1204505073 a. a. gde jordi rahaditya
TRANSCRIPT
TUGAS UTS
Analisis Sistem dan Desain
Oleh :
A. A. Gde Jordi Rahaditya
(1204505073)
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
2014
Soal :
1. Sebutkan, jelaskan dan berika contoh hal-hal yang melatarbelakangi pengembangan suatu
system informasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
2. Jelaskan tentang konsep gunung es biaya dalam proses pengembangan system.
3. Setelah system baru dikembangkan maka diharapkan akan terjadi peningkatan pada
system baru tersebut. Peningkatan ini berhubungan dengan istilah PIECES sebutkan,
jelaskan dan berikan contoh masing-masing komponen dari PIECES yang dikaitakn
dengan tugas pribadi project kelompok.
4. Sebutkan dan jelaskan tahapan dari system development life cycle menurut Kendal &
Kendal serta Henry Lucas Jr. sebutkan juga pihak-pihak yang terlibat beserta perannanya
masing-masing.
5. Buatlah minimal 5 desain tampilan (form input, transaksi atau report) dari tugas project
yang menjadi tugas pribadi anda , sesuai dengan konsep-konsep perancangan user
interface (UO) atau GUI yang benar
6. Buatlah gambaran umum system dan standar operating system (SOP) dalam bentuk
flowchart dan deskripsi teks dari proses-proses berikut dari suatu perusahaan:
a) Proses Permintaan Barang ke Gudang
b) Proses Permintaan Pembelian Barang
c) Proses Pembelian Barang
d) Proses Penerimaan Barang dai Supplier
e) Proses Pembayaran
7. Jelaskanlah secara rinci istilah-istilah berikut ini:
a) Inventory system
b) Stock opname
c) Kartu gudang (bin card)
d) Form-form yang ada dalam inventory system and purchasing
e) Form-form yang ada pada proses pembayaran
f) Cost control
g) Account payble
h) Account receivable
i) General cashier
j) General ledger
k) Budgeting
l) Anging (hutang dan piutang)
m) Fixed asset
n) Trial balance
o) Balance sheet
p) Income statement
q) Journal vourcher
r) Chart of account (COA)
s) Kelompok-kelompok utama COA pada umumnya
t) Debet credit
u) Posting
v) Closing
w) Year to date (YTD)
x) Mounth to date (MTD)
Jawab :
1. Pengembangan system berarti menyusun system baru atau menggantikan system yang
lama secara keseluruhan atau memperbaika system yang telah ada. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya perbaikan system:
A. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam sebuah system yang lama menyebabkan system lama tidak
bisa beroperasi seperti yang diharapkan, contoh ketidakberesan:
a) Kecurangan yang disengaja dan menggakibatkan kerugian bagi
perusahaan dan data dimanipulasi sehingga kebenaranya diragukan
b) Kesalahan yang tidak disengaja yang dapat menyebabkan kebenaran data
kurang terjamin
c) Operasinya tidak efisien
d) Penyimpangan dalam kebijakan yang ditetapkan manajemen
B. Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi menyebabkan perlunya disusun system yang baru,
pertumbuhan organisasi diantaranya kebutuhan informasi yang luas, volume
pengolahan data semakin meningkat, dan perubahan prinsip akuntansi.
C. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (Opportunities)
Di jaman saat ini teknologi sudah semakin berkembang, perangkat computer,
perangkat lunak, teknologi komunikasi, dan teknologi informasi, organisasi /
perusahaan ini harus mampu mengikuti perkembangan ini, karena dengan
berkembangnya cara-cara untuk mendapatkan informasi proses pengumpulan data
untuk menentukan keputusan akan semakin cepat, dan informasi ini akan
memunculkan kesempatan-kesempatan yang dapat digunakan untuk bersaing
antar perusahaan, ketika sebuah perusahaan mendapatkan informasi dan
menjadikan informasi tersebut sebagai peluang dalam berbisnis, maka perusahaan
lain harus mampu mendapatkan informasi dan menentukan keputusan dengan
cepat untuk agar perusahaan dapat bersaing dalam bisnisnya.
D. Adanya intruksi-intruksi
Adanya intruksi-intruksi ini dikarenakan adanya perintah dari atasan atau adanya
perintah untuk merubah system dari luar contohnya pemerintah.
2. Gunung Es Biaya adalah penjelasan mengenai tahap yang paling mahal dalam
pengembangan sistem adalah tahap perawatan, seperti tampak pada gambar cost iceberg dibawah
ini. Biaya perawatan terletak di bagian terbawah dari gununges. Karena tidak terlihat dari
permukaan, maka banyak orang yang tidak menyadari bahwa biaya perawatan lah yang terbesar.
Gambar 2.1 - cost Iceberg
Ketika sebuah sistem dikembangkan, secara garis besar pengembang dan juga pengguna
hanya akan melihat kendala dan keperluan sistem saja,mengkalkulasi keperluan dari tahap
analisis sampai biaya implementasi. Namun biaya perawatan sangat jarang diperhatikan, padahal
biaya perawatan merupakan tahap yang memiliki cost atau pengeluaran terbesar dari segala tahap
yang ada. Karena banyak kemungkinan yang bisa terjadi pada sebuah sistem, sepertikesalahan
sistem saat implementasi, keberhasilan sistem kurang terjamin, dan menghindari terjadinya
kesalahan operasional.
3. PIECES memiliki arti:
P = performance (kinerja), peningkatan kinerja (hasil kerja) suatu system baru mampu
menjadikan system menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari troughput dan response time,
thoughput adalah jumlah dari pekerjaan yang mampu dilakukan pada saat tertentu. Reponse time
adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi tersebut dan ditambah waktu
response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
Contoh dan keterkaitan peningkatan kinerja dalam sub system gudang (inventory), dalam
system inventory yang saya kembangkan peningkatan kinerja dilakukan didalam beberapa proses
penting yang biasanya memakan waktu yang cukup lama misalkan untuk stock opname
dibutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan tenaga yang banyak untuk melakukan pendataan
sedangkan belum juga dihitung selisih barang yang akan terdata setelah melakukan opname, dan
kemudian pegawai harus menelusuri dimana adanya kesalahan, maka dalam system inventory
yang saya kembangkan ini menuntut untuk selalu memberikan report di setiap barang masuk dan
keluar, dan pendataan per periode dilakukan tetap dilakukan secara berkala untuk menghindari
terjadi kesalahan dalam melakukan input data stock barang dan ketika diketahui stock barang
mulai menipis maka dengan cepat diketahui dan akan dilakukan proses purchasing.
