dibentuk sesuai ukuran dan model yang dikehendaki dan

    mempertahankan bentuknya selama pembakaran. Terdiri terutama dari mineral kaolinite,

    sebuah hydrous aluminosilicate dari komposisi Al2O3.2SiO2.2H2O.

    Bahan lain

    Oksida lain dapat ditambahkan contohnya adalah oksida borat (B2O3) dan Oksida

    alumina (Al2O3) yang bersifat sebagai modifier kaca yaitu menurunkan viskositasnya,

    menurunkan temperature pelunakan, dan membentuk anyaman-anyaman kaca.

    a. Pigmen

    Bahan ini berfungsi sebagai pemberi warna pada porselen agar sesuai dengan warna gigi.

    Sebagai pigmen digunakan oksida-oksida logam, misalnya indium memberi warna

    kuning, chrom memberi warna merah muda, kobalt memberi warna kebiru-biruan dan

    titanium membuat bahan menjadi lebih opaque.

  • Bahan ini ditambahkan untuk memberi warna pada porselen supaya sesuai dengan warna

    gigi. Bahan pewarna dalam porselen adalah :

    Titanium untuk memberi warna kuning dan dapat digunakan untuk membuat bahan

    menjadi lebih opaq.

    Kobalt untuk memberi warna kebiru biruan.

    Besi untuk memberi warna kecoklat coklatan

    Timah dan emas untuk memberi warna merah jambu.

    Emas metalik untuk memberi warna bayangan merah kecoklatan.

    Platina untuk memberi warna keabu abuan

    b. Flux

    Penambahan ini dimaksudkan untuk menambah kelelehan atau kecairan, merendahkan

    temperatur lebur, serta menyerap bahan-bahan pencemar yang tidak dikehendaki.

    Sebagai flux biasanya dipakai karbonat-karbonat kalium dan natrium, borax, gelas atau

    oksida timah.Fluks dicampurkan pada porselen dalam pembuatannya pada temperatur

    yang rendah. Fluks yang dicampurkan pada porselen terdiri dari sodium karbonat,

    kalsium karbonat, natrium karbonat dan boraks. Bahan bahan ini merupakan low fusing

    material yang berguna untuk memperendah temperatur penyatuan.

    Komposisi porselen berdasarkan jenisnya

    Porselen Kaolin Feldspar Silika Sodium

    karbonat Boraks

    Kalsium

    karbonat

    Natrium

    karbonat

    % % % % % % %

    High

    fusing

    porselen

    4 81 15 - - - -

    Medium

    fusing

    porselen

    6 61 19 - 1 5 2

    Low fusing

    porselen - 60 12 8 11 1 -

  • Sifat Porselen

    a.Sifat Mekanis

    Sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan

    yang diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya.Sifat ini bergantung

    pada komposisi dan mikrostruktur.Berikut ini akan dibahas beberapa sifat mekanis keramik

    gigi yaitu strength,shrinkage dan hardness.

    Strength

    Strength ialah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu

    patah atau rusak total.Keramik gigi memiliki nilai compressive strength yang tinggi

    (280MN/ ) namun tensil strength nya rendah yaitu 70MN/

    Shrinkage

    Penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat

    kondensasi.Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai,maka makin sedikit

    terjadi shrinkage.Selama proses pembakaran keramik gigi akan terjadi penyusutan sebanyak

    30%-40% dari volume awal.Oleh karena itu,mahkota keramik harus dibuat lebih besar dari

    ukuran selama pembakaran.

    Beberapa studi menyatakan tipe low fusing porcelain memiliki ukuran volume

    shrinkage antara 32-37%,tipe high fusing porcelain memiliki ukuran volume shrinkage

    sebesar 28-34%,medium fusing porcelain memiliki ukuran volume shrinkage diantara kedua

    tipe diatas.

