12031-2-999245373668
DESCRIPTION
PERANCANGAN KOTAD3 DESAIN ARSITEKTUR UNDIPALUN-ALUN KOTA PURWODADI6.Aktivitas Pendukung (Activity Support)Aktivitaspendukung adalah semua fungsi bangunandan kegiatan – kegiatan yang mendukung ruang publik suatu kawasankota. Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus akan berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahandan kegiatan pendukungnya. Aktivitas pendukung tidak hanya menyediakan jalan pedestrian atau plasa tetapi jugamempertimbangkan fungsi utama dan penggunaan elemen – elemen kota yang dapat menggerakkan aktivitas.Meliputi segala fungsi dan aktivitas yang memperkuat ruang terbuka publik, karena aktivitas dan ruang fisik salingmelengkapi satu sama lain. Pendukung aktivitas tidak hanya berupa sarana pendukung jalur pejalan kaki atau plaza tapi jugapertimbangankan guna dan fungsi elemen kota yang dapat membangkitkan aktivitas seperti pusat perbelanjaan, taman rekreasi,alun-alun, dan sebagainTRANSCRIPT
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
Minggu 3
ELEMEN-ELEMEN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA
Sebelum memulai membahas materi elemen perancangan arsitektur kota, mahasiswa diminta membuat skestsa Suasana Sebuah Sudut Kota, dengan rincian sebagai berikut :
Tujuan :
Mahasiswa memahami elemen-elemen perancangan kota yang terkait dengan
arsitektur, baik fisik maupun non fisik.
Pokok Bahasan :
1. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan suasana bagian kota tertentu
dengan media gambar kertas A4 selama 2x 40 menit.
2. Elemen kota fisik dan non fisik
Tugas : Eksplorasi elemen-elemen perancangan kota melalui sketsa (2 x 40
menit)
Jenis Tugas : mandiri
Prosentasi Nilai : 5 %
Rincian Tugas :
Mahasiswa diharapkan mampu mengkomunikasikan secara visual suatu sudut
kota yang sangat lekat dalam ingatan masing-masing yang mencakup fisik dan
non fisik. Di dalamnya harus menunjukkan ada :
1. Beberapa kelompok bangunan dan elemen-elemen penunjangnya
2. Jalan dengan aktifitasnya
3. Kegiatan-kegiatan lain
4. Susana
5. Hal-hal lain yang dianggap penting
Gambar : Perspektif dengan key plan yang jelas.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
Kriteria Penilaian : Kelengkapan gambar dan Kualitas penyajian
APA YANG DISEBUT KOTA ?
SECARA DEMOGRAFIS :
MERUPAKAN PEMUSATAN PENDUDUK YANG TINGKAT
KEPADATANNYA TINGGI DIBANDINGKAN WILAYAH
SEKITARNYA.
SECARA EKONOMIS :
KOTA DICIRIKAN DENGAN PROMOSI LAPANGAN KERJA YANG
DOMINAN DI SEKTOR NON PERTANIAN SEPERTI INDUSTRI,
JASA, TRANSFORTASI DAN PERDAGANGAN.
SECARA GEOGRAFIS :
KOTA DDIARTIKAN SUATU PUSAT KEGIATAN YANG DIKAITKAN
DENGAN SUATU LOKASI STRATEGIS.
SECARA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN :
SUATU KOTA DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI SUATU WILAYAH
WEWENANG YANG DIBATSI OLEH SUATU WILAYAH
YURIDIKASI YANG DITETAPKAN BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANGAN YANG BERLAKU.
SECARA FISIK :
SUATU KOTA DICIRIKAN DENGAN ADANYA DOMINASI
WILAYAH TERBANGUN DENGAN STRUKTUR FISIK BINAAN.
SECARA SOSIOLOGIS :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
DIKAITKAN DENGAN BATASAN ADANYA SIFAT HETEROGEN
DARI PENDUDUKNYA SERTA BUDAYA URBAN YANG TELAH
MENGURANGI BUDAYA DESA.
KOTA BISA DILIHAT DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU
KOTA :
UNSUR FISIK
UNSUR NON FISIK (BUDAYA)
YANG MEMBEDAKAN KOTA SATU DENGAN KOTA LAINNYA.
MENGAPA ARSITEK PERLU BELAJAR KOTA ?
Le Corbusier dalam pertemuan dengan Arsitek, Perencanaan kota
dan para wali kota di dunia membuahkan PIAGAM ATHENA (1933)
yang berisi tentang empat jenis fungsi kota yaitu :
Permukiman, Kerja, Transportasi, Rekreasi.
Rencana kota (urban Planning)
Rancangan arsitektur (Architectural Design)
Rancangan kota (Urban Design)
Urban Urban Architerc-Planner Design ture Design
Kota yang baik merupakan satu kesatuan organisasi baik bersifat sosial, visual maupun fisik yang terancang secara terpadu.
Kota direncenadirancang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
Urban DesainMerupakan Panduan Implementasi Recana Kota
Urban Desain berkepentingan dengan proses perwujudan
ruang kota yang berkualitas tinggi dan kemampuan ruang
tersebut membentuk pola hidup masyarakat urban yang sehat.
Jadi urban desain bukan merupakan suatu produk akhir, namun
yang akan ikut mempengaruhi kualitas produk akhir, yaitu
lingkungan binaan kita.