I = information (informasi) yaitu peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan,
dalam sub sistem inventory peningkatan terhadap kualitas informasi sangat diperlukan terutama
saat melakukan pembelian barang ke supplier, mengajukan permintaan pembelian barang dan
melakukan penerimaan barang, melakukan pendataan harga dan barang di supplier ini
merupakan data yang menggandung informasi penting dan keakuratan data yang nantinya akan
dicetak menjadi laporkan haruslah benar, maka dalam pengembangan system ini dilakukan
pengecekan setiap data transaksi dan di lakukan approval langsung oleh penanggung jawab
bagian berdasarkan pertimbangan atas data keperluan transaksi yang ada, dilakukan report
pertransaksi yang dilakukan agar informasi yang diterima sesuai dengan prosedur yang
seharusnya berjalan dan menghasilkan informasi yang berkualitas.
E = economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan dan
penurunan biaya yang terjadi. Tentunya sebuah sistem harus mampu memberikan efek
penekanan biaya, dalam system gudang proses distribusi barang ke setiap departemen user akan
lebih cepat sehingga mampu menekan biaya dalam bisnis.
C = control (pengendalian), peningkatan dalam pengendalian bertujuan untuk
menangulangi dan mendeteksi kecurangan-kecurangan yang akan terjadi dan dapat dengan cepat
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi. Dalam sistem inventory ini control merupakan
hal yang terpenting yang saya tingkatkan, terutama di bagian purchasing, receiving, dan proses
requisition ke gudang, terjadi beberapa tahap filtering di setiap bagian agar nantinya tidak terjadi
kesalahan dan kecurangan-kecurangan.
E= efficiency (efisien), peningkatan terhadap efisien operasi berbeda denga peningkatan
ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan
efisiensi lebih kepada bagaimana sumber daya yang digunakan seminimal mungkin, efisiensi
dapat dihitung dengan output dibagi dengan inputnya.
S= service (pelayanan), peningkatan pelayanan disini berkaitan dengan bagaimana
system mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pihak pengguna system.
Dalam system gudang yang saya kembangkan pelayan kepada pengguna sistem
merupakan point penting, maka dalam system ini di setiap proses alur data dalam sistem akan di
maksimalkan sesuai degan target kebutuhan, dan kecepatan pengguna sistem dalam menerima
data berdasarkan standar oprasional procedur yang telah dimaksimalkan.
4. SDLC (System Development Life Cycle) atau yang biasa disebut Siklus Hidup
Pengembangan Sistem adalah suatu proses dimana suatu system itu dibuat yang kemudian
dikembangkan menjadi system yang lebih baru yang kemudian mengganti system yang lama.
Pada dasarnya Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) terdiri dari lima fase yaitu,
perencanaan, analisis, desain, konstruksi atau implementasi dan perawatan. Namun dengan
semakin berkembangnya sistem informasi, berkembang pula SDLC. Beberapa ahli memaparkan
SDLC dengan istilah yang berbeda, namun secara aktual konten dari setiap fase adalah sama.
Berikut ini pemaparan dari beberapa ahli mengenai tahapan Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
1) Tahap Perencanaan
Menurut Kendall & Kendall
Tahap perencanaan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu identifikasi masalah,
peluang dan tujuan.
a. Identifikasi masalah dilakukan dengan melihat kenyataan yang terjadi dalam
suatu perusahaan.
b. Identifikasi kesempatan dilakukan untuk mengetahui proses apa saja yang
dapat diubah menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi.
c. Identifikasi tujuan dilakukan untuk mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai
perusahaan.
Personil yang terlibat di dalam tahap perencanaan menurut Kendall & Kendall
yaitu:
a. Analist bertugas mengidentifikasi masalah, kesempatan, dan tujuan dari
perusahaan.
b. User Management, merupakan pihak yang memberikan masukan analist atas
masalah, kesempatan dan tujuan dari perusahaan.
c. System Management bertugas memberikan masukan dan saran untuk dapat
menyelesaikan kepada Analist.
Menurut Henry Lucas Jr.
Tahap perencanaan dipaparkan dalam beberapa tahap yaitu:
a. Inception
Pada tahap ini dilakukan pembuatan draft kasar tentang kemungkinan
resiko yang terjadi pada sistem, sebagai langkah pertama dari manajemen
resiko. Personil yang terlibat di dalam tahap perencanaan menurut Henry
Lucas Jr.yaitu:
1) Sistem Developer bertugas membuat draft kasar tentang kemungkinan
resiko yang terjadi pada system.
2) User Management memutuskan sistem tersebut mungkin dikerjakan.
b. Feasibility Study
Pada tahap ini dilakukan study yang menghasilkan project plan untuk
menjawab pertanyaan seperti apakah kita mampu menjalankan sistem,
apakah sistem melibatkan komunikasi intensif, apakah organisasi mempunyai
jaringan, juga mengkaji estimasi biaya (budget), tidak hanya biaya pembelian
tapi juga running cost, apakah user mempunyai pengalaman dalam
menggunakan solusi yang diusulkan, dan apakah solusi yang diusulkan dapat
digunakan tepat pada waktunya. Hal-hal tersebutlah yang didefinisikan oleh
sistem analis dan mendapatkan persetujuan dari user. Personil yang terlibat di
dalam tahap perencanaan menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) Sistem Analis bertugas melakukan studi yang akan menghasilkanproject
plan dan kelayakan alternative.
2) User management dan designer memberikan pertimbangan-pertimbangan
ke sistem analis.
2) Tahap Analisis
Menurut Kendall & Kendall
Analisis sistem dibagi menjadi dua tahap yaitu:
a. Determining Information Requirements
Pada tahap ini dilakukan analisis sistem untuk menentukan syarat-syarat
informasi. Pengumpulan data mengenai kebutuhan user dilakukan dengan
cara wawancara, kuisioner, sampling, dan menganalisis hard data. Personil
yang terlibat pada tahap analisis menurut Kendall & Kendall yaitu:
1) Analist bertugas melakukan pengumpulan data, menganalis, dan
observasi terhadap sistem yang telah ada yang akan digunakan sebagai
informasi dalam perencanaa sistem.
2) User Management memberikan masukan ke Analist.
3) User Operation Worker memberikan masukan ke Analist.
4) Sistem Management memberikan masukan ke Analist.
b. Analyzing System Needs
Menganalisis kebutuhan sistem dengan menguraikan suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam komponen-komponennya untuk mengevaluasi peluang,
dan hambatan yang terjadi. Ini dilakukan dengan menggunakan dataflow
diagram sehingga dapat diketahui input, proses dan ouput dari sistem, serta
kamus data untuk mendaftarkan item data dan spesifikasi yang digunakan
dalam sistem. Selanjutnya membuat keputusan yang terstruktur untuk
memperoleh kondisi dan tindakan alternatif melalui tabel keputusan atau
pohon keputusan. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan proposal sistem
yang berisikan ringkasan apa yang telah ditemukan tentang pengguna,
kelebihan dan kekurangan sistem yang ada, menyediakan keuntungan dan
biaya analisis, membuat rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan.