    Hardness

    Hardness atau kekuatan bahan keramik gigi dapat diartikan sebagai suatu karakteristik

    yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap penetrasi

    pada permukaan yang dapat menyebabkan retak dan fraktur serta abrasi akibat aliran yang

    plastis.Nilai hardness pada permukaan keramik gigi adalah 460KHN.Nilai hardness ini

    biasanya berhubungan dengan resistensi terhadap pemakaian yaitu ketahanan terhadap

    abrasi.Untuk meminimalkan terjadinya abrasi pada email yang berkontak dengan struktur

    keramik gigi maka harus digunakan keramik gigi yang permukaan mikrofraktur dengan

    tingkat yang sama dengan gigi asli dalam kondisi beban,struktur antagonis,sifat abrasive dari

    substansi makanan,kekuatan yang diberikan dan tingkat kelarutan yang serupa.

  • b.Sifat Fisis

    Sifat fisis keramik gigi merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat material

    yang ada di dalam keramik tersebut.

    Thermal Ekspansi

    Merupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau memuai bila dipanaskan dan

    akan menyusut bila didinginkan.Koefisiensi ekspansi thermal keramik gigi adalah rendah

    yaitu 7x /C.Resistensi keramik dapat ditingkatkan dengan menggunakan system

    perbedaan thermal ekspansi.Sistem ini memiliki prinsip sebagai berikut,pertama harus

    dilakukan penekanan kembali terhadap keramik gigi yang mengalami pemuaian dalam

    volumenya pada saat dipanaskan.Kedua,keramik gigi harus ditingkatkan ekspansinya selama

    pemanasan dan harus lebih dikontraksikan pada saat didinginkan.

    Warna

    Pada dasarnya,warna bubuk keramik gigi sebelum pencampuran adalah kuning hingga

    oranye.Oleh karena warna gigi asli sangat bervariasi,maka warna keramik gigi dimodifikasi

    dengan penambahan zat warna seperti biru,kuning,merah muda,oranye,coklat dan abu-

    abu.Keramik gigi diberi zat warna dengan penambahan oksida untuk menghasilkan tingkatan

    warna sesuai kebutuhan .

    c.Sifat Biologis

    Biokompatibilitas

    Diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dapat bertahan terhadap korosi,perubahan

    selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi penolakan terhadap jaringan tubuh.

    2.3 Klasifikasi Porselen

    BERDASARKAN TEMPERATURE PEMANASAN

    Low fusing porcelain 871C 1066C

    Digunakan untuk pembuatan mahkota dan jembatan.

    Medium fusing porcelain 1093C 1260C

    Digunakan untuk elemen gigi tiruan.

    High fusing porcelain 1288C 1371C

    Digunakan untuk elemen gigi tiruan.

    Ultra low fusing porcelain < 850C

    Digunakan untuk logam campur titanium serta untuk pembuatan mahkota dan

    jembatan.

  • BERDASARKAN METODE PEMROSESAN

    Sintering : pemanasan partikel dan struktur memadat

    Pengecoran

    Mesin : menggunakan CAD CAM dengan 2 kali kunjungan (scan 3D)

    BERDASARKAN STRUKTUR PENDUKUNG

    Reinforced ceramic core systems, misalnya:

    Inti alumina dan zirconia yang berwarna putih dan kuat, sehingga sekarang banyak

    digunakan.

    Inti keramik menggunakan inflitrasi kaca kekuatan tinggi yang sangat cocok untuk

    mahkota posterior dan anterior.

    Resin bonded ceramics

    Menggunakan teknik adesif

    Kombinasi dari adesi dengan enamel, dentin, dan keramik meningkatkan

    karakteristik kekuatan dari keramik, sehingga menghasilkan restorasi dengan

    integritas mekanis yang sangat baik.

    Metal-ceramics

    digunakan untuk mahkota tunggal dan jembatan unit selama lebih dari 30 tahun

    BERDASARKAN BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN (MC CLEEN)

    Feldspathic porcelain

    Feldspathic porcelain terutama terbual dari campuran feldspar dan penambahan

    sedikit quartz. Selama proses pembuatan bahan-bahan dasar dicampurkan dengan

    baik. Kemudian ditambahkan alkali metal carbonates sebagai flux, lalu seluruh

    campuran adonan dipanaskan dengan suhu 1200oC didalam wadah tempat melebur

    logam. Pada pembakaran dengan suhu tersebut, akan menghasilkan bentuk leucite

    dan glass phase dengan struktur yang amorphous. Jenis ini memiliki ekspansi

    strength 5,5 - 7,5 x 10-6/oC dan mempunyai flexure strength 65-75 Mpa.

