1_1_15009092_berkas_2

5

Click here to load reader

Upload: soedirman

Post on 07-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DESAIN PONDASI TIANG BORE PILE TANGKI Pondasi merupakan struktur bagian bawah dari suatu infrastruktur yang berinteraksilangsung dengan tanah dan memberikan perkuatan untuk struktur atas. Secara umumpondasi dibagi menjadi dua yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkalmerupakan pondasi yang digunakan untuk bangunan dengan beban rendah. Sedangkanpondasi dalam merupakan pondasi yang digunakan untuk bangunan dengan bebanbesar. Pada studi ini, bangunan yang akan dibangun adalah tangki liquid nitrogen didaerah Tuban, Jawa Timur. Pada daerah yang ditinjau, lapisan tanah yang ada adalahlapisan clay dan limestone.

TRANSCRIPT

  • 1/5

    DESAIN PONDASI TIANG BORE PILE TANGKI LIQUID

    NITROGEN PADA LAPISAN LIMESTONE DI TUBAN, JAWA

    TIMUR

    Oleh

    Muhammad Anshar Maysra

    NIM : 15009092

    (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil)

    Pondasi merupakan struktur bagian bawah dari suatu infrastruktur yang berinteraksi

    langsung dengan tanah dan memberikan perkuatan untuk struktur atas. Secara umum

    pondasi dibagi menjadi dua yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal

    merupakan pondasi yang digunakan untuk bangunan dengan beban rendah. Sedangkan

    pondasi dalam merupakan pondasi yang digunakan untuk bangunan dengan beban

    besar. Pada studi ini, bangunan yang akan dibangun adalah tangki liquid nitrogen di

    daerah Tuban, Jawa Timur. Pada daerah yang ditinjau, lapisan tanah yang ada adalah

    lapisan clay dan limestone. Terdapat 7 titik lokasi yang akan dipilih untuk membangun

    tangki tersebut. Bangunan tangki ini memiliki diameter sebesar 14.478 m dan tinggi

    sebesar 20.33 m. Boundary condition untuk pendesainan adalah defleksi dan settlement

    sebesar 0.0254 m.

    Kata kunci: limestone, tiang bor, bore pile, desain, pondasi, SHAFT, LPILE, GROUP,

    spColumn

    PENDAHULUAN

    Bangunan sipil merupakan hal yang

    sangat vital dalam kehidupan manusia

    karena dalam menjalani kehidupan

    sehari-hari, manusia tidak bisa lepas

    dari penggunaan dan keberadaan

    bangunan sipil. Bangunan sipil secara

    umum meliputi dua bagian utama yaitu

    struktur atas dan struktur bawah.

    Struktur atas merupakan struktur suatu

    bangunan sipil yang berada di atas

    tanah. Sedangkan struktur bawah

    merupakan struktur suatu bangunan

    yang berada dibawah tanah. Struktur

    bawah berfungsi sebagai pondasi yang

    berinteraksi langsung dengan tanah dan

    memberikan perkuatan untuk struktur

    atas. Pondasi suatu bangunan sipil

    didesain agar dapat menerima dan

    menyalurkan beban dari struktur atas.

    Secara umum pondasi dibagi menjadi

    dua, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

    dalam. Pondasi dangkal merupakan

    pondasi yang digunakan untuk suatu

    bangunan sipil yang tergolong memiliki

    beban ringan. Sedangkan Pondasi dalam

    merupakan pondasi yang digunakan

    untuk suatu bangunan sipil yang

    tergolong memiliki beban berat .

    Bangunan yang ditinjau adalah

    bangunan tangki nitrogen cair dengan

    lokasi pembangunan di daerah Tuban,

    Jawa Timur. Daerah ini memiliki

    lapisan clay dan lapisan limestone.

    Limestone merupakan adalah sebuah

    batuan sedimen terdiri dari mineral

    calcite. Hasil akhir yang didapat adalah

    desain pondasi tiang bor yang mampu

    menahan beban yang bekerja pada

    bangunan secara operasional dan

    hydrotest. Ilustrasi bangunan dapat

    dilihat pada Gambar 1

  • 2/5

    Gambar 1 Ilustrasi Bangunan Tangki

    Tujuan akhir yang akan dicapai adalah

    pendesainan tiang bor dan pemilihan

    lokasi, perhitungan daya dukung aksial,

    perhitungan daya dukung lateral,

    perhitungan daya dukung group, dan

    perhitungan displacement yang terjadi

    pada tiang grup.