Personil yang terlibat pada tahap analisis menurut Kendall & Kendall yaitu:
1) Analist bertugas melakukan pengumpulan data, menganalis, dan
observasi terhadap sistem yang telah ada yang akan digunakan sebagai
informasi dalam perencanaa sistem.
2) User Management memberikan masukan ke Analist.
3) Sistem Management memberikan masukan ke Analist.
Menurut Henry Lucas Jr.Analisis sistem dibagi menjadi dua tahap yaitu:
a. System Analysis
Tahap ini merupakan proses untuk menampung data faktual, memahami
proses yang terjadi di dalam sistem, identifikasi masalah, menyarankan
pendapat yang bisa dilakukan untuk mengembangkan fungsi sistem. Pada
tahap ini juga merupakan pendalaman proses bisnis, kumpulan data
operasional, memahami arus informasi, penyempitan jalur pada sistem,
mencari solusi dari kelemahan sistem untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Tujuan utama dari analisa sistem adalah menemukan jawaban dari setiap
proses bisnis, apa yang telah dikerjakan, bagaimana dikerjakan, siapa yang
mengerjakan, kapan dikerjakan, kenapa dikerjakan, dan bagaimana cara
memperbaiki. Dilakukan untuk melahirkan sistem yang efisien dan memuaskan
kebutuhan pengguna.
Personil yang terlibat pada tahap analisis menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) Analis System bertugas melakukan pemahaman proses, mengumpulkan
data factual, identifikasi masalah, serta menyarankan pendapat tentang
pengembangan system.
2) User management diminta memdesain output yang diharapkan.
b. Requirement Analysis
Merupakan tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas
pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan
keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai,
sehingga mendapat partisipasi yang baik. Ini menjadi pekerjaan sulit karena
harus mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka
dari sebuah sistem informasi, yang disebabkan adanya kemungkinan pemakai
mengalami kegagalan dalam sistem informasi sebelumnya.
Personil yang terlibat pada tahap analisis menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) Analist System bertugas melakukan interaksi intensif dengan user dan
Quality Assurance Staff untuk mendapatkan informasi yang menjadi
kebutuhan pemakai.
2) Quality Assurance Staff yang melakukan review secara kontinyu dari
setiap proses yang menjadi masukan untuk Analis System.
3) Tahap Desain
Menurut Kendall & Kendall
Pada tahap ini diberi nama Designing The Recommended System.
Aktivitas yang dilakukan pada fase ini adalah mendesain prosedur bagi pengguna
untuk entri data secara akurat dan efektif, mendesain inferface bagi pengguna,
mendesain database yang akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan
oleh pengambil keputusan, mendesain output baik onscreen atau tercetak, terakhir
desain kontrol dan prosedur backup.
Personil yang terlibat pada tahap desain menurut Kendall & Kendall yaitu:
1) Sistem Analis memberikan dokumen yang berisikan usulan dan laporan final
desain kepada pemakai informasi, mengerjakan pohon keputusan.
2) Sistem desainer mengerjakan sistem kontrol, berkas dan database.
Menurut Henry Lucas Jr.
Terdapat 2 tahap yaitu:
a. Design
Tahap ini dikatakan Ideal system unconstrained, perancangan sistem
yang ideal bagi pengguna, memenuhi kebutuhan dan bersifat tidak terbatas.
b. Spesifications
Adapun kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah identifikasi atau
spesifikasi target lingkungan, mengembangkan rencana contigency sebagai
responsi presedur darurat, karena banyak hal dapat mempengaruhi desain
sistem, membuat dokumentasi pengembangan sistem oleh sistem analis. Pada
tahap ini juga telah ditentukan alur proses sistem, disain basisdata, input dan
output, kebutuhan pemrograman dan manual prosedurnya. Personil yang
terlibat pada tahap desain menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) Analis menyiapkan gambaran kerja pengembangan sistem baru yang
ideal yang tidak dibatasi biaya dan teknologi.
2) User Management memberikan masukan ke Analist.
4) Tahap Implementasi
Menurut Kendall & Kendall
Tahap implementasi terdiri dari:
a. Developing and Documenting Software
Tahap ini dikatakan sebagai fase mengembangkan dan
mendokumentasikan perangkat lunak dimana aktivitas yang dilakukan adalah
mengembangkan perangkat lunak melalui kerjasama sistem analis dengan
programer, mengembangkan dokumentasi melalui kerjasama antara sistem
analis dengan pengguna. Programer membuat dokumentasi dari perangkat
lunak baik prosedur manual, pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh
user (Frequently Asked Questions) karena pengguna terlibat dari awal
pengembangan sistem, “Read Me” file. Personil yang terlibat pada tahap
implementasi menurut Kendall & Kendall yaitu:
1) Analist mendesain program komputer menggunakan struktur charts dan
pseudocode.
2) Programmer mengerjakan program berdasarkan desain dari analis.
b. Testing and Maintaining The System
Sebelum suatu sistem informasi dapat digunakan maka perlu dilakukan
pengujian yang dilakukan oleh programer dan sistem analis saja, kalau terjadi
masalah maka segera dapat dilakukan perbaikan sistem, pengetesan dilakukan
dengan memakai sampel data aktual. Disinilah fase perawatan terhadap sistem
dimulai. Personil yang terlibat pada tahap implementasi menurut Kendall & Kendall
yaitu:
1) Analis melakukan pengujian dari program yang dibuat, apakah sudah
sesuai dengan dokumentasi yang sudah dibuat.
2) Programmer melakukan perbaikan jika ada kesalahan atau ada yang tidak
sesuai dengan dokumentasi yang dibuat analis.
3) User Management bertugas ikut melakukan pengujian program.
c. Implemeting and Evaluating The System
Pada tahap ini dilakukan instalasi sistem, konversi sistem, dan evaluasi sistem.
Pada tahap ini juga sudah masuk ke fase perawatan sistem dengan melakukan review
dan evaluasi sistem. Personil yang terlibat pada tahap implementasi menurut Kendall
& Kendall yaitu:
1) Analist memberikan melakukan konversi system.
2) Programmer melakukan instalasi, menambah fitur dan memperbaiki
program.
Menurut Henry Lucas Jr. Tahap implementasi terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a. Programming
Pada tahap ini dilakukan penulisan program aktual operasi logika, pada beberapa
perusahaan tertentu, pekerjaan ini dilakukan oleh kelompok programer terpisah, ada
juga yang menggunakan analis programmer.
Personil yang terlibat pada tahap impllementasi menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) Programmer membuat program sesuai dengan desain yang dibuat oleh
analist.