    Aluminous porcelain

    Partnggikel alimina pada porselen jenis ini memiliki keunggulan tersendiri sehingga

    dia dijadikan bahan utama. Diantaranya memiliki strength yang lebih tinggi dari

    pada gelas dan lebih efektif dalam mencegah keretaka pada bahan keramik. Alumina

    memiliki modulus elasticity yang tinggi (350 GPa) dan flexure strength (138 MPa)

    Glass Infiltrated Alumina Core Ceramic (In Ceram)

    Merupakan modifikasi dimana inti porselem alumina yang sedikit disintering

    diinfiltrasi dengan kaca pada temperatus 1100 oC selama 4jam. Hal tersebut

    bertujuan untuk menghilangkan porositas dan memperkuat inti slip-cast. In ceram

    memiliki kelebihan, yaitu mahkotanya mempunyai bentuk dan adaptasi margin yang

    baik diluar fungsi estetikanya yang baik serta kekuatan yang paling baik dari semua

  • restorasi keramik. Kekurangannya yaitu in cerambridge masih lemah jika

    dibandingkan dengan PFM serta dalam proses mmanipulasinya diperlukan alat

    khusus. Jenis ini diindikasika untuk mahkota anterior tunggal dan posterior,

    jembatan anterior tiga unit dan untuk pasien yang alergi terhadap logam.

    Inti porselen alumina disintering diinfiltrasi dg kaca pd suhu 1100oC selama 4 jam.

    In-Ceram ini mempunyai 3 jenis inti keramik yaitu:

    Glass Infiltrated Alumina Core Ceramic (In-Ceram Alumina).

    Glass Infiltrated Spinel Core Ceramic (In-Ceram Spinel).

    Glass Infiltrated Zirconia Core Ceramic (In-Ceram Zirconia ).

    Gelas keramik

    Unsur dominan dari jenis ini adala silika sekitar 57-80 %. Cara pembuatannya

    dengan teknik casting, setelah gigi dipreparasi dilakukan pencetakan untuk

    pembuatan die. Setelah itu,dapat dilakukan pembuatan desain malam pada die.

    Kemudian pola malam ini ditanam pada bonded investment. Kemudian pola malam

    dilebur dengan suhu 950oC. Setelah itu gelas keramik yang telah melebur pada

    temperatur 1350oC dimasukkan kedalam mould. Pada saat ini gelas masih berupa

    transparan dengan translusen yang sangat besar. Untuk menguranginya,gelas

    dipanaskan kembali dengan suhu 1075oC. Kemudian warna disesuaikan dengan

    permukaannya dan dipanaskan kembali. Gelas diindikasikan untuk mahkota, inlay,

    dan onlay.

    Metal bonding porselen.

    Porselen yang digunakan dengan kombinasi logam mempunyai kandungan K2O

    sebesar 11%-15%, dan suhu pembakarannya antara 7000C 12000C. Meningkatkan

    jumlah kandungan K2O akan menghasilkan perubahan muai panas pada porselen

    yang dibutuhkan untuk berlekatan dengan logam

    komposisi kekuatan

    kelenturan

    (Mpa)

    Indikasi

    In-Ceram

    Spinel

    MgO-

    Al2O3

    350 inlay,onlay,veneer,crown anterior.

    In-Ceram

    alumina

    Al2O3 500 crown anterior/posterior dan jembatan anterior

    In-Ceram

    Zirconia

    Al2O3-

    ZrO2

    700 crown dan jembatan posterior

  • BERDASARKAN KEGUNAAN

    Porselen Inti: biasanya utk mbuat mahkota jaket utk lapisan paling dalam. ini

    merupakan bahan dasar untuk jaket crown, harus memiliki sifat-sifat mekanis yang baik.

    Porselen Dentin: lebih translusen. untuk dentin atau body, lebih translusent dari yang di

    atas, ini sangat menentukan bentuk dan warna restorasi.

    Porselen email: translusen maks. , membentuk bagian luar mahkota, dan paling

    translusent

    BERDASARKAN METODE PEMBAKARAN

    Air Wire : Tekanan atmosfir dan masih ada udara

    Vakum Wire : Pembakaran pada tekanan yang dikurangi atau hampa tekanan

    MACAM KERAMIK

    Earthenware sebag.besar kaolin dan quartz, feldspar min.

