1.1 latar belakangeprints.undip.ac.id/34292/4/2010_chapter_i.pdfgambar 1.3 peta genangan kab. kendal...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Kendal seperti halnya Kabupaten-Kabupaten lain yang secara
geografis terletak di sepanjang pantai utara Jawa, merupakan suatu wilayah yang
mempunyai potensi besar terhadap bencana alam yang berupa banjir. Karena
secara umum daerah – daerah tersebut mempunyai permukaan tanah yang tidak
terlalu tinggi, yaitu sejajar bahkan ada yang lebih rendah dari permukaan air laut
sehingga sangat memungkinkan untuk terjadinya genangan.
Banjir maupun genangan yang ada di wilayah Kabupaten Kendal umumnya
terjadi di daerah-daerah yang mempunyai permukaan tanah yang lebih rendah dari
permukaan air laut, serta pada daerah-daerah di sekitar aliran sungai-sungai yang
ada di Kabupaten Kendal. Pada kurun waktu 3 tahun terakhir ini banyak terjadi
banjir di wilayah Kendal hingga menyebabkan adanya genangan air di lahan
persawahan serta pemukiman penduduk (Bappeda, 2008).
Pada tahun 2006 sekitar 900 ha sawah dan pemukiman penduduk di
sebagian Kecamatan di Kabupaten Kendal tergenang air. Sedangkan pada tahun
2007 akhir jumlah daerah yang tergenang air di wilayah Kabupaten Kendal
menurun menjadi hanya 300 ha saja, hal ini terjadi karena pada akhir tahun 2007
intensitas hujan yang terjadi jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya dan juga
karena sudah ada langkah-langkah pengendalian banjir yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Kendal. Namun pada tahun 2008 ada peningkatan kembali
jumlah daerah genangan air akibat banjir yang terjadi yaitu sekitar 600 ha lahan
persawahan dan pemukiman tergenang kembali (Bappeda, 2008). Perbedaan
daerah genangan dari tahun ke tahun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir di
Kabupaten Kendal dapat di lihat pada Gambar 1.1, 1.2, dan 1.3 berikut.
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
2
Sumber : DPU Kota Kendal
Gambar 1.1 Peta Genangan Kab. Kendal tahun 2006
Sumber : DPU Kota Kendal
Gambar 1.2 Peta Genangan Kab. Kendal Tahun 2007
LAUT JAWA
380000 390000 400000 410000 420000 430000
9202
063
9210
000
9220
000
9230
000
9240
000
9245
063
380000 390000 400000 410000 420000 430000
92020639210000
92200009230000
92400009245063
KAB. BATANG
KAB. TEMANGGUNG
KOTA SEMARANG
ROWOSARIKANGKUNG
GEMUH
WELERI NGAMPELRINGINARUM
PEGANDON
CIPIRING
PATEBON
KOTA KENDAL
BRANGSONG
KALIWUNGU
KALIWUNGU SELATAN
PATEAN
PAGERUYUNG
SUKOREJO
PLANTUNGAN SINGOROJO
BOJA
LIMBANGAN
LAUT JAWA
380000 390000 400000 410000 420000 430000
9202
063
9210
000
9220
000
9230
000
9240
000
9245
063380000 390000 400000 410000 420000 430000
92020639210000
92200009230000
92400009245063
KAB. BATANG
KAB. TEMANGGUNG
KOTA SEMARANG
ROWOSARIKANGKUNG
GEMUH
WELERI NGAMPELRINGINARUM
PEGANDON
CIPIRING
PATEBON
KOTA KENDAL
BRANGSONG
KALIWUNGU
KALIWUNGU SELATAN
PATEAN
PAGERUYUNG
SUKOREJO
PLANTUNGAN SINGOROJO
BOJA
LIMBANGAN
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
3
Sumber : DPU Kota Kendal
Gambar 1.3 Peta Genangan Kab. Kendal tahun 2008
Dari Gambar 1.1, 1.2, dan 1.3, dapat dilihat dengan jelas perbedaan luas
daerah genangan di Kabupaten Kendal dari tahun ke tahun dalam kurun waktu 3
tahun belakangan ini. Tabel 1.1 berikut adalah data genangan, faktor penyebab,
serta penanggulangan yang sudah dilakukan oleh pemerintah kota Kendal
(Bappeda, 2008).
