11 consolidation done cynthia
DESCRIPTION
mekanika tanahTRANSCRIPT
CONSOLIDATION
TUJUAN
1. Menentukan harga Compression Index Cc, Swell Index Cs, yang berguna untuk
menunjukkan besarnya penurunan.
2. Menentukan harga Coefficient of Consolidation Cv yang berguna untuk menunjukkan
kecepatan penurunan per satuan waktu, akibat pembebanan.
3. Menentukan tekanan preconsolidasi di mana tanah tersebut dapat diketahui apakah
Over Consolidated atau Normally Consolidated.
4. Juga dapat untuk menentukan koefisien permeabilitas (k), koefisien Compressibility
(av), Coefficient of Volume Compressibility (Mv).
RUANG LINGKUP
Melakukan pengujian sampel untuk mencari harga Compression Index Cc, Swell
Index Cs, Coefficient of Consolidation Cv, tekanan prekonsolidasi, koefisien permeabilitas
(k), koefisien Compressibility (av), dan Coefficient of Volume Compressibility (Mv).
DASAR TEORI
dengan anggapan tanah dalam keadaan konsolidasi 90%.
dengan anggapan tanah dalam keadaan konsolidasi 50%.
Disetujui:
Cc = e
log P2
P1
Cs = e
log P2
P1
di mana dari grafik e vs. log P.
di mana P = 1/2×(P1+P2)
atau
av = e
p
k = Koefisien permeability.
av = Koefisien Compressibility.
H = 1/2 tinggi contoh tanah.
Mv = Coefficient of Volume Compressibility.
Konsolidasi pada tanah dimaksudkan untuk mengetahui penurunan tanah dan
kecepatan penurunan yang terjadi akibat pembebanan pada permukaan tanah.
Selain itu dapat digunakan untuk mengetahui keadaan tanah, apakah sudah mengalami
proses konsolidasi atau belum yaitu: dengan mencari besarnya tekanan Pre Konsolidasi
akan didapat:
- Over Consolidasi Pc > Po
- Normally Consolidasi Pc < Po
Po = Tekanan efektif tanah sekarang (P Overburden).
Asumsi yang digunakan adalah:
Teori Terzaghi tentang Konsolidasi:
1. Tanah Homogen.
2. Tanah Jenuh Air.
3. Pembebanan dan aliran air satu arah.
4. Parameter-parameter tanahnya konstan.
5. Dihasilkan grafik lurus plot tekanan vs. void ratio.
6. Penurunan hanya disebabkan oleh keluarnya air.
Lamanya Konsolidasi tergantung dari:
1. Derajat kejenuhan.
2. Koefisien permeability dari tanah.
3. Sifat dari aliran air dalam pori.
4. Panjang jalur harus dilampaui air untuk mencapai keseimbangan.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Konsolidometer unit lengkap dengan dial deformasinya dan beban-beban konsolidasi
(0.25, 0.5, 1, 2, 4, 8) kg/cm2.
2. Stopwatch.
3. Trimmer.
4. Ring Konsolidasi; batu pori, kertas pori.
5. Extruder.
6. Oven 105 - 110 °C.
7. Timbangan ketelitian 0,01 gram; 0,1 gram.
8. Spatula, can, gergaji, oli.
TATA CARA PRAKTIKUM
1. Timbang dan ukur diameter serta tinggi dari Ring.
2. Keluarkan contoh tanah dengan extruder dari dalam tabung.
3. Olesi ring dengan olie; kemudian tekanlah tanah ke dalam ring, ukur contoh tanah
dalam ring konsolidasi dan timbang ring beserta contoh tanah yang telah diukur
didapat berat mula-mula contoh tanah.
4. Cari kadar air tanah mula-mula dengan memasukkan sebagian tanah ke dalam oven
selama 24 jam.
5. Pasanglah kertas pori dan batu pori pada kedua sisi dari tanah, kemudian letakkan
pada alat konsolidasi dan isilah air agar tanahnya dalam keadaan jenuh.
6. Aturlah jarum penunjuk pada angka nol, sebelum dilakukan pembacaan dan
pembebanan.