    Stoneware kaolin, quartz, dan feldspar seimbang.

    Domestik porselen sebag.besar kaolin dan feldspar, quartz sedikit.

    Dental Porselen tdd. Feldspar dan quartz , sedikit/tdk mengandung kaolin

    2.4 Fungsi Porselen

    1. Keramik logam

    2. Inlay

  • Porcelain inlay biasanya dipakai pada gigi anterior karena restorasi untuk gigi

    anterior harus mempertimbangkan estetis. Bila kavitas sudah cukup besar,

    porcelain inlay yang digunakan sebaiknya yang mengandung silikat semen karena

    dapat melindungi kontour dari mahkota gigi alami dan sedikit kemungkinan

    untuk pecah atau retak dibawah tekanan serta tidak larut dalam saliva. Porcelain

    inlay biasanya dipakai pada gigi anterior untuk restorasi bagian sudut dan incisal

    edge serta untuk kavitas interproksimal. Inlay digunakan untuk merestorasi labial

    dan bukal gingival juga sebagai jendela untuk inlay emas dan mahkota emas.

    Kadang-kadang juga penting untuk alasan estetis jika pemakaiannya di

    permukaan oklusal. Pada restorasi umum kavitas untuk porcelain inlay sangat

    penting untuk membuang semua karies dentin dan mengisi beberapa undercut

    pada kavitas dengan semen. Semua kavitas sebaiknya mempunyai kedalaman

    yang cukup untuk mendapatkan retensi yang bagus pada inlay dan cukup besar

    untuk memberi kekuatan pada porcelain. Adapun kerugian dari dental porcelain

    inlay ditinjau dari segi estetisnya yaitu antara inlay dan gigi makin lama akan

    membentuk garis hitam yang merupakan pelunturan dari garis semen.

    3. Mahkota Jembatan anterior

    4. Gigi Tiruan

    Gigi Tiruan Lepas

  • Gigi yang pemakaiannya dapat dilepas dan dapat digunakan untuk menggantikan

    kehilangan beberapa gigi (gigi tiruan sebagian) atau semua gigi dirahang atas dan

    rahang bawah (gigi tiruan penuh).

    Gigi Tiruan Cekat

    Gigi tiruan yang direkatkan secara permanen dengan bantuan semen ke gigi asli

    atau akar gigi asli. Mahkota dan jembatan (crown dan bridge) merupakan jenis

    gigi tiruan cekat. Mahkota tiruan (crown) adalah restorasi yang menutupi

    permukaan luar mahkota gigi. Fungsi crown adalah mengembalikan fungsi dan

    melindungi jaringan gigi. Pembuatan crown dilakukan bila gigi sudah tidak

    mungkin direstorasi menggunakan bahan tambal biasa akibat kerusakannya. Atau,

    akibat gigi tidak lagi didukung oleh struktur gigi sehat yang kuat untuk menahan

    beban kunyah.

    Jembatan (bridge) adalah gigi tiruan cekat yang menggantikan satu atau lebih gigi

    yang didukung beberapa gigi penyangga di sebelah gigi yang hilang. Bahan

    bridge juga beragam. Ada yang seluruhnya terbuat dari porselen, ada logam

    berlapis porselen, ada pula porselen dengan kekuatan tinggi

  • 5. Veneer

    Veneer adalah sebuah bahan pelapis yang sewarna dengan gigi yang diaplikasikan

    pada sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan atau

    pewarnaan intrinsik. Veneer porselen adalah suatu lapisan tipis setebal kira kira

    0.5 0.7 mm yang menutupi permukaan labial gigi anterior dan permukaan bukal

    beberapa gigi premolar. Veneer porselen mempunyai kelebihan antara lain

    mempunyai estetik yang baik, warna yang stabil dan daya tahan terhadap abrasi

    yang tinggi , tahan terhadap pengaruh biologis, kimiawi dan mekanis, warnanya

    lebih mudah disesuaikan dengan warna gigi asli dan tidak mudah dilekati plak,

    dapat melindungi struktur gigi karena preparasi terbatas pada email gigi.