    METODOLOGI

    Gaya yang terjadi ada 3 yaitu beban

    aksial, beban lateral, dan momen. Beban

    aksial timbul akibat beban struktur

    sendiri dan beban hidup. Terdapat dua

    beban aksial yaitu beban saat kondisi

    operasional dan beban saat kondisi

    hydrotest. Dalam pendesainan tiang bor,

    beban saat kondisi operasional

    menggunakan safety factor sebesar 3

    dan saat kondisi hydrotest

    menggunakan safety factor sebesar 2.

    Beban lateral dan momen timbul akibat

    beban gempa. Beban lateral didapat

    dengan perhitungan yang mengacu

    kepada SNI 1726-2012. Momen didapat

    dengan perhitungan yang mengacu

    kepada API 620.2002.

    Perhitungan yang perlu dilakukan

    dalam mendesain pondasi tiang bor

    adalah perhitungan daya dukung aksial,

    daya dukung lateral, daya dukung

    group. Perhitungan tersebut

    menggunakan dua metode yaitu

    perhitungan secara manual dan

    perhitungan dengan software.

    Daya dukung aksial merupakan daya

    dukung tiang akibat tahanan gesek dari

    tiang dan daya dukung ujung tiang.

    Persamaan daya dukung aksial adalah

    sebagai berikut:

    Dimana adalah daya dukung tahanan gesek dan adalah daya dukung ujung tiang.

    Perhitungan daya dukung aksial pada

    lapisan clay menggunakan metode

    Alpha untuk menghitung daya dukung

    tanahan gesek dan metode Reese untuk

    menghitung daya dukung ujung tiang.

    Persamaan untuk metode Alpha adalah

    sebagai berikut:

    Dimana nilai adalah koefisien adhesi antara tanah dan tiang dimana nilai untuk tiang bor adalah 0.55, adalah undrained shear strength, adalah panjang lapisan tanah, dan p adalah

    keliling tiang bor. Persamaan untuk

    metode Reese adalah sebagai berikut:

    Dimana adalah undrained shear strength, adalah luas penampang tiang bor.

    Perhitungan daya dukung aksial pada

    lapisan limestone menggunakan metode

    Journeaux & Bourdeaux. Persamaan

    untuk menghitung daya dukung tahanan

    gesek adalah sebagai berikut:

    Dimana nilai adalah faktor reduki, nilai adalah faktor koreksi, adalah unconfined compressive strength. Nilai

    didapat dari Gambar 2 dan nilai didapat dari Gambar 3.

  • 3/5

    Gambar 2 Grafik Nilai

    Gambar 3 Grafik Nilai

    Persamaan untuk menghitung daya

    dukung tahanan ujung adalah sebagai

    berikut:

    Dimana nilai adalah faktor tahanan

    ujung tiang dengan nilai antara 7

    sampai 10, N adalah nilai NSPT.

    Perhitungan daya dukung aksial dengan

    bantuan software menggunakan

    software SHAFT v.6. Dari kedua

    perhitungan secara manual dan

    software, perhitungan yang digunakan

    adalah perhitungan yang menghasilkan

    kedalaman tiang bor yang paling kritis.

    Perhitungan daya dukung lateral

    menggunan bantuan software LPILE

    4.0. Output software LPILE 4.0 adalah

    besarnya gaya yang dapat diterima oleh

    tiang dengan batasan yang kita

    masukkan. Dalam hal ini, batasan yang

    dimasukkan adalah defleksi sebesar

    0.0254 m.

    Perhitungan daya dukung group

    dilakukan dengan cara manual dan

    bantuan software. Perhitungan daya

    dukung group secara manual dilakukan

    dengan persamaan berikut:

    Dimana adalah nilai efisiensi tiang, N

    adalah jumlah tiang dalam satu grup,

    dan adalah daya dukung tiang

    satuan. Efisiensi yang digunakan

    adalah 60% berdasarkan Katchenbach et

    al (1998) pada lapisan clay dan

    limestone. Nilai daya dukung group

    harus melebihi beban yang bekerja pada

    bangunan. Jumlah dan konfigurasi yang

    digunakan harus tepat. Konfigurasi

    yang digunakan adalah konfigurasi

    lingkaran dengan posisi tiang

    membentuk grid dengan jarak yang

    sama antar tiang. Jarak antar tiang yang

    digunakan adalah tiga kali diameter.