2) Analis mendukung dan mengatur kerja programmer agar sesuai dengan
desain yang sudah dibuat sebelumnya.
b. Testing
Melakukan pengujian pada sistem, apakah telah sesuai dengan disain dan keinginan
pemakai. Personil yang terlibat pada tahap impllementasi menurut Henry Lucas Jr.
yaitu:
1) Desainer dan pemakai bekerja bersama melakukan test atau percobaan
terhadap sistem yang dibuat, apakah output sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
c. Training
Melakukan pelatihan kepada pemakai sistem. Personil yang terlibat pada tahap
impllementasi menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) Analist melakukan pelatihan kepada karyawan tentang sistem baru yang
dibuat.
2) User atau pemakai berpartisipasi penuh dalam pelatihan sambil mereview
apakah ada kekurang atau ketidaksesuaian pada output yang dihasilkan.
d. Convertion
Melakukan konversi / migrasi data dari sistem lama ke sistem yang baru. Personil
yang terlibat pada tahap impllementasi menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) Analist melakukan konversi sistem dari sistem lama ke sistem yang baru
menggunakan metode pendekatan yang ada.
2) User memberikan estimasi dan memprakirakan dampak dari sistem baru
terhadap organisasi atau individu.
5) Tahap Perawatan
Menurut Kendall, tahap perawatan telah dimulai dari:
a. Testing and Maintaining The System
Dilakukan pengetasan sistem apakah sistem ada yang mengalami
kegagalan (bug) dan sekaligus dilakukan perawatan terhadap sistem.
Personil yang terlibat pada tahap perawatan menurut Kendall & Kendall yaitu:
1) Analis melakukan pengujian dari program yang dibuat, apakah sudah
sesuai dengan dokumentasi yang sudah dibuat.
2) Programer melakukan perbaikan jika ada kesalahan atau ada yang tidak
sesuai dengan dokumentasi yang dibuat analis.
3) User management ikut melakukan pengujian program.
b. Implemeting and Evaluating The Sistem
Pada tahap ini dilakukan pelatihan terhadap karyawan untuk menggunakan
sistem , konversi sistem, dan evaluasi sistem
Personil yang terlibat pada tahap perawatan menurut Kendall & Kendall yaitu:
1) Analis memberikan pelatihan kepada karyawan dan melakukan konversi
system.
2) Programmer melakukan instalasi, menambah fitur dan memperbaiki
program.
Menurut Henry Lucas Jr. Tahap ini diberi nama Operation yaitu istilah lain dari
tahap perawatan.
Pada tahap ini sudah tidak ada lagi perubahan disain sistem, kecuali ada
perubahan penting pada sistem, namun perusahan selalu meminta perubahan
secara kontinu terhadap konten pelaporan, dan sistem operasi.
Personil yang terlibat pada tahap perawatan menurut Henry Lucas Jr. yaitu:
1) User management menyampaikan kepada analis jika ada perubahan yang
perlu dilakukan pada system.
2) Analis tetap melakukan pengawasan terhadap sistem agar sesuai dengan
desain yang direncanakan.
5. Rancangan tampilan Form yang ada dalam system Inventory sesuai dengan konsep-konsep
perancangan User interface (I/O) atau GUI.
a. Salah satu form yang ada dalam system inventory adalah form transaksi purchasing
request dimana didalamnya terdapat input kode PR, data Store, tanggal permintaan dan
tanggal kapan item tersebut dibutuhkan, ada beberapa button dalam tampilan form.
Button add berfungsi untuk menambah data transaksi PR, edit untuk mengubah transaksi
PR, button delete untuk menghapus transaksi PR, dan button report digunakan untuk
mencetak laporan purchasing request atau laporan permintaan pembelian barang. Desain
form dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Form Purchasing request
b. Gambar dibawah dibawah ini merupakan salah satu bagian dalam form transaksi
purchasing request, yaitu form untuk melakukan penambahan data transaksi purchase
request, yang di dalam form tersebut terdapat beberapa input data yang dibutuhkan antara
lain Kode PR, Item kode, nama item, satuan, QTY, harga /1 QTY, kode supplier dan
nama supplier. Terdapat beberapa button antara lain save untuk menyimpan data yang
baru ditambahkan, reset untuk melakukan set ulang atau mengosongkan setiap field yang
ada dan exit untuk keluar dari form. Gambar desain form dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Form Tambah PR
c. Form penyimpanan barang ke gudang, penyimpanan barang merupakan proses umum
yang harus ada dalam system inventory, karena fungsi gudang yang utama adalah sebagai
tempat penyimpanan. Dalam form penyimpanan barang ini terdapat beberapa inputan
antara lain ID_simpan, kode gudang, nama Gudang, dan tanggal barang disimpan.
Terdapat beberapa button ada beberapa button dalam tampilan form. Button add
berfungsi untuk menambah data transaksi penyimpanan, edit untuk mengubah transaksi
Penyimpanan, button delete untuk menghapus transaksi Penyimpanan, dan button report
digunakan untuk mencetak laporan penyimpanan barang. Desain form dapat dilihat pada
Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Form Penyimpanan Barang
d. Form Tambah data penyimpanan barang merupakan salah satu bagian dari form transaksi
penyimpanan barang yang merupakan action ketikan melakuka penambahan data
penyimpanan barang dalam form tersebut terdapat beberapa inputan data yang dibutuhkan
untuk melakukan penyimpanan barang, antara lain ID_simpan, kode item, nama item,
satuan, Qty, merek, jenis item, kode rak dan tanggal expired dan terdapat 3 button utama
yaitu save untuk menyimpan data yang baru di inputkan, reset untuk melakukan set ulang
atau mengosongkan field kembali, dan exit untuk keluar. Desain form dapat dilihar pada
Gambar 5.4.
Gambar 5.4. Form Add Data Penyimpanan
e. Form receiving transaction merupakan form yang dimiliki oleh pihak receiving untuk
melakukan pendataan pada barang yang datang dari supplier dan dilakukan proses
validasi barang sesuai data PO yang di pesan oleh pihak purchasing, dalam form ini
terdapat beberapa inputan data antara lain, tanggal barang diterima, kode receving, kode
PO, kode supplier, dan nama supplier. Terdapat beberapa button antara lain Button add
berfungsi untuk menambah data transaksi receiving, edit untuk mengubah transaksi
Receiving, button delete untuk menghapus transaksi Receiving, dan button report
digunakan untuk mencetak laporan Receiving Desain form dapat dilihat pada Gambar
5.5.