    6. Mengembalikan fungsi gigi yang tidak bisa ditambal (restorasi plastis)

    2.5 Indikasi dan kontraindikasi

    INDIKASI PORSELEN

    Pada gigi anterior yang patah

    Diskolorisasi

    Menutup lesi kecil pada gigi posterior

    Tekanan kunyah normal

    Untuk restorasi kelas I dan II pada pasien yang mengutamakan estetik.

    Pada karies gigi yang besar atau kegagalan restorasi sebelumnya.

    Pada pasien yang memiliki kesehatan umum yang baik

  • KONTRAINDIKASI PORSELEN

    Preparasi yang conical (mengerucut) karena tidak punya pegangan dan retensi.

    Mahkota klinik yang pendek menyebabkan retensi restorasi tidak memadai.

    Gigi yang tipis terutama yang disertai dengan overbite yang dalam akan menyebabkan

    tidak cukupnya ruangan di permukaan palatal bagi ketebalan porselen yang

    diperlukan.

    Gigi atas yang kecil dan sebagian besar insisif bawah jarang sekali menyediakan

    ruang cukup bagi mahkota jenis ini.

    Tidak dianjurkan pada pasien yang suka mengkerot-kerotkan giginya (bruxism) dan

    yang telah kehilangan sebagian besar gigi posteriornya.

    Mahkota jaket porselen tidak bisa digunakan di gigi posterior karena sifatnya yang

    regas

    Tidak dianjurkan bila ada karies yang banyak atau tekanan oklusal yang besar.

    Pada preparasi subgingival yang dalam.

    2.6 Manipulasi Porselen

    Ada 4 tahap , yaitu

    kondensasi porselen. Porselen untuk mahkota jaket porselen dan restorasi

    logam-keramik, selain untuk aplikasi lain, dipasok sebagai bubuk halus yang

    dirancang untuk dicampur dengan air atau sarana lain dan dikondensasi ke bentuk

    yang diinginkan. Partikel bubuk mempunyai ukuran distribusi tertentu untuk

    menghasilkan porselen yang paling mampat bila bubuk ini dikondensasi dengan

    tepat. Pemampatan yang padat dari partikel bubuk memberikan dua keuntungan:

    penyusutan waktu pembakaran yang lebih rendah dan porositas yang lebih sedikit

    pada porselen yang sudah dibakar. Pemampatan atau kondensasi ini dapat

    diperoleh dengan berbagai metode, metode pertama menggunakan getaran ringan

    untuk memampatkan bubuk yang basah secara padat pada rangka dibawahnya.

    Air yang berlebih diserap dengan tissue bersih dan kondensasi akan terjadi kearah

    daerah yang diserap. Pada metode kedua, digunakan spatula kecil untuk

    mengaplikasikan dan menghaluskan porselen yang masih basah. Aksi

    penghalusan akan membawa kelebihan air naik ke permukaan , sehingga bisa

    dibuang. Metode ketiga, menggunakan penambahan bubuk porselen kering yang

    diletakkan dengan bantuan sikat di sisi berlawanan dari adonan porselen yang

  • masih basah. Sewaktu air tertarik kearah bubuk yang kering, partikel yang basah

    akan terdorong saling mendekat.

    Pembakaran porselen. Tujuan pembakaran adalah mensintering partikel-partikel

    bubuk bersama-sama secara tepat guna membentuk suatu restorasi. Beberapa

    reaksi kimia memang terjadi selama waktu pembakaran yang panjang atau

    pembakaran multiple. Reaksi yang paling penting adalah perubahan yang terlihat

    pada kandungan leucite dari porselen yang di desain untuk membuat logam-

    keramik.

    Massa porselen yang sudah dikondensasi diletakkan di depan atau dibawah muffle

    dari tungku yang sudah dipanaskan (kira-kira 650 derajat Celsius untuk low-

    fusing). Prosedur pra-pemanasan ini memungkinkan sisa uap air dihilangkan.

    Setelah pra-pemanasan kira-kira 5 menit, porselen diletakkan ke dalam tungku

    dan siklus pembakaran dimulai.

    Pada temperature pembakaran awal, lubang kosong akan diisi oleh udara tungku.

