10_sig_2011_praktik
TRANSCRIPT
Sistem Informasi Geografi (AGT 321) 119
ACARA II. DELINIASI DATA GRAFIS
Pada acara II ”Deliniasi Data Grafis” ini akan dipraktikkan teknik deliniasi data SIG secara manual, perhitungan dan deliniasi kelas lereng dari Peta Rupa Bumi Digital Indonesia.
A. Dasar Teori
Deliniasi merupakan istilah yang digunakan dalam bidang pemetaan
(kartografi) untuk memvisualisasikan obyek, area atau fenomena yang tergambar
pada data grafis analog (gambar) dalam bentuk titik, garis dan poligon. Secara
konvensional, deliniasi dilakukan pada media transparan yang diletakkan di atas
data grafis menggunakan pensil, rapidograf, atau spidol. Hasil deliniasi secara
keseluruhan berbentuk peta gambar (peta konvensional). Sejalan dengan kemajuan
teknologi komputer, deliniasi secara manual telah ditinggalkan dan diganti dengan
deliniasi secara digital yang sering disebut digitasi. Digitasi adalah proses
pengubahan data grafis analog (gambar) menjadi data grafis digital (numerik)
dalam struktur data vektor yang disimpan dalam bentuk titik (point), garis (line),
dan area (polygon). Obyek, area atau fenomena yang dideliniasi atau didigitasi
merupakan obyek, area atau fenomena yang telah diinterpretasi sebelumnya sesuai
kepentingannya.
Dalam bidang remote sensing (penginderaan jauh), interpretasi diartikan
sebagai studi secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu melalui pengenalan
karakteristik, jenis dan sebaran obyek yang terekam pada lembar peta atau citra.
Interpretasi dapat dilakukan secara visual pada lembar peta/ citra atau pada suatu
tayangan (display) peta/ citra; dan secara digital menggunakan komputer melalui
klasifikasi spektral dari data citra/ foto udara. Dalam suatu kegiatan interpretasi,
setiap interpreter selalu berusaha untuk mendapatkan data/ informasi yang
sebanyak-banyaknya dan seakurat mungkin sesuai tujuan yang diinginkan.
Teknik interpretasi secara visual yang umum dilakukan, meliputi :
(a) teknik interpretasi menggunakan data acuan, yaitu menggunakan data bantu
dalam bentuk peta, citra terklasifikasi, dan data deskriptif (laporan survei, tabel,
data monografi daerah, dan data statistik).
Sistem Informasi Geografi (AGT 321) 120
(b) teknik interpretasi menggunakan kunci interpretasi, yaitu dengan memanfaatkan
data citra atau foto yang telah diinterpretasi dan diyakini kebenarannya,
meliputi kunci individual (pinus, kelapa, bangunan), kunci subyek (gabungan
obyek individual, seperti sawah, perkebunan karet, permukiman), kunci regional
(bentuk lahan, DAS, wilayah administrasi), kunci analog (gabungan kunci
individual dan kunci subyek yang terjangkau tetapi dipersiapkan untuk
interpretasi daerah lain), kunci langsung (melalui pengamatan bentuk, ukuran,
warna, rona, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs dan asosiasi obyek), dan
kunci asosiatif melalui deduksi informasi tidak langsung (erosi, banjir);
(c) teknik penanganan data (data handling) melalui penyusunan dan pengurutan
lembar citra atau foto berdasarkan daerah perekaman, waktu perekaman, jalur
terbang, atau nomor lembar citra atau foto;
(d) teknik interpretasi stereoskopis pada dua atau lebih lembar citra atau foto yang
saling bertampalan dan memiliki paralak pada obyek yang tergambar.