6. Gambaran umum Sistem dan Standart Oprasional Procedure:
a) Gambaran umum system Proses Permintaan Barang ke Gudang
Gambar 6.1. DFD Proses Permintaan barang ke gudang
b) Gambaran umum Sistem Proses Permintaan Pembelian Barang
Gambar 6.3. DFD Proses Permintaan Pembelian Barang
7. Berikut ini adalah penjelasan dari istilah-istilah asing yang beberapa digunakan di dalam
ilmu ekonomi akutansi adalah:
a. Inventory System
Inventory System ( Sistem Gudang ) merupakan sistem yang mampu menangani proses
pencatatan stock barang baik itu pengeluaran barang maupun pemasukan barang dan juga
pendistribusian barang hingga ke konsumen. Suatu perusahaan manufaktur tentunya mempunyai
sistem gudang (Inventory System) untuk mendukung jalannya proses bisnis perusahaan. Sistem
gudang yang dimiliki suatu perusahaan dapat mencerminkan kinerja dari perusahaan tersebut
karena merupakan salah satu faktor penentu dalam perkembangan proses bisnis perusahaan.
Manajer operasional di seluruh dunia telah menyadari bahwa manajemen gudang yang baik
sangatlah penting. Di satu sisi, sebuah perusahaan dapat mengurangi biaya dengan mengurangi
persediaan. Di sisi lain, produksi dapat berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika sebuah
barang tidak tersedia. Tujuan Inventory System ( Sistem Gudang ) adalah menentukan
keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan.
b. Stock Opname
Stock opname adalah istilah lain dari penghitungan fisik persediaan. Tujuan diadakannya
stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan, yang mana
merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern (SPI). Dengan diadakannya stock
opname maka akan diketahui apakah catatan dalam pembukuan stock persediaan benar atau
tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock opname dengan catatan pada pembukuan,
kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan
dengan persediaan.
Stock opname biasanya diadakan setiap akhir tahun, tetapi jika perusahaan dengan SPI yang
lebih rapid an tertata dengan baik, maka stock opname biasanya dilakukan tiap triwulan atau
caturwulan. Stock opname bukan hanya untuk persediaan perusahaan. Stock opname juga
semestinya dilakukan untuk kas, aktiva, piutang, hutang. Tetapi perusahaan biasanya hanya
melakukan stock opname untuk persediaan barang dan kas. Untuk perusahaan manufaktur, stock
opname persediaan barang dilakukan untuk persediaan bahan baku, bahan penolong, barang
setengah jadi, dan barang jadi.
c. Kartu Gudang ( Bin Card )
Dalam sistem akuntansi persediaan secara manual, diselenggarakan dua catatan akuntansi, di
fungsi gudang dan di fungsi akuntansi. Dibagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk
mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Biasanya
kartu gudang tidak berisi data harga pokok tiap jenis barang, namun hanya berisi informasi
kuantitas tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Kartu gudang ini disimpan dalam arsip di
kantor gudang untuk mencatat mutasi kuantitas fisik barang di gudang. Di samping kartu
gudang, bagian gudang juga menyeleggarakan kartu barang yang ditempelkan pada tempat
penyimpanan barang. Kartu gudang ini berfungi sebagai identitas barang yang disimpan, untuk
memudahkan pencarian barang dan sekaligus untuk mencatat mutasi kuantitas barang. Dibagian
kartu gudang (fungsi akuntansi) diselenggarakan kartu gudang yang digunakan untuk mencatat
kuantitas dan harga pokok barang yang di simpan di gudang. Kartu persediaan ini berfungsi
sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang yang diselenggarakan oleh bagian gudang. Di
samping itu, kartu gudang persediaan ini merupakan rincian rekening kontrol persediaan yang
bersangkutan dalam buku besar.
d. Form-form yang ada pada Inventory System and Purchasing Form yang ada pada inventory sistem atara lain:
1) Form penyimpanan barang 2) Form Penerimaan barang dari suppler 3) Form Permintaan ke gudang 4) Form Stock Opname 5) Form Permintaan pembelian barang 6) Form Pembelian barang 7) Form Pengembalian barang (Retur) 8) Form Approval Head/Staff inventory
e. Form yang ada pada Proses Pembayaran
Form yang ada pada Proses pembayaran atara lain: 1) Form Piutang / utang 2) Form history payble / Receivable 3) Form pembayaran 4) Form detail pembayaran
f. Cost Control
Cost Control ( Pengendalian Biaya ) adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang
manajer keuangan dalam konteks mengelola keuangan perusahaan yang begitu kompleks dan
sangat membutuhkan keberanian dalam mengelolanya, khususnya Cost Control ( Pengendalian
Biaya ).
Cost Control ( Pengendalian Biaya ) dapat memberikan kontribusi yang sangat optimal bagi
pencapaian tingkat profitabilitas yang optimal pula karena selisih antara total revenue dengan
total cost memberikan kontribusi pada pencapaian laba. Kondisi keuangan akan berhubungan
dengan cash flow perusahaan agar tidak menyebabkan kondisi keuangan perusahaan menjadi
tidak berimbang. Coba bayangkan bila kondisi keuangan tidak mencukupi untuk membayar gaji
karyawan dan akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan dengan karyawan
nantinya. Cost Control ini akan memberikan pengetahuan bagi manajemen tentang biaya-biaya
yang relevan dengan perusahaan dan bisa diambil keputusan terbaik untuk tahun depan.
g. Sales Control
Pengendalian penjualan merupakan suatu proses dimana di dalam proses tersebut terdapat
beberapa tahapan yang harus dilakukan meliputi analisis, penelahaan, dan penelitian yang
diharuskan terhadap kebijaksanaan, prosedur, metode, dan pelaksanaan yang sesungguhnya
untuk mencapai hasil pengembalian yang diharapkan atas investasi. Penjualan harus
dikendalikan agar dapat dicapai hasil pengembalian sebaik-baiknya atas investasi. Laba bersih
yang optimum akan dapat direalisasikan hanya bila terdapat hubungan yang wajar diantara
keempat faktor sebagai berikut:
1. Investasi dalam modal kerja dan fasilitas-fasilitas.
2. Volume penjualan.
3. Biaya operasi.
4. Laba kotor.
Pengendalian merupakan suatu proses yang menjamin bahwa sumber daya dapat diperoleh
dan dimanfaatkan secara efisien dalam pencapaian tujuan organisasi. Penjualan harus
dikendalikan supaya dapat tercapai hasil pengembalian yang sebaik-baiknya atas investasi.
Dengan menerapkan pengendalian penjualan yang baik maka dapat membantu manajemen
perusahaan untuk mengetahui selisih yang terjadi atas pelaksanaan anggaran penjualan, juga
membantu dalam hal tindak lanjut yang tepat atas selisih tersebut sehingga tujuan perusahaan
secara umum dapat tercapai.