    Sewaktu sintering dari partikel dimulai, partikel porselen saling berikatan pada

    titik kontaknya. Semakin tinggi temperature, kaca yang tersintering perlahan-

    lahan mengalir untuk mengisi ruang udara. Meskipun demikian, udara tetap

    terjebak dalam bentuk pori-pori karena massa terlalu kental untuk memungkinkan

    keluarnya semua udara. Sebuah alat untuk mengurangi porositas adalah vakum

    pembakaran.

    Vakum pembakaran mengurangi porositas dengan cara sebagai berikut. Sewaktu

    porselen diletakkan pada tungku, partikel bubuk dimampatkan bersama-sama

    dengan saluran udara yang ada disekelilingnya.

    Penambahan bahan glazing dan pewarna. Porselen untuk mahkota jaket

    porselen, vinir porselen, atau bahkan elemen gigi tiruan diberi cirri khas dengan

    pewarna dan diglazing untuk menghasilkan penampilan yang lebih hidup.

    Salah satu metode untuk memastikan bahwa pewarna pemberi karakter yang

    diaplikasikan akan bersifat permanen adalah dengan menggunakannya secara

    internal. Pewarnaan internal dan pemberian karakter dapat membuat gigi tampak

    hidup, terutama jika garis-garis email dan cirri lain ikut ditiru pada porselen

    ketimbang hanya diaplikasikan pada permukaan.

    Secara luas dianggap bahwa glazing dari porselen feldspathic dapat

    menghilangkan semua kekurangan pada permukaan. Bagaimanapun juga, metode

  • optimal untuk menghasilkan permukaan yang paling halus dalam waktu singkat

    masih belum ada. Secara logika dianggap bahwa pemolesan yang halus dari

    permukaan kasar yang dilanjutkan dengan prosedur glazing menghasilkan

    permukaan yang lebih halus daripada hanya dilakukan pemolesan saja,

    sandblasting diikuti glazing, atau pengasahan denagn batu intan diikuti dengan

    glazing.

    Pendinginan. Pendinginan yang tepat dari restorasi porselen dari temperature

    pembakaran ke temperature kamar merupakan subyek yang mengundang banyak

    kontroversi. Fraktur katastropik dari kaca yang berkaitan dengan perubahan

    temperature yang mendadak merupakan pengalaman yang biasa ditemui sebagian

    besar klinisi sehingga mereka sangat berhati-hati dalam memajankan porselen

    gigi terhadap pendinginan cepat sesudah pembakaran

    2.7 Kekurangan dan Kelebihan Porselen

    Kelebihan

    Dibandingkan dengan akrilik maka porselen lebih kuat dan lebih keras pada

    ketebalan tertentu.

    Mempunyai permukaan yang mengkilap dan halus (glaze) sehingga plak dan

    debris tidak mudah menempel.

    Lebih tahan terhadap abrasi/ pengikisan

    Warna porselen stabil selama pemakaian

    Porselen tidak memberikan reaksi jaringan, sehingga aman untuk digunakan.

    Mempunyai nilai estetika yang tinggi karena porselen dapat dibentuk dan

    diberi warna sesuai dengan warna yang mendekati gigi asli.

    Tidak terpengaruh pada cairan rongga mulut termasuk bahan-bahan kimia

    yang terkandung dalam makanan dan minuman.

    Tidak mengadsorbsi air.

    Stabil terhadap pengaruh ekspansi dan kontraksi.

    Mempunyai difusi yang rendah pada perubahan temperature.

    Bahan isolator yang sangat baik.

    Biocompatible terhadap jaringan rongga mulut.

    Kekurangan

    Mempunyai sifat yang brittle (kerapuhan tinggi)

    Porselen sukar diasah sehingga terkadang menyulitkan dalam pembuatan dan

    pembentukan yang tepat.

    Apabila pembuatan porselen terlalu tipis, misalkan untuk inlay, maka rentan

    untuk pecah.

  • Kesulitan dalam memadu-padankan antara warna dan teksture porselen

    dengan gigi pasien karena bahan porselen sangat berbeda dengan enamel

    dentin.

    Restorasi porselen dikonstruksi diluar mulut dan baru disemenkan dalam

    posisi yang tepat di rongga mulut, sehingga pembuatan agak sulit karena harus

    rapi dan teliti dimana terbebas dari adanya overhanging dan undercuts.