    Pemilihan lokasi yang akan digunakan

    adalah dengan menghitung volume

    pekerjaan tiang bor pada setiap titik

    borehole dan dipilih jumlah volume

    yang paling sedikit. Pada lokasi pilihan,

    digunakan pengecekan konfigurasi dan

    jumlah tiang dengan bantuan software

    GROUP 7.0. Software GROUP 7.0

    akan memeriksa apakah konfigurasi

    yang sudah digunakan dengan ukuran

    dan panjang tiang yang digunakan

    memasuki boundary condition yaitu

    0.0254 m.

  • 4/5

    Dengan gaya-gaya yang sudah diketahui

    dari hasil perhitungan software GROUP

    7.0 , tiang bor diperiksa apakah kuat

    memikul beban yang bekerja. Beban

    yang bekerja dibandingkan dengan

    kapasitas dari tiang itu sendiri. Cara

    memeriksanya adalah dengan membuat

    diagram interaksi tiang. Jika gaya yang

    bekerja terdapat dalam wilayah diagram

    interaksi, maka tiang tersebut kuat

    dalam memikul beban.

    ANALISIS DAN SIMPULAN

    Dari tujuh buah lokasi yang ditinjau,

    lokasi yang dipilih untuk pembangunan

    adalah lokasi BH 11 dengan

    menggunakan tiang bor diameter 0.6 m.

    Tulangan yang digunakan adalah

    tulangan dengan diameter 3 cm

    sebanyak 7 buah, dengan tulangan

    sengkang minimum yang digunakan

    adalah diameter 1.3 cm dengan jarak

    antar sengkang sebesar 25 cm. Daya

    dukung aksial tiang bor tersebut adalah

    1329.98 kN, daya dukung lateral untuk

    defleksi sebesar 0.0254 m adalah

    467.76 kN, daya dukung group tiang

    bor adalah sebesar 55061.07 kN untuk

    kondisi operasional dan 68179.5 kN

    untuk kondisi hydrotest. Defleksi yang

    terjadi pada kondisi operasional adalah

    0.000172 m kearah Y dan 0.000195 m

    kearah Z. Dimana defleksi ini

    memenuhi syarat defleksi sebesar

    0.0254 m.

    REFERENSI

    American Petroleum Institute (2002)

    Design and Construction of

    Large, Welded, Low-Pressure

    Storage Tanks 10th

    Edition.

    BS EN 1473 (2007) Installation and

    Equipment for Liquefied Natural

    Gas Design of Onshore

    Installations. BSI, UK

    Das, Braja M. (2011) Principles of

    Foundation Engineering 7th

    Edition Repaired. Cengage

    Learning, USA.

    Das, Braja M. (2010) Principles of

    Geotechnical Engineering 7th

    Edition. Cengage Learning,

    USA.

    Ensoft, Inc.(2007) Computer Program

    SHAFT Version 6.0 Technical

    Manual.

    Ensoft, Inc.(2004) Computer Program

    LPILE Plus Version 5.0 Technical

    Manual.

    Ensoft, Inc. (2006) Computer Program

    GROUP Version 7.0 Technical

    Manual

    Goodman, Richard E. (1989)

    Introduction to Rock Mechanics

    2nd

    Edition. John Wiley & Sons,

    USA.

    Irsyam, Masyur (2004) Catatan Kuliah

    Rekayasa Pondasi. Penerbit ITB,

    Bandung.

    SNI 1726-2012 Tata Cara

    Perencanaan Ketahanan Gempa

    untuk Struktur Bangunan Gedung

    dan Non Gedung. Badan

    Standarisasi Nasional.

    Tan, Y.C & C.M Chow (2006)

    Foundation Design and

    Construction Practice in

    Limestone Area in Malaysia

  • 5/5

    Tomlinson, MJ (2001) Foundation

    Design and Construction7th

    Edition. Pearson Eduation Ltd.,

    England.

    www.maps.google.com diakses pada

    tanggal 16 September 2013 pukul

    4.14 WIB.

    Zhang, Lianyang (2005) Drilled Shafts

    in Rock Analysis and Design

    A.A. Balkema Publishers.