Interpretasi stereoskopis terutama dlakukan untuk menemukenali dan mengukur
obyek-obyek yang dapat ditampilkan dalam gambaran tiga dimensi, seperti
gedung, lereng, torehan, alur sungai, dan vegetasi;
(e) teknik interpretasi menggunakan metode pengkajian, yang meliputi teknik
fishing expedition (pengkajian secara menyeluruh pada seluruh lembar citra atau
foto) dan teknik logical research (pengkajian selektif) pada obyek-obyek yang
dinilai paling relevan dengan tujuan interpretasi. Fishing expedition terutama
dilakukan untuk mendapatkan informasi penggunaan/ penutupan lahan,
informasi bentanglahan (landsacpe), bentuk lahan (landform), kerawanan
bencana alam, dan pemekaran daerah, dan perencanaan ruang. Sedangkan
logical research dilakukan untuk tujuan explorasi minyak bumi pada bukit
lipatan, bahan mineral, penebangan/ pembukaan hutan.
(f) teknik interpretasi menggunakan konsep multi, yang meliputi multispektral,
multispasial, multitingkat, multitemporal, multiarah, multipolarisasi, dan
multidisiplin ilmu.
Sistem Informasi Geografi (AGT 321) 121
B. Tujuan Praktikum
Tujuan utama dari kegiatan praktikum ini adalah :
1. Mengenali dan mengelompokkan berbagai kenampakan data grafis yang
tergambar pada foto udara dalam kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan
sifat dan karakteristiknya.
2. Deliniasi berbagai kenampakan data grafis yang tergambar pada foto udara
untuk tujuan pemetaan.
3. Mengkalkulasi dan mengklasifikasikan kelas lereng berdasarkan kerapatan garis
kontur pada Peta RBI skala 1 : 25.000
C. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang diperrlukan adalah : (1) Peta Rupa Bumi Digital
Indonesia; (2) Foto Udara Pankromatik Hitam Putih; (3) Kertas HVS, (4) Kertas
kalkir; (5) Milimeter blok; (6) Penggaris; dan (7) Pensil dan karet penghapus.
D. Cara Kerja
1. Perhatikan kenampakan obyek (data grafis) yang tergambar pada citra.
2. Letakan kertas kalkir/ plastik transparan di atas citra dan lakukan pengamatan
dan pendeliniasian obyek (data grafis) yang tergambar pada citra, seperti batas
darat dengan air, sungai, jalan, permukiman, hutan, semak, kebun/ tegalan, dan
lainnya. Masing-masing obyek yang dideliniasi (poligon) kemudian diberi
kode/ simbol dan keterangan selengkapnya.
3. Lakukan deliniasi garis kontur pada peta RBI yang tersedia, ukur dan catat
kembali skala petanya berdasarkan jarak grid pada peta. Peta RBI asli memiliki
Sistem Informasi Geografi (AGT 321) 122
skala peta 1 : 25.000 dengan jarak grid sebesar 3,7 cm. Bila jarak grid pada
kopian peta RBI yang saudara gunakan adalah 2,5 cm, maka skala peta yang
saudara gunakan 1 : {(3,7 / 2,5) x 25.000 = 37.000} atau 1 : 37.000 atau terjadi
pengecilan gambar.
4. Setelah semua garis kontur dibuat, lakukan kalkulasi kerapatan garis kontur dan
klasifikasikan lerengnya dalam 5 kelas, sebagai berikut :
Kerapatan kontur pada Peta RBI 1 : 25.000
Gambar.2. Pengklasifikasian lereng atas dasar kontur 5. Lakukan deliniasi kelas lereng yang terbentuk dan buatlah legendanya.
6. Diskusikan dengan sesama anggota kelompok dan buatlah simpulannya.
E. Indikator
1. Mahasiswa dapat mengelompokkan berbagai kenampakan data grafis yang
tergambar pada foto udara berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristiknya.
2. Mahasiswa dapat mendeliniasi berbagai kenampakan data grafis yang tergambar
pada foto udara untuk tujuan pemetaan.
3. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan kelas lereng berdasarkan kerapatan garis
kontur.