Tujuan dari pengendalian penjualan terangkum dalam pengertian pengendalian penjualan itu
sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Wilson dan Campbell (1996:259) yaitu: untuk
mencapai volume penjualan yang dikehendaki dengan biaya yang wajar, yang
menghasilkan laba kotor yang diperlukan untuk mencapai hasil pengembalian yang
diharapkan atas investasi.
Dengan demikian, terlihat jelas bahwa dalam pengendalian penjualan terkandung unsur
tidak lanjut untuk mencapai penjualan yang dikehendaki berdasarkan analisis yang dilakukan.
Tindak lanjut yang dilakukan untuk mengadakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi.
h. Account Payable (AP)
Pada dasarnya Account Payable adalah nama (kelompok) rekening yang menunjukkan
kewajiban jangka pendek yang berhubungan dengan pengadaan barang atau jasa secara kredit.
Bagian AP diartikan sebagai suatu subbagian yang berada dalam organisasi akuntansi yang
bertugas untuk mencatat, mengidentifikasi, dan merencanakan pembayaran untuk seluruh
transaksi yang terjadi akibat adanya utang perusahaan yang ditimbulkan dari pembelian barang
jasa secara kredit. Selain itu bagian AP ini berfungsi juga menyelesaikan urusan pajak karena
pada intinya pajak merupakan pengurangan harta perusahaan. Disamping menjalankan fungsi
utamanya dalam bidang pelaporan keuangan, bagian akuntansi juga mempunyai fungsi untuk
membantu kelancaran operasi di suatu perusahaan. Salah satu hal yang dilakukan oleh bagian
akuntansi adalah pembuatan daftar pembayaran penghasilan karyawan, perhitungan penghasilan,
dan pemotongan penghasilan untuk seluruh pegawai, mulai dari pekerja di tingkat yang paling
bawah sampai pimpinan tertinggi.
i. Account Receivable.
Account Receivable dapat diartikan sebagai tagihan. Jika dikaitkan dengan organisasi
akuntansi hotel, maka Account Receivable berarti suatu bagian yang berada dalam organisasi
akuntansi atau sebuah perusahaan yang bertugas melaksanakan pencatatan seluruh informasi
yang berhubungan dengan piutang perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan kredit,
melakukan penagihan atas piutang dari sebuah perusahaan, menerima hasil tagihan, dan
menyerahkannya kepada General Cashier. Bagian Account Receivable adalah semua peraturan
yang mengatur tentang transaksi kredit, atau sering disebut dengan Credit Policy.
j. General Cashier
Penyediaan dana dan pengolahan informasi keuangan sama pentingnya bagi kelancaran
oprasional sebuahperusahaan. Bagian yang mengelola dan mengamankan dana baik dalam
bentuk mata uang lokal dan mata uang asing yang dihasilkan dari hasil operasional disebut Kasir
Umum atau General Cashier. General Cashier bertugas menerima seluruh hasil penjualan
ataupun pendapatan dan menyimpan hasil tersebut sesuai dengan ketentuan perusahaan serta
mengeluarkan dana tersebut untuk digunakan dengan semestinya dengan melampirkan bukti
resmi yang akurat.
k. General Ledger
Kode dari suatu kumpulan rekening/account yang telah dikelompokkan ataudigolongkan
berdasarkan manfaat, sifat dan tujuan. General Ledger mencatat semua transaksi keuangan untuk
disusun menjadi sebuah laporan keuangan yang menjadi pertanggungjawaban pengelola pada
pihak management.
Manfaat Program General Ledger :
1. Meningkatkan efisiensi kerja dan meminimalisasi human error dalam proses
akuntansi dimulai dari jurnal, kas masuk dan kas keluar, pembuatan laporan
keuangan.
2. Menjaminan akurasi perhitungan dan melindungi dari masalah kerusakan data,
kehilangan data.
3. Program ini dibuat dengan sistem multi user yang memungkinkan pengaksesan
sistem informasi oleh beberapa user yang berbeda dalam suatu waktu.
4. Sistem ini dirancang untuk setiap level user diset dalam ruang lingkup pekerjaan
yang berbeda berdasar sistem otorisasi, yang dibagi berdasarkan : administrator,
administrator aplikasi, dan operator.
Tujuan Penggunannya :
1. Mencatat transaksi jurnal.
2. Penomoran bukti jurnal yang sangat fleksibel.
3. Buku Besar dan Neraca Saldo dapat dilihat setiap saat tanpa perlu proses posting.
4. Melakukan perhitungan saldo buku besar secara akurat.
5. Sederhana dan mudah digunakan.
6. Menghasilkan financial statement (balance sheet, profit & loss statement) yang
dijadikan acuan untuk mengukur kinerja perusahaan secara umum.
l. Budgeting
Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan
dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan.
Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala
kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi
dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan. Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha
perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang
berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin
dilakukannya pada masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-
perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Di
mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka
kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan
kepada seorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide
untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan diatas. Dalam perusahaan-perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan
dengan lebih efisien dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila management
memperhatikan rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan.
m. Aging ( Hutang dan Piutang )
Aging atau aging schedule adalah sebuah laporan atau tabel dari semua akun piutang
dagang yang berisi daftar debitur dengan nama, menunjukkan jumlah total yang terutang pada
setiap debitur, dan menunjukkan berapa banyak jumlah yang harus dibayarkan oleh setiap
debitur yang jatuh tempo dalam jangka waktu tertentu.
n. Fixed Asset
Fixed asset merupakan aset yang berwujud tetap dan memiliki umur (kecuali tanah), dan
tidak dimaksudkan untuk dijual. Pada sebuah perusahaan jasa perbaikan telepon genggam, fixed
asset ini dapat berupa alat atau tool yang berfungsi sebagai alat penunjang perbaikan. Contoh
adalah obeng, solder, pinset. Tool tersebut mempunyai peranan penting, kadang kondisi dari tool
tersebut kurang diperhatikan sehingga dapat mempengaruhi kinerja dari perusahaan yang
bersangkutan. Masalah akan mulai timbul jika kondisi tool tersebut tidak diperhatikan, antara
lain proses perbaikan telepon genggam oleh teknisi akan terganggu, dan akan menimbulkan
permasalahan baru yaitu komplain customer dari pemilik telepon genggam tersebut. Untuk
pe,ecahan masalah tersebut pemantauan kondisi tool harus dilakukan, yaitu dengan inventorisasi.
Inventorisasi merupakan suatu usaha atau kegiatan pencatatan, diharapkan dengan menggunakan
usaha tersebut diharapkan kondisi tool dapat dipantau setiap saat melalui sebuah laporan.