Tabel 1.1 Data genangan, faktor penyebab, serta penanggulangan
Tinjauan 2006 2007 2008 1. Daerah yang tergenang
• Kec.Rowosari(67 ha) • Kec.Kangkung(33 ha) • Kec.Ngampel(165 ha) • Kec.Kendal(139 ha) • Kec.Patebon(73 ha) • Kec.Brangsong(370 ha) • Kec.Kaliwungu(21 ha)
• Kec.Kendal(34 ha) • Kec.Brangsong(244 ha)
• Kec.Cepiring(94,5 ha) • Kec.Rowosari(36 ha) • Kec.Kangkung(67 ha) • Kec.Kendal(48 ha) • Kec.Brangsong(330 ha) • Kec Weleri (190 ha) • Kec. Patebon (60 ha)
2. Sebab • Kec. Rowosari Banjir lokal akibat hujan lebat serta meluapnya afour ludud / panggang lawang.
• Kec. Kendal Banjir lokal akibat hujan lebat
• Kec. Cipiring Banjir lokal akibat hujan lebat tgl 16,17 Feb 2008 Tumpahan dari afour
LAUT JAWA
3 90000 400000 410000 4 20000 4 30000
9202
063
9210
000
9220
000
9230
000
9240
000
9245
063
3 80000 3 90000 400000 410000 4 20000 4 30000
92020639210000
92200009230000
92400009245063
KAB. BATANG
KAB. TEMANGGUNG
KOTA SEMARANG
ROWOSARIKANGKUNG
GEMUH
WELERI NGAMPELRINGINARUM
PEGANDON
CIPIRING
PATEBON
KOTA KENDAL
BRANGSONG
KALIWUNGU
KALIWUNGU SELATAN
PATEAN
PAGERUYUNG
SUKOREJO
PLANTUNGAN SINGOROJO
BOJA
LIMBANGAN
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
4
• Kec. Kangkung Banjir lokal akibat hujan lebat.
• Kec. Ngampel Banjir lokal akibat hujan lebat serta akibat meluapnya K. Blorong.
• Kec. Kendal Akibat meluapnya K.Kendal.
• Kec. Patebon Akibat meluapnya K.Buntu.
• Kec. Brangsong Akibat hujan lebat serta meluapnya K. Blorong.
• Kec. Kaliwungu Akibat banjir lokal karena hujan lebat.
• Kec. Brangsong Akibat hujan lebat serta meluapnya K. Blorong.
K. Kacung. • Kec. Rowosari
Banjir lokal akibat hujan lebat tgl 16,17 Feb 2008 Meluapnya Sungai Bulanan.
• Kec. Kangkung Banjir lokal akibat hujan lebat tgl 16,17 Feb 2008 Meluapnya Sungai Bulanan
• Kec. Kendal Akibat jebolnya tanggul K.Kendal.
• Kec. Brangsong Akibat hujan lebat serta jebolnya tanggul K. Blorong.
• Kec. Weleri Jebolnya taggul sal.pembuang
• Kec. Patebon Jebolnya tanggul sisi barat K.Bodri
3. Penaggulangan yang dilakukan
a. Unit Weleri Perbaikan afour ludud dan panggang lawang
b. Unit Kendal Normalisasi hulu K. Kendal Normalisasi hulu K. Buntu Normalisasi hulu K. Blorong.
c. Unit Kaliwungu Normalisasi hulu K. Blorong
a. Unit Weleri Tidak ada kegiatan penanggulangan banjir
b. Unit Kendal Normalisasi hilir K. Kendal Normalisasi hilir K. Buntu Normalisasi hilir K. Blorong.
c. Unit Kaliwungu Normalisasi hilir K. Blorong
a. Unit Weleri Tidak ada kegiatan penanggulangan banjir
b. Unit Kendal Normalisasi hilir K. Kendal Normalisasi hilir K. Buntu Normalisasi hilir K. Blorong.
c. Unit Kaliwungu Normalisasi hilir K. Blorong
Sumber : Bappeda
Terjadinya penurunan luas daerah genangan akibat banjir di tahun 2007
adalah karena curah hujan yang terjadi pada tahun 2007 sebesar 64 mm lebih kecil
dari tahun 2006 yang sebesar 121 mm dan karena sudah adanya upaya-upaya
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
5
pengendalian banjir yang dilakukan Pemerintah Kab. Kendal seperti pada Tabel
1.1. Namun pada tahun 2008 terjadi peningkatan luas daerah genangan kembali.
Faktor – faktor penyebab meningkatnya kembali luas daerah genangan di Kab.
Kendal adalah sebagai berikut (Kepala Dinas Pengairan Kota Kendal,2008):
1. Sedimentasi Sungai
Diantara faktor-faktor yang ada, yang mempunyai pengaruh yang
paling besar adalah karena banyaknya sungai-sungai di Kabupaten Kendal
yang sudah berkurang kemampuannya dalam fungsinya menampung serta
mengalirkan air. Hal tersebut terjadi karena banyaknya alih fungsi lahan.