7. Lakukan pembebanan dengan tegangan pertama ± 0,25 kg/cm2 dan bacalah
deformasinya pada menit ke: 0.1, 0.25, 0.5, 1, 2, 4, 8, 16, 30, 60, dst.nya sampai 24
jam atau jika tidak ada perubahan deformasi pada jam ke-4 beban dapat ditambah dua
kali lipat beban pertama.
8. Setelah 24 jam atau setelah hasil pembacaan antara dua harga membrikan H yang
kecil, maka tambah beban sehingga tegangannya menjadi = 1/2 kg/cm2, lakukan
procedure seperti no. 7, kemudian lakukan penambahan beban sehingga tegangannya
masing-masing menjadi 1, 2, 4, 8 (dalam kg/cm2).
9. Setelah itu lakukanlah penurunan beban sehingga tegangannya 2 kg/cm2; kemudian
diturunkan lagi menjadi 1/4 kg/cm2; waktu untuk penurunan beban minimal dalam
interval 4 jam.
10. Setelah selesai penurunan beban bongkar alat konsolidasi; data: timbanglah ring
beserta tanahnya, kemudian masukkan oven dan setelah 24 jam timbang lagi sehingga
didapat Vws dan Ws, bandingkan Ws yang didapat dengan Ws perhitungan.
11. Plot pembacaan vs. log waktu dan pembacaan vs. akar waktu, sehingga didapat D0,
D100, D50 dan t50 serta t90, lalu hitung Cv dan r.
12. Plot e vs. p kemudian hitung av dari rumus; hitung Mv dan k.
13. Plot e vs. log p kemudian hitung Cc, Cs, dan Pc lalu ambil kesimpulan.
PERHITUNGAN
Cara mencari t90
- Buatlah plot antara pembacaan vs. akar waktu pada kertas grafik.
- Tentukan D0 dengan cara menarik garis lurus pada beberapa titik (misal 6 - 8 titik)
pertama, kemudian ambil suatu absis yang besarnya 15% lebih besar dari absis antara
garis lurus yang didapat dengan garis vertikal.
- Tarik garis lurus dari D0 ke titik yang baru didapat, garis ini akan memotong grafik
kemudian dari titik potong itu tarik garis vertikal ke bawah sehingga didapat t90.
Gambar t90
D0
Penurunan
waktu
t90
A
1,15 A
Cara mencari t50
- Buatlah plot antara pembacaan vs. log waktu pada kertas semi logaritma.
- Tentukan D0 bila bagian awal dari kurva berbentuk parabola, tentukan t2 = 4×t1,
gambar garis vertikal y ke arah atas pada t2, tarik garis horizontal didapat D0.
- Tentukan D100; gambar tangent (garis singgung) dari akhir kurva dan tangent (garis
singgung) dari tangent kurva, pada perpotongan kedua garis singgung ini ditarik garis
horizontal dan vertikal untuk mendapat D100 dan t100.
Kemudian cari:
Setelah didapat D50 kemudian tarik garis vertikal sehingga didapat t50.
Gambar t50
D0
D50
D100
t50
CONTOH PERHITUNGAN CONSOLIDATION
Project : Gereja Kim Tae Gon
Location Of Project : Kelapa Gading, Jakarta Utara
Description Of Soil : Silty clay,low plasticity, abu-abu kecoklatan, kepadatan
stiff, lembab
Tested By : Darwis Richarlim (325130107)
Cynthia Hindrawan (325130078)
Dennis Diony Nisius (325130127)
Date Of Testing : 14-21 Januari 2015
DATA SEBELUM CONSOLIDASI:
Ring diameter (d) = 6.4767 cm
Height of ring (Ht) = 5.4933 cm
Weight of ring (Wr) = 192.1 gram
Weight of ring + soil (Wwet) = 341.6 gram
Specific Gravity (Gs) = 2,6875
(Gs berdasarkan percobaan Index Properties)
Initial Height of soil (Hi) = 2,6666 cm