Sehingga dengan menggunakan inventorisasi fixed asset pihak manajemen dapat selalu
memantau dan mengambil keputusan secara tepa mengenai fixed asset.
o. Trial Balance
Neraca Saldo (saat ini sesuai dengan IFRS disebut sebagai laporan posisi keuangan /
Financial Position Statement) atau dalam bahasa inggris disebut trial balance adalah daftar akun-
akun beserta saldo-saldo (debet dan kredit) yang ada di dalam buku besar pada periode tertentu.
Dalam neraca saldo ini kita dapat mengetahui apakah jurnal-jurnal yang telah kita buat
sebelumnya sudah benar atau belum dalam penempatan rekening maupun posisi saldo. Neraca
saldo harus menunjukkan saldo rekening yang sama antara kolom debet dengan kredit.Dalam
penyusunannya, neraca saldo ini bertujuan untuk menguji kesamaan saldo debet dan kredit yang
ada di dalam buku besar. Selain itu neraca saldo juga dibuat untuk mempermudah dalam
penyusunan laporan keuangan.
Pertama yang harus dilakukan di dalam proses pembuatan neraca saldo yaitu:
1. Jumlahkan terlebih dahulu kolom kredit dan debit pada rekening yang ada dalam
buku besar.
2. Masukkan hasil penjumlahan tersebut ke dalam neraca saldo sesuai dengan akun-
akunnya dan pada posisi saldo normal (debet/kredit).
3. Hitung semua saldo rekening yang ada dalam buku besar. Lihat apakah ada selisih
antara kolom saldo dengan kolom kredit.
4. Susun kembali neraca saldo sesuai dengan nama-nama akun yang ada beserta
saldonya. Urutan teratas berdasarkan nomor referensi adalah akun-akun bersaldo
normal debet kemudian diikuti akun-akun bersaldo normal kredit.
p. Balance Sheet
Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance
sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut
pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi
(triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
q. Income Statement
Laporan laba / rugi (income statement) disebut juga laporan pendapatan dan biaya (profit
and loss statement) atau hasil operasi (statement of operation), yaitu suatu laporan yang dibuat
secara sistematis berisikan gambaran ringkasan tentang penghasilan (income) dan beban
(expenses) dalam periode tertentu dari suatu perusahaan. Dalam laporan laba rugi dapat
diketahui penghasilan, beban dan laba / rugi perusahaan dalam waktu tertentu serta
perkembangannya.
Dalam membuat laporan laba / rugi, hal – hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1. Judul laporan.
2. Laporan dimulai dari ikhtisar pendapatan usaha yang diikuti dengan beban usaha
diakhiri dengan penghasilan serta beban lain – lain.
3. Penyusunan beban sebaiknya dimulai dari terbesar jumlahnya hingga yang terkecil,
kecuali macam – macam biaya (beban rupa – rupa). Beban rupa – rupa diletakkan
pada urutan paling bawah dalam kelompok beban walaupun dalam jumlah yang
besar.
4. Apabila penghasilan lebih besar dari beban, artiny dalam periode tersebut
perusahaan berlaba atau penghasilan lebih kecil dari beban, sehingga terjadi kerugian
yang dialami perusahaan.
r. Journal Voucher
Form Jurnal Voucher (Formulir Bukti Jurnal Umum) adalah formulir yang berpungsi untuk
mencatat transaksi-transaksi yang biasanya dicatat dalam jurnal umum (General Journal) dimana
transaksi-transaksi ini tidak dapat dicatat dengan menggunakan form-form dalam modul lain
yang telah tersedia di ACCURATE.
Transaksi-transaksi yang sebaiknya dicatat pada form Jurnal Voucher (Formulir Bukti jurnal)
adalah sebagai berikut:
1. Transaksi setoran dana tunai ke cash/bank.
2. Transaksi transfer dana dari cash/bank ke cash/bank.
3. Transaksi pengambilan dana tunai dari cash/bank.
4. Penyesuaian atas pembebanan sewa dibayar dimuka (prepaid rent), asuransi dibayar
dimuka (repaid insurance) dan pembebanan transaksi pembayaran dimuka lainnya.
5. Perhitungan dan pencatatan biaya yang masih harus dibayar (Accrual Exspense).
6. Penyesuaian atas perlengkapan yang telah habis dipakai.
7. Pembelian dan penjualan valuta asing.
s. Chart of Account ( COA )
Daftar perkiraan adalah daftar yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan transaksi
keuangan agar dapat dibukukan sesuai dengan perkiraan neraca ( Balance Sheet ) dan daftar rugi
/ laba ( Income Statement ) secara teratur, seragam dan jelas sehingga mudah dipahami oleh
pihak yang berkepentingan.
Tujuan klasifikasi transaksi keuangan perusahaan adalah :
1. Agar pengelompokan menjadi teratur, seragam dan sistematis .
2. Memudahkan pengontrolan atas proses pengelompokan transaksi perusahaan.
3. Memudahkan pengolahan data selanjutnya sehingga menghasilkan Accounting
Report yang berguna bagi management dan sesuai dengan kebutuhan untuk
pengendalian operasinya.
4. Analisa terhadap keadaan keuangan perusahaan menjadi lebih sistematis.
Chart of Account atau yg disingkat COA adalah suatu daftar/tabel akun yang dibuat dan
disusun secara sistematis, didalamnya tersusun unsur2 kode akun atau nama akun yang sudah
dikelompokkan sebelumnya. Fungsi COA adalah untuk mengontrol keuangan perusahaan
sehingga dapat diproses dengan mudah dan hasilnya adalah laporan keuangan perusahaan
tersebut tersusun rapih. Di dalam sebuah sistem atau struktur akun, tidak boleh ada kode yang
sama yang digunakan untuk mewakili akun yang berbeda. Nama-nama akun ini umumnya
disusun secara baku oleh perusahaan, namun setiap perusahaan belum tentu memiliki kesamaan
satu sama lain. Untuk merancang struktur COA, harus mengerti dahulu tipe2 akun yang
didefinisikan dari masing-masing akun, tipe-tipe akun yg terpenting adalah sebagai berikut:
1. Asset, atau yg disebut dgn harta perusahaan, contoh : kas kecil (cash), kas di bank,
gedung, stock gudang, piutang.
2. Liability, atau yg disebut dgn kewajiban perusahaan, contoh: hutang, pinjaman bank,
hutang bunga.
3. Equity, atau yg disebut dgn modal perusahaan, contoh: saham, investor
individu/perusahaan.
4. Revenue/Income, atau yg disebut dgn pendapatan kotor perusahaan, contoh:
pendapatan dari penjualan (barang/jasa), pendapatan bunga bank.