Lahan yang semula berupa hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air,
sekarang sudah berubah menjadi pemukiman penduduk, ladang palawija
dan daerah terbuka tempat pelatihan militer.
Apabila terjadi hujan, air yang seharusnya meresap ke dalam tanah,
berubah menjadi aliran permukaan (surface run off). Aliran inilah yang
akan mengerosi tanah – tanah yang tidak terlidung akar tanaman. Air akan
terus menerus mengerosi dan membawa tanah di sepanjang perjalanannya.
Semakin panjang perjalanan aliran, semakin banyak erosi yang terjadi,
maka semakin besar pula sedimentsi yang terjadi di sungai. Akibatnya,
apabila terjadi hujan dengan intensitas normal sekalipun dapat terjadi banjir.
Sebab kapasitas penampang sungainya sudah sedemikian terbatas untuk
menampung debit air yang ada karena adanya sedimentasi fluvial pada
sungai.
2. Jebolnya Tanggul
Pada suatu kasus salah satu bagian tanggul sisi barat aliran kali Bodri
yang melintasi Kecamatan Patebon jebol. Jebolnya tanggul dengan tinggi 6
m sepanjang 10 m tersebut mengakibatkan ancaman banjir terhadap desa-
desa di Kecamatan Patebon. Ada juga kasus jebolnya tanggul saluran
pembuang di Kecamatan Weleri yang menyebabkan sekitar 190 ha sawah
serta pemukiman penduduk tergenang.
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
6
3. Hujan
Curah hujan yang besar yang terjadi pada tahun 2008 ini membuat
terjadinya genangan beberapa daerah di Kabupaten Kendal. Di Kecamatan
Kendal, Cipiring, Rowosari, Lawang, Ngampel dan di daerah lainya yang
mempunyai sistem drainase yang buruk serta di daerah resapan air yang
buruk selalu terjadi genangan saat hujan lebat.
Sungai Bulanan atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat Kendal
dengan nama sungai Pening, merupakan salah satu dari sungai-sungai besar di
Kab. Kendal yang ‘bermasalah’. Dari beberapa sungai yang ‘bermasalah’ yang
berada di Kab. Kendal, sungai Bulananlah yang sampai saat ini belum mendapat
perhatian serius dari pihak Pemerintah Kota Kendal. Padahal kondisi sungai
bulanan saat ini sudah mulai menurun fungsionalnya. Di beberapa titik terjadi
longsor dan jebolnya tanggul, belum masalah sedimentasi yang terjadi karena alih
fungsi lahan pada hulu sungai, sehingga menyebabkan pendangkalan dasar sungai
hingga membuat penurunan kapasitas tampungan sungai.
Pada awal tahun 2008 tercatat sebanyak 36 ha daerah di Kecamatan
Rowosari tergenang. Daerah tersebut meliputi Desa Pojoksari 11 ha, Desa
Randusari 8 ha, Desa Bulak 13 ha, dan Desa Sendang Dawahan 4 ha. Sedangkan
genangan yang terjadi di Kecamatan Kangkung sebanyak 67 ha, yang meliputi
Desa Sendang Kulon 21 ha, Desa Sendang Dawung 21 ha, Desa Kaliyoso 19 ha
dan Desa Lebosari 6 ha (Dinas Pengairan Kota Kendal, 2008).
Hasil pengamatan juga memperlihatkan kondisi sungai Bulanan yang
sudah menurun fungsionalnya. Hal itu terlihat dari banyaknya sedimen yang ada
di sungai sehingga terjadi pendangkalan dan penyempitan pada penampang
melintang sungai Bulanan. Ada juga bagian hilir dari sungai yang sempit sehingga
perlu pelebaran. Seperti terlihat pada Gambar 1.4 berikut :
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
7
LAUT
Gambar 1.4 Kondisi Sungai Bulanan Tahun 2008
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
8
1.2 Lokasi Studi
Kabupaten Kendal secara geografis terletak pada 109,40' - 110,18' Bujur
Timur dan 6,32' - 7,24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten
Kendal meliputi :
Utara : Laut Jawa
Timur : Kota Semarang
Selatan : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung
Barat : Kabupaten Batang
Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari barat ke timur adalah sejauh
40 km, sedangkan dari utara ke selatan adalah sejauh 36 km. Kabupaten Kendal
mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 km2 yang terbagi menjadi 20
Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.