DATA WATER CONTENT SEBELUM CONSOLIDASI:Weight of can + wet soil (Wwet1) = 29.3 gram
Weight of can + dry soil (Wdry1) = 23.3 gram
Weight of can (Wc) = 10.1 gram
DATA WATER CONTENT SESUDAH CONSOLIDASI:Weight of can + wet soil (Wwet2) = 216.6 gram
Weight of can + dry soil (Wdry2) = 162.3 gram
Weight of can (Wc2) = 63.1 gram
PERHITUNGAN WATER CONTENT SEBELUM CONSOLIDASI:Weight of water (Ww1) = Wwet1 - Wdry1
= 29.3 – 23.3
= 6 gram
Weight of oven dry soil (Ws1) = Wdry1 - Wc
= 23.3 – 10.1
= 13.2 gram
Initial water content (Wi1) = (Ww1 : Ws1) ´ 100%
= (6 : 13.2) ´ 100%
= 45.4545 %
PERHITUNGAN WATER CONTENT SESUDAH CONSOLIDASI:Weight of moisture (Ww2) = Wwet2 - Wdry2
= 216.6 – 162.3
= 54.3 gram
Oven dry weight of soil (Ws2) = Wdry2 - Wc2
= 162.3 – 63,1
= 99.2 gram
Final water content (Wf) = (Ww2 : Ws2) ´ 100%
= (54.3 : 99.2) ´ 100%
= 54.7379 %
PERHITUNGAN:
Area (A) = 1/4 ´ p ´ d2
= 1/4 ´ p ´ 6.47672
= 32.9456 cm2
Initial sample volume (Vi) = A x Hi
= 32.9456 x 2.666
= 87.8527 cm2
Weight of wet soil (Wi) = Wwet - Wr
= 341.6 – 192.1
= 149.5 gram
Computed dry weight of soil (Ws1) = Wi : (1 + Wi1)
= 149.5 : (1 + 0.454545)
= 102.7813 gram
Oven dry weight of soil (Ws) = 99.2 gram
Computed Ht of solids (Hs) =
= 102.7813 : ( 2.6875 x 32.9456 )
= 1.1608 cm
Initial height of voids (Hv) = Hi - Hs
= 2.6666 – 1.1608
= 1.5058 cm
Initial degree of saturation (Si) =
= ( 149.5 – 99.2 ) : (1.5058 x 32.9456 )
= 101.3919 %
Initial void ratio (ei) = Hv : Hs
= 1.5058 : 1.1608
= 1.2972
FINAL TEST DATA (OBTAINED AT THE END OF LOAD TESTING)
Initial dial reading (A) = 0
Final dial reading (B) = 331
Change in sample height (ht) = B : 1000
= 331 : 1000
= 0.331 cm
Final height of voids (Hvf) = Hv - Ht
= 1.5058 – 0.331
= 1.1748 cm
Final void ratio (ef) = Hvf : Hs
= 1.1748 : 1.1608
= 1.0121
FINAL WATER CONTENT DETERMINATION:
Final degree of sat (S) = (Wf x Gs) / Ef
= ( 0.547379 x 2.6875 ) / 1.0121
= 145.3494 %
CONTOH PERHITUNGAN TABEL
DATA:
Consolidometer type = Floating Ring
Multiplication ratio = 1 : 10
Load increment (A) = 0.2405
[Load increment= ( load : area ) ´ 10 ]
Deformation dial reading(B) = 47
Initial height of soil (Hi) = 2.6666 cm
Initial sample volume (Vi) = 180.98 cm3
Specific gravity of soil (Gs) = 2.6875
Dry weight of soil solids (Ws) = 99.2 gram
Height of solids (Hs) = 1.1608 cm
Initial void ratio (ei) = 1.2972
PERHITUNGAN
Change in sample height (H) = B : 1000
= 47 : 1000
= 0.047 cm
e = H : Hs
= 0.047 : 1.1608
= 0.405
Inst. void ratio, e = ei - e
= 1.2972 – 0.405
= 1.2567
Average height for load = Hi - (H : 2)
= 2.6666 - (0.047 : 2)
= 2.643 cm
H = Average ht. for load : 2
= 2.2643 : 2
= 1.3216 cm
Dari hasil penggambaran grafik besarnya penurunan dan load increment diperoleh besarnya
t50 = 15 maka dapat dihitung besarnya Cv:
Cv =
= ( 0.197 x 1.3216² ) / 2.2
= 0.1564
Dari hasil penggambaran grafik besarnya penurunan dan load increment diperoleh besarnya
t90 = 18.49 maka dapat dihitung besarnya Cv:
Cv =
= ( 0.848 x 1.3216² ) / 3.61
= 0.4103