    Pada beberapa kondisi, adanya kavitas antara gigi anterior yang ditambal

    dengan porselen membutuhkan pembuangan beberapa bagian/ struktur gigi

    tersebut.

    Apabila pembuatan kurang rapi akan mengakibatkan kerugian pada gigi

    antagonisnya karena porselen dapat mengabrasi gigi antagonis tersebut.

  • BAB III

    KESIMPULAN

    Porselen merupakan bahan keramik yang berasal dari campuran kaolin quatz dan

    ferdspar yang digunakan untuk gigi yang sudah rusk dan tidak bisa ditambal lagi . Ada bahan

    lain yang digunakan untuk campuran porselen yaitu pigmen dan flux .Porselen mempunyai

    sifat mekanis , biologis , dan kimia diamana mempunyai kekurangan dan kelebihan dari

    setiap sifatnya .

    Klasifikasi poselen dibagi menjadi 7 klasifikasi berdasarkan temperature pemanasan,

    metode pemrosesan, struktur pendukung, bahan dasar yang digunakan (mc cleen), kegunaan,

    metode pembakaran, dan macam keramik . Fungsi dari porselen sendiri adalah Keramik

    logam, Inlay, Onlay, Mahkota Jembatan anterior , Gigi Tiruan, Veneer, dan Mengembalikan

    fungsi gigi yang tidak bisa ditambal (restorasi plastis) .

    Tahap manipulasi porselen ada 4 ,yaitu pemadatan (kondensasi) , pembakaran (firing)

    , pewarnaan (glazing) , dan pendinginan (cooling) . Pada setiap tahap harus dikerjakan secara

    hati-hati agar mendapat kan hasl yang baik . Porselen initidak dikenankan oleh pasien yang

    mengalami bruxism sebab akan menghambat fungsi porselen itu sendiri namun sangat

    dianjurkan kepada pasien yang mengalami karies yang sudah parah dan tidak bisa ditambal

    lagi .

    Kekurangan dari porselen ini Mempunyai sifat yang brittle (kerapuhan tinggi) namun

    kelebihannya dibandingkan dengan akrilik maka porselen lebih kuat dan lebih keras pada

    ketebalan tertentu serta warna porselen nya yang stabil selama pemakaian . Maka dari itu

    dalam masa modern saat ini sangat disarankan menggunakan gigi tiruan porselen yang

    mempunyai banyak kelebihan dalam perawatan gigi .

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anusavice, Kenneth J; alih bahasa, Johan Arief Budiman. 2003. Philips : Buku Ajar Ilmu

    Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta: EGC

    Adenan, Aprilia. 2011. SELEKSI KASUS - KASUS VENEER PORSELEN;

    http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/08/seleksi_kasus_veneer_porselen.pdf

    Angkawidjaja, Jonan. Restorasi Mahkota dan Jembatan Cekat dengan Bahan Keramik

    (all porcelain Crown & Bridge). www.edentistry.org

    (Philips RW.Skinners of Dental Material.9th ed.Philadelphia:W.B.Saunders

    Company,1991:505-23

    Manapallil JJ.Basic Dental Material.Calcuta:Jaypee Brothers Med Public,2002:331-49

    Craig RM,Powers JM.Dental Materials Propertis and Manipulation.11th

    ed.St Louis:The

    C.V Mosby Co,2001:552-71

    Craig RG, Powers JM, Wataha JC. Dental Materials: Properties amd Manipulation. Ed.7.

    St.Louis: Mosby Inc., 2000

    Annusavice KJ.Phillips Science of Dental Material.11th ed.Florida Sanundors Co,2002:655-

    715

    Craigh, Robert G. 1997. Restorative Dental Materials. 10th

    edition. St. Louis Missouri:

    Mosby-Year Book, Inc

    World Dentistry.Ceramic:Elementary Principles of Fracture and Reinforment.World

    Dentistry,Inc.2002:1-5

    Ford,T.R.Pitt.Restorasi Gigi.Jakarta:EGC.1993

    R,Tarigan.1989.Tambalan Inlay Edisi Revisi.Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

    Sumatra Utara

    Grossman Ll. Handbook of dental practice. 3rd ed. Philadelphia:JB Lippincott