Gambar 1.5 Peta Lokasi Sungai Bulanan
KABUPTEN
LAUT JAWA
BATANGWELERI
RINGINARUM
GEMUH
KANGKUNGROWOSARI
LOKASI
PEGANDON
NGAMPEL
PAGERUYUNG
CEPIRING
PATEBON
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
9
Sungai Bulanan yang merupakan objek studi berlokasi di Kecamatan Weleri
dan Kecamatan Kangkung yang berbatasan dengan :
1. Sebelah utara : Laut Jawa
2. Sebelah timur : Kec. Gemuh
3. Sebelah selatan : Kec. Pageruyung
4. Sebelah barat : Kec. Rowosari
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari perencanaan pengendalian banjir yang akan dilaksanakan
adalah untuk membuat sistem pengendalian banjir di Sungai Bulanan, yaitu
dengan membuat sistem perencanaan terpadu agar :
a. Kapasitas penampang Sungai Bulanan dapat menampung debit banjir yang
ada terutama aliran sungai di bagian hilir yang kondisinya menyempit
akibat sedimen.
b. Mencegah erosi dan longsoran di daerah hulu.
Sedangkan tujuan dari pengendalian banjir di wilayah Kendal khususnya
pada pengendalian banjir di Sungai Bulanan adalah untuk mengatasi banjir pada
wilayah Kecamatan Kangkung serta Kecamatan Weleri dengan berdasarkan debit
banjir rencana.
1.4 Permasalahan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi yang ada, beberapa
permasalahan pokok yang menyebabkan terjadinya banjir pada sekitar aliran
Sungai Bulanan adalah:
1. Penggundulan hutan di daerah hulu Sungai Bulanan akan memperbesar
akumulasi debit banjir. Tidak adanya akar tanaman menyebabkan tidak
adanya pengikat tanah akibatnya terjadi erosi dan longsoran di daerah hulu
sehingga terjadi sedimentasi di sepanjang aliran sungai hingga ke muara
yang mengakibatkan menurunnya kapasitas pengaliran sungai.
2. Pada daerah hilir banyak terjadi penyempitan penampang sungai, kelokan-
kelokan sungai(meandering), dan terjadinya pendangkalan di muara akibat
sedimentasi, sehingga mengurangi kecepatan aliran.
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )
10
3. Jebolnya tanggul akibat kurang kuatnya tanggul dan belum adanya tanggul
di di beberapa daerah aliran sungai bulanan.
1.5 Sistematika Laporan
Tujuan sistematika laporan ini agar penjabaran dapat diikuti dengan
seksama sehingga merupakan uraian saling terkait. Penyusunan tugas akhir ini
dengan tahap – tahap sebagai berikut :
1. Bab I. Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, lokasi studi, maksud
dan tujuan, dan permasalahan.
2. Bab II. Tinjauan Pustaka berisi teori-teori yang relevan tentang pengertian
banjir (definisi banjir, penyebab banjir, kerugian akibat banjir, pengendalian
banjir, penanggulangan banjir, dan aspek perencanaan (topografi, kondisi
tanah, morfologi sungai, hidrologi, hidrolika, stabilitas alur terhadap erosi
dan longsoran, sedimentasi, pasang surut ).
3. Bab III. Metodologi berisi tentang metode pengambilan data yang akan
dikumpulkan, metode pengolahan data dan diagram alir pelaksanaan
pengendalian banjir Sungai Bulanan.
4. Bab IV. Analisis Data Hidrologi berisi tentang perhitungan hidrologi.
5. Bab V. Analisis Data Hidrolika berisi tentang perhitungan hidrolika.
6. Bab VI. Analisis Stabilitas berisi perhitungan stabilitas alur dan stabilitas
tanggul serta perencanaan konstruksi perkuatan lereng.
7. Bab VII. Metode Pelaksanaan berisi volume pekerjaan, urutan pelaksanaan
pekerjaan, Network Planning (NP), serta kurva S.
8. Bab VIII. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) berisi tentang instruksi kepada
peserta lelang, syarat–syarat kontrak, syarat–syarat teknis (spesifikasi teknis),
dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
9. Bab IX. Rencana Anggaran Biaya (RAB) berisi tentang analisis harga satuan,
rencana anggaran biaya, dan analisis kebutuhan tenaga kerja.
10. Bab X. Kesimpulan berisi tentang kesimpulan yang berhubungan dengan
hasil analisis dan pengendalian banjir Sungai Bulanan tersebut.
This document‐ is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP‐IR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation:
( http://eprints.undip.ac.id )