Pc = 0.8 kg/cm2 (dari grafik Load increment vs. e)
P1 = 0.4 kg/cm2 e1 = 1.185
P2 = 2.5 kg/cm2 e2 = 1.05
P3 = 2 kg/cm2 e3 = 0.95
P4 = 0.3 kg/cm2 e4 = 1.08
Dari data tersebut dapat dihitung:
Cc’ = e : log (P4 : P3)
= (e3 – e4) : log (P4 : P3)
= (0.95 - 1.08) : log (0.3: 2)
= 0.1578
Cs = e : log (P2 : P1)
= (e1 – e2) : log (P2 : P1)
= (1.185 – 1.05) : log (2.5 : 0.4)
= 0.1696
av = e : P
= (e1 - e2) : (P2 - P1)
= ((1.185 – 1.05) : (2.5 : 0.4))
= 0.0643
K = (Cv ´ av ´ gw) : (1 + e)
Cv50 = 0.1315
Cv90 = 0.4368
ei = 1.2972
K50 = (0.1315 ´ 0.0643´ 0.001) : (1 + 1.2972)
= 3.6808 x 10-6 cm2/menit
K90 = 0.4368 ´ 0.0643 ´ ´ 0.001) : (1 + 1.2972)
= 1.2226 x 10-5 cm2/menit
Mv = av : (1 + e)
= 0.0643 : (1 + 1.2972)
= 0.02799
FAKTOR KESALAHAN
1. Kurang teliti saat membaca dial pada alat konsolidasi.
2. Kurang hati-hati dalam meletakkan beban pada penggantung sehingga timbul hentakan
pada alat konsolidasi.
3. Membaca dial deformasi yang kurang tepat sesuai dengan waktu yang ditentukan.
4. Ketidaktelitian dalam mengukur dimensi sampel tanah.
5. Permukaan sampel tanah yang kurang rata mempengaruhi hasil percobaan.
6. Kesalahan saat melepaskan bebanm tidak serentak 2 beban.
7. Jarum penekan yang terlalu pendek, sehingga tidak dapat menunjukkan hasil yang
sesungguhnya.
8. Ring konsolidasi kurang dioleskan oli, sehingga ada sedikit tanah yang menempel dan
mempengaruhi hasil perhitungan.
9. Kurang teliti dalam meletakkan beban yang tidak tepat di tengah-tengah penggantung,
sehingga penggantung akan miring dan tidak seimbang.
10. Kurang tepat dalam melakukanr regresi terhadap grafik t50 dan t90.
11. Sampel tanah yang digunakan belum tentu dalam keadaan undisturbed karena tidak
langsung ditest setelah sampling.
12. Can yang digunakan untuk praktikum kurang bersih sehingga mempengaruhi hasil
percobaan.
KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan, diperoleh hasil initial water content sebesar 45.4545%.
2. Dari hasil percobaan, diperoleh hasil final water content sebesar 54.7379%
3. Dari hasil percobaan, diperoleh hasil final degree of saturation sebesar 145.3494%
4. Semakin lama waktu pembebanan, maka hasil pembacaan akan terus meningkat sampai
titik maksimal.
5. Nilai void ratio tanah berkurang setelah diberi pembebanan karena pori-pori di dalam
tanah berkurang.
6. Setelah konsolidasi, volume tanah berkurang karena pori-porinya berkurang.
7. Saat menerima beban, konsolidasi berlangsung cepat, semakin lama waktu
pembebanan, maka konsolidasi mulai melambat.
8. Derajat kejenuhan (degree of saturation) akan meningkat setelah tanah mengalami
konsolidasi.
9. Semakin berat beban yang diterima tanah, maka penurunan akan semakin besar.
10. Bacaan dial terbesar dalam percobaan ini adalah 331.
11. Nilai t50 lebih kecil dari t90, karena waktu yang dibutuhkan tanah untuk mencapai
konsolidasi 50% lebih cepat jika dibandingkan deengan waktu yang dibutuhkan tanah
untuk mencapai 90% konsolidasi.
12. Berdasarkan hasil percobaan, setelah tanah megalami konsolidasi, kadar airnya
meningkat.