Produk Urban desain :
Merupakan serentetean kebijaksanaan pembangunan fisik
yang menyangkut kepentingan umum.
Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Berkepentingan dengan fenomena yang merlangsung di
dalam ruang kota
Tidak sekedar melihat ruang kota sebagai objek yang
harus digarap.
Bukan aspek keindahan arsitektur kota yang diutamakan
melinkan bagaimana seharusnya ruang kota itu berfungsi.
Pada dasarnya rancangan kota ingin meningkatkan kualitas kota, yaitu
Kualitas Fungsional
Kualitas Visual
Kualitas Lingkungan ; fisik dan non fisik.
Bertitik tolak dari pembangunan kota harus memenuhi persyaratan
undang-undang dan kemanusiaan, kemudian dikembangkan dengan lima
FUNGSI KOTA :
1. SEBAGAI TEMPAT TINGGAL (WISMA)
2. SEBAGAI TEMPAT BEKERJA (KARYA)
3. FUNGSI LALU LINTAS (MARGA)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
4. FUNGSI REKREASI ( SUKA)
5. PENYEMPURNAAN
Wisma Karyalahan produksiterbatas konsumsi
Distribusi
Fungsi Kota
Marga Suka Penyempurna
Klasifikasi kota :
Kota Industri khusus
Kota Industri
Kota Perdagangan
Kota Berbagai Fungsi
Kota Transportasi
Kota Pariwisata
Kota Satelit
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
Terkadang suatu kota tidak dapat diklasifikasikan secara tegas
satu persatu, mengingat sebuah kota mungkin masuk dalam
beberapa klasifikasi.
Untuk itu maka unsur-unsur arsitektur kota yang berpengaruh terhadap
proses pembentukan ruang harus diarahkan serta dikendalikan
perancangannya sesuai dengan skenerio pembangunan yang telah
digariskan.
Unsur-unsur tersebut :
1. Peruntukan Lahan.
Alokasi lahan harus didasarkan kepada kebutuhan dan organisasi
pemakainya sejalan dengan skenario pembangunan yang telah
ditetapkan. Peruntukan lahan bersifat horizontal dan vertikal.
2. Intensitas
Nilai intensitas pembangunan yang akan diberikan untuk setiap jenis
peruntukan lahan harus didasarkan kepada kemampuan daya
dukung kawasan. Intensitas pembangunan dinyatakan dengan
ketinggian, Koefisien lantai bangunan (KBL), Koefesien dasar
bangunan (KDL)
3. Sistem Penghubung (Lingkage Sytem)
Merupakan sistem yang menghubungkan berbagai jenis peruntukan
lahan, baik secara mikro maupun makro. Sirkulasi kendaraan,
pejalan kaki dan aktifitas pendukung. Sistem penghubung ini sangat
vital untuk membuat fungsi kawasan bekerja secara efesien.
4. Ruang Terbua Kota dan Tata Hijau
Ruang terbuka kota mencakup dua aspek : fungsional dan ekologis.
Aspek pungsional memberi wadah bagi sistem penghubung, dimana
segala bentuk aktifitas berlangsung. Aspek ekologis menjaga agar
keseimbangan ekosistem lingkungan binaan tidak terganggu. Bentuk
dan sifat ruang terbuka yang bersifat fungsional ditentukan oleh sifat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
dari aktifitas manusia yang berlangsung di dalamnya. Konsep
sosiologis juga harus disusun secara matang.
5. Tata Bangunan
Mengelola volume pembangunan serta mendapatkan bentuk ruang
kota yang diinginkan sesuai distribusi KLB serta jenis aktivitas yang
berlangsung. Tiga aspek harus diperhatikan dalam menata bangunan
:
Aspek pengendalian bentuk massa bangunan : sosok, tinggi,
kepadatan, jarak bebas, dsb.
Aspek non teknis yang harus diperhatikan sebagai dampak :
aspek sosial, budaya, ekonomi, pshikologis, dsb.
Aspek lingkungan : orientasi, aliran udara, sinar matahari,
bayangkan, warna textur, dsb.
6. Tata Informasi
Diarahkan untuk menarik perhatian pengamat tertentu (kendaraan,
pejalan kaki). Desain dan ukuran tata informasi dapat memberikan
dampak visual yang menguatkan maupun merusak, maka
perancangannya harus tepat dan kritis.
7. Konservasi dan Preservasi
Akan dijelaskan lebih lanjut pada minggu ke 6
Daftar Pustaka {Prioritas e dan g)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB
a. Hand Out per tatap muka yang merupakan rangkuman dari beberapa sumber dan seminar.
b. Slide dokumentasi pribadi yang terkait dengan materi kuliah.c. Arthur B. Gallion, Simon Eisner, Pengantar Perancangan Kota, Penerbit
Erlangga, 1992.d. Hedman, Richard; Jaszewski, Andrew. Fundamental of urban design.
Planners Press. Wahsington. 1984.e. Shirvani, Hamid, The Urban Design Process, Cambridge University
Press, 1985.f. W. dana, Djefry, Ciri Perancangan Kota Bandung, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.g. Zahnd, Markus. Perencanaan kota secara terpaddu. Penerbit Kanisius
dan Soegijapranata University Press. 1999.h. Dll.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MTARSITEKTUR KOTA