5. Expense, atau yg disebut dgn biaya/pengeluaran operasional perusahaan,
contoh: listrik dan air, sewa, gaji karyawan, depresiasi/penyusutan asset, asuransi.
t. Debit Credit
1. Credit ( Kredit )
Pengertian kredit jika ditinjau dari segi sejarahnya adalah beberapa literature
menyebutkan bahwa kredit berasal dari bahasa yunani “credere” atau “credo” yang berarti
kepercayaan atau trust atau faith dalam bahasa inggris. Kegiatan perorangan atau badan
usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dengan cara meminjam disebut sebagai
kredit. Seperti yang telah dipaparkan , dasar utama pemberian pinjaman ini adalah
kepercayaan. Dari situlah mungkin kata kredit ini masuk dalam istilah keuangan dan
perbankan pada masa sekarang ini.
Secara yudis bahkan undang-undang perbankan no 7 tahun 1992 mendefinisikan
secara lugas bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan.
2. Debit
Pengertian debit adalah uang yang harus ditagih dari orang lain. Atau dengan kata
lain debit adalah piutang . Dalam konteks akuntansi, definisi debit atau pengertian debit
adalah catatan pada pos pembukuan yang menambah nilai aktiva atau mengurangi jumlah
kewajiban, dengan kata lain jumlah yang mengurangi deposito pemegang rekening pada
banknya.
u. Posting
Posting adalah proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke
buku besar, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet rekening
dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening.
Prosedur Posting :
Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang
bersangkutan. Apabila suatu jumlah dicatat di sisi debet dalam jurnal, maka posting harus
dilakukan ke sisi debet rekening, dan sebaliknya.
Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam kolom F
(Folio) di rekening.
Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor rekening yang telah diposting pada kolom Nomor
Rekening di dalam jurnal. Tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting.
2. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar.
v. Closing
Tutup buku atau disebut juga closing merupakan akhir dari siklus akuntansi. Tutup buku itu
sendiri diterapkan dalam dua tahapan yakni tutup buku akhir bulan dan tutup buku akhir tahun.
Kedua tahapan tersebut dilakukan secara rutin bulanan dan tahunan.
1. Tutup buku bulanan berfungsi untukmemindahkan periode akuntansi dari periode
sebelumnya ke periode didepannya, selain itu, tutup buku bulanan juga berfungsi
sebagai pembentuk jurnal otomatis, diantaranya membentuk jurnal penyusutan asset
dan jurnal revaluasi valuta asing.
2. Tutup buku tahunan hanya berfungsi untuk menutup periode tahun berjalan dan
membuat jurnal balik antara laba ditahan dan laba tahun berjalan, tutup buku
tahunan tidak membentuk jurnal penyusutan Asset dan revaluasi seperti Kita
melakukan tutup buku bulanan,
Itu sebabnya kenapa pada saat melakukan tutup buku tahunan tanpa melakukan tutup buku
bulanan terlebih dahulu tidak terbentuk jurnal penyusutan seperti halnya pada saat melakukan
tutup buku bulanan. Maka perlu diingat bahwa sebelum melakukan tutup buku tahunan, terlebih
dahulu tutup buku bulanan pada bulan Desember setelah itu tutup buku tahunan.
w. Year to Date ( YTD )
Year to Date atau YTD adalah periode, mulai dari awal tahun berjalan, dan berlanjut hingga
hari ini. Tahun biasanya dimulai pada tanggal 1 Januari ( tahun kalender ), tetapi tergantung pada
tujuan, bisa mulai juga pada tanggal 1 Juli, 1 April (pajak perusahaan Inggris dan laporan
keuangan pemerintah), dan 6 April (tahun fiskal Inggris untuk pajak pribadi dan manfaat). Year
to Date digunakan dalam banyak konteks, terutama untuk hasil rekaman dari suatu kegiatan
dalam waktu antara tanggal (eksklusif, karena hari ini mungkin belum "selesai") dan awal baik
kalender atau tahun fisikal . Dalam konteks keuangan, YTD sering disediakan dalam laporan
keuangan yang terperinci mengenai kinerja badan usaha. Memberikan hasil YTD saat ini, serta
hasil YTD untuk satu atau lebih tahun terakhir pada tanggal yang sama, memungkinkan pemilik,
manajer, investor, dan lainnya pemangku kepentingan untuk membandingkan kinerja perusahaan
saat ini dengan periode lalu. Pajak penghasilan karyawan mungkin didasarkan pada total
pendapatan dalam tahun pajak sampai saat ini. YTD menjelaskan kembali sejauh tahun ini.
Sebagai contoh: tahun sampai saat ini (ytd) kembali untuk saham adalah 8%. Ini berarti sejak
tanggal 1 Januari tahun berjalan hingga saat ini, saham telah menguat sebesar 8%. Contoh lain:.
The year to date (ytd) pendapatan sewa dari properti (yang Fiscal Year End adalah 31 Maret
2009) adalah $ 1.000,00 pada 30 Juni 2008 Ini berarti bahwa properti dibawa $ 1.000,00 dari
pendapatan sewa selama periode April 1 hingga 30 Juni 2008 (= periode ytd untuk properti).
Membandingkan ukuran YTD dapat menyesatkan jika tidak sebagian besar tahun telah terjadi,
atau tanggal tidak jelas. Tindakan YTD lebih sensitif terhadap perubahan awal daripada
perubahan terlambat. Kontras YTD dengan konsep 12-bulan berakhir (atau Tahun-akhir ), yang
lebih tahan terhadap pengaruh musiman. Contoh: untuk menghitung Year-To-Date Faktur untuk
sebuah perusahaan, total faktur untuk setiap bulan sebelumnya tahun berjalan ditambahkan ke
total tagihan untuk bulan berjalan sampai saat ini.
x. Month to Date ( MTD )
Month to Date atau MTD adalah periode yang dimulai pada awal bulan berjalan dan
berakhir pada hari ini. Bulan-to-date digunakan dalam banyak konteks, terutama untuk hasil
rekaman kegiatan di waktu antara tanggal (eksklusif, karena hari ini mungkin belum "selesai")
dan awal bulan berjalan. Dalam konteks keuangan, MTD sering disediakan dalam laporan
keuangan merinci kinerja badan usaha. Memberikan hasil MTD saat ini, serta hasil MTD untuk
satu atau lebih melewati bulan terhitung sejak tanggal yang sama, memungkinkan pemilik,
manajer, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membandingkan kinerja perusahaan
saat ini dengan periode lalu. MTD menjelaskan kembali sejauh bulan ini. Sebagai contoh: bulan
ke tanggal kembali untuk saham adalah 8%. Ini berarti dari awal bulan berjalan sampai dengan
tanggal saat ini, saham telah menguat sebesar 8%. Membandingkan ukuran MTD dapat
menyesatkan jika tidak banyak bulan telah terjadi, atau tanggal tidak jelas. Tindakan MTD lebih
sensitif terhadap perubahan awal daripada perubahan terlambat.